dan ntt buahkan hasil pemadaman di kalbar -...

1
Media Indonesia, Neraca, 31 Juli 2017

Upload: lammien

Post on 09-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dan NTT Buahkan Hasil Pemadaman di Kalbar - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/3587/9ad3e34d_Jun17-SumberdayaSewa... · langkah awal untuk menggali informasi,” kata

NEGARA diperkirakan mende-rita kerugian miliaran rupiah atas hilangnya ribuan burung kacer dan murai yang disitaKantor Bea dan Cukai Batam,Kepulauan Riau, pertengahanJuli. Karena itu, Komisi I DPRDKota Batam berencana menye-lidiki kasus tersebut.

“Kami akan mengambil Bea dan Cukai Batam untuk me-

minta penjelasan soal itu. Rapat dengar pendapat itu sebagai langkah awal untuk menggali informasi,” kata Ke tua Komisi I DPRD Kota Batam, Budi Mar-dianto, kemarin.

Bila dalam rapat itu ditemu-kan indikasi kesengajaan, yangakan menimbulkan kerugiannegara, pihaknya akan me-minta penegak hukum untuk

menindaklanjuti kasus ini. “Kami akan mempertanyakankarena kasus itu menjadi per-tanyaan masyarakat.”

Ia menilai dugaan hilangnyabarang bukti ribuan murai itu merupakan tindakan serius sehingga harus menjadi per-hatian bersama. Apalagi, jika dihitung secara matematis,nilai kerugian negara bisa men-

capai miliaran rupiah. “Satu murai bisa dihargai

Rp1 juta-Rp3 juta. Kalau ribuan, jumlahnya bisa miliaran ru-piah,” tandas Budi.

Kala ditemui secara terpisah, Kepala Seksi Layanan Infor-masi Bea dan Cukai Kota Batam,Ferdinan Ginting, menyatakan burung sitaan itu mati saat ditempatkan dalam kandang

di belakang kantor. “Karenaruang terbatas, burung itu ba-nyak yang mati.”

Sebanyak 4.280 burung kacerdan murai yang disita petugasBea dan Cukai Batam pada 20Juli, itu, berasal dari Malaysia.

Di Sebatik, Kabupaten Nunu-kan, Kalimantan Utara, TNI-AL menyita 125 kepiting dalam kondisi bertelur. (HK/VR/N-2)

WARGA asal Nias, yang jadi korban tsunami 2005, sampai kemarin, hidup dalam kon-disi memprihatinkan. Sabtu (29/7), Wali Kota Medan,Sumatra Utara, HT Dzulmi El-din S, menyambangi mereka yang tinggal di Lingkungan XIV, Kelurahan Brayan Barat I, Kecamatan Medan Timur.

Wali kota juga menye-rahkan sumbangan yangdikumpulkan Pemkot Medan yang bekerja sama denganYayasan Surya Kebenaran In-ternasional (YSKI). Bantuanberupa roti kaleng, gula pa-sir, teh, baju, tas, dan buku.

Jumlah korban tsunamiasal Nias di lingkungan itu mencapai 60 kepala kelu-arga. Mereka menempati rumah papan sangat seder-hana. Warga menyebut itu sebagai Kampung Tsunami.

“Bantuan ini diharapkandapat membantu meri -ngankan warga. Sekecil apapun bantuan yang diberikan tentu sangat membantu me-reka,” kata Dzulmi.

Ia mengajak masyarakatuntuk peduli dan menyisih-kan rezeki untuk membantumereka. “Rezeki yang kita sumbangkan tidak akanmembuat kita kekurangan.”

Ketua YSKI dokter gigi

Anita menyatakan kehi-dupan warga korban tsu-nami sangat memprihatin-kan. “Penghasil an mereka kebanyakan masih di bawahUMK.”

Di Kabupaten ManggaraiBarat, Nusa Tenggara Timur, Kapal Layar Motor Versage Jaya, GT 43, yang mengang-kut 19 mahasiswa Univer-sitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, tenggelam diSelat Lintas dalam TamanNasional Komodo. Seluruhmahasiswa, dua nakhoda, dan tiga anak buah kapal se-lamat. Mereka sudah dibawa ke Labuan Bajo.

“Kecelakaan itu terjadi ka-rena kapal menabrak karang, miring, dan akhirnya tengge-lam,” kata Kepala Kantor SAR Kupang Gede Ardana.

Satu long boat yang me-muat kayu olahan juga teng-gelam di perairan Pulau Sadau, Tarakan, Kalimantan Utara. “Dari tiga penumpang, dua selamat dan satu masih dicari,” kata Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara, Mujiono.

Kenahasan terjadi karenakapal itu dihantam gelom-bang besar. Dua penumpangselamat karena memegang kayu pecahan kapal. (PS/PO/JL/VR/LD/RF/N-2)

AKHMAD [email protected]

SELAIN berupaya me-madamkan kebakaran hutan dan lahan (kar-hutla) di Sumatra, Ke-

menterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga berkon-sentrasi menanggulangi hal serupa di Kalimantan Baratdan Nusa Tenggara Timur. Ha-silnya, di Kalbar, jumlah titik api turun dari 126 ke 114.

“Di NTT, penurunan sudah mencapai 50%. KementerianLHK terus berupaya mengen-

dalikan kebakaran hutan dan lahan bersama Badan Nasio-nal Penanggulangan Bencana, BPBD, Polri, TNI, dan pemerin-tah daerah,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di Salatiga, Jawa Tengah, kemarin.

Ia menambahkan pema-daman dan pemantauan di-lakukan melalui darat, udara, dan satelit. Masyarakat jugadilibatkan.

Jika pemadaman dari darat sulit, dilakukan pengeboman air dari udara. Khusus di Kali-mantan Barat, dua helikopter, yang semula disiagakan di

Kalimantan Selatan sudah dikerahkan dan melakukan pemadaman lewat udara.

Soal penyebab kebakaran,sampai saat ini, lanjut dia, masih diakibatkan ulah warga atau petani. Mereka memba-kar lahan untuk membuka lahan pertanian karena tidak memerlukan modal besar.

“Secara aturan memang boleh, tapi harus diatur dan harus ada sekat-sekat untuk mengendalikan api,” tegas Menteri.

Kepala Pusat Data, Infor-masi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho sepakat ke-bakaran lahan terjadi akibat pembukaan areal pertanian di lahan gambut. “Meskipunsudah dilarang dan dilaksana-kan patroli hingga ke pelosok,

kenyataannya masih banyak terjadi pembakaran hutan dan lahan.”

Sampai kemarin, lanjut dia, titik api di Kalbar tersebar di Sintang, Kapuas Hulu, Sanggau, Landak, Melawi, Bengkayang, Sekadau, dan Ketapang.

Koordinator ManggalaAgni Kalimantan Barat Sahat Irawan Manik mengatakanstrategi utama dalam penang-gulangan kebakaran hutan dan lahan ialah patroli untuk pen-cegahan dini, juga sosialisasi kepada masyarakat.

Asap berkurangDi Aceh Barat, Gubernur

Aceh Irwandi Yusuf langsungmendatangi lokasi kebakaran di Gampong Suak Raya, Ke-camatan Johan Pahlawan.

Sebelumnya, dengan pesawatmiliknya, ia melakukan pan-tauan bekas areal kebakaranseluas 79 hektare itu. “Sayalihat masih ada sejumlah ti-tik yang mengeluarkan asap. Jumlahnya memang sudahjauh berkurang,” jelas Ir-wandi.

Ia menegaskan Pemprov Aceh melarang pemanfaatan lahan gambut jadi kawasan perkebunan. Apalagi prosespembersihan lahan dilakukan dengan cara membakar.

Ia yakin api di lokasi itu ti-dak terpantik sendiri. “Jelas ada pembakarnya. Karenaitu, saya mendesak kepolisian menangkap pelaku dan aktor di balik kejadian ini.”

Dari Bangka Belitung, Gu-bernur Erzaldi Rosman Djohan meminta warganya berkebun, tapi tidak membuka lahan de-ngan cara membakar. “Saat ini, titik panas mulai muncul di Bangka. Karena itu, petani diimbau jangan membakar lahan dan warga jangan sem-barangan membuang puntung rokok,” tandasnya. (AR/FD/RF/LN/WJ/BB/YK/N-2)

ISEI KUNJUNGI DMPA: Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Muliaman D Hadad (kanan), Ketua ISEI Cabang Jakarta Halim Alamsyah (tengah), dan Direktur Asia Pulp and Paper Suhendra Wiriadinata, memanen melon di lahan pertanian binaan program Desa Makmur Perduli Api (DMPA) APP Sinar Mas di Kabupaten Siak, Riau, kemarin. ISEI melakukan kunjungan ke petani DMPA untuk mencari model kerja sama program tanggung jawab sosial perusahaan yang bersifat berkesinambungan.

ANTARA/FB ANGGORO

Pemadaman di Kalbar dan NTT Buahkan HasilJumlah titik api karhutla di Kalbar dan NTT terus berkurang. Aparat dan warga bahu-membahu memadamkan api.

DPRD Usut Raibnya Ribuan Burung Sitaan di Batam

Wali Kota Medan Sumbang Korban Tsunami

Emil Minta Koalisi Berunding Calon WagubRIDWAN Kamil meminta partai-partai pendukungnya bisa duduk satu meja dan mau mengalah dalam menentukan calon wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan dirinya dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Wakil yang diharapkan ialah tokoh yang bisamewakili semua partai dan berandil memenangi pilkada.

“Ketemu Demokrat, minta wakil, PPP juga, begitu pun saat ketemu Hanura dan PKB. Soal wakil ini, saya memang menye-rahkannya pada koalisi partai,” ujar Emil saat berkunjung ke Desa Cibatok, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Sabtu (29/7).

Namun, ia berharap wakilnya ialah tokoh yang mampu memimpin, dan bukan asal beken. “Namun, dia harus punyaelektabilitas juga.”

Di Bandung, pakar politik Firman Manan menilai sikap PKSyang mengusung Ahmad Syaikhu untuk berpasangan dengan Deddy Mizwar akan menimbulkan persoalan bagi koalisi PKS dan Gerindra. “Situasi politik yang berkembang saat ini masih cair, bisa berubah.” (DD/BY/N-2)

12 Nama Melamar ke NasDem di PalembangSEBANYAK 12 nama sudah melamar untuk menjadi bakal calon Wali Kota dan 2 nama Wakil Wali Kota Palembang, Sumat ra Selatan, yang diusung Partai NasDem. Dalam waktu dekat, tim Lima DPD NasDem Palembang akan menentukan tiga nama untuk diajukan ke DPW NasDem Sumatra Selatan.

Dalam 12 nama itu, di antaranya ada Ketua DPD NasDem Palembang Kgs Abdul Rozak, Wali Kota Palembang Harnojoyo, dan putri Gubernur Sumsel Lury Elza Alex Noerdin. Sementara itu, dua pelamar wakil wali kota ialah Fitrianti Agustinda dan Sakim. “Salah satu nama yang pasti kami usulkan ialah Ketua DPD NasDem Palembang Abdul Rozak. Selanjutnya, DPP Nas-Dem yang akan memutuskan nama yang diusung,” kata Ketua Tim Lima, Chandra Putra, kemarin.

Di Bangka Belitung, Sekretaris Partai NasDem Robert Ari-tonang optimistis dari tiga pilkada, satu di antaranya akan dimenangi partainya, yakni pemilihan Wali Kota Pangkal Pinang.(DW/RF/N-2)

Berkas Balon Wali Kota Tarakan TenggelamTUJUH pengurus Partai Gerindra Kota Tarakan selamat saat menumpang speed boat SB Rejeki Baru tenggelam, pekan lalu. Namun, berkas calon wali kota yang akan mereka sebarkan ke pengurus Partai Gerindra Kalimantan Utara hilang.

“Kami terpaksa akan memanggil lagi para bakal calon yang sudah mendaftar. Kami akan berusaha membereskannyapekan ini,” ungkap Ketua DPC Gerindra Tarakan Rudi Hartono, kemarin. Dalam kasus tenggelamnya kapal itu, pihaknya akan mengajukan gugatan secara hukum. “Beberapa instansi kami nilai lalai sehingga tragedi yang menewaskan 10 warga itu bisa terjadi.” (VR/N-2)

P U L A U K E P U L A U

SENIN, 31 JULI 2017NUSANTARA 23

KAMPUNG SIAGA BENCANA: Menteri Sosial Khofi fahIndar Parawansa (kanan) bersama Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid (tengah) dan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bancana alam Adhy Karyono meresmikan Kampung Siaga Bencana di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Sabtu (29/7).

DOK KEMENSOS

Media Indonesia, Neraca, 31 Juli 2017