demam tifoid idi 2015
DESCRIPTION
tifoidTRANSCRIPT
DEFENISI:
Penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh kuman batang gram negatif Salmonella typhi maupun Salmonella paratyphi A,B,C.
Definisi KasusKasus Konfirmasi demam tifoid Seorang pasien dengan demam (≥ 38 ° C) yang telah berlangsung selama setidaknya tiga hari, dengan kultur positif (darah, sumsum tulang,) dari S. typhi.
Kasus Kemungkinan demam tifoid Seorang pasien dengan demam (≥ 38 ° C) yang telah berlangsung selama setidaknya tiga hari, dengan serodiagnosis positif atau tes deteksi antigen tetapi tanpa isolasi S. typhi. KarierEkskresi S. typhi dalam tinja atau urin selama > 1tahun setelah onset demam tifoid akut.
WHO 2003
S. typhi dan S. paratyphi) masuk melalui makanan yang terkontaminasi kuman.
Sebagian kuman dimusnahkan dalam lambung, sebagian lagi lolos masuk ke dalam usus dan selanjutnya berkembang biak.
Kuman dapat hidup dan berkembang biak dalammakrofag dan selanjutnya dibawa ke plague peyeri ileum distal
Kemudian kekelenjar getah bening mesenterikaSelanjutnya melalui duktus torasikus masuk ke sirkulasi darah BAKTEREMIA PERTAMA
Di dalam hati, kuman masuk ke dalam kandung empedu, berkembang biak, dan bersama cairan empedu diekskresikan secara intermiten ke dalam lumen usus.Sebagian kuman dikeluarkan melalui feses dan sebagian masuk lagi kedalam sirkulasi setelah menembus usus.
BAKTERIOLISIS
PELEPASANENDOTOKSIN
MERANGSANG LEKOSIT, SEL2 LIMPA, SEL Kupfer,
MACROPHAGE, DLL
PELEPASAN SITOKIN
ENDOTOKSINMENEMPEL
DISFUNGSIORGAN
GEJALA
Minggu 1
Demam terutama sore hari
Naik bertahap seperti anak tangga (stepladder)
Sakit kepala,Nyeri otot, malaise
Konstipasi, diareMual muntahAnoreksia
Masa inkubasi 7-21 hari
Minggu ke 2Suhu tubuh makin tinggi
Apatis
Bradikardi Relatif
Splenomegali
Rose spot di bagian atas abdomen sampai ke bagian bawah dada.
Lidah Tifoid (bagian tengahnya berwarna putih dan pinggirnya merah ).
Minggu ke 3 :
Demam kontinua, tinggi
Gangguan kesadaran : konfusi, delirium
Diare, distensi abdomen
Pneumonia
Miokarditis
Perdarahan sal cerna
Perforasi
Kematian
Diagnosa pasti adalah :
Kultur darah atau sumsum tulang terdapat pertumbuhan Salmonella
Pertumbuhan kuman pada kultur tinja/urin mungkin ok karier harus didukung manifestasi klinis untuk menetapkan diagnosa demam tifoid.
Assaya
No. of samples/total no. of samples, % (95% confidence interval)
Sensitivity SpecificityPositive predictive
valueNegative
predictive valueMulti-Test Dip-S-Ticks for Serotype Typhi
51/57, 89 (78-96) 9/18, 50 (27-73) 51/60, 85 (73-93) 9/15, 60 (33-83)
TyphiDot 46/58, 79 (66-88) 17/19, 89 (66-98) 46/48, 96 (85-99) 17/29, 59 (39-76)
TUBEX 43/55, 78 (65-88) 43/44, 98 (87-100) 17/29, 59 (39-76)
Widal testing in the hospitalb
30/47, 64 (49-77) 13/17, 76 (50-92) 30/34, 88 (72-96) 13/30, 43 (26-62)
Widal testing at the Pasteur Institute
33/54, 61 (47-74) 19/19, 100 (79-100)
33/33, 100 (87-100)
19/40, 48 (32-64)
Senstivity, specificity, positive predictive value, negative predictive value, and 95% confidence intervals of rapid diagnostic assays for typhoid fever
J Clin Microbiol. 2004 May; 42(5): 1885–1889.
Sensitivity by week after fever onset.
Jika hasil positif : Pasti
Jika hasil negatif, belum tentu bukan Demam Tifoid
Negatif palsu tjd bila :
Jumlah darah terlalu sedikit Darah tidak segera dimasukan ke dalam MEDIA Darah membeku sehingga kuman
terperangkap di dalam bekuan
Sudah mendapatkan terapi antibiotika
MAHAL AMAT……
Dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikitSpesimen yang digunakan dapat berupa darah, urin, cairan tubuh lainnya serta jaringan biopsi. .
General managementSupportive measures are important in the management of typhoid fever, such as oral or intravenous hydration, the use of antipyretics, and appropriate nutrition, antibiotic
WHO 2003
Tirah baring selama beberapa hari sampai demam mereda.
Banyak bergerak Kuman terlepas dari tempat perkembangannya
di usus masuk ke dalam aliran darahSuhu badan akan naikRisiko usus
(pada minggu ke 3 – 4) PERFORASI
Terapi NutrisiLunak rendah serat
Dianjurkan
KH : beras di bubur / di tim, roti bakar
Protein hewani : daging empuk
Protein nabati : tahu, tempe di tim.
Sayuran : kacang panjang, buncis muda direbus
Tidak dianjurkan
KH : beras ketan, beras tumbuk merah
Protein hewani : daging berserat kasar
Protein nabati : kacang merah, kacang kering
Sayuran : daun singkong, daun pepaya, daun/buah melinjo, sayuran mentah
Resistensi Antibiotik Terhadap Salmonella enterica serotype Typhi
Bandung /RSHS 2005 Chloramphenicol : 7.5 %, - Ampicillin : 8.7 %, - Amoxicillin : 8.7 %, Cotrimoxazole : 4.3 , - Ceftriaxone : 9.5 %, -Ciprofloxacin : 1.7 %
Obat Dosis Lamanya Demam Hilang
Ciprofloxacin
500 mg BID 6 hari 3,60 hari
Ofloxacin 600 mg OD 7 hari 3,40 hari
Pefloxacin 400 mg OD 7 hari 3,10 hari
Fleroxacin 400 mg OD 5 hari 3,40 hari
Levofloxacin 500 mg OD 7 hari 2,43 hari
Management of Typhoid Fever with Levofloxacin: A Clinical Experience, Surabaya 26 Februari 2005
TREATMENT OF UNCOMPLICATED TYPHOID FEVER (WHO, 2003)
Kepekaan
Obat oral lini pertama Obat oral lini kedua
AntibiotikDosis harian
(mg/kg)Hari Antibiotik
Dosis harian
(mg/kg)Hari
Sangat peka
Fluorokuinolon(mis:
ofloksasin,siprofloksasin)
15 5 - 7
KloramfenikolAmoksisilinTrimetoprim-Sulfametoksazol
50 – 7575 – 100
840
14 – 211414
Resisten Obat Ganda (MDR)
Fluorokuinolon, Cefixime
1515 - 20
5 – 77 - 14
AzitromisinSefalosporin gen 3(mis: sefiksim)
8 – 1015 - 20
77 – 14
Resisten kuinolon
Azitromisin atau
Ceftriaxone
8 – 10
75
7
10 – 14
Sefalosporin gen 3(mis: sefiksim) 20 7 – 14
TREATMENT OF SEVERE TYPHOID FEVER (WHO, 2003)
Kepekaan
Obat Parenteral lini pertama Obat Perenteral lini kedua
AntibiotikDosis
harian (mg/kg)
Hari AntibiotikDosis harian
(mg/kg)Hari
Sangat peka
Fluorokuinolon (mis: ofloksasin,siprofloksasin)
15 10 - 14
KloramfenikolAmpisilinTrimetoprimSulfametoksazol
100100
840
14 – 2110 – 1410 – 14
Resisten Obat Ganda (MDR)
Fluorokuinolon 15 10 - 14 Seftriakson atausefotaksim
6080
10 – 1410 – 14
Resisten kuinolon
Seftriakson atausefotaksim
6080 10 - 14 Fluorokuinolon 20 10 – 14
Kloramfenikol masih banyak diresepkan di negara berkembang untuk pengobatan demam tifoid
Kelemahan menggunakan kloramfenikol Kekambuhan tinggi (57%)Lama (14 hari).
Dosis yang direkomendasikan adalah 50-75 mg per kg per hari selama 14 hari dibagi menjadi empat dosis per hari
Biasa dosis dewasa adalah 500 mg diberikan empat kali sehari
WHO 2003
Kortikosteroid
Indikasi : Tifoid berat (gangguan kesadaran, syok)
Dosis : Inisial 3mg/kgBB
Lanjutan : 1 mg/kgBB/6jam sd 3 hari
Karier kronik
Tdp Salmonella pd urin / tinja selama 1 th stlh fase akut
1-5 % penderita demam tifoid akan menjadi karier
Penderita karier meningkat pada wanita, penderita berusia diatas 50 tahun, penderita batu empedu
Amoksisilin atau Ampisilin (100 mg per kg bb/hari) ditambah probenesid (Benemid®) (1 gr oral atau 23 mg per kg bb pada anak-anak)
TMP-SMZ (160 to 800 mg 2 x sehari) diberikan selama 6 minggu; 60% menjadi negatif kultur
Siprofloksasin 750 mg, 2 x sehari selama 28 hari atau 400 mg norfloksasin atau kuinolon yang lain memberikan hasil yang sama.
KarierTerapi
Intestinal : Perdarahan, Perforasi
Hati, K.Empedu dan Pankreas
HepatitisKolesistitisPankreatitis
Jantung : Miokarditis dengan tanda2:Takikardia, nadi dan suara jantung lemah,
hipotensi.
Paru :
Bronkitis
Pneumonia
Konsolidasi
Siatem syaraf:
Konfusi, disorientasi,gelisah,delirium
Twitching/kejang pd wajah, psikosa, katatonia, meningitis, ensefalitis, mielitis, neuropati.
HematologisHemolisis ok defisiensi G6PDKoagulasi Intravskular Disseminata (KID)
GinjalGlumerulitisSindroma nefrotik
Otot : Zenker’s degeneration (degenerasi hialin serat otot)
Polimiositis