dehidrasi

16
DEHIDRASI Dehidrasi (''hypohydration'') didefinisikan sebagai kehilangan cairan tubuh yang berlebihan. Ini secara harfiah adalah penghilangan air dari obyek, namun dalam hal fisiologis, itu memerlukan kekurangan cairan dalam organisme. Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidarasi terjadi karena kekurangan zat natrium; kekurangan air; kekurangan natrium dan air. Dehidrasi secara harfiah didefinisikan sebagai kondisi turunnya volume cairan di dalam tubuh. Cairan tubuh yang dimaksud yaitu semua bagian cair dari tubuh selain zat padat yang ada pada tubuh, termasuk dalam kategori ini adalah cairan darah, cairan limpoid, cairan intrasel, cairan ekstrasel/intersiil, cairan serebrospinal, cairan sendi, dan lain sebagainya.(Junaidi, 2011) Total cairan tubuh hewan adalah sekitar 60% dari seluruh volume tubuhnya, yang terdiri atas 40% cairan intrasel, dan 20% cairan ekstrasel –yang tersusun atas 15% cairan

Upload: bennie-andista

Post on 27-Oct-2015

165 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Dehidrasi

TRANSCRIPT

Page 1: Dehidrasi

DEHIDRASI

Dehidrasi (''hypohydration'') didefinisikan sebagai kehilangan cairan tubuh yang

berlebihan. Ini secara harfiah adalah penghilangan air dari obyek, namun dalam hal fisiologis,

itu memerlukan kekurangan cairan dalam organisme.

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini

terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum).

Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat

elektrolit tubuh.

Dehidarasi terjadi karena

kekurangan zat natrium;

kekurangan air;

kekurangan natrium dan air.

Dehidrasi secara harfiah didefinisikan sebagai kondisi turunnya volume cairan di dalam

tubuh. Cairan tubuh yang dimaksud yaitu semua bagian cair dari tubuh selain zat padat yang

ada pada tubuh, termasuk dalam kategori ini adalah cairan darah, cairan limpoid, cairan

intrasel, cairan ekstrasel/intersiil, cairan serebrospinal, cairan sendi, dan lain sebagainya.

(Junaidi, 2011)

Total cairan tubuh hewan adalah sekitar 60% dari seluruh volume tubuhnya, yang

terdiri atas 40% cairan intrasel, dan 20% cairan ekstrasel –yang tersusun atas 15% cairan

interstisiil dan 5 % cairan plasma. Namun dalam beberapa kasus, dapat terjadi hilangnya

cairan dari dalam tubuh yang dapat mengancam keselamatan hewan –apabila tidak segera

dikoreksi melalui terapi cairan. Kehilangan cairan pada tubuh hewan dapat terjadi akibat

pendarahan, diare, muntah, terbakar, poliuria, dan lain-lain. Dalam kondisi tersebut, akan

terjadi dilatasi (pelebaran) pembuluh darah, turunnya volume aliran darah, yang lebih jauh

akan menyebabkan turunnya kemampuan jantung untuk memompa darah –karena darah yang

begitu kental. “kondisi ini dapat berakibat fatal apabila tidak segera dilakukan terapi cairan,”

demikian tegas Drh. Setyo Budhi, MP, selaku pembicara dalam acara Continue Education

yang diselenggarakan di Rumah Sakit Hewan Soeparwi – Yogyakarta, pada 7 Agustus 2010.

Page 2: Dehidrasi

Ada tiga jenis utama dari dehidrasi:

hipotonik (terutama kehilangan elektrolit, natrium khususnya),

hipertonik (terutama kehilangan air), dan

isotonik (kehilangan air yang setara dan elektrolit).

Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu

Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan),

Dehidrasi sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan),

dan

Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).

Ciri-ciri dehidrasi ringan-sedang adalah mulut kering dan lengket, mengantuk/lelah, haus,

urin sedikit, airmata kurang/kering dan otot lemah, dan sakit kepala/pusing/silau melihat

sinar. Sedangkan ciri-ciri dehidrasi berat adalah haus berat, sangat mengantuk dan

kebingungan, tidak berkeringat, urin sedikit berwarna kuning gelap/tidak ada urin, mata

cekung, menggigil, kulit kering dan elastisitas hilang, tekanan darah rendah, nadi cepat, panas

serta kesadaran menurun. Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah

sangat berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran, koma, hingga

meninggal dunia, atau tidak.

Praktisi sekaligus pengajar pada bagian Bedah Fakultas Kedokteran Hewan ini

menambahkan, dalam kondisi normal tubuh hewan mampu menjaga keseimbangan cairan

yang masuk melalui air minum, pakan dan hasil metabolisme, dengan cairan yang keluar

melalui feses, urin, penguapan, dan air susu –apabila menyusui. Namun, apabila hewan

kehilangan cairan akibat sebab-sebab yang telah disebutkan di atas, keseimbangan cairan ini

akan mengalami gangguan. Apalagi, dalam kondisi ini pada umumnya hewan mengalami

gangguan asupan air –biasanya hewan tidak mau makan atau minum. Dengan demikian,

diperlukan tindakan terapi cairan untuk mengembalikan cairan di dalam tubuh yang hilang.

Menurut Budhi, terapi cairan yang dilakukan tersebut tidak hanya mengoreksi volume

cairan yang hilang, namun juga mengembalikan komposisi elektrolit dalam cairan tubuhnya

(lihat tabel 2), kondisi keasaman (pH) dan tekanan osmotiknya. Dengan demikian, cairan

Page 3: Dehidrasi

yang dimasukkan ke dalam tubuh hewan harus memiliki komposisi yang sesuai dengan yang

dibutuhkan untuk mengembalikan keempat hal tersebut kembali kepada kondisi normal.

Berikut ini merupakan perhitungan untuk pemberian/terapi cairan pada hewan yang

dehidrasi:

Existing deficit (ml) = berat badan (kg) x % dehidrasi x 1000

Maintenance requirements = berat badan (kg) x 40-60 ml/kg/day

Continuing losses = perkiraan kehilangan cairan (ml/day)

contoh :

Jika seekor anjing dengan berat 20 kg mengalami dehidrasi akibat anorexia dan diare selama

3 hari. Pasien mengalami penurunan elasitas kulit (Tugor kulit menurun), membran mukosa

kering, dan lamanya CRT (Capillary Refilling Time). Pada pemeriksaan lab ditemukan PCV

57%, protein plasma 8,6 g/dl, BUN 38 mg/dl, dan berat jenis urin 1.060. Sehingga perkiraan

kehilangan cairan adalah 8%. Berapakah jumlah cairan yang dibutuhkan oleh pasien ?

Existing deficit (ml) = 20 (kg) x 8% (0,08) x 1000 = 1600

Maintenance requirements = 20 (kg) x 50 ml/kg/day = 1000

Continuing losses   = 400

Total = 3000 (ml)

EVALUASI DEHIDRASI

Untuk mengetahui tingkat dehidrasi secara pasti, menurut Budhi, harus dilakukan

evaluasi kondisi hewan dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Dari data-data

inilah kemudian interpretasi dan perkiraan kekurangan cairan dari pasien dapat diketahui.

Sungguhpun demikian, menurut Budhi, tidak ada metode obyektif untuk mengalkulasi tingkat

dehidrasi, metode yang dipakai adalah berdasarkan evaluasi secara kualitatif –berdasarkan

parameter kondisi fisik. Pada umumnya, dehidrasi baru akan menimbulkan gejala klinis jika

angkanya di atas 4%. Dalam perjalanannya, gejala klinis akan meningkat apabila tingkat

dehidrasi di atas 10%. 

Sebagai langkah awal, pemilik dapat mengetahui hewan kesayangannya mengalami

dehidrasi atau tidak, dari tanda-tanda fisiknya. Hewan yang mengalami dehidrasi akan

terlihat lemah dan lesu. Lidah terlihat pucat dan mengkerut, dengan mukosa kering serta

Page 4: Dehidrasi

turgor kulit menurun –apabila dicubit akan lambat kembali ke posisi semula. Kemudian,

untuk memeriksa lebih pasti keadaan dehidrasinya, tekanlah dengan ujung jari gusi hewan.

Warna bagian gusi yang telah ditekan akan berubah dari putih menjadi kembali memerah.

Apabila perubahan waktu lebih dari 2 detik, itu artinya hewan dalam keadaan dehidrasi –

CRT/Capillary Refill Time lebih dari 2 detik. Tanda lainnya hewan –terutama kucing dan

anjing-- yang mengalami dehidrasi adalah produksi urinnya kurang dari 2 cc/kg bobot badan

per jam. Apabila ketiga tanda-tanda tersebut dialami oleh hewan kesayangan anda, maka

segeralah bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan terapi cairan atau

penanganan medis lainnya. Karena tidak jarang, dehidrasi merupakan gejala awal proses

penyakit yang dapat memperparah kondisi kesehatan hewan kesayangan anda.

Diagnosa dehidrasi

1. Hewan lemah, lesu, lidah pucat mengkerut, mukosa kering, turgor kulit menurun.

2. Perfusi jaringan perifer : CRT > 2 detik .

3. Produksi urin kurang dari 2 cc/kg bobot badan per jam.

DEHIDRASI TANDA-TANDA

< 4% ada informasi kehilangan cairan tubuh, seperti : muntah, pendarahan, diare, dll.

4 – 6% turgor kulit sedikit menurun

6 – 8% turgor kulit agak menurun, mukosa agak kering, pulsus normal, agak

tachycardia, kencing berkurang.

8 – 10% turgor kulit turun, mukosa kering, mata kering, oliguria, pulsus cepat,

tachycardia, mukosa kering dan pucat.

10% - 12% turgor kulit sangat turun, mukosa membran kering, pulsus cepat dan

lemah, napas cepat, depresi.

Dehidrasi% Posisi bola mata* Kulit Tetap

Tented (detik)Membran mukosa

Normal Normal <1 Lembab

1-5 Normal 1-4 Lembab

6-8 Sedikit cekung 5-10 Lekat

9-10Gap antara bola mata dan

jaringan sekitarnya11-15 Norak kering

11-12Besar kesenjangan dan sangat

cekung16-45 Keringkan

Page 5: Dehidrasi

PENCEGAHAN DEHIDRASI

Kita tentu tidak mengarapkan hewan kesayangan mengalami dehidrasi atau bahkan

yang lebih parah dari itu. Dari sisi medis kedokteran hewan, tindakan pencegahan adalah

yang paling baik bagi kesehatan hewan. Satu hal yang perlu dicamkan adalah memenuhi

kebutuhan cairan harian mereka sesuai dengan yang telah direkomendasikan oleh berbagai

ahli kesehatan hewan. Sediakanlah air bersih dalam jumlah yang cukup, serta bersihkanlah

tempat minumnya setiap hari. Cara ini akan membantu mereka mempertahankan status

hidrasi mereka dalam kondisi prima.

Pengobatan : Setelah tingkat dehidrasi pada domba / kambing telah ditentukan,

perhitungan dapat dilakukan untuk mengidentifikasi berapa banyak cairan yang diperlukan.

1. Ambil% pada dehidrasi dan kalikan berat tubuh hewan dalam kg. 

Berat dalam kg X persen volume yang dehidrasi = dalam liter diperlukan. 

2. Sebagai contoh, 20 pon (9 kg) domba bertekad untuk menjadi 9% dehidrasi. 

Ini berarti bahwa 0,81 (9 kg x 0,09 = 0,81) liter cairan diperlukan untuk mengganti

apa yang telah hilang. Dalam contoh ini, anak domba beratnya 9 kg (£ 20 dibagi

dengan 2,2 = 9 kg.). 

3. Setelah dosis cairan awal dihitung diberikan, cairan tambahan dapat diberikan pada

tingkat 5 ml untuk setiap £ 2,2, setiap jam.. Selain 5 mLs/2.2 pon / jam, cairan

tambahan mungkin diperlukan untuk bersaing dengan pada kerugian karena diare, dll

Petunjuk: 1 galon = 3,7 liter dan 1 kg = 2,2 lbs.

Cairan ini dapat diberikan secara oral (PO), subkutan (SQ), atau secara intravena (IV) Hanya

cairan steril (larutan garam 0,9% atau natrium klorida) harus. Diberikan SQ atau IV. Sangat

penting bahwa setiap hewan dehidrasi, terutama bayi baru lahir dengan diare, memiliki lisan,

SQ, atau suplemen IV cairan.

Page 6: Dehidrasi

Oral Administrasi Cairan: cairan oral hanya boleh digunakan pada hewan yang 1-5%

dehidrasi. Jika hewan lebih dehidrasi dari ini, cairan oral saja tidak memenuhi kebutuhan

hewan. Masalah yang paling umum dengan pemberian cairan oral bahwa metode dan

frekuensi administrasi tidak ideal dan kuantitas diberikan sering tidak cukup. Untuk

mengatasi masalah ini, saran-saran berikut adalah suatu keharusan:

1. Hitung cairan hewan persyaratan menggunakan contoh sebelumnya. Berikan tidak

lebih dari 250 ml pada satu waktu untuk bayi baru lahir kecil atau 3-5 liter untuk

orang dewasa.

2. Jika elektrolit akan diberi makan, menyusun kembali mereka persis sesuai dengan

instruksi produsen.

3. Cara terbaik bagi bayi yang baru lahir untuk mendapatkan cairan mulut adalah dengan

menyusu botol puting. Hal ini memungkinkan cairan masuk abomasum melalui alur

kerongkongan.Jika bayi baru lahir terlalu lemah untuk menyusu, cairan dapat

diberikan dengan pengumpan esofagus atau tabung. Namun cara ini, menyebabkan

cairan masuk rumen secara langsung dan tidak abomasum tersebut. 

4. Jangan enggan untuk mengelola replacers susu atau susu selain elektrolit untuk bayi

baru lahir. Elektrolit tidak mengandung gizi yang cukup untuk domba / anak, karena

itu, susu diperlukan.Memang benar bahwa beberapa replacers susu dapat

meningkatkan jumlah diare yang dihasilkan, namun ini adalah perdagangan yang

diperlukan off untuk tambahan gizi hewan membutuhkan. Semua elektrolit dan

replacers susu harus diberi makan sedikitnya 30 menit dan  tidak pernah

mencampur dua cairan. Pencernaan Susu diperlambat bila dikombinasikan dengan

elektrolit oral.

5. Hewan dewasa Dehidrasi mungkin memerlukan pemberian oral cairan melalui saluran

perut. Lihat halaman C854 untuk rincian tentang bagaimana untuk mengelola cairan.

6. Frekuensi pemberian cairan dapat bervariasi dan tergantung pada keparahan dari

kehilangan cairan dan masalah manajemen. Secara umum, hewan yang hanya sedikit

dehidrasi mungkin hanya memerlukan dua dosis oral, sedangkan hewan yang ada di

sekitar 5% dehidrasi mungkin membutuhkan cairan oral setiap 2 jam. 

Subkutan (SQ) Administrasi Cairan: Metode pemberian cairan harus digunakan dalam

hewan-hewan yang 6-8% dehidrasi. Jika cairan SQ diberikan, ingat hal berikut:

Page 7: Dehidrasi

1. Jika hewan lebih besar dari 8% dehidrasi, cairan infus harus diberikan.

2. Hangatkan cairan dengan suhu tubuh sebelum pemberian.

3. Gunakan hanya cairan isotonik steril (larutan garam 0,9%).

4. Daerah kulit longgar pada leher, bahu, dan di belakang siku adalah daerah yang baik

untuk mengelola cairan SQ. Daerah injeksi harus dibersihkan dan disterilkan sebelum

memasukkan jarum.

5. Cairan dapat diberikan sebagai salah satu bolus besar atau dapat diberikan selama

periode waktu. Jangan memberikan lebih dari 60 MLS di satu lokasi dan lebih dari

300 total halaman MLS satu bayi pada satu waktu. Hewan dewasa dapat mentolerir

volume yang lebih besar. Biasanya diperlukan waktu sekitar 4-6 jam untuk cairan

untuk sepenuhnya menyerap.

6. Cairan oral dan SQ dapat diberikan pada saat yang sama dan sering metode yang

bagus untuk mengembalikan hidrasi yang tepat. 

Intravena ( IV ) Administrasi Cairan: pemberian cairan IV mensyaratkan suatu

steril kateter ditempatkan dalam binatang. Hal ini memerlukan bantuan profesional dan

pelatihan tambahan. Setelah kateter berada di tempat, hal berikut harus dipertimbangkan:

1. Hanya mengatur cairan steril (Ringer Laktat, larutan garam 0,9%, dll).

2. Hitung kebutuhan cairan binatang itu dengan memanfaatkan tabel dan contoh di

depan diskusi ini.

3. Banyak hewan dengan diare adalah asidosis (yang berarti bahwa mereka memiliki pH

darah rendah). Karena itu, bikarbonat mungkin perlu ditambahkan ke 1-3 liter

pertama cairan. Jika 0,9% larutan garam steril atau natrium klorida digunakan, sekitar

13 gram natrium bikarbonat atau 150-175 ml larutan natrium bikarbonat 8,4% harus

ditambahkan untuk setiap liter cairan untuk membuat larutan 1,3%. Untuk membuat

larutan natrium bikarbonat 5% untuk asidosis , 50 gram natrium bikarbonat harus

ditambahkan untuk setiap liter cairan.

4. Tambahan glukosa sering diperlukan. Menambahkan 30 ml larutan dekstrosa 50%

untuk 1 liter cairan IV membuat solusi dekstrosa 1,5%; menambahkan 100 ml

dekstrosa 50% untuk 1 liter membuat sekitar solusi dekstrosa 5%.

5. Secara umum, setelah jumlah cairan hewan membutuhkan dihitung, dua pertiga dari

jumlah itu dapat diberikan pada jam pertama. Sebagai contoh, jika hewan

Page 8: Dehidrasi

memerlukan 750 ml cairan, 500 ml dapat diberikan pada jam pertama. Setelah satu

jam pertama, sisa cairan (250 ml) dapat diberikan secara merata selama 2-3 jam.

6. Setelah dosis cairan awal dihitung diberikan, cairan tambahan dapat diberikan pada

tingkat 5 ml untuk setiap 2,2 lbs. dari berat badan, setiap jam. Ini berarti bahwa £ 20

(9 kg) domba yang 9% dehidrasi awalnya harus menerima total 0,81 liter

cairan. Sekitar 0,5 liter harus diberikan pada jam pertama, dan 0,3 liter akhir diberikan

selama 2-3 jam. Setelah liter 0,81 diberikan, dosis 45 ml cairan harus diberikan setiap

jam sampai hewan sepenuhnya direhidrasi dan kembali normal.

7. Selain 5 mLs/2.2 pon / jam, cairan tambahan mungkin diperlukan untuk bersaing

dengan pada kerugian karena diare, dll

Pencegahan: Dehidrasi dapat dicegah bila perhatian diberikan kepada hewan yang sakit,

terluka, atau mengalami stres berat (kekeringan, dingin dan panas ekstrem, dll). Setiap hewan

yang mengalami diare atau penyakit lain yang menyebabkan cairan hilang, harus menerima

cairan tambahan segera. Itu selalu terbaik untuk menyediakan cairan tambahan pada awal

masalah, bukannya mencoba untuk mengkompensasi dehidrasi setelah fakta.

Page 9: Dehidrasi

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2011. Dehidrasi. http://www.news-medical.net/health/Dehydration-What-is-

Dehydration-(Indonesian).aspx diakses 29 April 2012

Anonymous. 2011. Dehidrasi dan Akibatnya.

http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2011/03/08/dehidrasi-dan-akibatnya/

diakses 29 April 2012

Anonymous. 2011. Dehidrasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Dehidrasi diakses 29 April 2012

Anonymous. 2011. http://hareukat-meugoe.blogspot.com/2011/11/dehidrasi.html diakses 29

April 2012

Anonymous..2011.http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://

www.infovets.com/books/smrm/F/F145.htm diakses 29 April 2012

Cahyo, Putra. 2010. Dehidrasi Pada Anjing dan Kucing.

http://dokterhewancahyo.blogspot.com/2010/09/dehidrasi-pada-anjing-dan-

kucing.html diakses 29 April 2012

Ettinger, S. J. dan E. C. Feldman. 2005. Textbook of Veterinary Internal Medicine Vol. 1. 6th

Ed. St. Louis, Missouri: Elsevier Inc.

Fox, P. R. 2007. Critical care cardiology. In Proceedings of the World Small Animal

Veterinary Association. Sydney, Australia

Fuentes, V. L. 2007. Cardiovascular emergencies. In Proceedings of the SCIVAC Congress.

Rimini, Italy.

Junaidi, Anhar. 2011. Jangan Remehkan Dehidrasi Pada Hewan.

http://animaliapetshopandclinic.blogspot.com/2011/03/jangan-remehkan-dehidrasi-

pada-hewan.html diakses 29 April 2012

Page 10: Dehidrasi

Menary, Johan. 2010. Pemberian Terapi Cairan Hewan.

http://johanmanery.wordpress.com/2010/12/02/pemberian-terapi-cairan-pada-hewan/

diakses 29 April 2012

Kahn, C. M. dan S. Line. 2008. The Merck Veterinary Manual (E-book). 9th Ed. Whitehouse

Station, N.J., USA: Merck and Co., Inc.

King, L. 2008. Update on feline critical care. In Proceedings of the 33rd World Small Animal

Veterinary Congress. Dublin, Ireland.

Kirby, R. 2007. Shock and shock resuscitation. In Proceedings of the Societa Culturale

Italiana Veterinari Per Animali Da Compagnia Congress. Rimini, Italy.

Lorenz, M. D., L. M. Cornelius, dan D. C. Ferguson. 1997. Small Animal Medical

Therapeutics. Philadelphia: Lippincott Raven Publisher.

Lorenz, M. D. dan L. M. Cornelius. 2006. Small Animal Medical Diagnosis. 2nd Ed. Iowa,

USA: Blackwell Publishing.

Lorenz, M. D., Larry, M. C., and Duncan, C. F. ( 1997). Small Animal Medical Therapeutics.

Lippincott-Raven Publishers. Philadelphia. New York

Sari R.K (2009), Dehidrasi Pada Anjing, Skripsi Fakultas Kedokteran Hewan, Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Sibuea, W. H., M. M. Panggabean, dan S. P. Gultom. 2005. Ilmu Penyakit Dalam. Cetakan

Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

Silverstein, D. 2006. The different types of shock. In Proccedings of the International

Congress of the Italian Association of Companion Animal Veterinarians. 19-21 Mei

2006. Rimini, Italy.

Silverstein, D. 2006. The use of vasopressors in shock patients. In Proccedings of the

International Congress of the Italian Association of Companion Animal Veterinarians.

19-21 Mei 2006. Rimini, Italy.

Tello, L. H. 2007. Septic shock: What, when and how. In Proceeding of the World Small

Animal Veterinary Association Congress. Sydney, Australia.