diagnosis kecemasan umum, pasca trauma n yang tidak ditentukan

7
DIAGNOSIS KECEMASAN UMUM Kriteria diagnostik untuk gangguan kecemasan umum: A. Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan(harapan yang mengkhawatirkan) yang lebih banyak dibandingkan tidak terjadi selama 6 bulan, tentang sejumlah kejadian atau aktifitas ( seperti pekerjaan dan prestassi sekolah ) B. Orang yang merasa sulit mengemndalikan ketakutan C. Kecemasan dan kekhawatiran adalah disertai oleh 3 ( atau lebih) dari ^ gejala berikut ini : 1. Kegelisah atau perasaan bersemgnat 2. Merasa mudah lelah 3. Sulit berkonsentrasi 4. Iritabilitas 5. Ketegangan otot 6. Gangguan tidur D. Kecemasan, kekhatiran atau gejla fisik yang menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan pada fungsi sosial E. Gangguan bukan karena efek psikoilogis langsung dari suatu zat DIAGNOSIS GGN STRESS PASCA TRUMATIK Kriteria diagnosis DSM-IV untuk gangguan stress pascatraumatik ditulis untuk memperjelas beberapa kriteria dalam DSM-III-R. Pertama DSM-IV-R menggambarkan stressor diluar rentang pengalaman manusia pada umumnya. Karena kriteria adalah tidak

Upload: henokh-youthjoshers-rory

Post on 04-Jul-2015

180 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diagnosis Kecemasan Umum, Pasca Trauma n Yang Tidak Ditentukan

DIAGNOSIS KECEMASAN UMUM

Kriteria diagnostik untuk gangguan kecemasan umum:

A. Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan(harapan yang mengkhawatirkan) yang

lebih banyak dibandingkan tidak terjadi selama 6 bulan, tentang sejumlah kejadian atau

aktifitas ( seperti pekerjaan dan prestassi sekolah )

B. Orang yang merasa sulit mengemndalikan ketakutan

C. Kecemasan dan kekhawatiran adalah disertai oleh 3 ( atau lebih) dari ^ gejala berikut ini :

1. Kegelisah atau perasaan bersemgnat

2. Merasa mudah lelah

3. Sulit berkonsentrasi

4. Iritabilitas

5. Ketegangan otot

6. Gangguan tidur

D. Kecemasan, kekhatiran atau gejla fisik yang menyebabkan penderitaan yang bermakna

secara klinis atau gangguan pada fungsi sosial

E. Gangguan bukan karena efek psikoilogis langsung dari suatu zat

DIAGNOSIS GGN STRESS PASCA TRUMATIK

Kriteria diagnosis DSM-IV untuk gangguan stress pascatraumatik ditulis untuk

memperjelas beberapa kriteria dalam DSM-III-R. Pertama DSM-IV-R menggambarkan stressor

diluar rentang pengalaman manusia pada umumnya. Karena kriteria adalah tidak jelas dan tidak

dapat dipercaya, DSM-IV memperjelas artinya (Kriteria A). Dalam DSM-IV, criteria B

menyebutkan, seperti dalam DSM-III-R, bahwa pasien secara menetap mengalami kembali

peristiwa traumatik. Kriteria C dan D pada DSM IV tetap sama dengan DSM-III-R, mereka

menyebutkan penghindaran persisten terhadap situasi tertentu dan peningkatan kesadaran pada

pasien. DSM-IV menyebutkan bahwa gejala pengalaman, menghindar dan kesadaran yang

berlebihan harus berlangsung lebih dari 1 bulan.

Kriteria diagnostik untuk gangguan stress pascatraumatik

A. Orang telah terpapar dengan suatu kejadian traumatik dimana kedua dari berikut ini terdapat :

B. Kejadian traumatik secara menetap dialami kembali dalam satu (atau lebih) cara berikut :

Page 2: Diagnosis Kecemasan Umum, Pasca Trauma n Yang Tidak Ditentukan

1) Rekoleksi yang menderitakan, rekuren, dan mengganggu tentang kejadian, termasuk

angan pikiran atau persepsi. Catatan : pada anak kecil, dapat menunjukkan

permainan berulang dengan tema aspek trauma.

2) Mimpi menakutkan yang berulang tentang kejadian.

3) Berkelakuan atau merasa seakan-akan kejadian traumatik terjadi kembali.

4) Penderitaan psikologis yang kuat saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal

yang menyimbolkan atau menyerupai suatu aspek kejadian traumatik.

5) Reaktivitas psikologis saat terpapar dengan tanda internal atau eksternal yang

menyimbolkan atau menyerupai suatu aspek kejadian traumatik.

C. Penghindaran stimulus yang persisten yang berhubungan dengan trauma dan kaku karena

responsivitas umum (tidak ditemukan sebelum trauma), seperti yang ditunjukkan oleh tiga

(atau lebih) berikut ini :

1) Usaha untuk menghindari pikiran, perasaan atau percakapan yang berhubungan

dengan trauma.

2) Tidak mampu untuk mengingat aspek penting dari trauma

3) Hilangnya minat atau peran serta yang jelas dalam aktivitas yang bermakna.

4) Perasaan terlepas atau asing dari orang lain

5) Rentang afek yang terbatas

6) Perasaan bahwa masa depan menjadi pendek.

D. Gejala menetap adanya peningkatan kesadaran yang ditunjukkan oleh dua (atau lebih)

berikut :

1) Kesulitan untuk tidur atau tetap tidur

2) Iritabilitas atau ledakan kemarahan

3) Sulit berkonsentrasi

4) Kewaspadaan berlebihan

5) Respon kejut yang berlebihan

E. Lama gangguan (gejala dalam kriteria b, c, d) adalah lebih dari satu bulan

F. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam

fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.

Sebutkan jika :

Akut : jika lama gejala adalah kurang dari 3 bulan

Page 3: Diagnosis Kecemasan Umum, Pasca Trauma n Yang Tidak Ditentukan

Kronis : jika lama gejala adalah 3 bulan atau lebih

Sebutkan jika :

Dengan onset lambat : onset gejala sekurangnya enam bulan setelah stressor

Kriteria diagnostik untuk Gangguan Stress Akut

A. Orang telah terpapar dengan suatu kejadian traumatik dimana kedua dari berikut ini

ditemukan :

1) Orang mengalami, menyaksikan, atau dihadapkan dengan suatu kejadian atau

kejadian-kejadian yang berupa ancaman kematian atau kematian yang sesungguhnya

atau cedera yang serius, atau ancaman kepada integritas fisik diri atau orang lain.

1) Respon orang tersebut berupa rasa takut yang kuat, rasa tidak berdaya atau horor.

Catatan : pada anak – anak hal ini dapat diekspresikan dengan prilaku yang

kacau dan terintegrasi. Orang mengalami, menyaksikan, atau dihadapkan dengan

suatu kejadian atau kejadian-kejadian yang berupa ancaman kematian atau

kematian yang sesungguhnya atau cedera yang serius, atau ancaman kepada

integritas diri atau orang lain.

2) Respon orang tersebut berupa rasa takut yang kuat, rasa tidak berdaya atau horor.

B. Salah satu selama mengalami atau setelah mengalami kejadian yang menakutkan,

individu tiga (atau lebih) gejala disosiatif berikut :

1) perasaan subyektif kaku, terlepas, atau tidak ada responsivitas emosi

2) penurunan kesadaran terhadap sekelilingnya (misalnya, berada dalam keadaan

tidak sadar)

3) derelisasi

4) depersonalisasi

5) amnesia disosiatif (yaitu, ketidakmampuan untuk mengingat aspek penting dari

trauma)

C. Kejadian traumatik secara menetap dialami kembali sekurangnya satu cara berikut:

bayangan, pikiran, mimpi, ilusi, episode kilas balik yang rekuren, atau suatu perasaan

hidupnya kembali pengalaman atau penderitaan saat terpapar dengna pengingat kejadian

traumatic

D. Penghindaran jelas terhadap stimuli yang menyadarkan rekoleksi trauma (misalnya,

pikiran, perasaan, percakapan, aktivitas, tempat, orang).

Page 4: Diagnosis Kecemasan Umum, Pasca Trauma n Yang Tidak Ditentukan

E. Gejala kecemasan yang nyata atau pengingat kesadaran (misalnya, sulit tidur, iritabilias,

konsentrasi buruk, kewaspadaan berlebihan, respon kejut yang berlebihan, dan

kegelisahan motorik).

F. Gangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam

fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain, menganggu kemampuan individu untuk

mengerjakan tugas yang diperlukan, seperti meminta bantuan yang diperlukan atau

menggerakan kemampuan pribadi dengan menceritakan kepada anggota keluarga tentang

pengalaman traumatic.

G. Gangguan berlangsung selama minimal 2 hari dan maksimal 4 minggu dan terjadi dalam

4 minggu setelah traumatic

H. Tidak karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan,

medikasi) atau kondisi medis umum, tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan psikotik

singkat dan tidak semata-mata suatu eksaserbasi gangguan Aksis I atau Aksis II dan telah

ada sebelumnya.

Pasien dengan gangguan disosiatif biasanya tidak memiliki derajat perilaku menghindar,

kesadaran berlebih (hiperarousal) otonomik, atau riwayat trauma yang dilaporkan oleh pasien

gangguan stress pascatraumatik. Sebagian karena publikasi yang luas dan telah diterima, istilah

gangguan stress pascatraumatik dalam berita popular, klinisi harus juga mempertimbangkan

kemungkinan suatu gangguan buatan atau berpura-pura.

2)

Page 5: Diagnosis Kecemasan Umum, Pasca Trauma n Yang Tidak Ditentukan