dermatitis kontak iritan
DESCRIPTION
dermatitisTRANSCRIPT
![Page 1: Dermatitis Kontak Iritan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080220/55cf98f2550346d0339a9e97/html5/thumbnails/1.jpg)
DERMATITIS KONTAK IRITAN
Definisi
Dermatitis kontak iritan adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap
pengaruh faktor eksogen yang menempel pada kulit dan merupakan reaksi peradangan
nonimunologik yaitu kerusakan kulit terjadi langsung tanpa didahului proses sensitisasi.
Epidemiologi
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orangdaru berbagai golongan umur, ras, dan
jenis kelamin. Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup banyak, terutama berhubungan dengan
pekerjaan (DKI akibat kerja), namun angkanya secara tepat sulit diketahui. Hal ini dikarenakan
antara lain oleh banyak penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat, atau bahkan tidak
mengeluh.
Etiologi
Penyebab munculnya dermatitis ini adalah bahan yang bersifat iritan , mislanya bahan pelarut ,
deterjen, minyak pelumas, asam alkali dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain
ditentukan oleh ukuran molekul , daya larut , konsentrasi bahan tersebut, dan vehikulum . Faktor
yang dimaksud yaitu : lama kontak , kekerapan (terus menerus) adanya oklusi menyebabkan
kulit jadi lebih permeable , demikian pula gesekan dan trauma fisis. Suhu dan kelembapan
lingkungan juga ikut berperan.
Faktor individu juga ikut berpengaruh pada DKI , misalnya perbedaan ketebalan kulit di berbagai
temapat menyebabkan perbedaan permeabilitas; usia (anak dibawah 8 tahun dan usia lanjut lebih
mudah teriritasi), ras (kulit hitam lebih tahan dari pada kulit putih); jenis kelamin (insiden DKI
lebih banyak pada wanita); penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami (ambang rangsang
terhadap bahan iritan menurun) misalnya dermatitis atopik.
![Page 2: Dermatitis Kontak Iritan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022080220/55cf98f2550346d0339a9e97/html5/thumbnails/2.jpg)
Patogenesis
Kelainan kulit timbul akibat kerusakan yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi
atau fisis. Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan
tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit.
Kebanyakan bahan iritan (toksin) merusak membrane lemak keratinosit, sebaian dapat
menembus membrane sel dan merusak lisosom , mitokondria, atau komponen inti. Kerusakan
membrane ini mengkatifkan fosfolipase dan melepaskan asam arakidonat (AA), diasilgliserida
(DAG), Platelet activating factor (PAF) dan inositida (IP3). AA dirubah jdi protagladin (PG) dan
leukotrient (LT). PG dan LT menginduksi vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas vascular
sehingga mempermudah transudasi komplemen dan kinin. PG dan LT juga berperan sebagai
kemoatraktan kuat untuk limfosit dan neutrofil serta mengaktivasi sel mass untuk mengeluarkan
histamine
DAG dan second mesangger lain menstimulasi ekspresi gen dan sintesis protein misalnya
interleukin I (IL-1) dan granulocyte-macrofag colony stimulatunt factor (GM-CSF). IL-1
mengaktifkan sel T penolong mengeluarkan IL-2 dan mengekspresikan reseptor IL-2 yang
menimbulkan stimulasi autokrin dan proliferasi sel tersebut.
Keratinosit juga membuat molekul permukaan HLA-DR dan adhesi intrasel 1 (ICAM-1) . Pada
kontak dengan iritan, keratinosit juga melepaskan TNF alpa, suatu sitokin proinflamsi yang dapat
mengaktifkan sel T, makrofag dan granulosit, menginduksi molekul adhesi sel dan pelepasan
sitokin
Rentetan kejadian tersebut menimbulkan gejala peradangan klasik di tempat terjadinya kontak di
kulit berupa eritema, edema, panas nyeri bila bila iritan kuat. Bahan iritan lemah akan
menimbulkan kelainan kulit setelah beulang kali kontak, dimulai dengan kerusakan stratum
korneum oleh karena delipidasi yang menyebabkan desikasi dan kehilangan fungsi sawarnya
sehingga mempermudah kerusakan sel di bawahnya oleh iritan.