diagnosis banding somatosasi
DESCRIPTION
Diagnosis Banding SomatosasiTRANSCRIPT
Diagnosis banding somatosasi
Klinisi harus selalu menyingkirkan keadaan medis nonpsikiatri yang dapat
menjelaskan keadaan pasien. sejumlah gangguan medis sering menunjukan
kelainan yang sementara dan nonspesifik pada kelompok usia yang sama.
Gangguan medis ini mencakup:
1. Sklerosis multiple (MS)
2. Miestenia gravis
3. SLE
4. AIDS
5. Porfiria akut intermiten
6. Hiperparatiroidisme
7. Hipertiroidisme
8. Infeksi sistemik kronik
Awitan gejala somatik pada pasien usia 40 tahun harus dianggap disebabkan
oleh keadaan medis non psikiatri sampai pemeriksaan medis yang dalam telah
dilengkapi.
Sekitar 50% pasien dengan gangguan somatisasi juga memiliki gangguan jiwa
lain secara bersamaan. Pasien dengan gangguan depresi berat, gangguan
ansietas menyeluruh, dan skizofrenia semuanya dapat memiliki keluhan awal
yang berpusat pada gejala somatik. Walaupun pasien dengan gangguan panik
dapat mengeluhkan banyak gejala somatik berkaitan dengan serangan paniknya,
mereka tidak terganggu oleh gejala somatik diantara serangan paniknya, mereka
tidak terganggu oleh gejala somatik diantara serangan panik.
Untuk membedakan gangguan somatisasi dengan gangguan somatoform lain
adalah, pada gangguan somatisasi pasien mengkhawairkan banyak gejala.
Diagnosis Banding Konversi
Salah satu masalah utama dalam mendiagnosis gangguan konversi adalah kesulitan
untuk benar-benar menyingkirkan gangguan medis. Gangguan medis nonpsikiatri
yang menyertai lazim ada pada pasien dengan gangguan konversi yang dirawat inap
di rumah sakit, dan bukti gangguan neurologis atau penyakit sistemik saat ini atau
sebelumnya yang mempengaruhi otak telah dilaporkan 28-64% pasien tersebut.
Gangguan neurologis seperti demensia dan penyakit degeneratif lain, tumor otak,
dan penyakit ganglia basalis harus dipertimbangkan dalam diagnosis banding.
Contohnya kelemahan dapat dikelirukan dengan miesenia gravis, polimiositis,
miopati didapat, dan sklerosis multiple. Penyakit lain yang dapat menghasilkan
gejala yang membingungkan adalah guillain-Bare Syndrom, dan manifestasi
neurologi awal AIDS. Gejala gangguan konversi terdapat pada skizofrenia,
gangguan depresif, gangguan ansietas, tetapi gangguan ini disertai gejala khas yang
akhirnya membuat diagnosis banding menjadi mungkin.
Pada gangguan buatan dan malingering, gejalanya di dalam kendali kesadaran dan
volunter.
Diagnosis Banding Hipokondriasis
Hipokondriasis harus dibedakan dengan keadaan medis nonpsikotik, terutama
gangguan yang menunjukan gejala yang tidak mudah didiagnosis. Penyakit tersebut
mencakup AIDS, endokrinopati, miastenia gravis, sklerosis multiple, penyakit
degeneratif sistem saraf, SLE, gangguan neoplastik yang tidak jelas.
Hipokondriasis dibedakan dengan gangguan somatisasi lain dengan menekankan
adanya rasa takut memiliki suatu penyakit sedangkan gangguan somatisasi
cenderung menenkankan kekhawatiran akan banyaknya gejala. Gangguan
somatisasi memiliki awitan sebelum usia 30 tahun, sedangkan gangguan
hipokondriasis awitan umur tidak spesifik. Gangguan konversi bersifat akut dan
singkat serta hanya melibatkan suatu gejala, gangguan nyeri bersifat kronis dan
gejala terbatas pada nyeri saja, sedangkan gangguan dismorfik tubuh berharap
tampak normal, namun pasien merasa bahwa orang lain melihatnya tidak demikian,
sedangkan pasien hipokondriasis mencari perhatian untuk dugaan penyakit mereka.
Gejala hipokondriasis juga dapat terjadi pada pasien dengan gangguan depresif dan
ansietas. Jika pasien memenuhi seluruh kriteria diagnostik, hipokondriasis dan
gangguan jiwa lain, seperti gangguan depresi berat atau gangguan ansietas
menyeluruh, pasien harus mendapatkan kedua diagnosis, kecuali gejala
hipokondriasisnya terjadi hanya selama episode gangguan jiwa lainnya.
Pasien dengan gangguan panik umumnya pada awal mengeluh bahwa mereka
terkena penyakit contohnya gangguan jantung. Keyakinan hipokondrika yang
bersifat waham terjadi pada gangguan skizofrenia dan psikotik lain.
Hipokondriasis dibedakan dengan gangguan buatan dengan gejala fisik dan
malingering yaitu pasien dengan hipokondriasis benar-benar mengalami dan tidak
membuat-buat gejala yang dirasakan.
Diagnosis Banding Gangguan Dismorfik Tubuh
Distorsi citra tubuh terjadi pada anoreksia nervosa, gangguan identitas gender,dan
beberapa jenis kerusakan otak. Gangguan ini juga harus dibedakan dengan
kepedulian normal seseorang mengenai penampilan. Pertimbangan diagnostik lain
adalah gangguan kepribadian narsistik, depresif, gangguan obsesif-konfulsif,
skizofrenia.
Diagnosis banding gangguan nyeri
Nyeri fisik murni dapat dibedakan dengan nyeri psikogenikmurni terutama karena
keduanya tidak eksklusif. Intensitas nyeri fisik berfluktuasi dan sangat sensitif
terhadap pengaruh emosi, kognitif, perhatian, dan situasi. Nyeri yang tidak bervariasi
dan tidak sensitif terhadap faktor-faktor ini cenderung bersifat psikogenik. Ketika
nyeri tidak membaik dan memburuk serta bahkan tidak membaik setelah diberi
analgesik, perlu dicurigai adanya komponen psikogenik yang penting.