diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar...
TRANSCRIPT
i
OPTIMASI TWEEN 60 DAN SPAN 60 DALAM FORMULASI KRIM M/A
EKSTRAK ETANOL PELEPAH PISANG AMBON KUNING (Musa
paradisiaca L.) DENGAN SIMPLEX LATTICE DESIGN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh :
Robertus Erwin Sarjono
NIM : 128114023
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …. ……………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….. iv
PRAKATA………………………………………………………………………... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………… vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………… x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………... xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… xi
INTISARI……………………………………………………………………….... xiii
ABSTRACT………………………………………………………………………. xiv
1. PENDAHULUAN……………………………………………………………... 1
2. METODE PENELITIAN………………………………………………………. 3
2.1. Bahan Penelitian………………………………………………………… 3
2.2. Alat dan Instrumen Penelitian…………………………………………… 3
2.3. Prosedur Penelitian……………………………………………………… 4
2.3.1. PembuatanEkstrakEtanolPelepahPisangAmbonKuning…... 4
2.3.2. Pembuatan Krim ...........………………………………………….. 4
2.4. Uji Organoleptis Sediaan Krim …………………………………………. 6
2.5. Uji Tipe Krim ............................................................................................ 6
2.6. Uji Viskositas Sediaan Krim ……………………………………………. 6
2.7. Uji Daya Sebar Sediaan Krim …………………………………………... 6
2.8. Uji pH Sediaan Krim……………………………………………………. 7
2.9. Uji Stabilitas Sediaan Krim .……………………………………………. 7
2.10. Analisis Data…………………………………………………….......... 7
2.10.1. Penentuan Profil Sifat-Sifat Campuran……………………..…. 7
2.10.2. Pemilihan Formula Campuran Optimum………………............ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
2.11. Analisis Statistik…………………………………………….................. 8
3. HASIL dan PEMBAHASAN…………………………………………………. 9
3.1. Uji Organoleptis ……………………………..…………………………. 10
3.2. Uji Viskositas …………………………………………………………... 11
3.3. Uji Daya Sebar ………………………………………………………… 13
3.4. Uji pH............... ………………………………………………………… 14
3.5. Penentuan Formula Optimum…………………………………………... 16
KESIMPULAN………………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 18
LAMPIRAN……………………………………………………………………... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1. HLB Campuran dari formula 1-8……………………………………….. 4
Tabel 2. Formula Krim Modifikasi (perbandingan Tween 60 & Span 60)..............5
Tabel 3. Formula Krim Modifikasi (20g)..................…………….………………. 5
Tabel 4. Pengamatan Organoleptis .........................................................................10
Tabel 5. Data Rata-rata Uji Viskositas Siklus 0…………….……………………. 11
Tabel 6. Data Rata-rata Uji Viskositas Siklus 1-3……….………………………..12
Tabel 7. Nilai p-value Uji T-Test Viskositas……………….…………………………… 12
Tabel 8. Data Rata-Rata Uji Daya Sebar Siklus 0……….……………………………... 13
Tabel 9. Data Rata-Rata Daya Sebar Siklus 1 – Siklus 3………………………… 14
Tabel 10. Data P-value Uji T-Test Daya Sebar…………...………………………..14
Tabel 11. Data Rata-Rata Uji pH siklus 0…………………………………………………15
Tabel 12. Data pH Siklus 1 – Siklus 3……………………..……………………………... 16
Tabel 13. Data P-Value Uji T-Test pH…………………..………………………………...16
Tabel 14. Pemberian Nilai dan Bobot pada Respon…..…………………………………...16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1. Model Plot Respon Viskositas………………………………………………... 11
Gambar 2. Model Plot Respon Daya Sebar………………………………………………. 13
Gambar 3. Model Plot Respon pH……………………………………………………….. 15
Gambar 4. Model Plot Formula Optimum ...................………………………………….. 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Gambar Uji Organoleptis setelah pembuatan .................................... 21
Lampiran 2. Gambar Uji Organoleptis setelah siklus 3 ......................................... 22
Lampiran 3. Gambar Uji Tipe Krim ....................................................................... 23
Lampiran 4. Foto Ekstrak dan Simplia Kering Pelepah Pisang Ambon Kuning …24
Lampiran 5. Analisis Data Uji Viskositas ……………………………………….. 25
Lampiran 6. Analisis Data Uji Daya Sebar …………………………………….. 27
Lampiran 7. Analisis Data Uji pH ……………………………………………….. 29
Lampiran 8. Lampiran Formula dan analisis respon menggunakan Design Expert®
v.10.0.3.1..………………………………………………………...... 31
Lampiran 9. Lampiran Optimasi Respond an Prediksi Formula Optimum Design
Expert®v.10.0.3.1.............................................................................. 35
Lampiran 10. MSDS Tween 60 …….………………………………………..…… 37
Lampiran 11. MSDS Span 60 ………...………………………………………….. 43
Lampiran 12. Surat Determinasi Tanaman Pisang Ambon……………………….. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
INTISARI
Tanaman pisang Ambon merupakan salah satu tanaman yang ada di
Indonesia. Dalam beberapa peneliian, pelepah tanaman pisang Ambon diketahui
memiliki aktivitas antibakteri. Selain aktifitas antibakteri, kandungan antioksidan pada
tanaman pisang memungkinkan untuk dijadikan bahan aktif obat, bahan campuran
kosmetik maupun dikonsumsi sebagai makanan. Ekstrak etanol pelepah pisang Ambon
(Musa paradisaca L.) diketahui memiliki aktifitas antibakteri terhadap S.aureus lebih
besar dari pada ekstrak etanol batang tanaman pisang Ambon. Untuk pemanfaatan serta
pengembangan tanaman dalam bidang farmasi dilakukan formulasi sediaan untuk
mempermudah pemakaian serta meningkatkan aktivitas ekstrak. Penelitian ini
bertujuan untuk megetahui pengaruh komposisi tween 60 dan span 60 sebagai
emulgator dalam formula krim M/A ekstrak etanol pelepah pisang Ambon serta
menentukan formula optimum berdasarkan sifat fisik dan uji stabilitas krim.
Penelitian ini menggunakan metode simplex lattice design (SLD) dengan 2
faktor pada komposisi tween 60 dan span 60 dalam formulasi krim m/a ekstrak etanol
pelepah pisang ambon kuning (Musa paradisiaca L.). Faktor penelitian tersebut
diformulasikan dalam 8 komposisi dan dilihat respon uji organoleptis, uji viskositas,
uji daya sebar dan uji pH menggunakan Design Expert® versi 10.0.3.1. Data yang
diperoleh di uji normalitas dan variansinya menggunakan Shapiro Wick Test dan
Levene Test. Data normal dilanjutkan uji T-Test dengan taraf kepercayaan 95%
menggunakan piranti R studio ® 0.99.902.0
Berdasarkan hasil dan data, formula optimum yang diperoleh pada komposisi
span 60 : tween 60 (0:1). Namun perubahan signifikan muncul setelah siklus 3 uji
freeze-thaw terutama pada pH sediaan. Dengan kriteria viskositas >50 dpa.s, daya sebar
diantara 10 - 25 cm2, dan pH antara 4-6.
Kata Kunci : Span 60, Tween 60,Krim M/A, Simplex Lattice Design (SLD), Musa
paradisaca L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Banana plant with this type of Ambon is one of the fruit plants which well
known in Indonesia. In some studies, the midrib of pisang Ambon is known to have
antibacterial activity. Besides antibacterial activity, the antioxidant contented in banana
plant enables it to be an active medicine ingredient, admixture of cosmetics or consume
by people as food. The ethanol extract of the pisang Ambon’s midrib (Musa paradisaca
L.) is known to have antibacterial activity which bigger than ethanol extract of the
pisang Ambon’s stem towards S.aureus. For the utilization and developmental of plant
in pharmaceutical fields, researcher conducts dosage formulation in order to make the
application easier and increase the extract’s activity. This study is aimed to find out the
influence of tween 60 dan span 60 composition as the emulsifying agent in the cream
formula O/W ethanol extract of pisang Ambon’s midrib and also determine the
optimum formula according to the physical characteristics and stability cream test.
This study uses simplex lattice design (SLD) method with 2 factors in the
tween 60 and span 60 compositions in the cream formulation o/w of pisang Ambon’s
(Musa paradisiacaL.) ethanol extract. Those study factors formulated in 8
compositions and seen by response of organoleptic, viscosity, spread ability, and pH
test using Design Expert®versi10.0.3.1. The data which obtained in normality test and
the variance uses Shapiro Wick Test and Levene Test. The normal data will be
continued by T-test with 95% degree of believe using R studio ® 0.99.902.0
instrument.
According to the result and data, the optimum formula which obtained in
tween 60 and span 60 compositions is span 60: tween 60 (0:1). However, there is
significant alteration which emerges after 3 cycle of freeze-thaw test especially in pH.
The criteria of viscosity is >50 dpa.s, spread ability in range of 10-25 cm2 and pH in
range of 4-6.
Key words: Span 60, Tween 60, Cream O/A, Simplex Lattice Design (SLD), Musa
paradisaca L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
I. Pendahuluan
Tanaman pisang merupakan salah satu tanaman yang sering dijumpai
disekitar kita. Tanaman ini menjadi contoh dari beberapa tanaman yang bermanfaat
untuk kehidupan manusia. Selain buah yang bisa dikonsumsi setelah masak, daun
tanaman ini digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional di daerah jawa.
Manfaat lain seperti getah pelepah yang bisa digunakan sebagai penyembuh luka.
Penggunaan getah yang mudah dalam pengaplikasiannya dioleskan pada daerah
yang terluka.
Pada penelitian yang dilakukan Hastari (2012), ekstrak pelepah dan batang
tanaman pisang Ambon Kunning (Musa paradisiaca L.) memiliki kemampuan
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus apabila digunakan pada
konsentrasi 6,25%. Pada penelitian tersebut, aktifitas antibakteri dari ekstrak etanol
pelepah lebih besar dibandingkan dengan ekstrak batang pohon pisang Ambon.
Senyawa isoflavon diduga berperan sebagai agen antibakteri.
Flavanones, flavonols, asam hidroksinamik, dopamin dan N-asetil serotonin
merupakan kandungan senyawa yang terdapat pada tanaman pisang. Senyawa
tersebut merupakan hasil dari metabolit sekunder tanaman pisang (Hastari,2012).
Metabolit sekunder dari tanaman ini memiliki aktifitas antimikroba karena ada
senyawa isoflavon. Senyawa ini diketahui mempunyai fungsi sebagai antimikroba
atau fitoalexin pada jamur ataupun bakteri sehingga dapat menghambat penyebaran
patogen pada tanaman pisang (Lincoln dan Zeiger,2002).
Selain kandungan antimikroba, tanaman pisang memiliki kandungan
antioksidan yang memungkinkan dijadikan obat, kosmetik maupun dikonsumsi
sebagai makanan (Mahmood et al., 2011). Pelepah pisang mengandung tanin dan
saponin yang berfungsi sebagai antiseptik (Wijayakusuma,1998). Dalam
Priosoeryanto et al. (2006) getah pelepah pisang mengandung saponin, antrakuinon
dan kuinon yang berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa nyeri. Selain itu,
terdapat kandungan lektin yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel
kulit. Kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak masuk pada bagian
tubuh kita yang sedang terluka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ekstrak etanol pelepah pisang yang di ketahui memiliki aktifitas antibakteri
ini akan diformulasikan sebagai krim. Krim dipilih karena kemudahan dalam
pengaplikasiannya di kulit sehingga memudahkan penggunaan serta tujuannya
sebagai sediaan topikal. Krim merupakan sediaan setengah padat berupa emulsi
mengandung tidak kurang 60% air dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (Dirjen
POM RI, 1979). Berdasarkan pada basis krim yang digunakan ada 2 jenis yakni
krim hidrofobik (tipe A/M) dan hidrofilik (tipe M/A). Krim hidrofobik memiliki
rentang nilai HLB sekitar 3-6 dengan emulgator berjenis lemak, sorbitan ester atau
monogliserida. Jenis krim hidrofobik ini banyak dipakai sebagai emolien karena
memiliki efek melindungi yang lebih kecil dan daya sebar yang lebih baik. Krim
hidrofilik memiliki rentang nilai HLB sekitar 8-18. Krim jenis ini dapat dicuci
dengan air sehingga mudah dibersihkan. Contoh krim hidrofobik yakni vanishing
cream dan hydrophilic oinment, sedangkan krim hidrofilik adalah cold cream dan
salep air mawar (Rowe et al.,2009).
Dalam pembuatan krim, emulgator berperan dalam menjaga tegangan
permukaan antara minyak dan air dalam emulsi serta berperan dalam menjaga
kestabilan sistem (Lieberman et al., 1996). Emulgator merupakan surfaktan yang
mengurangi tegangan antarmuka antara fase minyak dan fase air, juga
meminimalkan energi permukaan dari droplet yang terbentuk (Allen, 2002).
Pemilihan jenis emulgator dan campuran emulgator yang digunakan akan
mempengaruhi nilai HLB. Nilai HLB ini menunjukan kesetimbangan antara bagian
lipofil dan hidrofil dalam sistem emulsi. Nilai HLB emulgator nonionik memiliki
rentang nilai berkisar antara 0 hingga 20. Semakin lipofilik suatu emulgator, maka
semakin rendah nilai HLB begitu juga sebaliknya. HLB dari tween 60 adalah 14,9
dan span 60 adalah 4,7 (Florence, 2006).
Pembuatan krim M/A memiliki fase air yang lebih banyak dari pada fase
minyaknya. Fase air yang lebih banyak ini membuat nilai HLB yang diperlukan
berada diatas 8. Sehingga penentuan jenis emulgator dan nilai HLB yang diperlukan
perlu dioptimasi lebih lanjut untuk memperoleh krim M/A sesuai dengan kriteria
yang diinginkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Optimasi formula perlu dilakukan untuk memperoleh komposisi krim
yang stabil. Simplex Lattice Design merupakan salah satu cara dalam membuat
optimasi formula. Metode ini sangat tepat dengan prosedur pembuatan formula
dimana variabel tergantungnya konstan pada setiap formulanya (Voinovich et al.,
2009).
Sehingga penelitian ini dirancang untuk optimasi komposisi tween 60 dan
span 60 dalam pembuatan sediaan krim ekstrak pelepah pohon pisang Ambon
Kuning (Musa paradisiaca L.) dengan aplikasi metode Simplex Lattice Design
(SLD).
II. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan
rancangan penelitian pengaplikasian metode Simplex Lattice Design dua faktor.
2.1. Bahan
Bahan pelepah pisang ambon yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari desa Sedayu Tanjungsari, Manisrenggo, Klaten. Dalam
pembuatan ekstrak, digunakan pelarut alkohol 96%. Pada bahan pembuatan
krim, asam stearat dan setil alkohol menjadi basis minyak. Propilen glikol
digunakan sebagai stabilizing agent, metil paraben ditambahkan dalam
formula sebagai pengawet. Emulgator yang digunakan adalah span 60 dan
tween 60, dan ditambahkan basis air yakni aquadest.
2.2. Alat dan Instrumen Penelitian
Pembuatan ekstrak etanol pelepah pisang Ambon digunakan rotary
evaporator untuk menguapkan pelarut serta Neraca Digital Analitik untuk
menimbang bahan. Waterbath digunakan untuk memanaskan bahan pembuat
krim, bersama dengan bantuan alat-alat gelas yang digunakan selama proses
pembuatan krim.
Instrumen dalam penelitian ini untuk melakukan uji stabilitas
viskositas menggunakan Viskometer Rion seri VT-04, daya sebar
menggunakan kaca berskala, beban dan penggaris. Untuk pengukuran pH
sediaan menggunakan pengukur pH digital SiAnalytics Lab 850.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Selain alat dan instrumen, digunakan bantuan software Design
Expert ® v.10.0.3.1 serta R studio ® 0.99.902.0 untuk penentuan stabilitas
metode Simplex Lattice Design dua faktor serta uji statistik.
2.3. Prosedur Penelitian
2.3.1. Pembuatan Ekstrak Etanol Pelepah Pisang Ambon Kuning
Dalam pembuatan ekstrak, hal pertama yang dilakukan adalah
pemilihan tanaman pisang Ambon kuning yang sesuai dengan kriteria peneliti
yakni berukuran lebih dari 2 m. Tanaman pisang Ambon yang digunakan
peneliti diambil di Desa Sedayu, Manisrenggo, Klaten. Pelepah pisang yang
telah dikumpulkan dan dicuci bersih, dipotong kecil-kecil agar memudahkan
proses pengeringan. Proses pengeringan dilakukan dengan diangin – anginkan
di tempat teduh selama 4 hari, kemudian dimasukkan dalam oven selama 1 hari
pada suhu 500 C.
Pelepah pisang yang sudah kering diblender kemudian direndam
dengan alkohol 96% selama 2 hari ditutup rapat untuk memperoleh maserat.
Maserat disaring dan dilakukan perendaman serupa sebanyak 3 kali. Semua
maserat dikumpulkan dan dipekatkan dengan Rotary Evaporator, hasil
evaporasi ditimbang. Untuk menguapkan pelarut yang digunakan, hasil
evaporasi dipanaskan diatas waterbath hingga diperoleh bobot yang
tetap(Hastari,2012).
2.3.2. Pembuatan Krim
Penelitian ini menggunakan 2 campuran emulgator yakni tween 60
dan span 60 untuk melihat 3 respon uji daya sebar, viskositas dan pH. Untuk
menghitung HLB campuran kedua emulgator digunakan rumus :
%A=(X-HLBb)x 100
HLBa-HLBb.......................................................................................(1)
%B=100-%A ............................................................................................(2)
Keterangan : A= tween 60 B= span 60
Sehingga diperoleh nilai HLB campuran pada formula sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Tabel 1.HLB Campuran Formula 1 – Formula 8Formula 1 2 3 4 5 6 7 8
HLB 13.9 12.9 11.8 10.8 9.8 13.9 11.8 9.8
Penentuan formula awal menggunakan aplikasi Design Expert ®
v.10.0.3.1 yang menghasilkan 8 run dengan perbandingan emulgator sebagai
berikut :
Tabel 2. Perbandingan Komposisi Tween 60 & Span 60Emulgator Formula
I II III IV V VI VII VIIITween 60 0 0,25 0,5 0,75 1 0 0,5 1Span 60 1 0,75 0,5 0,25 0 1 0,5 0
Dengan batas bawah dan atas komposisi sebagai emulgator 1%-10%
(Rowe et al., 2009). Untuk komposisi span 60 dan tween 60 dibuat dalam range
HLB 9,8 hingga 13,9. Nilai HLB ini dibuat untuk dapat memperoleh krim
minyak dalam air. Batas bawah span 60 adalah 0,2 g dan batas atas 1 g
sedangkan pada tween 60 dengan batas bawah 1 g dan batas atas 1,8 g.
Tabel 3. Formula Krim modifikasi (20g)
Bahan Fungsi FormulaR1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8
EkstrakKentalPelepahPisangAmbon
ZatAktif
1,25 g 1,25 g 1,25 g 1,25 g 1,25 g 1,25 g 1,25 g 1,25 g
AsamStearat
Basis 3 g 3 g 3 g 3 g 3 g 3 g 3 g 3 g
SetilAlkohol
Basis 1 g 1 g 1 g 1 g 1 g 1 g 1 g 1 g
Span 60 Emulgator 0,2g 0,4g 0,6g 0,8g 1g 0,2 g 0,6g 1gTween 60 Emulgator 1,8g 1,6g 1,4g 1,2g 1g 1,8g 1,4g 1gPropilenGlikol
StabilizingAgent
2 g 2 g 2 g 2 g 2 g 2 g 2 g 2 g
MetilParaben
Pengawet 0,05 g 0,05 g 0,05 g 0,05 g 0,05 g 0,05 g 0,05 g 0,05 g
Aquades Pelarut ad 20g ad 20g ad 20g ad 20g ad 20g ad 20g ad 20g ad 20g
Catatan : ekstrak digunakan 1,25 gram mengacu pada penelitian Hastari(2012)untuk memperoleh aktivitas hambat bakteri yakni 6,25%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Tiap formula direplikasi sebanyak 3 kali, dalam proses pembuatan
semua bahan yang digunakan ditimbang dan dilebihkan 10% dari bobot
sebenarnya. Penambahan ini untuk meminimalisir pengurangan bahan yang
hilang atau tertinggal saat proses pembuatan.
Bahan yang telah ditimbang, ditempatkan pada wadahnya dan
dipisahkan antara fase minyak dan fase air. Asam stearat, setil alkohol dan span
60 dipanaskan hingga 700C sebagai fase minyak. Untuk fase air terdiri dari metil
paraben, propilenglikol, tween 60, dan aquadest yang dipanaskan tersendiri dari
fase minyak. Setelah kedua fase dipanaskan, di campurkan dalam mortir hangat
pada kondisi panas hingga mengental. Penggunaan mortir yang hangat agar tidak
terjadi shock thermal selama proses pencampuran. Setelah fase cream terbentuk,
ditambahkan ekstrak etanol pelepah pisang ambon hingga tercampur merata dan
dimasukkan kedalam wadah.
2.4. Uji Organoleptis Sediaan Krim
Uji organoleptis meliputi pemeriksaan perubahan warna,
konsistensi, dan bau dari formula dengan indikator capaian yaitu sediaan jadi,
warna, dan bau. Pengujian dilakukan sebelum dan sesudah proses
penyimpanan freeze-thaw selama 3 siklus(Hassan dan Peppas,2000).
2.5. Uji Tipe Krim
Uji tipe krim dilakukan untuk memastikan sediaan krim yang dibuat
merupakan tipe krim M/A.
2.6. Uji Viskositas Sediaan Krim
Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscometer Rion seri VT-
04. Krim dimasukkan ke dalam wadah hingga penuh dan dipasang pada
viscotester portable. Viskositas krim diketahui dengan mengamati jarum
penunjuk viskositas. Untuk melihat pengaruh freeze-thaw terhadap viskositas
krim dilakukan uji viskositas tiap siklus 24 jam x 2 per siklus uji dan direplikasi
sebanyak 3 kali.
2.7.Uji Daya Sebar Sediaan Krim
Uji daya sebar sediaan krim antibakteri ekstrak etanol pelepah pisang
Ambon dilakukan langsung setelah pembuatan. Krim ditimbang seberat 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
gram, kemudian diletakkan di tengah kaca bulat berskala / extensormeter. Di
atas krim tersebut diletakkan kaca bulat lain dan pemberat sehingga berat kaca
bulat dan pemberat adalah 125 gram, didiamkan selama 1 menit, kemudian
dicatat diameter penyebarannya.Indikator pencapaian pada tahapan ini dapat
diukur luas area penyebarannya. Untuk melihat pengaruh freeze-thaw terhadap
pergeseran daya sebar, tiap siklus uji 24 jam x 2 per siklus dilakukan
perhitungan daya sebar dan direplikasi sebanyak 3 kali.
2.8. Uji pH Sediaan Krim
Tingkat keasaman sediaan krim ini dihitung sebanyak 3 kali
perulangan setiap konsentrasi dengan pH meter digital bermerek SI Analytics
Lab 850. Indikator pencapaian pada tahapan ini pH sediaan masuk rentan yang
dibolehkan untuk kulit 4 – 6 (Akhtar, et.al., 2011).
2.9. Uji Stabilitas Sediaan Krim
Uji kestabilan dari krim etanol pelepah pisang Ambon (Musa
paradisiaca L.) biasanya dilakukan dalam kondisi yang di paksakan (stressed
condition) untuk mempercepat peruraian dan mengurangi waktu yang
diperlukan untuk pengujian. Penyimpanan kondisi di percepat dilakukan pada
suhu antara 40 dan 40oC masing-masing 24 jam selama 3 siklus (Hassan dan
Peppas,2000). Indikator pencapaian pada tahapan ini terdapat perubahan
signifikan pada sediaan, seperti tekstur, warna, dan bau.
2.10. Analisis Data
2.10.1. Penentuan profil sifat-sifat campuran
Profil ditentukan berdasarkan Simplex Lattice Design menggunakan
data uji sifat fisik krim dengan persamaan:
= ( )+ ( )+ ( )( ) ............................................................(3)
Dimana: Y = Respon (hasil percobaan)
, , = Koefisien yang didapatkan dari hasil percobaan
( )( ) = Besar komponen (tween 60) dan komponen (span 60)
(Bolton & Bon,2004).
Koefisien ditentukan dari percobaan yang menggunakan 100%
tween 60, koefisien melalui percobaan yang menggunakan 100% span 60,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dan untuk menentukan koefisien diperlukan percobaan yang menggunakan
campuran 50% tween 60 dan 50% span 60. Sehingga dari persamaan yang
diperoleh dapat ditentukan profil sifat campuran secara teoritis dengan
menggunakan berbagai proporsi tween 60 dan span 60.
2.10.2. Penentuan formula optimum
Setelah mendapatkan profil masing-masing sifat fisik krim, maka
dicari respon total yang merupakan penjumlahan dari respon-respon sifat fisik
krim. Respon total dapat dihitung dengan:
Rtotal = R1+R2+R3+......Rn ...................................................(4)
Dimana, 1+ 2+ 3+⋯+ merupakan respon dari masing-masing
sifat fisik krim. Masing-masing respon diberi bobot dengan jumlah bobot total
= 1. Pada penelitian ini menggunakan 3 respon sebagai parameter utama yaitu
uji daya sebar dengan bobot 0,3; uji pH dengan bobot 0,3; dan uji viskositas
dengan bobot 0,4. Mengingat satuan masing masing respon tidak sama, maka
perlu standarisasi penilaian respon dengan rumus sebagai berikut.N= ..................................................................................(5)
Dimana:
= Nilai standarisasi respon
= Respon yang didapat dari percobaan
= Respon minimal yang diinginkan
= Respon maksimal yang diinginkan (Bolton & Bon, 2004).
Jadi R dapat dihitung dengan mengalikan N dengan bobot yang telah
ditentukan. Sehingga perhitungan respon totalnya menjadi: = ( ×
)+( × viskositas)+( × ) Formula optimum
dipilih dengan melihat nilai tertinggi.
2.11. Analisis statistik
Data utama yang diperoleh adalah data uji viskositas, daya sebar
setelah pembuatan dan profil viskositas tersebut dianalisis menggunakan
software statistik melewati tahap uji tes sebagai berikut : Shapiro-Wilk untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
melihat normalitas data yang didapatkan apabila terdistribusi normal
dilanjutkan dengan uji parametrik yaitu Levene test untuk melihat kesamaan
variansi data yang didapatkan, setelah itu dilanjutkan dengan uji anova. Taraf
kepercayaan yang digunakan dalam analisis ini adalah 95%.
III. Hasil dan Pembahasan
Tujuan dari penelitan ini adalah mengetahui pengaruh komposisi dari Span
60 dan Tween 60 terhadap sifat fisik sediaan krim M/A ekstrak etanol pelepah
pisang Ambon Kuning. Serta mendapatkan formula yang optimal dari sediaan krim
M/A ekstrak etanol pelepah pisang Ambon kuning dengan metode Simplex Lattice
Design.
Penelitian yang pernah dilakukan Hastari pada tahun 2012, mengenai
kandungan zat aktif pada pelepah pisang Ambon yang dapat digunakan sebagai
antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan pelepah
batang pisang tersebut agar lebih dapat di aplikasikan dalam dunia kefarmasian,
sehingga peneliti memutuskan untuk membuat krim M/A ekstrak etanol pelepah
Pisang Ambon kuning.
Penentuan formula menggunakan metode Simplex Lattice Design, dengan
bantuan program Design Expert® v.10.0.3.1 didapatkan 8 run dikarenakan terdapat
2 faktor komposisi yang digunakan yaitu Tween 60 dan Span 60 sebagai emulgator
krim M/A.
Berdasarkan formula yang telah diperoleh kemudian pembuatan krim
dilakukan, sebanyak 3 kali replikasi untuk setiap formulanya. Formula-formula
tersebut kemudian diuji untuk menunjukan kestabilan fisik maupun kimianya. Uji
tersebut terdiri dari uji organoleptis, uji viskositas, daya sebar, pH yang digunakan
sebagai respon dalam metode Simplex Lattice Design dan ditambahkan uji stabilitas
menggunakan metode freeze-thaw menggunakan 3 siklus untuk melihat stabilitas
sediaan terhadap proses penyimpanan dengan perlakuan suhu.
Pengujian pertama dilakukan setelah pembuatan krim, hal tersebut
dilakukan untuk mengamati perubahan yang mungkin terjadi setelah proses freeze-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
thaw dengan membandingkan hasil setelah pembuatan dan setelah uji. Hasil dari
uji sebelum dilakukan siklus diolah dalam Design Expert® v.10.0.3.1
menggunakan metode Simplex Lattice Design, hal ini dilakukan untuk
mendapatkan profil dari formula yang optimal sebelum dilakukan uji stabilitas dan
dillihat respon yang berpengaruh.
3.1 Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan untuk melihat secara fisik apakah terdapat
perubahan bentuk, warna, atau bau dari sediaan yang dibuat. Pengamatan dilakukan
setelah pembuatan hingga siklus terakhir dari freeze-thaw (siklus 3) kemudian hasil
pengamatan dicatat. Ciri fisik dari krim setelah pembuatan semua formula memiliki
warna berwarna hijau dikarenakan efek penambahan ekstrak, bertekstur halus dan
beraroma khas.
Pengamatan secara organoleptis setelah pembuatan terlihat setiap krim
memiliki warna hijau, penambahan ekstrak etanol pelepah Pisang Ambon Kuning
yang berwarna hijau membuat warna krim menjadi hijau yang lebih muda. Untuk
tekstur sendiri hampir setiap formula memiliki tekstur serupa hanya dibedakan
viskositasnya dan daya sebarnya. Kemudian pengamatan dilanjutkan pada saat
siklus terakhir setelah penyimpanan atau siklus 3 untuk melihat apakah terdapat
perubahan fisik krim.
Pada pengamatan setelah siklus 3 tidak nampak perubahan signifikan
terjadi selama proses freeze-thaw pada setiap formula. Warna pada setiap formula
masih serupa dengan awal sediaan dibuat. Secara organoleptis tidak nampak
perubahan yang berarti pada setiap formula.
3.2 Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui konsistensi suatu sediaan yang
berpengaruh pada penggunaannya secara topikal. Viskositas merupakan tahanan
dari suatu cairan untuk mengalir, nilai viskositas berbanding lurus dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
tahanannya (Sinko,2011). Standar viskositas krim yang ideal yaitu tidak kurang dari
50 dPa-s (Gozali et al., 2009).Viskositas diukur menggunakan Viskometer Rion
seri VT-04 setelah pembuatan krim (siklus 0),diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 5 .Data Rata-Rata Uji Viskositas Siklus 0 (Dpa.s)
Formula 1 2 3 4 5 6 7 8
Siklus 0 160 140 80 60 60 180 140 60
Dari data tersebut diolah menggunakan Design Expert® v.10.0.3.1
menggunakan metode SLD dan didapatkan persamaan sebagai berikut:
Y = 17,778X1 + 212,549X2 – 235,294X1X2….......................................…… (6)
Keterangan :
X1 : Komponen Span 60
X2 : Komponen Tween 60
X1X2 : Kombinasi Span 60 dan Tween 60
Y : Respon Viskositas
Berikut model plot respon viskositas :
Gambar 1. Model Plot Respon Viskositas
Pada persamaan (6) menunjukan pengaruh komponen Span 60 dan Tween
60 terhadap viskositas sediaan, nilai positif pada persamaan tersebut berarti
komponen yang digunakan dapat meningkatkan viskositas, pada Span 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
meningkatkan 17,778 poin dan pada Tween 60 meningkatkan 212,549 poin..
Komponen air yang lebih banyak dari pada fase minyak ini membuat faktor
komponen Tween 60 memiliki pengaruh yang lebih besar. Kemudian uji dilanjutkan
hingga siklus ke 3 dan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 6. Data Rata-Rata Uji Viskositas Siklus 1 – Siklus 3 (Dpa.s)
Formula 1 2 3 4 5 6 7 8Siklus 1 120.00 100.00 106.67 70.00 40.00 130.00 90.00 53.33Siklus 2 120.00 93.33 100.00 60.00 50.00 140.00 86.67 50.00Siklus 3 130.00 80.00 93.33 56.67 40.00 130.00 70.00 40.00
Data-data viskositas dari siklus 0 hingga siklus 3 di uji normalitasnya
menggunakan piranti R studio ® 0.99.902.0 dengan taraf kepercayaan 95%.
Menilik nilai p-value data normalitas dan variansi dari ketiga siklus dan tiap
replikasinya menunjukan data normal karena hasilnya diatas 0,1. Hasil ini dapat
dilanjutkan dengan uji ANOVA. Uji dilakukan dengan T-Test untuk mendapatkan
nilai p-value, nilai tersebut berguna untuk melihat apakah terdapat perubahan
viskositas untuk siklus 0 dan siklus 3 atau akhir dari penyimpanan agar dapat dilihat
stabilitasnya melalui perubahan viskositasnya. Berikut data yang diperoleh dari uji
T-Test :
Tabel 7. Nilai p-value Uji T-Test Viskositas
Formula 1 2 3 4 5 6 7 8
T-Test(p-value)
0,1835 0,05719 0,4226 0,4226 1 0,4226 0,0202 1
Berdasarkan nilai p-value uji T-Test tersebut menunjukan tidak adanya
perubahan signifikan karena nilai diatas 0,05 kecuali pada data viskositas formula
7 yang menunjukan ada perubahan signifikan. Perubahan signifikan ini
menunjukan bahwa nilai viskositas pada siklus ketiga semakin menurun
dibandingkan pada siklus 0.
3.3 Uji Daya Sebar
Uji daya sebar bertujuan untuk melihat kemampuan krim untuk
diaplikasikan pada kulit. Daya menyebar tidak bisa dijadikan sebagai data absolut
karena tidak ada literatur yang menyebutkan angka idealnya secara pasti (Suardi et
al., 2005), meskipun demikian sediaan krim diharapkan bisa menyebar dengan luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
agar bisa menutupi daerah yang diobati. Pengambilan data dimulai setelah
pembuatan krim dimana data tersebut sebagai data awal (siklus 0). Berikut data
daya sebar yang diperoleh :
Tabel 8.Data Rata-Rata Uji Daya Sebar Siklus 0 (cm2)
Formula 1 2 3 4 5 6 7 8
Siklus 0 14,78 22,22 16,32 11,95 18,36 22,94 17,93 14,40
Kemudian data tersebut diolah menggunakan Design Expert® v.10 denganmetode SLD, dan mendapatkan persamaan sebagai berikut :Y= 16,079 X1 + 21,682X2 – 14,036 X1.X2 ................................................…..(7)Keterangan :X1 : Komponen Span 60X2 : Komponen Tween 60Y : Respon Daya Sebar
Berikut model plot respon daya sebar :
Gambar 2. Model Plot Respon Daya Sebar
Persamaan (7) memberikan nilai positif pada tiap pengaruh komponen
tunggal span 60 yakni 16,079 poin dan tween 60 sebesar 21,682 poin. Komponen
pengikat air yang bersifat hidrofilik akan memberikan pengaruh yang lebih besar
karena air akan memberikan pengaruh daya sebar yang lebih dari pada fase minyak.
Kemampuan emulgator dalam mengikat fase air secara baik akan berpengaruh
dengan daya sebar sediaan tersebut. Pengaruh pada daya sebar ini secara tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
langsung berkaitan dengan nilai viskositasnya. Pada uji freeze-thaw diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 9. Data Rata-Rata Daya Sebar Siklus 1 – Siklus 3Formula 1(cm2) 2(cm2) 3(cm2) 4(cm2) 5(cm2) 6(cm2) 7(cm2) 8(cm2)Siklus 1 13,32 14,65 14,48 11,35 11,80 15,50 14,42 11,35Siklus 2 16,63 15,69 13,76 12,80 12,92 17,14 14,33 13,21Siklus 3 15,91 14,19 12,57 13,21 13,21 15,21 11,95 13,21
Uji normalitas dan variansi datanya mengunakan metode Shapiro Wilk dan
Levene Test menggunakan piranti R studio® 0.99.902.0 dengan taraf kepercayaan
95%. Berdasarkan nilai p-value uji normalitas dan variansi data yang diperoleh
peneliti dapat dikatakan normal karena memiliki nilai diatas 0,05. Setelah semua
data diuji normalitas dan variansinya kemudian menunjukan hasil yang baik lalu
dilanjutkan dengan ANOVA pada taraf kepercayaan 95%, uji dilakukan denganT-
Test pada siklus 0 dan siklus 3 hasil yang diperoleh dari uji T-Test :
Tabel 10.Data P-value Uji T-Test Daya Sebar
Formula 1 2 3 4 5 6 7 8
T-Test (p-value)
0,203 0,006 0,099 0,400 0,013 0,051 0,014 0,418
Berdasarkan uji T-Test data formula 2, 5 dan 7 memiliki nilai lebih kecil
dari 0,05. Hal ini menunjukan adanya perubahan signifikan pada nilai daya
sebarnya. Perubahan signifikan ini menunjukan adanya kemungkinan pecahnya
fase emulsi pada sediaan yang tidak nampak secara organoleptis. Sehingga
membuat peningkatan nilai daya sebar sediaan dan juga memberikan nilai
signifikansi pada uji T-Test.
3.4 Uji pH
Uji pH dilakukan untuk melihat pengaruh penyimpanan terhadap stabilitas
krim. Dipilihnya uji pH dikarenakan krim yang digunakan pada kulit untuk
menyesuaikan dengan pH kulit 4 – 6 (Akhtar et.al., 2011). Uji pH dilakukan
menggunakan alat pH meter digital bermerek SI Analytics Lab 850 pH diukur
setelah pembuatan sebagai siklus 0. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Tabel 11. Data Rata-Rata Uji pH siklus 0
Formula 1 2 3 4 5 6 7 8Siklus 0 4,762 4,763 4,724 4,737 4,660 4,770 4,719 4,663
Kemudian data yang diperoleh dimasukan kedalam program Design
Expert® v.10 menggunakan metode SLD sebagai respon, kemudian didapatkan
persamaan sebagai berikut :
Y = 4,317 X1 + 4,765 X2 + 0,502 X1X2 ...............................................…..(8)
Keterangan :
X1 : Komponen Span 60
X2 : Komponen Tween 60
Y : Respon pH
Berikut model plot respon pH :
Gambar 3. Model Plot Respon pH
Dari persamaan (8) dapat diketahui bahwa ternyata komponen span 60 dan
tween 60 memberikan dampak menambah pH dilihat dari nilai positif yang
diberikan. Nilai komponen span 60 sebesar 5,737 poin untuk tween 60 yakni 6,596
poin. Peneliti mengharapkan pH sediaan yang dibuat masuk dalam range pH kulit
4-6. Dilanjutkan hingga siklus 3, data yang diperoleh sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel 12. Data pH Siklus 1 – Siklus 3
Formula 1 2 3 4 5 6 7 8Siklus 1 4,788 4,777 4,735 4,755 4,718 4,781 4,813 4,731Siklus 2 4,854 4,835 4,833 4,814 4,734 4,845 4,841 4,735Siklus 3 4,865 4,825 4,835 4,823 4,733 4,838 4,844 4,748
Kemudian data-data tersebut diuji normalitas dan variansi datanya dengan
Shapiro Wilk Test dan Levene Test menggunakan R studio® 0.99.902.0 taraf
kepercayaan 95%. P-value yang diperoleh dari semua data sudah normalitas dimana
nilainya sudah >0,05. Setelah data sudah dinyatakan normal kemudian data diuji
ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%, menggunakan T-Test pada data dari siklus
0 dan siklus 3 untuk melihat perubahan pH. Data yang diperoleh dari pengujian T-
Test adalah sebagai berikut :
Tabel 13. Data P-Value Uji T-Test pHFormula 1 2 3 4 5 6 7 8T-Test
(p-value)
0,007 0,000 0,005 0,009 0,015 0,041 0,001 0,004
Tabel 14. Pemberian Nilai dan Bobot pada Respon
Respon GoalMinimum
PointMaksimum
PointBobot
Viskositas Maksimal 60 dpa.s 180 dpa.s ++++Daya Sebar Minimal 11.9571 cm2 22.9481 cm2 +++
pH In Range 4.65967 4.77 +++
Selanjutnya prediksi model plot formula optimum sediaan krim M/A
berdasarkan respon-respon tersebut, hasil yang diperoleh :
Gambar 4. Model Plot Formula Optimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar di atas menunjukan prediksi dalam penentuan formula optimal
krim M/A. Titik – titik merah menunjukan jumlah formula awal yang digunakan
dalam penelitian. 5 titik tersebut menggambarkan bahwa ada 5 formula campuran
dengan 3 tambahan yang menjadi titik validasi formula teratas, tengah dan
terbawah. Sedangkan 2 formula lain sebagai titik akurasi respon yang akan
dihasilkan. Dalam prediksi tersebut kemudian didapat formula yang optimum yaitu
formula dengan komposisi Span 60 sebanyak 0,2 gram dan Tween 60 sebanyak 1,8
gram (0 : 1) serupa pada formula 1 dan 6. Nilai desirability yang diperoleh yaitu
0,512, dengan nilai range 0 hingga 1. Nilai desirability ini bila diperoleh semakin
tinggi menunjukan bahwa formula optimum yang diperoleh memiliki kriteria yang
baik dan sesuai dengan prioritas nilai dan bobot respon penentuan formula.
Dari data tersebut menunjukan bahwasanya run 1 dan 6 merupakan
formula optimum dengan perbandingan komposisi span 60 sebanyak 0,2 gram dan
tween 60 sebanyak 1,8 gram (0 : 1). Formula tersebut juga memiliki nilai viskositas
seusai dengan syarat dari sediaan krim yaitu >50 dpa.s, pH yang sesuai dengan
rentang pH kulit yaitu 4-6, dan daya sebar krim 10-25 cm2 .
IV. Kesimpulan
1. Komponen Tween 60 dan Span 60 memiliki pengaruh terhadap nilai
viskositas, daya sebar, pH. Perubahan akibat proses freeze-thaw
menunjukan sediaan masih belum stabil terutama dalam pH sediaan.
2. Formula optimum yang diperoleh pada run 1 dan 6 dengan perbandingan
komposisi span 60 sebanyak 0,2 gram dan tween 60 sebanyak 1,8 gram (0 :
1). Formula ini memenuhi kriteria pH 4-6, viskositas >50 dpa.s, serta
memiliki range daya sebar 10- 25 cm2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar, A., Khan, B., & Mahmood, S., 2011, Formulation Development and
Moiturising Effects of a Topical Cream of Aloe vera Extract, World
Academy of Science, Enginering and Technology, p.177-178.
Allen, L. V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical
Compounding, Edisi 2, American Pharmaceutical Association,
Washington, p. 287-288.
Bolton, S., Bon, C., 2004, Pharmaceutical Statistic: Practical and Clinical
Applicaitons, 4th Edition, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 590-593.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979, Farmakope
Indonesia, jilid III, Departemen Kesehatan Indonesia, Jakarta, hal. xlix, 8
Florence,T.,2006,Physicochemical Principles of Pharmacy,4th Edition,
London,Pharmaceutical Press . p.252-253.
Gozali, D., Abdassah, M., & Lathiefah, S., 2009, Formulasi Krim Pelembab Wajah
yang Mengandung Tabir Surya Nanopartikel Zink Oksida Salut Silikon,
Jurnal Farmaka, 7 (1), hal.42.
Hassan, C.M. and Peppas, N.A. (2000).Stucture and Morphology of Freeze/Thawed
PVA Hydrogels, Macromolecules, No. 33: 2427.
Hastari, R., 2012, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Pelepah Pisang dan Batang
Tanaman Pisang Ambon, Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Lieberman H. A., Reiger, M.M., dan Banker, G.S., 1996, Pharmaceutical Dosage
Form: Dispers System, 2ndEdition, Jilid 1, Marcel Dekker Inc, New York,
hal.57.
Lincoln T., Zeiger E., 2002, Plant Physiology 3 edition, Sinauer Associates Inc,
New York hal. 284-303.
Mahmood, A., Ngah, N., Omar, M. N., 2011, Phytochemicals Constituents and
Antioxidant Activities in Musa x paradisiaca Flower, No. 2, Vol. 66,
European Journal of Scientific Research.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Priosoeryanto, B.P., Huminto, H., Wientarsih, I., Estuningsih, S., 2006. Aktifitas
getah batang pohon pisang dalam proses persembuhan luka dan sefek
kosmetiknya pada hewan.IPB. Bogor.
Rowe, R.C., J. S. Paul, J.W. Paul., 2009, Handbook of Pharmaceutical Exipients,
Pharmaceutical Press, London, p. 1-974.
Sinko, P.J., 2011. Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika, edisi 5, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.706.
Suardi M., Armenia, dan Maryawati A., 2005, Formulasi dan Uji klinik Gel Anti
Jerawat Benzoil Peroksida-HPMC, Karya Ilmiah, Fakultas Farmasi,
Universitas Andalas, Sumatra Barat.
Voinovich,D., Campisi,B., Phan-Tan-Luu,R., 2009, Experimental design of
mixture studies, Elsevier B.V., Italia, Pp.408-413.
Wijayakusuma, H. 1998. Pisang berkhasiat obat Indonesia, Manfaat dan
Penggunannya Rempah, rimpang,dan umbi.Jakarta: Milenia Populer.
Hal.13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 1. Gambar Uji organoleptis sediaan setelah pembuatanFormula 1 Formula 2 Formula 3
Formula 4 Formula 5 Formula 6
Formula 7 Formula 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 2. Gambar Uji Organoleptis setelah siklus 3Formula 1 Formula 2 Formula 3
Formula 4 Formula 5 Formula 6
Formula 7 Formula 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 3. Gambar Uji Tipe KrimFormula 1 Formula 2 Formula 3
Formula 4 Formula 5 Formula 6
Formula 7 Formula 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 4. Foto Ekstrak dan Simplia Kering Pelepah Pisang Ambon Kuning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 5. Analisis Statistik Uji ViskositasRun Siklus Mean Shapiro-Wilk Levene Test Paired T-test
W p-value F value Pr(>F) t Df p value
1 0 160 1 1 0 1 2 2 0,1835
1 140 1 1
2 150 1 1
3 130 1 1
2 0 140 1 1 0,1667 0,9159
4 2 0,0572
1 110 1 1
2 113,3 0,9643 0,6369
3 80 1 1
3 0 80 1 1 0,1667 0,9159
-1 2 0,4226
1 80 1 1
2 103,3 0,9643 0,6369
3 93,3 1 1
4 0 60 1 1 0,0667 0,9761
-1 2 0,4226
1 68,3 0,9643 0,6369
2 70 1 1
3 56,67 1 1
5 0 60 1 1 0 1 0 2 1
1 60 1 1
2 60 1 1
3 40 1 1
6 0 180 1 1 0,1667 0,9159
1 2 0,4226
1 183,3 0,9643 0,6369
2 183,3 0,9643 0,6369
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3 130 1 1
7 0 140 1 1 0 1 6,9282
2 0,0202
1 120 1 1
2 120 1 1
3 70 1 1
8 0 60 1 1 0,1667 0,9159
0 2 1
1 83,3 1 1
2 70 1 1
3 40 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 6. Analisis Statistik Uji Daya SebarRun Siklus Mean Shapiro-Wilk Levene Test Paired T-test
W p-value F value Pr(>F) t Df p value
1 0 20,62 0,998 0,935 0,4044 0,754 -1 2 -0,2028
1 20,71 0,926 0,475
2 20,85 0,999 0,992
3 20,02 0,962 0,623
2 0 14,79 0,868 0,290 0,332 0,802 12,551
2 0,0063
1 13,32 0,867 0,287
2 16,63 0,968 0,657
3 15,33 0,999 0,983
3 0 22,22 0,923 0,463 0,575 0,647 2,923 2 0,099
1 14,65 0,978 0,716
2 15,69 0,875 0,311
3 14,19 0,999 0,975
4 0 16,33 0,996 0,886 0,576 0,647 -1,06 2 0,400
1 14,48 0,999 0,990
2 13,76 0,928 0,481
3 13,88 0,967 0,652
5 0 11,96 0,960 0,618 0,788 0,533 8,725 2 0,0129
1 11,35 0,840 0,216
2 12,80 0,929 0,484
3 13,01 0,967 0,652
6 0 18,37 0,887 0,346 0,682 0,587 4,253 2 0,051
1 11,80 0,919 0,448
2 12,92 0,989 0,808
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3 13,01 0,960 0,616
7 0 22,95 0,889 0,352 0,603 0,630 8,403 2 0,014
1 15,50 0,75 2.2e-16
2 17,14 0,918 0,445
3 15,36 0,999 0,974
8 0 17,94 0,975 0,693 0,960 0,457 1,012 2 0,418
1 14,42 0,999 0,990
2 14,33 0,999 0,991
3 13,23 0,999 0,974
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 7. Analisis Statistik Uji pHRun Siklus Mean Shapiro-Wilk Levene Test Paired T-test
W p-value F value Pr(>F) t Df p value
1 0 4,761 0,912 0,424 0,376 0,773 -11,45 2 0,007
1 4,788 1 1
2 4,854 0,992 0,826
3 4,865 1 1
2 0 4,763 0,946 0,554 0,236 0,869 -107,4 2 8.67e-05
1 4,777 0,979 0,726
2 4,835 0,990 0,817
3 4,825 0,932 0,497
3 0 4,724 0,842 0,219 0,059 0,979 -14,04 2 0,005
1 4,735 0,837 0,206
2 4,833 0,987 0,780
3 4,835 0,997 0,899
4 0 4,736 0,983 0,756 0,158 0,922 -10,46 2 0,009
1 4,755 0,914 0,433
2 4,814 1 1
3 4,823 0,893 0,363
5 0 4,659 0,866 0,285 0,450 0,724 -8,145 2 0,014
1 4,718 0,942 0,536
2 4,734 0,807 0,132
3 4,733 0,987 0,780
6 0 4,77 0,973 0,683 0,201 0,893 -4,790 2 0,041
1 4,781 0,973 0,683
2 4,845 0,957 0,605
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3 4,838 0,996 0,877
7 0 4,719 0,949 0,566 0,266 0,848 -30,66 2 0,001
1 4,813 0,998 0,935
2 4,841 0,996 0,877
3 4,844 0,932 0,497
8 0 4,663 0,981 0,739 0,320 0,810 -15,26 2 0,004
1 4,731 0,999 0,947
2 4,735 1 1
3 7,748 0,949 0,566
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 8. Formula dan analisis respon menggunakan Design Expert® v.10.0.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 9. Optimasi dan Prediksi Formula Optimum Design Expert® v.10.0.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
POLYSORBATE 60
Not available.
C64H126O26
Not available.
WG2934000
9005-67-8
P1178, P1822, PO136
Not available.
SPECTRUM CHEMICAL MFG. CORP.14422 S. SAN PEDRO STREETGARDENA, CA 90248
CALL (310) 516-8000
SPECTRUM CHEMICAL MFG. CORP.14422 S. SAN PEDRO STREETGARDENA, CA 90248
11 0
Material Safety Data SheetNFPA HMIS Personal Protective Equipment
Section 1. Chemical Product and Company Identification
Common Name/Trade Name
CatalogNumber(s).
CAS#
RTECS
CI#
Manufacturer
Synonym
Chemical Name
Chemical Family
IN CASE OF EMERGENCYCHEMTREC (24hr) 800-424-9300
Chemical Formula
Supplier
See Section 15.
Commercial Name(s) TWEEN 60
TSCA T S C A 8 ( b ) i n v e n t o r y :POLYSORBATE 60
110
Health Hazard
Fire Hazard
Reactivity
Page Number: 1
Not applicable.
1) POLYSORBATE 60 9005-67-8 100
Toxicological Dataon Ingredients
Name
Section 2.Composition and Information on Ingredients
Exposure Limits
TWA (mg/m3) STEL (mg/m3) CEIL (mg/m3) % by WeightCAS #
Slightly hazardous in case of skin contact (irritant), of eye contact (irritant), of ingestion, of inhalation.
CARCINOGENIC EFFECTS: Not available.MUTAGENIC EFFECTS: Not available.TERATOGENIC EFFECTS: Not available.DEVELOPMENTAL TOXICITY: Not available.Repeated or prolonged exposure is not known to aggravate medical condition.
Section 3. Hazards Identification
Potential Acute Health Effects
Potential Chronic HealthEffects
Continued on Next Page
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
POLYSORBATE 60 Page Number: 2
Do not induce vomiting. Loosen tight clothing such as a collar, tie, belt or waistband. If the victim is notbreathing, perform mouth-to-mouth resuscitation. Seek immediate medical attention.
Immediately flush eyes with running water for at least 15 minutes, keeping eyelids open. Cold water may be used.
After contact with skin, wash immediately with plenty of water. Gently and thoroughly wash the contaminated skinwith running water and non-abrasive soap. Be particularly careful to clean folds, crevices, creases and groin.Cold water may be used. Cover the irritated skin with an emollient. If irritation persists, seek medical attention.Wash contaminated clothing before reusing.
Not available.
Allow the victim to rest in a well ventilated area. Seek immediate medical attention.
Not available.
Not available.
Section 4. First Aid MeasuresEye Contact
Skin Contact
Serious Skin Contact
Inhalation
Serious Inhalation
Ingestion
Serious Ingestion
Not available.
May be combustible at high temperature.
These products are carbon oxides (CO, CO2).
Not available.
Not available.
SMALL FIRE: Use DRY chemical powder.LARGE FIRE: Use water spray, fog or foam. Do not use water jet.
Not available.
Not available.
Risks of explosion of the product in presence of mechanical impact: Not available.Risks of explosion of the product in presence of static discharge: Not available.
Not available.
Section 5. Fire and Explosion Data
Flammability of the Product
Auto-Ignition Temperature
Flash Points
Flammable Limits
Products of Combustion
Fire Hazards in Presence ofVarious Substances
Explosion Hazards in Presenceof Various Substances
Fire Fighting Mediaand Instructions
Special Remarks onFire Hazards
Special Remarks on ExplosionHazards
Use appropriate tools to put the spilled solid in a convenient waste disposal container. Finish cleaning byspreading water on the contaminated surface and dispose of according to local and regional authorityrequirements.
Use a shovel to put the material into a convenient waste disposal container. Finish cleaning by spreading wateron the contaminated surface and allow to evacuate through the sanitary system.
Section 6. Accidental Release Measures
Small Spill
Large Spill
Continued on Next Page
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
POLYSORBATE 60 Page Number: 3
Keep container dry. Keep in a cool place. Ground all equipment containing material. Keep container tightlyclosed. Keep in a cool, well-ventilated place. Combustible materials should be stored away from extreme heatand away from strong oxidizing agents.
Keep away from heat. Keep away from sources of ignition. Empty containers pose a fire risk, evaporate theresidue under a fume hood. Ground all equipment containing material. Do not breathe dust. Keep away fromincompatibles such as oxidizing agents.
Section 7. Handling and Storage
Precautions
Storage
Use process enclosures, local exhaust ventilation, or other engineering controls to keep airborne levels belowrecommended exposure limits. If user operations generate dust, fume or mist, use ventilation to keep exposure toairborne contaminants below the exposure limit.
Safety glasses. Lab coat. Dust respirator. Be sure to use an approved/certified respirator or equivalent. Gloves.
Splash goggles. Full suit. Dust respirator. Boots. Gloves. A self contained breathing apparatus should be usedto avoid inhalation of the product. Suggested protective clothing might not be sufficient; consult a specialistBEFORE handling this product.
Not available.
Section 8. Exposure Controls/Personal Protection
Engineering Controls
Personal Protection
Personal Protection in Case ofa Large Spill
Exposure Limits
Not available.
Solid.
Not available.
Not available.
Not available.
1.07 (Water = 1)
Not available.
Not applicable.
Not available.
Not available.
See solubility in water.
Easily soluble in cold water, hot water.
Not available.
Not available.
1131.9 g/mole
Not available.
Not available.
Not available.
Section 9. Physical and Chemical Properties
Physical state and appearance Odor
Taste
ColorMolecular Weight
pH (1% soln/water)
Boiling Point
Melting Point
Critical Temperature
Specific Gravity
Vapor Pressure
Vapor Density
Volatility
Odor Threshold
Water/Oil Dist. Coeff.
Ionicity (in Water)
Dispersion Properties
Solubility
The product is stable.
Non-corrosive in presence of glass.
Reactive with oxidizing agents.
Not available.
Not available.
Section 10. Stability and Reactivity Data
Stability
Instability Temperature
Conditions of Instability
Incompatibility with varioussubstances
Corrosivity
Continued on Next Page
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
POLYSORBATE 60 Page Number: 4
Not available.
Not available.Special Remarks onReactivity
Special Remarks onCorrosivity
Polymerization No.
Not available.
LD50: Not available.LC50: Not available.
Slightly hazardous in case of skin contact (irritant), of ingestion, of inhalation.
Not available.
Not available.
Not available.
Not available.
Section 11. Toxicological Information
Routes of Entry
Toxicity to Animals
Chronic Effects on Humans
Other Toxic Effects onHumans
Special Remarks onToxicity to Animals
Special Remarks onChronic Effects on Humans
Special Remarks on otherToxic Effects on Humans
Not available.
Not available.
Possibly hazardous short term degradation products are not likely. However, long term degradation products mayarise.
The products of degradation are more toxic.
Not available.
Section 12. Ecological Information
Ecotoxicity
BOD5 and COD
Products of Biodegradation
Toxicity of the Productsof Biodegradation
Special Remarks on theProducts of Biodegradation
Section 13. Disposal Considerations
Waste Disposal
DOT Classification Not a DOT controlled material (United States).
Not applicable.
Not applicable.
Section 14. Transport Information
Identification
DOT (Pictograms)
Special Provisions forTransport
Continued on Next Page
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
POLYSORBATE 60 Page Number: 5
Not available..
01
1
110E
Not controlled under WHMIS (Canada).
This product is not classified accordingto the EU regulations.
Section 15. Other Regulatory Information and Pictograms
Other Regulations
Other Classifications WHMIS (Canada)
DSCL (EEC)
HMIS (U.S.A.) Health Hazard
Fire Hazard
Reactivity
National Fire ProtectionAssociation (U.S.A.)
Personal Protection
Health
Flammability
Reactivity
Specific hazard
WHMIS (Canada)(Pictograms)
DSCL (Europe)(Pictograms)
TDG (Canada)(Pictograms)
ADR (Europe)(Pictograms)
Protective Equipment
Dust respirator. Be sure to use anapproved/certified respirator orequivalent.
Lab coat.
Safety glasses.
Gloves.
Federal and StateRegulations
TSCA 8(b) inventory: POLYSORBATE 60
CaliforniaProposition 65Warnings
California prop. 65: This product contains the following ingredients for which the State of California has foundto cause cancer which would require a warning under the statute: No products were found.California prop. 65: This product contains the following ingredients for which the State of California has foundto cause birth defects which would require a warning under the statute: No products were found.
Continued on Next Page
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
POLYSORBATE 60 Page Number: 6
Not available.
Not available.
CALL (310) 516-8000
All chemicals may pose unknown hazards and should be used with caution. This Material Safety Data Sheet (MSDS) applies only to the material as packaged. If this product iscombined with other materials, deteriorates, or becomes contaminated, it may pose hazards not mentioned in this MSDS. It shall be the user's responsibility to develop propermethods of handling and personal protection based on the actual conditions of use. While this MSDS is based on technical data judged to be reliable, Spectrum Quality Products,Inc. assumes no responsibility for the completeness or accuracy of the information contained herein.
Notice to Reader
Verified by Sonia Owen.
Printed 9/13/2006.
Validated by Sonia Owen on 8/11/2006.
Other SpecialConsiderations
References
Section 16. Other Information
MSDS Code P4006
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sorbitan monostearate
Not available.
Sorbitan Monostearate
C24H46O6
Not available.
WG2933500
1338-41-6
S 1 3 1 8 , X X 7 7 8 , S P A 6 0 ,SPA63
Not available.
SPECTRUM LABORATORY PRODUCTS INC.14422 S. SAN PEDRO STREETGARDENA, CA 90248
CALL (310) 516-8000
SPECTRUM LABORATORY PRODUCTS INC.14422 S. SAN PEDRO STREETGARDENA, CA 90248
12 0
Material Safety Data SheetNFPA HMIS Personal Protective Equipment
Section 1. Chemical Product and Company Identification
Common Name/Trade Name
CatalogNumber(s).
CAS#
RTECS
CI#
Manufacturer
Synonym
Chemical Name
Chemical Family
IN CASE OF EMERGENCYCHEMTREC (24hr) 800-424-9300
Chemical Formula
Supplier
See Section 15.
Commercial Name(s) SPAN 60
TSCA TSCA 8(b) inventory: Sorbitanmonostearate
210
Health Hazard
Fire Hazard
Reactivity
Page Number: 1
Sorbitan monostearate: ORAL (LD50): Acute: 31000 mg/kg [Rat].
1) Sorbitan monostearate 1338-41-6 100
Toxicological Dataon Ingredients
Name
Section 2.Composition and Information on Ingredients
Exposure Limits
TWA (mg/m3) STEL (mg/m3) CEIL (mg/m3) % by WeightCAS #
Hazardous in case of eye contact (irritant), of inhalation. Slightly hazardous in case of skin contact (irritant), ofingestion.
CARCINOGENIC EFFECTS: Not available.MUTAGENIC EFFECTS: Not available.TERATOGENIC EFFECTS: Not available.DEVELOPMENTAL TOXICITY: Not available.Repeated or prolonged exposure is not known to aggravate medical condition.
Section 3. Hazards Identification
Potential Acute Health Effects
Potential Chronic HealthEffects
Continued on Next Page
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sorbitan monostearate Page Number: 2
Do NOT induce vomiting unless directed to do so by medical personnel. Never give anything by mouth to anunconscious person. Loosen tight clothing such as a collar, tie, belt or waistband. Get medical attention ifsymptoms appear.
Check for and remove any contact lenses. In case of contact, immediately flush eyes with plenty of water for atleast 15 minutes. Get medical attention.
Wash with soap and water. Cover the irritated skin with an emollient. Get medical attention if irritation develops.
Not available.
If inhaled, remove to fresh air. If not breathing, give artificial respiration. If breathing is difficult, give oxygen. Getmedical attention.
Not available.
Not available.
Section 4. First Aid MeasuresEye Contact
Skin Contact
Serious Skin Contact
Inhalation
Serious Inhalation
Ingestion
Serious Ingestion
Not available.
May be combustible at high temperature.
These products are carbon oxides (CO, CO2).
CLOSED CUP: >110°C (230°F).
Not available.
SMALL FIRE: Use DRY chemical powder.LARGE FIRE: Use water spray, fog or foam. Do not use water jet.
Slightly flammable to flammable in presence of heat.Non-flammable in presence of shocks.
Not available.
Risks of explosion of the product in presence of mechanical impact: Not available.Risks of explosion of the product in presence of static discharge: Not available.
Not available.
Section 5. Fire and Explosion Data
Flammability of the Product
Auto-Ignition Temperature
Flash Points
Flammable Limits
Products of Combustion
Fire Hazards in Presence ofVarious Substances
Explosion Hazards in Presenceof Various Substances
Fire Fighting Mediaand Instructions
Special Remarks onFire Hazards
Special Remarks on ExplosionHazards
Use appropriate tools to put the spilled solid in a convenient waste disposal container. Finish cleaning byspreading water on the contaminated surface and dispose of according to local and regional authorityrequirements.
Use a shovel to put the material into a convenient waste disposal container. Finish cleaning by spreading wateron the contaminated surface and allow to evacuate through the sanitary system.
Section 6. Accidental Release Measures
Small Spill
Large Spill
Continued on Next Page
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sorbitan monostearate Page Number: 3
Keep container tightly closed. Keep container in a cool, well-ventilated area. Do not store above 24°C (75.2°F).
Keep away from heat. Keep away from sources of ignition. Empty containers pose a fire risk, evaporate theresidue under a fume hood. Ground all equipment containing material. Do not ingest. Do not breathe dust.Avoid contact with eyes. Wear suitable protective clothing. In case of insufficient ventilation, wear suitablerespiratory equipment. If ingested, seek medical advice immediately and show the container or the label.
Section 7. Handling and Storage
Precautions
Storage
Use process enclosures, local exhaust ventilation, or other engineering controls to keep airborne levels belowrecommended exposure limits. If user operations generate dust, fume or mist, use ventilation to keep exposure toairborne contaminants below the exposure limit.
Splash goggles. Lab coat. Dust respirator. Be sure to use an approved/certified respirator or equivalent.Gloves.
Splash goggles. Full suit. Dust respirator. Boots. Gloves. A self contained breathing apparatus should be usedto avoid inhalation of the product. Suggested protective clothing might not be sufficient; consult a specialistBEFORE handling this product.
Not available.
Section 8. Exposure Controls/Personal Protection
Engineering Controls
Personal Protection
Personal Protection in Case ofa Large Spill
Exposure Limits
Not available.
Solid. (Waxy solid.)
Not available.
Not applicable.
57°C (134.6°F)
1 (Water = 1)
Not available.
Not applicable.
Not available.
Not available.
Not available.
Insoluble in cold water.Soluble in ethanol, isopropanol, mineral oil, and vegetable oil.Insoluble in propylene glycol.
Not available.
Not available.
43.6 g/mole
Slight.
Bland
White to Tan.
Section 9. Physical and Chemical Properties
Physical state and appearance Odor
Taste
ColorMolecular Weight
pH (1% soln/water)
Boiling Point
Melting Point
Critical Temperature
Specific Gravity
Vapor Pressure
Vapor Density
Volatility
Odor Threshold
Water/Oil Dist. Coeff.
Ionicity (in Water)
Dispersion Properties
Solubility
The product is stable.
Reactive with oxidizing agents.
Not available.
Excess heat, incompatible materials
Section 10. Stability and Reactivity Data
Stability
Instability Temperature
Conditions of Instability
Incompatibility with varioussubstances
Continued on Next Page
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sorbitan monostearate Page Number: 4
Non-corrosive in presence of glass.
Not available.
Not available.
Corrosivity
Special Remarks onReactivity
Special Remarks onCorrosivity
Polymerization Will not occur.
Inhalation. Ingestion.
Acute oral toxicity (LD50): 31000 mg/kg [Rat].
Hazardous in case of inhalation.Slightly hazardous in case of skin contact (irritant), of ingestion.
Not available.
Not available.
Acute Potential Health Effects:Skin: May cause skin irritation.Eyes: May cause eye irritation.Inhalation: May cause respiratory tract irritation.Ingestion: May cause digestive tract irritation.The toxicological properties of this substance have not been fully investigated.
May cause adverse reproductive effects based on animal data.
Section 11. Toxicological Information
Routes of Entry
Toxicity to Animals
Chronic Effects on Humans
Other Toxic Effects onHumans
Special Remarks onToxicity to Animals
Special Remarks onChronic Effects on Humans
Special Remarks on otherToxic Effects on Humans
Not available.
Not available.
Possibly hazardous short term degradation products are not likely. However, long term degradation products mayarise.
The product itself and its products of degradation are not toxic.
Not available.
Section 12. Ecological Information
Ecotoxicity
BOD5 and COD
Products of Biodegradation
Toxicity of the Productsof Biodegradation
Special Remarks on theProducts of Biodegradation
Section 13. Disposal Considerations
Waste Disposal Waste must be disposed of in accordance with federal, state and local environmentalcontrol regulations.
Continued on Next Page
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sorbitan monostearate Page Number: 5
DOT Classification Not a DOT controlled material (United States).
Not applicable.
Not applicable.
Section 14. Transport Information
Identification
DOT (Pictograms)
Special Provisions forTransport
EINECS: This product is on the European Inventory of Existing Commercial Chemical Substances.
01
2
210E
Not controlled under WHMIS (Canada).
R36- Irritating to eyes.
Section 15. Other Regulatory Information and Pictograms
Other Regulations
Other Classifications WHMIS (Canada)
DSCL (EEC)
HMIS (U.S.A.) Health Hazard
Fire Hazard
Reactivity
National Fire ProtectionAssociation (U.S.A.)
Personal Protection
Health
Flammability
Reactivity
Specific hazard
WHMIS (Canada)(Pictograms)
DSCL (Europe)(Pictograms)
TDG (Canada)(Pictograms)
ADR (Europe)(Pictograms)
Protective Equipment
Federal and StateRegulations
TSCA 8(b) inventory: Sorbitan monostearate
CaliforniaProposition 65Warnings
S2- Keep out of the reach of children.S46- If swallowed, seek medical adviceimmediately and show this container or label.
Continued on Next Page
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sorbitan monostearate Page Number: 6
Dust respirator. Be sure to use anapproved/certified respirator orequivalent.
Lab coat.
Splash goggles.
Gloves.
Not available.
Not available.
CALL (310) 516-8000
All chemicals may pose unknown hazards and should be used with caution. This Material Safety Data Sheet (MSDS) applies only to the material as packaged. If this product iscombined with other materials, deteriorates, or becomes contaminated, it may pose hazards not mentioned in this MSDS. It shall be the user's responsibility to develop propermethods of handling and personal protection based on the actual conditions of use. While this MSDS is based on technical data judged to be reliable, Spectrum Quality Products,Inc. assumes no responsibility for the completeness or accuracy of the information contained herein.
Notice to Reader
Verified by Sonia Owen.
Printed 9/14/2006.
Validated by Sonia Owen on 8/24/2006.
Other SpecialConsiderations
References
Section 16. Other Information
MSDS Code S4623
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Surat Determinasi Tanaman Pisang Ambon
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI