destilasi laporan
DESCRIPTION
alat dan mesinTRANSCRIPT
![Page 1: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/1.jpg)
ACARA I
DESTILASI
A. Tujuan praktikum
Tujuan dari praktikum acara I Distilasi yaitu :
1. Mengetahui konstruksi dasar alat/mesin untuk distilasi,
bagian-bagian, utama alat berikut fungsinya.
2. Mengetahui mekanisme kerja alat mesin.
3. Mengetahui cara-cara pengoperasian alat/mesin berikut cara
pengaturan alat sesuai yang dikehendaki/persyaratan.
4. Mengetahui penampilan teknis mesin, antara lain :
a. Kebutuhan bahan bakar (tenaga)
b. Lama proses distilasi
c. Randemen distilasi
B. Tinjauan Pustaka
Destilasi adalah pemisahan senyawa-senyawa suatu
campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan
perbedaan tekanan uap dari masing- masing zat tersebut. Destilasi
dapat dilakukan jika titik didih senyawa-senyawa dalam campuran
memiliki perbedaan yang berarti. Titik didih adalah temperatur
pada saat cairan berubah menjadi uap pada tekanan atmosfer
atau temperatur pada saat tekanan uap dari cairan tersebut sama
dengan tekanan gas atau uap yang berada di sekitarnya
(Wartini, 2009).
Minyak daun cengkeh biasa diperoleh dari daun
cengkeh yang sudah gugur. Komposisi minyak yang
dihasilkan bervariasi tergantung dari keadaan daun serta
cara destilasinya, minyak yang dihasilkan biasanya
mengandung eugenol antara 80-88% dengan kadar
eugenol asetat yang rendah tetapi kadar coryophyllene
yang tinggi. Penyulingan daun dengan kadar air sekitar
7-12% yang dilakukan dalam tangki stainless steel volume
![Page 2: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/2.jpg)
100, l selama 8 jam, menghasilkan minyak dengan
rendemen 3,5% dan total eugenol 76,8%
(Nurdjannah, 1993).
Jenis-jenis destilasi :
a) Destilasi Sederhana
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik
pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan
destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni.
Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap
saat mencapai titik didih masing- masing.
b) Destilasi Fraksionasi (Bertingkat)
Sama prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya
destilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor
yang lebih baik, sehingga mampu memisahkan dua
komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang
berdekatan. Untuk memisahkan dua jenis cairan yang
sama mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi
bertingkat. Destilasi bertingkat adalah suatu proses
destilasi berulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom
fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat
dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang
naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung
cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan
cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak kondensat.
c) Destilasi azeotrop
Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau
lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam
prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah
![Page 3: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/3.jpg)
ikatan azeotrop tersebut atau dengan menggunakan
tekanan tinggi.
d) Destilasi Uap
Untuk memurnikan zat / senyawa cair yang tidak larut
dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi, sedangkan
sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair
sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi
pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut
tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau
destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan
destilasi uap.
e) Destilasi Vakum
Memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat
tinggi, motode yang digunakan adalah dengan
menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1
atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah,
dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk
destilasinya tidak perlu terlalu tinggi
(Walangare, 2013).
Efisiensi alat destilasi air merupakan perbandingan dari
energi berguna dengan energi panas yang dihasilkan
oleh plat penyerap. Energi berguna merupakan energi
panas yang digunakan dalam proses penguapan dan
energi panas yang digunakan saat pengembunan.
Untuk mengetahui efisiensi alat destilasi kita tinjau
kesetimbangan energi pada alat destilasi (Astawa, 2011).
Minyak atsiri kayu manis mempunyai warna kuning jernih
sampai kecoklatan, dimana komponen utamanya adalah
sinnamaldehid. Minyak atsiri kayu manis selama ini banyak
digunakan sebagai bahan kosmetik, parfum, flavor makanan dan
minuman, serta sebagai antiseptik dan antimikroba dalam
![Page 4: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/4.jpg)
bidang kedokteran. Minyak atsiri kayu manis secara komersial
diproduksi dengan cara penyulingan atau destilasi. Faktor yang
mempengaruhi mutu minyak atsiri meliputi jenis metode destilasi
yang dilakukan, ukuran bahan, jumlah bahan, lamanya proses
destilasi, besarnya tekanan serta mutu uap yang dipakai
(Yuliarto, 2012).
Micro steam distilasi / pelarut ekstraksi simultan adalah
metode yang efisien untuk penggalian rasa dan aroma senyawa
semivolatile dari kayu manis untuk pemisahan berikutnya oleh seri
kromatografi gas ditambah-kolom. Dengan pentana sebagai pelarut
ekstraksi dan waktu ekstraksi 1,5 jam ekstrak bersih tidak
memerlukan persiapan sampel lebih lanjut sebelum gas analisis
kromatografi diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa pemalsuan
kayu manis dalam minyak kulit dengan minyak daun dapat diakui
oleh konsentrasi tinggi dari eugenol sehubungan dengan
konsentrasi trans-cinnamaldehyde dan adanya eugenol asetat dan
safrole dalam jumlah melebihi jumlah jejak (Jayatilaka, 1995).
Produksi gula pertama berasal dari sub-benua India. Di india
kebanyakan gula dihasilkan dari tebu di dunia. Proses manufaktur
gula melibatkan banyak unit teknik kimia. Operasi yaitu persiapan
tebu dan ekstraksi jus, perpindahan panas, sedimentasi, filteration,
penguapan dan kristalisasi. Sebuah tebu mentah khas berisi sukrosa
(97,5%), gula pereduksi (0,86%) dan senyawa organik lainnya abu
dan air. Tebu mengandung sekitar 11 sampai 15% sukrosa dari
yang hanya 8 sampai 11% crystalizable. Sisa sukrosa masuk ke
oleh produk seperti mengurangi gula dan molasses. Fermentasi
molasses dari aksi ragi. Ini dilakukan dengan proses tow yaitu
fermentasi dan destilasi (Thamilvanan, 2013).
Produksi metil asetat adalah contoh klasik dari sukses
teknologi distilasi reaktif. Segera setelah penemuan dan aplikasi
komersial teknologi ini untuk metil asetat sintesis itu digunakan
![Page 5: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/5.jpg)
sebagai sistem model untuk menguji desain baru dan kerangka
sintesis yang dikembangkan untuk kasus membatasi reaksi
kesetimbangan kimia, reaksi yaitu cepat atau holdups besar. Dalam
beberapa tahun terakhir, fokus penelitian telah beralih ke kinetis
dikendalikan distilasi reaktif dan kinetika sintesis metil asetat telah
dipelajari secara ekstensif untuk kedua homogen dan reaksi
heterogen dikatalisis (Huss, 2003).
Prosedur klasik untuk aktif zat pemisahan dari bahan
tanaman dengan distilasi uap dan ekstraksi dengan pelarut organik
memiliki kelemahan serius. Prosedur distilasi memungkinkan
hanya pemisahan senyawa yang mudah menguap (minyak esensial)
yang, untuk sebagian besar atau lebih kecil, yang berubah di bawah
pengaruh suhu tinggi. Di sisi lain, ekstraksi dengan pelarut organik
tidak bisa membuat ekstrak bebas dari jejak pelarut organik, yang
tidak diinginkan baik untuk organoleptik dan alasan kesehatan.
Selain itu, pelarut organik kurang selektif sehingga selain zat aktif
mereka juga melarutkan beberapa senyawa bersamaan. Selain itu,
tidak adanya cahaya dan udara selama ekstraksi mengurangi risiko
reaksi degradasi. Untuk alasan ini ekstraksi fluida superkritis (SFE)
dengan karbon dioksida (CO2) yang baru-baru ini semakin penting
sebagai alternatif untuk prosedur klasik. Prosedur ekstraksi yang
melibatkan CO2 superkritis milik teknologi bersih, tanpa produk
sekunder mencemari lingkungan. CO2 adalah yang paling banyak
digunakan dalam SFE karena mudah digunakan, murah, mudah
terbakar, tidak beracun, kimia stabil, menunjukkan afinitas yang
besar untuk volatil (lipofilik) senyawa, dan dapat dengan mudah
dan benar-benar dihapus dari ekstrak apapun (Zekovic, 2009)
Pada distilasi berfraksi, uap dimampatkan dan kemudian
diuapkan kembali sehingga pemisahan lenih lanjut terjadi. Sukar
dan kadang-kadang tidak mungkin untuk mendapatkan komponen
yang murni dengan cara ini, akan tetapi derajat pemisahan dapat
![Page 6: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/6.jpg)
dengan mudah dicapai apabila penguapan terjadi sangan berbeda.
Apabila diinginkan kemurnian yang tinggi, distilasi yang berturut-
turut dapat dilakukan (Nasution, 1982).
Proses pemisahan termal yang digunakan secara luas di
bidang teknik untuk memisahkan campuran dalam julah yang besar
disebut dengan destilasi. Dalam sistem yang tertutup dapat tercapai
suatu keadaan kesetimbangan yang tergantung pada suhu. Dalam
hal ini jumlah molekul dalam ruang yang kembali ke dalam cairan
per satuan waktu sama dengan jumlah molekul yang meninggalkan
cairan per satuan waktu (Handojo, 1995).
Proses pemindahan juga disebut dengan destilasi. Pengertian
dari destilasi itu sendiri yaitu memisahkan komponen-komponen di
dalam suatu campuran, membuat suatu kenyataan bahwa beberapa
komponen lebih cepat menguap dari pada komponen yang lain.
Apabila uap terbentuk dari suatu campuran, uap ini mengandung
komponen asli campuran (Earle, 1969).
Distilasi osmotik adalah jenis transfer didorong proses
membran massa di mana kekuatan pendorong adalah perbedaan
tekanan uap antara dua solusi. Similar bahwa membran distilasi
(MD) dalam kasus OD juga digunakan hyrdophobic, berpori,
membran polimer. Untuk proses distilasi osmotik biasanya
konsentrasi tinggi zat osmotik, sebagian larutan garam (NaCl,
CaCl2, K2HPO4, K-asetat) atau semacam solusi organik
(polyethylene-glikol, gliserol, dll) digunakan Wich dapat menjaga
dan mempertahankan sangat rendahnya nilai tekanan uap selama
proses (Racz, 2013).
Proses penyulingan adalah proses pemisahan minyak atsirin
dan bahan tanaman aromatik. Proses ini mencakup penanganan
produk yang bersifat padat dan persiapan bahan, dengan menjaga
agar keadaan bahan cukup baik sehingga minyak atsirin yang
dihasilkan dapat dijamin mutunya. Minyak atsiri dalam tanaman
![Page 7: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/7.jpg)
aromatik dikelilingi oleh kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh,
kantung minyak atau rambut glanduran (Ketaren, 1987).
C. Gambar, Bagian Utama dan Fungsi Alat atau Mesin
Gambar 1.1 Alat atu Mesin Destilasi
Bagian Utama dan Fungsi :
a. Kompor listrik = sebagai sumber panas,
b. Erlenmeyer = sebagai tempat bahan yang akan
didistilasi,
c. Pipa penghubung = menghubungkan erlenmeyer
dan kondensor,
d. Kondensor = mendinginkan cairan yang dipanasi,
e. Penampung produk = menampung produk hasil distilasi,
f. Penangas air = menampung air.
D. Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat atau mesin distilasi adalah memisakan air dan
minyak dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didih.
E. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja alat distilasi adalah poduk dimasukkan ke
dalam erlenmeyer dan ditambah air, kemudian dididihkan
menggunakan kompor listrik. Air yang mendidih akan
menyebabkan zat dalam produk terlarut. Zat dengan titik didih
lebih rendah menguap menuju kondensor dan terkondensasi
f
e
d
c
b
a
![Page 8: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/8.jpg)
(mengembun) menuju ke penampung produk. Zat dengan titik
didih lebih tinggi tertinggal di Erlenmeyer.
F. Cara Kerja
G. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1 Data Hasil Pengamatan dan Pengukuran DestilasiPukul Uraian
kegiatanVolume hasil
(ml)Keterangan
08.33 Memanaskan - -
Daun jeruk Berat bruto gas metana
Dicatat dan diamati perubahan yang terjadi
Gelas ukur dipasang
Menjelang air mendidih, pompa pendinging Distilasi diaktifkan
Diatur panasnya
Kompor dinyalakan
ditimbang
Dimasukkan ke alat Distilasi
Ditimbang
![Page 9: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/9.jpg)
air08.41 Air mendidih - -08.41 Pompa
destilasi aktif- -
08.51 Proses destilasi
- Menetes satu tetes
09.33 0-30 menit 123 Volume mulai bertambah10.03 31-60 menit 300 Volume bertambah
banyak10.33 61-90 menit 450 Volume bertambah
sedikit11.03 91-120 menit 460 Volume bertambah
sedikit11.33 121-150
menit480 Volume bertambah
sedikit12.03 151-180
menit480 Volume tidak bertambah
12.33 181-210 menit
480 Volume tidak bertambah
13.03 211-240 menit
480 Volume tidak bertambah
Sumber : Laporan Sementara
b. Pembahasan
Destilasi adalah pemisahan senyawa-senyawa suatu
campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan
tekanan uap dari masing- masing zat tersebut. Destilasi dapat
dilakukan jika titik didih senyawa-senyawa dalam campuran memiliki
perbedaan yang berarti. Titik didih adalah temperatur pada saat cairan
berubah menjadi uap pada tekanan atmosfer atau temperatur pada
saat tekanan uap dari cairan tersebut sama dengan tekanan gas atau
uap yang berada di sekitarnya. Tujuan destilasi adalah untuk
memisahkan bahan kimia berdasarkan kemudahan menguap bahan.
Bisa juga untuk menghasilkan minyak hasil penyulingan atau biasa
disebut minyak atsiri, yang memiki beberapa manfaat bagi kesehatan,
misalnya untuk mengobati masuk angin.
Prinsip kerja alat atau mesin distilasi adalah memisakan air
dan minyak dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didih.
Sedangkan mekanisme kerja alat distilasi adalah poduk dimasukkan ke
![Page 10: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/10.jpg)
dalam erlenmeyer dan ditambah air, kemudian dididihkan
menggunakan kompor listrik. Air yang mendidih akan menyebabkan
zat dalam produk terlarut. Zat dengan titik didih lebih rendah menguap
menuju kondensor dan terkondensasi (mengembun) menuju ke
penampung produk. Zat dengan titik didih lebih tinggi tertinggal di
Erlenmeyer.
Bahan-bahan yang biasanya didistilasi adalah beberapa
tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri apabila dilakukan
penyulingan atau tanaman yang kandungannya mudah menguap.
Contohnya seperti daun jeruk, daun cengkeh, kulit kayu manis, bungan
mawar, bunga kenanga, kulit buah citrus, kulit buah jeruk, dll.
Mekanisme alat distilasi adalah memasukkan air ke dalam
labu didih dan memasukkan bahan yang akan didistilasi ke dalam labu
erlenmeyer. Labu didih dihubungkan dengan erlenmeyer dengan
menggunakan pipa, pipa yang digunakan tidak boleh bocor seknnecil
apapun. Erlenmeyer sebagai alat penyuling dihubungkan dengan
kondensator. Kondensor dihubungkan dengan alat penampung
kondensat. Erlenmeyer juga dihubungkan dengan sebuah penampung
air pendingin yang letaknya lebih tinggi dari kondensor. Memasang
alat pemanas untuk memanasi labu didih, dan setelah air mendidih uap
panas akan mengalir ke erlenmayer yang berisi bahan, hingga bahan
yang didistilasi akan menguap. Uap bahan ini bersama-sama dengan
uap ar mengalir ke alat kondensat. Selanjutnya kondensat tersebut
dimasukkan dalam alat pemisah, di mana dipisahkan antara zat hasil
distilasi dengan air.
Dari praktikum yang dilakukan, didapatkan hasil distilasi
sebanyak 480 ml yang dilakukan selama 4 jam. Pertambahan produk
distilasi pada awalnya bertambah sangat cepat dari 0 ml, 123 ml, 300
ml, sampai 450 ml. Namun pada menit ke 120, volume mulai
mengalami perlambatan penambahan. Volumenya ayitu 460 ml dan
480 ml. Pada menit ke 180 sampai ke menit 240 produk sudah tidak
![Page 11: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/11.jpg)
menghasilkan minyak sehingga volume tetap. Dari praktikum juga
didapat rendemen sebesar 0,6%.
Pada kondensor terdapat tabung berbentuk spiral, hal ini dibuat
untuk mempertahankan kedinginan minyak di dalam spiral karena jika
keadaan tabung panas maka minyak tidak dapat turun kedalam tabung.
Maksud dari dengan minyak berdasarkan perbedaan titik didihnya pada
percobaan ini titik didih yang rendah adalah alkohol karena kelarutan
yang titik didihnya rendah maka cepat menguap.
Faktor-faktor yang dapat mempengeruhi kualitas distilasi
adalah, bahan yang didistilasi, suhu kompor, banyaknya produk,
banyaknya air, dan bahan bakar. Sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi randement distilasi antara lain adalah, berat awal
produk sebelum didistilasi, berat akhir produk setelah didistilasi, dan
banyaknya air yang digunakan.
H. Kesimpulan
Dari percobaan distilasi di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
a. Distilasi berfungsi untuk memisahkan air dan minyak berdasarkan
titik didihnya.
b. Banyaknya produk dan banyaknya air akan mempengaruhi banyak
sedikitnya hasil destilan.
c. Bahan yang biasa didistilasi adalah bahan yang bersifat volatile
(mudah menguap) dan mengandung minyak.
d. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi cepatnya poses distilasi
adalah bobot produk, banyaknya air, berat bahan bakar, besarnya api
pemanas dan suhu pemanasan.
e. Salah satu penerapan atau aplikasi terpenting dari metode distilasi
adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk
![Page 12: Destilasi laporan](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082403/56d6c0051a28ab3016989c30/html5/thumbnails/12.jpg)
penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik,
pemanas, dan lainnya.
I. Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk praktikum yang
selanjutnya adalah destilasi di tempatkan di tempat yang agak luas
agar mahasiswa dapat mendengar penjelasan dari coas dengan jelas
dan dapat mengerti.