desain interior trailer car kereta rel diesel...
TRANSCRIPT
DESAIN INTERIOR TRAILER CAR KERETA REL DIESEL ELEKTRIK PRAMBANAN EKSPRES (PRAMEKS)
(Studi Kasus KRDE PRAMEKS Jurusan Yogyakarta-Solo)
Panjii Arya Kusuma Jurusan Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031)5931147
ABSTRAKSI Perkembangan dan persaingan transportasi massal khususnya di jalur
darat telah menampakkan hasilnya, terutama di kawasan Jogjakarta-
Solo. Hal ini sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk dan
mobilitas masyarakat kedua kota yang semakin lama semakin meningkat
drastis. Hal ini yang menjadi salah satu faktor utama penyebab
kemacetan dan kecelakaan lalu lintas yang semakin meningkat pula
sehingga mengakibatkan terancamnya tingkat keselamatan dan
keamanan pengguna jalan raya. Adapun berbagai upaya yang dilakukan
oleh pihak yang berwenang khususnya Departemen Perhubungan dalam
melakukan pembenahan dan pembaharuan sistem pelayanan jasa
transportasi angkutan umum sebagai alternatif transportasi massal
tambahan yang diharapkan mampu menangani arus mobilitas penduduk
2 kota tersebut. Diharapkan dengan adanya KRDE ini mobilisasi
masyarakat sekitar Solo-Jogja akan lebih meningkat dan masyarakat
dapat merasakan pelayanan yang lebih baik dan nyaman. Dan juga
mampu mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya Jogjakarta-Solo.
Selain itu diharapkan dapat mendukung pariwisata alam dan budaya
Jogjakarta sehingga dapat berfungsi meningkatkan share transportasi
kereta api secara nasional.
Pada tugas akhir ini saya akan mendesain KRDE PRAMBANAN
EKSPRES (PRAMEKS). Pada desain KRDE PRAMEKS yang baru ini
memiliki beberapa kelebihan yang ditawarkan, Ada suatu hal yang baru
untuk menciptakan inovasi desain sebuah interior KRDE sebagai salah
satu sarana transportasi massal dengan jalur khusus (railway system)
yang dioperasikan (daerah operasi) di kawasan Jogjakarta – Solo
dengan konsep multifungsi,selain sebagai Kereta angkut massal tetapi
juga sebagai Kereta wisata dengan memperhatikan kenyamanan,
kemudahan, mengutamakan keselamatan penumpang dan image baru
yang melekat pada desain tersebut sehingga mampu memberikan
kontribusi yang maksimal dan mendapatkan daya tarik tersendiri bagi
masyarakat untuk menggunakan dan memelihara sarana tersebut
dengan baik. Dengan desain yang baru ini dimaksudkan untuk
mengangkat gengsi para penggunanya serta mengajak mereka untuk
menggunakan jasa transportasi tersebut sebagai alternatif transportasi
utama dalam bepergian.
ABSTRACT Development and competition, especially in mass transportation has
appeared landline results, especially in the Yogyakarta-Solo region. This
is as a result of the increased mobility of the population and the urban
society increasingly improved dramatically. This is one of the main factors
causing congestion and traffic accidents also increased, which causes
the endangered level of safety and security of road users. The various
efforts made by the authorities especially the Department of
Transportation in conducting reform and renewal services system public
transportation as an alternative to the additional mass transport is
expected to handle the flow of population mobility are 2 cities. Hopefully
with this KRDE of community mobilization around Solo-Yogyakarta will be
increased and the public can feel better service and comfort. And also
able to reduce the density of road traffic Jogjakarta-Solo. But it is
expected to support the natural and cultural tourism so that it can function
Jogjakarta improve rail transport share nationally.
In this final task I will design a KRDE PRAMBANAN Express
(PRAMEKS). In the design of the new KRDE PRAMEKS This has several
advantages offered, There's a new thing to create an interior design
innovation KRDE as one means of mass transportation with a special line
(railway system) which is operated (operation area) in the region of
Jogjakarta - Solo with multifunctional concept, as well as freight train
mass, but also as a tourist train with due regard to comfort, convenience,
safety of passengers and a new image inherent in the design so as to
provide the maximum contribution and get a special appeal for people to
use and maintain these facilities with well. With the new design is
intended to raise the prestige of the users and invite them to use
alternative transportation such as the main transportation in traveling.
KATA KUNCI HERITAGE,MODERN,COMFORT
PENDAHULUAN Latar Belakang
Perkembangan dan persaingan transportasi massal khususnya di jalur darat
telah menampakkan hasilnya, terutama di kawasan Yogyakarta-Solo. Hal ini
sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk dan mobilitas masyarakat
kedua kota yang semakin lama semakin meningkat drastis. Hal ini yang
menjadi salah satu faktor utama penyebab kemacetan dan kecelakaan lalu
lintas yang semakin meningkat pula sehingga mengakibatkan terancamnya
tingkat keselamatan dan keamanan pengguna jalan raya. Adapun berbagai
upaya yang dilakukan oleh pihak yang berwenang khususnya Departemen
Perhubungan dalam melakukan pembenahan dan pembaharuan sistem
pelayanan jasa transportasi angkutan umum sebagai alternatif transportasi
massal tambahan yang diharapkan mampu menangani arus mobilitas
Sumber : PT KAI INDONESIA Doc. Dephub. Transmedia, edisi05/September2008 http://www.dephub.go.id/news/index.html Sumber REPUBLIK INDONESIA-wisata sejarah Yogya – solo dengan Prameks
penduduk 2 kota tersebut. Sementara kereta api Rel Diesel Elektrik yang
diresmikan itu adalah KA Prambanan Ekspres yang melayani jalur
Yogyakarta-Solo. Kereta ini merupakan karya anak bangsa di PT Inka dengan
menggunakan KRDE, selain relatif lebih murah, juga lebih cepat, Aman dan
nyaman terutama untuk melayani angkutan perkotaan. Diharapkan dengan
adanya KRDE ini mobilisasi masyarakat sekitar Solo-Yogya akan lebih
meningkat dan masyarakat dapat merasakan pelayanan yang lebih baik dan
nyaman. Dan juga mampu mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya
Yogyakarta-Solo. Jika keberadaan KRDE ini mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat sekitar, diharapkan lambat-laun akan menumbuhkan kepercayaan
masyarakat untuk memilih kereta api sebagai sarana transportasi KRDE. Hal
ini penting mengingat angkutan kereta api memiliki karakteristik tersendiri
dibandingkan moda angkutan darat lainnya antara lain lebih hemat energi,
ramah lingkungan, bersifat massal, bebas dari kemacetan dan lain
sebagainya..selain itu diharapkan dapat mendukung pariwisata alam dan
budaya Yogyakarta sehingga dapat berfungsi meningkatkan share
transportasi kereta api secara nasional.
Tujuan
Untuk menciptakan inovasi desain sebuah interior KRDE sebagai salah satu
sarana transportasi massal dengan jalur khusus (railway system) yang
dioperasikan (daerah operasi) di kawasan Yogyakarta – Solo dengan konsep
multifungsi,selain sebagai Kereta Angkut Massal tetapi juga sebagai Kereta
wisata dengan memperhatikan kenyamanan, kemudahan, dan
mengutamakan keselamatan penumpang sehingga mampu memberikan
kontribusi yang maksimal dan mendapatkan daya tarik tersendiri bagi
masyarakat untuk menggunakan dan memelihara sarana tersebut dengan
baik. Desain KRDE PRAMEKS (PRAMBANAN EKSPRESS) Yogyakarta-Solo
ini yang akan ditujukan kepada PT. KAI (Kereta Api Indonesia) sebagai
pemilik (owner) dan masyarakat sebagai konsumen (customer) khususnya
kelas menengah ke bawah.
Konsep awal yang hendak dicapai dalam perancangan KRDE
PRAMEKS adalah
Karena kereta ini nantinya jga berfungsi sebagi kereta wisata jadi konsep
yang diperoleh adalah Heritage,Modern dan comfort. Konsep ini diangkat
sebelum dilakukan analisa kebutuhan guna mendapatkan gambaran desain.
HERITAGE yang berarti Masih memiliki Unsur kedaerahan.
Dikarenakan daerah Jogja –Solo daerah yang dilewati KRDE
PRAMEKS ini masih memiliki unsur kedaerahan. Hal ini diwujudkan
dengan desain properti dan interior yang ada didalam Trailercar yang
masih memiliki unsur kedaerahan. Dan juga Karena kereta ini memiliki
Multifungsi selain sebagai kereta angkut massal tetapi juga sebagai
kereta Wisata.
MODERN dalam hal ini maksudnya walaupun kereta ini Masih
memiliki unsur Heritage didalamnya, tetapi Kereta ini memiliki
tegnologi yang modern dalam desainnya,Hal ini diwujudkan lewat
Digital sinage .Sistem Kursi lipat yang menjadi trend sekarang
COMFORT disini adalah nyaman untuk melihat pemandangan yang
dilalui oleh kereta Prameks,nyaman dalam berinteraktif dengan
penumpang lain,dan nyaman dalam penyimpanan barang dalam hal ini
desain diwujudkan dalam hal Jendela yang diperbesar agar luas
pandangan,konfigurasi tempat duduk dan bagasi
Masalah
Hal yang menjadi permasalahan Interior KRDE PRAMEKS saat ini ialah sbb :
Eksterior dan interior KRDE yang sudah ada sekarang.Imagenya
Kurang mencerminkan daerah tempat KRDE tersebut beroperasi baik
interior maupun eksterior.Yaitu kota yang kental dengan
kebudayaan.Sehingga banyak yang belum tau KRDE PRAMEKS itu
beroperasi dimana.
Terbatasnya pilihan hadap tempat duduk yang sering membuat
penumpang mabuk darat pada saat perjalanan dengan total lama
perjalanan antara 1 - 1,5 jam Dan juga penumpang kurang nyaman
untuk melakukan interaksi dengan penumpang lain.
Pada kursi penumpang yang sering menjadi sasaran ulah vandalisme
orang-orang jahil atau perbuatan iseng, seperti contoh banyaknya
corat-coretan dan tulisan iseng pada sandaran / alas kursi penumpang.
Kemudian, seringkali kommuter dijadikan sebagai tempat tidur dan
penginapan sementara oleh para gepeng saat kommuter tersebut tidak
sedang beroperasi.
Metodologi
Dalam tahap berikut ini, disampaikan beberapa metode yang digunakan untuk
mengumpulkan dan mengolah berbagai data yang ada, dengan menggunakan
metode kualitatif yang merupakan interview secara langsung dengan pakar
kereta api di Indonesia atau PT. KAI dan PT. INKA untuk mengetahui
perkembangan dan sarana yang diaplikasikan pada kereta api. Sedangkan
metode kualitatif, yakni dengan melakukan penyebaran draft kuesioner
kepada konsumen atau pengguna jasa angkutan transportasi massal
khususnya di jalur Jogja-Solo.
Gambar 1. Bagan alur perancangan
PEMBAHASAN
Adapun data-data yang digunakan, yang terdiri dari :
a. Data primer
Data yang merupakan data langsung (pokok) dari PT. KAI (Kereta Api
Indonesia), PT. INKA selaku industri kereta api di Indonesia, Dinas
Perhubungan, Pemerintah Kota Jogjakarta yang terkait langsung
dengan proyek tersebut dan para Penumpang kereta, baik melalui
wawancara/interview,kuisioner maupun dengan tinjauan lapangan.
a.a. Draft Kuisioner
Kuisioner dibagikan kepada para calon penumpang kereta.
Sebagai contoh adalah pada penumpang yang sedang menunggu
atau beraktifitas distasiun.
a.b. Wawancara
Wawancara ditujukan pada calon penumpang dan beberapa pihak
yg terkait dalam proyek tersebut. Hasil wawancara ini untuk
mengetahui aktifitas penumpang saat berada di dalam kereta dan
dengan barang bawaan yang dibawanya. Dari wawancara ini dapat
dihasilkan kesimpulan nantinya kelkurangan yang ada pada KRDE
yang sekarang.
a.c Tinjauan Lapangan/Observasi
Observasi dilakukan di beberapa tempat diantaranya :
Di KRDE PRAMEKS
Di Bus Antar Kota Dalam Propinsi
Observasi merupakan pengamatan langsung di lapangan yang
berguna untuk mendapatkan informasi guna mendapatkan
kebutuhan dalam mendesain interior KRDE PRAMBANAN
EKSPRES (PRAMEKS)
b. Data sekunder
Merupakan data tambahan dan pendukung yang berasal dari survey
lapangan (obyek), kuesioner, artikel-artikel, jurnal/buku, literatur, dan
website tertentu. Sebagai contoh tinjauan pustaka dari jurnal atau buku
men,yang menjadi contoh genai tentang industri kereta api nasional.
Setelah itu, data-data tersebut akan diproses melalui tahap studi dan analisis
yang akan menghasilkan rumusan permasalahan yang dikembangkan,
dengan tujuan untuk memperoleh parameter-parameter keberhasilan suatu
objek yang didesain
Berikut tahapan analisa yang dilakukan sehingga mendapat design Output
ANALISA PASAR
Tujuan dari analisa berikut ini untuk mengetahui dan menganalisa pengguna
atau segmentasi masyarakat yang akan menggunakan sarana transportasi
KRDE tersebut agar didapatkan data yang tepat untuk menentukan segala hal
yang terkait dengan aspek desain interior KRDE PRAMEKS Yogyakarta-Solo.
Analisis yang dihasilkan berupa segmentasi, targetting, dan positioning KRDE
PRAMEKS di peta persaingan sarana transportasi massal (darat) di jalur
Yogyakarta-Solo.
SEGMENTASI
Gambar 2 Flowchart segmentasi KRDE PRAMBANAN EKSPRES
Menurut analisa segmentasi yang dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa
demografi terhadap pengguna kereta bandara adalah sebagai berikut :
- Gender : Pria dan wanita ( dominasi populasi berdasar
survey lapangan 55% pria dan sisanya wanita)
- Usia : 1-40 tahun keatas (disominasi oleh usia 19-40
tahun)
- Pendidikan : semua jenjang pendidikan ( dominasi oleh
tamatan SMA ke atas)
- Profesi : Dosen, Dokter, PNS, Pegawai Swasta,
Mahasiswa S1, S2, S3
- Pendapatan : kelas menengah dan kelas atas ( kelas B dan
A)
- Kelas sosial : kelas menengah dan kelas atas ( kelas B dan
A)
TARGETING
- Heavy user : Penumpang Berlangganan KRDE PRAMEKS
- Light user : Penumpang yang benar – benar baru
- Owner : PT.KAI (Kereta Api Indonesia)
- Stake holder : PT.KAI (Kereta Api Indonesia)
PT.INKA (pihak manufaktur)
Pemerintah Pusat
Pemkot.JOGJA - SOLO
Dinas Perhubungan Darat
Dari hasil survey yang dilakkan oleh PT KAI Dari tahun ke tahun, jumlah
penumpang KA Prameks semakin meningkat. Saat ini rata-rata penumpang
sekitar 3.500 orang/hari dan pada hari Minggu atau liburan mencapai 6.000
penumpang.Pengguna jasa transportasi massal antara Jogja - Solo rata-rata
terdiri dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, yang bekerja sebagai
karyawan, pedagang, dan pelajar sebagian besar.
POSITIONING
Gambar 3 Positioning KRDE PRAMEKS terhadap sarana transportasi publik lainya
Positioning KRDE PRAMEKS dibandingkan dengan angkutan publik lainya
(kompetitor) yang beroperasi di daerah jogja dan solo adalah :
- Kereta KRDE PRAMEKS cepat dari taxi dan bus antar kota dalam
propinsi. Hal ini dikarenakan kereta memiliki jalur khusus (railway)
yang bebas hambatan
- Realisasi KRDE PRAMEKS menggunakan sistem operasi yang
terjadwal. Hal ini akan memungkinkan penumpang untuk berangkat
tepat waktu sesuai jadwal, sebagai contoh ada kereta pagi pukul
05.30 yang berangkat dari solo menuju ke jogjakarta yang di
jadwalkan tiba di jogja pukul 06.45. Hal ini dikarenakan disesuaikan
dengan aktivitas masyarakat solo dan jogjakarta yang mobilitasnya
sangat tinggi yaitu karyawan yang bekerja, mahasiswa yang kuliah
dan para pedagang yang berdagang. 10 kereta yang melintas dari
stasiun Solo jebres ke Stasiun Tugu Jogjakarta dalam waktu satu
jam atau dua jam.
- Untuk pemberlakuan tarif, KRDE PRAMEKS memiliki tarif diatas
tarif bus antar kota dalam propinsi namun masih lebih murah dari
taksi.
KRDE PRAMEKS Jogja – Solo Rp. 8000,00
Bus antar kota dalam propinsi (Bus umum) Rp. 6000,00
Taksi Rp. 10.000/Km
JENIS AKTIVITAS PENUMPANG
membaca 19%
melihat-lihat 21%
berinteraksi 26%
merenung 6%
diam 16%
tidur 3%
lain-lain 9%
membaca
melihat-lihat
berinteraksi
merenung
diam
tidur
lain-lain
- Dikarenakan segment penumpang kereta dari kelas menengah dan
kelas atas, dan juga dilihat dari jarak tempuh yang relatif pendek
KRDE PRAMEKS didesain dengan kelas bisnis
Kesimpulannya adalah :
1. KRDE PRAMEKS lebih cepat daripada Bus Antar Kota Dalam Propinsi
dan Taksi
2. KRDE PRAMEKS lebih terjadwal waktu berangkat dan waktu
sampainya
3. KRDE PRAMEKS digunakan oleh kalangan menengah keatas dan
basic kereta ini adalah kereta bisnis
DETAIL AKTIVITAS PENGGUNA KRDE
Pada saat perjalanan di dalam KRDE, penumpang melakukan berbagai
macam aktivitas untuk menyibukkan diri sebelum sampai tujuan. Berdasarkan
hasil kuesioner yang disebarkan pada 100 responden untuk mengetahui jenis
kegiatan yang dilakukan penumpang KRDE selama perjalanan, maka dapat
disimpulkan jenis kegiatan penumpang KRDE yakni sebagai berikut.
Gambar 4. Jenis aktivitas pengguna KRDE
Klasifikasi aktifitasnya sebagai berikut :
Gambar 5 klasifkasi aktifitas
Kesimpulan study aktifitas diatas adalah
Yang pelu diperhatikan dalam mendesain interior KRDE PRAMEKS
1. Penempatan barang yang dibawa penumpang
2. Kenyamanan tempat duduk
3. Sirkulasi udara
Pada perancangan tugas akhir ini yang mengacu pada pengembangan
interior KRDE PRAMEKSS yang telah beroperasi sebelumnya.KRDE
PRAMEKSS yang sebelumnya hanya sebagai kereta angkut massal sekarang
akan dikembangkan menjadi kereta wisata. Hanya membahas komponen-
komponen pada interior, yakni berupa : Kursi penumpang, handrail, pintu,
jendela, cover exhaust fan dan lopas.
Adapun tujuan dari perancangan desain KRDE PRAMBANAN EKSPRESS
YOGYAKARTA - SOLO, yakni sebagai berikut :
1. Umum
a. Tujuan dalam perancangan ini adalah untuk mempermudah aksesibilitas
dan mobilitas masyarakat yang berada di daerah Yogyakarta - Solo
b. Meningkatkan pelayanan jasa transportasi perkeretaapian terutama di
kawasan Yogyakarta – Solo
c. Memberikan sebuah layanan masyarakat yang baru yaitu sebagai
kereta wisata di kawasan Yogyakarta - Solo
d. Menanggulangi masalah kemacetan dan mengurangi tingkat kecelakaan
lalu lintas yang seringkali terjadi di wilayah Yogyakarta - Solo, serta
secara tidak langsung juga diharapkan mampu mengurangi volume
polusi udara di jalan raya.
2. Khusus
a. Untuk menghasilkan sebuah interior KRDE yang dapat mengakomodir
segala kebutuhan penumpang (user) dalam perjalanan Yogyakarta-Solo
b. Disamping itu, untuk mempermudah dan mengurangi pengeluaran biaya
perawatan dan pemeliharaan (maintenance) interior KRDE setelah
beroperasi.
c. Untuk memberi kenyamanan dan keselamatan dalam rangka
menunjang segala aktivitas penumpang saat di perjalanan Yogyakarta-
Solo
Gambar 6 Desain final interior KRDE PRAMEKS
Gambar 7 Desain final Konfigurasi KRDE PRAMEKS
Gambar 8 Desain final stand area KRDE PRAMEKS
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
KRDE termasuk dalam kereta api berbasis mesin diesel elektrik. Maka dari itu,
diperlukan metode penelitian yang terstruktur serta perlu adanya kerjasama
dengan interdisiplin ilmu yang lain. Dalam melakukan proses perancangan ini
ada beberapa metode yang telah dilalui, antara lain :
a. Perumusan masalah, pengumpulan, dan pengolahan data serta
proses analisis.
Pengolahan data yang berasal dari konsep KRDE yang telah dibuat oleh
PT. INKA sebagai dasar acuan perancangan eksterior dan interior KRDE
PRAMEKS yang ada sekarang. Dan juga melakukan pengamatan dan
analisis perkembangan terhadap KRDE itu sendiri dimana sebelumnya
telah beroperasi di daerah Jogjakarta - Solo. Karena KRDE ini merupakan
pembaharuan dari KRDE sebelumnya, maka sudah barang tentu sangat
berbeda meskipun tidak sebagian besar pada komponen tertentu jika
dibandingkan dengan KRDE di mancanegara.
b. Pemecahan masalah.
Melakukan program desain yang terdiri dari beberapa aspek antara lain,
sosial budaya, ergonomi, brand image, teknologi, dan proses produksi
massal. Proses analisis yang dilakukan melalui tahapan-tahapan aspek
tersebut.
c. Pengembangan konsep desain.
Mengacu pada KRDE sebelumnya dengan pengembangan dan
pembaharuan konsep yang disesuaikan dengan teknologi produksi dalam
negeri, maka dapat menentukan alternative desain dan pemilihan desain
final yang kemudian melakukan pembuatan model berskala/mock-up.
d. Pemilihan dan penggunaan material.
Melakukan study material yang sering digunakan oleh negara-negara lain
yang memproduksi KRDE (HITACHI/ABB, HYUNDAI, HOLEC) dengan
mengadakan tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan material
tersebut.
Saran
Pada akhir laporan ini penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini
dapat menambah pengetahuan kita tentang KRDE (kereta rel diesel
elektrik) yang sudah beroperasi sekarang ini.
Selain itu, juga diharapkan dengan adanya interaksi / hubungan antara
pihak industri dan pihak perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan supaya
dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan penelitian yang berguna bagi
pengembangan produk itu sendiri.
Bagi pihak PT. KAI dan Departemen Perhubungan agar lebih
memperhatikan pelayanan jasa transportasi KA yang dinilai masih kurang
baik jika dilihat dari aspek ketepatan jadwal keberangkatan/kedatangan
KA. Dan juga memberikan sebuah layanan baru berupa kereta wisata
yang biasa dioperasikan pada hari-hari libur
Dan kami menyadari bahwa laporan ini kurang sempurna dan mohon
kiranya diperhatikan saran serta kritik yang dapat membantu
penyempurnaan dari laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA Ed Moy, 1978, Noise of Transportation as Traveller, Handbook of Noise
Assement.
Panero, Julius, 1979, Human Dimension and Interior Space, Whitney Library of Design, New York.
Chijiwa, Hideaki, A Guide to Creative Color Combination, Color Harmony.
Nurmianto, Eko, 1998, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Candimas Metropole, Jakarta.
Kurtweil, Lotz, 1979, Rail Transportation Noise, Handbook of Noise Control, Ed, C, M, Harris 2nd Edition, McGrawHill, Co.
UKIP Media Events, September 2007 Edition, Railway Interiors International, UK.
Imazu, Naohisa, 1996, Japan Railway & Transport Review, November, Japan.
Data Teknis Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE), PT. INKA, Madiun.
www.shinkanzen.com
www.azom.com
www.hitachi.com
www.dephub.go.id
www.kereta-api.com
www.inka.web.id
www.railwaysinteriorjournal.com
www.railwaysinterior-expo.com
www.metrocouncil.org