delirium treatment on distressed patient
DESCRIPTION
Penanganan deliriumTRANSCRIPT
![Page 1: Delirium Treatment on Distressed Patient](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082815/563dba2f550346aa9aa3649f/html5/thumbnails/1.jpg)
Delirium Treatment on Distressed Patient
Yoseph Cahyo Bagaskoro22010113120101
![Page 2: Delirium Treatment on Distressed Patient](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082815/563dba2f550346aa9aa3649f/html5/thumbnails/2.jpg)
Distressed Patient
• Pasien delirium yang merasa tertekan• Dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain• Biasanya pada pasien delirium yang hiperaktif• Pada pasien delirum hipoaktif dapat terjadi jika
disertai gejala psikotik (ilusi, halusinasi, delusi)• Perlu segera dilakukan usaha untuk menenangkan
suasana (de-escalating the situation)
![Page 3: Delirium Treatment on Distressed Patient](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082815/563dba2f550346aa9aa3649f/html5/thumbnails/3.jpg)
De-Escalate the Situation
• 1. Menggunakan teknik verbal (misal dengan bahasa yang persuatif BUKAN provokatif) dan non verbal (bahasa tubuh, tatapan mata, raut wajah)
• 2. Jika poin 1 gagal, dapat digunakan short-term (1 week or less) haloperidol atau olanzapine dosis terendah
![Page 4: Delirium Treatment on Distressed Patient](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082815/563dba2f550346aa9aa3649f/html5/thumbnails/4.jpg)
Pengunaan Antipsikotik
• Harus digunakan dengan berhati-hati• Jika tidak perlu misal pada Parkinson dan LBD
(Lewy Bodies Dementia) sebaiknya tidak usah digunakan