dampak retail modern terhadap kesejahteraan pedagang pasar...
TRANSCRIPT
![Page 1: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/1.jpg)
DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN
PEDAGANG PASAR TRADISIONAL CIPUTAT, TANGERANG
SELATAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.i)
Oleh:
Ahmad Reza Safitri
NIM: 105054102064
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
KONSENTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1432 H./2010 M.
![Page 2: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/2.jpg)
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah
saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka
saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 07 Desember 2010
Ahmad Reza Safitri
![Page 3: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/3.jpg)
DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN
PEDAGANG PASAR TRADISIONAL CIPUTAT, TANGERANG
SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.i)
Disusun Oleh:
Ahmad Reza Safitri
NIM: 105054102064
Di Bawah Bimbingan:
Ismet Firdaus M.Si
NIP: 150411196
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
![Page 4: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/4.jpg)
JAKARTA 1432 H./2010 M.
![Page 5: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/5.jpg)
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL CIPUTAT, TANGERANG SELATAN telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, Tanggal 21 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.i) pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Konsentrasi Kesejahteraan Sosial.
Jakarta, 21 Desember 2010
Sidang Munaqasah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Drs. H. Mahmud Jalal, MA Ahmad Zaky, M.Si NIP: 195204221981031002 NIP: 150411158
Anggota,
Penguji I Penguji II
Wati Nilamsari, M.Si Drs. H. Mahmud Jalal, MA NIP: 197105201999032002 NIP: 195204221981031002
Pembimbing
Ismet Firdaus M.Si. NIP: 150411196
![Page 6: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/6.jpg)
i
ABSTRAK Ahmad Reza Safitri Dampak Retail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang Selatan
Studi ini mengkaji Dampak Retail Modern terhadap Pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang Selatan. Kajian ini utamanya menggunakan analisis dampak dengan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif menggunakan metode analisis SWOT dan metode analisis difference-in-difference (DiD). Metode kualitatif meliputi wawancara mendalam dengan pengelola pasar tradisional dan pedagang pasar tradisional.
Dalam studi dampak ini, periode data awal (baseline) ditetapkan pada 2008 untuk menjamin agar pedagang relatif masih memiliki ingatan yang baik akan keadaan pada waktu tersebut. Selain itu, kehadiran retail modern dimulai pada 2008, yang membuat tahun tersebut cocok sebagai baseline.
Umumnya, tiga pedagang yang termasuk dalam penelitian ini adalah pedagang pakaian, sayuran, dan buah di Pasar Ciputat, para pedagang ini telah mengalami kelesuan usaha selama lima tahun, antara tahun 2005 dan tahun 2010.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keberadaan retail modern merupakan salah satu dampak dari turunnya jumlah pendapatan dan kondisi kesejahteraan pedagang di pasar ciputat.
Antara tahun 2008 sampai tahun 2010, ketiga pedagang yang menjadi objek dari penelitian dampak ini mengalami penurunan omzet sampai dengan 70%. Di mana ketiga pedagang tersebut hanya dapat mendapatkan omzet tiga ratus ribu rupiah perharinya, berkurang 70% dari sebelumya. Di mana sebelumnya bisa memperoleh 1 sampai 2 juta rupiah perharinya.
Omzet Pakaian Sayuran Buah 2008 1.000.000 – 2.000.000 1.000.000 –
1.500.000 1.000.000 – 1.500.000
2009 1.000.0000 500.000 – 1.000.000 500.000 – 1.000.000
2010 200.000 – 300.000 100.000 – 200.000 200.000 – 300.000 Ketidakberfungsiannya aturan mengenai anti monopoli dan persaingan
pasar, merupakan episentrum dari menurunnya kondisi kesejahteraan pedagang pasar tradisional yang diukur melalui jumlah pendapatannya.
Kedepan seharusnya Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan usaha pasar, harus juga mengedepankan kepentingan para pedagang pasar traidisional baik dalam hal pengelolaan persaingan ataupun pengelolaan pasar traidisional itu sendiri.
![Page 7: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/7.jpg)
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, tiada Tuhan selain Allah, dan
Allah Dzat Yang Maha Besar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat yang senantiasa manaungi segenap umat-Nya di muka bumi. Shalawat dan
salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul akhir zaman, junjungan kita, sang
revolusioneris yang telah menyelamatkan kita semua dari zaman kebodohan
menuju zaman yang terang benderang, Baginda Rasulullah Muhammad SAW,
kepada keluarga, sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti sunnahnya sampai
akhir zaman.
Akhirnya skripsi ini dapat saya selesaikan sesuai dengan rencana dalam
memperoleh gelar sarjana. Berbagai aral yang merintangi saya dalam
menyelesaikan persyaratan memperoleh gelar sarjana akhirnya dapat dilalui,
berkat do’a dan berkat orang-orang di sekeliling yang ikhlas mendukung saya
dalam fase merampungkan studi ini. Ucapan terimakasih saja saya rasa belum
cukup untuk membalas dukungan-dukungan tersebut, tetapi saat ini tidak ada
yang dapat saya lakukan lebih selain hanya menghaturkan terimakasih sedalam-
dalamnya atas dukungan baik moril maupun materil selama proses saya
menyelesaikan studi. Sekelumit ucapan terimakasih yang saya haturkan pada kata
pengantar ini tentu saja tidak bisa mewakili semua orang yang telah berjasa
menhantarkan saya ke gerbang kelulusan, saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya atas kelalaian saya mencantumkan nama, semoga Allah SWT Yang
Maha Adil dapat memberikan pahala dan ampunan-Nya senantiasa kepada kita
![Page 8: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/8.jpg)
iii
semua. Amin. Selanjutnya ucapan terimakasih saya haturkan sedalam-dalamnya
kepada:
1. Bapak Dr. Arief Subhan M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi beserta jajarannya.
2. Ketua Jurusan Konsenterasi Kesejahteraan Sosial Ibu Siti Napsiyah yang
dengan bijaksana telah memberikan pengarahan kepada saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Sekretaris Jurusan Konsenterasi Kesejahteraan
Sosial dan juga sekaligus pengajar saya Bapak Zaky yang turut membantu
saya dalam mengurus nilai-nilai dan mendukukung saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Ismet Firdaus M.Si yang merupakan pembimbing skripsi saya yang
juga dengan sabar membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Terimakasih yang sedalam-dalamnya saya haturkan kepada para pengajar
atau dosen saya selama saya menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi. Bapak dan Ibu dosen yang telah mendedikasikan ilmu,
kecerdasan, dan waktunya untuk memberi titik terang pengetahuan kepada
kami semua para peserta didik. Diantaranya: Bapak Tarmi, Ibu Halimah,
Ibu Umi, Ibu Rubianah dan para pengajar lain yang tentu saja selebihnya
tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
5. Kedua orangtua saya Ibunda Sri Sundari dan Ayahanda Syamsul Bahri
atas pemberian do’a dan dukungan yang melimpah baik moril maupun
materil sepanjang waktu. Serta kakak-kakak saya yang selalu memberi
dukungan kepada saya.
![Page 9: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/9.jpg)
iv
6. Pihak Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten
Tangerang, Bapak Aradani SE. selaku kepala pasar, serta kepada
pedagang-pedagang pasar ciputat yaitu Bapak Kiwing, Bapak Mussarudin,
Bapak Drs. Ucah, Bapak H. Tafsir dan Ibu Sri yang telah memberikan
banyak kemudahan dan pengetahuan kepada saya dalam melakukan riset
berupa wawancara dan pengumpulan data untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Soraya Bunga Larasati yang tetap konsisten memotifasi saya dalam
penulisan skripsi ini dari awal hingga akhir. Teman-teman di Lingkar
Studi-Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI) dan teman-teman
Jurusan Kesejahteraan Sosial yang tidak dapat saya sebutkan namanya
satu persatu.
Sekali lagi saya haturkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada
orang-orang yang telah mendukung saya selama proses penyelesaian skripsi ini
dan semoga Allah SWT membalas amal baik mereka dan selalu melimpahkan
rahmat dan inayah-Nya atas kebaikan yang mereka lakukan. Saya menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya menerima
baik kritik maupun saran yang konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari.
Ciputat, 07 Desember 2010
Ahmad Reza Safitri
![Page 10: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/10.jpg)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………. v
DAFTAR TABEL …………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………… 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………… 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………. 5
D. Metodelogi Penelitian ………………………… 5
E. Sistematika Penulisan …………………………. 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Retail atau Pasar …………………………………… 1
1. Jenis-jenis Pasar ……... ……………………… 4
2. Pengertian Retail Modern … ………………….. 7
3. Pengertian Pasar Tradisional ...……………….. 13
4. Karakteristik Pasar ……………………………. 17
5. Pembagian Retail Modern dan Tradisional …… 19
B. Kesejahteraan Sosial
1. Pengertian Kesejateraan Sosial ………………… 24
2. Sasaran Ilmu Kesejahteraan Sosial …………….. 30
C. Pengertian Dampak …………………………….. 33
![Page 11: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/11.jpg)
vi
BAB III PROFIL DAN SEJARAH PASAR CIPUTAT
A. Latar Belakang
1. Sejarah Singkat Pasar Ciputat ………………… 1
2. Perkembangan Pasar Ciputat …………………. 3
3. Permasalahan Pasar Ciputat ………………….. 4
4. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan ……. 9
BAB IV DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP
KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL
CIPUTAT, TANGERANG SELATAN
A. Dampak Retail Modern ………………………….. 1
1. Pedagang Pakaian …………………………… 3
2. Pedagang Sayuran …………………………… 4
3. Pedagang Buah ………………………………. 5
B. Sifat Persaingan dalam Pasar ……………………. 7
C. Manajemen atau Pengelolaan …………………… 8
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………...... 1
B. Saran dan Rekomendasi ………………………… 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
![Page 12: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/12.jpg)
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kerangka dan Jumlah Informan ……………….. 10
Tabel 2 Perbandingan Penjualan Retail Modern dan
Pasar Tradisional ………... 9
Tabel 3 Jumlah Rata-rata Pendapatan Retail Modern …… 12
Tabel 4 Perbedaan Karakteristik antara Pasar Tradisional dengan
Dan Retail Modern ………………………………… 17
Tabel 5 Pembagian Retail Modern dan Tradisional ………… 19
Tabel 6 Regulasi Berkenaan Dengan Pasar Tradisional dan
Pasar Modern ………………………………………… 22
Tabel 7 Jarak Retail Modern dan Pasar Ciputat ……………… 2
Tabel 8 Jumlah 3 Komoditi Pedagang Pasar Ciputat ………… 2
Tabel 9 Jumlah pendapatan pedagang pakaian dari tahun
2008 hingga 2010 …………………………………….. 3
Tabel 10 Jumlah pendapatan pedagang sayuran dari tahun
2008 hingga 2010 ………………………………….. 4
Tabel 11 Jumlah pendapatan pedagang sayuran dari tahun
2008 hingga 2010 ………………………………….. 6
Tabel 12 Persaingan dan Strategi (%) …………………………. 7
![Page 13: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/13.jpg)
viii
Tabel 13 Rata-rata Perubahan Proporsional dalam Keuntungan
dan Omzet Pedagang di Pasar Tradisional, 2008 – 2010
Metode DiD ………………………………………….. 7
Tabel 14 Analisis SWOT dalam Aspek Pengelolaan ………….. 10
Tabel 15 Penyebab Kelesuan Usaha di Pasar Tradisional (%) … 11
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Interaksi Orientasi Kesejahteraan Sosial ………….. 32
![Page 14: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/14.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar Tradisonal Ciputat adalah kumpulan pelaku ekonomi yang
bergerak pada usaha dalam skala mikro, di mana hanya sekedar berdagang dan
melakukan investasi yang sangat sedikit untuk memenuhi kebutuhan hidup di
masa depan. Mereka perlu medapatkan perhatian penuh dari pemerintah,
sebab pasar tradisonal dapat membantu pada tingkat pertumbuhan ekonomi
nasional secara luas serta dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Namun bagaimana eksistensi mereka dalam mempertahankan profesi
dan kontribusi mereka dalam pembangunan jika di sekeliling mereka terdapat
yang keberadaannya sangat mengancam dan mungkin juga dapat menghapus
mereka dari profesi berdagang.
Serbuan bisnis retail modern membuat banyak pasar tradisional
menjadi terpinggirkan. Saat ini terdapat sekitar 300 jenis retail modern di
Indonesia, bisnis retail modern tumbuh pesat, namun sebaliknya dengan pasar
tradisional. Data tahun 2004 menunjukkan, pasar tradisional berkurang 9%,
sedangkan retail modern tumbuh sekitar 4%. Buktinya 400 pedagang pasar
tradisional gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan retail modern.1
1 “Bisnis Waralaba Semakin Menggeliat” artikel diakses pada 28 oktober 2010 dari
http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html.
![Page 15: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/15.jpg)
2
Di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta melalui instruksi Gubernur DKI
No. 115 Tahun 2006, melarang penerbitan izin baru pendirian mini market di
seluruh kawasan DKI Jakarta.2
Dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI. No. 53/M-
DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Di mana pendirian mini
market baik yang berdiri sendiri atau yang terintegrasi wajib memperhatikan
keberadaan pasar tradisional dan toko yang lebih kecil serta harus
memperhatikan jarak serta faktor negatif dan positif dari jarak yang ada serta
menciptakan iklim usaha yang sehat.3 Namun kenyataannya mengapa retail
modern dapat berdiri di depan pasar tradisional yang jelas-jelas sangat
dilarang dalam peraturan di atas.
Islam menghendaki setiap individu hidup di tengah masyarakat secara
layak sebagai manusia. Sekurang-kurangnya ia dapat memenuhi kebutuhan
pokok berupa sandang dan pangan, memperoleh pekerjaan sesuai dengan
keahliannya, atau membina rumah tangga dengan bekal yang cukup. Dengan
demikian ia mampu melaksanakan berbagai kewajiban yang dibebankan Allah
dan berbagai tugas lainnya dalam masyarakat Islam, seorang tidak boleh
dibiarkan sengsara, kelaparan, tanpa pakaian, hidup menggelandang, tidak
memiliki tempat tinggal, atau kehilangan kesempatan membina keluarga
walupun ia ahlu dzimmah (non muslim yang hidup dalam masyarakat Islam).4
2 Koran Kontan, “Gubernur DKI Melarang Pemberian Izin Mini Market Baru”, 25 Desember 2006 3 Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008 “Tentang
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.” Artikel diakses pada tanggal 18 Oktober 2010 dari http://www.google-persaingan pasar.com
4 DR. Yusuf Qardhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan, (Gema Insani Press, Jakarta, 1995), h. 50
![Page 16: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/16.jpg)
3
Dari sudut pandang UU No 5. Tahun 1999 mengenai anti monopoli
dan persaingan tidak sehat, kajian sektor retail ini dianggap penting karena
aspek persaingan akan dikaji melalui berbagai sudut pandang dari pasal-pasal
dalam undang-undang tersebut. Potensi pelanggaran pelaku usaha akan dikaji
lebih jauh dengan menggunakan kacamata persaingan usaha.5
Persoalan ini tentu juga dialami pasar ciputat. Kendati persaingan antar
retail modern dan tradisional secara teoritis menguntungkan konsumen, dan
mungkin perekonomian secara keseluruhan, relatif sedikit yang diketahui
mengenai dampaknya pada pasar tradisional. Mengukur dampak amat penting
mengingat retail modern saat ini secara langsung bersaing dengan pasar
tradisional.6
Di sekitar Pasar Ciputat juga terdapat pusat-pusat perbelanjaan lain
seperti Carrefour dan Ramayana, ini berimplikasi negatif kepada beberapa
pedagang yang berdagang di pasar tradisional. Menurunnya jumlah
pendapatan merupakan konsekuensi materil yang terjadi akibat persaingan
usaha ritel tersebut.
Dari fenomena yang terjadi di atas, penulis ingin mengetahui lebih
jauh mengenai keluh kesah para pedagang pasar tradisional yang menyangkut
adakah pengaruh terhadap pendapatan mereka sebelum dan sesudah adanya
retail modern yang beroperasi di sekitar wilayah pasar.
Hal lain yang menjadi stimulan bagi penulis dalam mengungkap
permasalahan persaingan retail di pasar ciputat adalah penulis merupakan
5 Reardon, Thomas and Rose Hopkins (2006) ’The Supermarket Revolution in Developing”.
Diterbitkan dalam European Journal of Development Reasearch. 6 Daniel Suryadarma, Studi Bank Dunia Mengenai Supermarket di Indonesia, SMERU. 2007.
![Page 17: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/17.jpg)
4
warga asli ciputat, dan penulis juga mempunyai beberapa saudara yang pernah
berjualan di pasar ciputat.
Permasalahan ini penulis tuangkan dalam tulisan skripsi yang berjudul
Dampak Retail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional
Ciputat, Tangerang Selatan.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mengingat cakupan objek dalam penelitian ini terdiri dari banyak
klasifikasi pedagang, maka penulis membuat batasan objek penelitian ini pada
tiga kategori pedagang di Pasar Tradisional Ciputat saja. Yaitu pedagang
pakaian, sayuran, dan buah. Pemilihan lokasi Pasar Tradisional Ciputat
didasari oleh pengamatan penulis bahwa di sekitar lokasi pasar tersebut
terdapat beberapa retail modern yang beroperasi.
2. Perumusan Masalah
Masalah yang akan peneliti bahas adalah: Dampak dari retail modern
terhadap kesejahteraan pedagang pasar tradisional Ciputat ?
Adapun kategori pedagang yang menjadi objek penelitian adalah :
a. Pedagang Sayur
b. Pedagang Buah
c. Pedagang Pakaian
![Page 18: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/18.jpg)
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari
keberadaan retail modern terhadap kesejahteraan pedagang pasar
tradisional Ciputat, Tangerang Selatan.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah
khasanah ilmu pengetahuan bagi semua pihak dan juga diharapkan
dapat menjadi sumbangan pemikiran.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan
masukan bagi masyarakat secara umum dan tentunya dapat menambah
wawasan bagi penulis.
c. Sebagai masukan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang
berkaitan dengan pengelolaan pasar di Indonesia, khususnya di
wilayah Tangerang Selatan.
D. Metodelogi Penelitian
Metodelogi penelitian adalah teknik atau cara dalam pengumpulan
fakta atau bukti yang dalam hal ini perencanaan tindakan yang akan
![Page 19: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/19.jpg)
6
dilaksanakan, serta langkah-langkah apa yang harus ditempuh untuk mencapai
tujuan dan sasaran penelitian.7
Studi ini menggunakan metode kualitatif. Mengukur hasil dampak
menggunakan analisis metode SWOT dan analisis metode difference-in-
difference, metode yang lazim dipakai dalam evaluasi dampak. Sementara itu,
evaluasi dampak kualitatif dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam
dengan informan kunci. Studi ini menggunakan kuesioner untuk para
pedagang dan panduan wawancara untuk para informan kunci sebagai
instrumen penelitian. Kuesioner berisi pertanyaan tentang pendapat para
pedagang mengenai usahanya dan dampak supermarket, serta fakta berkenaan
dengan kegiatan pedagang.
1. Analisis SWOT8
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan
kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik
oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata
sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang
dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah
alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi
masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
7 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia, 1998. H. 18 8 Analisis SWOT, artikel dikses pada tanggal 02 November 2010 dari
http://blog.unila.ac.id/redha/2009/02/23/analisis-swot-pengertian-swot-pengantar-swot/
![Page 20: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/20.jpg)
7
SWOT adalah singkatan dari bahasa Inggris STRENGTHS (Kekuatan),
WEAKNESSES (Kelemahan), OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS
(Ancaman). Analisa SWOT berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam
organisasi yang memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu
komponennya sambil mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
a. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
b. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan
dari organisasi atau program pada saat ini.
c. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang
diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan.
d. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi
dimasa depan.
2. Metode Difference-in-Difference(DiD)
Metode DiD mensyaratkan pencatatan keadaan dalam dua periode
waktu – sebelum dan sesudah perlakuan (treatment). Dalam hal ini, perlakuan
adalah pembukaan retail modern., dan karakteristik kelompok perlakuan.
Kerangka metode DiD ditunjukkan oleh persamaan Dampak = (T 2 – T 1 ) –
(C 2 – C 1 ).
![Page 21: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/21.jpg)
8
Di mana T 1 dan T 2 merupakan kondisi pedagang di pasar tradisional
sebelum hadirnya supermarket dekat pasar tradisional, sedangkan C 1 dan C 2
merupakan keadaan para pedagang di pasar tradisional setelah supermarket di
dekatnya hadir. Jika dampak secara signifikan berbeda dari nol, maka
supermarket berdampak nyata pada pasar tradisional.9
Dalam studi ini, periode data awal (baseline) ditetapkan pada 2008
untuk menjamin agar pedagang relatif masih memiliki ingatan yang baik akan
keadaan pada waktu tersebut. Selain itu, kehadiran retail modern dimulai pada
2008, yang membuat tahun tersebut cocok sebagai baseline.
1. Teknik Pengumpulan Data
Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, tekhnik pengumpulan data
yang dilakukan adalah melalui:
a. Observasi
Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang
Selatan pada bulan oktober sampai november tahun 2010. Penulis akan
melakukan pengamatan secara langsung, memperhatikan secara akurat,
mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan antar aspek
dalam fenomena tersebut.
9 Daniel Suryadarma, Studi Bank Dunia Mengenai Supermarket di Indonesia, SMERU. 2007.
![Page 22: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/22.jpg)
9
b. Wawancara
Evaluasi dampak kualitatif mencakupi wawancara dengan para
pemangku kepentingan di sektor usaha, seperti pedagang pasar
tradisional yang terseleksi, dan pengelola pasar tradisional.
c. Dokumentasi
Yaitu peneliti berusahan mengumpulkan, membaca, dan
mempelajari berbagai macam bentuk data tertulis yang ada di lapangan
serta data-data lain yang didapat dari buku, majalah, surat kabar, artikel,
lembaga terkait, kliping, dan lain-lain.
2. Teknik Pemilihan Informan
Berkenaan dengan tujuan penelitian, maka pemilihan informan
menentukan informasi kunci (key information) tertentu yang sarat informasi
seusia dengan fokus penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah tiga kategori pedagang pasar
tradisonal ciputat yang berbeda, yaitu pedagang pakaian, sayuran, dan buah.
Teknik pengambilam sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
probability sampling, yaitu teknik pengambilam sampel anggota populasi, di
mana setiap populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.10
Dalam pengambilan sampel, penulis hanya mengambil sampel
sebanyak 15 pedagang tradisional dari masing-masing kategori pedagang yang
10 Ali Mauludi AC, “Statistik I Penelitian Islam dan Sosial”. (Jakarta: PT. Prima Heza Lestari,
2006) Edisi I Cet. I, h. 3
![Page 23: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/23.jpg)
10
diteliti dan 1 orang dari pengelola pasar tradisional yang diwakili oleh Kepala
Pasar PD. Pasar Niaga Kerta Raharja.
Tabel 1 Kerangka dan Jumlah Informan
INFORMASI YANG DICARI INFORMAN JUMLAH
Informasi mengenai jumlah
pedagang dan literatur sejarah
terbentuknya pasar ciputat
Informasi mengenai dampak
keberadaan retail modern
PD. PASAR JAYA
PEDAGANG
Pakaian
Sayuran
Buah
1 orang
5 orang
5 orang
5 orang
TOTAL 16 ORANG
Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, maka peneliti menggunakan
jenis penelitian lapangan (field research). Di mana peneliti datang langsung ke
tempat penelitian.
Adapun yang menjadi alasan kenapa peneliti memilih informan adalah
sebagai berikut :
a. Pedagang yang berjualan di pasar ciputat
b. Termasuk dalam ketiga kategori pedagang
c. Telah berjualan lebih dari 5 tahun
d. Pengelola pasar
3. Sumber Data
Sumber data terdiri dari 2 jenis data, yaitu:
![Page 24: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/24.jpg)
11
a. Data Primer. Adalah data utama yang terdiri dari kata-kata dan
tindakan, data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
hasil wawancara dengan responden di lapangan, serta hasil
observasi pada subjek penelitian.
b. Data Sekunder. Adalah data tambahan yang berasal dari dokumen
tertulis, data yang digunakan adalah buku, majalah ilmiah, arsip,
serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Setelah terkumpulnya data dan informasi yang dibutuhkan sesuai
dengan permasalahan penelitian, maka selanjutnya penulis melakukan analisis
terhadap data dan informasi tersebut. Dalam menulis data tersebut penulis
menggunakan analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan hasil temuan
penelitian secara sistematis, faktual dan akurat yang disertai dengan petikan
hasil wawancara.
Nasir mengemukakan analisa data merupakan bagian yang sangat
penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat
diberi data dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.11
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Data-data
kualitatif dari hasil wawancara mendalam yang berupa kalimat-kalimat atau
pernyataan pendapat atau sikap tersebut dianalisa dan diinterpretasikan untuk
mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, untuk memahami
keterikatan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data kualitatif dari
11 Moh. Nasir D. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993 h. 405
![Page 25: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/25.jpg)
12
hasil wawancara, observasi langsung dan dokumentasi selanjutnya disusun
dalam catatan lapangan, kemudian diringkas dan dipilih hal-hal yang penting
dan pokok, dikategorikan dan disusun secara sistematis dengan mengacu pada
perumusan masalah dan tinjauan teoritis yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Tekhnik Penulisan
Adapun dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku
“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi” yang
diterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2007.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan Skripsi ini berdasarkan sistematika penulisan, yaitu
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metedologi Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II Landasan Teori
Retail atau Pasar, Jenis-jenis Pasar, Pengertian Retail Modern,
Pengertian Pasar Tradisional, Karakteristik Pasar, Pembagian
Retail Modern dan Tradisional, Pengertian Kesejahteraan Sosial,
Sasaran Ilmu Kesejahteraan Sosial, Pengertian Dampak.
![Page 26: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/26.jpg)
13
BAB III Profil dan Sejarah Pasar Ciputat
Latar Belakang, Sejarah Singkat Pasar Ciputat, Perkembangan
Pasar Ciputat, Permasalahan Pasar Ciputat, Aspek Sosial,
Ekonomi, dan Lingkungan
BAB IV Analisis Mengenai Dampak Retail Modern Terhadap
Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang
Selatan
Dampak Retail Modern, Sifat Persaingan dalam Pasar, Manajemen
atau Pengelolaan
BAB V Penutup
Kesimpulan dan Saran
![Page 27: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/27.jpg)
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Retail atau Pasar
Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak
dapat hidup sendiri melainkan ada ketergantungan sesamanya. Demikian pula
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, harus
mencari dan berkomunikasi dengan orang lain karena mereka tidak dapat
membuat dan menghasilkan sendiri barang dan jasa yang diperlukan dalam
hidupnya. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan dalam berbagai hal
seperti permodalan, keterampilan, kesempatan dan sebagainya. Sebagai
contoh seorang petani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari tidak
cukup dengan hasil panennya semata. Untuk menghasilkan barang yang lain,
mereka memiliki keterbatasan. Untuk itu ia menjual sebagian hasil panennya
agar memperoleh uang guna membeli keperluan lain. Seorang nelayanpun
harus menjual sebagian ikannya untuk membeli gula, kopi, minyak goreng,
obat-obatan, pakaian, kendaraan dan keperluan lainnya. Dengan demikian
mereka memerlukan pasar yaitu tempat untuk menjual hasil panen dan
kerjanya serta membeli kebutuhan lainnya. Secara lebih formal, pasar adalah
suatu institusi atau badan yang menjalankan aktivitasnya jual-beli barang dan
jasa. Dengan kata lain bahwa setiap hubungan yang terjadi antara pembeli dan
penjual suatu komoditi dalam jangka waktu tertentu telah dapat disebut pasar
![Page 28: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/28.jpg)
2
walaupun komunikasi tersebut dilakukan melalui alat komunikasi telepon,
hand phone ataupun internet.1
Sejarah terbentuknya pasar melalui evolusi yang panjang, yakni
bermula dari upaya memenuhi kebutuhan sendiri. Hal ini dapat dilakukan
karena saat itu kebutuhan manusia sangat terbatas pada masalah pangan saja,
sehingga dapat dipenuhi sendiri. Seandainya terdapat pertukaran barang
sebatas lingkungannya saja. Pada tahap berikutnya dimana kebutuhan mulai
berkembang, mereka mengadakan pertukaran barang yang lebih luas
lingkungannya dengan mencari atau menemui pihak-pihak yang saling
membutuhkan. Pada tahap selanjutnya dimana kebutuhan sudah semakin
berkembang, maka mereka yang saling membutuhkan barang tersebut saling
bertemu pada suatu tempat yang rindang dan teduh. Tempat yang disepakati
untuk bertemu tersebut dikenal dengan nama pasar.2
Pada saat sekarang peranan pasar masa kini sangatlah penting. Untuk
menekan harga pokok, perusahaan industri menghasilkan barang secara
massal karena dalam proses produksinya menggunakan mesin-mesin sehingga
dapat menghasilkan barang dalam jumlah banyak yang mungkin lebih banyak
dari yang dibutuhkan dengan waktu yang relatif singkat. Adanya pasar bagi
barang-barang hasil produksinya sangatlah berkaitan dengan kelangsungan
hidup perusahaan. Pada pasar tersebut produsen dan konsumen bertemu dan
berkomunikasi. Melalui mekanisme pasar produsen mengajukan penawaran
(supply) atas produknya dan melalui mekanisme pasar pula konsumen
1 Traditional Markets and Small Retailers in the Urban Centers.’ Mimeo. Jakarta: SMERU
Research Institute. 2 Ibid
![Page 29: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/29.jpg)
3
mengajukan permintaan (demand). Adanya tindakan penawaran dan
permintaan akan dapat menimbulkan harga dan kesesuaian harga akan
menimbulkan jual beli. Transaksi jual beli akan menimbulkan keuntungan
yang akan dapat menutupi biaya produksi serta menambah modal perusahaan.3
Melalui keuntungan yang diperoleh di pasar, perusahan dapat menjaga
kontinyuitas usahanya. Sebaliknya didalam pasar pula perusahaan mengalami
kegagalan. Kemampuan hidup perusahaan bukan ditentukan oleh besarnya
modal semata, melainkan ditentukan oleh tersedianya pasar untuk produk
yang dihasilkan. Perkembangan pasar akan selalu sejalan dengan
perkembangan masyarakatnya. Di Ibu kota misalnya pasar tradisional secara
perlahan dan pasti sudah mulai tergusur dan diganti dengan pasar-pasar
modern.4
Dengan gambaran tersebut pengertian pasar dapat dikatakan sebagai
keseluruhan permintaan dan penawaran akan sesuatu barang dan jasa.
Pengertian ini dapat diperluas lagi menjadi pasar konkrit dan pasar abstrak.
Pasar konkrit adalah suatu tempat yang tertentu dimana penjual dan pembeli
bertemu untuk saling menawar. Pasar abstrak ialah setiap kegiatan pertemuan
dimanapun baik langsung maupun tidak langsung yang turut menentukan
terjadinya harga. Penggunaan istilah pasar saat ini menjadi lebih luas tanpa
mengurangi maknanya yakni tempat pertemuan antara penjual dan pembeli.
Secara sederhana, kita dapat mengartikan pasar adalah tempat
bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara
penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan
3 Ibid 4 Ibid
![Page 30: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/30.jpg)
4
dalam kegiatan jual dan beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang
yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga
barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
1. Jenis-jenis Pasar5
Jika dibagi dari bentuk kegiatan, maka pasar dapat digolongkan
menjadi 2 jenis. Yaitu:
a. Pasar Nyata. Adalah pasar di mana barang-barang yang akan diperjual
belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar
swalayan.
b. Pasar Abstrak. Adalah pasar di mana para pedagangnya tidak menawar
barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi
hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar
online, pasar saham, pasar modal, dan pasar valuta asing.
Secara sederhana, definisi pasar selalu dibatasi oleh anggapan yang
menyatakan antara pembeli dan penjual harus bertemu secara langsung untuk
mengadakan interaksi jual beli. Namun, pengertian tersebut tidaklah
sepenuhnya benar karena seiring kemajuan teknologi, internet, atau malah
hanya dengan surat. Pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung,
mereka dapat saja berada di tempat yang berbeda atau berjauhan. Artinya,
dalam proses pembentukan pasar, hanya dibutuhkan adanya penjual, pembeli,
dan barang yang diperjualbelikan serta adanya kesepakatan antara penjual dan
pembeli.
5 Jenis-jenis Pasar. Artkel diakses Pada Tanggal 02 November 2010 dari
http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html.
![Page 31: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/31.jpg)
5
Jika dikelompokkan menurut cara transaksinya, maka jenis pasar
dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar (retail) modern.
a.1 Pasar Tradisional. Adalah pasar yang bersifat tradisional, di mana para
penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung.
Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang-
barang kebutuhan pokok.
a.2 Pasar (retail) Modern. Adalah pasar yang bersifat modern, di mana
barang-barang yang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan
sendiri (swalayan). Tempat berlangsungnya pasar ini adalah mall, mal, plaza,
dan tempat-tempat modern lainnya.
Di pasar, kita akan menjumpai banyak penjual yang menawarkan
berbagai macam barang, baik hasil pertanian, maupun hasil industri. Selain
itu, kita akan banyak menjumpai orang dengan tujuan berbelanja yang berbeda
pula. Dari hanya untuk memenuhi kebutuhannya (mengkonsumsi), untuk
dijual kembali (distribusi) sampai untuk diolah kembali kemudian dijual
(produksi). Selanjutnya, di antara pembeli dan penjual tersebut sering kali
terjadi tawar menawar yang diakhiri dengan transaksi jual beli.
Pasar tradisional juga merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara
langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri
dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari
seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging,
kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang
![Page 32: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/32.jpg)
6
menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak
ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan
agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional
yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer
di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus
mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.
Retail modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun
pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung
melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang
(barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara
mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual,
selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar
barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh
dari retail modern adalah pasar swalayan dan hypermarket, supermarket, dan
minimarket.
Persaingan sengit dalam industri retail telah melanda negara-negara
maju sejak abad yang lalu, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Persaingan terjadi terutama antara usaha retail tradisional dan retail modern.
Namun, menjelang dekade akhir milenium lalu persaingan telah meluas
hingga ke negara-negara berkembang, di mana deregulasi sektor usaha ritel
yang bertujuan untuk meningkatkan investasi asing langsung (IAL) telah
berdampak pada pengembangan jaringan supermarket.6
6 Reardon, Thomas and Rose Hopkins (2006) ’The Supermarket Revolution in Developing”.
Diterbitkan dalam European Journal of Development Research.
![Page 33: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/33.jpg)
7
Di Indonesia, supermarket lokal telah ada sejak 1970-an, meskipun
masih terkonsentrasi di kota-kota besar. Supermarket bermerek asing mulai
masuk ke Indonesia pada akhir 1990-an semenjak kebijakan Investasi Asing
Langsung (IAL) dalam sektor usaha ritel dibuka pada 1998. Meningkatnya
persaingan telah mendorong kemunculan supermarket di kota-kota lebih kecil
dalam rangka untuk mencari pelanggan baru dan terjadinya perang harga.
Akibatnya, bila supermarket Indonesia hanya melayani masyarakat kelas
menengah-atas pada era 1980-an dan awal 1990-an, penjamuran supermarket
hingga ke kota-kota kecil dan adanya praktik pemangsaan melalui strategi
pemangkasan harga memungkinkan konsumen kelas menengah-bawah untuk
mengakses supermarket.7 Persoalan ini tentu juga dialami di negara
berkembang lainnya. Kendati persaingan antarsupermarket secara teoretis
menguntungkan konsumen, dan mungkin perekonomian secara keseluruhan,
relatif sedikit yang diketahui mengenai dampaknya pada pasar tradisional.
Mengukur dampak amat penting mengingat supermarket saat ini secara
langsung bersaing dengan pasar tradisional, tidak hanya melayani segmen
pasar tertentu. Dengan itu maka studi ini menganalisis dampak supermarket
atau retail modern pada pasar tradisional di Ciputat, Tangerang Selatan.
2. Pengertian Retail Modern
Retail adalah suatu penjualan dari jumlah kecil komoditas kepada
konsumen. Retail berasal dari Bahasa Perancis diambil dari kata retailer yang
berarti “memotong menjadi kecil-kecil”.8 Sedangkan menurut Gilbert retail
7 CPIS (1994) Perdagangan Eceran di Indonesia: Skala Kecil vs Skala Besar. Jakarta: Center for
Policy and Implementation Studies. 8 Reardon, Thomas and Rose Hopkins (2006) ’The Supermarket Revolution in Developing”.
Diterbitkan dalam European Journal of Development Research.
![Page 34: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/34.jpg)
8
adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan
pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi
penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi. Dan dalam Kamus
Bahasa Inggris-Indonesia retail bisa diartikan sebagai eceran.
Izin supermarket dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan
Perdagangan (Deperindag). Pemda umumnya tidak berwewenang untuk
menolak izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, meskipun beberapa
Pemda mensyaratkan agar supermarket mengajukan izin lokal. Sebagai
contoh, Pemda Depok mensyaratkan agar supermarket memiliki Izin Usaha
Pasar Modern (IUPM), yang dikeluarkan oleh Deperindag dan Izin Prinsip
Pembangunan Pasar Modern (IP3M), yang dikeluarkan oleh Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kota. Selain izin yang dikeluarkan secara
terpusat, supermarket biasanya harus mendapatkan izin lokal lainnya yang
diperlukan oleh setiap usaha pribadi, seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
dan Izin Gangguan (HO).9
Supermarket pertama di Indonesia dibuka pada 1970-an, dan
jumlahnya meningkat dengan pesat antara 1977 dan 1992—dengan rata-rata
pertumbuhan 85% setiap tahunnya. Hipermarket muncul pertama kali pada
1998, dengan pembukaan pusat belanja Carrefour dan Continent (yang
kemudian diambil alih oleh Carrefour) di Jakarta. Dari 1998 hingga 2003,
hypermarket bertumbuh rata-rata 27% per tahun, dari 8 menjadi 49 toko.
Kendati tidak mudah memastikan jumlah supermarket dan hypermarket di
seluruh Indonesia, sejak 2003, sekitar 200 supermarket dan hipermarket
9 Lihat Jurnal Depok, Bappeda Kota Depok and BPS Kota Depok (2006) ’Kota Depok dalam
Angka 2005.’ Jakarta: Bappeda Kota Depok.
![Page 35: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/35.jpg)
9
merupakan milik dari 10 pemilik ritel terbesar. Pertumbuhan supermarket
dalam hal pangsa pasar juga mengesankan. Laporan World Bank (2007)
menunjukkan bahwa pada 1999 pasar modern hanya meliputi 11% dari total
pangsa pasar bahan pangan. Menjelang 2004, jumlah tersebut meningkat tiga
kali lipat menjadi 30%. Terkait dengan tingkat penjualan, studi tersebut
menemukan bahwa jumlah penjualan di supermarket bertumbuh rata-rata
15%, sementara penjualan di ritel tradisional menurun 2% per tahun.
Diperkirakan bahwa penjualan di supermarket akan meningkat 50% antara
2004 dan 2007, dengan penjualan di hipermarket yang meningkat 70% pada
periode yang sama.10
Tabel 2.
Perbandingan Penjualan Retail Modern dan Pasar Tradisional
No Jenis Retail Tingkat Penjualan Pertahun
1 Modern + 15%
2 Tradisional - 2%
Keterangan Tabel :
+ = Bertumbuh atau Berkembang
- = Berkurang atau Menurun
Kecenderungan publik untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional telah
mengalami penurunan rata-rata 2% per tahun. Meski pertumbuhan jumlah
supermarket di Indonesia terbilang pesat, penduduk yang tinggal di luar
Jakarta dan beberapa kota kecil lainnya di Jawa relatif belum tersentuh—86%
10 Baker, Judy (2000) Evaluating the Impact of Development Projects on Poverty: A Handbook for
Practitioners. Washington DC: Bank Dunia
![Page 36: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/36.jpg)
10
hypermarket berada di Jawa. Profil lima jaringan supermarket terbesar di
Indonesia dibahas berikut ini.
Dari kelimanya, jaringan Carrefour dan Superindo menyertakan
perusahaan asing sebagai pemegang saham terbesar. Jaringan-jaringan besar
ini beroperasi di kota-kota besar di Indonesia, baik di Jawa maupun di luar
Jawa. Tiga dari lima jaringan terbesar membuka supermarket dan
hypermarket, Carrefour secara khusus mengoperasikan hypermarket,
sedangkan Superindo hanya mengoperasikan supermarket. Selain jaringan-
jaringan besar tersebut, terdapat jaringan supermarket yang lebih kecil,
terutama yang beroperasi di luar Jakarta dan berfokus di satu wilayah tertentu.
Daftar usaha ritel utama didiskusikan di bawah ini, dimulai dari yang tertinggi
hingga terendah berdasarkan angka penjualan. Matahari, usaha ritel terbesar di
Indonesia, pertama kali membuka tempat belanjanya (department store) pada
1958. Supermarket pertama dibuka pada 1995. Pada 2002, Matahari
mendirikan dua entitas bisnis terpisah, yang satu mengelola department store,
yang lain mengelola supermarket. Matahari kemudian membuka hypermarket
pertamanya, yang diberi nama Hypermart, pada 2004. Nilai penjualan yang
tergabung dalam jaringan Matahari pada 2005 mencapai Rp. 7 triliun.11
Pada akhir 2005, Matahari telah memiliki 37 supermarket dan 17
Hypermart, dan masih banyak lagi yang direncanakan di masa depan. Usaha
ritel terbesar kedua adalah yang salah satu yang termuda di Indonesia.
Carrefour masuk Indonesia pada 1998, dan menjadi pioner hypermarket di
Indonesia bersama dengan Continent, yang diambil alih Carrefour pada 2000.
11 Matahari Putra Prima (2006) Laporan Tahunan 2005. Jakarta: PT Matahari Putra Prima Tbk
![Page 37: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/37.jpg)
11
Pada 2004 Carrefour memiliki 15 hipermarket. Total nilai penjualan pada
2004 mencapai Rp. 4,9 triliun.12
Pemain utama ketiga adalah Hero, jaringan supermarket domestik
terbesar dan tertua di Indonesia. Jaringan ini mulai beroperasi pada 1970-an,
dan pada 2005 Hero telah memiliki 99 supermarket. Saat ini, sekitar 30%
saham Hero dikuasai oleh Dairy Farm International (DFI), sebuah perusahaan
yang berbasis di Hong Kong. Pada 2002, Hero turut meramaikan “boom”
hypermarket di Indonesia dengan membuka Giant, merek usaha ritel Malaysia
yang juga dikuasai oleh DFI. Pada 2004 terdapat 10 hypermarket Giant di
Indonesia. Total penjualan yang tergabung dalam Hero pada 2004 mencapai
Rp. 3,8 triliun. Pemain peringkat empat, Alfa, mulai beroperasi pada 1989 dan
pada 2004 memiliki 35 supermarket dan hypermarket di seluruh Indonesia.
Total nilai penjualan pada 2004 mencapai Rp 3,3 triliun.13
Terakhir, usaha ritel terbesar kelima adalah Superindo, yang mulai
beroperasi pada 1997 dan pada 2003 memiliki 38 supermarket. Superindo
adalah perusahaan pribadi, dan Delhaize, sebuah perusahaan ritel Belgia,
memiliki proporsi saham terbesar. Total nilai penjualan Superindo pada 2003
mencapai Rp. 985 miliar.
12 Ibid 13 Ibid
![Page 38: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/38.jpg)
12
Tabel 3.
Jumlah Rata-rata Pendapatan Retail Modern
No Nama Retail Omzet Rata-rata
Per-5 Tahun
1 Matahari 7 Triliun
2 Carrefour 4,9 Triliun
3 Hero 3,8 Triliun
4 Alfa 3,3 Triliun
5 Superindo 985 Miliar
Yang tidak kalah pentingnya untuk dibahas secara singkat adalah
praktik bisnis supermarket. Barang yang dijual supermarket relatif merupakan
barang-barang bermutu tinggi, dengan harga pasti, harga yang bersaing, dan
kadang-kadang ditawarkan diskon borongan. Telebih lagi, mereka
menawarkan aneka pilihan pembayaran, mulai dari tunai dan kartu kredit
hingga pendanaan untuk barang-barang yang lebih besar. Tempat
pembelanjaan juga terang, bersih, dan memiliki fasilitas yang berfungsi
dengan baik, seperti toilet dan tempat makan. Kunjungan ke kantor pusat
supermarket mengungkap bahwa penyediaan barang dilakukan oleh bagian
pembelian (merchandising) yang didasarkan atas perjanjian kontrak atau
nonkontrak. Dalam kontrak tersebut harga dan jumlah barang dicantumkan
sesuai perjanjian untuk dikirimkan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.
Barang-barang dalam kontrak ini umumnya berupa sayuran dan daging, yang
harus memenuhi standar pengemasan dan harus lolos dari standar yang
ditetapkan Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM)
![Page 39: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/39.jpg)
13
Pemerintah Pusat. Barang-barang di bawah kontrak umumnya disediakan
berdasarkan konsinyasi.14
Sebaliknya, perjanjian tanpa kontrak dilakukan melalui negosiasi
berdasarkan kasus per kasus dan berlaku untuk semua produk. Selain itu,
supermarket lazim mengenakan biaya memajang barang dan menentukan
lamanya periode pembayaran. Supermarket menerapkan strategi harga
campuran dan strategi nonharga untuk menarik pelanggan dan untuk bersaing
dengan para peritel lainnya. Berbagai strategi penetapan harga digunakan,
seperti strategi penetapan harga batasan untuk menghambat masuknya pelaku
bisnis baru, strategi pemangsaan melalui penetapan harga untuk menyaingi
pelaku bisnis lainnya, dan diskriminasi harga antarwaktu—yang berarti bahwa
mengenakan harga yang berbeda pada kesempatan yang berbeda, seperti
memberikan diskon pada akhir pekan atau antara jam-jam tertentu.
Selain itu, supermarket juga melakukan survei pada pasar tradisional
untuk mendapatkan perkiraan tingkat harga pasar sehingga mereka akan
menjualnya dengan harga bersaing. Terakhir, praktik subsidi silang kerap
dilakukan, saat mereka mengalami kerugian atas sejumlah barang dagangan
dalam rangka memenangkan persaingan.15
3. Pengertian Pasar Tradisional
Berbeda dengan supermarket, kebanyakan pasar tradisional merupakan
milik pemda. Pemda di Indonesia umumnya memiliki Dinas Pasar yang
menangani dan mengelola pasar tradisional. Dinas ini mengelola pasar
miliknya sendiri atau bekerja sama dengan swasta. Metode kerja sama 14 A.C. Nielsen (2005) Asia Pacific Retail and Shopper Trends 2005 [online] diunduh pada tanggal
02 November 2010 15 Matahari Putra Prima (2006) Laporan Tahunan 2005. Jakarta: PT Matahari Putra Prima Tbk
![Page 40: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/40.jpg)
14
umumnya melibatkan pemberian izin kepada pihak swasta untuk membangun
dan mengoperasikan pasar tradisional di bawah skema Bangun, Operasi, dan
Transfer (BOT), dengan pembayaran oleh pihak swasta kepada Dinas Pasar
setiap tahun.
Pasar adalah sebuah komunitas yang umurnya sudah setua dengan usia
peradaban. Dari sisi sejarah Pasar adalah penggerak utama, karena di pasar
itulah kemudian berkembang pola-pola landasan susunan ekonomi
masyarakat. 16
Pengertian Pasar di Nusantara pada awalnya adalah sebuah jaringan-
jaringan dagang internasional. Unsur-unsur jaringan dagang inilah yang
kemudian menjadi penggerak sejarah di Indonesia mulai dari masuknya
pengaruh Hindu-Buddha (jaringan indianisasi), Cina dan Pembaratan. Setelah
beberapa peristiwa penting seperti pembantaian dan pembakaran kebun-kebun
lada (hongi), penguasaan jaringan dagang pesisir oleh VOC dan Monopoli
perdagangan besar dimana VOC memiliki konsesi yang sangat besar. Dari
unsur-unsur ini kemudian pasar di Indonesia jauh dari pengertian rakyat
seperti jaringan niaga raksasa seperti yang ada di Banten, Surabaya, Medan
dan Makassar, setelah konsesi Semarang dan lahirnya perjanjian Giyanti 1755,
secara revolusioner seluruh pengertian pasar dalam alam pikiran rakyat
berubah total. Pasar dalam pengertian rakyat pribumi juga dalam alam pikiran
para elite mengkerut menjadi pasar mikro dimana jaringan distribusinya
16 Pengertian Pasar. Artikel diakses pada tanggal 02 November 2010 dari http://anton-
djakarta.blogspot.com.pasar-tradisional-vs-pasar-retail.html.
![Page 41: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/41.jpg)
15
merupakan rantai kedua setelah barang masuk pelabuhan dan diterima oleh
jaringan dagang lokal. Disinilah kemudian pengertian pasar itu terbentuk.17
Dijaman VOC dan Hindia Belanda kaum penguasa pribumi dan orang-
orang timur asing tidak lagi memainkan politik dagang penting seperti ekspor
gula, bermain saham di pasar modal London, membeli obligasi perang
Napoleon atau menjalankan praktek-praktek aturan dagang dengan etikanya
yang mengikat (macam tawan karang di Bali), dimana kekuatan negara
menjadi unsur penting regulasinya. Pasar berubah maknanya menjadi alam
yang sangat tradisional dan erat kaitannya dengan pola pikir masyarakat yang
sempit bahkan secara tegas dijauhkan dari alam pikir penguasa oleh
pemerintahan kolonialisme. Gayung bersambut dengan pikiran buruk terhadap
jiwa dagang, sehingga peran saudagar diruntuhkan menjadi hanya pariah
dalam sistem masyarakat. Bahkan Mangkunagoro IV dengan nyinyir
mengumandangkan tembang dengan salah satu baitnya adalah : Ati Saudagar
yang dalam bait itu juga diparalelkan dengan Mo limo sebuah perbuatan nista
dari gerak pikir manusia Jawa. Disini kemudian wilayah ‘ati saudagar’ itu
menjadi milik kelompok pendatang dalam hal ini orang-orang Cina, India dan
Arab yang kedatangan mereka meledak jumlahnya di tahun 1870.18
Memang tidak semua peran pasar menjadi pariah dalam alam pikir
masyarakat tradisional Jawa, seperti di Kotagede, misalnya masyarakat lokal
berhasil mengembangkan pasarnya sendiri. Bahkan Sargedhe (Pasar Gedhe)
yang dibangun oleh Panembahan Senopati memainkan peranan penting dalam
menumbuhkan peran pasar sebagai kantung-kantung kapital rakyat kecil.
17 Ibid 18 Ibid
![Page 42: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/42.jpg)
16
Perlu diingat sebelum masuknya penetrasi budaya anti-pasar yang digagas
kaum priyayi-inlander, peran pasar memiliki arti penting bahkan dekat dengan
kekuasaan seperti halnya nama julukan yang melekat pada Panembahan
Senopati pendiri wangsa Mataram itu : Panembahan Lor ing Pasar
(Panembahan yang berkedudukan di utara Pasar).19
Tapi Sargedhe lengkap dengan struktur sosial masyarakat Kalang dan
pegadaian juga perak-nya, hanya sedikit kasus dan kemudian tidak menjadi
gerakan besar pertumbuhan kapital pribumi dimana perannya kemudian
dimainkan oleh negara dalam hal ini Orde Baru yang menerapkan
Kapitalisme-Negara-Birokrasi.20
Karena bangsa kita tidak terdidik sebagai penguasa Jaringan, tapi
terdidik sebagai pion-pion yang dimainkan oleh jaringan. Jika kita bicara
jaringan, maka kita bicara sistem politik, dan jika kita bicara sistem politik
maka kita bicara bagaimana sistem politik memakan perekonomian rakyat
bukannya malah bekerja seperti seharusnya yaitu menyediakan akses
kemudahan kapital dan penciptaan jalur-jalur kemudahan distribusi untuk
mengembangkan bagaimana kerja kapital dapat menjadi sarana memutar roda
perekonomian.21
19 Ibid 20 Ibid 21 Ibid
![Page 43: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/43.jpg)
17
4. Karakteristik Pasar
Adapun karakteristik dan perbedaan pasar tradisional dengan pasar
modern dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4: Perbedaan Karakteristik antara Pasar Tradisional dengan Retail Modern22
No Aspek Pasar Tradisional Pasar Modern
1 Histori Evolusi panjang Fenomena baru
2 Fisik Kurang baik, sebagian baik Baik dan mewah
3 Pemilikan/ Kelembagaan
Milik masyarakat/desa, Pemda,
sedikit swasta Umumnya perorangan/swasta
4 Modal Modal lemah/Subsidi/Swadaya
Masyarakat Inpres Modal kuat/digerakkan oleh
swasta
5 Konsumen Golongan menengah ke bawah Umumnya golongan menengah
ke atas
6 Motode Ciri dilayani, tawar menawar Swalayan
7 Status tanah Tanah Negara, sedikit swasta Tanah swasta/perorangan
8 Pembiayaan Kadang-kadang di subsidi Tidak di subsidi
9 Pembangunan Pemda/Desa/Masyarakat Swasta
10 Pedagang yang
masuk Beragam, masal, dari sektor
informal sampai pedagang
menengah dan besar
Pemilik modal juga
pedagangnya (tunggal) atau
beberapa pedagang formal skala
menengah dan besar
11 Peluang
masuk/partisipasi
Bersifat missal (pedagang kecil,
menengah, dan bahkan besar)
Terbatas, umumnya pedagang
tunggal dan menengah ke atas
12 Jaringan Pasar regional, pasar kota, pasar
kawasan
Sistem rantai korporasi nasional
atau bahkan terkait dengan
modal luar negeri
22 CESS (1998), “Dampak Krisis Ekonomi dan Liberalisasi Perdagangan terhadap Strategi dan
Arah Pengembangan Pedagang Eceran Kecil-Menengah di Indonesia”, November, TAF dan USAID, Jakarta.
![Page 44: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/44.jpg)
18
Meskipun terdapat beberapa perbedaan, tetapi tidak menutup
kemungkinan akan terjadinya persaingan di antara keduanya. Persaingan ini
terjadi ketika masyarakat memilih satu diantara keduanya sebagai tempat
mereka berbelanja. Penentuan pilihan itu dipengaruhi oleh beberapa aspek,
seperti peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat per kapita, terutama fisik,
modal dan kelompok konsumen.
Pola belanja masyarakat moderen yang menginginkan kenyamanan,
kebersihan dan efisien dalam berbelanja menyebabkan pasar tradisional
semakin ditinggalkan konsumen. Terlebih lagi jika tidak ada usaha-usaha dari
PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar tradisional untuk melakukan perbaikan
ke dalam maupun lingkungan di sekitarnya.
Dampak negatif dari pertumbuhan retail moderen yang semakin pesat
belakangan ini, sudah mulai dirasakan oleh banyak pedagang tradisional.
Hasil diskusi antara pengamat retail di Indonesia Koestarjono Prodjolalito
dengan sejumlah pedagang alat-alat listrik tradisional menunjukkan bahwa
banyaknya macam atau merek barang yang ditawarkan oleh hypermarket,
termasuk alat-alat listrik telah mengancam usaha mereka. Ia berpendapat
bahwa kelangsungan usaha pasar tradisional yang ada sekarang tidak
mencerminkan daya saing yang sesungguhnya di tengah pesatnya
pembangunan pusat perdagangan atau pasar retail modern.23
23 BI, “Pemda dinilai tak serius bina pasar tradisional”, dalam Bisnis Indonesia, Jasa &
Perdagangan, Rabu, 08 Oktober 2003.
![Page 45: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/45.jpg)
19
5. Pembagian Retail Modern dan Tradisional
Tabel 5. Pembagian Retail Modern dan Tradisional
Klasifikasi Retail Modern Retail Tradisional Lini Produk Toko Khusus
Toko Serba Ada Toko Swalayan Toko Convenience Toko Super, Kombinasi, dan Pasar Hyper Toko Diskon Pengecer Potongan Harga Ruang Penjual Katalog
Mom & Pop Store Mini Market
Kepemilikan Corporate Chain Store
Independent Store
Penggunaan Fasilitas
Alat-alat pembayaran modern (komputer, credit card, autodebet) AC, Eskalator / Lift
Alat Pembayaran tradisional (manual / calculator, cash) Tangga, tanpa AC
Promosi Ada Tidak Ada Keuangan Tercatat dan Dapat dipublikasikan
Belum tentu tercatat dan tidak dipublikasikan
Tenaga Kerja Banyak
Sedikit, biasanya keluarga
Fleksibilitas Operasi
Tidak Fleksibel
Fleksibel
Keterangan tabel:
a. Toko khusus, yaitu toko yang menjual satu macam barang atau
lini produk yang lebih sempit dengan ragam yang lebih banyak dalam lini
tersebut. Contoh pengecer khusus adalah toko alat-alat olah raga, toko
pakaian, toko meubel, toko bunga, dan toko buku. Biasanya volumenya tidak
terlalu besar, milik pribadi, dan badan hukumnya berbentuk usaha perorangan,
firma atau CV. Toko khusus dapat diklasifikasikan lagi menurut tingkat
![Page 46: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/46.jpg)
20
kekhususan lini produknyanya. Toko pakaian merupakan toko lini tunggal;
toko pakaian pria merupakan toko sangat khusus. Di Indonesia saat ini toko
khusus yang berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini adalah
AGIS (PT Artha Graha Investama Sentral) sebagai salah satu retail yang
mengkhususkan menjual barang-barang elektronik. Lainnya yang masuk
kelompok ini adalah Cosmo yang hanya menjual produk-produk Jepang dan
toko roti Holland Bakery yang hanya jual roti.
b. Toko serba ada, yaitu toko yang menjual berbagai macam lini
produk. Biasanya toko seperti ini mempunyai volume usaha yang besar,
kondisi keuangannya lebih kuat, dan badan hukumnya berbentuk perseroan
terbatas atau paling tidak berbentuk CV. Misalnya Ramayana dan Sarinah.
c. Pasar Swalayan, yaitu toko yang merupakan operasi relatif besar,
berbiaya rendah, margin rendah, volume tinggi, swalayan, yang dirancang
untuk melayani semua kebutuhan konsumen seperti makanan, cucian, dan
produk-produk perawatan rumah tangga.
d. Toko Convenience, yaitu toko yang relatif kecil dan terletak di
daerah pemukiman atau di jalur high traffic, memiliki jam buka yang panjang
(24 jam) selama tujuh hari dalam seminggu, dan menjual lini produk
convenience yang terbatas seperti minuman, makanan ringan, permen, rokok,
dll., dengan tingkat perputarannya yang tinggi. Jam buka yang panjang dan
karena konsumen hanya membeli di toko ini hanya sebagai “pelengkap”
menyebabkan toko ini menjadi suatu operasi dengan harga tinggi.
e. Toko Super, Toko Kombinasi dan Pasar Hyper. Toko Super
rata-rata memiliki ruang jual 35.000 kaki persegi dan bertujuan memenuhi
![Page 47: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/47.jpg)
21
semua kebutuhan konsumen untuk pembelian makanan maupun bukan
makanan secara rutin. Mereka biasanya menawarkan pelayanan seperti cucian,
membersihkan, perbaikan sepatu, penguangan cek, dan pembayaran tagihan,
serta makan siang murah. Toko kombinasi merupakan diversifikasi usaha
pasar swalayan ke bidang obat-obatan, dengan luas ruang jual sekitar 55.000
kaki persegi. Masuk dalam kelompok ini mulai dari yang konvensional seperti
Naga SM dan Bilka hingga yang lebih modern dan besar seperti Hero dan
Top’s. Pasar hyper lebih besar lagi, berkisar antara 80.000 sampai 220.000
kaki persegi. Pasar ini tidak hanya menjual barang-barang yang rutin dibeli
tetapi juga meliputi meubel, perkakas besar dan kecil, pakaian, dan banyak
jenis lainnya, seperti Carrefour dan Mega M.
f. Toko Diskon, yaitu toko yang menjual secara reguler barang-
barang standar dengan harga lebih murah karena mengambil marjin yang lebih
rendah dan menjual dengan volume yang lebih tinggi. Umumnya menjual
merek nasional, bukan barang bermutu rendah. Pengeceran diskon telah
bergerak dari barang dagangan umum ke khusus, seperti toko diskon alat-alat
olah raga, toko elektronik, dan toko buku.
g. Pengecer Potongan Harga. Kalau toko diskon biasanya membeli
pada harga grosir dan mengambil margin yang kecil untuk menekan harga,
pengecer potongan harga membeli pada harga yang lebih rendah daripada
harga grosir dan menetapkan harga pada konsumen lebih rendah daripada
harga eceran. Mereka cenderung menjual persediaan barang dagangan yang
berubah-rubah dan tidak stabil sering merupakan sisa, tidak laku, dan cacat
yang diperoleh dengan harga lebih rendah dari produsen atau pengecer
![Page 48: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/48.jpg)
22
lainnya. Pengecer potongan harga telah berkembang pesat dalam bidang
pakaian, asesoris, dan perlengkapan kaki. Contoh dari pengecer potongan
harga ini adalah factory outlet, seperti Herritage dan Millenia.
h. Ruang Jual Katalog, yaitu toko yang menjual cukup banyak
pilihan produk-produk dengan marjin tinggi, perputarannya cepat, bermerek,
dengan harga diskon. Produk-produk yang dijual meliputi perhiasan, alat-alat
pertukangan, kamera, koper, perkakas kecil, mainan, dan alat-alat olah raga.
i. MOM & POP Store, yaitu toko berukuran relatif kecil yang
dikelola secara tradisional, umumnya hanya menjual bahan pokok atau
kebutuhan sehari-hari yang terletak di daerah perumahan atau pemukiman.
Jenis toko ini dikenal sebagai toko kelontong.
j. Mini Market, yaitu toko berukuran relatif kecil yang merupakan
pengembangan dari Mom & Pop Store, dimana pengelolaannya lebih modern,
dengan jenis barang dagangan lebih banyak. Misalnya Indomaret.
Tabel 6.
Regulasi Berkenaan Dengan Pasar Tradisional dan Retail Modern
Tingkat Regulasi Regulation
Nasional a. Keputusan Presiden (Kepres) No.
118/2000 tentang Perubahan dari
Keputusan Presiden No. 96/2000
mengenai Sektor Usaha yang Terbuka
dan Tertutup dengan Beberapa Syarat
untuk Investasi Asing Langsung.
b. Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan No.107/MPP/Kep/2/1998
tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Usaha Pasar Modern
c. Keputusan Menteri Perindustrian dan
![Page 49: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/49.jpg)
23
Perdagangan No.420/MPP/Kep/10/1997
tentang Pedoman Penataan dan
Pembinaan Pasar dan Pertokoan
d. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri
Perindustrian dan Perdagangan dan
Menteri Dalam Negeri No.57 dan
145/MPP/Kep/1997 tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar dan Pertokoan;
e. Peraturan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan No.12/M-
DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan
Tata Cara Penerbitan Surat Tanda
Pendaftaran Usaha Waralaba
f. Rancangan Peraturan Presiden tentang
Penataan dan Pembinaan Pasar Modern
dan Toko Modern
Provinsi (hanya Jakarta) DKI Jakarta: Perda Provinsi No. 2/2002
tentang Pasar Swasta di
DKI Jakarta; Keputusan Gubernur No.
44/2003 mengenai Petunjuk Pelaksanaan
Pasar Swasta di Jakarta.
Meski kaya dalam batasan-batasannya, rancangan peraturan tentang pasar
modern dan peraturan tentang pengelolaan pasar tidak secara gamblang
menjelaskan tugas dan tanggung jawab khusus dari masing-masing dinas
pasar terkait. Demikian juga, peraturan tersebut tidak memuat hak atau
tanggung jawab pedagang dan pengelola pasar, demikian pun sanksi bagi
pemda atau pedagang yang melanggarnya. Selain itu, sosialisasi peraturan ini
masih lemah.
![Page 50: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/50.jpg)
24
B. Kesejahteraan Sosial
1. Pengertian Kesejahteraan Sosial
Pada mulanya, usaha-usaha kesejahteraan sosial dilakukan oleh
kelompok keagamaan. Usaha-usaha kesejahteraan yang dilakukan pada
umumnya merupakan pelayanan sosial yang bersifat amal. Sebagaimana yang
dituliskan Canda dan Furman dalam bukunya, Keberagaman Agama dalam
Praktek Pekerjaan Sosial (Spiritual Diversity in Social Work Practice: The
Heart of Helping), bahwa setiap agama (Budha, Hindu, Islam, Konghucu,
Kristen, dan Yahudi) memiliki kepercayaan dan nilai dasar yang berimplikasi
pada penerapan atau praktek kerja sosial.24
Ketika orang memperlajari kesejahteraan sosial, maka aorang tersebut
akan menghadapi masalah yang berkenaan dengan istilah itu sendiri, tetapi
tidak berakhir sampai di situ. Setelah masalah itu terjawab, masalah yang
lebih luas yang berkenaan dengan substansi dari istilah tersebut muncul.
Seperti pertanyaan apakah kesejahteraan sosial merupakan suatu aktivitas
yang dimaksudkan untuk menolong orang yang berada di bawah tekanan
sosial tertentu untuk meraih kembali keseimbangannya, kepercayaan dirinya
dengan menghilangkan sebab-sebabnya? Apakah kesejahteraan sosial
merupakan suatu sistem tindakan umum yang dimaksudkan untuk
memperbaiki kondisi institusi-institusi sosial agar bisa diakses oleh anggot
masyarakat? Apakah kesejahteraan sosial merupakan suatu ilmu yang
mempelajari kedua ranah kesejahteraan sosial itu? Dan banyak lainnya.
24 Canda dan Furman, Keberagaman Agama dalam Praktek Pekerjaan Sosial (Spiritual Diversity
in Social Work Practice: The Heart of Helping)
![Page 51: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/51.jpg)
25
Secara historis, cikal bakal ilmu kesejahteraan sosial dapat ditelusuri
melalui adanya usaha kesejahteraan sosial tradisional dalam masyarakat, yang
dikemudian hari menjadi modern atau ilmiah.
a. Abad 13-18
Pada periode ini pemerintah Inggris mengeluarkan beberapa peraturan
perundangan untuk menangani masalah kemiskinan. Undang-undang
Kemiskinan yang dikeluarkan oleh Ratu Elizabeth (Elizabethan Poor Law)
merupakan salah satu undang-undang yang paling terkenal saat itu. Undang-
undang tersebut dianggap sebagai cikal bakal intervensi pemerintah terhadap
kesejahteraan warga negaranya karena usaha kesejahteraan sosial sebelumnya
lebih banyak dilakukan oleh kelompok keagamaan, seperti pihak gereja.25
Usaha-usaha kesejahteraan sosial pada dasarnya berasal dari nilai-nilai
humanitarianisme yang percaya bahwa kondisi kemiskinan yang terjadi di
tengah masyarakat adalah sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Kemudian
muncul kelompok-kelompok (relawan) yang mengupayakan pengembangan
usaha kesejahteraan sosial untuk memperbaiki kondisi tersebut. Usaha
kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh relawan yang didasari semangat
filantropis selanjutnya berkembang menjadi lebih terarah dan terorganisir.
Karena itu, baik di Inggris maupun Amerika, sejarah pekerjaan sosial sangat
terkait dengan para relawan dan organisasi para relawan. Organisasi para
25 Adi, Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada
Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan. Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 1-10.
![Page 52: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/52.jpg)
26
relawan inilah yang kemudian mendorong terciptanya beragam usaha
kesejahteraan sosial.26
b. Tahun 1869
Organisasi relawan bernama COS (Charity Organization Society)
didirikan di London, Inggris. Organisasi relawan tersebut dikembangkan
untuk menggalang dan mengkoordinasikan bantuan dana dan material dari
berbagai gereja serta kurang lebih 100 lembaga amal. Perkembangan
organisasi relawan di Inggris berpengaruh pula terhadap perkembangan
organisasi relawan di Amerika.27
c. Tahun 1877
COS kemudian di kembangkan di Buffalo, New York. Dalam jangka
waktu 10 tahun kemudian, terbentuk 25 organisasi sosial di Amerika Serikat.
Berkembangnya berbagai COS di Amerika membuat para relawan aktif yang
terlibat di dalamnya merasa perlu suatu pemahaman yang lebih mendalam
tentang materi yang berhubungan dengan perilaku individu, serta
permasalahan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Mary Richmond, seorang
praktisi pekerjaan sosial, berencana untuk mengembangkan Sekolah Pelatihan
Filantropi Terapan. Lembaga ini menjadi cikal bakal kelas pekerjaan sosial di
New York pada tahun 1898.
26 Ibid 27 Ibid
![Page 53: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/53.jpg)
27
Perluasan pokok bahasan dalam sejarah perkembangan bidang
pekerjaan sosial telah memunculkan suatu kajian kesejahteraan sosial yang
lebih luas. Munculnya kajian kesejahteraan sosial ini kemudian mendorong
terbentuknya disiplin baru bernama ilmu kesejahteraan sosial.28
Usaha-usaha kesejahteraan sosial pada mulanya dilakukan hanya
bredasarkan atas dorongan kemuraha hati (charity) dan kasih sayang
(philatrophy) terhadap sesama manusia. Dalam konteks kelangsungan hidup,
jika aspek yang dijadikan pertimbangan sesungguhnya sejak jaman primitif
pun manusia sudah menunjukkan adanya dorongan-dorongan untuk
melakukan usaha perlindungan diri sendiri, kesejahteraan keluarga, dan
kesejahteraan kelompok mereka dalam kehidupan.29
Di dua negara seperti Inggris dan Amerika, notabene anggota
masyarakatnya beragama Kristen, maka usaha-usaha kesejahteraan sosial
seperti itu dipelopori oleh umat Gereja. Sebaliknya, di Indonesia karena
mayoritas anggota masyarakatnya beragama Islam, maka bisa dimengerti
bahwa jemaah Masjid memainkan peranan penting dalam usaha-usaha
kesejahteraan sosial yang serupa itu.
Untuk menunjukkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan suatu
kajian yang ilmiah atau ilmu, maka akan dikutipkan beberapa batasan
kesejahteraan sosial sebagai berikut:
28 Ibid 29 Suud, Muhammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2006. h. 2 & h.
3.
![Page 54: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/54.jpg)
28
Kesejahteraan Sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.30
Kesejahteraan Sosial, keadaan sejahtera pada umumnya, yang meliputi keadaan jasmaniah, rohaniah, sosial dan bukan hanya perbaikan dan pemberantasan keburukan sosial tertentu saja; jadi merupakan suatu keadaan dan kegiatan.31
… suatu keadaan sejahtera secara sosial tersusun dari tiga unsur sebagai berikut. Itu adalah, pertama, setinggi apa masalah-masalah sosial dikendalikan, kedua, seluas apa kebutuhan-kebutuhan dipenuhi, dan terakhir, setinggi apa kesempatan-kesempatan untuk maju tersedia. Tiga unsur ini berlaku bagi individu-individu, keluarga-keluarga, komunitas-komunitas, dan bahkan seluruh masyarakat.32
Dari defenisi-defenisi kesejahteraan sosial yang telah disebutkan di
atas, kita dapat membedakan mana yang merupakan kebaikan pada umumnya
(well being) dan mana yang merupakan kesejahteraan sosial (social welfare).
Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagaimana yang telah dikutip oleh
Sumarnonugroho (1991:32), sebagai lembaga yag lebih bersifat praktis
daripada akademis, mengemukakan pada tahun 1959 bahwa kesejahteraan
sosial adalah:
… suatu kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan membantu penyesuaian timbal balik antara individu- individu dengan lingkungan sosial mereka. Tujuan ini dicapai secara saksama memalui teknik- teknik dan metode-metode dengan maksud agar supaya memungkiknkan individu-individu, kelompok-kelompok, maupun komunitas-komunitas memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan memecahkan masalah-masalah penyeseuaian diri mereka terhadap perubahan pola-pola masyarakat, serta melalui tindakan kerja sama untuk memperbaiki kondisi-kondisi ekonomi dan sosial.
30 Pemerintah dan DPR RI, Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 1974. 31 Suud, Muhammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2006. h. 5. 32 Ibid Suud, Muhammad. h. 5.
![Page 55: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/55.jpg)
29
… kesejahteraan sosial dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi bagi peningkatan kesejahteraan sosial melalui menolong orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam beberapa bidang seperti kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan, dan hubungan-hubungan sosial. Pelayanan-pelayanan kesejahteraan sosial member perhatian terhadap individu-individu, kelompok-kelompok, komunitas-komunitas, dan kesatuan-kesatuan penduduk yang lebih luas. Pelayanan-pelayanan ini meliputi perawatan, penyembuhan, dan pencegahan.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa kesejahteraan sosial didefinisikan
secara berbeda-beda oleh para ahli dan contoh-contoh tersebut masih dapat
dilanjutkan lagi degan batasan-batasan lainnya sehingga akan kompleks. Yang
ingin dijelaskan di sini adalah dua hal sebagai berikut. Pertama adalah
mengklasifikasi definisi-definisi agar menjadi lebih mudah dipahami. Untuk
maksud ini akan digolongkan definisi-definisi tersebut menjadi tiga kelompok,
yaitu: kesejahteraan sosial sebagai kondisi, kesejahteraan sosial sebagai
kegiatan atau pelayanan, dan kesejahteraan sosial sebagai ilmu.33
Kedua adalah mengkritisi definisi-definisi tersebut. Dalam konteks ini
perlu adanya pemahaman yang hati-hati terhadap keluasan beberapa batasan
kesejahteraan sosial tersebut, khususnya batasan kesejahteraan sosial yang
tertuang dalam UU RI No. 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kesejahteraan Sosial, dalam mana kesejahteraan meliputi aspek perkehidupan
sosial, materiil dan spiritual, dan aspek pemenuhan kebutuhan baik jasmaniah,
rohaniah, maupun sosial.
Sebagai suatu sistem, kesejahteraan sosial terdiri dari beberapa
komponen, yaitu pendidikan, kesehatan, pemeliharaan pengahasilan,
33 Ibid. Suud, Muhammad. h. 11.
![Page 56: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/56.jpg)
30
perumahan, pelayanan kerja, dan pelayanan sosial personal.34 Dalam konteks
Indonesia, perlu ditambahkan lag komponen agama. Jika dilihat seperti ini,
maka kesejahteraan sosial bisa dianggap sebagai bidang dan dalam bidang ini
dipraktekkan berbagai macam profesi seperti guru, dokter, pekerja sosial, dan
sebagainya.
2. Sasaran Ilmu Kesejahteraan Sosial
Dalam dunia keilmuan, telah diterima adanya asumsi bahwa suatu ilmu
selalu membahas suatu sasaran tertentu. Dalam sasaran yang sama terdapalah
rumpun ilmu yang serupa. Sasaran itu bisa berupa benda mati dalam alam
semesta ini seperti batu, fosil dan sebagainya atau suatu gejala sosial dalam
masyarakat seperti kemiskinan, kesejahteraan, keadilan, dan lain sebagainya.
Kelompok sasaran yang pertama merupakan kajian dari ilmu alam, sedangkan
kelompok sasaran yang kedua merupakan kajian dari ilmu sosial.35
Dilihat dari pembelahan kelompok sasaran tersebut, kesejahteraan
sosial kiranya termasuk dalam rumpun ilmu sosial. Ketika kita mulai
mendefinisikan suatu bidang penyelidikan ilmiah, seperti bidang ekonomi,
kita mengenali suatu kelas fenomena untuk dipelajari. Horton dan Hunt
merumuskan ilmu sebagai sekumpulan pengetahuan yang telah diverifikasi
dan terorganisasi yang diperoleh malalui penelitian ilmiah.
Batasan lain yang mengarahkan perhatian kita pada kelompok sasaran
yang kedua dikemukakan oleh Selingman yaitu sebagai berikut:
34 Ibid. Suud, Muhammad. h. 14 & h. 15. . 35 Ibid. Suud, Muhammad. h. 20.
![Page 57: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/57.jpg)
31
… dengan demikian gejala-gejala yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan kelompok biasanya disebut gejala-gejala sosial, dan ilmu yang menggolong-golongkan dan menafsirkan kegiatan-kegiatan demikian adalah ilmu-ilmu sosial. Jadi ilmu-ilmu sosial dapat didefinisikan sebagai segenap ilmu jiwa dan budaya yang mempelajari kegiatan-kegiatan individu sebagai anggota dari suatu kelompok.
Sasaran ilmu kesejahteraan sosial meliputi beberapa hal di bawah ini:36
3. Kondisi kesejahteraan (individu, kelompok, dan komunitas)
4. Aktivitas kesejahteraan
5. Kebutuhan (pelayanan sosial)
6. Fakta kesejahteraan
7. Institusi atau organisasi pelayanan sosial, dan
8. Negara kesejahteraan
2.1 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial
Adapun 3 orientas kesejahteraan sosial yang dalam prakteknya dapat
terjadi pertautan antar ketiganya. Masing-masing adalah.37
d. Oreintasi Akademik, mengemban tugas memprediksikan dan
memecahkan masalah secara teoritis. Ilmu kesejahteraan sosial
diharapkan menunjukkan kompetensinya membina teori-teori, baik
dalam mengembangkan meta teori (pembinaan dan pengembangan
teori tentang teori dan hipotesa teori) maupun teori praktek (penciptaan
model-model peecahan masalah).
36 Ibid. Suud, Muhammad. h. 22. 37 Ibid. Suud, Muhammad. h. 23.
![Page 58: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/58.jpg)
32
e. Orientasi Klinis, mengemban tugas mengarahkan tinjauan teoritik pada
prediksi ilmu pada sistem klien, mencakup kegiatan diagnose klien dan
keterlibatan terhadap pemecahan masalah.
f. Orientasi Strategik, mengemban tugas memandang masalah yang ada
di luar sistem klien. Sumber daya atau lingkungan di luar diri klien
berpengaruh terhadap pemecah masalah klien.
Yang perlu doperhatikan di sini adalah bahwa teori praktek yang
diemban oleh oreintasi akademik di atas memiliki hubungan yang sangat erat
dengan orientasi klinik tersebut. Keeratan antar keduanya dapat dilihat dari
bagaimana metode-metode pekerjaan sosial, seperti case work, group work,
dan community work, ditopang oleh teori-teori praktek pekerjaan sosial yang
berbeda-beda pula. Oleh karena itu bisa dimengerti bahwa pekerjaan sosial itu
identik dengan kesejahteraan sosial.
Gambar 1 Interaksi Orientasi Kesejahteraan Sosial
![Page 59: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/59.jpg)
33
C. Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.38 Sedangkan
menurut kamus Indonesia-Inggris, dampak merupakan suatu benturan atau
pengaruh yang kuat (baik negatif maupun positif) antara dua benda atau
manusia sehingga menyebabkan perubahan yang berarti pada momentum atau
sistem yang berbenturan tersebut. Pengertian dampak lainnya adalah sesuatu
yang merupakan akhir atau hasil suatu peristiwa (perbuatan atau keputusan).39
Menurut Badudu dan Zain, pengertian dampak adalah sebagai berikut :
1. Daya yang menyebabkan sesuatu terjadi
2. Sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang kain
3. Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dampak
merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang
lain. Maka pengertian dampak dari retail modern terhadap kesejahteraan
pedagang pasar tradisional dapat diartikan sebagai daya yang dapat merubah
keberlangsungan yang biasa terjadi di pasar tradisional, baik dari segi
pendapatan, penjualan, dan lain sebagainya.
38 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 2001. h. 849 39 Gunadi, YS. Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: PT. Gramedia Indonesia. 1998. h. 85
![Page 60: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/60.jpg)
1
BAB III
PROFIL DAN SEJARAH PASAR CIPUTAT
A. Latar Belakang
1. Sejarah Singkat Pasar Ciputat
Secara sistematis, pasar tradisional ciputat tidak terklasifikasi secara
rapih dalam hal latar belakang atau literatur sejarahnya. Namun menurut
Ardani, S.E (kepala pasar), dahulu pada awalnya ada tiga lokasi pasar
tradisional. Pertama pasar ciputat, kedua pasar desa cipayung, dan yang ketiga
adalah pasar Pemda (Pemerintah Daerah). Ketiga lokasi tersebut berada pada
kawasan desa. Pada tahun 1992 terjadi kebakaran pada ketiga pasar tersebut,
lalu kemudian atas desakan pedagang melalui Kumpulan Pedagang (KOPAH),
ketiga pasar tersebut kembali dibangun dan dielaborasikan menjadi satu nama,
yaitu pasar ciputat.
Seiring dengan situasi dan kondisi perkembangan pembangunan yang
ada di Kabupaten Tangerang pada tahun 1994, Pemerintah Daerah Kabupaten
Tangerang melaksanakan Perjanjian Kerjasama dengan PT. Betania Multi
Sarana dalam Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar serta
Terminal Ciputat. Kerjasama ini didasarkan pada Perjanjian Kerjasama
Bersyarat No. 551.22/1755-Um/1992 dan No. 004/BMS/VI/1992 tentang
Kerjasama Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar serta
![Page 61: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/61.jpg)
2
Terminal Ciputat antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dengan PT.
Betania Multi Sarana.1
Pada tahun 1988 PEMDA Kabupaten Tangerang mengalihfungsikan
panti asuhan tersebut menjadi pasar, karena pada saat itu Ciputat telah menjadi
pusat lalu lintas utama menuju kota Jakarta dan dinilai butuh sebuah pasar
yang mapan dan efektif untuk menjadi sebuah pasar tradisional. Pada awal
berdirinya, pasar ini hanya beroperasi dua minggu sekali, kemudian
berkembang menjadi seminggu sekali, hingga kini menjadi 24 jam, dengan
luas sekitar 70 meter.
Memasuki periode 90-an Pasar Ciputat dibangun menjadi tiga lantai
dengan luas sekitar 500 meter membentang panjang sepanjang Jalan Aria
Putera. Wilayah Pasar Ciputat meliputi Masjid Agung Al Jihad, Kantor
Ranting Veteran, Niagara Teater, Alfa Midi dan ruko-ruko. Pasar Ciputat kini
terus berkembang seiring dengan semakin banyak perubahan yang dialami
oleh kotanya sendiri. Contohnya dengan kehadiran fly-over yang dibangun
pada 2007, memberikan respon yang positif terhadap pengguna jalan yang
selalu melintasi Ciputat. Hal lainnya adalah adanya kantor Pegadaian di
pinggir pasar. Ironisnya, kini Pasar Ciputat diwarnai dengan hadirnya mini
market seperti Alfa Mart dan Alfa Midi di tengah-tengah pasar. Di sekitar
1 Kajian dan Evaluasi Pasar Ciputat. Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten
Tangerang.
![Page 62: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/62.jpg)
3
Pasar Ciputat juga terdapat pusat-pusat perbelanjaan seperti Ramayana,
carrefour dan Plaza Ciputat.2
2. Perkembangan Pasar Ciputat
Pasar Ciputat mengalami perkembangan lain terkait dengan penetapan
klasifikasi pasar, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tangerang No.
511.2/Kep.249-Huk/2004 tentang Penetapan Klasifikasi Pasar Daerah
Kabupaten Tangerang. Pasar Ciputat dikategorikan sebagai Pasar Kelas I di
mana sifat kegiatan yang dimiliki bercorak eceran dan waktu kegiatan yang
dilakukan adalah siang dan malam.3
Berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kota Tangerang Selatan maka penyerahan asset dan dokumen
kepada Pemerintah Tangerang Selatan dari Kabupaten Tangerang dilakukan
paling lambat lima tahun sejak pelantikan Pejabat Walikota. Pelantikan
Pejabat Walikota sendiri telah dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2009 oleh
Menteri Dalam Negeri Mardiyanto berdasarkan SK. Mendagri No. 131.36-883
tahun 2009.4
Berdasarakan Undang-Undang No. 51 tahun 2008 tersebut, Pasar
Ciputat bisa dikategorikan sebagai asset milik Pemerintah Kota Tangerang
Selatan karena dikelola oleh BUMD Kabupaten Tangerang yang kedudukan,
kegiatan, dan lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan. Dalam Undang-
2 Dwi Anggraini Puspa Ningrum, Rona Pasar Ciputat, Ciputat, Tangerang Selatan. Artikel diakses
pada tanggal 18 Oktober 2010 dari www.akumassa.co.id. 3 Kajian dan Evaluasi Pasar Ciputat. PD. Pasar Niaga Kerta Raharja Kab. Tangerang. 4 Ibid
![Page 63: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/63.jpg)
4
Undang tersebut telah diatur bahwa yang dimaksud asset dan dokumen
meliputi.5
a. Barang milik dan atau yang dikuasi baik barang bergerak
maupun tidak bergerak dan atau yang dimanfaatkan oleh
Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang berada dalam wilayah
Kota Tangerang Selatan.
b. BUMD Kabupaten Tangerang yang kedudukan, kegiatan, dan
lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan.
c. Utang piutang Kabupaten Tangerang yang kegunaannya untuk
Kota Tangerang Selatan.
d. Dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kota
Tengerang Selatan.
3. Permasalahan Pasar Ciputat
Seiring dengan dinamika dan perkembangannya, Pasar Ciputat saat ini
dihadapkan pada sejumlah persoalan krusial, antara lain:
a. Permasalahan Hukum
Permasalahan hukum yang dialami Pasar Ciputat mencakup:
a.1. Status Kepemilikan Secara Hukum
Pokok masalah dalam hal status kepemilikan adalah belum
diserahkannya aset Pasar Ciputat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
5 Ibid
![Page 64: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/64.jpg)
5
Tangerang kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan
UU No. 51 tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan,
semua aset yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kota
Tangerang Selatan harus diserahkan kepada Pemerintah Kota
Tangerang Selatan paling lambat 5 tahun sejak pelantikan Pejabat
Walikota. Pasar Ciputat merupakan aset daerah yang dikelola PD.
Pasar Niaga Kerta Raharja (BUMD) Kab. Tangerang yang kedudukan,
kegiatan, dan lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan.
a.2. Sengketa atau konflik dengan PT. Betania Multi Sarana
Terkait Pemenuhan Hak Pungut Restribusi Pasar dan Parkir. Pokok
masalah dalam sengketa atau konflik ini belum terpenuhinya Hak
Pihak I (Pemda Kabupaten Tangerang) dalam pemungutan restribusi
pasar dan parkir sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama
Bersyarat No. 551.22/1755-Um/1992 dan No. 004/BMS/VI/1992
tentang Kerjasama Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan
Pasar serta Terminal Ciputat antara Pemda Kabupaten Tangerang
dengan PT. Betania Multi Sarana.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Bersyarat tersebut, telah ditugaskan
bahwa hak pengelolaan pasar dan bangunan lainnya tetap menjadi milik
Pemda Kabupaten Tangerang. Semenatara itu, PT. Betania Multi Sarana
selaku developer hanya memiliki hak pemakaian (pemanfaatan atau
penggunaa bangunan) selama masa perjanjian (30 tahun) kecuali untuk
pungutan pajak dan retribusi.
![Page 65: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/65.jpg)
6
Berdasar pada Surat Peringatan I PD. Pasar Niaga Kerta Raharja
tertanggal 26 Agustus 2010 yang ditujukan kepada PT. Betania Multi Sarana
selaku Developer Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar
serta Pasar Ciputat, kerugian retribusi untuk Pasar dan Parkir yang dialami
Pemda Kabupaten Tangerang selama 12 tahun (1997-2009) adalah sebesar Rp.
6.480.432.000.
Konflik antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dengan PT.
Betania Multi Sarana muncul karena adanya perbedaan penafsiran antara
kedua belah pihak terutama terhadap hak pengelolaan pasar dan penerimaan
retribusi parkir. Hingga saat ini masalah tersebut belum terselesaikan.
b. Permasalahan Sosial Ekonomi
Permasalahan sosial ekonomi pasar ciputat mencakup:
b.1 Persaingan yang ketat dengan pusat perbelanjaan modern. Pasar
Ciputat mengalami persaingan ketat dengan sejumlah pusat
perbelanjaan modern yang semakin menjamur seiring dengan
pertumbuhan Kota Tangerang Selatan. Di wilayah Ciputat dan
sekitarnya, setidaknya telah berdiri sejumlah pusat perbelanjaan
modern seperti Giant, Carrefour, Ramayana, dan beberapa retail
modern lainnya. Keberadaan pusat perbelanjaan modern ini cenderung
menyebabkan menurunnya omset penjualan Pedagang Pasar Ciputat.
![Page 66: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/66.jpg)
7
b.2. Pergeseran pola hidup masyarakat ke-arah selera dan tuntutan
yang lebih modern yang umumnya disediakan oleh pusat perbelanjaan
modern.
b.3. Tuntutan konsumen terhadap kebutuhan keamanan dan ketertiban.
b.4. Pemahaman masyarakat konsumen pada pedagang pasar terhadap
tata tertib pasar dan aturan-aturan lainnya (parkir, sampah, wilayah
belanja dan dagang) reltif masih rendah.
b.5. Hubungan yang kurang harmonis antara pengelola pasar dengan
pedagang akibat intervensi pihak-pihak lain.
c. Permasalahan Sosial Lingkungan
Keberadaan Pasar Ciputat menimbulkan persoalan lingkungan
tersendiri, antara lain seperti tumpukan sampah di area sekitar pasar.
Menumpuknya sampah ini disebabkan karena belum tersedianya fasilitas
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pasar Ciputat. Selain berdampak pada
menurunnya kualitas sanitasi lingkungan, menumpuknya sampah juga
menyebabkan menurunnya omset penjualan para pedagang. Meskipun telah
dioperasikan mesin pengahancur sampah melalui Sistem Pengolahan Sampah
Terpadu, tetapi masalah penumpukan sampah masih terjadi.
Selain persoalan menumpuknya sampah, keberadaan Pasar Ciputat
juga menjadi salah satu titik rawan kemacetan di Kota Tangerang Selatan.
Menjamurnya para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar area pasar semakin
![Page 67: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/67.jpg)
8
menjadikan kawasan pasar tersebut tidak tertata dengan baik. Arus lalu lintas
menjadi semakin macet karena belum tersedianya terminal sebagai tempat
transit bus dan angkutan umum.
d. Manajemen
Permasalahan manajemen Pasar Ciputat mencakup beberapa hal, yaitu:
d.1. Hak Pengelolaan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang
dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Dengan terbentuknya
Kota Tangerang Selatan, maka seluruh aset dan dokumen yang
kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan
seharusnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan
paling lambat 5 tahun sejak pelantikan pejabat walikota. Proses
penyerahan aset yang belum selesai ini berdampak pada
mengambangnya status hukum dari PD yang mengelola pasar.
d.2. Hak Pengelolaan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang
dengan Developer. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Bersyarat No.
551.22/1755-Um/1992 dan No. 004/BMS/VI/1992, telah ditegaskan
bahwa hak pengelolaan pasar dan bangunan lainnya tetap menjadi
milik Pemda Kab. Tangerang. Sementara itu, Developer hanya
memliki hak pemakaian (pemanfaatan atau penggunaan bangunan)
selama masa perjanjian (30 tahun) kecuali untuk pungutan pajak dan
retribusi.
![Page 68: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/68.jpg)
9
4. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
Pengertian tehadap aspek sosial dan lingkungan pasar tradisional
ciputat, dapat diartikan suatu pola hubungan antar manusia sebagai individu
maupun komunitas baik yang berada di dalam pasar maupun dari wilayah
sekitarnya dengan komponen lingkungan pasar tradisional ciputat yang dilihat
sebagai suatu kesatuan lingkungan hidup.
UU No. 23/1997 menjelaskan bahwa lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain. Lingkungan hidup itu juga
merupakan sebuah sistem yang utuh, kolektivitas dari serangkaian subsistem
yang saling berhubungan, saling tergantung, dan fungsional satu sama lain,
sehingga membentuk suatu kesatuan sistem.
a. Daya Dukung dan Daya Tampung Pasar Ciputat
Pasar ciputat berdiri dengan tiga lantai, yaitu lantai basement, lantai
dasar, dan lantai atas. Tersebar atas dua bagian, yaitu Pasar Barat dan Pasar
Timur. Dipadati oleh pedagang yang berasal dari berbagai wilayah yang
mayoritas berasal dari ciputat dan sekitarnya. Selain itu terdapat juga
pedagang yang berasal dari luar Jakarta, seperti Padang, Banten, Jawa, dan
lain-lain.
Lantai basement Pasar Ciputat banyak di isi oleh pedagang sembako
(sembilan bahan pokok) dan sayur, lantai dasar di isi oleh pedagang baju,
![Page 69: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/69.jpg)
10
sepatu, dan toko lain. Sedangkan pada lantai satu hampir sama dengan lantai
dua yang kebanyakan pedagangnya penjual baju, sepatu, pakaian dalam, kain,
dan kerudung. Di lantai atas ada beberapa pedagang yang mengisi namun
banyak juga kios-kios yang kosong tidak ditempati. Sebagian besar pada lantai
ini di isi oleh pedagang pakaian.
Di bawah pemisah bangunan Pasar Barat dan Pasar Timur terdapat
pedagang kaki lima (PKL) sampai sepanjang jalan H. Usman. Berbagai
komoditi yang didagangkan antara lain, ikan basah, ayam, daging, sembako,
dan komoditi non-pangan seperti pakaian, sandal, mainan anak dan lainnya.
Secara keseluruhan bangunan pasar berdiri di atas tanah seluas 5.670 m2
dengan luas bangunan 14.516 m2.
Untuk menggambarkan daya dukung ruang dagang yang terdapat
dalam bangunan pasar ciputat seluas 14.516 m2 tersebut, maka dapat dilihat
pembagiannya sebagai berikut:
a.1. Lantai Basement terdiri dari :
a.1.1. Blok AK yang berisi kios-kios (terletak di pasar timur)
a.1.2. Blok BK yang berisi kios-kios (terletak di pasar barat)
a.1.3. Blok BL yang berisi los (terletak di pasar barat)
a.2. Lantai Dasar, terdiri dari :
a.2.1. Blok CK yang berisi kios-kios (terletak di pasar timur)
a.2.2. Blok DK yang berisi kios-kios (terletak di pasar barat)
![Page 70: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/70.jpg)
11
a.3 Lantai Atas, terdiri dari :
a.3.1. Blok EK yang berisi kios-kios (terletak di pasar timur)
a.3.2. Blok FK yang berisi kios-kios (terletak di pasar timur)
a.3.3. Blok GK yang berisi kios-kios (terletak di pasar barat)
b. Ekosistem Pasar Ciputat
Pasar Ciputat terletak di Kecamatan Ciputat yang merupakan bagian
daro Kota Tangerang Selatan yang mempunyai luas wilayah 14.729 km2.
Terbentuknya Kota Tangerang Selatan sebagai kota baru, dengan sendirinya
telah membuat lingkungan di Pasar Ciputat mengalami banyak perkembangan.
Dengan letak geografis yang cukup strategis, berbatasan dengan kota Depok
dan DKI Jakarta, dan dengan kompleksitas masyarakat yang ada, ciputat telah
menjadi wilayah yang semakin dinamis baik dari segi kemasyarakatan
maupun pembangunan. Beberapa komponen yang juga mempengaruhi
perkembangan tersebut antara lain ialah :
b.1. Adanya pembangunan fly over
b.2. Pertambahan jumlah penduduk
b.3. Sistem lalu lintas jalan, dan
b.4. Pertumbuhan pusat-pusat perdagangan baru
c) Penduduk
Penduduk Ciputat saat ini telah berjumlah sebanyak 151.199 jiwa,
terdiri dari 78.000 perempuan, dan 73.199 laki-laki. Laju pertumbuhan
![Page 71: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/71.jpg)
12
penduduk Tangerang Selatan, Banten, pada tahun 2010 meningkat tajam
dibandingkan tahun sebelumnya. Yaitu dari 1.1 juta jiwa pada tahun 2009,
meningkat menjadi 1.3 juta jiwa.6
Dilihat dari perkembangan jumlah penduduk dan kecenderungan
peningkatannya, maka masyarakat yang akan berinteraksi dengan pasar
ciputat akan semakin beragam klas sosial maupun kesukuannya. Sehingga
berbagai faktor yang akan berpebngaruh terhadap kepentingan masyarakat
itupun akan berdampak kepada cara berinteraksi masyarakat tersebut dengan
pasar.
Hal-hal yang termasuk hambatan di dalam pembangunan ciputat antara
lain adalah.7
c.1. Jumlah penduduk yang padat
c.2. Kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas
c.3. Pengaruh kehidupan Kota Jakarta
c.4. Tingginya migrasi yang masuk
d) Sampah
Dalam sehari dketahui bahwa sampah yang diproduksi dari pasar
ciputat sekitar 24 meter kubik. Dari jumlah tersebut, selain berasal dari pasar,
sampah juga datang dari penduduk sekitar yang membuang sampahnya di
tempat penampungan yang ada. 6 Jumlah Penduduk Ciputat. Artikel diakses pada tanggal 24 November 2010 dari
Http://Batavia.co.id.2010/GubernurBanten.html. 7 Rencana Strategis Kecamatan Ciputat tahun 2010.
![Page 72: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/72.jpg)
13
e) Lalu Lintas dan Jalan
Dari jenis-jenis jaringan dan jalan yang terdapat di Kota Tangerang
Selatan, yaitu :
e.1. Jalan arteri primer
e.2. Jalan arteri sekunder
e.3. Jalan kolektor primer
e.4. Jalan kolektor sekunder
e.5. Jalan lokal primer
e.6. Jalan lokal sekunder
Dan dapat diketahui pula bahwa pasar ciputat di kelilingi oleh jalan-jalan
sebagai berikut:
e.1.1. Jalan Dewi Sartika. Merupakan campuran jalan fly over dan jalan
berjalur lambat. Jalan fly over ini tergolong jenis jalan arteri sekunder, di
mana jalan ini dirancang berdasrkan kecepatan rencana paling rendah 30
km/jam. Lebar jalan tidak kurang dari 8 meter, lalu lintas cepat tidak boleh
terganggu oleh lalu lintas lambat. Lokasi berhenti dan parkir pada badan
jalan sangat dibatasi dan tidak diizinkan pada jam sibuk. Sedangkan jalan
Dewi Sartika adalah jalur lambat dan tergolong jalan kolektor primer.
Jaringan jalan ini digunakan mulai dari batas menuju DKI ke Ciputat
Timur dan sebaliknya, mulai dari awal jalan Dewi Sartika menuju Ciputat
![Page 73: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/73.jpg)
14
Timur. Kondisinya sangat padar dilalui oleh bus-bus penumpang besar dan
angkutan umum yang kadang berhenti di ujung jalan masuk fly over.
e.2.1. Jalan Aria Putra. Merupakan jalan kolektor sekunder yang
menghubungkan antara satu kawasan sekunder dengan kawasan lainnya.
Lebar badan kurang lebih 7 meer. Menurut ketentuannya, kecepatan paling
rendah adalah 20 km/jam dan kendaraan angkutan berat tidak diizinkan.
e.2.2. Jalan H. Usman.(batas tanah sisi utara POS GIRO atau Kantor
Urusan Agama). Merupakan jalan lokal sekunder menghubungkan antar
kawasan dan perumahan. Jalan ini dibuat untuk rencana kecepatan paling
rendah 10 km/jam. Lebar jalan ini kurang lebih adalah 5 meter, dalam
ketentuannya, kendaraan angkutan barang dan bus tidak diizinkan melalui
jalan ini.
f) Pusat Perdagangan Lain
Wilayah pasar ciputat yang meliputi Masjid Agung Al-jihad, Kantor
Ranting Veteran, Niagara Teater kini terus berkembang seiring dengan
semakin banyak perubahan yang dialami oleh kotanya itu sendiri. Dengan
adanya fly over yang dibangun pada tahun 2007, telah memberikan pengaruh
terhadap tumbuhnya kegiatan-kegiatan perekonomian baru. Saat ini, di
tengah-tengah pasar ciputat muncul berbagai bentuk retail modern seperti Alfa
Mart dan Alfa Midi.
![Page 74: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/74.jpg)
1
BAB IV
ANALISIS DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP
KESEJAHTERAAN PEDAGANG TRADISIONAL CIPUTAT,
TANGERANG SELATAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai temuan dan analisis mengenai
Dampak Retail Modern terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional
Ciputat, Tangerang Selatan.
A. Dampak Retail Modern
Temuan studi ini menunjukkan adanya penurunan kinerja pedagang
pasar tradisional secara keseluruhan. Bab ini menganalisis secara khusus
kontribusi retail modern terhadap penurunan tersebut. Analisis kualitatif
mengawali diskusi pada bab ini, Para pedagang yakin bahwa di masa
mendatang, keberadaan retail modern bakal mengganggu keberadaan pasar
tradisional karena produk yang dijual tidak berbeda dengan harga yang sama
atau bahkan lebih rendah. Terlebih lagi, fasilitas dan infrastruktur di retail
modern menjamin tersedianya rasa aman dan kenyamanan yang lebih baik.
Tidak hanya itu, retail modern juga menyediakan potongan harga pada akhir
pekan.
Dari hasil pengamatan, terdapat beberapa faktor yang dapat
menjelaskan mengapa pasar tradisional sampai terkena dampak retail modern.
Pertama adalah faktor jarak antara pasar tradisional dan retail modern, di mana
pasar tradisional yang berada relatif dekat dengan retail modern, paling
banyak terkena dampak. Kedua, faktor yang terpenting adalah karakteristik
![Page 75: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/75.jpg)
2
konsumen pada pasar tradisional. Pasar tradisional yang pelanggan utamanya
dari kalangan kelas menengah ke atas, merasakan dampak yang paling besar
akibat kehadiran retail modern.
Pada tabel 7 diterangkan mengenai jarak antara retail modern dengan
lokasi pasar ciputat.
Tabel 7
Jarak Retail Modern dan Pasar Ciputat
SUPERMARKET TERDEKAT PASAR
TRADISIONAL Nama Jarak Tahun dibuka
Ramayana 200 m 2008
Carrefour 800 m 2008
Amanda 100 m 2008
Victoria 30 m 2008
Ciputat, Tangerang
Selatan
Alfa Mart Di dalam pasar 2008
Tidak semua jenis pedagang peneliti masukkan dalam penelitian,
peneliti membatasi pada 3 jenis komoditi pedagang. Yaitu Pedagang Buah,
Pedagan Sayuran, dan Pedagang Pakaian. Adapun jumlah ketiga pedagang
yang berjualan pada tahun 2009 - 2010 adalah sebagai berikut:
Tabel 8
Jumlah 3 Komoditi Pedagang Pasar Ciputat1
NO. KOMODITI DAGANGAN JUMLAH
1. Pakaian 161 Pedagang
2. Sayuran 15 Pedagang
3. Buah 22 Pedagang
1 Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Data Pedagang Aktif
Tahun 2009.
![Page 76: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/76.jpg)
3
1. Pedagang Pakaian
Pedagang pakaian yang berjumlah 161 pedagang saat ini masih
mengharapakan keadaan yang sama seperti saat awal berjualan dahulu.
Mussarudin adalah salah satu pedagang pakaian yang saat ini masih berjualan
di pasar ciputat, beliau mengaku telah berdagang pakaian sejak tahun 1998.
Dari tahun awal berjualan, beliau mengaku bisa mendapatkan 1 sampai 2 juta
perharinya. ”dulu saya bisa berjualan sampai jam 2 atau jam 3 malam karena
ramainya pembeli”. Sejak tahun 2005 hingga sekarang, adalah tahun di mana
jumlah pendapatannya turun hingga 70%. ”kalau dulu saya bisa
berpenghasilan kisaran 2-3 juta, sekarang ngumpulin uang 500 ribu susahnya
bukan main”.2
Tabel 9 : Jumlah pendapatan pedagang pakaian dari tahun
2008 hingga 2010
Omzet Pakaian
2008 1.000.000 – 2.000.000
2009 1.000.0000
2010 200.000 – 300.000
Keberadaan retail modern di pasar ciputat, dirasakan menggangu oleh
para pedagang pakaian. Semua pedagang pakaian dan yang menjadi informan
penulis mengaku bahwa keberadaan retail modern seperti Ananda, Victoria,
Ramayana, dan Plaza Ciputat, sangat berdampak pada turunnya pendapatan
mereka. Ketidakmampuan bersaing dalam wilayah fasilitas belanja,
2 Wawancara Pribadi dengan Mussarudin. Salah Satu Pedagang Pakaian Pasar Ciputat. 15
November 2010.
![Page 77: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/77.jpg)
4
merupakan faktor dominan kenapa keberadaan pedagang pakaian di pasar
ciputat perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh para pelanggannya.
2. Pedagang Sayuran
Pedagang sayuran yang ada di pasar ciputat terhitung sedikit
jumlahnya, menurut data yang diambil dari PD. Pasar Niaga, jumlah pedagang
sayuran yang ada di pasar ciputat berjumlah 15 pedagang. Lokasi berjualan
mereka terpisah dibeberapa lokasi pasar, jenis sayuran yang dijual pun
berbeda jenis diantara sesama pedagang yang lain. Ibu Titiek merupakan salah
satu pedagang sayuran di pasar ciputat, beliau berjualan sejak tahun 1998.
Tahu, oncom, daun singkong, daun bayam, merupakan diantara jenis barang
yang didagangkan Ibu Titiek. Dari tahun 1998 sampai 2005, omzet yang
didapatkan Ibu Titiek bisa mencapai 500 – 800 ribu/hari. Namun sejak tahun
2005 hingga sekarang, barang dagangan Ibu Titiek hanya dapat menghasilkan
omzet sekitar 100 – 200 ribu/hari.3
Tabel 10 : Jumlah pendapatan pedagang sayuran dari tahun
2008 hingga 2010
Omzet Sayuran
2008 1.000.000 – 1.500.000
2009 500.000 – 1.000.000
2010 100.000 – 200.000
Keberadaan retail modern sebenarnya tidak terlalu berdampak
signifikan terhadap pedagang sayuran yang berjualan di pasar ciputat. Alasan
3 Waancara Pribadi dengan Titiek. Salah Satu Pedagang Sayuran Pasar Ciputat. 15 November
2010.
![Page 78: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/78.jpg)
5
lain yang ditemukan mengenai kenapa terjadi penurunan jumlah pendapatan
dan kondisi kesejahteraan pada pedagang sayuran adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya harga bahan bakar minyak yang berimbas pada
naiknya harga sayur-sayuran, sehingga mengakibatkan turunnya
permintaan atau daya beli masyarakat.
b. Tidak terkelolanya pasar tradisional dengan baik sehingga
mengakibatkan malasnya konsumen untuk datang berbelanja di
pasar tradisional.
c. Tidak adanya pengaturan harga pasti diantara sesama pedagang,
sehingga pedagang yang mampu menjual termurahlah yang bisa
didatangi konsumen.
3. Pedagang Buah
Buah merupakan komoditas penting, yang di mana keperluan manusia
untuk memakan buah telah menjadikannya gaya hidup. Buah merupakan
asupan vitamin yang diperlukan manusia setiap harinya, sehingga tidak heran
usaha menjual berbagai jenis buah merupakan sebuah kegiatan usaha yang
berpotensi untung.
Pedagang buah di pasar ciputat terhitung sedikit jumlahnya, sama
seperti pedagang sayuran. Menurut data PD. Pasar Niaga Kerta Raharja,
jumlah pedagang buah di pasar ciputat yang tercatat berjumlah sekitar 22
pedagang. Lokasi yang menjadi area berjualan pedagang buah tersebar di
seluruh area pasar ciputat.
![Page 79: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/79.jpg)
6
Bapak kiwing merupakan salah satu pedagang buah yang berjualan di
pasar ciputat. Beliau telah berjualan buah di pasar ciputat sejak tahun 1990,
alasan kenapa beliau berdagang di pasar cipuata adalah karena mudahnya
akses pembeli untuk datang ke pasar ciputat.4
Sama halnya dengan pedagang sayuran, pedagang buah juga
mengalami penurunan jumlah pendapatan. Dari tahun awal berjualan sampai
tahun 2008, omzet yang didapatkan pedagang buah bisa mencapai 1 – 1.5
juta/hari. Namun sejak tahun 2008 hingga sekarang, para pedagang buah
hanya dapat menghasilkan omzet sekitar 200 – 300 ribu/hari.
Tabel 11 : Jumlah pendapatan pedagang buah dari tahun
2008 hingga 2010
Omzet Sayuran
2008 1.000.000 – 1.500.000
2009 500.000 – 1.000.000
2010 100.000 – 200.000
Beberapa faktor yang menyebabkan turunnya pendapatan pedagang
buah adalah sebagai berikut :
a. Munculnya retail modern di sekitar area berjualan pedagang buah
di pasar ciputat.
b. Meningkatnya harga bahan bakar minyak yang berimbas pada
naiknya harga sayur-sayuran, sehingga mengakibatkan turunnya
permintaan atau daya beli masyarakat.
4 Wawancara Pribadi dengan Kiwing. Salah Satu Pedagang Buah Pasar Ciputat. I5 November
2010.
![Page 80: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/80.jpg)
7
c. Tidak terkelolanya pasar tradisional dengan baik sehingga
mengakibatkan malasnya konsumen untuk datang berbelanja di
pasar tradisional.
d. Tidak adanya pengaturan harga pasti diantara sesama pedagang,
sehingga pedagang yang mampu menjual termurahlah yang bisa
didatangi konsumen.
B. Sifat Persaingan Dalam Pasar
Tabel 12 mencatat tentang persentase dari parsaingan dan strategi yang
ada di Pasar Ciputat.
Tabel 12. Persaingan dan Strategi (%)
Pesaing Terberat % Strategi untuk Menarik Pembeli %
Ramayana 32,9 Sopan-santun 37,6
Victoria 27,5 Menjamin kualitas barang 19,9
Ananda 17,9 Diskon 12,8
Plaza Ciputat 5.4 Menambah keanekaragaman produk 9.1
Mini Market 2.5 Pengelolaan barang yang lebih baik 3.4
Pedagang Asongan 1.0 Prioritas bagi pembeli rutin 2.5
Tabel 13 menerangkan tentang perubahan omzet pedagang pada tahun
2008 hingga sekarang.
Tabel 13. Rata-rata Perubahan Proporsional dalam Keuntungan dan Omzet
Pedagang di Pasar Tradisional, 2008 – 2010 Metode DiD
Omzet Pakaian Sayuran Buah
2008 1.000.000 – 2.000.000 1.000.000 – 1.500.000 1.000.000 – 1.500.000
2009 1.000.0000 500.000 – 1.000.000 500.000 – 1.000.000
![Page 81: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/81.jpg)
8
2010 200.000 – 300.000 100.000 – 200.000 200.000 – 300.000
C. Manajemen atau Pengelolaan
Aspek manajemen yang dianalisis dalam bab ini adalah terkait dengan
permasalahan dan analisanya tentang organisasi dan sistem manajemen yang
diterapkan dalam pengelolaan pasar ciputat.
Beberapa masalah yang ditemukan dan terkait dengan aspek
manajemen adalah sebagai berikut :
1. Manajemen pasar belum merupakan satu kesatuan kerja. Dalam
konteks ini manajemen masih dilaksanakan secara terpisah dan belum
menjadi satu kesatuan. Beberapa unit manajemen yang terdapat dalam
pasar meliputi unit pengelola pasar, unit pengelola keamanan, unit
pengelola perparkiran, dan unit pengelola kebersihan.
Dari aspek unit pengelola pasar, pengelolaan pasar ciputat
dilaksanakan oleh PD. Pasar Niaga Kerta Raharja yang merupakan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten
Tangerang. Hal ini sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh PD.
Pasar Niaga Kerta Raharja dalam melakukan pengelolaan Pasar
Ciputat.
Dari unit pengelolaan keamanan, fungsi keamanan pasar ciputat masih
dilaksanakan di luar kendali PD. Pasar Niaga Kerta Raharja.
Terpisahnya unit pengelolaan keamanan ini menimbulkan dampak
tersendiri di mana fungsi keamanan dalam upaya mewujudkan
keamanan dan ketertiban pasar ciputat cenderung tidak optimal.
![Page 82: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/82.jpg)
9
Dari unit pengelolaan parker, fungsi perparkiran pasar ciputat masih
dilakukan secara terpisah di luar unit pengelola pasar. Pengelolaan
parker yang dilakuka secara terpisah cenderung menyebabkan tidak
optimalnya fungsi perparkiran baik dari sisi tanggungjawab keamanan
kendaraan yang diparkir serta tidak optimalnya penerimaan retribusi
parker yang diterima oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.
Tidak optimalnya fungsi perparkiran juga berpotensi mengganggu
ketertiban dan kelancaran lalu lintas kendaraan yang berada di sekitar
pasar. Selain itu berpotensi juga mengurangi minat masyarakat yang
ingin berkendara pribadi menuju pasar ciputat.
Dari aspek unit pengelola kebersihan, fungsi pengelola kebersihan
masih dilakukan secara terpisah dari PD. Pasar Niaga Kerta Raharja.
Pengelolaan kebersihan yang dilakukan secara terpisah tersebut
berdampak pada tidak optimalnya fungsi kebersihan pasar. Hingga saat
ini, masalah penumpukan sampah di pasar ciputat belum dapat
diselesaikan dengan baik. Menumpuknya sampah di pasar ciputat ini
memang disebabkan karena belum tersedianya fasilitas Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) yang disediakan Kota Tangerang Selatan.
Selain berdampak pada menurunnya kualitas sanitasi lingkungan,
menumpuknya sampah juga menyebabkan menurunnya omzet
penjualan pada pedagang. Meskipun telah dioperasikan mesin
penghancur sampah melalui SIPESAT atau Sistem Pengelolaan dan
Pengolahan Sampah Terpadu sejak maret 2010, tetapi masalah
penumpukan sampah masih terjadi.
![Page 83: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/83.jpg)
10
2. Tidak adanya rentang kendali antara PD Pasar Niaga Kerta Raharja
sebagai pengelola pasar ciputat dengan Pemerintah Kota Tangerang
Selatan yang cenderung berdampak pada lemahnya fungsi kontrol dan
pengawasan dalam pengelolaan pasar.
Tabel 14: Analisis SWOT dalam Aspek Pengelolaan
FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)
1 ASPEK PENGELOLAAN
Pengalaman pengelola yang cukup lama dalam pengelolaan pasar tradisional
1 ASPEK PENGELOLAAN
Struktur fungsi operasional pasar yang masih harus disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan utama dalam ketertiban dan keamanan, pengelolaan sampah dan ancaman kebakaran
2 Kondisi sosial pengelola yang tinggi dengan masyarakat pedagang
2 Pengelolaan pasar belum merupakan suatu kesatuan kerja, fungsi keamanan di luar kendali PD. Pasar
FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG (O) ANCAMAN (T)
1 ASPEK PENGELOLAAN
Restrukturisasi fungsi operasional
2 ASPEK PENGELOLAAN
Tidak adanya rentang kendali antara PD. Pasar sebagai pengelola dengan pemerintah
2 Kemitraan dalam sistem pengelolaan pasar
2 Intervensi pihak-pihak tertentu kea rah penguasaan pedagang, pedagang sulit dikendalikan
Tabel 15 coba menggambarkan tentang penyebab lesunya usaha di
Pasar Ciputat.
![Page 84: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/84.jpg)
11
Tabel 15. Penyebab Kelesuan Usaha di Pasar Tradisional (%)
PENYEBAB %
Kurangnya jumlah pembeli 67.2
Meningkatnya persaingan dengan pedagang lain 44.8
Meningkatnya persaingan dengan pasar modern 41.8
Kurangnya pengelolaan dari PD Pasar 56.8
Harga lebih tinggi 37.7
Meningkatnya persaingan dengan PKL 32.2
Kondisi pasar yang semakin memburuk 40.8
Catatan: Jawaban dari pedagang yang mengklaim pernah mengalami penurunan omzet dan keuntungan.
![Page 85: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/85.jpg)
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Studi ini mengkaji terhadap dampak-dampak dari timbulnya Retail
Modern pada Pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang Selatan. Kajian
ini utamanya menggunakan analisis dampak dengan metode penelitian
kualitatif. Metode kualitatif menggunakan metode analisis SWOT dan metode
analisis difference-in-difference (DiD). Metode kualitatif meliputi wawancara
mendalam dengan pengelola pasar tradisional dan pedagang pasar tradisional.
Dalam studi ini, periode data awal (baseline) ditetapkan pada 2008
untuk menjamin agar pedagang relatif masih memiliki ingatan yang baik akan
keadaan pada waktu tersebut. Selain itu, kehadiran retail modern dimulai pada
2008, yang membuat tahun tersebut cocok sebagai baseline.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keberadaan retail modern
merupakan salah satu dampak dari turunnya jumlah pendapatan dan kondisi
kesejahteraan pedagang di pasar ciputat.
Antara tahun 2008 sampai tahun 2010, ketiga pedagang yang menjadi
objek dari penelitian dampak ini mengalami penurunan omzet sampai dengan
70%. Di mana ketiga pedagang tersebut hanya dapat mendapatkan omzet tiga
ratus ribu rupiah perharinya, berkurang 70% dari sebelumya. Di mana
sebelumnya bisa memperoleh 1 sampai 2 juta rupiah perharinya.
![Page 86: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/86.jpg)
2
Omzet Pakaian Sayuran Buah
2008 1.000.000 – 2.000.000 1.000.000 – 1.500.000 1.000.000 – 1.500.000
2009 1.000.0000 500.000 – 1.000.000 500.000 – 1.000.000
2010 200.000 – 300.000 100.000 – 200.000 200.000 – 300.000
Ketidakberfungsiannya aturan mengenai anti monopoli dan persaingan
pasar, merupakan episentrum dari menurunnya kondisi kesejahteraan
pedagang pasar tradisional yang diukur melalui jumlah pendapatannya.
Hal ini secara khusus ditemukan pada pedagang pakaian. Secara
khusus retail modern telah diidentifikasi sebagai penyebab utama kelesuan
usaha pedagang pakaian selain kurang diperhatikannya pengelolaan pasar.
Analisis dampak kualitatif mengungkapkan hasil untuk berbagai
indikator kinerja pasar tradisional, seperti keuntungan, omzet, dan persaingan.
Di antara ketiga indikator kinerja tersebut di atas, retail modern secara
signifikan berdampak pada pendapatan dan persaingan dengan pedagang pasar
ciputat. Hasilnya menunjukkan bahwa pelanggan cenderung pergi ke retail
modern bila keberadaan pasar dekat dengan retail modern, dan demikian
sebaliknya.
Kisah sukses pasar tradisional di Bumi Serpong Damai (BSD),
Tangerang, yang tetap dapat mempertahankan pelanggannya meskipun di
sekitarnya telah dibangun beberapa retiail modern, seharusnya dapat menjadi
inspirasi bagi keberadaan pasar-pasar tradisional lainnya. Kebersihan,
keamanan, lahan parkir yang luas, dan fasilitas umum yang memadai tersedia
di pasar ini. Ini membuktikan bahwa pasar tradisional yang kompetitif mampu
bersaing dan hadir bersama dengan retail modern.
![Page 87: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/87.jpg)
3
B. Saran dan Rekomendasi
Rekomendasi kebijakan dalam rangka menjamin berkembangnya pasar
tradisional, sebagai implikasi dari temuan studi ini, berkisar pada upaya
peningkatan daya saing pasar tradisional. Hal ini melibatkan beberapa strategi.
1. Pertama adalah perbaikan infrastruktur yang mencakup terjaminnya
kesehatan yang layak, kebersihan yang memadai, cahaya yang cukup, dan
keseluruhan kenyamanan lingkungan pasar. Konstruksi pasar berlantai tiga
tidak disukai para pedagang karena para pelanggan enggan untuk
berbelanja di lantai atas. Untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan
dan PD Pasar Niaga Kerta Raharja seyogyanya mengubah cara pandang
agar tidak melihat pasar tradisional sebagai sumber pendapatan semata.
Mereka harus secara nyata berinvestasi pada perbaikan Pasar Ciputat dan
menetapkan standar layanan minimum. Ini tentu juga berimplikasi pada
penunjukkan orang-orang yang tepat sebagai pengelola dan memberikan
kewenangan yang cukup untuk mengambil keputusan sehingga mereka
tidak bertindak sekadar sebagai pengumpul retribusi semata. Juga penting
untuk meningkatkan kinerja pengelola pasar apakah melalui pelatihan atau
evaluasi berkala. Lebih lanjut, pengelola pasar harus secara konsisten
melakukan koordinasi dengan para pedagang untuk mencapai pengelolaan
pasar yang lebih baik.
2. Kedua, pemkot dan pengelola pasar seharusnya mengorganisasikan para
retail modern, dengan menegakkan aturan yang melarang mereka
membangun lapaknya di sekitar pasar.
![Page 88: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/88.jpg)
4
3. Rekomendasi ketiga berkenaan dengan para pedagang sendiri.
Kebanyakan pedagang tidak memiliki pilihan kecuali harus membayar
tunai kepada para pemasok dan menggunakan modal sendiri untuk
kegiatan bisnisnya. Di satu sisi, hal ini menjadi hambatan bagi ekspansi
usaha, namun di sisi lain, ini berarti bahwa para pedagang harus menerima
semua risiko yang berhubungan dengan usahanya. Mengingat tidak
lazimnya penyediaan jaminan bagi sebuah usaha, maka para pedagang
menjadi kelompok yang rentan terhadap setiap guncangan kecil sekalipun.
Karena itu, upaya mengkaji jenis asuransi yang cocok bagi para pedagang
menjadi penting artinya dan membantu mereka bila membutuhkan modal
tambahan untuk pendanaan perluasan usahanya.
4. Terakhir, kondisi yang tersingkap dalam studi ini mengarah pada perlunya
kebijakan yang menyeluruh mengenai retail modern, termasuk peraturan
untuk isu-isu seperti hak dan tanggung jawab pengelola pasar dan pemkot,
serta sanksi kepada mereka yang melanggar peraturan. Meskipun beberapa
daerah menganggap perlu untuk memiliki peraturan yang terpisah,
perbaikan pada peraturan yang ada seharusnya sudah cukup. Hal yang
lebih penting adalah menjamin bahwa semua pemangku kepentingan
memahami peraturan tersebut dan semua tingkat pemerintahan hendaknya
bertindak berdasarkan aturan. Demi menjamin persaingan yang sehat
antara pedagang pasar tradisional dan peritel modern, pemkot dan pemda
perlu memiliki mekanisme kontrol dan pemantauan untuk menjaga agar
arena persaingan tetap adil.
![Page 89: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/89.jpg)
DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial:
Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan. Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 1-10.
Ali Mauludi AC, “Statistik I Penelitian Islam dan Sosial”. (Jakarta: PT. Prima
Heza Lestari, 2006) Edisi I Cet. I, h. 3 Analisis SWOT, artikel dikses pada tanggal 02 November 2010 dari
http://blog.unila.ac.id/redha/2009/02/23/analisis-swot-pengertian-swot-pengantar-swot/
A.C. Nielsen (2005) Asia Pacific Retail and Shopper Trends 2005 [online] Artikel
diakses pada tanggal 02 November 2010 Baker, Judy (2000) Evaluating the Impact of Development Projects on Poverty:
A Handbook for Practitioners. Washington DC: Bank Dunia
BI, “Pemda dinilai tak serius bina pasar tradisional”, dalam Bisnis Indonesia, Jasa & Perdagangan, Rabu, 08 Oktober 2003.
“Bisnis Waralaba Semakin Menggeliat” artikel diakses pada 28 oktober 2010 dari
http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html. Canda dan Furman, Keberagaman Agama dalam Praktek Pekerjaan Sosial
(Spiritual Diversity in Social Work Practice: The Heart of Helping).
CESS (1998), “Dampak Krisis Ekonomi dan Liberalisasi Perdagangan terhadap Strategi dan Arah Pengembangan Pedagang Eceran Kecil-Menengah di Indonesia”, November, TAF dan USAID, Jakarta.
CPIS (1994) Perdagangan Eceran di Indonesia: Skala Kecil vs Skala Besar.
Jakarta: Center for Policy and Implementation Studies. Daniel Suryadarma, Studi Bank Dunia Mengenai Supermarket di Indonesia,
SMERU. 2007.
Dwi Anggraini Puspa Ningrum, Rona Pasar Ciputat, Ciputat, Tangerang Selatan. Artikel diakses pada tanggal 18 Oktober 2010 dari www.akumassa.co.id.
DR. Yusuf Qardhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan, (Gema Insani Press,
Jakarta, 1995), h. 50.
E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998. H. 18
![Page 90: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/90.jpg)
Gunadi, YS. Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: PT. Gramedia Indonesia. 1998. h. 85
Jenis-jenis Pasar. Artikel diakses pada tanggal 02 November 2010 dari
http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html. Jumlah Penduduk Ciputat. Artikel diakses pada tanggal 24 November 2010 dari
Http://Batavia.co.id.2010/GubernurBanten.html. Kajian dan Evaluasi Pasar Ciputat. Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja
Kabupaten Tangerang. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 2001. h. 849 Koran Kontan, “Gubernur DKI Melarang Pemberian Izin Mini Market Baru”, 25
Desember 2006 Lihat Jurnal Depok, Bappeda Kota Depok and BPS Kota Depok (2006) ’Kota
Depok dalam Angka 2005.’ Jakarta: Bappeda Kota Depok. Matahari Putra Prima (2006) Laporan Tahunan 2005. Jakarta: PT Matahari Putra
Prima Tbk Moh. Nasir D. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993 h. 405 Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Data
Pedagang Aktif Tahun 2009. Pengertian Pasar. Artikel diakses pada tanggal 02 November 2010 dari
http://anton-djakarta.blogspot.com.pasar-tradisional-vs-pasar-retail.html
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 53/M-
DAG/PER/12/2008 “Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern” diakses dari http://www.google-persaingan pasar.com
Pemerintah dan DPR RI, Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 1974. Reardon, Thomas and Rose Hopkins (2006) ’The Supermarket Revolution in
Developing”. Diterbitkan dalam European Journal of Development Research.
Rencana Strategis Kecamatan Ciputat tahun 2010.
Suud, Muhammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2006.
![Page 91: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/91.jpg)
Traditional Markets and Small Retailers in the Urban Centers.’ Mimeo. Jakarta: SMERU Research Institute.
Wawancara Pribadi dengan Mussarudin. Salah Satu Pedagang Pakaian Pasar Ciputat. 15 November 2010.
Waancara Pribadi dengan Titiek. Salah Satu Pedagang Sayuran Pasar Ciputat. 15
November 2010. Wawancara Pribadi dengan Kiwing. Salah Satu Pedagang Buah Pasar Ciputat. I5
November 2010.
![Page 92: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/92.jpg)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
![Page 93: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/93.jpg)
Acuan Wawancara Mendalam
Pewawancara : Ahmad Reza S.
Responden : PD. PASAR NIAGA KERTA RAHARJA KABUPATEN
TANGERANG
No.
Daftar Pertanyaan
Alternatif Jawaban
1 Sejarah berdiri PD. PASAR
JAYA?
Hari Tanggal? Bulan? Tahun?
Para Pendiri?
Alasan Didirikan?
2 Profil dan struktur organisasi
PD. PASAR JAYA
Struktur organisasi terbaru sampai
dengan 2010?
3 Sejarah Terbentuknya Pasar
Tradisional Ciputat
Alasan komersil?
Alasan lainnya…..
4 Apa saja tantangan dan
hambatan terhadap pengelolaan
Pasar Tradisional Ciputat
Tantangan dan hambatan dari
dalam?
Tantangan dan hambatan dari luar?
5 Masalah yang terjadi di pasar
tradisional ciputat
Pendapatan?
Pemasaran?
Fasilitas?
6 Sampai dengan tahun 2010, ada
berapa pedagang yag terdapat di
Pasar Tradisional Ciputat
Pedagang sayur?
Pedagang buah?
Pedagang pakaian?
7 Apakah ada model pengelolaan
terhadap pengusaha pasar
Retail modern?
Pasar tradisional?
8 Kapan retail modern mulai Hari Tanggal? Bulan? Tahun?
![Page 94: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/94.jpg)
beroperasi di wilayah sekitar
pasar tradisional
Carrefour?
Alfa Mart?
Alfa Midi?
9 Apakah ada dampak dari retail
modern terhadap kesejahteraan
pedagang pasar tradisional
Pedagang sayur?
Pedagang buah?
Pedagang pakian?
10 Apakah ada pengaplikasian
terhadap UU No 5. Tahun 1999
Model pengaplikasian?
Lainnya….
11 Dari tahun 2009 sampai
sekarang, apakah ada pedagang
yang gulung tikar akibat
didirikannya retail modern
Pedagang sayur?
Pedagang buah?
Pedagang pakaian?
![Page 95: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/95.jpg)
Acuan Wawancara Mendalam
Pewawancara : Ahmad Reza S.
Responden : PEDAGANG PASAR TRADISIONAL CIPUTAT
No.
Daftar Pertanyaan
Alternatif Jawaban
1 Sejak kapan mulai berjualan di
pasar ciputat
Hari Tanggal? Bulan? Tahun? Alasan berjualan?
2 Barang yang dijual
3 Apakah ada pungutan atau biaya
lain untuk berjualan di pasar
ciputat
Biaya lapak Biaya lainnya…..
4 Bagaimana omset atau
pendapatan ketika berjualan di
pasar ciputat
Tahun atau bulan awal berjualan Tahun-tahun atau bulan-bulan
seterusnya
5 Masalah yang terjadi di pasar
tradisional ciputat
Pendapatan? Pemasaran? Fasilitas?
6 Selain di ciputat, apakah juga
berjualan di tempat lain
7 Apa pendapat tentang
didirikannya pasar modern
Carrefour Alfa Mart atau Alfa Midi Lainnya …
8 Apakah ada pengaruh dari
didirikannya pasar modern
Pendapatan Pemasaran Lainnya …
![Page 96: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/96.jpg)
Peraturan mengenai Usaha Ritel di Indonesia: Tingkat Nasional, Depok, dan Bandung Tingkat Nasional
1. Keputusan Presiden No. 118/2000 tentang Perubahan dari Keputusan Presiden No. 96/2000 tentang Sektor Usaha yang Terbuka dan Tertutup dengan Beberapa Syarat untuk Investasi Asing Langsung 2. SKB Menteri Perindustrian dan Perdagangan dan Menteri Dalam Negeri No. 145/MPP/Kep/ 5/97 dan No. 57/MPP/1997 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan 3. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 261/MPP/Kep/7/1997 tentang Pembentukan Tim Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan Pusat 4. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 402/MPP/Kep/11/1997 tentang Ketentuan Perizinan Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing 5. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 420/MPP/Kep/10/1997 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan 6. Surat Edaran Dirjen PDN No. 300/DJPDN/IX/97 tentang Prosedur Perizinan Pasar Modern 7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.23/MPP/Kep/1/1998 tentang Lembaga lembaga Usaha Perdagangan 8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.107/MPP/Kep/2/1998 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pasar Modern 9. Lampiran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.107/MPP/Kep/2/1998 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pasar Modern 10. Peraturan Menteri Perdagangan No.10/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Izin Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing 11. Peraturan Menteri Perdagangan No.12/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba 12. Rancangan Peraturan Presiden tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Modern dan Toko Modern. Pemda Depok 1. Perda Kota Depok No. 49/2001 tentang Izin Gangguan 2. Perda Kota Depok No. 23/2003 mengenai Pasar di Kota Depok Pemda Kota/Kabupaten Bandung 1. Perda Kabupaten Bandung No. 3/1994 tentang Pengelolaan Pasar di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung 2. Perda Kabupaten Bandung No. 27/1996 tentang Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Bandung 3. Keputusan Walikota Bandung No. 382/2000 tentang Pengelompokan Kelas Pasar dan Standar Harga Jual Tempat Berjualan di Kota Bandung 4. Keputusan Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandung No. 22 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kepala Pasar 5. Kumpulan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Pasar di Kota Bandung 6. Rencana Peraturan Daerah tentang Pasar Modern dan Toko Modern 7. Panduan Pelayanan Sistem Satu Atap 8. Perda No. 19/2001 tentang Manajemen Pasar di Kota Bandung 9. Keputusan Walikota No. 644/2002 tentang Tarif untuk Kebersihan di Kota Bandung 10. Rancangan Perda tentang Pasar Modern dan Toko Modern
![Page 97: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan](https://reader038.vdocuments.pub/reader038/viewer/2022103107/5a7814df7f8b9aea3e8e8147/html5/thumbnails/97.jpg)
LAMPIRAN VIII Surat Pembaca (Kompas, Jumat, 18 Februari 2000)
Box 3. Surat Pembaca: Belanja di Pasar Tradisional (Kompas, Jumat 18 Feb 2000) http://www.kompas.com/kompas-cetak/0002/18/opini/reda04.htm Soal pemberitaan di media massa, tentang pedagang eceran dan pasar tradisional terancam oleh hadirnya hipermarket. Sebagai ibu rumah tangga, pasti hafal dengan harga sebagian besar barang keperluan sehari-hari. Sebetulnya bukan peraturan letak hipermarket (di dalam atau luar kota) yang menentukan tersingkirnya pasar tradisional atau pedagang eceran. Yang menentukan adalah kenyamanan dan harga di tempat berbelanja tersebut. Pasar tradisional tidak mungkin tersingkir kalau dikelola dengan baik. Nikmatnya berbelanja di pasar ini, bisa tawar-menawar dan berkenalan dengan pedagang secara pribadi – mereka cukup ramah dan sayur atau buah yang dijual lebih murah dibanding di supermarket. Namun, yang membuat segan mendatangi pasar tradisional adalah kotor dan terkadang becek serta harus berdesakan karena umumnya setiap tempat yang harusnya untuk jalan diisi oleh pedagang yang memajukan barang dagangannya dengan semaunya. Kondisi itu dibiarkan oleh pengelola pasar, dan konsumen sering menjadi korban pencopetan. Faktor lain adalah kaki lima yang menutup sebagian besar kios sehingga menghalangi konsumen yang berbelanja di kios, di samping kaki lima juga menempati jalan masuk ke pasar-pasar dan menjadi mangsa pemungut pungli petugas pengelola pasar. Usul saya, adakan perlombaan antarpasar dan pengelola pasar yang tidak becus dipecat atau dimutasikan. Perlombaan diadakan setahun sekali dan dinilai oleh masyarakat (pengunjung diberi formulir untuk diisi). Nama dan nomor kios pedagang yang jorok diumumkan sehingga mereka cenderung menjaga kebersihan. Ny S Karyadi, Bogor Jabar