desain gigi tiruan

Upload: ucx-triempetier-forensix

Post on 24-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 desain gigi tiruan

    1/5

    Kapan dan apa penyebab Gigi Tiruan dapat turun?

    Jawab:

    1) Stabilisasi GT yang kurang dapat menyebabkan GT akan goyang kearah lateral. Akibatnya timbul tekanan yang diterima jaringan sehingga dapat menyebabkan resorbsi tulang alveolar.

    2) Pemasangan arah cangkolan dari distal ke mesial, pada kasus free-end pemasangan cangkolan arah distal ke mesial dapat menyebabkan GT di edentulous dapatmengungkit, sehingga menyebabkan GT tidak stabil dan dapat terjadi resorbsi tulang alveolar.

    2. Mengapa pemasangan gigi tiruan harus pada neutral zone?

    Jawab:

    Gigi tiruan yang longgar dan tidak stabil adalah salah satu masalah yang palingumum yang dihadapi oleh pasien gigi tiruan. Salah satu metode untuk mengatasi masalah ini adalah dengan teknik neutral zone. Neutral zone adalah area dimana tekanan antara bibir, pipi, dan lidah dalam keadaan seimbang. Di zona inilah gigiartificial seharusnya disusun dengan inklinasi dan posisi dengan benar.

    Zona netral (neutral zone) merupakan ruang potensial antara bibir, pipi, dan lidah di sisi lain, di mana gigi kodrat ataupun gigi artifisial dikenakan kekuatanyang bertentangan dari otot-otot sekitarnya. Pada gigi tiruan dibuat pada neutral zone untuk mendapatkan kenyamaan dan artikulasi lebih baik. Selain itu pada neutral zone pada gigi tiruan untuk mendapatkan stabilitas.

    Pentingnya konsep neutral zone pada pemasangan gigi tiruan adalah untuk menempatkan neutral zone pada edentulous area dimana gigi artificial seharusnya disusunsehingga kekuatan yang diberikan oleh otot yang cenderung memberikan kestabilanpada gigi tiruan.

    3. Sebutkan faktor Retensi.

    Jawab:

    Retensi adalah kemampuan gigi tiruan bertahan terhadap pelepasan saat fungsi maupun istirahat (secara vertikal). Faktor- faktor retensi adalah:

    1) Undercut

    Retensi dari daerah gerong pada jaringan pendukung. Misalnya pada rahang atas didaerah labial dan tuberositas maksila, pada rahang bawah pada daerah retromylohioid.

    2) Adhesi

    Gaya tarik antara molekul yang berbeda jenis, misalnya antara landasan dengan saliva dan saliva dengan mukosa.

    3) Kohesi

    Gaya tarik antara molekul yang sejenis, misalnya antara saliva dengan saliva.

    4) Tekanan Atmosferik

    Perbedaan tekanan udara di bawah landasan dengan di luar landasan, di bawah land

  • 7/24/2019 desain gigi tiruan

    2/5

    asan harus 0 (nol).

    5) Gesekan atau Friksi

    Gesekan antara dua permukaan, misalnya antara landasan dengan mukosa, gigi sandaran dengan gigi buatan, linggir alveolar dengan landasan, landasan pada daerah interdental (verkeilung), dan antara cangkolan dengan gigi sandaran.

    6) Gaya kunyah ke Apikal

    Menahan gigi tiruan lepas dari mukosa di bawahnya.

    7) Muskular

    Retensi dari otot didapatkan pada saat pencetakan sehingga didapatkan hasil tarikan otot. Otot yang berperan adalah otot pipi, bibir, lidah, dan palatum.

    8) Tegangan Permukaan

    Bekerja pada permukaan zat cair yaitu pada saliva yang berada diseluruh landasangigi tiruan.

    9) Implan

    10) Magnet

    11) Gravitasi

    Gaya tarik bumi yang sangat menguntungkan untuk gigi tiruan rahang bawah. Gravitasi didapatkan dengan cara mempertebal landasan gigi tiruan sampai batas neutralzone (ruang setelah gigi asli dicabut, daya antara otot lidah pipi dan gigi tiruan berada dalam keadaan seimbang).

    12) Kaitan presisi

    13) Cangkolan

    4. Sebutkan faktor Stabilisasi.

    Jawab:

    Stabilisasi adalah kemampuan gigi tiruan bertahan terhadap perpindahan tempat (displacement) saat berfungsi (secara horizontal). Faktor- faktor Stabilisasi

    1) Adaptasi Landasan.

    2) Perluasan Landasan seluas mungkin tanpa mengganggu kenyamanan.

    3) Menentukan gigi sandaran dengan garis fulkrum.

    4) Membuat tiga titik sandaran

    5) Penyususnan gigi artifisial di atas puncak linggir alveolar.

    6) Menghubungkan seluruh bagian gigi tiruan dalam satu kesatuan.

    7) Mengunyah dua sisi.

    8) Menggunakan indirect retainer.

  • 7/24/2019 desain gigi tiruan

    3/5

    9) Bracing (cangkolan kerangka logam) lengan pemeluk pada frame denture, pada GTSLyang berperan sebagai bracing adalah verkeilung.

    10) Memenuhi konsep oklusi berimbang pada saat penyusunan gigi.

    11) Menyusun gigi dengan mengikuti kurva kompensasi (kurva Spee dan kurva Monson).

    12) Mengurangi jumlah gigi (ada atau tidak gigi lawan).

    13) Menentukan dimensi vertikal dan relasi sentrik dengan baik.

    14) Menentukan garis median.

    15) Mengurangi lebar bukolingual gigi.

    16) Menggunakan gigi nonanatomis.

    5. Mengapa pada kasus free end gigi sandaran dapat terungkit, jelaskanmekanismenya, dan bagaimana solusinya?

    Jawab:

    Masalah pada gigi tiruan berujung bebas adalah gigi tiruan tidak stabil, yaitu g

    igi tiruan mudah bergeser dan mengungkit. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan kompresibilitas dukungan ( support) antara bagian posterior sade l ujung bebas dengan bagian anteriornya, dan tidak adanya gigi kodrat di sebelah distal sadel (Keng, 1998). Perbedaan ini menimbulkan masalah yaitu gigi tiruan berujungbebas selalu tidak stabil. Gigi tiruan yan g tidak stabil selanjutnya juga menimbulkan masalah terhadap kesehatan jaringan tersisa.

    Adanya perbedaan kompresibilitas dukungan baik antara mukosa dengan mukosa, maupun antara mukosa dengan jaringan periodontal gigi sandaran (yang mempunyai sandaran oklusal), mengakibatkan pada saat gigi artifisial di bagian sadel tersebut kena tekanan kunyah, sadel gigi tiruan akan bergerak rotasi/mengungkit/tidak stabil. Selain gigi tiruan yang tidak stabil, gigi sandaran pada kasus free end pundapat terungkit, hal ini bergantung dai tipe pengungkit, cangkolan, titik beban

    , dan titik fulkrum. Pada tipe pengungkit tipe satu, cangkolan dari arah distalke mesial pada gigi kodrat sebelah mesial dapat menyebabkan gigi tiruan tidak stabil pada saat pengunyahan, sedangkan pada pengungkit tipe dua, cangkolah dari arah mesial ke distal pada gigi kodrat sebelah mesial akan membuat gigi tiruan lebih stabil namun pengungkit tipe ini dapat menyebabkan gigi sandaran terungkit.

    Mekanisme gigi sandaran terungkit

    Ungkitan dapat memaksimalkan kemampuan dan melipatgandakan gaya melalui fulkrumke lengan resistensi dan dapat memindahkan sebuah objek dengan gaya yang lebih kuat. Namun, dalam kasus gigi tiruan sebagian lepasan, ungkitan dapat menyebabkangigi menjadi torsi. Ungkitan kelas I dapat bertindak seperti tang yang membuatefek linggis pada gigi sandaran. Ungkitan kelas I memiliki fulkrum yang terletak

    di antara lengan beban dan lengan resistensi. Dengan ungkitan kelas I, fulkrum(yang berupa rest/cangkolan) akan memiliki gaya horizontal yang berlebihan secara lateral pada gigi sandaran, yang dapat menyebabkan gigi terungkit, yang pada akhirnya jika dibiarkan dapat membuat gigi goyang.

    Untuk mencegah atau mengurangi efek ungkitan oleh gigi tiruan berujung bebas terhadap gigi sandaran dapat dilakukan:

    1) Desain retainer diubah menjadi ungkitan kelas II

  • 7/24/2019 desain gigi tiruan

    4/5

    Dengan memindahkan letak titik fulkrum sehingga terletak paling anterior dibandingkan dengan titik retensi dan titik beban. Caranya antara lain: mengubah arah cangkolan menjadi arah mesial ke distal atau membuat indirect retainer yang letaknya lebih ke anterior dibanding letak titik retensi.

    Walaupun dengan desain kelas II akan dapat dihindarkan terjadinya ungkitan olehgigi tiruan terhadap gigi sandaran, desain ini akan meyebabkan gigi tiruan lebihtidak stabil dibandingkan dengan ungkitan kelas I pada saat terjadi tekanan kunyah ke arah apikal. Ungkitan akibat tekanan kunyah ke arah apikal sekarang sepenuhnya ditanggung oleh lingir

    2) Penghubung minor fleksibel

    Gaya ungkit yang terjadi sebagian diredam oleh adanya hubungan fleksibel (seperti per pada shock breaker). Penghubung minor yang fleksibel antara lain: stress breaker; precission attachment yang mempunyai per; tangan retainer dibuat dari bahan kawat klamer.

    3) Retensi tambahan di gigi sandaran yang lain (makin ke anterior makin baik)

    Pada ungkitan kelas I apabila dibuat retensi tambahan di gigi sandaran lainnya yang lebih ke anterior.

    6. Sebutkan langkah-langkah surveying.

    Surveying adalah menentukan secara akurat kontur ketinggian maksimum dalam kaitannya dengan dimana model diposisikan atay prosedur melokalisasikan dan menggambarkan bentuk dan posisi gigi sebelum mengerjakan gigi tiruan sebagian lepasan.

    Manfaat surveying :

    1) Dapat menentukan arah pemasangan (path of insertion) yang paling baiksehingga terjadi sangkutan (interference) pada saat geligi tiruan dipasang dan dikeluarkan.

    2) Menentukan lokasi dan besarnya daerah gerong pada permukaan gigi.

    3) Menentukan estetik, sehingga penempatan cangkolan tidak mengganggu estetika.

    4) Melakukan penutupan daerah gerong (block-out).

    5) Membentuk model malam sehingga sesuai dengan arah pemasangan

    Langkah-langkah surveying :

    1) Model yang akan disurvei diletakkan dan diklem pada meja model.

    2) Posisi permulaan diambil bidang oklusal letaknya horizontal. Pada posisi ini umumnya hanya sediki ditemukan sangkutan (interface) pada bagian proksimal daerah tak bergigi.

    3) Apabila pada posisi horizontal ini diperoleh di daerah gerong yang cukup untuk meletakkan cangkolan pada gigi sandaran, maka posisi ini lebih diambiluntuk melakukan surveying selanjutnya.

    4) Pada posisi ini pemasangan tegak lurus terhadap bidang oklusal. Arah pemasangan searah dengan tongkat vertical (vertical spindle), selanjutnya masih p

  • 7/24/2019 desain gigi tiruan

    5/5

    ada posisi tersebut dilakukan pembuatan garis-garis survey pada semua permukaangigi sandaran dan pada bagian-bagian yang perlu penutupan (block-out).

    5) Caranya dengan memasangkan batang pensil dan disinggungkan pada daerah yang disurvei.

    6) Bila pada posisi horizontal tersebut ternyata terlalu banyak sangkutandan tidak ditemukan daerah gerong yang cukup pada gigi sandaran, maka perlu dilakukan perubahan posisi model (tilting).

    7) Perubahan posisi model dapat dilakukan ke anterior, posterior, dan lateral. Disinilah arah pemasangan sudah ditentukan (tidak tegak lurus dengan bidang oklusal). Masih tetap pada posisi ini dibuat garis survey, pada bagian-bagianyang diperlukan.

    8) Sebelum dilepas dari meja model, terlebih dahulu dilakukan tripoding,yaitu membuat 3 tanda titik pada model (basis) dengan ketinggian yang sama.

    9) Titik ini dipakai untuk menentukan kembali posisi model yang sudah dilepas.

    10) Selain itu, pada bagian basis dapat pula digoreskan garis yang sejajar dengan tongkat vertical. Garis ini yang disebut Guide Markerdan berguna untuk memberikan gambaran arah pemasangan pada model tertentu.

    7. Sebutkan faktor-faktor estetik

    Estetik adalah keindahan yang harmonis sesuai dengan kepribadian sehingga tidakterlihat palsu atau berlebihan. Faktor-faktor Estetik:

    1) Menentukan dimensi vertikal dan relasi sentrik dengan baik dan sesuai.

    2) Menentukan dukungan bibir dan pipi.

    3) Menentukan bentuk, warna, dan ukuran gigi artifisial sesuai usia dan jen

    is kelamin.

    4) Penyusunan gigi simetris dengan menentukan garis median terlebih dahulu.

    5) Kontur gusi.

    6) Inklinasi sesuai dengan inklinasi normal masing-masing gigi.

    7) Letak retainer dan arahnya.

    8) Penentuan arah pemasangan pada saat surveying.