dexamethasone slide enny new

Upload: enny-muliani-ii

Post on 02-Mar-2016

37 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM...

  • ABSTRAK

    Khasiat analgesik dan efek samping dexamethasone perioperatif dosis tunggal masih belum jelas. peninjauan sistematik dan evaluasi dampak dexamethasone i.v dosis tunggal terhadap nyeri pasca-operasi

    Latar belakang

  • Pencarian MEDLINE, EMBASE, CINAHL, dan Cochrane Register untuk mendapatkan berbagai penelitian acak terkontrolDexamethasone vs plasebo atau antiemetik pada pasien dewasa 40 Penelitian melibatkan 5796 pasien yang mendapatkan dexamethasone dosis 1,25-20 mg.Pasien yang mendapatkan dexamethasone memiliki skor nyeri yang lebih rendah pada jam ke-2

  • Tidak ditemukan adanya peningkatan infeksi atau penghambatan proses penyembuhan luka pada penggunaan dexamethasone Kadar glukosa darah akibat terapi ini dapat meningkat dalam 24 jam pasca-terapi. Dexamethasone IV dosis tunggal yang diberikan secara perioperative memiliki sedikit efek, namun bermakna secara statistik, terhadap analgesia.Hasil

  • Glukokortikoid untuk mengatasi inflamasi dan kerusakan jaringan.Glukokortikoid memiliki efek imunomodulator.Dexamethasone juga memiliki efek antiemetik.

    PendahuluanPENELITIAN TERDAHULU : pasien yang menjalani prosedur dental,dapat mengalami penurunan nyeri pascaoperasi dan edema.PENELITIAN TERKINI :investigasi manfaat potensial analgesik dexamethason dosis tunggal perioperatif , hasilnya inkonsisten.

  • peninjauan sistematik untuk menentukan apakah dosis dexamethasone perioperatif dosis tunggal pada pasien yang menjalani operasi di bawah pengaruh anestesia umum dapat memperoleh efek analgesik pasca-operatifPendahuluan

  • pencarian pada database dari MEDLINE (1966-2011), EMBASE, CINAHL, dan Cochrane Register Controlled Trialsacak terkontroldexamethasone iv dosis tunggal yang diberikan secara perioperatif vs dengan agen antiemetik lainnyaMETODEpencarian secara manual pada referensi dari penelitian dan tinjauan sistemik lain untuk hasil relevanTiga penulis (TKA, CAJ, NHW) secara independen melakukan PENCARIAN LITERATUR - NYERI : skor nyeri, konsumsi analgesik, pemberian analgesik darurat/rescue, masa dan pemberian dosis analgesik pertamaMenganalisis data yang ditemukanMengkonversi median, range menjadi mean,standar deviasi.Ekslusi penelitian : menggunakan anestetik lokal intratekal atau epidural maupun opioid, dexamethasone dosis tinggi (>20 mg), penelitian yang melibatkan prosedur dental/endodontikMETA-ANALYSIS

  • META-ANALISISCara AnalisisReview Manager (RevMan) Software Version 5.1 (The Nordic Cochrane Centre,The Cochrane Collaboration, Copenhagen, Denmark, 2008) and Comprehensive Meta Analysis software (Version 2.2.050).data kontinyu, perhitungan mean differences (MD) dengan 95% confidence interval (CI). Jika 95% CI mencakup nilai 0Data dikotomi dianalisis menggunakan relative risk (RR) dengan 95% CI. Jika 95% CI disekitar RR tidak mencakup 1,0,analisis utama (dexamethasone vs kontrol), analisis sensitivitas pada luaran primer utama berupa skor nyeri 24 jam dan konsumsi opioid. Data juga dianalisis berdasarkan luaran primer (nyeri vs PONV), kelompok kontrol (saline vs antiemetik lainnya). analisis subgrup untuk membandingkan pemberian dexamethasone praoperatif vs intraoperatif.Variabel yang di terliti

  • menilai adanya dose-response untuk khasiat analgesik dexamethasone random effect meta-regression dengan menggunakan variabel luaran berupa MD untuk konsumsi morphine 24 jam atau skor nyeri 24 jam. hubungan dose-response, analisis subgrup membandingkan konsumsi opioid 24 jam dan skor nyeri dengan dosis 4-5 mg dan 8-10 mg. Analisis subgrup dilakukan dengan menggunakan Q-test untuk menentukan heterogenitas di antara semua subgrup.

  • SKOR NYERI PENGGUNAAN OPIOIDPENGGUNAAN ANALGESIK DARURAT`DURASI HINGGA PEMBERIAN DOSIS ANALGESIK YANG PERTAMALAMA PERAWATAN PACU

  • Dua penelitian (125 pasien) mencatat skor nyeri VAS dengan pergerakan pasien pada jam ke-2 pasca-operasi. Tidak ada penurunan nyeri yang signifikan pada pasien yang mendapat dexamethasone

    Skor Nyeri

  • Dua puluh delapan penelitian (3781) melaporkan skor VAS pada jam ke-24 pasca-operasi. Pasien yang mendapatkan dexamethasone memiliki skor nyeri VAS yang secara signifikan lebih rendah pada jam ke-24 Restriksi/pembatasan analisis terhadap perbandingan antara dexamethasone dan saline juga tidak mempengaruhi efek ini Analisis subkelompok skor nyeri 24 jam juga menunjukkan tidak adanya perbedaan antara dosis dexamethasone 4-5 mg dan 8-10 mg

    Skor Nyeri

  • Pasien yang mendapatkan dexamethasone dilaporkan skor nyeri VAS yang secara signifikan lebih rendah pada 24 jam pasca bedah laparoskopikPenurunan skor nyeri VAS 24 jam yang lebih tinggi ditemukan pada pemberian dexamethasone sebelum operasi, jika dibandingkan dengan pemberian secara intraoperatifEmpat penelitian (465 pasien) mencatat mengenai VAS dengan gerakan pada jam ke-24 jam pasca-operasi. Pasien yang mendapatkan dexamethasone secara signifikan memiliki skor nyeri VAS yang lebih rendah

    Skor Nyeri

  • Dari penggabungan tiga penelitian (169 pasien) yang mengukur skor nyeri VAS pada jam ke-72 pasca-operasi, tidak ditemukan adanya penurunan skor nyeri dengan penggunaan dexamethasone

    Skor Nyeri

  • Sembilan penelitian (978 pasien) mencatatat penggunaan opioid pada jam ke-2 pasca operasi. Pasien yang mendapatkan dexamethasone secara signifikan menggunakan lebih sedikit opioid (mg equivalen morphine)merepresentasikan adanya penurunan penggunaan opioid hingga sebesar 13% jika dibandingkan dengan kontrol. Empat belas penelitian (2157 pasien) mencatat penggunaan opioid pada jam ke-24 setelah operasi Pasien yang mendapatkan dexamethasone pada jam ke-24 pasca-operasi secara signifikan menggunakan lebih sedikit opioid pada penelitian yang menggunakan nyeri sebagai luaran primer, diketahui bahwa pasien yang mendapatkan dexamethasone cenderung lebih minimal dalam menggunakan opioid

    Pengunaan opioid

  • Penggunaan analgesik DaruratSembilan belas penelitian (2230 pasien) mencatat penggunaan analgesik darurat untuk nyeri yang tak dapat tertahankan. Pasien yang mendapatkan dexamethasone cenderung lebih minimal dalam membutuhkan analgesia darurat

  • Durasi Hingga Pemberian Dosis Yang pertama Tujuh penelitian (947 pasien) mencatat mengenai durasi hingga pemberian dosis analgesik yang pertama. Pasien yang mendapat dexamethasone cenderung memiliki durasi yang lebih lama hingga mendapatkan dosis analgesik yang pertama

  • Delapan penelitian (810 pasien) mencatat mengenai lama perawatan di PACU. Pasien yang mendapatkan dexamethasone cenderung memiliki masa perawatan PACU yang lebih pendek

    LAMA PERAWATAN DI PACU

  • Empat belas penelitian (1449) insidensi infeksi. Sebelas penelitian tidak menemukan adanya infeksi pada pasien yang diterapi dengan dexamethasone maupun plasebo. Pada (235 pasien) tidak ditemukan peningkatan infeksi pada pasien yang mendapatkan dexamethasone Sembilan penelitian (1020 pasien) melakukan pemeriksaan mengenai insidensi perlambatan penyembuhan.

    EFEK SAMPING

  • Tiga penelitian melakukan pengukuran kadar glukosa darah pada pasien non-diabetik. Semua pasien diukur kadar glukosa darahnya pada < 12 jam pasca-operasi (258 pasien), dan ada dua penelitian yang melakukan pengukuran glukosa darah setelah 24 jam (203 pasien)Dalam 24 jam pasca-operasi, kadar glukosa darah pada kelompok pasien dexamethasone cenderung lebih tinggi

  • Dua penelitian melakukan pengukuran mengenai insidensi pruritus perineal. Pada sebuah penelitian, dexamethasone diberikan setelah induksi anestesia sehingga pruritus perineal tidak ditemukan.pasien yang diberikan dexamethasone 1 menit sebelum induksi, ditemukan 55% pruritus perineal, dengan rasio antara wanita dan pria adalah 4:1

  • pasien yang diterapi dengan dexamethasone cenderung mengalami nyeri yang minimalmembutuhkan lebih sedikit opioidmasa rawatnya di PACU lebih singkatdurasinya lebih lama dalam menerima dosis analgesia yang pertamaPEMBAHASAN

  • Pasien yang diatasi dengan dexamethasone cenderung memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi selama hari pertama pasca-operasi.

    pemberian dexamethasone praoperatif lebih efektif jika dibandingkan dengan pemberian dexamethasone pasca-oprasi dalam menurunkan skor nyeri 24 jam.

  • Dexamethasone dosis tunggal yang diberikan secara perioperatif berhubungan erat dengan penurunan rasa nyeri pascaoperasi, penurunan konsumsi opioid pascaoperasi, penurunan kebutuhan analgesia darurat, pemendekan masa rawat di PACU, dan memperpanjang durasi penggunaan analgesik. Efek opiod-sparing (penurunan konsumsi opioid) dexamethasone tidak bergantung pada dosis.Dexamethasone perioperatif tidak meningkatkan resiko infeksi atau penundaan penyembuhan luka, meskipun terapi dexamethasone dapat meningkatkan kadar gula darah pada hari pertama pasca-operasiKESIMPULAN