decompensatio cordis

5/14/2018 DECOMPENSATIO CORDIS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/decompensatio-cordis-55a930c9d7ca7 1/8

1 | O S C A - C O M P R E H E N S I V E

DECOMPENSATIO CORDIS

CASE REPORT




I. DEFINISI

Ketidakmampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan meatbolisme jaringan (perfusi

oksigen dan nutrisi) pada saat istirahat atau kerja ringan. Hal tersebut akan

menyebabkan respon sistemik khusus yang bersifat patologik (sistem saraf, hormonal,

ginjal, dan lainnya) serta adanya tanda dan gejala yang khas.

Klasifikasi Fungsional (NYHA)

1. bila timbul gejala sesak napas atau capai pada aktivitas fisik yang berat.

2. bila timbul gejala sesak napas atau capai pada aktivitas yang sedang.

3. bila timbul gejala sesak napas atau capai pada aktivitas yang ringan.

4. bila timbul gejala sesak napas atau capai pada aktivitas yang sangat ringan dan

pada waktu istirahat.

II. EPIDEMIOLOGI

Setengah dari pasien yang terdiagnosis gagal jantung masih punya harapan

hidup 5 tahun.

Penelitian Framingham menunjukkan mortalitas 5 tahun sebesar 62% pada

pria dan 42% wanita.




III. ETIOLOGI DAN PATOFISOLOGI

FISIOLOGI JANTUNG

Penyebab gagal jantung digolongkan menurut apakah gagal jantung tersebut

menimbulkan gagal yang dominan sisi kiri atau dominan sisi kanan.Dominan sisi kiri Dominan sisi kanan

penyakit jantung iskemik gagal jantung kiri

penyakit jantung hipertensif penyakit paru kronis

penyakit katup aorta stenosis katup pulmonal

penyakit katup mitral penyakit katup trikuspid

miokarditis penyakit jantung kongenital (VSD, PDA)

kardiomiopati hipertensi pulmonal

amiloidosis jantung emboli pulmonal masif

keadaan curah tinggi ( tirotoksikosis,

anemia, fistula arteriovenosa)




IV. DIAGNOSIS

1) Anamnesis

A. Decompesantio Cordis Kiri

Gejala Klinis :

Orthopnea, dimana pasien merasa sesak jika tidur secara horizontal,ditandai dengan jumlah bantal yang digunakan agar dapat tidur dengan

nyaman, bahkan ada yang merasa nyaman jika tidur dalam posisi duduk.

Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND), bangun pada malam hari akibat

rasa sesak yang dirasakan, biasanya terjadi beberapa jam setelah tidur.

Nocturia, buang air kecil pada malam hari.

Dyspnea saat istirahat.

Dyspnea saat berolahraga

Batuk: batuk yang berdahak pink, sangat mengacu pada congestive heart

failure (CHF). Edema

Gejala non-spesifik

Mudah lelah

Kepala terasa pusing

Nyeri perut

Malaise

Wheezing

Mual-mual

Riwayat penyakit sebelumnya Cardiomyopathy

Valvular heart disease

Pengguna Alcohol

Hipertensi

Angina

Pernah mengalami infark miokard

Penyakit jantung Familial

B.

Decompensatio Cordis KananGejala Klinis

pitting edema

ascites

kongesti hepar

kardiak sirosis

Kriteria Firmingham (untuk diagnosis Gagal Jantung Kongestif)

Kriteria Mayor Kriteria Minor

Paroxysmal Nocturnal Dyspnea Edema ekstrimitasDistensi Vena Leher Batuk malam hari




Ronki Paru Hepatomegali

Kardiomegali Dyspnea d’effort

Edema paru akut Efusi pleura

Gallop S3 Takikardia >120/menit

Peninggian tekanan vena jugularis Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal

Diagnosis gagal jantung ditegakan minimal ada 1 kriteria mayor dan 2 minor

2) Pemeriksaan Fisik

Sering dijumpai hipertensi

Peningkatan jumlah frekuensi pernapasan

Pada auskultasi didapatkan ronchi basah halus pada basal paru, dapat

berkembang menjadi di seluruh lapang paru jika sudah terjadi oedem paru.

Dullnes pada perkusi pada basal paru dapat mengindikasikan terjadinya

efusi pleura

Sianosis dapat terlihat pada fase lanjut dari oedem paru.

Pergeseran apex jantung ke arah lateral yang menunjukkan adanya

pembesaran jantung

Irama gallop (suara jantung tambahan)

Murmur yang mengindikasikan gangguan valular jantung baik akibat

stenosis aorta atau akibat regurgitasi mitral karena gagal jantung itu

sendiri.

Kulit mungkin tampak dingin , sianosis.

Takikardi

3) Pemeriksaan Penunjang

EKG:

menunjukkan pembesaran ventrikel kanan/kiri, atrium kanan/kiri

Foto toraks :

Kongesti vena paru, berkembang menjadi edema interstitial atau

alveolar pada decomp yang lebih berat

Redistribusi vaskular pada lobus atas paru-paru

Kardiomegali

Laboratorium:

hiponatremi

hipokalemi/kalium normal/hiperkalemi pada tahap lanjut

BUN meningkat

kreatinin meningkat

urine pekat, berat jenis meningkat, natrium menurun

Alkali fosfatase meningkat

SGPT meningkat

AST meningkat




Emergency transthoracic echocardiography

Emergency transthoracic echocardiography (ECHO) dapat membantu

untuk mengidentifikasi abnormalitas dari pergerakan dinding jantung,

seperti juga pada miopati pada fungsiventrikel kiri.

ECHO dapat menunjukkan adanya kardiak tamponade, konstriksi

perikardial, dan emboli pada paru.

ECHO juga berguna untuk melihat adanya kelainan pada katup

jantungseperti mitral atau aorta stenosis juga regurgitasi katup.

Echocardiography juga dapat digunakan untuk Melihat ejeksi fraksi

(Left Ventrikel Ejection Fraction / LVEF). Normal adalah 50 – 70 %,

jika > 70% disebut hiperkinetik. Jika < 20% resiko sudden death tinggi.

V. DIAGNOSIS BANDING

Decompensatio kiri

Decompensatio kanan

Penyakit paru obstruktif kronik

Peningkatan volume sputum, sesak nafas yg progresif, dada terasa sesak,

sputum yang purulen, lemah, lesu, mudah lelah, mengi (wheezing). Biasanya

bisa ditegakkan dengan Pulmonary Function Test.

Valvular Heart Disease

Sesak nafas, lesu atau pusing, perasaan tidak enak di dada, palpitasi, edema di

pergelangan,kaki, abdomen, penambahan berat yang cepat (0.5-1 kg dalam

sehari). Dilakukan pula tes fisik pada jantung untuk mendengar suara yangdibuat jantung ketika membuka dan menutup klep. Murmur adalah suara

mendesis yang dibuat oleh darah mengalir melewati klep stenotic atau klep

bocor.

VI. TATA LAKSANA




VII.

PROGNOSIS

decompensatio cordis

Documents