dental ceramic
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 Dental Ceramic
1/5
Dental Ceramic ( 1 )Dental ceramic digunakan dalam pembuatan inlay, onlay, mahkota vinir, jembatan dan
dental implant(Van Noort, 2002). Ceramic terdiri atas unsur nonmetal dan unsur anorganikdimana dalam pembuatannya, memerlukan pemanasan (Craig et. al., 2000).
Ceramic memiliki kekurangan yaitu mudah terjadi cracking karena ceramic bersifatbrittle, oleh sebab itu untuk mengatasi crackingpada ceramic dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu penguatan dengan sistem alumina dan zirkonia serta PFM (Porcelain Fuse To Metal).
Makalah ini membahas bagaimana cara mengatasi crackingpada ceramic.
Istilah ceramic mengacu pada setiap produk yang pada dasarnya terbuat dari nonmetallic
inorganic material yang biasanya diproses dengan pembakaran pada suhu yang tinggi untuk
mencapai sifat yang diinginkan. Sedangkan istilah yang lebih khusus yaitu porcelain lebih
mengacu pada bahan yang lebih spesifik yaitu dengan mencampurkaolin, quartz, danfeldspar,
dilanjutkan dengan proses pembakaran pada suhu tinggi. Dental ceramic yang digunakan untuk
restorasi ceramic-metal memiliki bahan yang juga berasal dari bahan-bahan tersebut dan biasa
disebut dengan dental porcelain.
Dental ceramic pertama kali digunakan dalam praktek kedokteran gigi pada akhir tahun
1700-an. Sedangkan jaket porcelain ditemukan pada awal 1900-an, yang terbuat dari feldspatik
atau aluminium porcelain yang kemudian dibakar diatas sebuah aluminium foil tipis, ini
diperkirakan sebagai awal dari teknologi ceramic-crown. Kekuatan yang tidak begitu memadai
mengakibatkan jaket porcelain hanya digunakan pada gigi anterior.
(Powers and Sakaguchi, 2003)
1.1. Sifat Ceramic
Ceramic memiliki sifat-sifat seperti di bawah ini :
1. sifat mekanis
sifat mekanis berhubungan dengan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang
diberikan pada saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya. Adapun sifat
mekanis dari ceramic adalah
a. strength
-
8/6/2019 Dental Ceramic
2/5
strength adalah stress maksimum yang dapat dikeluarkan benda pada saat benda
itu patah atau rusak total, biasa juga disebut Ultimate strength. Bila benda tersebut
memberikan stress sebelum putus oleh karena suatu tension disebut sebagai
Ultimate Tensile Strength, sedangkan bila memberikan stress sebelum hancur di
bawah tekanan disebut sebagai Ultimate Compressive Strength.
b. shrinkage
penyebab shrinkage selama pembakaran adalah adanya hambatan pada saat
kondensasi. Makin sedikit air yang tinggal sewaktu pembakaran dimulai, maka
akan sedikit terjadi shrinkage. Selama proses pembakaran ceramic gigi akan
mengalami penyusutan sebanyak 30%-40% dari volume awal. Oleh karena itu,
mahkota ceramic harus dibuat lebih besar dari ukuran sebelum pembakaran.
c. hardness
hardness atau kekerasan bahan ceramic dapat diartikan sebagai suatu karekteristik
yang dihubungkan dengan kemampuan bahan tersebut untuk bertahan terhadap
penetrasi pada permukaan yang dapat menyebabkan retak atau fraktur serta abrasi
akibat aliran yang plastis.
2. sifat fisis
sifat fisis ceramic merupakan sifat yang berhubungan dengan sifat-sifat material yang ada
dalam ceramic tersebut. Berikut ini merupakan sifat fisis dari keramik, yaitu :
a. thermal ekspansi
thermal ekspansi merupakan kemampuan suatu bahan untuk ekspansi atau
memuai bila dipanaskan atau menyusut bila bila didinginkan.
b. warna
translusensi merupakan karakteristik penting pada ceramic gigi. Keopakan
translusensi pada bagian email dan dentin dari keramik gigi adalah berbeda.
Ceramic gigi yang opak memiliki translusensi yang sangat rendah sehingga dapat
menutupi koping logam. Ukuran translusensi bagian dentin dari ceramic gigi
berkisar antara 18%-38%. Bagian email dari ceramic gigi memiliki ukuran
translusensi palin tinggi , berkisar antara 45%-50%.
3. sifat biologis
a. biokompatibilitas
-
8/6/2019 Dental Ceramic
3/5
biokompatibilitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bahan dapat bertahan
terhadap korosi, perubahan selama pemakaian serta tidak menimbulkan reaksi
penolakan terhadap jaringan tubuh. Tidak ditemukan bahwa reaksi gigi dapat
menyebabkan reaksi, kecuali untuk pemakaian pada dentin dan restorasi yang
terlibat. Ceramic gigi dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan
temperatur mulut, tidak larut dalam saliva, dan tidak mengiritasi jaringan mulut.
(Loe, 1992)
1.2. Indikasi Ceramic
1. Pada gigi anterior yang sudah hancur, patah, diskolorisasi, ataupun malposisi.
2. Pada keadaan oklusi yang tidak baik, ceramic sebenarnya dapat digunakan untuk
memperbaiki gigi posterior tetapi tidak dapat untuk jangka waktu yang lama, melihat dari
sifat-sifat bahan itu sendiri.
(Schmidseder, 2000)
1.3. KontraindikasiCeramic1. Preparasi yang terlalu conical(mengerucut).
2. Ketebalan porcelain pada bagian lingual yang tidak mencukupi (
-
8/6/2019 Dental Ceramic
4/5
3.Tahan terhadap serangan kimia.
4. Biokompatibilitas yang baik dimana tidak menunjukkan efek
yang membahayakan pada rongga mulut.
5. Keramik gigi dapat beradaptasi dengan baik terhadap
temperatur rongga mulut dan tidak larut terhadap saliva.
6. Mempunyai permukaan yang lebih mengkilap.
7. Keramik gigi mempunyai termal konduktifitas yang rendah
sehingga keramik gigi merupakan isolator yang baik dimana
sensitivitas terhadap perubahan emperatur dalam jangka waktu
panjang tidak terjadi.
8.Merupakan satu-satunya jenis gigi tiruan yang dapat
di-rebasing (penggantian semua basis protesa akrilik)
(Leinfelder, 2000)
Ceramic memiliki estetika dan biokompatibilitas yang baik, ceramic banyak digunakan
sebagai inlay gigi restoratif, mahkota, dan jembatan (Li, et. al., 2006). Ceramic memiliki daya
tahan yang baik terhadap pengaruh kimia karena komposisi dan strukturnya, selain itu ceramic
juga memiliki daya tahan terhadap pengaruh panas (Nicholson, 2002). Kekurangan ceramic
adalah mudah terjadi cracking karena ceramic bersifat brittle.
1.5. Kekurangan Ceramic
1. Tensile strength rendah sehingga menyebabkan kerapuhan, retak, dan bunyi kliking
yang berbunyi sewaktu gigi berkontak dengan gigi antagonisnya
-
8/6/2019 Dental Ceramic
5/5
2. Adaptasi margin kurang baik
3. Harga relative mahal
4. Minimal diselesaikan dalam dua kali kunjungan kecuali dengan metode CAD-CAM(Leinfelder, 2000).(Dna)