deskripsi
DESCRIPTION
textTRANSCRIPT
Puslitbang Sumber Daya Air - Big Gun Sprinkler
Senin, 06 September 2012
Deskripsi Secara umum irigasi didefinisikan sebagai usaha pemberian air kepada tanah agar dicapai
kelembaban tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman, pemberian air kepada tanah dapat
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: pemberian air di permukaan tanah (surface irrigation),
pemberian di bawah permukaan tanah (sub-surface
irrigation), pemberian air di atas tanaman secara curah
(sprinkler irrigation) dan pemberian air secara tetes
(drip/trickle irrigation).
Pada metoda irigasi curah, air irigasi diberikan dengan
cara menyemprotkan air ke udara dan menjatuhkannya
di sekitar tanaman seperti hujan. Penyemprotan
dilakukan dengan mengalirkan air bertekanan melalui
lubang kecil (orifice/nozzle). Tekanan biasanya
didapatkan dengan pemompaan. Untuk mendapatkan
penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan
ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing atau jarak
antar sprinkler yang sesuai dan laju infiltrasi tanah.
Persoalan yang muncul berkaitan dengan lahan kering, antara lain : keterbatasan sumber air,
topografi tanah yang tidak datar, jenis tanah berpasir, lapisan olah tanah yang dangkal dan
relatif kurang subur, infrastruktur ekonomi yang terbatas, kondisi kelembagaan yang lemah
disamping partisipasi pengusaha swasta yang masih rendah dikarenakan belum memadainya
penerapan teknologi. Sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus, dengan menciptakan
berbagai inovasi teknologi tepat guna, salah satunya yaitu Irigasi sprinkler type BIR V.1.
Irigasi curah/sprinkler type BIR V.1 merupakan salah satu pilihan dalam menyelesaikan
kendala lapangan pada lahan kering dengan efisiensi pemakaian air > 85 %; dengan demikian
menjadikan pengelolaan lahan kering sebagai sumber daya alternatif yang strategis dalam
rangka memenuhi kebutuhan produk pertanian, memperbaiki kesejahteraan petani dan
meningkatkan kemampuan sektor pertanian dalam pembangunan lokal, regional maupun
nasional.
Inovasi Produk Teknologi
1. Sprinkler type BIR versi 1 adalah nama produk dan type dari penemuan teknologi
irigasi sprinkler, yang didasari oleh
2. Reformasi Pengelolaan Irigasi yang lebih mengutamakan aspirasi dan partisipasi aktif
petani (bottom up) kreatif, memiliki kesadaran etis yang tinggi tentang pentingnya
memanfaatkan sumberdaya secara produktif, aman, berkelanjutan dan kesesuaian
pada kondisi lahan kering (berpasir), tidak secara penekanan/paksaan dari pusat ke
daerah (top down), oleh sebab itu Balai Irigasi telah berupaya melaksanakan inovasi
teknologi irigasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan atau daerah;
3. Penemuan Sistem Sprinkler type BIR versi 1 terdiri dari rekayasa dimensi Nozzle,
diameter 0,7 inchi (17,78 mm), panjang 117,5 mm dan sudut 830 untuk mendapatkan
kualitas butiran air yang jatuh lebih seragam, kecil-lembut dan rekayasa variasi
lainnya, dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kecepatan atau sudut geser
putaran, sehingga efisiensi penyebaran air dan keseragaman yang lebih baik;
4. Sebagian besar komponen dibuat secara home industry, dengan lebih mengutamakan
rekayasa material, mudah didapat dan mudah dikerjakan, sehingga dapat menekan
atau mengurangi biaya investasi atau produksi sampai dengan 30% dibanding dengan
sprinkler hasil pabrikasi (import) yang ada di pasaran.
Puslitbang Sumber Daya Air - Big Gun Sprinkler
Senin, 06 September 2012
Keunggulan Sprinkler Type BIR V.1
Uji karakteristik atau teknis sprinkler BIR, yang berupa tekanan, radius pancaran, dan debit
sprinkler dengan nozzle 0,7 “, dapat dilihat pada tabel 1.
Dari hasil uji teknis tersebut, sprinkler type BIR mempunyai beberapa keunggulan, antara
lain :
1. Diameter nozzle 0,7” dapat menghasilkan ukuran butiran air yang cukup seragam dan
halus dengan cara pengaturan tekanan pada operasi sprinkler. Butiran air yang besar
dapat merugikan/merusak tanaman dan menyebabkan erosi percik pada permukaan
tanah;
Puslitbang Sumber Daya Air - Big Gun Sprinkler
Senin, 06 September 2012
2. Kinerja (efisiensi irigasi) sprinkler baik di operasikan pada Tekanan (3.5 - 4.5) bar.
butiran air halus, seragam, sehingga sprinkler relatif aman digunakan untuk semua
jenis tanaman dan pada setiap periode (umur tanaman);
3. Mengutamakan produk/rekayasa dalam negeri, material yang relatif mudah didapat
dipasaran dan mudah dikerjakan, sehingga dapat mengurangi biaya investasi awal;
4. Memanfaatkan dan mengoptimalkan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang sudah
dibangun pada lahan kering.
Mekanisme Kerja Sprinkler Type BIR V.1
1. Sprinkler bekerja dengan cara menyemprotkan air bertekanan lewat lubang nozzle ke
udara, semprotan air ini selama
perjalanannya akan pecah menjadi
butiran air di udara dan jatuh ke tanah
atau tanaman;
2. Suplai air dipompakan dengan
tekanan ≥ 3,0 bar, kemudian di
distribusikan melalui jaringan pipa
dan peninggi (riser) diameter pipa 3
inchi, tinggi ± 1,20 mtr di atas
permukaan tanah atau disuaikan
dengan tinggi maksimum tanaman
yang ditanam;
3. Mekanisme operasi dari sprinkler
adalah berputar (rotating head system), dengan sumbu vertikal akibat adanya gerakan
memukul dari alat pemukul (drive vane) atau adanya tekanan aliran atau semprotan
air dan beban pada lengan ayun (drive arm), kemudian lengan ayun kembali ke posisi
semula karena adanya tegangan pegas;
4. Sprinkler berputar horizontal dan menghasilkan pola pembasahan berbentuk
lingkaran, atau sesuai dengan pola operasi di lapangan (0-360o).
Respon Pengguna Teknologi Pada tahun 2009, Sprinkler type BIR V.1, telah mulai dipasarkan dan dimanfaatkan,
sementara hanya pada instansi pemerintah terkait dalam pengelolaan irigasi Air Tanah
Departemen Pekerjaan Umum dan beberapa Dinas Pertanian Daerah.
Penerapan produk ini telah dilakukan di lahan kering pasiran Desa Akar-akar Kecamatan
Bayan Lombok Utara Provinsi NTB, dan daerah kering yang ada dalam pembinaan Subdit.
Air Tanah dan Air Baku Direktorat Irigasi, Ditjen SDA Dep. PU dan Departemen lainnya,
antara lain : PAT Manado, PAT NTT, PAT Bengawan Solo, Kalimantan Barat, dengan total
sebanyak lebih dari 20 buah sprinkler.
Selama uji coba penerapan di lahan kering pasiran desa Akar-Akar NTB, dan pada beberapa
rangkaian sosialisasi optimalisasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dan Pedoman Teknis
Perencanaan dan OP Irigasi Sprinkler (BIR Sprinkler), cukup mendapat respon positif dan
masukan dari para pengelola irigasi air tanah antara lain :
Penggunaan Sprinkler type BIR V.1, selain tanaman jagung, di beberapa daerah sudah
mulai diterapkan untuk tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti tanaman
Puslitbang Sumber Daya Air - Big Gun Sprinkler
Senin, 06 September 2012
nilam, cabe, tomat, jagung, tembakau, dll, bahkan di lahan kering provinsi NTB,
sprinkler ini biasa dan aman digunakan untuk menyiram tanaman padi gogo (dalam
rangka stok pangan), yang nota bene tanaman padi rawan terhadap sebaran butiran air
irigasi curah;
Banyak masukan juga dari para pengelola irigasi air tanah daerah, bahwa inovasi
teknologi ini tidak hanya terbatas pada satu type gun sprinkler, namun perlu di hasilkan
type-type lain yang mampu mengakomodir keperluan untuk jaringan yang mempunyai
debit–debit kecil di sumber air, sehingga bisa lebih berdaya dan tepatguna sesuai kondisi
lapangan pengguna tekologi
Kriteria desain
Dalam pemanfaatan teknologi irigasi sprinkler perlu dipertimbangkan kriteria desain dalam
rangka penyesuaian dengan kondisi lapangan, antara lain : iklim, kondisi lahan, sumber air,
jenis tanaman, dan sosial ekonomi, seperti dalam tabel 2.
Sedangkan dalam tahapan desain kriteria untuk hidrolika jaringan pipa, secara umum
parameter yang perlu diperhatikan antara lain : tata letak sprinkler dan jaringan pipa, diameter
pipa dan kebutuhan tenaga atau tekanan pompa, dapat dilihat pada gambar 3.
Puslitbang Sumber Daya Air - Big Gun Sprinkler
Senin, 06 September 2012
Spesifikasi desain, material dan komponen Sprinkler Type BIR Versi 1
Puslitbang Sumber Daya Air - Big Gun Sprinkler
Senin, 06 September 2012
Rekomendasi Penerapan Sprinkler Type BIR V.1 Penerapan Sprinkler Type BIR V.1 dilapangan akan mendapatkan hasil yang optimal, dengan
rekomendasi, sebagai berikut :
1) Diperlukan pompa (centrifugal, turbine, submersible) dengan tekanan ≥ 3,0 bar
2) Ketersediaan debit pompa pada JIAT yang ada didaerah, untuk itu diperlukan modifikasi
atau penyesuaian dalam operasinya;
3) Kelembagaan dan tenaga terampil dalam operasi dan pemeliharaan.
Biaya Investasi, dan Biaya O&P
• Biaya Investasi
Biaya investasi sangat erat hubungannya antara biaya investasi sprinkler dengan biaya
investasi jaringannya sendiri. Pengeluaran biaya investasi pembangunan jaringan irigasi
sprinkler perlu dipertimbangkan antara komoditas tanaman yang akan dihasilkan. Tentunya
pemilihan komoditas tersebut adalah tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi,
sehingga dalam jangka ktu tidak terlalu lama biaya investasi akan segera kembali. Sebagai
gambaran penggunaan Sprinkler type BIR V.1 yang menguntungkan dan telah dirasakan oleh
petani lahan kering di NTB, petani mampu dan berhasil mendapatkan keuntungan (Benefit
Cost Ratio 2,2) hasil usahatani bercocok tanam jagung menggunakan irigasi sprinkler >
Rp.10 juta/Ha/musim, dengan hasil panen 7.34 ton/Ha.
Sedangkan dalam perhitungan atau estimasi biaya investasi penggunaan Sprinkler type BIR
Puslitbang Sumber Daya Air - Big Gun Sprinkler
Senin, 06 September 2012
V.1 perlu dipertimbangkan berbagai hal sesuai dengan kondisi yang telah direncanakan,
antara lain :
Jumlah kebutuhan sprinkler dalam satu jaringan irigasi tergantung kepada luasan
lahan irigasi yang akan dilayani dan ketersediaan air pada sumbernya, namun untuk
kemudahan dalam operasi sebaiknya disiapkan (2-4) buah sprinkler dalam satu lokasi
jaringan irigasi.
Kebutuhan biaya investasi pembuatan jaringan irigasi sprinkler belum termasuk
pompa dan rumah pompa diperkirakan berkisar + 50 juta/ Ha, dengan asumsi harga
TA. 2008;
Jika dilihat dari keuntungan petani yang di dapatkan Rp. 10 juta/Ha/musim, maka
untuk biaya investasi jaringan irigasi seluas 10 Ha, dapat dikembalikan paling tidak
dalam kurun waktu 3 tahun (6 kali musim tanam) sudah bisa kembali;
Jika diasumsikan dengan luasan layanan irigasi 10 Ha, maka biaya investasi sprinkler
setiap lokasi berkisar (6-12) % dari biaya investasi pembuatan jaringan.
• Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Kebutuhan biaya operasi dan pemeliharaan irigasi sprinkler, secara umum lebih hemat
dan menguntungkan dibandingkan dengan irigasi konvensional yang biasa dilakukan
petani-petani lahan kering, seperti irigasi genangan atau oncoran di lahan pasiran NTB.
Penghematan dan keuntungan tersebut, antara lain :
1. Biaya operasi pompa dengan irigasi sprinkler mampu menghemat lebih dari 2 kali
lipat atau ± 70 %, jika dibandingkan dengan irigasi konvensional;
2. Waktu operasi menjadi lebih singkat karena dengan irigasi sprinkler ini air langsung
sampai pada tanaman;
3. Efisiensi penggunaan air meningkat, (± 85 %) karena dengan Irigasi sprinkler ini
tidak banyak air yang terbuang atau banyak kehilangan air disaluran dan tidak sampai
pada tanaman, jika dibanding dengan irigasi konvensional;.
4. Biaya pemeliharaan jaringan dan sprinkler relatif kecil, jika tidak terjadi kerusakan
pada jaringan atau komponen sprinkler, biasanya biaya pemeliharaan cukup besar
untuk perawatan pompa, seperti penggantian sparepart dan pencucian sumur pompa
(re-develop), masih dilakukan oleh pihak Dinas Pengelola Irigasi Pemerintah Daerah
terkait.