daiam - erepo.unud.ac.id
TRANSCRIPT
XATAI.OG DAIAM TERBITAN
r|AXA'EMEN KELAINAN RESPIRASI
l,freAil FOKUS UNITLAYANAN PRIMERDenpasar, PT. Percetakan Bali
vii + 316 hlm; 14,8 x 21 cm
I58t{ : 978-50 Z-29 4-ZZ4-s
MAflA'EMEN KELAINAN RESPIRASI
DEilGAN FOKUS UNIT TAYANAN PRIMER
EditonProf. DR. Dr. lB Ngurah Rai, Spp(K)
Dr. GN Eagus Artana, SppD
uirnardPT. Fercdlatan Bali, Jl. Gajah Mada t/1 Denpasar g}ttl,r€lp. (ff161! 2i3r'7 23, z3s2tl-ilPlllP : [email protected], Tanggal pengukuhan DKp : 01 Juli 200G.
:(B ILMU PENYAKIT PARU I 2017
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar lsi
llatalaksana Kanker paru KarsinomaBukan Sel Kecil Stadium Lanjut:; Bagus Ngurah Rai, lda Ayu Jasminarti D.K.
Dasar Diagnostik dan Manajemen Kanker paru
:a Ayu iasminarti D.K.
lerapi Target Pada Kanker paru
Sede Ketut Sajinadiyasa
totianajemen Asma Jangka panjang
i !,igurah Rai, Ni Wayan Candrawati
Manajemen Serangan Asma Akut di Unit Gawat Darurat:Fokus pada lnhalasi Kortikosteroid:N Bagus Artana, lB Ngurah Rai
llerapi Antibiotik Broadspectrum pada CAp\'lade Bagiada, lG N AJaya Semara putra
Respon lmun Saluran pernafasan.:etut Suryana
lmaging Dalam Diagnosis penyakit Respirasiilysanti Dwi Martadiani
Prinsip Dasar Manajemen Efusi pleura
f,ewa Made Artika, Venny Singgih
il
10
23
34
44
57
82
91
.
:
:
704
:*its LMU PENYAKIT PARU I 2017
Bronkiektasis :
Patogenesis dan Penatalaksanaan Jangka Panjang t25
hengah Artika, Pande Made Andikayasa
Pengaruh Vape pada Kesehatan Paru dan Smoking Cessqtion 150
: ltu Wardana, Gede OkY ArYanthana
Peranan Fisiologi Paru dalam Klinis """""'Futu Gede Adiatmika
t67
Bronkitis Kronis dan Bronkitis Kronis Eksaserbasi Akut 176
da Bagus Suta, VennY Singgih
Meningkatkan Kewaspadaan TB-HIV 193
Made Susila Utama, Tuti Parwati Merati
lJpddte Pnemococcql Vaccine ln Elderty 201
iGP Suka Aryana
Penyakit Paru Kritis pada Pasien Sepsis """"" 209
)r. dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, SpAn,KAR
Emerging Respiratory Tract lnfection in Travelers """"""""" 218
I Ketut Agus Somia, Tuti Parwati Merati
Terapi Oksigen pada Penyakit Respirasi 227
Putu Andrika, Pande Made Andikayasa
Peran Bronkoskopi pada Penyakit Respirasi 245
Ni Wayan Candrawati
PKB ILMU PENYAKIT PARU I 2017
Manajemen Terkini Mikosis Paru ........'.... 255
lda Bagus Ngurah Rai, lda Ayu Jasminarti D.K.
Manajemen Batuk Kronik dan
Penyakit Refluks Gastro Esofagus (PRGE) 269
I Dewa Nyoman Wibawa
Pendekatan Bedah pada Penyakit Pleura .................
I Nyoman Semadi
272
vil
PKB ILMU PENYAKIT PARU I 2017
EMERGING RESPIRATORY TRACT INFECTION IN TRAVELERS
I Ketut Agus Somia, Tuti Parwati Merati
Divisi Penyakit Tropik dan lnfeksiBagian/SMF llmu Penyakit Dalam
FK Universitas Udayana / RSUP Sanglah Denpasar EALI
Pendahuluan
Penyakit infeksi saluran nafas dan paru merupakan salah s;trpenyakit infeksi yang sering ditemukan pada wisatawan. Demikian .,grpenyakit infeksi saluran nafas dan paru sering merupakan penyakit infern
emerging dan reemerging yang menjadi ancaman dan berhubungan dengan
aktifitas wisata, seperti misalnya severe acute respirotory syndrome (SA;5
pada tahun 2000, influenza H1N1 pandemik 2009, dan yang terakhir ada ar
pneumonia yang disebabkan oleh MERS Cov pada tahun 2At2. Cara penulaal
meliputi penularan melaui droplet dan kontak langsung, perjalanan melai*r
udara merupakan cara transmisi yang efisien. Spektrum klinis infeksi salular
nafas pada wisatawan sangat luas mulai dari infeksi saluran nafas atas c;rbawah. Para klinisi semestinya waspada terhadap beberapa penyakit ya.16
berkaitan dengan perjalanan wisata dan diagnosis ditegakkan tidak hanirdidasari oleh gambaran klinis, akan tetapi juga mempertimbangkan tempar
wisata, lama tinggal dan lama masa antara paparan dengan mulai timbuln1rkeluhan.l'2 Berikut akan dibahas secara ringkas tentang penyakit infekjsaluran nafas emerging pada wisatawan.
Penyakit infeksi emerging dan reemerging pada wisatawan
Penyakit infeksi emergrng kejadiannya semakin meningkat dalam idekade terakhir dan cendrung tetap mengancam pada masa yang aka*
datang. Penyakit infeksi tidak lagi dibatasi oleh batas- batas geografis. Ya14
termasuk dalam penyakit infeksi emerging adalah:
218
PKB ILMU PENYAKIT PARU I 2017
- Timburnya infeksi baru akibat perubahan atau evorusi organisme yangada.
- Penyakit infeksi yang sudah diketahui sebelumnya muncul padageografis atau populasi baru
- rnfeksi yang seberumnya tidak diketahui muncur di daerah yangmengalami transformasi ekologis
- lnfeksi rama kemudian muncur kembari sebagai akibat resistensiantimikroba pada agen atau akibat tindakan kesehatan masyarakat.- rnfeksi rama yang terah dikendarikan dan dieriminasi kemudianmuncul kembali
Perjalanan atau aktifitas wisata memberikan kontribusi besarterhadap kemuncuran dan penyebaran penyakit infeksi. pergerakan masif danbeberapa faktor faktor rain yang menyertai seperti pengaruh sosiar, poritik,iklim, lingkungan dan teknorogi ikut berperan daram penyebaran penyakitinfeksi' Beberapa faktor dari wisatawan yang mempengaruhi timburnyapenyakit menurar di daerah tertentu meriputi; patogen yang ada di daramtubuh, flora mikrobiorogis, vektor pada tubuh, sekuele imunorogik dari infeksimasa lalu, kerentanan terhadap infeksi, susunan genetik, budaya, kebiasaan,perilaku dan teknologi.3.a
Penyakit infeksi saluran nafas dan paru emerging dan re_emerging padawisatawan
Daram diagnosis penyakit infeksi saruran nafas dan paru emergingdan reemerging pada wisatawan sangat penting mempertimbangkan areageografis tempat berwisata ( taber 1) dan masa inkubasi yang dapatdiperkirakan dari waktu mendapat paparan sampai dengan murai timburnyagejala dan tanda infeksi ( tabel 2)
279
PKB ILMU PENYAKIT PARU I 2017
Tabel 1. Penyebab infeksi saluran nafas dan paru yang berkaitan dengan
area geografis.
Area geografis Sering Kadang-kadang Jarang
Afrika Sub HIV-
Sahara associated
North Africa,
Middle East
and
Mediterranean
Eastern Legionellosis
Europe and
Scandinavia
South and diphtheria,
Central Asia TB, avian flu
Katayama syndrome, Histoplasmosis,
tropical pulmonary pneumonic
eosinophilia plague,
(Wuchereiabancrofti), Paragonomiasis
Loeffler's syndrome
(hookworm,
strongyloides)
hydatidosis
Q fever, tropical MERS CoV
pulmonary
eosinophilia(Wuchereia
bancrofti) Loeffler's
syndrome (hookworm,
asca riasis,
strongyloides)
hydatidosis,
toxoca riasis
Pertussis,toxocariasis Hantavirus,
tularemia
Melioidosis,Loeffler's Nipahvirus
syndrome (hookworm,
ascariasis,
220
PKB ILMU PENYAKIT PARU I 2017
Northern
Australia
Latin America
and
Caribbean
Coccidioidomycosis,
histoplasmosis,
leptospirosis,
diphtheria, tropicalpulmonary
eosinophilia
(Wuchereia bancrofti),Loeffler's syndrome
(ascariasis,
strongyloides),
hydatidosis,
toxocariasis
Coccidioidomycosis
histoplasmosis,
Southeast Asia avian flu
strongyloides)
hydatidosis
Melioidosis, tropicalpulmonary
eosinophilia (Brugia
malayi), Loeffler's
syndrome
(strongyloides,
hookworm),
leptospirosis,
diphtheria
Q fever
SARS,
hantavirus,
Nipah virus,
dirofila riasis,
Katayama
syndrome,
paragonomiasis
Melioidosis,
dirofilarisis,
pertussis
Hantavirus,
d irofilariasis
Dirofilariasis, efever
Legionellosis,
pertussis,
diphtheria
North America
221
PKB ILMU PENYAKIT PARU I 2017
toxocariasis
Tabel 2. Masa inkubasi beberapa penyebab infeksi saluran nafas dan paru
Masa lnkubasi lnfeksi
Kuang dari 10
hari
Antara
hari
10-27
Lebih dari 21 hari
Virus: influenza, SARS, MER5, Nipah
Bakteri: organisms yang sering menyebabkan pneumonia
(Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae),
melioidosis, Legionellosis, plague, pertussis, diphtheria
Jamur : histoplasmosis
Virus: MER5, Nipah, hantavirus
Bakteri : pertussis, melioidosis
jamur: histoplasmosis, coccidioidomycosis
Parasit: Eosinophilic: ascariasis, hookworm, strongyloides,
Toxocariasis
Bakteri: Qfever, TB
Parasit: Eosinophilic: schistosomiasis, hydatidosis,
dirofilariasis, paragonomiasis, Wuchereia bancrofti,
Brugia malayi
Berikut akan dibahas
paru emerging dan re-emerging
beberapa penyakit infeksi saluran nafas dan
berdasarkan etiologinya.
222
:(B ILMU PENYAKIT PARU I 2017
l,nfeksi saluran nafas dan paru yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
lnfeksi saluran nafas atas lebih sering ditemukan dibandingkan infeksisaluran nafas bawah. pada umumnya jenis penyakit infeksi saruran nafas dan:aru pada wisatawan dan non wisatawan adarah hampir mirip. Beberapasatogen bakterial yang tidak berkaitan langsung dengan tujuan wisata adalahS pneumonia, Mycoplasma pneumonia, Haemophillus influenza danChlamydophila pneumonia. sedangkan penyakit yang rebih spesifikrisebabkan oleh c. burnetti (e fever), Legionella pneumophila (Legioneila),3ordetella Pertusis (pertussis), Corynebacterium diphtheria (diphtheria) dan-eptospira (Leptospirosis) biasanya terjadi epidemis di negara tertentu.Penyebab penyakit infeksi saruran nafas dan paru yang menyebabkanemergence dan re-emergence adalah:
lnfluenza
Flu burung (Avian infruenza sub-type H5N1 terjadi pada tahun 1997,terutama di Asia dan Afrika timur raut , kemudian kasusnya meningkat diMesir. Dari tahun 2003 sampai oktober 2015 total terdapat g44 kasusterkonfirmasi dengan angka kematian lebih dari 50 %. pada Maret 2013 diCina pertama dilaporkan subtype fru burung H7N9 , yang ditandai denganpneumonia yang cepat memburuk, gagal nafas dan ARDS. Terapi terkiniinfluenza adalah pemberian neuraminidase inhibitor (oseltamivir) secepatmungkin pada pasien dan individu yang kontak erat. pencegahan fru burungsangat sulit karena diversitas antigenic virus-virus yang beredar, yangmenghambat perkembangan penemuan vaksin. Tenaga kesehatan harusmemakai alat perlindungan diri yang direkomendasikan dan mendapatkanprofilaksis pasca pajanan setelah kontak dengan pasien.
SARS dan Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS CoV)
sARS pertama kari diraporkan oreh wHo pada November zoo2 dicina, dengan cepat menyebar ke seruruh dunia. Epidemi pertama terjadi hoterHongKong pada Februari 2003. Virus dengan cepat menyebar ke 1G tamuhotel yang tinggal di lantai yang sama dengan individu yang terinfeksi.
223
PKB ILMU PENYAKIT PARU I 2017
Dilaporkan lebih dari 30 negara terjangkit, lebih dari g000 kasus di selururdunia dengan angka kematiang,g%.
sARS ditularkan melalui airborne, dengan risiko transmisi paling besa-pada orang yang merawat. Gejala SARS meliputi batuk tidak produktif, diiku:dengan sesak nafas. Saat ini belum ada antiviral yang efektif terhadap sARSMenghentikan transmisi merupakan cara pengendalian wabah, dengan caramemakai alat perlindungan diri yang efektif. Dari juli 2003 sampai sekarangbelum ada laporkan konfirmasi kasus SARS lagi
MERS CoV pertamakali ditemukan pada bulan September 2012sampai bulan oktober 2015 tercatat 1611 kasus dengan 570 kematian. Kasusyang dilaporkan di luar Timur Tengah adalah di Korea selatan pada bulan Me2015 yaitu pada kelompok orang yang baru datang dari Timur Tengahsebanyak 185 kasus dengan 36 kematian (angka kematian 19.5%). rnfeksMersCoV perlu dicurigai pada orang yang baru datang dari darah endemi.dalam waktu 14 hari dengan keluhan demam dan gejala saluran nafas. Sampasaat ini belum tersedia vaksin dan obat secara spesifik.
Plague
Pneumonia plague disebabkan oreh basirus prague ( yersenia pestis )
Pneumonia plague endemis di beberapa bagian Afrika, dengan kasus sporadi.di seluruh dunia. Secara historis pernah terjadi 3 kali pandemi bubonic darpneumonia plague yaitu abad ke 6, abad ke 14 dan abad ke 19. wabaiterakhir dilaporkan terjadi di Madagascar pada september 2014, dengan 263kasus dan angka kematian 26.g%.
Transmisi terjadi melalui droplet. pneumonia plague merupaka:komplikasi dari bubonic plague. petunjuk klinis yang penting untuk diagnostisadalah riwayat perjalanan ke daerah endemis, gejala pernafasan yang cepatdalam beberapa jam dari asimtomatik, demam dan batuk/ hemoptisis) darpneumonia bilateral. Terapi antibiotik pilihan adalah streptomycin, tetrasiklindan sulphonamid. Antibiotic alternative adalah gentamisin dan fluorokuinolon
224
J
PKB ILMU PENYAK PARU I 2017
semua orang yang kontak erat harus mendapat antibiotik profiraksis danCipantau gejala yang timbul.
Hanta
Hantavirus purmonary Syndrome (Hps) adarah penyakit infeksisaluran pernafasan yang fatal pada manusia, yang disebabkan oleh infeksihantavirus. Transmisi merarui tikus yang membawa hantavirus. penyakit initersebar di beberapa daerah di Amerika dan beberapa raporan kasus sporadisterjadi di Eropa. Tanda-tanda infeksi sangat bervariasi dari proteinuria, edemaparu dan perdarahan.
Terapi pada Hantavirus, merupakan terapi suportif denganpemberian cairan intravena yang hati-hati. Resusitasi cairan yang agresifcendrung akan mempercepat terjadinya edema paru dan gagar nafas orehkarena terjadinya kebocoran kapiler. pemberian oksigenasi membranekstrasorporea (ECMo) secara dramatis terah mengurangi angka kematian.
Legionella
Legonella merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakitdemam yang ringan sampai pneumonia yang fatar (Legionnaires). wHo padatahun 2014 meraporkan 302 kasus regionerosis di Lisbon protugar yangberkaitan dengan kontaminasi industry pendingin. penyakit ini diturarkanmelalui inharasi aerosor yang terkontaminasi bakteri, Kerompok risiko tinggimeliputi individu dengan komorbid, orang tua, perokok danimunocompromise. Diagnosis ditegakkan dengan pCR urine dan terapiantibiotika pilihan adalah makrolide.
lnfeksi saluran nafas dan paru yang disebabkan jamur
Daerah tujuan wisata memegang peranan penting dalam infeksijamur yang terkait. rnfeksi jamur pada individu immunokompeten umumnyaterjadi di Amerika' Histoprasmosis mesti dipikirkan pada wisatawan yang barudatang dari Midwest dan daerah pusat Amerika Utara sampai Amerika Latin
225
PKB ILMU PENYAKIT PARU I 2017
dan afrika tengah dan afrika barat. Pada tahun 2013, histoplasmosis pertama
kali dilaporkan di Asia yaitu daerah Cina barat daya sebanyak 300 kasus.
Coccidioidomikosis (Valery fever) merupakan penyakit mikosis yang
terkait wisata. Daerah endemic meliputi California selatan, Arizona, AmerikaTengah dan Amerika Selatan. Diagnosis perlu dpikirkan bila penyebab flu like
illness, batuk non produktif dan nyeri pleuritik telah disingkirkan akan tetapigejala tetap terjadi dan persisten.
Ringkasan
Aktifitas wisata memberikan kontribusi besar pada timbulnyapenyakit tnfeksi emerging dan re-emerging pada saluran nafas dan paru
Penyakit tersebut dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur darparasit. Penyakit yang menimbulkan dampak global adalah SARS, infeksi aviar
influenza, influenza H1N1 pandemi 2009 dan MERS CoV. Diagnosis penyak:
tersebut perlu mempertimbangkan daerah tujuan wisata, faktor risiko da-
lama masa inkubasi.
Kepustakaan
Leder K, Sundararajan V, Weld L, Pandey P, Brown G, Torresi -
Respiratory Tract lnfections in Travelers: A Review of the GeoSentireSurveillance Network. Clinical lnfectious Diseases 2003; 36:399-406Korzeniewski K, Nitsch-Osuch A, Lass A, Guzek A. Respiratory lnfectic-r:in Travelers Returning from the Tropic, Advs Exp" Medicine, Biolog', -
Neuroscience and Respiration (2015) 10: 75-BZ -:10. 1"007/ss8 4 _2014 _89Wilson ME. Travel and the Emergence of lnfectious Disease. Emerg -6
lnfectious Disease. 1995;1: 39- 46Morens DM, Fauci AS (2013) Emerging lnfectious Diseases: Threats ::Human Health and Global Stability. PLoS Pathog 9(7): e1003a:-doi:lo.!37 1/ jou rnal. ppat. 1 003467Trimble A, Moffat V, Collins AM. Pulmonary infections in the retu--s(travele r. P neu mo n i a. 2A17 ; 9 :7. DO I 10. 1 186/ s4t47 9 -O77 -OO26-t
2.
3.
4.
5.
226
ISBN 9?8-502-294-22{-5
,illlllltltltlil]ruilruil