desinfeksi dan cuci tangan
DESCRIPTION
desinfeksiTRANSCRIPT
1
DESINFEKSI DAN CUCI TANGAN
Disusun Oleh:
Ratri Ardiani (P27240011 036)
JURUSAN D-III AKUPUNKTUR
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN 2011/2012
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah hal penting yang harus dijaga untuk berlangsungnya sebuah
kehidupan yang sehat dan terhindar dari ancaman penyakit. Kunci pencegahan
penyakit maupun infeksi adalah pada aspek kebersihan diri, kebersihan
lingkungan, serta perilaku menjaga kebersihan yang baik dan benar oleh individu
itu sendiri.
Membunuh mikroorganisme/ bakteri adalah cara menjaga kesehatan agar
terhindar dari berbagai penyakit. Penyakit itu timbul sebagian besar dari virus
bakteri (mikroorganisme). Virus bakteri mengancam kesehatan tubuh bila tidak
segera dimusnahkan. Sebagai orang yang berprofesi dalam lingkup kesehatan,
desinfeksi adalah hal penting untuk keselamatan pribadi dan keselamatan pasien.
Bagaimana item digunakan, disimpan, tercemar dan dipakai ulang atau dibuang
menentukan optimal metode sterilisasi dan desinfeksi. Desinfeksi dilakukan
dengan menggunakan bahan desinfektan melalui cara mencuci, mengoles,
merendam dan menjemur dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi, dan
mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai.
Kebersihan lingkungan, seperti halnya kebersihan tangan mempunyai arti yang
besar dalam memelihara dan mempertahankan kesehatan manusia. Tangan kita
sendiri justru seringkali menjadi perantara dari berbagai bakteri untuk masuk
kedalam tubuh kita. Banyak orang tidak melakukan cuci tangan sebelum makan,
sehingga dapat berakibat bakteri yang ada di tangan akan dibawa masuk bersama
makanan melalui mulut dan tenggorokan sampai ke dalam saluran pencernaan
sehingga dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan. Tangan yang
bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh
lain (seperti ingus, makanan/ minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci
dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang
tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan). Sayangnya, banyak orang yang
meremehkan kebiasaan sehat ini dan menganggapnya tidak penting. Padahal
3
dengan membiasakan cuci tangan yang baik, hidup dapat lebih sehat. Agar
memperoleh hasil yang maksimal sebaiknya kita mengetahui bagaimana teknik
mencuci tangan yang benar. PBB telah mencanangkan tanggal 15
Oktober sebagai Hari Mencuci Tangan dengan Sabun Sedunia. Ada 20 negara di
dunia yang akan berpartisipasi aktif dalam hal ini, salah satu diantaranya adalah
negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang definisi, tujuan, jenis, dan teknik dari desinfeksi?
2. Apakah yang definisi, tujuan, dan jenis mencuci tangan?
3. Bagaimanakah mencuci tangan dengan benar?
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui tentang desinfeksi, meliputi definisi, tujuan, jenis, dan
teknik dari desinfeksi.
2. Untuk dapat mengetahui tentang definisi, tujuan, dan jenis-jenis dari mencuci
tangan.
3. Untuk dapat mengetahui tentang bagaimana mencuci tangan dengan benar.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desinfeksi
a. Definisi desinfeksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi
infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen. Desinfeksi juga dapat
didefinisikan sebagai proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada
objek yang tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri. Desinfeksi
juga dikatakan sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman
patogen dan apatogen tetapi tidak dengan membunuh spora yang terdapat pada
alat perawatan ataupun kedokteran. Desinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah
tidak mungkin dikerjakan. Desinfeksi efektif dapat mengurangi 90-95%
mikroorganisme yang ada. Kemampuan desinfeksi ditentukan oleh waktu sebelum
pembersihan objek, kandungan zat organik, tipe dan tingkat kontaminasi mikroba,
konsentrasi dan waktu pemaparan, kealamian objek, suhu, dan derajat pH.
Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan
bahan ini dinamakan antiseptik. Desinfektan akan membantu mencegah infeksi
terhadap pasien yang berasal dari peralatan maupun dari staf medis yang ada di
RS dan juga membantu mencegah tertularnya tenaga medis oleh penyakit pasien.
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati.
Kriteria desinfeksi yang ideal adalah bekerja dengan cepat untuk
menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar, aktivitasnya tidak dipengaruhi
oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban, tidak toksik pada hewan dan
manusia, tidak bersifat korosif, tidak berwarna dan meninggalkan noda, tidak
berbau/ baunya disenangi, bersifat biodegradable/ mudah diurai, larutan stabil,
mudah digunakan dan ekonomis, aktivitas berspektrum luas.
b. Tujuan desinfeksi
Mencegah terjadinya infeksi
Mencegah makanan menjadi rusak
5
Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalam melakukan
biakan murni
c. Jenis-jenis desinfeksi
Desinfeksi golongan aldehid
Bahan kimia golongan aldehid yang umum digunakan antara lain
formaldehid, glutaraldehid dan glioksal. Golongan aldehid ini bekerja dengan cara
denaturasi dan umum digunakan dalam campuran air dengan konsentrasi 0,5%.
Daya aksi berada dalam kisaran jam. Golongan aldehid dapat digunakan dengan
spektrum aplikasi yang luas, misalkan formaldehid untuk membunuh
mikroorganisme dalam ruangan, peralatan dan lantai, sedangkan glutaraldehid
untuk membunuh virus. Golongan aldehid bersifat stabil, persisten, dapat
dibiodegradasi, dan cocok dengan beberapa material peralatan. Namun dapat
mengakibatkan resistensi dari mikroorganisme, untuk formaldehid berpotensi
bersifat karsinogen, berbahaya bagi kesehatan, mengakibatkan iritasi pada sistem
mukosa.
Desinfeksi golongan alkohol
Diantaranya adalah etanol, propanol dan isopropanol. Dibuat dalam campuran
air pada konsentrasi 70-90%. Daya aksi dalam rentang detik hingga menit dan
untuk virus diperlukan waktu di atas 30 menit. Golongan alkohol ini tidak efektif
untuk bakteri berspora serta kurang efektif bagi virus nonlipoid. Golongan ini
sifatnya stabil, tidak merusak material, dapat dibiodegradasi, cocok untuk kulit,
namun berisiko tinggi terhadap api/ledakan.
Desinfeksi golongan pengoksidasi
Golongan pengoksidasi dibagi dua golongan yakni peroksida dan peroksigen
diantaranya adalah hidrogen peroksida, asam perasetik, kalium peroksomono
sulfat, natrium perborat, benzoil peroksida, kalium permanganat. Golongan ini
membunuh mikroorganisme dengan cara mengoksidasi dan umum dibuat dalam
larutan air berkonsentrasi 0,02%. Memerlukan waktu 0,5-2 jam untuk membunuh
virus. Golongan pengoksidasi dapat digunakan pada spektrum yang luas, misalkan
6
untuk proses desinfeksi permukaan dan sebagai sediaan cair. Namun golongan ini
bersifat tidak stabil, korosif.
Desinfeksi golongan halogen
Golongan halogen yang umum digunakan adalah larutan iodium, iodofor,
povidon iodium, sedangkan senyawa terhalogenasi adalah senyawa anorganik dan
organik yang mengandung gugus halogen terutama gugus klor, misalnya natrium
hipoklorit, klor dioksida, natrium klorit dan kloramin. Golongan ini berdaya aksi
dengan cara oksidasi dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum
digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 1-5%. Umum digunakan sebagai
desinfektan pada pakaian, kolam renang, lumpur air selokan. Kekurangan dari
golongan halogen dan senyawa terhalogenasi adalah sifatnya yang tidak stabil,
sulit terbiodegradasi, dan mengiritasi mukosa.
Desinfeksi golongan fenol
Senyawa golongan fenol dan fenol terhalogenasi yang banyak dipakai adalah
fenol (asam karbolik), kresol, para kloro kresol dan para kloro xylenol. Golongan
ini berdaya aksi dengan cara denaturasi dalam rentang waktu sekitar 10-30 menit
dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 0,1-5%. Umum
digunakan dalam proses desinfeksi di bak mandi, permukaan dan lantai, serta
dinding atau peralatan yang terbuat dari papan/ kayu. Golongan ini bersifat stabil,
persisten, dan ramah terhadap beberapa jenis material, namun susah
terbiodegradasi, bersifat racun, dan korosif.
Desinfeksi golongan garam amonium kuarterner
Bahan kimia dari golongan ini antara lain benzalkonium klorida, bensatonium
klorida, dan setilpiridinium klorida. Golongan ini berdaya aksi dengan cara aktif
permukaan dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan dalam
larutan air dengan konsentrasi 0,1%-5%. Golongan garam amonium kuarterner
ramah terhadap material, tidak merusak kulit, tidak beracun, tidak berbau dan
bersifat sebagai pengemulsi, tetapi dapat terbiodegradasi sebagian, kurang efektif
bila digunakan pada pakaian, spon, dan kain pel karena akan terabsorpsi bahan
tersebut serta menjadi tidak aktif bila bercampur dengan sabun, protein, asam
lemak dan senyawa fosfat.
7
Desinfeksi golongan biguanida
Bahan kimia yang digunakan dari golongan ini antara lain klorheksidin.
Klorheksidin sangat ampuh untuk antimikroba terutama jenis bakteri gram positif
dan beberapa jenis bakteri gram negatif. Klorheksidin sangat efektif dalam proses
desinfeksi Staphylococcus aureaus, Escherichia coli, dan Pseudomonas
aeruginosa, tetapi kurang baik untuk membunuh beberapa organisme gram
negatif, spora, jamur terlebih virus serta sama sekali tidak bisa membunuh
Mycoplasma pulmonis.
d. Teknik-teknik desinfeksi
Desinfeksi dengan cara Fisik
Pemanasan (pendidihan 5-20 menit)
Penyinaran dengan sinar UV atau gamma
Mekanis (sedimentasi, filtrasi)
Desinfeksi dengan cara Kimia
Penambahan oksidator (Cl2, O3)
Penambahan asam/basa (HCl, NaOH)
B. Mencuci tangan
a. Definisi mencuci tangan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai kuman. Membersihkan tangan dari segala kotoran,
dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan
kebutuhan. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu
upaya pencegahan penyakit dan melepaskan kuman penyebab infeksi dengan
murah dan mudah. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang
membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang
lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan
permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas). Mencuci tangan dengan
menggunakan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel
akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya.
8
Lima waktu penting mencuci tangan adalah sebelum makan, sesudang buang
air besar dan buang air kecil, sebelum memegang bayi, sesudah mencobeki anak/
bayi, sebelum menyiapkan makanan. Mencuci tangan umumnya juga dilakukan
pada saat setelah memegang daging mentah, sebelum dan setelah menyentuh
orang sakit, sesudah menggunakan kamar mandi, setelah batuk atau bersin atau
membuang ingus, setelah mengganti popok atau pembalut, sebelum dan setelah
mengobati luka, setelah membersihkan atau membuang sampah, setelah
menyentuh hewan atau kotoran hewan.
Penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan antara lain diare,
infeksi saluran pernapasan, infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit.
b. Tujuan mencuci tangan
Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan
Menjaga kebersihan perseorangan
Untuk membuang kotoran dan organisme yang menempel dari tangan dan untuk
mengurangi mikroba total yang ada pada saat itu
c. Jenis-jenis mencuci tangan
Mencuci tangan dengan cara biasa
Membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau yang
disiramkan.
Mencuci tangan dengan cara desinfeksi
Mencuci tangan dengan larutan desinfektan, khususnya bagi petugas yang
berhubungan dengan pasien berpenyakit menular.
Mencuci tangan dengan cara steril
Mencuci tangan secara steril, khususnya bila akan membantu tindakan
pembedahan.
d. Cara mencuci tangan yang benar
Basahi tangan dengan air dibawah kran atau air mengalir.
Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun
yang mengandung antiseptik.
Gosoklah kedua telapak tangan.
Gosokkan sampai ke ujung jari.
9
Telapak tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-
jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-
sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.
Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar.
Lakukan hal yang sama denga ibu jari tangan kiri.
Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya gerakan kedepan,
kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan
memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan kran, tutup
kran dengan tissue.
10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
A. Desinfeksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi
infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen.Tujuan desinfeksi
adalah mencegah terjadinya infeksi, mencegah makanan menjadi rusak, mencegah
kontaminasi mikroorganisme dalam industri, mencegah kontaminasi terhadap
bahan-bahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni. Jenis-jenis desinfeksi
adalah desinfeksi golongan aldehid,alkohol, pengoksidasi, halogen, fenol, garam
amonium kuarterner, biguanida. Teknik desinfeksi ada 2, yaitu desinfeksi dengan
cara fisik (pemanasan, penyinaran, mekanis) dan desinfeksi dengan cara kimia
(penambahan oksidator, penambahan asam/basa).
B. Mencuci tangan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun untuk menjadi bersih dan
memutuskan mata rantai kuman. Tujuan mencuci tangan adalah mencegah
terjadinya infeksi silang melalui tangan, menjaga kebersihan perseorangan, untuk
membuang kotoran dan organisme yang menempel dari tangan dan untuk
mengurangi mikroba total yang ada pada saat itu. Jenis-jenis mencuci tangan
adalah dengan cara biasa, cara desinfeksi, cara steril.
Cara mencuci tangan yang benar :
Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
Ambil sabun secukupnya untuk seluruh tangan, lebih baik sabun mengandung
antiseptik.
Gosoklah kedua telapak tangan.
Gosokkan sampai ke ujung jari.
11
Telapak tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari-
jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela-
sela jari tersebut.
Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar.
Lakukan hal yang sama denga ibu jari tangan kiri.
Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya gerakan kedepan,
kebelakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan
memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan kran,
tutup kran dengan tissue.
2. Saran
Sebaiknya menjaga kesehatan dilakukan sejak dini mulai dari hal-hal kecil
seperti mencuci tangan dengan benar. Kuman atau bakteri sering menjadi
ancaman penyakit yang dapat menyerang tubuh kapan saja dan dimana saja.
Bahkan dapat dilakukan desinfeksi untuk memusnahkan mikroorganisme yang
membawa virus penyakit. Kesehatan tubuh berpengaruh besar terhadap
keberlangsungan hidup yang nyaman dan prinsip hidup sehat juga akan tercapai.
Dan sebaiknya tidak meremehkan hal kecil yang sebenarnya mempunyai dampak
besar.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://PESONA_QALBU.blogspot.com/makalah-akbid-desinfeksi.html
http://zulaskep.blogspot.com/kti-mencuci-tangan.html
http://umarzein/artikel-cuci-tangan.html
http://zumrohhasanah.wordpress.com/STERILISASI DAN DESINFEKSI/
http://ilhamkendari/asuhan_keperawatan_lengkap/sterilisasi-dan-desinfeksi.html
http://www.artikelkesehatan.com/mencuci-tangan-anda-dengan-benar.html
http://makalah_asuhan_kebidanan/sterilisasi-dan-desinfeksi.html
http://aianpramadhan.blogspot.com/sterilisasi-desinfeksi-aseptik-dan.html
http://akatsukinersblogshare.blogspot.com/mencuci-tangan-dengan-cara-biasa-
dan.html