dengan penerapan teknologi responsive web design
TRANSCRIPT
Perancangan Sistem Lelang Ikan Cupang Online Berbasis Web
Dengan Penerapan Teknologi Responsive Web Design
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
R. Jodi Anjasmara (672013193)
Hindriyanto Dwi Purnomo, ST., MIT., Ph.D.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2019
Perancangan Sistem Lelang Ikan Cupang Online Berbasis Web dengan
Penerapan Teknologi Responsive Web
R. Jodi Anjasmara[1], Hindriyanto Dwi Purnomo[2]
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga, 50711
E-Mail: [email protected][1], [email protected][2]
Abstrak
Pada zaman modern saat ini, berbelanja secara online menjadi hal yang biasa dilakukan di
tengah masyarakat. Kemudahan, hemat waktu dan biaya dalam bertransaksi online menjadi alasan
banyak masyarakat dalam berbelanja secara virtual. Sistem jual-beli barang secara online beragam
jenis, mulai dari metode direct buy melalui media E-Commerce hingga sistem lelang. Sistem lelang
yang digunakan pada lingkup penjual ikan cupang secara online menggunakan lintas platform yang
bukan dibuat dengan tujuan spesifik untuk layanan transaksi lelang. Oleh karena itu, perlu diciptakan
sebuah platform yang secara khusus dikembangkan untuk mendukung proses jual-beli online dengan
sistem lelang khusus untuk jual-beli ikan cupang. Dengan mengangkat contoh permasalahan yang
dialami oleh Betta Fish Salatiga, dikembangkan sebuah website sebagai media lelang virtual untuk
membantu baik penjual maupun pelanggan yang sedang melakukan proses lelang. Sistem Lelang Ikan
Cupang Online dapat dirancang dengan berbasis web, menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS,
dan Bootstrap untuk penerapan teknologi Responsive Web Design (RWD). Dari hasil pengujian
aplikasi, didapatkan bahwa Sistem Lelang Ikan Cupang Online dapat menyelesaikan permasalahan dan
kebutuhan yang selama ini didapati oleh penjual dan pembeli ikan cupang online di Indonesia.
Kata kunci: belanja online, sistem lelang, ikan cupang, responsive web
1Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana
2Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
Abstract
In this modern era, online shopping is a common thing to do in the community. Convenience,
saving time and money in online transactions are the reasons for many people to shop virtually. Online
trading system has various types, starting from the direct buy method through E-Commerce media up
to the auction system. The auction system that is used in the scope of online betta fish sellers uses cross
platform that is not made with a specific purpose for auction transaction services. Therefore, it is
necessary to create a platform specifically developed to support the online buying and selling process
with a special auction system for betta fish sale and purchase. By raising an example of the problems
experienced by Betta Fish Salatiga, a website was developed as a virtual auction media to help both
sellers and customers who are conducting the auction process. Betta Fish Auction System Online can
be designed with web-based, using PHP, CSS, and Bootstrap programming languages for the
application of Responsive Web Design (RWD) technology. From the results of testing the application,
it was found that Betta Fish Online Auction System can solve problems and needs that have been found
by sellers and buyers of online betta fish in Indonesia.
Keywords: belanja online, sistem lelang, ikan cupang, responsive web
1. Pendahuluan
Dalam era modern saat ini, pola berdagang maupun bertransaksi semakin maju
seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Kini penggunaan
internet dan fasilitas World Wide Web sudah dikenal hampir di seluruh lapisan
masyarakat dunia. Di Indonesia sendiri, pengguna media internet pada tahun 2018
sebanyak ±123.000.000 (seratus dua puluh tiga juta) pengguna. Dan penggunaan
internet secara global di seluruh dunia adalah sebanyak 3,6 miliar pengguna. [1] Hal
tersebut yang menjadi cikal bakal munculnya proses kegiatan jual-beli secara
elektronik. Sistem jual-beli tersebut juga beragam jenisnya mulai dari yang bersifat
pembelian dengan metode direct buy, melalui media E-Commerce yang menggunakan
perantara pihak ketiga (Bukalapak, Tokopedia, Shopee) [2], juga yang menggunakan
sistem lelang dalam proses jual-beli barang. Sistem lelang ini sendiri cukup digemari
dan digunakan pada lingkup penjual ikan cupang secara online. Proses lelang itu
sendiri digunakan secara lintas platform seperti Instagram, Facebook, dan What’s
App Messenger. Lelang tersebut dilakukan secara terbatas, menggunakan fungsi yang
disediakan oleh platform tersebut. Melakukan proses lelang menggunakan platform
yang dibuat dengan tujuan yang tidak spesifik untuk menyediakan layanan transaksi
lelang, bagi sebagian orang bersifat memudahkan, namun juga terkadang menjadi
sulit untuk dilakukan proses manajemennya.
Pada zaman modern saat ini, waktu menjadi terbatas bagi sebagian orang.
Proses digitalisasi merupakan salah satu cara untuk mengefisiensikan waktu dari
pengguna, dan mempermudah proses jual-beli suatu barang / jasa, sehingga waktu
yang dimiliki oleh penggunanya dapat digunakan dengan lebih optimal. [3] Kini
hampir semua proses kegiatan berbasiskan digital mulai dari surat kabar, televisi,
hingga layanan masyarakat oleh pemerintah. Peran teknologi sangat berpengaruh
pada proses jual-beli dan distribusi. Pola ekonomi yang sebelumnya dibatasi oleh
ruang dan waktu, kini menjadi pola ekonomi yang tidak terbatas. [4]
Transaksi online diciptakan untuk memberikan transaksi bisnis yang lebih
praktis dengan tanpa kertas (paperless) dan tidak perlu bertemu secara langsung untuk
melakukan transaksi, sehingga dapat menjadi penggerak ekonomi baru di bidang
teknologi. Apalagi kita sudah mempunyai UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi Dan Transaksi. Isi dari peraturan tersebut menerangkan bahwa pemanfaatan
Teknologi Informasi berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan
perekonomian untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu UU ITE
ini selalu dihubungkan juga dengan UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Perlindungan.
Pada ketentuan menimbang dari UU Konsumen menyebutkan bahwa untuk
meningkatkan harkat dan martabat konsemun perlu meningkatkan kesadaran,
pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi
dirinya serta menumbuhkembangkan sikap perilaku usaha yang bertanggung jawab.
[5]
Media lelang yang saat ini digunakan oleh penjual dan pembeli, sejatinya
diciptakan untuk media berkomunikasi dan bersosialisasi secara virtual, bukan secara
khusus dikembangkan untuk menunjang proses lelang. Namun, fitur yang diberikan
dapat digunakan untuk melakukan proses jual-beli online secara terbatas. [6] Maka
dari itu, ada beberapa batasan yang kerap ditemui oleh penjual dan pembeli dalam
menggunakan media online tersebut dalam bertransaksi. Masalah yang kerap ditemui
oleh pembeli seperti, tidak adanya notifikasi saat proses lelang akan berakhir, buyer
seringkali lupa sedang menaruh bid (harga penawaran lelang) pada lelang yang sudah
selesai dan dimenangkan oleh pembeli lain, kurangnya informasi terkait bid terakhir
yang sedang dipasang, hingga penipuan oleh penjual fiktif. Sedangkan bagi penjual
sering ditemui masalah seperti, bid and run oleh pemenang lelang, kesalahan dalam
menentukan pemenang lelang, hingga penipuan oleh pembeli. [7]
Oleh karena itu, perlu diciptakan sebuah platform yang secara khusus
dikembangkan untuk mendukung proses jual-beli online dengan sistem lelang yang
khusus diciptakan untuk jual-beli ikan cupang. Platform tersebut diharapkan dapat
menurukan resiko yang kerap ditemui oleh penjual dan pembeli saat ini, juga
memberikan jaminan kemanan dan kenyamanan bertransaksi lelang secara online.
Diharapkan juga dapat terbentuk side effect bagi penjual dengan dapat membuat
etalase secara online, sehingga platform tersebut dapat juga bekerja sebagai media
promosi bagi penjual.
Ikan cupang merupakan ikan yang banyak ditemui di negara pada bagian Asia
Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan Brunei. [8]
Sedangkan, pangsa pasar dari peminat ikan cupang justru tersebar hingga ke benua
Australia, Eropa, dan Amerika. Oleh karena itu, peluang pasar internasional dari
penjualan ikan cupang cukup besar, sedangkan proses transaksi yang berjalan masih
terbatas ruang dan waktu. [9] Maka diperlukan sebuah sistem agar peluang pasar
internasional ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan optimal.
Betta Fish Salatiga merupakan sebuah toko jual-beli ikan hias cupang hasil
dari peternakan dan pengembang biakan ikan cupang milik pribadi. Betta Fish
Salatiga memiliki peternakan yang terletak di Salatiga, dengan kapasitas berskala
kecil-menengah. Peternakan ini baru berjalan selama 6 bulan, dengan 2 (dua) pusat
peternakan yang terbagi menjadi 2 (dua) jenis biakan ikan yang berbeda konsentrasi.
Peternakan pertama fokus kepada pengembang biakan ikan cupang berjenis
Halfmoon, Crowntail, King Rosetail, dan plakat. Sedangkan untuk peternakan kedua,
berfokus pada ikan cupang yang berjenis Galaxy Koi Multicolor, Hellboy, Blue Rim,
Gold Rim, dan Avatar.
Betta Fish Salatiga memiliki konsumen yang berasal dari berbagai kota di
Indonesia. Namun, sebagian besar pembeli berasal dari pulau Jawa. Untuk pulau di
luar pulau Jawa antara lain, Sumatera, Bali, Lombok, dan Kalimantan. Beberapa
pembeli lain juga datang dari luar negeri, hingga ke luar benua. Proses jual-beli yang
dilakukan oleh toko tersebut untuk sementara ini adalah melalui media sosial seperti
Instagram dan Facebook. Proses jual-beli yang dilakukan oleh penjual dapat
bertransaksi secara langsung dengan harga pas (fixed price), namun toko tersebut
justru lebih sering untuk melakukan proses jual-beli ikan dengan menggunakan
metode lelang. Dengan metode tersebut, terbukti lebih banyak konsumen yang tertarik
untuk melakukan transaksi dengan Betta Fish Salatiga, alasannya adalah harga jual
yang didapat bisa lebih murah dari harga jual asli menggunakan harga pas.
Dari latar belakang tersebut, perlu untuk membangun sebuah sistem lelang ikan
cupang secara online, dengan menggunakan website sebagai media lelang virtual.
Website ini diharapkan dapat mendorong proses lelang agar lebih maksimal, dan
meningkatkan penjualan ikan dari Betta Fish Salatiga. Website ini bertujuan untuk
membantu pelanggan yang sedang melakukan lelang, agar dapat terus memantau
jalannya proses lelang, dan tidak ketinggalan informasi terkait lelang tersebut. Selain
itu, website ini juga dapat menjadi etalase online, yang dapat menjadi media promosi,
dan menarik minat pembeli secara lebih luas.
2. Tinjauan Pustaka
Undang-undang No. 19, Tahun 2000 Pasal 1, dijelaskan bahwa pengertian
lelang adalah penjualan barang atau jasa di muka umum yang penawarannya
dilakukan secara lisan atau tertulis melalui usaha pengumpulan peminat atau calon
pembeli. [10] Prof. Polderman (1913), menyatakan bahwa lelang adalah alat untuk
mengadakan perjanjian atau persetujuan yang menguntungkan bagi si penjual dengan
cara menghimpun para peminat. [11] Lalu menurut Mr. M.T. G. Maulenberg, seorang
ahli lelang negeri Belanda dari Department Of Marketing and Agricultural Market
Research, University of Wageningen, lelang adalah media perantara antara pembeli
dan penjual. Tujuan utama dari lelang adalah untuk pencarian harga terbaik. [12]
Peniliti pada Sistem Lelang Online Melalui iPasar Kayu Jati Perum Perhutani
Ditinjau Dari Asas Lelang Yang Berlaku Di Indonesia, menjelaskan dengan cukup
detail terkait struktur dan dasar hukum dari proses lelang konvensional secara umum.
Kemudian penulis melakukan digitalisasi proses lelang pada Perum Perhutani sesuai
dengan aturan yang berlaku dari Perhutani, termasuk proses digitalisasi birokrasi, dsb.
Sebelum dilakukan proses digitalisasi lelang pada perusahaan tersebut, kapasitas
peserta lelang hanya terbatas pada perserta lokal, dengan ruang lingkup hanya di
sekitar perusahaan berada. [13]
Kemudian pada jurnal yang berjudul Sistem Informasi Lelang Online
Kendaraan Salvage Berbasis Web Dengan Fitur SMS Gateway Pada Balai Lelang
Astria Palembang, proses lelang dilakukan secara online dengan menggunakan
website sebagai user interface dalam melakukan proses lelang. Proses lelang diawali
oleh admin yang merupakan pegawai perusahaan dengan membuat thread yang dapat
diakses oleh peserta lelang. Kemudian peserta lelang dapat meletakkan bid sesuai
peraturan yang dibuat oleh admin. SMS gateway digunakan untuk mengirimkan
informasi kepada bidder terkait pemberitahuan pendaftaran lot untuk mengikuti
lelang, pemenang lelang, hingga ke proses pengambilan kendaraan hasil lelang bagi
pemenang. [14]
Perbedaan riset ini dengan riset sebelumnya adalah pada bagian obyek yang
diteliti yaitu ikan cupang – yang saat ini sedang populer dan diminati oleh banyak
orang baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, sistem yang digunakan pada
riset ini lebih terbuka untuk umum (bukan hanya terbatas pada pihak internal)
sehingga jangkauan sistemnya lebih luas. Riset ini berangkat dari ide peneliti yang
orisinil karena sebelumnya belum ada pengembangan sistem lelang ikan cupang
online berbasis website.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dan diselesaikan melalui 8 tahapan penelitian yaitu: 1)
Analisis permasalahan. 2) Pengumpulan literatur. 3) Perumusan masalah. 4)
Metodologi desain. 5) Pengumpulan data. 6) Analisa data. 7) Hasil penelitian. 8)
Refine hipotesis. [15] Tahapan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Berdasarkan bagan pada Gambar 1, dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tahap pertama, yaitu melakukan analisis permasalahan. Tahap ini merupakan
tahap dimana pengembang aplikasi mencari informasi terkait apa saja permasalahan
yang kerap dihadapi oleh Betta Fish Salatiga yang berkaitan dengan proses
pembuatan sistem kedepannya. Cara untuk memperoleh informasi adalah dengan
melakukan obervasi permasalahan, serta kebutuhan yang terkait dengan proses jual-
beli yang telah dilakukan sampai saat ini. Dari hasil observasi tersebut, ditemukan
bahwa pelanggan dari Betta Fish Salatiga kerap kali mengeluhkan tentang
terlambatnya informasi bid yang terakhir dipasang. Sebagian pelanggan juga
mengeluhkan bahwa mereka kerap kali lupa dengan proses lelang yang sedang
Analisis Permasalahan
Pengumpulan literatur
Perumusan masalah
Metodologi desain
Pengumpulan data
Analisa data
Hasil penelitian
Refine hipotesis
mereka ikuti saat itu. Hal itu dikarenakan kurangnya informasi yang mereka dapatkan
sebagai pengingat tentang lelang yang sedang mereka ikuti. Beberapa juga
mengatakan bahwa mereka beberapa kali tidak dapat mengikuti lelang ikan yang
menurut mereka bagus untuk diikuti proses lelangnya. Mereka baru mendapat
informasi terkait lelang tersebut saat mereka membuka timeline di Instagram,
Facebook, atau saat mereka membuka akun sosial media dari Betta Fish Salatiga.
Sangat disayangkan mereka tidak dapat mengikuti lelang tersebut karena tenggat
waktu telah habis, padahal mereka tertarik untuk membeli ikan tersebut.
Tahap kedua, yaitu proses pengumpulan literatur. Pada tahap ini, peneliti akan
mencari sumber ide yang berasal dari literatur seperti buku, artikel, majalah, jurnal,
dan lain-lain. Dengan mengumpulkan literatur tersebut, tujuannya adalah untuk
mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Literatur tersebut
dapat berupa berbagai teori, teknik, dan metode dalam mengembangkan aplikasi yang
dibuat.
Tahap ketiga, yaitu proses perumusan masalah. Dari masalah-masalah yang
telah didapatkan pada awal penelitian, kemudian dilakukan spesifikasi pada setiap
permasalahan yang ditemui. Spesifikasi masalah dilakukan mulai dari masalah yang
bersifat umum, hingga ke masalah yang bersifat spesifik. Setelah mendapat berbagai
statement terkait permasalah yang dialami secara spesifik, kemudian akan dapat
dibuat uraian untuk menjawab masalah tersebut.
Pada tahap keempat, dibuat desain penelitiannya. Desain yang dibuat dapat
berisikan metode, algoritma, pengetahuan, sistem, dan lain sebagainya. Langkah-
langkah yang dibuat pada tahap ini bertujuan untuk memetakan cara untuk
memecahkan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap ini juga akan
ditentukan mengenai pihak yang akan diwawancara terkait dengan pengembangan
sistem.
Tahap kelima, merupakan tahap pengumpulan data dari berbagai sumber. Data
yang dikumpulkan dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif. Kemudian dilakukan
penggabungan data agar dapat diperoleh informasi yang dibutuhkan secara garis
besar.
Tahap keenam, merupakan tahap analisa data dari data yang telah
dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini data yang ada akan dilakukan
penelitian terkait dengan kasus dan masalah yang akan diselesaikan. Selain itu, tahap
ini dilakukan untuk interpretasi data yang telah dianalisa. Data akhir yang dimiliki
akan dibandingkan dengan data sebelum dilakukan penelitian.
Tahap ketujuh, merupakan tahap penyampaian hasil penelitian. Interpretasi
yang disampaikan berdasarkan hasil pengolahan dan pengamatan data secara
subyektif, dan dengan penerapan sistem secara real agar dapat dilakukan pengamatan
jangka panjang terkait kebutuhan sistem di masa yang akan datang, dan hambatan
baru yang mungkin ditemui kedepannya.
Tahap kedelapan, merupakan tahap akhir berupa penyampaian kesimpulan
terkait penelitian dan perancangan sistem yang dibuat berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada tahapan sebelumnya.
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Sistem dirancang dan
diterapkan dengan berbasis web secara online, karena selama ini proses lelang yang
dilakukan masih bersifat manual melalui media sosial Instagram dan Facebook. 2)
Fitur yang tersedia adalah dengan memberikan notifikasi jika ada customer yang
melakukan bid baru, menampilkan bid terakhir, dan mengingatkan kepada customer
jika waktu proses lelang sudah mendekati batas waktu akhir.
Perancangan Arsitektur
INTERNET
HALAMANWEBHTTP/HTTPS
ADMINISTRATOR USER
HTTP/HTTPS
SERVER
DATABASE
SERVERFTP
Gambar 2 Perancangan Arsitektur Website
Pada Gambar 2 merupakan gambar perancangan Arsitektur Website untuk
proses lelang yang dilakukan secara online. Dengan arsitektur tersebut, diharapkan
proses lelang dapat dilakukan secara real-time, dan dilakukan dimana saja oleh
seluruh user yang terdaftar.
Pada Gambar 3 merupakan gambar yang menunjukkan Arsitektur Aplikasi
untuk proses lelang online dari segi admin, pemrosesan, dan user.
Use Case Diagram
ProfilUser
SaldoUser
MembuatUserBaru
MemperbaruiProfilUser
MenghapusUser
MelihatProfilUser
MengurangiSaldo
MenambahSaldo
MencairkanSaldoKepadaUser
MengunciLelang
MenghapusLelang
MembukaLelangYangDikunci
Lelang
MembuatLelangBaru
MemasangHargaPenawaranBaru
PermohonanMengunciLelang
MemberikanNotifikasi
ADMIN
USER
MendaftarSebagaiUserBaru
USER
Gambar 4 Use Case Diagram
Gambar 4 merupakan use case diagram proses bisnis dari sistem yang berjalan
pada website lelang online. Sistem ini memiliki 2 (dua) privilege yaitu bagian admin,
dan user. Pada bagian admin, privilege yang diberikan hampir mencakup seluruh
pengendalian system environment yang berjalan mulai dari akses pembuatan user
baru, proses top up saldo user, hingga ke proses lelang online. Namun, admin tidak
diperbolehkan untuk membuka thread lelang. Hal tersebut untuk menghindari
monopoli bisnis, sehingga menyebabkan environment menjadi tidak fair. Admin
hanya berfungsi sebagai ‘wasit’ dalam sistem lelang tersebut.
Pada bagian user, privilege yang diberikan juga merupakan privilege umum
seperti update profile, request untuk top up saldo, request untuk membuka thread
lelang baru, dll. Selain itu, user juga diberikan kesempatan untuk membuka lelang,
dan mengikuti lelang yang dibuat oleh user lain dengan syarat saldo yang dimiliki
adalah minimum sebesar open bid yang dibuka oleh thread starter yang kemudian
kekurangannya akan dilunasi dan ikan hasil lelang dikirim penjual.
Class Diagram
Class diagram merupakan penjelasan yang dapat menjabarkan konektivitas
antar relasi yang terbentuk pada bagian database. Class diagram memberikan
gambaran terkait struktur dan deskripsi class, package, dan object beserta
keterkaitannya satu sama lain.
Gambar 5 Class Diagram
Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aliran kontrol dari satu aktivitas ke aktivitas
lain. Activity diagram juga menampilkan decision yang dapat terjadi dalam sistem,
dan menampilkan bagaimana keputusan tersebut berakhir.
start
register Menerimainputanproses Menampilkanhalamanregistrasi
MemasukkanData
loginMenampilkanhalaman
loginMemasukkanData
Menampilkanhalamanmenu
MelihatMenu
MemilihMenu
“UserProfile” Melihat/mengubahprofiluser
login
register
Apakahdatasesuai? Tidak
Ya
Apakahdata
sesuai?Tidak
Ya
Menyimpankedatabase
“ViewAuctionThreads” Menampilkan
halamandaftarlelangMelihatdaftardanmemilih
lelang Apakahsaldocukup? MengubahBid
TidakYa
“Viewbidongoing”
Menampilkanhalamandaftarlelangyangdiikuti
Melihatdaftardanmemilihlelang
Memasukkanbidbaru
Apakahsaldocukup?
Ya
Tidak
“AddNewAuction”
Membuatlelangbaru
Ya
Apakahdatasesuai?
Tidak
start
login
MelihatMenu
MemilihMenu
“ViewTransactionHistory”
Menampilkandaftarlelangyangdibuat
Melihatdaftardanmemilih
lelang
Apakahlewatbataswaktulelang? Ya
Permohonanpencairansaldo
Tidak
“UserProfile”CRUDprofiluser
“ViewAuctions”Menampilkanhalamandaftar
lelang
Melihat/HapusLelang
“Inbox”
logout
end
logout
end
Apakahadapembeli“BuyNow”?
Tidak
Permohonanpenguncianlelang
Permohonanpenguncianlelang?
PenguncianLelang
Ya
TidakMengirimnotifikasi
Gambar 6 Activity Diagram
Pada gambar 6 tersaji proses pada aplikasi secara keseluruhan mencakup dari
pihak user, sistem yang mengolah secara online berbasis website, juga dari
administrator yang mengontrol proses berjalan pada lelang ikan cupang online.
MenuAdmin
RegisterNewMember
AddNewMember
ViewAuction AuctionListsMengunci/
MembukaKunciLelang
ViewMemberLists MemberLists
MemperbaruiDataUser
MenghapusUser
ViewTransactionHistory
MemberListsMenampilkanhistorytransaksi
user
User/MemberMenu
BidNow! AuctionThreadList
Melakukanbidbaru
Membuatthreadlelangbaru
ViewBidOngoing AuctionLists Linkmenujuke
lelang
ViewTransactionHistory
Menampilkanhistorytransaksi
user
ViewProAile Menampilkandetaildatauser
4. Hasil dan Pembahasan
Setelah proses perancangan sistem selesai dilakukan, rancangan sistem
tersebut dapat mulai diimplementasikan pada website yang dibangun menggunakan
hosting & domain. Dengan menggunakan web platform yang bersifat responsive
sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses website baik melalui PC, laptop,
maupun mobile. Berikut merupakan bagan dari menu yang tersedia bagi admin
maupun user:
Gambar 7 Bagan Pada Menu Admin
Gambar 8 Bagan Pada Menu User / Member
Gambar 7 dan 8 merupakan struktur bagan menu secara keseluruhan
yang dapat diakses setelah melakukan registrasi sehingga dapat login ke dalam
sistem. Menu yang ditampilkan pada bagian admin dan user berbeda, menyesuaikan
dengan kapasitas serta kebutuhan dari penggunanya.
Setelah proses implementasi selesai, selanjutnya dilakukan pengujian alpha
terhadap aplikasi. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan menguji fungsi yang
terdapat dalam aplikasi. Pengujian dilakukan dengan 3 (tiga) metode yaitu, blackbox
testing, compatibility testing, dan usability testing. Pengujian dilakukan pada
komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
Sistem Operasi : Windows 10 Enterprise Edition 64-bit
Processor : Intel Core i3 @2.40 GHz
VGA : Intel HD
RAM : 5 GB Dual Channel (4 GB + 1 GB)
SSD : Midasforce 120 GB
HDD : Hitachi 320 GB 5400 RPM
Blackbox Testing dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah fungsi
yang terdapat pada sistem dapat bekerja secara tepat, dengan menjalankan semua
fungsi yang ada pada aplikasi dan membandingkan hasil yang diharapkan dengan
hasil yang diberikan oleh aplikasi. Hasil dari pengujian blackbox testing dapat dilihat
pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Blackbox Testing
No Data Uji Input Harapan Hasil Output Hasil
Pengujian Kesimpulan
1. Login
Login
menggunakan
akun admin,
dan user
Dapat masuk ke
halaman utama
admin/ user
Masuk ke
halaman utama
admin / user
Valid
2. Register
User
melakukan
pendaftaran
secara online
Hasil
pendaftaran
tersimpan di
database dan
dapat digunakan
login
Data tersimpan di
database dan dapat
digunakan untuk
login
Valid
3. Add User
Admin
melakukan
pendaftaran
user baru
Hasil
pendaftaran
tersimpan di
database dan
Data user tersimpan
di database dan
dapat digunakan
untuk login oleh
Valid
melalui
dashboard
dapat digunakan
login oleh user
user
4. View User Admin melihat
daftar user
Muncul daftar
nama user
beserta
keterangan lain
secara lengkap
Nama user beserta
keterangan lain
berhasil
ditampilkan
Valid
5. Edit User
Admin
mengubah
detail yang
ada pada user
Admin dapat
mengubah detail
user
Detail user dapat
di-update Valid
6. Delete User
User dihapus
dari daftar
user dan
database
Admin dapat
menghapus user
melalui menu
tersebut
User berhasil
dihapus dari
database
Valid
7. View
Auction
Admin melihat
transaksi
lelang yang
aktif
Admin dapat
melihat seluruh
daftar lelang
yang sedang
berjalan
Admin dapat
melihat seluruh
transaksi lelang
Valid
8.
View
Transaction
History
Admin melihat
transaksi user
Admin dapat
melihat daftar
transaksi secara
spesifik
berdasarkan
user
Admin dapat
melihat history
transaksi yang
pernah dilakukan
oleh user terpilih
Valid
9. Bid Now
User
memasang
harga
penawaran
lelang
User memasang
harga
penawaran
lelang pada
transaksi yang
aktif pada daftar
transaksi yang
tersedia
User dapat
memasang harga
penawaran sesuai
keinginan dan saldo
yang dimiliki.
Valid
10. View Bid
Ongoing
User melihat
daftar lelang
yang sedang
diikuti
User dapat
melihat hasil
daftar lelang
yang sedang
diikuti dan
bersifat aktif
User dapat melihat
daftar lelang yang
sedang diikuti
Valid
11.
View
Transaction
History
User melihat
history
transaksi
User dapat
melihat daftar
lengkap
transaksi lelang
yang pernah
diikuti
User dapat melihat
daftar lelang yang
pernah diikuti
Valid
12. View Profile
User dapat
melihat profil
lengkap
User dapat
melihat profil
user itu sendiri
sesuai dengan
yang terdaftar di
database
User dapat melihat
profil secara
lengkap
Valid
Berdasarkan pada hasil pengujian black box yang telah dilakukan, dapat dilihat
bahwa fungsi yang terdapat pada aplikasi telah berhasil dijalankan dan memenuhi
kriteria yang dibutuhkan serta aplikasi berjalan dengan baik secara fungsional.
Selanjutnya dilakukan compatibility testing. Pengujian tersebut dilakukan
untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat dapat dijalankan dengan normal
menggunakan beberapa media browser yang secara umum digunakan oleh user. Hasil
pengujian compatibility testing ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2 Compatibility Testing
Browser Resolution
≤ 800 x 600 1024 x 768 1366 x 768 Mobile
Google Chrome √ √ √ √
Mozilla Firefox √ √ √ √
Microsoft Edge √ √ √
Internet Explorer 11 √ √ √
Safari √ √ √ √
Android Browser √
Berdasarkan hasil compatibility testing pada Tabel 2, maka dapat disimpulkan
bahwa sistem yang telah dibuat dapat berjalan dan diakses melalui browser yang
secara umum digunakan oleh user secara baik.
Pada tahap pengujian terakhir, dilakukan User Acceptance Test (UAT). Pada
tahapan pengujian tersebut, dilakukan pengujian secara beta dengan tujuan untuk
mengetahui apakah sistem telah memenuhi kebutuhan user, mempermudah pola
bertransaksi user, serta mudah digunakan oleh user. Untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan tersebut, maka perlu dilakukan pengujian dengan melibatkan user sample.
Pengujian UAT dilakukan kepada 15 user sample untuk Aplikasi Sistem Lelang Ikan
Cupang Online, yang mana user sample ini terdiri dari beberapa anggota komunitas
cupang hias Salatiga, melalui kuesioner. Hasil jawaban kuesioner tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 User Acceptance Test
No Pertanyaan Jawaban
SS S CS TS STS
1 Aplikasi ini telah menjawab kebutuhan penjual dan
pembeli ikan cupang berbasis online. 12 3 0 0 0
2 Aplikasi ini membuat penjual semakin produktif dalam
beternak ikan cupang. 14 1 0 0 0
3
Pengaturan informasi serta menu pada aplikasi telah
tertata dengan baik, sehingga dapat dengan mudah
bertransaksi melalui aplikasi.
12 2 1 0 0
4 Aplikasi yang dibuat bersifat sederhana, mudah
dipahami, dan mudah digunakan. 15 0 0 0 0
5
Tampilan yang digunakan pada aplikasi dapat dilihat
dengan jelas, baik dari segi huruf, tombol, dan warna
yang dipilih.
15 0 0 0 0
6 Aplikasi terlihat menarik untuk digunakan. 10 4 1 0 0
Berdasarkan hasil jawaban dari UAT tersebut, maka dilakukan perhitungan
presentase jawaban responden dari user sample yang telah mengisi kuesioner tersebut.
Hasil analisis data jawaban untuk pertanyaan 1, menunjukkan sebanyak 12 responden
menjawab Sangat Setuju, dan 3 responden menjawab Setuju. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa aplikasi ini telah menjawab kebutuhan terkait bisnis ikan cupang
secara online.
Hasil analisis data jawaban untuk pertanyaan 2, menunjukkan sebanyak 14
responden menjawab Sangat Setuju, dan 1 responden menjawab Setuju. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini membuat penjual semakin bersemangat dan
menjadi lebih produktif dalam beternak ikan cupang.
Hasil analisis data jawaban untuk pertanyaan 3, menunjukkan sebanyak 12
responden menjawab Sangat Setuju, 2 responden menjawab Setuju, dan 1 responden
menjawab Cukup Setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini memberikan
informasi yang cukup jelas untuk dapat dipahami oleh pengguna awam sekalipun. Hal
tersebut juga memudahkan user dalam bertransaksi.
Hasil analisis data jawaban untuk pertanyaan 4, menunjukkan sebanyak 15
responden menjawab Sangat Setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini
bersifat user-friendly dalam penggunaannya. Selain itu, aplikasi ini juga tidak
membingungkan bagi pengguna baru.
Hasil analisis data jawaban untuk pertanyaan 5, menunjukkan sebanyak 15
responden menjawab Sangat Setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilihan
huruf, warna background, serta gambar pendukung lain tidak mengganggu proses
bertransaksi melalui aplikasi ini.
Hasil analisis data jawaban untuk pertanyaan 6, menunjukkan sebanyak 10
responden menjawab Sangat Setuju, 4 responden menjawab Setuju, dan 1 responden
menjawab Cukup Setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini menarik
untuk digunakan oleh user kedepannya.
Oleh karena itu berdasarkan dari semua hasil analisis data jawaban UAT,
maka didapat kesimpulan bahwa Sistem Lelang Ikan Cupang Online Berbasis Web
telah menjawab keluhan pada transaksi lelang ikan cupang online yang sebelumnya
masih dilakukan secara konvensional pada platform yang bukan ditujukan untuk
menjadi marketplace ikan cupang online. Aplikasi ini memberikan kemudahan
bertransaksi, jaminan penjualan dan pembelian, serta meningkatkan produktifitas dari
peternak cupang. Dengan tampilan aplikasi yang menarik, serta dapat diakses dimana
saja, menggunakan media apa saja baik menggunakan smartphone, laptop, maupun
PC, menjadikan aplikasi ini efisien untuk digunakan semua orang.
5. Kesimpulan & Saran
Berdasarkan penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, maka didapatkan
bahwa Sistem Lelang Ikan Cupang Online dapat dirancang dengan berbasis web,
menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS, dan Bootstrap untuk penerapan
teknologi Responsive Web Design (RWD) sehingga dapat menyesuaikan pada device
yang digunakan. Dengan adanya teknologi RWD, jangkauan user dapat dilakukan
secara luas karena tidak membutuhkan spesifikasi khusus untuk dapat menggunakan
aplikasi tersebut.
Dari hasil pengujian aplikasi, didapatkan bahwa Sistem Lelang Ikan Cupang
Online dapat menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan yang selama ini didapati
oleh penjual dan pembeli ikan cupang online di Indonesia. Sebelum adanya sistem ini,
penjual dan pembeli bertransaksi melalui media sosial yang sejatinya tidak
diperuntukkan sebagai platform lelang online, sehingga didapati beberapa masalah
dan hambatan dalam bertransaksi. Masalah yang paling sering ditemui adalah kasus
bid and run, yaitu kasus di mana penjual dan pembeli sudah melakukan proses lelang
dan ditemukan pemenang lelang, namun pada saat jatuh tempo pembayaran, pembeli
tersebut menghilang dan tidak dapat dihubungi. Juga kasus penipuan saat pembeli
telah melakukan transfer uang kepada penjual, namun penjual menghilang dan ikan
tidak dikirimkan. Atau ketika ikan telah dikirim, namun ikan yang diterima tidak
sesuai dengan yang dilelang. Hal-hal tersebut dapat diminimalisir karena pada sistem
ini, admin berperan sebagai perantara dan pihak ketiga yang dapat dipercaya oleh
kedua belah pihak. Sehingga jika ada masalah yang terjadi setelah proses lelang
selesai, kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. Kepastian dari keberhasilan
transaksi juga menjadi jaminan melalui sistem ini.
Penelitian ini masih dapat dikembangkan lagi seperti penambahan fitur yang
belum tersedia dan bersifat revolusioner, maupun perbaikan pada bagian user
interface, sehingga aplikasi sistem lelang online ini dapat berkembang menjadi lebih
baik. Peningkatan atau perbaikan pada user interface, serta sejumlah fitur di dalamnya
diperlukan untuk meningkatkan efisiensi, serta keamanan dan kenyamanan bagi
pengguna dimanapun dan kapanpun aplikasi ini diakses.
Saran untuk pengembangan aplikasi ke depannya dapat berupa peningkatan
dalam hal skalabilitas aplikasi yang saat ini masih terbatas pada proses bid yang
hanya dapat dilakukan satu per satu. Pola proses transaksi juga sebaiknya dapat
terintegrasi secara online bekerja sama dengan pihak bank, maupun penyedia jasa
keuangan lain, sehingga sistem dapat lebih bersifat sederhana, cepat, dan terpadu.
Selain itu, pada bagian user interface dapat dikembangkan dengan menyederhanakan
proses dan tampilan agar dapat semakin user friendly.
6. Daftar Pustaka
[1] Wicak Hidayat, 2014, Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Di Dunia,
[online], (https://www.kominfo.go.id/content/detail/4286/pengguna-internet-
indonesia-nomor-enam-dunia/0/sorotan_media/, 24 November 2014).
[2] Ulti Desi Arni, 2018, Perbedaan Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee, [online],
(https://garudacyber.co.id/artikel/1487-perbedaan-bukalapak-tokopedia-dan-
shopee, 28 Desember 2018).
[3] Bakri, Rajib A., Fitriawan, Helmy, Nama, Gigih Fordha. 2013. Sistem Lelang
Online Berbasi Web. Lampung: Universitas Lampung.
[4] Wuryanta, AG. Eka Wenats. 2004. Digitalisasi Masyarakat: Menilik Kekuatan
dan Kelemahan Dinamika Era Informasi Digital dan Masyarakat Informasi.
Jakarta: Universitas Mercu Buana.
[5] Palomes, SE., MH., 2016, Senjakala Surat Kabar Cetak dan Analoginya Bagi
Lelang di Era Digital Ekonomi, [online],
(https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/11251/Senjakala-Surat-Kabar-
Cetak-dan-Analoginya-Bagi-Lelang-di-Era-Digital-Ekonomi.html, 16
September 2016).
[6] Hardi, Vincentius. 2017. Pengembangan Aplikasi Lelang Ikan Hias di
Indonesia. Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.
[7] Mela Arnani, 2018, Waspada Penipuan Lelang, Ini Imbauan Ditjen Kekayaan
Negara, [online],
(https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/02/192415426/waspada-
penipuan-lelang-ini-imbauan-ditjen-kekayaan-negara?page=all, 02 Agustus
2018)
[8] Cecep Risnandar, 2019, Mengenal Jenis-jenis Ikan Cupang, [online],
(https://alamtani.com/mengenal-jenis-jenis-ikan-cupang/, 2019).
[9] ANT, 2016, Ikan Cupang Asal Kudus Menembus Pasar Dunia, [online],
(https://economy.okezone.com/read/2016/06/27/320/1426689/ikan-cupang-
asal-kudus-menembus-pasar-dunia, 27 Juni 2016).
[10] BPKP, 2000, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2000
Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 Tentang
Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa, [pdf],
(http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/43/358.bpkp, 2000).
[11] Susilo Dwi Margono, 2018, [online],
(https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12648/Lelang-Tanpa-Risalah-
Lelang-Menafsirkan-Kembali-Pasal-35-Vendu-Reglement.html, 02 Februari
2018).
[12] Tista, Adwin. 2013. Perkembangan Sistem Lelang di Indonesia. Banjarmasin:
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari.
[13] Ananta, Melani. 2011. Sistem Lelang Online Melalui Ipasar Kayu Jati Perum
Perhutani Ditinjau Dari Asas Lelang Yang Berlaku Di Indonesia. Depok:
Universitas Indonesia.
[14] Lesmana, Edwin Indra., Yunizar, Febri., Rachmadi, Muhammad. Sistem
Informasi Lelang Online Kendaraan Salvage Berbasis Web Dengan Fitur
SMS Gateway Pada Balai Lelang Astria Palembang. Palembang: Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer, Global Informatika MDP.
[15] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer
Dan Teknologi Informasi. Jakarta: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.