diajukan kepada fakultas adab dan ilmu budaya universitas...

TINDAKAN BIBLIOCRIME DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

GADJAH MADA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Pada Program Studi Ilmu Perpustakaan

Disusun Oleh:

AMRI HARIRI

11140097

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

KEN{ENTBRTAN AGAMAI.JNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

I.'AKTIL'TAS ADAB DAN ILN{TI I]TIDAYAJl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281 Telp./Fak. (0274) 513949Web : http://adab.uin-suka.ac.id E-mail : [email protected]

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRNomor: U I N.O2|DA/PP.00.9/0060 12016

Skripsi / Tugas Akhir dengan judul:

TINDAKAN BIBLIOCRIME DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Nama

NIM

Telah dimunaqosyahkan pada

Nilai Munaqosyah

Amri Hariri

11140097

Rabu , 23 Desember 2015

A

Dan telah dinyatakan diterima oleh Fakultas Adab dan llmu Budaya UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Penguji I

Dr. T S.Ag.,M.Pd.NrP. 1 9730205 199903 1 003

Yogyakarta, 11 Januari 2016Fakultas Adab dan llmu Budaya

lir

?*R'44..-.ft\1

;aiFi'iD>i+YY- 1 n-.'.* i.: ?.li:,.j'-1i? 4\ty* \g 1;^E;:& ii,Dp"jf lisyam lfiini, MA'i.)r'i'

ri Septiyantono, M.Si9610914 198103 1 001

Dra. Labibah Zain, MNrP. 19681 103 199403

Yang bertanda

Nama

NIM

Fakultas

Jurusan

Judul Skripsi

SURAT PERNYATAAN

tangan di bawah ini, saya:

Amri Hariri

ttl40097

Adab dan Ilmu Budaya

Ilmu Perpustakaan (S1)

'TINDAKAN BIBLIOCMME DI PERPUSTAKAAN UNIWRSITASGADJAH MADA"

Menyetakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan adalah hasilpenelitian/karyasaya sendiri, kecuali pada bagian bagian yang dirujuk sumbemya.

Pemyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihakmanapun dan bersifat mengikat diri saya demi kebaikan dan kemashalatan semuapihak.

Yogyakarta, 10 November 20i5

Yang membuat pemyataan

Amri HaririNrM. 11140097

ilt

Drs. Tri Septiantono, M.SiDosen Prodi Ilmu PerpustakaenFakultss Adab dan llmu BudayoUnivenitas Islrm Negeri Suuaa Kahjasr Yogyakarta

*TINDAKAN DIBLIOCRIME DI PERPUSTAI(AAFI UNITTERSITASGADJAH MADA YOGYAXARTA'

saya berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada JurusanIlmu Perpustakaan UIN Sunan Kahjaga Yogyakarta untuk diuji dalam rangkamemperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S1).

russelamu'olai*cm Wn W

iY

NOTA DINAS

Hal : Skripsi Amri Hariri

Kepada Yth.Dekan Fakultas Adab dan Ilmu BudayaUIN Swran Kahjaga yogyakarta

Di Yogyakarta

Ass a lamu's la i* an WnlTb

setelah membaca" meneliti, mernberikan petunjuk dan mengadakan perbaikanseperlunya terhadap skripsi :

Nama

NIMJurusan

Fakultas

Judul Skripsi

Amri HaririI I 140043

Ilmu Perpusakaan

Adab dan Ilmu Budaya

10 November2015

,. 19610914 198103 1 mt

v

HALAMAN MOTO

Dunia ini digerakan oleh penelitian, jika kau ingin

merubah dunia maka menelitilah. (Amri Hariri)

Kesederhanaan adalah refleksi dari kecerdasan. Hanya orang yang

cerdas yang mampu membuat hal rumit menjadi sederhana.

(Presiden RI Ir. Joko Widodo)

Aku tidak peduli dengan kesedihan dan kesenangan yang menimpaku,

karena aku tidak tahu mana di antara keduanya yang lebih baik bagiku

di sisi Allah SWT. (Umar bin Khattab)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

... dan aku persembahkan penelitian ini untuk kemajuan peradabaan

bangsa. Semoga dapat memberikan khasanah keilmuan bagi

perkembangan dunia ilmu perpustakaan

vii

INTISARI

TINDAKAN BIBLIOCRIME DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITASGADJAH MADA

Amri Hariri/11140097

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana tindakan bibliocrime diPerpustakaan UGM. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriftif.Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dandokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua tahapananalisis yakni analisis data sebelum dilapangan dan analisis data setelahdilapangan yang meliputi: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajiandata, dan (4) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertamasemua pustakawan Perpustakaan UGM dapat mengetahui konsep dasarbibliocrime. Kedua, tindakan bibliocrime yang terjadi di Perpustakaan UGM,yakni; (1) Pencurian buku, dilakukan dengan cara menyelipkan kedalam taslaptop, map, dan jaket yang dibawa pemustaka. (2) Perobekan buku, dilakukandengan cara merobek sebagian isi buku, merobek seluruh isi buku baik dengantangan kosong maupun menggunakan senjata tajam, dan merusak sampul buku.(3) Vandalisme buku, dilakukan dengan cara membuat catatan-catatan kecil padahalaman kosong, menstabilo, mengarisbawah kata/kalimat yang menurutpemustaka penting dan tindakan vandalisme yang paling sering adalah melipathalaman buku. (4) Peminjaman tidak sah, diantaranya melanggar batas waktupeminjaman, melakukan peminjaman dengan menggunakan kartu perpustakaanmilik orang lain, memanfaatkan koleksi secara ekslusif dengan menyimpan di raklain agar tidak ditemukan pemustaka, mengambil buku secara diam-diam untukdibawa pulang dengan cara melepas label barcode setelah itu dikembalikan.Ketiga, kerugian yang dialami Perpustakaan UGM akibat tindakan bibliocrime,yakni keruhian finansial dan kerugian sosial berupa image Perpustakaan UGMmenajdi buruk. Berdasarkan hasil penelitian ini memberikan saran baik secarateoritis maupun praktis. Secara teoritis kedepan perlu dilakuakan penelitian yangsama dengan fokus yang berbeda. Secara paraktis diharapkan perpustakaanmeningkatkan sistem keamanan elektronik, membuat layanan tandon danperpustakaan perlu memaksimalkan kembali fungsi alat Closed Circuit Television(CCTV).

Kata Kunci: Bibliocrime, Pencurian buku, Perobekan buku, Vandalisme buku,Peminjaman tidak sah, Perpustakaan UGM.

viii

ABSTRACT

BIBLIOCRIME ACTION IN GADJAH MADA UNIVERSITYLIBRARY

Amri Hariri / 11140097

This study aimed to examine how the action bibliocrime at UGM Library. Thisstudy was a descriptive qualitative research. The method of collecting data usedobservation, interviews and documentation. The analysis of the data in this studyused a two-stage ananalisis , before and after the research which included: (1) datacollection, (2) data reduction, (3) presentation of data, and (4) drawingconclusions. These results indicated that first of all librarians at the Library ofUGM knew the basic concepts of bibliocrime. Secondly, they knew the action ofbibliocrime which was happened at the Library UGM, namely; (1) Theft of bookswhich was taken by slipping into a laptop bag, folder, and jackets. (2) Mutilationbooks, done by tearing most of the contents of the book, ripping the entire bookeither with bare hands or using sharp weapons, and damaged the cover of thebook. (3) Vandalism books, done by making small notes on a blank page, markingthe words, underlining the important word / phrase and the most frequent acts ofthat vandalism was folded the book pages. (4) Unauthorized borrowing, includingbreaking the time limit borrowing, borrowing by using a library card belonging toanother person, utilizing a collection exclusively by saving on other shelves thatare not found by another visitor, take the book tacitly by removing labels barcode.Third, the losses suffered as a result of bibliocrime action at UGM Library such asfinancial losses and social losses in the form of an advanced image UGM Libraryworse. Based on the results of this study was provided advice both theoreticallyand practically. Theoretically was needed the same study with a different focus inthe future. Practically expected boost library of electronic security systems,making the service reservoir and library needed to maximize the function ofClosed Circuit Television (CCTV).

Keywords: Bibliocrime, Theft books, Mutilation books, Vandalism books,Unauthorized borrowing, UGM Library.

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Ilahi Rabbi, sang

pencipta alam semesta yang selalu memberikan karunia dan hidayah-Nya kepada

seluruh makhluk-Nya. sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan ini

dengan penuh kabahagiaan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

baginda Nabi Muhammad SAW, yang akan kita nantikan syafaatnya kelak di

yaumul akhir.

Skripsi yang berjudul “Tindakan Bibliocrime Di Universitas Gadjah

Mada” disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan program studi

Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi serta penyelesaian

studi tidak pernah lepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Machasin, MA (Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta) yang selalu memotifasi mahasiswa-mahasiswanya.

2. Bapak Dr. Zamzam Afandi, M.Ag. (Dekan Fakultas Adab dan Ilmu

Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

3. Ibu Marwiyah, S.Ag., S.S., M.LIS (Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

x

4. Dra. Labibah Zain, M.LIS selaku dosen ilmu perpustakaan yang selalu

mensuport mahasiswanya untuk berfikir kritis agar menjadi mahasiswa

yang mampu bersaing dalam keilmuan.

5. Ibu Syifa’un Nafisah, M.T selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu mensuport peneliti, terimakasih atas perhatiannya kepada peneliti

selama ini.

6. Bapak Drs. Tri Septiantono, M.Si selaku pembiming skripsi yang selalu

meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan selama penyusunan

skripsi sehinga peneliti dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik.

7. Ucapan terimakasih dan rasa hormat peneliti kepada Mane lan Bapane,

kedua orang tuaku tercinta yang selalu sabar mendidik anak-anaknya

hingga dewasa sampai sekarang, terimakasih atas doa dan usahanya dalam

mendidik peneliti. Semoga disetiap pengorbanan yang engakau lakukan

membuahkan pahala dan menjadi penghapus dosa.

8. Peneliti juga menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada

segenap keluarga besar Perpustakaan UGM yang telah memberikan

kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

9. Kepada Ibu Dra. Nawang Purwanti, M.Lib. yang memberikan ijin

penelitian, serta kepada para informan yang telah meluangkan waktu dan

tenaganya untuk berbagi informasi dan cerita dengan peneliti. Semoga

informasi yang mereka berikan dapat menjadi sumbangan yang

bermanfaat bagi kemajuan ilmu perpustakaan.

xi

10. Kepada Athiani Mafatihul Umah, S. Farm., Apt. yang selalu setia

mendampingi, mensupport dan mendoakan peneliti. Terimakasih sudah

melewati banyak waktu bersama. Terimakasih juga sudah rela hati

meminjamkan laptop kepada peneliti selama penyusunan skripsi hingga

skripsi ini selesai disidangkan. Semoga apa yang kita harapkan dan cita-

citakan segera tercapai. Semoga seluruh kebaikanmu dibalas oleh Allah

SWT. dengan kebaikan pula. Amin.

11. Kepada seluruh sahabat PALABRO (Pak Ero, Dika, Tiyo Oyit, Tohir,

Putra, Helmi, Deva, Najib, Fatur, Riqi, Satria, Apriani Siswanti, Esti

Pratiwi, Aswi, Qoriana, Heni, Dita, Frida, Fenti, Bombong, Nikmah, lilik,

retno maruti, Novi dan Muarifah Hasanah terimakasih atas persahabatan

kita selama ini semoga tetap menjadi paseduluran yang tak akan lekang

oleh waktu.

12. Terimakasih juga kepada keluarga besar OMIP LIBERTY dan

kepengurusan periode 2012/2014 atas segala kebersamaanya selama ini

semoga kita tetap istiqomah dalam satu visi.

13. Kepada teman-teman mahasiswa Brebes yang tergabung dalam Pengurus

KPMDB Yogyakarta Periode 2014/2015, terimakasih telah mendampingi

peneliti dalam mengemban amanah yang tidak mudah ini. Semoga

kebaikan kita tercatat sebagai bekal nanti di akhirat. Amin.

14. Teman-teman seperjuangan Korp Bela Negara DIY yang selalu

mendukung dan memberikan semangat yang luar biasa.

xii

Akhirnya, peneliti menyadari akan adanya kesalahan dan kekurangan

dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat

dibutuhkan. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan mampu

memberikan kontribusi keilmuan terutama dalam di bidang ilmu perpustakaan.

Tidak lupa pula peneliti menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak

yang tidak bisa peneliti sebutkan di atas, semoga segala jerih payah dan

keikhlasannya dibalas oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Yogyakarta, 10 November 2015

Amri Hariri

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iii

NOTA DINAS................................................................................................. iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

INTISARI .................................................................................................. vii

ABSTRACT .................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................... 6

xiv

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................. 7

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Masalah .................................... 7

1.6 Sistematika Pembahasan......................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................... 10

2.2 Landasan Teori ....................................................................... 13

2.2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi.............................................. 13

2.2.2 Definisi Bibliocrime ............................................................... 14

2.2.2.1 Definisi Bibliocrime Secara Bahasa .................................. 14

2.2.2.2 Definisi Bibliocrime Secara Istilah.................................... 16

2.2.3 Jenis-Jenis Tindakan Bibliocrime ........................................... 17

2.2.3.1 Pencurian (Theft) ................................................................ 18

2.2.3.2 Perobekan (Mutilation) ...................................................... 19

2.2.3.3 Vandalisme (Vandalism) .................................................... 20

2.2.3.4 Peminjaman Tidak Sah (Unauthorized borrowing) ........... 21

2.2.4 Kerugian Akibat Tindakan bibliocrime ................................. 22

2.2.4.1 Kerugian Finansial ............................................................. 22

2.2.4.2 Kerugian Sosial .................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian....................................................................... 25

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 26

3.3 Situasi Sosial .......................................................................... 26

xv

3.4 Subyek dan Objek Penelitian ................................................. 27

3.5 Informan dan Teknik Penentuan Informan ............................ 28

3.6 Instrumen Penelitian............................................................... 30

3.7 Teknik Pengumpulan Data..................................................... 31

3.7.1 Observasi................................................................................ 31

3.7.2 Wawancara............................................................................. 32

3.7.3 Dokumentasi .......................................................................... 34

3.8 Teknik Analsis Data............................................................... 34

3.8.1 Analisis Data Sebelum Di Lapangan ..................................... 35

3.8.2 Analisis Data Setelah Di Lapangan........................................ 35

3.9 Uji Keabsahan data ................................................................ 38

3.9.1 Triangulasi.............................................................................. 38

3.9.2 Mengunakan Bahan Referensi ............................................... 40

3.9.3 Mengadakan membercheck .................................................... 40

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Profil Perpustakaan UGM...................................................... 42

4.4.1 Sejarah Perpustakaan UGM ................................................... 42

4.4.2 Visi dan Misi Perpustakaan UGM ......................................... 44

4.1.3 Tugas Pokok Perpustakaan UGM .......................................... 44

4.1.4 Struktur Organisasi Perpustakaan UGM................................ 45

4.1.5 Koleksi Perpustakaan UGM................................................... 48

xvi

4.1.6 Layanan Perpustakaan............................................................ 50

4.1.7 Jam Operasional ..................................................................... 52

4.1.8 Anggaran Dana Perpustakaan UGM...................................... 53

4.2 Uji Keabsahan data ................................................................ 54

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 57

4.3.1 Pemahaman Informan Tentang Tindakan Bibliocrime .......... 57

4.3.2 Tindakan Bibliocrime di Perpustakaan UGM........................ 59

4.3.3 Jenis Tindakan bibliocrime di Perpustakaan UGM ............... 62

4.3.3.1 Pencurian (Theft) ................................................................. 62

4.3.3.2 Perobekan (Mutilation) ........................................................ 67

4.3.3.3 Vandalisme (Vandalism) ..................................................... 73

4.3.3.4 Peminjaman Tidak Sah (unauthorized borrowing) ............. 80

4.3.4 Kerugian Akibat Tindakan Bibliocrime ................................. 84

4.3.4.1 Kerugian Finansial............................................................... 84

4.3.4.2 Kerugian Sosial.................................................................... 91

xvii

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................ 96

5.2 Saran....................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101

LAMPIRAN.................................................................................................... 104

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi UPT Perpustakaan UGM....................... 46

Gambar 4.2 Buku Jesus di Hollywood yang dilepas labelbarcode..................................................................................

.64

Gambar 4.3 Buku Quantum Electrik yang dibredel/dicopotpaksa......................................................................................

.69

Gambar 4.4 Koleksi layanan referensi berjudul Pegunungan SerayuSelatan (Laporan “Prelimery Studi” Tentang GeografiFisikal) yang terpotong ........................................................

.. . ..

70

Gambar 4.5 Majalah TEMPO Edisi Khusus sebagaian halaman dirobekoleh pemustaka......................................................................

.71

Gambar 4.6 Buku Sosiologi Ekonomi yang dicoret-coret, stabilo danpemberian garis bawah oleh pemusta...................................

.74

Gambar 4.7 Buku Tuhan dan Agama dalam Pergulatan Kartini penuhtulisan berisi komentar (coretan)...........................................

.75

Gambar 4.8 Pemberian catatan kecil pada lembaran kosong olehpemustaka..............................................................................

.76

Gambar 4.9 Buku-buku yang dilipat sebagai pembatas halamanditemukan peneliti pada layanan sirkulasi dan referensi.......

.78

Gambar 4.10 Buku Ensiklopedi Wayang Indonesia 2 yang dipinjamtanpa sepengetahuan dan difotokopi akhirnya rusak.............

.82

Gambar 4.11 Peta Konsep Tindakan Bibliocrime di PerpustakaanUniversitas Gadjah Mada......................................................

.95

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Informan Penelitian............................................................. 29

Tabel 4.1 Daftar Nama Pimpinan Perpustakaan UGM................................... 43

Tabel 4.2 Statistik perawatan bahan pustaka Perpustakaan UGM Tahun2010.................................................................................................

49


49


50


.50


.50

Tabel 4.7 Jam Operasional Perpustakaan UGM............................................. 53

Tabel 4.8 Jam Layanan Ruang Baca Perpustakaan UGM.............................. 53

Tabel 4.9 Daftar Buku Perbaikan tahun 2015................................................. 87

Tabel 4.10 Daftar Buku Akibat Tindakan Bibliocrime pada Bulan Oktober2015 Dilayanan Sirkulasi................................................................

.88

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Guide Interview ........................................................................ 108

Lampiran 2 Transkrip Wawancara............................................................... 110

Lampiran 3 Dokumentasi tindakan bibliocrime (kerusakan terhadap buku)

diperpustakaan UGM ............................................................... 135

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan pusat informasi yang

dimanfaatkan untuk memperoleh sumber informasi yang komprehensif oleh

mahasiswa, dosen dan kalangan akademis pada umumnya. Selain sebagai pusat

informasi, perpustakaan perguruan tinggi juga sebagai tempat ilmu pengetahuan,

rekreasi, pelestarian, dan khasanah budaya bangsa. Perpustakaan perguruan tinggi

mengumpulkan dan mengolah informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan, visi

misi lembaga dan kebutuhan pemustaka yang dilayaninya (Yusuf, 2010:21).

Perguruan tinggi yang turut melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan

cara memilih, menghimpun, mengolah dan merawat serta melayangkan sumber

informasi khususnya kepada lembaga induknya dan umumnya kepada kalangan

akademis (Qalyubi dkk, 2007:10). Salah satu tujuan perpustakaan perguruan

tinggi menurut (Sulistyo-Basuki, 1993:52) yakni memenuhi keperluan informasi

masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula

mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

Koleksi perpustakaan merupakan aset yang sangat berharga bagi sebuah

perpustakaan sehingga keberadaanya perlu dijaga, diolah dan dilestarikan dengan

baik. Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal

1 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa (Perpustakaan Nasional, 2008:2);

1

2

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku gunamemenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi danrekreasi para pemustaka. Koleksi perpustakaan adalah semua informasidalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalamberbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah,dan dilayankan.

Pasal tersebut meyebutkan bahwa koleksi merupakan bagian terpenting dari

perpustakaan, tanpa ada koleksi yang baik dan memadai maka perpustakaan tidak

akan memberikan layanan yang baik kepada masyarakat pemakainya (Yulia dan

Sujana, 2009:17). Dengan demikian dalam memenuhi kebutuhan bagi para

pemustaka dalam mencari sumber informasi, perpustakaan perguruan tinggi

menyediakan berbagai jenis koleksi seperti: buku, koleksi rujukan, bahan ajar,

terbitan berseri (Jurnal, majalah dan surat kabar), terbitan pemerintah (lembaran

negara, kebijakan negara, pidato presiden, dan lain-lain), muatan lokal / local

content (skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain) dan bahan bacaan untuk rekreasi

intelektual guna memperkaya pengetahuan.

Semua koleksi perustakaan perguruan tinggi tersebut biasanya disediakan

dalam bentuk cetak maupun noncetak karena dengan adanya teknologi informasi,

saat ini banyak informasi disajikan dalam berbagai media seperti bentuk

elektronik maupun bahan pandang dengar sehingga memudahkan pemustaka

dalam temu kembali informasi (Yulia dan Sujana, 2009:1.7).

Menurut (Daryono, 2009:7) koleksi merupakan modal utama bagi sebuah

perpustakaan, dimana koleksi merupakan produk informasi yang akan dijual

kepada pengguna, apabila produk itu tidak sesuai dengan kebutuhan para

pelanggan, sudah tentu para pelanggan berlahan-lahan akan meningggalkan dan

3

tidak memanfaatkanya. Oleh sebab itu perpustakaan berusaha agar memiliki

koleksi yang memadai dan baik sesuai kebutuhan pemustakanya.

Bertambah banyaknya jumlah koleksi di perpustakaan dengan berbagai

macam aturan yang diterapkan terhadap pemustaka memunculkan perilaku

pemustaka yang menyimpang seperti bibliocrime (kejahatan terhadap buku)

meliputi; pencurian, perobekan (mutilasi), vandalisme dan peminjaman tidak sah.

Dalam penelitian ini tindakan bibliocrime dipahami sebagai bentuk

penyalahgunaan yang dilakukan oleh pemustaka yang tidak bertanggungjawab

dalam menggunakan koleksi perpustakaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Soeatminah (1992) dalam (Syaikhu, 2011:35) bahwa, manusia yang tidak

bertanggungjawab merupakan perusak yang paling hebat, karena tidak hanya

menyebabkan kerusakan tetapi juga hilangnya bahan pustaka. Menurut (Sulistyo-

Basuki, 1993:272) bahwa manusia dalam hal ini pemustaka dapat merupakan

lawan atau juga kawan. Pemustaka menjadi kawan bila mana dia membantu

pengamanan buku dengan cara menggunakan bahan pustaka secara cermat dan

hati-hati. Pemustaka akan menjadi musuh buku bila mana dia memperlakukan

buku dengan kasar sehingga sobek atau rusak. Dapat pula pengunjung menoreh

bagian buku (biasanya yang bergambar) atau menggunting koran.

Adanya kejahatan bibliocrime seperti ini biasanya terdapat alasan pelaku

melakukan, serta tindakan-tindakan yang dilancarkan untuk mendapatkan buku

yang diinginkannya. Lukas seperti dikutip oleh (Bello, 1998:384) dalam sebuah

penelitian di perpustakaan perguruan tinggi University of Nigeria mengungkapkan

bahwa koleksi perpustakaan yang paling rentan terhadap tindakan bibliocrime

4

adalah buku referensi, diikuti dengan buku-buku paling diminati di perpustakaan

itu sendiri. Koleksi terbitan berkala seperti majalah menyumbang sekitar 10%

masing-masing bahan pustaka yang mengalami perobekan (mutilation).

Sementara itu Clyde Hendrick; Constantinou (1995) dikutip oleh (Listiyani,

2010:17) mengatakan,

Seorang profesor di bidang psikologi dan Marjorie Murfin seorangpustakawan referensi di Kent State University menyebutkan bahwa darihasil survei yang dilakukan tentang tindakan perobekan bahan pustakayang dilakukan di perpustakaan menunjukan bahwa 14 mahasiswa (8,3%)dari 168 mahasiswa yang berpartisipasi dalam survei tersebutmenyatakan pernah melakukan tindakan perobekan. Sedangkan koleksiperputakaan yang paling sering dirobek oleh mahasiswa adalah koleksireferensi dan terbitan berkala. Hal ini dikarenakan artikel yang termuatdimajalah, jurnal, dan surat kabar merupakan koleksi perpustakaan yangpaling sering digunakan oleh mahasiswa sebagai bahan baca, up to datedan terdiri dari berbagai macam subjek.

Selanjutnya dalam artikel yang berjudul Penyalahgunaan Koleksi Perpustakaan

di Perguruan Tinggi (Ajick:2008) mengatakan bahwa perpustakaan The

University of California san Diego (UCSD) telah memperbaiki lebih dari seribu

halaman buku setiap bulan, dan kebanyakan dirusak secara sengaja atau sebagai

akibat dari tindakan perobekan koleksi perpustakaan.

Dewasa ini tindakan bibliocrime tidak hanya terjadi di luar negeri saja,

namun juga di dalam negeri. Begitupun di Perpustakaan UGM yang merupakan

unit teknis dari Universitas Gadjah Mada. Menurut Kukuh (2014) dalam

http://lib.ugm.ac.id menyebutkan bahwa Universitas Gadjah Mada merupakan

universitas peringkat satu nasional, peringkat 5 di Asia Tenggara, dan peringkat

414 di dunia, versi webometrics tahun 2014. Di Indonesia, Universitas Gadjah

Mada berada diatas beberapa perguruan tinggi lain seperti Universitas Indonesia

5

(UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (UNAIR) dan

Universitas Padjajaran (UNPAD). UGM menjadi universitas dengan Sistem

Penjamin Mutu Terbaik di ASEAN bersama dengan National University of

Singapore dan Chulalongkrorn University (Anonim:2015). Beberapa jurusan di

UGM juga telah mendapat akreditasi internasional bergengsi dengan predikat A

dan UGM merupakan universitas di Indonesia yang mendapat akreditasi

bergengsi tersebut. Hal ini tentu saja berimbas pada Perpustakaan UGM untuk

selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik guna mewujudkan pelayanan

prima. Salah satunya dengan adanya layanan terbuka dan penambahan jam buka

layanan perpustakaan hingga malam hari sampai dengan pukul 20.00 WIB.

Berdasar laporan data statistik layanan pengolahan Perpustakaan UGM

menyebutkan bahwa telah terjadi kerusakan bahan pustaka (buku dan majalah)

pada tahun 2014 dengan jumlah rata-rata kerusakan sebesar 134 buku/perbulan.

Dari hasil observasi partisipan peneliti mengamati secara langsung bahwa

Perpustakaan UGM menerapkan sistem layanan terbuka bagi civitas akademika

baik dari internal UGM maupun dari ekternal UGM sehingga berpotensi terjadi

tindakan bibliocrime. Selain itu perpustakaan belum menerapkan Radio

Frequency Identivication (RFID) atau alat detektor lainnya yang dapat mendetaksi

adanya buku yang dibawa pemustaka. Kemudian didukung dari pernyataan staf

perpustakaan yang mengatakan bahwa koleksi yang sering hilang, dirobek dan

coret-coret (vandalism) sering terjadi di layanan sirkulasi, referensi dan tertian

berkal.

6

Maka berdasarkan temudan data tersebut, peneliti merasa penelitian ini

penting untuk dilakukan. Maka peneliti tertarik untuk meneliti tindakan

bibliocrime (kejahatan terhadap buku) yang terjadi di Perpustakaan UGM.

1.2 Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana tindakan

bibliocrime di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Permasalahan ini kiranya

dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Pemahaman pustakawan tentang bibliocrime?

2. Apa saja jenis tindakan bibliocrime yang terjadi di Perpustakaan UGM?

3. Apa saja dampak kerugian yang ditimbulkan dari tindakan bibliocrime di

Perpustakaan UGM?

1.3 Tujuan Penelitian

Terkait dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas. Maka

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pemahaman pustakawan Perpustakaan UGM tentang devinisi

bibliocrime

2. Mengetahui jenis tindakan bibliocrime yang terjadi di Perpustakaan UGM.

7

3. Mengetahui dampak kerugian yang ditimbulkan dari tindakan bibliocrime

di Perpustakaan UGM.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian tentang tindakan bibliocrime ini peneliti berharap dapat

memberikan manfaat teoritis dan manfaat teknis, sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara konseptual dapat memperkaya teori ilmu perpustakaaan khususnya

terkait dengan tindakan bibliocrime dan preservasi bahan pustaka.

2. Manfaat Praktis

Manfaat bagi perpustakaan diantaranya pertama, sebagai masukan dalam

menangani masalah bibliocrime. Kedua, dapat digunakan sebagai

pedoman bagi perpustakaan lain untuk melakukan pencegahan sesuai

dengan situasi dan kondisi lingkungan perpustakaan yang bersangkutan.

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan pada penelitian yang membahas tentang Tindakan

Bibliocrime di Perpustakaan UGM, peneliti memberi batasan-batasan yang lebih

spesifik dari pokok-pokok permasalahan yang akan diteliti.

8

1. Lokasi penelitian dilakukan pada unit Sirkulasi, Referensi, dan terbitan

berkala Perpustakaan UGM

2. Teori tindakan bibliocrime yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teori Obiagwu tentang penyalahgunaan perpustakaan (library abuse).

Dalam penelitian ini istilah penyalahgunaan koleksi oleh peneliti disebut

sebagai bibliocrime. Teori penyalahgunaan perpustakaan menurut

Obiagwu inilah yang akan digunakan sebagai pisau analisis untuk

menganalisis permasalahan terkait dengan tindakan kejahatan terhadap

buku yang terjadi di Perpustakaan UGM.

2.6 Sistematika Pembahasan

Laporan penelitian ini dibutuhkan sitematika pembahasan guna

mempermudah dalam penyusunan penelitian ini agar teratur dan konsisten.

Sitematika pembahasan disusun dalam 4 (empat) bab dengan perincian sebagai

berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan ruang lingkup masalah, serta

sistematika penulisan.

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASARAN TEORI

Bagian ini mengurai tentang tinjauan penelitian sejenis berupa hasil-hasil

penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan topik dengan peneliti laksanakan.

Sedangkan kajian teori berisi teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijabarkan secara jelas langkah-langkah penelitian

dilaksanakan. Berawal dari jenis penelitian, metode yang digunakan, tempat

penelitian, sumber data dan teknik penentuan informan, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, hingga teknik menganalisis data.

BAB IV: PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian serta hasil

penelitian di lapangan berupa uraian data-data hasil penelitian berikut analisisnya.

BAB V: PENUTUP

Bab ini merupakan simpulan dari hasil penelitian disertai dengan saran-

saran perbaikan yang disampaikan peneliti.

96

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka

dalam penelitian yang berjudul tindakan bibliocrime (kejahatan terhadap buku) di

Perpustakaan Universitas Gadjah Mada menunjukan bahwa:

1. Semua pustakawan Perpustakaan UGM dapat mengetahui konteks dasar

bibliocrime.

2. Jenis-jenis tindakan bibliocrime berikut cara-cara yang terjadi di

Perpustakaan UGM;

2.1 Pencurian (theft)

- Jenis koleksi yang dicuri adalah koleksi buku teks yang digunakan

oleh mahasiswa sebagai acuan materi perkuliahan, novel, dan

majalah edisi khusus serta surat kabar serta koleksi langka baik yang

berbahasa Indonesia maupun koleksi berbahasa asing.

- Cara yang digunakan dalam melakukan pencurian di perpustakaann

UGM dilakukan secara sitematis/terencana.

- Cara-cara yang dilakukan pemustaka dalam melakukan pencurian

yakni; menyelipkan kedalam tas laptop, memasukan buku kedalam

map (tempat penyimpanan dokumen), memasukan buku kedalam

kaos kaki dan jaket yang dibawa pemustaka.

96

97

- Terdapat cara baru yang dilakukan oleh pemustaka dalam melakukan

pencurian yakni dengan memasukan buku kedalam map (tempat

penyimpanan dokumen) dan menyelipkan kedalam kaos kaki.

2.2 Perobekan (mutilation)

- Jenis koleksi yang dirobek adalah buku bergambar lukisan yang

menarik dan buku teks seperti buku peraturan perundang-undangan

dan majalah-majalah yang menerbitkan edisi khusus.

- Tindakan perobekan buku dilakukan dengan cara merobek sebagian

isi buku, merusak sampul dengan cara merobek seluruh isi buku

- Perobekan dilakukan dengan menggunakaaan alat dan tidak

mengunakan alat (tangan kosong).

2.3 Vandalisme (vandalism)

Cara yang dilakukan yakni; menulisi buku pada catatan kosong,

mencoret-coret buku, membuat tanda khusus seperti mengris bawah dan

pembatas warna dan menstabilo.

2.4 Peminjaman tidak sah (unauthorized borrowing)

Tindakan peinjaman tidak sah dilakukan dengan berbagai cara yakni;

- Melanggar batas waktu peminjaman

- Melakukan peminjaman dengan menggunakan kartu perpustakaan

milik orang lain

- Memanfaatkan koleksi secara ekslusif dengan menyimpan di rak lain

agar tidak ditemukan pemustaka.

- Mengambil buku secara diam-diam untuk dibawa pulang dengan

98

cara melepas label barcode setelah selesai digunakan dikembalikan

lagi ke perpustakaan.

- Meminjam buku dengan melangar tata tertib perpustakaan. Tindakan

ini dilakukan karena ada hubungan proksimiliti (hubungan

kedekatan) antar sesama petugas perpustakaan.

3. Dampak kerugian yang ditimbulkan akibat tindakan bibliocrime, yakni

perpustakan mengalami kerugian secara finansial dan kerugian secara sosial.

3.1 Kerugian Finansial

Dana yang bersumber BOPTN ditambah dengan dana RKAT dan

fasilitas layanan fotokopi. Dana tersebut sudah mencangkup semua

kebutuhan perpustakaan termasuk dana perawatan dan pengolahan bahan

pustaka. Perawatan bahan pustaka meliputi perbaikan koleksi rusak

akibat tindakan bibliocrime, menganti koleksi yang hilang karena dicuri

dan membeli perlengkapan perawatan koleksi untuk menjaga kualitas

bahan pustaka.

3.2 Kerugian Sosial

- Rasa kecewa dari pemustaka akibat koleksi yang dicari tidak

ditemukan sehingga kepuasan pemustaka berkurang.

- Buku yang dirobek ataupun terkena vandalisme berdampak pada

nilai informasi yang terkandung menjadi tidak lengkap dan sulit

dibaca.

- Menurunya citra perpustakaan UGM dimata pemustaka karena

dinilai tidak mampu memberikan pelayanan prima.

99

5.2 Saran

Sesuai dengan tujuan dan manfaat penelitian ini diharapkan memberikan

kontribusi terhadap ilmu perpustakaan dan institusi terkait. Oleh karena itu ada

beberapa saran dan rekomendasi, baik yang bersifat teoritis maupun praktis.

Secara teoritis peneliti merekomendasikan bebarapa penelitian lanjutan sebagai

berikut.

1. Perlu dilakukan penelitian dengan pendekatan yang sama dengan penelitian

ini, dengan tempat dan subjek penelitian yang berbeda, dalam rangka untuk

menguji teori yang dihasilkan dalam penelitian ini.

2. Motif yang melatarbelakangi pelaku bibliocrime yang belum peneliti lakukan

dalam penelitian ini agaknya menarik untuk diungkap melalui sebuah

penelitian yang berfokus pada pelaku bibliocrime yang terjadi di

perpustakaan perguruan tinggi.

Adapun secara praktis, penulis menilai bahwa tindakan bibliocrime di

Perpustakaan UGM sebagai mana telah diuraikan secara sistematis pada Bab IV,

pada dasarnya sangat mungkin terjadi di perpustakaan lain. Maka, tidak

berlebihan kiranya jika penulis menyarankan agar perpustakaan UGM kedepanya

melakukan penanganan dan pencegahan sebagai berikut;

1. Pencurian buku sangat merugikan perpustakaan untuk itu perpustakan perlu

meningkatkan sistem keamanan elektronik. Perpustakaan dapat meningkatkan

mekanisme kontrol dengan menerapkan Radio Frequency Identivication

(RFID) pada gateway/pintu masuk dan keluar perpustakaan. RFID ini

100

berfungsi sebagai sensor elektronik pendeteksi buku yang dipinjam oleh

pemustaka. RFID selain sebagai sensor elektronik juga berfungsi mencegah

pencurian dan peminjaman tidak sah.

2. Vandalisme buku sangat merugikan perpustakaan dan merusak buku. Untuk

itu perpustakan peru membuat layanan tandon. Layanan ini berfungsi sebagai

penyedia buku cadangan guna mengantikan koleksi yang hilang atau rusak

berat untuk sementara waktu.

3. Peminjaman tidak sah terjadi karena adanya kesempatan dan situasi yang

mendukung. Maka perpustakaan perlu memaksimalkan kembali fungsi alat

Closed Circuit Television (CCTV), memberi sangsi yang tegas kepada

pustakawan yang melangar aturan perpustakaan guna meminimalisir tindakan

peminjaman tidak sah.

101

DAFTAR PUSTAKA

Ajick. 2008. “Penyalahgunaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi.” Dalamhttp://pustaka.uns.ac.id/include/inc_pdf.php?nid=17, tanggal 25September 2014, pukul 12:53 WIB.

Anonim. 2015. “ICIO Community dan Universitas Gadjah Mada KerjasamaSukseskan Techno Corner 2015.” Dalamhhtp://www.ciocommunity.org/news-detail/iCIO-Community-dan-Universitas-Gadjah-Mada-Kerjasama-Sukseskan-Techno-corner-2015/115, tanggal 26 Oktober 2015, pukul 21.16 WIB.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta

---------------------------. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan PraktikEd.Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifudin. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Bean, Philip. 1992. “An Overview of Crime in Library”. In Michael Chaney &Alan F. Mac Dougall. Dalam Security and Crime Prevention in Libraries.England: a Shagate.

Bello, MA. (1998). “Library security, material theft and mutilation intechnological university libraries in nigeria”, Library Management.http://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=116356672&SrchMode=1&sid=4&Fmt=3&Vlnst=PROD&VType=PQD&RQT=3097VName=PQD&TS=1273201138&clientld=45625, tanggal 1 Januari 2014, pukul 8.58WIB.

Chaney, Michael & Alan F. Mac Dougall. (ed). 1992. Security and crimeprevention in libraries. England :a Shagate.

Cromwell, Paul, dkk. 2008. “Crime and Incivilites in Libraries: Situation CrimePreventation Strategies for Thwarting Biblio-Bandits and ProblemPatrons”. Dalam http://www.palgrave-journals.com/sj, tanggal 1 Januari2014, pukul 8.42 WIB.

Daryono. (2009). “Pengembangan Perpustakaaan Umum dan PerpustakaanSekolah”. Dalamhttp://daryonno.staff.uns.ac.id/2009/02/12/pengembangan/perpustakaan-umum-daerah-dan-perpustakaan-sekolah-kota-surakarta, tangal 20 Maret2015 pukul 19.30 WIB.

Fatmawati, Endang. 2007. “Vandalisme perpustakaan”. Dalam Media Informasi.Vol. XVI. No. 1.

102

Gadekar, Sachin J. (2013). “Preventive & control measures of library crime &vandalism in engineering college libraries”. Dalamhttp://www.researchfront.in/03%20JULY-SEPT%202013/5.pdf, tangal 31Januari 2015, pukul 07:04 WIB.

Uswatun, Hasanah. 2012. “Bibliocrime dalam Novel ‘The Man Who LovedBooks Too Much : Kisah Nyata Tentang Seorang Pencuri, Detektif, danObsesi pada Kesusastraan’ Karya Allison Hoover Bartlett”. Jurusan IlmuPerpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam NegeriSunan Kalijaga Yogyakarta.

Kukuh. 2014. “Website Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta”.Dalam http://lib.ugm.ac.id, tanggal 19 Agustus 2015, pukul 10.00 WIB

Lasa, HS. 2009. Kamus kepustakawanan Indoensia. Yogyakarta: Pustaka BookPublisher.

Listiyani. (2010). “Penyalahgunaan Koleksi Perpustakaan : Studi Kasus diPerpustakaan Umum Yayasan LIA Pramuka”. Jurusan Ilmu Perpustakaandan Informasi Departemen Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.

Lutfi. (2010). “Banyak Buku PERPUSDA tidak dikembalikan.” Dalamhttp://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/news/artikel.php?aid=22454,tangal 20 Maret 2015, pukul 13.10 WIB.

Martoatmojo, Karmidi. 2009. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Universitasterbuka.

Mulyadi, Rifqi Rosi. 2014. Konsep Perpustakaan, Sikap Pustakawan, danBibliocrime dalam Film “Library Wars”. Jurusan Ilmu PerpustakaanFakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta.

Obiagwu, Marcell C. 1992. “Library Abuse in Academic Institutions: acomparative study”. The International Information & Library ReviewVolume 24 issue 4 (291-305).

Pendit, Putu Luxman. 2003.Penelitian Ilmu Perpustakaan Dan Informasi: SuatuPengantar Diskusi Epitimologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI.

Perpustakaan Nasional R.I. 2008. Undang-undang Republik Indoensia Nomor 43Tahun 2007 Tantang Perpustakaan. Perpustakaan Republik Indonesia.

Poerwadarminta, W.J.S. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PusatBahasa.

Qalyubi, Syihabuddin. dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan danInformasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi FakultasAdab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

103

Reitz, Joan M. 2002. Dictionary for Library and Information Science. USA:Greenwood publishing group.

Sasmita, Mamat. 2007. “Mimpi Kampung Buku di Bandung”. Dalamhttp://www.prakarsa-raakyaat.org/artikel/news/artikel.php?aid=22454,tanggal 20 Maret 2015, pukul 19.30 WIB.

Sevilla, Conseulo G et al., 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: PenerbitUniversitas Indonesia.

Sinaga, Dian. 2004. “Kejahatan Terhadap Buku dan Perpustakaan”. Dalam VisiPustaka Vol. 6 No. 1 Tahun 2004.

Soesilo. R. 1976. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistiyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia PustakaUtama.

---------------------. 1999. Buku Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan 1-9.Jakarta: Universitas Terbuka.

---------------------. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Wydia Sastra.

Syaikhu, HS. Akhmad dan Sevri Andrian Ginting. 2011. “Keamanan KoleksiPerpustakaan”. Dalam Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 20, Nomor 1,Maret 2011.

Wahyudiati. 2008. “Mutilasi Awal Bencana Bagi Ilmu Perpustakaan”. Dalamhttp://pustaka.uns.ac.id/include/inc_pdf.php?nid=17, tanggal 20 Januari2015, pukul 19.30 WIB.

Yulia, Yuyu dan Janti G. Sujana. 2009. Materi Pokok Pengembangan Koleksi.Jakarta: Universitas Terbuka.

Yusuf, Pawit dan Priyo Subekti. 2010. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi(Information Retrieval). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

104

LAMPIRAN 1

Guide Interview

(Pustakawan Perpustakaan UGM)

1. Apakah anda pernah mendengar istilah bibliocrime?

2. Menurut anda apa definisi dari bibliocrime?

3. Pernahkah Perpustakaan Pusat Universitas Gajah Mada Yogyakarta terjadi

tindakan bibliocrime?

4. Menurut anda tindakan bibliocrime seperti apa saja yang sering terjadi di

Perpustakaan Pusat Universitas Gajah Mada Yogyakarta pernah terjadi

tindakan bibliocrime?

5. Jenis-Jenis Tindadakan bibliocrime

a. Pencurian (Theft)

Menurut anda jenis pencurian seperti apa yang sering terjadi?

Menurut anda cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan oleh

pemustaka dalam melakukan pencurian?

Pernakah anda melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedang

mencuri buku?

b. Perobekan (Mutilation)

Menurut anda jenis mutilasi seperti apa yang sering terjadi?


pemustaka dalam melakukan perobekan buku?


melakukan tindakan perobekan buku?

105

c. Vandalisme (Vandalism)

Menurut anda jenis vandalisme seperti apa yang sering terjadi?


pemustaka dalam melakukan vandalisme buku?

d. Peminjaman tidak sah (Unauthorized borrowin)

Menurut anda jenis peminjaman tidak sah seperti apa yang sering

terjadi?


pemustaka dalam melakukan peminjaman tidak sah terhadap buku?


melancarkan aksi peminjaman tidak sah buku?

6. Dampak kerugian akibat tindakan bibliocrime

a. Seberapa besar kerugian secara finansial yang dialami oleh perpustakaan

akibat tindakan bibliocrime?

b. Seberapa besar kerugian secara sosial yang dialami oleh perpustakaan

akibat tindakan bibliocrime?

106

LAMPIRAN 2

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : RN (Nama asli ada pada peneliti)

Hari, Tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015

Tempat : Layanan Sirkulasi Perpustakaan UGM

Peneliti : Apakah ibu sebelumnya pernah mendengar istilah bibliocrime?

Informan : Sudah pernah mas.

Peneliti : Menurut ibu apa definisi dari bibliocrime (kejahatan terhadap buku)?

Informan : Setahu saya itu kejahatan yang dilakukan pemustaka terhadap bukuseperti pencurian, minjam buku tapi gak dikembalikan, merobek,sama nyoret-nyoret di buku

Peneliti : Pernahkah Perpustakaan UGM terjadi tindakan bibliocrime?

Informan : Pernah dulu ada pencurian buku namun masih ditolerir olehpustakawan jadi tidak dipidanakan karena kami menganggappencurian buku masih tindak pidana kecil, terlebih juga pelakunyamahasiswa udah kami anggap kaya anak sendiri jadi yaa kami tolerirgitu

Peneliti : Menurut ibu tindakan bibliocrime seperti apa saja yang sering terjadidi Perpustakaan Pusat Universitas Gajah Mada Yogyakarta pernahterjadi tindakan bibliocrime?

Informan : Ada yang minjam buku namun tidak melalui sistem ada juga yangmelakukan perobekan buku semacam ini (sambil memperlihatkanbuku)

107

Jenis-Jenis Tindakan bibliocrime

1. Pencurian (Theft)

Peneliti : Pernakah ibu melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmencuri buku?

Informan : Kalo secara langsung belum pernah, kita taunya ya dari akibat yangditimbulkan. Buku pada hilang, buku pada rusak bisa disinyalirkarena pencurian / tindakan bibliocrime.

Peneliti : Menurut ibu koleksi cetak apa yang paling sering dicuri?

Informan : Biasanya koleksi langka yang sudah tidak diterbitkan lagi dan disinicuma ada satu apalagi yang berbahasa asing. Karena desakankebutuhan tugas atau semacamnya jadi melakukan tindakansemacam ini.

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan pencurian?

Informan : Ya macem-macem mas ada juga yang menyelipkan kedalam tasleptop, jaket juga ada. ada yang memasukan buku kedalam mappadahal status buku tersebut belum dipinjam.

Peneliti : Pecurian buku dilakukan secara sitematis atau tidak sitematis?

Informan : Saya kira engga yah. Kalo ini mungkin hanya sebatas kebutuhan diasaat itu. Kalo secara sitematis mungkin motivasinya bukan belajarlagi tapi memang murni kriminal.

2. Perobekan (Mutilation)

Peneliti : Pernakah ibu melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmelakukan tindakan perobekan buku?

Informan : Ya itu tadi kalo melihat secara langsung saya belum pernah, kitataunya dari akibat tindakan yang ditimbulkanya.

Peneliti : Menurut ibu koleksi cetak apa yang paling sering dirobek?

108

Informan : Ya gak mesti mas, tergantung kebutuhan pemustaka juga. Seperticontohnya buku ini mas tuhh “Ars Prescribendi Resep yangRasional, The Art of Training and development using evaluastion…”dan ini juga ada tentang ilmu-ilmu sosial dan terapan (sambilmenunjukan buku)

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan perobekan buku?

Informan : Ada yang dirobek, ada yang sebagian halaman diambil bahkan ini(sambil menunjukan sampul buku Quantum Electrik) seluruhhalaman juga diambil tinggal sisa sampulnya aja.

3. Vandalisme (Vandalism)

Peneliti : Tindakan vandalisme di sini pernah terjadi?

Informan : Ya pernah mas.

Peneliti : Pernakah ibu melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmelakukan tindakan vandalisme buku?

Informan : Nek secara langsung ya seperti yang tadi saya bilang saya belumpernah menemukan. Kita taunya pas buku berada di rak dandikembalikan keperpustakaan oleh pemustaka. Kita ga tau setelahbuku dipinjam terus di apakan dirumahnya, yaa taunya ketika sudahdikembalikan gitu.

Peneliti : Terkait dengan tindakan vandalisme seperti mencoret-coret buku,menstabilo, dan lainnya itu pernah terjadi?

Informan : Pernah juga sih, tapi biasanya buku-buku lama kalo buku-buku baruterbitan 2000-an keatas sudah jarang. Saya lebih sering menemukanbuku-buku terbitan lama yang seperti ini (sambil menunjukan buku).

Peneliti : Menurut ibu koleksi cetak apa yang paling sering mendapat tindakanvandalisme?

Informan : Gak mesti e mas. Tergantung kebutuhan peminjam, karena kami jugagak begitu mengamati.

109

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan vandalisme buku?

Informan : Buku dilipat itu yang paling sering kemudian ada yangmenggarisbawah, menstabillo terus membuat cacatan kecil padabuku.

4. Peminjaman tidak sah (Unauthorized borrowing)

Peneliti : Menurut ibu koleksi cetak apa yang paling sering disalah gunakanpemustaka dalam melakukan peminjaman tidak sah?

Informan : Kalo itu kita gak terlalu memperthatikan sih mas, kolesi-koleksimana yang sering kali disalah gunakan.

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan peminjaman tidak sah terhadap buku?

Informan : Biasanya itu mas, minjam melalui sistem perpustakaan laludikembalikan lagi ke perpustakaan melebihi batas waktu yangditentukan yakni lebih dari 10 hari. Terus ada yang minjem tapimengunakan kartu perpustakaan temennya.

Peneliti : Pernakah ibu melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmelancarkan aksi peminjaman tidak sah buku?

Informan : Pernah mas. Dulu ada yang pinjem namun diketahui ternyatamahasiswa memakai kartu perpustakaan milik temenya biasanya kitaluwih greteh / lebih peduli terhadap mereka. Namun kalo ternyatayang mau pinjam bukan mahasiswa asli UGM ya kami engga ngasihrekomendasi untuk pinjem.

Dampak kerugian akibat tindakan bibliocrime

Peneliti : Seberapa besar kerugian secara finansial yang dialami olehperpustakaan akibat tindakan bibliocrime?

Informan : Kalo dari segi finansial terus terang kita ga tau ya mas, soalnya kaloberhubungan dengan pendanan itu sudah dari pihak menejemenperpustakaan yang menangani langsung dan biasanya itu masuk dana

110

operasioanal perpustakaan. Kalo kami hanya sebatas pelaksana jadikami hanya berhak mengajukadmengusulkan barang yang diminta.

: Seberapa besar kerugian secara sosial yang dialami olehperpustakaan akibat tindakan bibl iocrime?

: Dampak negative dari akibat tindakan biblioqime ini yang secaralangsung kita rasakan ya itu kekecew,aan pemustaka terhadap kita.Tapi ada juga yasg empati dan memaklumi karena kita juga kan ikutmembantu dalam mencarikan koleksi yang dicari pemustakatersebut.

u/,,/td

Peneliti

Infoeman

111

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : SUT (Nama asli ada pada peneliti)



Peneliti : Apakah bapak sebelumnya pernah mendengar istilah bibliocrime?

Informan : Baru kali ini mas, tapi kalo istilah perusakan buku atau kejahatanterhadap buku ya pernah

Peneliti : Menurut bapak apa definisi dari bibliocrime (kejahatan terhadapbuku)?

Informan : Ya menurut saya suatu kejahatan terhadap buku yang sangatmerugikan terhadap user / pemustaka yang lain seperti mencoret-coret buku, ngutil, nyobek isi buku.

Peneliti : Pernahkah di Perpustakaan UGM terjadi tindakan bibliocrime?

Informan : iya pernah ada.

Peneliti : Menurut bapak tindakan bibliocrime seperti apa saja yang seringterjadi di Perpustakaan UGM?

Informan : Yang sering terjadi disini yaa semacam telat mengembalikan buku,perobekan buku, terus buku-buku digaris pake bolpoin ada juga yangpake pensil dikasih catatan tanbahan.

Jenis-Jenis Tindadakan bibliocrime


Peneliti : Menurut bapak jenis pencurian seperti apa yang sering terjadi?

Informan : Dulu ada yang pernah ketauan oleh petugas itu mencuri bukukemudian diselipkan kedalam baju, sama itu dimasukin kedalam tas

112

leptop namun semenjam tas, leptop jaket, terus stop map gak bolehdibawa masuk guna menimalisir tindakan pencurian

Informan : Menurut bapak koleksi cetak apa yang paling sering dicuri?

Saya kurang begitu memperhatiakn yah buku-buku apa yang seringdicuri namun yang jelas itu biasanya buku-buku ilmiah yang langkaterkait dengan bidang studi pemustaka.

Peneliti : Menurut bapak cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan pencurian?

Informan : Diseilipkan kedalam baju, dimasukan kedalam tas leptop juga ada,sama itu melepas lebel barcode juga ada dengan maksud mengelabuipetugas biar keliatan kaya bukunya sendiri

Menurut bapak pencurian buku seperti itu dilakuakan secara sitematis atau tidaksitematis?

Nek saya kira itu mungkin tidak sistematis tapi spontan, soalnya diaingin sekali punya buku tersebut dan kebetulan ga punya.Kemungkinan itu. Soalnya kalo dilihat dari orangnya sebenernya itukaya iseng aja.

Peneliti : Pernakah bapak melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmencuri buku?

Informan : Kami biasanya taunya ya dari mahasisawa yang ketika lagi nyaribuku ternyata gak kemudian lapor kepada kami. Selain itu jugaketika lagi shelving baru ketahuan buku terbut hilang dari rak.


Peneliti : Menurut bapak tipe mutilasi seperti apa yang sering terjadi?

Informan : Yang pertama perobekan teks dan ada juga perobekan terhadapgambar-gambar yang ada di dalam buku.

Itu koleksi cetak apa yang paling sering dipotong pak?

Yang dulu pernah terjadi itu buku-buku tentang kedokteran yanghilang adri rak, tapi ya kita ga bisa menuduh kalo pelakunya darimahasiswa kedokteran

113

Peneliti : Menurut bapak cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan tindakan perobekan buku?

Informan : Ya itu biasanya dirobek sebagian dan bahkan ada yang membredelseluruh isi buku sehingga tinggal tersisa sampulnya aja. Mungkinkarena informasi itu penting jadi di ambil semua.

Peneliti : Pernakah bapak melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmelakukan tindakan perobekan buku?

Informan : Engga, saya kira sudah anu eee.. kita taunya itu pas buka-buka bukuitu saat sedang memeriksa koleksi di rak dan saat pemustakamengembalikan kemudian dicek kemudain ada beberapa halamanyang hilang. Ada juga yang sebagian pas gambar menarik bagipemustaka tau-tau dah hilang gitu aja.


Peneliti : Menurut bapak koleksi cetak apa yang paling sering mendapattindakan vandalisme?

Informan : Ya macem-macem mas pokoknya buku-buku yang sering dipinjampemustaka itu yang paling sering terkena tindakan vandalisme.Mungkin karena banyak yang pinjam jadi perlakuan terhadap bukujuga berbeda-beda.

Vandalismenya semacam apa itu pak?

Ya itu nyoret buku, nggaris bawah itu loh mas, sama membuat gawetulisan-tulisan nang pingir buku,

Peneliti : Menurut bapak cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan vandalisme buku?

Informan : Buku dilipat itu yang paling sering kemudian ada yang mengarisbawah, menstabilo terus membuat cacatan kecil pada pada ruangkosong halaman buku.

114

Peneliti : Pernakah bapak melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmelakukan tindakan vandalisme buku?

Informan : Nek secara langsung ya seperti yang tadi saya bilang belum pernahmenemukan. Kita taunya pas buku berada di rak dan dikembalikankeperpustakaan oleh pemustaka. Kita ga tau setelah buku dipinjamterus di apakan dirumahnya, yaa taunya ketika dicek ada yangdicoret digaris bawah semacam itu.


Peneliti : Menurut bapak koleksi cetak apa yang paling sering disalah gunakanpemustaka dalam melakukan peminjaman tidak sah?

Informan : Kalo itu saya tidak begitu mengamati. Namun biasanya yaa itubiasanya koleksi-koleksi yang berkaitan dengan mata kuliah jurusanatau program studinya.

Peneliti : Menurut bapak cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan peminjaman tidak sah terhadap buku?

Informan : Yang sering kali kita temui dilapangan itu biasanya pemustakameminjam dengan mengunakan kartu anggota milik temannya.

Peneliti : Pernakah bapak melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmelancarkan aksi peminjaman tidak sah buku?

Informan : Pernah mas. Pernah ada yang pinjem dengan kartu permustakanmilik temenya namun rata-rata ketangkep petugas chacker. Namunada juga pemustaka yang meminjam satu judul dengan duaeksemplar. Jadi pemustaka minjem dalam waktu yang berbedadengan judul yang sama padahal itu kan gak boleh. Kan disini oprenaccess mas, jadi sering tiu pemustaka mengambil buku dipake terusnaruhnya di nomer kelas berbeda setelah diselidiki ee ternyata diamake buat bikin laporan. Jadi itu sengaja d pisahkan dari susunan rakyang ada dimaksudkan untuk bisa dipake dia terus selama buatngerjain tugas.

Jadi sengaja diembunyikan di rak yang berbeda tidak dipinjam orang lain?

Iya kayaknya gitu mas. Mungkin karena butuh tapi gam au d pinjamjadi makenya disini terus.

115


Peneliti : Seberapa besar kerugian secara finansial yang diarami oiehperpustakaan akibat tindakan bibl iacrime?

Informan : Kalo dari segi finansial saya kurang tau, narnun yang jelas itu kalokami di layanan sirkulasi menemukan buku-buku yang terkena bukurusak kami langsung memisahka:r dari rak. dikumpulin terus dikirimbuku-buku tersebut ke bagian pengorahan untuk diperbaiki.

Peneliti : seberapa besar kerugian secara sosial yang dialami olehperpustakaan akibat tindakan b i b I i o cr im e ?

Infoeman : Ada penurunan kepusaan pemustaka terhadap layanan perpustakaan.istilahnya kecerva begitulah. Biasanya ini te4aai ketika pemustakamelakukan penelusuran koleksi melalui sistem peqpustakaan namunternyata setelah dicari di rak gak ada.

rtd' ul tt

wl\6,/Q r '?.\rsu

^/

116

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : TI (Nama asli ada pada peneliti)




Informan : Bibliocrime itu sama kaya kejahatan terhadap buku toh mas, kalokejahatan terhadap buku saya tau.

Peneliti : Menurut ibu apa definisi dari bibliocrime?

Informan : Setahu saya itu kejahatan yang dilakukan pemustaka terhadap bukukaya membuat tulisan di buku, mencuri buku, terus ada juga yangdipetil-petil (dilepas) gitu.


Informan : Iya pernah. Sampe sekarang ada cuman kalo pencurian itu sudahjarang banget

Peneliti : Menurut ibu tindakan bibliocrime seperti apa saja yang sering terjadidi Perpustakaan UGM?

Informan : Dulu ada waktu layanan perpustakaan ini masih di Unit PerpustakaanII yaitu kasus seperti dipetil-peteil (dilepas) per bab isi buku yangdiangap penting.




Informan : Kalo saya belum pernah liat mas. Tapi kalo kasus buku hilang, misaldi sistem perpustakaan ada namun dirak ga ada itu sering. Namun

117

dulu pernah ada buku entah itu dicuri atau ada yang menemukan tau-tau udah ada di POLSEK Sedayu Bantul dan kami mendapat suratpemberitahuan dari sana disuruh mengambil buku.


Informan : Buku-buku langka, seperti koleksi Amerika (ASL) itu sering dicuri.


Informan : Karna saya gak pernah liat otomati juga gak tau caranya seperti apa

Peneliti : Pecurian buku dilakuakan secar sitematis atau tidak sitematis?

Informan : Kalo menurut saya engga mas. Lawong saya juga kan belum pernahmelihat atau menangkap langsung.



Informan : Engga mas, ga pernah melihat namun seringnya ya kami menemukandirak ada buku yang sebagian isinya hilang dan bahkan tinggalsampunya saja. Tapi itu dulu loh mas sebelum mahasiswa mengenalinternet dan koleksi juga belum di digitalisasi.


Informan : …yang sering itu buku-buku asing yang mahal, dan perpustakaanjuga belinya susah karena pembelianya kan melalui sistem lelang.

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan perobekan buku?

Informan : Merobek sebagian atau per bab dengan cara diklotoki (ditarikpasksa), ada juga yang memotong pake cutter gitu mas, namunkebanyakan dibredel pake tangan..

118


Peneliti : Tindakan vandalisme di sini pernah terjadi?

Informan : Kalo vandalisme sering disini.

Peneliti : Pernakah anda melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmelakukan tindakan vandalisme buku?

Informan : Pernah, biasanya kalo pemustaka lagi ngembalii buku dan kamiperiksa ternyata ada coretan semacam cacatan tambahan, terushalaman buku dilipat.


Informan : Pernah juga sih, tapi biasanya buku-buku lama kalo buku-buku baruterbitan 2000-an keatas sudah jarang. Saya lebih sering menemukanbuku-buku terbitan lama yang seperti buku ini Mengenal filsafatpancasila III; pendekatan melalui etika pancasila (sambilmenunjukan buku).


Informan : Biasanya buku tersebut sering dipinjam, tapi gak kebanyakan buku-buku apa itu engga dan kami juga gak begitu megamati satu persatu.

Peneliti : Menurut Ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan vandalisme buku?

Informan : … kalo buku pas dikemalikan kemudian kami cek itu sering kamidapati buku-buku yang digaris bawah. Ada juga yang menempelkankertas warna warni gitu terus di kasih tulisan-tulisan.



119

Informan : Ada buku-buku sosial, buku teknik dan macem macem. Namun yabukan berarti juga pelakunya dari mahasiswa jurusan yang terkaitdengan buku-buku terebut.

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan peminjaman tidak sah terhadap buku?

Informan : … itu mahasiswa minjem buku tapi ternyata memakai kartuperpusakaan milik temannya dan pemiliknya bisanya karu gak tahu,taunnya pas lagi di cek ternyata ada buku yang belum dikembalikandan itu ada juga yang mencopt nomor klasifikasi pada punggungbuku, mungkin biar kalo keluar ruangan dikira petugas itu bukunyasendiri

Peneliti : Pernakah ibu melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmelancarkan aksi peminjaman tidak sah buku?

Informan : Pernah mas yang paling sering itu minjem melebihi batas waktuyang telah ditentukan da nada juga yang minjem buku ternyata diabukan mahasiswa dari UGM. Bu Rini biasanya yang paling seringmenangani kasus kaya gini.



Informan : ...yang jelas kerugian secara finansial ya perpustakaan menanggungsemua pendanaan perawatan bahan pustaka meliputi perbaikankoleksi rusak, membeli perlengkapan perawatan koleksi untukmenjaga kualitas bahan pustaka dan termasuk koleksi yang rusakatau hilang karena tindakan bibliocrime.”

Alat perlengkapan untuk memperbaiki koleksi yang rusak itu apa aj bu?

Alat perlengkapan untuk perawatan bahan pustaka iyu ya lem kertas,lem fox, kape, kertas, sampul plastik. Pokoknya yang kaya gitu-gitumas.

12A

Lalu sumber dananya sendiri didap* dari mana bu?

Dana perpustakaan itu semua didapat dari BoprN, RKAT danfasilitas layanan fotokopi yang dimfliki perpustat<aan. coba deh nanticek di bagian sekretaris selaku tim menejemenperpustakaan.

Peneliti : seberapa besar kerugian secara sosiar yang dialami orehperpustakaan akibat tindakan bibtio*ime?

Infoeman : ya otomatis koreksi bert$uang karena tidak ada pemnganan lhususterkait dengar tindakan bibriocrrme, serama ioi h*yu oiunganisecsr* u,Bum sqia Terlebih kalau pemustaka *n"*,** tirLodisistem r*mlun dirak ga& ada it* juga mereka merasa hna,ng puaskayakecewegitu.

G1)

rrd. trlol)',.ff l-o

f lfh',,j3*--'',: ll .i al

121

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : AM (Nama lengkap ada pada peneliti)

Hari, Tanggal : Kamis, 03 September 2015

Tempat : Layanan Referensi Perpustakaan UGM

Peneliti : Apakah ibu sebelumnya pernah mendengar istilah bibliocrime ?

Informan : Iya sudah pernah, namun saya kira istilah ini belum begitu popular dikalangan pustakawan.

Peneliti : Menurut ibu apa definisi dari bibliocrime (kejahatan terhadap buku)?

Infoeman : Perbuatan negative yang dilakukan oleh pemustaka kepada sumber-sumber literatur koleksi baik itu yang bentuknya cetak maupuneletronik yaa itu. Jadi misalanya yah yang bentuk cetak itu kayadisobek, dilipat, dicuri, atau bahkan tidak perlakukan tidak sepertiseharusnya misalnya buku kok dipakai untuk duduk, lemek laptopnah itu saya kira termasuk beberapa bentuk dari bibliocrime.Kemudian dari koleksi eletronik yaitu mendownload tidaksebagaimana mestinya. Kao di UGM itu ada namanya internetdownload manager (IDM) jadi ada beberapa database itu yang tidakdiperkenankan seseorang pemustaka mendownload lebih dari sekianpuluh file dalam sehari nah itu, kadang-kadang ada mahasiswamungkin gak tau yaa kadangI sok iseng atau kadang ingin memilikiatau suatu saat dia butuh biar mereka bisa langsung ngambil enakdan tidak repot. Nah itu banyak mahasiswa yang menguanaksoftware yang lisensisnya tidak diperkenankan.

Peneliti : Menurut ibu tindakan bibliocrime seperti apa saja yang sering terjadidi Perpustakaan UGM?

Informan : kalo yang paling sering itu yaa seperti vandalisme (mencoret coretbuku, melipat, mengambar pada kertas kosong), melakukanpeminjaman tidak sesuai prosedur, dan pernah juga ada yangmencuri buku.

Peneliti : Apakah koleksi di layanan referensi ini boleh di fotokopi/gandakan?

122

Informan : Ada yang boleh dan ada yang tidak. Kalo yang diperbolehkan itubiasanya buku-buku baru yang bukan termasuk kategori langka, kalobuku-buku langka tidak diperkenankan di fotokopi atausemacamnya, kerena bisa merusak buku tersebut.




Informan : Saya pernah liat ketika saya bekerja di layanan sirkulasi dulu. Duakali menangkap basah mahasiswa yang sedang mengambil buku,salah satunya novel Supernova karangan Dewi Lestari. Kalodilayanan referensi juga pernah ada, pernah dulu itu dari penerbityang ingin mefotokopi dua jilid buku yang berjudul The History ofJava padahal buku tersebut dilarang utnuk fotokopi karena termasukkoleksi langka. Kasus yang baru terjadi ini ada laporan darimahasiswa yang melihat pencuri mengambil buku, kejadiannya inibeberapa baru beberapa minggu lalu namun kami masih belum bisamenelusur buku mana yang hilang.


Informan : Biasanya koleksi langka yang sudah tidak diterbitkan lagi dan disinicuma ada di ruang referensi perpustakaan UGM ini.


Informan : Yang pernah ketangkap itu ada yang mengambil beberapa buku yangdisimpan di dalam kaos kaki, diselipkan kedalam baju.

Peneliti : Menurut ibu pecurian buku dilakuakan secara sitematis atau tidaksitematis?

Informan : Menurut sepengalaman saya iya, karena melihat dari cara yangdilakukan oleh pelaku tersebut.

123



Informan : Pernah mas.


Informan : Kalo yang terjadi disini yang sering yaitu koleksi teks dan bukubergambar (ilustrasi) seperti koleksi Borobudur yang pernahdipotong pake cutter sekarang dipindahkan diruang Hatta Corner.

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan tindakan perobekan buku?

Informan : Dirobek, contohnya yang ada gambar objek wisual atau lukisan, nahitu biasanya di bagian yang ada lukisanya sekiranya menurutpemustaka menarik. Kemudian ini himpunan peraturan, itu adaperaturan tertentu yang ga ada jadi tinggal sampulnya sama katapengantar tapi isinya sudah tidak ada, kaya bekas di bredel.


Peneliti : Tindakan vandalisme apa yang pernah terjadi pada layananreferensi?

Informan : Kalo dikoleksi referensi yang paling sering itu pemustaka menandaibuku dengan melipat halaman.


Informan : Tindakan vandalisme seperti melipat halaman buku itu saya seringmelihat ketika pemustaka mau mengfotokopi buku, sampi rusakkaya gini nih (sambil menunjukan buku)

Peneliti : Terkait dengan tindakan vandalisme seperti mencoret-coret buku,menstabillo, dan lainnya itu pernah terjadi?

124

Informan : Hampir mencoret atau menstabillo sangat jarang, mungkin karenabuku disini gak dipinjamkan hanya dibaca ditempat jadi lebihterjaga. Namun ya itu seringnya tindakan melipat halaman buku.


Informan : Ya biasanya koleksi yang dipake untuk acuan perkuliah bisanyarawan vandalisme.


Informan : Yaa yang paling sering ya itu tadi melipat halaman buku. Mungkinkarena pemustaka juga gak tau kalo melipat buku itu dapat merusakbuku. Sering kami temui pemustaka yang melipat buku itu kalomereka mau mengkopi koleksi dari sini, kan disini ada buku-bukuyang boleh di fotokopi.



Informan : Koleksi langka terutama koleksi kamus umu dan ensiklopedi sepertiini (sambil menunjukan buku Ensiklopedi Wayang Indonesia 2.

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan peminjaman tidak sah?

Informan : Biasanya petugas dari sini sendiri sih, yang mengambil tanpasepengetahuan pustakawan lalu dibawa pulang terus esok harinyabaru ngomong ke kami gitu, mungkin karena merasa bukunya miliksendiri dan ada juga yang digunakan untuk kepentingan UPTPerpustakaan yaa jadi bisa seenaknya meminjam tanpasepengetahhuan kami, terus kadang juga kami gak enak hati maumenegur karena mungkin mereka butuh juga kan. Yaa akhirnya takbuatin itu buku peminjaman koleksi referensi dan katalognya agarbuku yang petugas bawa itu bisa terdeteksi keberadanya.

125

Peneliti : Pernakah ibu melihat/menangkap aksi pemustaka yang sedangmelancarkan aksi peminjaman tidak sah?

Informan : Pernah dan langsung saya tegur.



Informan : Jadi untuk buku yang memperlukan perawatan itu dikerjakanyadilantai dua bagian pengolahan, nah disana mungikn bisa ditanyakanlangsung dana yang dikeluarkan untuk memperbaiki buku yangrusak dan hilang. Namun setau saya biaya pengadaan dan perawatankoleksi perpustakaan itu bersumber dari dana operasional dan jugadiperoleh dari biaya fotokopi yang lakukan pemustaka. Dari sisifinansial memang menurut saya kalo kerusakan yang akibat mutilasiseperti halaman hilang, vandalisme seperti coret-coret dan penjilidanringan itu mengunakan dana dari fotokopi. Kecuali mengganti bukuyang hilang itu pembelianya harus dianggarkan dari pusat.

Biasanya untuk pengadaan koleksi baru itu melakui lelang atau giman bu?

Iya betul. Jadi kalo di perpustakaan sistem pengadaan koleksiditangani dari pusat jadi kita hanya mendata koleksi apa yangdibutuhkan kemudian dari perpustakaan menyetorkan kepada pusatpada saaat pengadaan barang dan jasa.

Peneliti : Seberapa besar kerugian secara sosial yang dialami olehperpustakaan akibat tindakan bibliocrime?

Infoeman : Dari segi informasinya kalo buku tersebut potong atau dimutilasi ituberakibat terjadi ketidak sinambungan informasi / informasinyaterputus. Jika ada mahasiswa yang mengunakan buku/peraturanperundangan setelah dibuka ada lembaran yang hilang kan jadikecewa mereka. Kemudian ada lagi ini mas ketika pemustaka sedangmencari koleksi kemudain tidak ditemukan itu image pemustakayang mencarai buku tersebut terhadap perpustakaan menjadi burukdan berangagapan susunan koleksinya tidak teratur. Ada yang bilanggini “bu kok ini di rak koleksinya gak ada ya padahal disistem ada”biasanya kami bantu dengan penelusuran koleksi nanti mahasiswa

t26

yang ber$angkutan meninggalkan nomer yang bisa dihubungi,maksimal tiga hari sudah kami hubungi. Jadi persepsiicitramahasisrra terhadap layanan kita menjadi rne*lrnm.

afrA Ttd, l$W

127

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : MUE (nama asli ada pada peneliti)

Hari, Tanggal : Senin, 07 September 2015

Tempat : Layanan Terbitan Berkala Perpustakaan UGM


Informan : Kalo istilah bibliocrime saya malah baru dengar sekarang namunjenis-jenis tindakanya pernah mengalami.

Peneliti : Menurut ibu apa definisi dari bibliocrime?

Informan : Sepengetahuan saya itu terkiat dengan pencurian perobekanvandalisme terus meinjem buku tidak sesuai prosedur yangdilakukan oleh pemustaka.


Informan : Pernah.

Peneliti : Menurut ibu tindakan bibliocrime seperti apa saja yang sering terjadidi Perpustakaan UGM pernah terjadi tindakan bibliocrime?

Informan : Kalo pada layanan terbitan berkal ini biasanya koleksi-koleksi yangsedang rame di perbincangkan / berita-berita up to date.




Informan : Belum pernah menemukan hanya laporan dari sesame pustakawandan dugaan-dugaan karna melihat koleksi tidak ada di rak padahaldisistem ada.

128


Informan : Kalo dilayanan terbitan berkala ya biasanya majalah majalah yangada edisi khususnya kadang juga surat kabar.


Informan : Kalo pencurian mengambil satu koleksi utuh di layanan terbitanberkala kayaknya tidak ada namun kalo mengambil sebagian, misaldi majalah tersebut ada suplemen nya kemudian diambil itu ada.



Informan : Belum pernah ngeliat.


Informan : Yang sering itu biasanya koleksi tentang politik atau edisi-edisikhusus yang sekiranya menarik. Sepeti dulu ada majalah Tempoedisi khusus yang memuat tentang politikus Bapak Prabowo tiubeberapa bendelnya dicuri, kelihatanya kaya bekas di bredel paksagitu.

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukaan perobekan buku?

Informan : ya itu tadai di brebel (erobekan paksa) sebagaian isi yang terdapatpada koleksi tersebut.


Peneliti : Tindakan vandalisme apa yang pernah terjadi disini?

Informan : Sering banget itu pemustaka melipat lembaran buku yang maudifotokopi, namun bisanya ini karena ketidak tahuan pemustakadalam memperlakukan buku.

129


Informan : Iya pernah bahkan seringkali menegur supaya jangan melipathalaman koleksi sekaligus menyarankan untuk menandai dengansobekan kertas yang sudah disediakan oleh perpustakaan


Informan : Kalo disini karena koleksinya tidak dipinjamkan ya Alhamdulillahterawat.


Informan : Biasanya artikel dalam jurnal atau majalah yang dinilai menarik olehpemustaka.


Informan : … itu tadi paling sering melipat halaman buku sama mencoret bukudan menambah catatan kecil pada buku.



Informan : Dulu pernah ada koleksi majalah Tempo yang menghilng, saya ingetitu tentang Widji Tukul (politik) yang tiba-tiba koleksinya raib(hilang) terus beberapa waktu kemudin muncul kembali di rak.

Peneliti : Menurut ibu cara-cara apa saja yang paling sering dilakukan olehpemustaka dalam melakukan peminjaman tidak sah?

Informan : Mengambil secara diam-diam untuk dibawa pulang selang beberapawaktu koleksi terebut sudah berada di rak majalah, padahal diLayananan Terbitan Berkala ini semua koleksi tidak di pinjamkan.

130

Peneiiti : Pernakah ibu melihatlmenangkap aksi pemustaka yang sedang

melancarkan aksi peminjamall tidal sah?

Informan : Pernah dulu rnas.


Peneliti : SeberaBa besar kerugian secara finansial yang dialarni olehperpustakaan akibat tindakan b ibi i o c r i m e 7

Informan : Kenigian ,vang ditanggwrg perpurakaan ya itu mas dananyadiguaakan untuk memperbaiki koleksi yaug rusak agar kualitasbahan pustaka tetap terjaga.... setahu saya itu dana didapat dari danaopemsional. Dana operasional itu dana yang bersumber dariBoPn;, RI(AT dan fasilitas 1al'anan fbtokopi yang dimilikiperpustakaan.

Sumber dananya sendiri didapat dari mana bu?

Setahu saya itu dana didapat dari BoprN, RI(AT dan fasilitasla1'anan fotokopi yan g d i mi I i ki perpustakaan.

Peneliti : seberapa besar kerugian secara sosial yang dialami olehperpustakaan akibat tindakan bibl i ocrime?

Infoeman : Pertama, kalo terkena mutilasi koleksi menjadi rusak teriebih kalodicuri jelas koleksi hilang. Kedua, tingkat kepuasan pemustakamenjadi betkurang dan fterigc informasi yaog terkandB$g didalambuku menjadi tidak lengkap.

Trd,

!/,rfir*.1'o

(i\,1U8)

131

LAMPIRAN 3

Dokumentasi tindakan bibliocrime (kerusakan terhadap buku) diPerpustakaan UGM

Buku Dasar-dasar penolahan air limbah rusak sampul dan coretan pada halamanbuku

Buku The history of java mengalami kerusakan berupa lepasnya lembaran dalamsampul

132

Buku Eniklopedi wayang jilid 2 yang berada pada ruang referensi, halaman lepaskarena pemustaka tidak berhati-hati dalam memanfaatkan koleksi

Buku Art prescribendi: resep yang rasional tinggal sisa sampul bukunya sajasementara isi buku sudah hilang

133

Buku Seminar manfaat ikan bagi pembangunan sumber daya manusia dalamkeadaan isi buku hilang dan hanya menyisakan sampul bukunya saja

Buku Matematika asuransi jiwa kehilangan halaman 233 sampai halaman 244

134

Buku Pembangunan dan pemeratan Indonesia di masa orde baru kehilanganseluruh isi buku dan hanya menyisakan sampunya saja

Coretan garis bawah pada teks yang diangap penting oleh pemustaka pada bukuDasar-dasar pengelolaan air limbah

135

Tindakan pencoretan buku yang peneliti temukan pada layanan sirkulasi

Buku Using Evaluation kehilangan seluruh isi buku, hanya menyisakansampulnya saja, buku ini berada di layanan sirkulasi

136

Buku Manajemen pemasaran kehilangan halaman 46 sampai halaman 52 danbuku Kebebasan cendekiawan kehilangan halaman IV sampai halaman 32

Pada buku Beginning theory banyak ditemui coretan garis bawah yang dilakukanoleh pemustaka

137

Buku Slope Stability; Geotechnical Engineering and Geomorphologikehilangan label barcode, buku ini berada di layanan sirkulasi

Buku Volkanologi sampul buku lepas, buku ini berada di layanan sirkualsi

138

Fasilitas locker di Perpustakaan UGM sebagai upaya menimalisir tindakanbibliocrime seperti pencurian dan peminjaman tidak sah

Suasana pada ruang terbitan berkala yang setiap hari cukup ramai dikunjungi olehpemustaka. Ruang terbitan berkala sangat representatif dan nyaman karenamenempati gedung baru yakni gedung L5. Foto diambil dari ruang kontrol.

I(EMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SIJNAN IGLIJAGA

FAI(ULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYAJl. lvlarsda Adi sucipto Yogyal(arta 5528r Telp'/Fak' (o2715ry949

NomorSifatLampiranHal

Yogyakarta, 20 Agustus 2015

urN.02lDA.1/PP.00.e / to8 /201'sBiasa1 BendelPermohonan Izin Penelitian

I(epada:YtIi, GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOCYAIGRTA

C.q. Kepala Biro Administrasi Pernbangunan

Sekertariat Daerah Provir-rsi DIY

Komplek l(epatihan- DanurejanYogyal<arta 55213

As sal a mu' al aiku m Wr. W b.

Del<an Fakultas Adab dan Ilmu Buclaya UIN Surlan Kalijaga Yogyakarta

menerangkan bahwa:

Nama

NIMProgram Studi

Tembusan:Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

: Amri Hariri: 1.1140097: Ilmu Perpustakaan

bertujuan untuk melakukan penelitian di Perpustakaan Pusat UGM Yogyakarta

dalam rangka Penulisan Skripsi dengan Judul :

TINDAKAN BIBLIOCRIME

DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS GAD'AH MADAYOGYAKARTA

di bawah Bimbingan : Drs. Tri Septiyantono, M.Si

Sehubungan dengan itu, kami mohon kesediaan Bapak/lbu untuk dapat

memberikan izin kepada mahasiswa tersebut dalanr rangka meiakukan

penelitian.

Atas kesediaan dan bantuan Bapak/lbu diucapkan terima kasih.

W ass ol amu' al aikum Wr. Wb

ekan Bidang Akademik.

L

ini, MA.a

a.n. Dekan

311CI9 1e9103 1 00e

op€[email protected]

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTASEKRETARIAT DAERAH

Kompleks Kepatihan, Danurejan, Telepon (0274) 56291 1 - F62g1r4 (Hunting)YOGYAKARTA 5521 3

Membaca Surat

Tanggal

Mengingat : 1.

SURAT KETERANGAN / IJINo7o/REGA//327tBtzots

: WAKIL DEKAN BIDANG AKADEMIK Nomor : U|N.02/DA.1/PP.00.9/Z13BIZO1S: 20 AGUSTUS 2015 perihat : lJlN pENELITIAN/RISET

Peraturan Pemerintah Nomor4l Tahun 2006, tentang Perlzinan bagi Peryuruan Tinggi Asing, Lembaga penelitian danPengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Aslng dalam melakukan Kegitan Penelitian dan pengembangan dilndonesia;

2, Peraturan Menteri Dalam Negerl Nomor 20 Tahun 2011, tentang Pedoman Penelltlan dan pengembangan di LingkunganKementrian Dalam Negeri dan pemerintah Daerah;

3. Peraturan GubemurDaerah lstimewa Yogyakarta Nomor3TTahun 2008, tentang Rincian Tugasdan Fungsi Satuan Organisasi diLingkungan Sekretariat Daerah dan Sekrctariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

4. PeraturanGubemurDaerahlstimewaYogi,akartaNomorlSTahun200gtentangPedomanPelayananperizinan,RekomendasiPelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajian, dan Studi Lapangan di Daerah lstimewa yogyakarta.

DIIJINKAN untuk melakukan kegiatan survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan kepada:Nama :AMRI HARIRIAlamat :FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA,

YOGYAKARTAJUdUI :TINDAI(AN BIBLIOGRIME DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTALokasi :UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTAwaktu :25 AGUSTUS 2015 s/d 25 NOVEMBER 2015

Dengan Ketentuan1, Menyerahkan surat keterangan/ijin survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan ') dari pemerintah Daerah Dly

kepada Bupati/Walikota melalui institusi yang benvenang mengeluarkan ijin dimaksud;2. Menyerahkan soft copy hasil penelitiannya baik kepada Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta melalui Biro Administrasi pembangunan Setda

DIY dalam compact disk (CD) maupun mengunggah (upload)melaluiwebsite adbang.jogjaprov.go.ld dan menunjukkan cetakan asli yang sudahdisahkan dan dibubuhi cap institusi;

3. ljin ini hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah, dan pemegang ijin wajib mentaati ketentuan yang berlaku di lokasi kegiatan;4. ljinpenelitiandapatdiperpanjangmaksimal 2(dua) kali denganmenunjukkansuratini kembali sebelumberakhirwaktunyasetelahmengajukan

perpanjangan melalui website ad bang.jogjaprov.go. id ;

5. ljin yang diberikan dapat dibatalkan sewaktu-waktu apabila pemegang ijin ini tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.

Dikeluarkan di YogyakartaPada tanssal 25 AGUSTUS 2015

A.n Sekretaris DaerahAsisten Perekonomian dan Pembangunan

Administrasi Pembangunan

525 198503 2 006

Ntp/NtM | 11140091ILMU PERPUSTAI(AAN, UIN SUNAN KALIJAGA

Tembusan :

1. GUBERNUR DAER.AH ISTIMEWA YOGYAKARTA (SEBAGAI LAPORAN)2. UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA3.- WAKIL DEKAN BIDANG AKADEMIK , UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAf vaue BERsANGKUTAN

Notice: Undefined variable: rsmstembusan in /var/wwdhtml/lzln/aoollcatlon/modules/nzn/controlterc/lztncnntratrar nhn ^h tin6 .rnn

UNIVERSITAS GADJAH MADAPERPUSTAKAAN

SURAT KETERANGANNo. 765lPerpust/KP I 20 I 4

Kepala Perpustakaan Universitas Gadjah Mada dengan ini menerangkan bahwa:

NamaNIMFak/Jur

: Amri Hariri

M.Lib.

'l clah melakukan kegiatan magang di Perpustakaan Universitas Gadjah Mada tanggal 06Oktober sampai dengan 06 Desember 2014.Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 16 Desember 2014

Bulaksumur, Kotak Pos 16, Yogyakarta 55281, INDONESIA, Telp. +62-274-513163,902641, Fax. +62-274.5:!3'163E-mail : [email protected]

I

I

Name : Amri HaririHome : Gunung Sumping RT 002 / RW 008 Desa Plompong,

Kecamatan Sirampog, kabupaten Brebes, Jawa TenggahE-mail : [email protected] : 085726662044Fb : Amri Hariri

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Amri Hariri

TTL : Brebes, 10 Oktober 1990

Alamat Rumah : Gunung Sumping RT 002 / RW 008 Desa Plompong,

Kecamatan Sirampog, kabupaten Brebes, Jawa Tenggah

Nama Ayah : Ta’ap

Nama Ibu : Marwiyah

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD Negeri Gunung Sumping Plompong Sirampog Brebes (2003)

b. MTs Muhammadiyah Plompong Sirampog Brebes (2006)

c. MA Muhammadiyah Plompong Sirampog Brebes (2009)

d. UIN Sunan Kalijaga, Jurusan Ilmu Perpustakaan (2016)

2. Pendidikan Non-formal

a. Magistra Utama Yogyakarta Jurusan Teknik Komputer (2010)

C. Pengalaman Organisasi

1. Ketua Umum Organisasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan OMIP LIBERTY

UIN Sunan Kalijaga Periode 2012-2014

2. Ketua Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB) Wilayah

Yogyakarta Periode 2014-2015

3. Ketua Tim Pengolah Perpustakaan di Istana Kepresidenan Yogyakarta

tahun 2014

4. Wakil Sekertaris Masjid Azzaituun Demangan Yogyakarta Periode 2012 -

Sekarang

5. Anggota Ikatan Pelajar Mahasiswa Daerah Jawa Tengah (IKPM-Jateng)

Periode 2014 – Sekarang

6. Sekretaris Korps Bela Negara Provinsi DIY Periode 2015 - Sekarang

D. Karya Ilmiah

1. Artikel/Antologi

a. “Beasiswa Miskin Untuk Siapa?” dalam LPM ARENA UIN Sunan

Kalijaga, Edisi Ulang Tahun Ke-39 LPM ARENA, Yogyakarta, 11

Maret 2014

b. “Sumpah Pemuda dan Semangat Jiwa Nasionalis Partiotik” dalam

www.brebesnews.co 27 Oktober 2015

2. Makalah/Presentasi

a. “Pelatihan dan Pengolahan Perpustakan Berbasis SLiMS” disampaikan

dalam Pelatihan Otomasi Perpustakan yang diselengarakan oleh

Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Makassar Sulawesi

Selatan, 2012

b. “Mendidik Generasi muda Bangsa dalam Perspektif Pendidikan

Karakter” disampaikan dalam KASTRAT KAMMI Rumpun Hasyim

Asy’ary, Yogyakarta, 30 November 2013

c. “The Samurai Leader” disampaikan dalam MAKRAB OMIP

LIBERTY, Yogyakarta, 10 Oktober 2015

d. “Membentuk Karakter Pemimpin dalam Organisasi” disampaikan

dalam MAKRAB KOMABES UMY, Yogyakarta, 31 Oktober 2015

diajukan kepada fakultas adab dan ilmu budaya universitas...

Documents