dalang dalam gereja (studi kasus tentang peranan...
TRANSCRIPT
DALANG DALAM GEREJA
(Studi kasus Tentang Peranan Seorang Dalang Dalam GPIB ATK Sektor Tambakrejo Ditinjau dari Perspektif Sosio-Teologi)
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Teologi di Fakultas Teologi
Universitas Kristen Satya Wacana
Leonardo Semen
712007085
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS TEOLOGI
SALATIGA
2012
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam tulisan skripsi ini belum ada karya yang diajukan
atau ditulis oleh kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga
tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis, kecuali yang mengacu dalam
buku atau naskah lain yang disebutkan dalam daftar pustaka.
Salatiga,7 Februari 2012
Penulis
Motto
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan
ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.
(James Thurber)
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari
orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah.
(Abu Bakar Sibli)
Skripsi ini dipersembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus
Trimakasih Tuhan atas berkat yang sudah diberikan selama hidup ini dan
selalu memberikan kekuatan untuk belajar di Salatiga
Bapak dan Ibu
Trimakasih buat kedua orang tuaku, yang telah menjadi penyemangatku
untuk belajar di fakultas teologi dan mendoakan ku, tanpa kalian aku bukan
apa-apa
Saudara dan teman-teman
Trimakasih untuk segala bantuan dan saran yang sudah diberikan. Maaf
apabila sering membuat sulit kalian
God Bless all
KATA PENGANTAR
Keputusan untuk masuk ke fakultas teologi UKSW (Universitas Kristes Satya Wacana)
Salatiga, bukanlah suatu keputusan yang mudah, apalagi harus meninggalkan kedua orang tua di
kampung halaman sana. Sebelum berada di fakultas teologi UKSW Salatiga penulis sudah
terlebih dahulu menempuh studi di fakultas lain. Pada tahun 2007 bulan Juni, saya memutuskan
untuk masuk ke fakultas teologi. Keputusan untuk masuk fakultas teologi UKSW Salatiga sedikit
memunculkan keraguan dari kedua orang tua, karena saya dianggap tidak serius untuk belajar.
Dengan sebuah usahan yang keras akhirnya saya bisa meyakinkan kedua orang tua kalau saya
bisa belajar di fakultas teologi. Atas campur tangan Tuhan Yesus Kristus dalam hidup saya,
maka saya bisa menempuh proses belajar di fakultas ini kurang lebih empat tahun dan akhirnya
dapat membuat sebuah tulisan skripsi yang menjadi syarat untuk lulus. Penulis sangat bersyukur
kepada Tuhan Yesus yang telah menuntun serta menyertai perjalanan saya sampai pada saat ini,
karena sumber hikmat, pengetahuan, dan kebijaksanaan yang penulis terima semua berasal dari-
Nya. Maka dari itu penulis mengungkapkan syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus
Kristus.
Selain itu pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi ini. Adapun pihak-pihak
yang ingin penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Antara lain:
1. Kedua orang tua dan saudara yang sudah mendukung saya selama studi di Salatiga. Kiranya
apa yang telah diberikan kepada saya dapat menjadi sesuatu yang berguna suatu saat nanti,
Tuhan selalu menjaga kalian semua.
2. Dr. David Samiyono selaku pembimbing I, yang telah banyak memberikan pemikiran dalam
proses penulisan skripsi ini serta meluangkan waktunya kepada saya. Kiranya Tuhan Yesus
selalu memberkati bapak beserta keluarga.
3. Pdt. Totok S. Wiryasaputra, Th.M selaku pembimbing II dan penguji II, yang telah
mengajarkan saya bagaimana cara membuat suatu karya ilmian yang benar dan mengajarkan
tentang budaya Jawa yang selama ini tidak banyak saya pahami. Kiranya Tuhan Yesus
Kristus selalu memberkati bapak beserta keluarga dan pelayanannya.
4. Pdt. Dr. Retnowati selaku penguji I dan dekan fakultas teologi, sebagai penguji Ibu
Retnowati telah banyak memberikan masukan dan kritik yang bersifat membantu tentang
skripsi saya ini. Sebagai dekan Ibu Retnowati telah memberikan banyak pelajaran tentang
fakultas teologi. Tuhan selalu memberkati Ibu Retnowati beserta keluarga dan memberikan
kekuatan dalam memimpin fakultas teologi.
5. Penulis sangat berterima kasih kepada semua staf pengajar dari fakultas teologi UKSW,
mulai dari Bapak John Titaley, Bapak Daniel Nuhamara, Ibu Retnowati, Bapak Mesakh, Ibu
Dien Sumiyatiningsih, Bapak Totok S. Wiryasaputra, Bapak David Samiyono, Bapak Yusak
Setiawan, Bapak Thobias Messakh, Bapak Drie (Eyang Drie), Ibu Hendrika Watimena,
Bapak Agus Santoso, Bapak Chris, Bapak Isak Lattu, Bapak Yopie Angle,Ibu Mariska, Ibu
Irene, dan Bapak Basuki, yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, namun juga
dapat menjadi orang tua, teman dan teladan selama berada di fakultas teologi UKSW
Salatiga.
6. Penulis sangat berterima kasih kepada Ibu Pdt.Merziline.Ch.Ressok,S.Th (Pendeta GPIB
ATK) yang telah banyak membantu mulai dari memberikan ide, judul dan menyediakan
tempat penelitian kepada penulis. Tuhan selalu memberkati Ibu pendeta beserta
pelayanannya.
7. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Nari/Dalang yang telah bersedia untuk
menjadi objek dari penulisan skripsi ini. Tanpa bantuan dari Pak Nari tulisan ini tidak akan
ada, semoga Pak Nari selalu di pakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi jemaat GPIB ATK.
8. Kepada saudari Mercy Rinny Kaligis yang telah membantu dan memberikan ide dan koreksi
dari tulisan ini. Tuhan Yesus selalu memberkati beserta keluarga.
9. Kepada seluruh jemaat GMIM ANUGERAH yang sudah menerima saya untuk melakukan
praktek lapangan VI di daerah Bitung. Tuhan selalu menjaga kalian semua dalam tugas dan
pelayananya.
10. Teman-teman fakultas teologi khususnya angkatan 2007, banyak cerita tentang kalian yang
tak bisa diungkapkan. Saya hanya bisa berterima kasih atas kebersamaannya selama ini,
tanpa kalian semua saya tidak bisa mengerti arti dari sebuah kebersamaan itu, kiranya Tuhan
Yesus memberkati rencana kalian semua dan sukses dalam mencapai cita-citanya.
TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA
Salatiga,7 Februari 2012
Leonardo Semen
SARIPATI
Pergelaran wayang adalah salah satu jenis kesenian tradisional Jawa yang sudah ada sejak
ratusan tahun yang lalu. Dalam pergelaran wayang diperlukan seorang dalang, yaitu yang
memiliki keterampilan untuk memainkannya. Cerita pewayangan umumnya
menggambarkan tentang kehidupan yang ada di dunia ini. Jauh sebelum hadirnya tokoh-
tokoh agama, dalang sudah terlebih dahulu mengajarkan tentang Tuhan. Banyak orang Jawa
meyakini bahwa seorang dalang memiliki kekuatan supranatural atau dapat juga mengobati
orang sakit. Dalam kehidupan sehari-hari, seorang dalang dapat mengajak orang lain untuk
mengikuti ritual-ritual penyembahan kepada roh-roh nenek moyang yang diyakini dapat
menyelamatkan mereka.
GPIB ATK sector Tambakrejo memiliki seorang anggota jemaat yang berprofesi sebagai
dalang. Walaupun belum lama menjadi orang Kristen, namun dalang tersebut dapat dengan
mudah memahami ajaran pendeta. Melalui kepintarannya memainkan wayang, pendeta di
GPIB ATK khusunya sektor Tambakrejo sering meminta kepada dalang tersebut untuk
memainkan wayang di gereja, dengan tujuan supaya warga jemaat yang mayoritas adalah
orang jawa dapat secara mengerti pesan firman Tuhan dan mengubah perilaku mereka yang
tidak sesuai dengan kehendak Tuhan serta meninggalkan kepercayaan mereka terhadap hal-
hal gaib. Kehadiran dalang di tengah-tengah warga jemaat juga mengubah perilaku dalang
itu sendiri, karena sebelum menjadi orang kristen dalang tersebut sangat tertutup dengan
orang-orang yang ada di sekitarnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………….…………i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….…………ii
HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………………………iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………………..iv
HALAMAN PERSEBAHAN…………………………………………………………..v
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….vi
SARIPATI………………………………………………………………………………ix
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………..1
B. Batasan Masalah dan Definisi operasional………………………………..4
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………5
D. Tujuan Penelitian………………………………………………………….5
E. Metode Penelitian…………………………………………………………...5
BAB II DALANG DALAM PERSPEKTIF ERVING GOFFMAN
A. Sejarah dalang………………………………………………………………8
B. Dramaturgi…………………………………………………………………10
BAB III DESA TAMBAKREJO
A. Letak Geografis……………………………………………………………23
B. Profil Jemaat GPIB ATK Sektor Tambakrejo…………………………….23
C. Jumlah penduduk desa Tambakrejo……………………………………….27
D. Agama/rumah ibadah………………………………………………………28
E. Kebudayaan masyarakat desa Tambakrejo dilihat dari segi ekonomi,
Sosial dan teknologi…………………………………………………….….29
F. Pandangan warga jemaat tentang Dalang………………………………....31
G. Peranan Dalang dalam jemaat GPIB ATK Sektor Tambakrejo………...…33
H. Hubungan dalang dengan majelis gereja…………………………….…….35
I. Ritual yang dilakukan sebelum pementasan wayang di gereja…….………36
J. Keterlibatan dalang dalam ibadah rumah tanggah………………………….36
K. Pandangan dari beberapa orang tua tentang dalang………………………...37
L. Pandangan dari beberapa anak muda terhadap dalang tersebut…………….38
M. Dalang memahami persoalan jemaat………………………………………39
BAB IV ANALISIS DATA
Bagaimana Peranan dalang dalam jemaat GPIB Sektor Tambakrejo………….42
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan………………………………………………………….……48
2. Refleksi Teologis………………………………………………………….49
3. Saran………………………………………………………………………50
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..51