desrina n manalu_111201123

13
Tugas Mata Kuliah Agroindustri Medan, Maret 2014 PENINGKATAN NILAI EKONOMIS KULIT BUAH NIPAH UNTUK PEMBUATAN BRIKET BIOARANG SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF (MANGROVES FOR THE FUTURE) Dosen Penanggungjawab: Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si. Oleh : Desrina Natalia Manalu 111201123 Hut 6-C 1

Upload: desrinanmanalu

Post on 27-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Peningkatan Nilai Ekonomis Kulit Buah Nipah Untuk Pembuatan Briket Bioarang Sebagai Sumber Energi Alternatif (Mangroves for the Future)

TRANSCRIPT

Page 1: Desrina N Manalu_111201123

Tugas Mata Kuliah Agroindustri Medan, Maret 2014

PENINGKATAN NILAI EKONOMIS KULIT BUAH NIPAH UNTUK PEMBUATAN BRIKET BIOARANG SEBAGAI SUMBER ENERGI

ALTERNATIF (MANGROVES FOR THE FUTURE)

Dosen Penanggungjawab:Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si.

Oleh :Desrina Natalia Manalu

111201123Hut 6-C

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2014

1

Page 2: Desrina N Manalu_111201123

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tingkat pemakaian bahan bakar terutama bahan bakar fosil semakin

meningkat seiring dengan semakin bertambahnya populasi manusia dan

meningkatnya laju industri di berbagai negara. Jika hal ini terjadi secara terus

menerus akan menyebabkan terjadinya krisis bahan bakar. Melihat situasi

tersebut, perlu dipikirkan alternatif suatu sumber bahan bakar yang lebih murah

dan mudah didapat. Sumber bahan bakar atau energi alternatif tersebut haruslah

sumber daya alam dapat diperbaharui, antara lain bersumber pada tenaga air

(hydro ), panas bumi, energi cahaya, energi angin dan biomassa.

Di antara sumber-sumber energi alternatif tersebut, energi biomassa

merupakan sumber energi alternatif yang perlu mendapatkan prioritas dalam

pengembangannya karena Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan

limbah pertanian yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, penggunaan

energi biomassa cenderung murah karena bahan baku yang digunakan juga murah,

ketersediaannya melimpah serta cara (teknologi) pengolahannya tidak rumit.

Beberapa contoh biomassa antara lain kulit kelapa, ampas tebu, tongkol jagung,

sekam padi, jerami padi, kulit kopi, tempurung kelapa dan serasah dedaunan

misalnya daun dan pelepah nipah.

Nipah (Nypa fruticans) merupakan tumbuhan yang termasuk famili Palmae

dan tumbuh di daerah pasang surut. Selama ini nipah hanya ditanam untuk

melindungi daratan/pantai dari abrasi air laut, padahal banyak sekali manfaat yang

dapat diambil dari tanaman nipah. Hampir setiap bagian dari tumbuhan ini dapat

dimanfaatkan seperti daun untuk atap rumah, nira untuk dibuat gula, dan buah

untuk makanan segar atau dibuat tepung.

Tanaman nipah (Gambar 1) tumbuh subur di hutan daerah pasang surut

(hutan mangrove) dan daerah rawa-rawa atau muara-muara sungai yang berair

payau. Di Indonesia luas daerah tanaman nipah adalah 10% dari luas daerah

pasang surut sebesar 7 juta Ha atau sekitar 700.000 Ha. Penyebarannya meliputi

wilayah kepulauan Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya

(Rachman dan Sudarto, 1992). Di wilayah Provinsi Jawa Timur, daerah sentra

2

Page 3: Desrina N Manalu_111201123

tanaman nipah berada di Pulau Bawean, di wilayah tersebut sekarang terdapat 280

Ha tanaman nipah yang tersebar di kawasan pantai.

Gambar 1. Tanaman Nipah (Nypa fruticans Wurmb)

Dalam rangka memaksimalkan peningkatan nilai ekonomis tanaman

nipah selain dimanfaatkan niranya untuk produksi gula, juga perlu diversifikasi

menjadi produk yang nilai ekonominya tinggi, diantaranya adalah pemanfaatan

kulit buah untuk biobriket. Pemanfaatan limbah agroindustri sebagai bahan baku

briket dinilai strategis untuk menggantikan minyak tanah. Briket yang dihasilkan

relatif lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas beracun,

seperti NOx dan SOx.

Tujuan

Tujuan dari pemilihan gagasan yang berjudul “Peningkatan Nilai

Ekonomis Kulit Buah Nipah Untuk Pembuatan Briket Bioarang Sebagai Sumber

Energi Alternatif (Mangroves for The Future) ini adalah untuk mengetahui

alternatif lain sebagai sumber energi yang ketersediaannya melimpah diakibatkan

tingkat pemakaian bahan bakar fosil yang semakin meningkat.

3

Page 4: Desrina N Manalu_111201123

ISI

Agroindustri

Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai

bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan

tersebut. Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan

oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal

dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan

mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi,

penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk Agroindustri ini dapat

merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan

baku industri lainnya.

Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak

produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai

penggunaannya oleh konsumen. Agroindustri merupakan kegiatan

yang saling berhubungan (interlasi) produksi, pengolahan, pengangkutan,

penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan distribusi produk pertanian. Dari

pandangan para pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil pertanian)

merupakan bagian dari lima sub-sistem agribisnis yang disepakati, yaitu sub-

sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan. usahatani, pengolahan

hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan.

Briket Bioarang

Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan.

Briket merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang memiliki prospek bagus

untuk dikembangkan. Karena, selain dari proses pembuatannya yang mudah,

ketersediaan bahan bakunya juga mudah didapat. Untuk mengetahui kualitas yang

baik pada arang briket yang dihasilkan dapat dilihatdari hasil pengujian kimia

meliputi kadar air, kadar abu dan kadar zat menguap sedangkan pengujian fisik

dengan pengujian indrawi terhadap tekstur, warna dan lama pembakaran.

Pada dasarnya briket bioarang adalah salah satu inovasi energi alternatif

sebagai pengganti arang konvensional yang berasal dari kayu. Bahan dasarnya

4

Page 5: Desrina N Manalu_111201123

dapat di ambil dari serasah dan daun-daun kering lainnya. Keuntungan yang

diperoleh dari briket bioarang ini antara lain adalah :

1. Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi.

2. Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional, sehingga

meminimalisir  pencemaran udara.

3. Bentuknya lebih seragam dan menarik, karena dicetak dengan menggunakan

alat cetak sederhana.

4. Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi

pencemaran lingkungan.

5. Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak tanah dan kayu bakar

sebagai sumber energi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga.

6. Lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau arang kayu.

7. Masa bakar jauh lebih lama daripada arang biasa.

Nipah (Nypah fruticans Wurmb)

Salah satu manfaat nipah, ia menjadi benteng bagi air tawar terhadap air

laut. Lenyapnya rumpun nipah bisa membahayakan daratan. Ancaman abrasi dan

kerusakan tanah mudah terjadi karena tidak ada yang membentengi lagi. Akar

nipah yang kuat dan rapat mampu menahan gempuran ombak laut sehingga

mencegah terjadinya erosi daratan oleh air laut.

Sebagai tumbuhan mangrove, nipah punya fungsi ekologis penting

lainnya. Hutan mangrove merupakan habitat dan tempat berkembang biak bagi

satwa liar seperti ikan, udang, burung, monyet, juga bekantan. Sudah banyak bukti

kalau kerusakan mangrove menimbulkan kerugian semata. Sayangnya, banyak

warga masyarakat kurang menghargai dan kurang peduli pada keberadaan hutan

nipah.

Meski termasuk keluarga palem-paleman, nipah tidaklah seperti palem

pada umumnya. Nipah tidak berbatang, padahal sebenarnya berbatang juga.

Memang batangnya hanya berupa rimpang mendatar berdiameter sekitar 30 cm,

itu pun terbenam di lumpur. Yang kelihatan di permukaan cuma daun-daunnya.

Ukuran daun dan tangkainya cukup besar, antara 6 – 8 m panjangnya.

Pohon nipah tersebar di negara-negara India, Myanmar, Thailand,

Malaysia, Indonesia, Phillipina, Kepulauan Ryukyu, Papua, kepulauan Solomon,

5

Page 6: Desrina N Manalu_111201123

dan Australia bagian utara. Nipah berkembang biak secara generatif dengan

bijinya. Bisa juga secara vegetatif dengan anakan yang tumbuh dari rimpang

sehingga akan membentuk rumpun nipah yang cukup lebat dan agak sulit

ditembus. Di Papua Nugini dikenal perbanyakan dengan istilah metode “lubang

dan parit”, yakni dengan membenamkan buah ke lubang sedalam 10 – 20 cm di

sepanjang parit irigasi.

Kulit Buah Nipah Sebagai Alternatif Sumber Energi

 Tandan buah nipah berbentuk bulat, warna coklat, kaku dan berserat. Pada

setiap buah terdapat satu biji berbentuk telur. Ukuran: diameter kepala buah:

sampai 45 cm. Buah nipah muncul dari tangkai bunga yang biasanya akan 

tumbuh sampai menyentuh lumpur, ketika masak kepala buah akan terpecah

menjadi buah-buah yang terpisah secara individu.

          Kulit pada buah nipah yang tua cenderung keras, sehingga sering tidak

dimanfaatkan. Padahal kulit buah nipah ini memiliki kandungan 50,5% serat kasar

9, 77% kandungan air dan kandungan lemak sebesar 0,6% pada setiap butir buah

nipah tua. Hal tersebut menunjukkan bahwa buah nipah yang sudah tua memiliki

serat yang cukup tinggi.

Gambar 2. Kulit Buah Nipah           Karakteristik kandungan serabut kulit buah nipah tua dapat dilihat pada

Tabel 1.

Kandungan Jumlah (%)Selulosa 36,5Hemiselulosa 21,8Lignin 27,3

Abu 8,1

Ekstraktif 0,8

Tabel 1. Komposisi Kandungan Serat Kulit Nipah

6

Page 7: Desrina N Manalu_111201123

Oleh karena kandungan kulit buah nipah yang memiliki serat kasar lebih

banyak daripada unsur lainnya, maka kulit buah nipah berpotensi dijadikan briket

bioarang. Pertama sekali, kulit buah nipah dibuat menjadi bioarang dengan proses

yang dapat dijelaskan dengan gambar berikut:

Gambar 3. Proses Pembuatan Bioarang

Setelah proses bioarang dilakukan dan didapat bioarang yang sudah jadi,

maka proses yang selanjutnya adalah pembuatan briket bioarang, dengan proses

sederhana yaitu:

1. Menghancurkan bioarang menjadi serbuk/bubuk yang halus.

2. Siapkan kanji dan encerkan dengan air hangat  sehingga menjadi adonen

seperti bubur sebagai bahan perekat (lem kanji).

3. Campurkan lem kanji dengan tepung arang dengan.

4. Adonan yang sudah lengket kemudian dicetak pada alat pencetak.

5. Briket bioarang ini di jemur 2- 3 hari sampai betul-betul kering.

6. Briket bioenergi siap dipergunakan sebagai bahan bakar.

Briket bioenergi dari kulit buah nipah dapat dijadikan alternatif sumber

energi disaat tingkat pemakaian bahan bakar semakin meningkat. Selain itu, bahan

baku briket yaitu kulit buah nipah keberadaannya melimpah di alam, berkualitas

baik , ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis tinggi dan diharapkan dapat

mengurangi pencemaran lingkungan.

7

Kulit Buah Nipah

Page 8: Desrina N Manalu_111201123

Agroindustri Pembuatan Briket Bioarang dapat Meningkatkan Nilai Tambah

Pengertian nilai tambah (value added) di sini adalah suatu komoditas yang

bertambah nilainya karena melalui proses pengolahan, pengangkutan ataupun

penyimpanan dalam suatu produksi. Pada pembuatan briket bioarang, didapat

nilai tambah dari kulit buah nipah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan menjadi

bernilai ekonomi dan menambah penghasilan masyarakat sekitar.

Proses pembuatan briket bioarang dari kulit buah nipah tidaklah rumit.

Hanya saja masih banyak yang belum mengembangkannya. Jika hal ini

dikembangkan menjadi sebuah industri, pastilah akan menambah penghasilan

masyarakat disekitar hutan mangrove tersebut. Sehingga masyarakat tidak perlu

lagi membuka hutan mangrove menjadi wilayah pertambakan untuk alasan

ekonomi rumah tangga. Dengan itu, ekologi hutan mangrove juga dapat terjaga

kelestariannya.

Peningkatan nilai tambah pada produksi briket bioarang, dapat

digambarkan dengan grafik berikut:

Produksi briket bioarang pada grafik diatas, menjelaskan adanya

peningkatan nilai tambah yang pada awalnya masih belum bernilai. Q1 merupakan

awal dari kulit buah nipah yang belum dimanfaatkan dan belum bernilai. Grafik

yang memunculkan Q2 menjelaskan bahwa dengan adanya produksi briket

bioarang, dapat menambah penghasilan masyarakat yang semula masih bernilai

nol menjadi meningkat seiring dengan produksi briket bioarang.

8

Q2

Q1

Page 9: Desrina N Manalu_111201123

PENUTUP

Nipah (Nypa fruticans) merupakan tumbuhan yang termasuk famili

Palmae dan tumbuh di daerah pasang surut. Selama ini nipah hanya ditanam untuk

melindungi daratan/pantai dari abrasi air laut, padahal banyak sekali manfaat yang

dapat diambil dari tanaman nipah, salah satunya adalah pembuatan briket

bioarang. Briket bioarang dapat menjadi alternatif disaat permintaan akan bahan

bakar kian meningkat, selain itu briket bioarang terbuat dari kulit buah nipah yang

keberadaannya melimpah dialam.

Proses pembuatan briket bioarang dari kulit buah nipah tidaklah rumit.

Jika briket bioarang dikembangkan menjadi sebuah industri, pastilah akan

menambah penghasilan masyarakat disekitar hutan mangrove tersebut. Pada

awalnya kulit buah nipah dianggap hanya sebagai limbah, yang kemudian bernilai

ekonomis ketika diproduksi menjadi briket bioarang. Sehingga masyarakat tidak

perlu lagi membuka hutan mangrove menjadi wilayah pertambakan untuk alasan

ekonomi rumah tangga. Dengan itu, ekologi hutan mangrove juga dapat terjaga

kelestariannya.

9