ded
TRANSCRIPT
ETIOLOGI, PREVALENSI, DAN TERAPI
PADA PENYAKIT MATA KERING
Oleh :
Tenti/G1A107008
Pembimbing : dr.M.Ikhsan, Sp.M
ABSTRAK
Tujuan:
Membahas prevalensi, etiologi, dan terapi penyakit mata
kering, dengan fokus pada perempuan pascamenopause.
Metode:
Memanfaatkan MEDLINE untuk mengidentifikasi
artikel yang berhubungan dengan mata kering yang
diterbitkan sebelum September 2008 dan pencarian
manual juga dilakukan.
Hasil:
Prevalensi 7% di Amerika sampai 33% di Taiwan dan Jepang
Faktor risiko usia lanjut, perempuan, merokok, panas yang ekstrim
atau kondisi cuaca dingin, kelembaban relatif rendah, penggunaan
teknologi komputer, bedah refraktif, memakai lensa kontak, dan obat-
obatan tertentu.
Kesimpulan:
Terapi baru tersedia di pasaran yang dapat mengurangi tanda dan gejala
penyakit mata kering dan, akibatnya, meningkatkan kualitas hidup
pasien mata kering.
TINJAUAN
Sekitar 25% pasien yg mengunjungi klinik mata memiliki gejala
mata kering
DEWS (2007) Mata kering adalah penyakit multifaktorial pada
air mata dan permukaan mata yang menghasilkan gejala
ketidaknyamanan, gangguan visual, dan ketidakstabilan lapisan air
mata dengan potensi kerusakan pada permukaan mata.
Gejala mata kering rasa terbakar, menyengat, sensasi benda asing,
kelelahan mata, dan kekeringan.
Tes : uji Schirmer, pewarnaan okular, TFBuT
DEMOGRAFI
Peningkatan prevalensi pasien dengan penyakit autoimun (8% penduduk)
78% perempuan.
Prevalensi DED di AS 7% wanita dan 4% pria di atas usia 50 tahun.
Australia 7,4% terutama pada pasien usia tua (50 -59 tahun)
Indonesia 27,5% berhubungan dengan usia, merokok, dan pterygium.
Taiwan 33,7% meningkat pada populasi lansia, wanita >> pria
Canada 25% , Jepang 33%
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
PENGARUH IKLIM
Iklim dan perubahan lingkungan kelembaban relatif (RH),
lingkungan indoor, polusi, udara perjalanan, dan suhu
ekstrim
Suhu rendah dan RH tinggi lebih berhubungan dengan
stabilitas lapisan air mata daripada RH rendah dan suhu
tinggi udara ruangan kering dan dingin
Kualitas udara terbuka dan suhu juga mempengaruhi
stabilitas lapisan air mata Paparan sinar matahari, debu,
dan angin memperburuk atau memicu DED.
Faktor-faktor indoor dan outdoor dapat menurunkan
kualitas hidup dan produktivitas penderita mata kering.
PENGARUH PADA KUALITAS HIDUP
DED dapat berdampak cukup besar pada fungsi visual, kegiatan
sehari-hari, fungsi sosial dan fisik, produktivitas kerja, biaya langsung
dan tidak langsung dari penyakit, dan kualitas hidup (QOL).
Skor penilaian utilitas untuk mengukur kualitas hidup dari pasien
DED Mata kering yang parah dan mata kering yang membutuhkan
tarsorrhaphy 0,72 dan 0,62 Mendekati kelas III/IV angina (0.71)
dan lebih buruk daripada patah tulang pinggul (0,65).
Skor utilitas rendah dampak negatif dari DED pada kualitas hidup
Lapisan air mata
FISIOLOGI DAN FUNGSI LAPISAN AIR MATA
Kerusakan yang progresif pada permukaan cornea
PILIHAN TERAPI
Langkah utama : Mengidentifikasi etiologi yang mendasari dan mencoba
untuk menghilangkan dan/atau mengobatinya.
Diberikan pengganti air mata buatan meningkatkan stabilitas lapisan air
mata dan meningkatkan TFBuT (meringankan gejala)
Air mata buatan biasanya mengandung elektrolit, surfaktan, pengawet (tidak
semua formulasi), dan agen viskositas
Ditambahkan osmolytes ke formulasi air mata buatan (Optive®)
osmoprotection pada lapisan okular terhadap osmolaritas tinggi lapisan air
mata pada DED.
Ketika digunakan bersamaan dengan siklosporin 0,05% Optive®
meningkatkan TFBuT.
Penambahan lipid meningkatkan stabilitas lapisan air mata.
Soothe® meningkatkan ketebalan lapisan lipid dan mengurangi
gejala mata kering pada pasien setelah aplikasi untuk satu bulan.
Hidroksipropil (HP) guar-based molecule pada Systane®
memperpanjang TFBuT dan melindungi permukaan mata dan
sebagai terapi tambahan untuk meningkatkan efek siklosporin A
dalam pengobatan DED.
Restasis® diindikasikan untuk pasien dengan produksi air
mata diduga tertekan karena peradangan mata
Restasis® dapat digunakan bersamaan dengan air mata buatan
dengan interval 15 menit antara produk.
Restasis® + original Systane® secara statistik lebih signifikan
Oleh karena itu, pilihan yang tepat dari terapi bersamaan yang
digunakan dengan Restasis® akan memiliki efek signifikan
pada hasil
PERSPEKTIF KLINIS
Pendekatan komprehensif pada DED :
1. Perubahan lingkungan
2. Menghentikan atau menghindari paparan asap rokok
3. Perubahan pola makan, seperti mengurangi konsumsi alkohol,
4. Menghindari diuretik sistemik dan antihistamin, jika mungkin
5. Menggunakan sesedikit mungkin obat topikal
Jika tidak respon Restasis® dan steroid topikal harus
ditambahkan ke rejimen air mata buatan.
KESIMPULAN
DED banyak terjadi, penyakit multifaktorial yang sangat sering pada
pasien usia lanjut dan perempuan, terutama menopause dan perempuan
postmenopause.
DED bisa episodik dengan tanda-tanda dan gejala transien atau kronis
dengan persisten tanda dan gejala.
DED memiliki dampak yang signifikan terhadap fungsi penglihatan
yang berdampak negatif pada kualitas hidup dan produktivitas pasien.
Pemilihan terapi topikal yang sesuai harus mencakup pertimbangan
yang mendasari penyebab penyakit, usia dan jenis kelamin pasien
TERIMA KASIH