diabetes melitus
DESCRIPTION
jjTRANSCRIPT
![Page 1: Diabetes Melitus](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77bd1a28abe0548d534f/html5/thumbnails/1.jpg)
A. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah penyakit keturunan dengan ciri kekurangan atau tidak
terbentuknya insulin yang sangat pentin untuk metabolisme gula dan pembentukan glukosa
yang menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat yan dapat mempengaruhi
metabolisme tubuh secara menyeluruh (Ida Bagus Gde Manuaba tahun 1998)
Diabetes melitus adalah kelainan herediter dengan ciri-ciri insufiensi atau absennya
insulin dalam sirkulasi darah kousentrasi gula darah tinggi dan berlangsungnya glikogenesis
(Roestam Muhtar tahun 1998).
Diabetes malitus gestasional adalah intoleransi karbohidratringan (interaksi glukosa
terganggu) maupun berat, terjadi atau diketahui pertama kali saat kehamilan berlangsung.
Defenisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap diabets melitus (tetapi belum
terdeteksi) yang baru di ketahui saat kehamilan ini dan yang benar –benar menderita DM
akibat hamil. Sesudah kehamilan selesai, kondisi pasti ditentukan berdasarkan tes toleransi
glukosa oral.
B. Patofisiologi
Dalam kehamilan terjadi peruahan metabolisme indokma dan berkarbohidrat yang
menunjang pemasukan makanan bagi janin serta perisapan untuk menyusui , glukosa dapat
berdipusi tetap mulai plasenta kepada sehingga kadar dalam darah jain hampir menyerupai
kadar ibu.
Diabetes kehamilan terjadi apabila trjadi simpanan insulin atau kurangnya insuln pada
ibu sehingga tidak dapat mencapai janin yang mengakibatkan kadar gula ibu
mempengaruhi kadar gulan janin pengendalian kadar gula ini dipengaruhi oleh insulin dan
beberapa hormon (estrogen steroid dan plasenta lactogen)
Akibat lambatnya reobserbsi makanan dan adanya stress selama kehamilan maka akan
menjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin pada
kehamilan.
Menjelang aterem kebutuhan insulin menignkat sehingga mencapai 3 kali dalam
keadaan normal, bila seorang ibu tak mampu meningkatkan produksi insulin, sehingga ia
relatif inpansulin yang mengakibatkan hiperglikemia atas diabetes kehamilan ( diabetes
timbul hanya dalam kehamilan tau diabetes Gestasional).
![Page 2: Diabetes Melitus](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77bd1a28abe0548d534f/html5/thumbnails/2.jpg)
Pada penderita diabetes terjadi hiperglikemia yang akan mempengaruhi fungsi setuiap
jaringan yang ada dalam tubuh termasuk pembulu darah yang menyebabkan gangguan
sirkulasi darah keseluruh tubuh, sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi keseluruh
terganggu yang menyebabkan ibu sering marasa lapar dan haus, begitupula dengan
kebutuhan kencing oleh karena meningkatnya sensivitas terhadap augiotensin, reum dan
aldesteron pada ginjal yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah pada penderi
diabetes.
C. Etiologi
Diabetes gestisional disebakan oleh peningkatan kebutuhan energi oleh kadar estrogen
dan dormon pertumbuhan yang terus- menerus tinggi selam kehamilan. Hormon
pertumbuhan dan estrogen merangsang pengeluaran insulin seperti diabetes Tipe II t\yang
kahirnya menyebabkan gambaran sekresi ppenurunan responsivitas sel.hormon
pertumbuhan memiliki beberapa efek anti insulin, misalnya perangsangan glikogenolisis
(penguraian glikogen) dan penuraian jaringan lemak.
D. Manifestasi Kliniks
Gejala yang terbetuk akibat diabetes Gestisional sangat mudah dikenal seperti :
a. Poliuria (penigkatan pengeluaran urin)
b. Polidipsia (peningkatan rasa haus) akibat volume urin yang sangat besar keluarnya air
yang menyababkan dehidrasi ekstrasel.
c. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat katabolisme protin diotot dan ketidak mampuan
sebagaian besar sel untuk menggunakan glukos sebagai energi.
d. Polifosgia (peningkatan rasa lapar) akibat keadaan pancaabsorptif yang kroack,
katabolisme protein dan lemak dan kelaparan relatif sel-sel. Serin terjadi penurunan
berat badan.
e. Peningkatan angka infeksi akibat peningkatan konsentrasi glukosa disekresi mukus,
gangguan fungsi urin, dan penurunan aliran darah pada penderita diabetes kronek.
f. Bagi ibu hamil biasanya bayi yang dilahirkan diatas 4 kg.
![Page 3: Diabetes Melitus](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77bd1a28abe0548d534f/html5/thumbnails/3.jpg)
E. Penatalaksaan
Dipelukan pengawasan kadar glukosa darah ibuyang adekuat dengan mengatur diet dan
pemantauan glukosa darah untuk menurunkan resiko yang tinggi trhadap morhiditas
perinatal, terutam sebagai akibat makrosomia janin dan komplikasi medis dan metabolik
yang menyertai. Kebanyakan pasien akan diterapi dengan asupan kalori harian berdarkan
berat badan terakhir sehubungan dengan berat badan idela (kurang dari 80% : 35-40 kalori/
kg berat badan; 80-120%: 30 kalori/ kg; 120-150% : 24 kalori/ kg; lebih dari 150% : 12-15
kalori / kg). sekitar 40-50% dari jumlah kalori yang tipikal yaitu asuoan sebanyak 2000-
2500 kalori/ hari haruslan mengandung kompleks karbohidrat. Setiap hari juga memerlukan
100 gram protein. Gula-gula, junk food, dsan makanan gorengan yang berlemak harus
dihindari.
Dianjurkan lebih serin mengunjungi klinik (biasanya setiap 2 seminggu sampai
kehamilan 36 minggu, setelah itu tiap minggu sekali) dan pemantauan glukosa harus
diloakukan secara periodik. Selama pemeriksaan yang lebih serig itu dianjurkan memeriksa
glukoisa darah puasa 2 jam setelah makan. Pasien dieprintahakn tidak makan lewat tengah
malan dan diambil darahnya saat pertama kali tiba di klinik dalam keadaan masih puasa,
kemudian disuruh makan-makanan biasa dikafetaria atau yang dibawah dari rumah dan
setelah 2 jam kembali untuk ditentukan kadar glukosa dalam darah. Diininkan kadar
glukosa serum puasa kurang dari 100 mg/dL dan kadar 2 jam setelah makan kurang dari
120 mg/dL. Penentuan glukosa darah kapilar oleh pasien dengan menggunakan fotometer
relekstan lebih menyenangkan dan murah, tetapi cenderung lebih tinggi dari pada kadar
plasma. Karena itu, kadar glukosa kapiler kurang dari 115 mg/dL (kadar plasma kurang dari
![Page 4: Diabetes Melitus](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77bd1a28abe0548d534f/html5/thumbnails/4.jpg)
100mg/dL) dan kadar 2 jam setelah makan kurang dari 40mg/dL (kadar plasma kurang dari
120mg/dL) lebih disenangi.
F. Diagnosis
Deteksi dini sangat diperlukan untuk menjaring DMG agar dapat dikelola sebaik-
baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan faktor risiko berupa beberapa kali keguguran,
riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab jelas, riwayat pernah melahirkan bayi
tanpa cacat bawaan, pernah melahirkan bayi > 4000 g, rie\wayat preeklampsia, dan
polihidramnion. Juga terdapat riwayat ibu : umut ibu hamil . tahun, riwayat DM dalam
keluarga, riwayat, riwayat DMG/TGT pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat berat
badan lahir . 4500 g, dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil. PERKENI
menganjurkan pemeriksaan sejak awal asuhan antenatal dan diulang pada usia kehamilan
26-28 minggu (hasil positif tertinggi) bila hasilnya negatif. Pemeriksaan berdasarkan
modifikasi WHO-PERKENI yang dianjurkan adalah pemeriksaan kadar glukosa 2 jam pasca
beban glukosa 75 g dan hasilnya digolongkan dalam kriteria sebagai berikut ;
Glukosa darah Kriteria
>200 mg /dl Diabetes Melitus
140-200 Mg/dl Toleransi glukosa terganggu
< 140 mg/dl Normal
G. Komplikasi
Maternal : infeksi saluran kemih, hidromnium, hipertensi kronik,preeclampsia
Fetal : abortus spontan, kelainan konenital, insufisiensi, makrisomia, kematian
intaruterin
![Page 5: Diabetes Melitus](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022083018/577c77bd1a28abe0548d534f/html5/thumbnails/5.jpg)
Neonatal : prematuritas, kematian intrauterin, kematian neonatal, taruma lahir,
hipoglikemia, Hipomagnesia, hipokelsemia, hiperbilirubinemia, sandorma gawat napas,
polisitemia.