daya serap karbon

3
INTISARI Jalur hijau merupakan daerah hijau sekitar lingkungan permukiman atau sekitar kota-kota, yang dibentuk bertujuan untuk mengurangi pencemaran udara terutama pada jalan-jalan perkotaan. Peran penting jalur hijau antara lain sebagai penyerap karbon yang berdampak positif terhadap upaya penurunan emisi gas rumah kaca. Unsur utama jalur hijau berupa vegetasi yang berfungsi sebagai pembersih polutan gas pada atmosfir dengan menyerapnya melalui fotosintesis pada daun. Vegetasi ini berfungsi sebagai filter hidup yang menurunkan tingkat polusi dengan mengabsorbsi, detoksifikasi, akumulasi dan atau mengatur metabolisme di udara sehingga kualitas udara dapat meningkat dengan pelepasan oksigen di udara melalui fotosintesis di daun. Seiring dengan pentingnya fungsi jalur hijau tersebut maka mendorong untuk dilakukan penelitian mengenai komposisi pohon pelindung dan daya serap karbon di jalur hijau kota Purwokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komposisi pohon pelindung di jalur hijau kota Purwokerto dan mengetahui daya serap CO 2 pohon pada jalur hijau di kota Purwokerto. Penelitian ini menggunakan metode survei teknik pengambilan sampel menggunakan metode observasi. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi variabel tergantung dan variabel bebas. Variabel tergantung adalah daya serap karbon pohon pada jalur hijau, sedangkan variabel bebas adalah jenis pohon pelindung. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah jumlah individu pohon, komposisi pohon, kerapatan pohon, diameter batang setinggi dada, jumlah daun per cabang, luas daun per pohon, massa karbohidrat, serta daya serap CO 2 per luas daun, daya serap CO 2 per helai daun, daya serap CO 2 per pohon, dan CO 2 per panjang jalan. Vegetasi utama pada jalur hijau berupa pohon, ada 17 jenis pohon yang tersebar di 3 lokasi penelitian. Komposisi vegetasi pada jalur hijau memiliki tingkat yang berbeda, pada jalan Kampus memiliki 7 jenis pohon, untuk jalan dr Angka ada 6 jenis pohon sedangkan jalan Gerilya memiliki 11 jenis.Total daya serap CO2 pohon di jalan Kampus adalah adalah 5,83 ton.km -1 .tahun -1 , untuk jalan Dr Angka adalah 461,61 ton.km -1 .tahun -1 , dan untuk jalan Gerilya adalah 732,27 ton.km -1 .tahun - ¹. Guna meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan terutama pada jalan-jalan perkotaan, maka perlu dilakukan penanaman jenis tumbuhan yang tepat seperti ketapang (Termiinalia catappa), kerai payung ( Filicium

Upload: muhammad-rezzafiqrullah-r

Post on 15-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekologi

TRANSCRIPT

Page 1: daya serap karbon

INTISARI

Jalur hijau merupakan daerah hijau sekitar lingkungan permukiman atau sekitar kota-kota, yang dibentuk bertujuan untuk mengurangi pencemaran udara terutama pada jalan-jalan perkotaan. Peran penting jalur hijau antara lain sebagai penyerap karbon yang berdampak positif terhadap upaya penurunan emisi gas rumah kaca. Unsur utama jalur hijau berupa vegetasi yang berfungsi sebagai pembersih polutan gas pada atmosfir dengan menyerapnya melalui fotosintesis pada daun. Vegetasi ini berfungsi sebagai filter hidup yang menurunkan tingkat polusi dengan mengabsorbsi, detoksifikasi, akumulasi dan atau mengatur metabolisme di udara sehingga kualitas udara dapat meningkat dengan pelepasan oksigen di udara melalui fotosintesis di daun. Seiring dengan pentingnya fungsi jalur hijau tersebut maka mendorong untuk dilakukan penelitian mengenai komposisi pohon pelindung dan daya serap karbon di jalur hijau kota Purwokerto. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komposisi pohon pelindung di jalur hijau kota Purwokerto dan mengetahui daya serap CO2

pohon pada jalur hijau di kota Purwokerto. Penelitian ini menggunakan metode survei teknik pengambilan sampel menggunakan metode observasi. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi variabel tergantung dan variabel bebas. Variabel tergantung adalah daya serap karbon pohon pada jalur hijau, sedangkan variabel bebas adalah jenis pohon pelindung. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah jumlah individu pohon, komposisi pohon, kerapatan pohon, diameter batang setinggi dada, jumlah daun per cabang, luas daun per pohon, massa karbohidrat, serta daya serap CO2 per luas daun, daya serap CO2 per helai daun, daya serap CO2 per pohon, dan CO2 per panjang jalan. Vegetasi utama pada jalur hijau berupa pohon, ada 17 jenis pohon yang tersebar di 3 lokasi penelitian. Komposisi vegetasi pada jalur hijau memiliki tingkat yang berbeda, pada jalan Kampus memiliki 7 jenis pohon, untuk jalan dr Angka ada 6 jenis pohon sedangkan jalan Gerilya memiliki 11 jenis.Total daya serap CO2 pohon di jalan Kampus adalah adalah 5,83 ton.km-1.tahun-1, untuk jalan Dr Angka adalah 461,61 ton.km-1.tahun-1, dan untuk jalan Gerilya adalah 732,27 ton.km-1.tahun-¹. Guna meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan terutama pada jalan-jalan perkotaan, maka perlu dilakukan penanaman jenis tumbuhan yang tepat seperti ketapang (Termiinalia catappa), kerai payung ( Filicium decipiens), angsana (Pterocarpus indicus), flamboyan (Delonix regia), Beringin (Fiscus benjamina) dan mahoni (Swietenia mahagoni).

Kata kunci: Komposisi pohon, daya serap CO2, Jalur hijau.

Page 2: daya serap karbon

SUMMARY

Green belt area is a green area around a residential environment or around cities, with the purpose of reducing air pollution especially in city roads and reducing greenhouse gas emission. The main constituent of green belt area is vegetation have function as living filter which reduces pollution level by absorbing, detoxify, accumulate and or regulate metabolism in the air so that air quality can increase along with oxygen release in the air through photosynthesis in the leaves. With the importance of green belt area’s function it is necessary to do a study concerning the composition of protection tree and carbon dioxyde absorbance in the Purwokerto green belt area. This research used survey method with sampling technique of observation method. The variables measured in this research include the dependent variable and independent variables. Dependent variable is carbon absorption capacity of trees in the green belt area, while the independent variable is the type of tree. Parameters observed in this study were total tree individuals, tree composition, calculating dansity of tree, stem diameter at chest height, total leaf per branch, leaf area per tree, carbohydrate mass, CO2 absorbance per area leaf, CO2 absorbance per leaf, CO2 absorbance per tree, and CO2 per lenght of road. The main vegetation on the green belt in the form of a tree, there are 17 species of trees are scattered in three research locations. Vegetation composition in gren belt area had a different levels, in Campus road there were 7 tree types, in dr Angka road there were 6 tree types and in Gerilya road there were 11 tree types. Total CO2 absorbance in Kampus road were 5,83 ton.km-1.year-1, for dr Angka road were 461,61 ton.km-1.year-1, and for Gerilya road were 732,27 ton.km-1.year-1. To increase the environmental quality of cities especially city roads, it is necessary to plant the right types of trees such as bangal almond tree (Termiinalia catappa), glosarium tree (Filicium decipiens), narra tree (Pterocarpus indicus) flamboyant tree (Delonix regia), Banyan tree (Fiscus benjamina) and maghony tree (Swietenia mahagoni).

Keywords: Tree composition, CO2 absorbance, Green belt area.