dasar teori menyusui
TRANSCRIPT
SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)
Topik : ASI Eksklusif & Teknik Pemberian ASI
Sub topic : Menyusui pada anak
Sasaran : Ibu Post Partum ruang Mawar Nifas
Hari /tanggal :
Jam :
Waktu : 30 menit
Tempat : Di RSUD. AWS Ruang Mawar Nifas
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Peserta mampu dan Mengerti Pemberian
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
1. Ibu percaya diri untuk memberikan ASI kepada anaknya
2. Keluarga memberikan dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya
3. Menciptakan ikatan batin yang kuat antara anak dan ibu
4. Kebutuhan dasar bayi akan terpenuhi dengan maksimal
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
Ceramah
Tanya Jawab
VII. MEDIA
Slide power point
Leaflet
Materi SAP
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
3 menit Pembukaan
1. Mengucapkan salam
2. Perkenalan
3. Apersepsi
4. Menjelaskan seputar tujuan
pembelajaran
1. Menjawab salam
2. Mendegarkan dan
memperhatikan
10 menit Pelaksanaan
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan sesuai dengan
materi yang terlampir
1. ASI dan menyusui
2. Hal-hal yang mempengaruhi
produksi ASI
3. Manfaat ASI
4. ASI eksklusif
5. Resiko PASI dini
6. Cara menyusui
7. Posisi menyusui
8. Tehnik menyusui
9. Tips menyusui
10. Diet pada ibu menyusui
11. Masalah selama menyusui
12. Penyapihan
Menyimak dan
memahami isi
dari promosi
kesehatan
5 menit Evaluasi
Memberikan kesempatan kepada
audiens untuk bertanya
Mengajukan pertanyaan seputar
materi promosi kesehatan :
1. ASI dan menyusui
2. Hal-hal yang mempengaruhi
produksi ASI
Bertanya
Menjawab
pertanyaan
3. Manfaat ASI
4. ASI eksklusif
5. Resiko PASI dini
6. Cara menyusui
7. Posisi menyusui
8. Tehnik menyusui
9. Tips menyusui
10. Diet pada ibu menyusui
11. Masalah selama menyusui
12. Penyapihan
2 menit Penutup
Mengucapkan terima kasih dan
salam
Menjawab salam
IX. PENGESAHAN
Yogyakarta,04 November 2010
Sasaran Pemberi materi
Ibu – ibu dan keluarga Endah Tri Wulandari
Mengetahui
Dosen pembimbing
Drs. Sugianto, A.Md. Kep. M. Kes.
X. EVALUASI
1. Minta audiens untuk kembali memperagakan bagaimana cara menyusui yang baik dan benar
2. Meminta audiens untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan pemberi materi : kenapa ASI itu
penting, kapan ASI disebut eksklusif, alasan orang enggan untuk memberikan ASI, macam –
macam masalah yang mungkin muncul selama menyusui.
XI. LAMPIRAN MATERI
MENYUSUI
1. ASI dan Menyusui
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam protein, laktosa, garam organic, yang keseluruhannya
dihasilkan oleh kedua payudara ibu, sebagai makanan utama pada bayi. ASI dalam istilah
kesehatan dimulai dari proses laktasi (menyusui). Laktasi adalah proses menyusui mulai dari ASI
dihasilkan sampai proses bayi menghisap dan menelan.
Proses menyusui mempunyai 2 tujuan yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan
meneruskan pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun secara baik dan benar serta anak
mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.
Komposisi ASI
Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan waktu pemberiannya :
1. Kolostrom
Kolostrom adalah ASI yang diberikan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
Kolostrom merupakan cairan yang agak kental dan kekuning – kuningan, lebih kuning
dibandingkan dengan ASI yang sudah matang, bentuknya agak kasar karena mengandung lemak
dan sel – sel epitel (bagian terkecil dari tubuh yang berasal dari payudara), kasiat dari kolostrom
adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pembersih selaput (lapisan) usus bayi baru lahir (BBL) sehingga saluran pencernaan
siap untuk menerima makanan
b. Mengandung kandungan protein (Gama globulin) yang tinggi sehingga dapat memberikan
perlindungan tubbuh terhadap infeksi
c. Mengandung zat antibody atau pertahanan tubuh sehingga mampu melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu s/d 6 bulan.
d. Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi terutama diare.
e. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari
pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh
karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
f. Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak
rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
g. Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
2. ASI transisi
ASI yang diberikan mulai hari keempat samapi hari kesepuluh.Terdiri dari energi, laktosa,
lemak,protein, mineral.
3. ASI mature
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh dan seterusnya. Terdiri dari energi, laktosa, lema,
protein, mineral, dan berbagai macam immunoglobulin.
2. Hal – hal yang mempengaruhi produksi ASI
1. Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, apabila makanan ibu secara
teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi produksi ASI, karena
kelenjar pembuatan ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang cukup.
Untuk membentuk ASI yang baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak
dan vitamin serta mineral yang cukup, selain itu ibu dianjurkan lebih banyak minum kurang
lebih 8 – 12 gelas/ hari.
Bahan makanan yang dibatasi pada ibu menyusui :
a. Yang merangsang : cabe, merica, jahe, kopi, alcohol.
b. Yang membuat kembung : ubi, singkong, kool, sawi, dan daun bawang.
c. Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak
2. Ketengan jiwa dan pikiran
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh factor kejiwaan, ibu yang sedang dalam keadaan tertekan,
sedih, kurang percaya diri dan berbagia gangguan emosional akan mneutunkan produksi ASI,
untuk memproduksi ASI yang baik, kondisi kejiwaan dan pikiran ibu harus dalam kondisi
tenang.
3. Penggunaan alat kontrasepsi
Pada ibu yang menyusui bayinya, penggunaan alat kontrasepsi hendaknya diperhatikan karena
pemakaian alat kontrasepsi yang tidak tepat dapat mengganggu produksi ASI
4. Perawatan payudara
Dengan merangsang payudara akan mempengaruhi hipofisis untuk memperbanyak produksi
hormone prolaktin dan oksitosin, sehingga produksi ASI akan lebih banyak dan pengaliran ASI
akan lebih baik.
5. Anatomi payudara
Bila jumlah lobus dalam buah dada berkurang, lobuluspun berkurang. Dengan demikian
produksi ASI juga berkurang karena sel-sel acini yang menyerap makanan dari pembuluh darah
akan berkurang sehingga produksi ASI menjadi tidak maksimal.
6. Fisiologi
Terbentuknya ASI dipengaruhi oleh hormone terutama prolaktin, hormone ini merupakan
hormone laktogenik yang menentukan dalam hal pengadaan dan mempertajankan sekresi ASI.
7. Istirahat
Bila kurang istirahat maka akan mengalami kelemahan dalam menjalankan fungsinya dengan
demikian pembentukan dan pengeluaran ASI akan terganggu.
8. Faktor isapan bayi
Bila ibu menyusui anak segera jarang dan berlangsung sebentar maka isapan anak akan
berkurang dengan demikian pengeluaran ASI akan berkurang pula.
9. Faktor obat – obatan
Diperkirakan obat – obatan yang mengandung hormone akan mempengaruhi hormone oksitosin
dan prolaktin. Dengan demikian produksi dan pengeluaran ASI akan terganggu.
3. Manfaat ASI
1. Bagi bayi
a. Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik
Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir,
pertumbuhan setelah period perinatal, dan mengurangi kemungkinan obesitas.
Frekuensi menyusui yang sering (tidak dibatasi) dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang
dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
b. Mengandung antibody
Apabila ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membuat antibody dan akan disalurkan
dengan bantuan jaringan limposit. Antibody tersebut akan berada dipayudara dan ditransfer
ketubuh bayi melewati ASI, sehingga penting sekali pemberian ASI pada bayi karena akan
membuat bayi kebal terhadap infeksi.
c. ASI mengandung komposisi yang tepat
Yaitu mengandung makanan yang baik bagi bayi, yang terdiri dari zat gizi dalam proporsi yang
seimbang dan cukup secara kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
pertama.
d. Mengurangi kejadian karies gigi
Insiden karies gigi (karang gigi) pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi
dibandingkan yang mendapatkan ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama
pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontal dengan susu formula dan
menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.
e. Memberikan rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi
Hubungan fisik antara ibu dan bayi untuk perkembangan bayi, kontak kulit ibu dan bayi akan
mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun social yang lebih baik.
f. Terhindar dari alergi
Pada bayi baru lahir, sisten Ig E belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang
aktivitas system ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek ini. Pemberian
protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi.
g. ASI meningkatkan kecerdasan bayi
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel otak
pada sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI eksklusif akan tumbuh optimal dan
terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari
kerusakan sel-sel saraf otak.
h. Membantu perkembangan rahang dan membantu merangsang pertumbuhan gigi kerana gerakan
menghidap mulut bayi pada payudara
Salah satu penyebab mal oklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong kedepan akibat
menyusu dengan botol dan dot.
2. Bagi ibu
a. Aspek kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang ujung saraf sensorik sehingga post anterior
hipofisis akan mengeluarkan prolaktin. Prolaktin akan masuk kedalam aliran darah dan menuju
ke inndung telur, menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.
Salah satu metode kontrasespi yang terkait dengan aspek ini adalah MAL (Metode Aminore
Laktasi). Dengan kita memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan secara teratur maka akan
mencegah adanya ovulasi dan pada akhirnya akan mencegah adanya kehamilan.
b. Aspek kesehatan ibu
Isapan pada puting ibu akan merangsang hipofisis posterior untuk memproduksi oksitosin.
Hormone ini penting untuk mencegah adanya perdarahan pasca melahirkan dan menbantu
perbaikan uterus untuk kembali kekondisi sebelum hamil. Penundaan kehamilan dan pencegahan
terhadap perdarahan pasca persalinan mampu untuk mengurangi kejadian adanya anemia
defisiensi besi.
Selain itu kejadian kanker payudara pada ibu yang menyusui lebih rendah dibandingkan yang
tidak menyusui. Mencegah kanker hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui anakanya secara
eksklusif.
c. Aspek penurunan berat badan
Pada saat ibu hamil, badan bertambah berat badan, selain karena ada janin,juga karena ada
timbunan lemak dalam tubuh. Dengan menyusui tubuh akan menghasilkan ASI lebih banyak lagi
sehingga timbunan lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan akan terpakai, logikanya
jika timbunan lemak akan menyusut, berat badan ibu akan cepat kembali keposisi seperti semula
seperti sebelum kehamilan.
d. Aspek psikologi
Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
e. Mengurangi biaya karena ASI tidak perlu membeli, sedangkan jika menggunakan susu formula,
maka akan menguras biaya.
4. ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air the, dan air putih, serta tambahan makanan lainnya seperti
pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, setelah 6 bulan baru dapat diberikan
makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau
lebih.Bagi ibu yang bekerja, menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja harus tetap
memberikan ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan yaitu :
1. Jika memungkinkan bayi dibawa ketempat bekerja, namun hal ini sulit untuk dilakuka jika di
tempat bekerja atau disekitar tempat kerja tidak ada penitipan bayi atau pojok laktasi.
2. Bila tempat kerja dekat dengan rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu
istirahat atau minta bantuan seseorang untuk membawa bayinya ketempat kerja.
3. Ibu juga dapat memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja, ASI dikeluarkan
dan dititipkan pada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi. Sediakan suasana yang tenang
agar ibu dapat secara santai memerah ASInya. ASI diperah dan ditempatkan pada gelas yang
bersih.
Berikut adalah cara untuk memerah susu dengan menggunakan tangan
a. Sediakan cangkir atau gelas yang bersih untuk menampung ASI
b. Cuci tangan dengan bersih
c. Condongkan badan kedepan dan sangga payudara dengan tangan
d. Letakkan ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas areola
mamae bagian bawah sehingga berhadapan
e. Tekan kedua jari kedalam kearah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tersebut
f. Pijat daerah diantara kedua jari kearah depan sehingga akan memeras dan mengeluarkan ASI
darei sinus payudara
g. Ulangi gerakan tersebut, pijat dan lepas beberapa kali
h. Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara diputar
pada sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan
i. Lakukan berulang-ulang sehingga ASI akan terperah dari semua bagian payudara
j. Jangan memijat atau menarik putting susu, karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan
menyebabkan rasa sakit
k. Simpan ASI dalam ruangan dengan suhu 27-32 celcius dapat bertahan selama 12 jam,suhu 19-
25celcius dapat bertahan selama 4-8 jam,dan bila disimpan dalam lemari es dapat bertahan
selama 1-2 hari. Dalam lemari es freezer 1 pintu dapat bertahan selama 2 bulan,sedangkan dalam
freezer 2 pintu, ASI dapat bertahan selama 3-4 bulan
5. Resiko makanan tambahan terlalu dini
Setelah lahir, bayi normal mempunyai kemampuan menghisap dan menelan ASI. Untuk
menunjang keberhasilan pemberian ASI, menyusui sedini mungkin harus diberikan, yaitu 30
menit setelah melahirkan.ASI hendaknya diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama dan
dalam berlanjut selama 2 tahun pertama dengan diberikan makanan tambahan. Memuasakan bayi
setelah lahir dengan memberikannya air matang, madu, membuang kolostrom, tidak dibenarkan,
hal ini karena organ pencernaan bayi belum sempurna.
Ada beberapa kerugain yang muncul jika makanan tambahan diberikan terlalu dini :
1. Resiko jangka pendek
Pemberian makana selain ASI yang terlalu dini, akan mengurangi keinginan bayi untuk menyusu
sehinggan frekuensi dan kekuatan bayi menyusu berkurang, akibatnya produksi ASI berkurang
dan tentunya nilai gizi dalam makanan jauh lebih rendah dibandingkan yang dikandung ASI,
sehingga merugikan baggi bayi. Pemberian sayuran dan sereal akan menghambat penyerapan zat
besi dalam ASI dan dapat meningkatkan diare.
2. Resiko jangka panjang
Dampak jangka panjangnya akan menyebabkan kebiasaan makan menjadi kurang baik dan
menyebabkan gangguan kesehatan seperti obesitas, hipertensi, arterosklerosis, dan alergi
makanan.
6. Cara menyusui
Lama dan frekuensi pemberian ASI sebaiknya tidak dijadwalkan karena bayi akan menentukan
kebutuhannya sendiri. Ibu harus menyusui bayi jika menangis tetapi bukan hanya karena BAK
dan BAB,dan saat ibu merasa sudah waktunya untuk menyusui anaknya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5- 7 menit dan ASI dalam lambung akan kosong 2 jam
kemudian.untuk menjaga keseimbangan besarnya payudara selama menyusui maka harus
menggunakan kedua payudara setiap kali menyusui dan diusahakan keduanya kosong agar
produksi ASI lebih lancer. Setiap kali menyusui dimulai dengan payudara yang terkhir kali
disusukan.
Bagaimana cara menyusui yang baik dan benar :
a. Usahakan posisi ibu dan bayi cukup nyaman saat menyusui,baik duduk yang ditopang dengan
bantal atau berbaring
b. Peluk dan letakkan kepala bayi pada siku tangan ibu sehingga meopang bokong bayi, seperti
tahap berikut
Letakkan bayi menghadap ke ibu sehingga telinga dan lengannya berada dalam satu garis lurus.
Selanjutnya lekatkan menghadap payudara sehingga dagu bayi mneyentuh payudara
Sangga bawah atau dasar payudara dengan jari – jari, jangan terlalu dekat pada putting ,
melainkan diluar areola.
Bayi akan meraih payudara jika lapar, rangsang mulut bayi pada bagian areola sehingga timbul
reflek bayi untuk mencari putting. Mulut akan terbuka lebar dan bibir bawah akan menjulur.
Selanjutnya segera lekatkan sehingga lidah mencekap putting dan areola payudara
Pipi bayi akan kelihatan bulat karean sebagian besar areola berada didalam mulut bayi,
sedangkan areola yang tersisa terlihat diatas mulut bayi
Terlihat isapan bayi yang lembut dan dalam disertai gerakan menelan yang teratur
Bayi akan tetap menyusu jika dalam keadaan aman dan nyaman
Jika ASI yang keluar tampak menetes, susukan bayi selama 10 -15 menit atau sesuai kebutuhan
sehingga payudara terasa kosong.Selanjutnya dimulai pada payudara yang lain selama 15- 20
menit karena biasanya isapan kurang kuat jika bayi sudah merasa kenyang.
Reflek rooting adalah upaya yang dilakukan dengan menyentuh halus disudut mulut bayi,
sehingga bayi akan membuka mulutnya dengan lebar, sehingga seluruh putting dan sebagian
besar areola akan dimasukkan kedalam mulut bayi. Adalah awal kali untuk menstimulasi agar
mulut bayi dapat membuka lebar.
7. Posisi menyusui
Ada berbagai macam posisi menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan duduk atau berdiri
atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu yaitu menyusui bayi
kembar, yang dilakuakan dengan cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui secara
bersamaan. Pada ASI yang memancar penuh,bayi ditengkurapkan diatas dada ibu sedikit
menahan kepala bayi agar bayi tidak tersedak.Setelah selesai menyusui, untuk menghindari
adanya muntah, maka bayi harus disendawakan, dengan bayi diposisikan telungkup dipangkuan,
atau disandarkan pada bahu ibu, atau posisi menopang rahang bayi sambil ditepuk pelan bagian
punggung bayi.
8. Tehnik meyusui
Bayi akan menghisap secara naluriah tetapi kadang ada bayi yang kesulitan untuk menemukan
puting susu ibu. Ada cara yang dapat kita lakukan untuk membantunya, yaitu dengan
menempelkan pipi bayi pada payudara. Lalu masukkan putting kemulut bayi. Pastikan bahwa
seluruh areola dihisap bayi, tidak hanya putingnya saja. Ibu dapat melancarkan aliran ASI
dengan memencet areolanya. Untuk menghentikan hisapan,masukkan sebuah jari disudut mulut
bayi atau mendorong dagu kebawah perlahan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk.
Biasanya bayi akan melepaskan hisapan jika telah meras kenyang. Bayi sebaiknya disusui
dengan kedua payudara. Pada saat menyusui selanjutnya, bayi diberikan ASI dari payudara
terakhir yang digunakan sebelumnya baru diikuti payudara yang lain, dengan begitu bayi akan
mendapatkan volume ASI yang seimbang dari masing – masing payudara.
9. Tips menyusui
1. Berikan ASI sesuai kebutuhan
2. Cari posisi yang nyaman. Untuk menghindari nyeri punggung bagian bawah, jangan
membungkuk saat memberikan ASI.Bawa bayi mendekati payudara. Duduk dikursi yang
menyediakan sandaran yang nyaman bagi ibu. Pilihan lain adalah ibu berbaring menyamping dan
bayi dihadapkan kearah ibu.
3. Gunakan baju yang lebar dengan kancing didepan
4. Biarkan bayi mencari posisinya sendiri
Saat menyusui adalah saat makan bagi bayi, sehingga bayi dapat mencari posisi sesuai dengan
kenyamanannya.
5. Hindari ketergesaan saat menyusui
Jangan terburu – buru ketika memberikan ASI pada bayi. Gunakan waktu ini untuk menjalin
ikatan antara anak dengan ibu
6. Tawarkan kedua – duanya
Gunakan payudara yang berbeda saat memulai ASI. Susui bayi hingga payudara pertama terasa
lembut, bila janin bersendawa tawarkan untuk payudara yang lain.
7. Biasakan puting
Saat awal – awal menyusui puting akan terasa perih tetapi hal ini merupakan sesuatu yang
wajar, dan akan terbiasa untuk selanjutnya.
8. Jangan merokok ataupun minum alcohol.
Jangan mengkonsumsi rokok ataupun alcohol, karena kandungan yang ada didalamnya akan
disalurkan ke bayi melewati aliran ASI yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan bayi.
9. Nutrisi yang penting pada ibu menyusui
1. Vitamin D dan kalsium
Berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Vitamin D dan Kalsium terserap masuk ke dalam
ASI. Untuk mengatasi asupan vitamin D dan kalsium tersebut, atasilah dengan minum susu
rendah kalori atau berjemur di pagi dan sore hari.
2. Zat besi
Menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan vitalitas dan produktivitas. Terdapat dalam daging
berwarna merah, hati, makanan laut dan sayuran hijau.
3. Fosfor
Digunakan untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada bayi, dapat diambil dari keju – kejuan,susu,
dan daging.
4. Zat kapur
Dibutuhkan untuk pembentukan tulang,banyak di susu, keju, kacang – kacangan, dan sayuran
berdaun hijau.
5. Asam Folat
Mencegah kurang darah (anemia). Banyak terdapat dalam hati ayam, bayam dan sayuran hijau.
6. Vitamin E
Berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi dari radikal bebas, meningkatkan stamina dan
daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan
gandum.
7. Zinc (Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan mendukung pertumbuhan normal.
Terdapat dalam daging, telur dan gandum.
8. Magnesium
Dibutuhkan dalam setiap sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat
tulang. Terdapat dalam gandum dan kacang-kacangan.
9. Buah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat dalam bentuk jus), merupakan makanan yang kaya
serat. Umumnya ibu setelah melahirkan akan mengalami konstipasi (susah BAB) yang kadang
dapat sisertai nyeri. Makanan berserat dapat mengurangi keluhan ini
10. Makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang sebagai sumber energi.
Makanan yang mengandung protein seperti daging, ayam, telur, sebaiknya mengurangi ikan.
Makanan tambahan yang dapat diberikan antara lain susu, keju, dan suplement lainnya.
Makan ikan baik untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi, tetapi dianjurkan untuk tidak lebih dari
dua porsi dalam seminggu. Ini disebabkan zat-zat polutan yang ada pada ikan dapat ikut melalui
ASI dan dapat membahayakan bayi.
11. Kita seharusnya minum 6-8 gelas setiap hari. Namun pada ibu yang menyusui membutuhkan
asupan cairan lebih dari 6-8 gelas perhari. Dianjurkan untuk minum air putih sesaat sebelum
menyusui.
12. Berbagai macam masalah selama menyusui
1. Payudara membengkak
Terjadi sekitar 2-3 hari setelah melahirkan. Payudara membengkak biasanya dikarenakan
meningkatnya aliran darah ke payudara karena mulainya produksi ASI.Payudara yang bengkak
dapat menyebabkan putting susu menjadi rata sehingga akan sulit bagi bayi untuk menghisap.
Gangguan akan berkurang dalam waktu 24-48 jam, namun bisa makin menjadi-jadi bila jarang
menyusuinya. Untuk mengatasinya, sering-sering menyusui sampai payudara betul-betul kosong,
jangan pakai BH yang ketat, kompres payudara dengan air dingin, pijat-pijat payudara sebelum
menyusui, dan lainnya.
2. Payudara meradang
Gangguan ini dikenal juga sebagai mastitis. Umumnya sih, terjadi 2-6 minggu setelah
melahirkan akibat adanya infeksi bakteri serta pemakaian BH yang terlalu ketat. Gejalanya?
Payudara membengkak, agak kemerahan, demam, dan merasa sangat lelah. Untuk itu, kompres
payudara dengan air hangat dan susui si kecil sesering mungkin. Segera ke dokter bila radang
cukup parah dan timbul abses (nanah) pada payudara. Bisa jadi, Anda perlu operasi untuk
mengeluarkan nanah tersebut.
3. Puting susu datar
Kelainan bawaan ini terjadi karena pelekatan mengakibatkan saluran susu lebih pendek dan
menarik puting susu ke dalam. Mudah kok menyiasatinya. Tarik puting susu keluar dengan jari
tangan, tahan selama beberapa waktu. Lakukan ini sebanyak 2 kali sehari. Atau, gunakan alat
bantu, seperti nipple shields dan breast shields. Bisa juga, puting susu “direndam” dulu ke dalam
air hangat sebelum menyusui, lalu tarik-tarik puting susu keluar.
4. Puting susu nyeri
Ini karena tidak pasnya posisi mulut bayi saat menyusu. Umumnya sih, terjadi pada hari-hari
pertama menyusui. Bila tidak nyeri-nyeri amat, terus saja menyusui si kecil. Agar nyeri
berkurang, oleskan sedikit ASI pada puting susu dan sekitarnya atau kompres payudara dengan
air hangat sebelum menyusu. Kelar menyusui, oleskan lagi ASI pada payudara, lalu biarkan
kering. Biar puting susu tetap kering, pilih-pilih BH (bahan menyerap keringat, seperti katun)
dan juga sering-sering mengganti BH.
5. ASI kurang
Tidak sulit untuk menduga penyebabnya. Umumnya, terjadi karena tidak optimalnya kegiatan
menyusui dan Anda memang stres. Jadi, perbaiki dulu proses menyusui Anda, seperti cari cara
dan posisi menyusui yang paling nyaman, sering-sering menyusui, dan sebagainya. Stres bisa
diatasi dengan membenahi gaya hidup, seperti cukup istirahat, rajin berolahraga, mengonsumsi
makanan bergizi seimbang, dan sebagainya.
6. ASI terlalu deras
Karena payudara anda penuh susu, aliran ASI jadi tidak terkendali. Ini wajar terjadi pada
minggu-minggu pertama masa menyusui. Payudara kan sedang menyesuaikan produksi ASI-nya
dengan kebutuhan si kecil. Mengatasinya bisa dengan selalu memakai breast pads, mengeluarkan
sebagian ASI sebelum menyusui, sering-sering menyusui, dan sebagainya.
13. Penyapihan
Penyapihan mengandung pengertian membiasakan pada sesuatu yang baru. Penyapihan dapat
tercapai dengan mengganti ASI dengan memakan makanan yang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Apabila secara terpaksa harus menyapih bayi yang baru berusia beberapa
bulan karena alasan tertentu dan menggantikannya dengan susu dalam botol, maka cobalah
membiasakan minum ASI anda yang telah diperah, air atau sari buah untuk memberitahukannya
bahwa suatu kali ia akan mendapatkannya. Untuk menyapih bayi berusia dibawah 8 tahun,
penyapihan dilakukan secara bertahap untuk menghindari adanya pembengkakan payudara dan
bayi yang frustasi atau terganggu emosinya. Untuk melakukan penyapihan pada bayi dengan usia
lebih besar sampai dengan usia 15 bulan tidak usah cemas karean anak usis tersebut agak tidak
tertarik dengan ASI dan lebih tertarik dengan makanan yang lain.
XII. Daftar Pustaka
Huliana, Mellyna,A.Md.Keb.2003.Perawatan Ibu Pasca Melahirkan.Jakarta : Wisma Hijau
Tem Keperawatan Maternitas.2009.Panduan Praktikum Keperawatan
Maternitas.Yogjakarta :Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta
Kristiyansari,Weni, S.Kep.2009.ASI,MENYUSUI, & SADARI. Yogyakarta : Nuha Medika
Welford, Heather.2008. MENYUSUI BAYI ANDA.Yogyakarta :Dian Rakyat
satuan acara penyuluhan ASI Eksklusif
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ASI EKSKLUSIF
Topik / masalah : Manajemen Laktasi
Sub topik : ASI Eksklusif
Tempat : posyandu MT, desa Tanah Hitam.
Waktu : 60 menit
Tanggal : 27 Oktober 2010
Sasaran : Ibu hamil dan menyusui
Petugas : Povy cintya ariesta
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1.Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif di harapkan audiens dapat
memahami pentingnya pemberian ASI.
2.Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI Eklsklusif di harapkan audiens
memahami tentang :
a. ASI Eklsklusi
b. Langkah-langkah pemberian
c .Keuntungan menyusui eksklusif
B. Alat Bantu
1. Leaflet
C. Metode 1. Ceramah dan tanya jawab
D. MATERI ( Terlampir )
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Langkah-langkah pemberian ASI
3. Manfaat pemberian ASI bagi ibu dan bayi
4. Cara peningkatan produksi ASI
F. Materi Terlampir
G. EVALUASI
1. Prosedur : Test akhir pertemuan
2. Jenis soal : Lisan
3. Instrumen test : Terlampir
Evaluasi dengan test lisan tentang : 1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Langkah- langkah pemberian ASI Eksklusif
3. Manfaat peberian ASI Eksklusif
E. KEGIATAN PENYULUHAN
no waktu Kegiatan Respon peserta
1 Pembukan10 menit
1. Mengucapkan salam.2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan TIU dan TIK 4 Kontrak waktu5. Menjelaskan peraturan penyuluhan
Menjawab salamMemperhatikan penyaji
2Pelaksanaan kegiatan30 menit
Menjelaskan tentang :a. Pengertian ASI Eksklusifb.Langkah- langkah pemberian ASI
Eksklusifc. Manfaat penberian ASI Eksklusifd. Menggali pengetahuan audiens tentang
ASI Eksklusif e.Memberi kesempatan bagi ibu untuk
bertanya f. Menjawab pertanyaan
MendengarkanBertanyaMenerima leaf let
3Evaluasi10 menit
a. Mengajukan pertanyaan tentang materi sebagai evaluasi b. Membaca kesimpulanc.Mengucapkan salam
Menjab pertanyaanMendengar
4Penutup10 menit
1. Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta2. Mengucapkan terimakasih3. Salam penutup
MendengarMenjawab salam
Materi Penyuluhan
ASI Eksklusif
A.Pengertian ASI Eksklusif
Air Susu Ibu adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. Asi Eksklusif
adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi..
B.Langkah-Langkah Pemberian ASI Eksklusif
Posisi yang tepat saat menyusui sangat memengaruhi lancarnya ASI. Itu
sebabnya, perlu trik tertentu untuk menyusui bayi secara tepat. Karena salah posisi bisa
membuat bayi tak nyaman atau ASI tak keluar. Dokter anak dari Rumah Sakit Puri Indah
Jakarta Barat, dr Jeanne Roos Tikoalu SpA menuturkan, jika posisi menyusui tepat, maka
bayi dapat menyusu dengan baik sehingga bayi pun mendapat ASI yang cukup dan
semua kebutuhan asupannya terpenuhi.
Bagi ibu tentunya selain posisi tepat, pelekatan baik juga sangat diperhatikan,
karena akan membuat ibu merasa nyaman, ASI bisa lancar keluar, serta tidak terjadi
bendungan ASI dan puting payudara tidak lecet.
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan
areola sekitarnya.
Bayi diletakkan menghadap perut ibu / payudara. Ibu duduk atau berbaring
santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak
tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu
dan bokong bayi terletak pada lengan . kepala bayi tidak boleh tertengadah dan
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan.
Perut bayi menempel pada ibu, kepala bayi menghadap pada payudara.
Letakkan dagu bayi menempel pada payudara, dan dada bayi menempel pada
dada ibu (chin to breast dan chest to chest).
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
Ibu menatap bayi dengan rasa kasih sayang
Payudara di pegang dengan ibu jari di atas dan ibu jari yang lain menopang di
bawah.
Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi
dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi.
Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara
dan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi, setelah bayi mulai menghisap
payudara tidak perlu ditopang lagi.
C.MANFAAT PEMBERIAN ASI BAGI IBU DAN BAYI
1.Manfaat pemberian ASI bagi Ibu
Merangsang kembalinya kandungan ke bentuk dan ukuran semula, sehingga
mengurangi perdarahan sesudah melahirkan.
Menjarangkan kelahiran, karena pada ibu yang menyusui secara eksklusif, ASI
menekan kesuburan.
Tidak perlu mengeluarkan biaya.
Mempunyai keuntungan psikologis, karena menimbulkan rasa bangga dan
diperlukan.
Mengurangi kejadian kanker payudara.
2.Manfaat pemberian ASI bagi bayi
Mengandung zat gizi (protein, lemak, karbohidrat, garam dan mineral serta
vitamin) yang cukup dan sesuai untuk bayi.
Mengandung zat pelindung terhadap infeksi oleh berbagai kuman penyakit.
Bayi tidak mudah menderita diare
Tidak menimbulkan alergi.
Mengurangi kejadian gigi keropos
Mengurangi kejadian pertumbuhan gigi yang kurang baik
Memberikan keuntungan psikologis, karena bayi berhubungan erat dengan ibu
sehingga timbul rasa aman dan kepercayaan pada bayi.
D. CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI
Manambah rangsangan isap bayi saat menyusu,
Meningkatkan refleks oksitosin, yaitu pancaran rasa kasih sayang ibu dengan
selalu berada di dekat bayi sehingga dapat selalu melihat bayi, mengelus bayi,
ataupun dengan melihat foto bayi.
Melakukan pemijatan pada punggung ibu.
Pijatan ini dapat dilakukan dengan bantuan ayah atau nenek bayi. Jeane
menjelaskan, hal itu bisa dilakukan dengan ibu duduk menelungkup dengan kepala
bertumpu pada lengan di meja, badan condong atau membungkuk dengan tanpa
menggunakan bra sehingga payudara dapat menggantung.
Dengan posisi kepala menunduk, temukan tonjolan tulang pada belakang leher,
turun dua ruas jari dari tonjolan tersebut, lalu tentukan pertengahan ruas tulang belakang.
Setelah menemukan pertengahan ruas tulang belakang, letakkan satu jari pada kiri-kanan
pertengahan garis tersebut dan lakukan pemijatan di sampingnya.
Lakukan pemijatan turun ke bawah sampai pertengahan punggung.
Lakukan pemijatan berulangulang dan kita akan melihat ASI mengalir keluar
payudara,” sarannya. Dengan memberikan ASI, maka ibu memberikan yang terbaik
untuk kekebalan dan kesehatan si kecil. Jadi berikan yang terbaik untuk anak Anda
karena Anda akan memberikan yang terbaik di masa depannya nanti. (Okezone.com)
Akan menjadi seorang ibu merupakan hal yang selalu dinanti-nanti karena anda
akan kedatangan calon buah hati. Nah, bila anda sedang mengandung, memang hal
tersebut haruslah untuk dinikmati. Namun, jangan sampai kita terlalu bebas melakukan
sesuatu yang justru dapat membahayakan calon bayi anda. Untuk itu berikut ini beberapa
hal yang pantang untuk anda lakukan.
Referensi :
- Wikujosastro, Hanifa, 1994, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono
- Varney, Heley, dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta, EGC, 2006