definisi desain penelitian naratif

1
Devinisi Penelitian Naratif Menurut Webster dan Metrova, narasi (narrative) adal ah suatu metode penelitian di dalamilmu-ilmu sosial. Inti dari metode ini adalah kemampuannya untuk memahami identitas dan pandangan dunia seseorang dengan meng acu pada cerita-cerita (narasi) yang ia dengarkan ataupun tuturkan di dalam akt ivitasnya sehari-hari. Penelitian naratif adalah studi tentang cerita. Dalam beb erapa hal cerita dapat muncul sebagai catatan sejarah, sebagai novel fiksi, sepe rti dongeng, sebagai autobi-ographies, dan genre lainnya. Cerita ditulis melelu proses mendengarkan dari orang lain atau bertemu secara langsung dengan pelaku m elelui wawancara. Studi tentang cerita dilakukan dalam berbagai disiplin keilmua n, termasuk sastra kritik, sejarah, filsafat, teori organisasi, dan sosial ilmu pengetahuan. Dalam ilmu sosial, cerita dipelajari oleh para antropolog, SOCI- ol ogists, psikolog, dan pendidik. Penelitian naratif biasanya digunakan ketika pen eliti ingin membuat laporan naratif dari cerita individu. Peneliti membuat ikata n dengan partisipan dengan tujuan supaya peneliti maupun partisipan merasa nyama n. Bagi partisipan berbagi cerita akan membuatnya merasa ceritanya itu penting d an merasa didengarkan. Penelitian naratif juga digunakan ketika cerita memiliki kronologi peristiwa. Penelitian ini berfokus pada gambar mikroanalitik (cerita i ndividu) daripada gambar yang lebih luas tentang norma kebudayaan, seperti dalam etnografi, atau teori-teori umum dan abstrak, seperti dalam grounded theory. De sain penelitian naratif ditinjau secara luas dalam bidang pendidikan baru pada t ahun 1990. Tokoh pendidikan D. Jean Clandinin dan Michael Connelly untuk pertama kalinya yang memberikan tinjauan penelitian naratif dalam bidang pendidikan. Me reka menyebutkan dalam tulisannya beberapa aplikasi penelitian naratif dalam ilm u sosial, menguraikan proses pengumpulan catatan-catatan naratif dan mendiskusik an struktur atau kerangka penelitian dan penulisan laporan penelitian naratif. T ren atau kecenderungan mempengaruhi perkembangan penelitian naratif dalam bidang pendidikan. Cortazzi dalam Creswell mengemukakan tiga faktor. Pertama, sekarang ini ada peningkatan perhatian pada refleksi guru. Kedua, perhatian lebih diteka nkan pada pengetahuan guru (apa yang mereka tahu, bagaimana mereka berpikir, bag aimana mereka menjadi profesional, dan bagaimana mereka membuat tindakan dalam k elas). Ketiga, pendidik mencoba membawa suara guru ke permukaan dengan memberday akan guru untuk melaporkan tentang pengalaman mereka. D.Jenis-Jenis Penelitian N aratif Jenis narasi dapat dilihat dengan mengetahui pendekatan apa yang digunaka n. Menurut Polkinghorne (1995 hal 12) ada dua pendekatan yang bisa diambi yaitu pendekatan dengan membedakan antara analisis narasi dan analisis naratif dapat d i pahami juga degan narasi sebagai data: data sebagai narasi.

Upload: zhireth-yoshimitsu

Post on 08-Jul-2016

64 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Definisi Desain Penelitian Naratif

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Desain Penelitian Naratif

Devinisi Penelitian Naratif Menurut Webster dan Metrova, narasi (narrative) adalah suatu metode penelitian di dalamilmu-ilmu sosial. Inti dari metode ini adalah kemampuannya untuk memahami identitas dan pandangan dunia seseorang dengan mengacu pada cerita-cerita (narasi) yang ia dengarkan ataupun tuturkan di dalam aktivitasnya sehari-hari. Penelitian naratif adalah studi tentang cerita. Dalam beberapa hal cerita dapat muncul sebagai catatan sejarah, sebagai novel fiksi, seperti dongeng, sebagai autobi-ographies, dan genre lainnya. Cerita ditulis melelu proses mendengarkan dari orang lain atau bertemu secara langsung dengan pelaku melelui wawancara. Studi tentang cerita dilakukan dalam berbagai disiplin keilmuan, termasuk sastra kritik, sejarah, filsafat, teori organisasi, dan sosial ilmu pengetahuan. Dalam ilmu sosial, cerita dipelajari oleh para antropolog, SOCI- ologists, psikolog, dan pendidik. Penelitian naratif biasanya digunakan ketika peneliti ingin membuat laporan naratif dari cerita individu. Peneliti membuat ikatan dengan partisipan dengan tujuan supaya peneliti maupun partisipan merasa nyaman. Bagi partisipan berbagi cerita akan membuatnya merasa ceritanya itu penting dan merasa didengarkan. Penelitian naratif juga digunakan ketika cerita memiliki kronologi peristiwa. Penelitian ini berfokus pada gambar mikroanalitik (cerita individu) daripada gambar yang lebih luas tentang norma kebudayaan, seperti dalam etnografi, atau teori-teori umum dan abstrak, seperti dalam grounded theory. Desain penelitian naratif ditinjau secara luas dalam bidang pendidikan baru pada tahun 1990. Tokoh pendidikan D. Jean Clandinin dan Michael Connelly untuk pertama kalinya yang memberikan tinjauan penelitian naratif dalam bidang pendidikan. Mereka menyebutkan dalam tulisannya beberapa aplikasi penelitian naratif dalam ilmu sosial, menguraikan proses pengumpulan catatan-catatan naratif dan mendiskusikan struktur atau kerangka penelitian dan penulisan laporan penelitian naratif. Tren atau kecenderungan mempengaruhi perkembangan penelitian naratif dalam bidang pendidikan. Cortazzi dalam Creswell mengemukakan tiga faktor. Pertama, sekarang ini ada peningkatan perhatian pada refleksi guru. Kedua, perhatian lebih ditekankan pada pengetahuan guru (apa yang mereka tahu, bagaimana mereka berpikir, bagaimana mereka menjadi profesional, dan bagaimana mereka membuat tindakan dalam kelas). Ketiga, pendidik mencoba membawa suara guru ke permukaan dengan memberdayakan guru untuk melaporkan tentang pengalaman mereka. D.Jenis-Jenis Penelitian Naratif Jenis narasi dapat dilihat dengan mengetahui pendekatan apa yang digunakan. Menurut Polkinghorne (1995 hal 12) ada dua pendekatan yang bisa diambi yaitu pendekatan dengan membedakan antara analisis narasi dan analisis naratif dapat di pahami juga degan narasi sebagai data: data sebagai narasi.