departemen matematika fakultas matematika dan …
TRANSCRIPT
OPTIMASI PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS KOTA MEDAN
MENGGUNAKAN GRAF DAN METODE WEBSTER
SKRIPSI
CAHYANI ULFAH
140803084
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OPTIMASI PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS KOTA MEDAN
MENGGUNAKAN GRAF DAN METODE WEBSTER
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar
Sarjana Sains
CAHYANI ULFAH
140803084
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN ORISINALITAS
OPTIMASI PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS KOTA MEDAN
MENGGUNAKAN GRAF DAN METODE WEBSTER
SKRIPSI
Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Oktober 2018
Cahyani Ulfah
140803084
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : Optimasi Pengaturan Lampu Lalu Lintas Kota
Medan Menggunakan Graf dan Metode
Webster
Kategori : Skripsi
Nama : Cahyani Ulfah
Nomor Induk Mahasiswa : 140803084
Program Studi : Sarjana Matematika
Fakultas : MIPA-Universitas Sumatera Utara
Disetujui di
Medan, Oktober 2018
Ketua Program Studi Matematika, Pembimbing,
Dr. Suyanto, M.Kom Dr. Suyanto, M.Kom
NIP. 19590813 198601 1 002 NIP. 19590813 198601 1 002
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
OPTIMASI PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS KOTA MEDAN
MENGGUNAKAN GRAF DAN METODE WEBSTER
ABSTRAK
Kemacetan merupakan salah satu masalah lalu lintas yang selalu berjuang di kota
besar. Banyak ditemui di persimpangan dengan lampu lalu lintas yang memiliki
durasi lampu hijau yang singkat dan lampu merah yang lama. Misalnya pada
persimpangan Jalan Iskandar Muda. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui keoptimalan waktu lampu lalu lintas di persimpangan jalan Iskandar
Muda dengan menggunakan teori graf dan metode Webster. Penggunaan graf
untuk mengetahui fase lampu lalu lintas menggunakan graf berarah dan graf
berbobot. Sedangkan pada metode Webster digunakan untuk mengoptimalkan
waktu siklus lalu lintas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh
sebanyak 3 fasa lalu lintas yang akan di optimalkan yaitu jalan Jamin Ginting (RS
Siti Hajar), jalan K.H. Wahid Hasyim, dan jalan Iskandar Muda dengan
pengurangan waktu siklus optimum sebesar 8%, sehingga hasil dari metode
Webster cukup efektif dengan keadaan volume kendaraan di persimpangan
Iskandar Muda karena terjadinya penambahan waktu hijau pada kaki simpang
yang bervolume tinggi.
Kata Kunci : Graf berarah, Graf berbobot, Metode Webster, Waktu siklus
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iii
OPTIMIZATION OF TRAFFIC LIGHT CONTROL AT MEDAN CITY
USING GRAPH AND WEBSTER METHOD
ABSTRACT
Congestion is one of the traffic problems that always struggle in a big city. Many
are found at intersections with traffic lights that have a short duration of green
lights and old red lights. For example at the intersection of Iskandar Muda street.
The purpose of this study is to find out the optimal time of the traffic lights at the
intersection of Iskandar Muda street by using graph theory and Webster methods.
The use of graphs to determine the phase of traffic lights using directed graphs
and weighted graphs. Whereas the Webster method is used to optimize the traffic
cycle time. Based on the research conducted, there were 3 traffic phases that will
be optimized, namely Jamin Ginting (Siti Hajar Hospital), K.H. Wahid Hasyim,
and the Iskandar Muda road with a reduction in the optimum cycle time of 8%, so
that the result of Webster's method is quite effective with the vehicle volume
condition at the Iskandar Muda intersection due to the addition of green time at
the high-volume intersection.
Keywords : Directed graph, Weighted graph, Webster method, Cycle time
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
iv
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “Optimasi Pengaturan
Lampu Lalu Lintas Kota Medan Menggunakan Graf dan Metode Webster”.
Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah memberikan contoh teladan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat
manusia.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu
penulis. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. Suyanto, M.Kom selaku dosen pembimbing yang senantiasa
membantu dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Dr. Esther Sorta M. Nababan, M.Sc dan Bapak Dr. Sawaluddin, M.IT
selaku dosen pembanding yang memberikan kritik dan saran yang
membangun dalam menyelesaikan skripsi penulis.
3. Bapak Dr. Kerista Sebayang, M.S selaku Dekan FMIPA serta seluruh Staf
pegawai di Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam USU.
4. Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku
Ketua dan Sekretaris jurusan Matematika serta seluruh Bapak dan Ibu dosen
yang telah mendidik penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam USU.
5. Yang teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, ayahanda Syahidin Rambe,
Ibunda Rosmawati serta saudara-saudara penulis Adiwidya Syahputra Rambe,
Bobi Akbar Rambe, dan Dika Anggi Rambe yang selalu memberikan
dukungan berupa do’a, materi, serta motivasi kepada penulis.
6. Yang tak terlupakan seluruh rekan-rekan kuliah Matematika stambuk 2014,
adik-adik stambuk 2015, 2016, 2017 dan Organisasi IMKUBIK, terkhusus
kepada Chindy Khairani, Cik Adzilla Asri, Dieka Destawandi, Faisal
Muhammad, Fitan Holong Nainggolan, Halimatussa’diyah BB, Maisria Yela,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
v
dan Rifky Gilang Pratama yang berjuang bersama-sama dan memberikan
dukungan kepada penulis. Dan semoga Allah SWT memberikan balasan yang
tak terhingga. Amin.
Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan skripsi.
Medan, Oktober 2018
Cahyani Ulfah
140803084
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vi
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN SKRIPSI i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu 4
2.2 Gambaran Umum Persimpangan Lalu Lintas 4
2.2.1 Persimpangan Jalan 4
2.2.2 Jenis-Jenis Persimpangan 4
2.2.3 Alih Gerak (Manuver) Lalu Lintas Pada
Persimpangan
5
2.2.4 Dasar Operasional Sinyal Lampu Lalu
Lintas
7
2.2.5 Pengendalian Persimpangan Dengan
APILL
8
2.2.6 Karakteristik Volume Lalu Lintas 8
2.3 Graf 9
2.3.1 Definisi Graf 9
2.3.2 Jenis-Jenis Graf 10
2.3.3 Terminologi Dasar Graf 13
2.4 Hubungan Kompatibilitas Pada Arus Lalu Lintas
Terhadap Graf
14
2.5 Metode Webster 15
2.5.1 Waktu Siklus Optimum dan Waktu Hijau
Efektif Untuk Persimpangan
18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
vii
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pengumpulan Data 20
3.3 Pengolahan Data 21
BAB 4 PENERAPAN DAN HASIL
4.1 Penerapan 22
4.1.1 Pengumpulan Data 22
4.1.1.1 Data Geometri 22
4.1.1.2 Data Siklus Lampu Lalu Lintas 23
4.1.1.3 Volume Lalu Lintas 23
4.1.2 Pengolahan Data 26
4.1.2.1 Sistem Arus Lalu Lintas 26
4.1.2.2 Pengoptimalan Waktu Siklus
Lampu Lalu Lintas
31
4.2 Hasil Penelitian 35
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 38
5.2 Saran 38
DAFTAR PUSTAKA 39
LAMPIRAN 40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
viii
DAFTAR TABEL
Nomor
Tabel Judul Halaman
2.1 Arus jenuh untuk lebar pendekat < 5,5 m 17
2.2 Smp untuk persimpangan bersinyal 18
4.1 Siklus lampu lalu lintas selama satu putaran 23
4.2 Volume lalu lintas pada pagi hari 24
4.3 Volume lalu lintas pada siang hari 24
4.4 Volume lalu lintas pada sore hari 25
4.5 Arus yang kompatibel dan yang tidak kompatibel 28
4.6 Volume lalu lintas pada Jalan Jamin Ginting 31
4.7 Volume lalu lintas pada Jalan K.H. Wahid Hasyim 32
4.8 Volume lalu lintas pada Jalan Iskandar Muda 32
4.9 Volume lalu lintas pada Jalan Kapten Patimura 33
4.10 Perbandingan waktu lalu lintas pada kondisi sekarang dan
metode Webster di persimpangan Jalan Iskandar Muda
36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Gambar Judul Halaman
2.1 Arus memisah (Diverging) 5
2.2 Arus menggabung (Merging) 6
2.3 Arus menyilang (Weaving) 6
2.4 Arus memotong (Crossing) 7
2.5 Graf 10
2.6 Graf sederhana 10
2.7 Graf ganda 11
2.8 Graf semu 11
2.9 Graf tak-berarah 12
2.10 (a) Graf berarah dan (b) graf ganda berarah 12
2.11 Graf berhingga 13
2.12 Graf tak berhingga 13
2.13 Graf berbobot 14
2.14 Contoh skema persimpangan jalan (3 simpang) 15
2.15 Bentuk graf arus lalu lintas pada gambar 2.14 15
4.1 Peta pada persimpangan Jalan Iskandar Muda 22
4.2 Sistem arus lalu lintas persimpangan Jalan Iskandar Muda 26
4.3 Bentuk graf yang kompatibel pada arus lalu lintas di
persimpangan Jalan Iskandar Muda
28
4.4 Penyederhanaan graf 29
4.5 Graf berarah berbobot 30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
x
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Lampiran Judul Halaman
1. Data volume kendaraan 40
2. Foto lokasi persimpangan 54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemacetan merupakan salah satu masalah lalu lintas yang selalu dihadapi di kota-
kota besar. Kemacetan sudah menjadi bagian dari ciri khas suatu kawasan pusat
perkotaan tertentu dikarenakan waktu terjadinya yang rutin. Terjadinya kemacetan
adalah sebagai akibat dari ketidakseimbangan jaringan lalu lintas yang ada, yaitu
adanya penumpukan kendaraan yang menyebabkan kepadatan lalu lintas pada
suatu jaringan jalan tertentu menjadi tinggi sehingga arus lalu lintas menjadi
tersendat bahkan terhenti. Titik kemacetan yang umum ditemukan adalah
permasalahan kemacetan yang terjadi pada persimpangan.
Pengaturan arus lalu lintas pada persimpangan pada dasarnya dimaksudkan
untuk bagaimana pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok
pergerakan kendaraan dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak saling
mengganggu antar arus yang ada. Masalah pengaturan lampu lalu lintas berkaitan
dengan pengaturan waktu siklus lampu merah dan lampu hijau. Banyak ditemui
pada persimpangan jalan dengan lampu lalu lintas yang memiliki durasi lampu
hijau yang singkat dan lampu merah yang lama. Misalnya pada Persimpangan
Jalan Iskandar Muda.
Pada persimpangan tersebut merupakan salah satu persimpangan yang banyak
dilewati kendaraan. Hal ini dikarenakan Persimpangan Jalan Iskandar Muda
merupakan salah satu akses jalan untuk pergi ke sekolah, rumah sakit, swalayan,
kampus, perumahan masyarakat atau tempat bekerja. Oleh karena itu, perlu
adanya pengaturan lampu lalu lintas yang baik, karena di Persimpangan Iskandar
Muda sering terjadi kemacetan yang terkadang disebabkan kendaraan yang
berjalan semaunya. Meskipun terkadang ada aparat kepolisian atau pegawai Dinas
Perhubungan Kota Medan yang mengatur lalu lintas di Persimpangan Iskandar
Muda yang menertibkan lalu lintas.
Lalu lintas didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu
lintas jalan. Sedangkan lampu lalu lintas (traffic light) yaitu lampu yang
mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
penyeberangan pejalan kaki (zebra cross) dan tempat arus lalu lintas lainnya.
Lampu ini menandakan waktu kendaraan harus berjalan dan berhenti secara
bergantian dari berbagai arah (Undang-undang No 22 tahun 2009).
Lalu lintas merupakan perangkat penting dalam mengendalikan persimpangan
untuk mengurangi kemacetan. Tujuan lalu lintas yaitu sebagai visualisasi objek-
objek agar lebih mudah dimengerti sebagai model antrian yang dapat menentukan
optimasi waktu penyalaan lampu lalu lintas dan meminimalkan waktu tunggu.
Akan tetapi, terdapat permasalahan yang harus dihadapi, yaitu penentuan
parameter waktu dan pengaturan pergiliran yang kurang sesuai dengan volume
dan karakteristik kedatangan kendaraan.
Pada permasalahan waktu lampu lalu lintas akan diselesaikan menggunakan
teori graf dan metode Webster. Penyelesaian masalah dalam mengoptimalkan
waktu lampu lalu lintas dapat ditinjau dalam perspektif graf, yaitu dengan
mempresentasikan persimpangan dalam bentuk graf. Pada graf akan dikatakan
kompatibel terhadap arus lalu lintas, dimana simpul mewakili arus lalu lintas dan
sisinya menghubungkan pasangan simpul yang arusnya kompatibel atau arus yang
dapat bergerak pada waktu bersamaan tanpa saling membahayakan. Hal ini akan
menghasilkan arus-arus yang dapat berjalan secara bersamaan. Selain itu metode
Webster akan menghasilkan nilai output berupa lamanya waktu-nyala dari lampu
hijau berdasarkan kepadatan volume kendaraan di setiap persimpangan. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi Dinas Perhubungan Kota
Medan dalam rangka mempercepat masa tunggu ketika lampu merah menyala.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis akan mengangkat judul “Optimasi
Pnegaturan Lampu Lalu Lintas Kota Medan Menggunakan Graf dan
Metode Webster”.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana mengoptimalkan waktu
lampu lalu lintas pada persimpangan jalan dengan menggunakan teori graf dan
metode Webster.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
1.3 Batasan Masalah
Pada penelitian ini akan diberikan batasan masalah agar tidak meluas maka :
1. Pengamatan durasi waktu lampu lalu lintas dilakukan pada tiap kaki
simpang.
2. Waktu pengamatan dilakukan selama satu minggu dengan rentang waktu
pukul 07.00-08.00 WIB, pukul 12.00-13.00 WIB, pukul 16.00-17.00 WIB.
3. Persimpangan yang akan diteliti merupakan persimpangan simpang empat
yang berada di Jalan Iskandar Muda.
4. Data yang diamati pada tiap ruas jalan berupa sepeda motor, becak,
sepeda, mobil, bus, truk. Sedangkan untuk pejalan kaki dan penyebrang
jalan diabaikan.
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengoptimalkan waktu lampu lalu lintas pada persimpangan jalan dengan
menggunakan teori graf dan metode Webster.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah:
1. Membantu dalam mengoptimalkan sistem pengaturan lampu lalu lintas
dengan harapan dapat mengurangi tingkat kemacetan arus lalu lintas di
persimpangan jalan.
2. Menambah referensi yang berkaitan dalam menyelesaikan masalah
pengoptimalan durasi waktu lampu lalu lintas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Beberapa dari kalangan akademik telah melakukan riset untuk mencari solusi
optimal pada permasalahan lampu lalu lintas. Seperti yang dilakukan oleh Baruah,
A. K. & Baruah, N. (2012), dengan judul penelitian “Clique Matrix of a Graph in
Traffic Control Problems”. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari masalah
pengendalian lalu lintas pada persimpangan yang ditandai dan menunjukkan
bahwa matriks Clique dapat digunakan untuk memberikan solusi optimal dari
masalah kontrol pada persimpangan yang lebih besar.
Selain itu juga Hardianti, R. D. (2013), melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan Graf Kompatibel Pada Penentuan Waktu Tunggu Total Optimal
Lampu Lalu Lintas di Persimpangan Jalan”. Pada penelitian tersebut
menggunakan graf kompatibel untuk mengoptimalkan waktu tunggu total dengan
pengaturan yang sudah diterapkan. Dalam perhitungan waktu tunggu optimal
tersebut yang dilihat hanya dari satu variabel yaitu waktu.
2.2 Gambaran Umum Persimpangan Lalu Lintas
2.2.1 Persimpangan Jalan
Persimpangan jalan merupakan simpul transportasi yang terbentuk dari beberapa
pendekat di mana arus kendaraan dari beberapa pendekat tersebut bertemu dan
memencar meninggalkan persimpangan (Hobss, 1995).
Bentuk simpang dapat dibagi menjadi tiga sebagai berikut:
1. Simpang berbentuk bundaran.
2. Simpang berbentuk T.
3. Simpang berbentuk 4 lengan (Soedirdjo, 2002).
2.2.2 Jenis-Jenis Persimpangan
Jenis simpang berdasarkan cara pengaturannya dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
1. Simpang tak bersinyal (unsignalized intersection), yaitu simpang yang
tidak memakai sinyal lalu lintas. Pada simpang ini pemakai jalan harus
memutuskan apakah mereka cukup aman untuk melewati simpang atau
harus berhenti dahulu sebelum melewati simpang tersebut.
2. Simpang bersinyal (signalized intersec-tion), yaitu pemakai jalan dapat
melewati simpang sesuai dengan pengoperasian sinyal lalu lintas. Jadi
pemakai jalan hanya boleh lewat pada saat sinyal lalu lintas menunjukkan
warna hijau pada lengan simpangnya (Julianto, 2012).
2.2.3 Alih Gerak (Manuver) Lalu Lintas Pada Persimpangan
Pergerakan arus lalu lintas pada persimpangan juga membentuk suatu manuver
yang menyebabkan sering terjadi konflik dan tabrakan kendaraan. Pada dasarnya
manuver dari kendaraan dapat dibagi atas 4 jenis yaitu:
1. Memisah (Diverging)
Merupakan peristiwa memisahnya kendaraan dari suatu arus yang sama ke
jalur yang lain.
Gambar 2.1 Arus memisah (Diverging)
2. Menggabung (Merging)
Merupakan peristiwa menggabungnya arah kendaraan melaju dari satu
jalur ke jalur yang lain.
Kanan Kiri Mutual Multiple
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
Gambar 2.2 Arus menggabung (Merging)
3. Menyilang (Weaving)
Menyilang adalah pertemuan dua arus lalu lintas atau lebih yang berjalan
menurut arah yang sama sepanjang suatu lintasan di jalan tanpa bantuan
rambu lalu lintas.
Gambar 2.3 Arus menyilang (Weaving)
4. Berpotongan (Crossing)
Merupakan peristiwa perpotongan antara arus kendaraan dari satu jalur ke
jalur yang lain pada persimpangan dimana keadaan yang demikian akan
menimbulkan titik konflik pada persimpangan.
Kanan Kiri Mutual Multiple
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
Gambar 2.4 Arus memotong (Crossing)
2.2.4 Dasar Operasional Sinyal Lalu lintas
Untuk dapat memahami cara pengaturan lampu lalu lintas waktu tetap, perlu
dijelaskan pengertian beberapa istilah yang dipakai. Istilah berikut umumnya
digunakan untuk menjelaskan operasional sinyal lalu lintas:
a. Siklus merupakan satu urutan lengkap dari tampilan sinyal.
b. Panjang siklus (Cycle Length) adalah waktu total dari sinyal untuk
menyelesaikan satu siklus, diberi simbol C (detik).
c. Fase (Phase) adalah bagian dari siklus yang dialokasikan bagi setiap
kombinasi pergerakan lalu lintas yang mendapat hak jalan bersamaan
selama satu interval atau lebih.
d. Interval adalah perioda waktu selama indikasi sinyal tetap.
e. Waktu hijau efektif (g) adalah perioda waktu hijau yang secara praktis
dimanfaatkan oleh pergerakan pada fase yang bersangkutan. Besarnya
durasi waktu hijau efektif adalah waktu hijau aktual ditambah waktu
keuntungan akhir dikurangi waktu hilang awal, diberi dengan simbol
untuk fase i (detik).
f. Waktu hijau aktual (G) adalah durasi waktu hijau yang terpasang pada
lampu sinyal maupun pengendali (controller).
g. Waktu antar hijau (I) adalah waktu antara berakhirnya hijau suatu fase
dengan berawalnya hijau fase berikutnya. Panjang waktu antar hijau
diperoleh dari waktu pengosongan dan masuk dari arus lalu lintas yang
konflik dengan mengacu pada titik konflik. Kegunaan dari waktu antar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
hijau adalah untuk menjamin agar kendaraan terkahir suatu fase melewati
titik konflik kritis sebelum kendaraan pertama fase berikutnya melewati
titik yang sama.
h. Rasio hijau merupakan perbandingan antara waktu hijau efektif dan
panjang siklus, diberi simbol, ⁄ untuk fase i.
i. Merah efektif merupakan waktu selama suatu pergerakan atau sekelompok
pergerakan secara efektif tidak diijinkan bergerak, di hitung sebagai
panjang siklus dikurangi waktu hijau efektik untuk fase i, diberi simbol
(detik).
j. Lost Time adalah waktu yang hilang dalam suatu fase karena
keterlambatan start kendaraan dan berakhirnya tingkat pelepasan
kendaraan yang terjadi selama waktu kuning (Soedirdjo, 2002).
2.2.5 Pengendalian Persimpangan Dengan APILL
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) adalah suatu perangkat peralatan teknis
yang menggunakan isyarat lampu untuk mengatur lalu lintas di persimpangan atau
pada ruas. Fungsi utama lampu pengatur lalu lintas adalah mengurangi konflik-
konflik yang terjadi pada persimpangan dengan menghentikan beberapa
pergerakan arus kendaraan dan pada saat bersamaan memberikan kesempatan bagi
arus kendaraan lain untuk bergerak.
Ada dua jenis sistem utama dalam pengoperasian sinyal lalu lintas yaitu
sistem sinyal fixed-time dan traffic responsive. Sistem sinyal fixed-time
merupakan sistem operasi sinyal yang menggunakan waktu siklus tetap,
modifikasi dari waktu siklus tetap ini dapat diatur untuk periode waktu tertentu
seperti untuk simulasi harian, mingguan atau jam sibuk dari jam tidak sibuk.
Sedangkan sistem sinyal traffic responsive merupakan sistem operasi sinyal yang
menggunakan pengaturan waktu siklus yang dapat berubah-ubah sesuai kondisi
arus lalu lintas yang ada (Julianto, 2012).
2.2.6 Karakteristik Volume Lalu Lintas
Volume adalah sebuah peubah (variabel) yang paling penting pada teknik lalu
lintas. Pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang berhubungan dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
jumlah gerakan per satuan waktu pada lokasi tertentu. Jumlah gerakan yang
dihitung dapat meliputi hanya tiap macam moda lalu lintas saja, seperti pejalan
kaki, mobil, bis, atau mobil barang, atau kelompok-kelompok campuran moda..
Hal yang penting dalam perancangan jalan dan pengendalian lalu lintas adalah
volume pada jam puncak, yang biasanya 8-10 % dari arus harian total. Hal yang
sangat menonjol pada area-area kota ialah adanya dua jam puncak yang dominan
pada pola-pola hari kerja. Dua jam puncak tersebut adalah jam puncak pagi dan
jam puncak sore, dengan jam puncak sore biasanya lebih menonjol. Pada variasi
mingguan, arus lalu lintas untuk hari-hari kerja, Senin sampai Jumat tetap agak
konstan, tetapi arus pada akhir pekan (Sabut dan Minggu) lebih berubah-ubah
tergantung pada musim dan cuaca. Sedangkan variasi musiman, volume-volume
pada umumnya di atas rata-rata pada bulan-bulan musim panas yang lebih nyaman
untuk berkendaraan, tetapi ini lebih menonjol di desa dibandingkan pada area-area
kota (Hobss, 1995).
2.3 Graf
2.3.1 Definisi Graf
Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G =
(V, E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul
(vertices atau node) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang
menghubungkan sepasang simpul (Munir, 2012).
Dari definisi diatas menyatakan bahwa V tidak boleh kosong, sedangkan E
boleh kosong. Jadi, sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu buah
pun, tetapi simpulnya harus ada, minimal satu. Graf yang hanya mempunyai satu
buah simpul tanpa sebuah sisi pun dinamakan graf trivial. Secara geometri graf
digambarkan sebagai sekumpulan noktah (simpul) yang dihubungkan dengan
sekumpulan garis (sisi). Pada gambar 2.5 merupakan contoh gambar dari graf.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
Gambar 2.5 Graf
2.3.2 Jenis-Jenis Graf
Graf dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori bergantung pada sudut
pandang pengelompokannya.
1. Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka secara
umum graf dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
a) Graf Sederhana (Simple Graph)
Graf sederhana G = (V, E) terdiri dari himpunan tidak kosong simpul-
simpul dan E adalah himpunan pasangan tak terurut yang berbeda disebut
dengan sisi. Sehingga dapat dikatakan bahwa graf sederhana tidak
mengandung gelang atau sisi ganda. Pada graf sederhana, sisi adalah
pasangan tak-terurut sehingga menuliskan sisi (u,v) sama saja dengan (v,u)
(Munir, 2012). Pada gambar 2.6 merupakan contoh dari graf sederhana.
Gambar 2.6 Graf sederhana
𝑣2
𝑣1
𝑣3
𝑣4
𝑣2
𝑣1
𝑣3
𝑣4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
𝑒7 𝑒5 𝑒6
𝑒2 𝑒3
𝑒4 𝑒1
𝑣1
𝑣3
𝑣4
𝑣2
b) Graf Tak-Sederhana (Unsimple Graph)
Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graf tak
sederhana (unsimple graph). Ada dua macam graf tak sederhana, yaitu:
(i) Graf Ganda
Graf ganda G = (V,E) terdiri dari himpunan tidak kosong simpul-
simpul dan E adalah himpunan ganda yang mengandung sisi ganda
atau juga dapat dikatakan graf yang mengandung sisi ganda. Pada
gambar 2.7 merupakan contoh dari graf ganda (Munir, 2012).
Gambar 2.7 Graf ganda
(ii) Graf Semu
Graf semu adalah graf yang mengandung gelang (loop). Graf semu
lebih umum dari graf ganda, karena sisi pada graf semu dapat
terhubung ke dirinya sendiri. Pada gambar 2.8 merupakan contoh graf
semu (Munir, 2012).
Gambar 2.8 Graf semu
𝑣1
𝑣4
𝑣2
𝑣3
𝑒7 𝑒5 𝑒6
𝑒2 𝑒3
𝑒4 𝑒1
𝑒4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
𝑣1
𝑣3
𝑣4
𝑣2
2. Berdasarkan orientasi arah pada sisi graf, maka secara umum graf dibedakan
mejadi dua yaitu:
a) Graf tak-berarah (Undirected graph)
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut dengan graf tak
berarah. Pada graf tak berarah, urutan pasangan simpul yang dihubungkan
oleh sisi tidak diperlihatkan. Jadi, (u,v) = (v,u) adalah sisi yang sama. Pada
gambar 2.9 merupakan contoh graf tak-berarah.
Gambar 2.9 Graf tak-berarah
b) Graf berarah (digraph)
Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf
berarah. Pada graf berarah, (u,v) menyatakan dua buah busur yang
berbeda, dengan kata lain (u,v) (v,u). Untuk busur (u,v), simpul u
dinamakan simpul asal (initial vertex) dan simpul v dinamakan simpul
terminal (terminal vertex). Pada graf berarah, gelang diperbolehkan, tetapi
sisi ganda tidak. Sehingga definisi graf dapat diperluas mencakup graf-
ganda berarah. Pada graf-ganda berarah, gelang dan sisi ganda
diperbolehkan ada. Pada gambar 2.10 (a) merupakan contoh graf berarah
dan (b) graf ganda berarah.
(a) (b)
Gambar 2.10 (a) graf berarah dan (b) graf ganda berarah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
3. Berdasarkan jumlah simpul pada suatu graf, maka secara umum graf dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
a) Graf Berhingga
Graf berhingga adalah graf yang jumlah simpulnya n, berhingga. Pada
gambar 2.11 merupakan contoh dari graf berhingga.
Gambar 2.11 Graf berhingga
b) Graf Tak-berhingga
Graf yang jumlah simpulnya n, tidak berhingga banyaknya disebut graf tak
berhingga. Pada gambar 2.12 merupakan contoh graf tak berhingga.
Gambar 2.12 Graf tak berhingga
2.3.3 Terminologi Dasar Graf
1. Graf Berbobot
Definisi 1 :
Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot).
Pada gambar 2.13 merupakan graf yang memiliki bobot.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14
Gambar 2.13 Graf berbobot
2.4 Hubungan Kompatibilitas Pada Arus Lalu Lintas Terhadap Graf
Kompatibilitas jika diartikan adalah sejauh mana suatu kinerja dianggap
kompatibel (sesuai) dengan sistem yang mempunyai nilai, pengalaman, dan
kebutuhan, tanpa mengubah apa pun dari sistem konsumen yang sudah ada. Arus
lalu lintas dapat disebut kompatibel jika kedua arus tersebut tidak akan
menghasilkan perselisihan yang disebabkan oleh kendaraan (Hosseini & Orooji,
2009). Sedangkan secara umum graf merupakan himpunan dari objek-objek yang
dinamakan titik dihubungkan oleh penghubung yang dinamakan sisi. Sehingga
pada permasalahan lalu lintas, relasi kompatibilitas pada arus lalu lintas dapat di
kerjakan dengan menggunakan teori graf. Pada graf nantinya bagian simpul
merupakan arus lalu lintas dan sisinya menghubungkan pasangan simpul yang
arusnya kompatibel (sesuai).
Pada proses perubahan bentuk arus lalu lintas di persimpangan ke dalam
bentuk graf, dicari terlebih dahulu dua buah arus lalu lintas yang kompatibel
(kedua arus dapat berjalan bersamaan dengan aman atau tidak menyebabkan
konflik). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 2.14 untuk contoh arus lalu
lintas pada simpang 3 berikut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15
Gambar 2.14 Contoh skema persimpangan jalan (3 simpang)
Pada gambar 2.14, diketahui arus lalu lintas yang kompatibel. Beberapa contoh
arus lalu lintas yang kompatibel yaitu arus kendaraan a kompatibel dengan arus
kendaraan b dan f, sedangkan arus kendaraan b kompatibel dengan arus kendaraan
a, c, d, dan f. Arus lalu lintas yang kompatibel dari gambar 2.14 dapat ditunjukkan
dalam graf, yang simpulnya mewakili arus lalu lintas dan sisinya menghubungkan
pasangan simpul yang arusnya kompatibel. Graf dari arus lalu lintas persimpangan
jalan diatas dapat dilihat pada gambar 2.15 berikut.
Gambar 2.15 Bentuk graf arus lalu lintas pada gambar 2.14
Untuk simpul a dan b menunjukkan arus lalu lintas di jalur 1, simpul c dan d
menunjukkan arus lalu lintas di jalur 2, dan simpul e dan f menunjukkan arus lalu
lintas di jalur 3.
2.5 Metode Webster
Metode Webster adalah metode yang digunakan untuk menentukan waktu
penyalaan lampu lalu lintas yang telah dikembangkan oleh F.V.Webster. Metode
= Arus lalu lintas
Jalur 2
Ja
lur
1
Ja
lur
3
c
d
b a
e
f
Keterangan :
b
c
e
d
a f
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
16
ini dikembangkan di Road Research Laboratory (RRL), Inggris pada awal tahun
1960-an dan merupakan metode pertama untuk menganalisis kinerja
persimpangan bersinyal. Tujuan dari penelitian yang dilakukan Webster ini adalah
untuk menghasilkan waktu siklus yang optimum di semua persimpangan (Anisa,
2015).
Webster menggunakan pengamatan lapangan yang eksentip dan simulasi
komputer untuk menghasilkan produser yang sangat baik dalam mendesain lampu
lalu lintas. Asumsi dasar dalam pekerjaan webster adalah bahwa kedatangan
kendaraan secara acak. Webster mengembangkan persamaan klasik untuk
menghitung penundaan rata-rata perkendaraan ketika mendekati persimpangan,
dan juga menurunkan sebuah persamaan untuk memperoleh waktu siklus
optimum yang menghasilkan penundaan kendaraan minimum.
Kelebihan dari metode webster yaitu penggunaan dari metode ini sangat
mudah dalam pengerjaannya. Selain itu pada metode ini untuk volume kendaraan
yang tinggi akan terjadi penambahan pada lampu hijau. Tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa metode ini juga memiliki kekurangan yaitu pada penentuan
waktu siklus akan selalu berubah-ubah dikarenakan pada metode ini diasumsikan
dengan kedatangan kendaraan secara acak. Sehingga pada lalu lintas lebih efektif
jika pengoperasian sinyal lalu lintas menggunakan sinyal traffic responsive yang
merupakan sistem operasi sinyal yang menggunakan pengaturan waktu siklus
yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi lalu lintas.
Webster menggunakan terminologi yang membutuhkan beberapa faktor dasar
untuk menentukan perhitungan yang menggunakan metode webster. Faktor yang
dibutuhkan untuk perhitungan menggunakan metode Webster sebagai berikut:
1) Arus jenuh (s)
Arus jenuh adalah besarnya tingkat aru lalu lintas maksimum yang dapat
dilewatkan selama waktu hijau. Sebuah studi tentang bergeraknya kendaraan
melewati garis berhenti di sebuah persimpangan menunjukkan bahwa ketika
lampu hijau mulai menyala, kendaraan membutuhkan waktu beberapa saat untuk
mulai bergerak dan melakukan percepatan menuju kecepatan normal, tetapi
setelah beberapa detik, antrian kendaraan mulai bergerak pada kecepatan konstan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
17
Arus jenuh di notasikan (s) dan dinyatakan dalam satuan mobil penumpang
per jam. Untuk menentukan besarnya arus jenuh pada masing-masing pergerakan,
dapat dilakukan dengan mengukur lebar jalan. Rumus untuk menentukan arus
jenuh dapat menggunakan persamaan 2.1.
s = 525 × w smp/jam (2.1)
dimana:
s = arus jenuh
w = lebar lajur dalam meter
Persamaan tersebut dapat digunakan untuk lebar lajur lebih dari 5,5 m, apabila
kurang dari 5,5 m hubungan tersebut tidak linier dan arus jenuh dapat
diperkirakan dari table 2.1
Tabel 2.1 Arus jenuh untuk lebar pendekat < 5,5 m
Lebar jalan (m) 3 3, 5 4 4,5 5 5,5
Arus jenuh (s) (smp/jam) 1.850 1.875 1.975 2.175 2.550 2.900
Setiap ruas individu-individu pada suatu fase akan mempunyai tingkat arus
berbeda-beda yang bervariasi menurut waktu. Untuk menentukan tingkat arus lalu
lintas jalan masuk dapat dinyatakan dengan nilai y dan dapat dihitung
menggunakan persamaan 2.2.
(2.2)
dimana:
q = arus kendaraan
s = arus jenuh
2) Volume kendaraan yang masuk
Berbagai jenis kendaraan menggunakan fasilitas jalan seperti truk, mobil
penumpang, kereta, bus, dan sepeda motor. Dengan adanya kendaraan yang lebih
besar dan kinerja lebih rendah di dalam arus lalu lintas seperti truk, kendaraan
rekreasi, dan bus, mengurangi kapasitas fasilitas jalan. Klasifikasi volume
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
18
kendaraan diperlukan untuk mengkonversikan kendaraan ke dalam bentuk satuan
mobil penumpang (smp) per jam. Analisis ini dilakukan dengan cara mengalikan
jumlah total dari tiap-tiap jenis kendaraan dengan faktor konversi smp yang ada
pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 smp untuk persimpangan bersinyal
Jeni Kendaraan smp
Pendekat Terlindung Pendekat Terlawan
Kendaraan Ringan (KR) 1,0 1,0
Kendaraan Berat (KB) 1,3 1,3
Sepeda Motor 0,2 0,4
Sehingga pada volume kendaraan nantinya jumlah kendaraan yang masuk pada
suatu ruas persimpangan dalam satuan batasan waktu, dikalikan dengan emp
masing-masing sesuai dengan jenis kendaraan yang melewati ruas simpang
tersebut.
3) Waktu hilang (L)
Waktu hilang merupakan selisih antara waktu hijau efektif dengan periode
gabungan hijau dan kuning. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa hanya tiga
atau empat kendaraan pertama dalam antrian mengalami waktu hilang. Dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan 2.3.
(2.3)
dimana :
n = banyaknya fase
R = waktu hilang yang diakibatkan sifat inersia antrian (5 detik)
2.5.1 Waktu Siklus Optimum dan Waktu hijau Efektif Untuk Persimpangan
Panjang waktu siklus pada fixed time operation tergantung dari volume lalu lintas.
Bila waktu lalu lintas tinggi waktu siklus lebih panjang daripada bila volumenya
rendah. Salah satu satuan yang perlu diketahui adalah nilai perbandingan volume
dan arus jenuh untuk suatu pendekat. Untuk suatu keadaan lalu lintas di
persimpangan dengan fixed time operation, panjang waktu siklus mempengaruhi
tundaan kendaraan rata-rata yang melewati persimpangan. Bila waktu siklus
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
19
pendek, bagian dari waktu siklus yang terambil oleh kehilangan waktu dalam
perioda antara hijau dan kehilangan waktu awal menjadi tinggi, menyebabkan
pengaturan sinyal tidak efisien.
Sebaliknya bila waktu siklus panjang, kendaraan yang menunggu akan lewat
pada awal perioda dan kendaraan yang lewat pada akhir perioda hijau mempunyai
waktu antara yang besar. Suatu pelepasan dari garis henti adalah besar bila terjadi
arus jenuh dan terus terjadi iring-iringan. Sehingga keadaan akhir juga tidak
efisien. Sebagai suatu hasil simulasi komputer pada lampu lalu lintas yang
dilakukan oleh Road Research Laboratory, hasil tersebut dapat didekati dengan
menggunakan rumus pada persamaan 2.4.
(2.4)
dimana:
L = waktu hilang total per siklus
Y = jumlah y maksimum untuk semua fase
Setelah dihitung waktu siklus optimum, selanjutnya dihitung lamanya waktu hijau
efektif. Waktu hijau efektif yaitu waktu efektif yang dipergunakan kendaraan
untuk bergerak melintas persimpangan selama periode hijau, dapat dihitung
menggunakan persamaan 2.5.
(2.5)
dimana:
g = waktu hijau efektif
y = tingkat arus lalu lintas pada tiap persimpangan
Co = waktu siklus
L = waktu hilang total per siklus
Y = jumlah y maksimum untuk semua fase
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pengumpulan Data
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. Data yang dikumpulkan meliputi jumlah waktu selama lampu lalu
lintas menyala merah, kuning, hijau, data geometri jalan dan jumlah semua
kendaraan yang lewat. Pengamatan dilakukan tanpa mengganggu arus lalu lintas
yang sedang berlangsung, yaitu mengambil tempat di tepi jalan raya. Berikut
merupakan pengambilan data yang meliputi :
1. Data geometri
2. Volume lalu lintas
Pada volume lalu lintas ini nantinya akan dicatat per siklus selama 1 jam.
Kemudian pengolahan datanya akan di konversikan ke satu jam. Komposisi
pergerakan lalu lintas yang melewati Persimpangan Jalan Iskandar Muda
sebagai berikut:
a. Light vehicle (LV), yaitu kendaraan ringan yang beroda empat
meliputi kendaraan penumpang, pick up, dan angkot.
b. Heavy vehicle (HV), yaitu kendaraan berat beroda lebih dari 4
roda.
c. Motor cycle (MC), yaitu kendaraan bermotor beroda dua atau tiga,
seperti becak mesin atau sepeda motor.
3. Waktu pengambilan data akan di bagi pada tiga periode waktu, yaitu:
1) Pagi hari, pada pukul 07.00-08.00 WIB, dengan asumsi banyaknya
pekerja dan pelajar yang berangkat pada jam tersebut.
2) Siang hari, pada pukul 12.00-13.00 WIB, dengan asumsi
banyaknya pelajar yang pulang dan aktivitas lain pada jam
tersebut.
3) Sore hari, pada pukul 16.00-17.00 WIB, dengan asumsi banyak
pekerja yang pulang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21
3.2 Pengolahan Data
Tahap pengolahan data untuk mengoptimalkan waktu siklus lalu lintas dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
1. Menggunakan teori graf dalam penentuan fase pada lampu lalu lintas.
Langkah-langkah dalam penentuan fase sebagai berikut:
a. Menggambar bentuk persimpangan
b. Mengubah bentuk persimpangan jalan ke dalam bentuk graf, dengan
langkah sebagai berikut:
(i) Membuat simpul-simpul dimana simpul tersebut merupakan arus
kendaraan
(ii) Menentukan sisi untuk menghubungkan 2 simpul yang dapat saling
melintas secara bersamaan.
c. Menyederhanakan graf
d. Mengubah graf ke graf berarah berbobot, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Lebar jalan
i) Untuk jalan dibawah 2 meter, nilai 4
ii) Antara 2 - 3 meter, nilai 3
iii) Lebih dari 3 - 4 meter, nilai 2
iv) Lebih dari 4 meter, nilai 1
2) Volume kendaraan
i) Diatas 2.000 kend/jam, nilai 5
ii) 1.500 – 9.999 kend/jam, nilai 4
iii) 1.000 – 1.499 kend/jam, nilai 3
iv) 500 – 999 kend/jam, nilai 2
v) 0 – 499 kend/jam, nilai 1
2. Mengoptimalkan waktu lalu lintas dengan menggunakan metode Webster
dengan langkah sebagai berikut:
a. Menghitung waktu siklus optimum menggunakan persamaan 2.4
b. Menghitung waktu hijau efektif menggunakan persamaan 2.5
c. Menentukan waktu merah efektif
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 4
PENERAPAN DAN HASIL
4.1 Penerapan
Pada bab ini akan dibahas mengenai penerapan teori graf dan metode Webster
untuk arus lalu lintas yang kompatibel di persimpangan jalan dalam menentukan
keoptimalan waktu lampu lalu lintas, dengan lokasi penelitian berada di
persimpangan simpang empat Jalan Iskandar Muda.
4.1.1 Pengumpulan Data
4.1.1.1 Data Geometri
Persimpangan yang akan dijadikan lokasi penelitian berada di persimpangan Jalan
Iskandar Muda. Pada gambar 4.1 merupakan gambaran persimpangan.
Gambar 4.1 Peta pada persimpangan Jalan Iskandar Muda
Lebar jalan setiap simpangan di persimpangan Jalan Iskandar Muda pada gambar
4.1 sebagai berikut:
1. Pada Jalan Jamin Ginting (RS Siti Hajar) memiliki 2 jalur, dengan lebar jalur
masuk dan jalur keluar masing-masing sebesar 7 m. pada jalur masuk terdapat
jalur belok kiri langsung dengan lebar sebesar 4 m.
2. Pada Jalan K.H. Wahid Hasyim memiliki 1 jalur, dengan lebar jalur masuk
dan jalur keluar masing-masing sebesar 4 m.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
3. Pada Jalan Iskandar Muda memiliki 1 jalur, dengan lebar jalur masuk dan
keluar masing-masing sebesar 7 m.
4. Pada Jalan Kapten Patimura memiliki 1 jalur, dengan lebar jalur masuk dan
keluar masing-masing sebesar 7 m.
4.1.1.2 Data Siklus Lampu Lalu Lintas
Telah dilakukan pengamatan untuk data siklus lampu lalu lintas di persimpangan
Jalan Iskandar Muda. Pengambilan data dilakukan dengan tiga periode waktu
yang berbeda, yaitu pagi, siang dan sore hari. Dapat dilihat pada tabel 4.1
merupakan siklus lampu lalu lintas selama 1 putaran.
Tabel 4.1 Siklus lampu lalu lintas selama satu putaran
Pengamatan Merah
(detik)
Kuning
(detik)
Hijau
(detik)
Total
Waktu
Jalan Jamin Ginting (RS Siti Hajar) (A) 118 1 79 198
Jalan K.H. Wahid Hasyim (B) 133 1 64 198
Jalan Iskandar Muda (C) 163 1 34 198
Jalan Kapten Patimura (D) 133 1 64 198
4.1.1.3 Volume Lalu Lintas
Data volume lalu lintas diperoleh dengan melakukan survey dan mencatat semua
jenis kendaraan yang melewati persimpangan tersebut. Pencatat volume lalu lintas
setiap satu putaran setiap jamnya, yang kemudian dikonversi dari kendaraan per-
jam menjadi satuan mobil penumpang (smp) per-jam. Pengambilan data arus lalu
lintas dilakukan selama tujuh hari, yaitu hari Senin, 6 Agustus 2018, mewakili
hari kerja efektif hingga hari Minggu, 12 Agustus 2018 mewakili aktifitas hari
libur.
Dari ketujuh hari tersebut saat pengamatan di lapangan, diperoleh arus puncak
yaitu pada periode hari Selasa 7 Agustus 2018 yang menjadi data volume dan
komposisi lalu lintas pada penelitian ini. Berikut data hasil pengamatan volume
lalu lintas pada arus puncak yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
Tabel 4.2 Volume lalu lintas pada pagi hari
No Waktu
Simpang
Jamin Ginting
(RS Siti Hajar)
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda Kapten Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 07:00 - 07.03 23 20 10 8 17 13 18 11
2 07:03 - 07:06 27 25 15 7 15 14 15 16
3 07:06 - 07:09 24 24 14 6 16 11 19 15
4 07:09 - 07:12 29 21 12 9 17 14 15 12
5 07:12 - 07:15 25 19 9 10 21 17 16 20
6 07:15 - 07:18 36 27 13 12 22 12 20 13
7 07:18 - 07:21 35 26 19 15 18 15 23 17
8 07:21 - 07:24 41 31 29 13 23 16 26 20
9 07:24 - 07:27 44 36 31 17 21 26 29 13
10 07:27 - 07:30 50 40 36 19 19 34 27 11
11 07:30 - 07:33 40 42 39 12 25 20 30 20
12 07:33 - 07:36 67 51 33 21 27 30 23 29
13 07:36 - 07:39 69 45 41 17 29 23 28 32
14 07:39 - 07:42 70 50 44 20 36 27 35 20
15 07:42 - 07:45 61 50 36 31 31 20 24 20
16 07:45 - 07:48 73 79 39 21 40 27 31 27
17 07:48 - 07:51 66 56 31 22 39 20 30 33
18 07:51 - 07:54 80 50 45 16 28 26 31 35
19 07:54 - 07:57 71 70 36 17 32 28 37 16
20 07:57 - 08:00 54 67 29 21 37 20 33 28
Jumlah Kendaraan 1814 875 926 918
Tabel 4.3 Volume lalu lintas pada siang hari
No Waktu
Simpang
Jamin Ginting
(RS Siti Hajar)
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda Kapten Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 12:00 - 12:03 52 40 34 13 35 25 25 20
2 12:03 - 12:06 47 34 22 8 23 24 31 21
3 12:06 - 12:09 41 35 36 18 21 35 26 29
4 12:09 - 12:12 53 43 32 21 27 31 30 24
5 12:12 - 12:15 34 65 29 20 25 26 40 20
6 12:15 - 12:18 36 41 23 15 27 23 29 20
7 12:18 - 12:21 46 65 29 18 44 28 27 22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
8 12:21 - 12:24 53 49 41 14 30 30 19 21
9 12:24 - 12:27 60 45 39 15 37 27 26 22
10 12:27 - 12:30 59 49 28 16 46 33 30 20
11 12:30 - 12:33 51 38 45 20 31 28 20 24
12 12:33 - 12:36 64 52 31 10 26 30 24 21
13 12:36 - 12:39 73 46 40 14 27 24 20 20
14 12:39 - 12:42 87 38 39 15 39 20 21 23
15 12:42 - 12:45 76 65 20 14 25 29 18 21
16 12:45 - 12:48 65 57 23 21 38 31 20 24
17 12:48 - 12:51 50 88 31 20 46 24 22 20
18 12:51 - 12:54 61 58 33 13 31 27 24 21
19 12:54 - 12:57 64 65 24 20 27 29 29 22
20 12:57 - 13:00 54 43 38 16 54 22 28 20
Jumlah Kendaraan 2142 958 1205 944
Tabel 4.4 Volume lalu lintas pada sore hari
No Waktu
Simpang
Jamin Ginting
(RS Siti Hajar)
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda Kapten Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 16:30 - 16:33 72 53 34 13 28 22 29 19
2 16:33 - 16:36 76 54 22 8 56 27 32 20
3 16:36 - 16:39 79 51 36 18 33 34 27 13
4 16:39 - 16:42 80 46 32 21 57 32 24 17
5 16:42 - 16:45 77 54 29 20 43 26 26 15
6 16:45 - 16:48 91 62 29 15 60 36 22 21
7 16:48 - 16:51 65 69 29 18 57 29 44 19
8 16:51 - 16:54 83 62 44 14 40 35 29 20
9 16:54 - 16:57 83 55 39 9 54 39 33 25
10 16:57 - 17:00 78 62 28 16 38 24 25 26
11 17:00 - 17:03 89 72 45 20 53 26 20 37
12 17:03 - 17:06 93 51 31 10 58 37 40 26
13 17:06 - 17:09 79 58 40 14 50 41 27 20
14 17:09 - 17:12 65 89 39 22 37 38 32 27
15 17:12 - 17:15 78 50 24 19 31 30 24 26
16 17:15 - 17:18 79 61 23 21 40 29 27 21
17 17:18 - 17:21 88 73 31 15 44 29 29 25
18 17:21 - 17:24 76 80 37 18 29 28 25 24
19 17:24 - 17:27 98 66 29 20 30 25 21 22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
20 17:27 - 17:30 89 100 38 16 43 32 27 34
Total 2886 986 1500 1020
4.1.2 Pengolahan Data
4.1.2.1 Sistem Arus Lalu Lintas
Pada sistem arus lalu lintas ini akan diubah ke dalam bentuk graf yang sesuai
dengan arus lalu lintas. Perlu dilakukan observasi awal untuk menentukan
banyaknya lintasan yang diperbolehkan melintas pada persimpangan dan untuk
menentukan lintasan mana saja yang diperbolehkan melintas. Pada pembentukan
graf yang sesuai ini titik-titiknya menunjukkan arus lalu lintas yang akan diatur,
dan sisi-sisinya menunjukkan pasangan objek yang kompatibel (sesuai). Atau
dengan kata lain dua buah arus lalu lintas dapat dikatakan kompatibel jika
keduanya dapat berjalan bersamaan dengan aman atau tidak terjadinya suatu
konflik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan, sistem lalu lintas yang
diterapkan pada persimpangan jalan dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Sistem arus lalu lintas persimpangan Jalan Iskandar Muda
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27
Keterangan :
A = Jalan Jamin Ginting (RS Siti Hajar)
B = Jalan K.H. Wahid Hasyim
C = Jalan Iskandar Muda
D = Jalan Kapten Patimura
Sistem arus lalu lintas yang dilewati pada persimpangan simpang empat yaitu:
AC = dari arah Jamin Ginting (RS Siti Hajar) menuju ke Iskandar Muda
AD = dari arah Jamin Ginting (RS Siti Hajar) menuju ke Kapten Patimura
BC = dari arah K.H. Wahid Hasyim menuju ke Iskandar Muda
BD = dari arah K.H. Wahid Hasyim menuju ke Kapten Patimura
CA = dari arah Iskandar Muda menuju ke Jamin Ginting (RS Siti Hajar)
CD = dari arah Iskandar Muda menuju ke Kapten Patimura
DA = dari arah Kapten Patimura menuju ke Jamin Ginting (RS Siti Hajar)
DB = dari arah Kapten Patimura menuju ke K.H. Wahid Hasyim
DC = dari arah Kapten Patimura menuju ke Iskandar Muda
Dari skema persimpangan yang telah di buat, akan dijelaskan untuk garis yang
berwarna hitam (jalur a dan b) merupakan arus dari arah Jamin Ginting (RS Siti
Hajar) menuju ke Kapten Patimura (a) dan ke Iskandar Muda (b), untuk berwarna
oranye (jalur c dan d) merupakan arus dari arah K.H. Wahid Hasyim menuju ke
Kapten Patimura (c) dan ke Iskandar Muda (d), untuk berwarna biru (jalur e dan f)
merupakan arus dari arah Iskandar Muda menuju ke Jamin Ginting (RS Siti Hajar)
(e) dan ke Kapten Patimura (f), dan untuk berwarna hijau (jalur g, h dan i)
merupakan arus dari arah Kapten Patimura menuju ke Iskandar Muda (g), ke K.H.
Wahid Hasyim (h), dan ke Jamin Ginting (RS Siti Hajar) (i), untuk menyelesaikan
masalah ini, penggambaran graf yang kompatibel pada arus lalu lintas nantinya
akan berdasarkan pada asumsi penggambaran arus lalu lintas.
Arus lalu lintas tertentu dapat disebut kompatibel jika kedua arus tidak
akan menghasilkan konflik apapun. Selanjutnya akan dicari graf yang dikatakan
kompatibel pada arus lalu lintas tertentu. Pada jalur i dikatakan kompatibel pada
semua jalur yaitu a, b, c, d, e, f, g dan h, dikarenakan pada persimpangan tersebut
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
28
untuk arus i tidak mengikuti lampu lalu lintas. sedangkan untuk arus g dan h
dikatakan kompatibel pada jalur c dan d, tetapi tidak dengan jalur a, b, e dan f
dikarenakan dapat terjadinya konflik. Pentahapan arus lalu lintas harus
sedemikian rupa sehingga ketika lampu hijau akan menyala selama dua arus atau
lebih jalan, arus tersebut harus kompatibel terhadap arus yang lainnya. Arus lalu
lintas yang kompatibel dari gambar 4.2 dapat ditunjukkan dalam graf yang
kompatibel, dimana simpulnya mewakili arus lalu lintas dan rusuknya
menghubungkan pasangan simpul yang arusnya kompatibel. Begitu seterusnya
sehingga diperoleh graf yang kompatibel pada arus lalu lintas yang mengikuti
lampu lalu lintas.
Gambar 4.3 Bentuk graf yang kompatibel pada arus lalu lintas di persimpangan
Jalan Iskandar Muda
Pada gambar 4.3 merupakan hasil dari graf yang kompatibel pada arus lalu lintas
pada simpang empat. Pada gambar tersebut melibatkan 9 arus yang mana, 9 arus
tersebut untuk kendaraan. Arus-arus tersebut adalah arus a, b, c, d, e, g, h dan i.
Titik a menunjukkan arus lalu lintas di a, titik b menunjukkan arus lalu lintas di b,
dan begitu pula seterusnya dengan titik c, d, e, f, g, h, dan i. Untuk lebih jelasnya
akan diperlihatkan arus yang kompatibel dan tidak kompatibel pada table 4.5
Tabel 4.5 Arus yang kompatibel dan yang tidak kompatibel
Arus Lalu Lintas Kompatibel Dengan Tidak Kompatibel Dengan
A b, i c, d, e, f, g, h
B a, e, f, i c, d, g, h
h
g d
c
i
f e
b a
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
C d, h, i a, b, e, f, g
D c, g, h, i a, b, e, f
E b, f, i a, c, d, g, h
F b, e, i a, c, d, g, h
G d, h, i a, b, c, e, f
H c, d, g, i a, b, e, f
I a, b, c, d, e, f, g, h -
Selanjutnya graf tersebut akan disederhanakan karena untuk arus i merupakan
arus langsung tanpa mengikuti lampu lalu lintas, yang mana artinya arus tersebut
kompatibel ke semua titik. Sehingga pada gambar 4.3 berubah menjadi sebagai
berikut.
Gambar 4.4 Penyederhanaan graf
Selanjutnya dari penyederhanaan graf tersebut akan diubah menjadi graf berarah
berbobot. Pemberian bobot pada jalan didasarkan pada asumsi yang telah di buat.
a) Pada titik a dan b memiliki lebar jalan sebesar 7 meter dan volume peak
hour terjadi pada sore hari pada pukul 16.00-17.00, dimana jumlah seluruh
kendaraan sebesar 2.886 kend/jam. Untuk lebar jalan diberikan nilai 1 dan
total kendaraan diberikan nilai 5. Sehingga bobot yang diberikan untuk
titik a dan b sebesar 6.
b) Pada titik c dan d memiliki lebar jalan sebesar 4 meter dan volume peak
hour terjadi pada sore hari pada pukul 16.00-17.00, dimana jumlah seluruh
kendaraan sebesar 986 kend/jam. Untuk lebar jalan diberikan nilai 2 dan
h
g d
c
f e
b a
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
30
total kendaraan diberikan nilai 2. Sehingga bobot yang diberikan untuk
titik c dan d sebesar 4.
c) Pada titik e dan f memiliki lebar jalan sebesar 7 meter dan volume peak
hour terjadi pada sore hari pada pukul 16.00-17.00, dimana jumlah seluruh
kendaraan sebesar 1.500 kend/jam. Untuk lebar jalan diberikan nilai 1 dan
total kendaraan diberikan nilai 4. Sehingga bobot yang diberikan untuk
titik e dan f sebesar 5.
d) Pada titik g dan h memiliki lebar jalan sebesar 7 meter dan volume peak
hour terjadi pada sore hari pada pukul 16.00-17.00, dimana jumlah seluruh
kendaraan sebesar 1.020 kend/jam. Untuk lebar jalan diberikan nilai 1 dan
total kendaraan diberikan nilai 3. Sehingga bobot yang diberikan untuk
titik g dan h sebesar 4.
Gambar 4.5 Graf berarah berbobot
Pada gambar diatas titik a dan b adalah arus lalu lintas di Jalan Jamin Ginting
(RS Siti Hajar) yang memiliki bobot 6, untuk titik c dan d adalah arus lalu lintas
di Jalan K.H.Wahid Hasyim memiliki bobot 4, untuk titik e dan f adalah arus lalu
lintas di Jalan Iskandar Muda memiliki bobot 5, dan yang terakhir untuk titik g
dan h adalah arus lalu lintas di Jalan Kapten Patimura memiliki bobot 4. Karena
pada Jalan K.H. Wahid Hayim dan Jalan Kapten Patimura memiliki bobot yang
sama, maka jumlah fase pada persimpangan yang akan dicari yaitu sebanyak tiga
fase.
f
g
a e
c h
b d
6
5
4 5
4
4 4 6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
31
4.1.2.2 Pengoptimalan Waktu Siklus Lampu Lalu Lintas
Waktu siklus optimum merupakan waktu satu siklus yang memberikan paling
sedikit penundaan rata-rata bagi semua kendaraan yang melewati persimpangan.
Setelah didapat jumlah fase yang akan dicari maka akan dilanjutkan dengan
mencari waktu siklus optimum ( ) untuk persimpangan dengan menggunakan
persamaan (2.3), yaitu:
(2.3)
Pada data yang telah diperoleh akan dikonversikan dari kendaraan per-jam
menjadi satuan mobil penumpang (smp) per-jam untuk perhitungan waktu siklus
optimum. Pada kendaraan ringan (LV) diberikan sebesar 1,0 ekivalensi mobil
penumpang (emp), kendaraan berat (HV) diberikan sebesar 1,3 emp, sepeda motor
(MC) diberikan sebesar 0,2 emp. Untuk mengkonversikan kendaraan dari satuan
per-jam menjadi smp, maka total kendaraan per-jam di kalikan sesuai dengan emp
yang sudah di tetapkan. Sehingga dapat dilihat pada table 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6 Volume lalu lintas pada Jalan Jamin Ginting (RS Siti Hajar)
Waktu
(LV) (HV) (MC) Jumlah
emp = 1,0 emp = 1,3 emp = 0,2
kend smp kend Smp kend smp kend/ jam smp/ jam
07.00-08.00 827 827 2 2,6 985 197 1814 1026,6
12.00-13.00 1012 1012 4 5,2 1126 225,2 2142 1242,4
16.00-17.00 1268 1268 0 0 1618 323,6 2886 1591,6
Pada table 4.6 dapat dilihat bahwa volume peak hour terjadi pada sore hari
pada pukul 16.00-17.00 WIB, dengan jumlah kendaraan ringan sebesar 1268
kend/jam, kendaraan berat 0 kend/jam dan sepeda motor sebesar 1618 kend/jam,
semua jenis kendaraan di konversikan ke satuan mobil penumpang (smp),
sehingga di peroleh 1268 smp/jam untuk kendaraan ringan, 0 smp/jam untuk
kendaraan berat dan 323,6 smp/jam untuk sepeda motor, sehingga di peroleh
volume peak hour sebesar 1591,6 smp/jam.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
Tabel 4.7 Volume lalu lintas pada Jalan K.H. Wahid Hasyim
Waktu
(LV) (HV) (MC) Jumlah
emp = 1,0 emp = 1,3 emp = 0,2
Kend smp kend Smp Kend smp kend/ jam smp/ jam
07.00-08.00 311 311 3 3,9 561 112,2 875 427,1
12.00-13.00 321 321 0 0 637 127,4 958 448,4
16.00-17.00 327 327 0 0 659 131,8 986 458,8
Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa volume peak hour terjadi pada sore hari
pukul 16.00-17.00 WIB, dengan jumlah kendaraan ringan sebesar 327 kend/jam,
kendaraan berat 0 kend/jam dan sepeda motor sebesar 659 kend/jam, semua jenis
kendaraan di konversikan ke satuan mobil penumpang (smp), sehingga di peroleh
327 smp/jam untuk kendaraan ringan, 0 smp/jam untuk kendaraan berat dan 131,8
smp/jam untuk sepeda motor, sehingga di peroleh volume peak hour sebesar
458,8 smp/jam.
Tabel 4.8 Volume lalu lintas pada Jalan Iskandar Muda
Waktu
(LV) (HV) (MC) Jumlah
emp = 1,0 emp = 1,3 emp = 0,2
kend smp kend Smp kend smp kend/ jam smp/ jam
07.00-08.00 512 512 1 1,3 413 82,6 926 595,9
12.00-13.00 544 544 2 2,6 659 131,8 1205 678,4
16.00-17.00 619 619 0 0 881 176,2 1500 795,2
Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa volume peak hour terjadi pada pagi hari
pukul 07.00-08.00 WIB, dengan jumlah kendaraan ringan sebesar 619 kend/jam,
kendaraan berat 0 kend/jam dan sepeda motor sebesar 881 kend/jam, semua jenis
kendaraan di konversikan ke satuan mobil penumpang (smp), sehingga di peroleh
619 smp/jam untuk kendaraan ringan, 0 smp/jam untuk kendaraan berat dan 176,2
smp/jam untuk sepeda motor, sehingga di peroleh volume peak hour sebesar
795,2 smp/jam.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
Tabel 4.9 Volume lalu lintas pada Jalan Kapten Patimura
Waktu
(LV) (HV) (MC) Jumlah
emp = 1,0 emp = 1,3 emp = 0,2
Kend Smp kend Smp Kend smp kend/ jam smp/ jam
07.00-08.00 405 405 0 0 513 102,6 918 507,6
12.00-13.00 431 431 4 5,2 509 101,8 944 538
16.00-17.00 457 457 0 0 563 112,6 1020 569,6
Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa volume peak hour terjadi pada sore hari
pukul 16.00-17.00 WIB, dengan jumlah kendaraan ringan sebesar 457 kend/jam,
kendaraan berat 0 kend/jam dan sepeda motor sebesar 563 kend/jam, semua jenis
kendaraan di konversikan ke satuan mobil penumpang (smp), sehingga di peroleh
457 smp/jam untuk kendaraan ringan, 0 smp/jam untuk kendaraan berat dan 112,6
smp/jam untuk sepeda motor, sehingga di peroleh volume peak hour sebesar
569,6 smp/jam.
Keterangan :
LV (Light Vehicle) = Kendaraan Ringan
HV (Heavy Vehicle) = Kendaraan Berat
MC (Motorcycle) = Sepeda Motor
Sebelum mencari waktu siklus optimum ( ) akan di cari terlebih dahulu:
a) Waktu hilang (R) = 5 detik
Pada nilai (R) ditetapkan 5 detik, dengan ketentuan 2 detik merupakan
rata-rata waktu hilang per fase yang diakibatkan antrian dan 3 detik
merupakan waktu kuning.
b) Arus jenuh pada setiap persimpangan :
i) Untuk Jalan Jamin Ginting (RS Siti Hajar) (A) : 7 x 525 = 3.675
ii) Untuk Jalan K.H. Wahid Hasyim (B) : 1.975
iii) Untuk Jalan Iskandar Muda (C) : 7 x 525 = 3.675
iv) Untuk Jalan Kapten Patimura (D) : 7 x 525 = 3.675
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34
c) Tingkat arus lalu lintas (y) menggunakan persamaan (2.2) :
i)
3675 smp/jam
ii)
1975 smp/jam
iii)
3675 smp/jam
iv)
3675 smp/jam
∑
smp/jam
d) Waktu hilang total per siklus (L)
detik
Sehingga waktu siklus optimum ( ) adalah :
1 5 :5
1;
1 5 11:5
1; 8818
21 5
1182
Sehingga untuk waktu hijau maksimum, yaitu:
detik
e) Waktu hijau efektif pada masing-masing fase lampu :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
f) Waktu lampu merah pada masing-masing fase :
Fase A = – waktu hijau – waktu kuning
= 182 – 84 – 3
Fase A = 95 detik
Fase B = – waktu hijau – waktu kuning
= 182 – 45 – 3
Fase B = 134 detik
Fase C = – waktu hijau – waktu kuning
= 182 – 42 – 3
Fase C = 137 detik
4.2 Hasil Penelitan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Webster, waktu
siklus optimum ( ) pada persimpangan Jalan Iskandar Muda sebesar 182 detik.
Pada tabel 4.10 merupakan perbandingan waktu lampu lalu lintas pada
persimpangan Jalan Iskandar Muda.
Tabel 4.10 Perbandingan waktu lalu lintas pada kondisi sekarang dan
metode Webster di persimpangan Jalan Iskandar Muda
Arus lalu lintas
Lama waktu nyala kondisi
sekarang
Lama waktu nyala dengan metode
Webster
Merah Kuning Hijau Total
Waktu Merah Kuning Hijau
Total
Waktu
Jalan Jamin Ginting
(RS Siti Hajar) 118 1 79 198 95 3 84 182
Jalan K.H. Wahid
Hasyim 133 1 64 198 134 3 45 182
Jalan Iskandar
Muda 163 1 34 198 137 3 42 182
Jalan Kapten
Patimura 133 1 64 198 134 3 45 182
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
36
Pada table 4.10 telah di dapat pengoptimalan waktu lampu lalu lintas untuk
masing-masing kaki simpang. Waktu siklus pada persimpangan Jalan Iskandar
Muda dibagi menjadi tiga fase. Arti dari fase yaitu bagian dari suatu siklus yang
dialokasikan untuk kombinasi pergerakan secara bersamaan. Dari ketiga fase
tersebut merupakan Jalan Jamin Ginting (RS Siti Hajar), Iskandar Muda dan K.H.
Wahid Hasyim. Sedangkan untuk Jalan Kapten Patimura mengikuti waktu lalu
lintas pada K.H. Wahid Hasyim dikarenkan bobot yang dimiliki sama.
Perhitungan dengan metode webster menghasilkan perhitungan yang berbeda-
beda pada setiap fase. Hal tersebut dapat dijadikan alternatif dalam mengatur lama
waktu menyala mengingat beban jalan pada tiap fase memang berbeda-beda, jalan
dengan volume tinggi seharusnya mendapatkan porsi menyala lampu lebih lama
sehingga mengurangi antrian kendaraan di persimpangan. Berdasarkan hasil yang
diperoleh, tipe dari kondisi lalu lintas di persimpangan Jalan Iskandar Muda
adalah sangat padat di Jalan Jamin Ginting (RS Siti Hajar), cukup pada di Jalan
K.H. Wahid Hasyim, sangat padat di Jalan Iskandar Muda, dan cukup padat di
Jalan Kapten Patimura.
Pada penggunaan metode Webster dapat dikatakan cukup efektif untuk pola
pengaturan waktu lalu lintas, karena hasil perhitungan pada tiap-tiap kaki simpang
berbeda-beda. Serta untuk volume kendaraan yang tinggi terjadi penambahan
untuk waktu hijaunya.
Seperti pada Jalan Jamin Ginting (RS Siti Hajar) dengan volume kendaraan
yang sangat padat telah terjadi penambahan pada lampu hijau sebesar 6% dan
terjadi pengurangan pada lampu merah sebesar 19%.
Untuk Jalan K.H. Wahid Hasyim dengan volume kendaraan yang cukup padat
telah terjadi pengurangan pada lampu hijau sebesar 30% dan lampu merah
bertambah sebesar 0,7%. Pada Jalan k.H. Wahid Hasyim rekomendasi yang bisa
diberikan yaitu pelebaran jalan karena lebar jalan tersebut sangat kecil dari ketiga
kaki simpang lainnya. Selain itu juga diperlukan pemberian marka khusus
penempatan sepeda motor pada antrian terdepan.
Untuk Jalan Iskandar Muda termasuk kedalan volume kendaraan yang sangat
padat sehingga terjadi penambahan lampu hijau sebesar 23% dan pengurangan
lampu merah sebesar 16%.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37
Untuk Jalan Kapten Patimura dengan volmue kendaraan yang cukup padat
telah terjadi pengurangan pada lampu hijau sebesar 30% dan lampu merah
bertambah sebesar 0,7%.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan teori graf diperoleh sebanyak tiga fase lampu untuk
penentuan waktu siklus lalu lintas yaitu fase pertama Jalan Jamin Ginting (RS Siti
Hajar), fase kedua Iskandar Muda, dan fase ketiga K.H. Wahid Hasyim.
Selanjutnya pada penggunaan metode Webster diperoleh waktu siklus optimum
pada persimpangan sebesar 182 detik, dimana telah terjadi pengurangan sebesar
8%. Hasil dari metode webster cukup efektif dengan keadaan volume kendaraan
di persimpangan Iskandar Muda. Karena terjadi penambahan waktu hijau pada
setiap kaki simpang yang bervolume tinggi.
5.2 Saran
Adapun saran pada penelitian ini yaitu dapat menambahkan variabel-variabel
seperti pejalan kaki agar rata-rata waktu siklus optimum yang di peroleh dapat
lebih optimal. Serta perlu dilakukan lagi dalam pembuatan simulasi perancangan
program komputer dalam menyelesaikan pola pengaturan lalu lintas yang
dihasilkan dari penelitian ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, D. 2015. Penerapan Metode Webster Untuk Sistem Pengaturan Lampu
Lalu Lintas di Simpang Empat Semplak Bogor. Skripsi, Jurusan
Matematika FMIPA IPB.
Baruah, A.K, & Baruah, Niky. 2012. Clique Matrix of a Graph in Traffic Control
Problems. International Journal of Computer Applications. Vol.53.
No.6:41-45.
Baruah, A.K, & Baruah, Niky. 2012. Signal Groups of Compatible Graph in
Traffic Control Problems. International Journal Advanced Networking and
Applications. Vol.04. No.1:1473-1480.
Julianto, E. N. 2012. Optimalisasi Kinerja Simpang Bersinyal Bangkong Kota
Semarang. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan. Vol.14. No.2:179-190.
Hardianti, R. D. 2013. Penerapan Graf Kompatibel pada Penentuan Waktu
Tunggu Total Optimal Lampu Lalu Lintas di Persimpangan Jalan. Skripsi,
Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
Hosseini, S.M, & Orooji, H. 2009. Phasing of Traffic Light at a Road Junction.
Applied Mathematical Science. Vol.3. No.30:1487-1492.
Munir, R. 2012. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika.
Siang, J. J. 2006. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu
Komputer.Yogyakarta: Andi Offset.
Soedirdjo, T. L. 2002. Rekayasa Lalu Lintas; Bandung.
Wirawan, P. T. 2008. Pemodelan Sistem Lalu Lintas dengan Graf Ganda Berarah
Berbobot. Teknik informatika ITB, Bandung.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1. Data volume kendaraan
1. Data pada hari Senin, 6 Agustus 2018
No Waktu Jamin Ginting
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda
Kapten
Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 07:00 - 07.03 19 26 36 13 9 24 25 11
2 07:03 - 07:06 20 28 21 31 17 23 21 13
3 07:06 - 07:09 21 31 41 14 21 26 24 11
4 07:09 - 07:12 24 29 29 18 39 26 22 14
5 07:12 - 07:15 24 44 26 17 21 27 31 7
6 07:15 - 07:18 29 39 25 17 22 32 29 12
7 07:18 - 07:21 22 46 28 10 22 29 25 10
8 07:21 - 07:24 44 30 20 6 21 28 30 8
9 07:24 - 07:27 65 41 17 3 25 28 23 9
10 07:27 - 07:30 79 52 14 10 20 25 27 16
11 07:30 - 07:33 50 39 25 16 26 31 31 10
12 07:33 - 07:36 61 48 19 19 24 26 34 14
13 07:36 - 07:39 40 31 40 11 20 22 40 9
14 07:39 - 07:42 54 26 16 12 25 26 33 14
15 07:42 - 07:45 57 25 34 20 19 25 32 12
16 07:45 - 07:48 61 40 16 17 25 21 29 16
17 07:48 - 07:51 50 30 30 21 18 21 32 19
18 07:51 - 07:54 63 19 17 13 22 26 38 16
19 07:54 - 07:57 53 20 25 23 22 31 35 16
20 07:57 - 08:00 47 18 35 15 17 22 28 17
21 12:00 - 12:03 65 55 34 13 26 20 35 22
22 12:03 - 12:06 72 46 22 8 18 24 39 21
23 12:06 - 12:09 55 50 36 18 28 20 45 27
24 12:09 - 12:12 75 68 32 21 24 26 38 19
25 12:12 - 12:15 87 60 29 20 38 22 66 31
26 12:15 - 12:18 69 56 23 15 30 26 47 22
27 12:18 - 12:21 78 71 29 18 24 24 51 18
28 12:21 - 12:24 84 54 41 14 21 25 55 20
29 12:24 - 12:27 65 58 39 9 35 22 52 32
30 12:27 - 12:30 52 63 28 16 19 27 41 27
31 12:30 - 12:33 70 70 45 20 23 20 27 16
32 12:33 - 12:36 79 66 31 10 39 21 33 20
33 12:36 - 12:39 67 68 40 14 36 21 34 19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
34 12:39 - 12:42 73 51 39 9 18 26 29 21
35 12:42 - 12:45 60 70 20 14 28 21 63 20
36 12:45 - 12:48 86 63 23 21 30 20 55 20
37 12:48 - 12:51 71 59 31 11 29 22 48 23
38 12:51 - 12:54 67 49 33 13 18 27 37 22
39 12:54 - 12:57 62 57 24 20 25 25 50 21
40 12:57 - 13:00 66 60 38 16 34 25 33 19
41 16:30 - 16:33 68 65 29 13 35 20 28 22
42 16:33 - 16:36 76 66 22 8 39 21 41 27
43 16:36 - 16:39 87 61 27 18 44 22 33 24
44 16:39 - 16:42 91 59 32 21 38 27 29 21
45 16:42 - 16:45 77 77 29 20 52 20 31 26
46 16:45 - 16:48 90 70 27 15 27 22 33 20
47 16:48 - 16:51 60 54 24 18 37 26 49 20
48 16:51 - 16:54 75 27 44 14 60 22 34 24
49 16:54 - 16:57 87 42 28 9 44 24 54 21
50 16:57 - 17:00 79 97 28 16 37 22 38 20
51 17:00 - 17:03 69 70 41 20 29 21 29 22
52 17:03 - 17:06 93 59 31 10 49 28 21 19
53 17:06 - 17:09 60 50 40 14 51 25 50 20
54 17:09 - 17:12 69 32 30 22 35 33 37 19
55 17:12 - 17:15 83 38 24 19 41 27 31 25
56 17:15 - 17:18 70 41 23 21 29 19 40 22
57 17:18 - 17:21 66 54 31 15 39 32 35 25
58 17:21 - 17:24 54 74 24 18 37 27 29 21
59 17:24 - 17:27 68 61 29 20 61 19 30 25
60 17:27 - 17:30 54 53 31 16 29 21 29 20
2. Data pada hari Selasa, 7 Agustus 2018
No Waktu Jamin Ginting
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda
Kapten
Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 07:00 - 07.03 23 20 10 8 17 13 18 11
2 07:03 - 07:06 27 25 15 7 15 14 15 16
3 07:06 - 07:09 24 24 14 6 16 11 19 15
4 07:09 - 07:12 29 21 12 9 17 14 15 12
5 07:12 - 07:15 25 19 9 10 21 17 16 20
6 07:15 - 07:18 36 27 13 12 22 12 20 13
7 07:18 - 07:21 35 26 19 15 18 15 23 17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8 07:21 - 07:24 41 31 29 13 23 16 26 20
9 07:24 - 07:27 44 36 31 17 21 26 29 13
10 07:27 - 07:30 50 40 36 19 19 34 27 11
11 07:30 - 07:33 40 42 39 12 25 20 30 20
12 07:33 - 07:36 67 51 33 21 27 30 23 29
13 07:36 - 07:39 69 45 41 17 29 23 28 32
14 07:39 - 07:42 70 50 44 20 36 27 35 20
15 07:42 - 07:45 61 50 36 31 31 20 24 20
16 07:45 - 07:48 73 79 39 21 40 27 31 27
17 07:48 - 07:51 66 56 31 22 39 20 30 33
18 07:51 - 07:54 80 50 45 16 28 26 31 35
19 07:54 - 07:57 71 70 36 17 32 28 37 16
20 07:57 - 08:00 54 67 29 21 37 20 33 28
21 12:00 - 12:03 52 40 34 13 35 25 25 20
22 12:03 - 12:06 47 34 22 8 23 24 31 21
23 12:06 - 12:09 41 35 36 18 21 35 26 29
24 12:09 - 12:12 53 43 32 21 27 31 30 24
25 12:12 - 12:15 34 65 29 20 25 26 40 20
26 12:15 - 12:18 36 41 23 15 27 23 29 20
27 12:18 - 12:21 46 65 29 18 44 28 27 22
28 12:21 - 12:24 53 49 41 14 30 30 19 21
29 12:24 - 12:27 60 45 39 15 37 27 26 22
30 12:27 - 12:30 59 49 28 16 46 33 30 20
31 12:30 - 12:33 51 38 45 20 31 28 20 24
32 12:33 - 12:36 64 52 31 10 26 30 24 21
33 12:36 - 12:39 73 46 40 14 27 24 20 20
34 12:39 - 12:42 87 38 39 15 39 20 21 23
35 12:42 - 12:45 76 65 20 14 25 29 18 21
36 12:45 - 12:48 65 57 23 21 38 31 20 24
37 12:48 - 12:51 50 88 31 20 46 24 22 20
38 12:51 - 12:54 61 58 33 13 31 27 24 21
39 12:54 - 12:57 64 65 24 20 27 29 29 22
40 12:57 - 13:00 54 43 38 16 54 22 28 20
41 16:30 - 16:33 72 53 34 13 28 22 29 19
42 16:33 - 16:36 76 54 22 8 56 27 32 20
43 16:36 - 16:39 79 51 36 18 33 34 27 13
44 16:39 - 16:42 80 46 32 21 57 32 24 17
45 16:42 - 16:45 77 54 29 20 43 26 26 15
46 16:45 - 16:48 91 62 29 15 60 36 22 21
47 16:48 - 16:51 65 69 29 18 57 29 44 19
48 16:51 - 16:54 83 62 44 14 40 35 29 20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49 16:54 - 16:57 83 55 39 9 54 39 33 25
50 16:57 - 17:00 78 62 28 16 38 24 25 26
51 17:00 - 17:03 89 72 45 20 53 26 20 37
52 17:03 - 17:06 93 51 31 10 58 37 40 26
53 17:06 - 17:09 79 58 40 14 50 41 27 20
54 17:09 - 17:12 65 89 39 22 37 38 32 27
55 17:12 - 17:15 78 50 24 19 31 30 24 26
56 17:15 - 17:18 79 61 23 21 40 29 27 21
57 17:18 - 17:21 88 73 31 15 44 29 29 25
58 17:21 - 17:24 76 80 37 18 29 28 25 24
59 17:24 - 17:27 98 66 29 20 30 25 21 22
60 17:27 - 17:30 89 100 38 16 43 32 27 34
3. Data pada hari Rabu, 8 Agustus 2018
No Waktu Jamin Ginting
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda
Kapten
Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 07:00 - 07.03 21 19 13 10 17 12 11 7
2 07:03 - 07:06 19 22 15 9 13 14 14 6
3 07:06 - 07:09 22 20 14 11 15 17 17 6
4 07:09 - 07:12 21 27 19 8 16 13 13 10
5 07:12 - 07:15 20 36 15 15 20 16 16 9
6 07:15 - 07:18 29 50 20 12 17 19 20 11
7 07:18 - 07:21 34 49 26 14 18 23 23 11
8 07:21 - 07:24 45 67 17 18 22 20 26 16
9 07:24 - 07:27 57 53 32 14 21 24 31 12
10 07:27 - 07:30 50 45 19 15 19 21 27 21
11 07:30 - 07:33 66 54 25 23 25 22 38 17
12 07:33 - 07:36 70 50 20 19 20 30 29 20
13 07:36 - 07:39 59 69 37 20 21 29 30 22
14 07:39 - 07:42 71 53 30 22 34 24 35 13
15 07:42 - 07:45 62 38 24 29 27 20 40 18
16 07:45 - 07:48 53 47 41 19 31 25 35 21
17 07:48 - 07:51 44 33 27 20 33 23 29 27
18 07:51 - 07:54 61 54 33 24 25 24 31 16
19 07:54 - 07:57 50 67 29 17 29 21 37 18
20 07:57 - 08:00 47 66 36 21 37 24 33 28
21 12:00 - 12:03 63 70 22 20 24 24 23 20
22 12:03 - 12:06 57 69 35 19 16 25 22 20
23 12:06 - 12:09 58 58 26 21 20 20 15 26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24 12:09 - 12:12 60 67 36 23 22 18 24 23
25 12:12 - 12:15 54 59 34 17 19 21 26 25
26 12:15 - 12:18 47 48 19 25 37 26 17 26
27 12:18 - 12:21 56 60 20 21 27 22 22 20
28 12:21 - 12:24 68 56 23 21 30 23 20 21
29 12:24 - 12:27 80 70 27 30 32 21 29 27
30 12:27 - 12:30 65 61 21 15 26 19 34 19
31 12:30 - 12:33 75 70 29 18 20 25 19 20
32 12:33 - 12:36 44 55 23 21 24 21 31 22
33 12:36 - 12:39 69 78 31 29 19 26 35 21
34 12:39 - 12:42 87 47 24 27 29 27 32 24
35 12:42 - 12:45 55 73 27 24 26 19 25 21
36 12:45 - 12:48 72 71 18 21 17 20 27 32
37 12:48 - 12:51 64 53 24 22 22 22 28 24
38 12:51 - 12:54 81 57 21 17 18 25 30 22
39 12:54 - 12:57 73 58 29 20 20 21 20 27
40 12:57 - 13:00 60 66 21 18 24 24 29 22
41 16:30 - 16:33 67 58 33 26 42 25 33 19
42 16:33 - 16:36 76 73 29 20 50 22 37 23
43 16:36 - 16:39 55 76 32 27 29 21 24 22
44 16:39 - 16:42 47 64 41 31 27 20 30 20
45 16:42 - 16:45 94 66 34 24 43 22 45 21
46 16:45 - 16:48 67 62 25 26 32 24 30 25
47 16:48 - 16:51 84 70 51 28 22 23 28 21
48 16:51 - 16:54 77 88 37 33 38 25 31 28
49 16:54 - 16:57 87 70 30 22 34 24 34 22
50 16:57 - 17:00 78 86 28 24 50 28 41 23
51 17:00 - 17:03 89 67 31 21 39 24 37 29
52 17:03 - 17:06 56 57 36 30 26 23 26 19
53 17:06 - 17:09 79 51 29 21 35 27 38 25
54 17:09 - 17:12 70 72 42 23 48 21 36 27
55 17:12 - 17:15 67 63 34 20 28 27 27 22
56 17:15 - 17:18 79 82 30 19 25 25 40 23
57 17:18 - 17:21 65 65 37 19 42 20 31 25
58 17:21 - 17:24 66 62 29 20 27 26 25 20
59 17:24 - 17:27 71 74 31 17 31 22 27 24
60 17:27 - 17:30 54 71 34 23 48 27 24 29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Data pada hari Kamis, 9 Agustus 2018
No Waktu Jamin Ginting
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda
Kapten
Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 07:00 - 07.03 12 13 10 11 9 8 15 10
2 07:03 - 07:06 15 16 9 10 10 10 17 13
3 07:06 - 07:09 16 11 15 12 13 9 13 9
4 07:09 - 07:12 18 17 17 19 14 14 19 11
5 07:12 - 07:15 20 36 22 15 10 11 21 15
6 07:15 - 07:18 18 24 16 16 15 17 20 19
7 07:18 - 07:21 27 16 22 24 19 23 33 22
8 07:21 - 07:24 39 22 21 20 22 21 41 19
9 07:24 - 07:27 57 23 27 28 26 29 25 22
10 07:27 - 07:30 48 27 28 21 31 22 35 20
11 07:30 - 07:33 36 35 32 26 39 20 46 26
12 07:33 - 07:36 44 43 26 22 21 24 36 21
13 07:36 - 07:39 37 31 37 24 31 24 37 20
14 07:39 - 07:42 34 30 25 23 24 28 30 23
15 07:42 - 07:45 39 34 26 29 35 21 21 18
16 07:45 - 07:48 32 28 33 30 27 22 48 29
17 07:48 - 07:51 43 41 20 27 26 19 38 24
18 07:51 - 07:54 57 31 29 31 23 27 45 19
19 07:54 - 07:57 48 42 34 33 30 26 26 20
20 07:57 - 08:00 51 38 30 29 28 24 30 26
21 12:00 - 12:03 61 56 41 29 52 19 37 23
22 12:03 - 12:06 54 51 29 38 40 21 36 18
23 12:06 - 12:09 67 48 43 22 44 20 27 31
24 12:09 - 12:12 81 44 30 21 27 18 34 29
25 12:12 - 12:15 59 41 44 25 30 23 38 28
26 12:15 - 12:18 77 61 42 20 23 25 48 30
27 12:18 - 12:21 68 60 40 25 19 22 28 26
28 12:21 - 12:24 88 65 34 27 50 19 37 25
29 12:24 - 12:27 48 45 38 19 32 23 30 21
30 12:27 - 12:30 59 65 39 33 30 25 32 31
31 12:30 - 12:33 71 43 29 29 27 19 29 27
32 12:33 - 12:36 76 42 36 31 25 23 36 29
33 12:36 - 12:39 79 41 38 28 23 24 33 28
34 12:39 - 12:42 65 66 33 17 35 26 35 33
35 12:42 - 12:45 79 57 37 22 28 21 41 19
36 12:45 - 12:48 68 50 43 26 36 19 32 21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37 12:48 - 12:51 66 42 45 22 42 23 25 22
38 12:51 - 12:54 75 53 31 29 33 25 34 20
39 12:54 - 12:57 74 47 36 19 18 17 37 19
40 12:57 - 13:00 67 44 37 23 26 26 26 21
41 16:30 - 16:33 86 74 44 26 41 33 21 21
42 16:33 - 16:36 83 52 40 26 30 24 41 27
43 16:36 - 16:39 56 56 30 25 26 34 24 19
44 16:39 - 16:42 76 45 35 24 33 28 31 22
45 16:42 - 16:45 96 60 37 30 42 20 34 23
46 16:45 - 16:48 80 46 31 20 37 22 29 24
47 16:48 - 16:51 61 57 30 24 33 26 22 21
48 16:51 - 16:54 75 48 27 23 39 31 40 24
49 16:54 - 16:57 98 56 34 22 32 33 19 22
50 16:57 - 17:00 60 68 38 25 30 30 43 19
51 17:00 - 17:03 76 57 28 21 42 31 33 24
52 17:03 - 17:06 77 65 26 19 34 23 42 20
53 17:06 - 17:09 65 55 29 28 30 35 37 22
54 17:09 - 17:12 55 56 35 24 38 26 45 21
55 17:12 - 17:15 90 78 33 30 33 25 29 20
56 17:15 - 17:18 50 81 30 23 34 23 35 24
57 17:18 - 17:21 89 76 40 18 38 36 31 22
58 17:21 - 17:24 70 59 35 31 26 21 26 28
59 17:24 - 17:27 92 47 34 22 32 21 37 23
60 17:27 - 17:30 69 53 31 24 40 22 35 17
5. Data pada hari Jumat, 10 Agustus 2018
No Waktu Jamin Ginting
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda
Kapten
Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 07:00 - 07.03 11 13 8 12 9 12 11 7
2 07:03 - 07:06 14 11 8 8 8 15 9 9
3 07:06 - 07:09 17 15 9 9 12 11 17 7
4 07:09 - 07:12 16 12 13 15 10 17 14 13
5 07:12 - 07:15 12 20 11 21 18 14 11 12
6 07:15 - 07:18 26 16 20 19 12 19 19 19
7 07:18 - 07:21 32 25 16 26 22 24 14 14
8 07:21 - 07:24 39 17 28 28 26 23 23 15
9 07:24 - 07:27 36 30 33 29 23 26 29 17
10 07:27 - 07:30 19 23 31 20 26 21 31 19
11 07:30 - 07:33 36 28 30 21 29 24 28 20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12 07:33 - 07:36 45 36 24 15 27 28 26 15
13 07:36 - 07:39 31 25 22 25 24 23 19 17
14 07:39 - 07:42 40 24 21 29 18 25 25 18
15 07:42 - 07:45 33 28 25 22 26 25 28 19
16 07:45 - 07:48 36 26 23 27 30 23 26 21
17 07:48 - 07:51 29 30 29 19 28 27 26 20
18 07:51 - 07:54 37 27 20 24 26 29 23 22
19 07:54 - 07:57 28 24 31 21 24 27 21 18
20 07:57 - 08:00 36 31 26 27 29 29 27 22
21 12:00 - 12:03 81 58 24 23 30 23 33 20
22 12:03 - 12:06 76 65 25 25 27 26 24 27
23 12:06 - 12:09 83 72 27 28 40 25 27 30
24 12:09 - 12:12 71 68 23 30 32 24 22 20
25 12:12 - 12:15 66 55 27 23 35 31 26 21
26 12:15 - 12:18 72 56 31 38 31 29 34 25
27 12:18 - 12:21 70 69 26 33 26 24 28 19
28 12:21 - 12:24 83 75 24 25 30 22 37 22
29 12:24 - 12:27 73 56 30 23 41 29 31 24
30 12:27 - 12:30 67 85 32 30 25 30 22 27
31 12:30 - 12:33 71 71 26 32 26 27 24 21
32 12:33 - 12:36 74 60 29 29 25 28 32 28
33 12:36 - 12:39 77 72 34 28 27 24 25 30
34 12:39 - 12:42 73 75 32 23 33 21 33 27
35 12:42 - 12:45 83 60 28 34 28 22 23 25
36 12:45 - 12:48 70 77 24 26 32 25 37 24
37 12:48 - 12:51 78 70 26 31 29 26 29 19
38 12:51 - 12:54 81 74 27 22 26 27 36 20
39 12:54 - 12:57 72 58 28 21 31 26 30 22
40 12:57 - 13:00 69 61 24 25 33 24 29 21
41 16:30 - 16:33 64 50 30 36 27 28 50 22
42 16:33 - 16:36 82 48 25 25 31 34 29 31
43 16:36 - 16:39 42 69 22 34 48 27 35 37
44 16:39 - 16:42 48 58 37 35 36 33 34 30
45 16:42 - 16:45 49 85 32 25 37 29 29 28
46 16:45 - 16:48 78 60 36 31 46 21 47 37
47 16:48 - 16:51 72 84 23 21 32 35 49 31
48 16:51 - 16:54 81 64 28 34 41 33 50 35
49 16:54 - 16:57 58 50 30 23 46 30 39 29
50 16:57 - 17:00 91 63 31 25 48 24 44 34
51 17:00 - 17:03 39 71 29 28 28 31 50 21
52 17:03 - 17:06 85 76 24 30 37 22 24 36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
53 17:06 - 17:09 79 59 28 34 39 28 46 27
54 17:09 - 17:12 64 67 26 28 38 31 31 23
55 17:12 - 17:15 68 57 23 26 29 20 28 37
56 17:15 - 17:18 55 54 22 22 41 32 32 26
57 17:18 - 17:21 44 78 24 23 36 27 26 25
58 17:21 - 17:24 64 47 34 30 40 34 26 22
59 17:24 - 17:27 59 65 37 25 36 23 27 31
60 17:27 - 17:30 55 62 28 26 43 31 48 28
6. Data pada hari Sabtu, 11 Agustus 2018
No Waktu Jamin Ginting
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda
Kapten
Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 07:00 - 07.03 11 13 8 6 11 8 10 7
2 07:03 - 07:06 10 11 7 8 10 11 13 11
3 07:06 - 07:09 17 15 9 11 8 7 9 7
4 07:09 - 07:12 11 12 9 6 12 13 14 13
5 07:12 - 07:15 12 20 8 12 14 15 12 9
6 07:15 - 07:18 26 13 11 9 19 12 16 12
7 07:18 - 07:21 31 23 7 13 15 10 22 16
8 07:21 - 07:24 35 15 11 14 12 22 16 7
9 07:24 - 07:27 33 30 14 15 18 24 19 19
10 07:27 - 07:30 19 23 15 16 21 23 14 15
11 07:30 - 07:33 36 28 15 19 13 11 25 10
12 07:33 - 07:36 22 22 20 13 22 20 22 16
13 07:36 - 07:39 21 25 23 19 25 24 24 15
14 07:39 - 07:42 30 24 19 18 20 22 23 16
15 07:42 - 07:45 31 28 16 19 22 20 17 18
16 07:45 - 07:48 27 26 18 20 23 12 22 11
17 07:48 - 07:51 29 30 19 12 21 21 12 17
18 07:51 - 07:54 32 27 20 17 20 14 23 19
19 07:54 - 07:57 24 24 18 18 19 24 25 18
20 07:57 - 08:00 36 31 17 19 17 25 20 16
21 12:00 - 12:03 54 51 25 23 25 31 32 20
22 12:03 - 12:06 46 70 29 28 26 28 33 22
23 12:06 - 12:09 75 56 20 28 29 22 24 26
24 12:09 - 12:12 60 79 34 22 24 22 34 32
25 12:12 - 12:15 63 74 37 29 20 20 29 20
26 12:15 - 12:18 54 61 25 25 34 30 39 18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
27 12:18 - 12:21 78 58 33 18 28 23 26 30
28 12:21 - 12:24 67 71 31 30 29 21 28 24
29 12:24 - 12:27 43 47 37 24 36 21 31 27
30 12:27 - 12:30 73 79 19 26 32 24 29 24
31 12:30 - 12:33 60 66 22 24 31 31 40 18
32 12:33 - 12:36 62 80 36 18 39 31 24 23
33 12:36 - 12:39 43 50 25 21 21 20 31 25
34 12:39 - 12:42 73 44 28 24 37 27 32 18
35 12:42 - 12:45 75 54 29 30 33 22 31 24
36 12:45 - 12:48 64 73 32 21 25 33 27 21
37 12:48 - 12:51 45 80 28 30 27 20 31 32
38 12:51 - 12:54 66 72 28 24 31 25 26 24
39 12:54 - 12:57 70 45 34 27 30 21 32 25
40 12:57 - 13:00 75 46 37 25 21 31 30 28
41 16:30 - 16:33 83 62 28 30 38 26 25 24
42 16:33 - 16:36 57 56 25 23 36 27 27 26
43 16:36 - 16:39 74 69 24 25 29 31 26 26
44 16:39 - 16:42 63 65 32 23 44 25 24 23
45 16:42 - 16:45 80 63 30 31 41 38 35 25
46 16:45 - 16:48 70 57 38 24 31 20 32 23
47 16:48 - 16:51 73 53 24 26 34 29 32 30
48 16:51 - 16:54 54 70 27 24 35 28 35 24
49 16:54 - 16:57 62 52 28 32 27 23 32 22
40 16:57 - 17:00 71 57 27 33 34 39 30 25
51 17:00 - 17:03 64 75 33 30 39 28 26 29
52 17:03 - 17:06 70 56 32 26 44 36 24 20
53 17:06 - 17:09 51 80 37 24 21 25 34 21
54 17:09 - 17:12 59 65 38 25 33 37 26 24
55 17:12 - 17:15 71 73 30 23 27 39 35 21
56 17:15 - 17:18 48 57 27 30 37 23 27 23
57 17:18 - 17:21 63 55 32 24 32 26 24 29
58 17:21 - 17:24 74 53 30 27 27 21 30 24
59 17:24 - 17:27 88 61 31 26 28 26 29 30
60 17:27 - 17:30 55 73 33 25 40 39 31 29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7. Data pada hari Minggu, 12 Agustus 2018
No Waktu Jamin Ginting
K.H. Wahid
Hasyim Iskandar Muda
Kapten
Patimura
Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil
1 07:00 - 07.03 7 5 6 3 5 2 3 2
2 07:03 - 07:06 9 7 7 2 4 2 6 1
3 07:06 - 07:09 12 9 8 4 7 5 4 4
4 07:09 - 07:12 10 6 9 3 6 4 3 2
5 07:12 - 07:15 6 5 13 2 6 7 5 5
6 07:15 - 07:18 7 9 11 6 7 4 7 2
7 07:18 - 07:21 8 12 13 4 6 2 5 7
8 07:21 - 07:24 12 7 10 3 11 4 10 5
9 07:24 - 07:27 7 10 8 4 9 3 9 3
10 07:27 - 07:30 15 15 13 7 12 8 7 6
11 07:30 - 07:33 19 11 7 4 10 4 8 9
12 07:33 - 07:36 17 12 7 6 9 3 9 8
13 07:36 - 07:39 23 16 14 4 15 5 10 5
14 07:39 - 07:42 10 10 13 7 12 10 8 10
15 07:42 - 07:45 19 13 6 2 14 5 10 8
16 07:45 - 07:48 16 20 11 6 12 9 8 9
17 07:48 - 07:51 23 15 14 6 16 4 14 12
18 07:51 - 07:54 15 21 5 5 13 5 11 5
19 07:54 - 07:57 11 14 10 3 10 9 15 11
20 07:57 - 08:00 7 20 5 7 11 10 13 7
21 12:00 - 12:03 36 26 12 8 20 15 28 14
22 12:03 - 12:06 41 35 11 12 17 23 15 19
23 12:06 - 12:09 37 30 19 9 22 19 26 20
24 12:09 - 12:12 29 28 12 11 21 21 20 13
25 12:12 - 12:15 27 35 16 10 19 13 27 15
26 12:15 - 12:18 34 33 20 13 20 17 37 16
27 12:18 - 12:21 53 36 28 19 24 17 18 21
28 12:21 - 12:24 30 28 30 16 27 19 25 20
29 12:24 - 12:27 41 32 35 18 20 23 14 18
30 12:27 - 12:30 27 35 32 23 17 15 22 17
31 12:30 - 12:33 31 34 17 21 21 20 22 26
32 12:33 - 12:36 49 28 31 10 31 16 13 15
33 12:36 - 12:39 51 31 18 24 22 21 34 17
34 12:39 - 12:42 21 20 23 21 19 15 19 22
35 12:42 - 12:45 34 24 20 11 20 23 20 14
36 12:45 - 12:48 28 30 19 9 24 18 18 20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
37 12:48 - 12:51 43 20 28 15 18 14 32 17
38 12:51 - 12:54 37 26 33 20 38 22 35 15
39 12:54 - 12:57 40 37 26 8 20 16 22 14
40 12:57 - 13:00 31 25 29 13 17 19 16 19
41 16:30 - 16:33 51 24 19 12 25 26 20 10
42 16:33 - 16:36 43 31 20 11 24 25 19 6
43 16:36 - 16:39 29 24 10 16 31 19 21 9
44 16:39 - 16:42 33 40 11 19 25 18 16 15
45 16:42 - 16:45 53 35 17 12 26 20 21 9
46 16:45 - 16:48 34 34 17 12 19 12 11 6
47 16:48 - 16:51 26 36 10 16 26 27 13 11
48 16:51 - 16:54 43 46 18 11 25 12 12 14
49 16:54 - 16:57 50 42 17 18 23 21 15 16
50 16:57 - 17:00 52 28 22 10 31 21 22 19
51 17:00 - 17:03 40 25 18 19 28 27 12 13
52 17:03 - 17:06 36 45 23 15 24 18 19 18
53 17:06 - 17:09 25 51 22 14 18 11 15 10
54 17:09 - 17:12 32 45 21 19 23 11 16 15
55 17:12 - 17:15 34 38 14 11 23 22 11 18
56 17:15 - 17:18 48 46 22 12 18 24 12 13
57 17:18 - 17:21 23 47 9 14 26 23 22 16
58 17:21 - 17:24 29 49 22 16 17 25 13 6
59 17:24 - 17:27 23 31 18 17 17 15 17 16
60 17:27 - 17:30 36 25 14 13 23 24 16 17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 2. Foto lokasi persimpangan
1. Foto Lokasi Simpang Jamin Ginting
2. Foto Lokasi Simpang Iskandar Muda
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Foto Lokasi Simpang Kapten Patimura
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA