Wendy M. Ramdhan

Retinopathy diabetic adalah salah satu komplikasi terberat dari penyakit diabetes yang menyerang mata dan penyebab utama kebutaan

Kasus retinopati diabetes adalah kasus yang paling banyak pada penderita usia 20-74 tahun yang mengalami kebutaan

Hampir semua pasien diabetes tipe 1 dan >60% pasien

diabetes tipe 2 menderita retinopati

Klasifikasi

berdasarkan lesi yang ditemukan secara funduskopi :1.

Non-proliferative diabetic retinopathy (NPDR) Mild non-proliferative diabetic retinopathy Moderate-to-severe non-proliferative diabetic retinopathy

2.

3.

4.

Proliferative diabetic retinopathy Maculopathy

5.

p a t o f i s i o l o g

Klasifikasi berdasarkan lesi yang ditemukan secara funduskopi :1.

Non-proliferative diabetic retinopathy (NPDR) Mild non-proliferative diabetic retinopathy

2.

Microaneurysms

Dot and blot haemorrhages

Mild NPDR is characterized by microaneurysms and dot/blot hemorrhages . Microaneurysms appear as bright red spots, are often the first sign of retinopathy.

Retinal mikroaneurisma adalah dilatasi fokal dari kapilerretina, diamernya sekitar 10 100 mikron, yang terlihat sebagai titik merah. Biasanya terlihat pada bagian posterior, khususnya sebelah temporal dari fovea.

Mikroaneurisma merupakan perubahan ophthalmoskopis pertama yang terdeteksi pada retinopati diabetik.

3. Moderate-to-severe non-proliferative diabetic retinopathy Kelainan

diatas selalu disertasi eksaserbasi,

ditambah dengan :

Cotton-wool spots Venous beading and loops Intraretinal microvascular abnormalities ( IRMA )

Moderate NPDR ditandai oleh microaneurysma, cotton wool spots (CWS) venous beading (VB), and intraretinal micro vascular abnormalities.

Cotton wool spots berasal dari oklusi dari arteriol prekapiler yang mensuplai lapisan serabut saraf yang

diikuti dengan pembengkakan fokal dari serabut sarafakson.

Disebut juga soft exudate atau nerve fibre layer

infarctions

Berwarna putih Sering terlihat pada retinopati diabetik terutama pada pasien yang disertai hypertensi

Severe NPDR is characterized by the 4-2-1 rule. 1. 2. 3. Marked hemorrhages in all 4 quadrants Venous beading in 2 quadrants Moderately severe intra retinal microaneurysms (IRMAs) in one quadrant.

Very severe NPDR occurs when 2 of the 3 criteria above occurs.

4. Proliferative diabetic retinopathyNeovascularisasi terjadi pada retina, optic disc atau iris Jaringan fibrosa melekat pada vitreous yang menghadap ke retina

Terlepasnya retina Perdarahan Vitreous Perdarahan Pre retinal

Proposed MechanismApoptotic death of retinal capillary pericytes, endothelial cells

Putative Mode of ActionReduces blood flow to retina, which reduces function and increases hypoxia

Proposed TherapyNone at present

VEGF

Increased by retinal hypoxia and possibly other mechanisms; induces breakdown of bloodretinal barrier, leading to macular edema; induces proliferation of retinal capillary cells andneovascularization

Reduction of VEGF by extensive (panretinal) laser photocoagulation; several experimental medical therapies being tested

PEDF

Protein normally released in retina inhibits neovascularization;reduction in diabetes may eliminate this inhibition

PEDF gene in nonreplicating adenovirus introduced into eye to induce PEDF formation in retina (phase 1 clinical trial

ongoing)

Growth hormone and IGF-1

Permissive role allows pathologic actions of VEGF;reduction in growth hormone or IGF-1 preventsneovascularization

Hypophysectomy (now abandoned); pegvisomant (growth hormonereceptor blocker; brief clinical trial failed); octreotide (somatostatin analogue, clinical trial now in progress)

Retinopati diabetik proliferatif awal ditandai oleh neovaskularisasi pada diskus optikus (NVD) atau dibagian retina manapun (NVE)

5.

Maculopathysignificant macular oedema (CSME) Maculopathy

Clinically

Ischaemic

Mata dengan edema makula bermakna mempunyaiprognosis penglihatan yang lebih buruk

Cairan interseluler berasal dari kebocoranmikroaneurisma atau dari kebocoran difusi kapiler

Maculopathy sering pada diabetes tipe 1Terjadi karena hilangnya perfusi ke perifoveal kapiler Perluasan dari foveal avascular zone (FAZ) sering terlihat pada fluorescein angiography.

Ischaemic maculopathy tidak umum dijumpai pada diabetes tipe 2, maculopathy pada golongan ini biasanya terlihat ke kelainan berupa iskemik dan penebalan retina.

Mengontrol kadar gula darah Mengontrol tekanan darah Retinal laser photocoagulation Panretinal scatter photocoagulation untuk proliferative retinopathy atau neovascular glaucoma

Focal photocoagulation untuk macular edemaVitrectomy untuk perdarahan viteous yang tidak jelas

atau tertariknya retina