di tengah pandemi covid 19
TRANSCRIPT
1
TEKS KHUTBAH IDUL ADHA 1442 H:
PENGUATAN KETAHANAN KELUARGA DI TENGAH PANDEMI COVID 19
الله –الله أكبر –أكبر –الله أكبر –الله أكبر –الله أكبر –الله أكبر
–الله أكبر –الله أكبر الله أكبر
ا, كربي ه الله أكبر حدر لاالله ورلهر ا
أصيلار, لارا ة ور انر الله بكرر بحر س كرثيا, ور الحرمد لله ور
لار صر لاالله ورلهر ا
ا ه, لار حدر ابر ور مر الأحزر زر هر ه ور أعرز جندر ه ور بدر ر عر رصر ن ه ور عدر قر ور در
روكررهر ل روكررهر الكارفرونر ور ل روكررهر المشكونر ور ل ينر ور اله ره مخلصير لهر يهلا ا
رعبد ا ن
لهر ا الحرمد المنارفقونر ,لار ور لله ,الله أكبر لاالله الله أكبر
ا
ر عر به ال رر الحمد لل د لل م حر ل ، ار ير الم ف ات حر ال الص تم تر ه ت مر ع ن ي ب اله فرر تغ وه ، وبعر
ن هئات السر ور وبر الم مه كر ب ، ور ي ت القر ور اير العرطر برل تق رر تس فه ، وبلط بر العيوبر تر
لات در ور أ ع ور نرعر مر ا، ور ير أ ح اتر ور ي أ مر اله لحمد لل ا ، روالز ى، وأ رشر كر أ ضر ى، ور در هر طر
رم كر أ ب ور ل يك ف المل ور شر رم يركن لهر ل ا ور لر رتخذ ور رم ي ي ل ال مد لل قل الحر ؛ ﴿ ور
ل ور رفس يركن لهر ن المؤمنارت أوصيك ور راالمؤمنونر ور ه تركبيا( . فريرآ أيم كربه له ور منر الم
أنت مسلمونر لا ورلارترموتن ا ق تقارته ور قوا الله رحر ات . ور ى الله فرقرد فرازر المتقونر . بترقور
ر اعلرموا أن ي ليل. قرالر الله ترعرالى ف كترابه ور يف جر عيد شر روم فرضيل ور ا ي ذر ك هر ومر
رر رجي بسم الله ال ان ال يطر ينراكر ي ح الر ن ح الكرري. أعوذ بلل منر الش نه أعطر. ا
ن انرر. ا هكر ور ب له لرر . فرصر الكروثررر الأبتر انئركر هور . شر
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd
Keluargaku tercinta dan dicintai Allah.
Berbahagia sekali hari ini kita bersama-sama se-
keluarga dapat merayakan Idul Adha tahun 1442 H ini,
BIDANG PENAISZAWA KANWIL KEMENAG DIY
M
2 3
dengan sehat, walaupun saat ini wabah Corona Virus
Disease 19 (Covid-19) masih menghantui kita, tetapi
hal itu tidak mengurangi rasa syukur kita kepada Allah
SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang telah
dilimpahkan kepada kita, amin, amin Ya Rabbal
‘alamin.
Kemudian shalawat serta salam, kita persembahkan
kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW,
seorang manusia mulia dan nabi akhir zaman yang
dipilih Allah SWT untuk menjadi teladah (uswah) bagi
seluruh umat manusia sepanjang zaman.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Keluargaku tercinta dan dicintai Allah.
Terlintas rasa kecewa yang sulit untuk dilewatkan dan
terbayang dalam alunan ilusi, khususnya calon
jamaah Haji Indonesia yang sudah dua tahun tidak
bisa berangkat ke tanah suci. Seharusnya mereka
sedang berihram, memakai pakaian yang serba putih,
berada di Mina untuk melaksanakan Jumratul ‘Aqabah
setelah melaksanakan serangkaian ibadah wuquf di
'Arafah. Tetapi angan-angan itu terlewatkan lantaran
pandemi yang melanda ke seluruh negeri, termasuk
Arab Saudi, sebagai negara tujuan ibadah haji,
sehingga ibadah haji dan ibadah umrah-pun harus
ditunda hingga kondisi aman dari wabah dan pandemi
covid 19.
Di sisi lain, bagi muslimin-muslimat yang berada di
tanah air, ada syari’at agung sebagaimana yang
dicontohkan oleh Keluarga Nabiyullah Ibarahim AS,
yaitu melaksankan syari’at Qurban. Ibadah Qurban
yang dilaksanakan kaum Muslimin, sebagai salah satu
upaya mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Keluargaku tercinta dan dicintai Allah
Deskripsi kehidupan kaum Muslimin ini,
menggambarkan interelasi kuat antara perintah
menunaikan ibadah haji dengan perintah
melaksanakan serangkaian Ibadah Idul Adha yang
dilaksanakan setiap tahun di Bulan Dzulhijjah. Oleh
karena itu, kita melaksanakan sholat Idul Adha dan
ibadah Qurban pada hakikatnya sebagai bentuk
kesadaran memenuhi perintah Allah SWT dan
Rasulullah SAW, sebagai bentuk memuliakan syari’at
Keluarga Nabi Ibrahim khalilullah, yang berjuang untuk
menanamkan ajaran nilai tauhid.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Keluargaku tercinta dan dicintai Allah
Syari’at Qurban merupakan salah satu ibadah penting
dalam ajaran Islam yang memiliki pondasi dan akar
yang kuat dalam sejarah panjang meneladani sunah-
sunah para rasul terdahulu. Nabi Ibrahim AS dikenal
sebagai peletak pertama penanaman akidah yang
kuat melalui perintah qurban. Peristiwa
penyembelihan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS
terhadap anaknya Nabi Isma'il AS merupakan dasar
bagi adanya perintah Qurban. Nabi Ibrahim AS
4 5
4
dengan penuh iman dan keikhlasan bersedia untuk
menyembelih anak kesayangannya Ismail AS, karena
semata-mata untuk memenuhi perintah Allah SWT.
Peristiwa yang mengharukan ini, dilukiskan dengan
indah oleh Allah SWT dalam Alquran surat as-Shaffat
ayat 102:
أذ رنرام أنه ى ف الم أرر نه ا بنر عير قرالر ير ه السر عر رلرغر مر ا ب ى فرلرم ا تررر اذر كر فرانظر مر بر
ابرينر آ ءر الله منر الصر ن شرترجدن ا اتؤ س ر ل مر رت افعر رآ أب قرالر ي
"Tatkala anak itu sampai umurnya dan sanggup
berusaha bersama-sama Ibrahim. Ibrahim berkata ;
Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah
apa pendapatmu. la menjawab, wahai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan oleh Allah
kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar".
Ayat ini menggambarkan ujian ketaatan Nabi Ibrahim
AS kepada Allah, dan karena keikhlasannya, maka
Allah SWT mengganti dengan domba yang besar dan
berkualitas. Dikemudian hari pengorbanan ini menjadi
dasar anjuran bagi umat Islam untuk melaksanakan
syari’at qurban setiap 10 Dzulhijah dan pada hari
tasyrik, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Keluargaku tercinta dan dicintai Allah
Saat ini umat Islam, khususnya di Indonesia sedang
mengalami musibah dan sekaligus ujian dari Yang
Maha Kuasa yaitu pendemi Covid-19, sehingga
secara keagamaan, sosial dan ekonomi mengalami
banyak perubahan dan kesulitan. Secara keagaman
kita banyak perubahan tata laksananya bahkan
sampai tak dapat melaksanaan ibadah sebagaimana
mestinya. Contohnya, beberapa bulan lalu kita tak
dapat melaksanakan sholat jum’at berkali-kali karena
menghindari berkerumun di masjid, shalat rawatib
berjemaah sampai sekarang di daerah yang masih
rawan penularan covid-19 belum bisa melaksanakan
shalat berjemaah yang merapatkan shaf.
Secara sosial keagamaan banyak hal yang berubah
karena mengikuti protokol kesehatan, untuk
menghindari penularan pandemi ini, yaitu tidak
bersalaman langsung saat berjumpa dengan kawan,
karib dan handaitaulan, tidak bisa mudik saat lebaran
dan acara-acara hari besar untuk sementara tidak bisa
dilaksanakan.
Secara ekonomi, penghasilan masyarakat sangat
terasa penurunannya, produksi bahkan sebagian
banyak yang dirumahkan juga diberhentikan kerja.
Para pekerja informal, seperti tenaga honorer dan
para pedagang banyak yang berhenti bekerja karena
suasan di saat wabah pandemi tak memungkin
kondisinya.
Masyarakat saat ini banyak yang prihatin, apapun
kondisinya harus banyak berkurban demi
mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan
hidup, baik secara moril maupun materiil. Oleh karena
6 7
itu semangat berqurban harus kita luruskan niatnya,
yaitu memaknai qurban (mendekatkan diri) kepada
Allah SWT, dan sekaligus menanamkan sikap
dermawan, peduli kepada sesama dengan
memberikan daging qurban yang disembelih secara
halal dan higienis. Tentunya hal ini merupakan ikhtiyar
kita agar Allah SWT, segera memulihkan kembali
suasana aman yang senantiasa kita rindukan.
Dalam benak hati kita, sering bertanya-tanya, Apakah
Pandemi Covid 19 ini merupakan, ujian dan cobaan
dari Allah SWT, atau merupakan azab, lantaran
banyaknya dosa dan maksiyat yang dilakukan oleh
sebagian penduduk negeri ini…..?.
Sebagai hamba yang senantiasa mengharap rahmat
dan kasih sayang dari Sang Pencipta, maka mari kita
bermuhasabah, introspeksi diri, semoga ada hikmah
dibalik musibah, dengan mengembalikan nilai-nilai
sebagai berikut:
Pertama, memurnikan tauhid kepada Allah SWT
dengan melakukan upaya nyata yang maksimal,
bahwa Virus dan semua jenisnya itu adalah makhuk
ciptaan Allah SWT, dan yang mampu menghilangkan
tentu tidak lain kecuali atas izin-Nya, tentu dengan
berbagai ikhtiyar yang harus kita laksanakan seperti :
a. Kita wajib menghidarinya dengan cara isolasi diri
dari interaksi fisik dengan orang lain, serta
mengurangi mobilitas diluar rumah;
b. Menghidari kerumunan (social distancing),
menghidari kontak fisik dengan orang lain (fisical
distancing);
c. Memakai masker dengan baik dan benar untuk
menghindari tertularnya Covid-19, menjaga
higienisitas diri, keluarga dan lingkungan, hati
yang tenang, rajin berolahraga dan
mengkonsumsi yang halal dan thoyyib.
d. Mencuci tangan dengan sabun dan air yang bersih
dan mengalir;
e. Memaksimalkan do’a kepada Sang Pencipta.
Kedua, dengan adanya pandemi dan PPKM darurat
ini mengingatkan akan kesadaran kita bahwa segala
sesuatu harus dimulai dari rumah kita masing-masing,
baik itu masalah duniawi maupun ukhrawi, termasuk
upaya penyelamatan jiwa sebagai salah satu
maqashidusyari'ah, juga harus dimulai dari keluarga.
Hal ini sejalan dengan firman Allah surat At Tahrim
ayat 6:
ل ة عرلريرا مر ارر الحجر ا الناس ور قودهر را و ارهليك نر ك ور نوا قوا ارنفسر ينر امر را ال ريم كرة ي ى
رونر ا يؤمر لونر مر رفعر ي ه ور رر ا ارمر ر مر رعصونر الله اد لا ي ظ شدر غلار
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan
8 9
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. Ketiga, memaksimalkan waktu luang dan longgar di rumah dengan kembali menguatkan ketahanan rumah tangga dan memaksimalkan pendidikan keluarga sebagai pendidikan utama dalan ajaran agama, diantara hikmah dari pandemi ini ialah Allah SWT mengingatkan kepada kita agar selalu mementingkan keluarga, seperti yang sebelumnya lebih banyak diluar rumah karena kesibukannya atau karena gaya hidupnya maka saat pandemi mewabah harus dapat memaksakan waktu untuk selalu bersama keluarga di rumah, bahkan berkerja sekalipun dilakukan dari rumah (Work From Home).
Keempat, membiasakan pola hidup yang higienis,
yaitu menjaga kebersihan dan kesucian. Bahwa sedari
dulu Islam mengajarkan kepada kita akan hidup
higienis. Disini kita baru menyadari betapa pentingnya
perintah agama agar memperhatikan kebersihan dan
kesucian, yang selalu disampaikan dalam bab
Thaharah, yaitu ulasan tentang bagaiman menjaga
kesucian dan kebersihan. Kembali memperhatikan
konsep thaharah dalam agama, kebersihan dan
kesucian ternyata merupakan upaya dalam
menghindari penularan Covid-19, menurut hasil
penelitian ahli medis, mayoritas penularan wabah
banyak melalui persentuhan tangan, maka selalu
dianjurkan untuk sering cuci tangan. Nabi selalu SAW.
sudah mengingatkan umatnya agar selalu cuci tangan
kalau hendak minum, makan dan berwudhu’, bahkan
sejak baru bangun tidur pun dianjurkan pertama kali
mencuci tangannya. Sebagaimana sabda Rasulullah
SAW:
ه أن النب صلى الله عليه وسلم قرالر ر ه أخبر ، أن ةر يرر ن أب هرر ابر، عر ن جر ا " عر ذرا
ه نئه فرا نر
ه ف ا ردر ات قربلر أن يدخلر ي ر رده ثرلارثر مر دك فرليفرغ عرلىر ي استريقرظر أحر
ردر رده لار ي ترت ي "ي فير بر
"Ketika bangun tidur, kamu seharusnya cuci tangan
tiga kali sebelum beraktivitas karena dia tidak tahu
kondisi tangannya saat malam hari." (HR Muslim).
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa lillahil Hamd.
Keluargaku tercinta dan dicintai Allah
Semoga ini semua merupakan ujian dari Allah SWT,
dan semua cobaan moga-moga dapat kita lalui
dengan baik manakala dihadapi dengan sabar, yaitu
tetap istiqamah menjalankan petrintah Allah SWT dan
menjauhi segala larangan-Nya. Sabar berkorban
menjalankan ajaran Islam dan melepaskan egoisme
untuk qurban (mendekatkan diri) kepada Allah. Saat
keterbatasan mobilitas aktifitas dan keterbatasan
penghasilan ekonomi seperti saat ini, namun ternyata
kita masih mampu untuk berqurban maka lakukanlah
sebagai pengorbanan harta untuk menggapai qurban
(kedekatan diri) kepada Allah SWT.
Di akhir khutbah ini, dengan penuh khusyu’ dan
tadharru’, kita berdoa kepada Allah SWT semoga
perjalanan hidup kita senantiasa terhindar dari segala
10 11
keburukan yang menjerumuskan umat Islam. Semoga
dengan doa ini pula, kiranya Allah SWT berkenan
menyatukan kita dalam kebenaran agama-Nya dan
memberi kekuatan untuk memtaati perintahnya dan
menjauhi larangan-Nya. Amin Ya Rabbal 'Alamain
ا لرنرا الله ور عر . جر ة عبارده المتققير ك ف زمرر ي
ا لرنرا ور أدخر رقبولير ور أ ء الم عردر ك منر السم ي
رشر ب ا أنر مر نجي . قل ا ان الر يطر ظي أعوذ بلل منر الش قرالر ترعرالى ف القرأ ن العر
أ لرالحا مثلك يوحر ا رلا صر ل عر ه فرليرعمر ب نر يررجولقرآ ءر رر ن كر احد فرمر له ور
لهك ا
آ ا مر ن
دا هه أحر ب ة رر لاريشك بعبرادر ور
اله ت ور افيه منر الأ ير ك بمر يا ن ور رفرعر ن ظي ور لرك ف القرأ ن العر كر الله ل ور رر كر بر
م ارحر به اغفر ور قل رر لي. ور ميع العر ه هور الس نتره ا منك تلارور ترقربلر منه ور كي. ور اللحر
ير اح ي الر أنتر خر ور
KHUTBAH KEDUA :
-ارلل أ كبر -ارلل أ كبر -ارلل أ كبر -ارلل أ كبر -ارلل أ كبر –ارلل أ كبر ارلل أ كبر
ه حدر لاهارلل ورر ا لهر
أصيلا لار ا ة ور انر الله بكرر بحر س ا ور كرثي الحرمد لله ا ور الله أ كب كربي
ه لار حدر ابر ور مر الأحزر زر هر ه ور أعرز جندر ه ور بدر ر عر رصر ن ه ور عدر قر ور در لار صر لاهارلل ورر ا لهر
ا
روكررهر ل روكررهر الكارفرونر ور ل روكررهر المشكونر ور ل ينر ور اله ه مخلصير لهر يلا ا
رعبد ا ن
حدر لا الله ورر ا لهر
أشهرد أن لارا . ور رر ا كرمار أمر دا كرثي حر . الحرمد لله يكر المنارفقونر ه لارشر
د يه سوله س ر رر بده ور دا عر م نر محر يهدر أشهرد أن س ر . ور كرفررر در به ور حر ن جر رغارما لمر ا لهر
ر ابيحر الغرر صر ابه مر أصر له ور عرلىر أ لى الله عرلريه ور . صر البرشر الخرلر ئق ور
. ى الله فرقرد فرازر المتقونر رفس بترقور ن . أوصيك ور ونر ارالحارض رعد: فريآ أيم ا ب أم
أ فيه بنرفسه ردر ك بآمر ب رر اعلرموأ أن الله رأمر يهآ ت. ور ن الس اجترنبوأ عر لواالخرير ور افعر ور
لر ئكرة رنابمر ث ة بقدسه. فرقارلر تعالى ف كتاربه الكرري أعوذ بلل منر ور حر به المس ر
لمونر عرلىر النب لر ئكرتره يصر مر ن اللهر ورحي. ا حن الرر جي. بسم الله الر يطارن الر الش
لموأ عرلريه نوأ صر ينر أ مر ارال رآ أيم لموأ ي صر عراك ور ادر رسليما. فرآجيبوأ الله رالىر مر هموا ت ل سر ور
به ص له ور عرلىر أ د ور م يهدنر محر له عرلىر س ر اك. اللهم صر در ن به هر موأ عرلىر مر ه ل سر ور
ن تر مر بعي التابعير ور تر عرلىر التابعير ور . ور ين. أجرعير روم اله لىر يان ا حسر
هم ب بعر
المؤمنارت . اللهم اغفر للمؤمنير ور ير مر الرارح أرحر حرتكر ير نم برر عر نا ور ارضر الله عر ور
يع قر كر سر نات ا الأمور ات الأحيآ ء منم ور المسلمر المسلمير ور ريب مجيب ور
د. اللههم م دنر محر يه ةر س ر د. اللهم اصلح أم م يهدنر محر ةر س ر أم ات. اللهم انص ور عر ال
. ينر لر اله ذر ن خر اخذل مر . ور ينر ر اله رصر ن ن د. اللههم انص مر م دنر محر يه ةر س ر انص أم
اجعرل م ور سولر ير حر نة رر س ري فيرا أحكارمكر ور ة تر رلر ذه ب يا هر ندونيس ترنار ا رلر ب
نهار . اللهم ادفرع عر فرى عرلريكر النار يرالله لارير ا حر ذر . هر ي لهر كه ش را الهرنار ور ير قريموم. يآ
بآ ءر الور البرل ءر ور أ ئدر الغرل ءر ور در الش يوفر المخترلفرةر ور الس م البرغير ور المنكررر ور الفرحشآ ءر ور ور
هررر منرا نر مار ظر المحر ة ور ان المسلمير عارم من بلر ة ور ذار خارص نر هر رلر نر من ب رطر مار ب ور
الم سلارمر ور. اللهم أعز الا رير الم ب العر ةر ير رر افضر الر المبتردعرة ور ةر ور أهل الكرفررر سلمير ور
نار ب . رر قراكر ات افركر ور ن خر رترنرا فيمر ل اللهم ولاري اجعر ين. ور اءر اله ر أعدر مه در المشكير ور ور
يمارن ور برقونر بلا ينر س ر اننار ال خور
لا رنار ور نوا اغفر ل ينر أ مر ل ف قلوبنار غلا لل عر لار تر
ابر قنار عرذر نرة ور س ر ة حر ف الأ خرر نرة ور س ر نيار حر نار أ تنار ف الم ب حي. رر ؤوف رر كر رر نار ان ب رر
رير به العارلم رر الحرمد لله النار ور
رآم الله ! ان اللهر ي ن عبرادر يرنرىى عر يتآ ء ذى القربىر ورا ان ور الاحسر دل ور لعر رنر ب
رذكرك ظير ي اذكرواللهر العر كرونر ور لك ترذر رعر رعظك ل البرغي ي المنكرر ور الفرحشآ ء ور
كر الله اركبر لر مه يرزدك ور اشكروه عرلىر نعر ور