dellia eka rizkiyana jurusan akuntansi fakultas ekonomi dan...

156
PENGARUH PENGALAMAN AUDIT DAN PREFERENSI KLIEN TERHADAP AUDIT JUDGMENT DENGAN KREDIBILITAS KLIEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gealr Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: Dellia Eka Rizkiyana NIM. 109082000078 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Upload: lykhue

Post on 19-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT DAN PREFERENSI KLIEN TERHADAP AUDIT JUDGMENT DENGAN KREDIBILITAS KLIEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gealr Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

Dellia Eka Rizkiyana

NIM. 109082000078

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan
Page 3: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan
Page 4: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan
Page 5: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan
Page 6: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Dellia Eka Rizkiyana

2. Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 6 Desesmber 1991

3. Alamat : Jl. Jatayu I Gandaria Rt 008/04 No.34 Kebayoran Lama Selatan,

Jakarta Selatan

4. Telepon : 081318311510

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Kramat Pela 13 Jakarta Tahun 1997-2003

2. SMP N 29 Jakarta Tahun 2003-2006

3. SMA N 47 Jakarta Tahun 2006-2009

4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2009-2013

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah,periode

2010-2011

2. Anggota Saman Fakultas Ekonomi dan BisnisUIN Syarif Hidayatullah,

periode 2010-2011

3. Anggota PMII Cabang Ciputat Masa Khidmat 2009-2010

Page 7: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

vi

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Seminar Nasional oleh Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN

SyarifHidayatullah, “Peran Asuransi dalam Era Globalisasi”, 20 Mei 2010.

2. Training oleh Corruption Preventing Alliance (CPA), “Anti-Corruption

Training Road to Campus 2010”, 21 Oktober 2010.

3. Internal Accounting Competion oleh BEM Jurusan Akuntansi, “From

Nothing to Something With Accounting”, 20-22 Desember 2010.

4. Company Visit oleh BEM Jurusan Akuntansi, “Visit To Bursa Efek

Indonesia & Museum Bank Indonesia”, 28 Desember 2010.

5. Seminar oleh Direktorat Jendral Pajak, “Potret Perpajakan

IndonesiaMenuju Sistem Perpajakan yang Transparan”, 24 November

2011.

6. Kuliah Umum oleh BEM Jurusan Manajemen, “CAFTA: Peran dan

Tantangan Ekonomi Kerakyatan dalam Menghadapi Perekonomian

Global”, 10 Mei 2011.

7. Seminar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi, “Auditing Days”,

6-7 November 2012.

Page 8: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

vii

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Abdul Rozak S.Sos

2. Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 12 Mei 1960

3. Ibu : Warsinah

4. Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 1 September 1967

5. Alamat : Jl. Jatayu I Gandaria Rt 008/04 No. 34 Kebayoran Lama Selatan,

Jakarta Selatan

6. Telepon : 08129709365

7. Anak Ke dari : 1 dari 2 bersaudara

Page 9: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

viii

ABSTRACT

The Influence of Audit Experience and Client Preference on Audit

Judgment is Moderated by Client Credibility

This research purposes to empirically analyze the influence of audit

experience and client preference on audit judgment is moderated by client

credibility. This research used sample of auditor who work in the KAP at

DKI Jakarta which accordance with KAP directory 2012 published by

IAPI. The number of KAP that were became in this study were 15 KAP.

Based on method purposive sampling, research sample total is 40 public

accountant. Hypothesis in this research are tested by multipleregression

analysis and Moderated Regression Analysis (MRA).

Result of this research indicates that audit experience don’t influences

significantly on the audit judgment. Client preference influences

significantly on the audit judgment. On the other hand, client credibility

not as quasi moderated between experience audit and client preference

variable.

Keywords : Audit Experience, Clien Preference, Client Credibility, audit

judgment

Page 10: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

ix

ABSTRAK

Pengaruh Pengalaman Audit dan Preferensi Klien terhadap Audit

Judgment dengan Kredibilitas Klien sebagai Variabel Moderating

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengalaman audit dan preferensi klien terhadap audit judgment dengan kredibilitas klien sebagai variabel moderating. Penelitian ini menggunakan sampel auditor yang bekerja pada seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di DKI Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik (KAP) 2012 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Jumlah Kantor Akuntan Publik yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 15 Kantor Akuntan Publik. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 40 orang akuntan publik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi linier berganda dan analisis regresi moderat. Hasil penelitian ini menunjukkan pengalaman audit tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Preferensi klien berpengaruh signifikan terhadap audit judgment. Sedangkan kredibilitas klien bukan sebagai moderasi antara variabel pengalaman audit dengan preferensi klien. Kata kunci :pengalaman audit, preferensi klien, kredibilitas klien, audit judgment

Page 11: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Al-Wahhab Yang Maha Penganugerah,

yangtelah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis

dapatmenyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis

haturkankepada Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah

membimbingumatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhisyarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikanterimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan

doa, baik langsungmaupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Ayahanda Abdul Rozak, S.Sos dan Ibunda Warsinah terkasih, yang

selalumencurahkan perhatian, cinta dan sayang, dukungan serta doa tiada

henti yangtertuju hanya untuk ananda, semoga semakin hari ananda

semakin mampumembuat bangga ayah dan ibunda.

2. Keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikandukungan untuk

kesuksesan penulis. Terimakasih atas semua kasih sayang.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi

danBisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 12: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xi

4. Ibu Dr. Rini, M.Si., Akselaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomidan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi FakultasEkonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Prof.Dr. Azzam Jassin, MBA selaku Dosen Pembimbing Skripsi I

yangtelah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan

pengarahandan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih atas

ilmu yang telahBapak berikan selama ini

7. Ibu Reskino, SE., Ak., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang

telahmeluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan

memberikanpengarahan kepada penulis. Terimakasih atas semua saran

yang Ibu berikanselama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya

sidang skripsi.

8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas

IslamNegeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada

penulis.

9. Teman-teman Akuntansi B yang dari awal semester saling mendukung

satu sama lain dalam menempuh pendidikan di bangku kuliah ini.

10. Ahmad Faisal, terimakasih selama ini telah memberikan doa

dandukungan penuh kepada penulis. Tetap berdoa kepada Allah dan

selaluberikhtiar secara maksimal.

11. Sahabat seperjuanganku, Aries Setianto Wibowo, Tsaurah Fitria, Fahmi

Amaliah, Septya Darmayanti, serta yang tergabung dalam 2K

Page 13: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xii

terimakasih atas dukungan dan kasih sayang yang diberikan kepada

penulis.

12. Sahabatku Erma Apriliyani, Bunga Aprilia dan Nina Murtina yang telah

memberikan semangat, doa dan kasih sayangnya kepada penulis.

13. Untuk Syauffa, Taufik, Randy, Wahyuni, Meisya, Reni, Nabila, Melina,

Ranti, Danang dan Wayan terimakasih telah memberikan semangat, doa,

dan arahan kepada penulis mulai dari pembuatan proposal sampai

terselesaikannya skripsi ini.

14. Seluruh Anggota Saman FEIS, Adik-adikku angkatan 2010 yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

15. Seluruh teman-teman Akuntansi angkatan 2009, kita sama-sama

berjuang untuk tujuan yang ingin kita capai.

16. Seluruh teman-teman di Metro Group, terimaksih untuk dukungan dan

doanya selama penulis berada disana.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurnadikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

penulis.Olehkarena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan

bahkankritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 5 September 2013

Dellia Eka Rizkiyana

Page 14: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................i

Lembar Pengesahan Ujian Komprefensif ...........................................................ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .....................................................................iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .....................................................iv

Daftar Riwayat Hidup …………………………………………………………..v

Abstract ................................................................................................................viii

Abstrak …………………………………………………………………………..ix

Kata Pengantar .....................................................................................................x

Daftar Isi .............................................................................................................xiii

Daftar Tabel .......................................................................................................xvii

Daftar Gambar ...................................................................................................xix

Daftar Lampiran .................................................................................................xx

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................1

B. Perumusan Masalah ..................................................................14

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................14

1. Tujuan Penelitian ..................................................................14

2. Manfaat Penelitian ................................................................15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................17

A. Tinjauan Literatur......................................................................17

1. Teori Kontijensi ……………………………………………17

Page 15: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xiv

2. Teori X dan Y McGregor.....................................................20

3. Profesi Akuntan Publik .........................................................21

4. Tujaun dan Bukti Audit ………............................................23

5. Keputusan Penting Tentang Bukti Audit ..............................24

6. Kredibilitas Klien ..................................................................32

7. Pengalaman Audit .................................................................34

8. Preferensi Klien ……………………………………………35

9. Audit Judgment ……………………………………………37

B. Hasil Penelitian Terdahulu …………………………………...40

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis..............45

1. Pengaruh Pengalaman Audit terhadap Audit Judgment…….45

2. Pengaruh Preferensi Klien terhadap Audit Judgment……....46

3. Pengaruh antara Pangalaman Audit dan Preferensi Klien

yang dimoderasi Kredibilitas Klien terhadap Audit

Judgment...............................................................................48

4. Interaksi antara Pengalaman Audit dan Preferensi Klien

terhadap Audit Judgment secara simultan ............................49

D. Kerangka Pemikiran ................................................................52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................54

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................54

B. Metode Penentuan Sampel .......................................................54

C. Metode Pengumpulan Data ......................................................55

1. Penelitian Pustaka (Library Research) .................................55

Page 16: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xv

2. Penelitian Lapangan (Field Research)...................................55

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................56

1. Pengalaman Audit(X1) .........................................................56

2. Preferensi Klien (X2) …………............................................57

3. Kredibilitas Klien (X3) ..........................................................58

4. Audit Judgment (X4) ……….................................................58

E. Metode Analisis Data ...............................................................61

1. Statistik Deskriptif …………………....................................61

2. Uji Kualitas Data ……………………..................................61

3. Uji Asumsi Klasik ………………………………………...62

3.1. Uji Normalitas ……………….......................................62

3.2 Uji Heteroskedastisitas ..................................................62

3.3 Uji Mulitikolinieritas ………………………………….63

4. Uji Hipotesis ……………………………………………….64

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN .........................................67

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ………….............67

1. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................67

2. Karakteristik Profil Responden ………................................69

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ….............................................73

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................73

2. Hasil Kualitas Data ………………………...........................74

a. Hasil Uji Validitas ………………………………………74

b. Hasil Uji Realibilitas ……………………………………78

Page 17: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xvi

3. Hasil Uji Asumsi Klasik …………………………………...79

a. Hasil Uji Multikolonieritas ……………………………...79

b. Hasil Uji Normalitas …………………………………….80

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ……………………………81

4. Hasil Uji Hipotesis …………………………………………83

a. Pengujian Hipotesis Regresi Berganda …...…………….83

b. Pengujian Hipotesis Regresi Moderate Uji Interaksi …...89

BAB V PENUTUP ....................................................................................94

A. Kesimpulan ...............................................................................94

B. Implikasi ...................................................................................96

C. Saran ........................................................................................99

Daftar Pustaka .....................................................................................................100

Lampiran-Lampiran ............................................................................................104

Page 18: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Skandal Akuntansi 2012……………………………...…………………....5

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu……...………………………………………..41

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian………………………..…………....58

4.1 Data Sampel Penelitian……...…………………………………………...68

4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ………………………………….........68

4.3 Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin ………………………..69

4.4 Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Usia …………………………………..70

4.5 Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Posisi Terakhir ……………………….71

4.6 Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Pendidikan Terakhir ………………....72

4.7 Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Jabatan Pengalaman Kerja ...…….…...72

4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ………………...…………………………..73

4.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Keseluruhan ……………………………..74

4.10 Hasil Uji Validitas Pengalaman Audit …………………………………..76

4.11 Hasil Uji Validitas Preferensi Klien ……………………………………..76

4.12 Hasil Uji Validitas Kredibilitas Klien …………………………………...77

4.13 Hasil Uji Validitas Audit Judgment ……………………………………..77

4.14 Hasil Uji Realibilitas …………………………………………………….78

4.15 Hasil Uji Multikolonieritas ………………………………………………79

4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X2……….......83

4.17 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X2....……..……………..……....84

Page 19: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xviii

4.18 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X2 …...…...……………………88

4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1, X2 dan X3 …........90

4.20 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2 dan X3………..………………...90

4.21 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, X2 dan X3 ………………………….91

Page 20: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xix

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………………………..52

4.1 Grafik Normal Plot ……………………………………………………...80

4.2 Grafik Histogram ………………………………………………………...81

4.3 Uji HeteroskedastisitasGrafik Scatterplot …………………………........82

Page 21: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

xx

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Kuesioner………..………………………………………………….......105

2. DataSampel ………………………………………………………….....114

3. Hasil Output SPSS …………………..………………………………....116

4. Surat Keterangan Riset …………………………………………………128

Page 22: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Auditor adalah suatu profesi yang salah satu tugasnya adalah

melaksanakan audit terhadap laporan keuangan sebuah entitas dan

memberikan opini atau pendapat terhadap saldo akun dalam laporan keuangan

apakah telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan

atau prinsip akuntansi yang berlaku umum; dan standar atau prinsip tersebut

diterapkan secara konsisten.Untuk melaksanakan tugas tersebut sering

dibutuhkan judgment.Dari beberapa hasil penelitian dalam bidang audit

menunjukkan bahwa ada berbagai variasi faktor individual yang

mempengaruhi judgment dalam melaksanakan review selama proses

pelaksanaan audit (Solomon dan Shields,1995) dalam Zulaikha (2006).

Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan perkembangannya, hal ini

disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya jasa akuntan dan semakin tumbuhnya usaha-usaha swasta. Di

samping itu, perkembangan profesi akuntan juga didorong oleh adanya

peraturan-peraturan pemerintah, seperti perusahaan yang mengadakan emisi

(go public) di pasar modal, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah

laporan keuangannya sudah diperiksa oleh akuntan publik dua tahun terakhir

berturut-turut dengan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified

opinion). Faktor yang ikut memberi iklim perkembangan profesi akuntan

Page 23: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

2

adalah sektor perbankan yang mengharuskan calon debiturnya mempunyai

administrasi yang baik dan laporan keuangannya sudah diperiksa akuntan

publik.

Auditor harus meningkatkan kompetensinya yaitu dengan menambah

keahlian dan pengalaman auditnya. Menurut Mayangsari (2003), auditor yang

berpengalaman mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik atas

laporan keuangan. Susetyo (2009) menyatakan bahwa pengalaman akan

mengurangi pengaruh informasi yang tidak relevan dalam judgment auditor.

Auditor yang berpengalaman dalam membuat suatu judgment tidak mudah

dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan.

Judgment merupakan suatu proses yang terus menerus dalam perolehan

informasi (termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya), pilihan untuk

bertindak atau tidak bertindak dan penerimaan informasi lebih lanjut.

Kedatangan informasi bukan hanya mempengaruhi pilihan, tetapi juga

mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat. Setiap langkah, di dalam proses

incremental judgment jika informasi terus menerus datang, akan muncul

pertimbangan baru dan keputusan atau pilihan baru. Untuk dapat memenuhi

tanggung jawab pelaporan, auditor harus mengetahui beberapa hal,

diantaranya adalah (1) memiliki pemahaman yangmendalam tentang keempat

standar pelaporan, (2) mengetahui dengan tepatkalimat-kalimat dalam laporan

auditor bentuk baku serta kondisi yang harusdipenuhi untuk mengeluarkan

laporan auditor bentuk baku, (3) memahami jenis-jenispenyimpangan dari

laporan bentuk baku dan keadaan-keadaan yang sesuaidengan masing-masing

Page 24: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

3

penyimpangan dan (4) memahami berbagai pertimbangankhusus dalam

pelaporan (Jusuf, 2002; 381).

Riset-riset keperilakuan dalam auditing menyarankan bahwa preferensi

klienakan berdampak terhadap pertimbangan auditor hanya bila ada sejumlah

kondisi-kondisitertentu terjadi dalam konteks audit itu. Bila auditor mendapat

pernyataan eksplisitmengenai preferensi klien yang bertentangan dengan

preferensi auditor atau standarakuntansi sehingga terdapat hubungan

berlawanan yang terbentuk antara auditor danklien maka studi-studi yang telah

dilakukan melaporkan efek preferensi klien yang kecilatau tidak ada

(Gramling, 1999; Buchman et al., 1996; Salterio, 1996). Sedangkan

bilahubungan berlawanan itu dikurangi dengan memasukkan skenario tidak

adanya pedomanotoritatif dalam standar akuntansi (Salterio dan Koonce,

1997; Trompeter, 1994) dalam Koroy (2005), makahasil studi menunjukkan

efek preferensi klien yang lebih kuat.Dengan demikian tingkatambiguitas

menentukan pengaruh preferensi klien terhadap pertimbangan audit.Hal

inikonsisten seperti yang diprediksi Kunda (1990) dalam Koroy (2005).

Meski hasil riset di atas menunjukkan simpulan bahwa preferensi klien

tidakmemberikan dampak pada pertimbangan auditor yang konsisten dengan

preferensi klienitu kecuali jika ada kondisi-kondisi tertentu, tetapi hasil itu

belumlah konklusif danterdapat bertentangan. Hal ini disebabkan bahwa tidak

diperhitungkannya secarakonsisten karakteristik individual auditor yakni

pengalaman audit dalam penelitian-penelitiantersebut. Penelitian Trompeter

(1994) dan Salterio dan Koonce (1997) dalam Koroy (2005) misalnya

Page 25: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

4

menggunakan auditor berpengalaman (manajer dan partner), sebaliknya

Gramling (1999), Buchman et al,(1996) dan Haynes et al,(1998)

menggunakan auditor dengan pengalaman beragam. Pada penelitian dengan

auditor berpengalaman didapatka nhasil preferensi klien berdampak bagi

pertimbangan auditor pada kondisi tertentu, sedangkan pada penelitian dengan

auditor dengan pengalaman beragam tidak ditemukan dampaknya.

Munculnya pandangan skeptis terhadap profesi akuntan publik memang

beralasan, karena cukup banyak laporan keuangan suatu perusahaan, yang

mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian, mengalami kebangkrutan justru

setelah opini tersebut dikeluarkan. Misalnya saja seperti kasus kegagalan audit

berskala besar yang terjadi di Amerika Serikat, seperti kasus yang menimpa

Enron, telah menimbulkan kembali skeptisisme masyarakat mengenai

ketidakmampuan profesi akuntan dalam menjaga independensi. Koroy (2005)

mengemukakan bahwa independensi akuntan mendapat sorotan tajam

diarahkan pada perilaku auditor ketika berhadapan dengan klien yang

dipersepsikan gagal menjalankan perannya sebagai auditor independen.

Auditor dalam dua dekade belakangan ini dipandang justru bertindak

melayani atau menjadi bersikap secara advokasi bagi klien. Bazerman et al.,

(1997) mengemukakan bahwa upaya mencapai independensi adalah mustahil,

dan pendekatan-pendekatan profesi auditing yang ada sekarang ini adalah naif

dan tidak realistis. Kerangka audit yang ada mengimplikasikan tujuan

independensi yang mencoba menghilangkan bias oleh auditor sehingga dapat

mencapai objektivitas

Page 26: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

5

Bazerman et al., (1997) mengemukakan bahwa seringkali akuntan bersifat

subjektif dan ada hubungan yang erat antara kantor akuntan publik (KAP) dan

kliennya. Auditor yang paling jujur dan cermat sekalipun akan secara tidak

sengaja mendistorsi angka-angka sehingga dapat menutupi keadaan keuangan

yang sebenarnya dari suatu perusahaan.

Banyaknya skandal yang ditemukan oleh SEC (Securities and Exchange

Commision) pada beberapa dekade tahun 2012 (tabel 1.1) ini membuktikan

bahwa peran profesi akuntan turut berperan dalam situasi perekonomian dan

masyarakat bisnis dunia.

Tabel 1.1 Skandal Akuntansi 2012

No Tempat dan Tanggal Kasus Permasalahan

1 Washington, D.C. 6 Maret, 2012

SEC menemukan salah satu bentuk penipuan terhadap pembiayaan salah satu usaha di New York berdasarkan laporan investasi yang telah menipu para investornya bernilai jutaan dolar dalam usaha penginapan di daerah pantai. SEC menuduh bahwa Brian Raymond Callahan dari Old Westbury, N.Y. telah menerbitkan lebih dari $74 juta dolar dari 24 investor sejak tahun 2005 yang dijanjikan untuk diinvestasikan dalam aset lancar. Namun, Callahan mengalihkan uang investor tersebut dalam proyek penginapan miliknya. Callahan juga menggunakan dana investor untuk membayar investor lainnya dan membuat pembayaran rendah terhadap $3,35 juta unit yang dibelinya dalam proyek real estate miliknya.

2 Washington, DC, 25 April 2012

SEC mengumumkan salah satu bentuk penyelesaian dalam kasus $ 32.000.000 perdagangan yang diajukan oleh sebuah lembaga pada tahun lalu terhadap seorang pengacara perusahaan dan pedagang di Wall Street. SEC menuduh bahwa insider

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 27: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

6

tradingterjadi sedikitnya 11 pengumuman merger dan akuisisi yang melibatkan klien dari firma hukum di mana pengacara - Matius H. Kluger - bekerja dan pedagang - Garrett D. Bauer - yang dihubungkan melalui seorang teman sekarang diidentifikasi sebagai Kenneth T. Robinson, yang bertindak sebagai perantara untuk memfasilitasi tips ilegal dan perdagangan. Bauer, Kluger, dan Robinson masing-masing setuju untuk menyerahkan keuntungan haram mereka ditambah bunga dalam rangka untuk menyelesaikan tuduhan kasus oleh SEC tersebut dengan persyaratan perjanjian persetujuan mereka adalah sekitar $ 31.600.000 oleh Bauer, $ 516.000 oleh Kluger, dan $ 845.000 oleh Robinson.

3 Washington, DC, 25 Juni 2012

SEC memperoleh perintah penahanan sementara dan pembekuan aset terhadap seorang pria bernama Utah dan perusahaan yang dibebankan dengan operasi skema berbasis real estate Ponzi yang telah menipu $ 100 juta dari investor nasional.

Keluhan SEC diajukan di Pengadilan Distrik AS terhadap Distrik Utah, nama-nama Wayne L. Palmer dan perusahaannya, Catatan Nasional Utah, LC, baik dari West Jordan, Utah. Menurut pengaduan, Palmer mengatakan kepada investor bahwa uang para investor akan digunakan untuk membeli catatan hipotek dan aset real estat, atau untuk memberikan pinjaman real estate. Lebih dari 600 orang yang diinvestasikan, terpikat oleh janji-janji pengembalian tahunan sebesar 12 persen. Namun menurut Catatan Nasional, sejak 2009, Catatan Nasional telah melakukan pembayaran kepada investor, tetapi semua dihentikan pada Oktober 2011. Palmer meyakinkan investor bahwa uang akan datang, dan terus meminta investor baru dalam Catatan Nasional tanpa mengungkapkan fakta bahwa yang menunggak dalam melakukan pembayaran kepada investor yang ada. Keluhan SEC terhadap biaya Catatan Nasional dan Palmer

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 1.1 (Lanjutan)

Page 28: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

7

telah melanggar ketentuan pendaftaran anti-penipuan dan sekuritas hukum sekuritas AS. Palmer juga menghadapi tuduhan bahwa ia beroperasi sebagai terdaftar broker-dealer.

4 Washington, DC, 10 Juli 2012

SEC melaporkan di Texas, sebuah perusahaan berbasis perangkat medis Orthofix International NV yang melanggar Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) dengan adanya suap rutin yang dilakukan oleh anak perusahaan mereka dan disebut sebagai "cokelat" dalam bentuk uang tunai, komputer, laptop, televisi dan peralatan lainnya yang diberikan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada para pejabat Meksiko untuk mendapatkan kontrak yang menguntungkan penjualan dengan rumah sakit pemerintah. SEC menuduh Orthofix Meksiko, yang merupakan anak Promeca SA de CV telah menyuap pejabat pemerintahan divisi perawatan kesehatan Meksiko dan pelayanan sosial lembaga Instituto Mexicano del Seguro Sosial (IMSS). Skema suap tersebut berlangsung selama beberapa tahun dan menghasilkan hampir $ 5 juta atas keuntungan ilegal bagi anak Orthofix. Orthofix setuju untuk membayar $ 5.200.000 untuk menyelesaikan tuduhan SEC tersebut. Menurut pengaduan SEC diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Texas, suap dimulai pada 2003 dan berlanjut sampai 2010. Awalnya, Promeca palsu mencatat suap sebagai uang muka dan memalsukan faktur untuk mendukung pengeluaran. Kemudian, ketika mendapat suap jauh lebih besar, Promeca palsu mencatat mereka sebagai biaya promosi dan pelatihan. Karena skema penyuapan, pelatihan Promeca dan biaya promosi secara signifikan melebihi anggaran. Orthofix memang meluncurkan penyelidikan ke dalam biaya, tapi itu sangat sedikit untuk menyelidiki atau mengurangi pengeluaran yang berlebihan. Kemudian, setelah penemuan pembayaran suap melalui eksekutif Promeca, Orthofix segera

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 1.1 (Lanjutan)

Page 29: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

8

dilaporkan atas hal tersebut oleh SEC dan menerapkan langkah-langkah perbaikan yang signifikan. Perusahaan menghentikan eksekutif Promeca yang mengatur skema penyuapan. Orthofix menyetujui keputusan akhir memerintahkannya untuk membayar $ 4.983.644 di disgorgement dan lebih dari $ 242.000 dalam kepentingan prasangka. Penghakiman terakhir permanen akan diperintahkan perusahaan dari melanggar buku dan catatan dan pengendalian internal ketentuan FCPA. Orthofix juga sepakat untuk beberapa usaha, termasuk memantau program kepatuhan FCPA dan melaporkan kembali ke SEC untuk jangka waktu dua tahun. Orthofix juga diungkapkan hari dalam pengajuan 8-K bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS untuk membayar denda $ 2.220.000 dalam sebuah tindakan terkait. Penyelidikan SEC dilakukan oleh Carol Shau dan Alka N. Patel di Kantor Los Angeles Regional. SEC mengakui dan menghargai bantuan dari US Department of Divisi Kriminal Kehakiman - Penipuan Bagian dan Federal Bureau of Investigation.

5 Washington, DC, 17 Agustus, 2012

SEC mengumumkan tuduhan penipuan dan pembekukan aset darurat untuk penghentian terhadap skema Ponzi $ 600.000.000 yang telah berada dalam ambang kehancuran. Tindakan tersebut dilakukan untuk menghindari potensi kerugian yang lebih besar terhadap para korban Ponzi. SEC menuduh bahwa Paul Burks dari Lexington, NC dan perusahaannya Grup Rex Venture secara online telah mengumpulkan uang lebih dari satu juta pelanggan internet dalam skala nasional dan internasional melalui situs ZeekRewards.com, yang mereka mulai sejak bulan Januari 2011.

6 Washington, D.C.,7 September, 2012

SEC (Securities and Exchange Commision) mengumumkan bahwa berdasarkan laporan investasi New York yaitu dari perusahaan ICP Manajemen Aset dan pendirinya yaitu Thomas C. Priore telah sepakat untuk

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 1.1 (Lanjutan)

Page 30: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

9

menyelesaikan biaya agensi atas penipuan terhadap obligasi debit kolateral (CDOs) yang mereka tangani. ICP, Priore, dan entitas lain yang terkait telah sepakat untuk melakukan pembayaran lebih dari $23 juta atas kasus yang terjadi pada Juni 2010 di pengadilan federal Manhattan. SEC menduga mereka telah melakukan praktik kecurangan yang menyebabkan CDOs harus membayar lebih untuk keamanan dan hilangnya jutaan dolar. Priore dan perusahaan ICP juga turut menyembunyikan keuntungan terhadap beban CDOs dan investor mereka.

7 Washington, DC, 5 Oktober 2012

SEC (Securities and Exchange Commision) menangkap empat orang broker yang sebelumnya bekerja di sebuah lembaga bagian keuangan New York berbasis broker-dealer baru dalam hal pengisian ilegal yang berlebihan terhadap pelanggan sebesar $ 18.700.000 dengan melakukan penipuan terhadap pelanggan dengan harga palsu yang mereka terapkan dalam menjalankan perintah untuk membeli dan menjual sekuritas atas nama pelanggan mereka. Mereka melakukan mark-up dan mark-down secara tersembunyi saat volatilitas pasar dan menyembunyikan harga mereka terhadap para pelanggan mereka. Mark-up dan mark-down yang mereka lakukan berkisar sebesar $228.000 dan melibatkan lebih dari 36.000 transaksi dalam periode empat tahun. Biaya dengan harga palsu tersebut bisa diubah hingga lebih dari 1000 persen dari nilai yang mereka laporkan kepada pelanggan mereka.

Berkenaan dengan lingkup pengujian, penentuan ukuran sampel dan item

yang akan diuji, dan pertimbangan (judgment) auditor akan sangat

mempengaruhi. Pertimbangan (judgment) auditor dalam hal ini mencakup

Sumber: Rakhmatullah (2012). Dari Satu Skandal Akuntansi ke Skandal Lain. http://indonesiafinancetoday.com diakses tgl 5 September 2013.

Tabel 1.1 (Lanjutan)

Page 31: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

10

materialitas, risiko, biaya, manfaat, ukuran, dan karakteristik populasi.Oleh

karena itu, apabila auditor tidak berhati-hati dalam menentukan

pertimbangannya, kesalahan dalam pernyataan pendapat dapat saja terjadi.

Haynes (1998) mengemukakan bahwa banyak faktor yang dapat

mempengaruhi pertimbangan auditor khususnya dalam mengevaluasi bukti

audit, di antaranya adalah preferensi klien dan pengalaman audit.Preferensi

klien dalam konsep auditing terjadi apabila klien dengan jelas menyatakan

suatu hasil tertentu atau perlakuan akuntansi tertentu yang diinginkan dan

auditor berperilaku secara konsisten dengan keinginan klien itu.

Biasanya hasil tertentu yang diinginkan oleh klien yang diaudit adalah

untuk mendapatkan unqualified opinion sehingga kinerja dari perusahaannya

dapat dikatakan baik dan bagi perusahaan yang go public dapat meningkatkan

nilai sahamnya di pasar modal. Untuk mencapai tujuan tersebut, klien tidak

jarang menyatakan keinginan atas suatu hasil tertentu atau perlakuan akuntansi

tertentu agar laporan keuangan terlihat baik.

Eagly dan Chaiken (1993) dalam Susetyo (2009) mengemukakan bahwa

preferensi klien akan ditinjau, baik waktu penyampaian pesan (timing)

maupun kredibilitas sumber informasi (credibility of information source) yang

dapat mempengaruhi pertimbangan (judgment) pembuat keputusan. Pengaruh

preferensi klien dalam hal ini dilihat dari waktu penyampaian pesan dan

kredibilitas klien yang menyatakan keinginannya.

Koroy (2005) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa auditor yang

kurang berpengalaman mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi dalam

Page 32: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

11

menghapuskan persediaan dibandingkan auditor yang berpengalaman.

Puspa(2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa auditor dengan tingkat

pengalaman yang hampir sama (memiliki masa kerja dan penugasan yang

hampir sama) ternyata memiliki pertimbangan yang berbeda-beda dan sangat

bervariasi. Sedangkan menurut Haynes et al., (1998) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa auditor tidak secara otomatis mengambil posisi advokasi

bagi klien, terutama jika kepentingan klien tidak dibuat secara eksplisit.

Jenkins dan Haynes (2003) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa

pengaruh dari persuasi atas preferensi klien, yang terdiri atas waktu

penyampaian dan kredibilitas klien terhadap pertimbangan auditor dalam

mengevaluasi bukti audit. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini

menunjukkan bahwa waktu penyampaian preferensi dari klien mempengaruhi

pertimbangan (judgment) auditor dalam tugas pengungkapan, tetapi tidak

dalam tugas pengukuran, dan kredibilitas klien yang tinggi akan

mempengaruhi pertimbangan (judgment) auditor hanya dalam kondisi

preferensi awal.

Seorang auditor akan mengevaluasi kredibilitas pihak klien sesuai dengan

bukti yang telah tersedia. Sebaliknya, studi ini menanyakan pada para auditor

apakah auditor akan terbujuk dengan kredibilitas klien yang menyatakan

preferensinya. Pihak klien mencoba membujuk pihak auditor agar menerima

penjelasan dari pihak klien. Bukti yang sudah disediakan oleh pihak klien

untuk proses auditing adalah usaha persuasif yang bersifat implisit, sementara

Page 33: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

12

preferensi pihak klien adalah sebuah usaha yang bersifat eksplisit (Goodwin,

1999; Peecher, 1996) dalam Susetyo (2009).

Libby (1995) mengemukakan bahwa pekerjaan auditor adalah pekerjaan

yang melibatkan keahlian (expertise).Penganalogian beberapa hasil penelitian

psikologi yang menggunakan subyek mahasiswa atau orang biasa dengan

tugas eksperimen sederhana terhadap pekerjaan auditing menjadi tidak tepat.

Pengalaman audit yang dalam ini merupakan proksi dari keahlian auditor akan

menentukan pembentukan pertimbangan oleh auditor. Berbagai penelitian

auditing menunjukkan bahwa semakin berpengalaman seorang auditor

semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas-

tugasnya semakin kompleks.

Dengan memperhitungkan efek pengalaman ini memungkinkan dapat

diketahui dampaknya pada pertimbangan auditor, terutama dalam caranya

menghadapi preferensi klien dan informasi yang bersifat ambigu maupun yang

bersifat bertolak belakang (disconfirming).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian

ini karena pertama, bahwa pengaruh posisi atau preferensi klien terhadap

pertimbangan auditor dengan memperhatikan karakteristik individual auditor

yaitu pengalaman audit. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Jenkins dan

Haynes (2003) mengemukakan bahwa pengaruh dari persuasi atas preferensi

klien, yang terdiri atas waktu dan kredibilitas klien, terhadap pertimbangan

auditor dalam mengevaluasi bukti audit.Hasil penelitiannya menyatakan

apakah auditor terbujuk dengan kredibilitas dari klien (kontinjensi) yang

Page 34: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

13

menyatakan preferensinya atau tidak.Sehingga, pertanyaan yang relevan untuk

hal ini adalah apakah hasil dari sebuah riset mengenai kredibilitas yang ada

saat ini dapat digerenalisasikan untuk preferensi klien.Hal yang umum untuk

kedua situasi ini adalah bahwa klien mencoba untuk membujuk auditor untuk

menerima opininya. Berbagai penelitian sebelumnya mengenaiterhadap audit

judgment masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten serta kredibiliats

klien yang memoderasi audit judgment juga belum mendapatkan hasil yang

konsisten. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Pengalaman Audit dan Preferensi Klien Terhadap

Audit Judgment Dengan Kredibilitas KlienSebagai Variabel Moderating”.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Susetyo(2009). Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan peneliti terdahulu adalah pengalaman audit yang

diduga berpengaruh terhadap audit judgment dan dengan variabel

moderating yaitu kredibilitas klien. Sedangkan, dalam penelitian ini,

peneliti menambahkan satu variabel yang diduga juga mempengaruhi

audit judgment yaitupreferensi klien yang dalam penelitian lain disebutkan

bahwa variabel tersebut berpengaruh terhadap audit judgment.

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah staf auditor pada Kantor Akuntan

Publik yang ada di Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan

Page 35: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

14

Publik 2012 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia

(IAPI).Sedangkan, populasi penelitian sebelumnya seluruh auditor yang

bekerja pada KAP dan KJA di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa

Yogyakarta.Sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik dan Akuntan

Publik Indonesia tahun 2006.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanapengaruh pengalaman auditdan preferensiklien terhadap audit

judgment?

2. Bagaimana pengaruhpengalaman audit dan preferensi klienyang

dimoderasi olehkredibilitas klien terhadap audit judgment?

3. Bagaimanapengaruh pengalaman audit dan preferensi klien secara

simultan terhadap audit judgment?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh pengalaman audit danpreferensi klien terhadap audit

judgment.

Page 36: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

15

2. Pengaruh pengalaman audit dan preferensi klienyang dimoderasi oleh

kredibilitas klien terhadap audit judgment.

3. Pengaruh pengalaman audit dan preferensi klien terhadap audit

judgment secara simultan.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk

menambah ilmu pengetahuan.

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang audit judgment serta

menambah pengetahuan akuntansi khususnya auditing dan

akuntansi keprilakuan dengan memberikan bukti empiris tentang

pengaruh pengalaman audit dan preferensi klien terhadap audit

judgment dengan kredibilitas kliensebagai pemoderasi.

3) Peneliti berikutnya, Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

4) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta

menambah referensi mengenai auditing, terutama tentang kinerja

auditor eksternal sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi

penulis di masa yang akan datang.

Page 37: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

16

b. Kontribusi Praktis

1) Auditor dan Kantor Akuntan Publik (KAP), sebagai tinjauan yang

diharapkan dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan

mengetahui lebih dalam mengenai audit judgment.

2) Perusahaan atau User dari jasa KAP, diharapkan dapat bermanfaat

dalam menilai hal-hal apa saja yang mempengaruhi audit

judgment, serta pengaruh kredibilitas klienyang menjadi bahan

pertimbangan auditor.

3) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi positif sehingga dapat dijadikan dasar

pertimbangan dalam pembuatan keputusan yang berkenaan

mengenai audit judgment.

4) Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), sebagai tambahan

informasi mengenai pengalaman audit, preferensi klienserta

kredibilitas klien yang dapat bermanfaat untuk dijadikan salah satu

tinjauan dalam menilai audit judgment.

Page 38: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Kontinjensi

Fisher (1998) mengemukakan bahwa teori kontinjensi merupakan

desain dan sistem pengendalian yang tergantung pada konteks organisasi

tempat pengendalian tersebut dilaksanakan.Sedangkan Outley (1980) lebih

jauh menyatakan bahwa teori akuntansi dalam akuntansi manajemen

merupakan usaha untuk mengidentifikasi sistem pengendalian berbasis

akuntansi yang paling sesuai untuk sebuah kondisi. Prinsip akuntansi

manajemen akan selalu berusaha untuk mengadopsi sistemnya untuk lebih

berguna dalam kondisi tertentu. Oleh karena itu, usaha untuk

mengidentifikasi variabel kontinjensi yang paling penting dan menduga

efeknya terhadap desain sistem pengendalian sangat diperlukan.

Pujiati (2002) mengemukakan bahwa model portofolio tentang

formulasi strategi dan implementasi didasarkan pada tinjauan

universalistik.Kenyataannya, secara empiris tinjauan universalistik tidak

dapat menjelaskan sistem pengendalian dalam keadaan kontinjen. Lebih

ekstrim lagi pendekatan pada situasi khusus, pada faktor-faktor unik akan

mempengaruhi tiap sistem pengendalian. Sehingga garis kebijakan dan

model tidak dapat diaplikasikan.

Page 39: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

18

Pujiati (2002) mengemukakan bahwa teori kontinjensi dalam

pengendalian manajemen muncul dari sebuah asumsi dasar pendekatan

universal.Sebuah sistem pengendalian manajemen dapat diterapkan pada

seluruh perusahaan di berbagai kondisi. Pendekatan universal ini muncul

akibat perkembangan dalam pendekatan manajemen ilmiah yang memiliki

tujuan untuk mencari formulasi terbaik dalam proses produksi suatu

perusahaan. Sebuah sistem pengendalian manajemen pada kenyataannya

juga dapat diaplikasikan untuk beberapa perusahaan yang mempunyai

karakteristik dan skala usaha yang hampir sama.

Menurut teori kontinjensi sistem pengendalian berbeda-beda

tergantung pada setting bisnisnya.Pujiati (2002) menyatakan bahwa desain

dan penggunaan system pengendalian adalah kontinjensi dalam konteks

setting organisasional.Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka

dilakukan perbandingan antara sistem pengendalian dan konteks variabel

kontinjensi dengan hipotesis peningkatan kinerja organisasional.

Psikologi sosial sudah menelaah bagaimana sebuah proses waktu

penyampaian suatu informasi dapat mempengaruhi dan menyakinkan

suatu pesan atau tidak. Meskipun terlihat membingungkan, mayoritas atau

sebagian besar bukti yang ada memberikan indikasi bahwa informasi yang

disajikan di tahap awal pengungkapan laporan keuangan perusahaan

berlangsung akan cenderung lebih bersifat persuasif atau meyakinkan

dibandingkan informasi yang disajikan pada tahap akhir. Sedangkan Eagly

dan Chaiken (1993) dalam Susetyo (2009) menyanggah bahwa efek atau

Page 40: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

19

pengaruh utama ini terjadi karena informasi di tahap awal akan

membentuk sebuah kerangka pikiran atau mindset yang tercipta di benak

pendengarnya dan digunakan untuk menilai sebuah informasi

berkelanjutan.

Dalam memahami bagaimana sebuah variabel kontinjensi berpengaruh

pada kredibilitas klien dan selanjutnya berpengaruh pada tercapainya

pertimbangan auditor, dibuatlah sebuah kerangka pengendalian

kontinjensi. Seorang auditor yang menerima suatu proses auditing akan

melakukan evaluasi atau pertimbangan terhadap bukti yang saling

berkelanjutan dengan pemikiran bahwa mereka akan mendapatkan hasil

sesuai dengan yang diinginkan. Akibatnya, kemampuan audit untuk

menilai bukti berkelanjutan secara objektif mungkin akan terhalang.

Preferensi di tahap awal diperkirakan akan mempengaruhi

pertimbangan auditor. Namun, jika auditor mempelajari preferensi dari

pihak klien pada tahap akhir, proses pertimbangan dan evaluasi bukti yang

ada akan dapat dilakukan tanpa mengetahui pereferensi atau keinginan dari

pihak klien. Auditor diperkirakan sudah membentuk sebuah opini terlebih

dahulu berdasarkan bukti yang telah terkumpul dan diperkirakan tidak

akan terpengaruh oleh preferensi atau keinginan pihak klien. Menurutnya,

preferensi pada tahap akhir diperkirakan tidak akan memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap preferensi klien seperti yang diuraikan Jenkins

dan Haynes (2003).

Page 41: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

20

2. Teori X dan Y McGregor

McGregor mengemukakan dua pandangan mengenai manusia yaitu

teori X (negatif) dan teori Y (positif).Individu yang bertipe X memiliki

locus of control eksternal dimana mereka pada dasarnya tidak menyukai

pekerjaan, berusaha menghindarinya dan menghindari tanggung jawab,

sehingga mereka harus dipaksa atau diancam dengan hukuman untuk

mencapai tujuan. Bertentangan dengan individu bertipe X, McGregor

menyebutkan individu yang bertipe Y memiliki locus of control internal

dimana mereka menyukai pekerjaan, mampu mengendalikan diri untuk

mencapai tujuan, bertanggung jawab, dan mampu membuat keputusan

inovatif.

Auditor yang termasuk dalam tipe X jika mendapat tekanan ketaatan

dan tugas audit yang kompleks akan cenderung membuat judgment yang

kurang baik dan tidak tepat. Auditor dengan tipe ini tidak dapat

melaksanakan tanggung jawabnya sebagai auditor yang mengakibatkan

tujuan audit tidak dapat tercapai dengan baik. Auditor juga lebih suka

menaruh keamanan diatas semua faktor yang dikaitkan dengan kerja,

sehingga ketika mendapat tekanan ketaatan maupun menghadapi tugas

yang kompleks maka ia akan cenderung mencari jalan yang aman dan

bahkan berperilaku disfungsional dalam membuat judgment. Sedangkan

auditor yang termasuk dalam tipe Y dapat bertanggung jawab atas

tugasnya dan tetap bersikap profesional dalam menjalankan tugas sebagai

auditor. Auditor dengan tipe ini tidak akan terpengaruh meskipun ia

Page 42: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

21

mendapat tekanan ketaatan dan menghadapi tugas audit yang kompleks,

sehingga dapat membuat judgment yang lebih baik dan tepat.

Seorang auditor pada dasarnya termasuk dalam tipe Y dimana auditor

dapat bertanggungjawab terhadap tugasnya sebagai auditor.Dalam

melaksanakan tugas pemeriksaan seorang auditor harus mematuhi standar

auditing, dimana dalam standar tersebut disebutkan bahwa auditor harus

mempertahankan independensi dan tanggung jawabnya dalam semua hal

yang berhubungan dengan perikatan.Auditor tidak boleh terpengaruh oleh

gangguan yang dapat merusak tanggung jawabnya, baik gangguan pribadi,

ekstern, dan organisasi.

3. Profesi Akuntan Publik

Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang

disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Tumbuh dan

berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara sejalan dengan

berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan

di negara tersebut.Jika perusahaan-perusahaan yang berkembang dalam

suatu negara masih berskala kecil dan masih menggunakan modal

pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya, jasa audit yang

dihasilkan masih belum diperlukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut

(Mulyadi, 2002: 2).

Semakin berkembangannya usaha, baik perusahaan perseorangan

maupun perusahaan berbentuk badan hukum tidak dapat menghindarkan

Page 43: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

22

diri dari penarikan dana dari pihak luar, yang tidak selalu dalam bentuk

penyertaan modal dari investor, tetapi berupa penarikan pinjaman dari

kreditur. Dengan demikian, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

laporan keuangan perusahaan tidak lagi hanya terbatas pada para

pemimpin perusahaan, tetapi meluas kepada para investor dan kreditur

serta calon investor dan calon kreditur.

Pihak-pihak di luar perusahaan memerlukan informasi mengenai

perusahaan untuk pengambilan keputusan tentang hubungan mereka

dengan perusahaan.Umumnya, mereka mendasarkan pada laporan

keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen. Dengan demikian,

terdapatnya dua kepentingan antara pemilik perusahaan dan pengelola

perusahaan yang berlawanan akan menyebabkan tumbuh dan

berkembangnya profesi akuntan publik (Mulyadi, 2002: 3).

Saat ini kebutuhan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan

publik yang independen menjadi sesuatu hal yang penting.Apalagi dengan

adanya peraturan dari pasar sekuritas, di Indonesia dikenal dengan Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), yang mengharuskan perusahaan

yang ingin terdaftar sahamnya di pasar sekuritas tersebut untuk

mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan

publik.

Page 44: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

23

4. Tujuan dan Bukti Audit

Seperti yang dinyatakan dalam Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP), tujuan audit laporan keuangan oleh auditor independen pada

umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran semua

hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan

arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

(Boynton et al, 2003: 62).

Dua hal yang jelas sekali terlihat dari pernyataan ini, yaitu bukti yang

kompeten dan cukup.Kompetensi bukti berkaitan dengan efektivitas

pengendalian intern.Semakin efektif pengendalian intern klien semakin

kompeten catatan akuntansi yang dihasilkan.

Kompetensi bukti audit juga bergantung pada beberapa faktor, yaitu

(Halim, 2003: 155) dalam Susetyo (2009):

1. Bukti yang relevan merupakan bukti yang tepat digunakan untuk

suatu maksud tertentu. Dalam hal ini, bukti harus berkaitan dengan

tujuan audit yang telah ditetapkan auditor.

2. Sumber bukti yang diperoleh langsung oleh auditor dari pihak yang

independen di luar entitas perusahaan akan memberikan keyakinan

yang lebih besar atas keandalan informasi.

3. Pengetahuan yang diperoleh secara langsung melalui pemeriksaan

fisik, pengamatan, perhitungan, dan inspeksi akan semakin

menambah kompetensi dari bukti audit.

Page 45: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

24

4. Bukti yang objektif lebih dapat dipercaya (reliable) dan kompeten

daripada bukti subjektif. Dalam menelaah bukti subjektif, auditor

harus mempertimbangkan kualifikasi dan integritas individu

pembuat estimasi dan menentukan ketepatan proses pembuatan

keputusan dalam membuat pertimbangan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertimbangan auditor atas

kecukupan meliputi materialitas dan resiko, faktor-faktor ekonomi,

ukuran, dan karakteristik populasi (Boynton et al, 2003: 206).Secara

umum, semakin rendah tingkat materialitas, semakin banyak kuantitas

bukti audit yang diperlukan.Sebaliknya, semakin tinggi materialitas,

semakin sedikit diperlukan bukti audit.

5. Keputusan Penting tentang Bukti Audit

Suatu masalah penilaian yang cukup penting yang dihadapi auditor

adalah memutuskan banyaknya bukti audit yang harus dikumpulkan.

Berbagai keputusan auditor dalam pengumpulan bukti audit dapat dipilah

ke dalam empat sub keputusan berikut ini (Arens et al, 2004: 243):

1. Prosedur-prosedur audit apakah yang akan digunakan.

Dalam merancang prosedur-prosedur auditing, merupakan hal yang

umum untuk menterjemahkannya ke dalam berbagai istilah yang

cukup spesifik agar dapat digunakan sebagai instruksi-instruksi selama

pelaksanaan audit.

Page 46: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

25

2. Ukuran sampel sebesar apakah yang akan dipilih untuk prosedur

tertentu.

Keputusan untuk memilih seberapa banyak item yang akan diuji

haruslah dibuat oleh auditor untuk masing-masing prosedur audit yang

ada. Ukuran sampel bagi setiap prosedur tersebut kemungkinan besar

akan berbeda antara satu penugasan audit dengan penugasan audit

lainnya.

3. Item-item manakah yang akan dipilih dari populasi.

Setelah penentuan ukuran sampel untuk prosedur auditing dilakukan,

haruslah ditentukan item-item mana dari populasi yang akan diuji. Dan

audit haruslah dapat menggunakan berbagai metode yang berbeda

untuk memilih item-item manakah yang akan diuji.

4. Kapankah berbagai prosedur itu akan dilakukan.

Waktu pelaksanaan berbagai prosedur audit beragam mulai dari awal

suatu periode akuntansi atau lama setelah audit pun dipengaruhi oleh

kapan audit tersebut harus diselesaikan agar sesuai dengan kebutuhan

klien.

Menurut Boynton et al, (2003: 227), ketika merencanakan audit,

auditor harus membuat empat keputusan penting tentang lingkup dan

pelaksanaan audit. Keputusan tersebut meliputi: (1) sifat pengujian yang

harus dilaksanakan, (2) saat pengujian yang harus dilaksanakan, (3) luas

pengujian yang harus dilaksanakan, dan (4) penetapan staf untuk

melaksanakan audit.

Page 47: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

26

5.1 Sifat Pengujian Audit

Sifat pengujian menurut Mulyadi (2002: 86-88) mencakup penentuan:

1) Prosedur audit yang akan digunakan

Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe

bukti audit tertentu yang harus dioperoleh pada saat tertentu dalam

audit. Prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi:

a. Inspeksi (inspecting)

Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen

atau kondisi fisik sesuatu. Dengan melakukan inspeksi terhadap

sebuah dokumen, auditor akan dapat menentukan keaslian

dokumen.

b. Pengamatan (observing)

Pengamatan merupakan prosedur audit yang digunakan auditor

untuk melihat dan menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan.

Dengan pengamatan ini auditor akan dapat memperoleh bukti

visual mengenai pelaksanaan suatu kegiatan.

c. Konfirmasi (confirming)

Konfirmasi merupakan suatu bentuk penyelidikan yang

memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung

dari pihak ketiga yang bebas.

d. Permintaan keterangan (inquiring)

Permintaan keterangan merupakan suatu prosedur audit yang

dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan. Bukti audit

Page 48: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

27

yang dihasilkan dari prosedur ini adalah bukti lisan dan bukti

dokumenter.

e. Penelusuran (tracing)

Penelusuran informasi sejak mula-mula data tersebut direkam

pertama kali dalam dokumen, dilanjutkan dengan pelacakan

pengolahan data tersebut dalam proses akuntansi. Prosedur audit

ini terutama diterapkan terhadap bukti dokumenter.

f. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)

Pemeriksaan bukti pendukung merupakan prosedur audit yang

berlawanan arah dengan penelusuran. Tujuan dari prosedur ini

adalah untuk memperoleh bukti audit mengenai kebenaran

perlakuan akuntansi terhadap transaksi yang terjadi

g. Penghitungan (counting)

Penghitungan digunakan untuk mengevaluasi bukti fisik

kuantitas yang ada di tangan, sedangkan pertanggungjawaban

formulir bernomor urut tercetak digunakan untuk mengevaluasi

bukti dokumenter yang mendukung kelengkapan catatan

akuntansi.

h. Scanning

Scanning merupakan review secara cepat terhadap dokumen,

catatan, dan daftar untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak

tidak biasa yang memerlukan penyelidikan lebih mendalam.

Page 49: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

28

i. Pelaksanaan ulang (reperforming)

Pelaksanaan ulang merupakan pengulangan aktivitas yang

dilaksanakan oleh klien.Umumnya, pelaksanaan ulang

diterapkan pada penghitungan dan rekonsiliasi yang telah

dilakukan oeh klien.

j. Computer-Assisted Audit Techniques (CAATs)

Computer-Assisted Audit Techniques (CAATs) merupakan

software program yang diperlukan auditor untuk melakukan

prosedur audit bagiklien yang menyelenggarakan catatan

akuntansinya dalam mediaelektronik (computerized). Semua

prosedur audit seperti yang telahdisebutkan sebelumnya

dilakukan dengan program ini.

2) Jenis pengujian

Jenis pengujian dalan audit secara garis besar dapat dibagi

menjadi tiga golongan (Mulyadi, 2002: 148):

a. Pengujian analitik (analytical test) dilakukan oleh auditor pada

tahap awal proses auditnya dan pada tahap review menyeluruh

terhadap hasil audit. Pengujian ini dilakukan oleh auditor

dengan cara mempelajari perbandingan dan hubungan antara

data yang satu dengan data yang lain. Pada tahap awal proses

audit, pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu auditor

dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang

yang memerlukan audit lebih intensif. Sebelum seorang auditor

Page 50: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

29

melaksanakan audit secara rinci dan mendalam terhadap objek

audit, ia harus memperoleh gambaran yang menyeluruh

mengenai perusahaan yang diaudit.

b. Pengujian pengendalian (test of control) merupakan prosedur

audit yang dirancang untuk memverifikasi efektivitas struktur

pengendalian intern klien. Pengujian pengendalian terutama

ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai: (1)

frekuensi pelaksanaan aktivitas pengendalian yang ditetapkan,

(2) mutu pelaksanaan aktivitas pengendalian tersebut, dan (3)

karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian tersebut.

c. Pengujian substantif (substantive tests) merupakan prosedur

audit yang dirancang untuk menemukan kemungkinan

kesalahan moneter yang secara langsung mempengaruhi

kewajaran penyajian laporan keuangan. Misalnya, penerapan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, tidak

diterapkannya prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia, ketidakkonsistenan dalam penerapan prinsip

akuntansi yang berlaku umum, pengungkapan unsur tertentu

dalam laporan keuangan, ketidaktepatan pisah batas pencatatan

transaksi, pekerjaan penyalinan, penggolongan, peringkasan

informasi, dan kesalahan perhitungan (tambah, kurang, kali,

bagi).

Page 51: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

30

5.2 Saat Pengujian Audit

Menurut Boynton et al., (2003: 228), auditor juga harus membuat

keputusan tentang kapan audit tersebut dilaksanakan. Saat (timing)

mengacu pada kapan auditor akan melaksanakan pengujian audit serta

menarik kesimpulan audit. AU 313.02, Subtantive Test Prior to

Balance Sheet Date (SAS 45) menyatakan bahwa pengujian audit pada

tanggal interim dapat memberikan pertimbangan awal tentang

masalah-masalah signifikan yang dapat mempengaruhi laporan

keuangan pada akhir tahun buku (sebagai contoh, transaksi-transaksi

pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa).Selain itu, banyak

perencanaan audit yang meliputi upaya memperoleh pemahaman

tentang pengendalian intern, mengukur resiko pengendalian, dan

penerapan pengujian substantif atas transaksi dapat dilaksanakan

sebelum tanggal neraca.

Auditor juga dapat memilih untuk melaksanakan pengujian

subtantif tentang kewajaran saldo akun sebelum tanggal neraca.

Sebagai contoh, seorang auditor dapat secara langsung menguji

kewajaran asersi manajemen tentang keberadaan piutang usaha pada

tanggal neraca dengan cara melakukan konfirmasi tentang piutang

usaha pada akhir tahun dengan para pelanggan. Suatu keputusan

penting saat prosedur audit yang akan digunakan melibatkan

pengambilan keputusan tentang konfirmasi piutang usaha pada tanggal

sebelum akhir tahun buku.

Page 52: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

31

5.3 Luas Pengujian Audit

Luas (extent) prosedur audit berkaitan dengan keputusan auditor

tentang berapa banyak bukti audit yang harus diperoleh. Bukti yang

lebih banyak diperlukan untuk mencapai suatu tingkat risiko deteksi

yang rendah dibandingkan dengan tingkat risiko yang tinggi. Sebagai

contoh seorang auditor dapat mengirim permintaan konfirmasi

sebanyak 50% dari akun-akun yang ada dalam akun piutang usaha

atau hanya 10% saja dari akun-akun yang ada. Ukuran sampel untuk

pengujian audit tertentu merupakan masalah pertimbangan profesional

(Professional judgment).

Professional judgment auditor merupakan hal yang sangat penting

dalam melakukan pekerjaan audit. Hasil akhir dari keseluruhan

pekerjaan audit dapat dikatakan sebagian besar bergantung dari

judgment yang digunakannya. Karena itu pengetahuan dan pengalaman

auditor merupakan hal yang penting dalam menentukan kredibilitas

dan kompetensinya seperti yang diuraikan Boynton et al, (2003: 228-

229).

5.4 Penetapan Staf Audit

Keputusan terakhir yang dapat mempengaruhi lingkup dan

pelaksanaan audit adalah penetapan staf audit (staffing) dan keputusan

audit tentang penugasan dan supervisi personel. Penugasan yang secara

relatif lebih jelas, seperti memeproleh pemahaman tentang

pengendalian intern, melakukan konfirmasi atas piutang usaha,

Page 53: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

32

pengujian transaksi, atau pengujian penerapan GAAP, dapat diberikan

kepada personel yang masih baru dengan memperoleh supervisi yang

baik. Namun, apabila penerapan pertimbangan audit menjadi hal yang

penting dalam pengujian audit, atau apabila pengujian audit yang

dilakukan memerlukan pengetahuan industri tingkat tinggi, biasanya

kantor akuntan akan menugaskan personel dengan tingkat

keterampilan dan pengalaman yang lebih luas untuk tugas tersebut.

Penugasan dan supervisi staf audit merupakan hal yang penting dalam

keputusan perencanaan audit (Boynton et al, 2003: 229).

Tim audit harus mencakup personalia yang dapat menyelia secara

memadai staf audit yang belum berpengalaman, seperti yang

diharuskan oleh standar pekerjaan lapangan yang pertama. Auditor

yunior yang baru sering tidak mempunyai kepercayaan diri pada waktu

melakukan pekerjaan audit karena mereka kurang berpengalaman dan

tidak begitu memahami prosedur apa yang akan dilakukan, mengapa

mereka melakukan prosedur tersebut, atau bagaimana hasilnya harus

dievaluasi (Simamora, 2002: 142) dalam Susetyo (2009).

6. Kredibilitas Klien

Menurut Hovland & Weiss (1952) dalam Taylor et al, (2000: 148)

mengemukakan bahwa kredibilitas terdiri atas dua komponen, yaitu

keahlian (expertise) dan kelayakan untuk dipercaya (trustworthiness) dari

sumber yang menyampaikan suatu informasi.Kredibilitas sumber yang

Page 54: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

33

menyampaikan informasi selanjutnya dibagi menjadi dua yaitu kredibilitas

tinggi dan kredibilitas rendah. Sumber yang memiliki kredibilitas tinggi

akan lebih dapat meyakinkan daripada yang memiliki kredibilitas rendah.

Semakin tinggi keahlian/kompetensi suatu sumber semakin tinggi pula

keyakinan terhadap sumber tersebut.

Sedangkan Goodwin (1999) dan Peecher (1996) dalam Susetyo (2009)

lebih jauh menyatakan bagaimana sebuah kredibilitas klien akan

mempengaruhi evaluasi terhadap bukti yang ada. Saat kredibilitas

dioperasionalisasikan sebagai suatu bentuk kompetensi atau kecakapan,

obyektivitas, dan atau integritas, maka hasil akhir yang diperoleh

memberikan indikasi bahwa auditor akan merasakan bahwa bukti yang

diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya akan lebih bisa dihandalkan

kebenarannya, lebih logis, dan memberikan nilai diagnosis yang lebih

tinggi dibandingkan informasi yang sama yang diperoleh dari sumber yang

kurang dapat dipercaya kredibilitasnya.

Sementara itu, Jenkins dan Haynes (2003) mengemukakan bahwa

apakah auditor terbujuk dengan adanya kredibilitas dari klien yang

menyatakan preferensinya atau tidak.Jadi, pertanyaan yang relevan untuk

hal ini adalah apakah hasil dari sebuah riset mengenai kredibilitas yang

ada saat ini dapat digerenalisasikan untuk preferensi klien.

Jenkins dan Haynes (2003) mengemukakan bahwa sumber yang

memiliki kredibilitas tinggi lebih dipercaya daripada sumber yang

memiliki kredibilitas rendah.Hasilnya, interaksi yang diprediksikan dalam

Page 55: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

34

reaksi auditor terhadap preferensi klien secara diferensial dipengaruhi oleh

kredibilitas klien, tetapi hanya dalam kondisi preferensi awal.

7. Pengalaman Audit

Farmer et al, (1987) mengemukakan bahwa auditor yang

berpengalaman kurang menyetujui dibandingkan dengan auditor yang

tidak berpengalaman untuk menyetujui perlakuan akuntansi yang

dipreferensikan klien. Mereka menyimpulkan justru auditor staf cenderung

lebih memperhatikan dalam mempertahankan dan menyenangkan klien

dibandingkan para partner.

Gusnardi (2003:8) mengemukakan bahwa pengalaman audit

(auditexperience) dapat diukur dari jenjang jabatan dalam struktur tempat

auditor bekerja, tahun pengalaman, gabungan antara jenjang jabatan dan

tahun pengalaman, keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan

dengan audit, serta pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor

tentang audit. Masalah penting yang berhubungan dengan pengalaman

auditor akan berkaitan dengan tingkat ketelitian auditor.

Puspa (2007) mengemukakan bahwa persuasi atas preferensi klien

berdasarkan pengalaman audit masing-masing responden dalam penelitian

ini memberikan hasil yang sangat bervariasi. Hal ini dikarenakan setiap

responden dihadapkan pada empat kasus yang berbeda, sehingga judgment

masing-masing responden juga bervariasi tergantung dari pengetahuan,

intuisi, dan persepsinya masing-masing. Hasil ini juga memberikan bukti

Page 56: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

35

bahwa auditor dengan tingkat pengalaman yang hampir sama (memiliki

masa kerja dan penugasan yang hampir sama) ternyata memiliki

pertimbangan yang berbeda-beda dan sangat bervariasi.

Shelton (1999) menyatakan bahwa pengalaman akan mengurangi

pengaruh informasi yang tidak relevan dalam pertimbangan (judgment)

auditor. Auditor yang berpengalaman (partner dan manajer) dalam

membuat pertimbangan (judgment) mengenai going concern tidak

dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan.Sedangkan

auditor yang kurang pengalamannya dalam membuat pertimbangan

(judgment) mengenai going concern dipengaruhi oleh kehadiran informasi

yang tidak relevan.

Penelitian Haynes et al, (1998) yang menyelidiki pengaruh peran

auditor dalam melayani kepentingan klien menemukan bahwa auditor

tidak secara otomatis mengambil posisi advokasi bagi klien, terutama bila

kepentingan klien tidak dibuat eksplisit. Tetapi bila kepentingan itu

ditonjolkan (salient), auditor khususnya yang berpengalaman akan

berperilaku konsisten dengan posisi advokasi. Penelitian Haynes et al. ini

menunjukkan pengalaman audit yang dipunyai audior ikut berperan dalam

menentukan pertimbangan yang diambil.

8. Preferensi Klien

Preferensi klien dalam konsep auditing terjadi apabila klien dengan

jelas menyatakan suatu hasil tertentu atau perlakuan akuntansi tertentu

Page 57: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

36

yang diinginkan dan auditor berperilaku dengan cara konsisten dengan

keinginan klien itu (Haynes, 1998).

Riset-riset keperilakuan dalam auditing menyatakan bahwa preferensi

klien akan berdampak terhadap pertimbangan audit hanya bila ada

sejumlah kondisi-kondisi tertentu terjadi dalam konteks audit itu. Bila

auditor mendapat pernyataan eksplisit mengenai preferensi klien yang

bertentangan dengan preferensi auditor atau standar akuntansi sehingga

terdapat hubungan berlawanan yang terbentuk antara auditor dan klien

maka studi-studi yang telah dilakukan melaporkan efek preferensi klien

yang kecil atau tidak ada (Gramling, 1999; Buchman et al,

1996).Sedangkan bila hubungan berlawanan itu dikurangi dengan

memasukkan skenario tidak adanya pedoman otoritatif dalam standar

akuntansi (Trompeter, 1994), maka hasil studi menunjukkan efek

preferensi klien yang lebih kuat. Dengan demikian tingkat ambiguitas

menentukan pengaruh preferensi klien terhadap pertimbangan audit

(Koroy, 2005).

Dalam penelitian ini, preferensi klien akan ditinjau dari sudut

persuasifnya. Dalam literatur psikologi sosial, persuasi (persuasiveness)

dari suatu pesan ditentukan dengan apa yang dikatakan, siapa yang

mengatakan, dan bagaimana hal tersebut disampaikan (Myers, 2002)

dalam Susetyo (2009). Literatur tentang persuasion menyebutkan bahwa

baik waktu dari penyampaian pesan (timing) maupun kredibilitas dari

sumber informasi (credibility of information source) dapat mempengaruhi

Page 58: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

37

pertimbangan pembuat keputusan (Eagly dan Chaiken 1993; Perloff 1993

dalam Jenkins & Haynes, 2003).

9. Audit Judgment

Audit judgment merupakan suatu pertimbangan pribadi atau cara

pandang auditor dalam menanggapi informasi yang mempengaruhi

dokumentasi bukti serta pembuatan keputusan pendapat auditor atas

laporan keuangan suatu entitas. Menurut Jamilah, dkk (2007) audit

judgment adalah kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai

hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat

atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status, atau jenis peristiwa

lainnya. Proses judgment tergantung pada kedatangan informasi yang terus

menerus, sehingga dapat mempengaruhi pilihan dan cara pilihan tersebut

dibuat. Setiap langkah dalam proses incremental judgment, jika informasi

terus menerus datang akan muncul pertimbangan baru dan keputusan atau

pilihan baru.

Judgment sering dibutuhkan oleh auditor dalam melaksanakan audit

atas laporan keuangan suatu entitas (Zulaikha, 2006). Audit judgment

melekat pada setiap tahap dalam proses audit laporan keuangan, yaitu

penerimaan perikatan audit, perencanaan audit, pelaksanaan pengujian

audit, dan pelaporan audit.

Contoh penggunaan audit dalam pengambilan keputusan audit berkait

dengan penetapan materialitas, penilaian sistem pengendalian internal,

Page 59: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

38

penetapan tingkat risiko, penetapan strategi audit yang digunakan,

penentuan prosedur audit, evaluasi bukti yang diperoleh, penilaian going

concern perusahaan, dan sampai pada opini yang akan diberikan oleh

auditor. American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)

menyatakan bahwa judgment merupakan faktor penting dalam semua

tahap pengauditan, tetapi dalam banyak situasi adalah tidak mungkin

secara praktikal untuk menetapkan standar mengenai bagaimana

pertimbangan diterapkan oleh auditor.

Audit judgment diperlukan karena audit tidak dilakukan terhadap

seluruh bukti.Bukti inilah yang digunakan untuk menyatakan pendapat

atas laporan keuangan auditan, sehingga dapat dikatakan bahwa audit

judgment ikut menentukan hasil dari pelaksanaan audit. Rochmawati

(2009) menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan pada saat melakukan

audit judgment yaitu merumuskan persoalan, mengumpulkan informasi

yang relevan, mencari alternatif tindakan, menganalisis alternatif yang

fleksibel, memilih alternatif yang terbaik, kemudian pelaksanaan dan

evaluasi hasilnya.

Judgment adalah perilaku yang paling dipengaruhi oleh persepsi situasi

(Mutmainah, 2006). Puspitasari (2010) menjelaskan judgment sebagai

perilaku paling berpengaruh dalam mempersiapkan situasi, dimana faktor

utama yang mempengaruhinya adalah materialitas dan apa yang diyakini

sebagai kebenaran.

Page 60: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

39

1. Materialitas

Dalam auditing materialitas sangat penting, signifikan dan esensial tapi

dalam konsepnya tidak terdapat aturan pengukurannya sehingga

tergantung pada pertimbangan auditor (Mutmainah, 2006).

2. The Faith Syndrome

Satu persepsi kondisi yang dapat mengarah pada berubahnya perilaku

auditor yaitu halo effect, efek yang positif tapi terkadang merupakan

persepsi yang keliru tentang orang lain (Mutmainah, 2006). Simpulan

audit biasanya didasarkan pada siapa yang telah melakukan pekerjaan

audit sebelumnya. Jika auditor memiliki keyakinan tentang orang

tersebut, halo effect diterapkan pada auditor lama dan pekerjaan

mereka. Judgment audit cenderung dipengaruhi oleh persepsi aktivitas

sebelumnya.

Siegel dan Marconi (1989: 301) mengemukakan bahwa

pertimbangan auditor (auditor judgments) sangat tergantung dari

persepsi suatu situasi.Judgment yang merupakan dasar dari sikap

profesional adalah hasil dari beberapa faktor seperti pendidikan,

budaya, dan sebagainya.Yang paling signifikan dan tampak

mengendalikan semua unsur seperti pengalaman adalah perasaan

auditor dalam menghadapi situasi dengan mengingat keberhasilan dari

situasi sebelumnya.

Sedangkan Anderson dan Maletta (1994) lebih jauh menyatakan

mahasiswa dan staf auditor yang tidak berpengalaman lebih

Page 61: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

40

memperhatikan informasi negatif dibandingkan auditor senior.Auditor

yang kurang berpengalaman terlalu terfokus pada informasi negatif

sehingga semakin negatif juga mereka dalam membuat pertimbangan

audit.

Hasil studi oleh Kida (1984), Abdolmohammadi dan Wright (1987)

dan Kaplan dan Reckers (1989) seperti yang dikemukakan oleh Koroy

(2005) menunjukkan bahwa auditor yang kurang berpengalaman

mempunyai ekspektasi frekuensi kesalahan populasi secara lebih

negatif dibanding mereka yang berpengalaman sehingga auditor yang

kurang berpengalaman secara umum lebih berorientasi negatif

daripada auditor yang lebih berpengalaman.

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel

2.1 pada halaman berikutnya.

Page 62: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

41

No Penelitian

(Tahun)

Judul

penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Janne Chung dan Garry S. Monroe (2001)

A Research Note on The Effects of Gender and Task Complexity on an Audit Judgment

Variabel audit judgment.

Variabel Gender, kompleksitas tugas, tidak ada variabel kredibilitas klien. Menggunakan analisis ANNOVA.

Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian baik laki-laki maupun perempuan dipengaruhi oleh pengalaman kerja umum atau oleh pengalaman domain. Dan hasilnya menunjukkan tidak ada pengaruh interaksi yang signifikan antara gender dan pengalaman kerja umum dan antara gender dan pengalaman domain kerja pada penilaian akurasi

2. J. Gregory Jenkins dan Christine M . Haynes (2003)

The Persuasiveness of Client Preferences: An Investigation of the Impact of Preference Timing and Client Credibility

Variabel kredibilitas klien. Menggunakan skala numeric

Tingkat preferensi persuasi klien, menggunakan analisis ANCOVA

Kredibilitas klien akan dibiaskan untuk kondisi preferensi pada tahap awal karena auditor akan bersikap lebih sensitif terhadap preferensi dari pihak klien hanya jika preferensi ini diketahui sebelum evaluasi atau penilaian akan bukti yang ada

3. Tri Ramaraya Koroy (2005)

Pengaruh Preferensi Klien Dan Pengalaman Audit

Variabel Preferensi Klien, Pengalaman audit,

Tidak dimoderasi variabel krediblitas klien. menggunakan metoda eksperimen dengan rancangan 2x2 factorial between subject.

Pengalaman audit menunjukkan karakteristik auditor yang benar-benar berbeda dalam struktur kognitif mereka. Auditor kurang berpengalaman selalu lebih

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Page 63: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

42

Terhadap Pertimbangan Auditor

pertimbangan auditor.

konservatif dalam pertimbangan akhirnya

4. Enjang Tachyan Budiyanto, Mohamad Nasir dan Indira Januarti (2005)

Pengujian Variabel-Variabel Yang Berpengaruh Terhadap Ekspektasi Klien Dalam Audit Judgment

Variabel Audit Judgment, menggunakan skala numerik

Variabel yang diuji yaitu yang berpengaruh terhadap ekspektasi klien dalam Audit Judgment. Metode pengambilan sampel menggunakan metode sampling bertahap (multistage sampling method).

Pengalaman audit klien tidak memiliki pengaruh terhadap ekspektasi klien dalam auditjudgment karena tidak signifikan di dalam regresi. Hasil uji pengaruh secara simultan variabel hubungan klien dengan KAP, pentingnya klien bagi KAP, jasa non-audit yang diberikan oleh KAP, dan pengalaman audit klien berpengaruh secara signifikan terhadap ekspektasi klien dalam audit judgment.

5. Yudhi Herliansyah danMeifida Ilyas (2006)

Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment

Variabel pengalaman auditor, audit judgment. Menggunakan skala numerik

Tidak ada variabel preferensi klien dan tidak dimoderasi oleh kredibilitas klien. Pengujian terhadap hasil antara subjek contact person dan subjek peneliti pada berbagai level

Pengalaman mengurangi dampak informasi tidak relevan terhadap auditor judgment. Auditor berpengalaman (partner dan Manajer) tidak terpengaruh oleh adanya informasi tidak relevan dalam membuat going concern judgment.

6. Zulaikha (2006)

Pengaruh Interaksi Gender,

Variabel pengalaman auditor dan

Variabel interaksi gender, kompleksitas tugas, tidak ada variabel kredibilitas klien. menggunakan convenience sampling,

Kompleksitas tugas tidak berpengaruh (main effect) signifikan terhadap keakuratan judgment.

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Page 64: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

43

Kompleksitas Tugas Dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment

audit judgment.

menggunakan skala likert. Populasinya yaitu mahasiswa S1 jurusan akuntansi yang sedang menempuh PPA dan Maksi

Variabel pengalaman sebagai auditor berpengaruh langsung (main effect) terhadap judgment.

7. Enggar Diah Puspa Arum (2007)

Pengaruh Persuasi Atas Preferensi Klien Dan Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan (Judgment) Auditor Dalam Mengevaluasi Bukti Audit

Variabel Preferensi Klien, Pengalaman Audit, Menggunakan analisis regresi berganda

Variabel Pertimbangan (Judgment) Auditor Dalam Mengevaluasi Bukti Audit, Populasinya auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di kota Bandung dengan status minimal auditor senior (memiliki masa kerja lebih dari 2 tahun), Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling

Keyakinan atas preferensi klien dan pengalaman audit secara simultan berpengaruh nyata (signifikan) terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit (hipotesis 1 diterima). Keyakinan atas preferensi klien secara parsial berpengaruh positif terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit (hipotesis 2 diterima). Pengalaman audit secara parsial berpengaruh positif terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit (hipotesis 3 diterima).

8. Zuraidah Mohd-Sanusi and Takiah Mohd-

Audit judgment performance: assessing the effect of

Variabel audit Judgment. Menggunakan analisis

Variabel audit penilaian kinerja, insentif kinerja, usaha dan kompleksitas tugas. Untukefekmoderasi, analisiskovarians. Menggunakan tekniktiga-langkah yang dianalisismelaluianalisis

Padatingkat tertentukompleksitas tugas, upaya tambahanyang diinduksi dari insentifdapat mengakibatkantekanan tinggi dangairah, yang akanmerusak kinerja.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Page 65: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

44

Iskandar (2007)

performance incentives, effort and task complexity

regresi berganda

regresihirarkis.Menggunakananalisismoderate-mediasi

Menggunakananalisismoderated-mediasi, hasil menunjukkanupayayangmemediasiinsentifkinerjadan hubungan penilaianauditkinerjadi bawahberbagai tingkatkompleksitas tugasBerbagaitingkattugas kompleksitasmengurangitingkat usahayangakanmemberikan kontribusiuntuk meningkatkanpenilaiankinerja audit.

9. Budi Susetyo (2009)

Pengaruh Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating

Variabel pengalaman audit, pertimbangan auditor, dan kredibilitas klien. Alat pengujian Analisis Regresi.

Objek penelitian, tidak terdapat variabel kompleksitas tugas

Pengalaman audit tidak mempengaruhi terhadap pertimbangan auditor. Dan dapat disimpulkan bahwa variabel kredibilitas klien merupakan quasi moderator dan tidak berpengaruh dengan pengalaman audit terhadap pertimbangan auditor.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Page 66: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

45

C. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Pengalaman Audit terhadap Audit Judgment

Pengalaman merupakan atribut penting yang dimiliki auditor.Auditor

yang berpengalaman biasanya lebih dapat mengingat kesalahan atau

kekeliruan yang tidak wajar dan lebih selektif terhadap informasi yang

relevan dibandingkan dengan auditor yang kurang berpengalaman

(Meidawati, 2001).Berdasarkan teori kognitif, praktik-praktik dalam

bidang auditing sebagai auditor independen dapat menjadi sarana

pembelajaran dan pengalaman bagi auditor. Auditor akan

mengintegrasikan pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya dalam

melaksanakan tugas yang akan datang. Sehingga keahlian dan

pengetahuan auditor akan selalu berkembang dan mendukung auditor

untuk membuat judgment profesional.

Menurut Butts (1999) dalam Herliansyah dan Ilyas (2006) menyatakan

bahwa akuntan pemeriksa yang berpengalaman membuat judgment lebih

baik dibandingkan dengan akuntan pemeriksa yang kurang

berpengalaman, dapat menyimpan peristiwa-peristiwa dalam ingatannya

dan dapat menumbuh kembangkan kemampuannya serta pemahamannya

terhadap suatu tugas.

Butt (1988) mengungkapkan bahwa akuntan pemeriksa yang

berpengalaman akan membuat judgment yang relatif lebih baik dalam

tugas-tugas profesional dibanding akuntan pemeriksa yang belum

berpengalaman. Davis (1996) juga menyatakan bahwa akuntan pemeriksa

Page 67: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

46

yang berpengalaman dapat memperlihatkan tingkat perhatian selektif yang

lebih tinggi terhadap informasi yang relevan.Abdolmohammadi dan

Wright (1987) mengatakan bahwa adanya perbedaan judgment antara

auditor yang berpengalaman dan tidak berpengalaman.Selain itu,

Herliansyah dan Ilyas (2006) membuktikan bahwa auditor berpengalaman

tidak terpengaruh oleh adanya informasi tidak relevan dalam membuat

judgment, sehingga dapat menghasilkan judgment yang baik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Meidawati(2001),

Herliansyah dan Ilyas (2006), Davis (1996) maka hipotesis yang diajukan

adalah sebagai berikut:

H1 :Pengalaman audit berpengaruh terhadap audit judgment

2. PengaruhPreferensi Klienterhadap Audit Judgment

Beberapa penelitian psikologi sosial menguji bagaimana waktu dari

informasi dapat mempengaruhi keyakinan dari suatu pesan. Walaupun

terdapat hasil yang beragam, mayoritas bukti mengindikasikan bahwa

informasi yang disampaikan di awal akan lebih meyakinkan daripada

informasi yang disampaikan belakangan. Teori ini menyarankan auditor

yang mempelajari preferensi pada tahap awal dari auditnya untuk

mengevaluasi bukti secara berturut-turut dengan suatu kerangka pikir dari

hasil yang diinginkan klien (Jenkins & Haynes, 2003).

Preferensi yang dinyatakan diawal, sebelum mereview bukti audit,

diharapkan lebih banyak mempengaruhi pertimbangan auditor sehingga

dapat sesuai dengan hasil yang diinginkan klien dibandingkan dengan

Page 68: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

47

preferensi yang dinyatakan di akhir proses audit. Dalam kasus ini, auditor

diharapkan telah merumuskan opini berdasarkan akumulasi bahan bukti

dan diharapkan tidak terpengaruh oleh preferensi klien.

Dengan tidak melihat kapan preferensi klien diterima, auditor dapat

mengenali apa yang harus dilakukan untuk membenarkan keputusan pada

suatu waktu di masa yang akan datang. Tentu saja disini auditor dapat

mengambil keputusan secara biasa. Bagaimanapun, auditor yang

menerima preferensi awal akan menjadi peduli dengan permintaan klien

dan semua hal yang terjadi sebelum memproses evaluasi bahan bukti

(Jenkins & Haynes, 2003).

Bagaimanapun, pengaruh ini diharapkan dibatasi oleh kondisi

preferensi awal karena auditor akan lebih sensitif terhadap preferensi klien

hanya jika preferensi diketahui sebelum mengevaluasi bukti. Hasilnya,

interaksi yang diprediksikan dalam reaksi auditor terhadap preferensi klien

secara diferensial dipengaruhi oleh kredibilitas klien, tetapi hanya dalam

kondisi preferensi awal.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Jenkins & Haynes

(2003)maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H2 : Preferensi Klien berpengaruh terhadap audit judgment

Page 69: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

48

3. Pengaruh antara Pengalaman Audit dan Preferensi Klien yang

dimoderasi oleh Kredibilitas Klien terhadap Audit Judgment

Pengalaman mempunyai hubungan yang erat dengan keahlian

auditor (Asih, 2006). Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh

auditor akan semakin meningkatkan keahlian auditor dalam menjalankan

tugasnya. Keahlian dan pengalaman dapat mempengaruhi kemampuan

prediksi dan deteksi auditor terhadap kecurangan, sehingga

dapatmempengaruhi judgment yang diambil oleh auditor.

Preferensi klien tidak memberikan dampak pada pertimbangan

auditor yangkonsisten dengan preferensi klien itu, kecuali jika ada kondisi-

kondisi tertentu, tetapihasil itu belumlah konklusif dan terdapat

bertentangan (Koroy, 2005). Persuasi ataspreferensi klien yang terdiri atas

waktu dan kredibilitas klien akan berpengaruhterhadap pertimbangan

auditor dalam mengevaluasi bukti audit. Pengaruhpengalaman audit

terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi bukti auditdilihat

dengan uji satu pihak karena ingin diketahui apakan ada pengaruh positif

daripengalaman audit terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi

bukti audit.

Dari kesimpulan diatas maka dapat diketahui bahwa terdapat

pengaruh positif dansignifikan dari pengalaman audit terhadap

pertimbangan auditor dalam mengevaluasibukti audit (Puspa, 2007).

Studi atau riset tentang akuntansi sebelumnya sudah memfokuskan

padabagaimana seorang audit akan mengevaluasi kredibilitas dari pihak

Page 70: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

49

klien yangdisediakan dalam sebuah bukti. Studi ini menyatakan apakah

auditor terbujuk denganadanya kredibilitas dari klien yang menyatakan

preferensinya atau tidak. Sehingga,pertanyaan yang relevan untuk hal ini

adalah apakah hasil dari sebuah riset mengenaikredibilitas yang ada saat

ini dapat digerenalisasikan untuk preferensi klien. Hal yangumum untuk

kedua situasi ini adalah bahwa klien mencoba untuk membujuk

auditoruntuk menerima opininya (Jenkins dan Haynes, 2003).Dalam

meneliti efek atau pengaruh dari kredibilitas sumber, maka literaturyang

membahas tentang persuasi atau bujukan dari pihak klien

sudahmempertimbangkan baik usaha persuasif yang bersifat implisit

maupun yang bersifateksplisit. Dalam kedua kasus ini, riset pada

umumnya menemukan bahwa sumberyang dapat dipercaya akan bersifat

lebih persuasive dibandingkan sumber yang

H3 :Kredibilitas Klien memoderasi pengaruh antara pengalaman audit dan

preferensi klien terhadap audit judgment

4. Interaksi antara Pengalaman Audit dan Preferensi Klien terhadap

Audit Judgment Secara Simultan

Menurut Suartana (2006), berdasarkan penelitian bahwa pengalaman

audit dapat mengurangi efek kekinian pada pertimbangan auditor. Hal itu

sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa auditor yang lebih

berpengalaman tidak sensitif terhadap tipe bukti tertentu, dalam hal ini

bukti yang bersifat negatif atau positif.Pengalaman auditor mampu untuk

Page 71: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

50

memetakan informasi sehingga tidak terjebak oleh urutan informasi yang

diterimanya.

Penerapan atau pengulangan penelitian dalam bidang auditing juga

mengungkapkan hasil yang sama. Butt yang dikutip Jeffrey (1992)

mengungkapkan bahwa auditor yang berpengalaman membuat judgment

frekuensi relatif yang lebih baik dalam tugas-tugas profesional ketimbang

auditor yang belum berpengalaman.

Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan

makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi

keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan

memperluas pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing

(Christiawan, 2002).

Hasil penelitian Herliansyah dkk.(2006) menunjukkan bahwa

pengalaman mengurangi dampak informasi tidak relevan terhadap

judgment auditor.Kidwell dkk, (1987) dalamBudi dkk, (2004) menemukan

bahwa manajer dengan pengalaman kerja yang lebih lama mempunyai

hubungan yang positif dengan pengambilan keputusan etis.Hasil penelitian

ini didukung oleh pendapat Tubbs (1992) yang melakukan pengujian

mengenai efek pengalaman terhadap pengalaman yang dimiliki, semakin

banyak kesalahan yang dapat ditemukan oleh auditor.

Riset-riset keperilakuan dalam auditing menyatakan bahwa preferensi

klien akan berdampak terhadap pertimbangan audit hanya bila ada

sejumlah kondisi-kondisi tertentu terjadi dalam konteks audit itu. Bila

Page 72: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

51

auditor mendapat pernyataan eksplisit mengenai preferensi klien yang

bertentangan dengan preferensi auditor atau standar akuntansi sehingga

terdapat hubungan berlawanan yang terbentuk antara auditor dan klien

maka studi-studi yang telah dilakukan melaporkan efek preferensi klien

yang kecil atau tidak ada (Gramling, 1999; Buchman et al,

1996).Sedangkan bila hubungan berlawanan itu dikurangi dengan

memasukkan skenario tidak adanya pedoman otoritatif dalam standar

akuntansi (Trompeter, 1994), maka hasil studi menunjukkan efek

preferensi klien yang lebih kuat. Dengan demikian tingkat ambiguitas

menentukan pengaruh preferensi klien terhadap pertimbangan audit

(Koroy, 2005).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan olehSuartana (2006),

Jeffrey (1992), Christiawan(2002), Herliansyah dkk. (2006), Budi dkk,

(2004), Tubbs (1992), Koroy (2005)maka hipotesis yang diajukan adalah

sebagai berikut:

H4: Pengalaman audit dan preferensi klienberpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap audit judgment.

Page 73: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

52

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

gambar 2.1.

Gambar 2.1 (Lanjutan)

Faktor-faktor Penyebab pertimbangan muncul dalam kasus yang terjadi

Basis Teori: Teori Peran dan Teori-teori Auditing

Variabel Independen Variabel Dependen

Variabel Moderating

Pengalaman Audit (X1)

Preferensi Klien (X2)

Audit Judgment (Y)

Kredibilitas Klien

(X3)

Adanya Kasus dalam Akuntansi yang Berkaitan Dengan Keyakinan dan Kompentensi yang Memerlukan Pertimbangan Audit

Bersambung pada halaman selanjutnya

Regresi Berganda

Page 74: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

53

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

Regresi Moderate

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, Saran

Page 75: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu

pengalaman audit dan preferensi klien terhadap variabel dependen, yaitu audit

judgment dengan kredibilitas klien sebagai variabel moderating. Populasi

penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan publik

yang berada di wilayah DKI Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada kantor

akuntan publik wilayah DKI Jakarta. Metode yang digunakan peneliti dalam

pemilihan sampel penelitian adalah pemilihan sampel bertujuan (purposive

sampling), dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement sampling)

yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya

diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (umumnya disesuaikan

dengan tujuan atau masalah penelitian) (Indriantoro dan Supomo, 2002:131)

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Sampel merupakan auditor yang bekerja pada seluruh Kantor Akuntan

Publik yang ada di DKI Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan

Page 76: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

55

Publik 2012 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia

(IAPI).

2. Auditor yang bekerja di KAP Jakarta, yang mempunyai Nomor Register

Ak maupun tidak, dan pernah melaksanakan pekerjaan di bidang auditing.

3. Auditor yang mempunyai pengalaman kerja minimal satu tahun. Dipilih

mempunyai pengalaman kerja satu tahun, karena telah memiliki waktu dan

pengalaman untuk beradaptasi serta menilai kinerja dan kondisi

lingkungan kerjanya.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan

dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang

berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti

memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada

penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor eksternal

yang bekerja pada kantor akuntan publik. Peneliti memperoleh data

dengan mengirimkan kuesioner kepada kantor akuntan publik secara

langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan

Page 77: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

56

menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk

mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada KAP sebagai

responden dalam penelitian.Sumber data dalam penelitian ini adalah skor

masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner

yang telah dibagikan kepada auditor yang berkerja di KAP sebagai

responden.

D. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Pengalaman Audit (X1)

Variabel pengalaman audit (X1) dilihat dari lamanya bekerja

sebagai auditor dan banyaknya penugasan yang pernah ditangani.

Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator yang

dikembangkan oleh Suraida, 2003 (dalam Puspa, 2007). Dalam

pertanyaan yang disampaikan pada kuesioner dikombinasi untuk

pengalaman audit adalah lama bekerja sebagai auditor dan berapa

banyak penugasan yang pernah ditangani.Semua item pertanyaan

diukur dengan menggunakan skala Interval (likert), 1 sampai 5.

Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2

= tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.

Page 78: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

57

2. Preferensi Klien (X2)

Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator yang

dikembangkan oleh Puspa (2007). Preferensi klien dalam penelitian ini

diukur dengan dua dimensi, yaitu: waktu penyampaian preferensi dan

kredibilitas klien. Indikator untuk waktu penyampaian preferensi

dibagi lagi menjadi dua, yaitu: preferensi cepat (pernyataan preferensi

yang dilakukan sebelum auditor mereview bukti audit) dan preferensi

lambat (pernyataan preferensi yang dilakukan setelah auditor

mereview bukti audit). Selanjutnya kredibilitas klien diukur dengan

dua indikator, yaitu: kredibilitas tinggi (sumber yang kompeten dan

dapat dipercaya) dan kredibilitas rendah (sumber yang kurang

kompeten dan kurang dapat dipercaya). Masing-masing indikator

dikombinasikan dalam setiap kasus pada kuesioner, sehingga setiap

kasus mencakup: preferensi cepat dan kredibilitas tinggi, preferensi

lambat dan kredibilitas rendah, preferensi cepat dan kredibilitas

rendah, dan preferensi lambat dan kredibilitas tinggi. Semua item

pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Interval (likert), 1

sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu 1 = sangat

tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat

setuju.

Page 79: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

58

3. Kredibilitas Klien (X3)

Kredibilitas klien diukur dengan tinggi rendahnya keahlian

(expertise) dan kelayakan sumber untuk dipercaya

(trustworthiness).Variabel ini diukur dengan menggunakan indikator

yang dikembangkan oleh Hovland & Weiss (1952) dalam Taylor et al

(2000).Dalam hal ini pertanyaan yang disampaikan pada kuesioner

dikombinasi untuk kredibilitas klien dalam kasus pengungkapan

kewajiban bersyarat, kasus pengukuran ketertagihan piutang dagang,

kasus penentuan tingkat materialitas, dan kasus perekayasaan

transaksi.

Kredibilitas klien diukur dengan instrumen yang terdiri dari enam (6)

item pertanyaan yang diadopsi dari penelitian Susetyo (2009). Skala

pengukuran yang digunakan adalah skala Likert lima poin yaitu 1 =

sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 =

sangat setuju.

4. Audit judgment (Y)

Audit judgment dalam penelitian ini adalah kebijakan auditor

dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu

pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang

suatu objek, peristiwa, status atau jenis peristiwa lain. Variabel ini

diukur dengan menggunakan indikator yang dikembangkan oleh

Jamilah et al (2007).Dalam pertanyaan yang disampaikan pada

Page 80: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

59

kuesioner dikombinasi untuk audit judgment adalah mencatat

informasi, menyetujui dan mengijinkan, tidak menyetujui dan

mengijinkan, proses konfirmasi, melindungi reputasi dan penemuan

salah saji. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert lima

poin yaitu 1 = rendah sekali, 2 = rendah, 3 = netral, 4 = tinggi, dan 5 =

sangat tinggi.

Berikut ringkasan operasionalisasi variabel dari penelitian ini:

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

Pengalaman Audit (X1)

Lamanya auditor bekerja dibidang audit dan banyaknya penugasan audit yang pernah ditangani (Suraida, 2003 dalam Puspa,2007)

1. Lamanya bekerja sebagai auditor

2. Banyaknya penugasan yang pernah ditangani

3. Kemampuan mendeteksi adanya kesalahan dalam audit

4. Membuat sadar terhadap akan lebih banyak kekeliruan

Interval

Preferensi Klien (X2)

Waktu penyampaian preferensi dan kredibilitas klien (Puspa, 2007)

1. preferensi cepat dan kredibilitas tinggi.

2. preferensi lambat dan kredibilitas rendah

3. preferensi cepat dan kredibilitas rendah

4. Preferensi lambat dan Kredibilitas tinggi

Interval

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 81: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

60

Tabel 3.1 (Lanjutan)

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

Kredibilitas Klien (X3)

Tinggi rendahnya keahlian (expertise) dan kelayakan sumber untuk dipercaya (trustworthiness) (Susetyo, 2009)

1. Tinggi rendahnya kredibilitas yang mempengaruhi kepercayaan auditor.

2. Sumber yang kompeten dan dapatdipercaya (kredibilitas tinggi).

3. Sumber yang kurang kompeten dan kurang dapat dipercaya (kredibilitas rendah).

Interval

Audit Judgment (Y)

Pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, dan peristiwa lainnya(Jamilah et al, 2007)

1. Mencatat informasi. 2. Menyetujui dan

mengijinkan. 3. Tidak menyetujui dan

mengijinkan. 4. Proses konfirmasi. 5. Melindungi reputasi. 6. Penemuan salah saji

material.

Interval

Page 82: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

61

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji

asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden (jenis

kelamin, umur, jabatan, dan jenjang pendidikan) dan deskripsi mengenai

variabel-variabel penelitian (pengalaman audit, kompleksitas audit,

pertimbangan auditor, dan kredibilitas klien sebagai moderating), peneliti

menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka

rata-rata, median, kisaran, dan standar deviasi.

2. Uji Kualitas Data

Kualitas data yang di hasilkan dari penggunaan instrumen penelitian

dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas.Uji tersebut masing-

masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan

dari penggunaan instrumen. Terdapat dua prosedur yang dilakukan dalam

penelitian ini untuk uji kualitas data, yaitu: (1) Uji reliabilitas dengan

melihat koefsien (Cronbach) Alpha, dan (2) Uji validitas dengan melihat

analisa faktor MSA. Nilai reliabilitas dilihat dari Cronbach Alpha masing-

masing instrument penelitian (≥ 0,60 dianggap tidak reliabel) sebagaimana

yang dianjurkan Nunally, 1967 dalam Ghozali (2011; 42). Sedangkan

validitas dilihat dari MSA lebih besar 0,50 dianggap valid. Semua

perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSSver20.0.

Page 83: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

62

3. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini tidak semua asumsi model regresi tersebut akan

diuji. Asumsi yang tidak akan diuji adalah autokorelasi. Autokorelasi tidak

diuji dengan alasan karena data yang akan dikumpulkan dan diolah

merupakan data cross section bukan data time series yang merupakan

penyebab terjadinya autokorelasi. Dengan demikian dalam penelitian ini

asumsi model regresi yang akan diuji adalah pengujian disturbance error

(normalitas), heteroskedastisitas, dan multikolinieritas.

3.1 Uji Normalitas

Dari gambar scatter plot menunjukkan bahwa data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model

regresi memenuhi uji normalitas data (Ghozali, 2011: 112).

3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan dengan pengamatan lain berbeda maka terjadi

heteroskedastisitas. Model yang baik adalah model yang

homokendastisitas.Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari

grafik plot. Jika hasil grafik menunjukkan pola tertentu (misalnya:

bergelombang, melebar kemudian menyempit), berarti telah terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 105).

Page 84: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

63

3.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dalam satu model.

Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan

menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu

variabel independen. Selain itu, deteksi terhadap multikolinieritas juga

bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan

kesimpulan mengenai pengaruh pada variabel independen terhadap

variabel dependen.

Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari

beberapa hal, antara lain (Singgih, 2000: 214):

a. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan

Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan

terbebas darimultikolinieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10

maka Tolerance = 1/10 =0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin

rendah Tolerance.

b.Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel

independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas

dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka

diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antarvariabel

independen sehingga terjadi multikolinieritas.

c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R2 maupun Adjusted

RSquare di atas 0,60 namun tidak ada variabel independen yang

Page 85: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

64

berpengaruhterhadap variabel dependen, maka ditengarai model

terkena multikolinieritas.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi.

Menurut Ghozali (2011:95), analisis regresi bertujuan untuk mengukur

kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih (variabel independen

terhadap variabel dependen). Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien

untuk masing-masing variabel independen.Koefisien regresi dihitung

dengan dua tujuan sekaligus, yaitu meminimumkan penyimpangan antara

nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang

ada. Dalam penelitian ini persamaan regresi yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Audit Judgment

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Pengalaman Audit

X2 = Preferensi Klien

e = Error

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

Page 86: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

65

(Ghozali, 2011:97).Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol)

dan 1 (satu).Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

b. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat. Hipotesis diterima jika nilai probabilitas signifikansi ≤ 0,05.

Hipotesis ditolak jika nilai probabilitas signifikasnsi ≥0,05(Ghozali,

2011:98).

c. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis diterima jika nilai

probabilitas signifikansi ≤ 0,05. Hipotesis ditolak jika nilai

probabilitas signifikasnsi ≥0,05(Ghozali, 2011:101).

Untuk pengujian hipotesis tiga (H3) diuji dengan MRA

(ModeratedRegression Analysis). MRA merupakan aplikasi khusus regresi

berganda linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur

interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan rumus

Page 87: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

66

persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4X1*X2*X3 + ε

dimana :

Y : Audit Judgment

X1 : Pengalaman Audit

X2 :Preferensi Klien

X3 : Kredibilitas Klien

a : Intercept

b1, b2, b3, b4 : Koefisien Regresi

ε : error

Kriteria MRA yang digunakan sebagai dasar untuk memutuskan

variabel kontijensi itu sebagai variabel moderating atau tidak adalah jika

variabel X3 merupakan variabel moderating, maka koefisien b4 harus

signifikan pada level 0,50 atau 0,10 (Nunally, 1967 dalam Ghozali, 2011;

235).

Page 88: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

67

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI Jakarta. Auditor

yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi partner, manajer, supervisor,

auditor senior, maupun auditor junior yang melaksanakan pekerjaan di bidang

auditing.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian

secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden,serta secara tidak

langsung melalui perantara kepada responden yang bekerja pada KAP di

wilayah DKI Jakarta. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan

mulai tanggal 12 Juni2013 hingga 30 Agustus 2013.

Peneliti mengambil sampel sebanyak 15 KAP dari keseluruhan KAP yang

berada di wilayah DKI Jakarta.Kuesioner yang disebarkan berjumlah 83 buah

dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 70 kuesioner atau

84,34%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 13 buah atau 15,66%.

Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 40 buah atau 48,19%, sedangkan

Page 89: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

68

kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak memenuhi kriteria sebagai

sampel dan tidak diisi secara lengkap oleh responden sebanyak 30 buah atau

36,15%.Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Persentase 1. Jumlah kuesioner yang disebar 83 100% 2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 13 15,66% 3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 30 36,15% 4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 40 48,19%

Sumber: Data primer yang diolah

Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapatdilihat dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner Dikirim

Kuesioner Dikembalikan

1 KAP DRS. A Salam Rauf 3 3

2 KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah&Jerry 7 7

3 KAP Amachi, Arifin, Muladi & Mardani 5 5

4 KAP DRS. Hananta Budianto & Rekan 3 3

5 KAP Hertanto, Sidik & Rekan 5 5

6 KAP Moch. Zainuddin &Sukmadi 5 5

7 KAP Mulyawati, Rini & Rekan 5 4

8 KAP DRS. Pangki Yusuf, CPA 5 3

9 KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan 5 5

10 KAP Soejatna, Mulyana & Rekan 5 4

11 KAP DRA. Suhartati & Rekan 5 5

Page 90: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

69

12 KAP DRS. Teguh Heru Irianto 7 7

13 KAP Teguh Sentosa 5 5

14 KAP Usman& Rekan 10 8

15 KAPDeloitte 3 1

Total 83 70

Sumber: Data Primer

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di

DKI Jakarta yang pernah melaksanakan pekerjaan di bidang auditingdan telah

memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun.Berikut ini adalah deskripsi

mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia,

posisi terakhir, pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja responden.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan

jenis kelamin.

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan JenisKelamin

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 25 62.5 62.5 62.5 Perempuan 15 37.5 37.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Page 91: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

70

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 25 orang atau 62.5%

responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 15

orang atau 37.5% responden berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia.

Tabel 4.4menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada kantor

akuntan publik sebesar 2,5% diantaranya berusia 41-45tahun dan 46-

50tahun, sedangkan yang berusia 36-40 tahun sebanyak 5,0%. Responden

yang berusia 21-25 tahun sebanyak 27,5%, yang berusia 26-30 tahun

sebanyak 50,0%, yang berusia 31-35 tahun sebanyak 12,5. Mayoritas

responden yang bekerja pada kantor akuntan publik berusia 26-30tahun

atau sebanyak 50,0%.

Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 21-25 11 27.5 27.5 27.5 26-30 20 50.0 50.0 77.5 31-35 5 12.5 12.5 90.0 36-40 2 5.0 5.0 95.0 41-45 1 2.5 2.5 97.5 46-50 1 2.5 2.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Page 92: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

71

c. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir disajikan pada

tabel 4.5 berikut ini.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas diperoleh informasi bahwa mayoritas

responden sebanyak 21 orang atau sebesar 52,5% menduduki posisi

sebagai senior auditor. Responden yang menduduki jabatan sebagai

juniorauditor sebanyak 14orang atau 35,0%, Manajer dan supervisor

masing-masing sebanyak 2 orang atau sebesar 5,0% sedangkan sisanya

yaitupartner sebesar 1 orang atau 2,5%

d. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.6 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan

terakhir.

Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Auditor Junior 14 35.0 35.0 35.0 Auditor Senior 21 52.5 52.5 87.5 Manajer 2 5.0 5.0 92.5 Partner 1 2.5 2.5 95.0 Supervisor Total

2 40

5.0 100.0

5.0 100.0

100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Page 93: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

72

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 30 responden atau

75,0%. Responden yang memiliki pendidikan terakhir Diploma III (D3)

sebanyak 3 orang atau 7,5% dan sebesar 17,5% atau sebanyak 7 responden

berpendidikan trerakhir Strata Dua (S2).

e. Deskripsi responden berdasarkan pengalamankerja

Tabel 4.7 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan

pengalaman kerja.

Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid D3 3 7.5 7.5 7.5 S1 30 75.0 75.0 82.5 S2 7 17.5 17.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 2 tahun 10 25.0 25.0 25.0 > 5 tahun 10 25.0 25.0 50.0 2 < X < 5 tahun 20 50.0 50.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Sumber: Data primer yang diolah

Page 94: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

73

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden (sebanyak 25,0%) atau sekitar10 auditor memiliki pengalaman

bekerja kurang dari 2 tahun. Responden yang memiliki pengalaman kerja

lebih dari 5 tahun sebanyak 10 orang atau 25,0% dan sisanya 50,0% atau

sekitar 20orang auditor memiliki pengalaman bekerja lebih dari 2 tahun

dan kurang dari 5 tahun.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi pengalaman

audit, preferensi klien, kredibilitas klien, dan audit judgmentakan diuji secara

statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TPA 40 30 45 37.80 3.560 TPK 40 19 35 26.68 3.990 TK 40 16 40 30.22 5.289 TAJ 40 12 29 20.28 3.803 Valid N (listwise) 40 Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabelpengalaman audit jawaban

minimum responden sebesar 30 dan maksimum sebesar 45, dengan rata-rata

total jawaban 37,80 dan standar deviasi sebesar 3,560. Variabel preferensi

Page 95: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

74

klienjawaban minimum responden sebesar 19 dan maksimum sebesar 35,

dengan rata-rata total jawaban 26,68dan standar deviasi sebesar 3,990. Pada

variabel kredibilitas klienminimum jawaban responden sebesar 16 dan

maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 30,22 dan standar

deviasi sebesar 5,289. Sedangkan, pada variabel auditjudgmentjawaban

minimum responden sebesar 12 dan maksimum sebesar 29, dengan rata-rata

total jawaban 20,28 dan standar deviasi sebesar 3,803.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari empat

variabel yang digunakan dalam penelitian ini,Pengalaman Audit (PA),

Preferensi Klien (PK), Kredibilitas Klien (K), dan Audit Judgment(AJ),

dengan 40 sampel responden.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Keseluruhan

Nomor Butir Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

1 0,578** 0,000 Valid 2 0,525** 0,001 Valid 3 0,459** 0,003 Valid 4 0,653** 0,000 Valid

Page 96: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

75

5 0,740** 0,000 Valid 6 0,435** 0,005 Valid 7 0,649** 0,000 Valid 8 0,615** 0,000 Valid 9 0,572** 0,000 Valid

10 0,552** 0,000 Valid 11 0,758** 0,000 Valid 12 0,549** 0,000 Valid 13 0,728** 0,000 Valid 14 0,699** 0,000 Valid 15 0,841** 0,000 Valid 16 0,720** 0,000 Valid 17 0,833** 0,000 Valid 18 0,761** 0,000 Valid 19 0,766** 0,000 Valid 20 0,545** 0,000 Valid 21 0,662** 0,000 Valid 22 0,787** 0,000 Valid 23 0,783** 0,000 Valid 24 0,759** 0,000 Valid 25 0,688** 0,000 Valid 26 0,446** 0,000 Valid 27 0,721** 0,000 Valid 28 0,631** 0,000 Valid 29 0,635** 0,000 Valid 30 0,714** 0,000 Valid

Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji validitas seluruh butir pertanyaan

memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa

seluruh butir pertanyaan mempunyai kriteria valid.

Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap variabel

yang digunakan dalam penelitian ini:

Sumber: Data primer yang diolah

Page 97: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

76

1) Uji Validitas Pengalaman Audit (PA)

Tabel 4.10 Hasil Uji ValiditasPengalaman Audit

Nomor Butir Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

1 (PA1) 0,578** 0,000 Valid 2 (PA2) 0,525** 0,001 Valid 3 (PA3) 0,459** 0,003 Valid 4 (PA4) 0,653** 0,000 Valid 5 (PA5) 0,740** 0,000 Valid 6 (PA6) 0,435** 0,005 Valid 7 (PA7) 0,649** 0,000 Valid 8 (PA8) 0,615** 0,000 Valid 9 (PA9) 0,572** 0,000 Valid

Tabel 4.10 menunjukkan variabel pengalaman audit mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05.

2) Uji Validitas Preferensi Klien (PK)

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Preferensi Klien

Nomor Butir Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

10 (PK1) 0,552** 0,000 Valid 11(PK2) 0,758** 0,000 Valid 12 (PK3) 0,549** 0,000 Valid 13 (PK4) 0,728** 0,000 Valid 14(PK5) 0,699** 0,000 Valid 15 (PK6) 0,841** 0,000 Valid

16 (PK7) 0,720** 0,000 Valid Sumber: Data primer yang diolah

Sumber: Data primer yang diolah

Page 98: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

77

Tabel 4.11 menunjukkan variabelpreferensi klien mempunyai kriteria

valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05.

3) Uji Validitas Kredibilitas Klien (K)

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Kredibilitas Klien

Nomor Butir Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

17 (K1) 0,833** 0,000 Valid 18 (K2) 0,761** 0,000 Valid 19 (K3) 0,766** 0,000 Valid 20 (K4) 0,545** 0,000 Valid 21 (K5) 0,662** 0,000 Valid 22 (K6) 0,787** 0,000 Valid 23 (K7) 0,783** 0,000 Valid 24 (K8) 0,759** 0,000 Valid

Tabel 4.12 menunjukkan variabel kredibilitas klienmempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05.

4) Uji Validitas Audit Judgment

Tabel 4.13 Hasil Uji ValiditasAudit Judgment

Nomor Butir Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

25 (AJ1) 0,688** 0,000 Valid 26 (AJ2) 0,446** 0,000 Valid 27 (AJ3) 0,721** 0,000 Valid 28 (AJ4) 0,631** 0,000 Valid 29 (AJ5) 0,635** 0,000 Valid 30 (AJ6) 0,714** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Sumber: Data primer yang diolah

Page 99: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

78

Tabel 4.13 menunjukkan variabel audit judgment mempunyai kriteria

valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen

penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha berada diatas 0,60. Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji

reliabilitas untuk variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Pengalaman Audit 0,768 Reliabel Preferensi Klien 0,821 Reliabel Kredibilitas Klien 0,881 Reliabel Audit Judgment 0,711 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

pengalaman audit sebesar 0,768,preferensi kliensebesar 0,821,kredibilitas

kliensebesar 0,881,danaudit judgment sebesar 0,711. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena

mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu

memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan

Page 100: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

79

kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban

sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta

besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.15 menunjukkan hasil

uji multikolonieritas pada penelitian ini.

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonieritas

B

e

r

d

a

Berdasarkan tabel 4.15 diatas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar

angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai

toleranceuntuk pengalaman audit 0,668, preferensi klien 0,475, dan

kredibilitas klien 0,626. Selain itu nilai VIF untuk pengalaman audit

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta Toleran

ce VIF 1 (Constant) 11.407 5.858 1.947 .059

TPA -.177 .185 -.165 -.956 .346 .668 1.498 TPK .301 .195 .316 1.542 .132 .475 2.103 TK .248 .128 .345 1.934 .061 .626 1.596

Sumber : Data primer yang diolah

Page 101: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

80

sebesar 1,498, preferensi klien sebesar 2,103, dan kredibilitas klien

sebesar 1,596.Suatu model regresi dikatakan bebas dari problem multiko

apabila memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem

multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal.

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber : Data primer yang diolah

Page 102: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

81

Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada

gambar berikut ini.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang

beradadisekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari

Sumber : Data primer yang diolah

Page 103: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

82

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas.

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkanbahwa data

tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak

terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi,

sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi audit

judgment berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu

pengalaman audit dan preferensi klien.

Sumber : Data primer yang diolah

Page 104: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

83

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Regresi Berganda

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkanvariabel dependen.

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1 dan X2

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 ,453a ,205 ,163 3,480 b. Predictors: (Constant), total PK, total PA

Tabel 4.16 menunjukkan nilai R sebesar 0,453 atau 45,3%. Hal

ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antaraaudit judgment

denganpengalaman audit dan preferensi klien adalah lemah karena

berada dibawah kisaran 0,60-0,799 (Riduwan, 2007) dalam Rikawati

(2009). Nilai Adjusted R Square sebesar 0,163 atau 16,3%, ini

menunjukkan bahwa variabel audit judgment yang dapat dijelaskan

oleh variabel pengalaman audit dan preferensi klien adalahsebesar

16,3%, sedangkan sisanya sebesar 0,837 atau 83,7% (1-0,163)

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model

penelitian ini.Misalnya faktor perbedaan gender (Zulaikha, 2006),

Sumber: Data primer yang diolah

Page 105: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

84

kompleksitas tugas (Chung and Monroe, 2001) dan tekanan ketaatan

(Jamilah, 2007).

2) Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.17, jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha (Ghozali, 2011) .

Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1 dan X2

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13,618 5,954 2,287 ,028 total PA -,180 ,192 -,168 -,938 ,354 total PK ,504 ,171 ,529 2,949 ,005

a. Dependent Variable: total AJ Sumber: Data primer yang diolah

Hipotesis 1: Pengaruh Pengalaman Audit terhadapAudit

Judgment

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel

Pengalaman Audit mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,354. Hal

ini berarti menolak Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa Pengalaman

Audit tidak berpengaruhterhadapAudit Judgment karena tingkat

Page 106: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

85

signifikansi yang dimiliki variabel Pengalaman Audit lebih besar dari

0,05.Temuan ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Gusnardi

(2003), Suraida (2003), Anugrah (2012), Zulaikha (2006) dan Koroy

(2005) yang menyatakan bahwa pengalaman audit berperan penting

dalam memproses informasi dan menghasilkan pertimbangan

audit.Banyaknya pengalaman dalam bidang audit dapat membantu

auditor dalam memahami dan menyelesaikan masalah yang

cenderung mempunyai pola yang sama. Seperti yang dijelaskan

dalam teori kognitif Piaget, auditor dapat belajar dari pengalamannya

sendiri. Setiap kali auditor melakukan audit maka auditor akan belajar

dari pengalaman audit sebelumnya dan meningkatkan kecermatan

dalam pelaksanaan audit. Sehingga audit judgment yang diambil oleh

auditor tersebut akan semakin berkualitas.

Tetapi penelitian ini mendukung penelitian Susetyo (2009)

penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengalaman audit tidak

berpengaruh terhadap audit judgment. Sehingga auditor dalam

memberikan suatu pertimbangan Auditor tidak berpengaruh

dikarenakan responden tersebut pada umumnya sebagai auditor senior

dan auditor junior yang dalam tugasnya sebagai anggota dalam suatu

tim audit saja sedangkan yang akan memberikan suatu pertimbangan

adalah yaitu supervisor, manager, dan partner.

Page 107: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

86

Shelton (1999) menyatakan bahwa pengalaman akan mengurangi

pengaruh informasi yang tidak relevan dalam pertimbangan

(judgment) auditor. Auditor yang berpengalaman (partner dan

manajer) dalam membuat pertimbangan (judgment) mengenai going

concern tidak dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak

relevan.Sedangkan auditor yang kurang pengalamannya dalam

membuat pertimbangan (judgment) mengenai going concern

dipengaruhi oleh kehadiran informasi yang tidak relevan.

Farmer et al, (1987) mengemukakan bahwa auditoryang

berpengalaman kurang menyetujui dibandingkan dengan auditor yang

tidak berpengalaman untuk menyetujui perlakuan akuntansi yang

dipreferensikan klien.

Hipotesis 2: Pengaruh Preferensi Klien terhadapAudit Judgment

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel

Preferensi Klien mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,005. Hal

ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa Preferensi

Klien berpengaruh secara signifikan terhadapAudit Judgment karena

tingkat signifikansi yang dimiliki variabel Preferensi Klienlebih kecil

dari 0,05.

Preferensi yang dinyatakan diawal, sebelum mereview bukti

audit, lebih banyak mempengaruhi pertimbangan auditor sehingga

dapat sesuai dengan hasil yang diinginkan klien dibandingkan dengan

Page 108: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

87

preferensi yang dinyatakan di akhir proses audit. Dalam kasus ini,

auditor telah merumuskan opini berdasarkan akumulasi bahan bukti

dan tidak terpengaruh oleh preferensi klien.

Dengan tidak melihat kapan preferensi klien diterima, auditor

dapat mengenali apa yang harus dilakukan untuk membenarkan

keputusan pada suatu waktu di masa yang akan datang. Tentu saja

disini auditor dapat mengambil keputusan secara biasa.

Bagaimanapun, auditor yang menerima preferensi awal akan menjadi

peduli dengan permintaan klien dan semua hal yang terjadi sebelum

memproses evaluasi bahan bukti (Jenkins & Haynes, 2003).

Temuan ini mendukung hasil penelitian Puspa (2007) yang

menytakan bahwa preferensi klien berpengaruh terhadap audit

judgment.Pengaruh ini dibatasi oleh kondisi preferensi awal karena

auditor akan lebih sensitif terhadap preferensi klien hanya jika

preferensi diketahui sebelum mengevaluasi bukti. Hasilnya, interaksi

yang diprediksikan dalam reaksi auditor terhadap preferensi klien

secara diferensial dipengaruhi oleh kredibilitas klien, tetapi hanya

dalam kondisi preferensi awal.

3) Hasil Uji Statistik F

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

Page 109: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

88

sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha (Ghozali, 2011).

Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1 dan X2

ANOVAa Model Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

1 Regression 115,874 2 57,937 4,784 ,014b Residual 448,101 37 12,111

Total 563,975 39

a. Dependent Variable: total AJ b. Predictors: (Constant), total PK, total PA

Sumber: Data primer yang diolah

Hipotesis 4: Pengaruh Pengalaman Audit dan Preferensi Klien

terhadap Audit Judgment Secara Simultan

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.18 nilai F diperoleh

sebesar 4,784 dengan tingkat signifikansi 0,014.Ini berarti model

regresi ini layak untuk digunakan.Karena tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05 maka Ha4 diterima, sehingga dapat dikatakan

bahwapengalaman auditdan preferensi klien berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadapaudit judgment.Hal ini menunjukkan

bahwa auditor pada semua tingkat pengalaman audit sama-

samamenilai masalah ini penting bagi klien, namun auditor secara

rerata tidak selalu mengikutipreferensi kepentingan klien ini.

Page 110: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

89

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Koroy (2005) dan Puspa (2007)yang menyatakan bahwa penelitian ini

dalam upaya menjelaskan pengaruh preferensi klien juga

memperhitungkan perbedaan karakteristik individu para auditor dalam

membentuk pertimbangan. Pengalaman audit menunjukkan

karakteristik auditor yang benar-benar berbeda dalam struktur kognitif

mereka. Dampak pengalaman audit ikut berperan oleh karena auditor

kurang berpengalaman terlalu berfokus pada bukti-bukti negatif.

Karena perbedaan ini rata-rata secara keseluruhan dari variabel yang

diteliti menjadi tidak terlalu tampak. Sebaliknya jika studi

mengkhususkan diri pada subyek yang berpengalaman, kecenderungan

mereka untuk konsisten dengan preferensi klien akan terlihat karena

auditor ini tidak terlalu menekankan bukti negatif, sepanjang dalam

kondisi-kondisi tertentu.

b. Pengujian Hipotesis Regresi Moderate Uji Interaksi

Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression

Analysis (MRA)merupakan aplikasi khusus regresi berganda lineardimana

dalam persamaanregresinya mengandung unsur interaksi(Imam Ghozali,

2011:229).

a) Uji koefisien determinasi

Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi untukvariabel

Y, X1, X2 dan X3.

Page 111: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

90

Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1, X2dan X3

Model Summary Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .540a .292 .211 3.377 a. Predictors: (Constant), Moderat, TPA, TPK, TK

Tabel 4.19 menunjukkan variasi pengalaman audit dan preferensi

klien dapat menjelaskan 21,1% variasiaudit judgment. Sisanya 78,9%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.Misalnya faktor

perbedaan gender, kompleksitas tugas, tekanan ketaatan dan locus of

control.

b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 4.20 menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y, X1,X2dan

X3.

Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2dan X3

ANOVAa Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 164.725 4 41.181 3.610 .014b Residual 399.250 35 11.407

Total 563.975 39

a. Dependent Variable: TAJ b. Predictors: (Constant), Moderat, TPA, TPK, TK

Tabel di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 3,610dengan

tingkat signifikansi 0,014. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih

Sumber : Data primer yang diolah

Sumber : Data primer yang diolah

Page 112: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

91

kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi audit judgment, atau dapat dikatakan bahwa variabel

pengalaman audit, preferensi klien, kredibilitas klien dan moderat

secara secara bersama-sama berpengaruh terhadapaudit judgment.

c) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t Statistik)

Hipotesis 3: Pengaruh Pengalaman Audit dan Preferensi Klien

terhadap Audit Judgment dengan Kredibilitas Klien sebagai

Variabel Moderating

Tabel 4.21 menyajikan hasil uji statistik t untuk variabel Y, X1,X2dan

X3.

Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, X2 dan X3

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -5.963 23.437 -.254 .801 TPA .039 .337 .036 .115 .909 TPK .640 .484 .672 1.322 .195 TK .538 .400 .748 1.346 .187 Moderat .000 .000 -.809 -.766 .449

a. Dependent Variable: TAJ

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.21 menunjukkan

bahwa pengalaman audit, preferensi klien, kredibilitas klien dan

moderat berpengaruhterhadap variabel audit judgment. Variabel

Sumber : Data primer yang diolah

Page 113: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

92

moderat yangmerupakan interaksi pengalaman audit dan preferensi

klien dengan kredibilitas klienmempunyai tingkat signifikansi sebesar

0,449. Hal ini berarti menolak H3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

dalam penelitian ini variabelkredibilitas klientidak bisa menjadi

variabel moderating antara pengalaman audit dan preferensi klien

terhadap audit judgment.

Pengalaman audit harus dilihat dari hal-hal yang berkaitan dengan

tugas audit yang spesifik. Auditor dengan tingkat pengalaman yang

hampir sama saja ternyata memiliki pengetahuan yang berbeda tentang

penyebab ataupun pengaruh dari sesuatu hal (Ashton, 1991). Karena

itu diperlukan kriteria yang tepat untuk mendeskripsikan pengalaman

audit.Sumber yang memiliki kredibilitas tinggi akan lebih dapat

meyakinkan daripada yang memiliki kredibilitas rendah. Semakin

tinggi keahlian/kompetensi suatu sumber, semakin tinggi pula

keyakinan terhadap sumber tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung Susetyo (2009) yang menyatakan

bahwa Perimbangan audit akan dipengaruhi oleh preferensi klien saat

preferensi tersebut dinyatakan sebelum bukti di evaluasi (preferensi

awal) tetapi tidak akan terpengaruh saat preferensi klien tersebut

dinyatakan setelah bukti dievaluasi oleh auditor (preferensi akhir).

Auditor yang menerima preferensi klien pada tahap awal akan mencari

bukti yang lebih banyak dan menganggarkan waktu yang lenih besar

Page 114: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

93

untuk melakukan review terhadap bukti yang ada dibandingkan

auditor yang menerima preferensi dari pihak klien di tahap akhir.

Pertimbangan audit akan lebih dipengaruhi oleh preferensi klien saat

preferensi yang diperoleh berasal dari klien yang dipercaya

kredibilitasnya dibandingkan saat preferensi yang diperoleh berasal

dari klien yang kurang dipercaya kredibilitasnya tetapi hanya jika

preferensi ini dinyatakan sebelum penilaian akan bukti audit

dilakukan.

Temuan ini juga mendukung hasil penelitian Jenkins dan Haynes

(2003) yang mengemukakan bahwa sumber yang memilikikredibilitas

tinggi lebih dipercaya daripada sumber yang memiliki kredibilitas

rendah. Hasilnya, interaksi yang diprediksikan dalam reaksi auditor

terhadap preferensi klien secara diferensial dipengaruhi oleh

kredibilitas klien, tetapi hanya dalam kondisi preferensi awal.

Page 115: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman audit dan

preferensi klienterhadapaudit judgment dengan kredibilitas klien sebagai variabel

moderating. Responden penelitian ini berjumlah 40 auditor yang bekerja di 15

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta dan berdasarkan Directory

KAP yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tahun

2012. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang

telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi

moderate uji interaksi dan regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pengalaman audit tidak memiliki pengaruh terhadap audit judgment dan

menolak hipotesis 1. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian

Gusnardi (2003), Suraida (2003), Anugrah (2012), Zulaikha (2006) dan Koroy

(2005) yang menyatakan bahwa pengalaman audit berperan penting dalam

memproses informasi dan menghasilkan pertimbangan audit. Tetapi penelitian

ini mendukung penelitian Iyer dan Rama (2004), penelitian tersebut

menunjukkan bahwa pengalaman audit klien tidak berpengaruh terhadap

ekspektasi klien dalam audit judgment dan Susetyo (2009) yang menunjukkan

bahwa pengalaman audit tidak berpengaruh terhadap audit judgment.

Page 116: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

96

Sehingga auditor dalam memberikan suatu pertimbangan auditor tidak

berpengaruh dikarenakan responden tersebut pada umumnya sebagai auditor

senior dan auditor junior yang dalam tugasnya sebagai anggota dalam suatu

tim audit saja sedangkan yang akan memberikan suatu pertimbangan yaitu

supervisor, manager, dan partner.

2. Preferensi klien berpengaruh terhadap audit judgment dan menerima hipotesis

2. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Puspa (2007) yang

menyatakan bahwa preferensi klien berpengaruh terhadap audit judgment.

Pengaruh ini dibatasi oleh kondisi preferensi awal karena auditor akan lebih

sensitif terhadap preferensi klien hanya jika preferensi diketahui sebelum

mengevaluasi bukti.

3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman audit, preferensi klien,

kredibilitas klien dan moderat berpengaruh terhadap variabel audit judgment.

Hal ini berarti menolak H3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam

penelitian ini variabel kredibilitas klien tidak bisa menjadi variabel

moderating antara pengalaman audit dan preferensi klien terhadap audit

judgment. Temuan ini mendukung hasil penelitian Jenkins dan Haynes (2003)

yang mengemukakan bahwa sumber yang memiliki kredibilitas tinggi lebih

dipercaya daripada sumber yang memiliki kredibilitas rendah. Hasilnya,

interaksi yang diprediksikan dalam reaksi auditor terhadap preferensi klien

secara diferensial dipengaruhi oleh kredibilitas klien, tetapi hanya dalam

kondisi preferensi awal.

Page 117: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

97

4. Pengalaman audit dan preferensi klien berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap audit judgment. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

yang dilakukan oleh Koroy (2005) yang menyatakan bahwa penelitian ini

dalam upaya menjelaskan pengaruh preferensi klien juga memperhitungkan

perbedaan karakteristik individu para auditor dalam membentuk

pertimbangan. Pengalaman audit menunjukkan karakteristik auditor yang

benar-benar berbeda dalam struktur kognitif mereka. Dampak pengalaman

audit ikut berperan oleh karena auditor kurang berpengalaman terlalu berfokus

pada bukti-bukti negatif. Karena perbedaan ini rata-rata secara keseluruhan

dari variabel yang diteliti menjadi tidak terlalu tampak. Sebaliknya jika studi

mengkhususkan diri pada subyek yang berpengalaman, kecenderungan

mereka untuk konsisten dengan preferensi klien akan terlihat karena auditor

ini tidak terlalu menekankan bukti negatif, sepanjang dalam kondisi-kondisi

tertentu.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu pemeriksaan akuntansi yang khususnya membahas mengenai

Audit Judgment. Serta diharapkan dapat memberikan informasi tambahan

mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan auditor

dalam membuat judgment, dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi adalah

preferensi klien, namun kredibilitas klien tidak dapat menjadi variabel moderating.

Page 118: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

98

Pengalaman merupakan atribut penting yang dimiliki auditor. Auditor yang

berpengalaman biasanya lebih dapat mengingat kesalahan atau kekeliruan yang

tidak wajar dan lebih selektif terhadap informasi yang relevan dibandingkan

dengan auditor yang kurang berpengalaman (Meidawati, 2001). Berdasarkan teori

kognitif, praktik-praktik dalam bidang auditing sebagai auditor independen dapat

menjadi sarana pembelajaran dan pengalaman bagi auditor. Auditor akan

mengintegrasikan pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya dalam

melaksanakan tugas yang akan datang. Sehingga keahlian dan pengetahuan auditor

akan selalu berkembang dan mendukung auditor untuk membuat judgment

profesional.

Preferensi yang dinyatakan diawal, sebelum mereview bukti audit, diharapkan

lebih banyak mempengaruhi pertimbangan auditor sehingga dapat sesuai dengan

hasil yang diinginkan klien dibandingkan dengan preferensi yang dinyatakan di

akhir proses audit. Dalam kasus ini, auditor diharapkan telah merumuskan opini

berdasarkan akumulasi bahan bukti dan diharapkan tidak terpengaruh oleh

preferensi klien.

Dengan tidak melihat kapan preferensi klien diterima, auditor dapat

mengenali apa yang harus dilakukan untuk membenarkan keputusan pada suatu

waktu di masa yang akan datang. Tentu saja disini auditor dapat mengambil

keputusan secara biasa. Bagaimanapun, auditor yang menerima preferensi awal

Page 119: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

99

akan menjadi peduli dengan permintaan klien dan semua hal yang terjadi sebelum

memproses evaluasi bahan bukti (Jenkins & Haynes, 2003).

Banyak aspek-aspek tertentu belum diteliti dalam kerangka penelitian sejenis

penelitian ini, seperti misalnya bagaimana pengaruh proses review terhadap

perbedaan sikap auditor, juga bagaimana pengaruh strategi pengujian hipotesis

positif. Hal lebih makro juga perlu dikaitkan seperti insentif bertentangan pada

pekerjaan auditor. Temuan penelitian ini penting karena membantu dalam

memberi pemahaman tentang pengaruh dari perbedaan yang berkaitan dengan

pengalaman dan preferensi klien terhadap audit judgment. Berkenaan dengan

keputusan alokasi sumber daya dalam KAP, temuan ini seperti dikatakan oleh

Anderson dan Maletta (1994) menyarankan bahwa tendensi konservatif pada

auditor akan mengurangi risiko bila penugasan diserahkan kepada auditor yang

kurang berpengalaman dalam melaksanakan tugas audit tertentu. Dalam

berhadapan dengan posisi/preferensi klienpun, auditor yang kurang berpengalaman

cenderung konservatif sehingga mengurangi risiko independensi. Meskipun

mereka kurang mempunyai pengetahuan mendalam, namun kecenderungan ini

membantu dalam menarik masalah-masalah kritis yang kemudian perlu direview

oleh auditor yang berpengalaman. Perlu penyelidikan lebih lanjut untuk

menilainya.

Page 120: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

100

C. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian

yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa

hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel

moderating atau mengganti variabel moderating kredibilitas klien dengan

variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap interaksi variabel pengalaman

audit dan preferensi klien terhadap audit judgment.

2. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel yang

berpengaruh terhadap audit judgment.

3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa wawancara

dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar bisa

mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-

pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

4. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei, sehingga

hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum.

5. Penelitian selanjutnya disarankan untuk pengisian kuesioner sebaiknya

dilakukan oleh manajer, supervisor dan partner yang dalam tugasnya

memberikan suatu pertimbangan audit.

Page 121: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

100

DAFTAR PUSTAKA Anderson, B.H. dan M. Maletta. 1994. Auditor attendance to negative and positive

information: The effect of experience-related differences. Behavioral Research in Accounting 6: 1-20.

Arens. A. A., R. J. Elder & Beasley. M. S. 2006. Auditing and Assurance Services:

An Integrated Approach, 11th Edition. Jilid 1. New Jersey : Pearson Prentice Hall.

Bazerman, M.H, K.P. Morgan dan G. Loewenstein. 1997. “The impossibility of

auditor Independence”. Sloan Management Review, 38 (Summer): 89-94. Boynton, William C., Johnson, Walter G. Kell & Ray Johnson. 2003. Modern

Auditing, 7th Edition. New York : John Willey Sons Inc. Buchman, T.A., P.E. Tetlock, and R.O. Reed. 1996. Accountability and Auditor’s

Judgments about Contingent Events. Journal of Business, Finance, and Accounting 23 : 379 – 398.

Budiyanto, Enjang Tachyan., Mohamad Nasir., dan Indira Januarti. 2005. “Pengujian

Variabel-variabel yang Berpengaruh terhadap Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment”. Simposium Nasional Akuntansi VIII, September: 903-916.

Chung, Janne., dan Gary S. Monroe. 2001. “ A Research Note on The Effect of

Gender and Task Complexity on an Audit Judgment”. Behavioural Research in Accounting Vol 13. Abi/Inform Complete: 111.

Farmer, T.A, L.E. Rittenberg dan G.M. Trompeter. 1987. An investigation of the

impact of economic and organizational factors on auditors independence. Auditing: A Journal of Practice and Theory 7 (Fall): 1-14.

Fisher, G Joseph, 1998, “Contingency Theory, Management Control System and

Firm Outcomes: Past Results and Future Directions”. Behavioural Research in Accounting Vol. 10. Supplement : 47-64

Ghozali. I, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, Edisi 5

Cetakan V, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011. Gramling, Audrey A. 1999. “External Auditor’s Reliance on Work Performed by

Internal Auditors: The Influence of Fee Pressure on this Reliance Decision”. Auditing. Sarasota. Vol. 18 : 117 – 136.

Page 122: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

101

Gusnardi. 2003. “Analisis Perbandingan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Judgment Penetapan Risiko Audit oleh Auditor yang Berpengalaman dan Auditor yang Belum Berpengalaman”. Tesis. Bandung : Universitas Padjadjaran.

Haynes, C. M., J. G. Jenkins and S. R. Nutt. 1998. “The Relationship between Client

Advocacy and Audit Experience: An Exploratory Analysis”. Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol.17 (2) Fall : 88 – 104.

Herliansyah, Yudi., dan Meifida Ilyas. 2006. “Pengaruh Pengalaman Auditor

terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment”. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang: 1-15.

Ida Suraida. 2003. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman, dan Risiko Audit

terhadap Skeptisisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian opini Akuntan Publik dalam Audit Laporan Keuangan Perusahaan. Disertasi. Bandung : Universitas Padjadjaran.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Penerbit

Salemba Empat. Jakarta. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. 2012. Direktori Kantor Akuntan Publik dan

Akuntan Publik. IAPI. Jakarta. Iyer, Venkataraman M. and Dasaratha V. Rama. 2004. Clients’ Expectations on Audit

Jugments: A Note. Behavioral Research In Accounting 16 : 63-74.

Jamilah, Siti., Zaenal Fanani., dan Grahita Chandrarin. 2007. “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment”. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar: 1-30.

Jenkins, J. Gregory and C. M. Haynes. 2003. “The Persuasiveness of Client

Preferences: An Investigation of the Impact of Preference Timing and Client Credibility”. Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol.22. No.1, Maret : 143 – 154.

Koroy. T Ramaraya 2005. “Pengaruh Preferensi Klien dan Pengalaman Audit

terhadap Pertimbangan Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, September : 917 – 928.

Libby, R. 1995. The role of knowledge and memory in audit judgment. Dalam

R.H.Ashton dan A.H. Ashton (Eds.), Judgment and Decision Making Research in Accounting and Auditing. New York: Cambridge.

Page 123: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

102

Meidawati, N. 2001. Meningkatkan Akuntabilitas Auditor Independen Melalui Standar Profesional. Media Akuntansi. 16: IX-XVI.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi ke-6 Buku 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Outley, David. 1980. “The Contingency Theory of Management Accounting: Achievement and Prognosis”. Accounting and Organization Society 5 (4): 413-428.

Outley, David. 1980. “The Contingency Theory of Management Accounting:

Achievement and Prognosis”. Accounting and Organization Society 5 (4): 413-428

Pujiati, D. 2002. “Hubungan antara Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam

Pengembangan Sistem Informasi: Tinjauan terhadap Empat Faktor Kontinjensi (studi Empiris pada Bank Umum di Kotamadya Semarang)”. Tesis Program Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro.

Puspa A, Enggar Diah. 2007. ”Pengaruh Persuasi atas Preferensi Klien dan

Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mengevaluasi Bukti Audit”. The 1st Accounting Conference. Depok: 1-19.

Rakhmatullah, Tri Subhki (2012). “Dari Satu Skandal Akuntansi ke Skandal Lain”.

http://indonesiafinancetoday.com (diakses tgl 5 September 2013) Ratmono, Dwi., dan Yogi Hendro Prabowo. 2006. “Komitmen dalam Hubungan

Auditor dan Klien: Anteseden dan Konsekuensi”. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang: 1-25.

Sanusi, Mohd Zuraidah., dan Takiah Mohd-Iskandar. 2007. “Audit Judgment

Performance: Assessing The Effect of Performance Incentives, Effort and Task Complexity”. Managerial Auditing Journal. Vol 22. No 1. May: 34-52.

Siegel, Gary & Marconi, H. Ramanauskas. 1989. Behavioral Accounting. Cincinnati,

Ohio : South-Western Publishing Co. Singgih Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media

Komputindo. Susetyo, Budi. 2009. Pengaruh Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor

dengan Kredibilitas Klien sebagai Variabel moderating. Tesis Semarang: Universitas Diponegoro

Page 124: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

103

Taylor, S. E, Letitia A. P. & David O. S. 2000. Social Psychology. New Jersey : Prentice-Hall Inc.

Trompeter, Greg. 1994. “The Effect of Partner Compensation Schemes and Generally

Accepted Accounting Principles on Audit Partner Judgment”. Auditing. Sarasota. Vol.13. Iss.2. Fall : 56 – 69.

Wedemeyer, Phil D. 2010. “A discussion of auditor judgment as the critical

component in audit quality – A practitioner’s perspective”. International Journal of Disclosure and Governance. Vol 7, No 4. Macmillan Publishers Ltd: 320-333.

Zulaikha. 2006. “ Pengaruh Interaksi Gender, Kompleksitas Tugas, dan Pengalaman

Auditor terhadap Audit Judgment (Sebuah Kajian Eksperimental Dalam Audit Saldo Akun Persediaan)”. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang: 1-22.

Page 125: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

104

LAMPIRAN

Page 126: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

105

LAMPIRAN 1 KUESIONER

Page 127: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

106

KUESIONER

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT DAN PREFERENSI KLIEN

TERHADAP AUDIT JUDGMENT DENGAN KREDIBILITAS KLIEN

SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Dellia Eka Rizkiyana Nim: 109082000078

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 128: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

107

Page 129: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

108

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : …………………….

(boleh tidak diisi)

Nama KAP : …………………….

Alamat KAP : …………………….

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : ………… tahun

Posisi Terakhir : Partner

Manajer

Supervisor

Auditor Senior

Auditor Junior

Pendidikan Terakhir : S3

S2

S1

D3

Pengalaman Audit (tahun) : < 2 2 ≤ X < 5 ≥ 5

No: ……. (diisi oleh peneliti)

Page 130: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

109

Mohon Bapak/Ibu/Saudara/i, berilah tanda check list (√) pada pernyataan-

pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju

1. Variabel Pengalaman Audit (X1) Gusnardi (2003:8) mengemukakan bahwa pengalaman audit (auditexperience) dapat diukur dari jenjang jabatan dalam struktur tempat auditor bekerja, tahun pengalaman, gabungan antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman, keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan dengan audit, serta pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit.

No. Pernyataan STS TS N S SS 1. Auditor dikatakan berpengalaman bila

menjalankan tugasnya lebih dari 3 tahun.

2. Pengalaman auditor berpengaruh terhadap judgment yang dibuat.

3. Pengalaman pada umumnya dapat meningkatkan/mengembangkan karir.

4. Auditor yang kurang berpengalaman cenderung sulit untuk menentukan sikap.

5. Pengalaman membantu auditor mengetahui kekeliruan disuatu perusahaan.

6. Pengalaman yang dimiliki auditor mampu mengatasi setiap permasalahan yang ada.

7. Pengalaman membantu auditor dalam menganalisis masalah.

8. Pengalaman membantu auditor dalam memprediksi dan mendeteksi masalah secara professional.

9. Auditor junior untuk mencapai kompetensinya dapat belajar dari pengalaman para auditor seniornya.

Page 131: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

110

2. Variabel Preferensi Klien (X2) Preferensi klien dalam konsep auditing terjadi apabila klien dengan jelas menyatakan suatu hasil tertentu atau perlakuan akuntansi tertentu yang diinginkan dan auditor berperilaku dengan cara konsisten dengan keinginan klien itu (Haynes, 1998).

No. Pernyataan STS TS N S SS 10. Pernyataan preferensi yang dilakukan

sebelum auditor mereview bukti audit akan mempengaruhi pertimbangan auditor.

11. Pertimbangan auditor akan leih dipengaruhi oleh preferensi klien pada saat preferensi yang diperoleh berasal dari klien yang dapat dipercaya kredibilitasnya.

12. Auditor yang menerima preferensi pada tahap awal akan mencari bukti yang lebih banyak untuk melakukan review terhadap bukti yang ada.

13. Auditor yang menerima preferensi pada tahap awal akan menganggarkan waktu yang lebih besar untuk melakukan review terhadap bukti yang ada.

14. Auditor yang menerima preferensi pada tahap akhir akan mencari bukti yang lebih sedikit untuk melakukan review terhadap bukti yang ada.

15. Auditor yang menerima preferensi pada tahap akan menganggarkan waktu yang lebih sedikit untuk melakukan review terhadap bukti yang ada.

16. Apabila preferensi dinyatakan sebelum auditor mereview bukti audit dan preferensi yang diperoleh dari klien yang kurang dipercaya kredibilitasnya maka pertimbangan auditor akan buruk.

Page 132: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

111

3. Variabel Kredibilitas Klien (X3) Menurut Hovland & Weiss (1952) dalam Taylor et al, (2000: 148) mengemukakan bahwa kredibilitas terdiri atas dua komponen, yaitu keahlian (expertise) dan kelayakan untuk dipercaya (trustworthiness) dari sumber yang

menyampaikan suatu informasi.

4. Variabel Audit Judgment (Y) Jamilah, dkk (2007) audit judgment adalah kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status, atau jenis peristiwa lainnya.

No. Pernyataan STS TS N S SS 26. Saya akan mencegah akuntan klien

mencatat informasi sampel pengujian mengenai perhitungan fisik persediaan.

27. Saya menyetujui, jika atasan saya mengijinkan klien mencatat informasi mengenai sampel pengujiannya.

28. Saya tidak menyetujui, walaupun atasan saya mengijinkan klien untuk mencatat

No. Pernyataan STS TS N S SS 18. Kredibilitas klien mempengaruhi evaluasi

terhadap bukti yang ada.

19. Kredibilitas dioperasionalisasikan sebagai bentuk kompetensi atau kecakapan.

20. Auditor akan terbujuk dengan adanya kredibilitas dari klien yang menyatakan preferensinya.

21. Sumber yang memiliki kredibilitas tinggi akan lebih dipercaya auditor.

22. Judgment yang dibuat auditor akan baik ketika kredibilitas klien tersebut tinggi.

23. Kredibilitas yang rendah akan sangat mempengaruhi judgment yang dibuat auditor.

24. Kredibilitas klien diukur dengan tinggi rendahnya keahlian dan kelayakan sumber untuk dipercaya.

Page 133: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

112

informasi mengenai sampel pengujiannya. 29. Saya tidak akan mengikuti instruksi atasan

untuk menghilangkan atau mengeluarkan pelanggan dari proses konfirmasi mengenai pengujian catatan piutang dagang.

30. Saya akan tetap melindungi reputasi klien walaupun terdapat salah saji material.

31. Saya akan tetap menyampaikan adanya salah saji material dalam laporan keuangan auditan yang diterbitkan.

Page 134: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

113

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI BAPAK/IBU/SAUDARA/SAUDARI

Page 135: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

114

LAMPIRAN 2 Data sampel

Page 136: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

115

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner Dikirim

Kuesioner dikembalikan

1 KAP DRS. A Salam Rauf 3 3

2 KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah&Jerry 7 7

3 KAP Amachi, Arifin, Muladi & Mardani 5 5

4 KAP DRS. Hananta Budianto & Rekan 3 3

5 KAP Hertanto, Sidik & Rekan 5 5

6 KAP Moch. Zainuddin &Sukmadi 5 5

7 KAP Mulyawati, Rini & Rekan 5 4

8 KAP DRS. Pangki Yusuf, CPA 5 3

9 KAP Riza, Adi, Syahril & Rekan 5 5

10 KAP Soejatna, Mulyana & Rekan 5 4

11 KAP DRA. Suhartati & Rekan 5 5

12 KAP DRS. Teguh Heru Irianto 7 7

13 KAP Teguh Sentosa 5 5

14 KAP Usman & Rekan 10 8

15 KAP Deloitte 3 1

Total 83 70

Page 137: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

116

LAMPIRAN 3 Hasil output

spss

Page 138: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

117

Karakteristik Profil Responden

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan JenisKelamin

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 25 62.5 62.5 62.5 Perempuan 15 37.5 37.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid 21-25 11 27.5 27.5 27.5 26-30 20 50.0 50.0 77.5 31-35 5 12.5 12.5 90.0 36-40 2 5.0 5.0 95.0 41-45 1 2.5 2.5 97.5 46-50 1 2.5 2.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Auditor Junior 14 35.0 35.0 35.0 Auditor Senior 21 52.5 52.5 87.5 Manajer 2 5.0 5.0 92.5 Partner 1 2.5 2.5 95.0 Supervisor Total

2 40

5.0 100.0

5.0 100.0

100.0

Page 139: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

118

Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TPA 40 30 45 37.80 3.560 TPK 40 19 35 26.68 3.990 TK 40 16 40 30.22 5.289 TAJ 40 12 29 20.28 3.803 Valid N (listwise) 40

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent Valid D3 3 7.5 7.5 7.5 S1 30 75.0 75.0 82.5 S2 7 17.5 17.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 2 tahun 10 25.0 25.0 25.0 > 5 tahun 10 25.0 25.0 50.0 2 < X < 5 tahun 20 50.0 50.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Page 140: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

119

Hasil Uji Kualitas Data

Hasil Uji Validitas Instrumen Keseluruhan Nomor

Butir Pertanyaan Pearson

Corelation Sig

(2-Tailed) Keterangan

1 0,578** 0,000 Valid 2 0,525** 0,001 Valid 3 0,459** 0,003 Valid 4 0,653** 0,000 Valid 5 0,740** 0,000 Valid 6 0,435** 0,005 Valid 7 0,649** 0,000 Valid 8 0,615** 0,000 Valid 9 0,572** 0,000 Valid

10 0,552** 0,000 Valid 11 0,758** 0,000 Valid 12 0,549** 0,000 Valid 13 0,728** 0,000 Valid 14 0,699** 0,000 Valid 15 0,841** 0,000 Valid 16 0,720** 0,000 Valid 17 0,833** 0,000 Valid 18 0,761** 0,000 Valid 19 0,766** 0,000 Valid 20 0,545** 0,000 Valid 21 0,662** 0,000 Valid 22 0,787** 0,000 Valid 23 0,783** 0,000 Valid 24 0,759** 0,000 Valid 25 0,688** 0,000 Valid 26 0,446** 0,000 Valid 27 0,721** 0,000 Valid 28 0,631** 0,000 Valid 29 0,635** 0,000 Valid 30 0,714** 0,000 Valid

Page 141: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

120

Hasil Uji ValiditasPengalaman Audit Nomor

Butir Pertanyaan Pearson

Corelation Sig

(2-Tailed) Keterangan

1 (PA1) 0,578** 0,000 Valid 2 (PA2) 0,525** 0,001 Valid 3 (PA3) 0,459** 0,003 Valid 4 (PA4) 0,653** 0,000 Valid 5 (PA5) 0,740** 0,000 Valid 6 (PA6) 0,435** 0,005 Valid 7 (PA7) 0,649** 0,000 Valid 8 (PA8) 0,615** 0,000 Valid 9 (PA9) 0,572** 0,000 Valid

Hasil Uji Validitas Preferensi Klien Nomor

Butir Pertanyaan Pearson

Corelation Sig

(2-Tailed) Keterangan

10 (PK1) 0,552** 0,000 Valid 11(PK2) 0,758** 0,000 Valid 12 (PK3) 0,549** 0,000 Valid 13 (PK4) 0,728** 0,000 Valid 14(PK5) 0,699** 0,000 Valid 15 (PK6) 0,841** 0,000 Valid

16 (PK7) 0,720** 0,000 Valid

Hasil Uji Validitas Kredibilitas Klien

Nomor Butir Pertanyaan

Pearson Corelation

Sig (2-Tailed) Keterangan

17 (K1) 0,833** 0,000 Valid 18 (K2) 0,761** 0,000 Valid 19 (K3) 0,766** 0,000 Valid 20 (K4) 0,545** 0,000 Valid 21 (K5) 0,662** 0,000 Valid 22 (K6) 0,787** 0,000 Valid 23 (K7) 0,783** 0,000 Valid 24 (K8) 0,759** 0,000 Valid

Page 142: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

121

Hasil Uji ValiditasAudit Judgment Nomor

Butir Pertanyaan Pearson

Corelation Sig

(2-Tailed) Keterangan

25 (AJ1) 0,688** 0,000 Valid 26 (AJ2) 0,446** 0,000 Valid 27 (AJ3) 0,721** 0,000 Valid 28 (AJ4) 0,631** 0,000 Valid 29 (AJ5) 0,635** 0,000 Valid 30 (AJ6) 0,714** 0,000 Valid

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Pengalaman Audit 0,768 Reliabel Preferensi Klien 0,821 Reliabel Kredibilitas Klien 0,881 Reliabel Audit Judgment 0,711 Reliabel

Hasil Uji Asumsi Klasik

Variables Entered/Removeda Model Variables

Entered Variables Removed

Method

1 TK, TPA, TPKb

. Enter

a. Dependent Variable: TAJ b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,529a ,280 ,220 3,358 a. Predictors: (Constant), TK, TPA, TPK b. Dependent Variable: TAJ

Page 143: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

122

ANOVAa Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 158,037 3 52,679 4,672 ,007b Residual 405,938 36 11,276

Total 563,975 39

a. Dependent Variable: TAJ b. Predictors: (Constant), TK, TPA, TPK

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant)

11,407 5,858

1,947 ,059

TPA -,177 ,185 -,165 -,956 ,346 ,668 1,498 TPK ,301 ,195 ,316 1,542 ,132 ,475 2,103 TK ,248 ,128 ,345 1,934 ,061 ,626 1,596

a. Dependent Variable: TAJ

Coefficient Correlationsa

Model TK TPA TPK

1

Correlations TK 1,000 ,008 -,536 TPA ,008 1,000 -,491 TPK -,536 -,491 1,000

Covariances TK ,016 ,000 -,013 TPA ,000 ,034 -,018 TPK -,013 -,018 ,038

a. Dependent Variable: TAJ

Page 144: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

123

Collinearity Diagnosticsa Model Dimension Eigenvalue Condition

Index Variance Proportions

(Constant) TPA TPK TK

1

1 3,970 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 2 ,018 15,034 ,12 ,05 ,02 ,58 3 ,009 21,068 ,17 ,00 ,71 ,38 4 ,004 33,400 ,71 ,95 ,27 ,05

a. Dependent Variable: TAJ

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 15,19 23,94 20,28 2,013 40 Std. Predicted Value -2,524 1,821 ,000 1,000 40 Standard Error of Predicted Value

,537 1,961 ,996 ,373 40

Adjusted Predicted Value 13,74 24,78 20,22 2,297 40 Residual -8,583 7,174 ,000 3,226 40 Std. Residual -2,556 2,136 ,000 ,961 40 Stud. Residual -2,597 2,186 ,007 1,015 40 Deleted Residual -8,858 7,514 ,055 3,620 40 Stud. Deleted Residual -2,840 2,315 ,003 1,047 40 Mahal. Distance ,022 12,328 2,925 3,115 40 Cook's Distance ,000 ,237 ,032 ,052 40 Centered Leverage Value ,001 ,316 ,075 ,080 40 a. Dependent Variable: TAJ

Page 145: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

124

Charts

Page 146: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

125

Hasil Uji Hipotesis a) Pengujian Hipotesis Regresi Moderate Uji Interaksi

Variables Entered/Removeda Model Variables

Entered Variables Removed

Method

1 TPK, TPAb . Enter a. Dependent Variable: TAJ b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .453a .205 .163 3.480 a. Predictors: (Constant), TPK, TPA

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1 Regression 115.874 2 57.937 4.784 .014b Residual 448.101 37 12.111

Total 563.975 39

a. Dependent Variable: TAJ b. Predictors: (Constant), TPK, TPA

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.618 5.954 2.287 .028 TPA -.180 .192 -.168 -.938 .354 TPK .504 .171 .529 2.949 .005

a. Dependent Variable: TAJ

Page 147: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

126

b) Pengujian Hipotesis Regresi Moderate Uji Interaksi

Variables Entered/Removeda Model Variables

Entered Variables Removed

Method

1 Moderat, TPA, TPK, TKb

. Enter

a. Dependent Variable: TAJ b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .540a .292 .211 3.377 a. Predictors: (Constant), Moderat, TPA, TPK, TK

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1 Regression 164.725 4 41.181 3.610 .014b Residual 399.250 35 11.407

Total 563.975 39

a. Dependent Variable: TAJ b. Predictors: (Constant), Moderat, TPA, TPK, TK

Page 148: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

127

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -5.963 23.437 -.254 .801 TPA .039 .337 .036 .115 .909 TPK .640 .484 .672 1.322 .195 TK .538 .400 .748 1.346 .187 Moderat .000 .000 -.809 -.766 .449

a. Dependent Variable: TAJ

Page 149: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

128

LAMPIRAN 4 Surat

keterangan riset

Page 150: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

129

Page 151: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

130

Page 152: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

131

Page 153: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

132

Page 154: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

133

Page 155: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

134

Page 156: Dellia Eka Rizkiyana JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23986/1/Dellia... · Profesi akuntan akhir-akhir ini menunjukkan

135