dct

4
Transfusi darah merupakan tindakan medis yang beresiko, karena itu pengelolaannya harus profesional dan sesuai standar. Melakukan transfusi bukannya tanpa resiko. Pasien dapat tertular penyakit infeksi yang mungkin terdapat pada darah donor, karena itu darah yang akan digunakan untuk transfusi haruslah aman. Direct Antoglobulin Test (DAT) merupakan suatu test yang digunakan untuk mencari adanya globulin manusia pada permukaan sel-sel yang telah disensitasi. Sel yang tersensitasi merupakan sel yang diselubungi oleh antibodi tetapi bukan teraglutinasi. Antibodi IgG tidak mengakibatkan aglutinasi sel-sel darah merah yang mempunyai antigen pasangannya bila berada dalam larutan fisiologis NaCl . akan tetapi hanya mampu menyelubungi atau mensensitasi. Masa hidup immunoglobulin IgG sekitar 60-70 hari. DAT(Direct Antiglobulin Test) digunakan untuk mendeteksi antibodi atau komplemen yang menyelubungi pada sel darah merah invivo dengan menggunakan AHG terutama IgG dan C3d . Setelah sel darah merah dicuci dengan saline (NaCl 0,9 %) kemudian ditambahkan dengan reagen AHG. Anti Human Globulin (Bovine Albumin22%) digunakan sebagai reagen untuk mereaksikan kelompok darah yang secara spesifik bereaksi dengan globulin manusia. Bila AHG bereaksi dengan globulin bebas dalam serum maka tidak menimbulkan aglutinasi eritrosit.

Upload: rinarastuti

Post on 08-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

use this

TRANSCRIPT

Transfusi darah merupakan tindakan medis yang beresiko, karena itu pengelolaannya harus profesional dan sesuai standar. Melakukan transfusi bukannya tanpa resiko. Pasien dapat tertular penyakit infeksi yang mungkin terdapat pada darah donor, karena itu darah yang akan digunakan untuk transfusi haruslah aman.Direct Antoglobulin Test (DAT) merupakan suatu test yang digunakan untuk mencari adanya globulin manusia pada permukaan sel-sel yang telah disensitasi. Sel yang tersensitasi merupakan sel yang diselubungi oleh antibodi tetapi bukan teraglutinasi. Antibodi IgG tidak mengakibatkan aglutinasi sel-sel darah merah yang mempunyai antigen pasangannya bila berada dalam larutan fisiologis NaCl . akan tetapi hanya mampu menyelubungi atau mensensitasi. Masa hidup immunoglobulin IgG sekitar 60-70 hari. DAT(Direct Antiglobulin Test) digunakan untuk mendeteksi antibodi atau komplemen yang menyelubungi pada sel darah merah invivo dengan menggunakan AHG terutama IgG dan C3d . Setelah sel darah merah dicuci dengan saline (NaCl 0,9 %) kemudian ditambahkan dengan reagen AHG. Anti Human Globulin (Bovine Albumin22%) digunakan sebagai reagen untuk mereaksikan kelompok darah yang secara spesifik bereaksi dengan globulin manusia. Bila AHG bereaksi dengan globulin bebas dalam serum maka tidak menimbulkan aglutinasi eritrosit. Perlu dilakukan proses pencucian eritrosit untuk menghilangkan globulin bebas. Antiglobulin test mampu mendeteksi 150 sampai 500 molekul IgG tiap sel darah merah. Aglutinasi lengkap terjadi bila sel tersensitisasi oleh 1000 molekul IgG. Pada DAT deteksi globulin sampai terikat, komponen darah yang diuji adalah eritrosit, sensitisasi terjadi didalam in-vivo, inkubasi dengan suspensi eritrosit menghasilkan nilai negatif, hasil positif ditunjukkan dengan aglutinasi. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi misalnya penyakit Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA),drug induced hemolysis, allo imun reaksi oleh karena reaksi tranfusi. Jenis reagen yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah polyspesifik AHG yang mengandung antibodi terhadap IgG manusia dan anti komplemen C3d dari komplemen manusia. Selain mengandung anti-IgG dan anti-C3d. Antibodi yang mempunyai arti klinis yang terpenting adalah dari AHG yang mendeteksi adanya IgG. Antihuman globulin (AHG) yang diperoleh dari immunized nonhuman species akan berikatan dengan IgG atau komplemen yang bebas pada serum atau yang melekat pada antigen sel darah merah. Reagen ini disiapkan dan distandarisasi untuk mendeteksi berbagai macam IgG antibodi. Aktivitas Anti-C3d sangat penting artinya untuk pemeriksaan DCT pada pemeriksaan AIHA karena kemungkinan C3d merupakan globulin satu-satunya yang dapat dideteksi pada sel darah merah penderita AIHA. Kali ini dilakukan Direct Combs Test dengan prinsip yaitu antigen yang sudah coated dengan antibodi in vivo ditambahkan dengan anti human globulin akan menghasilkan aglutinasi. Metode yang digunakan adalah metode aglutinasi langsung. Sampel yang digunakan sampel darah dengan antikoagulan lebih disukai karena mudah mendapatkan sel bebas, mencegah sensitisasi invitro oleh komplemen. Reagensia yang digunakan yaitu Antihuman globulin (coombs serum), anti-IgG, anti-C3d, saline, dan CCC.Pada praktikum kali ini menggunakan sel darah merah pasien, didapatkan hasil negatif ditandai dengan tidak adanya aglutinasi, ini menunjukkan tidak ada antibodi yang menempel pada sel darah merah. Pencucian dengan salin volume 20 kali, minimum 3 kali guna untuk membersihkan sisa antibodi yang dapat menetralisasi serum antihuman globulin sehingga dapat menimbulkan reaksi negatif palsu.Karena hasil direct coomb test menghasilkan hasil negatif, maka perlu dilakukan uji validasi dengan menggunakan CCC (Coombs Control Cell). Coombs Control Cell merupakan eritrosit normal (O Rh+) yang sengaja dibuat coated dengan incomplete antibodi. Dibuat sedemikian rupa coatednya dan memberikan hasil 1+ sampai 2+ bila CCC direaksikan dengan Coombs serum yang dipakai sehingga pada uji validasi dengan CCC harus didapatkan hasil positif aglutinasi jika didapatkan hasil negatif berarti coomb serum tidak valid dan tes dianggap invalid. Pada praktikum ini, uji validasi menggunakan CCC didapatkan hasil positif aglutinasi sehingga test yang dilakukan valid.