dasar-dasar pemeliharaan pembangkit paket 1
TRANSCRIPT
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
1
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. 2
1. DEFINISI DAN TUJUAN PEMELIHARAAN ………………………………………….
1.1. Definisi Pemeliharaan ..................................................................................
1.2. Tujuan Pemeliharaan ..................................................................................
1.3. Perkembangan Pemeliharaan......................................................................
1.4. Manajemen Pemeliharaan...........................................................................
3
3
3
3
4
2. RENCANA PEMELIHARAAN ………………………………………………………….. 13
2.1 Aspek-Aspek Dalam Perencanaan …………………………………………… 13
2.2 Sistem Manajemen Pemeliharaan Terpadu …………………………………. 14
2.3 Pemeliharaan Periodik ………………………………………………………… 16
3 PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT ……………………………………… 18
3.1 Pemeliharaan Korektif …………………………………………………………. 18
3.2 Pemeliharaan Preventif atau Periodik ……………………………………….. 19
3.3 Petunjuk Umum Pelaksanaan Pemeliharaan ……………………………….. 20
2
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. DEFINISI DAN TUJUAN PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
1.1. Definisi Pemeliharaan Usaha yang dilakukan secara terus menerus berupa Perawatan, Perbaikan dan
Modifikasi untuk menjaga suatu peralatan dapat beroperasi dengan andal, efisien dan
mencapai umur yang diharapkan.
1.2. Tujuan PemeliharaanAgar pembangkit dapat beroperasi dengan keandalan yang tinggi serta mutu listrik yang
baik, efisien dan daya yang optimum. Sehingga tercapai umur teknis yang diharapkan
dan biaya pemeliharaan yang optimum.
1.3. Perkembangan PemeliharaanMetode paling awal dari pekerjaan pemeliharaan yang berkembang di dunia adalah “Fix
it When it Broke” atau membiarkan suatu peralatan rusak, untuk kemudian dilakukan
perbaikan. Pada perkembangan berikutnya berkembang manajemen Pemeliharaan
Preventif yang berbasis waktu, Pemeliharaan Prediktif yang berbasis kondisi, dan
perkembangan paling mutakhir adalah Reliability Centered Maintenance (RCM).
Gambar berikut memperlihatkan perkembangan manajemen pemeliharaan yang meliputi
teknik pemeliharaan, jenis-jenis kegagalan serta harapan-harapan yang muncul sejalan
dengan perkembangan metoda pemeliharaan itu sendiri.
3
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gambar 1. Perkembangan Pemeliharaan di dunia
1.4. Manajemen PemeliharaanDefinisi Manajemen Pemeliharaan adalah sbb:
Manajemen Pemeliharaan adalah proses kegiatan pemeliharaan yang meliputi rangkaian
tahapan kerja yang teratur, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian, penelitian dan pengembangan.
Tujuan Manajemen Pemeliharaan adalah sbb :
Meningkatkan keandalan dan kinerja pembangkitan
Mendayagunakan Aset dan Sumber Daya Pembangkitan dengan perilaku biaya
paling efektif dan efisien
Menerapkan metoda kerja terbaik yang tersedia untuk mencapai pemeliharaan
dengan standar tinggi.
Mendayagunakan sistem monitoring (real-time) yang efektif untuk pengontrolan dan
penilaian kerja pemeliharaan.
Meningkatkan pelaksanaan pemeliharaan prediktif dan preventif untuk menurunkan
tingkat kerusakan peralatan dan biaya-biaya terkait
Menciptakan lingkungan kerja yang melibatkan pegawai dari segi kekuatannya,
loyalitasnya, produktifitasnya, dan pengembangan yang berkelanjutan.
4
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Aktifitas pemeliharaan pada unit pembangkit bertujuan untuk:
Mengembalikan Performance Mesin
Memperbaiki Efisiensi
Meningkatkan Faktor Ketersediaan (Availability Improvement)
Meningkatkan keandalan (Reliability Improvement)
5
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Berikut adalah metoda-metoda pemeliharaan yang berkembang didunia:
BLOK DIAGRAM JENIS PEMELIHARAAN
6
MAINTENANCE
PlanedMaintenance
UnplanedMaintenance
Design-outMaintenan
ce
PreventiveMaintenan
ce
CorrectiveMaintenan
ce
Break-down
Maintenan
Condition-based
Maintenance
Time-basedMaintenance
PeriodieYear’ly
MaintenanceRoutine
Maintenance
Perbaikan peralatan dari kerusakan karena gangguan
Plant improvement maintenance atau
adaptive maintenance ditujukan untuk
meningkatkan operasi, realibilitas dan kapasitas
Disebut juga curative maintenance bisa berupa
trouble shooting atau penggantian parts yang
rusak/kurang berfungsi / yang terancam rusak.
Prinsip utama dari preventive
maintenance adalah berfikir kedepan (thinking ahead)
Pemeliharaan dilaksanakan secara berkala berdasarkan
waktu, jam operasi atau lainnya dengan unit tetap
beroperasi atau keluar dari pengusahaan
Disebut juga predictive atau auscultative maintenance, dilaksanakan berdasarkan kondisi peralatan yang dianalisa
sewaktu peralatan sedang beroperasi atau waktu shut-down, diperlukan, peralatan dan personil khusus untuk analisa getaran, suara, panas, shock-wave, ultrasound, spectrum frekuensi, spectografhic oil analysis program
(SOAP), NDT dan metalurgi.
Pemeliharaan pencegahan dan kerusakan dilaksanakan berulang-ulang dengan inteerval maksimum 6 bulan, dalam kondisi unit tetap beroperasi maupun keluar dari pengusahaan
Overhaul unit, dilaksanakan secara periodik dengan interval waktu lebih dari 6 bulan, volume & jenis pekerjaan mengacu pada buku petunjuk atau sumber lain yang relevan.
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pemeliharaan Preventif (Rutin)Definisi:
adalah kegiatan pemeliharaan terhadap komponen atau peralatan yang reguler (rutin) dan
terencana. PM terdiri dari:
Inspeksi yang terjadual
Pembersihan
Pelumasan
Penggantian atau perbaikan komponen yang dilakukan secara rutin
Pemeliharaan pada dasarnya berpedoman jam operasi (time base maintenance).
Kelebihan:
Meningkatkan umur pakai (life cycle) dari komponen.
Mengurangi kegagalan peralatan / proses
Lebih hemat sekitar 12% - 18% bila dibandingkan program pemeliharaan
reaktif
Kekurangan:
Kegagalan Catastrophic masih sering terjadi
Melibatkan banyak tenaga kerja
Pekerjaan pemeliharaan yang tidak perlu dilakukan
Potensi kerusakan karena melakukan pekerjaan yang tidak perlu.
Pemeliharaan PrediktifDefinisi:
Adalah sebuah proses yang membutuhkan teknologi dan kecakapan (skill) SDM, yang
memadukan dan menggunakan semua data diagnosa dan kinerja, sejarah kerusakan,
data operasi, dan data desain yang tersedia, untuk membuat keputusan tentang kegiatan
pemeliharaan terhadap sebuah peralatan kritikal.
Pemeliharaan Prediktif mengacu pada konsep kurva kerusakan “bathtub”, dimana sebuah
peralatan akan memiliki resiko kegagalan yang tinggi pada masa awal dan akhir operasi.
Objek yang dipantau pada suatu mesin/ peralatan untuk keperluan pemeliharaan prediktif
meliputi :
• Termografi
7
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
• Tribologi
• Vibrasi
• Life Assement (NDT & DT)
• Kualitas air
• Unjuk kerja
Thermography
Infrared (IR) Thermography dapat didefinisikan sebagai proses pencitraan variasi
radians Inframerah dari suatu permukaan. Pada prinsipnya, IR Thermography akan
menampilkan profil temperatur objek. IR akan mendeteksi kondisi-kondisi atau
stressor yang mengakibatkan penurunan kinerja suatu peralatan atau desain umur
pakainya.
Sebagai contoh, koneksi listrik yang korosi atau kendor akan menghasilkan citra
kedalaman temperatur yang abnormal oleh karena bertambahnya resistansi listrik.
Pada peralatan yang berputar (rotating equipment), bentuk-bentuk perubahan friksi
akan menaikkan temperatur komponen yang tercermin dalam perubahan profil
termal komponen. Gambar bawah memperlihatkan temperatur bearing motor yang
panas (ditandai dengan warna yang terang) yang diambil dengan menggunakan
kamera infrared / Infrared Thermometer.
Gambar 2. Aplikasi Thermografi untuk deteksi Bearing Motor.
Tribologi (Oil Analysis)
8
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Oil Analysis digunakan untuk mendefinisikan 3 kondisi dasar mesin terkait dengan
lubrikasi mesin atau sistem lubrikasi. Pertama adalah kondisi dari oil: viscosity,
acidity, flashpoint, dll untuk melihat adanya kontaminan seperti material-material
korosi. Kedua adalah kondisi sistem lubrikasi, dengan menguji kandungan air,
silikon, atau kontaminan-kontaminan lain (bergantung pada desain sistem), system
integrity dari sistem lubrikasi dapat dievaluasi. Ketiga adalah kondisi mesin itu
sendiri. Dengan menganalisa partikel-partikel keausan yang ada dalam minyak,
keausan mesin dapat dievaluasi dan dilihat besarannya.
Vibrasi (Vibration Analysis)
Vibrasi diukur dengan menggunakan peralatan yang bekerja secara elektronik,
dengan kecanggihan tergantung dari display yang dapat ditunjukkan, serta
kecepatan dan kemudahan pengoperasiannya.
Tingkat besarnya vibrasi suatu mesin untuk dinyatakan baik, ditentukan oleh pabrik
pembuatnya sebagai data yang paling akurat. Apabila data ini tidak ada, atau timbul
permasalahan dalam acceptance test, atau pihak owner (pemilik) menginginkan
suatu tingkat vibrasi tertentu dalam pemesanan, maka bisa dirujuk dari standard-
standard yang berlaku sebagai pedoman.
Ada beberapa lembaga di dunia atau negara yang mengeluarkan standard tingkat
vibrasi. Tapi sebagai contoh di sini akan diberikan dua buah, yaitu International
Standard Organization (ISO 3945) dan Canadian Government Specification.
• Life Assement (NDT & DT)
Yaitu melakukan assesment umur peralatan dengan melakukan Pengujuan tidak
merusak ataupun pengujian yang merusak
NDT adalah singkatan non destruktif test, yang artinya adalah pengujian tak
merusak. Maksud dari pengujian ini adalah bahwa bendanya tidak akan dirusak,
dipanasi, dirubah yang sifatnya akan merubah struktur benda tersebut. Jadi benda
sebelum diuji dan sesudah diuji akan mempunyai struktur logam yang sama. Selain
9
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
NDT ada juga DT yang berarti pengujian dengan jalan merusak, contohnya uji tarik,
uji tekan, uji puntir dan lain – lain.
Macam macam NDT
o Pemeriksaan secara visual dengan mata, kadang – kadang memakai kaca
pembesar.
o Pengujian kebocoran dengan air sabun.
o Pengujian dengan spot chek.
o Pengujian dengan fluorescent dry penetrant.
o Pengujian dengan magnetic partikel.
o Pengujian dengan ultra sonik.
o Pengujian dengan eddy curent.
o Pengujian dengan crack depth.
o Pengujian radiografi dengan sinar X.
o Pengujian radiografi dengan sinar g (gamma).
o Dan lain – lain.
Unjuk kerja
Salah satu jenis prediktif maintenance adalah monitoring unjuk kerja pemangkit. Hal
ini dapat dilakukan dengan nengadakan performance Test pembangkit secara
berkala.
Kelebihan:
Meningkatkan umur operasional komponen (availability)
Memungkinkan menghilangkan tindakan-tindakan yang bersifat korektif
Mengurangi downtime peralatan atau proses
Kualitas produk yang lebih baik.
Meningkatkan kualitas pekerja dan keselamatan lingkungan
Meningkatkan moral pekerja
Menghemat energi
Lebih hemat 8% - 12% terhadap pemeliharaan preventif
10
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kekurangan:
Menaikkan investasi untuk peralatan diagnostik
Menaikkan investasi untuk pelatihan staff
Potensi penghematan tidak bisa segera dilihat oleh manajemen
Pemeliharaan Proaktif (RCM)Definisi:
Adalah proses penghilangan kondisi yang menyebabkan terjadinya kerusakan, melalui
identifikasi akar penyebab (Root Cause Failure Analysis) yang memicu siklus kerusakan.
RCM pada intinya adalah suatu proses untuk menentukan apa saja yang harus dilakukan
untuk menjamin agar aset terus menerus bekerja memenuhi fungsi yang diharapkan,
dalam konteks operasinya saat ini.
RCM menekankan pada kebutuhan analisis pemeliharaan dengan menjawab 7
pertanyaan dasar sbb:
1. Apa fungsi peralatan?
2. Standard prestasi kaitannya dari aset pada konteks operasinya saat ini?
3. Dengan cara apa dia gagal memenuhi fungsi yang diharapkan?
4. Apa penyebab kegagalan fungsinya?
5. Apa pengaruh dari setiap kegagagalan?
6. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah setiap kegagalan?
7. Apa yang harus dilakukan bila pencegahan yang cocok tidak ditemukan?
Kelebihan:
Bisa jadi merupakan program pemeliharaan yang paling efisien
Mengurangi biaya karena adanya pengurangan kegiatan pemeliharaan atau
overhaul yang tidak diperlukan.
Meminimalisir frekuensi overhaul
Mengurangi kemungkinan kegagalan peralatan yang tiba-tiba.
Memungkinkan untuk fokus kegiatan pemeliharaan pada komponen-komponen kritis.
Meningkatkan reliability komponen
Root Cause Analysis dilakukan secara korporat
Kekurangan:
11
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
Definisi Dan Tujuan Pemeliharaan Pembangkit
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Dapat memberikan biaya startup, training, maupun peralatan yang signifikan
Saving tidak bisa segera dilihat oleh manajemen.
Pemeliharaan Korektif (Run To Failure)Definisi:
Membiarkan sebuah peralatan hingga rusak berdasarkan pertimbangan yang matang
(kritikalitas, redundancy, biaya penggantian yang rendah, tidak memberikan efek ke
proteksi, keselamatan, dll).
Dengan metode ini, tidak ada tindakan pencegahan sebelum kerusakan terjadi. Hal ini
berarti setiap kerusakan memang sudah diketahui dan dikelola. Tidak ada kerusakan yang
tidak diketahui sebelumnya, dan setiap tindakan korektif memang telah direncanakan
dengan matang, hanya menunggu kapan kerusakan terjadi.
Cara Sederhana Menetapkan Tipe Pemeliharaan:
Kalau peralatan kondisinya bisa dimonitor dan ada tools yang tersedia untuk monitor,
maka lakukan pemeliharaan prediktif.
Kalau peralatan tidak bisa dimonitor kondisinya atau tidak tersedia tool untuk
monitoring kondisi, maka lakukan pemeliharaan preventif
Kalau pemeliharaan preventif sulit dilakukan, atau effortnya terlalu besar dibandingkan
harga peralatan dan dampak yang ditimbulkan bila rusak, maka biarkan dia rusak.
Kalau terjadi kegagalan berulang atau terjadi kegagalan yang tidak semestinya, maka
lakukan root cause failure analysis.
2. RENCANA PEMELIHARAAN
12
Rencana Pemeliharaan
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
2.1 Aspek-Aspek Dalam PerencanaanDalam manajemen, ada 6 hal yang harus dikelola, yang dikenal sebagai 5M + T, yaitu:
Man (SDM), Machine (Mesin), Method (Metoda), Money (Uang), Material (Material) +
Time (Waktu).
Dalam Perencanaan Pemeliharaan, sesuai dengan 6 hal di atas, kebutuhan yang harus
direncanakan adalah sbb:
Material : Material Suku Cadang, Material Umum
Alat Kerja : Special Tools dan General Tools, Maximo
Waktu : Schedule Pemeliharaan
Tenaga : Teknisi, Supervisor, dan Helper
Anggaran : Dana untuk mendukung keperluan pemeliharaan
Prosedur : Manual Book Pemeliharaan Mesin Pembangkit dan SOP
Tugas-tugas Perencanaan Pemeliharaan mencakup hal-hal sbb:
1. Persyaratan Kualitas
2. Persyaratan Lingkungan
3. Persyaratan K3
4. Prosedur-Prosedur yang berlaku
5. Ijin-ijin yang dapat dipakai
6. Estimasi / Standard-standard
7. Mengkaji ulang WR (Work Request) atau PM Master
8. Inspeksi Lapangan bila diperlukan
9. Parts dan Material
10. Status WR terkait
11. Tagging dan Isolasi
12. Tools / Perkakas
13. Manual Book, Gambar Peralatan, Electrical Wiring Diagram, P & ID Diagram,
Logic Diagram
2.2 Sistem Manajemen Pemeliharaan Terpadu
13
Rencana Pemeliharaan
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Definisi:
Merupakan Program Aplikasi berbasis komputer yang mampu mengolah hubungan
peralatan yang terpasang di unit dengan stok barang di gudang dan gangguan /
kerusakan yang terjadi untuk mengeluarkan lembar perintah kerja (Work Order) secara
terintegrasi.
Program Aplikasi yang digunakan oleh Pembangkit adalah MAXIMO atau MIM’S.
Spesifik untuk CMMS dinamakan sebagai ProHAR dan didefinisikan sbb:
ProHAR adalah alat manajemen komprehensif yang direncanakan untuk
mengidentifikasi, merencanakan, menjadwalkan, melacak, dan mengevaluasi seluruh
pemeliharaan yang bersifat preventif, prediktif, dan korektif, yang terencana ataupun
tidak terencana, sebagaimana jenis pekerjaan untuk memenuhi dan mengaturnya.
Kapabilitas CMMS meliputi:
Penerbitan Work Order (WO), prioritisasi, dan tracking berdasarkan equipment atau
komponen
Tracking riwayat dari seluruh WO yang diterbitkan, menjadi sortable berdasarkan
equipment, tanggal, orang (penanggungjawab, dll)
Tracking aktifitas pemeliharaan terjadual dan tak terjadual
Menyimpan prosedur-prosedur pemeliharaan (Instruksi Kerja, Standard Job, dsb) dan
seluruh informasi komponen secara terjamin
Menyimpan seluruh dokumentasi teknis atau prosedur-prosedur berdasarkan jenis
komponen
Laporan-laporan real-time reports dari aktifitas yang sedang berjalan
Penerbitan WO pemeliharaan preventif berdasarkan kalender
Tracking biaya kapital atau biaya pegawai berdasarkan komponen dan waktu
terpendek, menengah, dan terpanjang untuk closing WO
Inventory control terhadap suku cadang dan material dengan kemampuan pesan-
ulang secara otomatis
Interface dengan PDA untuk men-streamline input dan penerbitan WO
Kemampuan untuk Outside Service Call/Dispatch
Sasaran Implementasi Program CMMS:
Job Plans (Rencana Pekerjaan)
14
Rencana Pemeliharaan
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Data Base
Pekerjaan
Database CMMS meliputi:
Definisi Kerja (Permasalahan) dan Status Menuju Kelengkapan
Deskripsi dan Histori Peralatan
Prosedur Kerja
Ketersediaan Tenaga Kerja dan Keahlian
Status Material, yang ada dan dibutuhkan
Persyaratan Kepastian dan Persyaratan Keselamatan lainnya
Sistem Prioritas dalam WR adalah sbb:
Prioritas 1
Adalah pekerjaan prioritas mendesak yang membutuhkan tindakan segera. Bisa dengan
perencanaan Bypass, penjadualan bypass.
Prioritas 2
Adalah pekerjaan berprioritas tinggi, tindakan segera dilakukan begitu memungkinkan.
Membutuhkan perencanaan, membutuhkan penjadualan
Prioritas 3
Adalah pekerjaan prioritas penting, sebagian besar tugas-tugas PM/PdM. Dampak pada
operasi unit minim. Direncanakan dan dijadualkan dengan sumber daya yang tersedia.
Work Order yang telah di-close, harus menggambarkan Pelaksanaan kerja,
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi, mengidentifikasi komponen bagian dan
material yang digunakan, mengidentifikasi kondisi yang membutuhkan kerja tambahan,
merekomendasikan perubahan atas paket kerja.
2.3 Pemeliharaan PeriodikDisamping aspek-aspek yang sudah disebutkan di atas, untuk perencanaan
pemeliharaan periodik, diperlukan pula pengetahuan kriteria pemeliharaan periodik yang
15
RENCANA PEMELIHARAAN
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
disyaratkan oleh fabrikan. Berikut adalah kriteria-kriteria pemeliharaan periodik Gas
Turbine dilingkungan PT. Indonesia Power berdasarkan Keputusan Direksi Nomor:
104.K/010/IP/2006.
Setiap Pabrik Pembuat Mesin memberikan petunjuk dalam melaksanakan Overhaul /
Inspection Mesin buatan mereka. Suatu hal yang sama adalah mesin harus diadakan
pemeliharaan secara periodik yang teratur dengan suatu periode tertentu. Banyak hal
yang harus dipertimbangkan dalam menentukan periode ini, yang lazim dipakai dalam
menentukan interval overhaul pada mesin pembangkit adalah jenis pembangkit, jam
operasi mesin, jumlah start, kondisi lingkungan serta pola / perilaku pengoperasian
mesin tersebut. Hal yang berbeda adalah besarnya nilai interval dari overhaul yang satu
ke overhaul berikutnya.
Tabel-tabel Berikut memberikan informasi Interval dan Durasi Overhaul Mesin
Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
Tabel 3. PLTU / STG
PLTU/STG SIKLUS INTERVAL DURASI
SURALAYA SI – ME – SI – SE 10.000 – 12.000 SI = 28(PLTU) ME = 30
SE = 60SEMARANG SI – ME – SI – SE 8.000 – 10.000 SI = 28(PLTU & STG) ME = 35
SE = 55PERAK SI – ME – SI – SE 7.000 – 8.000 SI = 28(PLTU) ME = 35
SE = 50GRATI MINOR – MAJOR 15.000 – 16.000 MINOR = 25(STG) MAJOR = 45PRIOK SE – SI – ME – SE 7.000 – 8.000 SI = 15(PLTU) ME = 45
SE = 60
PRIOK MINOR – MAJOR 24.000 – 25.000 MINOR = 25(STG) MAJOR = 45
PLTP SI – SI – MI 16.000 – 18.000 SI = 20
16
RENCANA PEMELIHARAAN
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MI = 25
Interval Overhaul Pembangkit Listrik dengan tenaga Uap didasarkan pada penumpukan
kotoran pada peralatan, deterioration peralatan serta penggantian part yang berumur
pendek seperti gasket/packing dan sebagainya. Pembangkit Listrik dengan tenaga Uap
selalu bekerja dengan peralatan lain seperti steam generator dan sebagainya sehingga
penentuan interval overhaul dikaitkan dengan keperluan pemeliharaan peralatan lain
tersebut selain dari turbin uap-nya.
Simple Inspection difokuskan pada pembersihan peralatan yang menyebabkan efisiensi
turun, Mean Inspection difokuskan pada peralatan steam generator dan alat. Serious
Inspection adalah overhaul menyeluruh, terutama pada pemeriksaan turbin uap. Dengan
demikian oleh karena PLTP tidak memiliki steam generator/boiler, maka PLTP tidak
memiliki Mean Inspection.
Keterangan tabel 1-4:
SI : Simple Inspection, ME : Mean Inspection, SE : Serious Inspection
3. PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
17
PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
3.1 Pemeliharaan KorektifProsedur ini merupakan prosedur pemeliharaan berbasiskan laporan dari operator.
Prosedur secara keseluruhan digambarkan dalam flow chart sbb :
3.2Pemeliharaan Preventif atau Periodik
18
PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
START
MODULEWork
Request
OPERATOR (bila dari operasi)USER (sesuai Bidangnya) - Entry Data ( Gangguan) - Permintaan Perbaikan WR ( UKU ) - Status WAPPR
Persetujuan Work Request Lewat module Work Order Trackingoleh : SPS terkait
WO BatalStatusCLOSE
CANCEL
Merubah Status dari WAPPR menjadi APPROD
N
SETUJU ?
Y
SP terkait Mengisi data PLANS pada module WOT, yaitu : OPERATIONS, CRAFT, MATERIAL, TOOLSSetelah perencanaan siap status dirubah dari APPROD menjadi APPR
SPS HAR Melakukan ASSIGMENT CRAFTMENJADI LABORpada module Work Manager
SPS HAR Check material tersedia
Rubah Status menjadi WAMTL
Prosedur pengadaan
N
Staf Gudang mencetak TUG 9 dan menyiapkan material
Y
Material diambil
Status APPR dirubah menjadi WPCOND
Persetujuan SPS Operasi
WO siap dilaksanakan status diubah menjadi INPRG
Perlu tagging? Prosedur
TAGGING
Hasil Baik?
SPS Operasi merubah Status menjadi COMPLETE
FINISH
Y
N
N
Gambar 3. Flow Chart Pemeliharaan Korektif
Material tersedi
a ?
SP Har- Pekerjaan Selesai- Isi Actual, Labor- Status dirubah menjadi WACOND
Perbaikan Ulang
WO Status diubah menjadi CLOSE
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Prosedur Pemeliharaan Preventif atau Periodik digambarkan oleh Flow Chart sebagai berikut:
3.3Petunjuk Umum Pelaksanaan Pemeliharaan
19
Gambar 5. Flow Chart Pemeliharaan Preventif atau Periodik
PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
PMs yang akan jatuh tempo agar segera di generatesetelah itu automatis PMs tersebut akan menjadi wotdengan status WSCH
START
Setelah PMs yang menjadi WSCH sudah jatuh tempo Agar di INITIATEdan PMs tersebut akan berubah status menjadi INPRG
Melihat kembali PLANS yaitu :OPERATIONS, LABOR, MATERIAL, TOOLS
CRAFTNYA DI ASSIGMENT MENJADI LABORpada module Work Manager
Check Material tersedia?
Staf Gudang mencetak TUG 9 dan menyiapkan material
Material diambil
Perlu tagging?
Prosedur TAGGINGPelaksana HAR
WO setelah selesai dikerjakan status diubah menjadi WACONDT
SP Har- Pekerjaan Selesai- Isi Actual, Labor- Status dirubah menjadi WACOND
Hasil Baik?
Perbaikan Ulang
SPS Operasi merubah Status menjadi COMPLETE
WO Status diubah menjadiCLOSE
FINISH
SPS HAR berkoordinasi dengan pihak terkait
Y
N
Y
N
N
Y
Staf PerencanaanPemeliharaan
SPS Operasi
SPS Pemeliharaan
SPS Pemeliharaan
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Secara umum, urutan kegiatan pemeliharaan spesifik meliputi hal-hal sbb:
o Identifikasi Permasalahan
o Mengumpulkan Data-data
o Merencanakan: Alat-alat Kerja dan Keselamatan, Part / Material, Rencana Pekerjaan
(Scheduling), Referensi seperti: Wiring Diagram, P & ID Diagram, Logic Diagram,
Standard Setting, Prosedur / Instruksi Kerja, dll.
o Melakukan kegiatan pemeliharaan yang diperlukan:
Pembongkaran (Dismantling)
Pemasangan Kembali (Re-Assembling)
Pengukuran, Pengujian dan Adjustment
o Evaluasi dan Pelaporan
Identifikasi PermasalahanUntuk melakukan Identifikasi Permasalahan, lakukan langkah-langkah sbb :
a. Periksa Catatan Awal Pemeliharaan (Work Order dari Operator, atau laporan
pemeriksaan oleh petuuap pemeliharaan).
b. Dari catatan, simpulkan pada grup fungsi mana permasalahan terjadi
Mengumpulkan Dataa. Catat / Print Out Alarm atau Event Log beserta kode-kode identifikasi dari fabrikan
yang muncul pada Human Machine Interface atau indikator lainnya.
b. Catat proteksi yang kerja
c. Catat peralatan-peralatan pada grup fungsi terkait yang abnormal
d. Catat langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh operator: tindakan reset, dll.
Merencanakan Pekerjaana. Rencanakan jumlah tenaga kerja yang diperlukan beserta kompetensinya.
b. Rencanakan Alat-alat yang meliputi alat-alat kerja (spesifik menurut bidang masing-
masing: mesin, listrik, kontrol & instrument) dan alat-alat keselamatan: Helm, Safety
Shoes, dll
c. Rencanakan Part / Material yang diperlukan
d. Rencanakan dokumen-dokumen referensi:
20
PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Dokumen Wajib untuk Pemeliharaan Mesin: P & ID, Standard Setting,
Instruksi Kerja, Lembar Pengujian
Dokumen Wajib untuk Pemeliharaan Listrik: Electrical Wiring Diagram,
Standard Setting, Instruksi Kerja, Lembar Pengujian
Dokumen Wajib untuk Pemeliharaan Kontrol & Instrumen: P & ID, Logic
Diagram, Standard Setting, Instruksi Kerja, Lembar Pengujian
Pelaksanaan Pemeliharaana. Lakukan Pengukuran awal pada peralatan berdasarkan data-data yang telah
dikumpulkan (WO, Catatan Pemeliharaan) dengan berpedoman pada Instruksi Kerja
yang berlaku, Standard Setting. Catat dalam Lembar Pengukuran/Pengujian
b. Berikan kesimpulan atas hasil pengukuran
c. Lakukan Perbaikan atau Dismantling, Reassembling jika diperlukan berdasarkan
petunjuk fabrikan.
d. Lakukan Pengukuran/Pengujian, Adjustment untuk menyatakan kelaikan operasi.
Evaluasi dan PelaporanMencakup: kesimpulan hasil pekerjaan dan pengujian/pengukuran akhir (acceptable /
not acceptable), item-item yang tertunda (pending item), rekomendasi, dll.
Format sesuai standard yang berlaku di perusahaan
Formulir 1. Laporan Pegawai
21
PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
NAMA PEGAWAI : UNIT:NAMA MENTOR /ASESOR : UNIT:JABATAN PEGAWAI DALAM PEKERJAAN :TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN : JAM/HARI TANGGAL :DESKRIPSI PENUUAPAN:
GAMBAR/SINGLE LINE DIAGRAM PERALATAN/SYSTEM:
DESKRIPSI PERALATAN CATATAN PENGAMATANJUMLAH LOKASI
22
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGOPERASIAN PERALATAN/SYSTEM:
PERSIAPAN :
NO. LANGKAH-LANGKAH
PEMBONGKARAN DAN PEMERIKSAAN GANGGUAN/ KERUSAKAN
NO. LANGKAH-LANGKAH
PEMASANGAN
NO. LANGKAH-LANGKAH
23
PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KOMENTAR PEGAWAI:
KOMENTAR MENTOR/ASESOR:
PEGAWAI YANG DI ASSES : MENTOR /ASESOR:
Catatan:Pegawai dapat menggunakan kertas kosong lain, jika ada yang perlu disampaikan tapi tidak tercakup pada formulir diatas atau kurang halamannya.
24
PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT
PT. PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Formulir 2. Laporan Mentor/Assesor
NAMA PEGAWAI : UNIT:SEBUTAN JABATAN :NAMA MENTOR/ASESOR : UNIT:SEBUTAN JABATAN :TOTAL WAKTU DALAM PENGAWASAN : JAM/HARI TANGGAL :DESKRIPSI PENUUAPAN:
DESKRIPSI TEKNIS DAN PENGALAMAN DALAM PEKERJAAN
CATATAN PENGAMATANKOMPETEN BELUM KOMPETEN
REKOMENDASI PELATIHAN YANG DIPELUKAN BILA BELUM KOMPETEN
DESKRIPSI PELATIHAN BENTUK PELATIHANOFF THE JOB ON THE JOB
KOMENTAR:
PEGAWAI YANG DI ASSES : ASSESOR :
25
PROSEDUR PEMELIHARAAN PEMBANGKIT