1 2

3 4

KedisiplinanSetiap hari senin saat upacara sering kali

kita melihat santri mukim maupun non mukim yang berdiri di barisan terpisah (karena telat), mereka terlambat dengan alasan yang bermacam-macam. Bahkan yang lebih parahnya yang terlambat adalah santri mukim. Namun kebiasaan ini bukanya berkurang malah bertambah, tidak hanya telat saat upacara tapi hari biasapun tidak sedikit yang telat. Ironisnya sering kita melihat tidak adanya guru piket yang bertugas saat itu, bisa jadi karena harus mengikuti DTK dsb.

Apa tanggapan anda dengan kasus tersebut? andai kata kalian terpilih sebagai ketu dan wakil ketua Osis periode selanjutnya, apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk komitmen kalian untuk menegakan kedisiplinan di AIS?

KerapihanKerapihan di AIS sebenarnya sudah menjadi

ciri dan identitas bagi santri-santrinya. Namun, taukah kalian ternyata banyak yang sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja masih ada santri yang mengelurkan bajunya saat mengenakan seragam Osis atau Pramuka. Bahkan tidak sedikit santri non mukim yang berambut gondrong, dan kadang masih saja kita melihat santri-santri yang tidak mengenakan sepatu baik saat upacara ataupun hari-hari biasa, belum lagi susunan sepatu yang kurang rapih didepan kelas?

Apa tanggapan anda dengan kasus tersebut? andai kata kalian terpilih sebagai ketu dan wakil ketua Osis periode selanjutnya, apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk komitmen kalian untuk menjadikan kerapihan sebagai ciri/identitas di AIS?

KebersihanRasanya kalo membicarakan

kebersihan di AIS sudah menjadi keharusan yang dimiliki setiap santrinya. Namun, tetap saja masih ada yang menyepelekan masalahan ini, sering kita melihat bekas jajanan, kertas yang berserakan di lantai, Kaca jendela yang kotor, dan kamar mandi yang kotor.

Apa tanggapan anda dengan kasus tersebut? andai kata kalian terpilih sebagai ketu dan wakil ketua Osis periode selanjutnya, apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk komitmen kalian untuk menjaga kebersihan di lingkungan AIS tercinta?

PergaulanPercaya tidak percaya, ternyata aktifitas

sehari-hari santri ikwan dan akhwat membuat pergaulan terkadang melewati batas. Bahkan penggunaan handphone menjadi sarana untuk memudahkan mereka saling berkomunikasi (sms, fb-an, twitter-an dsb). Beberapa bulan yang lalu guru melakukan razia, dan didapatlah bukti sms yang mengandung unsur cinta-cintaan. Ternyata rasa suka ikhwan dan akhwat yang buta membuat mereka terjerumus dalam cinta kasih yang terlarang, padahal budaya DT dan Di AIS tidak membenarkan dan membolehkan pacaran sebelum mereka menikah.

Apa tanggapan anda dengan kasus tersebut? andai kata kalian terpilih sebagai ketu dan wakil ketua Osis periode selanjutnya, apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk komitmen kalian untuk menjaga kebersihan di lingkungan AIS tercinta?