desi ratna komala bp. 0910941014 tugas pbpam
TRANSCRIPT
MAKALAH
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
KLASIFIKASI DAN KRITERIA KELAS MUTU AIR BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2001
OLEH :
DESI RATNA KOMALA
BP. 0910941014
DOSEN:
ESMIRALDA, MT
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012
KLASIFIKASI DAN KRITERIA KELAS MUTU AIR BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2001
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 mengamanatkan dalam pasal 20 mengenai penetapan
baku mutu air. Dalam penetapan baku mutu air dibutuhkan klasifikasi kelas mutu air yang
mana berfungsi sebagai dasar penyusunan dari baku mutu air. Penetapan kelas air didasarkan
pada 3 hal yaitu:
1. Pendayagunaan air;
2. Data debit air;
3. Data kualitas air.
Untuk lebih jelasnya mengenai penetapan baku mutu air dapat dilihat pada skema di bawah
ini:
Gambar 1. Skema Alur Peraturan Perundang-undangan Pengegelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Sumber: KLH, 2011
Gambar 2. Skema Alur Penetapan Baku Mutu AirSumber: KLH, 2011
Kelas air merupakan perangkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi
peruntukkan tertentu. Pembagian kelas air ini didasarkan pada peringkat tingkatan baiknya
mutu air dan kemungkinaan kegunaannya. Kelas mutu air dibagi berdasarkan berbagai jenis
pemanfaatan air di Indonesia pada umumnya yaitu peruntukkan:
1. Air baku air minum;
2. Air rekreasi;
3. Air perikanan tangkap maupun perikanan budidaya;
4. Air peternakan;
5. Air pertanian dan pertanaman; dan
6. Air baku industri dan pertambangan.
Hal yang sama juga tertulis dalam PP Nomor 82 Tahun 2001 klasifikasi mutu air yang
ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu:
1. Kelas I, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air minum dan atau
peruntukkan lain yang memprasyratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
2. Kelas II, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
3. Kelas III, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk imengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan air yang sama dengan kegunaan tersebut;
4. Kelas IV, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi,pertanaman dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Kriteria dari masing- masing kelas air terbagi atas 3 parameter, yaitu fisika, kimia dan biologi.
Kriteria tersebut dapat dilihat pada lampiran PP No. 82 Tahun 2001.
Parameter kualitas air dan kadarnya dapat dikategorikan sebagai berikut:
Kategori 1 : parameter yang memperhatikan kondisi alamiah seperti pH.
Kategori 2 : kadar parameter pada kelas yang lebih tinggi makin besar sesuai dengan
kelasanya.
Kategori 3 : kadar parameter pada kelas yang lebih tinggi makin kecil.
Kategori 4 : kadar parameter kelas 1 = kelas 2 = kelas 3 = kelas 4.
Kategori 5 : kadar parameter kelas 1 = kelas 2 = kelas 3, sedangkan kelas 4 tidak
disyaratkan.
Kategori 6 : kadar parameter pada kelas yang lebih tinggi (kelas 1), kelas 2, 3 dan 4 tidak
disyaratkan.
Kategori 7 : parameter yang kontroversi antara kelas air dan pemanfaatan air.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penetapan kelas air
diklasifikasikan berdasarkan kualitas air tersebut dan disesuaikan dengan peruntukkan yang
paling penting bagi manusia. Penetapan kelas air juga dipengaruhi oleh kriteria dan parameter
fisika, kimia dan biologi yang terkandung dalam air tersebut. Dengan adanya baku mutu air
yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka pengelompokkan jenis air dapat dilakukan
dengan mudah sesuai dengan kelas airnya.