desain pasar jungke kabupaten karanganyar (tema ...eprints.uns.ac.id/1896/1/1376-3071-1-sm.pdf ·...
TRANSCRIPT
DESAIN PASAR JUNGKE KABUPATEN KARANGANYAR
(Tema: Perencanaan dan Perancangan Desain Pasar Tradisional)
ANDI TRISTIANTO, Ir.Chundakus Habsya, M.SA, Budi Siswanto, S.Pd. M.Ars.
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Kampus V UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani 200, Surakarta, Telp/Fax. 0271 718419
The purpose of the study was (1)Planning and designing Jungke Market becomes
attractive, tradisional markets and reflects the local wisdom. (2)Planning and designing a notice
Jungke Markets smooth circulation of people and goods. (3)Planning and design of traditional
markets stall attention in structuring, arrangement an structuring los supporting facilities,
creating traditional market regularly and properly classifiable.
The Study used a type of qualitative research. The research strategy used is description
analysis. Data collected in this study is primary data obtained from the observation of the
research object Jungke Market of Karanganyar which is one of the largest traditional market in
the district of Karanganyar. Secondary data files or documents obtained from the Market
Service of Karanganyar and Business Jungke. Tech data collection used was purposive
sampling.
The results of this study show that: (1)Market Desaign Jungke interesting and reflects
local wisdom reflected: (a)The roof canopy which adopts the verandah roof Astana Giri Bangun
Matesih. (b)The form of terraces which reflect colonial architecture adopting the form of the
main building Tasikmadu Karanganyar Sugar Factory. (c)Form los reflects trading in the spot
market atmosphere of traditional wisdom. (2)Design circulation Jungke Market with clear
directions grid pattern support, effectiveness and ease of access space between the part of spece.
(3)Design and los market stall grouping Jungke using a grid pattern makes the grouping of each
function, type and character of any merchandise and types trading. (4)Design utility that
prioritizes health and hygiene market reflected: (a)The drainage system using closed lines more
visible neat and cleane. (b)Circulation network utility to use as the vertical circulation shaft will
make easier to repair. (c)Waste management system with the use of waste as vertical circulation
shaft will facilitate the distribution of garbage. (d)In addition, the separation between the
organic and inorganic waste will be easier to recycle.
Keywords: Attractive design of Jungke Market, proper circulation, grouping of the clear,
hygiene and good health.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi sekarang ini gaya hidup modern sudah menjadi dambaan bagi
masyarakat di Indonesia. Hal itu juga terjadi di bidang perdagangan yang tidak lain
adalah pasar. Pasar tradisional yang dahulu menjadi pusat perdagangan dan
perekonomian masyarakat sudah sedikit tergeser karena adanya pasar modern lebih-
lebih di kota-kota besar. Hal ini menjadikan pertumbuhan pasar tradisional lebih rendah
dari pada pertumbuhan pasar modern.
Hasil survei yang dilakukan AC. Nielsen menunjukkan bahwa jumlah pasar
tradisional di Indonesia mencapai 1,7 juta unit atau 73%dari keseluruhan pasar
yang ada. Namun, ternyata laju pertumbuhan pasar modern jauh lebih tinggi
daripada pasar tradisional (Situs resmi DPW DKI Jakarta, 2005). Kalau diamati,
di antara pasar-pasar tersebut ada yang mempunyai spesifikasi barang dagangan
yang sama dengan pasar-pasar modern. Kondisi seperti ini yang membuat pasar
tradisional semakin terpuruk. Pasar-pasar modern tersebut telah menggeser
peran pasar tradisional sebagai penyedia kebutuhan masyarakat kota.( Sadilah,
Ariani, Herawati, Moertjipto dan Sukari, 2011:2-3
Gambar 1.1. Kondisi Pintu Utama Pasar Jungke
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Pasar Jungke yang merupakan pasar tradisional memiliki kondisi yang
memprihatinkan lebih-lebih jika dibandingkan dengan kondisi pasar modern. Kondisi
lain yang menyebabkan kondisi pasar kurang nyaman adalah kebersihan yang kurang
terjaga. Selain itu, Pasar Jungke juga beberapa kali mengalami kebakaran. Kejadian itu
dapat terjadi selain kelalaian pedagang pasar juga karena kondisi fisik bangunan yang
kurang memadai serta tidak teraturnya penataan. Hal-hal diatas menjadikan Pasar
Jungke kurang nyaman dan kurang aman. Hal itu sangat disayangkan bila Pasar Junge
kalah bersaing dengan pasar modern hanya karena kondisi fisik yang tidak mendukung.
Untuk mengatassi permasalahan tersebut diperlukan pengembangan Pasar
Jungke yang baik agar dapat menjadikan Pasar Jungke menjadi pusat perdagangan yang
menarik. Hal itu dapat dilakukan dengan perencanaan pasar yang matang dan sesuai
dengan kebutuhan pasar pada saat sekarang dan berorientasi pada masa yang akan
datang. Setelah itu diperlukan perancangan ulang untuk menciptakan sebuah rancangan
pasar dalam bentuk desain pasar yang lebih layak dan lebih menarik.
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari Desain Pasar Jungke di Kabupaten Karanganyar adalah sebagai
berikut :
a. Merencanakan dan merancang desain Pasar Jungke menjadi pasar tradisional
yang menarik serta mencerminkan kearifan lokal.
b. Merencanakan dan merancang desain Pasar Jungke yang memperhatikan
kelancaran sirkulasi orang dan barang.
c. Merencanakan dan merancang pasar tradisional yang memperhatikan dalam
penataan kios, penataan los dan penataan fasilitas penunjang sehingga
menciptakan pasar tradisional yang teratur dan terklasifikasikan dengan baik.
d. Merencanakan dan merancang desain Pasar Jungke yang memperhatikan
kebersihan dan kesehatan sehingga tercipta pasar tradisional yang bersih dan
jauh dari kesan kumuh.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan data pendukung
pada mata kuliah Teknik Presentasi, Aplikasi Perencanaan dan Perancangan serta mata
kuliah pendukung lain di prodi Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.
2. Manfaat Praktis
Menciptakan sebuah desain pasar tradisional yang nyaman, aman, bersih dan
jauh dari kesan kumuh yang diawali dari perencanaan dan perancangan yang sesuai
dengan kondisi sekarang dan berorientasi pada masa yang akan datang.
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pasar
Pasar adalah pusat perdagangan dan perekonomian masyarakat. Pasar
merupakan tempat berlangsungnya kegiatan jual dan beli. Pasar juga merupakan tempat
berkumpulnya komoditas hasil pertanian masyarakat khususnya masyarakat yang
berada di sekitar pasar.
2. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang biasanya
dalam transaksinya menggunakan proses tawar menawar sampai pada kesepakatan
kedua belah pihak.
3.Pasar Modern
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional. Perbedaanya adalah
penjual dan pembeli di pasar modern tidak bertransakasi secara langsung. Tidak ada
kegiatan tawar-menawar di pasar modern karena biasanyaharga bartang sudah dibandrol
dengan label harga. Contoh Pasar Modern yang ada di Indonesia antara lain:
a. Minimarket
b. Supermarket
c. Hypermarket
4. Perbandingan Pasar Modern dan Pasar Tradisional
Ada beberapa perbedaan antara pasar tradisional dengan pasar modern.
Perbedaan tersebut ada yang sangat mencolok utamanya perbedaan cara transaksi jual
beli. Selain berbeda dalam cara bertransaksi juga ada perbedaan dengan tempat
berjualan atau fisik bangunan pasar.
5.Desain
Desain adalah sebuah rancangan yang berbentuk sebuah gambar, patung, atau
gedung. Tanpa desain maka sesuatu tidak akan menarik dan tidak bisa menciptakan
sesuatu yang khas.
6.Fungsional
Fungsional dapat diartikan tepat guna. Arsitektur fungsional diartikan sebagai
konsep arsitektur yang merumuskan bentuk bangunan.
7.Kearifan Lokal
Yang dimaksud kearifan lokal adalah bentuk bangunan menyelaraskan dengan
budaya dari daerah setempat. Keselarasan dapat dilakukan hanya sebatas area yang
sempit atau area yang luas. Perancangan desain berdasarkan atas kelokalan agar selaras
dengan daerah sekitar dan bisa menambah cirri khas suatu daerah.
8.Konsep Arsitektur Kontekstual
Konsep kontekstualisme dalam arsitektur mempunyai arti merancang sesuai
dengan konteks yaitu merancang bangunan dengan menyediakan visualisasi yang cukup
antara bangunan yang sudah ada dengan bangunan baru untuk menciptakan suatu efek
yang kohesif (menyatu).
9.Konsep Arsitektur Kolonial
Yang dimaksud dengan konsep arsitektur kolonial adalah gaya arsitektur yang
berkembang di indonesia pada masa penjajahan belanda. Pembangunan gedung oleh
Belanda menggunakan langgam kolonial yang sesuai dengan selera orang Belanda.
B. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian redesain pasar tradisional Jungke adalah
menganalisis kondisi pasar Jungke. Dengan demikian akan diperoleh data mengenai
kekurangan atau kelebihan yang dimiliki oleh pasar Jungke. Setelah itu maka dilakukan
redesain pasar dengan tetap mempertahankan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
pasar Jungke.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu di Pasar Jungke yang
berlokasi di desa Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.
2.Waktu Penelitian
Pra Lapangan Pebruari - April
Pengajuan Judul
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Perijinan
Tahap Lapangan Mei
Pengumpulan
Data Sekunder
Pengumpulan
Data Primer
Tahap Penulisan Skripsi Juli - Desember
Analisis Data
Analisa konsep desain perencanaan dan perancangan
Analisa konsep desain perencanaan dan perancangan
Perancangan desain Pasar Jungke
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam penelitian ini, maka perlu
menggunakan metode penelitian yang tepat. Ditinjau dari bidangnya, maka penelitian
ini termasuk dalam penelitian arsitektur. Ditinjau dari taraf penulisannya maka
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif
C. Sumber data
1. Instrumen
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah perancang
2.Informan
Informan adalah orang yang memberikan informasi data penelitian
dimana mereka mengetahui permasalahan-permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti
dan bersedia memberikan informasi seluas-luasnya kepada peneliti.
3.Dokumentasi
sangat diperlukan dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan kondisi yang
ada pada tempat atau lokasi penelitian.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive
Sampling. Yang dimaksut Teknik Purposive Sampling adalah sample yang dipilih
secara cermat hingga relevan dengan desain penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian dapat diperoleh dari:
a. Wawancara
b. Observasi
c. Menelaah Dokumen
F. Dokumentasi
Dokumentasi sangat diperlukan dalam penelitian ini yaitu untuk
menggambarkan kondisi yang ada pada tempat atau lokasi penelitian.
G. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive
Sampling. Yang dimaksut Teknik Purposive Sampling adalah sample yang dipilih
secara cermat hingga relevan dengan desain penelitian.
H. Validasi Data
Validitas data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan validitas
data trianggulasi. Trianggulasi dengan sumber yang berarti membandingkan informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode deskriptif kualitatif.
G. Analisis Data
Setelah data dari berbagai sumber terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah
analisis data.
1. Reduksi Data
2. Panyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
H. Prosedur Penelitian
Pada Perencanaan dan perancangan ulang sebuah desain bangunan diperlukan
beberapa tahap. Langkah yang pertama adalah Pengumpulan Data Primer dengan cara
survey ke lokasi penelitian. Selain data primer diperlukan data sekunder untuk
menunjang kelengkapan data. Data sekunder diperoleh dari instasi terkait yaitu dinas
pasar untuk mendapatkan data – data pendukung yang digunakan untuk pemetaan
diantara lainnya peta jaringan listrik, telepon, drainase, limbah dan persampahan di
sekitar site dan peta – peta blok plan eksisting.
Langkah yang terakhir yaitu merancang sebuah desain yang baru dari objek
penelitian. Pereancangan ini didasarkan pada perencanaan diatas. Perencanaan
didasarkan pada pemecahan permasalahan yang ada pada objek penelitian.
Setelah Proses perancangan desain selesai perlu dilakukan analisa konsep
desain. Langkah ini akan memperbaiki kekurangan yang ada ketika perancangan desain.
Setelah selesai maka akan didapatkan desain bangunan Pasar Jungke yang layak dan
menarik sesuai dengan yang direncanaka.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Eksisting
1. Letak Geografis
Pasar Jungke berlokasi di pusat Kota Karanganyar.
Secara terperinci batas lahan Pasar Jungke adalah sebagai berikut:
1) Sebelah Utara : Terminal Jungke
2) Sebelah Selatan : Perkampungan
3) Sebelah Barat : Perkampungan
4) Sebelah Timur : Pertokoan
2. Bentuk dan Ukuran Site Pasar Jungke
Bentuk site Pasar Jungke adalah segi banyak tidak beraturan dengan panjang
sisi yang berbeda-beda dan tidak ada sisi yang sejajar. Bentuk lahanya memanjang ke
utara-selatan.
3. Kontur Tanah
Kondisi Pasar Jungke tidak terlalu berkontur karena sudah ada usaha
pemerataan pada masa pembangunan yang lampau. Hanya ada kemiringan tanah
sekitar 5 derajad. Arah kemiringan tanah adalah ke barat.
4. Kedalaman Air Tanah
Kedalaman air tanah pada site sekitar 10 meter. Data ini di dapat dari survei
langsung kedalaman sumur yang ada di dalam lokasi pasar.
5. Drainase di Area Site
Saluran drainase di area site sudah di atur pada pembangunan Pasar Jungke yang
sebelumnya. Drainase Pasar Jungke menggunakan saluran terbuka yaitu selokan.
Dengan demikian air terlihat dan juga memudahkan kotoran dari luar masuk. Selain itu
saluran terbuka juga terlihat kurang rapi.
6. Drainase di Area Site
Saluran drainase di area site sudah di atur pada pembangunan Pasar Jungke
yang sebelumnya. Drainase Pasar Jungke menggunakan saluran terbuka yaitu selokan.
Dengan demikian air terlihat dan juga memudahkan kotoran dari luar masuk. Selain
itu saluran terbuka juga terlihat kurang rapi.
7. Arah Lintasan matahari
Arah lintasan matahari di area site adalah dari timur ke selatan. Dengan bentuk
site Pasar Jungke yang memanjang ke utara selatan memungkinkan cahaya matahari
dapat masuk secara maksimal melalui sisi timur ketika pagi hari dan melalui sisi barat
ketika sore hari.
8. Vegetasi Lokasi dan Lingkungan
a. Jenis dan Titik Lokasi Vegetasi
Pada site Pasar Jungke ditanami beberapa pohon
Jenis pohon yang ditanam antara lain pohon palem, pohon angsana, pohon talok, dan
pohon beringin.
b. Ketinggian dan Lebar Tajuk
Vegetasi di area site cukup beragam. Untuk ketinggian pohon dan lebar
tajuknya pun juga beragam. Ada pohon yang cukup tinggi seperti pohon angsana
dan pohon beringain.
9. Transportasi
Kabupaten Karanganyar dilalui jalan negara yang menghubungkan kota Solo-
Surabaya meski jalan itu tidak melintasi pusat kota Kabupaten Karanganyar.
a. Jenis Transportasi
Jenis transportasi menuju dan meninggalkan Pasar Jungke cukup lengkap karena
letak site Pasar Jungke yang berada di pusat kota. Moda transportasi yang ada
adalah transportasi umum dan pribadi dari ukuran kecil sampai ukuran besar.
b. Lebar dan Jenis Jalan di Sekitar Site
Jalan yang ada di sekitar site Pasar Jungke merupakan akses utama bagi
pencapaian Pasar Jungke. Jalan yang sudah ada di sekitar site terdiri dari beberapa
katagori yang berbeda.
c. Arah Lalu lintas di Sekitar Site
Arah lalu lintas di sekitar site Pasar Jungke didominasi jalan dua arah. Hanya
di sisi utara terdapat jalan satu arah yang merupakan jalan utama yang menjadi
akses dari Tawangmangu ke Solo.
d. Akses dari Pusat Kota dan Daerah Sekitar
Pasar Jungke memang berada di dalam kota. Hanya beberapa meter dari pusat
Kota Karanganyar.
10. Jaringan Utilitas Lokasi
a. Listrik
Energi listrik Pasar Jungke dipasok dari gardu listrik yang berada di sisi timur
site.
b. Telepon
Untuk jaringan telepon site Pasar Jungke, saluran utama berada di sisi timur
tepatnya di depan ruko yang ada di depan pasar.
c. Air Bersih
Air bersih di dalam site Pasar Jungke diambil dari air tanah. Sumur air tanah
berada di sisi barat site atau belakang pasar tepatnya di dekat MCK Pasar Jungke.
11. Kondisi Peruangan Pasar Jungke
Kondisi Periuangan yang dianalisis adalah:
a. Kantor pengelola
b. Kios pemda
c. Kios darurat
d. Kios daging
e. Kios berdikari
f. Kios pemda pkl
g. Skat darurat
h. Los pemda
i. Los berdikari
j. Area parkir
k. Area mck Mushola
l. Area terbuka
B. Analisa Konsep Desain
Analisa konsep desain sangat diperlukan bagi perancang sebuah bangunan.
Tanpa adanya analisa konsep desain maka tidak akan mengahasilkan sebuah desain
bangunan yang baik.
Dalam analisa konsep desain akan dipaparkan proses awal dalam perancangan
desain bangunan yaitu dalam bentuk analisa.
Analisa konsep desain yang dilakukan pada perancangan Pasar Jungke tidak jauh
berbeda dengan analisa konsep desain pada perancangan bangunan lain.
1. Analisa Pelaku dan Kebutuhan Ruang
a. Dasar Pertimbangan
1) Jenis kegiatan kegiatan yang ada di pasar tradisional
2) Semua pelaku kegiatan yang ada di dalam pasar
3) Ruang yang dibutuhkan untuk kegiatan pelaku
b. Analisa dan Hasil Analisa
1) Kegiatan Jual-Beli
2) Kegiatan Pengelolaan
3) Kegiatan Penunjang
2. Analisa Pelaku dan Jenis Kegiatan
a. Dasar Pertimbangan
1) Pelaku kegiatan di dalam pasar tradisional
2) Jenis kegiatan yang dilakukan oleh pelaku pasar
3) Alur kegiatan pelaku
b. Analisa dan Hasil Analisa
1) Kegiatan Pembeli
2) Kegiatan Pedagang
3) Kegiatan Pengelola Pasar
3. Besaran Ruang
a. Dasar Pertimbangan
1) Standar Ruang
2) Ruang gerak (flow)
3) Kebutuhan ruang
b. Dasar Perhitungan
1) Perhitungan Asumsi
Dalam menentukan rencana ruang maka perancang perlu menentukan
sendiri. Hal itu dapat dilakukan oleh perancang dengan benar bila didasarkan pada
literatur, studi banding, dan pengamatan.
2) Perhitungan Besaran Ruang
Pasar Jungke merupakan pasar yang ramai dikunjungi setiap harinya.
Pengunjung Pasar Jungke setiap harinya sekitar 2000 orang.
c. Analisa
Untuk mempermudah dalam penghitungan besaran ruang maka dibagi
benerapa bagian sesuai jenis kegiatan yang diwadahi sebagai berikut:
1) Hasil Analisa
Tabel 4.31. Rekapitulasi Rencana Peruangan Pasar Jungke
No Kebutuhan Ruang Besaran Ruang
1 Kegiatan Penerimaan 176
2 Kegiatan Perdagangan 9279,92
3
Kegiatan Pengelola
145
4
Kegiatan Servis, Pelayanan dan Penunjang 3129,75
Total Luas Bangunan Pasar Jungke 12730,67
4. Analisa Organisasi Ruang
a. Dasar Pertimbangan
1) Kedekatan ruang
2) Keterkaitan antar fungsi ruang
3) Kelancaran sirkulasi antar ruang
5. Analisa Pola Hubungan Ruang Setiap
a. Dasar Pertimbangan
1) Kedekatan ruang
2) Keterkaitan antar fungsi ruang
3) Kelancaran sirkulasi antar ruang
6. Analisa Konsep Tata Massa
a. Dasar Pertimbangan
1) Efektifitas dan optimalisasi dalam penggunaan lahan site.
2) Kelancaran sirkulasi barang dan orang
3) Kesatuan antar fungsi kegiatan pasar tradisional
4) Kemudahan pencapaian
5) Estetika bangunan
7. Zonifikasi
a. Dasar Pertimbangan
1) Jenis barang dagangan
2) Fungsi dan kebutuhan ruang
3) Sifat dan jenis ruang
b. Analisa
c. Hasil Analisa
Zona Pedagang Primer
1) Zona Pedagang Pekunder
2) Zona Pedagang Daging
3) Zona Pedagang Pasar Lanang
4) Zona Masjid
5) Zona parkir dan bongkar muat
6) Zone Pasar Paingan
8.Pencapaian
1) Dasar Konsep
a) Kondisi Area Site
b) Kemudahan Akses masuk dan keluar site
9. Orientasi Bangunan
a. Dasar Pertimbangan
1) Kondisi Area Site
2) Potensi Area Site yaitu arah yang paling potensial untuk menarik
3) Kemudahan akses
10. Analisa Sirkulasi
a. Dasar Pertimbangan
1) Sirkulasi yang efektif
2) Sirkulasi yang cepat
3) Sirkulasi yang jelas
1) Sirkulasi Horisontal
a) Sirkulasi Linier
b) Sirkulasi Grid
c) Sirkulasi Radial
2) Sirkulasi Vertikal
a) Tangga
b) Ram
c) Shaft
d) Eskalator
e) Lift
11. Analisa Kearifan Lokal
b. Dasar Pertimbangan
1) Sirkulasi yang efektif
2) Sirkulasi yang cepat
3) Sirkulasi yang jelas
12. Analisa Tata Hijau
a. Dasar Pertimbangan
1) Menjaga keseimbangan alam
2) Vegetasi sesuai dengan alam sekitar
3) Kemudahan dalam perawatan
4) Mengurangi kebisingan dan polusi udara
13. Analisa Konsep Tata Massa
Dasar Pertimbangan
a) Efektifitas dan optimalisasi dalam penggunaan lahan site.
b) Kelancaran sirkulasi barang dan orang
c) Kesatuan antar fungsi kegiatan pasar tradisional
d) Kemudahan pencapaian
e) Estetika bangunan
14. Analisa Pencahayaan dan Penghawaan
1) Penghawaan alami
Prasasto Satwiko berpendapat bahwa Penggunaan penghawaan alami
dapat dilakukan dengan sebanyak-banyaknya jika kualitas udara dari luar baik yaitu
tidak berdebu, tidak berbau, sejuk, dan lingkungan tidak bising (2005).
2) Pencahayaan
Prasasto Satwiko berpendapat bahwa penerangan alami yang baik adalah
yang berasal dari bola langit bukan dari sinar matahari langsung yang membawa
panas (2005).
15. Analisa Struktur
a. Dasar Pertimbangan
1) Struktur yang kuat yaitu bangunan dapat menahan beban mati, beban hidup,
beban angin, dan beban gempa.
2) Efisiensi dan Ekonomis
3) Estetika bangunanyaitu struktur bangunan yang digunakan tidak mengurangi
keindahan bangunan dan diusahakan menambah estetika bangunan.
4) Sesuai dengan kondisi eksisting yaitu struktur yang digunakan sesuai dengan
kondisi lingkungan site.
5) Fungsional yaitu dalam menggunakan material struktur mempertimbangkan
aspek fungsi.
16. Analisa Jaringan Utilitas
a. Jaringan Air Bersih
1) Dasar Pertimbangan
a) Kondisi Eksisting Site
b) Kenyamanan dan Kemudahan
c) Kebersihan dan Kesehatan
d) Efisiensi dan Ekonomis
b. Jaringan Air Kotor dan Drainase
1) Dasar Pertimbangan
a) Kenyamanan
b) Kemudahan
c) Kebersihan
d) Kesehatan
e) Efisiensi dan Ekonomis
c. Jaringan Listrik
Listrik yang digunakan untuk sumber energi di Pasar Jungke menggunakan
sumber dari PLN dan dari Generator atau genset.
d. Jaringan Komunikasi
Untuk Jaringan telepon direncanakan dengan penggunaan pusat atau
terminal yang biasa disebut PABX. Dari PABX akan disalurkan ke panel yang
selanjutnya akan didistribusikan.
e. Pengelolaan Sampah
Sampah adalah sisa dari sebuah kegiatan manusia. Sampah yang ada di
pasar tradidional biasanya terdiri dari sampah organik dan anorganik.
f. Sistem Pemadam Kebakaran
Hidrant adalah sistem pengaman kebakaran pada sebuah bangunan atau
kawasan. Hidrant berperan penting dalam pengamanan kebakaran.
g. Sistem Penangkal Petir
Untuk sistem Penangkal petir cukup sederhana. antena adalah bagian yang
berfungsi sebagai ujung penanggkal karena letaknya di atap. Antena akan
dihubungkan dengan kabel atau arde. Arde tadi akan masuk ke dalam tanah atau
ground.
Laporan Desain
Gambar: Perspektif Desain Pasar Jungke
1. Nama proyek : Desain Pasar Jungke Kabupaten Karanganyar
2. Lokasi proyek : Jalan Kapten Mulyadi, Jungke, Karanganyar
3. Jumlah lantai : 4 lantai
4. Luas Area Pembangunan : 8942 m2
a) Lantai Dasar : 5582 m2
b) Lantai 1 : 5462 m2
c) Lantai 2 : 5054 m2
d) Lantai 3 : 1192 m²
5. Jenis Barang Dagangan :
Pasar Utama
a. Lantai dasar :
1) Sayuran
2) Buah
3) Penggilingan kelapa
4) Penggilingan daging
5) Penggilingan tepung
b. Lantai 1 :
1) Jasa Keuangan
2) Bumbu Tradisional
3) Bahan makanan
4) Daging dan ikan
c. Lantai 2 :
1) Kelontong
2) Alat-alat rumah tangga
3) Pakaian
4) Daging dan ikan
Pasar Pusat Sandang dan Elektronik
a. Lantai dasar :
1) - (untuk parkir dan gongkar muat)
b. Lantai 1 :
1) Elektronik
2) Pusat Handphone
3) Restoran
c. Lantai 2 :
1) Pakaian
2) Aksesori (sepatu, sandal, tas, dll)
d. Lantai 3 :
1) Pakaian
2) Aksesori (sepatu, sandal, tas, dll)
3)
6.Daya Tampung : Total 1396 pedagang
Pasar Utama
a. Lantai dasar :
1) Los : 254 pedagang
2) Kios : 57 pedagang
b. Lantai 1 :
1) Los : 346 pedagang
2) Kios : 56 pedagang
c. Lantai 2 :
1) Los : 567 pedagang
Rekapitulasi Jumlah Pedagang Pasar Utama
No Ruang Jumlah Pedagang
1 Kios
Total 113
2 Los
Total 1167
Jumlah Pedagang 1280
Pasar Pusat Sandang dan Elektronik
a. Lantai dasar : -
b. Lantai 1 :
1) Kios : 58 pedagang
c. Lantai 2 : 1) Los : 20 pedagang
2) Kios : 50 pedagang
d. Lantai 3 : 1) Los : 20 pedagang
2) Kios : 57 pedagang
Rekapitulasi Jumlah Pedagang Pasar Pusat Sandang dan Elektronik
No Ruang Jumlah Pedagang
1 Kios
Total 161
2 Los
Total 40
Jumlah Pedagang 201
Pasar Utama
Rekapitulasi Jumlah Pedagang Pasar Jungke
No Ruang Jumlah Pedagang
1 Pasar Utama
Total 1280
2 Pasar Pusat Sandang dan Elektronik
Total 201
Total Jumlah Pedagang 1481
GAMBAR HASIL DESAIN PASAR JUNGKE
AREA
PENGOLAHAN SAMPAH
-3.70
AREA PARKIR
SEPEDA MOTOR
-3.70
AREA PARKIR
SEPEDA MOTOR
-3.70
AREA PARKIR
SEPEDA MOTOR
-1.60
AREA PARKIR
SEPEDA MOTOR
-1.60
AREA PARKIR
SEPEDA MOTOR
-1.60
AREA PARKIR
SEPEDA MOTOR
-1.60
PLAZAUNTUKPASAR
PAINGAN-3.70
TPSSAMPAH
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP GENTENG METAL
ATAP POLIKARBONAT
ATAP POLIKARBONAT
ATAP POLIKARBONAT
ATAP POLIKARBONAT
ATAP POLIKARBONAT
ATAP GENTENG METAL ATAP GENTENG METAL
ATAP GENTENG METAL
SKALA 1 : 500
SITE PLAN
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 12.00
ATAP BETON
+ 12.00
ATAP BETON
+ 12.00
ATAP BETON
+ 12.00
ATAP BETON
+ 12.00
PERTOKOAN
PERTOKOAN
PERTOKOAN
TERMINALJUNGKE
PERKAMPUNGAN
PERKAMPUNGAN
PERKAMPUNGAN
PE
RK
AM
PU
NG
AN
TAMANBARAT
TIMUR
UTARASELATAN
TIANG LISTRIK
TIANG LISTRIK
TIANG LISTRIKTIANG LISTRIK
AREA
PENGOLAHAN SAMPAH
-3.70
SKALA 1 : 500
DENAH LANTAI DASAR
PARKIR
BONGKAR MUAT
-3.60
AREA PARKIR DAN
BONGKAR MUAT
-3.60
PARKIR DAN
BONGKAR MUAT
-3.60
-3.50-3.50
-3.50-3.50
-3.50
-3.50 -3.50
1
78
23456
12 11 10 9
-3.202X2
61
6768
6263646566
72 71 70 69
-3.202.5X2
18
2930
1920212223
34 33 32 31 24
1314151617
28 27 26 25
-3.202X2353637
40 39 38
-3.20
-3.20
-3.20
44
414243
46 45
-3.20
52
484950
54 53
-3.20
51
47555657
60 59 58
78
8990
7980818283
94 93 92 91 84
7374757677
88 87 86 85
-3202.5X2959697
100 99 98
101102103104105106112113114115116117 107108109110111118119120
-3.203X2-3.203X2-3.20
-3.50-3.50
4X43X43X4 2.5X4 4X43X43X43X43X43X43X43X4
3X43X4 4X4 3X4 3X4 4X4 3X4 3X4 4X4 3X4 3X4 3X4
1234678910 51112
19202122 18 17 16 15 14 132324
4X4
25
2X432
2X431
2X430
2X429
3X4122.5X428
2.5X427
3X426
RUANG GENSET
-3.60
RUANG
INSTALASI LISTRIK
-3.60
-3.50 -3.50
-3.50 -3.50
-3.50
-3.50-3.50
121
127 128
122 123 124 125 126
132131130129
-3.20 2X2
191
197 198
192 193 194 195 196
202201200199
-3.20 2.5X2
138
149 150
139 140 141 142 143
154153152151144
133 134 135 136 137
148147146145
-3.20 2X2155 156 157
162161160
-3.20
-3.20
-3.20
170
167 168 169
172171
-3.20
178
174 175 176
180179
-3.20
177
173 181 182 183
188187186
208
219 220
209 210 211 212 213
224223222221214
203 204 205 206 207
218217216215
-320 2.5X2225 226 227
232231230
235 236 237 238 239 240 246 247 248 249 250 251241 242 243 244 245 252 253 254
-3.20 2.5X2 -3.20 2.5X2 -3.20
-3.50 -3.50
4X4 3X4 3X4 2.5X4 4X4 3X4 3X4 3X4 3X4 3X4 3X4 3X4
3X4 3X44X43X43X44X43X43X44X43X43X43X4
33 34 35 36 38 39 40 41 4237 43 44
51 52 53 54504948474645 55 56
4X4
57
159
2X2
164
185
2X4
190
229
2.5X2
234
3X4
RUANG
INSTALASI
AIR BERSIH
-3.60
158
163
RU
AN
G I
NS
TA
LA
SI
AIR
BE
RS
IH
-3.6
0
R.GENSET
-3.60
R.INSTALASI
LISTRIK
-3.60
184
189
228
233
255
600 600 600 600 600 600 600 600 600600600600600600600600800 700 800 800700 800 800 800200
17855
380024002400 2400 2400 4000
600
600
600
600
600
600
800
800 800
KETERANGAN:
KIOS (4 x 4) = 8 BUAH
KIOS (3 x 4) = 37 BUAH
KIOS (3,5 X 3) = 6 BUAH
KIOS (2,5 x 4) = 4 BUAH
KIOS (2 x 4) = 2 BUAH
LOS (3 x 2) = 41 BUAH
LOS (2,5 x 2) = 85 BUAH
LOS (2 x 2) = 128 BUAH
BARAT
TIMUR
UTARASELATAN
4460
400
200
175
800
800
800
800
600
400
200
3375
1
2
3
4
5
6
7
8
A B C D E GF H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA
1
SKALA 1 : 500
DENAH LANTAI 1
3X43X4 4X4 3X4 3X4 4X4 3X4 3X4 4X4 3X4 3X4 3X4
81807978 82 83 84 85 86 8777763,5X4
76
3X473
2.5X474
3X4 4X44X43X43X44X43X43X44X43X43X43X4 3,5X4
KETERANGAN:
KIOS (4 x 4) = 7 BUAH
KIOS (3 x 4) = 41 BUAH
KIOS (3,5 X 3) = 3 BUAH
KIOS (2,5 x 4) = 3 BUAH
KIOS (2 x 4) = 2 BUAH
KIOS PUSAT SANDANG = 54 BUAH
LOS (1,5 x 2) = 61 BUAH
LOS (2 x 2) = 231 BUAH
LOS DAGING (2 x 2) = 54 BUAH
SHAFT
SAMPAH
SHAFT
SAMPAH
SHAFT
SAMPAH
SHAFT
SAMPAH
KM / WC
-0.05
KM / WC
-0.05
0.00
KM / WC
-3.60
AREA TEMPAT
DUDUK
WARUNG
MAKAN
PUSAT
SANDANG
PASAR
JUNGKE
2,7X3
1
2.6X3
2
2,7X3
3
2,7X3
4
2,6X3
5
2,7X3
6
2,5X3
7
2,5X3
8
3X3
9
3X3
10
3X3
11
2,5X3
12
2,5X3
13
3X3
14
3X3
15
3X3
16
3X3
18
3X3
19
3X3
20
3X3
22
3X3
23
3X3
24
3X3
17
3X3
21
2,7X3
25
2.6X3
26
2,7X3
27
2,7X3
28
2,6X3
29
2,7X3
30
3X3
39
3X3
40
3X3
41
3X3
35
3X3
36
2,5X3
37
2,5X3
42
2,5X3
43
2,5X3
38
2,7X3
31
2,7X3
32
2,6X3
33
2,7X3
34
3X3
45
3X3
46
3X3
47
2,5X3
49
2,5X3
50
2,5X3
51
3X3
44
2,5X3
48
2,7X3.5
52 53 54
2,6X3.5 2,7X3.5
2.5X471
3X4 3X4
67 66
3X4 3X4
65 64
3X4 3X4
63
3X4
60
3X4
58
±0.00
-3.50
±0.00 ±0.00
±0.00±0.00 ±0.00
±0.00±0.00 ±0.00
±0.00±0.00 ±0.00
±0.00
±0.00 ±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00 ±0.00
132 131 130
134135136
129
133
139 138 137
140141142
145 144 143
148149150
146147151152153154155156157158159160
161162163
164165
167168169
166
170171172173174175176177178179180181182183
184185186187
188189190191
192193194
195196197
198199200201202
203204205206207
208209210211212
213214215216217
219220221222
223224225226227
218228229230
231232233
123
456
234235236237238239240241242243244245246247248249250251252
MEJA BETON
LAPIS KERAMIK
MEJA BETON
LAPIS KERAMIK
MEJA BETON
LAPIS KERAMIK
MEJA BETON
LAPIS KERAMIK
LOS DAGING AYAM
LOS DAGING AYAM
LOS DAGING AYAM
LOS DAGING AYAM
LOS DAGING AYAM
LOS DAGING AYAM
7891011121314
1517181920212223
2425262728293031
R.KEPALA
±0.00
R.TAMU
±0.00
R.RAPAT
±0.00
3X4
59
3X4
6162
3X4
68
3X4
69
2.5X470
3X472
3,5X475
3X44X43X43X44X43X43X44X43X43X43X4
SHAFT
SAMPAH
3X43X4
9796
3X43X4
9594
3X43X4
93
3X4
90
3X4
88
±0.00
-3.50
±0.00±0.00
±0.00 ±0.00±0.00
±0.00 ±0.00±0.00
±0.00 ±0.00±0.00
±0.00±0.00
±0.00
±0.00
±0.00±0.00
236235
170 171 172 173 174 175 345 346 347 348 349 350 351 352
32 33 34
35 36 37
38 39
46 47
54 55 56 57 58 59 60 61
3X4
89
3X4
91 92 98 99
40 41 42 43 44 45
48 49 50 51 52 53
237 238
239 236 240 241
242 243 244
245 246 247
248 249 250 251 252
253 254 255
256 257 258 259 260 261 262 263 264 265
266 267 268
269 270 271
274273
272
275 276 277
281280279
276275
278
282
283 284 285
286 287 288
289 290 291 292 293
294 295 296 297 298
299 300 301 302 303
304 305 306 307 308
309 310 311 312 313
314 315 316 317 318
319 320 321 322
323 323 324 325
325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344
353 354
3X4 3X4
100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112
17
8
23456
12 11 10 91314
18192021 151617
22232427 26 25
29 30 3433323128
35 36 37 403938 41
42 43 44 45 46 47 48
49 50 51 52 53 54
+0.30
+0.30+0.30+0.30+0.30
+0.30
+0.30
+0.30
+0.30
+0.30+0.30+0.30 +0.30 +0.30
+0.30
+0.30
+0.30
+0.30 +0.30
+0.30
+0.30 +0.30 +0.30 +0.30
+0.30
+0.30
+0.30
+0.30 +0.30 +0.30+0.30+0.30
+0.30
+0.30 +0.30+0.30
+0.30
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.00
±0.10±0.10
VOIDVOIDVOIDVOIDVOID VOID VOID VOID
±0.00 ±0.00 ±0.00
±0.00 ±0.00 ±0.00 ±0.00
±0.00±0.00
R.W.KEPALA
±0.00
600 600 600 600 600 600 600 600 600600600600600600600600800 700 800 800700 800 800 800200
17855
380024002400 2400 2400 4000
60
06
00
60
06
00
60
06
00
80
0
800 800
BARAT
TIMUR
UTARASELATAN4
46
0
40
02
00
17
58
00
80
08
00
80
06
00
40
02
00
33
75
1
2
3
4
5
6
7
8
A B C D E GF H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA
1
SKALA 1 : 500
DENAH LANTAI 2
KETERANGAN:
KIOS PUSAT SANDANG = 50 BUAH
LOS PUSAT SANDANG = 20 BUAH
LOS (1,5 x 2) = 288 BUAH
LOS (2 x 2) = 225 BUAH
LOS DAGING (2 x 2) = 54 BUAH
SHAFT
SAMPAH
SHAFT
SAMPAH
KM / WC
+3.95
KM / WC
+3.95
KM / WC
-3.60
PUSAT
SANDANG
PASAR
JUNGKE
2,7X3
55
2.6X3
56
2,7X3
57
2,7X3
58
2,6X3
59
2,7X3
60
2,5X3
61
2,5X3
62
3X3
63
3X3
64
3X3
65
2,5X3
66
2,5X3
67
3X3
68
3X3
69
3X3
70
3X3
72
3X3
73
3X3
74
3X3
76
3X3
77
3X3
78
3X3
71
3X3
75
2,7X3
79
2.6X3
80
2,7X3
81
2,7X3
82
2,6X3
83
2,7X3
84
3X3
94
3X3
93
3X3
92
3X3
88
3X3
87
2,5X3
86
2,5X3
91
2,5X3
90
2,5X3
85
3X3
97
3X3
96
3X3
95
2,5X3
101
2,5X3
100
2,5X3
99
3X3
98
2,5X3
102
2,7X3.5
105 104 103
2,6X3.5 2,7X3.5
MEJA BETON
LAPIS KERAMIK
MEJA BETON
LAPIS KERAMIK
MEJA BETON
LAPIS KERAMIK
MEJA BETON
LAPIS KERAMIK
R.STAF
OPERASIONAL
±0.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
3X3
89
+4.30 +4.30
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00 +4.00 +4.00 +4.00 +4.00
+4.00 +4.00 +4.00 +4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00+4.00+4.00+4.00
+4.00+4.00
+3.95+3.95
ATAP BETON +3.95 ATAP BETON +3.95
AT
AP
BE
TO
N
+
3.9
5
357358359
360361362
VOID VOID VOID VOID
VOID
366
363
367
364
368
365
374
369
375
370
376
371372373377378379381 380382383384386 385
387388389393394
390391392
395
399400
396397398
401407408
402403404
409410411
405406
417418
412413414
419420421
415416
427428
422423424
429430431
425426
435436437
432433434
626364
656667
6869707172737475767778
7980818283
8384858687
8889909192
93949596979899
100101102103104105106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
VOID VOID
VOID
127128129130131132133134
135136137138139140141142
143144145146147
148149150151152158159160161162
167
168169
153154155156157163164165166
170171
172174
175176177
178179180181
SH
AF
T
SA
MP
AH
173
182183184185186187188189190191192193194195196197198199200201202203204205206
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30 +4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30 +4.30
+4.30
+4.30438
439
+4.30
ATAP BETON
ATAP BETON ATAP BETON55565758596061
62636465666768
69707172737475
767778798081
KM/WC
+3.95
KM/WC
+3.95
KM/WC
+3.95
KM/WC
+3.95
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00+4.00+4.00
+4.00+4.00+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00
+4.00 +4.00 +4.00 +4.00
+4.00 +4.00
+3.95 +3.95
ATAP BETON +3.95ATAP BETON +3.95
AT
AP
BE
TO
N
+
3.9
5
VOIDVOIDVOIDVOID
452 460
460
485
470
465
480
220 221 222223 224
225 226 227 228
229 230 239 240
VOIDVOID
VOID
253 254 255 256 257
SH
AF
T
SA
MP
AH288 289 290 291 297 298 299
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30 +4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30+4.30
+4.30
+4.30 438
439
+4.30
ATAP BETON
ATAP BETONATAP BETON
KM/WC
+3.95
KM/WC
+3.95
KM/WC
+3.95
KM/WC
+3.95
R.STAF
ADMINISTRASI
±0.00
ROSTER
355356
T.WUDHU
PRIA
+3.95
T.WUDHU+3.95
MASJID
UTAMA
+4.20
R.SHOLAT
WANITA+3.95
438 439
440 441 442
443 444 445
446 447 448
449 450 451
453 454 455 456
457 48 459
461 462 463 464 465 466 467 468 469
470 471 472
473 474 475
476 477 478
479 480 481
482 483 484
486 487 488 489
461 462 463 464
466 467 468 469
471 472 473 474
475 476 477 478 479
481 482 483 484
485 486 487
488 489 490
203 204 205
206 207 208
209 210 211
212
213 214 215 216 217 218 219
231 232 233
234 235 236 237 238
241 242 243 244 245
246 247 248 249 250 251 252
258 259 260 261 262
263 264 265 266 267
268 269 270 271 272
273 274 275 276 277
278 279 280 281
282 283 284
287286285
292 293 294 295 296 300 301 302 303 304 305 306 307 308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
+4.00
82
327 328 329 330 331 332 333 334
335 336 337 338 339 340 341 342
343 344 345 346 347 348 349 350
83 84 85 86 87 88
89 90 91 92 93 94 95
96 97 98 99 100 101 102
103 104 105 106 107 108
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30
+4.30+4.30
TURUN TURUNTURUNTURUN
+4.00
TURUN
600 600 600 600 600 600 600 600 600600600600600600600600800 700 800 800700 800 800 800200
17855
380024002400 2400 2400 4000
60
06
00
60
06
00
60
06
00
80
0
800 800
BARAT
TIMUR
UTARASELATAN
44
60
40
02
00
17
58
00
80
08
00
80
06
00
40
02
00
33
75
1
2
3
4
5
6
7
8
A B C D E GF H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA
1
LOS DAGING SAPI
LOS DAGING KAMBING
LOS DAGING SAPI
LOS IKAN LAUT
LOS IKAN AIR TAWAR
LOS IKAN LAUT
SKALA 1 : 500
KETERANGAN:
KIOS PUSAT SANDANG = 50 BUAH
LOS PUSAT SANDANG = 20 BUAH
SHAFT
SAMPAH
KM / WC
+7.95
KM / WC
+7.95
PUSAT
SANDANG
PASAR
JUNGKE
2,7X3
106
2.6X3
107
2,7X3
108
2,7X3
109
2,6X3
110
2,7X3
111
2,5X3
112
2,5X3
113
3X3
114
3X3
115
3X3
116
2,5X3
117
2,5X3
118
3X3
119
3X3
120
3X3
121
3X3
123
3X3
124
3X3
125
3X3
127
3X3
128
3X3
129
3X3
122
3X3
126
2,7X3
130
2.6X3
131
2,7X3
132
2,7X3
133
2,6X3
134
2,7X3
135
3X3
145
3X3
144
3X3
143
3X3
139
3X3
138
2,5X3
137
2,5X3
142
2,5X3
141
2,5X3
136
3X3
148
3X3
147
3X3
146
2,5X3
152
2,5X3
151
2,5X3
150
3X3
149
2,5X3
153
2,7X3.5
156 155 154
2,6X3.5 2,7X3.5
±8.00
±800
±8.00
±8.00
±8.00
±8.00
±8.00
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
3X3
140
DENAH LANTAI 3
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP GENTENG METAL
ATAP POLIKARBONAT
ATAP POLIKARBONAT
ATAP POLIKARBONAT
ATAP POLIKARBONAT
ATAP GENTENG METAL ATAP GENTENG METAL
ATAP GENTENG METAL
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00
ATAP BETON
+ 8.00
+8.30 +8.30
±8.00
±800
±800
TU
RU
N
TU
RU
N
600 600 600 600 600 600 600 600 600600600600600600600600800 700 800 800700 800 800 800200
17855
380024002400 2400 2400 4000
60
06
00
60
06
00
60
06
00
80
0
800 800
BARAT
TIMUR
UTARASELATAN
44
60
40
02
00
17
58
00
80
08
00
80
06
00
40
02
00
33
75
1
2
3
4
5
6
7
8
A B C D E GF H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA
1
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Desain Pasar Jungke mencerminkan kearifan lokal:
a. Bentuk atap tajuk, mengadopsi bentuk atap Pendopo Astana Giri Bangun
Matesih.
b. Bentuk teras mencerminkan arsitektur kolonial, mengadopsi bentuk
bangunan utama Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar.
c. Bentuk los pada tempat perdagangan mencerminkan kearifan lokal
suasana pasar tradisional.
2. Desain sirkulasi Pasar Jungke dengan pola grid menunjang kejelasan arah,
efektifitas ruang dan kemudahan akses antar bagian ruang.
3. Desain pengelompokan kios dan los Pasar Jungke dengan menggunakan pola
grid mempermudah dalam pengelompokan masing-masing fungsi, jenis, dan
karakter dari setiap barang dagangan dan jenis perdagangan.
4. Desain utilitas yang mengutamakan kebersihan dan kesehatan pasar dicerminkan
dari:
a. Sistem drainase menggunakan saluran tertutup lebih terlihat rapih, bersih
dan sehat.
b. Sirkulasi jaringan utilitas menggunakan shaft untuk air bersih dan air
kotor sebagai sirkulasi vertikal akan membuat desain pasar terlihat rapi
dan apabila ada kerusakan pada jaringan akan lebih mempermudah
dalam perbaikan.
c. Sistem pengelolaan sampah menggunakan shaft sebagai tempat
mengeluarkan sampah dari bangunan.
DAFTAR PUSTAKA
Belshaw, Cyril S. 1981. Tukar Menukar Tradisional dan Pasar Modern. Jakarta:
PT Gramedia.
Moleong, Lexi J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya Press.
Sachari, Agus. 1986. Desain Gaya dan Realitas. Jakarta: CV. Rajawali.
2003. Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga.
Sadilah, Emiliana, dkk. 2011. Relasi dan Jaringan Pasar Tradisional di Kota
Semarang –Jawa Tengah. Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai
Tradisional.
Hakim, R. & Utomo, H. (2004). Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap:
Prinsip-Unsur dan Aplikasi Disain. Jakarta: Bumi Aksara
Sunarmi, Guntur & Utomo T.P. (2007). Arsitektur dan Interior Nusantara Seri
Jawa. Surakarta: Institut Seni Indonesia Surakarta dan UNS Press
Satwiko, P. (2005). Arsitektur Sadar Energi. Yogyakarta: Andi Offset
Neufert, E. (2002). Data Arsitek: Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Neufert, E. (2002). Data Arsitek: Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Chiara, J.D. & Koppelman, L.E. (1978). Standar Perencanaan Tapak. Jakarta:
Erlangga
Mirsa, R. (2012). Elemen Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Graha Ilmu
Frick, H & Setiawan, P.L. (2007). Ilmu Kontruksi Perlengkapan dan Utilitas
Banguan Cara Perlengkapan Gedung. Yogyakarta: Kanisius
Frick, H & Setiawan, P.L. (2001). Ilmu Kontruksi Struktur Bangunan Cara
Membangun Kerangka Gedung. Yogyakarta: Kanisius
Antariksa, 2009. Kearifan Lokal dalam Arsitektur Perkotaan dan Lingkungan
Binaan . http://antariksaarticle.blogspot.com.
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://hilmiarifin.com/pasar-tradisional-vs-pasar-modern/
http://kamissore.blogspot.com/2011/07/perbandingan-antara-belanja-di-mall.html