dari konstituen ke konsumen: memahami strategi komunikasi partai politik di layar kaca

9
DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA Jagongan Media Rakyat Yogyakarta, 24 Oktober 2014

Upload: ulysses-blackwell

Post on 01-Jan-2016

40 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA. Jagongan Media Rakyat Yogyakarta, 24 Oktober 2014. IKLAN PARTAI POLITIK: SEBARAN DI 10 STASIUN TELEVISI. IKLAN PARTAI POLITIK: SEBARAN DI 10 STASIUN TELEVISI. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN:MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI

PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

Jagongan Media RakyatYogyakarta, 24 Oktober 2014

Page 2: DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

Researching Innovation, Advancing Policy, Improving Governance2

Nama Partai

ANTV TV One RCTI MNC TV GLOBAL Trans TV Trans 7 Indosiar SCTV METRO

PT FT PT FT PT FT PT FT PT FT PT FT PT FT PT FT PT FT PT FT

Nasdem 116 132

PKB

PKS

PDI-P 9 2 1 1 8 1 1 2 4 7

GOLKAR 293 245 308 307 11

GERINDRA 18 6 21 15 22 9 44 46 30 23 32 13 4 20 21 20 12

DEMOKRAT 7 2 9 12 6 7 18 7 23 10 13 2 26 39 14 59 2

PAN 2 17 5 20 4 3 55 80 25 7 19 9 18 17 11 3

PPP

HANURA 175 151 178 118 181 169

PBB

PKPI 6 5 8 1 8

IKLAN PARTAI POLITIK: SEBARAN DI 10 STASIUN TELEVISI

Page 3: DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

Researching Innovation, Advancing Policy, Improving Governance3

IKLAN PARTAI POLITIK: SEBARAN DI 10 STASIUN TELEVISI

Page 4: DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

Researching Innovation, Advancing Policy, Improving Governance4

IKLAN PARTAI POLITIK: SEBARAN DI 10 STASIUN TELEVISI

Page 5: DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

Researching Innovation, Advancing Policy, Improving Governance5

STRATEGI KOMUNIKASI PARPOL DI TELEVISI

Page 6: DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

Researching Innovation, Advancing Policy, Improving Governance6

APA YANG TERJADI?

- Peran diseminasi pesan politik / kampanye berpindah ke tangan konsultan

“Kampanye Pemilu adalah kegiatan Peserta Pemilu untuk meyakinkan para Pemilih dengan menawarkan visi, misi, dan program Peserta Pemilu.”(UU No.8/2012 tentang pemilu legislatif pasal 1 ayat 29)

Dan pada pasal 91 ayat 2 menyatakan:“Pemberitaan, penyiaran, dan iklan Kampanye Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam rangka penyampaian pesan Kampanye Pemilu oleh Peserta Pemilu kepada masyarakat.”

- Regulator menjadi tumpul? • Untuk menjamin penyelenggaraan pemilu yang LUBER dan Jurdil, sudah

sepantasnya negara melalui hukum dan regulasinya – dalam hal ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Dewan Pers, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Banwaslu – bekerja di dalam kerangka kerja yang jelas dan tegas memastikan agar kampanye di media massa dilaksanakan secara sehat. Aneka ketentuan yang ada haruslah tidak ambigu namun operasional sehingga berkontribusi pada perbaikan kualitas pemilu. 

- Definisi kampanye yang ambigu dan multi-tafsir

Page 7: DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

Researching Innovation, Advancing Policy, Improving Governance7

Alih-alih berkontribusi pada perbaikan aturan, malah berkutat mencari siasat

Politik kita cenderung mengabaikan etika, mengedepankan karena misalnya ruang grey area.. wilayah abu-abu, bukannya wilayah abu-abu itu dikuatkan sehingga tidak ada yang melanggar, justru sebaliknya dimanfaatkan, meskipun secara sadar, secara logis, dan secara rasional apa yang mereka lakukan itu pasti mereka sadari penuh bertujuan untuk mensiasati aturan, dan bertujuan untuk berkampanye…[P]artai politik tidak pernah serius ingin mewujudkan kompetisi yang adil, muaranya sudah mulai dari aturan yang dibuat. Kalau memang aturan dibuat untuk mencegah penyalahgunaan, mencegah wilayah abu-abu, maka hal-hal ini kan sudah mereka prediksi sejak awal. Ini kan suatu kondisi yang terbiarkan dari mulai ketika regulasi itu dibuat.

(Titi Anggraini, Perludem, wawancara).

Page 8: DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

Researching Innovation, Advancing Policy, Improving Governance9

Esensi kampanye (penyampaian visi misi partai) menjadi tidak tersampaikanRuang publik diremuk oleh perebutan kuasaWarga negara seringkali diposisikan sebagai objek politik: dijadikan “penonton” panggung politik. Padahal, warga berhak atas pendidikan politik yang lebih substansial.

 

DAMPAK PADA WARGA

Page 9: DARI KONSTITUEN KE KONSUMEN: MEMAHAMI STRATEGI KOMUNIKASI PARTAI POLITIK DI LAYAR KACA

Researching Innovation, Advancing Policy, Improving Governance10

Media dan jurnalisme: Upaya terus menerus menghidupi independensi Media akan terus dimanfaatkan oleh para pihak dengan beragam

kepentingan Komitmen luhur media sebagai pembentuk “hidup bersama”

Kepastian hukum kebijakan terkait komunikasi politik Kebijakan penting untuk menjaga dan melindungi fitrah media

sebagai pilar res publica. Iklim politik yang sehat juga mendorong publik yang beradab dan

demokratis

Pendidikan politik: Literasi publik terhadap komunikasi politik Publik melek komunikasi politik. Artinya bisa mengambil sikap politik

terhadap isi media yang dikonsumsi sekaligus pemberdayaan publik secara lebih substansial – tidak hanya mendorong untuk berpartisipasi dalam pemilu.

MELIHAT KE DEPAN