dampak industri kecil tahu terhadap masyarakat di...
TRANSCRIPT
DAMPAK INDUSTRI KECIL TAHU TERHADAP MASYARAKAT
DI RT 01 RW 10 KELURAHAN PONDOK LABU CILANDAK
JAKARTA SELATAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyarat Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Ratu Kurnia Sari
NIM 1112054100002
PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti hasil karya ini bukan karya hasil saya atau merupakan
jiplakan atau plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 September 2016
Ratu Kurnia Sari
i
ABSTRAK
Ratu Kurnia Sari
Dampak Industri Kecil Tahu Terhadap Masyarakat di RT 01 RW 10 Kelurahan
Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan
Tingkat pengangguran di Indonesia pada tahun 2013 sekitar 7,17 juta jiwa.
Kondisi tersebut dapat diminimalisir dengan cara mengembangkan sektor yang
potensial, seperti industrialisasi. Kegiatan industri merupakan suatu sektor yang sangat
penting untuk meningkatkan perekonomian nasional, karena kehadiran industri dapat
membuka lapangan pekerjaan sehingga pendapatan perekonomian nasional kita dapat
meningkat. Seperti ketiga industri kecil tahu yang berada di Jalan Haji Kamang RT 01
RW 10 Kelurahan Pondok Labu Cilandak Jakarta, memunculkan harapan baru bagi
masyarakat untuk berperan menciptakan lapangan kerja, merubah mata pencaharian
masyarakat sekitar industri, dan ini merupakan salah satu cara untuk meminimalisir
pengangguran yang semakin tinggi di Indonesia. Akan tetapi hadirnya kegiatan industri
memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis
penelitian deskirptif dimana teknik pemilihan informan yang digunakan adalah non-
probability sampling tipe purposive sampling dengan 8 informan. Data diperoleh dari
hasil pengamatan/observasi dan wawancara.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan industri kecil tahu yang
berada di pemukiman selain memberikan dampak yang positif seperti terbukanya
lapangan pekerjaan dan memberikan peluang kepada masyarakat dengan membuat
usaha, ada pun dampak negatif yang dirasakan sebagian masyarakat itu pula, seperti
contohnya adalah kehadiran ketiga industri kecil tahu ini membuat pencemaran di
lingkungan tersebut dengan membuang limbah industri ke aliran Kali Grogol yang
berhadapan langsung dengan pemukiman penduduk. Sehingga masyarakat merasakan
ketidaknyamanan di lingkungan tersebut. Kemudian, hadirnya industri kecil tahu ini
memberikan perbedaan antara sebelum hadirnya industri dan sesudah hadirnya indusri,
misalnya sebelum adanya industri keadaan lingkungan di RT 01 RW 10 Kelurahan
Pondok Labu sangat asri dengan banyaknya pepohonan, lapangan terbuka, serta masih
sedikitnya pemukiman warga. Akan tetapi dengan kehadiran industri, daerah ini
sebagian besar sudah dipenuhi dengan padatnya pemukiman penduduk, dan warung-
warung yang hadir disekitar industri tahu tersebut.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, Segala puji senantiasa penulis panjatkan atas segala karunia Allah
SWT, yang telah menciptakan makhluknya dengan penuh cinta dan kasih sayang-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW yang sangat
mencintai ummatnya dan memandu ummatnya menuju jalan yang lurus.
Dalam penulisan skripsi ini penulis masih banyak kekurangan, baik pada teknik
penulisan maupun pada isi pembahasan. Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada
pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si selaku Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial
UIN Syarif Hidyatullah Jakarta dan Ibu Hj. Nunung Khoiriyah, MA selaku
Sekertaris Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syari Hidyatullah Jakarta.
3. Ibu Siti Napsiyah, MSW, selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis.
4. Ibu Nurhayati Nurbus, M.Si, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan serta motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, khususnya Bapak dan Ibu Dosen Program Studi
Kesejahteraan Sosial yang telah memberikan sumbangan wawasan keilmuan dan
membimbing penulis selama perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
6. Bapak Hermanto, Bapak Inat Turjaman dan Bapak Paimin yang telah memberikan
izin penelitian kepada penulis. Terimakasih banyak semoga mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah SWT.
7. Ibu Imas Nurmala, Ibu Cici Sukesih, Ibu Aisyah, Bapak Kosim Mardani, Bapak
Taswin, Mas Sugeng, dan Nenek Hj. Raniti yang turut berpartisipasi dan selalu
memberikan informasi maupunbantuan kepada penulis selama penyusunan skripsi,
sehingga dapat terlaksana dengan baik.
8. Kedua orang tua ku tercinta, Ayah dan Mama tersayang yang senantiasa
memberikan dukungan moral dan materi yang tiada henti kepada penulis. Serta doa,
kasih sayang, dan pengorbanannya yang tulus dan tidak kenal lelah yang selalu
diberikan kepada penulis selama ini agar penulis dapat menyelesaikan pendidikan
ini dengan baik. Serta untuk kakaku Setya Wiguna dan Feti Amelia juga untuk
keluarga besar teimakasih atas doa dan semangatnya selama ini.
9. Ridwan Saidi, yang selalu setia meluangkan waktu untuk penulis serta memberikan
motivasi, dukungan,dan pengorbanannya selama ini termakasih banyak.
10. Teman-teman seperjuangan Kessos angkatan 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu yang telah banyak membantu penulis selama ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya. Terimakasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu.
Jakarta, 19 September 2016
Ratu Kurnia Sari
iv
DAFTAR ISI
Abstrak......................................................................................................... ...... i
Kata Pengantar............................................................................................ ...... ii
Daftar Isi.................................................................................................. ...... iv
Daftar Tabel.............................................................................................. ...... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... ...... 1
B. Tinjauan Pustaka...................................................................... ...... 5
C. Pembatasandan Perumusan Masalah........................................... 7
D. Tujuandan Manfaat Penelitian.................................................... 8
E. Metodelogi Penelitian.............................................................. ...... 9
F. Pedoman Penulisan Skripsi........................................................ 17
G. Sistematika Penulisan............................................................... ...... 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Dampak
1. Pengertian Dampak.............................................................. ....... 19
2. Indikator Dampak................................................................. 20
3. Hal-hal Khusus Dalam Pendugaan Dampak............................. 22
B. Industri
1. Pengertian Industri............................................................... ...... 23
2. Macam-macam Industri..................................................... ...... 24
3. Pengertian Industri Kecil...................................................... 25
4. Manfaat Industri Kecil...................................................... ...... 26
5. Dampak Industri............................................................. ...... 27
C. Pengertian Tahu.................................................................... ...... 30
D. Pengertian Masyarakat............................................................ ...... 31
v
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Kelurahan Pondok Labu
1. Topografi............................................................................. ...... 34
2. Visi dan Misi Kelurahan Pondok Labu.................................... 34
3. Struktur Organisasi Kelurahan Pondok Labu........................... 35
4. Kependudukan Kelurahan Pondok Labu................................. 37
5. Kondisi Pendidikan.............................................................. ...... 39
6. Agama.................................................................................. ...... 40
7. Etnis................................................................................... ...... 41
B. RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu
Cilandak Jakarta Selatan
1. Jumlah Penduduk Berdasarkan............................................... 44
2. Jenis Pekerjaan............................................................... ...... 44
3. Etnis.................................................................................. ...... 46
C. Sejarah Industri Tahu
1. Industri Kecil Tahu HRM...................................................... 47
2. Industri Kecil Tahu Inat Turjaman.......................................... 51
3. Industri Kecil Tahu Paimin.................................................. ...... 56
D. Profil Informan.................................................................... ...... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Indikator Dampak
1. Keadaan Tanpa Proyek....................................................... ...... 62
2. Keadaan Dengan Proyek...................................................... ...... 63
B. Hal-hal Khusus Dalam Pendugaan Dampak
1. Apek Fisik dan Kimia......................................................... ...... 68
2. Aspek Biologis................................................................... ...... 69
3. Aspek Sosial-Ekonomi........................................................ 69
4. Aspek Sosial-Budaya........................................................... 70
vi
C. Dampak Industri
1. Dampak Negatif................................................................ ...... 71
2. Dampak Positif................................................................ ...... 77
3. Dampak Langsung............................................................... 79
4. Dampak Tidak Langsung...................................................... 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... ...... 86
B. Saran......................................................................................... ...... 89
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. ...... 91
LAMPIRAN................................................................................................. ...... 95
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Informan...................................................................................... ...... 12
Tabel 3.1 Data Penduduk Kelurahan Pondok Labu.......................................... 37
Tabel 3.2 Jenis Pekerjaan di Kelurahan Pondok Labu...................................... 37
Tabel 3.3 Kondisi Pendidikan di Kelurahan Pondok Labu................................ 39
Tabel 3.4 Keagamaan di Kelurahan Pondok Labu........................................... 41
Tabel 3.5 Etnis di Kelurahan Pondok Labu..................................................... 42
Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di RT 01 RW 10......... 44
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di RT 01 RW 10....................... 44
Tabel 3.8 Jenis Pekerjaan.............................................................................. ....... 45
Tabel 3.9 Etnis di RT 01 RW 10........................................................................... 46
Tabel 3.10 Daftar Pekerja Industri Tahu HRM................................................. 49
Tabel 3.11 Daftar Pekerja Industri Tahu Inat Turjaman..................................... 54
Tabel 3.12 Daftar Pekerja Industri Tahu Paimin............................................... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah banyaknya jumlah
pengangguran sekitar 7,17 juta jiwa pada tahun 20131, khususnya di DKI Jakarta
sebanyak 306,23 ribu orang pada tahun 2015. Padahal masyarakat tersebut
mendambakan kondisi ideal yang merupakan tatanan kehidupan yang
diinginkannya. Kondisi tersebut menggambarkan sebuah kehidupan yang dapat
terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya, suatu kondisi yang tidak lagi diwarnai
kekhawatiran hari esok, kehidupan yang memberi iklim kondusif guna aktualisasi
diri dan untuk terwujudnya proses relasi sosial yang berkeadilan. Oleh sebab itu,
apabila kehidupan saat sekarang belum memenuhi kondisi ideal tersebut, selalu ada
dorongan untuk melakukan usaha guna mewujudkannya. Demikian juga apabila
terdapat realitas yang dianggap menghambat tercapainya kondisi ideal tersebut,
akan mendorong usaha untuk mengubah dan memperbaikinya.2
Jadi, pada dasarnya setiap masyarakat senantiasa mengharapkan kondisi
kehidupan sekarang lebih baik dari sebelumnya dan kehidupan yang akan datang
lebih baik dari sekarang, selama itu pula masyarakat mengalami proses perubahan.
Oleh karena itu diperlukan cara untuk mencapai pengharapan-pengharapan tersebut
yaitu salah satu caranya dengan mengembangkan sektor yang potensial, seperti
1 http:// www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/973 diakses pada hari Jumat 22 Januari 2016
pukul 07:52 WIB. 2 Soetomo. Pembangunan Masyarakat Merangkai Sebuah Kerangka. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), cet. ke-2, h. 1.
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/973
2
industrialisasi. Kegiatan industri merupakan suatu sektor yang sangat penting untuk
meningkatkan perekonomian nasional, karena kehadiran industri dapat membuka
lapangan pekerjaan sehingga pendapatan perekonomian nasional kita dapat
meningkat, walaupun peningkatannya tersebut belum begitu besar. Itulah mengapa
industri merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam perekonomian,
sehingga dapat membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat.
Perubahan tersebut membawa dampak pada aspek sosial ekonomi
masyarakat, tetapi juga membawa dampak pada aspek lingkungan. Selain itu,
pembangunan industri memberikan pengaruh secara langsung (direct impact) mau
pun tidak langsung (indirect impact) pada lingkungan masyarakat sekitar industri.
Pengaruh tersebut pasti membawa pada hal-hal yang bersifat positif maupun
negatif. Dampak yang bersifat positif memang diharapkan oleh manusia dalam
rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Namun dampak yang
bersifat negatif yang memang tidak diharapkan dapat menurunkan kualitas dan
kenyamanan hidup, harus dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.3
Seperti yang berada di Jalan Haji Kamang Bawah RT 01 RW 10 Kelurahan
Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan terdapat tiga industri, yaitu milik bapak
Hermanto (HRM) yang mengolah tahu China, industri tahu bapak Inat Turjaman
yang mengolah tahu Bandung, dan industri tahu bapak Paimin yang mengolah tahu
kulit. Ketiga industri itu merupakan kategori industri kecil, di mana pengertian dari
industri kecil adalahusaha perorangan dengan jumlah pekerja 5-19 orang yang
3 Wardhana,Wisnu Arya. Dampak Pencemaran Lingkungan. (Yogyakarta: Andi Offset, 2004),
h. 2.
3
memproduksi barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.4 Sehingga
kehadiran industri hadir di lingkungan masyarakat selain membawa dampak
terhadap lingkungan, industri pun dinilai sebagai langkah untuk meningkatkan
kehidupan yang lebih maju maupun taraf hidup yang bermutu.
Hal tersebut merupakan tahapan dari perubahan. Perubahan merupakan
sunatullah, oleh karena itu melakukan perubahan tidak bisa diselesaikan hanya
dengan berpangku tangan tanpa ada usaha. Sebagaimana firman Allah dalam al-
Quran Surah Ar-Rad ayat 11:
Artinya:
Bagi tiap-tiap seorang ada malaikat penjaganya silih berganti dari
hadapannya dan dari belakangnya, yang mengawas dan menjaganya (dari sesuatu
bahaya) dengan perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada
pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan apabila Allah menghendaki untuk menimpakan kepada sesuatu kaum
bala bencana (disebabkan kesalahan mereka sendiri), maka tiada sesiapapun yang
dapat menolak atau menahan apa yang ditetapkan-Nya itu, dan tidak ada siapapun
yang dapat menolong dan melindungi mereka selain daripada-Nya.
Berdasarkan ayat Al-Quran tersebut telah dijelaskan bahwa Allah SWT
tidak akan mengubah keadaan apapun selama kita tidak mengubah sebab keadaan
4http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/170#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek2 diakses
pada hari Sabtu 30 Januari 2016 pukul 08.43 WIB.
http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/170#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek2
4
itu sendiri.Sehingga perubahan dapat terjadi didalam diri manusia apabila manusia
tersebut mau merubahnya.
Keberadaan industri kecil tahu yang telah membawa perubahan-perubahan
bagi masyarakat menandakan bahwa betapa pentingnya aktivitas kegiatan industri
kecil tahu terhadap lingkungan sekitar. Akan tetapi kehadiran industri juga
membawa pengaruh pada lingkungan sekitar seperti contohnya keberadaan industri
yang kurang memperhatikan lingkungan tempat di mana industri tersebut dibangun,
sehingga dapat memberi pengaruh negatif terhadap kelangsungan hidup masyarakat
tersebut. Padahal Allah SWT sudah memberikan larangan agar Umat manusia tidak
membuat kerusakan di muka bumi, sebagaimana Allah telah berfirman dalam surah
al-Araf ayat 56, berikut:
Artinya:
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah dekat dengan orang yang
berbuat kebaikan.
Bukan hanya tercantum dalam Al-Quran bahwasanya manusia senantiasa
harus tetap menjaga lingkungan, tetapi juga tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pada pasal 67 yang berbunyi:
5
Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan
hidup serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
Oleh karena itu betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, karena
kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari keadaan lingkungan alam
sekitarnya. Dengan kata lain, keadaan lingkungan alam akan sangat berpengaruh
terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu dibutuhkan dorongan untuk dapat
memberikan perhatian pada bidang industri karena melihat eratnya kaitan antara
pembangunan industri yang mempunyai arti luas dan strategis.
Dengan itu timbul keinginan penulis untuk melakukam penelitian ini
dengan mengajukan judul Dampak Industri Kecil Tahu Terhadap Masyarakat di
RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan.
B. Tinjauan Pustaka
Sebagai bahan pembanding dan bahan kajian dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini, maka peneliti mengulas dan membahas skripsi berikut ini.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka pada skripsi yang
disusun oleh Nurmah dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuniasi, Jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta (2013) yang berjudul Peran Pengusaha Pembuatan Tempe Dalam
Pemberdayaan Masyarakat, fokus subyek penelitian hanya pada warga masyarakat
sekitar yang menjadi pekerja di usaha tersebut. Dan hasil dari penelitian skripsi ini
adalah pemilik usaha tempe telah memberdayakan masyarakat sekitar dengan
mengembangkan perekonomiannya. Seperti para pengrajin tempe yang merupakan
warga sekitar telah mendapatkan ilmu serta keterampilan dalam pembuatan tempe,
6
mereka mendapatkan pekerjaan menjadi pengrajin tempe dan mendapatkan upah
atau pendapatan sehingga tingkat perekonomian mereka menjadi meningkat.
Kemudian peneliti melakukan tinjauan pustaka pada skripsi yang disusun
oleh Akhmad Asep Erista dari Fakultas Ilmu Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2014),
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak industri sekitar pada
kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Dan hasil dari penelitian ini membawa
dampak sosial seperti nilai kekeluargaan yang masih terjalin baik, interaksi
masyarakat terjalin dengan baik, masyarakat memiliki kesadaran akan mutu
pendidikan yang tinggi, tunjangan kesehatan masyarakat merata. Sedangkan dari
sisi ekonomi adalah penghasilan tambahan, memiliki etos kerja yang baik yaitu
disiplin dan rajin, tunjangan transport tidak merata, tingkat kesejahteraan berbeda-
beda, pendapatan ekonomi tidak merata.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan tinjauan pustaka pada skripsi yang
disusun oleh Ninna Aristyaningsih dari Fakultas Ilmu Tarbiyah, Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
(2015), dengan skripsinya yang berjudul Kontribusi Industri Kecil Tahu Dalam
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Ekonomu Keluarga di Lingkungan Masyarakat
RT 01 RW 10 Kelurahan Cabe Ilir. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai
keberadaan industri tahu Poncol memberikan kontribusi cukup berarti bagi
peningkatan kesejahteraan keluarga para pekerja industri kecil tahu Poncol. Tingkat
kesejahteraan keluarga pekerja industri berada pada tingkat Keluarga Sejahtera III
7
(KS III) yang artinya para pekerja telah memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan
psikologis, dan kebutuhan pengembang.
Penulis melakukan tinjauan pustaka terlebih dahulu pada karya ilmiah diatas
adalah cara untuk meminimalisir kesamaan pada tema, tujuan penelitian dan isi
pokok, sehingga apa yang dilakukan kedua peneliti diatas akan menjadi bahan
perbandingan bagi penulis. Dalam hal ini, penulis memfokuskan kajian tentang
dampak industri terhadap kesejahteraan masyarakat yang menjadi buruh atau pun
masyarakat disekitar industri. Sehingga karya ilmiah yang akan penulis buat
berbeda dengan karya ilmiah seperti diatas.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini pada dampak yang terjadi dengan
hadirnya industri terhadap masyarakat sekitar. Masyarakat tersebut adalah
pekerja industri kecil tahu, masyarakat sekitar yang memiliki usaha dan
masyarakat lain.
2. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah yang telah ditentukan di atas, maka rumusan
masalah yang akan menjadi bahan penelitian adalah bagaimana dampak
industri kecil tahu terhadap masyarakat di RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok
Labu Jakarta Selatan?
8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
dampak industri kecil tahu terhadap masyarakat di RT 01 RW 10 Kelurahan
Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan.
2. Manfaat Penelitian
a) Secara Akademis
1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengemban ilmu khususnya
kesejahteraan sosial.
2) Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman bagi penulis
khususnya, sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat.
b) Secara Praktis
1) Bagi pemilik industri, menjadi pengetahuan mengenai dampak apa saja
yang dihadirkan oleh industri kecil tahunya terhadap masyarakat sekitar
sehingga dapat meminimalisir dampak tersebut.
2) Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman terutama mengenai pentingnya keberadaan industri kecil
sebagai penopang perekonomian di sekitar lokasi industri dan
memberikan sumbangan pengetahuan tentang dampak yang dihadirkan
oleh industri.
9
E. Metodelogi Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
a) Tempat penelitian
Tempat penelitian yang diambil oleh peneliti adalah ketiga industri
kecil tahu. Di sana peneliti melakukan penelitian untuk mendapatkan
informasi dari pemilik industri, para pekerja di ketiga industri tersebut, dan
masyarakat sekitar industri dengan melakukan wawancara langsung serta
observasi untuk mendapatkan data tertulis seperti dokumentasi dan data-
data lain yang mendukung penelitian ini.
Alasan peneliti memilih penelitian karena ketiga industri kecil tahu
membawa dampak bagi masyarakat sekitar industri, entah dari aspek sosial,
ekonomi, bahkan keadaan lingkungan sekitarnya.
b) Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan peneliti berlangsung selama enam
bulan dari bulan April 2016 sampai bulan September 2016.
2. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
10
kepercayaan, persepsi dan pemikiran orang secara individu maupun secara
kelompok.5
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong menjelaskan bahwa
metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.6
Hasil akhir dari penelitian kualitatif dituangkan dalam bentuk laporan
tertulis. Hasil penelitian kualitatif sangat dipengaruhi oleh pandangan, pemikiran
dan pengetahuan peneliti. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data
untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin
berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen
pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.7
3. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana data tersebut diperoleh.8 Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian. Data primer dari penelitian ini adalah para pekerja di ketiga
5 Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almansur. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Medi, 2012), cet. ke-1, h. 25. 6 Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), h. 4. 7Ibid, h. 11.
8 Arkanto, Suhaimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Ilmiah. (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006), cet. ke-13, h. 129.
11
industri dan masyarakat sekitar industri yang terkena dampak dari kehadiran
industri kecil tahu.
b) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data diperoleh melalui sumber-sumber
informasi baik secara langsung maupun tidak langsung, baik berupa
dokumen, arsip-arsip, memo atau catatan tertulis lainnya maupun gambar
atau benda yang berkaitan dengan penelitian.
4. Teknik Pemilihan Informan
Informan adalah orang yang diminta informasinya tentang subyek yang
akan diteliti. Dalam penelitian ini menentukan informan dengan menggunakan
metode non probability sampling. Metode tersebut merupakan teknik
pengambilan sampel non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya
orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin
sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi
sosial yang diteliti.9 Berikut ini tabel subyek atau informan yang terpilih dalam
pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian:
9 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: CV. Alfabeta, 2010), h. 53.
12
Tabel 1.1 Informan
No. Informan Alasan Memilih
1. Pemilik Industri Tahu
- Pak Hermanto (HRM)
- Pak Inat Turjaman
- Pak Paimin
Untuk mengetahui latar belakang
berdirinya industri kecil tahu, dan profile
industri kecil tahu.
2. Pekerja Industri Tahu
- Taswin
- Cici Sukesih
- Imas Nurmala
Ketiga pekerja yang dipilih untuk menjadi
informan dari total jumlah 40 pekerja
merupakan pekerja yang mengetahui dari
awal mula bagaimana berdirinya industri
karena mereka sudah hadir pada awal
berdirinya industri, sehingga mereka
mengetahui informasi-informasi tentang
industri atau pun mekanisme pembuatan
tahu karena lebih perpengalaman.
3. Masyarakat Sekitar
- Sugeng
- Aisyah
- Usaha Warung Makan
Sri Astuti
Tempat tingga kedua masyarakat ini
berada persis didekat industri dan telah
lama berada di lingkungan industri
sehingga mengetahui bagaimana
perubahan-perubahan yang terjadi
lingkungan sekitar.
Karena unit usaha ini hadir didekat ketiga
industri. Untuk mencari tahu bagaimana
13
- Usaha Warung Kelontong
Kosim Mardani
- Usaha Kontrakan
Hj. Raniti
awal mula berdirinya usaha tersebut, dan
bagaimana dampak positif dan negatif
yang dirasakan oleh pemilik usaha dengan
hadirnya industri kecil yang hadir sekitar
lingkungan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperlukan unuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan untuk dapat menjelaskan dan menjawab
permasalahan-permasalahan yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan:
a) Observasi/Pengamatan
Observasi atau pengamatan merupakan metode pertama yang
digunakan dalam melakukan penelitian ilmiah, pengamatan berarti
pencatatan sistematik terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.10
Pengertian lain dari observasi atau pengamatan adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja
pancaindera mata serta dibantu dengan pancaindera lainnya.11
Sehingga
dalam hal ini penulis akan melakukan observasi agar penulis mendapatkan
data dan informasi yang obyektif.
10
Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2007), h. 217-219. 11
Bungin, Burhan. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik Sosial Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), edisi ke-1,
cet. ke-4, h. 133.
14
Tujuan menggunakan metode ini untuk memperoleh data yang
kongkrit mengenai hal-hal yang menjadi obyek penelitian, yaitu informasi
tentang dampak kehadiran industri kecil tahu terhadap masyarakat sekitar
industri. Jadi, pengamatan yang dilakukan peneliti adalah melakukan
pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian, mengamati kegiatan
industri, para pekerja industri, kegiatan masyarakat sekitar industri.
b) Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
itu dilakukan oleh kedua pihak. Dalam penelitian kualitatif pada umumnya
wawancara dilakukan secara mendalam (in-depth, intensive interview).12
Wawancara merupakan salah satu bentuk pengamatan atau
pengumpulan data secara tidak langsung. Pengumpulan data dengan
wawancara adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan
pula. Perbedaan teknik wawancara dengan pengamatan langsung adalah
bahwa pada teknik wawancara harus selalu diusahakan terjadinya
komunikasi dan interaksi dua arah antara peneliti dan objek riset.13
Wawancara dilakukan kepada pemilik industri tahu, masyarakat
disekitar industri yang memiliki usaha dan masyarakat lain, dan pekerja di
12
Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif. (Malang: UMM Press, 2010), cet. ke-2, h. 56. 13
Sumarsono, HM. Sony. Metode Riset Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004), h. 71.
15
ketiga industi tersebut yang dianggap dapat memberikan jawaban yang
sesuai dengan data yang diinginkan.
c) Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis maupun gambar. Hal ini
merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam penelitian ini. Hasil dari observasi dan wawancara, akan lebih
dipercaya kalau didukung oleh gambar berupa foto-foto yang diambil oleh
peneliti pada saat observasi maupun wawancara berlangsung.
6. Teknik Analisis Data
Dalam buku Sugiyono, menurut Bogdan bahwa analisa data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.14
Jadi dalam menganalisis data, peneliti memperoleh data dari lapangan
dan diolah serta dianalisa sesuai dengan kategori data yang terkumpul yaitu
pengamatan/observasi dan wawancara yang berhubungan dengan penelitian,
dengan menggunakan analisa deskriptif dan dengan menggunakan metode
kualitatif yaitu untuk mengetahui gambaran yang konkret tentang dampak
14
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: CV. Alfabeta, Agustus 2010), h. 89.
16
industri kecil tahu terhadap masyarakat di RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok
Labu Cilandak Jakarta Selatan.
Proses analisis dilakukan sebelum dilapangan dan selama di lapangan
dalam melakukan penelitian tersebut. Peneliti melakukan aktivitas-aktivitas
berikut selama penelitian di lapangan:15
a) Reduksi Data, yaitu di mana peneliti mencoba memilah data yang relevan
dengan dampak kehadiran industri kecil tahu terhadap masyarakat di sekitar
industri.
b) Penyajian Data, setelah data mengenai dampak kehadiran industri kecil tahu
terhadap masyarakat di sekitar industri, maka data tersebut disusun dan
disajikan dalam bentuk narasi, visual gambar, matrik, bagan, tabel, dan lain
sebagainya.
c) Penyimpulan Data, pengambilan kesimpulan dengan menghubungkan dari
tema tersebut, sehingga memudahkan untuk menarik kesimpulan.
7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data (Triangulasi)
Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber yaitu
untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama. Sebagai gambaran atas data yang telah dikumpulkan dari sumber yang
berbeda sebagai cara perbandingan data yang didapat dari observasi dan
15
Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2000), cet. ke-13, h. 103.
17
wawancara. Peneliti melakukan wawancara dari informan yang satu ke informan
lain, dan melakukan wawancara terhadap hasil dari observasi.16
F. Pedoman Penulisan Skripsi
Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan dalam
skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,
Disertasi). Diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality Development
Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Press
tahun 2007.17
G. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan ini menjadi sistematis serta untuk mempermudah analisa
materi dalam penulisan skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan dalam
sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang
dibagi dalam sub bab dan setiap sub bab mempunyai pembahasn masing-masing
yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
BAB 1 Pendahuluan, berisi tentang Latar Belakang, Tinjauan Pustaka,
Pembatasan dan Perumusan Masalahan, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Metodelogi Penelitian, Teknik Analisis Data, Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
(Triangulasi),Pedoman Penulisan Skripsi dan Sistematika Penulisan.
16
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: CV. Alfabeta, Agustus 2010), h. 83. 17
Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi. (Jakarta: UIN Press, 2007).
18
BAB II Landasan Teori, berfungsi untuk menjelaskan dan memperkuat
pemahaman teoritis relevansinya dengan penelitian ini. Maka dalam bab ini akan
menjelaskan teori dampak, industri dan masyarakat.
BAB III Gambaran Umum, meliputi latar belakang Kelurahan Pondok Labu,
ketiga industri kecil tahu dan profile informan.
BAB IV Hasil Penelitian dan Analisis, Bab ini berisikan tentang hasil penelitian
dan analisis data, yaitu pemaparan tentang hasil penelitian dan pengaruh yang
dirasakan masyarakat sekitar mengenai kehadiran dampak industri kecil tahu.
BAB V Penutup, terdiri dari kesimpulan yang mendeskripsikan secara singkat
dampak industri terhadap masyarakat di RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu
Cilandak Jakarta Selatan berdasarkan hasil dari pelaksanaan penelitian dan saran-
saran yang menjadi penutup dari pembahasan skripsi ini.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dampak
1. Pengertian Dampak
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dampak mempunyai arti yaitu
benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun
positif), benturan yang cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan
perubahan yang berarti dan momentum (puas) sistem memahami benturan itu.18
Dampak secara sederhana dapat diartikan sebagai akibat atau pengaruh
ketika akan mengambil suatu keputusan, yang bersifat timbal balik antara satu
dengan lainnya. Sejalan dengan itu, dampak merupakan keadaan di mana ada
hubungan timbal balik antara satu dengan yang lain akibat dari pada apa yang
dipengaruhi dan apa yang mempengaruhi.19
Pengertian lainnya menyebutkan
bahwa dampak adalah sesuatu yang merupakan akhir atau hasil suatu peristiwa
(perbuatan atau keputusan).
Jadi, dampak merupakan pengaruh yang menyebabkan perubahan pada
individu, kelompok maupun masyarakat yang dilakukan oleh suatu kegiatan atau
program dengan mengakibatkan positif maupun negatif.
18
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka,
2002), h. 234. 19
Irwan. Dinamika dan Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal. (Yogyakarta: Deepublish
Publisher, 2015), h. 35.
20
2. Indikator Dampak
Secara umum, indikator dapat didefinisikan sebagai suatu alat ukur untuk
menunjukkan atau menggambarkan suatu keadaan dari suatu hal yang menjadi
pokok perhatian. Indikator dapat menyangkut suatu fenomena sosial, ekonomi,
penelitian, proses suatu usaha peningkatan kualitas. Indikator digunakan apabila
aspek yang dinilai perubahannya tidak dapat secara langsung dilihat.20
Dalam hal ini peneliti menggunakan indikator dampak sebagai prinsip
dasar pendugaan dampak dari kehadirannya industri terhadap masyarakat untuk
melakukan penelitian ini. Pengukuran dampak pada lingkungan akan terjadi di
masa yang akan datang, besarnya akan banyak ditentukan oleh waktu atau
lamanya dampak terjadi. Perlu diperjelas untuk waktu kapan atau jangka waktu
berapa lama dampak tersebut akan diduga. Untuk waktu yang berbeda tentu
dampaknya akan berbeda besarnya. Misalnya, jangka pendek dan jangka
panjang tentu hasilnya akan berbeda.21
Disebutkan bahwa arti dari dampak adalah selisih antara keadaan tanpa
proyek dengan keadaan dengan proyek. Dengan demikian pengukuran dampak
sebenarnya harus dilakukan dua kali, yaitu:22
20
Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2005), cet. ke-1, h. 126. 21
Suratmo, F. Gunarwan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2007), cet. ke 11, h. 92. 22
Ibid, h. 93.
21
a) Keadaan Tanpa Proyek
Pendugaan keadaan tanpa proyek di masa akan datang dilakukan
berdasarkan keadaan saat penelitian. Alat yang dapat membantu mempermudah
pendugaan adalah informasi mengenai sejarah atau kecenderungan
perkembangan di daerah tersebut, sehingga perlu mengumpulkan data dan
informasi keadaan pada waktu-waktu yang lalu.23
Secara garis besar perkembangan suatu keadaan atau kualitas tanpa
adanya proyek, yaitu:
1) Keadaan kualitas yang apabila tanpa proyek makin lama makin
meningkat.
2) Keadaan kualitas yang tidak akan berubah dari waktu ke waktu
apabila tidak ada proyek yang dibangun.
3) Atau keadaan yang sekalipun tidak ada proyek yang dibangun makin
lama makin buruk.
b) Keadaan Dengan Proyek
Dampak suatu proyek pada sebenarnya dalam kenyataannya lebih
kompleks. Misalnya ada proyek yang pada jangka pendek dan jangka
panjang.
Keadaan inilah yang menyebabkan diperlukan pendugaan dampak
suatu proyek untuk jangka pendek dan jangka panjang yang biasanya
23
Suratmo, F. Gunarwan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2007), cet. ke 11, h. 93.
22
memberikan dampak positif pada suatu komponen tetapi dapat memberikan
dampak negatif juga pada komponen lain.
3. Hal-hal Khusus Dalam Pendugaan Dampak24
a) Aspek Fisik dan Kimia
Hal-hal khusus tersebut dapat disusun sebagai berikut:
1) Dalam melakukan identifikasi bahan pencemaran, maka perlu
diketahui sumber dan macam pencemaran dari tiap aktivitas proyek.
2) Setiap macam bahan pencemar yang dikeluarkan dari proyek harus
dicari.
b) Aspek Biologis
Hal-hal khusus yang perlu diperhatikan, yaitu dampak pada aspek
biologi banyak terjadi melalui dampak tidak langsung dari proyek di
samping dampak langsung. Maka perlu diperhatikan timbulnya dampak
tidak langsung, misalnya perubahan tataguna tanah, perubahan pemukiman,
perubahan mata pencaharian dan lain sebagainya.
c) Aspek Sosial-Ekonomi
Hal khusus yang perlu diperhatikan adalah:
1) Dampak yang diperhatikan adalah yang terjadi berurutan. Misalnya,
meningkatkan pendapat akan menimbulkan kesegala aspek. Dampak
24
Suratmo, F. Gunarwan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2007), cet. ke 11, h. 99-101.
23
pada satu komponen sosial-ekonomi juga dapat menimbulkan
dampak pada hubungan antara manusia sehingga dapat menimbulkan
perpindahan mata pencaharian, perpindahan tempat pemukiman,
mobilitas dan lain sebagainya.
d) Aspek Sosial-Budaya
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada aspek ini adalah:
1) Menentukan nilai-nilai budaya yang mempunyai arti penting dari
sudut lokal, nasional, dan internasional.
2) Nilai-nilai yang perlu dipertahankan dari sudut budaya dan lainnya.
3) Ancaman pada nilai-nilai tersebut biasanya ditinggalkan.
4) Nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat kini dilupakan,
misalnya adat istiadat, kepercayaan, hubungan di dalam keluarga
atau masyarakat dan perilaku lainnya.
B. Industri
1. Pengertian Industri
Definisi industri menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian adalah:
Seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau
memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.25
Dalam kamus ekonomi, industri adalah usaha produktif, terutama dalam
bidang produksi atau perusahaan tertentu yang menyelenggarakan jasa-jasa.26
25
Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. 26
Winardi. Kamus Ekonomi. (Bandung: Mandar Maju, 1998), h. 257.
24
Dari berbagai definisi yang telah dikemukakan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa industri adalah kegiatan ekonomi dalam mengolah atau
memproses serta menghasilkan barang atau jasa dengan menggunakan sarana
prasarana tertentu sehingga nilai guna dari barang tersebut meningkat.
Proses industrialisasi maupun pembangunan industri merupakan suatu
kegiatan untuk meningkatkan sumber daya manusia, sehingga hal ini merupakan
sebagai suatu usaha untuk meningkatkan produktifitas manusia, meningkatkan
ruang lingkup kegiatan manusia, dan meningkatkan taraf hidup yang lebih maju
dan bermutu. Seperti yang dilakukan ketiga industri yang berada di Jalan Haji
Kamang Bawah RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu Cilandak - Jakarta
Selatan.
2. Macam-macam Industri
Untuk mengetahui macam-macam industri, dapat mengacu pada
pengelompokan industri yang dilakukan berdasarkan SK Menteri Perindustrian
Nomor 19/M/I/1986. Menurut Departemen Perindustrian, industri nasional
Indonesia dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:27
a) Industri Dasar
b) Industri Kecil
c) Industri Hilir
27
www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-
indonesia-perekonomian-bisnis.html?m= diakses pada hari 26 Februari 2016 Pukul 15.29 WIB
25
Kemudian menurut Badan Pusat Statistik (BPS), industri di Indonesia
dapat digolongkan kebeberapa macam kelompok. Industri didasarkan pada
banyaknya tenaga kerja dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:28
a) Industri Besar memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih.
b) Industri Sedang memiliki jumlah tenaga kerja 20 99 orang.
c) Industri Kecil memiliki jumlah tenaga kerja 5 19 orang.
d) Industri Rumah Tangga memiliki jumlah tenaga kerja 1 4 orang.
3. Pengertian Industri Kecil
Industri kecil meliputi dari industri pangan (makanan dan minuman),
industri sandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi, serta barang dari kulit), industri
kimia dan bahan bangunan (industri kertas, percetakan, barang-barang karet,
plastik dan lain-lain). Kriteria industri di Indonesia dengan jumlah tenaga kerja 5
19 orang disebut sebagai industri kecil.29
Apabila kita mengacu pada Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Kecil atau Industri Kecil adalah:
Memiliki kekayaan bersih lebih dari RP 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Kelompok industri kecil mempunyai misi melaksanakan pemerataan
kesejahteraan. Pengembangan industri kecil diharapkan dapat menambah
28
http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/170#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek2 diakses
pada hari Sabtu 30 Januari 2016 pukul 08.43 WIB. 29
http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/170#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek2 diakses
pada hari Sabtu 30 Januari 2016 pukul 08.43 WIB.
http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/170#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek2http://www.bps.go.id/Subjek/view/id/170#subjekViewTab1|accordion-daftar-subjek2
26
kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan rumah tangga dan meningkatkan
nilai tambah dengan memanfaatkan pasar dalam negeri dan luar negeri.
Teknologi yang digunakan pada industri kecil adalah teknologi sederhana dan
padat karya.
Melihat berbagai definisi diatas pada penetapan jumlah pendapatan atau
pada penjualan terdapat bermacam-macam perbedaan dalam memberikan
definisi, namun pada hal ini penulis menarik kesimpulan hanya pada faktor
jumlah tenaga kerja pada pendefinisian industri kecil. Apabila disimpulkan,
industri kecil adalah usaha perorangan dengan jumlah 5-19 orang yang
memproduksi barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
4. Manfaat Industri Kecil
Terlepas dari adanya berbagai perbedaan definisi, industri kecil tetap
mempunyai kedudukan yang penting dalam perekonomian negara, selain dari
segi ekonomi, peran industri juga berperan dengan memberi manfaat dari segi
sosial yang juga sangat berperan aktif dalam perekonomian.
Keterlibatan industri kecil dalam perekonomian cukup berani.
Sumbangan tersebut terutama dari segi penyerapan tenaga kerja. Kesimpulan
tentang manfaat adanya industri kecil, yaitu:
a) Industri kecil dapat menciptakan peluang kesempatan kerja.
b) Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan taraf hidup.
27
5. Dampak Industri
Setiap kegiatan pasti akan membawa suatu dampak, karena dampak
merupakan hal yang sangat penting dalam suatu kegiatan, entah dampak negatif,
dampak positif, dampak langsung mau pun tidak langsung. Dan berikut
pengertiannya:
a) Dampak Negatif
Dari suatu usaha atau pun kegiatan industri seperti ini akan berimbas
pada aspek fisik dan kimia dari lingkungan yang dapat dibagi kedalam lima
kelompok, yaitu:30
1) Dampak kebisingan suara.
2) Dampak pada kualitas udara.
3) Dampak pada kualitas dan kuantitas air.
4) Dampak pada iklim dan cuaca.
5) Dampak pada tanah.
b) Dampak Positif
Pembangunan industri telah memberikan pengaruh terhadap
lingkungan sekitar. Seperti contohnya pengaruh positif dari kehadiran
industri adalah:
30
Suratmo, F. Gunarwan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. (Yogyakarta: UGM Press,
2004), cet. ke-11, h. 103.
28
1) Menciptakan keanekaragaman kehidupan ekonomi.
2) Menciptakan lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat dan meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga,
sehingga dapat mengurangi pengangguran.
3) Perubahan sarana dan prasarana berkembang terlihat dengan
bertambahnya fasilitas.
Berdirinya industri di suatu wilayah akan mempengaruhi kegiatan
penduduk di sekitarnya, baik pengaruh negatif maupun positif. Oleh karena
itu perencanaan awal suatu usaha atau kegiatan pembangunan sudah harus
memuat perkiraan dampaknya terhadap lingkungan hidup, baik fisik
maupun non fisik, termasuk sosial dan budaya, guna dijadikan pertimbangan
untuk dibuat analisis mengenai dampak lingkungan dan masyarakat sekitar.
Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara rinci dampak negatif dan
positif yang akan timbul dari usaha atau kegiatan, sehingga sejak dini dapat
dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan
mengembangkan dampak positifnya.
c) Dampak Langsung (Direct Impact)
Industri pada dasarnya memanfaatkan kekayaan alam yang ada,
seperti udara, air, tanah dan segala kekayaan yang ada di dalamnya untuk
diolah. Kegiatan industri berjalan baik dan berkesinambungan bila unsur
pokok penunjang kegiatan industri tersedia. Unsur-unsur pokok tersebut,
yaitu:
29
1) Sumber Daya Alam, seperti bahan baku, air, energi, dan lain-lain.
2) Sumber Daya Manusia, meliputi tenaga kerja dan keahlian.
3) Sarana dan Prasarana, seperti lahan dan peralatannya.
Ketiga unsur pokok ini saling berkaitan sehingga kegiatan industri
dapat berjalan. Namun, disisi lain peningkatan industri justru menimbulkan
dampak yang merugikan kelangsungan hidup manusia. Misalnya dampak
langsung (direct impact) akibat dari kegiatan industri adalah:31
1) Pencemaran udara
2) Pencemaran air
3) Pencemaran daratan
d) Dampak Tidak Langsung (indirect impact)
Selain berdampak langsung, kegiatan industri pun juga membawa
dampak yang secara tidak langsung, yaitu:
1) Urbanisasi
Berkurangnya kualitas dan kenyamanan dalam hidup membuat
perpindahan masyarakat dari desa kekota untuk mencapai kebutuhan-
kebutuhannya. Sehingga perpindahan tersebut menyebabkan
pertambahan jumlah tenaga kerja serta berkurangnya jumlah tenaga
kerja di desa.
31
Sastrawijaya, Tresna. Pencemaran Lingkungan. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), h. 188.
30
2) Perilaku
Perilaku masyarakat dahulu kental akan sikap tolong menolong,
gotong royong, dan hubungan antar individu terjalin dengan baik. Akan
tetapi sekarang mulai hilang akibat suasana yang hiruk pikuk, dan
selalu dikejar waktu. Perilaku yang semula ramah dan bersahabat,
berubah menjadi acuh tak acuh dan individualis.
3) Sosial-Budaya
Nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena
dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman, dan digantikan
dengan nilai kebudayaan modern.
C. Pengertian Tahu
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang
mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok China sejak zaman dinasti Han
sekitar 2200 tahun lalu. Tahu seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Nama
tahu merupakan serapan dari bahasa Hokkan (Tauhu) (Hanzi: hanyu, pinyin:
doufu), yang secara harflah berarti kedelai terfermantasi.
Tahu sudah dikenal sejak lama di Indonesia, karena memiliki cita rasa
yang nikmat, bergizi tinggi dan harganya yang terjangkau. Tahu memiliki
kandungan gizi yang banyak diantaranya adalah energi, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C,
31
tahu juga banyak mengandung asam lemak tak jenuh dan tidak banyak
mengandung kolesterol sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung.32
Di Indonesia, industri tahu berkembang secara pesat. Disamping
pasarnya cukup luas, industri tahu juga bisa dikerjakan dalam skala rumahan
sehingga tidak membutuhkan investasi tinggi. Saat ini, industri tahu telah
tersebar hampir di seluruh Indonesia, baik di kota maupun desa. Berkembangnya
industri tahu telah mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan membuka
lapangan kerja bagi masyarakat sekitar industri.33
D. Pengertian Masyarakat
Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah society yang berasal dari
kata Latin socius yang berarti kawan. Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa
Arab yang berarti ikut serta dan berpartisipasi. Masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu
kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat
saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat continue, dan
yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.34
Menurut Mac lver dan Page (dalam Soerjono Soekanto) masyarakat adalah
suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara
32
Ahttp://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-tahu-komposisi-bahan-
makanan.html?m=1 diakses pada hari Kamis 17 Maret 2016 pukul 11:16 WIB. 33
Salim, Emil. Kiat Cerdas Wirausaha Aneka Olahan Kedelai. (Jakarta: Lily Publisher, 2012),
h. 8. 34
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 143-144.
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-tahu-komposisi-bahan-makanan.html?m=1http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-tahu-komposisi-bahan-makanan.html?m=1http://reviewbuku.asia/filsafat-komunikasi-pengantar-ontologis-epistemologis-aksiologis-mohammad-zamroni/http://reviewbuku.asia/metodologi-penelitian-bisnis-pendekatan-partisipatif-analisis-dokumenter-lena-ellitan-yulius-koesworo/
32
berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-
kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan manusia.
Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.35
Dengan demikian masyarakat adalah bagian kecil dari sebuah lingkungan
sosial. Sesuai dengan pernyataan menurut Ralph Linton seorang ahli antropologi
bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup
dan bekerja sama sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan
berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.36
Sehingga masyarakat selalu difokuskan pada keadaan lingkungan sosial.
35
Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h.
22. 36
Harsojo. Pengantar Antropologi. (Bandung: Bina Cipta, 1967), h. 144.
33
BAB III
GAMBARAN UMUM KELURAHAN PONDOK LABU
A. Kelurahan Pondok Labu
Keluarahan Pondok Labu merupakan salah satu dari 5 (lima) kelurahan di
wilayah kecamatan Cilandak Kota Administrasi Jakara Selatan yang memiliki kode
pos 12450 dan kode wilayah 31.71.030.002. Kelurahan Pondok Labu mempunyai
luas wilayah 391,10 Ha, dari luas wilayah tersebut digunakan luas tanah adat 210
Ha dan 6,090 Ha luas tanah Negara.
Jumlah penduduk Kelurahan Pondok Labu 50.975 orang, terdiri dari 13.583
Keluarga (KK).
Kelurahan Pondok Labu terbagi kedalam 10 RW dan 98 RT yang
berbatasan dengan:
34
Sebelah Utara : Kel. Cilandak Barat
Sebelah Timur : Kali Krukut, Kel. Cilandak Timur
dan Kec. Pasar Minggu
Sebelah Selatan : Desa Pangkalan Jati, dan Kec. Limo
Kota Depok
Sebelah Barat : Kali Grogol, dan Kel. Lebak Bulus
1. Topografi
Kelurahan Pondok Labu mempunyai jarak orbitasi sebagai berikut:
a) Jarak ke Kecamatan Cilandak : 2,8 Km
Lama jarak tempuh ke Kecamatan : 15 Menit
b) Jarak ke Walikota Jakarta Selatan : 8,7 Km
Lama jarak tempuh ke Walikota : 30 Menit
c) Jarak ke Provinsi Jakarta : 18 Km
Lama jarak tempuh ke Provinsi : 1 Jam
2. Visi dan Misi Kelurahan Pondok Labu
a) Visi
Mewujudkan masyarakat kelurahan pondok labu yang sejahtera, partisipatif,
dan beradab serta tangguh dalam lingkungan wilayah yang tertata rapi
dengan mengutamakan kepuasan di bidang pelayanan publik.
b) Misi
1) Mewujudkan pembangunan di kelurahan berbasis partisipasi
masyarakat.
35
2) Meningkatkan kualitas layanan publik dengan didukung sumber daya
manusia yang profesional akuntabel dan responsif.
3) Mewujudkan wilayah kelurahan pondok labu yang tertata rapi, bersih
dan hijau.
3. Struktur Organisasi Kelurahan Pondok Labu
Lurah Pondok Labu
Siti Fauziyah Ghozali, S.Sos
Sek. Lurah
Suripto, S.Sos
Jabatan Fungsional
Ka. Puskesmas
drg. Yosida
Satgas Pol PP
Sumitro
Satpel PTSP
Ari Triyono, ST
Satpel Dukcapil
A. Nawawi
Penyuluh KB
Nurmala, S.Ag
Hamin Yeri,
S.Sos
Disty
T.C,
S.kom
H.
Matamin
Kasi Pemerintahan
Pemberdayaan Ekonomi dan
Kesejahteraan Rakyat
M. Hasan, SKM
Kasi Pemerintahan
Ketentraman dan Ketertiban
M. Ridwan, S.H
Kasi Pemerintahan Prasarana
Sarana dan Kebersihan
Lingkungan
M. Syah
Agus
Purwanto
Amsyar Sutini Matnoh Nuryadi Suprayitno,
BA
36
PETA WILAYAH KELURAHAN PONDOK LABU
Keterangan:
: RW 06 : RW 09
: RW 01 : RW 08
: RW 10 : RW 03
: RW 07 : RW 02
: RW 04 : RW 05
: Lokasi RW 10
37
4. Kependudukan Kelurahan Pondok Labu
a) Jumlah Penduduk
Tabel 3.1 Data Penduduk Kelurahan Pondok Labu
No. Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-laki 25.629 orang
2. Perempuan 25.346 orang
Total 50.975 orang
Sumber: Kelurahan Pondok Labu, 2016.
b) Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Pondok Labu
Wilayah Kelurahan Pondok Labu berkorelasi dengan mata
pencaharian sebagian besar penduduk yaitu sebagian besar buruh, cleaning
service, pegawai swasta, Pegawai Negeri Sipil, pedagang, dll.
Tabel 3.2
Jenis Pekerjaan di Kelurahan Pondok Labu
Jenis Pekerjaan Jumlah
Buruh 3.269 orang
Pegawai Negeri Sipil 2.737 orang
Pedagang 1.807 orang
Swasta 2.925 orang
Pengrajin 529 orang
38
Supir 1.334 orang
Tukang Ojek 1.054 orang
Montir 399 orang
Dokter 203 orang
Suster 292 orang
Kepala sekolah 25 orang
Guru 864 orang
Dosen 212 orang
Manager 44 orang
Sekretaris 57 orang
Security 737 orang
Cleaning service 1.520 orang
Pramugari/Pramugara 75 orang
Sales 585 orang
Engenering 148 orang
Mekanik 490 orang
39
TNI/POLRI 372 orang
Total 19.678 orang
Sumber: Kelurahan Pondok Labu, 2016.
Dari tabel ini terlihat bahwa dari total jumlah penduduk Kelurahan
Pondok Labu 50.975 orang meyoritas masyarakat di Pondok Labu ini bekerja
sebagai buruh dan swasta.
5. Kondisi Pendidikan
Secara umum wilayah Kelurahan Pondok Labu memiliki pendidikan
yang cukup tinggi/cukup bagus, karena dapat dilihat dari data kondisi
pendidikannya.
Tabel 3.3
Kondisi Pendidikan di Kelurahan Pondok Labu
Kondisi Pendidikan Jumlah
Belum sekolah 6.870 orang
Usia 7-45 tahun tidak pernah
sekolah
1.456 orang
Pernah sekolah tapi tidak tamat 3.724 orang
Tamat SD sederajat 6.129 orang
SLTP/ sederajat 7.976 orang
SLTA/ sederajat 8.054 orang
40
D-1 4.870 orang
D-2 2.081 orang
D-3 1.745 orang
S-1 5.765 orang
S-2 2.090 orang
S-3 206 orang
Total 50.975 orang
Sumber: Kelurahan Pondok Labu, 2016.
Melihat dari latar belakang kondisi pendidikan di Kelurahan Pondok
Labu dapat diartikan bahwa tingkat pendidikannya cukup baik atau seimbang
dengan melihat pendidikan wajib belajar dua belas tahun.
6. Agama
Meskipun sebagian besar masyarakat Pondok Labu beragama Islam,
agama lain leluasa menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Antara
pemeluk agama saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Pemuka
agama memiliki peranan penting dalam kehidupan keagamaan dan mereka
dijadikan figure sebagai panutan masyarakat.
41
Tabel 3.4
Keagamaan Kelurahan Pondok Labu
Agama Jumlah
Islam 30.850 orang
Kristen 9.034 orang
Katholik 8.367 orang
Hindu 2.308 orang
Budha 416 orang
Total 50.975 orang
Sumber: Kelurahan Pondok Labu, 2016.
Dari tabel ini terlihat bahwa dari total jumlah penduduk Kelurahan
Pondok Labu 50.975 orang mayoritas masyarakat di Pondok Labu ini beragama
Islam. Tetapi dengan perbedaan keyakinan tersebut kehidupan masyarakatnya
sangat rukun dan tentram.
6. Etnis
Wilayah Kelurahan Pondok Labu adalah wilayah yang cukup ramai,
sebagian besar penduduknya merupakan pendatang dari berbagai daerah dan
berbagai macam etnis.
42
Tabel 3.5
Etnis di Kelurahan Pondok Labu
Etnis Jumlah
Jawa 19.063 orang
Sunda 8.584 orang
Betawi 18.482 orang
Batak 2.182 orang
Padang 2.341 orang
Manado 1.010 orang
Bugis 695 orang
Ambon 595 orang
Makassar 567 orang
Aceh 1.456 orang
Total 50.975 orang
Sumber: Kelurahan Pondok Labu, 2016.
Dari data etnis masyarakat Kelurahan Pondok Labu di atas dapat
menggambarkan bahwa betapa banyaknya suku budaya Indonesia.
43
B. RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan
Dalam penelitian ini di mana ketiga industri kecil tahu masuk kedalam
kawasan RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu yang berbatasan dengan Kali
Grogol dan Kelurahan Lebak Bulus. RT 01 dipimpin oleh Inat Turjaman, beliau
juga merupakan salah satu pemilik usaha tahu yang akan peneliti lakukan, dan
ketua RW 10 dipimpin oleh H. Marsim.
Peta Lokasi Industri Kecil Tahu
44
1. Jumlah Penduduk
Wilayah ini memiliki jumlah penduduk sekitar 489 orang dan KK 135.
a) Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di RT 01 RW 10
Laki-laki Perempuan
234 orang 255 orang
Sumber: Dokumen RT 01, 2016.
b) Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Tabel 3.7
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia di RT 01 RW 10
Usia Jumlah
0 tahun 10 tahun 130 orang
11 tahun 20 tahun 105 orang
21 tahun 30 tahun 95 orang
31 tahun 40 tahun 97 orang
41 tahun - 62 orang
Total 489 orang
Sumber: Dokumen RT 01, 2016.
2. Jenis Pekerjaan
Sebagian besar masyarakat di wilayah ini bekerja sebagai buruh,
pedagang dan karyawan swasta.
45
Tabel 3.8
Jenis Pekerjaan di RT 01 RW 10
Jenis Pekerjaan Jumlah
Buruh 56 orang
Pedagang 33 orang
Guru 25 orang
Ojek 35 orang
Swasta 44 orang
Security 19 orang
Supir 40 orang
Bidan 2 orang
Total 254 orang
Sumber: Dokumen RT 01, 2016.
Dalam kaitannya mengenai keberadaan industri kecil tahu, Pak Inat
selaku RT memiliki tanggung jawab sebagai ketua wilayah kepada para pemilik
industri untuk selalu menjaga lingkungan sekitar industri, karena industri-
industri yang berada diwilayah ini dilalui sebuah Kali yang sangat berhadapan
dengan industri, Kali tersebut adalah Kali Grogol. Dalam observasi yang peneliti
lakukan beberapa saat lalu terlihat saluran pembuangan dari industri-industri
tersebut disalurkan ke Kali Grogol ini, sesuai dengan penuturan Pak Inat selaku
Ketua RT:
Waktu tahun 2012 Walikota sama Dinas Kesehatan pernah dateng
kedaerah sini karena waktu itu lagi banyak isu ikan-ikan di Kali Jawa Barat
pada mati karena limbah pabrik tahu, jadi Walikota sama Dinas Kesehatan nge-
46
check kali sekitar sini kan disini banyak pabrik tahu terus ngasih informasi
tentang AMDAL. Hasilnya sih baik-baik aja disini gak ada masalah kimia-
kimia. Tapi semenjak itu pabrik-pabrik disini harus bikin spiteng untuk
pembuangan limbah tahu, tapi tetep masih pada buang limbahnya ke Kali. Lagi
pula Kali disini kan ngalir kalaupun kita buang limbah ke Kali gak mengendap,
kecuali Kali disini gak ngalir baru kita buang ke spiteng punya kita.37
Dari sesi wawancara peneliti kepada masyarakat sekitar, wilayah ini
sering sekali terjadi banjir, entah dikarenakan adanya keberadaan industri atau
kiriman dari wilayah lain. Karena menurut menuturan beberapa masyarakat,
dahulunya Kali ini banyak sekali ikan-ikan akan tetapi sekarang ikan tersebut
terus berkurang dan warna Kali berubah, terlihat juga ada beberapa sampah yang
menyangkut dipinggir Kali.
Hadirnya kawasan industri pun merubah mata pencaharian sebagian
warga, seperti hadirnya warung-warung makan, warung minuman, warung
kelontong, dan kontrakan-kontrakan. Sehingga kehadiran industri tidak hanya
memberikan dampak negatif kepada masyarakat sekitar, akan tetapi membawa
keberuntungan pada sebagian masyakat.
3. Etnis
Sebagian besar masyarakat di wilayah ini bekerja adalah pendatang.
Tabel 3.9 Etnis di RT 01 RW 10
Suku Jumlah
Jawa 229
37
Wawancara Pribadi dengan Ketua RT 01 Bapak Inat Turjaman, Jakarta: 20 Mei 2016 pukul
14.15 WIB.
47
Sunda 121
Batak 19
Betawi 102
Aceh 16
Papua 2
Total 489 orang
Sumber: Dokumen RT 01, 2016.
C. Sejarah Industri Tahu
1. Industri Kecil Tahu HRM
Pemilik industri kecil tahu HRM adalah Bapak Hermanto yang biasa
disebut dengan Pak Heri. Jauh sebelum Bapak Hermanto mendirikan usaha
sendiri, pada tahun 1979 Bapak Hermanto sudah berada di Jakarta bekerja di
tempat saudaranya yang merupakan pengusaha tahu. Dari situlah beliau belajar
mengenai tentang tahu. Akhirnya Bapak Hermanto memberanikan diri untuk
mendirikan industri tahu HRM ini pada 4 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri
tahun 2009 yaitu tanggal 17 September dengan modal usaha pertama meminjam
di bank.38
Awal didirikan industri tahu HRM adalah untuk meningkatan taraf
kehidupan keluarga pemilik industri tahu tersebut. Lama-kelamaan industri tahu
HRM ini membutuhkan pekerja yang lebih banyak oleh karena itu Bapak
Hermanto merekrut orang-orang disekitar industrinya yang berasal dari
38
Wawancara Pribadi dengan Bapak Hermanto, Jakarta: 21 Februari 2016 Pukul 12.35 WIB.
48
kampung dan masih menganggur untuk dijadikan pekerja di usahanya tersebut.
Sehingga berdirinya industri tahu HRM ini memberikan kebaikan bagi diri
Bapak Hermanto dan keluarga, selain untuk meningkatkan taraf kehidupan
untuk keluarganya sendiri, Bapak Hermanto juga memberikan peluang kerja
untuk masyarakat sekitar.
Dengan memiliki usaha sendiri Bapak Hermanto mendapatkan
keuntungan-keuntungan dari usahanya tersebut. Beliau pun juga memikirkan
tanggungan para pekerjanya dengan memberikan upah yang sesuai pekerjaan si
pekerja, selain itu Bapak Hermanto memberikan fasilitas tempat tinggal agar
para pekerjanya tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk membayar kontrakan
atau pun listrik, dan beliau juga menyediakan kendaraan bermotor untuk
mempermudah para pekerjanya apabila membutuhkan kendaraan.
Dengan begitu didirikannya industri tahu HRM ini bisa meningkatkan
kesejahteraan keluarga para pekerjanya. Selain mendapatkan keuntungan dari
penjualanannya, Bapak Hermanto selaku pemilik industri pun mempunyai
kendala-kendala dalam usaha tersebut. Seperti beberapa waktu lalu, harga
kacang kedelai impor sangat mahal sehingga mengharuskan Bapak Hermanto
untuk mencampur kacang impor dengan kacang lokal.
Hingga sekarang industri kecil tahu HRM ini sudah mempunyai 14 orang
pekerja pembuat tahu dan pedagang keliling sekitar 50 orang.
49
Tabel 3.10 Daftar Pekerja Industri Tahu HRM
No. Nama Umur Jabatan
1. Azis 22 th Menggiling
2. Saliman 45 th Menggiling
3. Masdi 33 th Merendam
4. Taswin 60 th Merebus
5. Bayu 24 th Menyetak
6. Karta 29 th Menyetak
7. Prio 23 th Menyetak
8. Lili 31 th Menyetak
9. Maryati 34 th Menyetak
10. Toni 20 th Membungkus
11. Afif 20 th Membungkus
12. Feri 35 th Membungkus
13. Teguh 19 th Mengupas
14. Romli 17 th Mengupas
Sumber: Wawancara Pribadi, 2016.
Para pekerja disini sebagian besar dari orang-orang luar kota, sesuai
dengan penuturan Bapak Hermanto:
Orang-orang kampung yang pergi ke Jakarta biasanya pada nyari
kerjaan. Sedangkan kerjaan di Jakarta aja harus sekolah tinggi baru dapet
kerjaan. Gimana bisa orang-orang kampung kerja dikantoran atau kerjaan yang
lain, sekolahnya aja pada lulusan SD SMP doang jarang yang SMA. Makanya
awal saya buka tempat ini alesannya begitu, banyak orang-orang dari kampung
50
seperti saya sendiri nyari kerjaan di Jakarta susah, jadi kuli orang mulu, gaji
gak seberapa, kerjanya capek.39
Jam kerja para pekerja dimulai pukul 3 subuh untuk bagian menggiling
kedelai, merendam kedelai, merebus kedelai, kemudian bagian lainnya seperti
menyetak, membungkus dan mengupas tahu dimulai pukul 8 pagi. Sistem gaji
pun berbeda, sesuai bagian dan panjangnya jam kerja si pekerja, seperti bagian
menggiling kedelai, merendam kedelai dan merebus kedelai diberikan upah
sebesar Rp. 100.000/hari termasuk uang makan, dan bagian lainnya seperti
mencetak, membungkus dan mengupas tahu dibayar sebesar Rp. 75.000/hari, itu
sudah termasuk dengan uang makan tetapi belum ditambah dengan upah lembur
dan jaminan kesehatan yang diberikan Pak Hermanto.
Industri kecil tahu HRM memproduksi sekitar 17 kwintal/sehari kacang
kedelai pada hari senin jumat dan hari libur seperti sabtu minggu hanya 14
kwintal/hari kacang kedelai yang akan dijadikan tahu China. Tahu ini berbentuk
segiempat dan berbagai macam ukuran, yaitu 10cm x 10cm, 5cm x 5cm dan
2,5cm x 2,5cm. Harga setiap ukuran pun berbeda-beda. Dimulai yang paling
besar Rp 2.500, Rp. 1.500 dan Rp 800.
Tahu ini nantinya akan didistribusikan kepada konsumen secara
langsung, melalui pedagang keliling dan ketempat-tempat yang telah menjalin
kerjasama dengan industri kecil tahu HRM seperti pasar swalayan, pasar-pasar
tradisional sekitar Jakarta dan Tangerang Selatan.
39
Wawancara Pribadi dengan Bapak Hermanto, Jakarta: 21 Februari 2016 Pukul 12.35 WIB.
51
Industri kecil tahu HRM memiliki luas tanah 200 meter. 100 meter
digunakan untuk bangunan utama pembuatan tahu yang berada di bawah, cukup
tinggi jarak antara bangunan diatas untuk kamar-kamar para pekerja. Sehingga
keadaan industri ini tidak pengap, banyak lubang-lubang ventilasi yang tidak
sengaja di tutup rapat sehingga sirkulasi udara sangat baik. Akan tetapi saat
melihat lantai industri sangatlah berbanding terbalik, lantai dipenuhi air sehingga
saat berjalan harus berhati-hati. Kemudian kamar-kamar untuk para pekerjanya
cukup rapih, setiap kamar bisa diisi 2 3 orang pekerja.40
Sisa tanah lainnya dibangun untuk garasi kendaraan seperti sepeda motor
dan mobil engkel, serta gudang tempat menaruh kacang kedelai dan batang-
batang pohon untuk bahan bakar.
Fasilitas yang diberikan oleh pemilik industri tahu HRM seperti gaji
pokok, uang lembur, kamar-kamar tidur, truk untuk mendistribusi tahu-tahu,
kendaraan bermotor untuk para pekerja sewaktu-waktu membutuhkan, dan
kesehatan untuk para pekerja.41
2. Industri Kecil Tahu Inat Turjaman
Industri tahu ini adalah usaha turun temurun yang berada di Bandung.
Industri ini memproduksi tahu kuning. Semenjak tahun 1979 usaha ini dipegang
oleh Bapak Inat Turjaman. Kemudian pada tahun 1990 Pak Inat dan istrinya Ibu
Elli memindahkan usahanya ke Jakarta tepatnya di Jalan Haji Kamang Bawah
RT 01 RW 10 Kelurahan Pondok Labu Jakarta Selatan, alasannya karena usaha
40
Observasi pada Industri Kecil Tahu HRM. Jakarta: 21 Februari 2016. 41
Observasi pada Industri Kecil Tahu HRM. Jakarta: 21 Februari 2016.
52
tahu kuning di Bandung sudah terlalu banyak saingan sehingga penjualanan
tahunya menjadi kurang lancar. Ternyata prediksi beliau untuk memindahkan
usaha ke Jakarta sangat tepat. Karena tahu kuning yang dibuat Pak Inat cukup
diminati masyarakat.42
Awal mulanya tahu ini dipasarkan hanya ke pasar-pasar tradisional
seperti pasar pondok labu, pasar cengkareng, pasar kebayoran dan dipasarkan
juga oleh pedagang keliling ke kampung-kampung. Lama-kelamaan usaha tahu
kuning bandung ini dipasarkan ke pasar swalayan seperti Aneka Buana (AB)
yang tempatnya tidak jauh dengan tempat produksi tahu Pak inat masih berada
diwilayah Pondok Labu.
Karena permintaan pasar yang terus meningkat mengharuskan Pak Inat
untuk menambah kapasitas produksi. Untuk memenuhi permintaan pasar, Pak
Inat merekrut tenaga kerja mencapai 30 orang. Dari tahun 1990-1996 produksi
beliau stabil. Dalam setiap pembuatan tahu kuning Pak Inat selalu menghabiskan
1 ton kedelai/minggu. Tahu kuning yang dihasilkan berasal dari kedelai yang
dikirim setiap minggunya dari Pancoran.
Tahu kuning ini cukup diminati oleh masyarakat, sehingga selama 6
tahun sejak tahun 1990 1996 berjalan Pak Inat sudah banyak mendapatkan
pelanggan. Ini semua tidak lepas dari komitmen antara suami dan istri tersebut
yaitu tetap menjaga kualitas tahu. Hanya bahan alami yang dipakai untuk
membuat tahu kuning bandung, ungkapnya:
42
Wawancara Pribadi dengan Bapak Inat Turjaman. Jakarta: 24 April 2016 Pukul 15.00 WIB
53
Kami cuma pakai kunyit dan garam aja untuk membuat tahu kuning ini,
tidak pakai formalin atau bahan apapun.43
Pada saat Indonesia mengalami krisis moneter tahun 1997, usaha tahu
bandung Pak Inat sempat mengalami kesulitan yang cukup menyesakkan.
Karena krisis ini, orang-orang banyak yang terkena PHK yang menyebabkan
pertumbuhan ekonomi melambat dan berdampak menurunnya daya beli
masyarakat. Inipun berdampak pada produksi tahu kuning Pak Inat dimana
omsetnya menurun drastis, karena penurunan permintaan pasar akibat daya beli
masyarakat yang berkurang. Sebelum krisis, Pak Inat dapat menghabiskan 4
kwintal kedelai/hari, namun setelah krisis hanya menghabiskan 20 kg
kedelai/harinya atau sekitar 750 tahu yang dibuatnya sesuai pesanan.
Karena permintaan tidak sebanyak dulu sehingga Pak Inat akhirnya harus
mengurangi jumlah tenaga kerjanya dan lahan industrinya pun akhirnya
diperkecil.
Pak Inat yang dibantu istrinya pun tidak berhenti disitu mereka tetap
berjuang mempertahankan usaha tahu kuning bandung warisan keluarga dengan
dibantu 6 orang pekerja yang tersisa hingga sekarang.44
Karena situasi yang sulit
ini, menaikkan harga itu tidak mungkin karena akan menyebabkan penjualan
semakin berkurang. Untuk menyiasati masalah tersebut Pak Inat hanya
memperkecil ukuran tahu saja tanpa menaikkan harganya dan mengurangi
kualitasnya.
43
Wawancara Pribadi dengan Bapak Inat Turjaman. Jakarta: 24 April 2016 Pukul 15.00 WIB 44
Observasi pada Industri Kecil Tahu Bapak Inat. Jakarta: 24 April 2016 Pukul 15.00 WIB
54
Tabel 3.11 Daftar Pekerja Industri Tahu Inat Turjaman
No. Nama Umur Jabatan
1. Imas Nurmala 43 tahun Menyetak dan Membungkus
Tahu
2. Idan Solihin 45 tahun Merendam dan Menggiling
Kacang Kedelai
3. Imih 57 tahun Menyetak dan Membungkus
Tahu
4. Darmilah 44 tahun Mengunyit
5. Cucu 46 tahun Menyetak dan Membukus Tahu
6. Mang Encep 60 tahun Mencari Kayu
Sumber: Wawancara Pribadi, 2016.
Ke-6 pekerja Pak Inat memulai pekerjaan dari pukul 06.00 pagi hingga
14.00 siang sesuai dengan banyaknya pesanan.45
Langganan yang masih setia
dengan produk hasil industri Pak Inat adalah Swalayan Aneka Buana (AB)
Pondok Labu yang biasa memesan 400-an tahu/hari, di Ciganjur memesan 150
tahu/hari, Swalayan Aneka Buana (AB) Cirendeu sekitar 100-an tahu/hari, dan
para pedagang-pedagang keliling kampung lainnya sekitar 100-an tahu/hari.
Upah yang diberikan ke para pekerjanya pun bervariasi seperti untuk
bagian menggiling kacang kedelai, merendam kacang kedelai, merebus kacang
kedelai dan mencari kayu di beri upah lebih besar sekitar Rp 60.000 Rp
45
Observasi pada Industri Kecil Tahu Bapak Inat. Jakarta: 24 April 2016 Pukul 15.00 WIB
55
70.000/hari, dan pekerja lainnya seperti mengunyit tahu, menyetak tahu dan
membungkus tahu kisaran Rp 40.000 Rp 50.000/hari. Para pekerja diberikan
makan sehari tiga kali yaitu pagi siang sore yang telah disiapkan oleh Ibu Elli.
Selain itu, fasilitas yang diberikan oleh Pak Inat adalah dibebaskan dari
pembayaran kontrakan, sehingga para pekerja tidak perlu membayar kontrakan.
Dengan begitu masih berdirinya industri tahu Pak Inat hingga sekarang
dan mempertahan keenam pekerja yang sejak dahulu bekerja dengannya,
setidaknya dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerjanya.
Kemudian berbicara mengenai lahan, industri Pak Inat sangat
bersebalahan dengan rumah utama yang ditinggali oleh Pak Inat dan keluarga.46
Semula luas lahan industri ini 400 meter, akan tetapi sejak krisis tahun 1997-
an Pak Inat harus memperkecil lahan industrinya dan sekarang yang tersisa
hanya 100 meter2
saja. Lahan bekas industrinya tersebut dijadikan kontrakan 2
pintu sebagai tempat tinggal para pekerjanya dan tempat pembuatan tahu.
Ruangan tempat pembuatan tahu yang diantaranya merebus kacang,
mengunyit, mencetak dan membungkus menjadi satu dengan tempat menyimpan
kayu-kayu. Kemudian jarak antara lantai hingga plafon bangunan sangat pendek
sekitar 2 meter saja sehingga saat peneliti masuk kedalam industri kecil tahu
tersebut sangat pengap sekali. jendela hanya ada 3 dan berukuran kecil.
46
Observasi pada Industri Kecil Tahu Bapak Inat. Jakarta: 24 April 2016 Pukul 15.00 WIB
56
Sehingga serikulasi udara sangat kurang, selain itu kayu-kayu untuk bahan bakar
pun berserakan diluar industri sehingga mempersempit lahan.47
3. Industri Kecil Tahu Paimin
Awal mula berdirinya industri tahu ini adalah Paimin beserta istrinya
merantau ke Jakarta dari Ngawi untuk mendapatkan penghidupan yang lebih
baik. Di Jakarta mulai tahun 1993 Paimin membuka industri tahunya dengan
bantuan kedua saudaranya dari kampung sebagai tenaga kerja.48
Industri milik
Paimin membuat tahu kulit karena di kawasan ini belum ada yang membuka
usaha seperti itu. Lama-kelamaan pesanan tahu Paimin semakin meningkat dari
pasar kepasar dan para pedagang keliling, sehingga Paimin menambah tenaga
kerjanya hingga sekarang sekitar 20 orang.
Tabel 3.12 Daftar Pekerja Industri Tahu Paimin
No. Nama Umur Jabatan
1. Dana 24 th Menggiling
2. Rudi 39 th Menggiling
3. Rahmat 27 th Merendam
4. Rohman 42 th Merendam
5. Amir 30 th Merendam
6. Agus 35 th Merebus
47
Observasi pada Industri Kecil Tahu Bapak Inat Turjaman. Jakarta: 24 April 2016 Pukul 15.00
WIB 48
Wawancara Pribadi dengan Bapak Paimin, Jakarta: 14 Mei 2016 Pukul 11.20 WIB.
57
7. Husein 60 th Merebus
8. Andi 29 th Merebus
9. Nur 45 th Merebus
10. Cici 51 th Menyetak
11. April 34 th Menyetak
12. Tini 42 th Menyetak
13. Ati 38 th Menyetak
14. Siti 27 th Menyetak
15. Nurahmah 40 th Menyetak
16. Mito 41 th Menggoreng
17. Nazar 29 th Menggoreng
18. Marwan 54 th Menggoreng
19. Toni 43 th Menggoreng
20. Sudi 35 th Menggoreng
Sumber: Wawancara Pribadi, 2016.
Pada tahun 1995 Paimin menjadi anggota PRIMKOPTI Jakarta Selatan.
PRIMKOPTI adalah Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia yang
merupakan sebuah perkumpulan koperasi yang merupakan wadah satu-satunya
untuk menghimpun dan menggerakkan daya kreasi dan potensi serta membina
produsen pengolah bahan makanan dari kedelai yang terdiri dari pengrajin
tempe, tahu dan makanan sejenisnya. Dengan menjadi anggota PRIMKOPTI
yang dituturkan oleh Paimin yaitu:
58
Alhamdulillah neng masuk PRIMKOPTI lumayan ngebantu. kalau
kekurangan modal uang/kacang bisa ngutang dulu disana, nanti baru dibayar
kalo ini tahu udah laku jadi gak ribet-ribet minjem duit sama tetangga atau bank
kan harus pake boreh. Istilahnya mah ikut PRIMKOPTI gak bakal kekurangan
kacang buat bahan tahu k