daftar sni
TRANSCRIPT
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
1
DAFTAR STANDAR NASIONALNDONESIA (SNI) BIDANG KONSTRUKSI DAN BANGUNANDAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
A. Umum
1. Tanah
Metoda Uji1. Metode pengujian CBR
lapanganJudul direvisi menjadi :Cara uji CBR (CaliforniaBearing Ratio) lapangan
SNI 03-1738-1989Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk mengetahui nilai CBR(California Bearing Ratio) langsung di tempat (inplace) atau bila diperlukan dapat dilakukan denganmengambil contoh tanah asli dengan cetakan CBR(undisturb).
10 AASHTO T-193-81Standar method for test forthe California bearing ratio
2. Cara uji kepadatan ringanuntuk tanah
SNI 1742 : 2008 Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukanhubungan antara kadar air dan kepadatantanah yang dipadatkan di dalam sebuahcetakan berukuran tertentu dengan penumbuk2,5 kg yang dijatuhkan secara bebas dariketinggian 305 mm.
18 AASHTO T 99 – 01 ,Moisture-Density Relationof Soils Using 2.5 kg (5.5lb) Rammer and a 305 mm(12 in) Drop.
3. Cara uji kepadatan beratuntuk tanah
SNI 1743-2008 Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukanhubungan antara kadar air dan kepadatantanah yang dipadatkan di dalam sebuahcetakan berukuran tertentu dengan penumbuk4,54 kg yang dijatuhkan secara bebas dariketinggian 457 mm.
18 AASHTO T 180 – 01 ,Moisture-Density Relationof Soils Using 4,54 kg (10lb) Rammer and a 457 mm(18 in) Drop.
4. Metode pengujian CBRlaboratorium
SNI 03-1744-1989 Metode ini digunakan untuk menentukan CBR(California Bearing Ratio) tanah dan campurantanah agregat yang dipadatkan di laboratoriumpada kadar air tertentu.
7 AASHTO T-193-81Standard Method for testfor the california bearingratio
5. Cara uji berat jenis tanah SNI 1964 : 2008 Standar ini menetapkan prosedur uji untukmenentukan berat jenis tanah lolos saringan4,75 mm (No. 4) menggunakan alat piknometer.Apabila tanah mengandung partikel lebih besarsaringan 4,75 mm (No. 4), maka bagian yangtertahan saringan 4,75 mm (No. 4) diuji sesuaidengan SNI 03-1969-1990. Apabila tanahmerupakan gabungan dari partikel yang lebihbesar dan lebih kecil dari saringan 4,75 mm(No. 4), maka contoh tanah harus dipisahkanmenggunakan saringan 4,75 mm (No. 4).
12 AASHTO T 100 Specificgravity of soils.
6. Cara uji penentuan kadarair untuk tanah danbatuan
SNI 1965 : 2008 Standar ini menetapkan prosedur uji dilaboratorium tentang penentuan kadar air untuktanah, batuan dan material sejenisnyaberdasarkan beratnya. Penggunaan kata materialyang sering diterapkan di sini juga mengacusalah satu material tanah atau material batuan.
14 ASTM D 2216-92 Standartest method for laboratorydetermination of water(moisture) content of soiland rock
7. Cara uji penentuan batasplastis dan indeksplastisitas tanah
SNI 1966 : 2008 Metode ini digunakan untuk menentukan batasplastis tanah dalam perencanaan jalan.Dalam cara uji penentuan batas plastis danindeks plastisitas tanah ini metodepenggelengan terdiri dari 2 prosedur yaitupenggelengan menggunakan telapak tangandan penggelengan menggunakan alat gelengbatas cair (sebagai prosedur alternatif).
13 AASHTO T 90-000Standard methods of testfor determining the plasticlimit and plasticity index ofsoil
8. Cara uji penentuan batascair tanah
SNI 1967 : 2008 Cara uji ini menetapkan prosedur penentuanbatas cair tanah meliputi metode A dan metodeB. Cara uji ini dilakukan terhadap tanah, baikberbutir halus maupun berbutir kasar yanglolos saringan No.40 (0,425 mm). Cara Adisebut uji banyak titik sedangkan cara Bdisebut uji satu titik.
15 AASHTO T 89-92Standard methods of testi :determining the liquid limitsoil.
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
2
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
9. Metode mempersiapkancontoh tanah dan tanahmengandung agregat
SNI 03-1975-1990 Metode ini digunakan dalam mempersiapkancontoh tanah dan tanah mengandung agregatsecara kering untuk memperoleh benda ujisebagai penyiapan pengujian selanjutnya.
14 AASHTO T 87-80,Washington D.C., 2001Standard methods ofsmapling and testing : drypreparation of disturbedsoil aggregate samples fortest.AASHTO T 146-79 Wetpreparation of disturbedsoil sample for test
10. Cara uji koreksi kepadatantanah yang mengandungbutiran kasar
SNI 1976 : 2008 Metode ini digunakan untuk mengoreksi nilaikepadatan maksimum yang didapat daripengujian pemadatan yang dilakukanberdasarkan: SNI 03-1743-1989 dan SNI 03-1741-1989, yaitu jika bahan berbutir kasar yangtertahan saringan No. 4 berbeda denganpengujian kepadatan di lapangan.
15 AASHTO T 224-86Correction for coarseparticles in the soilcompaction test
11. Cara uji kelulusan airbertekanandi lapangan
SNI 2411 : 2008 Standar ini menetapkan cara uji kelulusan airbertekanan di lapangan, untuk memperolehkoefisien kelulusan air dan nilai Lugeonsuatu lapisan tanah dan batuan dengan carainjeksi air ke dalam lubang bor, termasukperhitungan dan penentuan hasil pengujian.
27 ASTM D 2113-99 :Standard practice for rockcore drilling and samplingof rock for siteinvestigation
12. Cara uji kelulusan airbenda uji tanah dilaboratorium dengantekanan tetap
SNI 2435 : 2008 Metode ini digunakan untuk memperolehbesarnya koefisien kelulusan air dengantekanan konstan pada contoh tanah.
18 ASTM D 2434-68 (2000)Standard Test method ForPermeability of granularsoils (constant head)
13. Tata cara pencatatan danidentifikasi hasilpengeboran inti
SNI 2436 : 2008 Standar ini menetapkan tata cara pencatatandan identifikasi hasil pengeboran inti untukmelakukan pencatatan pelaksanaan dan hasilpengeboran inti yang dilaksanakan denganmenggunakan mesin bor putar serta memberiidentifikasi tanah dan batuan atau butiranjenis perlapisan serta data lapangan tanahatau batuan secara langsung di lapangan bagikeperluan perencanaan bangunan teknik sipil.
18 ASTM D 2488-00 :standard practice fordescription andidentification of soils(visual-manual procedure)
14. Metode pengujianTriaxial AJudul direvisi menjadi :Cara uji triaksial untuktanah dalam keadaanterkonsolidasi tidakterdrainase (CU) danterkonsolidasi terdrainase(CD)
SNI 03-2455-1991Sedang Direvisi
Metode ini digunakan sebagai acuan dalam ujigeser trisumbu tekan terkonsolidasi tanpa drainaseuntuk tanah berkohesi.
39 ASTM D 4767-88Standard test method forconsolidated-undrainedtriaxial compression teston cohesive soils
15. Metode pengujian lapangankekuatan geser baling padatanah berkohesiJudul direvisi menjadi :Cara uji kuat geser balingpada tanah kohesif dilapangan
SNI 03-2487-1991Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan untuk memperolehparameter kekuatan geser tanah lembek berkohesiyang jenuh air pada kondisi tanpa drainase.
14 ASTM D 2573-72 (78)Test method for field vaneshear test in cohesive soil
16. Metode pengujian konsolidasitanah satu dimensiJudul direvisi menjadi :Cara uji konsolidasi tanahsatu dimensi
SNI 03-2812-1992Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan dalam pengujian beban titikpada benda uji batu berbentuk silinder, balok dantak teratur. Tujuan untuk mendapatkan indekkekuatan batu dengan beban titik untukmenentukan klasifikasi batu secara cepat.
33 ASTM D 2435-90test method for onedimensional consolidationproperties of soils
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
3
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
17. Cara uji kuat geserlangsung tanahterkonsolidasi danterdrainase
SNI 2813 : 2008 Metode pengujian ini digunakan sebagaipegangan dan acuan dalam pengujianlaboratorium triaksial tekan pada batu tanpakonsolidasi dan tanpa drainase (Triaksial B),hasil yang diperoleh adalah parameterkekuatan geser (sudut geser dalam, kohesi)dan modulus elastisitas batu (modulus young).
29 ASTM D 3080-90Method for direct sheartest of soils underconsolidated drainedconditions
18. Metode pengujianTriaxial b.Judul direvisi menjadi:Cara uji tekan triaksial padalaboratorium
SNI 03-2815-1992Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan dalam pengujianlaboratorium geser dengan cara uji langsungterkonsolidasi dengan drainase pada benda ujitanah. Hasil yang diperoleh adalah parameterkekuatan geser tanah terganggu yangterkonsolidasi.
24 ASTM D 2664-86Test method For triaxialCompressive strength ofundrained Rock corespecimens without porepressure measurement
19. Metode pengujian kadarbahan organik dalam tanahdengan pembakaran
SNI 03-2816-1992 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar bahan organik dalam tanah denganpembakaran.
8 AASHTO T 267-1980Standard method of testfor determination oforganic content in soil byloss on ignationASTM, 1982 D2974-87Soil and rock buildingstones
20. Metode perhitunganevapotrans-pirasi potensialdengan panci penguapankelas-A
SNI 03-2821-1992 Metode ini digunakan untuk menghitung besarnyaevapotranspirasi potensial menggunakan pancipenguapan kelas-A.
10 FAO of the UN, 1984.Guidelines for predictingcrop water requirement;World climatology, 1974,An environmentalapproach, lockwood
21. Cara uji penetrasi lapangandengan alat sondir
SNI 2827 : 2008 Metode ini digunakan untuk mendapatkanparameter-parameter perlawanan konus (qc),perlawanan geser (rf), dari suatu lapisan tanahdi lapangan.
22 ASTM D 3441-86Method for deep, quasi-static, cone and frictioncone penetration test ofsoil
22. Metode pengujiankepadatan lapangandengan alat konus pasirJudul direvisi menjadi :Cara uji kepadatanlapangan dengan alatkonus pasir
SNI 03-2828-1992Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk menentukan angkakepadatan lapangan dengan alat konus pasir
19 AASHTO T 191-86Density of soil in place bythe sand cone method
23. Metoda pengujian kotoranorganik dalam tanah denganpembakaran
SNI 03-2831-1992 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar bahan organik dalam tanah denganpembakaran.
11 AASHTO T 267-1980
24. Metode pengujian untukmendapatkan kepadatantanah maksimum dengankadar air optimum
SNI 03-2832-1992 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakepadatan tanah maksimum dengan kadar airoptimum, untuk memperoleh kepadatan tanahbasah maksimum dan selisih kadar air secaracepat serta dipakai sebagai standar kualitaskepadatan di lapangan.
17 ASTM 1978D 698, 1557
- Test method forlaboratory compactioncharacteristics of soilusing standar efford(12,400 ft-lbf/ft3 (600kN.m/m3).
Test method for laboratorycompaction characteristicsof soil using standar efford(56,000 ft-lbf/ft3 (2.700kN.m/m3).
25. Metode pengujian sifatdispersif tanah dengan alatpinhole
SNI 03-3405-1994 Metode ini digunakan untuk mengetahui sifatdispersi tanah.
15 ASTM D 4647-87Test method foridentification andclassification of dsversiveclay soils by the pinhole
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
4
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
test
26. Metode pengujian kuatgeser langsung tanah tidakterkon-solidasi tanpadrainase
SNI 03-3420-1994 Metode ini digunakan untuk memperoleh dataparameter mengenai kuat geser langsung tanahyang tidak terkonsolidasi tanpa drainase.
7 AASHTO T 236-72Direet shear test of soilsunder consolidated drainedconditionASTM, 1982 D 3080-72Method for Direct sheartest of soils underconsolidated drainedconditionSoil and rock buildingstones
27. Cara uji penentuan batassusut tanah
SNI 3422 : 2008 Cara uji ini menyediakan suatu prosedur untukmendapatkan data yang digunakan dalammenghitung batas susut, rasio susut, susutvolume dan susut linier.
17 ASTM D 4943 TestMethod for ShrinkageFactors of Soils by WaxMethod
28. Cara uji analisis ukuranbutir tanah
SNI 3423 : 2008 Cara uji ini merupakan prosedur untukmendapatkan jumlah dari distribusi ukuranbutir tanah.
32 AASHTO T 88-00Sttandar Methods of testfor particle size analysis ofsoils
29. Metode pengujian berat isitanah berbutir halusdengan cetakan benda ujiJudul direvisi menjadi :Cara uji berat isi tanahberbutir halus dengancetakan benda uji
SNI 03-3637-1994Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk menentukan berat isitanah halus dengan cetakan benda uji.
5 ASTM D 2937Density of soil in place bythe drive cylinder method
30. Metode pengujian kuattekan bebas tanah kohesif
SNI 03-3638-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan kuattekan bebas tanah kohesif.
15 AASHTO T 208 -70Unconfined CompressiveStrength of cohesive SoilASTM D 2166-85, 1916Unconfined compressivestrenght of cohesive oil
31. Metode pengukurankelulusan air pada tanahzone tak jenuh denganlubang auger
SNI 03-3968-1995 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyanilai kelulusan air pada tanah zone tak jenuh.
17 ASTM D 1452-80 (90)Practice for soilinvestigation and samplingby auger
32. Metode pengujian susutlinier tanah
SNI 03-4143-1996 Metode ini digunakan untuk pengujian susut liniertanah.
11 BS. 1377 (75)Determination of the linearshrinkage. Test 5 methodsof test for soils for civilengineering purposes
33. Metode pengujianperubahan volume susuttanah
SNI 03-4144-1996 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyaperubahan volume susut tanah.
13 AASHTO T 92-68Determining the shrinkagefactors of soils
34. Cara uji penetrasilapangan dengan alatSPT
SNI 4153 : 2008 Metode ini adalah untuk memperoleh jumlahpukulan terhadap penetrasi dari splitbarrelsampler dan untuk keperluan identifikasi.
15 ASTM D 1586-84Standard penetration testand split barrel sampling ofsoil
35. Metode pengujian triaksialuntuk tanah kohesif dalamkeadaan tanpa konsolidasidan drainaseJudul di revisi menjadi :Cara uji triaksial untuktanah kohesif dalamkeadaan tidakterkonsolidasi dan tidak
SNI 03-4813-1998Sedang Direvisi
Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatancontoh uji berbentuk silinder dalam keadaan tanpakonsolidasi dan drainase dari tanah kohesif baiktidak terganggu, cetak ulang maupun yangdipadatkan pada kecepatan deformasi yang tetapdari beban kompresi dimana benda uji tersebutdiberi tekanan cairan semua arah di dalam seltriaksial.
25 ASTM D 2850-87 :Standard method forunconsolidated undrainedcompresive strength ofcohesive soil in triaksialcompression
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
5
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
terdrainase (UU)36. Metode pengujian kelulusan
air.Untuk lapisan tanah pondasidengan cara pemompaan dilapangan
SNI 03-6453-2000 Metode ini digunakan untuk pengujian kelulusanair untuk lapisan tanah pondasi menggunakanperalatan pompa di lapangan.
13 BS-5930, 1981 : section25, pumping testICOLD 54-1996
37. Metode pengujian kuatlentur tanah semenmenggunakan baloksederhana denganpembebanan titik ke tiga
SNI 03-6458-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lenturtanah-semen menggunakan balok sederhanadengan pembebanan titik ketiga.
8 ASTM D 1635-87Standard Test Method forFlexural Strength of Soil-Cement Using SimpleBeam With Third-PointLoading
38. Metode uji pondasi tiangdengan beban statis tekanaksial
SNI 03-6475-2000 Metode uji ini mencakup prosedur pengujian satubuah pondasi tiang tegak atau miring dan pondasikelompok tiang tegak untuk menentukanperilakunya akibat pembebanan tekan statis yangbekerja pada sumbu tiang atau kelompok tiang.Metode uji ini dapat diterapkan pada seluruh jenispondasi dalam yang mempunyai fungsi serupadengan pondasi tiang tanpa meninjau metodepemasangannya
23 ASTM D 3689 Method ofTesting Individual PilesStatic Axial Tensile Load
ANSIS B 30.1 Safety Codefor Jacks.
39. Metode pengujian PHtanah dengan alat PHmeter
SNI 03-6787-2002 Metode ini membahas pengertian, ketentuan-ketentuan, dan prosedur pengujian pH tanahsesuai penggunaannya meliputi: peralatan, bahan,cara pengujian dengan alat pH meter sertameliputi pengukuran pH tanah untuk keperluanpertanian, lingkungan dan sumber alam, kecualikorosi. Pengujian ini digunakan untuk menentukanderajat keasaman atau kebasaan tanah yangtersuspensi dalam air dan dalam larutan kalsiumkhlorida (CaCl2) 0,01 M.
8 ASTM D 4972-89 :Standard test method forpH of Soils
40. Metode pengujian PH bahangambut dengan alat PH meter
SNI 13-6788-2002 Metode ini memuat pengertian, ketentuan-ketentuan, dan prosedur pengukuran pH secaraelektrokimia dari bahan gambut. Pengujian inidigunakan untuk menentukan derajat keasamanatau kebasaan bahan gambut, yang tersuspensidalam air dan dalam larutan kalsium khlorida(CaCl2) 0,01 M.
10 ASTM D 2976-71 (2004) :Standard test method forpH of peat materials.
41. Metode pengukuran tebalendapan gambut
SNI 13-6789-2002 Metode ini mencakup cara pengukuranmenggunakan teknik pendugaan stang baja untukmemperkirakan tebal endapan gambut dipermukaan yang menutupi tanah mineral ataulapisan batuan dasar. Hasil pengukuran ini dapatdigunakan untuk maksud energi, hortikultura, ataugeoteknik.
9 ASTM D 4544-86 (2002) :Standard practice forestimating peat depositthickness
42. Metode penyiapan bendauji dari contoh tanahterganggu
SNI 13-6790-2002 Metode ini mencakup tentang ketentuan dan carapengerjaan penyiapan benda uji dari contoh tanahterganggu dengan ukuran butir kurang dari 75 mmuntuk uji tanah di laboratorium.
12 JIS A.1201-1990 :Practice for preparingdisturbed soil samples forsoil testing
43. Metode pengujian kadarsemen pada campuransemen tanah dengan analisiskimia
SNI 03-6791-2002 Metode ini meliputi ketentuan dan prosedurpengujian untuk mengetahui kadar semen darisemen tanah yang sudah mengeras, dengan caraAnalisis Kimia di laboratorium yang dapatdigunakan untuk kendali mutu pada waktupelaksanaan konstruksi.
10 ASTM D 806-89: Standardtest method for cementcontent of soil-cementmixture.
44. Cara uji kepadatan tanah dilapangan dengan caraselongsong
SNI 6792 : 2008 Standar ini menetapkan cara uji kepadatantanah di lapangan dengan cara selongsonguntuk menentukan kepadatan tanah tidakberkohesi atau tanah yang sebagian besarterdiri dari tanah berbutir kasar yang
21 ASTM D 4564-02a :Standar test method fordensity of soil in place bythe sleve methods
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
6
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
mengandung butiran halus maksimum 5% danukuran butiran maksimum 19 mm.
45. Metode pengujian kadar air,kadar abu dan bahan organikdari tanah gambut dan tanahorganik lainnya
SNI 13-6793-2002 Metode Pengujian ini meliputi penentuan kadar air,kadar abu dan bahan organik dalam tanah gambutserta tanah organik lainnya seperti lempungorganik, lanau dan lumpur.
11 ASTM D 2974
46. Metode pengujian untukpenentuan kadar serat daricontoh gambut dengancara kering di laboratorium
SNI 13-6794-2002 Metode Pengujian ini : Meliputi penentuan kadar serat dari contoh
gambut (sesuai dengan pengertian klasifikasigambut dalam ASTMD 4427), dapat puladigunakan untuk tanah organik bukangambut.
Mengingat cukup sederhana sertapelaksanaannya tidak memerlukan peralatanyang rumit, maka disarankan untukdigunakan pada pekerjaan pendahuluan yangbersifat rutin, dimana contoh yang dibutuhkanuntuk diuji cukup banyak serta kadarmineralnya rendah.
8 ASTM D 1997-91Standar Test Method forlaboratory Determination ofthe Fiber Content of PeatSamples by Dry Mass
47. Metode pengujian untukmenentukan tanahekspansif
SNI 03-6795-2002 Metode pengujian ini untuk menentukan tanah yangekspansif dan untuk memperkirakan besarnyapengembangan.
18 AASHTO T 258-90
48. Metode pengujian untukmenentukan daya dukungtanah dengan beban statispada pondasi dangkal
SNI 03-6796-2002 Metode pengujian ini untuk memperkirakan dayadukung tanah dengan cara uji pembebanan dilapangan, dan merupakan bagian dari prosedurpenyelidikan tanah yang diperlukan untuk desainpondasi. Pekerjaan ini memberikan informasitentang tanah hanya sampai kedalaman hinggasekitar dua kali diameter pelat dukung.
12 AASHTO T 235-90
49. Metode uji kelulusan hidraulikkhususnya gambut jenuh air(tinggi tekan tetap)
SNI 13-6800-2002 Metode ini digunakan untuk penentuan kelulusanhidraulik (permeabilitas) pada benda uji gambutdalam keadaan jenuh air (benda uji gambutberbentuk silinder untuk dengan kelulusanhidrauliknya lebih besar dari 1 x 10 –5 cm/ detik.
10 ASTM D 4511-00 :Standard test method forhydraulic conductivity ofessentially saturated peat
50. Metode pengujian beratvolume kapasitas mengikatair dan kapasitas udarabahan gambut jenuh air
SNI 13-6801-2002 Metode ini digunakan untuk mengevaluasi sifat,terasi, penetrasi air, kemampuan menahan air daribahan gambut sesuai kondisi lapangan dalamkeadaan jenuh air.
10 ASTM D 2980-04 :Standard test method forvolume mass, moisture-holding capacity, andporocity of saturated peat
51. Metode pengujian kadarkapur dalam tanahstabilisasi kapur secaratitrasi
SNI 03-6803-2002 Metode ini digunakan untuk penentuan kadarkapur dalam % yang terdapat dalam tanah atauagregat yang telah diolah dengan kapur padam.
11 AASHTO T232-90Determination of limecontent in lime-treated soilsby titration
52. Cara uji kelulusan air dilaboratorium untuk tanahberbutir halus dengan tinggitekan menurun
SNI 03-6870-2002 Cara uji ini mencakup cara uji kelulusan air dilaboratorium untuk tanah berbutir halus yangmempunyai kelulusan air sedang sampai denganrendah, misalnya tanah lanauan atau lempengan,baik contoh tanah tidak terganggu maupun contohyang dipadatkan kembali.
29 Manual of soil laboratorytesting, vo.2, KH Head,Chapter 10 Permeabilityand erodibility test “Fallinghead permeability tests”
53. Cara uji kelulusan air dilaboratorium untuk tanahberbutir kasar dengan tinggitekan tetap
SNI 03-6871-2002 Cara uji ini meliputi penentuan koefisien kelulusanair dengan metode tinggi tekan tetap untuk aliranlaminar dari air tanah yang melalui lapisan tanahberbutir kasar. Prosedur ini menetapkan koefisienkelulusan yang mewakili tanah berbutir kasar yangmungkin terjadi di dalam alam seperti timbunanatau apabila digunakan sebagai pondasiperkerasan. Untuk membatasi pengaruhkonsolidasi selama pengujian, prosedur ini dibatasiuntuk tanah berbutir kasar terganggu tidak lebihdari 10 % yang melewati saringan ukuran 75 μm(No. 200).
21 ASTM D 2434-68 (2000) :Standard test method forpermeability of granularsoils (constant head)
ASTM D 2049 Test methodfor Relative Density ofCohesionless Soils
54. Cara uji kepadatan tanah danbatuan di lapangan dengan
SNI 03-6872-2002 Cara uji ini mencakup penentuan kepadatantanah dan batuan di lapangan dengan cara
31 ASTM D 5030-04 :Standard test method for
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
7
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
para penggantian volume airpada sumur uji
menghitung berat isi material yangmenggunakan air dalam mengisi sumur uniuntuk menentukan volume sumur uji.
Cara uji ini dipakai untuk menentukan beratisi material di lapangan yang dipadatkan padakonstruksi timbunan tanah, urugan jalan danurugan bangunan. Untuk mengontrolkonstruksi, metode ini dapat dipakai sebagaidasar untuk menilai material yang telahdipadatkan untuk mencapai berat isi tertentuatau prosentase berat isi maksimum yangtelah ditentukan oleh cara uji di laboratorium.
Cara uji ini dapat digunakan untukmenentukan berat isi material di lapangandari endapan tanah alami, agregat, campurantanah, atau material lain yang serupa.
Cara uji ini mencakup dua prosedur yaituprosedur – A (berat isi total material), danprosedur – B (berat isi fraksi kontrol danfraksi yang berbutir lebih besar).
density of soil and rock inplce by the waterreplacement method in atest pit
55. Cara uji penentuanpersentase kepadatansecara cepat
SNI 03-6873-2002 Cara uji ini menjelaskan mengenai prosedurpenentuan persentase kepadatan secara cepatdan variasinya terhadap kadar air optimum daritanah untuk digunakan dalam pengendalianpelaksanaan pekerjaan kepadatan tanah dilapangan. Nilai dari persentase kepadatandidapatkan dari pembuatan kurva kepadatanmelalui tiga titik pada kadar air yang sama daritanah di lapangan tanpa harus mengetahui nilaikadar airnya. Contoh tanah yang digunakan untukpembuatan kurva kepadatan biasanya samadengan contoh tanah yang digunakan pada ujikepadatan di lapangan.
25 ASTM D 5080-00 :Standard test method forrapid determination ofpresent compaction
56. Cara uji sifat dispersif tanahlempung denganhidrometer ganda
SNI 03-6874-2002 Cara uji ini berkaitan dengan cara uji SNI 03-3423-1994,dengan contoh tanah yang samauntukmemperoleh indikasi karakteristik alamitanah dispersif. Cara uji ini hanya berlaku untuktanah dengan indeks plastisitas lebih besar dari 4dan lebih dari 12 % fraksi tanah lebih kecil dari5mu.
9 ASTM D 4221-99:Standard test method fordispersive characteritics ofclay soil by double –hydrometer
57. Metode pengujian kuattekan bebas campurantanah-semen
SNI 03-6887-2002 Metode pengujian ini meliputi pekerjaan pengujianuntuk mendapatkan nilai kuat tekan benda ujicampuran tanah-semen yang dicetak dalamcetakan silinder setelah benda uji tersebutdiperam.
13 ASTM D 1633-1994Standard Test Methods ForCompressive Strength ofMolded Soil-CementCylinders
58. Metode pengujian PHtanah untuk korosi logam
SNI 03-6879-2002 1. Metode ini meliputi penentuan pH tanah.Penggunaan utama pengujian ini adalahuntuk melengkapi pengukuran tahapan jeniskelistrikan tanah, sehingga metode ini dapatmengidentifikasikan kondisi korosi logamdalam tanah dengan baik.
2. Standar ini tidak dimaksudkan untuk semuapermasalahan keamanan yang berkaitandengan penggunaannya. Merupakantanggung jawab pengguna standar ini untukmenerapkan tindakan-tindakan sesuaidengan keamanan dan kesehatan, danmenentukan penerapan dari batas-batasyang harus ditaati sebelum menggunakanstandar ini.
11 ASTM G – 51 - 77Standard Test Methods forpH of Soil for Use inCorrosion Testing
59. Cara uji potensipenyumbatan sistem tanahgeotekstil dengan
SNI 6423 : 2008 Standar ini menetapkan cara uji potensipenyumbatan sistem tanah-geotekstil denganmenggunakan rasio gradien untuk
18 ASTM D 5101-90 :Test method formeasurement the soil
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
8
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
menggunakan rasio gradien menentukan kelulusan air dan potensipenyumbatan sistem tanah-geotekstil dengankondisi aliran satu arah.
geotextile system cloggingpotentian by gradient ratio.ASTM D 4354 Practice forsampling of geotextiles fortesting.
60. Metode pengujianhubungan antara kadar airdan kepadatan padacampuran tanah – semen
SNI 03-6886-2002 1. Metode ini meliputi penujian untukmendapatkan hubungan antara kadar airdankepadatan pada campuran tanah-semenyang dipadatkan sebelum hidrasi semen;
2. Metode pengujian terdiri dari metode A danmetode B, menggunakan cetakan denganvolume 944 cm3 dan penumbuk sebesar 2,49kgdengan tinggi jatuh 304,8 mm;
3. Metode A, digunakan untuk material tanah100 % lewat saringan No. 4 (4,75 mm),metode B, digunakan untuk material tanahlewat saringan 19,00 mm tetapi ada sebagianyang tertahan pada saringan No. 4 (4,75mm).
11 ASTM D 558-1994Standard test methods formoisture Density of Soil-Cement Mixtures
61. Cara uji potensipengembangan ataupenurunan satu dimensitanah kohesif
SNI 6424 : 2008 Metode ini mencakup 3 alternatif metodepengujian laboratorium untuk penentuanbesarnya pengembangan atau penurunantanah kohesif yang relatif tak terganggu atauyang dipadatkan.
17 ASTM D 4546-03 :One dimensions swell orsettlement potential ofcohesive soil.
62. Metode pengujian indekspengembangan tanah
SNI 13-6425-2000 Metode ini digunakan untuk menetapkan suatuindeks potensi pengembangan tanah yangdipadatkan apabila digenangi dengan air sulingdan untuk mengontrol variabel-variabel yangmempengaruhi sifat-sifat pengembangan tanah.
10 ASTM D 4829-03 :Standard Test Method forExpansion Index of Soils
63. Metode pengujian uji basahdan kering campuran tanahsemen dipadatkan
SNI 03-6427-2000 Metode ini meliputi prosedur penentuankehilangan campuran tanah semen, perubahankadar air dan perubahan volume (kembang dansusut) yang disebabkan oleh proses pembasahandan pengeringan berulang pada benda ujicampuran tanah semen yang telah mengeras.
12 AASHTO T 135 – 76(1990) Standard Method ofTesting Wetting and DryingTest of Compacted Soil –Cement Mixtures
64. Metode uji penentuanindeks kuat tekan bebasdari tanah yang di grautdengan bahan kimia
SNI 13-6474-2000 Metode ini mencakup metode uji untukmenentukan indeks kuat tekan-bebas jangkapendek atau tanah yang digraut dengan bahankimia, menggunakan aplikasi kendali reganganterhadap beban uji.
6 ASTM D 4219-02 :Standard test method forunconfined compressivestrength index of chemical-grouted soils
65. Metode pengujiankepadatan berat isi tanah dilapangan dengan balonkaret
SNI 19-6413-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan kepadatandan berat isi tanah hasil pemadatan di Lapanganatau lapisan tanah yang teguh menggunakan alatbalon karet.
11 ASTM D 2167-94 :Standard test method fordensity and unit weight ofsoil in place by the rubberballon method
66. Metode pengujianpengukuran ph pastatanah-semen untukstabilisasi
SNI 19-6426-2000 Metode ini digunakan untuk pengukuran pH pastatanah-semen untuk mendeteksi keberadaan bahanorganik dalam tanah yang dapat mempengaruhiproses hidrasi semen portland.
8 BS 1924 : 1975
67. Metode uji kelulusan airdengan perumusan tinggitekan air
SNI 19-6473-2000 Metode ini meliputi petunjuk pelaksanaan praktisdalam melakukan pengujian kelulusan air dengancara penurunan tinggi tekan air yang dilakukan diLaboratorium sehingga nilai kelulusan air (k)contoh tanah yang diuji dapat diketahui.
15 Falling Head PermeabilityTest, Manual of SoilLaboratory Testing, Vol 2,KH. Head, MA (cantab)C.Eng.FIFE, FGS,Engineering LaboratoryEquipment Limited, tahun1986.
Spesifikasi68. Spesifikasi tabung dinding tipis
untuk pengambilan contohtanah berkohesi tidakterganggu
SNI 03-4148-1996 Standar ini mencakup persyaratan Tabung Dindingtipis yang akan digunakan untuk pengambilancontoh tanah berkohesi tidak terganggu.
8 ASTM D 1587-00 :Standard practice for thin-walled tube sampling ofsoils for geotechnicalpurposes
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
9
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
69. Spesifikasi semen-tanahuntuk bendungan urugan
SNI 03-6417-2000 Spesifikasi ini membahas ketentuan-ketentuansifat-sifat bahan dan uji laboratorium, konsepdesain dan pertimbangan, metode konstruksi danprosedur pengawasan konstruksi serta evaluasikinerja.
18 ICOLD 54-1986
70. Spesifikasi pipa salurandari tanah lempung.
SNI 03-6799-2002 Spesifikasi ini meliputi persyaratan pipa saluranyang dibuat dari tanah lempung, batu serpih, tanahlempung yang dibakar, atau campuran dari bahantersebut lalu dibakar.
16 AASHTO M 179 – 84(1990) StandardSpesification for Clay DrainTileASTM C 4 – 62 StandarSpecification for Clay DrainTile
Tata cara71. Tata cara perencanaan
penanggulangan longsoranSNI 03-1962-1990 Tata cara ini digunakan untuk penanganan
longsoran setempat pada khususnya dan meliputidaerah yang luas pada umumnya.
261 Transportation resreachborrad 1978, landslideanalysis and control,special report 176, shuster,R,L and R.J krizek eds
72. Tata cara pemetaangeologi teknik lapangan
SNI 03-2849-1992 Tata cara ini digunakan sebagai Pegangan dalampelaksanaan pemetaan geologi untuk kepentinganteknik sipil dan memberikan gambaran caramemperoleh data geologi teknik untuk parameterperencanaan teknis.
39 -
73. Tata cara pemasanganpisometer pipa terbukacasagrande
SNI 03-3442-1994 Tata cara ini digunakan dalam pemasanganpisometer pipa terbuka Casagrande secara benarsehingga diperoleh data pengamatan yang cukupteliti tentang perilaku tekanan air pori.
13 Rock and soil mechanicsvol. 10Trans tech publication1985 vol 10Field Instrumen inGeotechnical Engineering
74. Tata cara pemantauantekanan air pori denganpisometer pipa terbukacasagrande
SNI 03-3443-1994 Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan caradan prosedur pemantauan tekanan air pori untukmendapatkan nilai air pori menggunakanpisometer pipa terbuka casagrande.
17 Rock and soil mechanicsvol. 10
75. Tata cara pemasanganpisome-ter penumatik
SNI 03-3452-1994 Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan danpegangan dalam pemasangan pisometerpenumatik untuk memperoleh data pengamatantentang perilaku tekanan air pori.
18 AASHTO T 252-76Standard method formeasurements of porepressure in soils
76. Tata cara pemantauantekanan air pori denganalat pisometer penumatik
SNI 03-3453-1994 Tata cara ini bertujuan untuk menyera-gamkancara dan prosedur pemantauan tekanan air poriuntuk mendapatkan nilai air pori menggunakanalat pisometer penumatik.
17 AASHTO T 252-76Standard method formeasurements of porepressure in soils
77. Tata cara pemasanganinstrumen magnetis danpemantauan pergerakanvertikal tanah
SNI 3454 : 2008 Standar ini menetapkan tata cara pemasanganinstrumen magnetis dan pemantauanpergerakan vertikal lapisan tanah fondasi danatau lapisan urugan tanah suatu tanggul, tubuhbendungan, tembok penahan tanah danpangkal jembatan serta bangunan teknik sipillainnya.
15 Bureau of Reclamation,1987. US. Departemen ofInterior
78. Tata cara pemantauangerakan vertikal tanahdengan menggu-nakaninstrumen magnetis.
SNI 03-3455-1994 Tata cara ini digunakan dalam melakukanpemantauan gerakan vertikal tanah.
15 Bureau of Reclamation,1987. US. Departemen ofInterior, EmbankmentDam InstrumentationManual, A waterresources technicalpublication
79. Tata cara pembuatan petakemiringan lerengmengguna-kan rumusHorton.
SNI 03-3977-1995 Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dalampenghitungan dan pembuatan peta kemiringanlereng pada permukaan tanah atau batuanmenggunakan rumus Horton.
14 -
80. Tata cara pengambilancontoh tanah dengan tabungdinding tipis
SNI 03-4148.1-2000 Tata cara ini mencakup prosedur penggunaantabung logam dinding tipis dalam pengambilancontoh tanah tak terganggu untuk pengujian sifat
9 ASTM D. 1587-83
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
10
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
fisik dan mekanik di laboratorium.81. Tata cara pengklasifikasian
tanah dengan cara unifikasitanah
SNI 03-6371-2000 Tata cara ini menguraikan sistem klasifikasi tanahmineral dan mineral organik untuk keperluanteknik. Klasifikasi ini berdasarkan hasil pengujianlaboratorium tentang penentuan karakteristikukuran butir, batas cair dan indeks plastisitas.
22 ASTM D 2487-93
82. Tata cara pemasangan danpemantauan sel tekanantotal peneumatik
SNI 03-6374-2000 Tata cara ini mencakup pemasangan alatpengukur tekanan total dari jenis sel tekanan totalpeneumatik yang dipasang pada bangunan tekniksipil antara lain pada tubuh bendungan, dindingtembok penahan tanah, pondasi bangunangedung dan lainnya.
17 Institution Manual VibratingWire Piezometer, Model4800 E/c-1982
83. Tata cara pemasangan danpemantauan pisometer kawatbervibrasi
SNI 03-6461-2000 Tata cara ini mencakup pemasangan danpemantauan pisometer kawat bervibrasi yangmeliputi pemasangan alat pisometer tipe kawatbervibrasi.
17 Institution Manual VibratingWire Piezometer, Model4500-1983
84. Tata cara klasifikasi tanahdan campuran tanahagregat untuk konstruksijalan
SNI 03-6797-2002 Tata cara ini menjelaskan prosedur untukmengelompokkan tanah ke dalam tujuh kelompokberdasarkan distribusi ukuran butir, batas cair danindeks plastis. Evaluasi sifat-sifat tanah yangberada dalam satu kelompok atau sub kelompokdilakukan menggunakan grup indek yaitu suatunilai hitung menggunakan rumus empiris.
14 AASHTO M 145-87
85. Tata cara pembuatan danperawatan benda uji kuattekan dan lentur tanahsemen di laboratorium
SNI 03-6798-2002 Tata cara ini meliputi prosedur pembuatan danperawatan benda uji untuk pengujian kuat tekandan lentur tanah semen di laboratorium denganpersyaratan bahan dan kondisi penge-tesan yangdisyaratkan. Dan sesuai ASTM D 1632-87 (1994),SNI 03-3437-1994, dan SNI 03-3438-1994.
19 ASTM D 1632
86. Tata cara penyelidikan danpengambilan contoh ujitanah dan bahan untukkeperluan teknik
SNI 03-6802-2002 Tata cara ini digunakan untuk identifikasi danpenentuan jenis tanah dan batuan sertapenentuan jenis tanah dan batuan sertapenentuan keberadaan air tanah baik secarahorisontal maupun vertikal dalam suatu daerahpenyelidikan serta penentuan karakteristik tanahdan batuan bawah permukaan dengan melakukanpengambilan contoh uji dan pengujian di lapangan
12 AASHTO T 86-90
87. Tata cara penyiapan bendauji tanah yang di grautbahan kimia di laboratoriumuntuk mendapatkanparameter kuat desain
SNI 03-6804-2002 Tata cara ini mencakup penyiapan benda uji tanahyang digraut dengan bahan kimia di laboratoriumuntuk digunakan pada uji laboratorium gunamenentukan parameter kuat desain
10 ASTM D 4320-04 :Standard practice forlaboratory prparation ofchemically grouted soilspecimens for obtainingdesign strength parameters
2. Batuan
Metoda uji88. Metode pengujian
laboratorium untukmenentukan parametersifat fisika pada contohbatu
SNI 03-2437-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat-sifatfisika contoh batu, antara lain yaitu kepadatan asli,kadar air asli, kepadatan jenuh, penyerapankepadatan kering, derajat kejenuhan, porositas,berat jenis semu, berat jenis sebenarnya dan angkapori berdasarkan hasil pengkajian dan perhitunganlaboratorium.
15 ASTM Vol 04, 08 Soil andRock Building Stone
AIT Laboratory Manual forRock Testing
89. Metode pengujian laboratoriumcepat rambat ultrasonik dankonstanta elastis benda ujibatu.
SNI 06-2485–1991 Metode ini digunakan untuk memperoleh parametercepat rambat gelombang ultrasonik sertamenentukan konstanta elastis batu.
20 ASTM D 2845-00(2004)Method for laboratorydetermination of pulsevelocities and ultrasonicelastic constant of rock
90. Metode pengujianlaboratorium kuat tarikbenda uji batu dengan caratidak langsungJudul direvisi menjadi :
SNI 06-2486–1991Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk mendapatkanparameter kuat tarik dari hasil pengukuran dilaboratorium secara cepat dan mudah.
11 ASTM D 3967-92Test method for splittingtensill strength of infact rockcore specimens
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
11
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
Cara uji laboratorium kuattarik benda uji batu dengancara tidak langsung
91. Metode pengujian indekkekuatan batu denganbeban titik
SNI 03-2814-1992 Metode ini digunakan dalam uji konsolidasi satudimensi pada benda uji tanah, yang bertujuan untukmendapatkan parameter kompressibilitas dankecepatan konsolidasi tanah.
27 ISRM, 1985 Abstr. Vol. 22,No. 2 Suggested Methodsfor Determining Point LoadStrength, Commission onTesting Methods
92. Metode pengujian geserlangsung batuJudul direvisi menjadi :Cara uji geser langsungbatu
SNI 03-2824-1992Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan untuk memperoleh parameterkuat geser batu.
25 ISRM, 1981Suggested Method forlaboratory determination ofdirect shear strength
93. Cara uji kuat tekan batuuniaksial
SNI 2825 : 2008 Metode ini digunakan untuk memperolehbesarnya kuat tekan uniaxial suatu contoh batudan untuk mengetahui nilai kuat tekan benda ujibatu.
19 ASTM D 2938-95Test method forunconfined compressivestrength of intact rock corespeciments
94. Cara uji moduluselastisitas batu padatekanan sumbu tunggal
SNI 2826 : 2008 Metode ini digunakan dalam pengujian moduluselastis benda uji pada tekanan sumbu tunggaldan untuk mengetahui harga moduluselastisitas benda uji statik.
16 ASTM D 3148-02Test method for elasticmoduli of shales andsimilar weak rock
95. Metode pengujian sifattahan lekang batu.Judul direvisi menjadi :Cara uji sifat tahan lekangbatu
SNI 03-3406-1994 Metode ini digunakan untuk memperoleh indektahan lekang batu.
15 ASTM D 4644-89Test method for slakedurability of shales andsimilar weak rock
Tata cara96. Tata cara pelaksanaan
injeksi semen pada batuanSNI 03-2393-1991 Tata cara ini digunakan dalam pelaksanaan injeksi
semen pada batu yang bertujuan untukmemperkecil kelulusan air dan meningkatkankekuatan batu sebagai upaya dalam perbaikan batupondasi suatu bangunan.
28 USBR, 646-57U.S bureau of reclamation,Pressure grouting Technicalmemorandum 646. Designand construction devisondenver
97. Tata cara pembuatanbenda uji untukpengujian laboratoriummekanika batuan
SNI 2848 : 2008 Tata cara ini digunakan dalam pembuatanbenda uji untuk pengujian laboratoriummekanika batuan dan untuk mendapatkanbenda uji dengan bentuk dan dimensi yangbenar, sesuai dengan persyaratan danketentuan tiap jenis pengujian laboratoriummekanika batuan yang akan dilakukan.
12 AIT, 1979Laboratory manual for rocktesting, devision ofgeotechnical andtransportation engginering
98. Tata cara pemantauan gerakanhorizontal batuan danbangunan dengan alatinklinometer
SNI 03-3431-1994 Tata Cara ini digunakan sebagai peganganpenghitungan dan pembuatan peta kemiringanlereng pada permukaan tanah atau batuanmenggunakan rumus Horton.
19 -
99. Tata cara evaluasi batuanyang digunakan untukpengendalian erosi
SNI 03-6370-2000 Tata cara ini mencakup evaluasi batuan yang akandigunakan untuk pengendalian erosi
17 ASTM D 4992-94 (2001) :Standar practice forevaluation of rock to beusued for erosion control.
3. Sedimen
Metoda uji100. Tata cara pengambilan
contoh muatan sedimenmelayang di sungai dengancara integrasi kedalamanberdasarkan pembagiandebit
SNI 3414 : 2008 Metode ini digunakan untuk pengambilancontoh muatan sedimen layang di sungai untukmemperoleh contoh air yang mengandungmuatan sedimen melayang di sungai.
18 Hasil penelitian
101. Metode pengujian kadarsedimen layang secaragravimetri dengan
SNI 03-3961-1995 Metode ini digunakan untuk mengetahui kadarsedimen layang dalam air secara Gravimetridengan pengendapan.
17 ASTM D 3977-80, StandardPractice for DeterminingSuspended-Sediment
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
12
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
pengendapan Concentration In WaterSamples, 1981, AnnualBooks of ASTM StandardsPart 31 : Water, ASTM,Philadelphia
102. Metode pengujian distribusibutir sedimen layangsecara gravimetri denganayakan
SNI 03-3962-1995 Metode ini digunakan untuk mengetahui distribusibutir sedimen layang dalam air secara gravimetridengan ayakan.
15 ASTM D 4822-63 (72) :Test method for particle-size analysis of soil
103. Metode pengujian berat jenissedimen layang denganpiknometer
SNI 03-4145-1996 Metode ini digunakan untuk menentukan berat jenissedimen layang dalam air.
14Usulan
abolisi (lh)
ASTM, 1981Annual books of ASTMStandard, Part 19, NaturalBuilding Stones and Rock
104. Metode pengujian kadarnitrogen total sedimenlayang dengan alat destilasikjeldahl secara titrasi
SNI 03-4146-1996 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar nitrogen total sedimen layang dalam air
16 -
105. Metode pengujian kadarfosfat dalam sedimenmelayang dengan asamklorida mengguna-kanspektrofotometer secaraamonium molibdate
SNI 03-4151-1996 Metode ini digunakan untuk memperoleh kadarfosfat dalam sedimen melayang menggunakan alatspektrofotometer yang berguna bagi semua pihakyang lingkup tugasnya meliputi pengukuran kualitassediment.
19 ASTM, 1981 C 114Test Methods for chemicalanalysis of hidrauliccement
106. Metode pengujian kadar kaliumdalam sedimen melayangdengan asam klorida menggu-nakan alat spektrofotometerserapan atom
SNI 03-4152-1996 Metode ini digunakan untuk mengetahui kadarkalium dalam sedimen melayang yang bergunabagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputipenelitian dan pengukuran kualitas sediment
17 ASTM, 1981 C 114Test methods for chemicalanalysis of hidrauliccement
Tata cara107. Tata cara pembuatan ekstrak
sedimen untuk pengujian sifatkimia sedimen
SNI 03-4819-1998 Tata cara ini digunakan untuk pembuatan ekstraksedimen untuk pengujian sifat kimia sedimensehingga dapat diuji dengan standar pengujian air.
15 INPNIM Part B SixthEdition Soil. StandarMethod of ChemicalAnalysisASTM D 4972-89American Society forTesting and Material
4. Beton
Metode uji108. Cara uji slump beton SNI 1972 : 2008 Cara uji ini meliputi penentuan nilai slump
beton, baik di laboratorium maupun dilapangan. Nilai-nilai yang tertera dinyatakandalam satuan internasional (SI) dan digunakansebagai standar.
9 ASSHTO T 119-99Standard Method of test forslump of hydraulic cement.
109. Cara uji berat isi, volumeproduksi campuran dankadar udara beton
SNI 1973 : 2008 Cara uji ini meliputi penentuan berat isi daricampuran beton segar dan beberapa formulauntuk menghitung volume produksi campuran,kadar semen, dan kadar udara dalam beton.
11 ASTM C 138Making and curing concretetest specimens in thelaboratoryTest for unit weight, yield,and air content (granimetric)of concrete
110. Metode pengujian kuattekan beton silinder dengancetakan silinder di dalamtempat cetakan
SNI 03-6429-2000Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk penentuan kuat tekanbenda uji silinder beton menggunakan teknikpemasangan cetakan uji pada pelat beton padawaktu pengecoran dan dibatasi untuk tebal betondari 125 mm sampai 300 m.
7 ASTM C 873-94Standar Test Method forCompressive Strength ofConcrete Cylinders Cast inPlace in Cylindrical Mold
111. Metode pengujian kuattekan betonNomor urut : 110-111Judul direvisi menjadi :
SNI 03-1974-1990Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekan(compressive Strength) beton dengan benda ujiberbentuk silinder yang dibuat dan dimatangkan(curring) di laboratorium maupun di lapangan.
7 ASTM C 192-90aMaking and curing concretetest specimens in thelaboratory. Test for unit
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
13
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
Cara uji kuat tekan beton weight, yield and air content(granimetric) of concrete
112. Tata cara pengambilancontoh uji beton segar
SNI 2458 : 2008 Metode ini digunakan untuk mendapatkancontoh beton segar yang dapat mewakiliseluruh adukan beton.
15 ASTM Standard C 172-2004 Standard practice forsampling freshly mixedconcrete
113. Metode pengujian kuat tarikbelah beton
SNI 03-2491-2002 1) Metode pengujian ini mencakup cara penentuankuat tarik belah benda uji yang dicetak be
rbentuk silinder atau beton inti yang diperolehdengan cara pengeboran termasuk ketentuanperalatan dan prosedur pengujiannya sertaperhitungan kekuatan tarik belah;
2) Pengujian kuat tarik belah digunakan untukmengevaluasi ketahanan geser dari komponenstruktur yang terbuat dari beton yangmenggunakan agregat ringan.
14 ASTM C 446-86Standard test method forsplitting tensile strength ofcylindrical concretespecimens
114. Metode pembuatan danperawatan benda uji betondi laboratoriumJudul direvisi menjadi :Tata cara pembuatan danperawatan benda uji beton dilaboratorium
SNI 03-2493-1991Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan untuk pembuatan danperawatan benda uji beton di laboratorium agarmemenuhi syarat.
15 ASTM C 192-90aStandard practice formaking and curing concretetest specimens in thelaboratory
115. Metode pengujian kuat lenturbeton memakai gelagarseder-hana dengan sistembeban titik di tengah
SNI 03-2823-1992 Metode ini digunakan untuk memperoleh parameterkuat lentur dari hasil pengujian di Laboratorium.
19 AASHTO T 177-1982ASTM C 293-79Standard specification fortransportation materials ofsampling and testing,flexural strength ofconcrete(using simple beam withcenter-point loading)
116. Cara uji berat isi betonringan struktural
SNI 3402 : 2008 Cara uji ini mencakup prosedur penentuan beratisi dalam keadaan kering oven dan keadaanseimbang dari beton ringan struktural.
17 ASTM C 567-85Standard test method forunit weight of structurallightweight concrete
117. Metode pengujian kuattekan beton inti pemboran
SNI 03-3403-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyanilai kuat tekan beton inti pemboran.
16 -
118. Metode pengujian kandunganudara pada beton segar
SNI 03-3418-1994 Metode ini bertujuan untuk memperoleh nilaikandungan udara pada beton segar dalampersentase (%) volume.
17 JIS A 1129-1975 :Method of test for aircontent of fresh concrete bypressure method
119. Cara uji abrasi beton dilaboratorium
SNI 3419 : 2008 Metode ini digunakan untuk mengetahuibesarnya koefisien abrasi beton diLaboratorium yang akan dipakai sebagaipembanding dengan nilai abrasi pada bangunanair akibat aliran nilai sedimen.
14 JIS C 418, 1963Method of making andcuring concrete specimens
120. Metode pengujian kuat tekanbeton isolasi ringan dilapanganJudul direvisi menjadi :Cara uji kuat tekan betonringan isolasi
SNI 03-3421-1994Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk menentukan kuat tekanbeton isolasi ringan di lapanganCara uji ini mencakup persiapan benda uji danprosedur pengujian kuat tekan beton ringan isolasidengan berat isi dalam kondisi kering oven tidaklebih dari 800 kg/m3. Cara uji ini mencakuppersiapan dan pengujian untuk benda uji berbentuksilinder dengan ukuran 75 mm x 150 mm.
15 ASTM C 332-83Standard specificatio forhightweight aggregate forinsulating concrete
121. Metode pengujian kuatlentur beton dengan balokuji sederhana yangdibebani terpusat langsung
SNI 03-4154-1996 Metode ini digunakan untuk memperoleh kuat lenturbeton untuk keperluan perencanaan struktur
13 ASTM C 293-79Test method for compessivestrength of concrete (usingsample beam with centerpont loading)
122. Metode pengujian kuattekan beton dengan benda
SNI 03-4155-1996 Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuattekan relatif sebagai pembanding terhadap kuat
11 ASTM C 116-90Test method for
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
14
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
uji patahan balok bekas ujilentur
lentur guna keperluan perencanaan danpengendalian mutu beton
compressive strength ofconcrete using portions ofbems broken flexure
123. Cara uji bliding dari betonsegar
SNI 4156 : 2008 Cara uji ini mencakup penentuan jumlahkandungan air pencampur yang akan terpisahdari contoh uji beton segar. Cara uji ini terdiridari 2 cara yang dibedakan atas derajatpemadatan sesuai kondisi contoh beton.
14 ASTM Standard C 232-04Standar Test Method forBleeding of Concrete
124. Metode pengujian moduluselastisitas statis dan rasiopoison beton dengankompresor ekstensometer
SNI 03-4169-1996 Metode ini digunakan untuk memdapatkan nilaimodulus elastisitas dan rasio poison untukkeperluan perencanaan struktur beton.
15 ASTM C 469-87Test method for staticmodulus of elasticity andpoion’s ratio concrete incompression
125. Metode pengujian kuattekan elemen strukturbeton dengan alat palubeton tipe N dan NR
SNI 03-4430-1997 Metode ini digunakan untuk memperkirakan nilaikuat tekan beton pada suatu elemen strukturuntuk keperluan pengendalian mutu beton danatau pengawas pelaksanaan pekerjaan.
12 ASTM C 805-85Test method for reaboundnumber of hardenedconcrete
126. Metode pengujian kuatlentur beton normal dengandua titik pembebananJudul direvisi menjadi :Cara uji kuat lentur betonnormal dengan dua titikpemebebanan
SNI 03-4431-1997Sudah revisi
(Prosespenetapan))
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuatlentur beton normal guna keperluan perencanaandan pelaksanaan.
18 JIS A 1106-1964 :Method of testing flexuralstrength of concrete
127. Metode pengujiankecepatan pulsa melaluibeton
SNI 03-4802-1998 Metode ini digunakan untuk menentukankecepatan pulsa perambatan gelombang tekandalam beton.
11 ASTM Standar TestMethod for Pulse VelocityThrough Concrete C.597-83 (91)
128. Metode pengujian angkapantul beton yang sudahmengeras
SNI 03-4803-1998 Metode ini digunakan untuk menentukan angkapantul beton yang sudah mengerasmenggunakan palu baja yang gerakannyadikendalikan oleh pegas.
15 ASTM C 1084-92
129. Metode pengujian kadarsemen portland dalambeton keras yang memakaisemen hidrolik
SNI 03-4805-1998 Metode ini digunakan untuk menentukan kadarsemen portland dari beton keras menggunakansemen hidrolik.
15 ASTM C 1084-92Standard test method forportland cement content ofhardened hydraulic cemenconcrete
130. Metode pengujian kadarsemen portland dalambeton segar dengan caratitrasi volumetric
SNI 03-4806-1998 Metode ini digunakan untuk menentukan kadarsemen portland dalam beton segar menggunakantitrasi volumetri.
13 ASTM C 1078-87Standard test method fordetermining the cementcontent of freshly mixedconcrete
131. Metode pengujian untukmenentukan suhu betonsegar semen Portland
SNI 03-4807-1998 Metode ini digunakan dalam menentukan suhudari beton segar yang menggunakan semenportland
10 ASTM Standard C 1064-84Standard test method fordetermining the watercontent of freshly mixedconcrete
132. Metode pengujian kadar airdalam beton segar dengancara titrasi volumetric
SNI 03-4808-1998 Metode ini digunakan dalam penentuan kadar airdalam beton segar dengan cara titrasi volumetri.
10 ASTM Standard C.1079Standard test method fordetermining the watercontent of frehly mixedconcrete
133. Metode pengujian untukmembandingkan berbagaibeton berdasarkan kuat lekatyang timbul terhadaptulangan
SNI 03-4809-1998 Metode ini digunakan dalam menentukanperbandingan antara berbagai macam betonberdasarkan kuat lekat yang timbul terhadap bajatulangan
13 ASTM Standard C 234-91aStandard tets method forcomparing concrete on thebasic of the bonddeveloped with reinforcingsteel
134. Metode pembuatan danperawatan benda uji beton dilapangan
SNI 03-4810-1998Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk membuat danmerawat benda uji di lapangan.
13 ASTM Standard C 31-91Standard practice formaking curing concrete
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
15
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
test specimens in the field
135. Metode pengujian rangkakpada beton yang tertekan
SNI 03-4811-1998 Metode ini digunakan dalam menentukan rangkakpada beton yang dicetak dalam bentuk silinderdan dibebani dengan gaya tekan aksial sentrisyang besarnya tetap secara terus menerus.
14 ASTM C 512-87(Reproved 1992)Standard test method forcreep of concrete incompression
136. Metode pengujian kuat tarikbeton secara langsung
SNI 03-4812-1998 Metode ini digunakan dalam menentukan nilaikuat tarik beton untuk keperluan perencanaankomponen struktur berdasarkan penampangbenda uji berdiameter 150 mm.
17 ASTM C 512-87(Reproved 1992)Standard test method forcreep of concrete incompression
137. Metode pengujianketahanan abrasipermukaan beton ataumortar dengan metodepemotong berputar
SNI 06-6428-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan ketahananbaik untuk beton atau mortar terhadap abrasi.
9 ASTM C 944-90a
138. Metode pengujian ekspansidan bliding campuran grautsegar untuk beton denganagregat praletak dilaboratorium
SNI 06-6430-2000 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyaekspansi dan akumulasi air bliding padapermukaan campuran graut semen hidrolik yangdipakai untuk memproduksi beton dengan agregatpraletak .
7 ASTM C 940-89Standard Test Method forExpansion and Bleeding ofFreshly Mixed Grout forPreplaced-AggregateConcrere in theLaboratory.
139. Metode pengujian kuattekan graut untuk betondengan agregat praletak dilaboratorium
SNI 03-6430.1-2000 Metode ini digunakan untuk menentukan kuattekan graut semen hidrolik untuk beton denganagregat praletak.
6 ASTM C 942-86(Reapproved 1991)Standar Test Method forCompressive Strength ofGrouts for Preplaced-Aggregate Concrete in theLaboratory.
140. Metode pengujian waktupengikatan graut untukbeton dengan agregatpraletak di laboratorium
SNI 03-6430.2-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan waktupengikatan campuran graut semen hidraulik yangdipakai untuk beton dengan agregat praletakmemakai alat vicat.
5 ASTM C 995-94 Standardtest methods for Time ofFiber-Reinforced ConcreteThrough Inverted SlumpCone
141. Metode pengujian waktualir beton berserat dengankerucut uji slump yangdibalik
SNI 03-6431-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan waktu alirbeton berserat menggunakan kerucut slump yangdibalik dapat dilakukan di Lapangan dan diLaboratorium dan dipakai untuk campuran betonsegar yang mempunyai agregat kasar yang lolossaringan 1½ inchi, tidak dapat dipakai untuk betonyang mengalir bebas
6 ASTM C 109 Test Methodfor Compressive Strengthof Hidraulic CementMortarsASTM C 938 Practice forProportioning GroutMixtures for PreplacedAggregate Concrete
142. Metode pengujianperubahan panjang betonakibat reaksi alkali batuankarbonat
SNI 03-6432-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan carapengukuran perubahan panjang prisma beton,kerantanan dari kombinasi semen agregatterhadap reaksi alkali karbonat yang mengembangdengan melibatkan ion-ion hidroksida.
8 ASTM C 295
143. Metode pengujiankerapatan, penyerapan danrongga dalam beton yangtelah mengeras
SNI 03-6433-2000 Metode ini mencakup penentuan kerapatan,persentase penyerapan dan persentase ronggadalam beton yang telah mengeras.
11 ASTM D C 642-97Standar Test Method forSpecific Gravity,Absorption, and Voids inhardened Concrete
144. Metode pengujian untukpotensial setengah sel bajatulangan yang tidak dilapisibahan dielektrik dalambeton
SNI 03-6444-2000 Metode ini digunakan untuk pengujian estimasipotensial elektrikal setengah sel baja tulanganyang tidak dilapisi pada beton di Lapangan dan diLaboratorium, dengan tujuan untuk menentukanaktifitas korosi pada tulangan.
11 ASTM Standar G3 Practicefor conventions applicableto electrochemicalmeasurement in corrosiontesting
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
16
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
145. Metode pengambilan danpengujian beton inti
SNI 03-2492-2002 Metode ini mencakup cara pengambilan beton inti,persiapan pengujian dan penentuan kuat tekannya;2) Metode ini tidak memberikan panduanpenentuan pemboran beton inti atau lokasipengeboran; 3) Metode ini tid ak dilengkapiprosedur interpretasi hasil kuat tekan beton inti.
8 ASTM C 42-97 (JIS A1107-87)Standard test method forobtaining drilled cores andsawed beams of concrete
146. Metode pengujian untukmengukur nilai kuat tekanbeton pada umur awal danmemproyeksikan kekuatanpada umur berikutnya
SNI 03-6805-2002 Metode ini mencakup :
prosedur untuk membuat, memelihara danmenguji benda uji beton keras pada umurawal.
benda uji dipelihara dalam kondisi perawatanstandar dan diukur riwayat temperaturnyauntuk digunakan dalam menghitung indekskematangan yang dihubungkan dengankenaikan kekuatannya
prosedur cara menggunakan hasil kuat tekanpada umur awal untuk memproyeksikankekuatan potensial pada umur berikutnya
19 ASTM C 918-93Standard test method formeasuring early agecompressive strength andprojecting later-agestrength
147. Metode pengujiankemampuanmempertahankan air padacampuran graut untuk betonagregat praletakdi laboratorium
SNI 03-6807-2002 Metode Pengujian ini untuk menentukankemampuan mempertahankan air dari campurangraut semen hidrolis segar untuk beton agregatpraletak
6 ASTM C 941-90
148. Metode pengujiankekentalan graut untukbeton agregat praletak(metode pengujian corongalir)
SNI 03-6808-2002 Metode Pengujian ini :- Untuk digunakan di laboratorium dan
lapangan, untuk menentukan waktu alir darivolume cairan graut semen hidrolis yangditentukan melalui corong alir standar dandigunakan untuk beton agregat praletak ;dapat juga digunakan untuk graut lainnya
- Menggunakan graut murni dan grautbercampur agregat halus lolos saringanukuran 2,36 mm (No. 8)
- Dimaksudkan untuk penggunaan graut yangmempunyai waktu alir tidak lebih dari 35detik
9 ASTM E 832 Specificationfor laboratory filter papers
149. Metode pengujian kadarbahan padat total danbahan anorganik dalam airuntuk campuran beton
SNI 03-6810-2002 Metode ini membahas tentang ketentuan carapengujian kadar bahan padat dalam air untukcampuran beton dan juga mencakup persiapancontoh uji, persiapan peralatan, cara uji danpelaporan
8 AASHTO T 26-90Standar Method of Test forQuality of Water to beUsed Concrete.
150. Metode pengujian mutu airuntuk digunakan dalambeton
SNI 03-6817-2002 Metode ini mencakup pengujian mutu air yangdigunakan dalam campuran beton dengan cara :1) menggunakan metode A dan metode B untuk
keasaman dan kelindian;2) bahan padat total dan bahan organik
5 AASHTO T 26-79Quality of Water to beUsed in Concrete
151. Metode pengujian untukpengukuran panjangbeton inti hasilpengeboran.
SNI 03-6969-2003 Metode ini meliputi penentuan panjang beton intihasil pengeboran dari struktur beton
4 ASTM C 174-87 Standartest method for measuringlength of drilled concretecores
Spesifikasi152. Spesifikasi kadar ion
klorida dalam betonSNI 03-2854-1992 Spesifikasi ini digunakan dalam merencanakan dan
melaksanakan konstruksi beton untuk mencegahkorosi tulangan dan pelapukan beton
11 ACI 1984Buliding code requirementsfor reinforced concret
153. Spesifikasi beton bertulangkedap air
SNI 03-2914-1992 Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikanpersyaratan-persyaratan teknis beton kedap air.
12 ACI, 1984Buliding code requirementsfor reinforced concretBSI, 1973 part 2 metric unitsSpecification for aggregatesfrom natural sources for
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
17
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
concrete (includinggranolithic)
154. Spesifikasi kalsium khloridauntuk mempercepatpengerasan beton
SNI 06-4170-1996 Spesifikasi ini untuk memberikan persyaratanteknis kalsium kholorida sebagai bahanpencampur untuk mempercepat pengerasanbeton.
5 ASTM Standard D 98-87Standard specification forcalcium chloride
155. Spesifikasi beton siap pakai SNI 03-4433-1997 Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutubeton siap pakai yang akan diserahkan dalambentuk beton segar dari produsen kepadakonsumen yang bertujuan untuk mendapatkanmutu beton siap pakai yang memenuhipersyaratan teknis.
11 ASTM C 94-92aSpecification for readymixed concrete
156. Spesifikasi lembaranbahan penutup untukperawatan beton
SNI 4817 : 2008 Standar ini menetapkan ketentuan bahanberupa lembaran yang digunakan untukmenutup permukaan beton semen gunamenghindari hilangnya air selama masaperawatan, dan dalam hal material tipepemantul putih, berfungsi juga untukmengurangi naiknya temperatur beton yangpermukaannya secara langsung terkena sinarmatahari.
7 ASTM 171-97aStandar specification forsheet material for curingsheet
157. Spesifikasi pipa betonuntuk air buangan, saluranpeluapan dari gorong-gorong
SNI 03-6367-2000 Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulangyang digunakan sebagai pembuangan air kotoran,limbah pabrik, air luapan dan bangunan gorong-gorong
10 AASHTO D M 86 M-87Standar Specification forConcrete Sewer, StormDrain Culvert Pipe (Metric)
158. Spesifikasi perbaikan betondengan mortar epoksi
SNI 03-6380-2000Sedang direvisi
Spesifikasi ini mencakup perbaikan cacat dalambeton semen portland yang telah mengerasdengan mortar epoksi yang dicampur pasir
9 ASTM C 881-87Standar Specification forEpoxy-Resin-BaseBonding Systems forConcrete
159. Spesifikasi kawat bajadengan proses canaydingin untuk tulangan beton
SNI 07-6401-2000 Spesifikasi ini meliputi kawat baja yang diprosesdengan canay dingin, ditarik dan digalvanisasiuntuk digunakan secara langsung, atau dalambentuk jaring kawat baja yang dilas, sebagaitulangan beton, dengan ukuran diameter nominaltidak lebih kecil dari 2,03 mm
9 AASHTO D.M 32-90(ASTM D : 82-88) StandarSpecification for Cold-Drawn Steel Wire for forConcrete Reinforcement
160. Spesifikasi pengencer grautuntuk beton denganagregat praletak
SNI 03-6418-2000 Spesifikasi ini meliputi bahan pengencer grautyang digunakan untuk beton dengan agregatpraletak.
7 -
161. Spesifikasi agregat betonpenahan radiasi
SNI 03-2494-2002 Spesifikasi ini digunakan sebagai acuan bagiprodusen agregat/ perencana dan pelaksanapekerjaan beton dalam menilai mutu agregat yangmemenuhi persyaratan untuk keperluan betonpenahan radiasi. Spesifikasi ini mencakupketentuan mengenai klasifikasi dan persyaratanteknis agregat untuk pembuat beton penahanradiasi. Agregat untuk beton penahan radiasi inimeliputi, golongan agregat tertentu untuk betonpenahan radiasi pengion, golongan agregat untukbeton penahan radiasi neutron denganpertimbangan utama adalah komposisi atau beratjenis atau keduanya. Nilai dinyatakan dalam satuanmetrik yang digunakan sebagai standar.
13 ASTM C 637-84Standard Specification foraggregates for radiationshielding concrete
162. Spesifikasi beton tahan sulfat SNI 03-2915-2002
Sedang direvisi
Spesifikasi ini memuat persyaratan minimumuntuk beton yang berhubungan denganlingkungan yang mengandung sulfat.
Spesifikasi ini dapat digunakan sebagaipegangan bagi para perencana dan pelaksanadalam merencanakan dan melaksanakankonstruksi beton yang dalam masa layannyaberhubungan dengan lingkungan yang
8 ACI 1984Buliding code requirementsfor reinforced concret
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
18
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
mengandung sulfat. Spesifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan
beton yang mempunyai ketahanan dankeawetan terhadap sulfat.
163. Spesifikasi bahanpencampur untuk betonsemprot
SNI 03-6811-2002 Spesifikasi ini membahas bahan-bahan yang akanditambahkan pada campuran beton semprot darisemen portland untuk mengubah sifat campuran.
12 ASTM 1141-89
164. Spesifikasi anyamankawat baja polos yangdilas untuk tulanganbeton.
SNI 03-6812-2002 Spesifikasi ini meliputi anyaman kawat baja polosyang dilas untuk digunakan sebagai tulanganbeton.
15 AASHTO M 55-89
165. Spesifikasi bahan keringbersifat semen, cepatmengeras, dalamkemasan untuk perbaikanbeton
SNI 03-6818-2002Sedang direvisi
Standar ini mencakup campuran kering bahan-bahan bersifat semen dari mortar atau beton yangcepat mengeras untuk perbaikan lapisan betonsemen hidrolis dan struktur yang telah mengeras.Bahan-bahan yang mengandung senyawa organisseperti bitumen, epoksi resin, dan polyester tidaktermasuk sebagai bahan pengikat.
11 ASTM C 928-92AStandar Specification forPackage, Dry, Rapidhardening CementitiousMaterials for ConcreteRepairs
166. Spesifikasi mortar untukpekerjaan pasangan
SNI 03-6882-2002 Spesifikasi ini mencakup mortar yang digunakandalam pekerjaan pasangan baik bertulangmaupun tidak bertulang. Terdapat 4 (empat) tipemortar yang tercakup dalam setiap spesifikasiberikut ini : 1) spesifikasi berdasarkan proporsi,dan spesifikasi berdasarkan sifat.
12 ASTM C 270-92AStandar Specification forMortar for Unit Masonry
167. Spesifikasi toleransi untukkonstruksi dan bahanbeton
SNI 03-6883-2002 Spesifikasi ini merupakan acuan bagi arsitek atauahli teknik dalam menentukan toleransi untukbahan dan konstruksi beton sebagaimanadicantumkan dalam spesifikasi proyek, kecualitidak berlaku untuk : 1) struktur khusus sepertireaktor nuklir, kontainer berbentuk bulat dan silo-silo; 2) struktur prateken berbentuk bulat; 3)prosedur konstruksi khusus beton semprot.pesifikasi ini mencantumkan daftar kendalisebagai petunjuk bagi arsitek atau ahli teknikdalam memilih persyaratan yang cocok antaraspesifikasi teknis yang diperlukan dan persyaratanlain yang ada dalam spesifikasi proyek.
22 ACI 117-90Standar Specifications forTolerances for Concreteconstruction and Materilas
168. Spesifikasi bahan grautuntuk pekerjaan pasangan
SNI 03-6891-2002 Spesifikasi ini menjelaskan dua jenis bahan grauthalus dan kasar, untuk digunakan dalampelaksanaan struktur pasangan berdasarkanspesifikasi berikut : a) persyaratan komposisicampuran, atau b) persyaratan kekuatan
5 ASTM C 476-91Standar Specification forGrout for Mansory
Tata cara169. Tata cara pengadukan
pengecoran betonSNI 03-3976-1995 Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkan mutu
pekerjaan beton sesuai dengan yang direncanakan20 ACI 318 M-89
Building code requirementsfor reinforced concret
170. Tata cara penggunaanperalatan untuk penentuanperubahan panjang, pasta,mortar dan beton semenyang sudah mengeras.
SNI 03-4820-1998 Tata cara ini digunakan dalam menyiapkan bendauji untuk menentukan perubahan panjang padapasta, mortar dan beton semen yang sudahmengeras, serta peralatan yang digunakan untukmenentukan perubahan panjang tersebut, dancara-cara penggunaannya.
17 -
171. Tata cara pembuatanrencana campuran betonnormal
SNI 03-2834-2000 Tata cara ini digunakan untuk merencanakanproporsi campuran beton tanpa menggunakanbahan tambahan dan bertujuan untuk mendapatkanproporsi campuran yang menghasilkan mutu betonsesuai rencana
36 BSI 1973Part 2 metric UnitsSpesification for aggregatefrom natural sources forconcrete (includinggranolithic)
172. Tata cara pembuatankaping untuk benda ujisilinder beton
SNI 6369 : 2008 Tata cara ini meliputi peralatan, bahan danprosedur pembuatan kaping untuk silinderbeton yang baru dicetak dengan semen murnidan silinder beton keras serta silinder betoninti dengan plaster gipsum berkekuatan tinggi
12 ASTM C 617-2003
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
19
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
atau adukan belerang.173. Tata cara perencanaan
campuran tinggi dengansemen portland denganabu terbang
SNI 03-6468-2000 Tata cara ini digunakan untuk perencanaancampuran beton kekuatan tinggi dengan semenportland dan abu terbang dan dapat digunakanuntuk menentukan proporsi campuran betonkekuatan tinggi untuk mengoptimasi proporsicampuran tersebut berdasarkan campuran coba.
18 ACI 211.4R-93Guide for SelectingProportions for High-Strength Concrete WithPortland Cement and FlyAsh
174. Tata cara perancangancampuran beton ringandengan agregat ringan.
SNI 03-3449-2002 Tata cara pembuatan rancangan campuran betonringan dengan agregat ringan ini dimaksudkanuntuk digunakan sebagai salah satu acuan bagipara perencana dan pelaksana dalam merancangproporsi campuran beton ringan denganmenggunkan agregat ringan dengan tujuan untukmendapatkan proporsi campuran bahan-bahanyang dapat menghasilkan beton ringan yang sesuaidengan rencana penggunaannya pada kontruksistruktural, struktural ringan dan sagat ringan. Tatacara ini meliputi persyaratan proporsi campuran,rancangan campuran, tugas penanggung jawabpembuatan rancangan campuran, bahan yangdipergunakan, pemilihan proporsi campuran betonringan, perhitungan proporsi campuran, koreksiproporsi campuran dan prosedur pengerjaanpembuatan rancangan campuran beton ringan.
10 -
175. Tata cara perhitunganbeton tidak bertulangstruktural
SNI 03-6806-2002 Tata Cara Mencakup :
Beton tidak bertulang struktural untuk dindingbasemen harus dikecualikan dari persyaratanstandar ini untuk kondisi-kondisi lingkunganyang khusus sesuai SNI 03-2854-1992.
Perencanaan dan konstruksi pelat yangdidukung oleh tanah, jalan setapak dan pelatdi atas tanah, tidak harus mengikuti standarini kecuali pelat yang meneruskan bebanvertikal dari bagian struktur lain ke tanah.
Untuk struktur khusus, misalnya strukturpelengkung, struktur utilitas bawah tanah,dinding gravitasi, dan dinding pelindung,ketentuan dalam standar ini berlaku bilabersifat menentukan.
12 ACI building Code 318/318R-313
176. Tata cara estimasi kekuatanbeton dengan metodematurity
SNI 03-6809-2002 Tata cara ini mencakup :1. Prosedur untuk mengestimasi kekuatan beton
menggunakan metode maturity indeksmaturity dinyatakan dengan faktor suhuwaktu atau umur ekivalen pada suatu suhuyang disyaratkan;
2. Penurunan hubungan kekuatan maturity daricampuran beton di laboratorium danpencatatan riwayat suhu beton yang akandisetimasi kekuatannya yang diperlukanuntuk estimasi.
17 ASTM C 1074-93
177. Tata cara pembuatansilinder dan prisma uji untukmenentukan kekuatan dandensitas beton agregatpraletak di laboratorium
SNI 03-6813-2002 Tata cara ini mencakup prosedur pembuatansilinder uji standar untuk menentukan kuat tekandan densitas beton agregat praletak
10 ASTM C 943-80(Reapproved 1990)Standard Practice forMaking Test Cylinders andPrisms for DeterminingStrength and Density ofPreplaced-AggregateConcrete in TheLaboratory
178. Tata cara pelaksanaansambungan mekanis untuktulangan beton
SNI 03-6814-2002 Standar ini mencakup informasi dasar tentangtipe-tipe sambungan mekanis yang beredar diIndonesia sewaktu standar ini disusun, Diuraikanjuga persyaratan-persyaratan perencanaan dan
39 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
20
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
penggunaannya, termasuk kapabilitas dan tipe-tipe sambungan mekanis tertentu.
179. Tata cara mengevaluasihasil uji kekuatan beton
SNI 03-6815-2002 Tata cara ini meliputi besarnya variasi kekuatanbeton. Contoh uji beton tergantung pada mutumaterial, pembuatan dan kontrol dalampengujiannya, perbedaan kekuatan dapatditemukan dari dua penyebab utama yangberbeda.- perbedaan dalam perilaku kekuatan yang
terbentuk dari campuran beton dan bahanpenyusunnya
- perbedaan jelas dalam kekuatan yangdisebabkan oleh perpaduan variasi danpengujian.
31 ACI 214-1977,Reapproved 1989
180. Tata cara pendetailanpenulangan beton
SNI 03-6816-2002 Tata cara ini mencakup pemisahan danpembatasan tanggung jawab antara perencanaanstruktur beton dan pembuat detail bajapenulangan, perencanaan detail dan pendetailanpenulangan beton untuk pabrikasi danpemasangan batang-batang tulangan.
86 ACI 315-92Details and Detailing ofConcrete Reinforcement
181. Tata cara pelaksanaandan pengambilan danpengujian kuat tekanbeton inti.
SNI 03-6898-2002 Tata cara pelaksanaan pengambilan dan pengujiankuat tekan beton inti ini mencakup : 1) prosedurpengambilan beton inti; 2) prosedur pengujian kuattekan beton inti; 3) perhitungan kuat tekan betoninti.
21 BSEN 12504 1:2000Testing Concrete inStructures
5. Agregat
Metoda uji182. Cara uji sifat kekal agregat
untuk aduk dan betonterhadap pengaruh larutanjenuh natrium danmagnesium sulfat
SNI 02-1758-1990 Menetapkan cara uji sifat kekal agregat yangmeliputi peralatan, larutan penguji, contoh yangdiuji dan persiapan contoh uji, pelaksanaan uji,dan laporan hasil uji. Contoh perhitungan untukagregat halus dan kasar diberikan
-
183. Metode pengujian tentanganalisis saringan agregathalus dan kasar
SNI 03-1968-1990 Metode ini digunakan untuk menentukanpembagian butir (gradasi) agregat halus danagregat kasar menggunakan saringan.
13 AASHTO T84-81.ASSHTO, Washington,D.C., 2001AASHTO T-27-81(82)Sieve analysis of fine andcoarse aggregates
184. Cara uji berat jenis danpenyerapan air agregatkasar
SNI 1969 : 2008 Metode ini digunakan untuk menentukan beratjenis curah, berat jenis kering permukaanjenuh, berat jenis semu dari agregat halusserta angka penyerapan dari agregat kasar.
14 AASHTO T 85-81Specific gravity andabsorption of fineaggreagte
185. Cara uji berat jenis danpenyerapan air agregathalus
SNI 1970 : 2008 Standar ini menetapkan cara uji berat jeniscurah kering dan berat jenis semu (apparent)serta penyerapan air agregat halus. Agregathalus adalah agregat yang ukuran butirannyalebih kecil dari 4,75 mm (No. 4).
16 AASHTO T 128-68(92)Specific gravity andabsorption of fineaggregate
186. Metode pengujian kadar airagregat
Judul direvisi menjadi:Cara uji kadar air totalagregat dengan pengeringan
SNI 03-1971-1990Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar air agregat.
7 ASTM, 1981 C 566-89Concrete and mineralaggregate (includingmanual of aggregate andconcrete testing)
187. Cara uji keausan agregatdengan mesin abrasi losangeles
SNI 2417 : 2008 Metode pengujian ini meliputi prosedur untukpengujian keausan agregat kasar denganukuran 75 mm (3 inci) sampai dengan ukuran2,36 mm (saringan No.8) dengan menggunakanmesin abrasi Los Angeles.
16 AASHTO T 96-87Resistance to abrasion ofsmall size coarseaggregate by use of the losangeles machine
188. Metode pengujian agregatuntuk beton penahanradiasi
SNI 03-2457-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan mutuagregat yang akan digunakan untuk betonpenahan radiasi.
13 ASTM C 637-84Standard specification foraggregates for radiation
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
21
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
shielding concrete
189. Cara uji sifat kekekalanagregat dengan caraperendamanmenggunakan larutannatrium sulfat ataumagnesium sulfat
SNI 3407 : 2008 Cara uji ini mencakup tata cara pengujianuntuk menentukan kekekalan agregat dariproses disintegrasi oleh larutan natrium sulfatatau magnesium sulfat jenuh.
16 ASTM D 5240-04 :Standard test method fortesting rock slabs toevaluate soundness ofriprap by use of SodiumSulfate or MagnesiumSulfate
190. Metode pengujian partikelringan dalam agregat
SNI 03-3416-1994 Metode ini untuk menentukan besarnya kadarpartikel ringan dalam agregat.
17 AASHTO T 113-90Light weight pieces inaggregateASTM C 123 standard testmethod for lightweightparticles in aggregate
191. Metode pengujian tebal danpanjang rata-rata agregat
SNI 03-4137-1996 Metode ini digunakan untuk memperoleh bentukagregat yang seragam
8 NRB HZ SPEC. T. 15
192. Metode pengujiangumpalan lempung danbutir-butir mudah pecahdalam agregat.
SNI 03-4141-1996 Metode ini digunakan untuk menghitung besarnyapersentasi jumlah gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat halus maupunkasar.
13 AASHTO T 112-81Clay lumps and friableparticles in aggregatemethods of sampling andtesting part II
193. Metode pengujian jumlahbahan dalam agregat yanglolos saringan no. 200(0,075 mm)
SNI 03-4142-1996 Metode ini digunakan untuk menghitung besarnyapersentase jumlah bahan dalam agregat yanglolos saringan No. 200 (0,075 mm).
10 AASHTO T 11-82Amount of material finerthan 0,075 mm sieve inaggregate standarmethods of sampling andtesting part II
194. Metode pengujianketahanan agregat denganalat tumbuk
SNI 03-4426-1997 Metode ini digunakan untuk memperoleh besaranatau angka ketahanan agregat terhadap benturanatau tumbukan, sehingga berguna bagi perencanadalam memilih bahan yang bermutu.
10 -
195. Metode pengujian agregathalus atau pasir yangmengandung bahan plastisdengan cara setara pasir
SNI 03-4428-1997 Metode ini digunakan untuk menyera-gamkancara pengujian pasir atau agregat halus yangplastis dengan cara setara pasir yang bertujuanuntuk mengetahui kualitas pasir atau agregathalus yang lolos saringan nomor 4 (4,76 mm).
16 AASHTO T 176-86Plastic Fine in GradedAggregates and Soils byUse of the SandEquivalent Test
196. Metode pengujian bobot isidan rongga udara dalamagregat
SNI 03-4804-1998 Metode ini digunakan dalam menghitung bobot isidan rongga udara dalam agregat.
12 ASTM C 29/C 29 M-91aStandard test method forunit weight and voids inaggregate
197. Metode penentuan 10 %kehalusan untuk agregat
SNI 03-6477-2000 Metode ini digunakan untuk menentukan nilaisepuluh persen kehalusan bahan agregat yangmemberikan suatu ukuran relatif dari ketahanansuatu bahan agregat terhadap keremukan yangdisebabkan oleh beban tekan yang meningkatsecara berangsur-angsur, agregat diuji dalamkeadaan kering dan dalam keadaan sudahdirendam.
13 -
198. Metode pengujian analisissaringan agregat hasilekstraksi
SNI 03-6822-2002 Metode Pengujian ini mencakup prosedur untukpenentuan distribusi ukuran butir agregat halusdan kasar dari hasil ekstraksi campuran beraspal,menggunakan saringan dengan lubang persegi.
8 AASHTO T -164AASTHO M-231AASHTO M-92
199. Metode pengujian susutkering mortar yangmengandung semenportland
SNI 03-6823-2002 Metode ini digunakan untuk penentuan pengaruhsemen portland pada susut kering mortarmenggunakan pasir yang bergradasi standar,yang diakibatkan oleh kondisi suhu, kelembabanrelatif, dan laju penguapan lingkungannya.
7 ASTM C 596-89 :Test method for drayingshringkage of mortarcontaining PC
200. Metode pengujianpenentuan kadar semendalam agregat bersemensecara titrasi
SNI 03-6824-2002 Metode pengujian ini meliputi prosedur untukmenentukan kadar semen berdasarkan netralisasimenerus suatu larutan dari benda uji dalam airberupa agregat yang telah bercampur semenuntuk jangka waktu tertentu. Netralisasi ini
8 AASHTO T 211-90Determination of CementTreated Aggregate by theMethod of Titration
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
22
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
dilakukan dengan jalan menambahkan larutanasam secukupnya untuk menetralkan OH yangsecara menerus akan terbebaskan selamaberlangsungnya proses hidrasi dari semen.Jumlah asam yang digunakan berbanding lurusdengan kadar semen dalam contoh yang diuji.
201. Metode pengujian kadarrongga agregat halus yangtidak dipadatkan
SNI 03-6877-2002 Metode ini adalah untukmenentukan kadar ronggaagregat halus dalam keadaan lepas (tidakdipadatkan). Bila pengujian dilakukan padaagregat yang gradasinya diketahui, kadar ronggadapat menjadi indikator angularitas, bentuk butirdan tekstur permukaan relatif terhadap agregathalus lain dengan gradasi yang sama. Bilapengujian permukaan terhadap agregat halussesuai gradasi yang akan digunakan di lapangan,kadar rongga merupakan indikator terhadapkemudahan pengerjaan suatu campuran.
10 ASTM D 1252-93Standar Tesdt Method forUncompacted VoidContent of Fine Aggregate(as Influenced by ParticleShape, Surface Textureand Grading)
Spesifikasi202. Spesifikasi agregat ringan
untuk beton isolasiSNI 03-3984-1995Sedang direvisi
Spesifikasi ini mencakup ketentuan gradasi danberat isi agregat ringan dan konduktifitas panasbeton isolasi yang digunakan khusus untuk bagiandalam bangunan
9 ASTM C 332-97Specification forlinghtweight aggregates forinsulating concret
203. Spesifikasi agregat lapispondasi bawah, lapispondasi atas dan lapispermukaan
SNI 03-6388-2000 Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasicampuran lempung berpasir, kerikil, batu atau slaghasil penyaringan, atau pasir, sirtu pecah yangterdiri atas kerikil, batu pecah atau slag denganatau tanpa tanah pengikat atau kombinasi daribahan tersebut untuk digunakan pada bahan lapispondasi bawah, lapis pondasi, dan lapispermukaan.
5 AASHTO M 147-65 (1990)Standar Specification forMaterials for Aggregateand Soil-AggregateSubbase, Base andSurface Course
204. Spesifikasi agregat ringanuntuk beton ringan struktur
SNI 03-2461-2002 Standar ini dimaksudkan untuk digunakan sebagaipegangan bagi produsen/ perencana danpelaksanaan pekerjaan beton dalam menilai mutuagregat ringan yang memenuhi persyaratan.Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenaiagregat ringan yang digunakan dalam pembuatanbeton struktural dengan pertimbangan utamanyaadalah ringannya bobot dan tingginya kekuatan,yang meliputi persyaratan mengenai komposisikimia, sifat fisis serta penggantian pasir alam. Nilaidinyatakan dalam satuan metrik yang digunakansebagai standar.
8 ASTM C 330-87-1987Standard Specification forlightweight aggregate forstructural concrete
205. Spesifikasi agregat halusuntuk campuranperkerasan beraspal
SNI 03-6819-2002 Spesifikasi ini digunakan untuk memperolehsusunan gradasi agregat halus.
7 AASHTO T 176 – 73Plastic Fines in GradedAggregates and Soils byUse of the SandEquivalent TestAASHTO M 29-78 FineAgregates for BituminousPaving Mixtures
206. Spesifikasi agregat halus untukpekerjaan adukan danplesteran dengan bahan dasarsemen
SNI 03-6820-2002 Standar ini mencakup spesifikasi dari agregathalus yang akan digunakan untuk pekerjaanadukan dan plesteran dengan bahan dasarsemen.
10 ASTM C 331-94
207. Spesifikasi agregat ringanuntuk batu cetak betonpasangan dinding.
SNI 03-6821-2002 Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenaiagregat ringan yang digunakan dalam pembuatanbatu cetak beton ringan untuk untuk pasangandinding dan persyaratan yang meliputi komposisikimia dan sifat-sifat fisis agregat ringan.
10 ASTM C 331-94(JASS 5) Specification forLigtweigt Aggregate forConcrete Masonry Unit
Tata cara208. Tata cara penyiapan benda
uji dari contoh agregatSNI 13-6717-2002 Tata cara ini membahas ketentuan dan cara
penyiapan benda uji agregat dari suatu contohagregat benda uji yang dihasilkan mempunyai sifat
8 AASHTO T 248-98Standar for Method ofReducing Field
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
23
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
sama dengan contohnya.209. Tata cara pengambilan
contoh agregatSNI 03-6889-2002 Tata cara ini meliputi pengambilan contoh
(sampling) agregat kasar dan halus ini digunakanuntuk tujuan :- Penyelidikan pendahuluan sumber potensial- Pengendalian produksi pada sumber
persediaan- Pengendalian pelaksanaan lapangan- Penerimaan atau penolakan bahan
(material).
19 AASHTO D T 2-84 (1990)Standar Method ofSampling Aggregates
6. Semen
Metoda uji210. Metode pengujian
kehalusan semen portlandSNI 15-2530-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan
kehalusan semen portland dengan carapenyaringan.
10 AASHTO 128-82Finenes of hydrauliccement by the no.100 (150m) sieves
211. Metode pengujian berat jenissemen portland
SNI 15-2531-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan berat isisemen portland.
18 ASTM C 188-84Standard test method fordensity of hydrauliccement
212. Metode pengujian kuat lenturadukan semen hidraulik.
SNI 03-6451-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan kuat lenturadukan semen hidrolik
14 ASTM C 348-93 :Standard test method forflexural strength ofhydraulic cement mortar
213. Metode pengujian kekuatantekan mortar semen portlanduntuk pekerjaan sipil
SNI 03-6825-2002 Metode ini digunakan untuk menen-tukan nilaikekuatan tekan mortar pada umur tertentu yangdigunakan untuk menentukan mutu semenportland.
19 ASTM C 106-84Standar Methods ofSampling and TestingCompresive Strength ofHidraulic Cement MortarASTM C 109-86 Test forCompresive Strength ofHidraulic Cement Mortar
214. Metode pengujian konsistensinormal semen portlanddengan alat vicat untukpekerjaan sipil
SNI 03-6826-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan nilaikonsistensi normal semen portland yangdigunakan untuk mencantumkan mutu semenportland.
16 AASHTO T 129-81Standar Methods ofSampling and TestingNormal Consistency ofHidraulic CementASTM C 187-74 Test forNormal Consistency ofHidraulic Cement.
215. Metode pengujian waktu ikatawal semen portland denganmenggunakan alat vicat untukpekerjaan sipil.
SNI 03-6827-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan nilaiwaktu ikat awal semen Portland yang digunakanuntuk menentukan mutu semen Portland.
18 AASHTO T 131-81Standar Methods ofSampling and Testing.Time Setting of HidraulicCement by Vicat NeedleASTM 191-82 Time ofSetting of HidraulicCement by Vicat NeedleASTM C 204-86 Test ForPrimary Setting of HiraulicCement
216. Metode pengujian kadarsemen dalam campuransegar semen-tanah.
SNI 03-6412-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan kadarsemen dalam contoh campuran segar tanahsemen
10 ASTM D 2901-93 :Standard test method forcement content of freshlymixed soil sement
7. Aspal
Metoda uji217. Metode pengujian daktilitas
bahan-bahan aspalJudul direvisi menjadi :Cara uji daktilitas bahan-
SNI 06-2432-1991Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan untuk menentukan daktilitasdari bahan-bahan aspal.
14 AASATHO T 51-89Ductility of Bituminousmaterials
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
24
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
bahan aspal218. Metode pengujian titik nyala
dan titik bakar dengancleveland open cup.Judul direvisi menjadi :Cara uji titik nyala dan titikbakar dengan cleveland opencup
SNI 06-2433-1991Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan untuk menentukan besarantitik nyala dan titik bakar bahan aspal denganCleveland Open Cup.
13 AASHTO T 48-89Standard method of testfor flash and fire points byclevelant open cup
219. Metode pengujian titik lembekaspal dan ter
Judul direvisi menjadi :Cara uji titik lembek aspaldengan alat cincin dan bola(ring and ball)
SNI 06-2434-1991Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyatitik lembek aspal dan ter yang berkisar (30-200)C dengan cara Ring and Ball.
Cara uji meliputi penentuan titik lembek aspalantara 30C sampai dengan 157oCmenggunakan alat cincin dan bola yang direndampada air suling (untuk titik lembek antara 30Csampai dengan 80oC), direndam pada gliserin(untuk titik lembek di atas 80C sampai dengan157oC) atau direndam pada Ethylene Glycol(untuk titik lembek antara 30C sampai dengan110 oC)
15 AASHTO T 53-8189Softening point of asphalt(bitumen) and ter inethylene glycol (ring andball)
220. Metode pengujian kelekatanagregat terhadap aspal
Judul direvisi menjadi :Cara uji penyelimutan danpengelupasan padacampuran agregat-aspal
SNI 03-2439-1991Sudah revisi
(Proses penetapan)
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyaangka kelekatan agregat terhadap aspal.
Standar ini menetapkan cara untuk mengujiketahanan penyelimutan film aspal padapermukaan suatu agregat. Pengujian iniditerapkan pada aspal cair, aspal emulsi, danaspal semi padat.
11 AASHTO T 182-84Coating and sripping ofbitumen aggregatemixtures, part II
221. Metode pengujian kehilanganberat minyak dan aspaldengan cara aJudul direvisi menjadi :Cara uji perubahan berataspal karena pemanasan danoksidasi (thin film oven test)
SNI 06-2440-1991Sedang direvisi
Metode ini digunakan dalam pelaksanaanpengujian kehilangan berat minyak dan aspaldengan cara pemanasan dan tebal tertentu yangdinyatakan dengan berat semula.
6 ASTM D 1754Standadr test method foreffect of head and air onasphaltic materials by thinfilm oven test part II
222. Metode pengujian berat jenisaspal padatJudul direvisi menjadi :Cara uji berat jenis aspalpadat
SNI 06-2441-1991Sedang direvisi
Metode ini untuk menentukan berat jenis aspalpadat dan ter dengan piknometer.
15 AASHTO T 288-90Specific gravity of semisolid bituminous material
223. Metode pengujian penetrasibahan - bahan bitumenJudul direvisi menjadi :Cara uji penetrasi aspal
SNI 06-2456-1991Sudah revisi
(Prosespenetapan))
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyapenetrasi bitumen.
Cara uji penetrasi aspal ini mencakup penentuannilai penetrasi dari bahan-bahan bitumen semi-solid dan solid.Jarum-jarum penetrasi, cawan dan kondisipengujian dijelaskan pada cara uji ini untukmenentukan nilai penetrasi sampai dengan 500.
12 AASHTO T 49-03Standard method of testfor plash and fire points bycleveland open cup
224. Metode pengujian fraksi aspalcair dengan cara penyulinganJudul direvisi menjadi :Cara uji penyulingan aspalcair
SNI 06-2488-1991 Metode ini digunakan untuk memisahkan fraksiaspal cair berdasarkan perbedaan titik didihdengan cara penyulingan.
13 AASHTO T 78-80Standard method ofsampling and testingdestilations of cutbackasphaltic (bituminous)products
225. Cara uji kadar air dalamproduk minyak dan bahanmengandung aspal dengancara penyulingan
SNI 2490 : 2008 Standar ini menetapkan cara uji kadar airdalam produk minyak dan bahan yangmengandung aspal (RC, MC, SC) denganpenyulingan (distillation), pada rentang kadarair antara 0% dan 25% terhadap volume.
19 AASHTO T 55-78Water in petroleum productand bituminous materialsby destilation part 11
226. Metode pengujian kadar SNI 03-3640-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya 13 Laboratory Handbook
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
25
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
beraspal dengan caraekstraksi menggunakanalat soklet
kadar aspal dalam campuran beraspal dengancara ekstraksi menggunakan alat soklet.
1994The testing of bituminousmixture determination ofsoluble binder with hotextraction, method bysoxlet extraction
227. Metode pengujian kadar airaspal emulsi.
SNI 03-3641-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar air aspal emulsi.
14 AASHTO T 59-82 (1982)Testing emulsified asphalts
228. Metode pengujian kadar residuaspal emulsi denganPenyulingan.
SNI 03-3642-1994 Metode ini digunakan untuk mengetahuipersentase kadar residu aspal emulsi
12 AASHTO T 59-90Testing emulsified asphalts
229. Metode pengujian aspalemulsi tertahan saringanno.20.
SNI 03-3643-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan bagianaspal emulsi yang tertahan saringan No. 20.
11AASHTO T 59-82 (1982)Testing emulsified asphalts
230. Metode pengujian jenismuatan partikel aspal emulsi.
SNI 03-3644-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyapartikel aspal emulsi.
11 AASHTO T 59-82 (1982)Particle charge ofemulsified asphalt
231. Metode pengujianpelekatan dan ketahananaspal emulsi terhadap air.Judul direvisi menjadi :Cara uji kemampuanpenyelimutan danketahanan aspal emulsi
SNI 03-3645-1994 Metode ini digunakan untuk mengetahuipersentase pelekatan aspal emulsi terhadapagregat dan ketahanan terhadap air.
13 AASHTO T 59-82 (1982)Coating ability and waterresistance test
232. Metode pengujian pemulihanaspal dengan alat penguapPutar.
SNI 03-4797-1998Sedang direvisi
Metode ini adalah untuk memisahkan aspal daribahan pelarut, sehingga dapat digunakan kembali.
11 BS, 1991 BSD 1993/1991Draft For DevelopmentRecovery Of BitumenBinders ByDichloromethaneExtraction (Rotary FilEvaporator Method) DD193
233. Metode pengujian kekuatanaspal dengan viskometerpipa kapiler hampa
SNI 03-6440-2000 Metode ini digunakan untuk pengujian kekentalanaspal menggunakan viskometer pipa kapilerhampa pada suhu 60 C dan dapat digunakanuntuk bahan-bahan lain yang memiliki kekentalandalam rentang 0,036 poises hingga lebih dari200.000 poises
18 AASHTO T 202-90Standar Method of Test forViscosity of Asphalts byVacuum CapillaryViscometer
234. Metode pengujianviskositas aspal minyakdengan alat brookfieldtermosel.
SNI 06-6441-2000 Metode ini mencakup prosedur pengukuranviskositas apparen aspal minyak pada temperatur(38-260) 0 C, menggunakan alat BrookfieldTermosel
9 ASTM D 4402-95 StandarTest Method for ViscosityDeterminations of UnfilledAsphalts using theBrookfield ThermoselApparatus
235. Metode pengujian sifatreologi aspal dengan alatreometer geser dinamis(rgd)
SNI 03-6442-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan modulusgeser dinamis dan sudut phase aspal dengan alatpenguji geser dinamis menggunakan pelat ujipararel untuk aspal yang mempunyai nilaimodulus geser dinamis dari 100 Pa sampai 10Mpa pada suhu (5-85) C
16 AASHTO TP 5, MP I, T 40,T 240, TPI, PPI, PP 6ASTM E 220
236. Metode penentuan sifatregangan tekan permanencampuran beraspal denganpengujian rangkak dinamis
SNI 03-6476-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan akumulasirespon deformasi aksial campuran beraspal padakondisi pengujian standar dapat dipakai untukbenda uji yang dipadatkan di Laboratorium ataubenda uji contoh inti yang didapat dari lapisanberaspal
10 AS 2891.12.1 Method 12.1: Determination of thePermanent CompressiveStrain Characteristic ofAsphalt-Dynamic CreepTest
237. Metode penentuan kadarparafin lilin dalam aspal
SNI 03-3639-2002 Metode ini digunakan untuk memperoleh kadarparafin lilin dalam aspal berdasarkan pemisahandengan pelarut-pelarut tertentu.
12 DIN 52015-1995Shell method series 45/53Determination of parafinwax
238. Metode pengujian SNI 03-6721-2002 Metode pengujian ini membahas tentang 10 AASHTO T 72-90
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
26
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
kekentalan aspal cairdengan alat saybolt
ketentuan, cara pengujian kekentalan aspal cairdan aspal emulsi dengan alat saybolt. Lingkuppengujin mencakup : persiapan contoh uji,persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.
Standard Methods of Testfor Saybolt Viscosity
239. Metode pengujian titiknyala aspal cair denganalat tag open cup
SNI 03-6722-2002 Metode pengujian ini membahas tentangketentuan, cara pengujian titik nyala aspal cairdengan Tag Open Cup.Lingkup pengujin mencakup : persiapan contohuji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.
7 AASHTO T 79-88Standard Method of Testfor Flash Point with TagOpen Cup Apopratus forUse with Materials Havinga Flash Less Than93,3º(200º)
240. Metode pengujianpengendapan aspal emulsi
SNI 03-6828-2002 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyapersentase aspal emulsi yang mengendap (jenisanionik dan kationik dan tidak mengandungminyak).
11 AASHTO T 59-82 (1982)ASTM D 6930 Standadrtest method for settlementand storage stability ofemulsified asphalts
241. Metode pengujian kadarresidu aspal emulsi dengancara penguapan.
SNI 03-6829-2002 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar residu aspal emulsi (aspal yang diuji jeniskationik dan anionik)
11 AASHTO T 59-82 (1982)
242. Metode pengujiankerusakan campuran aspalemulsi dengan semen.
SNI 03-6830-2002 Metodeini digunakan untuk menentukan besarnyapersentase kerusakan campuran aspal emulsidengan semen (aspal emulsi kationik dan anioniktipe lambat mengendap.
9 AASHTO T 59-82 (1982)
243. Metode pengujianpelekatan aspal emulsiterhadap agregat m - 50.
SNI 03-6831-2002 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyapersentase pelekatan aspal emulsi terhadapagregat (aspal emulsi yang diuji adalah tipelambat mengendap, tipe mengendap sedang).
10 AASHTO T 59-82 (1982)
244. Metode pengujian kandunganbahan an-organik atau abudalam aspal
SNI 03-6833-2002 Metode pengujian ini untuk menentukankandungan bahan mineral dalam aspal padat,semi padat atau cair.
4 AASHTO D T 111-83(1990)
245. Metode pengujiankonsistensi aspal dengancara apung
SNI 03-6834-2002 Metode Pengujian ini membahas ketentuan dancara pengujian untuk menentukan konsistensiaspal dengan cara apung.
11 AASHTO T 50-81
246. Metode pengujianpengaruh panas dan udaraterhadap lapisan tipis aspalyang diputar
SNI 03-6835-2002 Metode ini digunakan untuk mengukur pengaruhpanas dan udara pada lapis tipis aspal semi padatyang diputar
11 AASHTO D T 240-87Effect of Heat Air on aMoving Film of Asphalt(Rolling Thin Film OvenTest)
247. Metode penentuan modulusresilien campuran beraspaldengan cara tarik taklangsung
SNI 03-6836-2002 Metode ini digunakan untuk penentuan modulusresilien campuran beraspal di Laboratoriumdengan cara tarik tak langsung denganpembebanan berulang.
11 AS 2891.13.1 Method13.1 Determination of theresilient modulus ofasphalt-Indirect tensilemethod
248. Metode pengujian nodaaspal minyak
SNI 03-6885-2002 Metode pengujian ini membahas ketentuan danprosedur pengujian noda bahan-bahan aspal yanghanya berlaku untuk aspal yang dihasilkan daripetroleum dan seharusnya tidak digunakanterhadap aspal alam yang mengandung bahantetap yang tidak larut dalam xylen.
10 AASHTO TD.T. 37-87(1990) Standar Method ofSpot Test of AsphalticMaterials
249. Metode pengujian beratjenis maksimum campuranberaspal
SNI 03-6893-2002 Metode pengujian ini membahas tentangketentuan cara pengujian berat jenis maksimumcampuran beraspal yang tidak dipadatkan.Lingkup pengujin mencakup : persiapan contohuji, persiapan peralatan, cara uji, dan pelaporan.
10 AASHTO T 209-90Standard Method orf Testfor Maximum ZspecificGrafity of BituminousPaving Mixtures
250. Metode pengujian kadaraspal dan campuranberaspal dengan carasentrifus
SNI 03-6894-2002 Metode pengujian ini membahas ketentuan carauji pemisahan aspal dan penentuan kadar aspaldari campuran beraspal dengan cara sentrifusagregat yang diperoleh dengan cara ini dapat
12 AASHTO T 164-90
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
27
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
digunakan untuk pengujian analisa saringanmenggunakanSNI 03-1968-1990.
251. Cara uji kelarutan aspalmodifikasi dalam toluendengan alat sentrifus
SNI 7461 : 2008 Standar ini digunakan untuk menentukankelarutan aspal polimer dan aspal modifikasidalam toluen dengan menggunakan alatsentrifus.Bagian yang larut dalam toluenmenggambarkan mengikat aktif. Bagian yangmengendap dapat diuji karakteristik bilaperlukan, diantaranya dengan menggunakanspektroskopi infra merah, mikroskop, uji abu,dan lain-lain.Standar ini tidak mencantumkan semua yangberkaitan dengan keselamatan kerja dankesehatan kerja, bila ada menjadi tanggungjawab pengguna.
12 ASTM D 5546-01Standard test method forSolubility
Spesifikasi252. Spesifikasi aspal emulsi
kationikSNI 03-4798-1998Sedang direvisi
Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspalemulsi kationik yang memenuhi persyaratan fisisuntuk perencanaan dan pelaksanaanpembangunan jalan.
8 AASHTO M 208-87Standar Spesification ForTransportation MaterialsAnd Method Of SamplingAnd TestingASTM D.2397-79 StandarSpesification For CathionicEmulsifield Asphalt
253. Spesifikasi aspal cair tipepenguapan sedang
SNI 4799 : 2008 Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutuhasil pengilangan minyak bumi yang berupaliquid (larutan), yang dihasilkan dengan caramelarutkan aspal dengan distilat hasilpengilangan minyak bumi yang sesuai (sepertiminyak tanah), yang akan digunakan sebagaibahan dalam pekerjaan pengaspalan jalan.
8 AASHTO M 81-90
254. Spesifikasi aspal cairpenguapan cepatJudul direvisi menjadi :Spesifikasi aspal cair tipepenguapan cepat
SNI 03-4800-1998Sudah revisi
(Proses penetapan)
Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspalyang memenuhi persyaratan fisis untukperencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Spesifikasi ini mencakup aspal cair yangdihasilkan dengan cara melarutkan aspal dengandistilat hasil pengilangan minyak bumi yang sesuai(seperti premium), yang akan digunakan sebagaibahan dalam pekerjaan pengaspalan jalan.
7 AASHTO M 81-90
255. Spesifikasi bahan pengisiuntuk campuran beraspal
SNI 03-6723-2002 Spesifikasi ini memuat persyaratan teknis yangharus dipenuhi bahan pengisi tambahan yangdipakai pada campuran beraspal.
7 AASHTO M 17-95Standar Specification forBituminous PavingMixtures
256. Spesifikasi aspal emulsianionik
SNI 03-6832-2002Sedang direvisi
Spesifikasi ini menetapkan persyaratan teknisaspal emulsi anionik yang digunakan dalamkonstruksi perkerasan jalan.
9 AASHTO M 140-88Standar Specification forEmulsifield Asphalt
257. Spesifikasi bahan aspalsatu lapis (burtu) danbahan lapisan aspal dualapis
SNI 03-6750-2002 Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal danagregat yang akan digunakan untuk dalemanaspal satu lapis (BURTU) dan dan daleman aspaldua lapis (BURDA)
10 AASHTO M 20-70Penetration GradedAsphalt CementAASHTO M-208-87Cationik EmulsifieldAsphalt
Tata cara258. Tata cara pengambilan
contoh aspalSNI 03-6399-2000 Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contoh
aspal di Pabrik, tempat penyimpanan atau saatpengiriman
11 ASTM D 140-93 Standar Practise forSampling BituminousMaterialsASTM D 346 Practiice for
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
28
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
Collection and Preparationof Coke Samples forLaboratory Analysis
259. Tata cara penentuankoreksi volume aspalterhadap volume padatemperatur standar
SNI 06-6400-2000 Tata cara ini menyediakan tabel faktor koreksivolume aspal yang dapat mengkonversikanvolume aspal berbagai temperatur ke volumetemperatur standar, berlaku berbagai jenis aspalkecuali aspal emulsi
10 ASTM D 4311-96Standar Practice forDetermining AsphaltVolume Correction to aBase Temperatur
260. Tata cara penyiapan contohuji pencampuran pembagiancara perempatan danpengkondisian campuranberaspal di laboratoriumuntuk pengujian berdasarkankinerja
SNI 06-6472-2000 Tata cara ini mencakup penyiapan contoh ujicampuran, pembagian cara perempatan danpengkondisian campuran beraspal di laboratoriumsebelum pengujian berdasarkan kinerja
6 AS 2891.2.1Sample Preparation-Mixing, Quartering andConditiioning of Asphalt inthe Laboatory
261. Tata cara mempercepatpelapukan aspal denganmenggunakan tabungpelapuk bertekanan
SNI 03-6837-2002 Tata cara ini meliputi percepatan pelapukan(oksidasi) aspal oleh tekanan udara dan suhuyang ditingkatkan dalam tabung pelapukbertekanan, dan dimaksudkan untuk mensimulasiproses pelapukan akibat oksidasi bahan pengikataspal selama masa pelayanan.
12 ASTM D 6521 Standarpractice for acceleratedaging of asphalt binderusing a pressurized agingvessel (PAV)
262. Tata cara penyiapan contohuji pemadatan benda ujicampuran beraspal denganmenggunakan alat pemadatgyratori
SNI 03-6838-2002 Tata cara ini mencakup pemadatan benda ujicampuran beraspal menggunakan alat pemadatGyratori
8 AS 2891.2.1Sample PreparationCompaction of AsphaltTest Specimens Using aGyratory Compactor
263. Tata cara pemeriksaanpengolah campuran aspal
SNI 03-6888-2002 Tata cara ini memuat wewenang dan tugas-tugaspengawas di lokasi pengolah campuran beraspal.Tugas-tugas tersebut ditetapkan untuk menjaminpemenuhan pekerjaan kontraktor terhadapkontrak, pekerjaan dan sama sekali tidak untukmembebaskan kontraktor dari tanggung jawabnyadalam menghasilkan campuran yang sesuaidengan kontrak.
14 AASHTO D T 172-1990Standard RecommendedPractice for BituminousMixing Plant Inspection
264. Tata cara pengambilancontoh campuran beraspal
SNI 03-6890-2002 Tata cara ini membahas tentang ketentuan carapengambilan contoh campuran beraspal yangdigunakan sebagai bahan perkerasan
5 AASHTO D 979-1994Standard Practise forSampling BituminousPaving Mixtures
265. Tata cara pemulihan aspaldari larutan dengan caraabson
SNI 03-6895-2002 Tata cara ini meliputi ketentuan dan prosedur carapemulihan aspal dari larutan yang berasal darihasil ekstraksi dengan cara Abson.
10 AASHTO T 170-90Standar Method of Test forRecovery of Asphalt fromSolution by Abson Method
8. Kayu
Metoda uji266. Metode pengujian kuat tarik
kayu di laboratoriumSNI 03-3399-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuat
tarik sejajar serat dan tegak lurus serat kayu.16 ASTM D 143 – 83
Standard method of testingsmall clear specimens oftimber
267. Metode pengujian kuatgeser kayu di laboratorium
SNI 03-3400-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuatgeser sejajar serat kayu
11 ASTM D 143 – 83Standard method of testingsmall clear specimens oftimber
268. Metode pengujian kuattekan kayu di laboratorium
SNI 03-3958-1995 Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuattekan kayu.
15 ASTM D 143-83Standard methods oftesting small clearspecimens of timber
269. Metode pengujian kuatlentur kayu di laboratorium
SNI 03-3959-1995 Metode ini digunakan untuk menentukan kuatlentur kayu
16 ASTM D 143-83Standard methods oftesting small clearspecimens of timber
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
29
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
270. Metode pengujian moduluselastisitas lentur kayu dilaboratorium.
SNI 03-3960-1995 Metode ini digunakan untuk menentukan moduluselastisitas lentur kayu
16 ASTM D 143-83Standard methods oftesting small clearspecimens of timber
271. Metode pengujian moduluselastisitas lentur kayukonstruksi berukuranstruktural.
SNI 03-3972-1995 Metode ini digunakan untuk menentukan nilaimodulus elastisitas lentur dan kelas kuat kayu
21 BS 5820-1976Method of test fordetrmination of certainphysical and mechanicalpropertie of timber instructural sizes
272. Metode pengujian moduluselastisitas tekan dan kuattekan sejajar serat kayukonstruksi berukuranstructural
SNI 03-3973-1995 Metode ini digunakan untuk menentukan kuattekan dan modulus elastisitas tekan kayukonstruksi yang dipakai untuk komponen strukturbangunan
17 BS 5820-1976Method of test fordetrmination of certainphysical and mechanicalpropertie of timber instructural sizes
273. Metode pengujian modulusgeser kayu konstruksiberukuran struktural
SNI 03-3974-1995 Metode ini digunakan untuk menentukan nilaimodulus geser dan kelas kuat kayu.
19 BS 5820-1976Method of test fordetrmination of certainphysical and mechanicalpropertie of timber instructural sizes
274. Metode pengujian kuat lenturkayu konstruksi berukuranstruktural
SNI 03-3975-1995 Metode ini digunakan untuk menentukan nilai kuatlentur dari kayu konstruksi berukuran struktural.
18 BS 5820-1976Method of test fordetrmination of certainphysical and mechanicalpropertie of timber instructural sizes
275. Metode pengujian kuat tarikpanel kayu struktural
SNI 03-6448-2000 Metde ini digunakan untuk penentuan sifat tarikpanel struktural dan dipakai untuk kayu lapis,papan wapel, papan bahan serat teratur dankomposit venir, dan kayu lapis yang berbahandasar kayu lainnya.
12 ASTM D 2395Test Methods for SpecificGravity of Wood andWood-base materialsASTM D 4442 TestMethod for Direct MoistureContent Measurement ofWood and Wood-baseMaterials
276. Metode pengujian kuatcabut paku di laboratorium
SNI 03-6840-2002 Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji cabutpaku, dengan benda uji kecil bebas cacat untukjenis kayu kering udara dan hasilnya digunakanoleh perencana
12 ASTM D 143-94Method of testing smallclear specimen of timber
277. Metode pengujian kuatbelah kayu di laboratorium
SNI 03-6841-2002 Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji belahkayu tegak lurus serat, dengan benda uji kecilbebas cacat untuk jenis kayu kering udara danhasilnya digunakan oleh perencana.
13 ASTM D 143-94Method of testing smallclear specimen of timber
278. Metode pengujiankekerasan kayu dilaboratorium
SNI 03-6842-2002 Metode ini mencakup ketentuan dan cara ujikekerasan kayu dalam arah radial dan tangensial ,dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jeniskayu kering udara dan hasilnya digunakan olehperencana.
12 ASTM D 143-94Method of testing smallclear specimen of timber
279. Metode pengujian susutradial dan tangensial kayudi laboratorium
SNI 03-6843-2002 Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji susutarah radial dan tangensial, dengan benda uji kecilbebas cacat untuk jenis kayu kering udara danhasilnya digunakan oleh perencana.
10 ASTM D 143-94Method of testing smallclear specimen of timber
280. Metode pengujian beratjenis kayu dan bahan darikayu dengan carapengukuran
SNI 03-6844-2002 Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yangharus dipenuhi baik secara umum maupun teknisserta cara pengujian berat jenis yang dilakukandengan mengukur volume benda uji yangberbentuk teratur.
12 -
281. Metode pengujian beratjenis kayu dan bahan darikayu dengan cara
SNI 03-6845-2002 Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yangharus dipenuhi baik secara umum maupun teknisserta cara pengujian berat jenis yang dilakukan
13 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
30
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
pencelupan dalam air raksa dengan mengukur volume dengan ketelitian yangtinggi dan tanpa pengeringan berbagai bentukbenda uji, kerapatan maupun kadar airnya.
282. Metode pengujian berat jeniskayu dan bahan dari kayudengan tabung pengambang.
SNI 03-6846-2002 Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yangharus dipenuhi baik secar umum maupun teknisserta cara pengujian perkiraan berat jenis yangdilakukan yang dilakukan dengan mengukursecara cepat berat jenis benda uji yang berbentukmemanjang dengan penampang melintang yangseragam dan diketahui kadar airnya, berat jenisditentukan berdasarkan berat kering.
12 -
283. Metode pengujian beratjenis kayu dan bahan darikayu dengan carapencelupan dalam air.
SNI 03-6847-2002 Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yangharus dipenuhi baik secara umum maupun teknisserta cara pengujian berat jenis yang dilakukandengan mengukur volume dengan ketelitian yangtinggi dan tanpa pengeringan berbagai bentukbenda uji, kerapatan maupun kadar airnya.
15 -
284. Metode pengujian beratjenis batang kayu dan kayustruktur bangunan.
SNI 03-6848-2002 Metode ini mencakup ketentuan yang harusdipenuhi baik secara umum maupun teknis sertacara pengujian berat jenis yang dilakukan dengancara mengebor atau melubangi bagian strukturdari kayu yang sulit dilakukan dengan carakonvensional dengan perhitungan berdasarkanberat kering oven dan volume pada saatpengujian.
7 -
285. Metode pengujian beratjenis serpih kayu.
SNI 03-6849-2002 Metode ini mencakup ketentuan-ketentuan yangharus dipenuhi baik secara umum maupun teknisserta cara pengujian berat jenis serpih kayuberdasarkan volume basah dan berat kering oven.
8 -
286. Metode pengujianpengukuran kadar air kayudan bahan berkayu.
SNI 03-6850-2002 Metode ini digunakan untuk penentuan kadar airkayu, vinir dan bahan berkayu, termasukdidalamnya yang mengandung perekat danbahan-bahan kimia aditif
12 ASTM D 4442-92 DirectMoisture ContentMeasurement of Wood andWood-Base MaterialsASTM D 4933 Guide forMoisture Conditioning ofWood and Wood-BaseMaterials
287. Metode pengujian lenturpanel kayu struktural
SNI 03-6851-2002 Metode ini menentukan sifat lentur potongan panelatau panel struktural yang berukuran sampaidengan (122 x 244) cm2 meliputi kayu lapis,papan lapis, papan serat teratur, venir kompositdan lapisan kayu.
22 ASTM D 2395Test Method for DirectMoisture ContentMeasurement of Wood-Base Material
Spesifikasi288. Spesifikasi ukuran kusen
pintu kayu, kusen jendelakayu, daun pintu kayu untukbangunan rumah dan gedung
SNI 03-0675-1989 Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkanpembuatan, pemasangan, dan pengawasanpelaksanaan yang optimal
15
289. Spesifikasi ukuran kayuuntuk bangunan rumah dangedung
SNI 03-2445-1991 Spesifikasi ini digunakan untuk menentukanukuran kayu gergajian di pasaran sehinggamemudahkan dalam pengerjaan dan menghematpemakaian kayu bagi pemakai.
9 Modular working grouprersearch devison ministryof housing and localgovernment, 1971 modulardesign guide
290. Spesifikasi kuda-kuda kayubalok paku tipe 15/6
SNI 03-2449-1991 Spesifikasi ini digunakan dalam merencana,memproduksi dan melaksanakan di lapanganyang bertujuan untuk menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama, menghemat bahan, tenaga danwaktu, mudah dalam perencanaan danpelaksanaan
11 The council for codes ofpractice british standardsinstitution. British standardcode of practice CP 112 :part 2 : 1971 the structuraluse of timber
291. Spesifikasi kuda-kuda kayubalok paku tipe 30/6
SNI 03-2450-1991 Spesifikasi ini digunakan dalam merencana,memproduksi dan melaksanakan di lapanganyang bertujuan untuk menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama, menghemat bahan, tenaga danwaktu, mudah dalam perencanaan dan
11 The council for codes ofpractice british standardsinstitution. British standardcode of practice CP 112 :part 2 : 1971 the structural
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
31
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
pelaksanaan. use of timberTata cara
292. Tata cara pengecatankayu untuk rumah dangedung
SNI 2407 : 2008 Tata cara ini memuat cara-cara pengecatankayu yang berhubungan dengan udara luardan penanggulangan kegagalan dalampengecatan.
9 -
293. Tata cara pengawetan kayuuntuk bangunan rumah dangedung
SNI 03-3233-1998 Digunakan untuk meningkatkan keawetan kayumelalui pengawetan dengan kimia proses vacumtekan dan rendaman.
37 -
294. Tata cara pengkondisiankelengasan kayu danbahan berkayu
SNI 03-6372-2002 Tata cara ini mencakup prosedur untukmengkondisikan dan menyeimbangkan tingkatkadar air konstan pada kayu dan bahan berkayu,bahan-bahan dan papan buatan (panel) yangmengandung serat keyu dan partikel kayu, seratbarang-barang dari kayu yang menggunakanperekat.
15 ASTM D 4933-91Standard Guide forMoisture Conditioning ofWood and Wood-BaseMaterial
295. Tata cara evaluasi besaranizin untuk klasifikasi mutukayu struktural
SNI 03-6881-2002 Tata cara ini mencakup cara pengambilan contohdan cara analisis untuk penyelidikan populasitertentu dari kayu struktural yang dipilih secaramekanis, yang meliputi metodologi statistikanalisis dan penyajian serta cara penerapannya .
28 ASTM D 2915-94 StandardPractise for EvaluatingAllowable Properties forGrades of StructuralLumber
9. Air
Metoda uji296. Metode pengambilan
contoh uji kualitas air *)SNI 06-2412-1991Di Revisi menjadiSNI 6989.59:2008
Metode ini digunakan sebagai pegangan dalampengambilan contoh air di lapangan untuk ujikualitas air.
40 SM, 1985 Part 16Standard methods for theexamination of water andwastewater, 16 th editionwashington DC.
297. Metode pengujian kelindiandalam air dengan titrimetrik
SNI 06-2420-1991 Metode ini digunakan dalam menentukan kadarkelindian dalam air dengan cara titrasi asam basadengan alat buret.
21 SM, 1985 part 403Standard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Alkalinity)
298. Metode pengujian kelindiandalam air denganpotensiometrik
SNI 06-2421-1991 Metode ini digunakan dalam menentukanbesarnya kadar kelindian dalam air denganmetode potensiometrik dengan alat pH meter.
22 SM, 1985 part 403Standard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Alkalinity)
299. Metode pengujiankeasaman dalam airdengan titrimetrik.
SNI 06-2422-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar keasaman dalam air dengan cara titrasiasam basa dengan alat buret atau alat titrasi lain.
21 SM, 1985 part 402Standard method for theexamination of water andwaste water 16th editionAPHA, Washington DC(acidity)
300. Metode pengujian keasamandalam air denganpotensiometrik.
SNI 06-2423-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar keasaman dalam air denganPotensiometrik.
21 SM, 1985 part 402Standard method for theexamination of water andwaste water 16th editionAPHA, Washington DC(acidity)
301. Metode pengujian oksigenterlarut dalam air dengantitrimetrik.*)
SNI 06-2424-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.14-
2004
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Oksigen dalam air dengan Titrimetrik.
21 SM, 1985 part 421 BStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(sulfide) (ICS 13.060.50)
302. Metode pengujian oksigenterlarut dalam air denganelektrokimia.
SNI 06-2425-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Oksigen dalam air dengan Elektrometrik.
18 SM, 1985 part 421 FStandard methods for theexamination of water and
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
32
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
waste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Membrane electrodemethods)
303. Metode pengujian sulfatdalam air dengan alatspektrofotometer.*)
SNI 06-2426-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.20-
2004
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnyakadar sulfat dalam air dengan Spektrofotometer.
16 SM, 1985 part 427 CStandard methods for theexamination of water andwasterwater, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Sulfide) (ICS 13.060.50)
304. Metode pengujian kaliumdalam air dengan alatspektrofotometer serapanatom.
SNI 06-2427-1991 Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnyakadar Kalium dalam air dengan alatSpektrofotometer.
14 SM, 1985 part 322 BStandard methods for theexamination of water andwaterwater, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Flame Photometrismethod)
305. Metode pengujian natriumdalam air dengan alatspektrofotometer serapanatom
SNI 06-2428-1991 Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnyakadar Natrium dalam air dengan alatSpektrofotometer.
14 SM, 1985 part 325 AStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Atomic AbsorptionSpectrometris Method)
306. Metode pengujian kalsiumdalam air dengan titrimetrikedta. *)
SNI 06-2429-1991Di Revisi menjadiSNI 6989.13:2004
Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnyakadar Kalsium dalam air dengan Titrimetrik EDTA.
14 SM, 1985 part 311 CStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(EDTA Titrimetric method)(ICS 13.060.50)
307. Metode pengujian kloridadalam air denganargentometrik mohr.
SNI 06-2431-1991 Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnyakadar Klorida dalam air dengan Alat ArgentometrikMohr.
21 SM, 1985 part 407 AStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Argentomic Method) (ICS13.060.50)
308. Metode pengujian kadarmerkuri dalam air atomisasidingin alat spektrofotometerserapan atom.
SNI 06-2462-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar kadar merkuri terlarut dan Merkuri totaldalam air.
9 SM, 1985 part 320 AStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Cold Vapor AtomicAbsorption Method)
309. Metode pengujian kadararsen dalam air denganalat spektro-fotometersecara pddk dalam piridin.
SNI 06-2463-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Arsen dalam air dengan metode Perak DietilDitio Karbamat (PDDK) dalam piridin dengan alatspektrofotometer.
10 SM, 1985 part 307 BStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA Washington DC.(silverDiethylidthiocalbarmatemethod)
310. Metode pengujian kadarkadmium dalam air denganalat spektrofotometer serapanatom secara tungku karbon.*)
SNI 06-2464-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.38-
2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Kadmium dalam air dengan metodeatomisasi dengan tungku karbon alatspektrofotometer serapan atom.
8 SM, 1985 part 310 A,304(ICS 13.060.50)
311. Metode pengujian kadarkadmium dalam air dengan
SNI 06-2465-1991Di Revisi menjadi
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Kadmium dalam air dengan metode
7 SM, 1985 part 310 A, 303B(ICS 13.060.50)
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
33
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
alat spektrofotometer serapanatom secara ektraksi. *)
SNI 06-6989.37-2005
ekstraksi dengan alat spektrofotometer serapanatom.
312. Metode pengujian kadarkadmium dalam air denganalat spektrofotometer serapanatom secara langsung
SNI 06-2466-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Kadmium dalam air dengan alatspektrofotmeter serapan atom secara langsung.
10 SM, 1985 part 310 A, 303A(ICS 13.060.50)
313. Metode pengujian kadarbarium dalam air denganalat spektro-fotometerserapan atom secaralangsung. *)
SNI 06-2467-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.39-
2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar barium dalam air dengan alatspektrofotometer serapan atom secara langsung.
8 SM, 1985 part 308, 303C(ICS 13.060.50)
314. Metode pengujian kadarbarium dalam air denganalat spektrofotometerserapan atom secaratungku karbon. *)
SNI 06-2468-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.40-
2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Barium dalam air dengan cara atomisasitungku karbon dengan alat spektrofotometerserapan atom
8 SM, 1985 part 308,304(ICS 13.060.50)
315. Metode pengujian kadar fenoldalam air dengan alat spektro-fotometer secaraaminoantipirin.
SNI 06-2469-1991 Metode ini digunakan untuk mengeta-hui besarnyakadar Fenol dalam air dengan metodeAminoantipirin dengan alat spektrofotometer.
11 Sm, 1985 part 510 B (ICS13.060.50)
316. Metode pengujian kadarsulfida dalam air denganalat ion selektif meter.
SNI 06-2470-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Sulfida dalam air dengan metode elektrodadengan alat ion selektif
8 APHA, AWWAWPCFSm, 1985 part 427Standard Method for theExamination of Water andWastewater. 16 th
317. Metode pengujian kadarkobal dalam air dengan alatspektrofotometer secaralangsung.
SNI 06-2471-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Kobal dalam air dengan alatspektrofotometer serapan atom secara langsung.
8 APHA, AWWAWPCF1985 Standard Method forthe Examination of Waterand Wastewater. 16 th
318. Metode pengujian kadarkobal dalam air dengan alatspektrofotometer serapanatom secara tungkukarbon.
SNI 06-2472-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Kobal dalam air dengan cara atomisasidengan tungku karbon alat Spektrofotometerserapan atom.
7 idemSM, 1985 part 304
319. Metode pengujian kadarkobal dalam air dengan alatspektro-fotometer serapanatom secara ekstraksi.
SNI 06-2473-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Kobal dalam air dengan cara ekstraksidengan alat spektrofotometer serapan atom.
8 idemSM, 1985 part 303 B
320. Metode pengujian kadarsianida dalam air denganalat ion selektif meter.
SNI 06-2474-1991 Metode ini digunakan untuk mengeta-hui besarnyakadar Sianida dalam air menggunakan metodeelektroda dengan alat ion selektifmeter.
7 Standard Method for theExamination of Water andWastewater. 16 th
321. Metode pengujian kadarselenium dalam air denganalat spektrofotometerserapan atom secaratungku karbon.
SNI 06-2475-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Selenium dalam air menggunakan metodeatomisasi tungku karbon dengan alatspektrofotometer serapan atom.
9 idemSM, 1985 part 323 A, 304
322. Metode pengujian kadardetergen dalam air denganalat spektrofotometersecara biru metilena. *)
SNI 06-2476-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.51-
2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar detergen dalam air secara biru metilenadengan alat spektrofotometer
9 SM, 1985 part 512 A (ICS13.060.50)
323. Metode pengujian kadarsilika dalam air dengan alatspektrofotometer secaramolibdatsilikat.
SNI 06-2477-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Silika dalam air secara molibdat silikatdengan alat spektrofotometer pada panjanggelombang 410 nm.
9 idemSM, 1985 part 425 C
324. Metode pengujian kadarnitrogen organik dalam airdengan alat
SNI 06-2478-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.51-
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Nitrogen - organik dalam air secara makroKjeldahl dengan alat spektrofotometer pada
8 SM, 1985 part420 A (ICS13.060.50)
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
34
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
spektrofotometer secaramakro kjeldahl. *)
2005 kisaran panjang gelombang 400-500 nm.
325. Metode pengujian kadaramonium dalam air denganalat spektrofotometer secaranessler.
SNI 06-2479-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar amonium dalam air secara Nessler denganalat spektrofotometer.
7 idemSM, 1985 part 417 B
326. Metode pengujian kadarnitrat dalam air dengan alatspektrofotometer secarabrusin sulfat.
SNI 06-2480-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Nitrat dalam air secara Brusin dengan alatspektrofotometer pada panjang gelombang 410nm.
7 idemSM, 1985 part 419 D
327. Metode pengujian kadarboron dalam air denganalat spektrofotometersecara kurkumin.
SNI 06-2481-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Boron dalam air secara Kurkumin denganalat spektrofotometer pada panjang gelombang540 nm.
8 IdemSM, 1985 part 405 A
328. Metode pengujian kadarfluorida dalam air dengan alatspektrofo-tometer secaraalizarin merah.
SNI 06-2482-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Fluorida dalam air secara Alizarin merahdengan alat spektrofotometer
7 IdemSM, 1985 part 414 D
329. Metode pengujian kadarortofosfat dan fosfat totaldalam air dengan alatspektrofotometer secara asamaskorbat.
SNI 06-2483-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Ortofosfat terlarut dan Fosfat total dalam airVsecara asam Askorbat dengan alatspektrofotometer pada panjang gelombang 880nm.
9 idemSM, 1985 part 424 F
330. Metode pengujian kadarmangan dalam air denganalat spektrofotometer serapanatom secara langsung. *)
SNI 06-2497-1991Di Revisi menjadi
SNI 06-6989-5-2004
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Mangan dalam air dengan alatspektrofotometer serapan atom secara langsung.
8 SM, 1985 part 319 A, 303A (ICS 13.060.50)
331. Metode pengujian kadarmangan air dengan alatspektrofotometer serapanatom secara ekstraksi. *)
SNI 06-2498-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.41-
2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Mangan dalam air secara ekstraksi denganalat spektrofotometer serapan atom.
8 SM, 1985 part 319 A, 303B (ICS 13.060.50)
332. Metode pengujian kadarmangan dalam air denganalat spektrofotometerserapan atom secaratungku karbon *)
SNI 06-2499-1991Di Revisi menjadiSNI 6989.42-2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Mangan dalam air secara atomisasi dengantungku karbon alat spektrofotometer serapanatom.
8 SM, 1985 part 319 A, 304(ICS 13.060.50)
333. Metode pengujian kadarseng seng dengan alatspektrofotometer serapanatom secara ekstraksi. *)
SNI 06-2500-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.43-
2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Seng dalam air secara ekstraksi denganalat spektrofotometer serapan atom.
8 SM, 1985 PART 328 A,303 B (ICS 13.060.50)
334. Metode pengujian kadar airseng dengan alatspektrofotometer serapanatom secara tungkukarbon. *)
SNI 06-2501-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.44-
2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Seng dalam air secara atomisasi tungkukarbon dengan alat spektrofotometer serapanatom.
7 SM, 1985 part 328 A, 304(ICS 13.060.50)
335. Metode pengujian kadarminyak dan lemak dalamair secara gravimetri. *)
SNI 06-2502-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.10-
2004
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar minyak dan lemak dalam air secaragravimetri dengan alat neraca analitik.
6 SM, 1985 part 503 AStandard Methods For theexamination of water andwastewater, 16 th editionAPHA, Washington DC.(OIL and Grease-Partition-Gravimetris) (ICS13.060.50)
336. Cara uji kebutuhanoksigen biokimiawi (bod)secara titrimetri.
SNI 06-2503-1991 Metode ini digunakan menentukan besarnya kadarKebutuhan Oksigen Biokimiawi (KOB) dalam airberdasarkan selisih Oksigen terlarut sebelum dansesudah pemeraman.
7 SM, 1985 part 507Standar methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Oxygen Demand)
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
35
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
Biochemical
337. Metode pengujian kadarkebutuhan oksigen kimiawidalam air dengan alatrefluks tertutup. *)
SNI 06-2504-1991Di Revisi menjadi
SNI 06-6989.2-2004
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) dalamair dengan metode refluks tertutup dan caratitrimetrik
8 SM, 1985 part 508 BStandard Methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Oxigen Demand)Chemical-closed Refluk,Titrimetric Method
338. Metode pengujian kadarkarbon organik total dalamair dengan alat kot-meterinframerah.
SNI 06-2505-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Karbon Organik Total (KOT) dalam airdengan pembakaran dan analisis inframerah.
8 SM, 1985 part 505 AStandard methods for theExamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Organic carbon,Combustion-InfraredMethod)
339. Metode pengujian nilaipermanganat dalam airsecara asam. *)
SNI 06-2506-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.22-
2004
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyanilai Permanganat dalam air dengan metodeoksidasi dalam suasana asam.
8 E. Merck, 1975The testing of Water, 9th
Edition FRG
340. Metode pengujian kadar sengdalam air dengan alatspektro-fotometer serapanatom secara langsung. *)
SNI 06-2507-1991Di Revisi menjadi
SNI 06-6989.7-2004
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Seng dalam air secara langsung denganalat spektrofotometer serapan atom.
8 SM, 1985 part 328 A, 303AStandard Methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Zinc, Atomic AdsorptionSpectrometric Method),(Deetrmination ofAntimony, Bismuth,Cadmium, calcium,Cesium, Chromium,Cobalt, Cooper, Gold,Iridium, Iron, Lead,Lithium, Magnesium,managnesse, Nickel,Palladium, Platinum,Potassium, Rhodium,Ruthenium, Silver,Sodium, Strontium,Thalium, Tin and Zinc bydirect aspiration into anAir-acetylene Flame)
341. Metode pengujian kadarpestisida klor organik dalamair dengan alat kromatografgas.
SNI 06-2508-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar pestisida Klororganik (BHC, PCB's,Dikloran, aldrin, Heptaklor, Epoksid Dieldrin, DDT,Endrin, Endosulfan, Methoksklor) dalam air secarakromatografi gas.
8 SM, 1985 part 509 AStandard methods for theexamination of wastewater, 16 th edition APHA,Washington DC.(Pesticides,Organochlorine Pesticide)
342. Metode pengujian kadarpestisida karbamat dalam airdengan alat kromatograf gas.
SNI 06-2509-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar pestisida Karbamat (Sevin) dalam air secarakromatografi gas dengan alat kroma-tograf gasyang dilengkapi dengan Detektor Alkali IonisasiNyala (DAIN).
29 SM, 1985 part 509 CStandard Methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Pesticides, Bibliography)
343. Metode pengujian kadarpestisida fosfat organikdalam air dengan alatkromatograf gas.
SNI 06-2510-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar pestisida fosfat-organik (Diazinon,Dimethoate, Fosfamidon dan Fenintrotion) dalamair secara kromatografi gas dengan alat
8 SM, 1985 part 509 CStandard Methods for theexamination of water andwaste water, 16 th edition
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
36
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
kromatograf gas yang dilengkapi detektorfotometrik nyala (DFN) pada filter optik 526 nm
APHA, Washington DC(Pesticides, Bibliography)
344. Metode pengujian kadarkrom dalam air dengan alatspektrofotometer serapanatom secara langsung. *)
SNI 06-2511-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.17-
2004
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Krom dalam air secara langsung denganalat spektrofotometer serapan atom (SSA) padapanjang gelombang 357,9 nm
8 SM, 1985 part 312 A, 303AStandard Methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Chromium-Atomic,Absorption, Spectrometricmethod) determination ofmicro quantities ofalumunium, antimony,arsenic, barium, beryllium,cadmium, chromium,cobalt, cooper, iron, lead,manganese, molybdenum,nickelselenium, silver andtin by electrothermalatomic)
345. Metode pengujian kadar airkrom dengan alatspektrofotometer secaraekstraksi. *)
SNI 06-2512-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.53-
2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Krom dalam air secara ekstraksi denganalat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) padapanjang gelombang 357,9 nm.
8 SM, 1985 part 312 A, 303BStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Chromium-atomic,absorption spectrometricmethod), (determination oflow concentrations ofcadmium, chromium,cobalt cooper, iron, lead,manganese, nickel, silverand zinc by chelation withammonium pyrolidinedithocarbamate (APDC)and extraction into methylIsobutyl ketone (MIBK)
346. Metode pengujian kadar kromdalam air dengan alatspektrofotometer serapanatom secara tungku karbon.
SNI 06-2513-1991 Metode ini digunakan untuk menge-tahui besarnyakadar Krom dalam air secara atomisasi tungkukarbon dengan alat Spektrofotometer SerapanAtom pada panjang gelombang 357,9 nm
8 SM, 1985 Part 312 A, 304Standard method for theexamination of water andwaste water , 16 th editionAPHA, Washington DC (Chromium-Atomic,absorption spectrometricmethod), (determination ofMicro quantities ofalumunium, antimony,arsenic, barium, beryllium,cadmium, chromium,cobalt, cooper, iron, leadmanganese, molybdenum,nickel, selenium, silver andtin by electrothermalatomic)
347. Metode pengujian kadartembaga dalam air denganalat spektrofotometer serapanatom secara langsung. *)
SNI 06-2514-1991Di Revisi menjadiSNI 6989.6-2004
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Tembaga dalam air secara langsungdengan alat Spektrofotometer Serapan Atom(SSA) pada panjang gelombang 324,7 nm
8 SM, 1985 Part 313 A, 303AStandard Methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(cooper, qtomic adsorptionspectrometric method),
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
37
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
(determination ofantimony, bismuth,cadmium, cesium,chromium, cobalt , cooper,gold, iridium, iron, leadlithium, magnesium,manganese, nickel,palladium, platinum,potassium, rhodium,ruthenium, silver, sodium,strontium, thallium, tin andzinc by direct aspirationinto an air acetylene
348. Metode pengujian kadartembaga dalam air denganalat spektrofotometer serapanatom secara ekstraksi.
SNI 06-2515-1991 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Tembaga dalam air secara ekstraksidengan alat Spektrofotometer Serapan Atom(SSA) pada panjang gelombang 324,7 nm.
8 SM, 1985 Part 313 A, 303BStandard Methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(cooper, atomic adsorptionspectrometric method),(determination of lowconcentrations ofcadmium, chromium,cobalt cooper, iron, leadamanganese, nickel, silverand zinc by chelation withammonium pyrolidinedithiocarbamate (APDC)and Extraction into methylisobutyl ketone (MIBK)
349. Metode pengujian kadartembaga dalam air denganalat spektrofotometerserapan atom secara tungkukarbon.
SNI 06-2516-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Tembaga dalam air secara atomisasi tungkukarbon dengan alat Spektrofotometer SerapanAtom pada panjang gelombang 324,7 nm
9 SM, 1985 Part 313 A, 304Standard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC. (Cooper-atomic absorptionspectrometric method),(determination of microquantities of alumunium,antimony, arsenic, barium,beryllium, cadmium,chromium, cobalt, cooper,iron, lead, manganese,molybdenum, nickel,selenium, silver and tin byelectrothermal atomic)
350. Metode pengujian kadartimbal dalam air dengan alatspektrofo-tometer serapanatom secara langsung. *)
SNI 06-2517-1991Di Revisi menjadi
SNI 06-6989.8-2004
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Timbal dalam air secara langsung denganalat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) padapanjang gelombang 283,3 nm.
8 SM, 1985 Part 316 A, 303AStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA Washington DC.(Lead, atomic adsorptionspectrometric method),(determination ofantimony, bismuth,cadmium, calcium, cesium,chromium, cobalt, cooper,gold iridium, iron, lead,lithium, magnesium,manganese, nickel,palladium, platinum,
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
38
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
potassium, rhodium,ruthenium, silver, sodium,strontium, thallium, tin andzinc by direct aspirationinto an air-acetylene flame)
351. Metode pengujian kadarair timbal dengan alatspektrofotometer serapanatom secara ekstraksi. *)
SNI 06-2518-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.45-
2005
Metode ini digunakan untuk menentukan be-sarnya kadar Timbal dalam air secara ekstraksidengan alat Spektrofotometer Serapan Atom(SSA) pada panjang gelombang 283,3 nm.
9 SM, 1985 Part 316, 303 BStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(lead-atomic absorptionspectrometric method),(determination of lowconcentrations ofcadmium, chromium,cobalt cooper, iron , lead,manganese, nickel, silver,and zinc by chelation withammonium pyrrolidinedithiocarbamate (APDC)and extraction into methylisobutyl ketone (MIBK)
352. Metode pengujian kadar airtimbal dengan alat spektrofo-tometer serapan atom secaratungku karbon.
SNI 06-2519-1991 Metode pengujian ini untuk menentukan besarnyakadar Timbal (Pb) dalam air menggunakan alatSpektro-fotometer Serapan Atom Tungku Karbon
9 APHA 1985Standard Methods for theExamination of Water andWaste-water
353. Metode pengujian kadar airnikel dengan alatspektrofotometer serapanatom secara langsung. *)
SNI 06-2520-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.18-
2004
Metode ini digunakan untuk menentukan besar-nya kadar Nikel dalam air secara langsungdengan alat Spektrofotometer Serapan Atom(SSA) pada panjang gelombang 232,0 nm.
8 SM, 1985 Part 321 A, 303AStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Nickel, atomic adsorptionspectrometric method),(determination ofantimony, bismuth,cadmium, calcium, cesium,chromium, cobalt, cooper,gold Iridium, Iron, Lead,Lithium, magnesium,manganese, nickelpalladium, platinum,potassium, rhodium,ruthenium, silver, sodium,strontium, thalium, tin andzinc by direct aspirationinto an air acetylene flame)
354. Metode pengujian kadar airnikel dengan alatspektrofotometer serapanatom secara ekstraksi. *)
SNI 06-2521-1991Di Revisi menjadiSNI 6989.47-2005
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Nikel dalam air secara ekstraksi dengan alatSpektrofotometer Serapan Atom (SSA) padapanjang gelombang 232,0 nm
8 SM, 1985 Part 321 A, 303BStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(Nickel-atomic absorptionspectrometric method), (determination of lowconcentrations ofcadmium, chromium,cobalt cooper, iron lead,managanese, nickel, silverand zinc by chelation withammonium pyrolidinedithiocarbamate (APDC)
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
39
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
and extraction into methylisobutyl ketone (MIBK)
355. Metode pengujian kadarair nikel dengan alatspektrofotometer serapanatom tungku karbon. *)
SNI 06-2522-1991Di Revisi menjadiSNI 6989.48-2005
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Nikel dalam air secara atomi-sasi tungkukarbon dengan alat Spektrofotometer SerapanAtom pada panjang gelombang 232,0 nm
9 SM, 1985 Part 321 A, 304Standard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Nickel atomic Absorptionspectrometric method)(determination of microquantities of alumunium,antimony, arsenic, barium,beryllium, cadmium,chromium, cobalt, cooper,iron, lead manganese,molybdenum Nickelselenium silver and tin byelecthrothermal atomic)
356. Metode pengujian kadar airbesi dengan alatspektrofotometer serapanatom secara langsung. *)
SNI 06-2523-1991Di Revisi menjadiSNI 6989.4-2004
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Besi dalam air secara langsung dengan alatSpektrofotometer Serapan Atom (SSA) padapanjang gelombang 248,3 nm.
8 SM, 1985 Part 315 A, 303AStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(iron, atomic adsorptionspectrometric method),(determination ofantimony, bismuth,cadmium, calcium, cesium,chromium, cobalt, cooper,gold, iridium, iron, lead,lithium, magnesiummanganese, nickel,palladium, platinum,potassium, rhodium,ruthenium, silver, sodiumstrontium, thallium, tin andzinc by direct aspirationinto an air acetylene flame)
357. Metode pengujian kadar airbesi dengan alatspektrofotometer serapanatom secara ekstraksi. *)
SNI 06-2524-1991Di Revisi menjadiSNI 06-6989.49-
2004
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Besi dalam air secara Ekstraksi dengan alatSpektrofotometer Serapan Atom (SSA) padapanjang gelombang 248,3 nm.
8 SM, 1985 Part 315 A, 303B
Standard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA WashingtonDC(Iron-atomic absorptionspectrometric method)determination of lowconcentrations of cadmiumchromium cobalt copperiron lead manganese,nickel, silver and zinc bychelation with ammoniumpyrrolidine dithiocarbamate(APDC)and Extraction intomethyl isobutyl ketone(MIBK)
358. Metode pengujian kadarair besi dengan alatspektrofotometer serapanatom secara tungkukarbon. *)
SNI 06-2525-1991Di Revisi menjadiSNI 6989.50-2004
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Besi dalam air secara atomisasi tungkukarbon dengan alat spektrofotometer serapanatom pada panjang gelombang 248,3 nm
8 SM, 1985 Part 315 A 304Standard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
40
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
(iron atomic absorptionspectrometric method)(determination of microquantities of alumunium,antimony, arsenic, barium,beryllium, cadmium,chromium, cobalt, copper,iron, kead, managanese,molybdenum, nickel,selenium, silver and tin byelectrothermal
359. Metode pengujian kadar airarsen dengan alatspektrofoto-meter serapanatom tungku karbon. *)
SNI 06-2909-1992Di Revisi menjadiSNI 6989.54-2005
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Arsen dalam air dengan alatSpektrofotometer Serapan Atom Tungku Karbon.
16 SM, 1985 Part 307 A, 304Standard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Arsenic-atomic,absorption spectrometricmethod), (determination ofmicro quantities ofalumunium antimony,arsenic, barium, beryllium,cadmium, chromium,cobalt, coper,iron, leadmanganese, molybdenum,nickel, selenium, silver andtin by electrthermal atomic)
360. Metode pengujian kadar airmagnesium dengan alatspektrofotometer serapanatom. *)
SNI 06-2910-1992Di Revisi menjadiSNI 06-6989.55-
2005
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Magnesium dalam air dengan alatSpektrofotometer Serapan Atom.
15 SM, 1985 Part 318 A, 303AStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA Washington DC(Magnesium, AtomicAdsorption Spectrometricmethod), (determination ofantimony, bismuth,cadmium, calcium, cesium,chromium, cobalt, copper,gold, iridium, iron, lead,lithium, magnesium,manganese, nickel,palladium, platinum,potassium, rhodium,ruthenium, silver, sodium,strontium, thallium, tin andzinc by direct aspirationinto an air acetylene flame)
361. Metode pengujian kadar airkalsium dengan alatspektrofotometer serapanatom. *)
SNI 06-2911-1992Di Revisi menjadiSNI 06-6989.56-
2005
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Kalsium dalam air dengan alatSpektrofotometer Serapan Atom.
15 SM, 1985 Part 311 A, 303AStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Calcium, Atomic,adsorption spectrometricmethod), (determination ofantimony, bismth,cadmium, calcium, cesium,chromium, cobalt, cooper,gold iridium, iron leadlithium, magnesium,manganese, nickel,
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
41
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
palladium, platinum,potassium, rhodium,ruthenium, silver, sodium,strontium, thalium, tin andzinc by direct aspirationinto an air acetylene flame)
362. Metode pengujian kadarmerkuri dalam air denganalat merkurimeter
SNI 06-2912-1992. Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Merkuri dalam air dengan alat Merkurimeter.
16 EPA, 1974 Part 245.1
Method for chemicalanalysis of water andwaste water, EPA method245.1, mercury EPAWashington D.C
363. Metode pengujian kadar airarsen dengan alatspektrofoto-meter serapanatom secara natriumborohidrida
SNI 06-2913 -1992 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Arsen dalam air dengan alatSpektrofotometer Serapan Atom Secara NatriumBorohidrida.
17 SM, 1985 part 307 A, 303EStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(arsenic, atomic adsorptionspectrometric method),(determination of arsenicand selemunium byconvesion to their hydridesby sodium borohydridereagent and aspiration intoan atomic adsorptionatomizer)
364. Metode pengujian jenis danjumlah hewan bentos
SNI 03-3401-1994 Metode ini digunakan untuk memperoleh jenis danjumlah individu hewan Bentos pada suatuperairan.
27 SM, 1985 part 1005 C,1005 DStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC.(benthicmacroinvertebrates,sample processing andanalysis data evaluationand presentation)
365. Metode pengujian kadarsulfit dalam air dengantitrimetrik
SNI 06-3415-1994 Metode ini digunakan untuk menentukan kadarsulfit (SO3) dalam air dengan Titrimetrik.
16 SM 1985 part 428 AStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(Sulfite Iodometric Method)
366. Metode pengujian jumlahbakteri koli tinja dalam airdengan saringan membran
SNI 06-3956-1995 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyajumlah bakteri koli tinja dalam air dengan Saringanmembran.
17 SM 1985 part 909 CStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(membrane filter techniquefor members of thecoliform group fecalcoliform membrane filterprocedure)
367. Metode pengujian jumlahbakteri koli tinja dalam airdengan tabung fermentasi
SNI 06-3957-1995 Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlahbakteri koli tinja dalam air dengan TabungFermentasi
27 SM, 1985 Part 908 CStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(multiple-tube fermentation
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
42
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
technique for members ofthe coliform group fecalcoliform MPN procedure)
368. Metode pengujian jenis danjumlah plankton dalam air
SNI 06-3963-1995 Metode ini digunakan untuk memperolehkomposisi jenis dan jumlah individu planktondalam air.
29 SM, 1985 part 1002 F.2Standard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA, Washington DC(plankton, countingtechniques)
369. Metode pengujian kadar sulfitdalam air dengan alatspektrofotometer *)
SNI 06-3971-1995Di Revisi menjadiSNI 06-6989.32-
2005
Metode ini digunakan untuk menentukan kadarsulfit (SO3) dalam air dengan alatSpektrofotometer.
21 SM, 1985 part 428 BStandard methods for theexamination of water andwaste water, 16 th editionAPHA Washington DC(sulfite PhenanthrolineMethod)
370. Metode pengujian besiterlarut dalam air denganalat spektrofotometermenggunakan fenantrolin *)
SNI 06-4138-1996Di Revisi menjadi
SNI 06-6989.4-2004
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar besi (Fe) terlarut dalam air.
15 SM 1981 Part 315 BStandard methods for theexamination of water andwaste water, 15 th editionAPHA, Washington DC(iron, Phenanthrolinemethod)
371. Metode pengujian kadarkarbon dioksida agresifdalam air secara titrimetrik
SNI 06-4139-1996 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Karbon Dioksida Agresif dalam air.
11 Deutsche Norman 1969Part 403031969 BeurteilungBetonangreifende :wasser, boden und goseDIN 4030 Alleninvenkaufder nomblater durchbeuthverlrieb gmbh berlin
372. Metode pengujianproduktivitas primer dalam airdengan pengukuran oksigenterlarut
SNI 06-4140-1996 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyanilai produktivitas primer pada sumber airpermukaan.
10 SM, 1985 part 1002. I.2Standard methods for theexamination of water andwaste water 16 th editionAPHA Washington DC(Plankton, Metabolic ratemeasurements)
373. Metode pengujian kadarkhlorofil a fitoplanktondalam air denganspektrofotometer
SNI 06-4157-1996 Metode ini untuk memperoleh kadar khlorofil afitoplankton dalam air yang berguna bagi semuapihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitiandan pengukuran kualitas air.
18 SM, 1982 16 th EditionAssociation Water pollutioncontrol Federation,Standard method for theexamination of water andwaste water
374. Metode pengujian jumlahtotal bakteri golongan kolidalam air dengan tabungfermentasi
SNI 06-4158-1999 Metode ini adalah untuk menguji jumlah totalbakteri golongan koli dalam air yang berguna bagisemua pihak yang lingkup tugasnya meliputipenelitian dan pengukuran kualitas air
23 SM, 1992 18 th editionEditionAssociation Water pollutioncontrol Federation,Standard method for theexamination of water andwaste water
375. Metode pengujian kadarkarbon kloroform ekstrakdalam air secara gravimetri
SNI 06-4159-1996 Metode ini adalah untuk memperoleh kadarkarbon klorofom ekstrak dalam air yang bergunabagi semua pihak yang lingkup tugasnya meliputipenelitian dan pengukuran kualitas air.
17 ASTM, 1981SM, 1992 18 th editionEditionAssociation Water pollutioncontrol Federation,Standard method for theexamination of water andwaste water
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
43
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
376. Metode pengujian kadaraluminium terlarut dalam airdengan alat spektrofotometersecara eriokromsianin-r. *)
SNI 06-4160-1996Di Revisi menjadiSNI 6989.35-2005
Metode ini adalah untuk menguji kadar aluminiumterlarut dalam air yang berguna bagi semua pihakyang lingkup tugasnya meliputi penelitian danpengukuran kualitas air.
22 APHA 1992SM, 1992 18 th EditionEditionAssociation Water pollutioncontrol Federation,Standard method for theexamination of water andwaste water
377. Metode pengujian kadarkesadahan total dalam airdengan titrimetrik edta *)
SNI 06-4161-1996Di Revisi menjadiSNI 6989.12-2004
Metode ini adalah untuk memperoleh kesadahantotal yang berguna bagi semua pihak yang lingkuptugasnya meliputi penelitian dan pengukurankualitas air.
14 SM, 1992 18 th EditionEditionAssociation Water pollutioncontrol Federation,Standard method for theexamination of water andwaste water
378. Metode pengujian kadarperak dalam air denganalat spektrofotometerserapan atom secaratungku karbon. *)
SNI 06-4162-1996Di Revisi menjadiSNI 6989.33-2005
Metode ini adalah untuk memperoleh kadar perakdalam air yang berguna bagi semua pihak yanglingkup tugasnya meliputi penelitian danpengukuran kualitas air.
18 SM, 1992 18 th EditionEditionAssociation Water pollutioncontrol Federation,Standard method for theexamination of water andwaste water
379. Metode pengujian kadaraluminium dalam airdengan alatspektrofotometer secaratungku karbon. *)
SNI 06-4163-1996Di Revisi menjadiSNI 06-4163-1996
Metode ini adalah untuk memperoleh kadaraluminium dalam air yang berguna bagi semuapihak yang lingkup tugasnya meliputi penelitiandan pengukuran kualitas air.
17 SM, 1992 18 th EditionAssociation Water pollutioncontrol Federation,Standard method for theexamination of water andwaste water
380. Metode pengujian kadarmangan dalam air denganspektrofotometer secarapersulfat
SNI 06-4822-1998 Metode ini digunakan untuk menentukan kadarMangan (0,042-15) mg/L Mn dalam air baku danair limbah spektrofotometer pada panjanggelombang 525 nm.
14 ASTM D 559-89Standard Test Methods forWetting and DryingCompacted Soil-CementMixturesAPHA Standar Methods forthe Examination of Waterand Wastewater 18 th
381. Metode pengujian kadartimah dalam air dengan alatspektrofotometer atomsecara tungku karbon
SNI 06-4823-1998 Metode ini digunakan untuk menentukan kadartimah pada daerah konsentrasi (20-300) g/L Snspektrofotometer serapan atom dengan tungkukarbon 224,6 nm.
13 APHA 1992Standard Methods for theExamination of Water 18 thEdition
382. Metode pengujian klorinbebas dalam air denganspektrofotometer sinartampak secara detilfenilindiamin (dfd)
SNI 06-4824-1998 Metode ini digunakan untuk menentukan kadarKlorin (0,011-4,0) mg/L Mn dalam air minummenggunakan sinar tampak pada panjanggelombang 515 nm.
17APHA 1992Standar Methods for theExamination of Water andWastewater 18 th Edition
383. Metode pengujian bakteribesi dalam air dan dalamendapan yang dibentukoleh air.
SNI 03-6438-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan bakteribesi dengan pemeriksaan menggunakanmikroskup juga dapat untuk mengidentifikasikanjenis bakteri yang terdapat dalam air dan endapanyang dibentuk oleh air
15 ASTM D 887 Practises forSampling Water-FormedDeposite
384. Metode pengujian ionkhlorida dalam air
SNI 03-6439-2000 Metode pengujian ini mencakup penentuan ionklorida dalam air, air limbah dan air lautmenggunakan filtrasi dengan merkuri, perak nitrat,dan metode elektroda selektif ion
13 ASTM D 512-89Standard Test Methods forChloride Ion In Water
385. Metode pengujian kadarpadatan dalam air . *)
SNI 06-2413-2002Di Revisi menjadiSNI 6989.26-2005
Metode ini digunakan untuk mengetahui sifat fisikaair.
13 Standard Methods for theExamination of Water andWastewaterSM, 1985 Part 200
386. Metode pengujian magnesiumdalam air dengan titrimetrik
SNI 06-2430-2002 Metode ini digunakan untuk memper-olehbesarnya kadar Magnesium dalam air dengan
6 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
44
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
edta. Titrimetrik EDTA.387. Metode pengujian kadar
nitrit dalam air dengan alatspektrofotometer secaraasam sulfanilat.Judul direvisi menjadi:Metode pengujian kadarnitrit dalam air dan airbuangan secara kolorimetri.*)
SNI 06-2484-2002Sedang direvisi
Di Revisi menjadiSNI 6989.9-2004
Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Nitrit dalam air dan air buangan.
11 Standar Methods for theExamination of Water andWastewater, 19 th, 1995,APHA, AWWA, WPCF
388. Metode perhitungannatrium karbonat residudalam air.
SNI 03-6852-2002 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyakadar Natrium Karbonat Residu (NKR) dalam air.
14 -
389. Metode perhitunganperbandingan adsorpsi natriumdalam air.
SNI 03-6853-2002 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyaangka perbandingan Adsorpsi Natrium (PAN)dalam air.
14 -
390. Metode pengujian kadarbesi (fe) dalam air secarakolo-rimetri denganthiocyanat
SNI 03-6854-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar besi (Fe) dalam air
11 AWWA 1954SM, 1954Standard methods for theexamination of water andwaste water
391. Metode pengujian kadarmangan (mn) dalam airsecara kolorimetri denganpersulfat .
SNI 03-6855-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Mangan (Mn) dalam air
13 SM, 1985 16 th editionStandard methods for theexamination of water andwastewater
392. Metode pengujian kadar nitratdalam air secara kolorimetridengan pereaksi nessler
SNI 03-6856-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Nitrat dalam air
16 APHASM, 198516 th editionStandard methods for theexamination of water andwaste water
393. Metode pengujian kadar nitritdalam air secara kolorimetridengan pereaksi gries romeyer
SNI 03-6857-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyakadar Nitrit dalam air
13 AWWA 1954SM, 1954Standard methods for theexamination of water andwaste water
394. Metode pengujian kadarbakteri koli total dalam airdengan saringan membran
SNI 03-6858-2002 Metode ini digunakan untuk mengetahui jumlahbakteri koli total dalam air
14 APHASM, 1985 16 th editionStandard methods for theexamination of water andwaste water
395. Metode pengujian angkarasa dalam air
SNI 03-6859-2002 Metode ini membahas pengertian, ketentuan-ketentuan, cara uji dan laporan uji, dapatdigunakan untuk menguji angka rasa dalam bendauji air yang memenuhi ketentuan yang diisyaratkan dalam pengujian ini dan tidak berlakuuntuk benda uji air limbah.
10 -
396. Metode pengujian angkabau dalam air
SNI 03-6860-2002 Metode Pengujian ini dapat digunakan untukmenganalisa angka bau dalam air alami sampaiair limbah.
10 -
397. Cara uji kadar sulfidadalam air dengan iodometri
SNI 06-6875-2002 Standar ini merupakan cara untuk menguji kadarsulfida dalam air dengan cara iodometri sertasumber berasal dari air dan air limbah. Standar inidigunakan untuk menguji sulfida dalam contoh airyang kadarnya lebih besar dari 0,1 mg/L
9 -
398. Cara uji kadar amoniakdalam air dengan elektrodeselektif ion
SNI 03-6876-2002 Standar ini menetapkan cara untuk menguji kadaramoniak, NH4-N terlarut dalam air denganelektrode selektif ion. Standar ini digunakanuntukmengukur kadar amoniak pada rentangkadar antara 0,03 mg/L NH3-N sampai dengan1400 mg/L NH3-N dalam air minum, airpermukaan, air limbah domestik dan air limbahindustri, baik yang keruh maupun yang warna.
12 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
45
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
Tata cara399. Tata cara pengambilan
contoh dalam rangkapemantauan kualitas airpada suatu daerahpengaliran sungai
SNI 03-7016-2004 Tata cara ini membahas masalah yang berhubungandengan cara pengambilan yang meliputi pemilihanlokasi, penentuan frekuensi, cara pengambilan danpemberlakuan contoh di lapangan dalam rangkapemantauan kualitas air. (RSNI T-02-2002-03)
17SNI 06-2412-1991
10. Bahan lain
Metoda uji400. Metode pengujian kuat tarik
baja betonSNI 07-2529-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnya
nilai kuat tarik baja beton dan parameter lainnyayang dapat digunakan dalam pengendalian mutubaja.
15 AASHTO T 68-82 (1976)Standard methods oftension testing of metalicmaterials
401. Metode pengujian hilangpijar bahan belerang untukkaping
SNI 03-4168-1996 Metode pengujian ini adalah untuk memperolehnilai hilang pijar guna menentukan pemenuhanmutu bahan belerang untuk kaping gunameratakan bidang tekan benda uji
11 ASTM C.617-87 (1987)Practice for cappingcylindrical concretespecimen
402. Metode pengujian fisikpanel gipsum dan papangipsum
SNI 03-6434-2000 Metode ini digunakan untuk pengujian fisik daripanel dan papan gypsum.
23 ASTM C 473-93, StandardTest Method for PhysicalTesting of Gypsum BoardProducts and GypsumLath
403. Metode pengujian untukmenentukan daerah lapisanseng paling tipis dengancara dreece pada besi ataubaja digalvanis
SNI 06-6443-2000 Metode ini digunakan untuk penentuan daerahpaling tipis dari lapisan seng yang ada pada besiatau baja dengan pencelupan pada tembagasulfat untuk baja berbentuk tabung, bajaberbentuk pipa pelindung kabel listrik kaku, bajacor, baja tempa dan struktur baja lainnya danperangkat keras pada pekerjaan pertanian
9 ASTM A 239-89 StandardTest Method for Locatingthe Thinnest Spot in a Zinc(Galvanized) Coating onIron Steel Articles by thePreece Test (CopperSulfate Dip)
404. Metode pengujian beratjenis epoksi-resin danbahan pengeras
SNI 06-6446.1-2000 Metode ini untuk menentukan berat jenis epoksiresin dan bahan pengeras.
13 JIS K 7232 TestingMethods for Spesific ofEpoxide Resins andHardeners
405. Metode pengujianviskositas epoksi-resin danbahan pengeras
SNI 06-6446.2-2000 Metode ini digunakan untuk menentukanviskositas epoksi resin dan bahan pengeras dalamkeadaan cair pada suhu kamar atau dilarutkandalam pelarut
9JIS K 7233 TestingMehods for Viscosity ofEpoxy Resin
406. Metode pengujian catbitumen sebagai lapispelindung
SNI 06-6452-2000 Metode ini digunakan untuk pengambilan contohuji dan pengujian cat emulsi bitumen yangdigunakan sebagai cat pelindung denganketebalan yang cukup pada logam dan penutupatap
9 ASTM D4 for BitumenContentASTM D 140 Practice forSampling BituminousMaterials
407. Metode pengambilancontoh dan pengujian abuterbang atau pozolan alamsebagai mineral pencampurdalam beton semenportland
SNI 03-6863-2002 Metode ini mencakup prosedur pengambilancontoh dan pengujian abu terbang dan pozolanalam atau pozolan buatan yang digunakansebagai mineral pencampur dalam beton semenportland. Prosedur tersebut mengikuti urutansebagai berikut: analisis kimia dan pengujian fisikserta pengambilan contoh.
22 ASTM Method MethodsTest for Sampling andTesting Fly Ash and Rawand Calcined NaturalPozzolans for use as aMineral Admixture inPortland Cement ConcreteC 311-94a
408. Metode pengambilancontoh uji, bentuk, ukurandan klasifikasi
SNI 03-6869-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan sifat-sifatukuran dan bentuk agregat termasuk tanahlempung, lanau dan debu.
16 BS 812 : Part I :1975British Standard Methodsfor Sampling and Testingof Mineral Aggregates,Sand and Fillers Part 1 :Sampling, Size shape andclassification
Spesifikasi409. Spesifikasi abu terbang
sebagai bahan tambahanuntuk campuran beton
SNI 03-2460-1991 Tujuan spesifikasi ini adalah untuk memberikanpersyaratan mutu abu terbang sebagai bahantambahan dalam campuran beton sehingga
15 ASTM C 618 (1986)Fly ash and raw orcalcined natural pozzo
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
46
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
didapatkan sifat-sifat khusus dari beton. land for use in portlandcement concrete
410. Spesifikasi bahantambahan untuk beton
SNI 03-2495-1991 Spesifikasi ini memuat persyaratan mutu bahantambahan yang digunakan sebagai bahantambahan campuran beton, sehingga didapatkansifat-sifat khusus dari beton yaitu kemudahanpengerjaan, pengerasan, kekedapan dankeawetan.
15ASTM StandarC 403-38Test method for timesetting of concrete mixtureby penetration resistance
411. Spesifikasi bahantambahan pembentukgelembung udara untukbeton
SNI 2496 : 2008 Spesifikasi ini mencakup bahan-bahan yangdiusulkan untuk digunakan sebagai bahantambahan pembentuk gelembung udara yangditambahkan ke dalam campuran beton dilapangan.
14ASTM Standar C 260-86Specification for airentraining admixture forconcrete
412. Spesifikasi bahan elastisperapat celah sambungan
SNI 03-3456-1994 Spesifikasi ini dimaksudkan untuk memberikanpersyaratan mutu bahan yang digunakan sebagaiperapat celah sambungan antara komponenmaupun pada elemen bangunan untukpenanggulangan kebocoran pada bangunanrumah dan gedung.
9 ASTM C 920-79ASTM C 639-83Standard test method for.Rheological (flow)properties of elastometricsealants
413. Spesifikasi kapur untukstabilisasi tanah
SNI 03-4147-1996 Spesifikasi ini mencakup mutu dan persyaratankapur yang harus dipenuhi untuk pekerjaanstabilisasi tanah.
9AASHTO M 216-84 (90)Lime for soil stabilization
414. Spesifikasi bronjong kawat SNI 03-0090-1999 Standar ini menetapkan dimensi bronjong kawatdan persyaratan bahan baku, syarat mutu,pengambilan contoh, syarat lulus uji, pengemasandan syarat penandaan bronjong kawat.
9
AASHTO M 70-90
415. Spesifikasi kapur hidratuntuk keperluan pasanganbata.
SNI 03-6378-2000 Spesffikasi ini meliputi empat tipe kapur hidrat(tipe N, S, NA dan SA), tipe N dan S adalah cocokdigunakan dalam adukan, pada siar dan plesteransemen, tambahan dinding dan sebagai bahantambah untuk beton semen. Tipe NA dan SAadalah kapur hidrat mengandung “bahanpembentuk gelembung udara”.
7ASTMC 207-91 StandardSpecification for HydratedLime for MasonryPurposes
416. Spesifikasi panel ataupapan gypsum
SNI 03-6384-2000 Spesifikasi ini meliputi panel atau papan gipsum,penggunaannya dirancang untuk dinding, langit-langit atau dinding penyekat dan mempunyaipermukaan yang dapat didekorasi
10 ASTM C 473, ASTM C645, ASTM E 84, ASTM E96, ASTM E 119
417. Spesifikasi kapur kembanguntuk bahan bangunan
SNI 03-6387-2000 Spesifikasi ini meliputi semua jenis kapurkembang seperti kapur pecah, kapur butir, kapurbongkah, kapur gumpal dan kapur bubuk untukbahan bangunan
7ASTM C 5-79 StandardSpecification for Quicklimefor Structural Purposes
418. Spesifikasi standartermometer
SNI 16-6421-2000 Spesifikasi ini mencakup termometer gelas berisicairan dengan satuan derajat celsius ataufahrenheit yang sering digunakan pada metodepengujian untuk produk minyak bumi jugamencakup termometer skala pembanding yangrentangnya dapat diatur dalam satuan derajatcelsius yang disyaratkan dalam metode pengujian.
66 ASTM E 77 Test Methodfor Inpection andVerification ofThermometersASTM E 344 TerminologyRelating to Thermometryand Hydrometry
419. Spesifikasi terak besi tanurtinggi granular untukdigunakan dalam beton danmortar
SNI 16-6485-2000 Spesifikasi ini meliputi tiga kelas kekuatan terakbesi tanur tinggi granular halus sebagai bahanyang bersifat semen untuk digunakan pada betondan mortar.
13 ASTM 109/C109M, ASTMC 114, ASTM C 125,ASTM C 150, ASTM C188, ASTM C 185, ASTMC 204, ASTM C 430,ASTM C 441, ASTM C452, ASTM C 465, ASTMC 1012, ASTM D3665, ACI226.1R-87
420. Spesifikasi timbangan yangdigunakan pada pengujianbahan
SNI 03-6414-2002 Spesifikasi ini meliputi persyaratan timbangan dananak timbangan, yang digunakan untuk keperluanpengujian bahan-bahan konstruksi.
9 AASHTO M 231-90Standard Specification forWeighing Devices Used inthe Testing of Materials
421. Spesifikasi bahan SNI 03-6861.1-2002 Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi 201 ASTM A.43-1963
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
47
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
bangunan bagian a (bahanbangunan bukan logam)
perencana, pelaksana, pengawas lapangan danyang berkepentingan dalam hal memilih, memakaidan menilai mutu bahan bangunan bukan logamyang akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi
422. Spesifikasi bahanbangunan bagian b (bahanbangunan dari besi/ baja)
SNI 03-6861.2-2002 Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagiperencana, pelaksana, pengawas lapangan danyang berkepentingan dalam hal memilih, memakaidan menilai mutu bahan bangunan dari besi/bajayang akan digunakan dalam perkerjaan konstruksi
329 -
423. Spesifikasi bahanbangunan bagian c (bahanbangunan dari logambukan besi)
SNI 03-6861.3-2002 Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagiperencana, pelaksana, pengawas lapangan danyang berkepentingan dalam hal memilih, memakaidan menilai mutu bahan bangunan dari logambukan besi yang akan digunakan dalamperkerjaan konstruksi
173 ASTM :B 543-75Specification for weldedcopper alloy tube
424. Spesifikasi peralatanpemasang-an dinding batadan plesteran.
SNI 03-6862-2002 Standar ini mencakup spesifikasi peralatan yangdiperlukan dalam pekerjaan pemasangan dindingbata.
25 -
425. Spesifikasi kapur untukcampuran beraspal.
SNI 03-6864-2002 Spesifikasi ini meliputi persyaratan dan kekuatankapur yang akan digunakan untuk mengurangipengaruh air yang terdapat dalam campuranaspal.
6
AASHTO M 303-1989
426. Spesifikasi saringananyaman kawat untukkeperluan pengujian
SNI 03-6866-2002 Spesifikasi ini meliputi saringan yang terbuat darianyaman kawat yang dipasang pada suatu bingkaiuntuk pengujian yang teliti dalam pengklasifikasianmaterial sesuai dengan ukuran butiran nominal
11 AASHTO D M 92-82Standard Specification forWire-Cloth Sieves forTesting purposes
427. Spesifikasi abu terbang danpozolan lainnya untukdigunakan dengan kapur.
SNI 03-6867-2002 Spesifikasi ini mencakup abu terbang dan pozolanlainnya untuk digunakan bersama dengan kapurdidalam adukan plastis, dan campuran lain yangberpengaruh terhadap reaksi sifat pozolan kapur.
8ASTM C 50, ASTM C 51,ASTM C 110, ASTM C311, ASTM C 670
428. Spesifikasi pagar anyamankawat baja berlapis seng
SNI 07-6892-2002 Spesifikasi ini mencakup pagar anyaman kawatbaja berlapis seng yang digunakan pada tanahpertanian, jalan kereta api, dan pagar sejenisnyayang mempunyai pola anyaman kawat horisontaldan vertikal atau lilitan yang membentuk pola segiempat terbuka. Spesifikasi ini meliputi berbagaidesain anyaman, tiga jenis tingkat kekuatan tarik,dan klasifikasi berat pelapisan seng yang sesuaiuntuk pagar anyaman kawat.
12 AASTHO D.M. 279-89Standard Specification forZinc-Coated (Galvanized)Steel Woven Wire FenceFabric
429. Spesifikasi campuran catsiap pakai berbahan dasarminyak
SNI 06-4827-1998 Spesifikasi ini membahas persyaratan tekniscampuran cat siap pakai berbahan dasar minyakwarna putih dan warna lain dari jenis alkyd resinuntuk digunakan sebagai lapis penutup padapermukaan kayu dan logam di dalam dan di luarruangan.
10 AASHTO M70-90StandardSpecification for White andTinted Ready-Mix Oil Basepaint
Tata cara430. Tata cara pengecatan
logamSNI 03-2408-1991 Tata cara ini merupakan petunjuk teknis cara
pengecatan logam yang baik dan benar serta carapenanggulangannya bila terjadi kegagalan dalampengecatan.
18 ICI Paints
431. Tata cara pengambilancontoh uji kapur hidrat
SNI 19-6406-2000 Tata cara ini digunakan untuk pengambilan contohuji kapur hidrat dari berbagai ban berjalan(konveyor), tempat pengiriman dan gudangpenyimpanan.
8Aashto t.218-86 SamplingHydrated Lime
432. Tata cara pengambilancontoh uji, pemeriksaan,pengemasan danpenandaan batu gamping,kapur serta produk kapur
SNI 19-6407-2000 Tata cara ini meliputi pengambilan contoh uji,pemeriksaan, penolakan, pengujian ulang,pengemasan dan penandaan batu gamping, kapurserta produk kapur yang digunakan industri kimia,pertanian dan dalam industri pemrosesan.
7 AASHTO T 218-86ASTM C 50-86 StandardMethods of Sampling,Inspection, Packing, andMarking of Lime andLimestone Products
433. Tata cara penentuan suku SNI 19-6408-2000 Tata cara ini bertujuan untuk menjelaskan metode- 8 AASHTO R 11-82 (1986)
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
48
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
bilangan yang signifikanterhadap nilai batas yangdipersyaratkan
metode untuk mengklarifikasikan maksud dari nilaibatas yang disyaratkan, dengan membandingkannilai observasi atau nilai perhitungan dari sejumlahpengujian terhadap nilai batas yang disyaratkanuntuk menentukan kesesuaiannya denganspesifikasi.
Standard RecommendedPractice for IndicatingWhich Places of Figuresare to be ConsideredSignificant in Specifiedlimiting Values
434. Tata cara kalibrasimanometer bourdondengan alat dead weighttester
SNI 19-6463-2000 Tata cara ini meliputi petunjuk pelaksanaan dalammelakukan kalibrasi alat pengukur tekanan(manometer) jenis Bourdon, manometer yang telahdikalibrasi akan memberikan koreksi terhadappembacaan/ pengukuran yang dilakukan.
10 -
435. Tata cara pelaksanaanprogram uji antarlaboratorium untuk penentuanpresisi metode uji bahankonstruksi
SNI 03-6865-2002 Tata Cara ini mencakup merencanakan,melaksanakan, dan menganalisis hasil-hasil studimetode uji antar laboratorium.
32 ASTM C 670 Practice forPreparing Precision andBias Statements for TestMethods for ConstructionMaterials
436. Tata cara pengambilancontoh uji secara acakuntuk bahan konstruksi
SNI 03-6868-2002 Tata cara ini meliputi penentuan lokasi atau waktuyang tepat secara acak, dimana pengambilancontoh bahan untuk konstruksi dapat dilakukan.Prosedur yang tepat untuk mengamankan contohuji seperti diskripsi alat pengambilan contoh uji,harus merujuk pada metode standar yang sesuai.
14ASTM D 3665 -93Standard Practice forRandom Sampling ofConstruction Materials
B. Sumber daya air
11. Bendungan
Metoda uji437. Metode perhitungan awal
laju sedimentasi wadukSNI 03-6737-2002 Metode ini digunakan untuk menghitung besarnya
laju sedimentasi waduk.16 -
Spesifikasi438. Spesifikasi bangunan ukur
debit cippolettiSNI 03-6381-2000 Spesifikasi ini membahas tentang bentuk dan
ukuran, fungsi, struktur dan persyaratan, kinerjadan debit persatuan lebar dari bangunan ukurdebit cipoletti
8 -
439. Spesifikasi bahansambungan pada bendunganbeton bagian 1 : pemilihanbahan penahan air
SNI 03-6416.1-2000 Spesifikasi ini mencakup penjelasan umumtentang sifat-sifat, jenis-jenis sambungan,pemilihan jenis dan bahan, serta spesifikasi bahanpenahan air untuk sambungan pada bendunganbeton
10ICOLD 57-1986 :ASTMBritish StandardsInstitution
440. Spesifikasi bahansambungan padabendungan beton bagian 2: pelaksanaan,pemasangan penahan airuntuk sambungan
SNI 03-6416.2-2000 Spesifikasi ini mencakup penjelasan umum, jenis-jenis sambungan, persiapan dan pemasanganpenahan air dari PVC dan karet logam, sertapertimbangan umum, campuran bitumen dan jenispenahan air permukaan, serta pengujian praktispenahan air untuk sambungan
16ICOLD 57-1986ASTMBritish StandardsInstitution
441. Geotekstil-bagian 1 : tatacara desain geotekstilsebagai filter dan transisidalam bendungan urugan
SNI 03-6720.1-2002 Standar ini mencakup tata cara pemasangangeotekstil sebagai filter dan transisi dalambendungan urugan dan meliputi permasalahankonstruksi geotekstil dan persyaratan kekuatanserta ketahanan geotekstil.
10ICOLD Bull 55-1986Bulletin 55-1986,Geotextiles as filter andtraditions
442. Geotekstil-bagian 2 : tata carapengukuran lubang danpermeabilitas geotekstilsebagai filter dan transisidalam bendungan urugan
SNI 03-6720.2-2002 Tata cara ini mencakup pengukuran diameterlubang dan permeabilitas geotekstil sebagai filterdan transisi dalam bendungan urugan untukmemenuhi persyaratan permeabilitas geotekstilsebagai filter
9ICOLD Bull 55-1986Bulletin 55-1986,Geotextiles as filter andtransitions infildams
443. Geotekstil-bagian 3 : tatacara pemasangangeotekstil sebagai filter dantransisi dalam bendunganurugan
SNI 03-6720.3-2002 Standar ini mencakup tata cara desain geotekstilyang digunakan sebagai filter dan transisi dalambendungan urugan dan meliputi uraian tentangpenggunaan geotekstil secara umum, geotekstilsebagai filter dan transisi dalam bendunganurugan, prinsip-prinsip filtrasi, kriteria danpenggunaan geotekstil sebagai bidang permukaangeser.
17
ICOLD Bull 55-1986Bulletin 55-1986,Geotextiles as filter andtransitions infildams
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
49
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
Tata cara444. Tata cara keamanan
bendungan.SNI 03-1731-1989 Tata cara ini digunakan dalam melaksanakan
kegiatan desain, konstruksi, operasi danpemeliharaan, serta penghapusan bendungandengan tujuan untuk menjamin keamananbendungan dan lingkungannya.
58 ICOLD 1987
445. Tata cara pengontrolansedimentasi pada waduk
SNI 19-6459-2000 Standar ini menetapkan Tata cara pengontrolansedimen pada waduk yang meliputi pengendaliansedimen pada waduk berhubungan dengan desainbendungan, pengelolaan dan pemeliharaanbendungan.
ICOLD 56-1989Sedimentation control forresevoir
446. Tata cara keamananpenerowongan untukkonstruksi sipil bagian 1 :perencanaan danorganisasi
SNI 03-6460.1-2000 Tata cara ini mencakup rekomendasi tentangpetunjuk praktis mengenai penerowongan yangmemenuhi syarat-syarat keamananpenerowongan, tidak termasuk rekomendasitentang penerowongan dengan pemotongan danpenutupan ataupun penerowongan dengan pipayang dibenamkan maupun yang diterapkan dalamkonstruksi dengan tujuan penambangan
44
BS 6164-1982 :Safety in tunneling in theconstructions industry
447. Tata cara keamananpenerowongan untukkonstruksi sipil bagian 2 :bahaya darurat danlingkungan kerja
SNI 03-6460.2-2000 Tata cara ini digunakan sebagai pedoman dalammelakukan kegiatan pekerjaan terowongan,terutama yang menggunakan peralatan mekanisdengan memperhatikan keselamatan dankeamanan kerja.
29BS 6164-1982 :Safety in tunneling in theconstructions industry
448. Tata cara keamananpenerowongan bagian : 3komunikasi, kebisingan dantransportasi
SNI 03-6460.3-2000 Tata cara ini menguraikan dan memberikanrekomendasi supaya penerowongan dapatdilaksanakan dengan aman
38BS 6164-1982 :Safety in tunneling in theconstructions industry
449. Tata cara pengendalianmutu bendungan urugan
SNI 03-6465-2000 Tata cara ini memuat pedoman untukmelaksanakan program mutu selama konstruksi dilokasi konstruksi bendungan urugan (tanah ataubatu) terutama untuk material urugan.
18 ICOLD 56-1986Quality control for filldams
12. Bendung
Tata cara450. Tata cara perencanaan
umum bendungSNI 03-2401-1991 Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan
desain bendung yang memenuhi persyaratanhidraulik dan struktur serta persyaratanpelaksanaan secara benar dan aman sesuai polapembangunan berwawasan lingkungan.
46 -
451. Tata cara perencanaanteknis bendung penahansedimen
SNI 03-2851-1991Sedang direvisi
Tata Cara ini digunakan dalam pelak-sanaanpemantauan gerakan horisontal batuan danbangunan dengan alat Inklinometer
38 -
452. Tata cara penetapan banjirdesain dan kapasitaspelimpah untuk bendung
SNI 03-3432-1994 Tata Cara ini digunakan untuk merencanakanpelindung tebing sungai dari pasangan batu agartahan terhadap serangan arus dan hal-hal lainyang menyebabkan kerusakan tebing
13 -
453. Tata cara desain hidrauliktubuh bendung tetapdengan peredam energitipe mdl
SNI 03-7043-2004 Standar ini digunakan untuk menentukan bentukdan dimensi hidraulik tubuh bendung tetap denganperedam energi tipe MDL dan kelengkapannyayang merupakan bagian dari bangunan air
21 -
13. Sungai
Metoda uji454. Metode perhitungan debit
banjirJudul direvisi menjadi :Tata cara perhitungan debitbanjir
SNI 03-2415-1991 Metode ini digunakan dalam menentukan debitbanjir rencana yang andal dan terpercaya dalamperencanaan bangunan air.
56 -
455. Metode pengukuran debitsungai dan saluran terbukadengan alat ukur arus tipe
SNI 03-2819-1992Sedang Direvisi
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyadebit sungai/saluran terbuka dan lokasi yang tidakterpengaruh arus balik aliran lahar.
30 BS 3680, 1964
Method of measurement of
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
50
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
baling-baling liquid flow in openchannels, part 3, velocityarea method, britishstandards house, 2 parkST,
456. Metode pengukuran debitsungai dan saluran terbukadengan pelampungpermukaan
SNI 03-2820-1992Sedang Direvisi
Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyadebit sungai dan saluran terbuka yang tidakterpengaruh arus balik atau aliran lahar, untukmendapatkan data kasar debit sungai dan salurantersier.
26 -
457. Metode pengukuran debitsungai dan saluran terbukaNomor urut 455-457Judul direvisi menjadi :Tata cara pengukuran debitaliran sungai dan saluranterbuka menggunakan alatukur arus dan pelampung.
SNI 03-2414-1991Sedang Direvisi
Metode ini digunakan untuk menghitung debitsungai dan saluran terbuka yang tidakterpengaruh arus balik atau aliran lahar pada saatmuka air rendah sampai tinggi, yang masihtertampung di dalam alur sungai atau saluranterbuka.
31 -
458. Metode pemilihan lokasipos duga air di sungaiJudul direvisi menjadi :Tata cara pemilihan lokasipos duga arus air di sungai
SNI 03-2526-1991Sedang Direvisi
Metode ini digunakan dalam pemilihan lokasi posduga air di sungai yang tidak terpengaruh olehaliran yang dapat mempengaruhi kecermatanhubungan antara tinggi muka air dan debit denganmemperhatikan jenis tipe dan ukuran bangunanpos duga air yang akan dipakai.
36 BS, 1964 part
Method of measurement ofLiquid Flow in openchannels, part 3, velocityarea method. Britishstandard house, 2 park ST
459. Metode pembuatanlengkung debit dan tabelsungai/ saluran terbukadengan analisa grafis
SNI 03-2822-1992 Metode ini digunakan untuk pembuatan lengkungdebit sungai/ saluran terbuka dengan analisisgrafis untuk mendapatkan gambaran hubunganantara tinggi muka air dengan debit sungai/saluran terbuka.
30 USGS 1965, Book I,Chapter 12,Discharge rating a gaugingstation –Wt.I) 1980, vol II,manual of stream gauging
460. Metode perhitungan tiangpancang beton pada krib disungaiJudul direvisi menjadi :Tata cara perhitungan kribtiang pancang beton disungai
SNI 03-2829-1992Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk mendesain tiangpancang beton pada krib di sungai yang aman danberfungsi semestinya.
33 -
461. Tata cara pemasanganinklinometer danpemantauan pergerakanhorisontal tanah
SNI 3404 : 2008 Standar ini menetapkan tata cara pemasanganinklinometer dan pemantauandeformasi/pergerakan horisontal lapisantanah/batuan dan atau lapisan tanah urugansuatu tanggul, tubuh bendungan, tembokpenahan tanah, pangkal jembatan sertabangunan teknik sipil lainnya untuk menjaminpemasangan inklinometer danpengukuran/pembacaan yang benar agardiperoleh data pergerakan horisontal tanahatau batuan yang teliti.
17 ASTM D 2113-99Standard practice for rockcore drilling and samplingof rock for siteinvestigation
462. Metode pengukuran kecepatanaliran pada model fisik denganalat ukur arus tipe baling-balingJudul direvisi menjadi :Tata cara pengukurankecepatan aliran pada ujimodel hidraulik fisik (umh-fisik)dengan alat ukur arus tipebaling-baling
SNI 03-3408-1994Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk menentukankecepatan aliran pada model fisik dengan dasartetap menggunakan alat ukur arus tipe baling-baling.
17 -
463. Tata cara pengukurankecepatan aliran pada ujimodel hidraulik fisik(umh-fisik) dengan alat
SNI 3409 : 2008 Standar ini menetapkan tata cara pengukurankecepatan aliran pada uji model hidraulik fisikdengan tabung pitot untuk pengukurankecepatan aliran air dan mendapatkan data
17 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
51
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
ukur kecepatan aliran tipetabung pitot
kecepatan aliran pada model fisik.
464. Tata cara pengukuranpola aliran pada modelfisik
SNI 3410 : 2008 Metode ini digunakan untuk mengetahui polaaliran pada model fisik menggunakan zatpewarna dan benda apung.
17 -
465. Tata cara pengukurantinggi muka air padamodel fisik
SNI 3411 : 2008 Metode ini digunakan untuk mengetahui tinggimuka air pada model fisik
16 -
466. Metode perhitungan debitsungai harian
SNI 03-3412-1994 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyadebit sungai harian pada lokasi yang tidakterpengaruh oleh peninggian muka air atau aliranlahar.
26 -
467. Metode pengukuran debitpuncak sungai dengan caratidak langsung
SNI 03-3413-1994 Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnyadebit puncak sungai pada lokasi yang tidakterpengaruh oleh peninggian muka air atau aliranlahar.
26 -
468. Tata cara pembuatanmodel fisik sungaidengan dasar tetap
SNI 3965 : 2008 Standar ini menetapkan tata cara pembuatanmodel fisik sungai dengan dasar tetap untukmenirukan bentuk sungai berdasarkan datadan skala yang ditentukan guna menunjangperencanaan bangunan sungai misalnyasungai sebagai lalu lintas air, pintu–pintu airsebagai pembagi debit pada bangunanbendung dan pengamatan terhadap elevasitinggi muka air, pola aliran serta kecepatanaliran sungai.
21 -
469. Metode pengontrolan sungaiselama pelaksanaan konstruksibendungan bagian 1 :pengenda-lian sungai selamapelaksanaan konstruksibendungan
SNI 03-6456.1-2000 Metode ini membahas tentang metodepengendalian sungai selama pelaksanaankonstruksi bendungan untuk memberikan ruangankerja yang bebas dari air dan aman terhadapbanjir
22 -
470. Metode pengontrolansungai selamapelaksanaan konstruksibendungan bagian 2 :penutupan alir sungai danbendungan pengelak
SNI 03-6456.2-2000 Metode ini membahas tentang metodepengontrolan sungai selama pelaksanaanbendungan untuk memberikan ruangan kerja yangbebas dari air dan aman terhadap banjir. Metodeini mencakup penutupan alur sungai dan tipe-tipebendungan pengelak yang berkaitan denganpelaksanaan konstruksi dan pengoperasiannya
29 -
471. Metode perhitungan debitandal air sungai dengananalisis lengkungkekerapanJudul direvisi menjadi :Tata cara perhitungan debitandalan air sungai dengananalisis lengkungkekerapan
SNI 19-6738-2002Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk menghitung besarnyapotensi debit air di sungai
18 -
Tata cara472. Tata cara perencanaann
hidrologi dan hidraulikuntuk bangunan di sungaiJudul direvisi menjadi :Tata cara perencanaanumum dan analisishidrologi dan hidraulikuntuk desain bangunan disungai
SNI 03-1724-1989Sedang direvisi
Tata cara ini digunakan dalam mendesainBangunan disungai (bangunan pemanfaatan,konservasi dan silang) agar memenuhipersyaratan persyaratan hidrologi dan hidraulik,dan bertujuan untuk melestarikan danmeningkatkan keandalan bangunan di sungai dansungainya sendiri.
28 -
473. Tata cara perencanaanumum krib di sungai
SNI 03-2400-1991Sedang direvisi
Tata cara Ini digunakan untuk menanggulangikerusakan Sungai akibat arus dan dapatmelestarikan bangunan di sungai.
37 -
474. Tata cara perencanaanteknik pelindung tebing
SNI 03-3441-1994 Tata cara ini digunakan untuk merencanakanpelindung tebing sungai dari pasangan batu agar
20 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
52
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
sungai dari pasangan batu tahan terhadap serangan arus dan hal-hal lainyang menyebabkan kerusakan tebing.
475. Tata cara perhitungantinggi muka air sungaidengan cara piasberdasarkan rumusmanning
SNI 2830 : 2008 Tata cara ini digunakan dalam menghitungtinggi muka air sungai sepanjang daerahhitungan tertentu berdasarkan debit yang telahditentukan.
17 -
476. Tata cara pengukuran aliranbenda cair pada saluranterbuka dengan bangunanukur ambang lebar horizontaldan ujung hulu bulat
SNI 03-6467.1-2000Sedang direvisi
Tata cara ini mencakup pengukuran aliranlanggeng di sungai dan saluran terbukamenggunakan ambang lebar horizontal ujung hulubulat
29 ISO 5168 : 1978
477. Tata cara pengukuranaliran air pada saluranterbuka secara tidaklangsung dengan metodekemiringan luas
SNI 03-6467.2-2000Sedang direvisi(di tahun 2008)
Tata cara ini meliputi perhitungan debit (lajuvolume aliran) air pada saluran terbuka atausungai menggunakan karakteristik penampangyang representatif, kemiringan muka iar dankoefisien kekasaran saluran sebagai masukanpada perhitungan aliran berubah lambat laun
28 ASTM D 5130-90Standard test method foropen-channel flowmeasurement of waterindirect by slope areamethod
14. Irigasi
Metoda uji478. Metode pengukuran debit
pada saluran terbukadengan bangunan ukurparshall flum dan saniiriflum
SNI 03-6455.1-2000Sedang di revisi
Metode ini meliputi pemilihan tipe flum,pemasangan, pemeliharaan, persyaratan umumdan ketentuan dari Parshall flum dan Saniiri Flumserta penyimpangan pada pengukuran debit untukmenentukan cara pengukuran debit pada saluranterbuka (khususnya saluran irigasi) pada kondisialiran berubah lambat laun atau aliran langgeng/tuna, menggunakan Parshall Flum dan SaniiriFlum
25
ASTM D 5242-92, ISO772, Liquid flowmeasurement in openchannels-Vocabulary andSymbolsISO 3846, ISO 1100-1,
479. Metode pengukuran debitpada saluran terbukabangunan ukur ambang v-rata
SNI 03-6455.2-2000Sedang di revisi
Metode ini digunakan untuk pengukuran debit disungai atau saluran buatan pada kondisi alirankatup atau berubah perlahan menggunakanAmbang V-rata
25ASTM D 5242-92, ISO772, ISO 3846, ISO 1100-1,
480. Metode pengujian aliranpada saluran terbukadengan bangunan ukurempat persegi
SNI 03-6455.3-2000Sedang di revisi
Metode ini digunakan untuk pengukuran aliransempurna pada saluran terbuka dengan bangunanukur ambang lebar empat persegi
16ASTM D 5242-92, ISO772, ISO 3846, ISO 1100-1,
481. Metode pengukuran debitpada saluran terbukadengan ambang tajampersegi tiga
SNI 03-6455.4-2000Sedang di revisi
Metode ini digunakan untuk mengukur debit danair limbah. Metode ini meliputi : bentuk danukuran, konstruksi, ambang tajam segi tiga, debit,batas pemakaian rongga udara, saluranmasuk/pengarah, ambang pada aliran tidaksempurna, tabung pengukur muka air danpenghubung, kalibrasi dan prosedur.
11
ASTM D 5242-92, ISO772, ISO 3846, ISO 1100-1,
482. Metode pengukuran debitsaluran terbuka denganambang tajam persegipanjangNomor urut 476, 479-482 :Judul direvisi menjadi:Tata cara pengukuran debitpada saluran terbukamenggunakan bangunanukur tipe pelimpah atas
SNI 03-6455.5-2000Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk mengukur debit airdan air limbah. Metode ini meliputi : penggunaan,gangguan dan peralatan, bentuk dan ukuran,kontraksi ambang, lokasi pengukuran tinggi mukaair, debit dan batasan penerapan, rongga udara,saluran masuk/pengarah, aliran tidak sempurna,tabung pengukur dan penghubung, kalibrasi.
11
ASTM D 5242-92, ISO772, ISO 3846, ISO 1100-1,
Spesifikasi483. Spesifikasi alat ukur debit
orificeSNI 03-6395-2000 Spesifikasi ini memuat persyaratan-persyaratan
dimensi, pemasangan, persyaratan umum danketentuan dari pelat orifice serta penyimpanganpengukuran debit dalam pipa dengan diameterdari 50 mm sampai 1200 mm dan bilangan
27 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
53
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
Reynold untuk pipa kurang dari 3.150Tata cara
484. Tata cara perencanaanumum irigasi tambakudang.
SNI 03- 2402-1991 Tata cara ini digunakan agar pelaksanaan IrigasiTambak Udang dalam memasok air baku berhasildengan baik sesuai dengan keperluan budidayaudang.
27 -
15. Air tanah
Metoda uji485. Metode pengujian
karakteristik akifer tertekandengan uji pemompaanjacob i
SNI 03-2527-1991 Metode ini bertujuan untuk menetapkankarakteristik akifer tertekan dan produktivitassuatu sumur.
25
ASTM D 4105-91 (1994)
486. Metode eksplorasi awal airtanah dengan carageolistrik wenner
SNI 03-2528-1991 Metode ini digunakan dalam pengukuran tahananjenis perlapisan batu atau tanah di bawahpermukaan tanah dengan susunan elektrodaWenner.
37 ASTM D 19108, 14Annual Books of ASTMstandards, Part 4, concreteand mineral aggregates,1916 Race ST,..
487. Metode pengujian akifertertekan denganpemompaan papadopuloscooper
SNI 03-2817-1992 Metode ini digunakan untuk menetapkankarakteristik hidrolik akifer serta produktifitas suatusumur, dengan mempergunakan uji pemompaanPapadopulos-Cooper.
24 -
488. Metode eksplorasi air tanahdengan geolistrik susunanschlumberger
SNI 03-2818-1992 Metode ini digunakan dalam pengukuran tahananjenis pelapisan batu atau tanah di bawahpermukaan tanah dengan susunan elektrodaSchlumberger, khususnya untuk eksplorasi awalair tanah dengan geologi bawah permukaan danmenduga air tanahnya berdasarkan anomalitahapan jenis.
28 ASTM D 19103-14Annual bookOf ASTMStandards, part 4, concreteand mineral aggregates,1916 Race ST;
489. Metode pemboran air tanahdengan alat bor putarsistem sirkulasi langsung
SNI 03-3969-1995 Metode ini digunakan untuk melaksanakanpembuatan suatu lubang bor yang baik untukmendapatkan air tanah dengan alat bor putar,sistem sirkulasi langsung.
17 - Determination of Moisturein Soils by Means ofCalcium Carbide GasPressure Moisture Tester
490. Metode pengukuran tinggimuka air tanah bebas di sumur
SNI 03-3970-1995 Metode ini digunakan untuk memperoleh datatinggi muka air tanah bebas sesaat di sumur.
11
491. Metode pengujian kadar airtanah dengan alat speedy
SNI 03-1965.1-2000 Metode Pengujian ini dimaksudkan untukmenentukan kadar air tanah denganmenggunakan alat speedy.
7 AASHTO D T 217-87Standard Method of Testfor
492. Metode pengujian sumurinjeksi dan pemompaan untukpenentuan sifat hidraulik untuksistem akuifer (prosedurlapangan)
SNI 03-6436-2000 Metode ini digunakan untuk memilih lokasi sumur,pengendalian laju debit keluar atau laju debitinjeksi dan pengukuran muka air untukmenganalisis sifat hidraulik suatu akuifer ataubeberapa akuifer dan lapisan-lapisanpengungkungnya.
12 ASTM D 4050-91Standard test method fieldprocedure for withdrawland injection well tests fordetermining hydraulicproperties of aquifersystem
493. Metode pengujianketegaklurusan sumur.
SNI 03-6454-2000 Metode ini digunakan untuk pemeriksaanketegaklurusan sumur.
12 -
494. Metode pengujian untukpenentuan kapasitas jenisdan penaksiran transmisivitaspada sumur uji.
SNI 19-6739-2002 Metode ini untuk menentukan angka kapasitasjenis sumur uji dan menaksir angka transmisivitaspada sekitar tempat sumur uji tersebut.
12 ASTM D 5472-93Determining SpecificCapacity and EstimatingTransmissivity at theControl Well
495. Metode pengujian untukpenentuan transmisivitasakuifer tertekan dengancara pemulihan theis.
SNI 19-6740-2002 Metode ini membahas prosedur analitis untukpenentuan transmisivitas akuifer tertekan dengancara pemulihan theis (dari data pemulihan mukaair sebagai akibat pemompaan atau injeksi yangberlaju tetap).
12 ASTM, D 5269-92Determining Transmissivityof Non leaky ConfinedAquifers by the TheisRecovery
496. Metode pengujian untukpenentuan transmisivitasakuifer tertekan dengan carauji kolom air.
SNI 19-6741-2002 Metode ini membahas penentuan transmisivitasakuifer tertekan akibat suatu perubahan muka airdi dalam sumur secara tiba-tiba.
13 ASTM D 4104-91Standard Test Method(Analytical Procedure) forDetermining Transmissivityof Nonleaky Confined
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
54
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
Aquifers by OverdampedWell Response toInstantaneous Change inHead (Slug Test)
497. Metode pengujian kolom airdi lapangan untuk penentuansifat-sifat hidraulik akuifer
SNI 19-6742-2002 Metode ini membahas Prosedur Lapangan untukmelakukan pengujian kolom air serta sifat hidraulikakuifer yang ada hubungannya dengan proseduranalitis.
8 -
498. Metode pengujian sifathidraulik akuifer dengancara theis
SNI 19-6743-2002 Standar ini meliputi ketentuan, cara pengerjaan,dan laporan. Penentuan sifat hidraulik yaitutransmisivitas T dan koefisien kandungan S dariakuifer tertekan tunggal, yang tersusun daribatuan atau media berbutir yang tak padu danbersifat menerus, dengan cara analisis Jacob(yang merupakan modifikasi dari cara Theis)terhadap data uji pemompaan atau data ujipenginjeksian di lapangan.
20 -
Tata cara499. Tata cara pembuatan
sumur uji dan paritan ujisecara manual
SNI 03-6376-2000 Tata cara ini mencakup cara-cara pelaksanaanpembuatan sumuran uji dan paritan uji secaramanual di dalam tanah.
7 USBR-72,Earth Manual, Chapter IIC, 35, Test Pits, Trenches,and Tunnels
500. Tata cara pencucian sumur SNI 03-6377-2000 Tata cara ini membahas tentang prosedurpekerjaan pencucian sumur, untuk menghilangkanatau melepaskan material halus seperti lanau,pasir halus dan lumpur pemboran yang melekatpada dinding sumur, selimut kerikil dan saringan.
16 -
501. Tata cara pembangunansumur produksi
SNI 03-6469-2000 Tata cara ini membahas tentang ketentuan danprosedur pengerjaan, pelaporan hasil pemborandan pembangunan sumur produksi.
43 -
502. Tata cara pemilihanmetode uji sifat hidraulikakuifer dengan tekniksumur
SNI 19-6744-2002 Tata cara ini meliputi ketentuan, cara pemilihan,dan laporan. Pemilihan metode penentuan sifathidraulik dari akuifer (yakni transmisivitas T dankoefisien kandungan S) dengan memakai data ujipemompaan dan data uji kolom air di lapangan.
13 ASTM D 4043-96 (2004)
16. Pantai
Metoda uji503. Tata cara penentuan titik
perum menggunakan alatsipat ruang
SNI 3417 : 2008 Metode ini digunakan untuk menentukanposisi titik perum di perairan pantai, sungai,danau, muara dan saluran navigasimenggunakan dua buah alat penyipat ruang
19 -
504. Metode penentuan posisititik perum menggunakandua buah sextant
SNI 19-6745-2002 Metode ini digunakan untuk memperoleh datakedalaman dan informasi tentang konfigurasidasar perairan
17 -
505. Metode penentuan posisititik perum menggunakantrisponder.
SNI 19-6746-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan posisititik-titik perum di perairan lepas pantai dan muarasungai.
18 -
Tata cara506. Tata cara pengerukan
muara sungai dan pantaibagian 1 : survei lokasi daninvestigasi
SNI 19-6471.1-2000 Tata cara ini meliputi ketentuan-ketentuan surveidan investigasi untuk keperluan kegiatanpengerukan muara sungai dan pantai yangdilakukan dengan bantuan wahana apung
34 BS 6349-1991 : Part 5Code of practice formaritime structures: part 5-1991 section 1
507. Tata cara pengerukanmuara sungai dan pantaibagian 2 : pertimbanganyang mempenga-ruhipekerjaan pengerukan
SNI 19-6471.2-2000 Tata cara ini digunakan untuk memberikan acuantentang pemilihan jenis kapal keruk yang umumdigunakan sesuai dengan persyaratankemampuan alat dan modelnya, mobilisasi alatkeruk dan kondisi setempat, serta pemeliharaanprogram kerja pengerukan dan pembiayaannya
23BS 6349-1991 : Part 5Code of practice formaritime structures: part 5-1991 section 1
508. Tata cara pengerukan SNI 19-6471.3-2000 Tata cara ini digunakan untuk memberikan acuan 41 BS 6349-1991 : Part 5
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
55
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
muara sungai dan pantaibagian 3 : pemilihanperalatan
tentang pemilihan jenis kapal keruk yangumumnya digunakan sesuai dengan persyaratankemampuan alat dan metodenya, mobilisasi alat,kerukan dan kondisi setempat, serta pemeliharaanprogram kerja pengerukan dan pembiayaannya.
Code of practice formaritime structures: part 5-1991 section 1
509. Tata cara pengerukanmuara sungai dan pantaibagian 4 : pelaksanaandan pengawasan
SNI 19-6471.4-2002 Tata cara ini bertujuan untuk menjaga kedalamansemula yang telah mengalami kedangkalanendapan dan dipergunakan dengan alat yangringan dengan selang waktu beberapa minggudan paling lama beberapa tahun.
28BS 6349-1991 : Part 5Code of practice formaritime structures: part 5-1991 section 1
C. Jalan dan jembatan
17. Perkerasan jalan
Metoda uji510. Metode pengujian lendutan
perkerasan lentur dengan
alat benkelman beam
Judul direvisi menjadi :
Cara uji lendutan
perkerasan lentur dengan
alat berkelman beam
SNI 03-2416-1991
Sedang direvisi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data
lapangan yang akan digunakan dalam penilaian
struktur perkerasan, peramalan perwujudan
perkerasan, perencanaan teknik perkerasan atau
lapis tambahan di atas perkerasan.
39 AIMS 17.1969 (1983)Asphalt overlays for
highway and street
rehabilitation
511. Cara uji kekesatan
permukaan perkerasan
menggunakan alat british
pendulum tester (bpt)
SNI 4427 : 2008 Standar ini menetapkan prosedur untukmengukur kekesatan permukaan perkerasanmenggunakan alat British Pendulum SkidResistance Tester (BPT), termasuk proseduruntuk mengkalibrasi alat uji.
18 AASHTO T 278-90 (1999)Surface frictionalproperties using the BritishPendulum Tester
512. Cara uji kekesatan padapermukaan perkerasanmenggunakan alat mu-meter
SNI 6748 : 2008 Standar ini menetapkan cara pengukurankekesatan (the side force friction) permukaanperkerasan menggunakan alat yang biasanyadisebut Mu-meter.
24 AASHTO T 268-90 SideForce friction on pavedsurface using the Mu-meter
513. Metode pengujian kadar airdan kadar fraksi ringandalam campuranperkerasan beraspal.
SNI 03-6752-2002 Metode ini membahas ketentuan persiapan dantata cara pengujian kadar air dan kadar fraksiringan dalam campuran perkerasan beraspal
18 AASHTO T 110-88Interim Method of Test forMoisture or VolatileDistillates in BituminousPaving Mixture
514. Cara uji ketahanan campuranberaspal terhadap kerusakanakibat rendaman
SNI 6753 : 2008 Metode ini berisi cara pengukuran penurunan kuattekan yang disebabkan oleh penurunan kohesikarena pengaruh air pada campuran beraspalyang telah dipadatkan
10 AASHTO T 165-90AASHTO Designation T283-03 Standard Methodof Test for Resistence ofCompacted AsphaltMixtures to Moisture-Induced Damage
515. Metode pengujian ronggaudara dalam campuranperkerasan beraspal gradasirapat dan terbuka yangdipadatkan
SNI 03-6754-2002 Metode ini meliputi metode pengukuranpenurunan kuat tekan yang disebabkan olehpenurunan kohesi karena pengaruh air padacampuran beraspal yang telah dipadatkan.
10 ASTM D 1075-94Standard Test Method forEffect of Water onCompressive Strength ofCampacted BituminousMixturesAASHTO T 165-90Standard Methods of Testfor Effect of Water onCohesion of CompactedBituminous Mixtures
516. Metode pengujian berat jenisnyata campuran beraspalyang dipadatkan denganmenggunakan benda ujiberlapiskan parafin
SNI 03-6755-2002 Metode ini meliputi penentuan berat jenis nyatacampuran beraspal yang dipadatkan dan harusdigunakan untuk benda uji yang mempunyairongga udara terbuka atau saling berhubungan,atau mempunyai penyerapan air lebih dari 2 %terhadap isi. Berat jenis nyata dari campuranberaspal yang dipadatkan mungkin digunakan
12 AASHTO T 275-89
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
56
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
untuk menghitung satuan berat dari campuran itu.517. Metode pengujian untuk
menentukan tingkatkepadatan perkerasanberaspal
SNI 03-6756-2002 Metode pengujian ini untuk menentukan tingkatkepadatan perkerasan beraspal yangdibandingkan terhadap benda uji standar darimaterial yang sama dan berada dalam toleransiperencanaan campuran.
9 AASHTO T 230-68Standard Methods of Testfor Determining Degree ofPavement Compaction ofBituminous AggregateMixtures
518. Metode pengujian beratjenis nyata campuranberaspal di padatkanmenggunakan benda ujikering permukaan jenuh
SNI 03-6757-2002 Metode pengujian ini meliputi penentuan beratjenis nyata campuran beraspal dipadatkan,prosedur dan untuk digunakan dalam menghitungberat volume campuran
7 AASHTO T 166-88
519. Metode pengujian kuattekan campuran beraspal
SNI 03-6758-2002 Metode pengujian ini dimaksudkan untukmenentukan kuat tekan campuran aspal panasyang digunakan untuk Lapis permukaan dan lapisPondasi Jalan.
13 AASTO T 167-84 (1990)
520. Metode pengujian analisissaringan bahan pengisiuntuk perkerasan jalan
SNI 03-6884-2002 Metode ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara ujidan laporan hasil uji dari analisis saringan bahanpengisi untuk perkerasan jalan. Lingkup pengujianmencakup : 1) persiapan benda uji, 2) persiapanperalatan, 3) cara uji, dan 4) pelaporan.
10 AASHTO D T 37-87
Spesifikasi521. Spesifikasi bahan penutup
sambungan beton tipeelastis tuang panas
SNI 03-4814-1998 Spesifikasi ini digunakan sebagai bahan penutupsambungan beton tipe elastis tuang panas yangdigunakan untuk menutup celah sambungan padajalan beton, jembatan, dan bangunan lainnya.
7 AASHTO M 173-84
522. Spesifikasi pengisi siarmuai siap pakai untukperkerasan dan bangunanbeton
SNI 03-4815-1998 Spesifikasi ini membahas bahan pengisi siappakai, ukuran dan toleransi, dan sifat fisik.
8 AASHTO M 213-81 (90)
523. Spesifikasi lapis tipisaspal pasir (latasir)
SNI 6749 : 2008 Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutuaspal dan agregat yang akan digunakan,bertujuan untuk menjamin keseragaman,kekuatan dan keawetan lapis tipis aspal pasir
6 AASHTO M 20-70
524. Spesifikasi bahan lapispenetrasi makadam
SNI 03-6751-2002 Spesifikasi ini digunakan dalam menilai mutuaspal dan mutu agregat yang akan digunakanyang bertujuan untuk menjamin keseragamankekuatan dan keawetan lapis penetrasi makadam.
11 AASHTO M 20-70Penetration GradedAsphalt Cement
525. Spesifikasi bahan pengisiuntuk campuran beraspal
SNI 03-6723-2002 Spesifikasi ini memuat persyaratan teknis yangharus dipenuhi bahan pengisi tambahan yangdipakai pada campuran beraspal.
5 AASHTO M 17-1990Standard Specification forMineral Filler forBituminious PavingMixtures
Tata cara526. Tata cara perencanaan tebal
perkerasan lentur jalan rayadengan analisa metodekomponen
SNI 03-1732-1989 Tata Cara ini merupakan dasar dalammenentukan tebal perkerasan lentur yangdibutuhkan untuk suatu jalan raya.
47 AASHTO T 275-89
527. Tata cara pemasanganblok beton terkunci untukpermukaan jalan
SNI 03-2403-1991 Tata cara ini bertujuan untuk menda-patkan hasillapis perkerasan blok beton terkunci yangmemenuhi syarat sebagai lapis perkerasan.
37 Concrete masonryassociation of Australia,1986Specifaction for concretesegmental paving units
528. Tata cara perencanaandrainase permukaan jalan.
SNI 03-3424-1994 Tata cara ini digunakan dalam merencanakanstruktur Drainase permukaan jalan
51
529. Tata cara pelaksanaanlapis tipis beton aspal untukjalan raya.
SNI 03-3425-1994 Tata cara ini bertujuan menyeragamkan carapelaksanaan Lataston serta menghemat waktupelaksanaan dan pemakaian bahan
29 NAASRA 1981Standard operatinginstructions for theNAASRA Roughness
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
57
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
meter and guide for thepresent serviceabilityrating of road pavements,sydney, australia
530. Tata cara survai kerataanpermukaan perkerasan jalandengan alat ukur kerataannaasra
SNI 03-3426-1994 Tata cara ini digunakan untuk pelaksanaan survaipermukaan perkerasan jalan dengan alat ukurNAASRA untuk mendapatkan keseragaman nilaikerataan.
26 NASRAA 1981Standard OperatingInstruction for theNAASRA RoughnessMeter and Guide for thePresent ServiceabilityRating of Road Pavements
531. Tata cara pembuatanrencana stabilisasi tanahdengan kapur untuk jalan.
SNI 03-3437-1994Sedang direvisi
menjadi Pedoman
Tata Cara ini digunakan dalam pembuatanrencana komposisi dan mutu stabilisasi tanahdengan kapur sesuai dengan ketentuan yangberlaku.
11 Hasil Litbang
532. Tata cara pembuatanrencana stabilisasi tanahdengan semen portland.Nomor urut :531-532Judul direvisi menjadiPedoman perencanaanstabilisasi tanah untukbahan jalan dengan bahanpengikat serbuk
SNI 03-3438-1994Sedang direvisi
menjadi Pedoman
Tata cara ini digunakan dalam pembuatanrencana komposisi dan mutu stabilisasi tanahdengan semen sesuai dengan ketentuan yangberlaku.
15
-
533. Tata cara pelaksanaanstabilisasi tanah dengankapur untuk jalan
SNI 03-3439-1994Sedang direvisi
menjadi pedoman
Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasilpelaksanaan stabilisasi tanah dengan kapur dilapangan yang sesuai dengan perencanaan.
19-
534. Tata cara pelaksanaanstabilisasi tanah dengansemen portland untuk jalan.Nomor urut 533-534
Judul direvisi menjadi :
Pedoman pelaksanaan
stabilisasi bahan jalan
langsung ditempat dengan
bahan serbuk pengikat
SNI 03-3440-1994
Sedang direvisimenjadi pedoman
Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasilpelaksanaan stabilisasi tanah dengan semen dilapangan yang sesuai dengan perencanaan.
17 -
535. Tata cara pelaksanaanbeton aspal campurandingin dengan aspal emulsiuntuk perkerasan jalan
SNI 03-3978-1995 Tata cara ini digunakan untuk menyeragamkancara pelaksanaan campuran dingin dengan aspalemulsi agar diperoleh lapis perkerasan yangmemenuhi persyaratan dan ketentuan serta dapatmenghemat waktu pelaksanaan dan pemakaianbahan.
17
Hasil Litbang
536. Tata cara pelaksanaanlaburan aspal satu lapis(burtu) untuk permukaanjalan
SNI 03-3979-1995 Tata Cara ini digunakan untuk meyeragamkanpelaksanaan pelapisan perkerasan jalan denganlaburan aspal Satu Lapis agar diperoleh hasil yangmemenuhi persyaratan dan ketentuan serta untukmenghemat waktu pelaksanaan dan pemakaianbahan.
21
NASRAA 1981Principles and particle ofbituminuous surfacing
537. Tata cara pelaksanaanlaburan aspal dua lapis(burda) untuk permukaanjalan
SNI 03-3980-1995 Tata Cara ini digunakan untuk meyeragam-kanpelaksanaan pelapisan perkerasan jalan denganlaburan aspal Dua Lapis agar diperoleh hasil yangmemenuhi persyaratan dan ketentuan serta untukmenghemat waktu pelaksanaan dan pemakaianbahan.
20 -
538. Tata cara pelaksanaan lapispondasi jalan dengan batupecah
SNI03-2853-1992 Tata cara ini digunakan untuk menda-patkan lapispondasi jalan menggunakan batu pecah yangmemenuhi syarat sebagai lapis pondasi.
33 AASHTO T-19-80,AASHTO T-112-81,AASHTO T-193-81,AASHTO T-191-82,AASHTO T-191-82
18. Jembatan
Metoda uji
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
58
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
539. Metode pengujiankekakuan tekan dankekakuan geser bantalankaret jembatan
SNI 03-3966-1995 Metode ini digunakan untuk menentukankekakuan tekan dan kekakuan geser bantalankaret jembatan.
17AS 1523-1981Elastometric bearings foruse in structures
540. Metode pengujian karetspon sebagai bahanpengisi siar muai padakonstruksi beton
SNI 03-4429-1997 Metode ini digunakan untuk memperoleh datapada mutu karet spon siap pakai sebagai bahanpengisi siar muai konstruksi beton.
15 AASHTO T 42-84 (1990)Performed Expansion JointFiller for ConcreteConstruction
541. Spesifikasi bantalanelastomer tipe polos dan tipeberlapis untuk perletakanjembatan
SNI 3967 : 2008 Standar ini meliputi persyaratan bahanbantalan elastomer tipe polos dan tipe berlapisuntuk perletakan jembatan. Bantalan elastomeryang dibuat berdasarkan spesifikasi ini harusmemiliki kemampuan yang cukup terhadappemuaian dan kontraksi akibat temperatur,rotasi, perubahan kemiringan (chamberchanges), serta rangkak dan susut yang terjadipada elemen struktur. Pengujian yang terdapatdalam standar ini adalah pengujian bantalanelastomer untuk jembatan yang meliputipengujian beban berlebih (1,5 x bebanrencana), regangan tekan pada beban rencanamaksimum, pengujian tekan dengan benda ujidimiringkan untuk modulus geser, danpengujian kekakuan tekan.
15 AASHTO M 251 - 90(1982)Laminated elastometricbridge bearings
Spesifikasi542. Spesifikasi konstruksi
jembatan tipe balok tbentang sampai dengan 25meter untuk bm 70
SNI 03-1747-1989 Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum, teknisdan detail gambar Rencana Jembatan Balok "T"kelas Beban BM 70 (70 % pembebanan BM)
75
-
543. Spesifikasi konstruksijembatan tipe balok tbentang sampai dengan 25meter untuk bm 100
SNI 03-1748-1989 Spesifikasi ini berisikan penjelasan umum,penjelasan teknis dan detail gambar RencanaJembatan Balok "T" kelas Beban B.M 100 (100%pembebanan BM ).
75
Hasil Litbang
544. Spesifikasi pilar dankepala jembatan betonsederhana bentang 5meter sampai 25 meterdengan pondasi
SNI 2451 : 2008 Standar ini meliputi bentuk, dimensi sertapersyaratan mutu bahan konstruksi pilar dankepala jembatan sederhana dengan bentang 10m sampai dengan 25 m untuk jembatan kelasA, dengan lebar lajur 2 x 3.5 m dan lebartrotoar 1.0 meter kanan-kiri.
10AASHTO, 1976. 444 NorthCapitol, ST, N.W suite 225Washington D.C 20001Highway bridge design
545. Spesifikasi karet sponsebagai bahan pengisi siarmuai pada perkerasanbeton dan konstruksibangunan
SNI 03-4432-1997 Spesifikasi ini digunakan untuk menilai mutu karetspon dan bertujuan untuk mendapatkan mutukaret spon yang memenuhi persyaratan fisik yangdigunakan sebagai bahan pengisi siar muai padaperkerasan beton dan konstruksi bangunan.
4
AASHTO, 1976
546. Spesifikasi Tiang PancangBeton Pracetak UntukPondasi Jemba-Tan, Ukuran(30x30, 35x35, 40x 40) Cm2Panjang 10-20 Meter DenganBaja Tulangan Bj 24 Dan BJ40
SNI 03-4434-1997 Spesifikasi ini digunakan dalam membuat pondasitiang pancang beton untuk pondasi jembatan yangbertujuan untuk memudahkan bagi perencana danpelaksana pembangunan jembatan sehinggatercapai efisiensi waktu, bahan dan keseragamanmutu konstruksi.
46 Hasil Litbang
547. Spesifikasi bantalan karetuntuk perletakan jembatan
SNI 03-4816-1998 Spesifikasi ini membahas persyaratan untukbantalan karet jembatan, baik yang polos maupunyang berlapis dengan pelat penguat dan harusmemiliki kemampuan untuk memuai danmenyusut akibat temperatur, berputar sudut,perubahan lawan lendut, rangkak dan susut.
14 AASHTO M 251 – 90
548. Spesifikasi asphaltic plugjoint untuk jembatan
SNI 7396 : 2008 Spesifikasi ini mencakup bahan, pengujian danpenerapan untuk suatu Asphaltic Plug Jointyang dipasang di lapangan yang digunakanuntuk penutup celah sambungan siar muaipada pelapisan ulang aspal dan lantai beton
13 ASTM D 6297-01 StandardSpecification for AsphalticPlug Joins for Bridges
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
59
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
dengan semen portland dan juga dapatdipergunakan untuk dilatasi jika terdapatpelebaran jembatan. Lingkup spesifikasi inidibatasi untuk APJ yang dicetak di lapangan.Elemen yang dicetak dapat terdiri dari sistemdengan banyak lapis atau sistem dengan satulapis atau kedua-duanya tergantung kebutuhanpada saat pemasangan. Detil spesifikasidibatasi untuk bahan yang menggunakanaplikasi APJ. Direkomendasikan untukpenggunaan praktis dalam pengujiankekedapan air dari sistem individu, baik dilapangan atau di dalam pengujianlaboratorium, dikembangkan. Ketikadigunakan di atas jembatan, batas padapergerakan sambungan maksimum secararinci dikenali untuk jenis APJ. APJ tidak bolehdigunakan untuk pergerakan vertikal yangmelebihi ± 3 mm dan pergerakan horisontalyang melebihi ± 25 mm dari lebar instalasi.
Tata cara549. Tata cara perencanaan
ketahanan gempa untukjembatan
SNI 2833 : 2008 Standar ini digunakan untuk merencanakanstruktur jembatan tahan gempa sehinggakerusakan terjadi setempat dan mudahdiperbaiki, struktur tidak runtuh dan dapatdimanfaatkan kembali.
43 NZS 4203-76Code of practice forgeneral structural design &design loadings
550. Tata cara perencanaanteknik jembatan gantunguntuk pejalan kaki
SNI 03-3428-1994Sedang direvisi
Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan dasar-dasar perencanaan teknik Jembatan Gantunguntuk lalu lintas pejalan kaki.
26 -
551. Tata cara pelaksanaanjembatan gantung untukpejalan kakiNomor urut : 550-551Judul direvisi menjadi :Pedoman perencanaan danpelaksanaan jembatangantung untuk pejalan kaki
SNI 03-3429-1994Sedang direvisi
Tata Cara ini digunakan untuk menetapkanpelaksanaan teknik Jembatan Gantung untuklalulintas pejalan kaki.
18 SNI 1724-1989-F
552. Tata cara perencanaanteknis pondasi langsunguntuk jembatan
SNI 03-3446-1994 Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkanperencanaan pondasi langsung untuk jembatansehingga memenuhi tuntutan kekuatan,kemantapan, keawetan dan effisiensi.
40
NAASRA 4, 1987
553. Tata cara perencanaanteknis pondasi sumuranuntuk jembatan
SNI 03-3447-1994 Tata cara ini bertujuan menyeragamkanperencanaan pondasi sumuran untuk jembatansehingga memenuhi tuntutan kekuatan,kemantapan, keawetan dan effisiensi.
41
NAASRA 4, 1987
554. Tata cara penyambungantiang pancang beton pracetakpenampang persegi dengansistem monolit bahan epoxyJudul direvisi menjadi :Pedoman penyambungantiang pancang beton pracetakuntuk fondasi jembatan
SNI 03-3448-1994Direvisi menjadi
pedoman
Tata cara ini bertujuan untuk memperolehkeseragaman dalam pelaksanaan penyambungantiang pancang beton pracetak serta mendapatkanmutu sambungan yang bersifat monolitik.
16
ASTM C 882-78Test method for bondstrength of epoxy resinsystem used with concrete
555. Tata cara perencanaanteknis pondasi tiang untukjembatan
SNI 03-6747-2002 Tata cara ini digunakan dalam merencanakansuatu pondasi tiang untuk jembatan
58Hasil Litbang
19. Lalu lintas
Metoda uji556. Metode pengujian
kekentalan cat denganalat viscometer stometer
SNI 06-4167-1996 Metode ini digunakan untuk menentukan nilaikekentalan cat, guna keperluan pelaksanaanpengecatan di lapangan.
13 ASTM D 562-90, PA-19103 Consistency ofPaint Using the StormerViscometer
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
60
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
JIS Traffic paintConsistency K 5665-1981
557. Metode pengujian volumebahan padat pada lapisancat bening atau berpigmen
SNI 06-6445-2000 Metode ini digunakan untuk menentukan volumebahan padat dalam berbagai jenis lapisan
14 ASTM D 2697 TestMethod for Volume NonVolatile matter in Clear orPigmented Coatings
558. Metode pengujian bahantermoplastik untuk markajalan
SNI 03-6450-2000 Metode ini digunakan untuk pengujian bahantermoplastik untuk marka jalan antara lain kadarmanik-manik kaca dan analisa saringan, dayapantul dan indeks kekuningan, kadar titaniumdioksida (TiO2), kemampuan alir (% sisa) denganpemanasan yang lebih lama.
11AASHTO M 260-77 (1986)Standard Method of Testfor Thermoplastic Trafficline Material
559. Metode uji tingkatkebisingan jalan l10 dan leg
SNI 19-6878-2002 Metode uji ini menjelaskan suatu prosedur untukpenentuan tingkat kebisingan L10 dan Leg jalansecara langsung dengan alat SLM yangmemenuhi standar ANSI tipe 2.
13 AASHTO M 262-82 (1990)Method of test for L10 andLeq Noise Determination
Spesifikasi560. Spesifikasi campuran cat
marka jalan siap pakaiwarna putih dan kuning
SNI 06-4825-1998 Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis catmarka jalan yang siap pakai warna putih dankuning dari jenis alkyd resin sebagai bahan untukmembuat marka jalan pada perkerasan aspal danbeton semen.
13 AASHTO M 248-90Ready-Mixed White andYellow Traffic Paints
561. Spesifikasi cat termoplastikpemantul warna putih danwarna kuning untuk markajalan (bentuk padat)
SNI 06-4826-1998 Spesifikasi ini membahas persyaratan teknis cattermoplastik pemantul, berwarna putih dan warnakuning yang digunakan sebagai bahan untukmarka jalan.
11 AASHTO M 249-79 (1991)Standar Specification forWhite and YellowReflective ThermoplasticStriping Materials (SolidForm)
562. Spesifikasi manik-manikkaca (glass bead) untukmarka jalan
SNI 15-4839-1998 Spesifikasi ini membahas persyaratan teknismanik-manik kaca untuk dicampurkan di dalamcat, ditabur atau disemprotkan pada cat markajalan sehingga mampu memantulkan cahaya.
9
AASHTO M 247-90 (1990)
563. Spesifikasi cat merahtimbal siap pakai
SNI 06-3685.1-2000 Spesifikasi ini mencakup empat tipe cat merahtimbal siap pakai yang berfungsi sebagai lapisdasar, atau lapis penutup atau lapis pemeliharapermukaan rangka jembatan dan struktur bajalainnya.
12AASHTO D M 72-74(1990) StandardSpecification for Red LeadReady-Mixed Paint,
564. Spesifikasi cat jembatanwarna hijau daun
SNI 06-6397-2000 Spesifikasi ini mencakup dua tipe cat, tipe I dan IIdari cat warna hijau daun yang digunakan sebagailapis penutup akhir pada jembatan baja tipe IIdigunakan pada daerah yang bercurah hujanrendah karena dapat menghambat pengapuranpada pigmen dasar putih timbal karbonat yangtidak diharapkan.
7 AASHTO D M 67-74(1990) StandardSpecification for FoliageGreen Bridge Paint
20. Lingkungan jalan
Metoda uji565. Spesifikasi pipa beton
berlubang untuk salurandrainase dalam tanah
SNI 03-4818-1998 Spesifikasi ini digunakan untuk perencanaan pipadrainase dalam tanah untuk mendapatkan pipabeton berlubang yang memenuhi syarat ukuransebagai pipa drainase.
10 AASHTO M 175-89
566. Metode pengujian kadar noxdiudara denganmenggunakan alatspektrofotometer.
SNI 19-4841-1998 Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnyakandungan Gas NOx di Udara
15 WHO, 1976Selected methods ofmeasuring air pollutansgenava
567. Metode pengujiankandungan gas o3 di udaradengan meng-gunakan alatspektrofotometer.
SNI 19-4842-1998 Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnyakandungan Gas O3 di Udara
13 WHO, 1976Selected methods ofmeasuring air pollutansgenava
568. Metode pengujiankandungan gashidrokarbon (hc) di udara
SNI 19-4843-1998 Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnyakandungan Gas Hidrokarbon (HC) di Udara
12 WHO, 1976Selected methods ofmeasuring air pollutans
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
61
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
dengan alat gaskromatograp.
genava
569. Metode Pengujian KonsentrasiHidrogen Sulfida (h2s) DalamUdara Dgn AlatSpektrofotometer.
SNI 19-4844-1998 Metode ini digunakan untuk mengukur Kandunganpartikulat mengenai pencemaran udara oleh H2S.
14 WHO, 1976Selected methods ofmeasuring air pollutansgenava
570. Metode pengujiankandungan gas co di udaradengan menggunakan ndir.
SNI 19-4845-1998 Metode ini digunakan untuk memperoleh besarnyakandungan Gas CO di udara.
14 WHO, 1976Selected methods ofmeasuring air pollutansgenava
571. Metode pengujian kadarpartikel debu di udarasecara gravimetric denganmenggunakan high volumeair sampler (hvs)
SNI 19-4840-1998 Metode ini meliputi ketentuan teknik peralatan,pembuatan benda uji, cara uji dan perhitungankadar debu di udara.
13 WHO, 1976Selected methods ofmeasuring air pollutansgenava
Spesifikasi572. Spesifikasi penerangan
jalan di kawasanperkotaan
SNI 7391 : 2008 Standar ini memuat ketentuan - ketentuanuntuk penerangan ruas jalan, persimpangansebidang maupun tidak sebidang, jembatandan terowongan di kawasan perkotaan yangmempunyai klasifikasi fungsi jalan arteri,kolektor dan lokal. Spesifikasi yang dimaksuddalam standar ini meliputi fungsi, jenis,dimensi, pemasangan, penempatan/penataanpenerangan jalan yang diperlukan.
48 AASHTO, 1984 AnInformational Guide forRoadway lightning
573. Spesifikasi kereb betonuntuk jalan.
SNI 2442 : 2008 Spesifikasi ini menetapkan tipe, bentuk,dimensi, dan struktur kereb beton untuk jalan.Spesifikasi yang bersangkutan dengan tipe,dimensi, dan bentuk yang diatur dalam standarini hanya berlaku untuk kereb beton pracetak.
19 -
574. Spesifikasi trotoar SNI 03-2443-1991 Spesifikasi ini digunakan dalam perencanaanteknis, pelaksanaan, dan pengawasan lapangandalam menentukan dimensi, kemiringan, elevasi,dan bentuk trotoar.
23 AASHTO 444 NorthCapitol
575. Spesifikasi bukaan
pemisah jalur
SNI 2444 : 2008 Spesifikasi ini mengatur bentuk dan dimensibukaan pada pemisah jalur untukmemungkinkan kendaraan bisa memasuki ataumeninggalkan jalur dengan aman dan nyaman.
17 AASHTO, 1974 444 NorthCapital St N.W Suite 225Washington D.C 20001Highway design andoperational practicesrelated to highway safety
576. Spesifikasi bangunanpengaman tepi jalan
SNI 03-2446-1991 Spesifikasi ini digunakan dalam membuatbangunan pengaman tepi jalan agar kendaraantidak keluar dari jalurnya, dan menghin darikemungkinan terjadinya tabrakan frontal antarasesama kendaraan dari arah berlawanan.
20 AASHTO, 1982 M 180-83Standard specification formaterials corrugated sheetsteel beams for highwayguard rail
577. Persyaratan umum sistemjaringan dan geometrijalan perumahan
SNI 03-6967-2003 Standar ini menguraikan istilah dan definisi yangberhubungan dengan bidang perumahan danprasarana jalan, dan menguraikan persyaratanumum maupun teknis yang harus dipenuhi dalamsetiap perencanaan sistem jaringan jalanperumahan.
24 AASHTO 1996A Policy on GeometricDesign of Highway andStreets.
Tata cara578. Tata cara perencanaan
teluk bisSNI 03-2838-1992 Tata cara ini digunakan untuk menyeragamkan
bentuk, ukuran dan lokasi teluk bis, sehinggadapat menjamin kelancaran lalu lintas,keselamatan dan kenyamanan bagi pemakaijalan.
21Departement of theenvironment, London,1980Traffic signs
579. Tata cara pemasanganutilitas di jalan
SNI 03-2850-1992 Tata cara ini menjelaskan cara pemasangan yangmemenuhi persyaratan, baik teknik maupun nonteknik yang berkaitan dengan pemasangan utilitas
33 AASHTO T 191-82 (1982)Density of soil in place bythe sand cone method
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
62
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
di jalan.D. Cipta karya
21. Rumah dan gedung
Metoda uji580. Metode dasar pengukuran
tubuh manusia untukrancangan teknologi
SNI 19-6457-2000 Metode ini meliputi suatu desteripsi ukuran-ukurananthropometri yang dapat dipakai sebagai dasarpembandingan berbagai kelompok populasi. Halini dibutuhkan untuk menentukan pengertiannyapada desain geometri untuk tempat-tempatmanusia bekerja dan tinggal.
22 ISO 7250:1996
Spesifikasi581. Spesifikasi koordinasi
modular bangunan rumahdan gedung
SNI 03-1977-1990 Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagiperencana teknis, pelaksana, produsen bahanbangunan, komponen bangunan, dan elemenbangunan, untuk memilih dimensi modul arahhorisontal dan vertikal untuk bangunan rumah dangedung. Tujuannya untuk menghemat bahan,komponen dan elemen bangunan serta waktupemasangan dan penggunaan tenaga kerja.
9
ISO 1986Building constructionmodular coordination basicmodule
582. Spesifikasi ukuran terpilihuntuk bangunan rumah dangedung
SNI 03-1978-1990 Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagiperencana teknis, pelaksana, produsen bahanbangunan, komponen bangunan, dan elemenbangunan, untuk memilih ukuran arah horisontaldan vertikal bangunan rumah dan gedung.Tujuannya untuk menghemat bahan, komponendan elemen bangunan serta waktu pemasangandan penggunaan tenaga kerja.
9
ISO 1986Building constructionmodular coordination basicmodule
583. Spesifikasi matra ruanguntuk rumah dan gedung
SNI 03-1979-1990 Spesifikasi ini digunakan sebagai peganganmengenai acuan matra ruang minimum dalamperencanaan teknis rumah tinggal sesuai denganukuran modular. Tujuannya efisiensi penggunaanruang dan bahan bangunan.
39
Ernst Neufert 1980Architect’t Data
584. Spesifikasi rumah tumbuhrangka beratap dengankomponen beton pracetak
SNI 03-2447-1991 Spesifikasi ini digunakan dalam pembangunanrumah tumbuh di atas tanah matang dengantujuan untuk membuat rumah tumbuh rangkaberatap tanpa dinding pengisi yang akandikembangkan sesuai kebutuhan
27
-
585. Spesifikasi komponenbeton pracetak untukrumah tumbuh rangkaberatap
SNI 03-2448-1991 Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagiperencana, produsen dan pelaksanan dalammerencanakan, memproduksi komponen danmelaksanakan bangunan. Tujuannya untukkeseragaman mutu, penghematan bahan, biayadan waktu pelaksanaan.
21PCI 20 N Wacker DriveChicagoACI 318 M-83 (84)Building code requirementfor reinforced concrete
586. Spesifikasi rumah tumbuhrangka beratap RTRB kayu
SNI 03-2452-1991 Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagiperencana, produsen dan pelaksana dalammerencanakan, memproduksi komponen danmelaksanakan bangunan. Tujuannya untukkeseragaman mutu, penghematan bahan, biayadan waktu pelaksanaan
25 -
587. Spesifikasi satuan rumahsusun modular
SNI 03-2855-1992 Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikanlandasan ukuran dan batasan dalam usahamenentukan kebutuhan minimum dalampembangunan rumah susun
15 -
588. Spesifikasi tingkat bunyi danwaktu dengung dalambangunan gedung danperumahan (kriteria desainyang direkomendasikan)
SNI 03-6386-2000 Spesifikasi ini memberikan kriteria desain kondisilingkungan akustik di dalam ruang hunian,digunakan untuk bunyi mantap atau seolah-olahmantap seperti bising yang berasal dari sistemtata udara dan lalu lintas kendaraan yang kontinu
18 AS 2107-1987Acustic RecommendedDesign sound levels andReverberation Times forBuilding Interior
589. Spesifikasi kayu awet untuk SNI 03-6839-2002 Spesifikasi ini mencakup persyaratan dan 15
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
63
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
perumahan dan gedung ketentuan kayu dan bahan pengawet kayu, sertapersyaratan kayu awet.Spesifikasi ini berlaku hanya untuk kayu yangakan digunakan untuk bangunan perumahan dangedung, baik di bawah atap maupun di luarnaungan atap, tetapi tidak berhubungan langsungdengan tanah.
590. Sistem pasokan dayalistrik darurat dan siaga
SNI 04-7018-2004 Standar ini meliputi persyaratan kinerja untuksistem daya yang menyediakan sumberpenggantif daya listrik untuk beban dalambangunan dan fasilitasnya dalam peristiwakegagalan sumber daya utama. Sistem daya yangtercakup dalam standar ini termasuk sumber daya,peralatan pemindah, kontrol, peralatan pengawas,dan keseluruhan peralatan tambahan dan asesoriyang diperlukan memasok daya listrik menujuterminal beban dari peralatan pemindah tersebut.Standar ini mencakup ketentuan instalasi,pemeliharaan, pengoperasian, dan pengujianmenyangkut kinerja sistem pasokan daya darurat(SPDD).Standar ini tidak mencakup hal-hal berikut :(1) Penerapan SPDD(2) Peralatan unit percahayaan darurat(3) Perkabelan distribusi(4) Layanan utilitas, bilamana layanan tersebut
diijinkan sebagai suatu SPDD(5) Parameter untuk alat penyimpan energiStandar ini tidak menetapkan kriteria untuk sistempenyimpan energi, dan pemilihan dari setiap halberikut di bawah ini tidak termasuk dalam lingkupstandar, yaitu :(1) Bangunan atau fasilitas khusus, atau
keduanya, yang membutuhkan SPDD(2) Beban tertentu untuk dilayani oleh SPDD(3) Penetapan jenis, kelas, atau level setiap bebanyang tertentu
31
NFPA 110Standard for Emergencyand Stanby PowerSystems, 2002
591. Sistem pasokan dayalistrik daruratmenggunakan energitersimpan (spddt)
SNI 04-7019-2004
Standar ini meliputi persyaratan kinerja untuksistem energi listrik tersimpan yang menyediakansumber daya listrik pengganti dalam bangunandan fasilitas pada peristiwa kegagalan sumberdaya listrik normal. Catatan: Untuk sistempasokan daya darurat menggunakan generatordarurat, lihat bagian 1 dari standar ini.Sistem yang dicakup dalam standar ini, sumberdaya, peralatan pemindah, kontrol, peralatanpengendalian/ pengawasan, dan peralatantambahan, termasuk peralatan tambahan integral,yang dibutuhkan untuk memasok daya listrikkepada sirkit/ beban yang terseleksi. Standar inimeliputi pemasangan/ instalasi, pemeliharaan,pengoperasian, dan persyaratan pengujian yangberhubungan dengan kinerja dari Sistem PasokanDaya Darurat Tersimpan/ SPDDT. (RSNI S-21-2004)
24
NFPA 111Standard on StoredElectrical EnergyEmergency and StandbyPower Systems, 1999
Tata cara592. Tata cara perencanaan
pembebanan untuk rumahdan gedung
SNI 03-1727-1989 Tata cara ini digunakan untuk memberikan bebanyang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasukbeban-beban hidup untuk atap miring, gedungparkir bertingkat dan landasan helikopter padaatap gedung tinggi dimana parameter-parameterpesawat helikopter yang dimuat praktis sudahmencakup semua jenis pesawat yang biasa
NI 18/1970Peraturan MuatanIndonesia
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
64
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
dioperasikan. Termasuk juga reduksi beban hidupuntuk perencanaan balok induk dan portal sertapeninjauan gempa, yang pemakaiannya optional,bukan keharusan, terlebih bila reduksi tersebutmembahayakan konstruksi atau unsur konstruksiyang ditinjau.
593. Tata cara pelaksanaanmendirikan bangunan gedung
SNI 03-1728-1989 Tata cara ini digunakan untuk memberikanlandasan dalam membuat peraturan-peraturanmendirikan bangunan di masing-masing daerah,dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi dariperaturan-peraturan bangunan yang akandipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia
158 -
594. Tata cara dasar koordinasimodular untukperancangan bangunanrumah dan gedung
SNI 03-1963-1990 Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dasardalam merencana rumah dan gedungmenggunakan koordinasi modular. Tujuannyauntuk mewujudkan rencana teknis bangunanrumah dan gedung yang optimal
19 ISO 1986Building constructionsModular coordinationseries of prefereedmultimodular sizes forhorizontal dimension
595. Tata cara perencanaan danperancangan bangunankedok-teran nuklir di rumahsakit
SNI 03-2394-1991 Tata cara ini digunakan untuk merencanakan danmerancang bangunan radiasi khususnya untukbangunan kedokteran nuklir
39 BS 4247 (Part 2) 69Guide to the selection ofmaterials for use inradioactive treds
596. Tata cara perencanaan danperan-cangan bangunanradiologi di rumah sakit
SNI 03-2395-1991 Tata cara ini digunakan dalam perencanaan danperancangan untuk bangunan radiologi di rumahsakit
35 BS 4247 (Part 2) 69Guide to the selection ofmaterials for use inradioactive treds
597. Tata cara perencanaanrumah sederhana tahanangin.
SNI 03-2397-1991 Tata cara ini digunakan sebagai dasarperancangan rumah sederhana yang tidakbertingkat secara praktis untuk memberi jaminankeselamatan bagi masyarakat penghuni rumahsederhana di daerah rawan angin.
113
598. Tata cara pencegahanserangan rayap padabangunan rumah dan gedungdengan termitida.
SNI 03-2404-1991 Tata cara ini bertujuan untuk melindungibangunan rumah dan gedung yang akan didirikanterhadap serangan rayap, agar keseragaman danupaya efektifitas dapat tercapai
30 -
599. Tata cara penanggulanganrayap pada bangunan rumahdan gedung dengantermitisida.
SNI 03-2405-1991 Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalamperlakuan penanggulangan rayap, untukmelindungi bangunan rumah dan gedung
32 Australian Standard 1981Soil treatment for bulidingunder construction forprotection againtssubterranean termites
600. Tata cara pengerjaanlembaran asbes semen untukpenutup atap pada bangunanrumah dan gedung
SNI 03-2840-1992 Tata cara ini bertujuan untuk melindungimasyarakat dari dampak negatip akibat debu yangditimbulkan pada waktu pengerjaan pemasanganpenutup atap.
20 -
601. Tata cara pengerjaanlembaran asbes semenuntuk dinding padabangunan rumah dangedung.
SNI 03-2841-1992 Tata cara ini bertujuan untuk melindungimasyarakat dari dampak negatip akibat debu yangditimbulkan pada waktu pengerjaan pemasangandinding.
14 -
602. Tata cara perencanaanrumah susun modular
SNI 03-2845-1992 Tata cara ini bertujuan untuk memberikanlandasan perencanaan desain agar dapatdiperoleh suatu perancangan bangunan rumahsusun yang optimal dan memenuhi syarat bagikelayakan suatu hunian
25Building Centre of Japan1986 The Building StandarLaw of Japan
603. Tata cara perencanaankepadatan bangunanlingkungan bangunan rumahsusun hunian
SNI 03-2846-1992 Tata cara ini digunakan dalam perencanaanpenggunaan lahan secara optimum yangbertujuan untuk merencanakan kepadatanlingkungan perumahan rakyat
17 -
604. Tata cara perencanaan teknikbangunan kolam renang
SNI 03-3427-1994 Tata cara ini digunakan dalam merencanakankolam renang untuk mendapatkan perencanaanteknis yang memenuhi ketentuan minimum.
25 ANOC 1980
605. Tata cara pengecatan dindingtembok dengan cat emulsi
SNI 03-2410-1994 Tata cara ini memuat cara pencatan pada dindingtembok dan penanggulangan kegagalan dalam
9 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
65
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
pengecatan.606. Tata cara perhitungan
harga satuan pekerjaanpenutup langit-langit untukbangunan dan gedung
SNI 03-3435-1994 Tata cara ini bertujuan untuk memperolehkeseragaman dasar perhitungan harga satuanpekerjaan penutup langit-langit
11 -
607. Tata cara perhitunganharga satuan pekerjaanatap untuk bangunan dangedung.
SNI 03-3436-1994 Tata cara ini bertujuan untuk memperolehkeseragaman dasar perhitungan harga satuanpekerjaan penutup atap
14 -
608. Tata cara perencanaanteknik bangunan stadion
SNI 03-3646-1994 Tata cara ini digunakan dalam merencanakanbangunan stadion untuk mendapatkanperencanaan teknis yang memenuhi ketentuanminimum
28 -
609. Tata cara perencanaanteknik bangunan gedungolah raga
SNI 03-3647-1994 Tata cara ini digunakan dalam merencanakangedung olah raga untuk mendapatkanperencanaan teknis yang memenuhi ketentuanminimum
28 -
610. Tata cara pemilihan danpemasangan ven padasistem plambing
SNI 06-6373-2000 Tata cara ini mengatur pemilihan danpemasangan perpipaan, pipa danperlengkapannya untuk sistem ven juga mengaturdiameter minimum pipa ven, panjang ven, macam-macam pipa tegak ven dan ven pipa tegak
18 International PlumbingCode, 1995, Chapter 9
611. Tata cara perencanaanketahanan gempa untukbangunan dan gedung
SNI 03-1726-2002Sedang direvisi
Tata cara ini digunakan untuk menentukan syarat-syarat perencanaan struktur gedung secara umumdan untuk penentuan pengaruh gempa rencanauntuk struktur-struktur bangunan rumah dangedung
69 Indonesian earthquakestudy, beca carter hollingferner, new zealand 1983,volume 1-7
612. Tata cara perencanaanstruktur baja untukbangunan gedung
SNI 03-1729-2002 Tata cara ini digunakan untuk mengarahkanterciptanya pekerjaan perencanaan danpelaksanaan baja yang memenuhi ketentuanminimum serta mendapatkan hasil pekerjaanstruktur yang aman, nyaman dan ekonomi.
217 NEN 3851, 1972TGB steel (Dutch steelcode) technical priciplesfor the design andcalculation of buildingstructures
613. Tata cara perencanaangedung sekolah menengahumum
SNI 03-1730-2002 Tata cara ini mencakup : perencanaan arsitektur, struktur/ konstruksi
dan utilitas gedung; Sistem pendidikan sekolah menengah umum; Perubahan sistem pendidikan sekolah
menengah umum; Pembakuan gedung sekolah menengah umum.
43
Acuan SNI 03-1735-2000
614. Tata cara pengecatangenteng beton
SNI 03-6896-2002 Tata cara ini memuat persyaratan bahan dan alat,pelaksanaan pengecatan genteng pada lokasibaru dan lama, cat tipe A yang memakai pelarut/pengencer organik dan cat tipe B yang memakaipelarut/ pengencer air serta cara penanggulanganbila ada kegagalan.
8 Technology of Paints,varnishes and laquer.Reinhold BookCooperation, 1984
615. Tata cara perhitunganharga satuan pekerjaantanah untuk konstruksibangunan gedung danperumahan
SNI 2835:2008 Standar ini menetapkan indeks bahanbangunan dan indeks tenaga kerja yangdibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan tanahyang dapat dijadikan acuan dasar yangseragam bagi para pelaksana pembangunangedung dan perumahan dalam menghitungbesarnya harga satuan pekerjaan tanah untukbangunan gedung dan perumahan.Jenis pekerjaan tanah yang ditetapkanmeliputi:a) Pekerjaan galian tanah biasa dan tanahkeras dalam
berbagai kedalaman;b) Pekerjaan stripping atau pembuanganhumus;c) Pekerjaan pembuangan tanah;d) Pekerjaan urugan kembali, urugan pasir,
11 Pembanding analisisBOW 1921
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
66
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
pemadatantanah, perbaikan tanah sulit dan urugan
sirtu.616. Tata cara perhitungan
harga satuan pekerjaanpondasi untuk konstruksibangunan gedung danperumahan
SNI 2836:2008 Standar ini menetapkan indeks bahanbangunan dan indeks tenaga kerja yangdibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaanpondasi yang dapat dijadikan acuan dasaryang seragam bagi para pelaksanapembangunan gedung dan perumahan dalammenghitung besarnya harga satuan pekerjaanpondasi untuk bangunan gedung danperumahan.Jenis pekerjaan pondasi yang ditetapkanmeliputi :a) Pekerjaan pembuatan pondasi batu belahdalam berbagai
komposisi campuran;b) Pemasangan anstamping / batu kosong;c) Pembuatan pondasi sumuran dan pondasi
siklop.
13 -
617. Tata cara perhitunganharga satuan pekerjaanlangit-langit untukkonstruksi bangunangedung dan perumahan
SNI 2839:2008 * Standar ini menetapkan indeks bahan bangunandan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuktiap satuan pekerjaan langit-langit yang dapatdijadikan acuan dasar yang seragam bagi parapelaksana pembangunan gedung dan perumahandalam menghitung besarnya harga satuanpekerjaan langit-langit untuk bangunan gedungdan perumahan
15 -
618. Tata cara perhitungan hargasatuan pekerjaan plesteranuntuk konstruksi bangunangedung dan perumahan
SNI 2837:2008 Standar ini menetapkan indeks bahanbangunan dan indeks tenaga kerja yangdibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaanplesteran yang dapat dijadikan acuan dasaryang seragam bagi para pelaksanapembangunan gedung dan perumahan dalammenghitung besarnya harga satuan pekerjaanplesteran untuk bangunan gedung danperumahan.
16 -
619. Tata cara pengecatangenteng keramik
SNI 03-3433-2002 Tata cara ini memuat persyaratan, ketentuandan cara pengerjaan pengecatan gentengkeramik, serta cara penanggulangan bilaterjadi kegagalan;
Tata cara ini dapat digunakan sebagaipegangan bagi para pelaksana dalammelaksanakan pengecatan genteng keramiksebagai penutup atap pada bangunan gedungdan perumahan;
Tata cara ini bertujuan untuk mendapatkanhasil pengecatan yang mempunyai ketahanandan keawetan terhadap cuaca.
10 ACI 1984Building CodeRequirements ReinforcedConcreteBSI 1973, Spesification forAggretates from NaturalSource for Concrete(including granolithic) Part2 Metric Unit
620. Tata cara perhitunganharga satuan pekerjaankayu untuk bangunangedung dan perumahan
SNI 3434:2008 * Standar ini menetapkan indeks bahanbangunan dan indeks tenaga kerja yangdibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan kayuyang dapat dijadikan acuan dasar yangseragam bagi para pelaksana pembangunangedung dan perumahan dalam menghitungbesarnya harga satuan pekerjaan kayu untukbangunan gedung dan perumahan.
24 -
621. Tata cara perencanaan teknis SNI 03-6759-2002 Tata cara ini digunakan untuk perencanaan suatu 81 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
67
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
konservasi energi padabangunan rumah dangedung.
bangunan gedung yang pengoperasian danpemeliharaannya dapat menghemat energi
622. Tata cara perhitunganharga satuan pekerjaandinding untuk konstruksibangunan gedung danperumahan
SNI 6897:2008 Standar ini menetapkan indeks bahanbangunan dan indeks tenaga kerja yangdibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaandinding yang dapat dijadikan acuan dasaryang seragam bagi para pelaksanapembangunan gedung dan perumahan dalammenghitung besarnya harga satuan pekerjaandinding untuk bangunan gedung danperumahan.Jenis pekerjaan dinding yang ditetapkanmeliputi :a) Pekerjaan dinding bata merah dengan
berbagai ketebalan dan spesi;b) Pekerjaan dinding hollow block dengan
berbagai dimensi dan spesi;c) Pekerjaan pemasangan terawang (roster)
atau bata berongga.
17 -
623. Tata cara perhitunganharga satuan pekerjaanpenutup lantai dandinding untuk konstruksibangunan gedung danperumahan
SNI 7395:2008 Standar ini menetapkan indeks bahanbangunan dan indeks tenaga kerja yangdibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaanpenutup lantai dan dinding yang dapatdijadikan acuan dasar yang seragam bagi parapelaksana pembangunan gedung danperumahan dalam menghitung besarnya hargasatuan pekerjaan penutup lantai dan dindinguntuk bangunan gedung dan perumahan.Jenis pekerjaan penutup lantai dan dindingyang ditetapkan meliputi :
a) pekerjaan pemasangan lantai keramik,ubin abu-abu, teraso dan marmer
b) pekerjaan pemasangan vinyl dan karpetc) pekerjaan pemasangan pelapis dinding
dengan bahan keramikd) pekerjaan pemasangan plint dari ubin
keramik dan plint dari kayu
25 -
624. Tata cara perhitunganharga satuan pekerjaanbeton untuk konstruksibangunan gedung danperumahan
SNI 7394:2008 Standar ini menetapkan indeks bahanbangunan dan indeks tenaga kerja yangdibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan betonyang dapat dijadikan acuan dasar yangseragam bagi para pelaksana pembangunangedung dan perumahan dalam menghitungbesarnya harga satuan pekerjaan beton untukbangunan gedung dan perumahan.Jenis pekerjaan beton yang ditetapkanmeliputi :a) Pekerjaan pembuatan beton f’c = 7,4 MPa (K100)
sampai dengan f’c = 31,2 MPa (K 350)untuk pekerjaan
beton bertulang;b) Pekerjaan pemasangan water stop danbekisting
berbagai komponen struktur bangunan;c) Pekerjaan pembuatan pondasi, sloof,
kolom, balok,dinding beton bertulang, kolom praktis dan
ring balok.
21 -
625. Tata cara perhitunganharga satuan pekerjaan
SNI 7393:2008 Standar ini menetapkan indeks bahanbangunan dan indeks tenaga kerja yang
13 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
68
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
besi dan alumuniumuntuk konstruksibangunan gedung danperumahan
dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaanaluminium yang dapat dijadikan acuan dasaryang seragam bagi para pelaksanapembangunan gedung dan perumahan dalammenghitung besarnya harga satuan pekerjaanbesi dan aluminium untuk bangunan gedungdan perumahan.Jenis pekerjaan besi dan aluminium yangditetapkan meliputi:a) Pekerjaan pemasangan rangka atap dantalang;b) Pekerjaan pemasangan pintu atau jendelabesi, pintu
alluminium dan jendela nako, pintu gulung,pintu lipat
sunscreen, venation blinds dan vertical-horizontal blinds;c) Pekerjaan pemasangan kawat nyamuk.
626. Pemeriksaan danpengujian lift traksi listrikpada bangunan gedung –bagian 1: pemerik-saandan pengujian serahterima
SNI 03-7017.1-2004 Persyaratan ini meliputi pemeriksaan danpengujian serah terima instalasi lif traksi yang barumaupun yang diubah.Catatan : Persesuaian dengan persyaratantertentu dapat diverifikasi melalui peninjauan ulangatas dokumen perancangan, dan pengujian jenisatau pengujian keteknikan.
57 -
627. Pemeriksaan danpengujian lift traksi listrikpada bangunan gedung –bagian 2: pemerik-saandan pengujian berkala
SNI 03-7017.2-2004 Persyaratan ini meliputi pemeriksaan danpengujian serah terima instalasi lif traksi yang barumaupun yang diubah. Catatan : Persesuaiandengan persyaratan tertentu dapat diverifikasimelalui peninjauan ulang atas dokumenperancangan, dan pengujian jenis atau pengujianketeknikan. (RSNI T-25-2004).
15 ASME A17.1-2000Safety Code ForEolevators and Escalators,American Society ofMechanical Engineers.
22. Struktur bangunan
Metoda uji628. Metode pengujian kuat tekan
dinding pasangan bata merahdilaboratorium
SNI 03-4164-1996 Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuattekan dinding pasangan bata merah yangdigunakan sebagai dinding struktural bagikeperluan perencana dan pelaksana
14-
629. Metode pengujian kuat lenturdinding pasangan bata merahdi laboratorium
SNI 03-4165-1996 Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuatlentur dinding pasangan bata merah yangdigunakan sebagai dinding struktural bagikeperluan perencana dan pelaksana
15 -
630. Metode pengujian kuat geserdinding pasangan bata merahdi laboratorium
SNI 03-4166-1996 Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuatgeser dinding pasangan bata merah yangdigunakan sebagai dinding struktural bagikeperluan perencana dan pelaksana
19 -
631. Metode pengujiankedataran dan kerataanlantai menggunakan sistembilangan f
SNI 03-6435-2000 Metode ini digunakan untuk pengukuran profilpermukaan lantai untuk memperoleh perkiraankarakteristik kedataran dan perataan permukaanlantai menggunakan sistem bilangan –F dalamsatuan metrik (SI)
14 ASTM E 1155Test Method forDetermining Floor Flatnessand Levelness Using the FNumber System
632. Metode pengujianpembebanan lantai betonbertulang pada bangunanbertingkat dengan beban air
SNI 03-6760-2002 Metode ini digunakan untuk memperoleh nilailendutan nyata, derajat pemulihan dan kapasitasnyata dari nilai setelah diberi beban uji
25 -
633. Metode pengujian untuktiang tunggal terhadapbeban tarik aksial statis
SNI 03-6761-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan responsetiang atau tiang-tiang dalam kelompok tiangterhadap beban aksial tarik dan dapat digunakansemua kedalaman tiang.
19 ASTM D 1143 Metode Ujitiang terhadap bebantekan aksial statis
634. Metode pengujian beban -lateral pada pondasi tiang
SNI 03-6762-2002 Metode ini digunakan untuk pengujian tiangvertical dan tiang miring, baik tiang pancang ataukelompok tiang untuk menentukan hubungan
34 ASTM A36/A 36M, ASTMA 240, ASTM A 441/A,ASTM A572/A 572 M,
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
69
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
beban lendutan pada saat menerima bebanlateral.
ASTM D 1143, ASTM D3689, ANSI B 30.1, ANSIB 46.1
Spesifikasi635. Spesifikasi pipa baja yang
dilas dan tanpa sambungandengan lapis hitam dangalvanis panas
SNI 07-0242.1-2000 Spesifikasi ini meliputi pipa baja untuk penggunaumum yang dilas tanpa sambungan denganlapisan hitam dan galvanis panas dalam ukurantipikal 1/8 inci (3,175 mm) sampai 16 inci (406,40mm), untuk tiga ukuran tipikal pipa baja denganberat standar ujung polos, galvanis secara panas,dilas untuk penggunaan dengan hubungan tipesolder dalam penerapan umum.
18ASTM A 120-71 StandardSpecification for Black andHot-Dipped Zinc-Coated(Galvanized) Welded andSeamless Steel Pipe forordinary Uses.
636. Spesifikasi tabung bajakarbon struktural berbentukbulat dan lainnya yangdibentuk dalam keadaandingin dengan dilas tanpakampuh
SNI 07-6402-2000 Spesifikasi ini mencakup baja karbon yang dibuatdalam keadaan dingin dengan dilas dan tanpakampuh berbentuk bulat, bujursangkar, empatpersegi atau tabung structural berbentuk khususuntuk konstruksi jembatan, bangunan gedung danbangunan umum lainnya yang dilas, dipaku kelingatau bulat
13ASTM A 500-93Spesification for Cold-Formed Welded andSeamless Carbon SteelStructural Tubing inRounds and Shapes
637. Spesifikasi pelat baja karbondengan kuat tarik rendahdan medium.
SNI 07-6403-2000 Spesifikasi ini ditujukan untuk pelat baja karbonstruktural - bermutu A,B,C dan D
6 ASTM A 283/A 283M-93Standar Specification forlow and IntermediateTensile Strength CarbonSteel PlatesASTM A6/A6MSpecification for GeneralRequirements for RolledSteel Plates, Shapes,Sheet Pilling and Bars forStruktural use
638. Spesifikasi tabung bajakarbon struktural yangdibentuk dalam keadaanpanas dengan dilas tanpakampuh
SNI 03-6763-2002 Spesifikasi ini mencakup baja karbon yangdibentuk dalam keadaan panas dengan dilas dantanpa kampuh untuk tabung baja karbonberbentuk bujur sangkar, bulat, empat persegiatau tabung struktur berbentuk khusus untukkonstruksi jembatan, bangunan gedung danbangunan umu lainnya yang dilas, dipaku keelingatau baut
16
ASTM C 501-93Standarad Specification forHot Formed Welded andSeamles Carbon SteelStructural Tubing
639. Spesifikasi baja struktural SNI 03-6764-2002 1. Spesifikasi ini mencakup penampang bajakarbon, pelat dan tulangan berkualitasstruktural untuk digunakan dalam konstruksibaja dan bangunan dengan paku keling, bautatau las dan untuk tujuan struktural umum
2. Pemakai harus mnempertimbangkanpersyaratan tambahan, seperti ukurankehaluran austenitic dan persyaratan, charpyV – Notch Impact, bila kelompok 4 atau 5profil bersayap lebar disyaratkan untukdigunakan selain kolom atau batang tekanlainnya.
6
ASTM A A 36/A 36 M-93a :Standar Specification forStructural Steel
640. Spesifikasi beton struktural SNI 03-6880-2002
Sedang direvisi
Spesifikasi ini mencakup bahan dan proporsibeton, baja tulangan dan prategang, produksipengecoran dan perawatan beton serta konstruksicetakan. Ditetapkan pula perlakuan siar danbagian-bagian tertanam, perbaikan permukaanbeton, dan finising permukaan yang tercetak.Dalam beberapa pasal terpisah dibahas untukkonstruksi pelat dan finisingnya, beton arsitektural,beton masif, dan bahan beserta cara pelaksanaankonstruksi beton pasca tarik. Termasuk pulaketentuan mengenai pengujian, evaluasi danpenerimaan beton beserta strukturnya.
75
ASTM A, C, D, E, ANSI,ASSHTO, CRD, ACI, CRSI
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
70
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
Tata cara641. Tata cara perencanaan beton
bertulang dan struktur dindingbertulang untuk rumah dangedung
SNI 03-1734-1989 Tata cara ini digunakan untuk mempersingkatwaktu perencanaan berbagai bentuk struktur yangumum dan menjamin syarat-syarat perencanaantahan gempa untuk rumah dan gedung yangberlaku
260 -
642. Tata cara penghitunganstruktur beton untukbangunan gedung
SNI 03-2847-1992 Tata cara ini digunakan dalam perencanaan danpelaksanaan struktur beton untuk bangunangedung, atau struktur bangunan lain yangmempunyai kesamaan karakter dengan strukturbangunan gedung
186 ACI 318 M-89-Building coderequirements for reinforcedconcrete
643. Tata cara perencanaandinding struktur pasanganblok beton beronggabertulang untuk bangunanrumah dan gedung
SNI 03-3430-1994 Tata cara ini digunakan dalam perencanaan danpelaksanaan bangunan yang menggunakanstruktur pasangan blok beton berongga bertulang
40AS CA 47-69SAA Brickwork code (claybricks and concrete bricks)
644. Tata cara pemasangan panelbeton ringan berserat.
SNI 03-3445-1994 Tata cara ini digunakan dalam pemasangan panelbeton ringan berserat non struktural sesuaiperencanaan yang mengacu pada koordinasimodular.
12 ASTM E 72-80Standard methods ofconducting strength test ofpanels for buildingconstruction
645. Tata cara perencanaan danpelaksanaan bangunangedung menggunakanpanel jaring kawat baja tigadimensi ( PJKB-3D) laspabrikan
SNI 7392 : 2008 Standar Tata cara perencanaan danpelaksanaan bangunan gedung denganmenggunakan panel jaring kawat baja tigadimensi (PJKB-3D) las pabrikan ini meliputiperencanaan struktur dan konstruksi sertapengawasan pelaksanaan di lapangan.
Standar ini digunakan untuk bangunan 2 lantaidengan beban hidup 250 kg/m2.
Bila digunakan untuk bangunan lebih tinggidari dua lantai, maka kekuatan strukturnyaharus dihitung oleh perencana struktur dandisetujui oleh pejabat yang berwenang.
20 -
23. Keselamatan/ kenyamanan bangunan
Metoda uji646. Cara uji jalar api pada
permukaan bahanbangunan untukpencegahan bahayakebakaran padabangunan rumah dangedung
SNI 1739 : 2008 Standar ini memuat petunjuk pengujian jalarapi pada permukaan bahan yang meliputiperalatan uji, ukuran dan jumlah benda uji,prosedur pengujian dan kriteria hasil uji. Padastandar ini tidak mencakup pengaturantentang keselamatan kerja, bagi penggunaharus menetapkan tersendiri ketentuantentang keselamatan kerja tersebut.
14 JIS A 1321, 605, 1975Testing Method forincombustibility of internalfinish material andprocedure of buildings No.604
647. Cara uji bakar bahanbangunan untukpencegahan bahayakebakaran padabangunan rumah dangedung
SNI 1740 : 2008 Standar ini memuat petunjuk pengujian bakaryang meliputi peralatan uji, ukuran dan jumlahbenda uji, prosedur pengujian dan kriteriahasil uji Pada standar ini tidak mencakuppengaturan tentang keselamatan kerja, bagipengguna harus menetapkan tersendiriketentuan tentang keselamatan kerja tersebut.
13 JIS A.-1321-11994 TestingTesting Method forincombustibility of internalfinish material andprocedure of buildings No.701
648. Cara uji ketahanan apikomponen strukturbangunan untuk pencegahanbahaya kebakaran padabangunan rumah dangedung
SNI 1741 : 2008 Standar ini menjelaskan cara uji untukmenentukan tingkat ketahanan api berbagaikomponen struktur bangunan. Dari datapengujian akan diperoleh penggolongan atasdasar jangka waktu dimana kinerja unsur-unsur yang diuji di bawah kondisi-kondisi inisesuai dengan kriteria.Standar ini tidak menjelaskan mengenai K3.
15 JIS A 1304,1994, Methodsof fire resistance test forstructural parts of buildingsISO 834-1:1999 FireResistance Tests-Elements of Buildingcosntruction
649. Metode pengujian catpenghambat api
SNI 03-6770-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan secarakuantitatif sifat-sifat penghambat api pada bahanlapisan cat atau sistem lapisan cat pada kayu
9 ASTM D 1360-79Standard Test Method forFire Retardancy pains
650. Metode pengujian sifat SNI 03-6771-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan sifat 10 BS 476 Part 5: 1979 Fire
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
71
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
penyalaan bahan bangunan nyala pada suatu permukaan rata, kaku maupunsemi kaku dari suatu bahan bangunan ataukomposit yang diuji pada posisi tegak
Test on Building MaterialsStructures part 5 Methodof Test for IgnitabilityBS 4422 Glossary of termsassociated with fire
651. Metode pengujian proteksikebakaran terhadap pintukebakaran pada bangunan.
SNI 03-7566-2002 Metode ini digunakan untuk melaksanakanpengujian proteksi kebakaran terhadap pintukebakaran pada bangunan.
13 JIS 1311-1975 Method offire protecting test of firedoor for building
Spesifikasi652. Tata cara perencanaan dan
pemasangan sistemsprinkle otomatis untukpencegahan bahayakebakaran pada bangunangedung.
SNI 03-3989-2000 Digunakan untuk memberikan persyaratanminimum pada pemasangan springkler dalamupaya pencegahan bahaya kebakaran padabangunan rumah dan gedung
87 FOC 1974, Rules forAutomatic SprinklerInstallation
653. Tata cara perencanaandan pemasangan saranajalan keluar untukpenyelamatan terhadapbahaya kebakaran padabangunan gedung
SNI 03-1746-2000 Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasidalam upaya penyelamatan manusia danmeningkatkan keamanan terhadap bahayakebakaran.
79 NFPA 101 : Life SafetyCode, 1997 Edition
654. Spesifikasi hidrankebakaran tabung basah
SNI 03-6382-2000 Spesifikasi ini meliputi bermacam-macam tipe dankelas hidran kebakaran tabung basah, untukdipasang pada jaringan sistem pelayanan airminum di permukiman
19 ANSI, AWWA, ASTM, TT-P, TT-V, MIL-C, MIL-V
655. Spesifikasi peralatanpengolah udara individualsebagai sistem pengendalianasap terzona dalambangunan gedung
SNI 03-6383-2000 Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan peralatan pengolahan udaraindividual sebagai sistem pengendalian asapterzona di dalam bangunan gedung
10 AS 1668.1.91, Section 1s/d 3 dan 5
656. Spesifikasi proteksi untuk
bukaan pada konstruksi tahan
api
SNI 03-6415-2000 Spesifikasi ini mencakup persyaratan proteksi
bukaan konstruksi tahan api yang dibuat untuk
tempat penembusan sistem cerobong
5 -
657. Spesifikasi sistempengolahan udara di dapurdan ruang parkir sebagaipengendali asap kebakarandalam bangunan
SNI 03-6420-2000 Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan-persyaratan untuk jenis-jenis sistem pengolahanudara
10 AS 1668.1-1991, Section 1s/d 6 dan 8
658. Instalasi pompa yangdipasang tetap untuk proteksikebakaran
SNI 03-6570-2001 Standar ini berhubungan dengan pemilihan daninstalasi pompa yang memasok air untuk proteksikebakaran pada bangunan gedung. Hal yangdipertimbangkan termasuk :Pasokan air, pelepasan, dan peralatan pelengkap,Pasokan daya, penggerak elektrik dan kontrol,turbin uap penggerak dan kontrol, uji serah terimadan pengoperasian standar ini tidak mencakupkapasitas sistem pasokan air dan persyaratantekanan maupun persyaratan yang mencakuppemeriksaan berkala, pengujian dan pemeliharaansistem pompa kebakaran.
147 NFPA 20, Standar for theinstallation of stationarypumps for fire protection,1999, edition
659. Sistem pengendalian asapkebakaran pada bangunangedung
SNI 03-6571-2001 Standar ini ditujukan untuk keselamatan jiwadan perlindungan harta benda terhadapbahaya kebakaran.
Standar ini digunakan untuk perancangan,instalasi, pengujian, pengoperasian danpemeliharaan dari sistem pengolah udaramekanik baru atau perbaikan yang jugadigunakan sebagai sistem pengendalian asap.
Standar ini menetapkan kriterial minimal untukperancangan sistem pengendalian asap,sehingga memungkinkan penghunimenyelamatkan diri dengan aman dari dalam
60 NFPA 92 A :Recommended practise forSmoke Control System,200 edition
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
72
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
bangunan, atau bila dikehendaki ke dalamdaerah aman di dalam bangunan;
Tujuan dari standar ini sebagai pedoman dalammenerapkan sistem yang menggunakanperbedaan tekanan dan aliran udara untukmenyempurnakan satu atau lebih.
660. Spesifikasi damperkebakaran
SNI 19-6718-2002 Spesifikasi ini memuat persyaratan bahan,rancangan, pembuatan, kinerja pengujian danpenandaan damper kebakaran yang dapatberbentuk persegi atau bulat, sudu penutuptunggal atau ganda dan mempunyai cara kerjaengsel atau buka tutup tirai.
12 AS 1397, AS 1444, AS1449, AS 1530, AS 1562,AS 1566, AS 1567, AS1682.2, AS 1851, AS1890, BS 1042
661. Spesifikasi umum sistemventilasi mekanis dan sistemtata udara sebagai pengendaliasap kebakaran dalambangunan (damper kebakaran)
SNI 03-6767-2002 Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan umumyang berlaku untuk semua sistem pengolahanudara, termasuk sistem prakiraan tekanan udaratidak termasuk unit individual yang memiliki lajualiran udara kurang dari 1000 liter/ detik dalamsemua ruang tertutup
11
AS 1668
662. Spesifikasi umum sistempengo-lahan udara sebagaipengendali asap kebakarandalam bangunan
SNI 03-6768-2002 Spesifikasi ini menjelaskan sasran daripengendalian asap dan persyaratan umum sistempengolahan udara yang dapat digunakan untukpengendalian asap.
20
-
663. Spesifikasi sistempengolahan udara sentralsebagai pengendali asapkebakaran dalam bangunan
SNI 03-6769-2002 Spesifikasi ini mencakup persyaratan mengenaisistem pengolahan udara sentral sebagaipengendali asap kebakaran dalam bangunangedung dan dilakukan dengan dua cara yaitu :Pengendalian asap cara pembersihan danPengendalian asap terzona.
17
AS 1668 The Use ofmechanical ventilation foracceptable indoor airquality
664. Spesifikasi bahan bangunanuntuk pencegahan bahayakebakaran pada bangunanrumah dan gedung
SNI 03-7565-2002 Spesifikasi ini digunakan sebagai ketentuan teknisuntuk pemilihan dan penggunaan bahanbangunan dalam upaya mengurangi resikoterhadap bahaya kebakaran, serta memperkecilresiko timbulnya kebakaran dan menyebarluasnyaapi
64 JIS A 1321, 605, 1975
665. Keselamatan padabangunanFasiltas pelayanankesehatan
SNI 03-7011-2004 Standar ini menetapkan kriteria untukmeminimalkan bahaya kebakaran, ledakan, dankelistrikan pada bangunan fasilitas yangmemberikan pelayanan kesehatan untuk manusia.Apendiks D mencakup prinsip perancangan danpenggunaan elektrikal dan peralatan elektronikyang membangkitkan arus berfrekuensi tinggiuntuk pengobatan medik di rumah sakit, klinik,fasilitas ambulatori, dan klinik gigi, baik yang tetapatau bergerak (mobile). Standar ini memuatpersyaratan minimum untuk kinerja, pemeliharaan,pengujian, dan tindakan yang aman untuk fasilitas,bahan, peralatan, dan peranti, termasuk bahayalain yang terkait dengan bahaya prime.
243
NFPA 99Health Care Facility, 2002Edition
666. Sistem manajemen asapdi dalam mal atrium danruangan bervolume besar
SNI 03-7012-2004 Standar ini menetapkan metodologi untukmemperkirakan lokasi asap di dalam ruanganbervolume besar, yang disebabkan olehkebakaran dalam ruangan tersebut atau dalamsuatu ruangan yang bersebelahan. Metodologi inimeliputi dasar teknik untuk membantuperancangan, pemasangan, pengujian,pengoperasian, dan pemeliharaan dari sistemmanajemen asap yang baru atau pembaharuan(retrofit) yang dipasang dalam bangunan yangmempunyai ruangan bervolume besar untukmanajemen asap di dalam ruangan yang terjadikebakaran atau antara ruangan yang tidakdipisahkan oleh penghalang asap. Bangunan yang
103
NFPA 92B, Guide forSmoke ManagementSystems in Malls, Atria andLarge Areas, 2000 edition
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
73
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
termasuk di dalam lingkup standar ini adalahatrium, mal tertutup, dan ruangan bervolumebesar yang sejenis (lihat SNI 03-6571-2001Sistem Pengendalian Asap Kebakaran PadaBangunan Gedung). Standar ini tidak ditujukanuntuk gudang, fasilitas manufaktur, atau ruanganserupa lainnya. Standar ini tidak menetapkanmetodologi untuk menilai pengaruh asap terhadaporang, harta milik ataupun kelangsungan usahaatau proses.
667. Sistem proteksi petir padabangunan
SNI 03-7015-2004 Standar ini menetapkan persyaratan untuk sistemproteksi petir yang berlaku secara umum padabangunan gedung dan peralatan yang ada didalamnya.Tujuan standar ini adalah memberikan petunjukuntuk perancangan, instalasi, pemeliharaansistem efektif untuk proteksi bangunan gedungdan peralatan listrik terhadap petir dan inspeksisistem proteksi petir.Standar ini tidak mencakup penerapan pada :a) sistem rel kereta api;b) sistem transmisi, distribusi, dan
pembangkitan listrik di luar bangunan;c) sistem telekomunikasi di luar bangunan ;
dand) instalasi kendaraan, kapal laut, pesawat
udara, dan lepas pantai.Perlu diperhatikan bahwa sistem proteksi petirtidak dapat mencegah terjadinya petir. Suatusistem proteksi petir yang dirancang dan dipasangsesuai dengan standar ini, tidak dapat menjaminproteksi terhadap bangunan gedung, manusiaatau obyek secara mutlak; namun demikianpenggunaan Standar ini akan mengurangi secaranyata risiko kerusakan yang disebabkan petirterhadap bangunan gedung yang diproteksinya.
110
IEC 6-1024-1Protection of structuresagaints lighting-Part 1,General principles, IEC 6-1312-1, Protection Againstlighting-Part 1, GeneralprinciplesIEC TR 6-1662,Assessment of the risk ofdamage due to lihgtning.
Tata cara668. Tata cara perencanaan akses
bangunan dan akseslingkungan untuk pencegahanbahaya kebakaran padabangunan rumah dan gedung.
SNI 03-1735-2000 Tata cara ini digunakan dalam merencanakanbangunan dan lingkungannya khususnya dalamhal pencegahan terhadap bahaya kebakaranmeliputi pengamanan dan penyelamatan terhadapjiwa, harta benda dan kelangsungan fungsibangunan.
48 Fire Safety Bereau,Singapore Civil DefenceForce; Fire Precautions inBuildings, 1997
669. Tata cara perencanaanstruktur bangunan untukpencegahan bahayakebakaran pada bangunanrumah dan gedung
SNI 03-1736-2000 Tata cara ini digunakan untuk perencanaanstruktur bangunan terhadap pencegahan bahayakebakaran pada bangunan rumah dan gedung
50 Building Code of Australia
670. Tata cara pemasangansistem tegak dan slanguntuk pencega-han bahayakebakaran pada bangunangedung.
SNI 03-1745-2000 Tata cara ini digunakan sebagai panduan dalampemasangan sistem hidran untuk memberikanpersyaratan minimum pada pemasangan sistemhidran dalam upaya pencegahan bahayakebakaran pada bangunan rumah dan gedung.
56 NFPA 14 Standard for theInstalation of Standpipeand Hose System, 1996Fire Safety Bureau,Singapore Civil DefenceForce, Fire Precautions inBuilding 1997.
671. Tata cara perencanaan danpemasangan sistem-deteksi kebakaran untukpencegahan bahayakebakaran pada bangunangedung
SNI 03-3985-2000 Digunakan untuk memberikan persyaratanminimum pada pemasangan sistem deteksi danalarm kebakaran sehingga bila terjadi kebakarandapat diketahui secara cepat dan tepat
169 NFPA-72E Standard onAutomatic Fire Detector,1987
672. Tata cara pencatatan SNI 19-6411-2000 Tata cara ini bertujuan untuk memberikan 8 OSHA Standard 29 CFR
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
74
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
pemeliharaan keselamatan dankesehatan kerja pada fasilitaspengolahan sampah
petunjuk bagi pengelola fasilitas pengolah sampahyang bertanggung jawab untuk membuat catatankondisi kesehatan dan keselamatan para pekerja
19190.20ASTM E.1076-85 StandardPractise for MaintainingHealth and Safety Recordat Solid Waste ProccesingFacilities.
673. Tata cara pemasangandamper kebakaran
SNI 03-6462-2000 Tata cara ini digunakan untuk menentukanpersyaratan pemasangan alat damper kebakarandan juga damper asap yang memenuhi spesifikasidamper kebakaran
8 AS 1530, AS 1530.4, AS1668, AS 1668.1, AS16882, AS 1682.1
674. Tata cara penanggulangankeadaan darurat untukbangunan
SNI 03-6464-2000 Tata cara ini mengatur prosedur yangdirekomendasikan untuk keselamatan manusiaatau penghuni saat terjadi keadaan darurat dalambangunan gedung.
22 AS 3745-1995 EmergencyControl Organization andProcedures for Buildings
675. Tata cara perencanaan
sistem udara bertekanan
untuk sarana jalan keluar
kedap api
SNI 19-6470-2000 Tata cara ini mencakup tujuan, kriteria kinerja dan
ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan
dalam sistem udara bertekanan untuk sarana jalan
keluar kedap udara
7 AS 1668.1-1991 Section 8
Air Perssuritation System
for Fire-Isolated Exits
676. Tata cara perancangansistem pencahayaan alamipada bangunan gedung
SNI 03-2396-2001 Standar tata cara perancangan sistempencahayaan alami pada bangunan gedung inidimaksudkan sebagai pedoman bagi paraperancang dan pelaksana pembangunangedung di dalam merancang sistempencahayaan alami siang hari, dan bertujuanagar diperoleh sistem pencahayaan alamisiang hari yang sesuai dengan syaratkesehatan, kenyamanan dan sesuai denganketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
Standar ini mencakup persyaratan minimalsistem pencahayaan alami siang hari dalambangunan gedung.
34 Natuurkundige GrondlagenVoor Bouurvorrschrften,1951, Deel 11,Dagverlichting VanWoningen (NBG II 1951)
677. Tata cara perancangansistem ventilasi danpengkondisian udara padabangunan gedung
SNI 03-6572-2001 Standar “Tata cara perancangan sistemventilasi dan pengkondisian udara padabangunan gedung” ini dimaksudkan sebagaipedoman minimal bagi semua pihak yangterlibat dalam perancangan, pembangunan danpengelolaan gedung, dan bertujuan untukmemperoleh kenyamanan dan keamanan bagitamu dan penghuni yang berada maupun yangmenempati gedung tersebut.
Standar ini diberlakukan terhadap kinerjaperalatan (equipment) dan komponen sesuaikriteria penggunaan energi yang efektif untukinstalasi baru dan penggantian peralatan dankomponen sistem ventilasi dan pengkondisianudara, tidak termasuk dalam standar iniperalatan refrigerasi yang tidak dipakai untukventilasi atau pengkondisian udara dalamgedung.
59 ASHRAE Handbook :Fundamentals 1997
678. Tata cara perancangansistem transportasi vertikaldalam gedung (lif)
SNI 03-6573-2001 Standar Tata cara perancangan sistemtransportasi dalam gedung (Lif) inidimaksudkan sebagai acuan bagi perencana,pelaksana dan pengelola bangunan gedungdalam penggunaan Lif kelengkapan-kelengkapannya.
Standar ini mencakup persyaratan minimalsistem transportasi dalam gedung (Lif) untukdapat terwujudnya pemakaian Lif yangnyaman, aman dan handalan.
68 ASME 17.1 Safety Codefor Elevator and Escalator,1993 Revision Addenda,1995Elevator World Inc. USA :The Guide to elevatoringedisi 1992.
679. Tata cara perancanganpencahayaan darurat,tanda arah dan sistem
SNI 03-6574-2001 Standar pencahayaan darurat, tanda arah dansistem peringatan bahaya pada bangunangedung ini dimaksudkan sebagai standar
25 NFPA 101, Life SafetyCode, 1997 edition
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
75
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
peringatan bahaya padabangunan gedung
minimal bagi semua pihak yang terlibat dalamperencanaan, pembangunan danpemeliharaan gedung.
Dengan mengikuti standar ini diharapkandiperoleh bangunan gedung yang memenuhisyarat keamanan sesuai ketentuan yangberlaku untuk bangunan.
680. Tata cara perancangansistem pencahayaanbuatan pada bangunangedung
SNI 03-6575-2001 Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatandimaksudkan untuk digunakan sebagaipegangan bagi para perancang dan pelaksanapembangunan gedung di dalam merancangsistem pencahayaan buatan dan sebagaipegangan bagi para pemilik / pengelolagedung di dalam mengoperasikan danmemelihara sistem pencahayaan buatan.
Agar diperoleh sistem pencahayaan buatanyang sesuai dengan syarat kesehatan,kenyamanan, dan memenuhi ketentuan yangberlaku untuk bangunan gedung.
Standar ini mencakup persyaratan minimalsistem pencahayaan buatan dalam bangunangedung.
36 NEC, IES, IEC, AustralianStandard
681. Tata cara perencanaanproteksi bangunan danperalatan terhadapsambaran petir
SNI 03-6652-2002 Standar ini menetapkan suatu tata caraperencanaan proteksi bangunan dan peralataninstalasi SPP untuk bangunan gedung sampaiketinggian 60 m. Kasus berikut adalah di luarlingkup standar ini :a. Sistem rel kereta api;b. Sistem transmisi, distribusi, dan
pembangkit listrik di luar bangunan;c. Sistem telekomunikasi di luar bangunan;d. Instalasi kendaraan, kapal laut, pesawat
udara, dan lepas pantai.
41 IEC 6-1024-1Protection of structuresagainst lighning-Part 1General principles
682. Tata Cara PerencanaanSistem Pemadam Api FM200 (Hfc-227ea)
SNI 19-6772-2002 Tata cara ini memuat persyaratan yang harusdipenuhi sistem pemadam api dengan bahan HFC– 227 ea (FM-200) yang digunakan pada ruangtertutup bangunan gedung dan berlaku untuksistem catu tunggal dan sistem catu terdistribusi.
42 AS 4214.1-1995 GaseousFire Extinguishing System
24. Perumahan
Spesifikasi683. Spesifikasi sumur resapan
air hujan untuk lahanpekarangan
SNI 06-2459-2002 Tujuan dari spesifikasi ini adalah untuk digunakandalam memilih, bentuk, ukuran, bahan bangunandan konstruksi sumur resapan air hujan di lahanpekarangan.
13 Design of Plumbing andDrainage Systems, secondedition, penerbit IndustrialPress INC 200
684. Spesifikasi fasilitas tempatbermain di ruang terbukalingkungan rumah susunsederhana
SNI 03-6968-2003 Spesifikasi ini mencakup uraian tentang bentukdimensi, fungsi, struktur dan kriteria dankomponen dan elemen fasilitas tempat bermaindiruang terbuka untuk rumah susun sederhanacampuran yang disediakan 5 lantai bagi anak usia1 sampai 5 tahun dan usia 6 sampai 12 tahun,pada lingkungan rumah susun sederhana yangmempunyai KDB 50% dan KLB 1,25 atau dengankepadatan maksimum sama dengan 1,736jiwa/Ha.
12 -
Tata cara685. Tata cara perencanaan
umum drainase perkotaanSNI 03-2406-1991 Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil
perencanaan drainase perkotaan yang dapatdilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuanteknik perencanaan
23 -
686. Tata cara perencanaanlingkungan perumahan diperkotaan
SNI 03-1733-2004 Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatulingkungan perumahan yang fungsional sekurang-kurangnya bagi masyarakat penghuni. (Tata CaraPerencanaan Kawasan Perumahan Kota).
50 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
76
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
687. Tata cara perencanaanteknik sumur resapan airhujan untuk lahanpekarangan
SNI 03-2453-2002 Tata cara ini digunakan sebagai acuan dalammerencanakan teknik sumur resapan air hujanserta persyaratannya, antara lain mengurangilimpasan permukaan yang sangat berlebihan dansekaligus untuk menambah potensi air tanah
19 Design of Plumbing andDrainage Systems, secondedition, penerbit IndustrialPress INC 200
688. Tata cara perencanaanfasilitas lingkungan rumahsusun sederhana
SNI 03-7013-2004 Tata cara ini memuat ketentuan–ketentuantentang jenis dan besaran fasilitas lingkunganrumah susun yang dibangun dilingkungan baru,mempunyai KDB 50 %, KLB 1,25 atau kepadatanmaksimal 1.736 jiwa/Ha, pada lahan dengankemiringan sampai 5 % mencakup carapencapaian , tata letak pada lahan lingkungan danatau posisi pada lantai bangunan rumah susun.(Pt-T-11-2000-C)
22 -
689. Tata cara perencanaanlingkungan perumahansederhana tidak bersusundi daerah perkotaan.
SNI 03-6981-2004 Tata cara ini meliputi ketentuan umum sertaketentuan-ketentuan teknis secara minimal untukpembangunan baru lingkungan perumahansederhana tidak bersusun, dengan batasan :keimiringan tanah rata-rata 0-15 % kepadatan120-444 jiwa/Ha. (Pt-T-12-2000-C)
29 -
25. Air bersih/ air minum
Metoda uji690. Pengukuran aliran air
dalam saluran tertutupuntuk meter air minumbagian 2: Persyaratanpemasangan meter airminum(ISO 4064-2 : 2005, MOD)
SNI 2418.2:2009 Persyaratan pemasangan meter air minum inidigunakan untuk menetapkan kriteria pemilihanmeter air tunggal, meter air kombinasi, dan meterair konsentrik, peralatan penghubung,pemasangan, persyaratan khusus dalampengoperasian awal meter air yang baru atauyang diperbaiki untuk menjamin ketepatanpengukuran dan kehandalan pembacaan meterair.Persyaratan pemasangan meter air minum ini jugadigunakan untuk meter air yang dioperasikandengan prinsip elektrik/elektronik, meter airdengan prinsip mekanikal yang dihubungkandengan peralatan elektronik, dan untuk meter airdengan volume aktual. Hal ini berlaku juga bagimeter air dengan peralatan elektronik tambahan.
CATATAN 1 Peralatan tambahan merupakanpilihan.Rekomendasi dari persyaratan pemasangan inidigunakan tanpa tergantung dengan teknologi,ditentukan sebagai pengintegrasian alat pengukuryang secara kontinyu menentukan volume airyang mengalir melalui peralatannya.
16
ISO 4064-2 : 2005, MOD
691. Pengukuran aliran airdalam saluran tertutupuntuk meter air minum –bagian 3: metode danperalatan pengujian meterair minum(ISO 4064-3 : 2005, MOD)
SNI 2418.3:2009 Bagian ketiga dari SNI ini memuat metodepengujian dan hal-hal yang harus dilakukan dalammenentukan karakteristik utama dari meteran airsesuai dengan SNI 2547-2008, Bagian 1:Spesifikasi meter air minum.
Standar ini dipergunakan untuk menguji meter airminum, meter air kosentrik dan meter airkombinasi yang dapat tahan pada tekanan kerjamaksimum yang diijinkan (MAP) sampaisekurang-kurangnya 1 MPa (10 bar) atau 0,6 MPa(6 bar) untuk meter air ≥ DN 500 mm, dan tahansampai pada temperatur maksimum yang dijinkan(MAT) 50º C.
Standar ini juga dapat dipakai untuk mengujimeteran air yang prinsip kerjanya berdasarkan
74
ISO 4064-3 : 2005, MOD
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
77
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
sistem elektronik atau listrik, dan meter air yangbekerja berdasarkan prinsip mekanik yangdilengkapi peralatan-peralatan listrik, yangdigunakan untuk mengukur debit aktual air minum.
Untuk meter-meter air yang mempunyai debitpersamaan kurang dari 160 m3/jam, agar bisamemenuhi keterbatasan yang dimiliki suatulaboratorium uji, ketentuan pengujian bisadilakukan perubahan untuk memodifikasi kondisireferensi pada saat pengujian daya tahan danunjuk kerjanya.
692. Metode pengambilancontoh meter air bersih(ukuran 13 mm sampaidengan 40 mm)
SNI 05-2419-1991 Metode ini digunakan untuk pengambilan contohmeter air dengan ukuran 13 mm - 40 mm
18 ISO 2859 – 1974Keuring reglementsampling procedure andtables for inspection byattributes
693. Metode pengujian diameterluar pipa pvc untuk airminum dengan jangkasorong
SNI 06-2548-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan diameterpipa PVC menggunakan jangka sorong
15 ISO/DIS 4422/12,ISO 3126 E-74Unplasticized poly vinylchloride (uPVC) pipes andfitting for water supply
694. Metode pengujian kekuatanpipa pvc untuk air minumterhadap tekananhidrostatik
SNI 06-2549-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan kekuatanpipa PVC terhadap tekanan hidrostatik
12 ISO 1167 E, 1978Plastic pipes for thetransport of fluidsdetermination of theresistance to externalpresureKIWA no.49
695. Metode pengujianketebalan dinding pipa pvcuntuk air minum
SNI 06-2550-1991 Metode ini digunakan untuk menentukanketebalan dinding pipa PVC
20 ISO 3606 E-76Unplasticized poly vinylchloride (uPVC) pipes andfitting for water supply
696. Metode pengujian bentukdan sifat tampak pipa pvcuntuk air minum
SNI 06-2551-1991 Metode ini digunakan untuk menguji bentuk dansifat tampak pipa PVC untuk air minum
19 ISO/DIS specifications4422/12Unplasticized poly vinylchloride (uPVC) pipes andfitting for water supply
697. Metode pengambilancontoh uji pipa pvc untukair minum
SNI 06-2552-1991 Metode ini digunakan untuk memperoleh contohuji yang dapat mewakili
23 ISO 2859 – 1974Keuring reglementsampling procedurs andtables for inspection byattributes
698. Metode pengujianperubahan panjang pipapvc untuk air minumdengan uji tungku
SNI 06-2553-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan besarnyaperubahan panjang pipa PVC dengan uji tungku
19 ISO 2505Unplasticized PVC pipesdetermination oflongitudinal version liquidbath immersion method
699. Metode pengujianketahanan pipa pvc untukair minum terhadap metilenkhlorida
SNI 06-2554-1991 Metode ini digunakan untuk menentukanketahanan pipa PVC terhadap metilen klorida
22 ISO/DIS 7676 – 1983Unplasticized poly vinylchloride (uPVC) pipes andfitting for water supply
700. Metode pengujian kadarpvc pada pipa pvc untuk airminum dengan thf
SNI 06-2555-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan kadarPVC pada pipa PVC dengan THF
21 ISO/DIS Specification4422/12Unplasticized poly vinylchloride (uPVC) pipes andfitting for water supply
701. Metode pengujian diameterluar pipa pvc untuk airminum dengan pita meter
SNI 06-2556-1991 Metode ini digunakan untuk menentukan diameterluar rata-rata pipa PVC
20 ISO 3126 E-74Plastic pipes measurementof dimension
702. Metode pengujian dimensipipa polietilen (pe) untuk air
SNI 06-4821-1998 Metode ini membahas cara uji untuk menentukandiameter luar dan tebal dinding pipa PE
15 -
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
78
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
minum703. Metode pengujian kinerja
pompa denganmenggunakan model
SNI 05-6437-2000 Metode ini digunakan untuk uji kinerja (termasukuji kavitasi) menggunakan model pompa prototipdan untuk penentuan klasifikasi pompa sentrifugalberukuran besar, pompa aliran campur, pompaaliran aksial kecuali pompa untuk pembangkittenaga.
29JIS B 8103Tersting Methods forCentrifugal Pumps, MixedFlow Pumps and AxialFlow Pumps
704. Metode pengujiankoagulasi flokulasi dengancara jar
SNI 19-6449-2000 Metode ini digunakan untuk mengevaluasipengolahan dalam rangka mengurangi bahan-bahan terlarut, koloid dan yang tidak dapatmengendap dalam air dengan memakai bahankimia dalam proses koagulasi flokulasi yangdilanjutkan pengendapan secara gravitasi
9 ASTM D 1129, ASTM D1192, ASTM D 1193,ASTM D 1293, ASTM D1889, ASTM D 3370
705. Metode pengujian kinerjaunit paket instalasipenjernihan air kapasitas dibawah 5 liter/ detik
SNI 19-6777-2002 Metode ini digunakan untuk menentukan mutu dariPaket Unit Instalasi Penjernihan Air
13 -
706. Metode pengujian tekananinternal rendahsambungan mekanik pipapolietilena (pe)
SNI 19-6778-2002 Cara pengujian ini pada sambungan fiting berulirdan pipa PE bertekanan dengan diameter nominalmaksimal 63 mm dilaksanakan dua tahap yangberbeda antara tekanan external dan internal 0,01Mpa dan 0,08 Mpa minimal 1 jam tidak bocor.
9 -
707. Metode pengujianperubahan panjang pipapolietilena (pe)
SNI 19-6779-2002 Metode ini mencakup : Menentukan perubahanpanjang dari pipa polietilena baik low density(LDPE), medium density (MDPE), dan highdensity (HDPE) dengan uji rendam maupun ujioven dan menetapkan nilai maksimum perubahanpanjang untuk semua pipa polietilena.
11 -
708. Metode penentuandensitas referensipolietilena (pe) hitam danpe tidak berwarna padapipa pe dan sambungan
SNI 19-6780-2002 Metode ini mencakup : Cara pengujianmenentukan densitas referensi pipa PE sertasambungannya yang mengandung anti oksidaatau stabiliser, juga dengan penambahan karbonhitam serta menentukan densitas nominal.
11 -
709. Metode pengujiankehilangan tekanan padasistem sambunganmekanik pipa polietilena(pe)
SNI 19-6781-2002 Metode Pengujian ini mencakup tentang :Cara pengujian turunnya tekanan pada sistempengembangan pipa PE secara mekanik danpersyaratan kehilangan tekanan maksimum yangdiperbolehkan pada sistem sambungan Pipa PE.
15 ISO 4059 - 1978 (E)Polyethylene (PE) Pipes-Pressure Drop inMechanical Pipe JointingSystems Method of Testand Requirements
710. Metode pengujiankoagulasi flokulasi danfiltrasi bertekanan
SNI 19-6784-2002 Metode ini meliputi prosedur yang digunakanuntuk melaksanakan prakiraan tekanan dalamrangkaian koagulasi flokulasi filtrasi air baku danair limbah dalam pipa yang bertekanan, yangmengandung padatan terlarut relatif rendah (<30mg/l), untuk setiap ukuran diameter filter lebihbesar dari 100 mm. Metode ini digunakan untukmenentukan efektifitas flokulasi atau koagulasi,dan atau keduanya serta media filter dalammemisahkan padatan terlarut dan koloid dari airbaku dan air limbah
13
ASTM D 4188-82, ASTMD. 1888, ASTM D 2035,ASTM D. 3370, ASTM4187, ASTM D.4189ASTM D 1129Terminologi Relating toWater
Spesifikasi711. Spesifikasi meter air SNI 2547:2008 Spesifikasi ini menetapkan istilah, karakteristik
teknis, karakteristik metrologis danpersyaratan kehilangan tekanan untuk meterair minum. Spesifikasi ini berlaku bagi meterair dengan tekanan kerja maksimum yang
dapat diterima (MAP) 1 MPa (0,6 MPauntuk meter air yang menggunakan pipa
diameter nominal, DN 500 mm) dantemperatur maksimum yang dapat diterimaMAT 50 0C. Spesifikasi ini juga berlaku untukmeter air, tanpa bergantung teknologi,
22
ISO 4064 – 1978Measurement of water folwin cloced conduits metersfor cold potable water partIII : test methods andequipment
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
79
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
digambarkan sebagai integrasi instrumenpengukur secara kontinu menentukan volumeair mengalir melalui meter air.
712. Spesifikasi sumur galiuntuk sumber air bersih
SNI 03-2916-1992 Spesifikasi ini bertujuan memberikan persyaratanteknis sumur gali sebagai sumber air baku untukair bersih yang terlindung dari pencemaran
15
713. Spesifikasi instalasi airminum tipe cikapayang 5
SNI 03-2917-1992 Spesifikasi ini bertujuan untuk men- dapatkaninstalasi air bersih dengan kapasitas 5 Liter/ detik
15 -
714. Spesifikasi cincin karetsambungan pipa air minum,air limbah dan air hujan
SNI 06-4828-1998 Spesifikasi ini membahas persyaratan teknistentang bentuk dasar, ukuran, bahan dankekuatan
10 -
715. Spesifikasi pipa polietilen(pe) dan sambungannyauntuk air minum
SNI 06-4829-1998 Spesifikasi ini membahas persyaratan teknistentang bahan, ukuran, kekuatan hidrostatik,perubahan panjang dan densitas
12 ISO/TC 138/SC 2Polyethylene (PE) pipesfor water supplyspecification
716. Spesifikasi poli-aluminiumkhlo-rida cair untukpengolahan air
SNI 06-3822.1-2000 Spesifikasi ini menjelaskan polialumunium kloridacair untuk pengelolaan air beserta cara pengujianyang berkaitan
32 JIS K.1475-1978
717. Spesifikasi soda abuuntuk pengolahan airbersih
SNI 06-6396-2000 Standar ini meliputi penggunaan soda abu untukpengolahan air dalam penyediaan air bersih danair industri ini mencakup persyaratan umum,spesifikasi bahan, pengambilan contoh,pengemasan, pengiriman dan penandaan sertapengujian
8 ANSI/AWWA B 201-80.AAWA Standard forSoda Ash
718. Spesifikasi flensa pipa bajauntuk penyediaan air bersihukuran (110-366) mm
SNI 07-6404-2000 Spesifikasi ini mencakup dua tipe flensa yangdapat digunakan saling tukar bila dimensi yangdigunakan sesuai standar yang ditentukan
15 ANSI/AWA C:207-86 Steelpipe Flens for Water WorkServices Size 4 in Through114 in
719. Spesifikasi pipa pvcbertekanan berdiameter110-315 mm untuk airbersih
SNI 03-6419-2000 Standar ini mencakup pipa PVC diameter 110 mmsampai 315 mm untuk air bersih, yang dibuatsesuai dengan ketentuan pada SNI yang berlaku.
11 AWWA C 900-91 PolyvinilChlorida (PVC) PresurePipe, 4 in. Through 12 in,for Water
720. Sistem plambing SNI 03-6481-2000 Standar sistem plambing ini berlaku bagi sistemplambing yang baru dan bagian dari padanyayang dipasang setelah standar ini dinyatakanefektif berlaku.
123 National plumbing Code(NPC).ICC, BOCA, ICBO, SBCCI: INTERNATIONALPLUMBING CODE, 2000
721. Tata cara perencanaansistem plambing
SNI 03-7065-2005 Standar Nasional Indonesia (SNI) ini mencakup:1. sistem plambing yang baru untuk air minum,
air buangan, ven dan air hujan pada gedungsampai dengan pipa persil;
2. sistem plambing yang baru direncanakanuntuk perubahan atau penambahanterhadap sistem plambing pada gedungyang sudah dibangun sebelum SNI inidiberlakukan.
-
722. Spesifikasi pipa bajabergelombang dengan lapispelindung logam untukpembuangan air dandrainase bawah tanah
SNI 03-6719-2002 Spesifikasi ini berlaku untuk pipa pembuangan air,drainase bawah tanah, gorong-gorong dan bukanuntuk pipa air limbah rumah tangga ataupembuangan limbah industri; lembaran baja yangdigunakan dalam pembuatan pipa memiliki lapispelindung seng galvanis, aluminium ataucampuran logam seng-alumunium. Spesifikasi initidaktermasuk ketentuan untuk dudukan pipa,timbunan kembali atau hubungan antara bebantimbunan dan tebal lembaran pipa baja.
27 AASHTO. M 36/M 90,Standard Specification forCorrugated Steel Pipe,Metallic-Coated for Sewerand Drains
723. Spesifikasi unit paketinstalasi pengolahan air
SNI 6773 : 2008 Standar ini menetapkan mengenai komponen,ukuran, bahan, peralatan, struktur dan kinerjadari paket unit instalasi pengolahan air minumuntuk kapasitas maksimum 50 l/det.
17 -
724. Spesifikasi desinfeksiperpipaan air bersih
SNI 19-6783-2002 Standar ini meliputi prosedur untuk desinfeksi pipaPVC yang baru dan yang perlu diperbaiki. Semua
15 AWWA B 300Standard for hypochlorifes
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
80
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
perpipaan baru harus didesinfeksi sebelumdipasang.
725. Spesifikasi pipa resintermoseting bertekananberpenguat fiber-glass
SNI 03-6785-2002 Spesifikasi ini meliputi pembuatan dan pengujianpipa resin termoseting bertekanan berpenguatfiberglass (RTRP) diameter 1 inch (25 mm)sampai 144 inch (3700 mm), pipa adukan plastikberpenguat fiberglass (RPMP) dan sistempenyambungannya untuk penggunaan dalamjaringan air baik di atas maupun di bawahpermukaan tanah.
62 ASTM D 2992Obtaining HydrostaticDesign Basis forReinforced ThermosettingResin Pipe and Fittings.ASTMD3567 StandardMethod of determiningDimensions of ReinforcedThermosetting Resin Pipeand Fittings.
726. Spesifikasi simbol gambarsistem penyediaan air dansistem drainase di dalamtanah
SNI 19-6786-2002 Spesifikasi ini menetapkan simbol-simbol gambaruntuk saluran-saluran perpipaan dan parittermasuk simbol-simbol bagian dan peralatanyang dibuat dipabrik untuk dipergunakan padagambar dan perencanaan sistem penyediaan airdan sistem drainase. Untuk suatu gambar yanglebih detail, simbol-simbol dasar ini dapatdilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yangdisyaratkan dalam satu sistem simbol-simbol yanglebih rinci pada penggambaran atau padapenjelasan yang diuraikan secara terpisah simbol-simbol digambarkan pada potongan-potongangalian dan elevasi.
10 ISO 128,Technical drawings-General Principles ofpresentation.
Tata cara727. Perencanaan instalasi
saringan pasir lambatSNI 3981 : 2008 Standar ini memuat persyaratan umum,
persyaratan teknis, dan perencanaan instalasisaringan pasir lambat sebagai pegangan bagipenyelenggara pembangunan untuk mengolahair baku dengan kekeruhan ≤50 mg/Liter SiO2
menjadi air minum.
15 -
728. Tata cara pengoperasiandan perawatan instalasisaringan pasir lambat
Judul direvisi menjadi :Tata cara pengoperasiandan perawatan instalasisaringan pasir lambat
SNI 03-3982-1995Sedang direvisi
Tata cara ini digunakan untuk memperoleh lamamasa operasi saringan yang optimum, kuantitasdan kualitas air olahan sesuai perencanaan
Tata cara ini digunakan untuk memperoleh lamamasa operasi saringan yang optimum, kuantitasdan kualitas air olahan sesuai perencanaan
15 -
729. Tata cara commissioninginstalasi pengolahan air
SNI 0004:2008 Tata cara ini meliputi istilah dan definisi,persyaratan yang berlaku untuk semuakapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) baikuntuk unit paket maupun konstruksi beton dancara pengerjaan.Commissioning IPA merupakan uji cobaterhadap kinerja masing-masing unit danterhadap keseluruhan proses IPA dari mulai airbaku sampai menjadi air minum yangdilaksanakan oleh tim yang ditetapkan.
31 -
730. Tata cara pengelasan pipabaja untuk air di lapangan
SNI 03-6405-2000 Tata cara ini memuat pengelasan di lapangansecara manual, semi otomatik dan otomatikdengan proses pengelasan busur logam padapipa baja yang dibuat di pabrik
11 AWWA C 206-82Field Welding of SteelWater Pipe, AISI, ASTMA.283, AWS A2.4, AWSA3.0, AWS D1.1, AWWAC200, AWWA manual M11
731. Tata cara pengambilancontoh air dari salurantertutup
SNI 05-6375-2000 Tata cara ini mencakup tentang peralatan dancara pengambilan contoh air dari saluran tertutupseperti aliran pada stasiun pembangkit, untukanalisis kimia, fisika, mikrobiologi dan radiology.
24 ASTM D 1066ASTM D 3370-95aSampling Water fromClosed Conduits
732. Tata cara pelapisanepoksi cair untuk bagian
SNI 07-6398-2000 Standar ini mencakup bahan dan persyaratanpelaksanaan pada sisitem pelapisan epoksi cair,
17 SSPC PA 2Method for Measurement
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
81
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
dalam dan luar padaperpipaan air dari baja
hal ini sesuai untuk digunakan pada air bersih danakan melindungi perpipaan terhadap korosi padabagian dalam dan luar pada pipa baja, bagiankhusus, sambungan las, dan sambungan yangdipasang di bawah tanah atau atau terendam air,pada kondisi konstruksi normal. Sistem Pelapisanini tidak digunakan bagi pipa yang belum ditekukdan terpasang. Sistem pelapisan terdiri dari satulapisan dasar berupa dua lapisan epoksi, dan satuatau lebih lapisan penutup berupa dua lapisepoksi. Lapisan penutup ini dapat menggunakanter batu bara sebagai pelapis epoksi, ataumenggunakan pelapis epoksi yang tidakmengandung ter batu bara, tetapi memenuhipersyaratan standar ini. Sistem pelapisan dapatterdiri dari dua atau lebih lapisan epoksi yangsama tanpa menggunakan lapisan daasar. Sisitempelapisam harus disesuai kan dengan persyaratankinerja dalam standar ini. Sistem pelapisan dapatdilakukan di pabrik atau di lapangan, sedangkanuntuk pengelasan sambungan dan kerusakanpermukaan dilakukan di lapangan. Sistempelapisan ini pada umumnya dilakukan untukperpipaan air bersih
of Dry paint Thickness withmagnetic Gages, AWWA C203, AWWA C 209
733. Tata cara perencanaanunit paket instalasipengolahan air
SNI 6774 : 2008 Standar ini mencakup ketentuan-ketentuanmengenai kriteria perencanaan, air baku,kapasitas instalasi, unit operasi, struktur danbahan serta cara pengerjaan dalammerencanakan unit paket instalasi pengolahanair agar diperoleh unit IPA yang optimaldengan kapasitas maksimum 50 L/detik.
27 -
734. Tata cara pengoperasiandan pemeliharaan unitpaket instalasi pengolahanair
SNI 6775 : 2008 Standar ini mencakup cara pengoperasian,pemeliharaan, teknisi, bahan dan peralatan.
24 -
735. Tata cara pengawasanpemasan-gan unit paketinstalasi penjernihan air
SNI 19-6776-2002 Tata cara ini digunakan untuk pengawasanpelaksanaan pemasangan unit InstalasiPenjernihan Air yang sesuai dengan perencanaan
27 -
736. Tata cara pemasanganperpipaan besi daktil danperlengkapannya
SNI 19-6782-2002 Tata cara ini mencakup cara pemasanganperpipaan besi daktail dan perlengkapannya untukpelayanan air bersih.
25 AWWA C600-82 :Instalation of Duetile-IronWater mains and TheirAppurtenances
26. Persampahan
Metoda uji737. Metode pengambilan dan
pengukuran contohtimbulan dan komposisisampah perkotaan
SNI 19-3964-1994 Metode ini digunaknan untuk mendapatkanbesaran timbulan sampah yang digunakan untukperencanaan dan pengelolaan sampah
15
Spesifikasi738. Spesifikasi timbulan
sampah untuk kota kecildan sedang di indonesia
SNI 19-3983-1995 Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan kriteriaperencanaan persampahan untuk kota sedangdan kota kecil di Indonesia.
6 -
739. Spesifikasi komposterrumah tangga individualdan komunal
SNI 19-7029-2004 Spesifikasi ini mencakup istilah dan definisi,persyaratan teknis mengenai bentuk, ukuran danbahan komposter rumah tangga individual untukmelayani 1 keluarga antara 5 samapi dengan 7jiwa dan komunal untuk melayani 10 KK atauantara 50 – 70 jiwa. (RSNI S-01-2002)
11 -
740. Spesifikasi kompos darisampah organik domestik
SNI 19-7030-2004 Spesifikasi ini memuat persyaratan kandungankimia, fisik dan bakteri yang harus dicapai darihasil olahan sampah organic domestic menjadikompos. (RSNI S-02-2002)
8 CAN/BNQ 0413-200A National CanadianStandar for the compostingindustry, EPA Regulation
Daftar Standar Nasional Indonesia (SNI) 2009
Catatan : yang dicetak tebal adalah SNI yangMengalami perubahan dari edisi sebelumnya(fulltext SNI 2008 dan 2009 dapat di download diwww.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni )
*Direvisi oleh panitia teknis kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup
82
No. Judul Standar Nomor Standar Ruang LingkupJumlah
HalStandar Asing
yang terkait
503, British ColombiaRegulation 334/93, AAFC
Tata cara741. Tata cara pemilihan lokasi
tempat pembuangan akhirsampah
SNI 03-3241-1994 Tata cara ini digunakan untuk menentukan lokasitempat pembuangan akhir sampah
19 -
742. Pengelolaan sampah dipermukiman
SNI 3242 : 2008 Standar ini memuat persyaratan danpengelolaan sampah permukiman di perkotaanuntuk jenis sampah domestik non B3 dan B3dengan menerapkan 3R mulai dari kegiatan disumber sampai dengan TPS .
29 -
743. Tata cara teknik operasionalpengelolaan teknik sampahperkotaan
SNI 19-2454-2002 Tata cara ini digunakan untuk memperoleh sistempengelolaan sampah di daerah perkotaan.
31 -
27. Sanitasi
Metoda uji744. Metode pengujian kinerja
pengolah lumpur aktifSNI 19-6447-2000 Metode ini digunakan untuk memisahkan benda
tersuspensi dan benda terlarut yang sukarmengendap menjadi hasil olahan lumpur yangyang mudah mengendap, dengan pencampuranair buangan dan lumpur aktif yang merupakanagregat mikro organik aerobik melalui absorpsibiokimia, oksidasi atau asimilasi.
13 JIS B 7512Steel Tape measures
Spesifikasi745. Spesifikasi pipa beton
untuk saluran air limbah,saluran air hujan dangorong-gorong
SNI 03-6368-2000 Spesifikasi ini meliputi pipa beton yang tidakbertulang untuk mengalirkan air limbah rumahtangga, limbah industri, air hujan dan untukgorong-gorong
11 ASTM C 33, ASTM C 150,ASTM C 309, ASTM C443, ASTM C 497, ASTMC 618, ASTM C 822
746. Spesifikasi dan tata carapemasangan perangkapbau
SNI 03-6379-2000 Spesifikasi ini mengatur mengenai bahan danpemasangan dari unit perangkap, pencegat danpemisah.
10 IPC. Chapter 10. “Trap” ,ASSE 1018, ASSE 1014,PDI - 81
747. Spesifikasi saluran air huijanpracetak berlubang untuklingkungan permukiman
SNI 03-6966-2003 Spesifikais ini memuat mengenai bentuk danukuran, bahan serta konstruksi saluran air hujanpracetak berlubang untuk lingkungan permukiman
11 -
Tata cara748. Tata cara perencanaan
tangki septik dengan sistemresapan
SNI 03-2398-2002Sedang direvisi
Tata cara ini memuat istilah dan definisi,persyaratan tangki septik dan sistem resapanyang berlaku bagi pembuangan air limbah rumahtangga untuk daerah air tanah rendah dan jumlahpemakai maksimal 10 Kepala keluarga (1 KepalaKeluarga sama dengan 5 jiwa)
16 -
749. Tata cara perencanaanbangunan mck umum
SNI 03-2399-2002 Tata cara ini meliputi istilah dan definisih,persyaratan yang berlaku untuk sarana ruanganMCK yang terletak di lokasi permukiman padat,dengan beban pemakai maksimum 200 orang.MCK umum dapat merupakan satu kesatuanbangunan atau terpisah-pisah untuk mandi, cucidan kakus.
14 -
750. Tata cara pengambilancontoh limbah tanpapemadatan dari truk
SNI 19-6409-2000 Tata cara ini mencakup beberapa metode untukpengambilan contoh limbah dari truk, khususuntuk pengambilan contoh limbah tanpapemadatan dari tumpukan limbah menggunakanbeberapa macam peralatan pengambilan contoh
11 ASTM D 5283Practise forDecontamination of FieldEquipment Used atNonradioactive WasteSites
751. Tata cara penimbunan tanahuntuk bidang resapan padapengolahan air limbah rt.
SNI 19-6410-2000 Tata cara ini mencakup bidang perencanaan danpelaksanaan sistem penimbunan tanah untukbidang resapan pada pengolahan air limbahrumah tangga
21 IPSDC 1995 chapter 9
752. Tata cara evaluasi lapanganuntuk sistem peresapanpembuangan air limbah rt.
SNI 19-6466-2000 Tata Cara ini mengatur tentang cara evaluasilapangan untuk sistem peresapan pembuanganlimbah air rumah tangga .
17 IPSDC 1995 chapter 9