dampak importasi daging kerbau terhadap perkembangan ... naipospos... · perkembangan penyakit...
TRANSCRIPT
1/23/2020
1
Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap
Perkembangan Penyakit Mulut dan Kuku serta
Penanganannya di Indonesia
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD – Ketua 2 PB PDHI
SEMINAR NASIONAL
DAMPAK IMPORTASI DAGING KERBAU TERHADAP USAHA SAPI POTONG DAN KEAMANAN
PENYAKIT MULUT DAN KUKU DI INDONESIA
PB ISPI & PB PDHI, Jakarta, 23 Januari 2020
Garis Besar Presentasi
1. Status dan Situasi PMK Global
2. Struktur Industri Kerbau di India
3. Status dan Situasi PMK di India
4. Status dan Situasi PMK di Indonesia
5. Dampak Kerugian Ekonomi Apabila Wabah PMK
Berjangkit di Indonesia
6. Mitigasi Risiko PMK
7. Rencana Kesiapsiagaan Darurat dan Respon PMK
di Indonesia
8. Kesimpulan dan Saran
1
2
1/23/2020
2
Status dan Situasi
PMK Global
1
Konsumsi Daging Sapi/Kerbau (kg) per Kapita (2019)
Australia
18,3 kgSelandia
Baru
11,8 kg
India
0,5 kg
Amerika
Serikat
26,7 kg
Kanada
17,6 kg
Brazil
24,6 kg
Jepang
7,4 kg
Indonesia
2,0 kg
Sumber: OECD (2019)
Konsumsi daging sapi/kerbau dunia = 6,4 kg per kapita
3
4
1/23/2020
3
Produksi Daging Sapi/Kerbau Dunia (metrik ton) (2019)
Amerika
Serikat
12,7 juta
Brazil
10,2 juta
India
4,3 juta
China
7,4 juta
Australia
2,2 juta
Uni Eropa
7,8 juta
Argentina
3,0 juta
Meksiko
2,0 juta
Amerika Serikat adalah produsen terbesar daging sapi di dunia
(20%), diikuti dengan Brazil (15%) dan Uni Eropa (12%).
Top Negara Eksportir Daging Sap/Kerbau
(juta metrik ton) (2019)
Brazil
India*
Australia
Amerika Serikat
Lain-lain
Selandia Baru
Kanada
Uruguay
Paraguay
Uni Eropa
Argentina
Meksiko
2017 2019
* Termasuk daging kerbau
5
6
1/23/2020
4
Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
• Virus PMK adalah virus RNA yang menyebabkan penyakit
vesikular akut pada bovidae liar dan ruminansia domestik.
• Virus PMK terdiri dari 7 serotipe yang berbeda secara
antigenik (tipe O, A, Asia 1, C, SAT1, SAT 2, dan SAT 3)
yang tidak memiliki proteksi silang satu dan lainnya.
• Lebih dari 60 subtipe virus PMK yang kekebalan terhadap
satu tipe tidak memproteksi tipe lainnya. Strain baru
kadang-kadang muncul.
• PMK adalah suatu penyakit pandemik, yang menyebabkan
kerugian global sebesar US$6,5-21 miliar atau Rp. 87,7-
283,5 triliun per tahun.
Sumber: Towhid S.T. (2016). Foot-and-mouth disease: Current scenario in Asia and Bangladesh.
Malaysian Journal of Microbiology, Vol 12(5) Special Issue 2016, pp. 399-407.
Konteks PMK Global
• Sangat menular dan menyebar secara cepat pada hewan
berkuku belah.
• 1 miliar dari 1,7 miliar ruminansia besar global berada di
negara-negara endemik.
• 2% populasi sapi dunia terjangkit PMK dalam setahun.
• Estimasi global 32 juta LSU terkena (atau >250 juta berdasarkan
kasus serologis vs kasus yang dilaporkan)
• Kepentingan investasi untuk pengendalian PMK berkontribusi
terhadap:
– pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan keberlanjutan;
– ketahanan pangan;
– ekonomi pedesaan dan pendapatan masyarakat; serta
– mitigasi emisi lingkungan.
7
8
1/23/2020
5
Peta Status Resmi PMK Global (2019)
Negara anggota/zona bebas PMK tanpa vaksinasi
Negara anggota/zona bebas PMK dengan vaksinasi
Ditangguhkan status bebas PMK
Negara Anggota/zona tanpa status resmi PMK
Indonesia
Status negara/zona bebas PMK danprogram pengendalian resmi PMK
9
10
1/23/2020
6
Negara-negara utama pengekspor daging
sapi yang bebas PMK sangat sedikit
37%
1%6%
4%
52%
Negara bebas PMK tanpa
vaksinasiNegara bebas PMK
dengan vaksinasiZona bebas PMK tanpa
vaksinasiZona bebas PMK dengan
vaksinasiNegara endemis PMK
Amerika Serikat
Australia
Canada
Mexico
Selandia Baru
Paraguay
UruguayArgentina
Brazil
China
India
Pakistan
Russia
Korea Selatan
Jerman
Perancis
Irlandia
Itali
Jepang
Jumlah negara anggota OIE = 182 (2019)
Jumlah negara anggota OIE yang masih
tertular PMK = 94 (2019)
Pengendalian PMK Global
• Roadmap global “Progressive Pathways for Foot and Mouth
Disease Control” (PCP-FMD) dimulai pada tahun 2012 oleh
FAO dan OIE.
• Pengendalian lewat vaksinasi dan diagnotik pendukung.
• Regional Roadmap terdiri dari:
– Hemispheric Program for the Eradication of Foot-and-Mouth Disease
(PHEFA) – Amerika Utara, Tengah, dan Selatan.
– European Commission for the Control of Foot-and-Mouth Disease
(EuFMD) – Eropa, Timur Tengah, dan Asia Barat.
– Reseau Mediterranéen de Santé Animale (REMASA) – Afrika.
– South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) – Asia
Selatan.
– South-East Asia and China Foot and Mouth Disease (SEACFMD) –
Asia Tenggara.Sumber: https://www.foot-and-mouth.org/science/roadmaps
11
12
1/23/2020
7
Struktur Industri
Kerbau di India
2
Peta India
• Ibukota: New Delhi.
• 29 negara bagian
ditambah 7 wilayah
persatuan (union
territory).
• Penduduk: Populasi
ke-2 terbesar di
dunia sekitar 1,3
miliar.
• Pemerintah Federal
dengan pemerintah
Negara Bagian.
13
14
1/23/2020
8
Populasi ternak di India (2019)
• Total populasi ternak = 535,78 juta ekor (kenaikan 4,6% dari tahun 2012)
• Total populasi sapi = 192,49 juta ekor (kenaikan 0,8 % dari tahun 2012)
• Total populasi kerbau = 109,85 juta ekor (kenaikan 1,0% dari tahun 2012).
Sensus Ternak:
35,94% - Sapi
27,80% - Kambing
20,45% - Kerbau
13,87% - Domba
1,69% - Babi
Industri Daging Sapi/Kerbau di India
• Struktur industri daging sapi/kerbau di India sangat tidak
sistematis dan hanya jumlah daging amat kecil yang diproses
untuk penambahan nilai.
• Sebagian besar daging diproduksi berasal dari rumah potong
hewan (RPH) tradisional.
• Kebanyakan RPH tidak teregistrasi sesuai standar APEDA
(badan otorisasi ekspor produk-produk pertanian).
• Industri daging sapi/kerbau merupakan tambahan bagi industri
susu dan semua bagian hewan digunakan dalam diversifikasi
produk, seperti untuk ‘pet food’.
• Mayoritas penduduk India (80%) adalah populasi Hindu yang
tidak makan daging sapi, tetapi permintaan akan daging
kerbau juga terbatas.
15
16
1/23/2020
9
Kontribusi populasi kerbau per negara bagian di India (2019)
Sumber: 20th Livestock Census. Vikapedia.in/Agriculture
Perbandingan ekspor daging kerbau India terbesar ke 10 negara
Sumber: Data APEDA (2017-2018)
• Vietnam merupakan
negara pengimpor
terbesar daging
kerbau India (64%)
• Malaysia, negara
pengimpor kedua
terbesar (10%)
• Indonesia, negara
pengimpor ke-8
terbesar (2%)
17
18
1/23/2020
10
Negara bebas PMK dan negara dengan zona
bebas PMK yang mengimpor daging kerbau India
Negara dengan zona bebas
PMK tanpa vaksinasi:
1. Malaysia (Sabah dan
Sarawak)
2. Namibia (1 zona)
3. Afrika Selatan (1 zona)
Negara dengan zona bebas
dengan vaksinasi:
1. Turki (1 zona)
Negara bebas PMK tanpa
vaksinasi:
1. Filipina
2. Indonesia
3. Brunei Darussalam
4. Amerika Serikat
5. Singapura
6. Jerman
Sumber: DGCIS (APEDA website) 2017-2018; OIE website
Status dan Situasi PMK di India
3
19
20
1/23/2020
11
Status PMK India (2015-2019)
Negara endemik PMK
Tidak memiliki zona bebas PMK
Diakui sebagai negara yang
menjalankan program nasional
pengendalian resmi PMK (Official
control programme for FMD of
India) (mulai berlaku tanggal 30
Mei 2015 – lihat sertifikat) dan
direkonfirmasi setiap tahun
Resolusi OIE – Program Nasional
Pengendalian Resmi PMK (2014-2019)
Negara yang ditarik dari status tersebut: Algeria (2016); Venezuela (2018)
Resolusi OIE Negara dengan status program pengendalian resmi
PMK
No. 16 (Mei 2014) Algeria, Bolivia, Ekuador, Moroko, Tunisia
No. 18 (Mei 2015) Algeria, Bolivia, China, Ekuador, India, Moroko, Namibia,
Venezuela
No. 17 (Mei 2016) Bolivia, China, Ekuador, India, Kazakhstan, Moroko,
Mongolia, Namibia, Thailand, Venezuela
No. 23 (Mei 2017) China, India, Kazakhstan, Moroko, Mongolia
Namibia, Thailand, Venezuela
No. 23 (Mei 2018) China, India, Mongolia, Moroko, Namibia, Thailand
No. 16 (Mei 2019) China, India, Mongolia, Maroko, Namibia, Thailand
21
22
1/23/2020
12
Elemen Kunci Untuk Status ‘Program
Pengendalian Resmi PMK’ (Artikel 8.8.39.)
• Bukti-bukti kapasitas Siskeswannas (Penilaian PVS)
• Rencana yang dapat diaplikasikan di seluruh wilayah negara
• Bukti pelaporan penyakit
• Informasi epidemiologi penyakit di negara tersebut
• Tindakan-tindakan pengendalian untuk mencegah introduksi PMK
• Surveilans menurut OIE Code
• Rencana detil mengenai jangka waktu ke depan dan kejadian
penting yang dimaksudkan/indikator kinerja
• Akses/kapabilitas diagnostik
• Program vaksinasi
• Rencana darurat
Sumber: Weber-Vintzel & Domenech (2014). Presentation on Submission to the OIE for official
recognition of FMD country status and endorsement of official control programme.
Progressive Control Pathway for Foot and Mouth Disease (PCP-FMD)
• FAO dan OIE pada tahun 2012
secara bersama mengembangkan
Strategi Pengendalian PMK Global
yang disebut PCP-FMD.
India
Negara dengan status “OIE-officially
endorsed FMD Control Programmes”
sama dengan PCP Tahap 3.
23
24
1/23/2020
13
Kelebihan India dalam memanfaatkan
“Comodity Based Trade” (CBT)
• India memiliki sumbangan terbesar dalam hal volume
perdagangan daging sapi/kerbau global, meskipun “tidak bebas
PMK dan tidak memiliki zona bebas PMK” – memberikan
pembelajaran yang jelas karena sistim produksi daging
sapi/kerbau dikarakterisasi dengan “input rendah” tetapi tetap
berhasil mengakses pasar menguntungkan (Landes et al., 2016).
• Investasi sektor swasta yang signifikan, disertai dengan perbaikan
infrastruktur, telah memungkinkan industri daging sapi/kerbau
India meluas secara dramatis dalam 25 tahun terakhir.
• Sebagai negara tertular PMK, India memenuhi persyaratan
OIE Terrestrial Animal Health Code dan mengekspor
“daging tanpa tulang (deboned), tanpa limfoglandula
(deglanded)”, termasuk persyaratan halal ke 65 negara.
Prosedur dan Standar Daging Kerbau Ditentukan Pemerintah India
• Lisensi dan registrasi pabrik pengemasan daging dan fasilitas
pemotongan oleh Agricultural and Processed Food Products
Export Development Authority (APEDA). Sejak 2011, ekspor
daging kerbau harus bersumber dari fasilitas yang teregistrasi.
• Persetujuan resmi dari APEDA untuk Rumah Potong Hewan
(RPH) moderen yang memproses daging kerbau untuk ekspor,
termasuk prosedur Hazard Analysis and Critical Control Points
(HACCP).
• Sertikat Kesehatan Hewan, dimana setiap pengapalan ekspor
daging kerbau diharuskan melalui uji mikrobiologik oleh
laboratorium milik pemerintah dan mengindikasikan daging
berasal dari ternak sehat berdasarkan inspeksi ante-mortem dan
post-mortem dan bebas penyakit menular, termasuk PMK.
25
26
1/23/2020
14
Status dan Situasi PMK di
Indonesia
file
4
Status Indonesia – Bebas PMK tanpa vaksinasi (Resolusi OIE No. 15/2019)
• OIE mengakui status
Indonesia sebagai negara
bebas PMK tanpa vaksinasi
sejak 1990 s/d sekarang (29
tahun).
• Status Indonesia sebagai
negara bebas PMK
dikonfirmasi oleh OIE setiap
tahun (annual reconfirmation).
27
28
1/23/2020
15
Konfirmasi Ulang Status Bebas PMK Setiap Tahun (mandatory information)
• Berdasarkan informasi wajib mengenai:– surveilans (sistim deteksi dini; laporan kasus terduga PMK dan uji
lanjutan dan/atau investigasi dengan hasil final diferensial diagnosa);
– tindakan regulatori pencegahan dan deteksi dini;
– sistim yang dijalankan dalam mencegah masuknya virus PMK;
– pengendalian lalu lintas hewan peka dan produknya ke negara
bebas PMK; dan
– tidak adanya introduksi oleh hewan yang divaksinasi PMK.
• Disamping itu informasi surveilans juga ditentukan oleh:– Kriteria kasus terduga PMK;
– Tipe surveilans (klinis, virulogik, serologik atau kombinasi);
– Kampanye kesadaran masyarakat (public awareness);
– Latihan simulasi (simulation exercise).
Jangan Impor Ternak Hidup, Meskipun Indonesia Membangun Pulau Karantina
• Salah satu yang menjadi kekhawatiran apabila Indonesia
mengimpor ternak hidup dari negara tertular PMK atau dari
negara bebas PMK dengan vaksinasi adalah kemungkinan
adanya ternak yang terinfeksi secara persisten, seringkali
disebut sebagai “carrier” (Kitching P. et al, 2007).
• Ternak “carrier” dapat memicu munculnya wabah baru
beberapa minggu atau bulan setelah penyakit dapat
dikendalikan (Kitching P. et al; Artz et al, 2011).
• Durasi tahap “carrier” dilaporkan berlangsung dengan jangka
waktu beragam untuk spesies berbeda, yaitu 9 bulan untuk
ruminansia kecil, 3,5 tahun pada sapi dan 5 tahun pada
kerbau (Moonen P. and Schrijver R., 2000).
29
30
1/23/2020
16
Dampak Kerugian Ekonomi Apabila
Wabah PMK Berjangkit di
Indonesia
5
Dampak Kerugian Ekonomi PMK
• Kerugian total akibat PMK per tahun bagi Indonesia
diperkirakan sebesar Rp 9,9 triliun (US$ 761,3 juta),
meliputi:
▪ Dampak produksi ternak (kerugian finansial peternak);
▪ Dampak perdagangan (dampak eskpor pucuk tebu dan
kulit mentah); dan
▪ Dampak industri (dampak penurunan harga sapi
domestik dan penjualan daging sapi olahan sebagai
konsekuensi dari ‘ripple effect’, dan dampak penurunan
pengeluaran pariwisata sebagai ‘spill-over effect’)
Sumber: Naipospos T.S.P. dan Suseno P.P. (2017). Cost Benefit Analysis of Maintaininf FMD
Freedom Status in Indonesia. A Report to the World Organization for Animal Health (OIE).
31
32
1/23/2020
17
Estimasi Dampak Ekonomi PMK di Tingkat Nasional
• Total kerugian tahunan di tingkat nasional adalah Rp 9,9 triliun (US$ 761,3 juta).
• Ini mengindikasikan bahwa dampak tidak langsung seperti pariwisata yang
merupakan ‘spill-over effect’ menimbulkan 66% atau lebih dari setengah total
dampak tidak langsung.
• Jika semua dampak industri dan perdagangan terkait sektor pertanian
diperhitungkan, maka proporsinya menjadi 25%.
Dampak Total (Rp) Total (US$)
Dampak finansial PMK di tingkat nasional 901,4 miliar 69,3 juta
Dampak PMK terhadap ekspor pucuk tebu 622,9 juta 47,9 juta
Dampak PMK terhadap ekspor kulit mentah 880,8 miliar 67,7 juta
Dampak PMK terhadap ekspor daging dan
daging olahan
43,6 miliar 3,4 juta
Dampak PMK terhadap harga domestik 942,5 juta 72,5 juta
Dampak PMK terhadap industri pariwisata 6,5 triliun 500,5 juta
Total 9,9 triliun 761,3 juta
Mitigasi Risiko PMK
6
33
34
1/23/2020
18
Persyaratan Daging Sapi/Kerbau Dari Negara Tertular PMK
• Perubahan OIE Code yang memungkinkan ekspor daging dari
“negara tertular PMK” ke “negara bebas PMK” telah
disepakati Negara Anggota pada ‘OIE General Session” ke-83
tahun 2015 di Paris.
• Persyaratan tersebut tercantum dalam Chapter 8.8.22. yang
dapat digunakan untuk memfasilitasi perdagangan “komoditi
aman” seperti daging sapi/kerbau tanpa tulang dan tanpa
limfoglandula dari negara/ zona tertular yang memiliki program
resmi pengendalian PMK yang disahkan OIE.
• Inspeksi ante-mortem dan post-mortem, pendinginan karkas
yang cukup dan pelepasan tulang (deboning) dan pelepasan
linfoglandula (deglanding) dan pembekuan (freezing)
memastikan daging bebas virus PMK.
Proses di RPH dan Pabrik
Pemrosesan Daging di India
35
36
1/23/2020
19
Komoditi aman PMK (Artikel 8.2.22.)
• Daging tanpa tulang yang telah dilepaskan limpfoglandulanya
(deboned and deglanded meat) yang telah melalui maturasi pada
temperatur > 20 C selama minimum 24 jam dan diuji pHnya < 6,0 di
tengah-tengah otot longissimus dorsi.
• Virus PMK bertahan pada temperatur dingin tetapi terinaktivasi
pada 70oC selama 30 menit dan sensitif terhadap nilai pH yang
rendah (terinaktivasi selama beberapa jam pada pH 6, dan
beberapa detik pada pH 5) (Pizzi J.C., 1998a).
• Proses pengasaman laktat otot yang terjadi selama fase “rigor
mortis” dipertimbangkan efektif mematikan virus pada hewan
tertular.
• Virus PMK dapat bertahan pada limfoglandula dan sumsum tulang,
dimana pH tidak turun seperti halnya pada otot (Pizzi J.C., 1998b)
Hasil Analisis Risiko Importasi Daging
Kerbau India = Dapat Diabaikan (Negligible)
1. Sumber ternak kerbau di negara pengekspor.
2. Probabilitas ternak yang dipotong terinfeksi virus PMK.
3. Probabilitas daging kerbau didapatkan dari ternak yang terinfeksi
dan viremik PMK, dan/atau produk yang terkontaminiasi virus
PMK kontak dengan daging kerbau yang akan dieskpor.
4. Kemungkinan daging kerbau mengandung partikel virus yang
infeksius setelah tiba di negara pengimpor.
5. Probabilitas ternak peka di negara pengimpor terdedah dengan
daging yang mengandung virus PMK infeksius.
6. Kemungkinan ternak terdedah dengan daging mentah yang
mengandung dosis infeksius virus PMK, penyakit berkembang,
dan menyebabkan terjadinya infeksi..
Sumber: https://extension.psu.edu/foot-and-mouth-disease-fmd-risk-posed-by-the-importation-of-meat-beef
37
38
1/23/2020
20
Kesiapsiagaan Darurat PMK di
Indonesia
7
Potensi masuknya virus PMK ke negara bebas PMK
• Lewat pemasukan ternak peka PMK (susceptible
animals), semen, daging bertulang (bone-in meat), atau
produk susu yang tidak diproses (unprocessed dairy
products) dari negara/zona tertular PMK
• Lewat pemasukan ilegal produk hewan (terutama
daging) yang terkontaminasi
• Lewat sisa-sisa buangan kapal terbang/laut yang diberi
makan untuk ternak babi (pig swill)
40
Sumber: http://www.agriculture.gov.au/pests-diseases-weeds/animal/fmd#how-could-fmd-virus-enter-australia
39
40
1/23/2020
21
Sirkulasi Global Virus PMK dan Distribusi Tujuh Pul Endemik
Virus PMK menyebar secara periodik antar pul endemik dan ke wilayah
bebas, dan negara-negara dengan pul (seperti Afrika Utara & Asia Tengah)
sering mengalami wabah PMK dari berbagai regional yang berbeda.
Kesiapsiagaan Darurat PMK
• Indonesia perlu mengembangkan ‘Rencana kesiapsiagaan
darurat dan respon PMK’ (FMD emergency preparedness
and response planning) ke tingkat lebih tinggi untuk:
▪ mencegah risiko populasi sapi Indonesia terekspos PMK;
▪ memproteksi sektor peternakan dalam mencapai target
kecukupan daging sapi (beef self sufficiency); dan
▪ mengeliminasi risiko importasi daging kerbau tanpa tulang
(deboned and deglanded buffalo meat) dari negara/zona
tertular PMK
42
41
42
1/23/2020
22
Estimasi Biaya Tahunan Untuk
Kegiatan Kesiapsiagaan PMK
Kegiatan Kesiapsiagaan Unit Estimasi Biaya
Sero-surveilans 8.000 sampel Rp 3,200,000,000
Latihan Simulasi 100 orang Rp 600,000,000
Investigasi terduga wabah 3 x/100 sampel Rp 360,000,000
Vaksinasi *) 250.000 ekor Rp 11,250,000,000
Komunikasi Risiko dan
Kesadaran Masyarakat1.000 desa Rp 300,000,000
Karantina dan Pengendalian
Lalu Lintas40.000 ekor
Rp 1,000,000,000
Pusat Kendali Wabah *) 25.000 ekor Rp 375,000,000
Identifikasi dan Database Ternak 15.000 ekor Rp 2,250,000,000
Total Biaya Seluruhnya Rp 19,335,000,000
Total Biaya Kontijensi Rp 11,610,000,000
Total Biaya Kesiapsiagaan Rp 7,725,000,000
*) Biaya Kontijensi
Kesimpulan dan Saran
8
43
44
1/23/2020
23
Kesimpulan dan Saran
• Negara-negara yang saat ini bebas PMK termasuk Indonesia
tetap berada dalam ancaman serangan yang konstan, karena
PMK diestimasi bersirkulasi pada 77% populasi ternak global, di
Afrika, Timur Tengah dan Asia, begitu juga di wilayah terbatas di
Amerika Selatan.
• Dalam hal pengamanan terhadap importasi produk hewan dari
India, Pemerintah Indonesia hanya mengizinkan importasi
daging kerbau beku tanpa tulang dan tanpa limfoglandula sebagai
‘komoditi aman’ seperti yang dipersyaratkan OIE.
• Mengingat potensi ternak hidup sebagai ‘carrier’ virus PMK, maka
importasi ternak hidup dari negara tertular PMK maupun dari
negara bebas PMK dengan vaksinasi (free with vaccination) ke
Indonesia harus dilarang.
Kesimpulan dan Saran
• Indonesia perlu membangun Kesiapsiagaan Darurat PMK ke
tingkat yang lebih tinggi dengan menginvestasikan biaya paling
tidak sebesar Rp 7,7 miliar per tahun untuk melindungi aset
ternak dan ekonomi, plus biaya kontijensi sebesar Rp 11,6 miliar
(untuk investigasi wabah dan vaksinasi).
• Meskipun analisis risiko impor daging kerbau dari India
menyatakan risiko ‘dapat diabaikan’, akan tetapi Pemerintah
Indonesia perlu menandatangani protokol bilateral yang
menyatakan setiap saat dapat menangguhkan importasi daging
kerbau baik secara temporer atau permanen apabila:– pada situasi dimana terjadi atau dugaan wabah PMK; atau
– pada situasi dimana importasi bertentangan dengan ketentuan; atau
– pada situasi dimanan program pengendalian resmi PMK di India
ditangguhkan oleh OIE.
45
46
1/23/2020
24
Terima
kasih
47