diagnosis organisasi bank aceh terhadap perubahan

Upload: moulana-rizqi

Post on 14-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

organizational change

TRANSCRIPT

DIAGNOSIS ORGANISASI BANK ACEH TERHADAP PERUBAHANUntuk menghadapi perubahan organisasi, maka diperlukan analisis terhadap organisasi, kelompok, dan individu. Ada beberapa analisis yang menjadi titik perhatian terhadap isu perubahan bank aceh untuk mengkonversi dari sistem Bank Konvensional ke sistem Bank Syariah. Titik perhatian yang menjadi pertimbangan perubahan adalah sebagai berikut;a. Tingkat OrganisasiLingkungan yang menjadi diagnosis di tingkat organisasi adalah lingkungan umum dan lingkungan tugas atau Struktur Industri.Pada lingkungan umum, perubahan ke bank syariah merupakan tuntutan budaya masyarakat aceh yang mayoritas adalah beragama islam dan memiliki dasar hidup yang sangat kental dengan syariat islam. Dengan berkembangnya perbankan syariah, masyarakat mengharapkan segala kehidupan nya dilandasi dengan dasar syariah, termasuk sistem perbankan. Hal ini dikarenakan operasional dari bank konvesiaonal berdasarkan agama islam mengandung riba, sehingga hal tersebut bertentangan dengan budaya masyarakat aceh yang syari. Banyaknya tuntutan dari publik untuk mengubah bank aceh ke bank syariah dikarenakan bank aceh merupakan milik pemerintah aceh, sehingga keuntungan dari bank aceh akan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Sehingga publik enggan menggunakan manfaat dari bank aceh yang bersifat ribawi.Sedangkan lingkunngan struktur industri yang menjadi dasar pertimbangan perubahan bank aceh ke bank syariah dan perlunya perhatian khusus adalah dari dimensi kekuatan pemasok, kekuatan pembeli dan persaingan antar pesaing. Dalam perbankan, pemasok adalah nasabah yang menabung di bank. Dikrenakan masayarakat aceh sangat kental dengan budaya islam, maka masyarakat akan lebih memilih menabung di bank syariah dibandingkan di bank konvensional. Hal tersebut akan menjadi ancaman tersendiri bagi bank aceh jika masih dalam keadaan konvesional. Disisi lain, pembeli produk bank aceh juga masyarakat aceh, dimana jika bank aceh masih menawarkan sistem bunga ke pada pengambil kredit, maka hal tersebut merupakan prakatek ribawi dan melanggar dari nilai yang diyakini oleh masyarakat aceh. Dibalik itu, adanya pesaing dari bank-bank lain yang menggunakan sistem syariah menjadi ancaman jika pelanggan akan melakukan perpindahan ke bank syariah lain. Seperti bank syariah mandiri, BRI dan lainnya. b. Tingkat kelompokProduk perbankan syariah sangat bervariasi dan berbeda dengan produk perbankan konvensional, hal tersebut akan menjadi tantangan bagi kelompok terteuntu untuk menjalankan sisitem syariah. Kelompok yang sangat rentan terhadap perubahan adaah Bagian Pembiayaan, dan Customer service. Pada bagian pembiayaan, hal yang akan di hadapai oleh kelompok tersebut adalah bagaimana mereka harus menguasai produk syariah yang memiliki produk yang ber variasi seperti produk pembiayaan Mudharabah, Murabahah dan Musyarakah. Dimana produk tersebut tidak di jumpai di perbankkan tradisional. Dalam menjalankan sistem syariah ada juga akad-akad yang harus dilakukan dalam setiap produk tersebut, akan yang di maksud adalah akad Salam. Akad salam ini merupakan akad untuk memeberikan kuasa kepada pengambil kredit agar barang yang akan dibeli oleh pengambil kredit sah secara syari. Dengan begitu kompleksnya sistem syariah sehingga hal tersebut menjadi masalah bagi kelompok pembiayaan dalam perbankan. Sedangkan di bagian Customer service juga akan mengalami hal yang sama, produk yang akan di tawarkan ke penabung akan bervariasi, dan hal yang paling berat adalah bagaimana karyawan di bagian Customer service mejelaskan setiap produk tabungan ke nasabahnya, dikarenakan walaupun masyarakat aceh menganut syariat islam tapi masyarakat aceh masih merasa asing terhadap produk perbankan syariah. Hal tersebut menyebabkan karyawan yang dulunya memiliki keterampilan dalam produk perbankan konvensional akan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mempelajari dan memahami produk syariah, di tambah lagi komposisi kelompok karyawan di bank aceh bukan lah lulusan dari jurusan perbankan syariah atau lulusan dari perguruan tinggi islam.c. Tingkat Individu.Analisis di tingkat individu yang menjadi permasalahan dalam melakukan perubahan ke bank syariah adalah keterampilan yang dimiliki oleh karyawan. Pada umumnya karyawan bukan lah lulusan dari perguruan tinggi islam atau jurusan perbankan syariah, sehingga hal tersebut membuat karyawan terbebani dengan adanya perubahan ke bank syariah. Dan jika dilakukan pelatihan akan membutuhkan waktu yang lama, serta tidak mumungkinkan merekrut karyawan baru, karena sebagian besar karyawan di bank aceh adalah pegawai dari dalam bank aceh bukan karyawan outsourching seperti bank lainnya. Sifat pekerjaan yang di hadapi oleh karyawan bank pada umumnya adalah pekerjaan yan memiliki kontak langsung dengan nasabah, sehingga setiap individu harus memiliki kemampuan personal untuk melayani nasabah. Jika karyawan kurang kemampuan di bidang produk syariah dalam melayani nasabah, hal ini akan mengakibatkan nasabah tidak puas dengan pelayanan bank, dan mengakibatkan berpindahnya nasabah ke bank lain.