dhf
TRANSCRIPT
DHF
1. Definisi dan Etiologi• Demam dengue (dengue fever/DF) dan
demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, dan trombositopenia. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokosentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh.
•Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan diameter 30 nm, bulat, terdiri dari RNA tunggal dengan berat molekul 4×106 Da.
•Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 yang semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue. Keempat serotipe ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotipe terbanyak dibandingkan dengan yang lain. Namun, ada yang mengatakan serotipe DEN-2 lebih bersifat virulen.
2. Faktor Resiko•Beberapa faktor diketahui berkaitan
dengan peningkatan transmisi virus dengue yaitu:
•1) vektor▫Perkembangbiakan▫kebiasaan menggigit▫kepadatan di lingkungan▫jenis serotipe▫transportasi dari satu tempat ke tempat lain
•2) pejamu▫ Terdapat penderita di lingkungan
keluarga, paparan terhadap nyamuk▫status gizi▫usia dan jenis kelamin
•3) lingkungan ▫curah hujan▫Suhu▫sanitasi, dan▫kepadatan penduduk.
3. Patogenesis
4. Manifestasi Klinis • Demam dengue merupakan penyakit demam
akut selam 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi berikut: –nyeri kepala–nyeri retro-orbital–mialgia/artralgia– ruam kulit–Petechiae atau uji bendung (+) (manifestasi
hemoragik)–Leukopenia–Pemeriksaan serologis dengue (+) atau
ditemukan penderita DD/DBD di tempat dan waktu yg sama
• Diagnosis demam berdarah dengue (DBD) menurut kriteria WHO 1997 dapat ditegakkan bila semua hal dibawah ini dipenuhi
Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari Terdapat minimal satu dari manifesatsi hemoragik
seperti petekie, ekimosis, purpura, epistaksis, perdarahan gusi, melena, hemetemesis, dll
Trombositopenia (<100.000/ul) Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma
leakage (kebocoran plasma):– Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar
umur dan jenis kelamin– Penurunan hematokrit >20% setelah terapi cairan,
dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya– Efusi pleura, asites, atau hipoproteinemia
Perbedaan DBD dan DD adalah ada tidaknya kebocoran plasma.
5. Diagnosa dan DD•Anamnesis
▫Tanyakan tanda dan gejala pada pasien▫Riwayat lingkungan dan sosial
•Pemeriksaan fisik▫Vital sign▫Uji torniquet atau rumple leed
•Laboratorium
• Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan hematokrit, kadar hemoglobin, jumlah trombosit, dan hapusan darah tepi. Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue ataupun deteksi antigen RNA virus dengue dengan teknik RT-PCR. Pemerkisaan antibodi spesifik dengue dapat berupa antibodi total, IgG maupun IgM.
• Parameter laboratorium yang dapat diperiksa antara lain:
• Leukosit: dapat normal atau turun.• Trombosit: umumnya terdapat trombositopenia
pada hari ke 3-8• Hematokrit: kebocoran plasma dibuktikan
dengan ditemukannya peningkatan hematokrit > 20% dari hematokrit awal, umumnya dimulai pada hari ke-3 demam.
• Protein/albumin: dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran plasma
•Pemeriksaan IgG dan IgM dengue:•IgM: terdeteksi mulai hari ke 3-5,
meningkat sampai minggu ke-3, menghilang setelah 60-90 hari.
•IgG: pada infeksi primer, IgG mulai terdeteksi pada hari ke-14, pada infeksi sekunder IgG mulai terdeteksi hari ke-2.
Diagnosa Banding•Demam tifoid•Campak•Leptospirosis yellow fever•Malaria•ITP
6. Derajat DBD
7. Penatalaksanaan
Volume cairan kristaloid per hari yang diperlukan :
1500 + 20 X ( BB dalam kg – 20 )
Contoh :
BB 50 kg : 1500 + 20 X ( 50 – 20) = 1500 + (20 x 30) = 1500 + 600 = 2100 ml
8. Prognosa dan Komplikasi• Diagnosis cepat terhadap ada atau tidaknya
infeksi Dengue pada pasien yang menderita demam sangat penting karena menentukan prognosis penyakit, Prognosis demam dengue dapat beragam, dipengaruhi oleh adanya antibodi yang didapat secara pasif atau infeksi sebelumnya. Pada DBD, kematian telah terjadi pada 40-50% pasien dengan syok, tetapi dengan penanganan intensif yang adekuat kematian dapat ditekan <1% kasus.
komplikasi• gagal ginjal
• gagal hati
• Encephalopathy
•perdarahan intracranial
• DIC
9. Pencegahan dan Epidemiologi
Epidemiologi• Demam berdarah dengue tersebar di wilayah
Asia tenggara, Pasifik Barat, dan Karibia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayahnya. Insiden DBD di di Indonesia antara 6 hingga 15 per 100.000 penduduk (1989-1995); dan pernah meningkat tajam hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998, sedangkan mortalitas DBD cenderung menurun hingga mencapai 2% pada tahun 1999.
• Peningkatan kasus tiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas, dan tempat penampungan air lainnya).
• Penularan infeksi virus dengue terjadi mellaui vektor nyamuk genus Aedes (Ae. aegypti dan Ae. albopictus). Dari kedua nyamuk ini yang paling dominan untuk menjadi vektor adalah Ae. aegypti.