dampak retail modern terhadap kesejahteraan pedagang pasar...

97
DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL CIPUTAT, TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.i) Oleh: Ahmad Reza Safitri NIM: 105054102064 PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM KONSENTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H./2010 M.

Upload: vanquynh

Post on 05-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN

PEDAGANG PASAR TRADISIONAL CIPUTAT, TANGERANG

SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.i)

Oleh:

Ahmad Reza Safitri

NIM: 105054102064

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

KONSENTRASI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H./2010 M.

Page 2: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah

saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka

saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 07 Desember 2010

Ahmad Reza Safitri

Page 3: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN

PEDAGANG PASAR TRADISIONAL CIPUTAT, TANGERANG

SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.i)

Disusun Oleh:

Ahmad Reza Safitri

NIM: 105054102064

Di Bawah Bimbingan:

Ismet Firdaus M.Si

NIP: 150411196

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Page 4: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

JAKARTA 1432 H./2010 M.

Page 5: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL CIPUTAT, TANGERANG SELATAN telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, Tanggal 21 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.i) pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Konsentrasi Kesejahteraan Sosial.

Jakarta, 21 Desember 2010

Sidang Munaqasah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. H. Mahmud Jalal, MA Ahmad Zaky, M.Si NIP: 195204221981031002 NIP: 150411158

Anggota,

Penguji I Penguji II

Wati Nilamsari, M.Si Drs. H. Mahmud Jalal, MA NIP: 197105201999032002 NIP: 195204221981031002

Pembimbing

Ismet Firdaus M.Si. NIP: 150411196

Page 6: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

i

ABSTRAK Ahmad Reza Safitri Dampak Retail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang Selatan

Studi ini mengkaji Dampak Retail Modern terhadap Pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang Selatan. Kajian ini utamanya menggunakan analisis dampak dengan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif menggunakan metode analisis SWOT dan metode analisis difference-in-difference (DiD). Metode kualitatif meliputi wawancara mendalam dengan pengelola pasar tradisional dan pedagang pasar tradisional.

Dalam studi dampak ini, periode data awal (baseline) ditetapkan pada 2008 untuk menjamin agar pedagang relatif masih memiliki ingatan yang baik akan keadaan pada waktu tersebut. Selain itu, kehadiran retail modern dimulai pada 2008, yang membuat tahun tersebut cocok sebagai baseline.

Umumnya, tiga pedagang yang termasuk dalam penelitian ini adalah pedagang pakaian, sayuran, dan buah di Pasar Ciputat, para pedagang ini telah mengalami kelesuan usaha selama lima tahun, antara tahun 2005 dan tahun 2010.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keberadaan retail modern merupakan salah satu dampak dari turunnya jumlah pendapatan dan kondisi kesejahteraan pedagang di pasar ciputat.

Antara tahun 2008 sampai tahun 2010, ketiga pedagang yang menjadi objek dari penelitian dampak ini mengalami penurunan omzet sampai dengan 70%. Di mana ketiga pedagang tersebut hanya dapat mendapatkan omzet tiga ratus ribu rupiah perharinya, berkurang 70% dari sebelumya. Di mana sebelumnya bisa memperoleh 1 sampai 2 juta rupiah perharinya.

Omzet Pakaian Sayuran Buah 2008 1.000.000 – 2.000.000 1.000.000 –

1.500.000 1.000.000 – 1.500.000

2009 1.000.0000 500.000 – 1.000.000 500.000 – 1.000.000

2010 200.000 – 300.000 100.000 – 200.000 200.000 – 300.000 Ketidakberfungsiannya aturan mengenai anti monopoli dan persaingan

pasar, merupakan episentrum dari menurunnya kondisi kesejahteraan pedagang pasar tradisional yang diukur melalui jumlah pendapatannya.

Kedepan seharusnya Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan usaha pasar, harus juga mengedepankan kepentingan para pedagang pasar traidisional baik dalam hal pengelolaan persaingan ataupun pengelolaan pasar traidisional itu sendiri.

Page 7: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, tiada Tuhan selain Allah, dan

Allah Dzat Yang Maha Besar. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan

rahmat yang senantiasa manaungi segenap umat-Nya di muka bumi. Shalawat dan

salam semoga tercurah kepada Nabi dan Rasul akhir zaman, junjungan kita, sang

revolusioneris yang telah menyelamatkan kita semua dari zaman kebodohan

menuju zaman yang terang benderang, Baginda Rasulullah Muhammad SAW,

kepada keluarga, sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti sunnahnya sampai

akhir zaman.

Akhirnya skripsi ini dapat saya selesaikan sesuai dengan rencana dalam

memperoleh gelar sarjana. Berbagai aral yang merintangi saya dalam

menyelesaikan persyaratan memperoleh gelar sarjana akhirnya dapat dilalui,

berkat do’a dan berkat orang-orang di sekeliling yang ikhlas mendukung saya

dalam fase merampungkan studi ini. Ucapan terimakasih saja saya rasa belum

cukup untuk membalas dukungan-dukungan tersebut, tetapi saat ini tidak ada

yang dapat saya lakukan lebih selain hanya menghaturkan terimakasih sedalam-

dalamnya atas dukungan baik moril maupun materil selama proses saya

menyelesaikan studi. Sekelumit ucapan terimakasih yang saya haturkan pada kata

pengantar ini tentu saja tidak bisa mewakili semua orang yang telah berjasa

menhantarkan saya ke gerbang kelulusan, saya mohon maaf yang sebesar-

besarnya atas kelalaian saya mencantumkan nama, semoga Allah SWT Yang

Maha Adil dapat memberikan pahala dan ampunan-Nya senantiasa kepada kita

Page 8: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

iii

semua. Amin. Selanjutnya ucapan terimakasih saya haturkan sedalam-dalamnya

kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi beserta jajarannya.

2. Ketua Jurusan Konsenterasi Kesejahteraan Sosial Ibu Siti Napsiyah yang

dengan bijaksana telah memberikan pengarahan kepada saya dalam

menyelesaikan skripsi ini. Sekretaris Jurusan Konsenterasi Kesejahteraan

Sosial dan juga sekaligus pengajar saya Bapak Zaky yang turut membantu

saya dalam mengurus nilai-nilai dan mendukukung saya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Ismet Firdaus M.Si yang merupakan pembimbing skripsi saya yang

juga dengan sabar membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Terimakasih yang sedalam-dalamnya saya haturkan kepada para pengajar

atau dosen saya selama saya menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi. Bapak dan Ibu dosen yang telah mendedikasikan ilmu,

kecerdasan, dan waktunya untuk memberi titik terang pengetahuan kepada

kami semua para peserta didik. Diantaranya: Bapak Tarmi, Ibu Halimah,

Ibu Umi, Ibu Rubianah dan para pengajar lain yang tentu saja selebihnya

tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

5. Kedua orangtua saya Ibunda Sri Sundari dan Ayahanda Syamsul Bahri

atas pemberian do’a dan dukungan yang melimpah baik moril maupun

materil sepanjang waktu. Serta kakak-kakak saya yang selalu memberi

dukungan kepada saya.

Page 9: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

iv

6. Pihak Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten

Tangerang, Bapak Aradani SE. selaku kepala pasar, serta kepada

pedagang-pedagang pasar ciputat yaitu Bapak Kiwing, Bapak Mussarudin,

Bapak Drs. Ucah, Bapak H. Tafsir dan Ibu Sri yang telah memberikan

banyak kemudahan dan pengetahuan kepada saya dalam melakukan riset

berupa wawancara dan pengumpulan data untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Soraya Bunga Larasati yang tetap konsisten memotifasi saya dalam

penulisan skripsi ini dari awal hingga akhir. Teman-teman di Lingkar

Studi-Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI) dan teman-teman

Jurusan Kesejahteraan Sosial yang tidak dapat saya sebutkan namanya

satu persatu.

Sekali lagi saya haturkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada

orang-orang yang telah mendukung saya selama proses penyelesaian skripsi ini

dan semoga Allah SWT membalas amal baik mereka dan selalu melimpahkan

rahmat dan inayah-Nya atas kebaikan yang mereka lakukan. Saya menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya menerima

baik kritik maupun saran yang konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari.

Ciputat, 07 Desember 2010

Ahmad Reza Safitri

Page 10: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………………. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………. v

DAFTAR TABEL …………………………………………………. vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………… 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………. 5

D. Metodelogi Penelitian ………………………… 5

E. Sistematika Penulisan …………………………. 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Retail atau Pasar …………………………………… 1

1. Jenis-jenis Pasar ……... ……………………… 4

2. Pengertian Retail Modern … ………………….. 7

3. Pengertian Pasar Tradisional ...……………….. 13

4. Karakteristik Pasar ……………………………. 17

5. Pembagian Retail Modern dan Tradisional …… 19

B. Kesejahteraan Sosial

1. Pengertian Kesejateraan Sosial ………………… 24

2. Sasaran Ilmu Kesejahteraan Sosial …………….. 30

C. Pengertian Dampak …………………………….. 33

Page 11: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

vi

BAB III PROFIL DAN SEJARAH PASAR CIPUTAT

A. Latar Belakang

1. Sejarah Singkat Pasar Ciputat ………………… 1

2. Perkembangan Pasar Ciputat …………………. 3

3. Permasalahan Pasar Ciputat ………………….. 4

4. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan ……. 9

BAB IV DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP

KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL

CIPUTAT, TANGERANG SELATAN

A. Dampak Retail Modern ………………………….. 1

1. Pedagang Pakaian …………………………… 3

2. Pedagang Sayuran …………………………… 4

3. Pedagang Buah ………………………………. 5

B. Sifat Persaingan dalam Pasar ……………………. 7

C. Manajemen atau Pengelolaan …………………… 8

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………...... 1

B. Saran dan Rekomendasi ………………………… 3

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 12: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kerangka dan Jumlah Informan ……………….. 10

Tabel 2 Perbandingan Penjualan Retail Modern dan

Pasar Tradisional ………... 9

Tabel 3 Jumlah Rata-rata Pendapatan Retail Modern …… 12

Tabel 4 Perbedaan Karakteristik antara Pasar Tradisional dengan

Dan Retail Modern ………………………………… 17

Tabel 5 Pembagian Retail Modern dan Tradisional ………… 19

Tabel 6 Regulasi Berkenaan Dengan Pasar Tradisional dan

Pasar Modern ………………………………………… 22

Tabel 7 Jarak Retail Modern dan Pasar Ciputat ……………… 2

Tabel 8 Jumlah 3 Komoditi Pedagang Pasar Ciputat ………… 2

Tabel 9 Jumlah pendapatan pedagang pakaian dari tahun

2008 hingga 2010 …………………………………….. 3

Tabel 10 Jumlah pendapatan pedagang sayuran dari tahun

2008 hingga 2010 ………………………………….. 4

Tabel 11 Jumlah pendapatan pedagang sayuran dari tahun

2008 hingga 2010 ………………………………….. 6

Tabel 12 Persaingan dan Strategi (%) …………………………. 7

Page 13: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

viii

Tabel 13 Rata-rata Perubahan Proporsional dalam Keuntungan

dan Omzet Pedagang di Pasar Tradisional, 2008 – 2010

Metode DiD ………………………………………….. 7

Tabel 14 Analisis SWOT dalam Aspek Pengelolaan ………….. 10

Tabel 15 Penyebab Kelesuan Usaha di Pasar Tradisional (%) … 11

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Interaksi Orientasi Kesejahteraan Sosial ………….. 32

Page 14: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar Tradisonal Ciputat adalah kumpulan pelaku ekonomi yang

bergerak pada usaha dalam skala mikro, di mana hanya sekedar berdagang dan

melakukan investasi yang sangat sedikit untuk memenuhi kebutuhan hidup di

masa depan. Mereka perlu medapatkan perhatian penuh dari pemerintah,

sebab pasar tradisonal dapat membantu pada tingkat pertumbuhan ekonomi

nasional secara luas serta dapat mengurangi tingkat pengangguran.

Namun bagaimana eksistensi mereka dalam mempertahankan profesi

dan kontribusi mereka dalam pembangunan jika di sekeliling mereka terdapat

yang keberadaannya sangat mengancam dan mungkin juga dapat menghapus

mereka dari profesi berdagang.

Serbuan bisnis retail modern membuat banyak pasar tradisional

menjadi terpinggirkan. Saat ini terdapat sekitar 300 jenis retail modern di

Indonesia, bisnis retail modern tumbuh pesat, namun sebaliknya dengan pasar

tradisional. Data tahun 2004 menunjukkan, pasar tradisional berkurang 9%,

sedangkan retail modern tumbuh sekitar 4%. Buktinya 400 pedagang pasar

tradisional gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan retail modern.1

1 “Bisnis Waralaba Semakin Menggeliat” artikel diakses pada 28 oktober 2010 dari

http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html.

Page 15: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

2

Di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta melalui instruksi Gubernur DKI

No. 115 Tahun 2006, melarang penerbitan izin baru pendirian mini market di

seluruh kawasan DKI Jakarta.2

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI. No. 53/M-

DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar

Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Di mana pendirian mini

market baik yang berdiri sendiri atau yang terintegrasi wajib memperhatikan

keberadaan pasar tradisional dan toko yang lebih kecil serta harus

memperhatikan jarak serta faktor negatif dan positif dari jarak yang ada serta

menciptakan iklim usaha yang sehat.3 Namun kenyataannya mengapa retail

modern dapat berdiri di depan pasar tradisional yang jelas-jelas sangat

dilarang dalam peraturan di atas.

Islam menghendaki setiap individu hidup di tengah masyarakat secara

layak sebagai manusia. Sekurang-kurangnya ia dapat memenuhi kebutuhan

pokok berupa sandang dan pangan, memperoleh pekerjaan sesuai dengan

keahliannya, atau membina rumah tangga dengan bekal yang cukup. Dengan

demikian ia mampu melaksanakan berbagai kewajiban yang dibebankan Allah

dan berbagai tugas lainnya dalam masyarakat Islam, seorang tidak boleh

dibiarkan sengsara, kelaparan, tanpa pakaian, hidup menggelandang, tidak

memiliki tempat tinggal, atau kehilangan kesempatan membina keluarga

walupun ia ahlu dzimmah (non muslim yang hidup dalam masyarakat Islam).4

2 Koran Kontan, “Gubernur DKI Melarang Pemberian Izin Mini Market Baru”, 25 Desember 2006 3 Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008 “Tentang

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.” Artikel diakses pada tanggal 18 Oktober 2010 dari http://www.google-persaingan pasar.com

4 DR. Yusuf Qardhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan, (Gema Insani Press, Jakarta, 1995), h. 50

Page 16: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

3

Dari sudut pandang UU No 5. Tahun 1999 mengenai anti monopoli

dan persaingan tidak sehat, kajian sektor retail ini dianggap penting karena

aspek persaingan akan dikaji melalui berbagai sudut pandang dari pasal-pasal

dalam undang-undang tersebut. Potensi pelanggaran pelaku usaha akan dikaji

lebih jauh dengan menggunakan kacamata persaingan usaha.5

Persoalan ini tentu juga dialami pasar ciputat. Kendati persaingan antar

retail modern dan tradisional secara teoritis menguntungkan konsumen, dan

mungkin perekonomian secara keseluruhan, relatif sedikit yang diketahui

mengenai dampaknya pada pasar tradisional. Mengukur dampak amat penting

mengingat retail modern saat ini secara langsung bersaing dengan pasar

tradisional.6

Di sekitar Pasar Ciputat juga terdapat pusat-pusat perbelanjaan lain

seperti Carrefour dan Ramayana, ini berimplikasi negatif kepada beberapa

pedagang yang berdagang di pasar tradisional. Menurunnya jumlah

pendapatan merupakan konsekuensi materil yang terjadi akibat persaingan

usaha ritel tersebut.

Dari fenomena yang terjadi di atas, penulis ingin mengetahui lebih

jauh mengenai keluh kesah para pedagang pasar tradisional yang menyangkut

adakah pengaruh terhadap pendapatan mereka sebelum dan sesudah adanya

retail modern yang beroperasi di sekitar wilayah pasar.

Hal lain yang menjadi stimulan bagi penulis dalam mengungkap

permasalahan persaingan retail di pasar ciputat adalah penulis merupakan

5 Reardon, Thomas and Rose Hopkins (2006) ’The Supermarket Revolution in Developing”.

Diterbitkan dalam European Journal of Development Reasearch. 6 Daniel Suryadarma, Studi Bank Dunia Mengenai Supermarket di Indonesia, SMERU. 2007.

Page 17: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

4

warga asli ciputat, dan penulis juga mempunyai beberapa saudara yang pernah

berjualan di pasar ciputat.

Permasalahan ini penulis tuangkan dalam tulisan skripsi yang berjudul

Dampak Retail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional

Ciputat, Tangerang Selatan.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat cakupan objek dalam penelitian ini terdiri dari banyak

klasifikasi pedagang, maka penulis membuat batasan objek penelitian ini pada

tiga kategori pedagang di Pasar Tradisional Ciputat saja. Yaitu pedagang

pakaian, sayuran, dan buah. Pemilihan lokasi Pasar Tradisional Ciputat

didasari oleh pengamatan penulis bahwa di sekitar lokasi pasar tersebut

terdapat beberapa retail modern yang beroperasi.

2. Perumusan Masalah

Masalah yang akan peneliti bahas adalah: Dampak dari retail modern

terhadap kesejahteraan pedagang pasar tradisional Ciputat ?

Adapun kategori pedagang yang menjadi objek penelitian adalah :

a. Pedagang Sayur

b. Pedagang Buah

c. Pedagang Pakaian

Page 18: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari

keberadaan retail modern terhadap kesejahteraan pedagang pasar

tradisional Ciputat, Tangerang Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah

khasanah ilmu pengetahuan bagi semua pihak dan juga diharapkan

dapat menjadi sumbangan pemikiran.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan

masukan bagi masyarakat secara umum dan tentunya dapat menambah

wawasan bagi penulis.

c. Sebagai masukan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang

berkaitan dengan pengelolaan pasar di Indonesia, khususnya di

wilayah Tangerang Selatan.

D. Metodelogi Penelitian

Metodelogi penelitian adalah teknik atau cara dalam pengumpulan

fakta atau bukti yang dalam hal ini perencanaan tindakan yang akan

Page 19: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

6

dilaksanakan, serta langkah-langkah apa yang harus ditempuh untuk mencapai

tujuan dan sasaran penelitian.7

Studi ini menggunakan metode kualitatif. Mengukur hasil dampak

menggunakan analisis metode SWOT dan analisis metode difference-in-

difference, metode yang lazim dipakai dalam evaluasi dampak. Sementara itu,

evaluasi dampak kualitatif dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam

dengan informan kunci. Studi ini menggunakan kuesioner untuk para

pedagang dan panduan wawancara untuk para informan kunci sebagai

instrumen penelitian. Kuesioner berisi pertanyaan tentang pendapat para

pedagang mengenai usahanya dan dampak supermarket, serta fakta berkenaan

dengan kegiatan pedagang.

1. Analisis SWOT8

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang

bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan

kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan

menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik

oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata

sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang

dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah

alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi

masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.

7 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia, 1998. H. 18 8 Analisis SWOT, artikel dikses pada tanggal 02 November 2010 dari

http://blog.unila.ac.id/redha/2009/02/23/analisis-swot-pengertian-swot-pengantar-swot/

Page 20: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

7

SWOT adalah singkatan dari bahasa Inggris STRENGTHS (Kekuatan),

WEAKNESSES (Kelemahan), OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS

(Ancaman). Analisa SWOT berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam

organisasi yang memberikan andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu

komponennya sambil mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

a. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari

organisasi atau program pada saat ini.

b. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan

dari organisasi atau program pada saat ini.

c. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang

diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi

dimasa depan.

d. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang

datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi

dimasa depan.

2. Metode Difference-in-Difference(DiD)

Metode DiD mensyaratkan pencatatan keadaan dalam dua periode

waktu – sebelum dan sesudah perlakuan (treatment). Dalam hal ini, perlakuan

adalah pembukaan retail modern., dan karakteristik kelompok perlakuan.

Kerangka metode DiD ditunjukkan oleh persamaan Dampak = (T 2 – T 1 ) –

(C 2 – C 1 ).

Page 21: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

8

Di mana T 1 dan T 2 merupakan kondisi pedagang di pasar tradisional

sebelum hadirnya supermarket dekat pasar tradisional, sedangkan C 1 dan C 2

merupakan keadaan para pedagang di pasar tradisional setelah supermarket di

dekatnya hadir. Jika dampak secara signifikan berbeda dari nol, maka

supermarket berdampak nyata pada pasar tradisional.9

Dalam studi ini, periode data awal (baseline) ditetapkan pada 2008

untuk menjamin agar pedagang relatif masih memiliki ingatan yang baik akan

keadaan pada waktu tersebut. Selain itu, kehadiran retail modern dimulai pada

2008, yang membuat tahun tersebut cocok sebagai baseline.

1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, tekhnik pengumpulan data

yang dilakukan adalah melalui:

a. Observasi

Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang

Selatan pada bulan oktober sampai november tahun 2010. Penulis akan

melakukan pengamatan secara langsung, memperhatikan secara akurat,

mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan antar aspek

dalam fenomena tersebut.

9 Daniel Suryadarma, Studi Bank Dunia Mengenai Supermarket di Indonesia, SMERU. 2007.

Page 22: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

9

b. Wawancara

Evaluasi dampak kualitatif mencakupi wawancara dengan para

pemangku kepentingan di sektor usaha, seperti pedagang pasar

tradisional yang terseleksi, dan pengelola pasar tradisional.

c. Dokumentasi

Yaitu peneliti berusahan mengumpulkan, membaca, dan

mempelajari berbagai macam bentuk data tertulis yang ada di lapangan

serta data-data lain yang didapat dari buku, majalah, surat kabar, artikel,

lembaga terkait, kliping, dan lain-lain.

2. Teknik Pemilihan Informan

Berkenaan dengan tujuan penelitian, maka pemilihan informan

menentukan informasi kunci (key information) tertentu yang sarat informasi

seusia dengan fokus penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah tiga kategori pedagang pasar

tradisonal ciputat yang berbeda, yaitu pedagang pakaian, sayuran, dan buah.

Teknik pengambilam sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

probability sampling, yaitu teknik pengambilam sampel anggota populasi, di

mana setiap populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.10

Dalam pengambilan sampel, penulis hanya mengambil sampel

sebanyak 15 pedagang tradisional dari masing-masing kategori pedagang yang

10 Ali Mauludi AC, “Statistik I Penelitian Islam dan Sosial”. (Jakarta: PT. Prima Heza Lestari,

2006) Edisi I Cet. I, h. 3

Page 23: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

10

diteliti dan 1 orang dari pengelola pasar tradisional yang diwakili oleh Kepala

Pasar PD. Pasar Niaga Kerta Raharja.

Tabel 1 Kerangka dan Jumlah Informan

INFORMASI YANG DICARI INFORMAN JUMLAH

Informasi mengenai jumlah

pedagang dan literatur sejarah

terbentuknya pasar ciputat

Informasi mengenai dampak

keberadaan retail modern

PD. PASAR JAYA

PEDAGANG

Pakaian

Sayuran

Buah

1 orang

5 orang

5 orang

5 orang

TOTAL 16 ORANG

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, maka peneliti menggunakan

jenis penelitian lapangan (field research). Di mana peneliti datang langsung ke

tempat penelitian.

Adapun yang menjadi alasan kenapa peneliti memilih informan adalah

sebagai berikut :

a. Pedagang yang berjualan di pasar ciputat

b. Termasuk dalam ketiga kategori pedagang

c. Telah berjualan lebih dari 5 tahun

d. Pengelola pasar

3. Sumber Data

Sumber data terdiri dari 2 jenis data, yaitu:

Page 24: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

11

a. Data Primer. Adalah data utama yang terdiri dari kata-kata dan

tindakan, data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari

hasil wawancara dengan responden di lapangan, serta hasil

observasi pada subjek penelitian.

b. Data Sekunder. Adalah data tambahan yang berasal dari dokumen

tertulis, data yang digunakan adalah buku, majalah ilmiah, arsip,

serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Setelah terkumpulnya data dan informasi yang dibutuhkan sesuai

dengan permasalahan penelitian, maka selanjutnya penulis melakukan analisis

terhadap data dan informasi tersebut. Dalam menulis data tersebut penulis

menggunakan analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan hasil temuan

penelitian secara sistematis, faktual dan akurat yang disertai dengan petikan

hasil wawancara.

Nasir mengemukakan analisa data merupakan bagian yang sangat

penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis data tersebut dapat

diberi data dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.11

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Data-data

kualitatif dari hasil wawancara mendalam yang berupa kalimat-kalimat atau

pernyataan pendapat atau sikap tersebut dianalisa dan diinterpretasikan untuk

mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, untuk memahami

keterikatan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data kualitatif dari

11 Moh. Nasir D. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993 h. 405

Page 25: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

12

hasil wawancara, observasi langsung dan dokumentasi selanjutnya disusun

dalam catatan lapangan, kemudian diringkas dan dipilih hal-hal yang penting

dan pokok, dikategorikan dan disusun secara sistematis dengan mengacu pada

perumusan masalah dan tinjauan teoritis yang berkaitan dengan penelitian ini.

5. Tekhnik Penulisan

Adapun dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku

“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi” yang

diterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2007.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini berdasarkan sistematika penulisan, yaitu

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metedologi Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori

Retail atau Pasar, Jenis-jenis Pasar, Pengertian Retail Modern,

Pengertian Pasar Tradisional, Karakteristik Pasar, Pembagian

Retail Modern dan Tradisional, Pengertian Kesejahteraan Sosial,

Sasaran Ilmu Kesejahteraan Sosial, Pengertian Dampak.

Page 26: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

13

BAB III Profil dan Sejarah Pasar Ciputat

Latar Belakang, Sejarah Singkat Pasar Ciputat, Perkembangan

Pasar Ciputat, Permasalahan Pasar Ciputat, Aspek Sosial,

Ekonomi, dan Lingkungan

BAB IV Analisis Mengenai Dampak Retail Modern Terhadap

Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang

Selatan

Dampak Retail Modern, Sifat Persaingan dalam Pasar, Manajemen

atau Pengelolaan

BAB V Penutup

Kesimpulan dan Saran

Page 27: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

1

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Retail atau Pasar

Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak

dapat hidup sendiri melainkan ada ketergantungan sesamanya. Demikian pula

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, harus

mencari dan berkomunikasi dengan orang lain karena mereka tidak dapat

membuat dan menghasilkan sendiri barang dan jasa yang diperlukan dalam

hidupnya. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan dalam berbagai hal

seperti permodalan, keterampilan, kesempatan dan sebagainya. Sebagai

contoh seorang petani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari tidak

cukup dengan hasil panennya semata. Untuk menghasilkan barang yang lain,

mereka memiliki keterbatasan. Untuk itu ia menjual sebagian hasil panennya

agar memperoleh uang guna membeli keperluan lain. Seorang nelayanpun

harus menjual sebagian ikannya untuk membeli gula, kopi, minyak goreng,

obat-obatan, pakaian, kendaraan dan keperluan lainnya. Dengan demikian

mereka memerlukan pasar yaitu tempat untuk menjual hasil panen dan

kerjanya serta membeli kebutuhan lainnya. Secara lebih formal, pasar adalah

suatu institusi atau badan yang menjalankan aktivitasnya jual-beli barang dan

jasa. Dengan kata lain bahwa setiap hubungan yang terjadi antara pembeli dan

penjual suatu komoditi dalam jangka waktu tertentu telah dapat disebut pasar

Page 28: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

2

walaupun komunikasi tersebut dilakukan melalui alat komunikasi telepon,

hand phone ataupun internet.1

Sejarah terbentuknya pasar melalui evolusi yang panjang, yakni

bermula dari upaya memenuhi kebutuhan sendiri. Hal ini dapat dilakukan

karena saat itu kebutuhan manusia sangat terbatas pada masalah pangan saja,

sehingga dapat dipenuhi sendiri. Seandainya terdapat pertukaran barang

sebatas lingkungannya saja. Pada tahap berikutnya dimana kebutuhan mulai

berkembang, mereka mengadakan pertukaran barang yang lebih luas

lingkungannya dengan mencari atau menemui pihak-pihak yang saling

membutuhkan. Pada tahap selanjutnya dimana kebutuhan sudah semakin

berkembang, maka mereka yang saling membutuhkan barang tersebut saling

bertemu pada suatu tempat yang rindang dan teduh. Tempat yang disepakati

untuk bertemu tersebut dikenal dengan nama pasar.2

Pada saat sekarang peranan pasar masa kini sangatlah penting. Untuk

menekan harga pokok, perusahaan industri menghasilkan barang secara

massal karena dalam proses produksinya menggunakan mesin-mesin sehingga

dapat menghasilkan barang dalam jumlah banyak yang mungkin lebih banyak

dari yang dibutuhkan dengan waktu yang relatif singkat. Adanya pasar bagi

barang-barang hasil produksinya sangatlah berkaitan dengan kelangsungan

hidup perusahaan. Pada pasar tersebut produsen dan konsumen bertemu dan

berkomunikasi. Melalui mekanisme pasar produsen mengajukan penawaran

(supply) atas produknya dan melalui mekanisme pasar pula konsumen

1 Traditional Markets and Small Retailers in the Urban Centers.’ Mimeo. Jakarta: SMERU

Research Institute. 2 Ibid

Page 29: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

3

mengajukan permintaan (demand). Adanya tindakan penawaran dan

permintaan akan dapat menimbulkan harga dan kesesuaian harga akan

menimbulkan jual beli. Transaksi jual beli akan menimbulkan keuntungan

yang akan dapat menutupi biaya produksi serta menambah modal perusahaan.3

Melalui keuntungan yang diperoleh di pasar, perusahan dapat menjaga

kontinyuitas usahanya. Sebaliknya didalam pasar pula perusahaan mengalami

kegagalan. Kemampuan hidup perusahaan bukan ditentukan oleh besarnya

modal semata, melainkan ditentukan oleh tersedianya pasar untuk produk

yang dihasilkan. Perkembangan pasar akan selalu sejalan dengan

perkembangan masyarakatnya. Di Ibu kota misalnya pasar tradisional secara

perlahan dan pasti sudah mulai tergusur dan diganti dengan pasar-pasar

modern.4

Dengan gambaran tersebut pengertian pasar dapat dikatakan sebagai

keseluruhan permintaan dan penawaran akan sesuatu barang dan jasa.

Pengertian ini dapat diperluas lagi menjadi pasar konkrit dan pasar abstrak.

Pasar konkrit adalah suatu tempat yang tertentu dimana penjual dan pembeli

bertemu untuk saling menawar. Pasar abstrak ialah setiap kegiatan pertemuan

dimanapun baik langsung maupun tidak langsung yang turut menentukan

terjadinya harga. Penggunaan istilah pasar saat ini menjadi lebih luas tanpa

mengurangi maknanya yakni tempat pertemuan antara penjual dan pembeli.

Secara sederhana, kita dapat mengartikan pasar adalah tempat

bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara

penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan

3 Ibid 4 Ibid

Page 30: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

4

dalam kegiatan jual dan beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang

yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga

barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

1. Jenis-jenis Pasar5

Jika dibagi dari bentuk kegiatan, maka pasar dapat digolongkan

menjadi 2 jenis. Yaitu:

a. Pasar Nyata. Adalah pasar di mana barang-barang yang akan diperjual

belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar

swalayan.

b. Pasar Abstrak. Adalah pasar di mana para pedagangnya tidak menawar

barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi

hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar

online, pasar saham, pasar modal, dan pasar valuta asing.

Secara sederhana, definisi pasar selalu dibatasi oleh anggapan yang

menyatakan antara pembeli dan penjual harus bertemu secara langsung untuk

mengadakan interaksi jual beli. Namun, pengertian tersebut tidaklah

sepenuhnya benar karena seiring kemajuan teknologi, internet, atau malah

hanya dengan surat. Pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung,

mereka dapat saja berada di tempat yang berbeda atau berjauhan. Artinya,

dalam proses pembentukan pasar, hanya dibutuhkan adanya penjual, pembeli,

dan barang yang diperjualbelikan serta adanya kesepakatan antara penjual dan

pembeli.

5 Jenis-jenis Pasar. Artkel diakses Pada Tanggal 02 November 2010 dari

http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html.

Page 31: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

5

Jika dikelompokkan menurut cara transaksinya, maka jenis pasar

dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar (retail) modern.

a.1 Pasar Tradisional. Adalah pasar yang bersifat tradisional, di mana para

penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung.

Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang-

barang kebutuhan pokok.

a.2 Pasar (retail) Modern. Adalah pasar yang bersifat modern, di mana

barang-barang yang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan

sendiri (swalayan). Tempat berlangsungnya pasar ini adalah mall, mal, plaza,

dan tempat-tempat modern lainnya.

Di pasar, kita akan menjumpai banyak penjual yang menawarkan

berbagai macam barang, baik hasil pertanian, maupun hasil industri. Selain

itu, kita akan banyak menjumpai orang dengan tujuan berbelanja yang berbeda

pula. Dari hanya untuk memenuhi kebutuhannya (mengkonsumsi), untuk

dijual kembali (distribusi) sampai untuk diolah kembali kemudian dijual

(produksi). Selanjutnya, di antara pembeli dan penjual tersebut sering kali

terjadi tawar menawar yang diakhiri dengan transaksi jual beli.

Pasar tradisional juga merupakan tempat bertemunya penjual dan

pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara

langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri

dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual

maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari

seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging,

kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang

Page 32: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

6

menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak

ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan

agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional

yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer

di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus

mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

Retail modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun

pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung

melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang

(barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara

mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual,

selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar

barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh

dari retail modern adalah pasar swalayan dan hypermarket, supermarket, dan

minimarket.

Persaingan sengit dalam industri retail telah melanda negara-negara

maju sejak abad yang lalu, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa Barat.

Persaingan terjadi terutama antara usaha retail tradisional dan retail modern.

Namun, menjelang dekade akhir milenium lalu persaingan telah meluas

hingga ke negara-negara berkembang, di mana deregulasi sektor usaha ritel

yang bertujuan untuk meningkatkan investasi asing langsung (IAL) telah

berdampak pada pengembangan jaringan supermarket.6

6 Reardon, Thomas and Rose Hopkins (2006) ’The Supermarket Revolution in Developing”.

Diterbitkan dalam European Journal of Development Research.

Page 33: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

7

Di Indonesia, supermarket lokal telah ada sejak 1970-an, meskipun

masih terkonsentrasi di kota-kota besar. Supermarket bermerek asing mulai

masuk ke Indonesia pada akhir 1990-an semenjak kebijakan Investasi Asing

Langsung (IAL) dalam sektor usaha ritel dibuka pada 1998. Meningkatnya

persaingan telah mendorong kemunculan supermarket di kota-kota lebih kecil

dalam rangka untuk mencari pelanggan baru dan terjadinya perang harga.

Akibatnya, bila supermarket Indonesia hanya melayani masyarakat kelas

menengah-atas pada era 1980-an dan awal 1990-an, penjamuran supermarket

hingga ke kota-kota kecil dan adanya praktik pemangsaan melalui strategi

pemangkasan harga memungkinkan konsumen kelas menengah-bawah untuk

mengakses supermarket.7 Persoalan ini tentu juga dialami di negara

berkembang lainnya. Kendati persaingan antarsupermarket secara teoretis

menguntungkan konsumen, dan mungkin perekonomian secara keseluruhan,

relatif sedikit yang diketahui mengenai dampaknya pada pasar tradisional.

Mengukur dampak amat penting mengingat supermarket saat ini secara

langsung bersaing dengan pasar tradisional, tidak hanya melayani segmen

pasar tertentu. Dengan itu maka studi ini menganalisis dampak supermarket

atau retail modern pada pasar tradisional di Ciputat, Tangerang Selatan.

2. Pengertian Retail Modern

Retail adalah suatu penjualan dari jumlah kecil komoditas kepada

konsumen. Retail berasal dari Bahasa Perancis diambil dari kata retailer yang

berarti “memotong menjadi kecil-kecil”.8 Sedangkan menurut Gilbert retail

7 CPIS (1994) Perdagangan Eceran di Indonesia: Skala Kecil vs Skala Besar. Jakarta: Center for

Policy and Implementation Studies. 8 Reardon, Thomas and Rose Hopkins (2006) ’The Supermarket Revolution in Developing”.

Diterbitkan dalam European Journal of Development Research.

Page 34: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

8

adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan

pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi

penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi. Dan dalam Kamus

Bahasa Inggris-Indonesia retail bisa diartikan sebagai eceran.

Izin supermarket dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan

Perdagangan (Deperindag). Pemda umumnya tidak berwewenang untuk

menolak izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, meskipun beberapa

Pemda mensyaratkan agar supermarket mengajukan izin lokal. Sebagai

contoh, Pemda Depok mensyaratkan agar supermarket memiliki Izin Usaha

Pasar Modern (IUPM), yang dikeluarkan oleh Deperindag dan Izin Prinsip

Pembangunan Pasar Modern (IP3M), yang dikeluarkan oleh Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kota. Selain izin yang dikeluarkan secara

terpusat, supermarket biasanya harus mendapatkan izin lokal lainnya yang

diperlukan oleh setiap usaha pribadi, seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

dan Izin Gangguan (HO).9

Supermarket pertama di Indonesia dibuka pada 1970-an, dan

jumlahnya meningkat dengan pesat antara 1977 dan 1992—dengan rata-rata

pertumbuhan 85% setiap tahunnya. Hipermarket muncul pertama kali pada

1998, dengan pembukaan pusat belanja Carrefour dan Continent (yang

kemudian diambil alih oleh Carrefour) di Jakarta. Dari 1998 hingga 2003,

hypermarket bertumbuh rata-rata 27% per tahun, dari 8 menjadi 49 toko.

Kendati tidak mudah memastikan jumlah supermarket dan hypermarket di

seluruh Indonesia, sejak 2003, sekitar 200 supermarket dan hipermarket

9 Lihat Jurnal Depok, Bappeda Kota Depok and BPS Kota Depok (2006) ’Kota Depok dalam

Angka 2005.’ Jakarta: Bappeda Kota Depok.

Page 35: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

9

merupakan milik dari 10 pemilik ritel terbesar. Pertumbuhan supermarket

dalam hal pangsa pasar juga mengesankan. Laporan World Bank (2007)

menunjukkan bahwa pada 1999 pasar modern hanya meliputi 11% dari total

pangsa pasar bahan pangan. Menjelang 2004, jumlah tersebut meningkat tiga

kali lipat menjadi 30%. Terkait dengan tingkat penjualan, studi tersebut

menemukan bahwa jumlah penjualan di supermarket bertumbuh rata-rata

15%, sementara penjualan di ritel tradisional menurun 2% per tahun.

Diperkirakan bahwa penjualan di supermarket akan meningkat 50% antara

2004 dan 2007, dengan penjualan di hipermarket yang meningkat 70% pada

periode yang sama.10

Tabel 2.

Perbandingan Penjualan Retail Modern dan Pasar Tradisional

No Jenis Retail Tingkat Penjualan Pertahun

1 Modern + 15%

2 Tradisional - 2%

Keterangan Tabel :

+ = Bertumbuh atau Berkembang

- = Berkurang atau Menurun

Kecenderungan publik untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional telah

mengalami penurunan rata-rata 2% per tahun. Meski pertumbuhan jumlah

supermarket di Indonesia terbilang pesat, penduduk yang tinggal di luar

Jakarta dan beberapa kota kecil lainnya di Jawa relatif belum tersentuh—86%

10 Baker, Judy (2000) Evaluating the Impact of Development Projects on Poverty: A Handbook for

Practitioners. Washington DC: Bank Dunia

Page 36: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

10

hypermarket berada di Jawa. Profil lima jaringan supermarket terbesar di

Indonesia dibahas berikut ini.

Dari kelimanya, jaringan Carrefour dan Superindo menyertakan

perusahaan asing sebagai pemegang saham terbesar. Jaringan-jaringan besar

ini beroperasi di kota-kota besar di Indonesia, baik di Jawa maupun di luar

Jawa. Tiga dari lima jaringan terbesar membuka supermarket dan

hypermarket, Carrefour secara khusus mengoperasikan hypermarket,

sedangkan Superindo hanya mengoperasikan supermarket. Selain jaringan-

jaringan besar tersebut, terdapat jaringan supermarket yang lebih kecil,

terutama yang beroperasi di luar Jakarta dan berfokus di satu wilayah tertentu.

Daftar usaha ritel utama didiskusikan di bawah ini, dimulai dari yang tertinggi

hingga terendah berdasarkan angka penjualan. Matahari, usaha ritel terbesar di

Indonesia, pertama kali membuka tempat belanjanya (department store) pada

1958. Supermarket pertama dibuka pada 1995. Pada 2002, Matahari

mendirikan dua entitas bisnis terpisah, yang satu mengelola department store,

yang lain mengelola supermarket. Matahari kemudian membuka hypermarket

pertamanya, yang diberi nama Hypermart, pada 2004. Nilai penjualan yang

tergabung dalam jaringan Matahari pada 2005 mencapai Rp. 7 triliun.11

Pada akhir 2005, Matahari telah memiliki 37 supermarket dan 17

Hypermart, dan masih banyak lagi yang direncanakan di masa depan. Usaha

ritel terbesar kedua adalah yang salah satu yang termuda di Indonesia.

Carrefour masuk Indonesia pada 1998, dan menjadi pioner hypermarket di

Indonesia bersama dengan Continent, yang diambil alih Carrefour pada 2000.

11 Matahari Putra Prima (2006) Laporan Tahunan 2005. Jakarta: PT Matahari Putra Prima Tbk

Page 37: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

11

Pada 2004 Carrefour memiliki 15 hipermarket. Total nilai penjualan pada

2004 mencapai Rp. 4,9 triliun.12

Pemain utama ketiga adalah Hero, jaringan supermarket domestik

terbesar dan tertua di Indonesia. Jaringan ini mulai beroperasi pada 1970-an,

dan pada 2005 Hero telah memiliki 99 supermarket. Saat ini, sekitar 30%

saham Hero dikuasai oleh Dairy Farm International (DFI), sebuah perusahaan

yang berbasis di Hong Kong. Pada 2002, Hero turut meramaikan “boom”

hypermarket di Indonesia dengan membuka Giant, merek usaha ritel Malaysia

yang juga dikuasai oleh DFI. Pada 2004 terdapat 10 hypermarket Giant di

Indonesia. Total penjualan yang tergabung dalam Hero pada 2004 mencapai

Rp. 3,8 triliun. Pemain peringkat empat, Alfa, mulai beroperasi pada 1989 dan

pada 2004 memiliki 35 supermarket dan hypermarket di seluruh Indonesia.

Total nilai penjualan pada 2004 mencapai Rp 3,3 triliun.13

Terakhir, usaha ritel terbesar kelima adalah Superindo, yang mulai

beroperasi pada 1997 dan pada 2003 memiliki 38 supermarket. Superindo

adalah perusahaan pribadi, dan Delhaize, sebuah perusahaan ritel Belgia,

memiliki proporsi saham terbesar. Total nilai penjualan Superindo pada 2003

mencapai Rp. 985 miliar.

12 Ibid 13 Ibid

Page 38: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

12

Tabel 3.

Jumlah Rata-rata Pendapatan Retail Modern

No Nama Retail Omzet Rata-rata

Per-5 Tahun

1 Matahari 7 Triliun

2 Carrefour 4,9 Triliun

3 Hero 3,8 Triliun

4 Alfa 3,3 Triliun

5 Superindo 985 Miliar

Yang tidak kalah pentingnya untuk dibahas secara singkat adalah

praktik bisnis supermarket. Barang yang dijual supermarket relatif merupakan

barang-barang bermutu tinggi, dengan harga pasti, harga yang bersaing, dan

kadang-kadang ditawarkan diskon borongan. Telebih lagi, mereka

menawarkan aneka pilihan pembayaran, mulai dari tunai dan kartu kredit

hingga pendanaan untuk barang-barang yang lebih besar. Tempat

pembelanjaan juga terang, bersih, dan memiliki fasilitas yang berfungsi

dengan baik, seperti toilet dan tempat makan. Kunjungan ke kantor pusat

supermarket mengungkap bahwa penyediaan barang dilakukan oleh bagian

pembelian (merchandising) yang didasarkan atas perjanjian kontrak atau

nonkontrak. Dalam kontrak tersebut harga dan jumlah barang dicantumkan

sesuai perjanjian untuk dikirimkan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan.

Barang-barang dalam kontrak ini umumnya berupa sayuran dan daging, yang

harus memenuhi standar pengemasan dan harus lolos dari standar yang

ditetapkan Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BPOM)

Page 39: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

13

Pemerintah Pusat. Barang-barang di bawah kontrak umumnya disediakan

berdasarkan konsinyasi.14

Sebaliknya, perjanjian tanpa kontrak dilakukan melalui negosiasi

berdasarkan kasus per kasus dan berlaku untuk semua produk. Selain itu,

supermarket lazim mengenakan biaya memajang barang dan menentukan

lamanya periode pembayaran. Supermarket menerapkan strategi harga

campuran dan strategi nonharga untuk menarik pelanggan dan untuk bersaing

dengan para peritel lainnya. Berbagai strategi penetapan harga digunakan,

seperti strategi penetapan harga batasan untuk menghambat masuknya pelaku

bisnis baru, strategi pemangsaan melalui penetapan harga untuk menyaingi

pelaku bisnis lainnya, dan diskriminasi harga antarwaktu—yang berarti bahwa

mengenakan harga yang berbeda pada kesempatan yang berbeda, seperti

memberikan diskon pada akhir pekan atau antara jam-jam tertentu.

Selain itu, supermarket juga melakukan survei pada pasar tradisional

untuk mendapatkan perkiraan tingkat harga pasar sehingga mereka akan

menjualnya dengan harga bersaing. Terakhir, praktik subsidi silang kerap

dilakukan, saat mereka mengalami kerugian atas sejumlah barang dagangan

dalam rangka memenangkan persaingan.15

3. Pengertian Pasar Tradisional

Berbeda dengan supermarket, kebanyakan pasar tradisional merupakan

milik pemda. Pemda di Indonesia umumnya memiliki Dinas Pasar yang

menangani dan mengelola pasar tradisional. Dinas ini mengelola pasar

miliknya sendiri atau bekerja sama dengan swasta. Metode kerja sama 14 A.C. Nielsen (2005) Asia Pacific Retail and Shopper Trends 2005 [online] diunduh pada tanggal

02 November 2010 15 Matahari Putra Prima (2006) Laporan Tahunan 2005. Jakarta: PT Matahari Putra Prima Tbk

Page 40: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

14

umumnya melibatkan pemberian izin kepada pihak swasta untuk membangun

dan mengoperasikan pasar tradisional di bawah skema Bangun, Operasi, dan

Transfer (BOT), dengan pembayaran oleh pihak swasta kepada Dinas Pasar

setiap tahun.

Pasar adalah sebuah komunitas yang umurnya sudah setua dengan usia

peradaban. Dari sisi sejarah Pasar adalah penggerak utama, karena di pasar

itulah kemudian berkembang pola-pola landasan susunan ekonomi

masyarakat. 16

Pengertian Pasar di Nusantara pada awalnya adalah sebuah jaringan-

jaringan dagang internasional. Unsur-unsur jaringan dagang inilah yang

kemudian menjadi penggerak sejarah di Indonesia mulai dari masuknya

pengaruh Hindu-Buddha (jaringan indianisasi), Cina dan Pembaratan. Setelah

beberapa peristiwa penting seperti pembantaian dan pembakaran kebun-kebun

lada (hongi), penguasaan jaringan dagang pesisir oleh VOC dan Monopoli

perdagangan besar dimana VOC memiliki konsesi yang sangat besar. Dari

unsur-unsur ini kemudian pasar di Indonesia jauh dari pengertian rakyat

seperti jaringan niaga raksasa seperti yang ada di Banten, Surabaya, Medan

dan Makassar, setelah konsesi Semarang dan lahirnya perjanjian Giyanti 1755,

secara revolusioner seluruh pengertian pasar dalam alam pikiran rakyat

berubah total. Pasar dalam pengertian rakyat pribumi juga dalam alam pikiran

para elite mengkerut menjadi pasar mikro dimana jaringan distribusinya

16 Pengertian Pasar. Artikel diakses pada tanggal 02 November 2010 dari http://anton-

djakarta.blogspot.com.pasar-tradisional-vs-pasar-retail.html.

Page 41: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

15

merupakan rantai kedua setelah barang masuk pelabuhan dan diterima oleh

jaringan dagang lokal. Disinilah kemudian pengertian pasar itu terbentuk.17

Dijaman VOC dan Hindia Belanda kaum penguasa pribumi dan orang-

orang timur asing tidak lagi memainkan politik dagang penting seperti ekspor

gula, bermain saham di pasar modal London, membeli obligasi perang

Napoleon atau menjalankan praktek-praktek aturan dagang dengan etikanya

yang mengikat (macam tawan karang di Bali), dimana kekuatan negara

menjadi unsur penting regulasinya. Pasar berubah maknanya menjadi alam

yang sangat tradisional dan erat kaitannya dengan pola pikir masyarakat yang

sempit bahkan secara tegas dijauhkan dari alam pikir penguasa oleh

pemerintahan kolonialisme. Gayung bersambut dengan pikiran buruk terhadap

jiwa dagang, sehingga peran saudagar diruntuhkan menjadi hanya pariah

dalam sistem masyarakat. Bahkan Mangkunagoro IV dengan nyinyir

mengumandangkan tembang dengan salah satu baitnya adalah : Ati Saudagar

yang dalam bait itu juga diparalelkan dengan Mo limo sebuah perbuatan nista

dari gerak pikir manusia Jawa. Disini kemudian wilayah ‘ati saudagar’ itu

menjadi milik kelompok pendatang dalam hal ini orang-orang Cina, India dan

Arab yang kedatangan mereka meledak jumlahnya di tahun 1870.18

Memang tidak semua peran pasar menjadi pariah dalam alam pikir

masyarakat tradisional Jawa, seperti di Kotagede, misalnya masyarakat lokal

berhasil mengembangkan pasarnya sendiri. Bahkan Sargedhe (Pasar Gedhe)

yang dibangun oleh Panembahan Senopati memainkan peranan penting dalam

menumbuhkan peran pasar sebagai kantung-kantung kapital rakyat kecil.

17 Ibid 18 Ibid

Page 42: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

16

Perlu diingat sebelum masuknya penetrasi budaya anti-pasar yang digagas

kaum priyayi-inlander, peran pasar memiliki arti penting bahkan dekat dengan

kekuasaan seperti halnya nama julukan yang melekat pada Panembahan

Senopati pendiri wangsa Mataram itu : Panembahan Lor ing Pasar

(Panembahan yang berkedudukan di utara Pasar).19

Tapi Sargedhe lengkap dengan struktur sosial masyarakat Kalang dan

pegadaian juga perak-nya, hanya sedikit kasus dan kemudian tidak menjadi

gerakan besar pertumbuhan kapital pribumi dimana perannya kemudian

dimainkan oleh negara dalam hal ini Orde Baru yang menerapkan

Kapitalisme-Negara-Birokrasi.20

Karena bangsa kita tidak terdidik sebagai penguasa Jaringan, tapi

terdidik sebagai pion-pion yang dimainkan oleh jaringan. Jika kita bicara

jaringan, maka kita bicara sistem politik, dan jika kita bicara sistem politik

maka kita bicara bagaimana sistem politik memakan perekonomian rakyat

bukannya malah bekerja seperti seharusnya yaitu menyediakan akses

kemudahan kapital dan penciptaan jalur-jalur kemudahan distribusi untuk

mengembangkan bagaimana kerja kapital dapat menjadi sarana memutar roda

perekonomian.21

19 Ibid 20 Ibid 21 Ibid

Page 43: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

17

4. Karakteristik Pasar

Adapun karakteristik dan perbedaan pasar tradisional dengan pasar

modern dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4: Perbedaan Karakteristik antara Pasar Tradisional dengan Retail Modern22

No Aspek Pasar Tradisional Pasar Modern

1 Histori Evolusi panjang Fenomena baru

2 Fisik Kurang baik, sebagian baik Baik dan mewah

3 Pemilikan/ Kelembagaan

Milik masyarakat/desa, Pemda,

sedikit swasta Umumnya perorangan/swasta

4 Modal Modal lemah/Subsidi/Swadaya

Masyarakat Inpres Modal kuat/digerakkan oleh

swasta

5 Konsumen Golongan menengah ke bawah Umumnya golongan menengah

ke atas

6 Motode Ciri dilayani, tawar menawar Swalayan

7 Status tanah Tanah Negara, sedikit swasta Tanah swasta/perorangan

8 Pembiayaan Kadang-kadang di subsidi Tidak di subsidi

9 Pembangunan Pemda/Desa/Masyarakat Swasta

10 Pedagang yang

masuk Beragam, masal, dari sektor

informal sampai pedagang

menengah dan besar

Pemilik modal juga

pedagangnya (tunggal) atau

beberapa pedagang formal skala

menengah dan besar

11 Peluang

masuk/partisipasi

Bersifat missal (pedagang kecil,

menengah, dan bahkan besar)

Terbatas, umumnya pedagang

tunggal dan menengah ke atas

12 Jaringan Pasar regional, pasar kota, pasar

kawasan

Sistem rantai korporasi nasional

atau bahkan terkait dengan

modal luar negeri

22 CESS (1998), “Dampak Krisis Ekonomi dan Liberalisasi Perdagangan terhadap Strategi dan

Arah Pengembangan Pedagang Eceran Kecil-Menengah di Indonesia”, November, TAF dan USAID, Jakarta.

Page 44: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

18

Meskipun terdapat beberapa perbedaan, tetapi tidak menutup

kemungkinan akan terjadinya persaingan di antara keduanya. Persaingan ini

terjadi ketika masyarakat memilih satu diantara keduanya sebagai tempat

mereka berbelanja. Penentuan pilihan itu dipengaruhi oleh beberapa aspek,

seperti peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat per kapita, terutama fisik,

modal dan kelompok konsumen.

Pola belanja masyarakat moderen yang menginginkan kenyamanan,

kebersihan dan efisien dalam berbelanja menyebabkan pasar tradisional

semakin ditinggalkan konsumen. Terlebih lagi jika tidak ada usaha-usaha dari

PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar tradisional untuk melakukan perbaikan

ke dalam maupun lingkungan di sekitarnya.

Dampak negatif dari pertumbuhan retail moderen yang semakin pesat

belakangan ini, sudah mulai dirasakan oleh banyak pedagang tradisional.

Hasil diskusi antara pengamat retail di Indonesia Koestarjono Prodjolalito

dengan sejumlah pedagang alat-alat listrik tradisional menunjukkan bahwa

banyaknya macam atau merek barang yang ditawarkan oleh hypermarket,

termasuk alat-alat listrik telah mengancam usaha mereka. Ia berpendapat

bahwa kelangsungan usaha pasar tradisional yang ada sekarang tidak

mencerminkan daya saing yang sesungguhnya di tengah pesatnya

pembangunan pusat perdagangan atau pasar retail modern.23

23 BI, “Pemda dinilai tak serius bina pasar tradisional”, dalam Bisnis Indonesia, Jasa &

Perdagangan, Rabu, 08 Oktober 2003.

Page 45: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

19

5. Pembagian Retail Modern dan Tradisional

Tabel 5. Pembagian Retail Modern dan Tradisional

Klasifikasi Retail Modern Retail Tradisional Lini Produk Toko Khusus

Toko Serba Ada Toko Swalayan Toko Convenience Toko Super, Kombinasi, dan Pasar Hyper Toko Diskon Pengecer Potongan Harga Ruang Penjual Katalog

Mom & Pop Store Mini Market

Kepemilikan Corporate Chain Store

Independent Store

Penggunaan Fasilitas

Alat-alat pembayaran modern (komputer, credit card, autodebet) AC, Eskalator / Lift

Alat Pembayaran tradisional (manual / calculator, cash) Tangga, tanpa AC

Promosi Ada Tidak Ada Keuangan Tercatat dan Dapat dipublikasikan

Belum tentu tercatat dan tidak dipublikasikan

Tenaga Kerja Banyak

Sedikit, biasanya keluarga

Fleksibilitas Operasi

Tidak Fleksibel

Fleksibel

Keterangan tabel:

a. Toko khusus, yaitu toko yang menjual satu macam barang atau

lini produk yang lebih sempit dengan ragam yang lebih banyak dalam lini

tersebut. Contoh pengecer khusus adalah toko alat-alat olah raga, toko

pakaian, toko meubel, toko bunga, dan toko buku. Biasanya volumenya tidak

terlalu besar, milik pribadi, dan badan hukumnya berbentuk usaha perorangan,

firma atau CV. Toko khusus dapat diklasifikasikan lagi menurut tingkat

Page 46: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

20

kekhususan lini produknyanya. Toko pakaian merupakan toko lini tunggal;

toko pakaian pria merupakan toko sangat khusus. Di Indonesia saat ini toko

khusus yang berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini adalah

AGIS (PT Artha Graha Investama Sentral) sebagai salah satu retail yang

mengkhususkan menjual barang-barang elektronik. Lainnya yang masuk

kelompok ini adalah Cosmo yang hanya menjual produk-produk Jepang dan

toko roti Holland Bakery yang hanya jual roti.

b. Toko serba ada, yaitu toko yang menjual berbagai macam lini

produk. Biasanya toko seperti ini mempunyai volume usaha yang besar,

kondisi keuangannya lebih kuat, dan badan hukumnya berbentuk perseroan

terbatas atau paling tidak berbentuk CV. Misalnya Ramayana dan Sarinah.

c. Pasar Swalayan, yaitu toko yang merupakan operasi relatif besar,

berbiaya rendah, margin rendah, volume tinggi, swalayan, yang dirancang

untuk melayani semua kebutuhan konsumen seperti makanan, cucian, dan

produk-produk perawatan rumah tangga.

d. Toko Convenience, yaitu toko yang relatif kecil dan terletak di

daerah pemukiman atau di jalur high traffic, memiliki jam buka yang panjang

(24 jam) selama tujuh hari dalam seminggu, dan menjual lini produk

convenience yang terbatas seperti minuman, makanan ringan, permen, rokok,

dll., dengan tingkat perputarannya yang tinggi. Jam buka yang panjang dan

karena konsumen hanya membeli di toko ini hanya sebagai “pelengkap”

menyebabkan toko ini menjadi suatu operasi dengan harga tinggi.

e. Toko Super, Toko Kombinasi dan Pasar Hyper. Toko Super

rata-rata memiliki ruang jual 35.000 kaki persegi dan bertujuan memenuhi

Page 47: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

21

semua kebutuhan konsumen untuk pembelian makanan maupun bukan

makanan secara rutin. Mereka biasanya menawarkan pelayanan seperti cucian,

membersihkan, perbaikan sepatu, penguangan cek, dan pembayaran tagihan,

serta makan siang murah. Toko kombinasi merupakan diversifikasi usaha

pasar swalayan ke bidang obat-obatan, dengan luas ruang jual sekitar 55.000

kaki persegi. Masuk dalam kelompok ini mulai dari yang konvensional seperti

Naga SM dan Bilka hingga yang lebih modern dan besar seperti Hero dan

Top’s. Pasar hyper lebih besar lagi, berkisar antara 80.000 sampai 220.000

kaki persegi. Pasar ini tidak hanya menjual barang-barang yang rutin dibeli

tetapi juga meliputi meubel, perkakas besar dan kecil, pakaian, dan banyak

jenis lainnya, seperti Carrefour dan Mega M.

f. Toko Diskon, yaitu toko yang menjual secara reguler barang-

barang standar dengan harga lebih murah karena mengambil marjin yang lebih

rendah dan menjual dengan volume yang lebih tinggi. Umumnya menjual

merek nasional, bukan barang bermutu rendah. Pengeceran diskon telah

bergerak dari barang dagangan umum ke khusus, seperti toko diskon alat-alat

olah raga, toko elektronik, dan toko buku.

g. Pengecer Potongan Harga. Kalau toko diskon biasanya membeli

pada harga grosir dan mengambil margin yang kecil untuk menekan harga,

pengecer potongan harga membeli pada harga yang lebih rendah daripada

harga grosir dan menetapkan harga pada konsumen lebih rendah daripada

harga eceran. Mereka cenderung menjual persediaan barang dagangan yang

berubah-rubah dan tidak stabil sering merupakan sisa, tidak laku, dan cacat

yang diperoleh dengan harga lebih rendah dari produsen atau pengecer

Page 48: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

22

lainnya. Pengecer potongan harga telah berkembang pesat dalam bidang

pakaian, asesoris, dan perlengkapan kaki. Contoh dari pengecer potongan

harga ini adalah factory outlet, seperti Herritage dan Millenia.

h. Ruang Jual Katalog, yaitu toko yang menjual cukup banyak

pilihan produk-produk dengan marjin tinggi, perputarannya cepat, bermerek,

dengan harga diskon. Produk-produk yang dijual meliputi perhiasan, alat-alat

pertukangan, kamera, koper, perkakas kecil, mainan, dan alat-alat olah raga.

i. MOM & POP Store, yaitu toko berukuran relatif kecil yang

dikelola secara tradisional, umumnya hanya menjual bahan pokok atau

kebutuhan sehari-hari yang terletak di daerah perumahan atau pemukiman.

Jenis toko ini dikenal sebagai toko kelontong.

j. Mini Market, yaitu toko berukuran relatif kecil yang merupakan

pengembangan dari Mom & Pop Store, dimana pengelolaannya lebih modern,

dengan jenis barang dagangan lebih banyak. Misalnya Indomaret.

Tabel 6.

Regulasi Berkenaan Dengan Pasar Tradisional dan Retail Modern

Tingkat Regulasi Regulation

Nasional a. Keputusan Presiden (Kepres) No.

118/2000 tentang Perubahan dari

Keputusan Presiden No. 96/2000

mengenai Sektor Usaha yang Terbuka

dan Tertutup dengan Beberapa Syarat

untuk Investasi Asing Langsung.

b. Keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan No.107/MPP/Kep/2/1998

tentang Ketentuan dan Tata Cara

Pemberian Izin Usaha Pasar Modern

c. Keputusan Menteri Perindustrian dan

Page 49: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

23

Perdagangan No.420/MPP/Kep/10/1997

tentang Pedoman Penataan dan

Pembinaan Pasar dan Pertokoan

d. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri

Perindustrian dan Perdagangan dan

Menteri Dalam Negeri No.57 dan

145/MPP/Kep/1997 tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar dan Pertokoan;

e. Peraturan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan No.12/M-

DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan

Tata Cara Penerbitan Surat Tanda

Pendaftaran Usaha Waralaba

f. Rancangan Peraturan Presiden tentang

Penataan dan Pembinaan Pasar Modern

dan Toko Modern

Provinsi (hanya Jakarta) DKI Jakarta: Perda Provinsi No. 2/2002

tentang Pasar Swasta di

DKI Jakarta; Keputusan Gubernur No.

44/2003 mengenai Petunjuk Pelaksanaan

Pasar Swasta di Jakarta.

Meski kaya dalam batasan-batasannya, rancangan peraturan tentang pasar

modern dan peraturan tentang pengelolaan pasar tidak secara gamblang

menjelaskan tugas dan tanggung jawab khusus dari masing-masing dinas

pasar terkait. Demikian juga, peraturan tersebut tidak memuat hak atau

tanggung jawab pedagang dan pengelola pasar, demikian pun sanksi bagi

pemda atau pedagang yang melanggarnya. Selain itu, sosialisasi peraturan ini

masih lemah.

Page 50: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

24

B. Kesejahteraan Sosial

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Pada mulanya, usaha-usaha kesejahteraan sosial dilakukan oleh

kelompok keagamaan. Usaha-usaha kesejahteraan yang dilakukan pada

umumnya merupakan pelayanan sosial yang bersifat amal. Sebagaimana yang

dituliskan Canda dan Furman dalam bukunya, Keberagaman Agama dalam

Praktek Pekerjaan Sosial (Spiritual Diversity in Social Work Practice: The

Heart of Helping), bahwa setiap agama (Budha, Hindu, Islam, Konghucu,

Kristen, dan Yahudi) memiliki kepercayaan dan nilai dasar yang berimplikasi

pada penerapan atau praktek kerja sosial.24

Ketika orang memperlajari kesejahteraan sosial, maka aorang tersebut

akan menghadapi masalah yang berkenaan dengan istilah itu sendiri, tetapi

tidak berakhir sampai di situ. Setelah masalah itu terjawab, masalah yang

lebih luas yang berkenaan dengan substansi dari istilah tersebut muncul.

Seperti pertanyaan apakah kesejahteraan sosial merupakan suatu aktivitas

yang dimaksudkan untuk menolong orang yang berada di bawah tekanan

sosial tertentu untuk meraih kembali keseimbangannya, kepercayaan dirinya

dengan menghilangkan sebab-sebabnya? Apakah kesejahteraan sosial

merupakan suatu sistem tindakan umum yang dimaksudkan untuk

memperbaiki kondisi institusi-institusi sosial agar bisa diakses oleh anggot

masyarakat? Apakah kesejahteraan sosial merupakan suatu ilmu yang

mempelajari kedua ranah kesejahteraan sosial itu? Dan banyak lainnya.

24 Canda dan Furman, Keberagaman Agama dalam Praktek Pekerjaan Sosial (Spiritual Diversity

in Social Work Practice: The Heart of Helping)

Page 51: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

25

Secara historis, cikal bakal ilmu kesejahteraan sosial dapat ditelusuri

melalui adanya usaha kesejahteraan sosial tradisional dalam masyarakat, yang

dikemudian hari menjadi modern atau ilmiah.

a. Abad 13-18

Pada periode ini pemerintah Inggris mengeluarkan beberapa peraturan

perundangan untuk menangani masalah kemiskinan. Undang-undang

Kemiskinan yang dikeluarkan oleh Ratu Elizabeth (Elizabethan Poor Law)

merupakan salah satu undang-undang yang paling terkenal saat itu. Undang-

undang tersebut dianggap sebagai cikal bakal intervensi pemerintah terhadap

kesejahteraan warga negaranya karena usaha kesejahteraan sosial sebelumnya

lebih banyak dilakukan oleh kelompok keagamaan, seperti pihak gereja.25

Usaha-usaha kesejahteraan sosial pada dasarnya berasal dari nilai-nilai

humanitarianisme yang percaya bahwa kondisi kemiskinan yang terjadi di

tengah masyarakat adalah sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Kemudian

muncul kelompok-kelompok (relawan) yang mengupayakan pengembangan

usaha kesejahteraan sosial untuk memperbaiki kondisi tersebut. Usaha

kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh relawan yang didasari semangat

filantropis selanjutnya berkembang menjadi lebih terarah dan terorganisir.

Karena itu, baik di Inggris maupun Amerika, sejarah pekerjaan sosial sangat

terkait dengan para relawan dan organisasi para relawan. Organisasi para

25 Adi, Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada

Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan. Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 1-10.

Page 52: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

26

relawan inilah yang kemudian mendorong terciptanya beragam usaha

kesejahteraan sosial.26

b. Tahun 1869

Organisasi relawan bernama COS (Charity Organization Society)

didirikan di London, Inggris. Organisasi relawan tersebut dikembangkan

untuk menggalang dan mengkoordinasikan bantuan dana dan material dari

berbagai gereja serta kurang lebih 100 lembaga amal. Perkembangan

organisasi relawan di Inggris berpengaruh pula terhadap perkembangan

organisasi relawan di Amerika.27

c. Tahun 1877

COS kemudian di kembangkan di Buffalo, New York. Dalam jangka

waktu 10 tahun kemudian, terbentuk 25 organisasi sosial di Amerika Serikat.

Berkembangnya berbagai COS di Amerika membuat para relawan aktif yang

terlibat di dalamnya merasa perlu suatu pemahaman yang lebih mendalam

tentang materi yang berhubungan dengan perilaku individu, serta

permasalahan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, Mary Richmond, seorang

praktisi pekerjaan sosial, berencana untuk mengembangkan Sekolah Pelatihan

Filantropi Terapan. Lembaga ini menjadi cikal bakal kelas pekerjaan sosial di

New York pada tahun 1898.

26 Ibid 27 Ibid

Page 53: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

27

Perluasan pokok bahasan dalam sejarah perkembangan bidang

pekerjaan sosial telah memunculkan suatu kajian kesejahteraan sosial yang

lebih luas. Munculnya kajian kesejahteraan sosial ini kemudian mendorong

terbentuknya disiplin baru bernama ilmu kesejahteraan sosial.28

Usaha-usaha kesejahteraan sosial pada mulanya dilakukan hanya

bredasarkan atas dorongan kemuraha hati (charity) dan kasih sayang

(philatrophy) terhadap sesama manusia. Dalam konteks kelangsungan hidup,

jika aspek yang dijadikan pertimbangan sesungguhnya sejak jaman primitif

pun manusia sudah menunjukkan adanya dorongan-dorongan untuk

melakukan usaha perlindungan diri sendiri, kesejahteraan keluarga, dan

kesejahteraan kelompok mereka dalam kehidupan.29

Di dua negara seperti Inggris dan Amerika, notabene anggota

masyarakatnya beragama Kristen, maka usaha-usaha kesejahteraan sosial

seperti itu dipelopori oleh umat Gereja. Sebaliknya, di Indonesia karena

mayoritas anggota masyarakatnya beragama Islam, maka bisa dimengerti

bahwa jemaah Masjid memainkan peranan penting dalam usaha-usaha

kesejahteraan sosial yang serupa itu.

Untuk menunjukkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan suatu

kajian yang ilmiah atau ilmu, maka akan dikutipkan beberapa batasan

kesejahteraan sosial sebagai berikut:

28 Ibid 29 Suud, Muhammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2006. h. 2 & h.

3.

Page 54: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

28

Kesejahteraan Sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila.30

Kesejahteraan Sosial, keadaan sejahtera pada umumnya, yang meliputi keadaan jasmaniah, rohaniah, sosial dan bukan hanya perbaikan dan pemberantasan keburukan sosial tertentu saja; jadi merupakan suatu keadaan dan kegiatan.31

… suatu keadaan sejahtera secara sosial tersusun dari tiga unsur sebagai berikut. Itu adalah, pertama, setinggi apa masalah-masalah sosial dikendalikan, kedua, seluas apa kebutuhan-kebutuhan dipenuhi, dan terakhir, setinggi apa kesempatan-kesempatan untuk maju tersedia. Tiga unsur ini berlaku bagi individu-individu, keluarga-keluarga, komunitas-komunitas, dan bahkan seluruh masyarakat.32

Dari defenisi-defenisi kesejahteraan sosial yang telah disebutkan di

atas, kita dapat membedakan mana yang merupakan kebaikan pada umumnya

(well being) dan mana yang merupakan kesejahteraan sosial (social welfare).

Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagaimana yang telah dikutip oleh

Sumarnonugroho (1991:32), sebagai lembaga yag lebih bersifat praktis

daripada akademis, mengemukakan pada tahun 1959 bahwa kesejahteraan

sosial adalah:

… suatu kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan membantu penyesuaian timbal balik antara individu- individu dengan lingkungan sosial mereka. Tujuan ini dicapai secara saksama memalui teknik- teknik dan metode-metode dengan maksud agar supaya memungkiknkan individu-individu, kelompok-kelompok, maupun komunitas-komunitas memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan memecahkan masalah-masalah penyeseuaian diri mereka terhadap perubahan pola-pola masyarakat, serta melalui tindakan kerja sama untuk memperbaiki kondisi-kondisi ekonomi dan sosial.

30 Pemerintah dan DPR RI, Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 1974. 31 Suud, Muhammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2006. h. 5. 32 Ibid Suud, Muhammad. h. 5.

Page 55: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

29

… kesejahteraan sosial dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi bagi peningkatan kesejahteraan sosial melalui menolong orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam beberapa bidang seperti kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan, dan hubungan-hubungan sosial. Pelayanan-pelayanan kesejahteraan sosial member perhatian terhadap individu-individu, kelompok-kelompok, komunitas-komunitas, dan kesatuan-kesatuan penduduk yang lebih luas. Pelayanan-pelayanan ini meliputi perawatan, penyembuhan, dan pencegahan.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa kesejahteraan sosial didefinisikan

secara berbeda-beda oleh para ahli dan contoh-contoh tersebut masih dapat

dilanjutkan lagi degan batasan-batasan lainnya sehingga akan kompleks. Yang

ingin dijelaskan di sini adalah dua hal sebagai berikut. Pertama adalah

mengklasifikasi definisi-definisi agar menjadi lebih mudah dipahami. Untuk

maksud ini akan digolongkan definisi-definisi tersebut menjadi tiga kelompok,

yaitu: kesejahteraan sosial sebagai kondisi, kesejahteraan sosial sebagai

kegiatan atau pelayanan, dan kesejahteraan sosial sebagai ilmu.33

Kedua adalah mengkritisi definisi-definisi tersebut. Dalam konteks ini

perlu adanya pemahaman yang hati-hati terhadap keluasan beberapa batasan

kesejahteraan sosial tersebut, khususnya batasan kesejahteraan sosial yang

tertuang dalam UU RI No. 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Kesejahteraan Sosial, dalam mana kesejahteraan meliputi aspek perkehidupan

sosial, materiil dan spiritual, dan aspek pemenuhan kebutuhan baik jasmaniah,

rohaniah, maupun sosial.

Sebagai suatu sistem, kesejahteraan sosial terdiri dari beberapa

komponen, yaitu pendidikan, kesehatan, pemeliharaan pengahasilan,

33 Ibid. Suud, Muhammad. h. 11.

Page 56: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

30

perumahan, pelayanan kerja, dan pelayanan sosial personal.34 Dalam konteks

Indonesia, perlu ditambahkan lag komponen agama. Jika dilihat seperti ini,

maka kesejahteraan sosial bisa dianggap sebagai bidang dan dalam bidang ini

dipraktekkan berbagai macam profesi seperti guru, dokter, pekerja sosial, dan

sebagainya.

2. Sasaran Ilmu Kesejahteraan Sosial

Dalam dunia keilmuan, telah diterima adanya asumsi bahwa suatu ilmu

selalu membahas suatu sasaran tertentu. Dalam sasaran yang sama terdapalah

rumpun ilmu yang serupa. Sasaran itu bisa berupa benda mati dalam alam

semesta ini seperti batu, fosil dan sebagainya atau suatu gejala sosial dalam

masyarakat seperti kemiskinan, kesejahteraan, keadilan, dan lain sebagainya.

Kelompok sasaran yang pertama merupakan kajian dari ilmu alam, sedangkan

kelompok sasaran yang kedua merupakan kajian dari ilmu sosial.35

Dilihat dari pembelahan kelompok sasaran tersebut, kesejahteraan

sosial kiranya termasuk dalam rumpun ilmu sosial. Ketika kita mulai

mendefinisikan suatu bidang penyelidikan ilmiah, seperti bidang ekonomi,

kita mengenali suatu kelas fenomena untuk dipelajari. Horton dan Hunt

merumuskan ilmu sebagai sekumpulan pengetahuan yang telah diverifikasi

dan terorganisasi yang diperoleh malalui penelitian ilmiah.

Batasan lain yang mengarahkan perhatian kita pada kelompok sasaran

yang kedua dikemukakan oleh Selingman yaitu sebagai berikut:

34 Ibid. Suud, Muhammad. h. 14 & h. 15. . 35 Ibid. Suud, Muhammad. h. 20.

Page 57: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

31

… dengan demikian gejala-gejala yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan kelompok biasanya disebut gejala-gejala sosial, dan ilmu yang menggolong-golongkan dan menafsirkan kegiatan-kegiatan demikian adalah ilmu-ilmu sosial. Jadi ilmu-ilmu sosial dapat didefinisikan sebagai segenap ilmu jiwa dan budaya yang mempelajari kegiatan-kegiatan individu sebagai anggota dari suatu kelompok.

Sasaran ilmu kesejahteraan sosial meliputi beberapa hal di bawah ini:36

3. Kondisi kesejahteraan (individu, kelompok, dan komunitas)

4. Aktivitas kesejahteraan

5. Kebutuhan (pelayanan sosial)

6. Fakta kesejahteraan

7. Institusi atau organisasi pelayanan sosial, dan

8. Negara kesejahteraan

2.1 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial

Adapun 3 orientas kesejahteraan sosial yang dalam prakteknya dapat

terjadi pertautan antar ketiganya. Masing-masing adalah.37

d. Oreintasi Akademik, mengemban tugas memprediksikan dan

memecahkan masalah secara teoritis. Ilmu kesejahteraan sosial

diharapkan menunjukkan kompetensinya membina teori-teori, baik

dalam mengembangkan meta teori (pembinaan dan pengembangan

teori tentang teori dan hipotesa teori) maupun teori praktek (penciptaan

model-model peecahan masalah).

36 Ibid. Suud, Muhammad. h. 22. 37 Ibid. Suud, Muhammad. h. 23.

Page 58: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

32

e. Orientasi Klinis, mengemban tugas mengarahkan tinjauan teoritik pada

prediksi ilmu pada sistem klien, mencakup kegiatan diagnose klien dan

keterlibatan terhadap pemecahan masalah.

f. Orientasi Strategik, mengemban tugas memandang masalah yang ada

di luar sistem klien. Sumber daya atau lingkungan di luar diri klien

berpengaruh terhadap pemecah masalah klien.

Yang perlu doperhatikan di sini adalah bahwa teori praktek yang

diemban oleh oreintasi akademik di atas memiliki hubungan yang sangat erat

dengan orientasi klinik tersebut. Keeratan antar keduanya dapat dilihat dari

bagaimana metode-metode pekerjaan sosial, seperti case work, group work,

dan community work, ditopang oleh teori-teori praktek pekerjaan sosial yang

berbeda-beda pula. Oleh karena itu bisa dimengerti bahwa pekerjaan sosial itu

identik dengan kesejahteraan sosial.

Gambar 1 Interaksi Orientasi Kesejahteraan Sosial

Page 59: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

33

C. Pengertian Dampak

Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.38 Sedangkan

menurut kamus Indonesia-Inggris, dampak merupakan suatu benturan atau

pengaruh yang kuat (baik negatif maupun positif) antara dua benda atau

manusia sehingga menyebabkan perubahan yang berarti pada momentum atau

sistem yang berbenturan tersebut. Pengertian dampak lainnya adalah sesuatu

yang merupakan akhir atau hasil suatu peristiwa (perbuatan atau keputusan).39

Menurut Badudu dan Zain, pengertian dampak adalah sebagai berikut :

1. Daya yang menyebabkan sesuatu terjadi

2. Sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang kain

3. Tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dampak

merupakan suatu daya yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang

lain. Maka pengertian dampak dari retail modern terhadap kesejahteraan

pedagang pasar tradisional dapat diartikan sebagai daya yang dapat merubah

keberlangsungan yang biasa terjadi di pasar tradisional, baik dari segi

pendapatan, penjualan, dan lain sebagainya.

38 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 2001. h. 849 39 Gunadi, YS. Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: PT. Gramedia Indonesia. 1998. h. 85

Page 60: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

1

BAB III

PROFIL DAN SEJARAH PASAR CIPUTAT

A. Latar Belakang

1. Sejarah Singkat Pasar Ciputat

Secara sistematis, pasar tradisional ciputat tidak terklasifikasi secara

rapih dalam hal latar belakang atau literatur sejarahnya. Namun menurut

Ardani, S.E (kepala pasar), dahulu pada awalnya ada tiga lokasi pasar

tradisional. Pertama pasar ciputat, kedua pasar desa cipayung, dan yang ketiga

adalah pasar Pemda (Pemerintah Daerah). Ketiga lokasi tersebut berada pada

kawasan desa. Pada tahun 1992 terjadi kebakaran pada ketiga pasar tersebut,

lalu kemudian atas desakan pedagang melalui Kumpulan Pedagang (KOPAH),

ketiga pasar tersebut kembali dibangun dan dielaborasikan menjadi satu nama,

yaitu pasar ciputat.

Seiring dengan situasi dan kondisi perkembangan pembangunan yang

ada di Kabupaten Tangerang pada tahun 1994, Pemerintah Daerah Kabupaten

Tangerang melaksanakan Perjanjian Kerjasama dengan PT. Betania Multi

Sarana dalam Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar serta

Terminal Ciputat. Kerjasama ini didasarkan pada Perjanjian Kerjasama

Bersyarat No. 551.22/1755-Um/1992 dan No. 004/BMS/VI/1992 tentang

Kerjasama Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar serta

Page 61: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

2

Terminal Ciputat antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dengan PT.

Betania Multi Sarana.1

Pada tahun 1988 PEMDA Kabupaten Tangerang mengalihfungsikan

panti asuhan tersebut menjadi pasar, karena pada saat itu Ciputat telah menjadi

pusat lalu lintas utama menuju kota Jakarta dan dinilai butuh sebuah pasar

yang mapan dan efektif untuk menjadi sebuah pasar tradisional. Pada awal

berdirinya, pasar ini hanya beroperasi dua minggu sekali, kemudian

berkembang menjadi seminggu sekali, hingga kini menjadi 24 jam, dengan

luas sekitar 70 meter.

Memasuki periode 90-an Pasar Ciputat dibangun menjadi tiga lantai

dengan luas sekitar 500 meter membentang panjang sepanjang Jalan Aria

Putera. Wilayah Pasar Ciputat meliputi Masjid Agung Al Jihad, Kantor

Ranting Veteran, Niagara Teater, Alfa Midi dan ruko-ruko. Pasar Ciputat kini

terus berkembang seiring dengan semakin banyak perubahan yang dialami

oleh kotanya sendiri. Contohnya dengan kehadiran fly-over yang dibangun

pada 2007, memberikan respon yang positif terhadap pengguna jalan yang

selalu melintasi Ciputat. Hal lainnya adalah adanya kantor Pegadaian di

pinggir pasar. Ironisnya, kini Pasar Ciputat diwarnai dengan hadirnya mini

market seperti Alfa Mart dan Alfa Midi di tengah-tengah pasar. Di sekitar

1 Kajian dan Evaluasi Pasar Ciputat. Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten

Tangerang.

Page 62: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

3

Pasar Ciputat juga terdapat pusat-pusat perbelanjaan seperti Ramayana,

carrefour dan Plaza Ciputat.2

2. Perkembangan Pasar Ciputat

Pasar Ciputat mengalami perkembangan lain terkait dengan penetapan

klasifikasi pasar, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tangerang No.

511.2/Kep.249-Huk/2004 tentang Penetapan Klasifikasi Pasar Daerah

Kabupaten Tangerang. Pasar Ciputat dikategorikan sebagai Pasar Kelas I di

mana sifat kegiatan yang dimiliki bercorak eceran dan waktu kegiatan yang

dilakukan adalah siang dan malam.3

Berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kota Tangerang Selatan maka penyerahan asset dan dokumen

kepada Pemerintah Tangerang Selatan dari Kabupaten Tangerang dilakukan

paling lambat lima tahun sejak pelantikan Pejabat Walikota. Pelantikan

Pejabat Walikota sendiri telah dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2009 oleh

Menteri Dalam Negeri Mardiyanto berdasarkan SK. Mendagri No. 131.36-883

tahun 2009.4

Berdasarakan Undang-Undang No. 51 tahun 2008 tersebut, Pasar

Ciputat bisa dikategorikan sebagai asset milik Pemerintah Kota Tangerang

Selatan karena dikelola oleh BUMD Kabupaten Tangerang yang kedudukan,

kegiatan, dan lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan. Dalam Undang-

2 Dwi Anggraini Puspa Ningrum, Rona Pasar Ciputat, Ciputat, Tangerang Selatan. Artikel diakses

pada tanggal 18 Oktober 2010 dari www.akumassa.co.id. 3 Kajian dan Evaluasi Pasar Ciputat. PD. Pasar Niaga Kerta Raharja Kab. Tangerang. 4 Ibid

Page 63: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

4

Undang tersebut telah diatur bahwa yang dimaksud asset dan dokumen

meliputi.5

a. Barang milik dan atau yang dikuasi baik barang bergerak

maupun tidak bergerak dan atau yang dimanfaatkan oleh

Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang berada dalam wilayah

Kota Tangerang Selatan.

b. BUMD Kabupaten Tangerang yang kedudukan, kegiatan, dan

lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan.

c. Utang piutang Kabupaten Tangerang yang kegunaannya untuk

Kota Tangerang Selatan.

d. Dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh Kota

Tengerang Selatan.

3. Permasalahan Pasar Ciputat

Seiring dengan dinamika dan perkembangannya, Pasar Ciputat saat ini

dihadapkan pada sejumlah persoalan krusial, antara lain:

a. Permasalahan Hukum

Permasalahan hukum yang dialami Pasar Ciputat mencakup:

a.1. Status Kepemilikan Secara Hukum

Pokok masalah dalam hal status kepemilikan adalah belum

diserahkannya aset Pasar Ciputat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

5 Ibid

Page 64: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

5

Tangerang kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan

UU No. 51 tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan,

semua aset yang kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kota

Tangerang Selatan harus diserahkan kepada Pemerintah Kota

Tangerang Selatan paling lambat 5 tahun sejak pelantikan Pejabat

Walikota. Pasar Ciputat merupakan aset daerah yang dikelola PD.

Pasar Niaga Kerta Raharja (BUMD) Kab. Tangerang yang kedudukan,

kegiatan, dan lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan.

a.2. Sengketa atau konflik dengan PT. Betania Multi Sarana

Terkait Pemenuhan Hak Pungut Restribusi Pasar dan Parkir. Pokok

masalah dalam sengketa atau konflik ini belum terpenuhinya Hak

Pihak I (Pemda Kabupaten Tangerang) dalam pemungutan restribusi

pasar dan parkir sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama

Bersyarat No. 551.22/1755-Um/1992 dan No. 004/BMS/VI/1992

tentang Kerjasama Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan

Pasar serta Terminal Ciputat antara Pemda Kabupaten Tangerang

dengan PT. Betania Multi Sarana.

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Bersyarat tersebut, telah ditugaskan

bahwa hak pengelolaan pasar dan bangunan lainnya tetap menjadi milik

Pemda Kabupaten Tangerang. Semenatara itu, PT. Betania Multi Sarana

selaku developer hanya memiliki hak pemakaian (pemanfaatan atau

penggunaa bangunan) selama masa perjanjian (30 tahun) kecuali untuk

pungutan pajak dan retribusi.

Page 65: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

6

Berdasar pada Surat Peringatan I PD. Pasar Niaga Kerta Raharja

tertanggal 26 Agustus 2010 yang ditujukan kepada PT. Betania Multi Sarana

selaku Developer Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar

serta Pasar Ciputat, kerugian retribusi untuk Pasar dan Parkir yang dialami

Pemda Kabupaten Tangerang selama 12 tahun (1997-2009) adalah sebesar Rp.

6.480.432.000.

Konflik antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dengan PT.

Betania Multi Sarana muncul karena adanya perbedaan penafsiran antara

kedua belah pihak terutama terhadap hak pengelolaan pasar dan penerimaan

retribusi parkir. Hingga saat ini masalah tersebut belum terselesaikan.

b. Permasalahan Sosial Ekonomi

Permasalahan sosial ekonomi pasar ciputat mencakup:

b.1 Persaingan yang ketat dengan pusat perbelanjaan modern. Pasar

Ciputat mengalami persaingan ketat dengan sejumlah pusat

perbelanjaan modern yang semakin menjamur seiring dengan

pertumbuhan Kota Tangerang Selatan. Di wilayah Ciputat dan

sekitarnya, setidaknya telah berdiri sejumlah pusat perbelanjaan

modern seperti Giant, Carrefour, Ramayana, dan beberapa retail

modern lainnya. Keberadaan pusat perbelanjaan modern ini cenderung

menyebabkan menurunnya omset penjualan Pedagang Pasar Ciputat.

Page 66: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

7

b.2. Pergeseran pola hidup masyarakat ke-arah selera dan tuntutan

yang lebih modern yang umumnya disediakan oleh pusat perbelanjaan

modern.

b.3. Tuntutan konsumen terhadap kebutuhan keamanan dan ketertiban.

b.4. Pemahaman masyarakat konsumen pada pedagang pasar terhadap

tata tertib pasar dan aturan-aturan lainnya (parkir, sampah, wilayah

belanja dan dagang) reltif masih rendah.

b.5. Hubungan yang kurang harmonis antara pengelola pasar dengan

pedagang akibat intervensi pihak-pihak lain.

c. Permasalahan Sosial Lingkungan

Keberadaan Pasar Ciputat menimbulkan persoalan lingkungan

tersendiri, antara lain seperti tumpukan sampah di area sekitar pasar.

Menumpuknya sampah ini disebabkan karena belum tersedianya fasilitas

Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Pasar Ciputat. Selain berdampak pada

menurunnya kualitas sanitasi lingkungan, menumpuknya sampah juga

menyebabkan menurunnya omset penjualan para pedagang. Meskipun telah

dioperasikan mesin pengahancur sampah melalui Sistem Pengolahan Sampah

Terpadu, tetapi masalah penumpukan sampah masih terjadi.

Selain persoalan menumpuknya sampah, keberadaan Pasar Ciputat

juga menjadi salah satu titik rawan kemacetan di Kota Tangerang Selatan.

Menjamurnya para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar area pasar semakin

Page 67: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

8

menjadikan kawasan pasar tersebut tidak tertata dengan baik. Arus lalu lintas

menjadi semakin macet karena belum tersedianya terminal sebagai tempat

transit bus dan angkutan umum.

d. Manajemen

Permasalahan manajemen Pasar Ciputat mencakup beberapa hal, yaitu:

d.1. Hak Pengelolaan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang

dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Dengan terbentuknya

Kota Tangerang Selatan, maka seluruh aset dan dokumen yang

kedudukan, kegiatan, dan lokasinya berada di Kota Tangerang Selatan

seharusnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan

paling lambat 5 tahun sejak pelantikan pejabat walikota. Proses

penyerahan aset yang belum selesai ini berdampak pada

mengambangnya status hukum dari PD yang mengelola pasar.

d.2. Hak Pengelolaan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang

dengan Developer. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Bersyarat No.

551.22/1755-Um/1992 dan No. 004/BMS/VI/1992, telah ditegaskan

bahwa hak pengelolaan pasar dan bangunan lainnya tetap menjadi

milik Pemda Kab. Tangerang. Sementara itu, Developer hanya

memliki hak pemakaian (pemanfaatan atau penggunaan bangunan)

selama masa perjanjian (30 tahun) kecuali untuk pungutan pajak dan

retribusi.

Page 68: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

9

4. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Pengertian tehadap aspek sosial dan lingkungan pasar tradisional

ciputat, dapat diartikan suatu pola hubungan antar manusia sebagai individu

maupun komunitas baik yang berada di dalam pasar maupun dari wilayah

sekitarnya dengan komponen lingkungan pasar tradisional ciputat yang dilihat

sebagai suatu kesatuan lingkungan hidup.

UU No. 23/1997 menjelaskan bahwa lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain. Lingkungan hidup itu juga

merupakan sebuah sistem yang utuh, kolektivitas dari serangkaian subsistem

yang saling berhubungan, saling tergantung, dan fungsional satu sama lain,

sehingga membentuk suatu kesatuan sistem.

a. Daya Dukung dan Daya Tampung Pasar Ciputat

Pasar ciputat berdiri dengan tiga lantai, yaitu lantai basement, lantai

dasar, dan lantai atas. Tersebar atas dua bagian, yaitu Pasar Barat dan Pasar

Timur. Dipadati oleh pedagang yang berasal dari berbagai wilayah yang

mayoritas berasal dari ciputat dan sekitarnya. Selain itu terdapat juga

pedagang yang berasal dari luar Jakarta, seperti Padang, Banten, Jawa, dan

lain-lain.

Lantai basement Pasar Ciputat banyak di isi oleh pedagang sembako

(sembilan bahan pokok) dan sayur, lantai dasar di isi oleh pedagang baju,

Page 69: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

10

sepatu, dan toko lain. Sedangkan pada lantai satu hampir sama dengan lantai

dua yang kebanyakan pedagangnya penjual baju, sepatu, pakaian dalam, kain,

dan kerudung. Di lantai atas ada beberapa pedagang yang mengisi namun

banyak juga kios-kios yang kosong tidak ditempati. Sebagian besar pada lantai

ini di isi oleh pedagang pakaian.

Di bawah pemisah bangunan Pasar Barat dan Pasar Timur terdapat

pedagang kaki lima (PKL) sampai sepanjang jalan H. Usman. Berbagai

komoditi yang didagangkan antara lain, ikan basah, ayam, daging, sembako,

dan komoditi non-pangan seperti pakaian, sandal, mainan anak dan lainnya.

Secara keseluruhan bangunan pasar berdiri di atas tanah seluas 5.670 m2

dengan luas bangunan 14.516 m2.

Untuk menggambarkan daya dukung ruang dagang yang terdapat

dalam bangunan pasar ciputat seluas 14.516 m2 tersebut, maka dapat dilihat

pembagiannya sebagai berikut:

a.1. Lantai Basement terdiri dari :

a.1.1. Blok AK yang berisi kios-kios (terletak di pasar timur)

a.1.2. Blok BK yang berisi kios-kios (terletak di pasar barat)

a.1.3. Blok BL yang berisi los (terletak di pasar barat)

a.2. Lantai Dasar, terdiri dari :

a.2.1. Blok CK yang berisi kios-kios (terletak di pasar timur)

a.2.2. Blok DK yang berisi kios-kios (terletak di pasar barat)

Page 70: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

11

a.3 Lantai Atas, terdiri dari :

a.3.1. Blok EK yang berisi kios-kios (terletak di pasar timur)

a.3.2. Blok FK yang berisi kios-kios (terletak di pasar timur)

a.3.3. Blok GK yang berisi kios-kios (terletak di pasar barat)

b. Ekosistem Pasar Ciputat

Pasar Ciputat terletak di Kecamatan Ciputat yang merupakan bagian

daro Kota Tangerang Selatan yang mempunyai luas wilayah 14.729 km2.

Terbentuknya Kota Tangerang Selatan sebagai kota baru, dengan sendirinya

telah membuat lingkungan di Pasar Ciputat mengalami banyak perkembangan.

Dengan letak geografis yang cukup strategis, berbatasan dengan kota Depok

dan DKI Jakarta, dan dengan kompleksitas masyarakat yang ada, ciputat telah

menjadi wilayah yang semakin dinamis baik dari segi kemasyarakatan

maupun pembangunan. Beberapa komponen yang juga mempengaruhi

perkembangan tersebut antara lain ialah :

b.1. Adanya pembangunan fly over

b.2. Pertambahan jumlah penduduk

b.3. Sistem lalu lintas jalan, dan

b.4. Pertumbuhan pusat-pusat perdagangan baru

c) Penduduk

Penduduk Ciputat saat ini telah berjumlah sebanyak 151.199 jiwa,

terdiri dari 78.000 perempuan, dan 73.199 laki-laki. Laju pertumbuhan

Page 71: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

12

penduduk Tangerang Selatan, Banten, pada tahun 2010 meningkat tajam

dibandingkan tahun sebelumnya. Yaitu dari 1.1 juta jiwa pada tahun 2009,

meningkat menjadi 1.3 juta jiwa.6

Dilihat dari perkembangan jumlah penduduk dan kecenderungan

peningkatannya, maka masyarakat yang akan berinteraksi dengan pasar

ciputat akan semakin beragam klas sosial maupun kesukuannya. Sehingga

berbagai faktor yang akan berpebngaruh terhadap kepentingan masyarakat

itupun akan berdampak kepada cara berinteraksi masyarakat tersebut dengan

pasar.

Hal-hal yang termasuk hambatan di dalam pembangunan ciputat antara

lain adalah.7

c.1. Jumlah penduduk yang padat

c.2. Kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas

c.3. Pengaruh kehidupan Kota Jakarta

c.4. Tingginya migrasi yang masuk

d) Sampah

Dalam sehari dketahui bahwa sampah yang diproduksi dari pasar

ciputat sekitar 24 meter kubik. Dari jumlah tersebut, selain berasal dari pasar,

sampah juga datang dari penduduk sekitar yang membuang sampahnya di

tempat penampungan yang ada. 6 Jumlah Penduduk Ciputat. Artikel diakses pada tanggal 24 November 2010 dari

Http://Batavia.co.id.2010/GubernurBanten.html. 7 Rencana Strategis Kecamatan Ciputat tahun 2010.

Page 72: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

13

e) Lalu Lintas dan Jalan

Dari jenis-jenis jaringan dan jalan yang terdapat di Kota Tangerang

Selatan, yaitu :

e.1. Jalan arteri primer

e.2. Jalan arteri sekunder

e.3. Jalan kolektor primer

e.4. Jalan kolektor sekunder

e.5. Jalan lokal primer

e.6. Jalan lokal sekunder

Dan dapat diketahui pula bahwa pasar ciputat di kelilingi oleh jalan-jalan

sebagai berikut:

e.1.1. Jalan Dewi Sartika. Merupakan campuran jalan fly over dan jalan

berjalur lambat. Jalan fly over ini tergolong jenis jalan arteri sekunder, di

mana jalan ini dirancang berdasrkan kecepatan rencana paling rendah 30

km/jam. Lebar jalan tidak kurang dari 8 meter, lalu lintas cepat tidak boleh

terganggu oleh lalu lintas lambat. Lokasi berhenti dan parkir pada badan

jalan sangat dibatasi dan tidak diizinkan pada jam sibuk. Sedangkan jalan

Dewi Sartika adalah jalur lambat dan tergolong jalan kolektor primer.

Jaringan jalan ini digunakan mulai dari batas menuju DKI ke Ciputat

Timur dan sebaliknya, mulai dari awal jalan Dewi Sartika menuju Ciputat

Page 73: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

14

Timur. Kondisinya sangat padar dilalui oleh bus-bus penumpang besar dan

angkutan umum yang kadang berhenti di ujung jalan masuk fly over.

e.2.1. Jalan Aria Putra. Merupakan jalan kolektor sekunder yang

menghubungkan antara satu kawasan sekunder dengan kawasan lainnya.

Lebar badan kurang lebih 7 meer. Menurut ketentuannya, kecepatan paling

rendah adalah 20 km/jam dan kendaraan angkutan berat tidak diizinkan.

e.2.2. Jalan H. Usman.(batas tanah sisi utara POS GIRO atau Kantor

Urusan Agama). Merupakan jalan lokal sekunder menghubungkan antar

kawasan dan perumahan. Jalan ini dibuat untuk rencana kecepatan paling

rendah 10 km/jam. Lebar jalan ini kurang lebih adalah 5 meter, dalam

ketentuannya, kendaraan angkutan barang dan bus tidak diizinkan melalui

jalan ini.

f) Pusat Perdagangan Lain

Wilayah pasar ciputat yang meliputi Masjid Agung Al-jihad, Kantor

Ranting Veteran, Niagara Teater kini terus berkembang seiring dengan

semakin banyak perubahan yang dialami oleh kotanya itu sendiri. Dengan

adanya fly over yang dibangun pada tahun 2007, telah memberikan pengaruh

terhadap tumbuhnya kegiatan-kegiatan perekonomian baru. Saat ini, di

tengah-tengah pasar ciputat muncul berbagai bentuk retail modern seperti Alfa

Mart dan Alfa Midi.

Page 74: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

1

BAB IV

ANALISIS DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP

KESEJAHTERAAN PEDAGANG TRADISIONAL CIPUTAT,

TANGERANG SELATAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai temuan dan analisis mengenai

Dampak Retail Modern terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional

Ciputat, Tangerang Selatan.

A. Dampak Retail Modern

Temuan studi ini menunjukkan adanya penurunan kinerja pedagang

pasar tradisional secara keseluruhan. Bab ini menganalisis secara khusus

kontribusi retail modern terhadap penurunan tersebut. Analisis kualitatif

mengawali diskusi pada bab ini, Para pedagang yakin bahwa di masa

mendatang, keberadaan retail modern bakal mengganggu keberadaan pasar

tradisional karena produk yang dijual tidak berbeda dengan harga yang sama

atau bahkan lebih rendah. Terlebih lagi, fasilitas dan infrastruktur di retail

modern menjamin tersedianya rasa aman dan kenyamanan yang lebih baik.

Tidak hanya itu, retail modern juga menyediakan potongan harga pada akhir

pekan.

Dari hasil pengamatan, terdapat beberapa faktor yang dapat

menjelaskan mengapa pasar tradisional sampai terkena dampak retail modern.

Pertama adalah faktor jarak antara pasar tradisional dan retail modern, di mana

pasar tradisional yang berada relatif dekat dengan retail modern, paling

banyak terkena dampak. Kedua, faktor yang terpenting adalah karakteristik

Page 75: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

2

konsumen pada pasar tradisional. Pasar tradisional yang pelanggan utamanya

dari kalangan kelas menengah ke atas, merasakan dampak yang paling besar

akibat kehadiran retail modern.

Pada tabel 7 diterangkan mengenai jarak antara retail modern dengan

lokasi pasar ciputat.

Tabel 7

Jarak Retail Modern dan Pasar Ciputat

SUPERMARKET TERDEKAT PASAR

TRADISIONAL Nama Jarak Tahun dibuka

Ramayana 200 m 2008

Carrefour 800 m 2008

Amanda 100 m 2008

Victoria 30 m 2008

Ciputat, Tangerang

Selatan

Alfa Mart Di dalam pasar 2008

Tidak semua jenis pedagang peneliti masukkan dalam penelitian,

peneliti membatasi pada 3 jenis komoditi pedagang. Yaitu Pedagang Buah,

Pedagan Sayuran, dan Pedagang Pakaian. Adapun jumlah ketiga pedagang

yang berjualan pada tahun 2009 - 2010 adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Jumlah 3 Komoditi Pedagang Pasar Ciputat1

NO. KOMODITI DAGANGAN JUMLAH

1. Pakaian 161 Pedagang

2. Sayuran 15 Pedagang

3. Buah 22 Pedagang

1 Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Data Pedagang Aktif

Tahun 2009.

Page 76: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

3

1. Pedagang Pakaian

Pedagang pakaian yang berjumlah 161 pedagang saat ini masih

mengharapakan keadaan yang sama seperti saat awal berjualan dahulu.

Mussarudin adalah salah satu pedagang pakaian yang saat ini masih berjualan

di pasar ciputat, beliau mengaku telah berdagang pakaian sejak tahun 1998.

Dari tahun awal berjualan, beliau mengaku bisa mendapatkan 1 sampai 2 juta

perharinya. ”dulu saya bisa berjualan sampai jam 2 atau jam 3 malam karena

ramainya pembeli”. Sejak tahun 2005 hingga sekarang, adalah tahun di mana

jumlah pendapatannya turun hingga 70%. ”kalau dulu saya bisa

berpenghasilan kisaran 2-3 juta, sekarang ngumpulin uang 500 ribu susahnya

bukan main”.2

Tabel 9 : Jumlah pendapatan pedagang pakaian dari tahun

2008 hingga 2010

Omzet Pakaian

2008 1.000.000 – 2.000.000

2009 1.000.0000

2010 200.000 – 300.000

Keberadaan retail modern di pasar ciputat, dirasakan menggangu oleh

para pedagang pakaian. Semua pedagang pakaian dan yang menjadi informan

penulis mengaku bahwa keberadaan retail modern seperti Ananda, Victoria,

Ramayana, dan Plaza Ciputat, sangat berdampak pada turunnya pendapatan

mereka. Ketidakmampuan bersaing dalam wilayah fasilitas belanja,

2 Wawancara Pribadi dengan Mussarudin. Salah Satu Pedagang Pakaian Pasar Ciputat. 15

November 2010.

Page 77: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

4

merupakan faktor dominan kenapa keberadaan pedagang pakaian di pasar

ciputat perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh para pelanggannya.

2. Pedagang Sayuran

Pedagang sayuran yang ada di pasar ciputat terhitung sedikit

jumlahnya, menurut data yang diambil dari PD. Pasar Niaga, jumlah pedagang

sayuran yang ada di pasar ciputat berjumlah 15 pedagang. Lokasi berjualan

mereka terpisah dibeberapa lokasi pasar, jenis sayuran yang dijual pun

berbeda jenis diantara sesama pedagang yang lain. Ibu Titiek merupakan salah

satu pedagang sayuran di pasar ciputat, beliau berjualan sejak tahun 1998.

Tahu, oncom, daun singkong, daun bayam, merupakan diantara jenis barang

yang didagangkan Ibu Titiek. Dari tahun 1998 sampai 2005, omzet yang

didapatkan Ibu Titiek bisa mencapai 500 – 800 ribu/hari. Namun sejak tahun

2005 hingga sekarang, barang dagangan Ibu Titiek hanya dapat menghasilkan

omzet sekitar 100 – 200 ribu/hari.3

Tabel 10 : Jumlah pendapatan pedagang sayuran dari tahun

2008 hingga 2010

Omzet Sayuran

2008 1.000.000 – 1.500.000

2009 500.000 – 1.000.000

2010 100.000 – 200.000

Keberadaan retail modern sebenarnya tidak terlalu berdampak

signifikan terhadap pedagang sayuran yang berjualan di pasar ciputat. Alasan

3 Waancara Pribadi dengan Titiek. Salah Satu Pedagang Sayuran Pasar Ciputat. 15 November

2010.

Page 78: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

5

lain yang ditemukan mengenai kenapa terjadi penurunan jumlah pendapatan

dan kondisi kesejahteraan pada pedagang sayuran adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya harga bahan bakar minyak yang berimbas pada

naiknya harga sayur-sayuran, sehingga mengakibatkan turunnya

permintaan atau daya beli masyarakat.

b. Tidak terkelolanya pasar tradisional dengan baik sehingga

mengakibatkan malasnya konsumen untuk datang berbelanja di

pasar tradisional.

c. Tidak adanya pengaturan harga pasti diantara sesama pedagang,

sehingga pedagang yang mampu menjual termurahlah yang bisa

didatangi konsumen.

3. Pedagang Buah

Buah merupakan komoditas penting, yang di mana keperluan manusia

untuk memakan buah telah menjadikannya gaya hidup. Buah merupakan

asupan vitamin yang diperlukan manusia setiap harinya, sehingga tidak heran

usaha menjual berbagai jenis buah merupakan sebuah kegiatan usaha yang

berpotensi untung.

Pedagang buah di pasar ciputat terhitung sedikit jumlahnya, sama

seperti pedagang sayuran. Menurut data PD. Pasar Niaga Kerta Raharja,

jumlah pedagang buah di pasar ciputat yang tercatat berjumlah sekitar 22

pedagang. Lokasi yang menjadi area berjualan pedagang buah tersebar di

seluruh area pasar ciputat.

Page 79: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

6

Bapak kiwing merupakan salah satu pedagang buah yang berjualan di

pasar ciputat. Beliau telah berjualan buah di pasar ciputat sejak tahun 1990,

alasan kenapa beliau berdagang di pasar cipuata adalah karena mudahnya

akses pembeli untuk datang ke pasar ciputat.4

Sama halnya dengan pedagang sayuran, pedagang buah juga

mengalami penurunan jumlah pendapatan. Dari tahun awal berjualan sampai

tahun 2008, omzet yang didapatkan pedagang buah bisa mencapai 1 – 1.5

juta/hari. Namun sejak tahun 2008 hingga sekarang, para pedagang buah

hanya dapat menghasilkan omzet sekitar 200 – 300 ribu/hari.

Tabel 11 : Jumlah pendapatan pedagang buah dari tahun

2008 hingga 2010

Omzet Sayuran

2008 1.000.000 – 1.500.000

2009 500.000 – 1.000.000

2010 100.000 – 200.000

Beberapa faktor yang menyebabkan turunnya pendapatan pedagang

buah adalah sebagai berikut :

a. Munculnya retail modern di sekitar area berjualan pedagang buah

di pasar ciputat.

b. Meningkatnya harga bahan bakar minyak yang berimbas pada

naiknya harga sayur-sayuran, sehingga mengakibatkan turunnya

permintaan atau daya beli masyarakat.

4 Wawancara Pribadi dengan Kiwing. Salah Satu Pedagang Buah Pasar Ciputat. I5 November

2010.

Page 80: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

7

c. Tidak terkelolanya pasar tradisional dengan baik sehingga

mengakibatkan malasnya konsumen untuk datang berbelanja di

pasar tradisional.

d. Tidak adanya pengaturan harga pasti diantara sesama pedagang,

sehingga pedagang yang mampu menjual termurahlah yang bisa

didatangi konsumen.

B. Sifat Persaingan Dalam Pasar

Tabel 12 mencatat tentang persentase dari parsaingan dan strategi yang

ada di Pasar Ciputat.

Tabel 12. Persaingan dan Strategi (%)

Pesaing Terberat % Strategi untuk Menarik Pembeli %

Ramayana 32,9 Sopan-santun 37,6

Victoria 27,5 Menjamin kualitas barang 19,9

Ananda 17,9 Diskon 12,8

Plaza Ciputat 5.4 Menambah keanekaragaman produk 9.1

Mini Market 2.5 Pengelolaan barang yang lebih baik 3.4

Pedagang Asongan 1.0 Prioritas bagi pembeli rutin 2.5

Tabel 13 menerangkan tentang perubahan omzet pedagang pada tahun

2008 hingga sekarang.

Tabel 13. Rata-rata Perubahan Proporsional dalam Keuntungan dan Omzet

Pedagang di Pasar Tradisional, 2008 – 2010 Metode DiD

Omzet Pakaian Sayuran Buah

2008 1.000.000 – 2.000.000 1.000.000 – 1.500.000 1.000.000 – 1.500.000

2009 1.000.0000 500.000 – 1.000.000 500.000 – 1.000.000

Page 81: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

8

2010 200.000 – 300.000 100.000 – 200.000 200.000 – 300.000

C. Manajemen atau Pengelolaan

Aspek manajemen yang dianalisis dalam bab ini adalah terkait dengan

permasalahan dan analisanya tentang organisasi dan sistem manajemen yang

diterapkan dalam pengelolaan pasar ciputat.

Beberapa masalah yang ditemukan dan terkait dengan aspek

manajemen adalah sebagai berikut :

1. Manajemen pasar belum merupakan satu kesatuan kerja. Dalam

konteks ini manajemen masih dilaksanakan secara terpisah dan belum

menjadi satu kesatuan. Beberapa unit manajemen yang terdapat dalam

pasar meliputi unit pengelola pasar, unit pengelola keamanan, unit

pengelola perparkiran, dan unit pengelola kebersihan.

Dari aspek unit pengelola pasar, pengelolaan pasar ciputat

dilaksanakan oleh PD. Pasar Niaga Kerta Raharja yang merupakan

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Kabupaten

Tangerang. Hal ini sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh PD.

Pasar Niaga Kerta Raharja dalam melakukan pengelolaan Pasar

Ciputat.

Dari unit pengelolaan keamanan, fungsi keamanan pasar ciputat masih

dilaksanakan di luar kendali PD. Pasar Niaga Kerta Raharja.

Terpisahnya unit pengelolaan keamanan ini menimbulkan dampak

tersendiri di mana fungsi keamanan dalam upaya mewujudkan

keamanan dan ketertiban pasar ciputat cenderung tidak optimal.

Page 82: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

9

Dari unit pengelolaan parker, fungsi perparkiran pasar ciputat masih

dilakukan secara terpisah di luar unit pengelola pasar. Pengelolaan

parker yang dilakuka secara terpisah cenderung menyebabkan tidak

optimalnya fungsi perparkiran baik dari sisi tanggungjawab keamanan

kendaraan yang diparkir serta tidak optimalnya penerimaan retribusi

parker yang diterima oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.

Tidak optimalnya fungsi perparkiran juga berpotensi mengganggu

ketertiban dan kelancaran lalu lintas kendaraan yang berada di sekitar

pasar. Selain itu berpotensi juga mengurangi minat masyarakat yang

ingin berkendara pribadi menuju pasar ciputat.

Dari aspek unit pengelola kebersihan, fungsi pengelola kebersihan

masih dilakukan secara terpisah dari PD. Pasar Niaga Kerta Raharja.

Pengelolaan kebersihan yang dilakukan secara terpisah tersebut

berdampak pada tidak optimalnya fungsi kebersihan pasar. Hingga saat

ini, masalah penumpukan sampah di pasar ciputat belum dapat

diselesaikan dengan baik. Menumpuknya sampah di pasar ciputat ini

memang disebabkan karena belum tersedianya fasilitas Tempat

Pembuangan Sampah (TPS) yang disediakan Kota Tangerang Selatan.

Selain berdampak pada menurunnya kualitas sanitasi lingkungan,

menumpuknya sampah juga menyebabkan menurunnya omzet

penjualan pada pedagang. Meskipun telah dioperasikan mesin

penghancur sampah melalui SIPESAT atau Sistem Pengelolaan dan

Pengolahan Sampah Terpadu sejak maret 2010, tetapi masalah

penumpukan sampah masih terjadi.

Page 83: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

10

2. Tidak adanya rentang kendali antara PD Pasar Niaga Kerta Raharja

sebagai pengelola pasar ciputat dengan Pemerintah Kota Tangerang

Selatan yang cenderung berdampak pada lemahnya fungsi kontrol dan

pengawasan dalam pengelolaan pasar.

Tabel 14: Analisis SWOT dalam Aspek Pengelolaan

FAKTOR INTERNAL

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)

1 ASPEK PENGELOLAAN

Pengalaman pengelola yang cukup lama dalam pengelolaan pasar tradisional

1 ASPEK PENGELOLAAN

Struktur fungsi operasional pasar yang masih harus disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan utama dalam ketertiban dan keamanan, pengelolaan sampah dan ancaman kebakaran

2 Kondisi sosial pengelola yang tinggi dengan masyarakat pedagang

2 Pengelolaan pasar belum merupakan suatu kesatuan kerja, fungsi keamanan di luar kendali PD. Pasar

FAKTOR EKSTERNAL

PELUANG (O) ANCAMAN (T)

1 ASPEK PENGELOLAAN

Restrukturisasi fungsi operasional

2 ASPEK PENGELOLAAN

Tidak adanya rentang kendali antara PD. Pasar sebagai pengelola dengan pemerintah

2 Kemitraan dalam sistem pengelolaan pasar

2 Intervensi pihak-pihak tertentu kea rah penguasaan pedagang, pedagang sulit dikendalikan

Tabel 15 coba menggambarkan tentang penyebab lesunya usaha di

Pasar Ciputat.

Page 84: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

11

Tabel 15. Penyebab Kelesuan Usaha di Pasar Tradisional (%)

PENYEBAB %

Kurangnya jumlah pembeli 67.2

Meningkatnya persaingan dengan pedagang lain 44.8

Meningkatnya persaingan dengan pasar modern 41.8

Kurangnya pengelolaan dari PD Pasar 56.8

Harga lebih tinggi 37.7

Meningkatnya persaingan dengan PKL 32.2

Kondisi pasar yang semakin memburuk 40.8

Catatan: Jawaban dari pedagang yang mengklaim pernah mengalami penurunan omzet dan keuntungan.

Page 85: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Studi ini mengkaji terhadap dampak-dampak dari timbulnya Retail

Modern pada Pedagang Pasar Tradisional Ciputat, Tangerang Selatan. Kajian

ini utamanya menggunakan analisis dampak dengan metode penelitian

kualitatif. Metode kualitatif menggunakan metode analisis SWOT dan metode

analisis difference-in-difference (DiD). Metode kualitatif meliputi wawancara

mendalam dengan pengelola pasar tradisional dan pedagang pasar tradisional.

Dalam studi ini, periode data awal (baseline) ditetapkan pada 2008

untuk menjamin agar pedagang relatif masih memiliki ingatan yang baik akan

keadaan pada waktu tersebut. Selain itu, kehadiran retail modern dimulai pada

2008, yang membuat tahun tersebut cocok sebagai baseline.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keberadaan retail modern

merupakan salah satu dampak dari turunnya jumlah pendapatan dan kondisi

kesejahteraan pedagang di pasar ciputat.

Antara tahun 2008 sampai tahun 2010, ketiga pedagang yang menjadi

objek dari penelitian dampak ini mengalami penurunan omzet sampai dengan

70%. Di mana ketiga pedagang tersebut hanya dapat mendapatkan omzet tiga

ratus ribu rupiah perharinya, berkurang 70% dari sebelumya. Di mana

sebelumnya bisa memperoleh 1 sampai 2 juta rupiah perharinya.

Page 86: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

2

Omzet Pakaian Sayuran Buah

2008 1.000.000 – 2.000.000 1.000.000 – 1.500.000 1.000.000 – 1.500.000

2009 1.000.0000 500.000 – 1.000.000 500.000 – 1.000.000

2010 200.000 – 300.000 100.000 – 200.000 200.000 – 300.000

Ketidakberfungsiannya aturan mengenai anti monopoli dan persaingan

pasar, merupakan episentrum dari menurunnya kondisi kesejahteraan

pedagang pasar tradisional yang diukur melalui jumlah pendapatannya.

Hal ini secara khusus ditemukan pada pedagang pakaian. Secara

khusus retail modern telah diidentifikasi sebagai penyebab utama kelesuan

usaha pedagang pakaian selain kurang diperhatikannya pengelolaan pasar.

Analisis dampak kualitatif mengungkapkan hasil untuk berbagai

indikator kinerja pasar tradisional, seperti keuntungan, omzet, dan persaingan.

Di antara ketiga indikator kinerja tersebut di atas, retail modern secara

signifikan berdampak pada pendapatan dan persaingan dengan pedagang pasar

ciputat. Hasilnya menunjukkan bahwa pelanggan cenderung pergi ke retail

modern bila keberadaan pasar dekat dengan retail modern, dan demikian

sebaliknya.

Kisah sukses pasar tradisional di Bumi Serpong Damai (BSD),

Tangerang, yang tetap dapat mempertahankan pelanggannya meskipun di

sekitarnya telah dibangun beberapa retiail modern, seharusnya dapat menjadi

inspirasi bagi keberadaan pasar-pasar tradisional lainnya. Kebersihan,

keamanan, lahan parkir yang luas, dan fasilitas umum yang memadai tersedia

di pasar ini. Ini membuktikan bahwa pasar tradisional yang kompetitif mampu

bersaing dan hadir bersama dengan retail modern.

Page 87: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

3

B. Saran dan Rekomendasi

Rekomendasi kebijakan dalam rangka menjamin berkembangnya pasar

tradisional, sebagai implikasi dari temuan studi ini, berkisar pada upaya

peningkatan daya saing pasar tradisional. Hal ini melibatkan beberapa strategi.

1. Pertama adalah perbaikan infrastruktur yang mencakup terjaminnya

kesehatan yang layak, kebersihan yang memadai, cahaya yang cukup, dan

keseluruhan kenyamanan lingkungan pasar. Konstruksi pasar berlantai tiga

tidak disukai para pedagang karena para pelanggan enggan untuk

berbelanja di lantai atas. Untuk itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan

dan PD Pasar Niaga Kerta Raharja seyogyanya mengubah cara pandang

agar tidak melihat pasar tradisional sebagai sumber pendapatan semata.

Mereka harus secara nyata berinvestasi pada perbaikan Pasar Ciputat dan

menetapkan standar layanan minimum. Ini tentu juga berimplikasi pada

penunjukkan orang-orang yang tepat sebagai pengelola dan memberikan

kewenangan yang cukup untuk mengambil keputusan sehingga mereka

tidak bertindak sekadar sebagai pengumpul retribusi semata. Juga penting

untuk meningkatkan kinerja pengelola pasar apakah melalui pelatihan atau

evaluasi berkala. Lebih lanjut, pengelola pasar harus secara konsisten

melakukan koordinasi dengan para pedagang untuk mencapai pengelolaan

pasar yang lebih baik.

2. Kedua, pemkot dan pengelola pasar seharusnya mengorganisasikan para

retail modern, dengan menegakkan aturan yang melarang mereka

membangun lapaknya di sekitar pasar.

Page 88: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

4

3. Rekomendasi ketiga berkenaan dengan para pedagang sendiri.

Kebanyakan pedagang tidak memiliki pilihan kecuali harus membayar

tunai kepada para pemasok dan menggunakan modal sendiri untuk

kegiatan bisnisnya. Di satu sisi, hal ini menjadi hambatan bagi ekspansi

usaha, namun di sisi lain, ini berarti bahwa para pedagang harus menerima

semua risiko yang berhubungan dengan usahanya. Mengingat tidak

lazimnya penyediaan jaminan bagi sebuah usaha, maka para pedagang

menjadi kelompok yang rentan terhadap setiap guncangan kecil sekalipun.

Karena itu, upaya mengkaji jenis asuransi yang cocok bagi para pedagang

menjadi penting artinya dan membantu mereka bila membutuhkan modal

tambahan untuk pendanaan perluasan usahanya.

4. Terakhir, kondisi yang tersingkap dalam studi ini mengarah pada perlunya

kebijakan yang menyeluruh mengenai retail modern, termasuk peraturan

untuk isu-isu seperti hak dan tanggung jawab pengelola pasar dan pemkot,

serta sanksi kepada mereka yang melanggar peraturan. Meskipun beberapa

daerah menganggap perlu untuk memiliki peraturan yang terpisah,

perbaikan pada peraturan yang ada seharusnya sudah cukup. Hal yang

lebih penting adalah menjamin bahwa semua pemangku kepentingan

memahami peraturan tersebut dan semua tingkat pemerintahan hendaknya

bertindak berdasarkan aturan. Demi menjamin persaingan yang sehat

antara pedagang pasar tradisional dan peritel modern, pemkot dan pemda

perlu memiliki mekanisme kontrol dan pemantauan untuk menjaga agar

arena persaingan tetap adil.

Page 89: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial:

Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan. Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 1-10.

Ali Mauludi AC, “Statistik I Penelitian Islam dan Sosial”. (Jakarta: PT. Prima

Heza Lestari, 2006) Edisi I Cet. I, h. 3 Analisis SWOT, artikel dikses pada tanggal 02 November 2010 dari

http://blog.unila.ac.id/redha/2009/02/23/analisis-swot-pengertian-swot-pengantar-swot/

A.C. Nielsen (2005) Asia Pacific Retail and Shopper Trends 2005 [online] Artikel

diakses pada tanggal 02 November 2010 Baker, Judy (2000) Evaluating the Impact of Development Projects on Poverty:

A Handbook for Practitioners. Washington DC: Bank Dunia

BI, “Pemda dinilai tak serius bina pasar tradisional”, dalam Bisnis Indonesia, Jasa & Perdagangan, Rabu, 08 Oktober 2003.

“Bisnis Waralaba Semakin Menggeliat” artikel diakses pada 28 oktober 2010 dari

http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html. Canda dan Furman, Keberagaman Agama dalam Praktek Pekerjaan Sosial

(Spiritual Diversity in Social Work Practice: The Heart of Helping).

CESS (1998), “Dampak Krisis Ekonomi dan Liberalisasi Perdagangan terhadap Strategi dan Arah Pengembangan Pedagang Eceran Kecil-Menengah di Indonesia”, November, TAF dan USAID, Jakarta.

CPIS (1994) Perdagangan Eceran di Indonesia: Skala Kecil vs Skala Besar.

Jakarta: Center for Policy and Implementation Studies. Daniel Suryadarma, Studi Bank Dunia Mengenai Supermarket di Indonesia,

SMERU. 2007.

Dwi Anggraini Puspa Ningrum, Rona Pasar Ciputat, Ciputat, Tangerang Selatan. Artikel diakses pada tanggal 18 Oktober 2010 dari www.akumassa.co.id.

DR. Yusuf Qardhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan, (Gema Insani Press,

Jakarta, 1995), h. 50.

E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998. H. 18

Page 90: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

Gunadi, YS. Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta: PT. Gramedia Indonesia. 1998. h. 85

Jenis-jenis Pasar. Artikel diakses pada tanggal 02 November 2010 dari

http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html. Jumlah Penduduk Ciputat. Artikel diakses pada tanggal 24 November 2010 dari

Http://Batavia.co.id.2010/GubernurBanten.html. Kajian dan Evaluasi Pasar Ciputat. Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja

Kabupaten Tangerang. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 2001. h. 849 Koran Kontan, “Gubernur DKI Melarang Pemberian Izin Mini Market Baru”, 25

Desember 2006 Lihat Jurnal Depok, Bappeda Kota Depok and BPS Kota Depok (2006) ’Kota

Depok dalam Angka 2005.’ Jakarta: Bappeda Kota Depok. Matahari Putra Prima (2006) Laporan Tahunan 2005. Jakarta: PT Matahari Putra

Prima Tbk Moh. Nasir D. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993 h. 405 Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Data

Pedagang Aktif Tahun 2009. Pengertian Pasar. Artikel diakses pada tanggal 02 November 2010 dari

http://anton-djakarta.blogspot.com.pasar-tradisional-vs-pasar-retail.html

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 53/M-

DAG/PER/12/2008 “Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern” diakses dari http://www.google-persaingan pasar.com

Pemerintah dan DPR RI, Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 1974. Reardon, Thomas and Rose Hopkins (2006) ’The Supermarket Revolution in

Developing”. Diterbitkan dalam European Journal of Development Research.

Rencana Strategis Kecamatan Ciputat tahun 2010.

Suud, Muhammad. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2006.

Page 91: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

Traditional Markets and Small Retailers in the Urban Centers.’ Mimeo. Jakarta: SMERU Research Institute.

Wawancara Pribadi dengan Mussarudin. Salah Satu Pedagang Pakaian Pasar Ciputat. 15 November 2010.

Waancara Pribadi dengan Titiek. Salah Satu Pedagang Sayuran Pasar Ciputat. 15

November 2010. Wawancara Pribadi dengan Kiwing. Salah Satu Pedagang Buah Pasar Ciputat. I5

November 2010.

Page 92: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 93: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

Acuan Wawancara Mendalam

Pewawancara : Ahmad Reza S.

Responden : PD. PASAR NIAGA KERTA RAHARJA KABUPATEN

TANGERANG

No.

Daftar Pertanyaan

Alternatif Jawaban

1 Sejarah berdiri PD. PASAR

JAYA?

Hari Tanggal? Bulan? Tahun?

Para Pendiri?

Alasan Didirikan?

2 Profil dan struktur organisasi

PD. PASAR JAYA

Struktur organisasi terbaru sampai

dengan 2010?

3 Sejarah Terbentuknya Pasar

Tradisional Ciputat

Alasan komersil?

Alasan lainnya…..

4 Apa saja tantangan dan

hambatan terhadap pengelolaan

Pasar Tradisional Ciputat

Tantangan dan hambatan dari

dalam?

Tantangan dan hambatan dari luar?

5 Masalah yang terjadi di pasar

tradisional ciputat

Pendapatan?

Pemasaran?

Fasilitas?

6 Sampai dengan tahun 2010, ada

berapa pedagang yag terdapat di

Pasar Tradisional Ciputat

Pedagang sayur?

Pedagang buah?

Pedagang pakaian?

7 Apakah ada model pengelolaan

terhadap pengusaha pasar

Retail modern?

Pasar tradisional?

8 Kapan retail modern mulai Hari Tanggal? Bulan? Tahun?

Page 94: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

beroperasi di wilayah sekitar

pasar tradisional

Carrefour?

Alfa Mart?

Alfa Midi?

9 Apakah ada dampak dari retail

modern terhadap kesejahteraan

pedagang pasar tradisional

Pedagang sayur?

Pedagang buah?

Pedagang pakian?

10 Apakah ada pengaplikasian

terhadap UU No 5. Tahun 1999

Model pengaplikasian?

Lainnya….

11 Dari tahun 2009 sampai

sekarang, apakah ada pedagang

yang gulung tikar akibat

didirikannya retail modern

Pedagang sayur?

Pedagang buah?

Pedagang pakaian?

Page 95: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

Acuan Wawancara Mendalam

Pewawancara : Ahmad Reza S.

Responden : PEDAGANG PASAR TRADISIONAL CIPUTAT

No.

Daftar Pertanyaan

Alternatif Jawaban

1 Sejak kapan mulai berjualan di

pasar ciputat

Hari Tanggal? Bulan? Tahun? Alasan berjualan?

2 Barang yang dijual

3 Apakah ada pungutan atau biaya

lain untuk berjualan di pasar

ciputat

Biaya lapak Biaya lainnya…..

4 Bagaimana omset atau

pendapatan ketika berjualan di

pasar ciputat

Tahun atau bulan awal berjualan Tahun-tahun atau bulan-bulan

seterusnya

5 Masalah yang terjadi di pasar

tradisional ciputat

Pendapatan? Pemasaran? Fasilitas?

6 Selain di ciputat, apakah juga

berjualan di tempat lain

7 Apa pendapat tentang

didirikannya pasar modern

Carrefour Alfa Mart atau Alfa Midi Lainnya …

8 Apakah ada pengaruh dari

didirikannya pasar modern

Pendapatan Pemasaran Lainnya …

Page 96: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

Peraturan mengenai Usaha Ritel di Indonesia: Tingkat Nasional, Depok, dan Bandung Tingkat Nasional

1. Keputusan Presiden No. 118/2000 tentang Perubahan dari Keputusan Presiden No. 96/2000 tentang Sektor Usaha yang Terbuka dan Tertutup dengan Beberapa Syarat untuk Investasi Asing Langsung 2. SKB Menteri Perindustrian dan Perdagangan dan Menteri Dalam Negeri No. 145/MPP/Kep/ 5/97 dan No. 57/MPP/1997 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan 3. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 261/MPP/Kep/7/1997 tentang Pembentukan Tim Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan Pusat 4. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 402/MPP/Kep/11/1997 tentang Ketentuan Perizinan Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing 5. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 420/MPP/Kep/10/1997 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar dan Pertokoan 6. Surat Edaran Dirjen PDN No. 300/DJPDN/IX/97 tentang Prosedur Perizinan Pasar Modern 7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.23/MPP/Kep/1/1998 tentang Lembaga lembaga Usaha Perdagangan 8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.107/MPP/Kep/2/1998 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pasar Modern 9. Lampiran Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.107/MPP/Kep/2/1998 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Pasar Modern 10. Peraturan Menteri Perdagangan No.10/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Izin Usaha Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing 11. Peraturan Menteri Perdagangan No.12/M-DAG/PER/3/2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba 12. Rancangan Peraturan Presiden tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Modern dan Toko Modern. Pemda Depok 1. Perda Kota Depok No. 49/2001 tentang Izin Gangguan 2. Perda Kota Depok No. 23/2003 mengenai Pasar di Kota Depok Pemda Kota/Kabupaten Bandung 1. Perda Kabupaten Bandung No. 3/1994 tentang Pengelolaan Pasar di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung 2. Perda Kabupaten Bandung No. 27/1996 tentang Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Bandung 3. Keputusan Walikota Bandung No. 382/2000 tentang Pengelompokan Kelas Pasar dan Standar Harga Jual Tempat Berjualan di Kota Bandung 4. Keputusan Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandung No. 22 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kepala Pasar 5. Kumpulan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Pasar di Kota Bandung 6. Rencana Peraturan Daerah tentang Pasar Modern dan Toko Modern 7. Panduan Pelayanan Sistem Satu Atap 8. Perda No. 19/2001 tentang Manajemen Pasar di Kota Bandung 9. Keputusan Walikota No. 644/2002 tentang Tarif untuk Kebersihan di Kota Bandung 10. Rancangan Perda tentang Pasar Modern dan Toko Modern

Page 97: DAMPAK RETAIL MODERN TERHADAP KESEJAHTERAAN PEDAGANG PASAR ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5836/1/AHMAD... · bisa memperoleh 1 sampai ... Tabel 6 Regulasi Berkenaan

LAMPIRAN VIII Surat Pembaca (Kompas, Jumat, 18 Februari 2000)

Box 3. Surat Pembaca: Belanja di Pasar Tradisional (Kompas, Jumat 18 Feb 2000) http://www.kompas.com/kompas-cetak/0002/18/opini/reda04.htm Soal pemberitaan di media massa, tentang pedagang eceran dan pasar tradisional terancam oleh hadirnya hipermarket. Sebagai ibu rumah tangga, pasti hafal dengan harga sebagian besar barang keperluan sehari-hari. Sebetulnya bukan peraturan letak hipermarket (di dalam atau luar kota) yang menentukan tersingkirnya pasar tradisional atau pedagang eceran. Yang menentukan adalah kenyamanan dan harga di tempat berbelanja tersebut. Pasar tradisional tidak mungkin tersingkir kalau dikelola dengan baik. Nikmatnya berbelanja di pasar ini, bisa tawar-menawar dan berkenalan dengan pedagang secara pribadi – mereka cukup ramah dan sayur atau buah yang dijual lebih murah dibanding di supermarket. Namun, yang membuat segan mendatangi pasar tradisional adalah kotor dan terkadang becek serta harus berdesakan karena umumnya setiap tempat yang harusnya untuk jalan diisi oleh pedagang yang memajukan barang dagangannya dengan semaunya. Kondisi itu dibiarkan oleh pengelola pasar, dan konsumen sering menjadi korban pencopetan. Faktor lain adalah kaki lima yang menutup sebagian besar kios sehingga menghalangi konsumen yang berbelanja di kios, di samping kaki lima juga menempati jalan masuk ke pasar-pasar dan menjadi mangsa pemungut pungli petugas pengelola pasar. Usul saya, adakan perlombaan antarpasar dan pengelola pasar yang tidak becus dipecat atau dimutasikan. Perlombaan diadakan setahun sekali dan dinilai oleh masyarakat (pengunjung diberi formulir untuk diisi). Nama dan nomor kios pedagang yang jorok diumumkan sehingga mereka cenderung menjaga kebersihan. Ny S Karyadi, Bogor Jabar