diajukankepada fakultasilmu tarbiyah dan keguruan...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DI MTs NEGERI TANGERANG I
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah
untuk Memenulti Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
III II1II II1II _lilt..UIII
OIeh: d:'ri : "':"';"OT';"dZJ'C'i:Y"'"I gl.. : LP. (;..gNo. Tnduk ; :.QJ.W..,;.:9..1:..:.1..... 0klasiiikasi : .•...•...•............•..•....................
AINUL MARDHIYAH
105018200668
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDlKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010/1431 H
; 33. Muhaimin, dkk., 24 23 lPengembangan l\fodel KTSP -IPada Sekolah dan Madrasah,
(Raja grafindo persada,2008).,
34. Eneo Mulyasa, Kurikulum 25 33
Tingkm SalUan Pendidikan .... ,
35. NurehoJis, /vlanajemen 26 148
elfBerbasis Sekolah, (Jakarta: I};LGrasindo, 2003) v/
36. Bedjo Sujanto, Manajemen 27 122 I
Pendidikan Berbasis Sekolah :
Model Pengelolaan Sekolah di
Era Dlonomi Daerah, (JakartaJ
: Sagung Seta, 2007)
37. Eneo Mulyasa, Kurikulum 28 21
~Tingkal salUan Pendidikan ....,
8. Wina Sanjaya, Pembelajaran 28 87
~.dalam lmplememasi KBK, iff(Jakarta: Keneana, 2008),
i. Oemar Hamalik, Jvlanajemen 28 ]62
Pengemb{lI1gan KurikululI1, (
Bandung : UPI dan Remaja
Rosdakarya, 2006)
Wina Sanjaya, Kurikulum . ." 28 215./
Wina Sanjaya, Kurikulum dan 29 219
~pembelajaran . .. ,
Nanang Fattah, Landasan 29 5
l1anajemen Pendidikan, J{Bandung : PT. Remaja-
,osdakarya, 2008)
rief Furehan & Muhaimin, 30 5
mgembangan Kurikulum
rbasis Kompelens di
"gllrllan Tinggi Agama"-./
lIni, (Yogyakarta : Pustaka
'tiar, 2005).
LEMBAR PENGESAHAN
IMPLEMENTASI Kl.TRIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN DI MTs NEGERI TANGERANG I
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UlN SyarifHidayatullah
untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar S.Pd
Oleh:
AINUL MARDHIYAH
105018200668
Di bawah Bimbingan :
YEFNELTY Z, M.Pd
NIP. 150209382
a.MANERAH
NIP. 150268 585
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKANJURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
II P;I~PUSTAKA"\N UTAMA
LEMBAR PENGESA~~_~Y~fJl=JI\K~f:\~L~
Skripsi berjudul : "Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di
MTs Negeri Tangerang I" diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian
Munaqasyah pada 28 Januari 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd.) dalam bidang Kependidikan Islam
Manajemen Pendidikan.
Jakarta, Februari 2010
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal
Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil!.
NIP. : 19650530 198503 I 002
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Muarif Sam., Drs., M.Pd.
NIP. : 19650717 199403 I 005
Penguji I
Nurlena, MA., Ph.D
NIP.: 19591020 1986032 DOl
Penguji II
Masan AF., Drs. H., M.Pd
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul
"IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDlKAN DI
MTs NEGERI TANGERANG I" yang disusun oleh AINUL MARDHIYAH,
NIM 105018200668 Program Studi Manajemen Pendidikan; Jurusan
Kependidikan Islam; Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN Syarif
Hidayatullah Jakarta telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi
pada tanggal 20 Desember 2009.
Jakarta, 20 Desember 2009
Dosen Pembimbing Skripsi III
ra. I\IanerahNIP. 150268585
Dosen Pembimbing Skripsi I
Dra. Yefnelty Z., M.PdNIP. 150 209 382
LEMBAR PERNYATAAN KARYA PENULIS
Bismillahirrahmanirrahim
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ainul Mardhiyah
NIM : 105018200668
Program Studi
Jurusan
Fakultas
: Manajemen Pendidikan
: Kependidikan Islam
: Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam memperoleh gelar Smjana Strata 1 (S I) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berJaku di UIN Syarif Hidayatullah. ., . . -
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, Januari 20 I0
~r~tl M~<1hiwh105018200668
ABSTRAK
Ainul Mardhiyah, 105018200668. Imp]ementasi Kuriku]um Tingkat SatuanPendidikan di MTs Negeri Tangerang I.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satukebijakan pemerintah Indonesia yang dikeluarkan dalam rangka meningkatkanmutu pendidikan Indonesia. KTSP merupakan kurikulum keenarn yangdiberlakukan di Indonesia sebagai penyempumaao Kurikulum BerbasisKompetensi (KBK) atau ada yang menyebutnya kurikulum 2004. KeberadaanKTSP menjadi sebuah paradigma bam dalam mengembangkan kurikulum di eradesentralisasi pendidikan, yang memberikan kewenangan (otonomi) luas bagi tiapsatuan pendidikan uiltuk memberdayakan dan meningkatkan kompetisi yang sehatantar satuan pendidikan.
Implementasi KTSP di sekolah diharapkan dapat meningkatkankompetensi siswa dan guru, sekaligus meningkatkan kemandirian sekolah.Implementasi KTSP menuntut partisipasi berbagai pihak, meliputi kepala sekolah,wali mood, komite sekolah, masyarakat dan terutamil gwu. Guru dituntut untukberpartisipasi dalam merubah paradigma mengajar menjadi sebua.~ pelobelajaranyang student centered, karena dalam implementasi KTSP gwu menjadi key personyang dapat merealisasikan kurikuJum ke dalam aktivitas belajar mengajar yangmerupakan inti dari sebuah penyelenggaraan pendidikan.
Fokus studi ini adalah implementasi KurikuJum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP). Studi irJ bennaksud mencleskripsikan secara rinci bagaimanasebuah satuan penelidikan menerapkan ku.likulum yang dibuatnya sendiri. Apakahsekolah sudah dapat mengimpJementasikan KTSP dengan optimal? Penulismengangkatnya ke dalam judul IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKATSATUAN PENDIDIKAN DI MTS NEGERI TANGERANG I.
Penelitian elilakukan eli MTs Negeri Tangerang I. Metode yang eligunakandalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber Data yang digunakandalam penelitian ini adalah 43 orang guru dan seorang Wakabid. KOOkulurn.Instrumen yang eligunakan adalah menyebarkan angket kepada guru danwawancara kepada Wakabid. Kurikulum.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi KTSP di MTsNegeri Tangerang I dapat dikatakan beIjalan baikJoptimal. Hal ini ditunjukkanoleh kemampuan sekolah dalam menge10Ja ke tujuah aspek yang merupakanaspek-aspek penting yang mendukung impJemen!flSi KTSP, yakni dengan skorrata-rata 79,95% (kategori baik). Namun, ~skipun demikian penulis memberikansaran bagi sekola1J agar lebih meningkatkan lagi pengeloJaan iklim pembelajaran,MGMP, kemandirian guru dan aSpek-aspek laimJya agar implementasi KTSP diMTsN Tangerang I benar-benar mampu meningkatkan mutu pendidikan danm~wujudkantujuan pendidikan.
Kata kunci : Implementasi, KTSP
ABSTRACTION
Ainul Mardhiyah, 105018200668. The Implementation of School BasedCurriculum (KTSP) at MTs Negeri Tangerang I.
School Based Curriculum (KTSP) has become one of Indonesian governmentpolicy released in the purpose of increasing educational quality in Indonesia.KTSP is the sixth curriculum has applied in Indonesia as a completing ofCompetence Based Curriculum (KBK) that is well-known as 2004 Curriculum.The existence of KTSP becomes a new paradigm in developing curriculum in theera that is called decentralization of education, which is give a wide authority foreach educational unit to powered and increase a good competition between thoseeducational units.
The implementation of KTSP in the school is hoped could increase studentand teacher's competence, all at once it could also increase school's autonomy.The implementation of KTSP is needed a support and participation form others,such as The Head Master, student's surrogate, school's committee, society andespecially the teacher. The teacher strives for taking the participation in changingteaching paradigm becomes a student centered learning. It is because in itsimplementation, the teacher becomes a key person which is able to make arealization of the curriculum to the activity of teaching and learning process that isbecome a focus to the educational implementation.
This study is focused on the implementation of School Based Curriculum(KTSP). The purpose of the study is to describe in detail how the school appliedthe curriculum which is made itself. Have the school implemented the KTSP inthe optimal way? The Writer takes that question into a little THEIMPLEMENTATION OF SCHOOL BASED CURRICULUM (KTSP) AT MTsNEGERI TANGERANG I.
The research is taken at MTs Negeri Tangerang I. The method used in thisresearch is a Descriptive Qualitative. The sources of data in this research are 43teachers and a vice chairman of curriculum field. (Wakabid. Kurikulum). Theinstrument used by the writer is giving the questionnaires to the teachers and didan interview session to the Wakabid. Kurikulum.
The result of this research indicates that the implementation of KTSP in MTsNegeri Tangerang I has been applied well. It is indicated by the School's ability inmanaging the seventh components that is important in supporting theimplementation of KTSP. It is shown by the average score 79,95% (goodcategory). However, the writer gives the suggestion to the school to improve moreof learning situation management, MGMP, teacher's independence and othercomponents in order to make the implementation of KTSP in MTs NegeriTangerang I is wholeheartedly able to increase the quality of education and bringinto reality the goal of education.
Key word: KTSP. Implementation
KATAPENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang
Maha Rahman yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
"Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs Negeri
Tangerang I".
Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung
yaitu Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak luput dari hambatan dan kendala
yang dihadapi penulis baik tenaga, pikiran maupun biaya. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung akhimya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada :
I. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan
Keguruan.
2. Drs. Rusdy Zakaria, oM.Ed., M.Phi!., Ketua JurusanKependidikan Islam.
3. Drs. H. Mu'arif Sam, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Ibu Dra. Yefnelty, M.Pd dan Ibu Dra. Manerah, Dosen pembimbing
skripsi yang senantiasa memberikan arahan, meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran di sela-sela kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan
kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Bapak H. Upen Supendi, M.Pd, Kepala MTsN Tangerang I yang telah
rnemperkenankan dan membantu penulis dalam meJakukan peneJitian di
MTsN Tangerang 1.
6. WakiJ Kepala Bidang KurikuJum, Bapak Teguh Budiarto, S.Ag., beserta
seJumh gum dan staf MTsN Tangerang I yang teJah banyak membantu
penuJis dalam melaksanakan penelitian di MTsN Tangerang 1.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Drs. H. Muhidin dan Hj. Sri Swniyati yang
selalu memberikan doa restu dan dukungan baik moril maupun materil
kepada penulis. Kalian merupakan motivator terbesar yang telah mendidik,
menanamkan cinta kasih, dan memotivasi penulis dan menyuntikkan
semangat agar penulis terus berusaha mengejar cita-cita dan
mewujdkannya.
8. Adik-adikku tersayang, Ebah, Idah dan leha. Terima kasih atas doa,
dukungan dan kasih sayang yang kalian berikan selama iill. KaHan selaJu
menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis. Semoga Allah selalu
merahmati kita dan keluarga.
9. Sahabat-sahabat terbaikku, Ela dan Eva yang selaJu memberi spirit bagi
penulis untuk selaJu berusaha menggapai cita dan cinta. Thank You,
Friends... You're the best problem solverfor me !.
10. My lovely friends, ternan-ternan satu kost "Alizah, lvon, Solhah dan Eti,"
yang selalu ceria menghadapi suka dan duka selama menYUSlill skripsi.
Dwi, Tsulis, Hikmah dan teman-temanku jurllsan KI-MP '05 'yang tidak
bisa disebutka~ satU persatu" terima k~ih atas semangat yang telah kaliah
tebarkan di antara kita. Good Luck dan Yakinlah kita Bisa! !!.
Akhimya, harapan dan doa penulis semoga skripsi iill bermanfaat bagi
penulis, khususnya dan bagi pembaca wnurnnya. Semoga jasa baik yang telah
turnt membantu menjadi amal shaJeh dan mendapat baJasan yang tak
terhingga dari Allah Yang Maha Rahim. Amin Ya Rabbal 'Alamin....
Jakarta, 20 Januari 2010
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN .
UJI REFERENSI 11
SURAT PERNYATAAN KARYA PENULIS iii
ABSTRAK IV
KATA PENGANTAR..................................................................................... V
DAFTAR lSI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTARLAMPlRAN x
BABI PENDAHULUAN
A. Latar BelakalIg Masalah 1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 5
C. PembatasaII dan PenlnlUSan Masalah 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. PengertiaII KTSP............................................................................. 7
2. Komponen-Komponen KTSP 13
3. Tujuan KTSP 18
4. Dasar Penyusunan KTSP 18
5. Proses Penyusunan KTSP 19
B. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
I. Pengertian Implementasi KTSP 22
2. Prinsip-prinsip Implementasi KTSP : 24
3. Pembelajaran dalam Implementasi KTSP 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian 36
C. Metode Penelitian 37
D. Sumber Data 37
E. Teknik Pengumpulan Data 38
F. Teknik Analisis Data 41
G. Teknik Interpretasi Data 42
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data 43
I. Iklim Pembelajaran yang Kondusif 44
2. Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan 46
3. Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan 48
4. Kepemimpinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional 50
5. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua 54
6. Ivlenghidupka!l serta Ivfeluruskan KKG & IvlGivlP , 55
7. Kemandirian Guru 57
B. Analisis dan Interpretasi Data............................................................... 60
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan 63
Ill. Saran 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi MTs Negeri Tangerang I Kota Tangerang
Lampiran 2. Rekapitulasi Jumlah Siswa Per Bulan MTsN Tangerang I
Lampiran 3. Kurikulum MTs Negeri Tangerang I
Lampiran 4. Surat Pengajuan Proposal Skripsi
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 6. Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 8. Surat Permohonan RisetlWawancara
Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 10. Berita Wawancara
Lampiran 11. Hasil Wawancara
Lampiran 12. Tabel Perhitungan Skor
Lampiran 13. Daftar Referensi
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu negara, pendidikan merupakan bagian penting yang ikut
menentukan pertumbuhan ekonomi. Pendidikan juga menjadi proses
pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara intelektual
maupun emosional pada diri manusia sehingga ia siap menghadapi
kehidupannya dalam bemegara dan beragama.· Pendiliikari merupakan
investasi jangka panjang dalam mengembangkan sumber daya manusia.
Begitu pentingnya pendidikan, mengharuskan suatu negara untuk
meningkatkan mutu pendidikan guna meningkatkan mutu sumber daya
manusJanya.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwasanya mutu pendidikan Indonesia
masih rendah dan masih tertinggal dengan beberapa negara berkembang
lainnya. Bahkan dengan Malaysia yang kemerdekaannya jauh setelah bangsa
Indonesia pun ternyata mutu pendidikan Indonesia masih tertinggal. Menurut
Human development Index (HOI) yang dikeluarkan oleh UNDP melaporkan
bahwa, "Indonesia berada pada ranking 108 tahun 1998, ranking 109 pada
tahun 1999, dan rangking III pada tahun 2004 dari 174 negara yang diteliti".'
I E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : Remaja Rosdakarya.
3
Di akhir tabun 2006 dan sarnpai pertengahan tabun 2007, sebagian besar
satuan pendidikan sudah mulai disibukkan dengan proses penyusunan
kurikulumnya sendiri yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dengan semangat otonomi dan desentralisasi, KTSP memberi keleluasaan
sekolah untuk mengembangkan kurikulum sendiri.
Dalam perjalanannya, dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan enamkurikulum, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984,kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK), dan terakhir Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP) yang dikeluarkan pemerintab melalui PermenDiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar lsi, Permen Nomor 23Tabun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, dan Permen Nomor 24tabun 2006 tentang Pelaksanaan kedua Permen tersebut.2
KTSP memiliki struktur dan baban kajian yang sarna dengan Kurikulum
2004 yang berbasis pada kompetensi. Dengan kata lain KTSP pun berorientasi
pada pencapaian kompetensi hasil belajar. KTSP ingin memusatkan diri pada
pengembangan seluruh kompetensi peserta didik. Jelasnya, KTSP merupakan
model pengelolaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atas standar isi
dan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hal ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintab
Republik Indonesia Nomor 19 tabun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang mengarnanatkan tersusunnya KTSP jenjang pendidikan dasar
dan menengah dengan mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi
lulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.
Kunandar dalarn bukunya yang berjudul Guru Profesional Implementasi
KTSP, mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa KTSP menjadi
pilihan dalarn upaya perbaikan kondisi pendidikan di tanah air, antara lain:
"(I )Potensi siswa itu berbeda-beda dan potensi tersebut akan berkembangjika stimulusnya tepat; (2)Mutu hasil pendidikan yang masih rendah sertamengabaikan aspe-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni dan olah raga,serta life skill; (3) Persaingan global sehingga menyebabkan siswaJanak
2 Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,'"){)()'7\ L 0,,"
4
yang mampu akan berhasil/eksis dan yang kurang mampu akan gagal;(4)Persaingan pada kemampuan SDM produk lembaga pendidikan;(5)Persaingan teljadi pada lembaga pendidikan sehingga perlu rumusanyang jelas mengenai SKL, yan~ selanjutnya SK mata pelajaran perludijabarkan menjadi sejumlah KD. "
Keberadaan KTSP sebagai kepanjangan tangan dari kebijakan
desentralisasi pendidikan sebenamya positif, sebab sekolah diberi otonomi
untuk berdiskusi terkait dengan Standar Kompetensi yang telah ditetapkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sayangnya, sebagian besar
guru belum terbiasa untuk mengembangkan model-model kurikulum.
Selain itu, temyata dalam praktiknya masih terdapat berbagai
permasalahan seputar KTSP di lapangan, di antaranya : I)Belum semua warga
sekolah memahami esensi KTSP; 2) Masih banyak kendala dalam penyusunan
sampai dengan pelaksanaan; 3) SDM Terbatas; 4)Warga belum yakin apakah
dokumen KTSP yang disusun telah memenuhi syarat; 5)Dalam
pelaksanaannya diakui bahwa lmplementasi KTSP belum optimal karena
faktor pendukung yang belum memadai, terutama: SDM, Sarana dan
Prasarana pendukung, Manajemen, dan Biaya,
MTsN Tangerang I merupakan salah satu lembaga pendidikan fomlal yang
terus membenahi diri dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
yang memadai. Hal ini terlihat dari fasilitas belajar yang dimiliki oleh MTsN
Tangerang I meliputi : laboratorium MIPA, laboratorium bahasa, laboratorium
Komputer, Mushola, dan Perpustakaan.
Dalam perkembangnya, MTsN Tangerang I Illl sedang
mengimplementasikan KTSP sebagai wujud realisasi program pemerintah
dalam peningkatan mutu pendidikan. KTSP mulai diterapkan di MTsN
Tangerang I pada tahun pelajaran 2008/2009. Dengan penerapan KTSP,
diharapkan dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan, kompetensi guru dan
kualitas output para siswanya.
6
C. Pembatasan dan }'erumusan Masalah
a. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah dalam penelitian, maka perlu adanya
pembatasan masalah yang akan diteliti sehingga tidak terlalu meluas dan dapat
terarah. Dalam hal ini, penelitian yang dimaksud dalam implementasi KTSP
adalah dilihat dari segi pengelolaanlmanajemennya. Hal ini sesuai dengan
program studi yang peneliti jalani selama ini yaitu manajemen pendidikan.
Dengan demikian, penelitian ini dibatasi pada tinjauan secara empiris tentang :
Implementasi KTSP di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang I.
b. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
yang akan diteliti adalah : "Bagaimana Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan di MTs Negeri Tangerang I?"
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti Penelitian ini dihaXapkan clapat 111enambah wawasan
pengetahuan peneliti tentang bagaimana implementasi KTSP di MTsN
Tangerang I.
2. Lembaga Pendidikan : Diharapkan menjadi 111asukanlkontribusi yang
berarti dalam implementasi KTSP. Selain itu, bagi MTsN Tangerang I,
hasil penelitian ini juga dapat dijadikan U111pan balik (feed back) dan
evaluator dari pihak luar sekolah terhaclap MTsN Tangerang I clalam
mengimple111entasikan Kurikulum Tingkat Satuan Penclidikan.
3. Para Pe111baca : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dan wawasan bagi para pembaca tentang
implementasi KTSP.
BARIl
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Banyak definisi yang muneul terkait dengan istilah kurikulum. Ada
definisi kurikulum dalam arti sempit dan ada definisi yang luas. Bennaeam
maeam definisi yang muneul tersebut banyak dipengamhi oleh arti kurikulum
menumt asal katanya.
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olah raga pada
zaman Ytmani kuno yang berasal dari kata "curir" dan "cw"ere". Pada waktu
itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang hams ditempuh oleh seorang pelari.
Orang mengistilahkarmya dengan tempat berpaeu atau tempat berlari dari
mulai start sampai finish. I
Sedangkan dalam dunia pendidikan, kata kurikulum barn dikenal sejak
kurang lebih satu abad yang lampau. Kata "kurikulum" ini belum terdapat
dalam kamus webster tahun 1812 dan barn timbul untuk pertama kalinya
dalam kamus tahun 1856. Artinya pada waktu itu ialah : " a race course; a
place for running; a chariot. 2. a course in general; appliedparticulmy to the
course of study in a university". Jadi dengan "kurikulum" dimaksud suatu
8
jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan, dari
awal sampai akhir.2
Setelah istilah kurikulum digunakan, kemudian muncullah macam-macam
definisi yang diberikan tentang kurikulum. Tidak jauh berbeda dengan asal
katanya "curir" atau "curere" yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh
seorang pelari, maka kemudian berkembang definisi menurut pandangan lama.
Menurut pandangan lama, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh siswa.
Pandangan lama atau sering disebut pandangan tradisional merumuskan
bahwa : "kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
murid untuk memperoleh ijazah"? Rupanya pengertian kurikulum sebagai
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik ini menjadi
sebuah konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewamai teori-teori
dan praktik pendidikan.
Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya definisi kurikulum menurut
pandangan lama menjadi definisi yang lebih lengkap. Jika pada pandangan
lama kurikulum dinyatakan sebagai sejumlah mata peJajaJ;an, makamenurUl
definisi pandangan modem kurikulum tidak hanya bisa dikatakan sebagai
sejumlah mata peajaran; akan tetapi bisa juga dikatakan sebagai usaha, cara,
reneana, bahkan sejumlah pengalaman.
Di bawah ini penulis cantumkan sejumah definisi kurikulum menurut
beberapa ahli kurikulum sebagaimana dikutip oleh S. Nasution dalam
bukunya yang berjudul Asas-Asas Kurikulum : 4
a. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku CurriculumPlanning for BeTter Teaching and Learning, menjelaskan kurikulumsebagai berikut : " The curriculum is the sum total ofschool's effort toinfluence learning, wether in the classraO,m, on the playground, or outof school". Jadi, kurikulum adalah segala usaha sekolah untukmempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman
2 S. Nasution, Asas-Asas KlIriklllllm, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005)., Cet.ke-S., 11.1-2.3 Oemar Hamalik, Pengembangan KlIrikllllim (Dasar-Dasar dan Perkembangnnya)
Bandung.: Mandar Maju, 1990),11.4
h.5
9
sekolah atau di luar sekolah tennasuk kurikulum. Kurikulum meliputijuga apa yang disebut kegiatan ekstra kurikuler.
b. B. Othanel Smith, W.O Stanley dan J. Harlan Shores memandangkurikulum sebagai : " a sequence ojpotential experience set up in theschool Jor the purpose oj disciplining children and youth in groupsways oj thinking and acting". Mereka melihat kurikulum sebagaisejumlah pengalaman yang seeara potensial dapat diberikan kepadaanak dan pemuda, agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuaidengan masyarakatnya.
e. Hilda Taba mengemukakan, bahwa "pada hakikatnya tiap kurikulummerupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar berpartisipasisebagai anggota yangproduktij'dalam masyarakatnya". 5
Beberapa definisi kurikulum di atas, tampaknya telah terangkum dalam
satu definisi yang lengkap sebagaimana tereantum dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 bahwa :
"kurikulum adalah seperangkat reneana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta eara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk meneapai tujuan pendidikan
tertentu".6 Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi da~rah, .satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Sarna dengan apa yang tereantum dalanl Undang-Undang SISDIKNAS
yang intinya mengatakan kurikulum sebagai seperangkat reneana, Nana
Syaodih juga menambahkan bahwasanya "kurikulum bukan hanya
merupakan reneana tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatu yang
nmgsional yang beroperasi clalam kelas, yang memberi pecloman dan
mengatur lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas". 7
5 S. NasutioID, Asas-Asas Kurikulum ... , h.76 Undang-Undang SISDIKNAS : UU Rl No.20 Th.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008),
7 Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
11
Setelah mengetahui bahwa ada beberapa unsur dalam kurikulum dan
membandingkan beberapa definisi kurikulum menu,ut beberapa pakar
pendidikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwasanya kurikulum
merupakan serangkaian rencana yang berisi tujuan, isi, metode dan evaluasi
pembelajaran yang menjadi pedoman pembelajaran di bawah tanggungjawab
institusi pendidikan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasanya kurikulum merupakan hal
yang sangat urgen keberadaanya dalam setiap satuan pendidikan, baik itu
negen maupun swasta; sebab kurikulum menjadi pedoman dalam
penyelenggaraan proses belajar mengajar. Hal ini senada dengan pendapat
Hendyat Soetopo & Wasty yang mengatakan bahwa "dalam proses belajar
jelas kedudukan kurikulum sangat penting, karena dengan kurikulum maka
anak sebagai individu yang berkembang akan mendapatkan manfaat".11
Manfaat yang akan didapatkan oleh anak didik tersebut dapat berupa
potensi yang tems berkembang; dan tentunya diperoleh melalui kurikulum.
Hal ini dikarenalcan kurikulum juga mempakan seni dalam menyusun
perencanaan program bagi anak, remaja ,dan dewasa. Sebag"imana -yang
dikatakan oleh Louise dan Jessie bahwasnya "Curriculum refers to the art of
planning for implementing, and gathering data on programs for childrens,
youth and adults". 12
Setelah mengetahui arti dari istilall kurikulum, maka dapat ditelusuri apa
arti dari istilah KTSP yang belakangan ini marak dibicarakan dan dikerjakan
oleh sebagian besar pengelola pendidikan.
Istilah KTSP muneul sejak disahkannya PP No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagai penjabaran dari UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di dalam PP tersebut dinyatakan, KTSP
adalah jenis kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan
pendidikan bersangkutan.
II Hendya! Soe!opo dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum,(Jakarta: Humi Aksara, 1993), h. 16.
12 Louise M. Berman and Jessie A. Roderick. Curriculum: Tpnrhino Tn/> Whl1f J..Jr.'H rmA
-;
12
Disebut operasional karena kurikulum ini secara teknis menjabarkan
standar isi dan standar kompetensi lulusan yang ditentukan oleh pemerintah.
Dengan mempertimbangkan visi dan misi, karakterisitik, potensi serta daya
dukung alam dan sosialnya, sekolahlmadrasah mengembangkan standar baku
pemerintah tersebut ke dalam bahan ajar dan kegiatan pembelajaran berikut
tahapan-tahapannya untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Enco Mulyasa, "KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi sekolahl daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan
karakteristik peserta didik".J3 Sedangkan menurut Kunandar, "KTSP
merupakan revisi dan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau
ada yang menyebutnya Kurikulurn 2004. 14 Menurutnya, KTSP lahir karena
dianggap KBK masih sarat beban be!ajar dan pemerintah pusat dalam hal ini
Depdiknas masih dipandtmg terlalu intervensi da!am pengembangan
kurikulum.
Lebih !anjut, Enco Mulyasa mengatakan bahwa KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh seliap salUan
pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan
memperhatikan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 36 :15
a Pengembangan kurikultun dilakukan dengan mengacu pada StandarNasional Pendidikan untuk mewujudkan tujllan pendidikan nasional.
b Kurikul11m pada semlla jenjang dan jenis pendidikan dikembangkandengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, patensidaerah dan peserta didik.
c Kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengahdikembangkan oleh sekolall dan komite sekolah berpedoman padastandar kompetensi lulllsan dan standar isi serta panduan penyusunankurikulum yang dibuat oleh BSNP.
13 Eneo Mulyasa, Kurikulum Tingkal Saluan Pendidikan, (Bandung : PT. RemajaRosdakarya Offset, 2008), Cet. Y, h. 8.
l4 Kunandar, Guru Profesional : lmplemenlasi KTSP, (Jakarta: Raja GrafindoPersada,2007), h.90-91
13
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwasanya KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, dengan mengacu kepada standar
isi dan standar kompetensi lulusan; serta mempertimbangkan potensi sekolah,
kebutuhan daerahlkarakteristik budaya setempat dan peserta didik.
KTSP menjadi indikator bahwa pendidikan sudah didesentralisasikan ke
daerah-daerah, bahkan hingga ke sekolah-sekolah. Sekolah menjadi lebih
otonom dalarn melaksanakan tugas pokoknya untuk mencerdaskan putra-putri
bangsa. Dengan demikian kurikulum di Indonesia atau di daerah menjadi
sangat bervariasi dalarn banyak hal, kecuali dalam standar kompetensi (SK)
dan kompetensi dasar (KD) yang sudah ditetapkan secara nasional oleh Pusat.
Jadi dengan adanya KTSP ini, maka seluruh kegiatan pembelajaran mulai
dari penyusunan program pembelajaran di sekolah hingga pembiayaannya
harus didasarkan kepada hal-hal yang sudah ditetapkan dalarn KTSP.
Dengan demikian ada acuan yang jelas bagi sekolah dalam menyusun
RAPBS dan dalarn meminta dana partisipasi orang tua di daerah yang belum
menggratiskan pendidikan, atm! menghitung besarnya sub~idi pcmerintah
kepada sekolah sesuai dengan kebutuhan riil sekolah. 16
2. Komponen-Komponen KTSP
Sebagai a1at pendidikan, kurikulum tentu memiliki bagian-bagian penting
dan penunjang yang dapat mendukung operasinya lebih baik. Bagian-bagian
ini disebut komponen. Menurut Subandijah, "kurikulum sebagai alat untuk
mencapai tujuan pendidikan memiliki komponen pokok dan komponen
penunjang yang saling berkaitan, berinteraksi dalam rangka dukungannya
untuk mencapai tujuan itu". 17 Komponen pokok kurikulum meliputi (1)
komponen tujuan, (2) komponen isi/materi, (3) komponen organisasi/strategi,
(4) komponen media, (5) komponen PBM. Sedangkan yang tennasuk dalam
komponen penunjang kurikulum meliputi : (1) Sistem Administrasi dan
Supervisi, (2) Pelayanan bimbingan dan penyuluhan, dan (3) Sistem evaluasi.
16 Nanang Rijono, XrS? dan Ujian Nasianal,http://rijol1o.wordpress.com, 25 Maret 2008.17 Subandijah, Pengembangan dan inovasi Kurikulum,(Jakarta : Raia Grafinrlr. Ppr<::nrb
14
Dengan demikian, KTSP pun terdiri dari komponen-komponen yang turut
mendukungnya. Dalam garis besarnya, KTSP memiliki enam komponen
penting sebagai berikut : 18
a. Visi dan Misi
Visi dan misi dapat dikembangkan oleh lembaga pendidikan masing
masing dengan memperhatikan potensi & kelemahan masing-masing. 19
b. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, dirumuskan dengan
mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut :
I) Pendidikan dasar bertujuan meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2) Pendidikan menengah bertujuan meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3) Pendidikan menengah kejuruan bertujuan meningkatkan
keccrdasan, pengetahuan, kepribadi::II1,. akhlak mulia, sel1a.
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan kejuruannya.
c. Kalender Pendidilmn
Satuan pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana
tercantum dalam Standar lsi.
:~ Enco Mulyasa, Kurikulum Tingkal Saluan Pendidikan... , h. 176· 182.
15
d. Struktur dan Muatan KTSP
Struktur KTSP pada jeajang pendidikan dasar dan menengah tertuang
dalam Standar lsi, yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran
sebagai berikut :
I). Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2). Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3). Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4). Kelompok mata pelajaran estetika
5). Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan
diri yang termasuk ke dalam isi kurikulum antara lain:
1). Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat
satuan pendidikan tertera pada struktur kurikulum yang tercantum
dalam Standar lsi.
2). Muatan Lokal
Muatap lokal merupakan ~kegiatan kurikuJer untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, termasuk keungguJan daerah, yang materinya
tidak dapat dikeJompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan Jokal ditentukan oJeh satuan pendidikan.
Kurikulum Muatan Lokal pada hakikatnya merupakan suatu
perwujudan Pasal 38 ayat 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN) yang berbunyi : "Pelaksanaan kegiatan
pendidikan daJam suatu pendidikan didasarkan atas kurikuJum
yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan
dengan keadaan serta kebutuhan Jingkungan dan ciri khas satuan
pendidikan" 20
20 E. Mulyasa, Manaiemen Berbasis Sekolah. IBandung : PT Remaia Rosdakarva )004)
16
3). Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah.
4). Pengaturan Beban Belajar
(a) Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat
satuan pendidikan SD/MIISDLB, SMP/MTs/SMPLB baik
kategori standar maupun mandiri, SMAIMA/SMALB
ISMK/MAK kategori standar.
(b) Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat
digunakan oleh SMPIMTs/SMPLB kategori mandiri, dan oleh
SMAI MAl SMALBI SMK/MAK kategori standar.
(c) Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan
oleh SMAIMAISMALB/SMK/MAK kategori mandiri.
(d) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem
paket dialokasikan sebagaimand tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.
(e) Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstmktur dalam sistem paket untuk
SD/M1/SDLB 0% - 40%, SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan
SMAIMAISMALB/SMKlMAK 0% - 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan
alokasi waktu tersebut mempeliimbangkan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi.
(f) Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di
sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik
di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
17
(g) Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasau terstruktur, dan
kegiatau mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan
SMAIMA/SMKlMAK yaug menggunakau sistem SKS.
5). Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusau
Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusau mengacu kepada
standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP
6). Kecakapau Hidup
Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMAIMA/
SMALB, SMKlSMAK dapat memasukkau pendidikan kecakapau
hidup, yaug mencakup kecakapau pribadi, kecakapau sosial,
kecakapau akademik dan/atau kecakapau vokasional
7). Pendidikan Berbasis Keunggulau Lokal dan Global
Kurikulum untuk semua tingkat satuau pendidikau dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
e. Silabus dan Rencana Pelal{sanaan Pembelajaran
Silabus Merupakan penjabaran standar kompetensi dau kompetensi
dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaiau. Berdasarkan silabus yaug
telah disusun guru bisa mengembangkannya menjadi Rancangau
Pelaksauaan Pembelajaran (RPP) yang akau diterapkan dalam
kegaiatau belajar mengajar (KBM) bagi siswauya.2!
Secara dokumentatif, komponen-komponen KTSP tersebut
dikemas dalam dua dokumen berikut :
I). Dokllmen ] memuat acuan pengembaugan KTSP, tujuan
pendidikan, struktur dan muatan KTSP, serta kalender pendidikan.
2). Dokllmen II memuat silabus dari SKlKD yang dikembaugkau pusat
dau silabus dari SKlKD yang dikembaugkau sekolah (muatan
lokal, mata pelajaran tambahan).22
21 Wina Sanjaya, Klirikulum dan Pembelajaran... , h. 148.22 Masnur Muslich. Pembelaiaran Berhm:if: Knmnpfp)H'; Ann Yr>V1fn!u.t.,,..T fT,.,I~ ........~ • n .._~
18
3. Tujuan KTSP
Secara umum, diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi) kepada lembaga pendidikan. 23 Dengan kata lain, penerapan
KTSP diharapkan dapat mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan
kurikulum.
Secara khusus diterapkannya KTSP adalah :
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat.
c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai.24
4. Dasar Penyusunan KTSP
Pengembangan KTSP didasarkan kepada dua landasan pokok, yakni
landasan empirik dan landasan fonnal. Yang meJ1iadi landasan empirik di
antaranya : pertama, adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan
bairn dilihat dari sudut proses maupun hasil belajar; kedua, Indonesia
adalah negara yang sangat luas yang memilki keragaman sosial budaya
dengan potensi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Akibatnya, lulusan
pendidikan tidak sesuai dengan harapan & kebutuhan daerah di mana
siswa tinggal.
Yang menjadi landasan fonnal, KTSP disusun dalam rangka
memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
23 Wina Sanjaya. Kurikulum dan Pembelaiaran h 117
19
Menurut Wina Sanjaya, "Terdapat sejumlah pasal yang terkait baiksecara langsung maupun tidak langsung dari Undang-undang, peraturanpemerintah, maupun peraturan menteri pendidikan nasional. Pasal-pasaldari UU No 20 Tahun 2003 adalah : Pasal I ayat 19; Pasal 18 Ayat 1,2,3dan 4; Pasal 32 Ayat I, 2 dan 3; Pasal 35 Ayat 2; Pasal 36 Ayat I, 2, 3,dan 4; Pasal 37 Ayat I, 2 dan 3; Pasal38 Ayat I dan 2. Pasal yang terkaitdengan PP No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan ialah :Pasal I Ayat 5,13,14 dan 15; Pasal5 ayat I dan 2; Pasal6; Pasal 7 ayat I,2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8; Pasal 8 Ayat 1,2 dan 3; Pasal 10 Ayat 1,2 dan 3;Pasalll Ayat 1,2,3, dan 4; Pasal13 Ayat 1,2,3 dan 4; Pasal14 Ayat I,2,3; Pasal16 Ayat 1,2,3,4 dan 5; Pasal 17 Ayat I dan 2; Pasal 18 AyatI, 2, 3 dan Pasal 20". 25
5. Proses Penyusunan KTSP
Menyusun KTSP temyata tidak semudah yang dibayangkan, hal ini karena
KTSP melibatkan banyak aspek dan kompetensi. Terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam menyusun KTSP, yaitu :
a. Analisis Konteks
1). Analisis potensi dan kekuatanlkelemahan yang ada di sekolah:
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana,
biaya, dan program-program yang ada di sekolah
2). Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan
lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas
pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber
daya alam dan sosial budaya.
3). Mengidentifikasi Standar lsi dan Standar Kompetensi Lulusan
sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
Kegiatan analisis konteks ini lebih dikenal dengan analisis SWOT
(strength, weakness, opportunity and threat), yakni menganalisa
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dimiliki oleh pihak
sekolah).
20
b. Mekanisme Penyusunan KTSP
I) Tim Penyusun
(a) Tim penyusun KTSP SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas guru,
konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dengan
kepala sekolah sebagai ketua, disupervisi oleh dinas kabupaten
/kota dan provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
(b) Tim penyusun KTSP MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru,
konselor, kepala madrasah, komite madrasah, dan nara sumber
dengan kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota, dan
disupervisi oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan
di bidang agarna.
(c) Tim penyusun KTSP khusus (SDLB,SMPLB, dan SMALB) terdiri
atas guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara
sumber dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota,
dan disupervisi oleh dinas provinsi bidang pendidikan.
2) Kegiatan Penyusunan
(a) Kegiatan penyusunan KTSP dapat berbentuk rapat kelja daJ)Jatau.
lokakarya sekolahlmadrasah yang diselenggarakan dalarn jangka
waktu sebelum tahun pelajaran baru.
(b) Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi:
penyiapan dan penyusunan draf, review dan revisi, serta finalisasi.
3) Pemberlakuan
(a) Dokumen KTSP SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku
oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas
kabupatenlkota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan
(b) Dokumen KTSP MI, MTs, MA, dan MAK dinyatakan berlaku
oleh kepala madrasah, diketahui oleh komite madrasah dan oleh
departemen agama.
(c) Dokumen KTSP SDLB, SMPLB, dan SMALB dinyatakan berlaku
oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah dan dinas
21
c. Acuan Operasional Penyusunan KTSP
Acuan operasional penyusunan KTSP sedikitnya mencakup 12 (dua belas)
poin, antara lain :26
I) Peningkatan Iman dan Takwa Serta Akhlak Mulia2) Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik3) Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan4) Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional5) Tuntutan Dunia Kerja6) Perkembangan IImu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni7) Agama8) Dinamika Perkembangan Global9) Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan10) Kondisi Sosial Budaya Masyarakat SetempatII) Kesetaraan lender12) Karakteristik Satuan Pendidikan
Selanjutnya, proses penyusunan KTSP dari pusat (Depdiknas) sampai
kepada proses pembelajaran di sekolah dapat dilukiskan sebagai berikut :27
1). Penyiapan Peraturan
DEPDlKNAS
DlSDlKPropinsi
DISDIKKotaJKabupaten
SekoJah
KeJas/Guru
2). Penyiapan Standar Nasional
3). Penyiapan Anggaran
1). Penyesuaian Buku Teks
2). Penyesuaian Aturan-aturan
I). Dewan Pendidikan
2). Pengalokasian Anggaran
3). Fasilitas Pendidikan
I). Koordinasi program
2). Komite Sekolah/Kurikulum
3). Pelayanan Administrasi
I). Rancangan Kompetensi dan Indikator
kompetensi, serta Materi Pelajaran
2). Rencana pelaksanaan Pembelajaran
3). Strategi pembelajaran
': Enco Mulyasa, Kurikulum Tinf,kal Saluan Pendidikan .... h. 168
22
Banyak hasil yang diperoleh dari kegiatan penyusunan KTSP tersebut,
tidak saja berupa silabus dan rencana pembelajaran serta keterampilan
menerapkmmya, tetapi juga memberi pengalaman baru bagi guru tentang
bagaimana berpikir tentang masa depan pendidikan bagi peserta didiknya.
Bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut akan digunakan guru dalam
mengimplementasikan KTSP.
B. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1. Definisi Implementasi KTSP
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan,
atau inovasi dalam suafu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik
berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan sikap. Dalam
Oxford Advance Learner's Dictionary dikemukakan bahwa implementasi
adalah : "put something into effect ", (penerapan sesuatu yang memberikan
efek atau dampak).28
Adapun Implementasi Kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi
kurikulum tertulis (written curriculum) dalam bentuk ,pembelajaran. Hal
tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan Miller dan Seller sebagaimana
dikutip oleh Enco Mulyasa, bahwa "in some cases implementation has been
identified with instruction. .. " Lebih lanjut dijelaskan bahwa "Implementasi
kurikulum mempakan suafu proses penerapan konsep, ide, program, atau
tatanan kurikulum ke dalam praktek pembelajaran atau aktivitas-aktivitas
baru, sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan
untuk berubah.29
Iskandar dan Usman mengatakan bahwa "Pelaksanaan pendidikan di
sekolah pada hakikatnya merupakan implementasi kurikulum"?O
28 Enco Mulyasa, KBK : Konsep, Karaklerislik, & lmplemenlasi, (Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2006), h.93
29 Enco Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompe/ensi..., h. 9430 Tsktlnrl<lr W orin T J,;.:m:'ln nnl'17V_nn,.,..,.. Ponno"",hn",n ...", V~ ... ;1,•• 14'''. I 1_1,_ ....__ n~__ ~
24
2. Prinsip-prinsip Implementasi KTSP
Terkait dengan pengembangan KTSP, terdapat sejumlah prinsip"prinsip
yang hams dipenuhi, yaitu )2
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
b. Memperhatikan keragaman karakterisik peserta didik, kondisi daerah,
dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan suku, budaya,
dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.
c. Tanggap terhadap perkembangan IPTEK dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan.
f. Belajar sepanjang hayat.
g. Seimbang antar kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara
penerapan KTSP dengan kurikulum sebelumnya (KBK), yang justru
lampak.nya sering kali lerabaikan, k.arena prinsip~prinsip itu. boleh
dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum.
Adapun prinsip-prinsip pelaksanaan KTSP adalah sebagai berikut :33
a. Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini
peserta didik harus mendapatkan layanan.
b. Menegakkan kelima pilar belajar, yaitu (a) belajar untuk beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami
dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat
secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang
lain, (e) belajar untuk membangun jati diri, melalui proses
pembelaj aran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
"Akhmad Sudrajat, Prinsip Pengembangan Kurikulum, http://akhmadsudrajat.wordpress. com
33 Muhaimin, dkk., Pen"embal1l!:an Madel Kurikulum Tinekal Saluan Pendidikan (K7:~P)
25
c. Memungkinkan peserta didik mendapat layanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memerhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke
Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing
ngarso sung tulada.
e. Dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah.
f. Mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri
Selanjutnya, agar pengembangan dan penerapan KTSP mampu
mendongkrak kualitas pendidikan; perlu didukung oleh perubahan
mendasar dalam kebijakan pengelolaan sekolah yang menyangkut aspck
aspek berikut :34
a. Iklim Pembelajaran yang Kondusif
Dalam penerapan dan pengembangan KTSP harus ada dukungan dari
pihak intern sekolah yakni berupa iklim pembelajaran yang kondusif.
Iklim pembelajaran yang kondusif dapat menciptakan suasana belajar
yang aman, nyaman dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat
berJangsung dengan tenang dan menyenangkan (enjoyable learning).
Adapun Iklim pembelajaran yang kondusif tersebut dapat
dikembangkan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut :
1) Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang kurang
berprestasi.
2) Memberikan pengayaan bagi siswa yang kemampuannya lebih
tinggi.
26
3) Menciptakan persamgan dan kerjasama antarsiswa dalam
pembelajaran.
4) Menentukan metode yang tepat dalam menilai hasil belajar.
5) Melaksanakan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi belajar.
b. Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan
Dalam KTSP, kebijakan pengembangan kurikulum dan pembelajaran
beserta sistem evaluasinya didesentralisasikan ke satuan pendidikan,
sehingga pengembangan kurikulum diharapkan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat secara lebih fleksibel.
c. Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan
Pelaksanaan KTSP perlu disertai seperangkat kewajiban, serta
monitoring dan tuntutan pertanggung jawaban (akuntabel) yang relatif
tinggi, untllk menjamin bahwa sekolah selain memiliki otonomi juga
mempunyai kewajiban melaksanakan kebijakan pemerintah dan
memenuhi ·harapan masyarakat. Selain itu, akuntabilitas pendidikan
juga hams dibanglln untuk menjamin bahwa siswa akan memperoleh
hasilmaksimaJ dalam prosespendidikan. 35
Dengan demikian, sekolah dan satuan pendidikan dituntut mampu
mengembangkan kllrikulum dan mengelola sumber daya secara
transparan, demokratis, dan bertanggung jawab baik terhadap•
masyarakat maupun pemerintah, dalam rangka meningkatkan kapasitas
pelayanan dan kualitas terhadap peserta didik.
d. Kepemimpinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional
Pelaksanaan KTSP memerlukan sosok kepala sekolahlmadrasah yang
memiliki kemampuan manajerial dan integritas profesional yang
tinggi, serta demokratis dalam proses pengambilan keputusan
keputusan mendasar.
27
Oleh karena itu, dalam implementasi KTSP, kepala sekolah
dituntut memiliki visi dan wawasan luas tentang pembelajaran yang
efektif serta kemampuan profesional yang memadai dalarn bidang
perencanaan, kepemimpinan, manajerial, dan supervisi pendidikan.
e. Revitalisasi Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua
Dalam pengembangan KTSP, partisipasi aktif berbagai kelompok
masyarakat dan pihak orang tua dalarn perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program sekolah/madrasah
perlu dibangkitkan kembali. Menumt Bedjo Sujanto, "keikutsertaan
masyarakat secara sistematik melalui suatu organisasi akan sangat
membantu sekolah berkembang cepat,,36
Keikutsertaan masyarakat ini dapat diwujudkan dengan pemberian
bantuan untuk semua kegiatan sekolah, baik akademik maupun
administratif.
f. Menghidupkan serta Melumskan KKG dan MGMP
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Musyawarah Gum
Bidang Studi (MGBS) dan Kelompok Kelja Guru (KKG) merupakan
organisasi guru, yang pada saat ini keberadaannya pada sebagian
sekolah dan satuan pendidikan sudah mati suri.
Keberadaan KKG dan MGMP di setiap satuan pendidikan dapat
dihidupkan kembali dengan jalan mengadakan rapat rutin antarguru
guna menyusun strategi pembelajaran, menyusun perkembangan
kemajuan belajar, mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar, dan
menentukan KKM.
g. Kemandirian Guru
Dalam KTSP, guru juga harus mampu bekerja mandiri untuk
memperbaiki diri dalam pembelajaran. Sehingga ia tidak saja mampu
mengembangkan KTSP tetapi Juga melaksanakannya dalam
pembelajaran yang secm'a efektif dan menyenangkan.
36 Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah : Model Pen?,elolaan Sekolah
28
3. Pembelajaran dalam Implementasi KT 'o.'O__'~__·O_'__ TA'v\A 1PERPUSTAKAAN LJ ,
a. Definisi Pembelajaran UIN SYAHID ,IAI<ARTA
Kurikulum dan pembelajaran merupakan ua SISI ma a uang. Artmya,
dalam proses pendidikan dua hal itu tidak dapat dipisahkan. Kurikulum
tidak akan berarti tanpa diimplementasikan dalam proses pembelajaran;
sebaliknya pembelajaran tidak akan efektif tanpa didasarkan pada
kurikulum sebagai pedoman.
KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang
diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni
sekolah dan satuan pendidikan. Dalam KTSP, pengembangan kurikulum
dilakukan oleh guru, kepala sekolah, serta Komite Sekolah dan Dewan
Pendidikan?7 Menurut Wina Sanjaya "Keterkaitan antara belajar dan
mengf\iar itulah yang disebut pembelajaran".38 Senada dengan apa yang
dikatan oleh Oemar Hamalik, bahwa pembelajaran juga dapat dikatakan
sebagai "Suatu proses terjadinya interaksi antara pelajar dengan pengajar
dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam
suatu lokasi ;ertentu dalam jangka satuan waktu teltentu pula".39
Dengan demikian, implementasi KTSP yang paling riil dapat dilihat
dari proses pembelajaran yang memang merupakan kegiatan inti dari
penyelenggaraan pendidikan.
Dalam konteks implementasi KTSP, mengajar bukan hanya sekedar
menyampaikan materi pelajaran; akan tetapi juga dimaknai sebagai proses
mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Makna lain mengajar yang
demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran.40 Pembelajaran yang
sesuai dengan KTSP adalah sebuah pembelajaran yang tentunya dapat
memberdayakan semua potensi peselta didik untuk menguasai kompetensi
yang diharapkan.
37 Eoco Mulyasa, Kurikulum Tingkal sa/uaH Pendidikan..... h. 21.3B Wina Sanjaya, Pembe/ajaran da/am lmp/ementasi KBK, (Jakarta: Kencana, 2008),
h.8?39 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kuriku/um, ( Bandung : UP! dan Remaja
Rosdakarya, 2006) h.16240 ~T"
29
Dari urman itu, maka tampak jelas bahwa istilah "pembelajaran"
(instruction) itu menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan
pelajaran sebagai akibat perlakuan guru. Di sini jelas, proses pembelajaran
yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa perlakuan guru.
Adapun makna pembelajaran dapat ditunjukkan oleh beberapa cm
berikut:41
I) Pembelajaran adalah proses berpikir
2) Proses Pembelajaran adalah memanfaatkan Potensi Otak
3) Proses Pembelajaran Belangsung Sepanjang Bayat
Ciri belajar sepanjang hayat seperti yang telah dikemukakan di atas,
sejalan dengan empat pilar pendidikan universal seperti yang dirumuskan
Unesco (1996), yaitu :
I) Learning to Know atau Learning to Learn, belajar itu pada
dasarnya tidak hanya berorientasi kepada produk atau hasil belajar,
akan tetapi juga harus berorientasi kepada proses belajar.
2) Learning to do, belajar itu bukan hanya sekadar mendengar dan
melihat dengan tujuml akumulasi pengetahuan, akan tetapi belajar
untuk berbuat dengan tujuan akhir penguasaan kompetensi yang
sangat diperlukan dalarn era persaingan global.
3) Learning to be, belajar untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri
sebagai individu dengan kepribadian yang memiliki tanggung
jawab sebagai manusia.
4) Learning to live together, belajar untuk bekerja sama.
Empat pilar pendidikan yang dikemukakan oleh Unesco di atas,
sangat reIevan dengan tujuan pendidikan, bahwasanya pendidikan tidak
haIlya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang akan datang,
tetapi juga untuk kehidupan sekaraIlg, ymlg dialami individu dalarn
perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaannya.42
41 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran... , h.21942 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung PT. Remaja
30
Kurikulum sebagai media pembelajaran, memberikan makna terhadap
proses pendidikan dan pembelajaran di lembaga pendidikan, sehingga
dimungkinkan terj adi adanya saling interaksi antara pendidik dan peserta
didik.
Menurut Farchan dan Muhamin "Proses interaksi inilah sebenarnya
yang mengantarkan pada pencapaian berbagai kompetensi".43 Sementara
Sudarwan Danim menambahkan bahwasanya "Keberhasilan refonnasi
kurikulum dapat dilihat dari apakah implementasinya mampu mengubah
sosok tampilan lulusan dari hanya sekedar tahu ke memiliki pengetahuan
dan mumpuni dalam berbuat".44
b. Pclaksanaan Pcmbclajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses pengejawantahan kurikulum ke
dalam tindakan nyata, atau lebih tepat disebut implementasi kurikulum.
Pembelajaran menjadi kegiatan inti dalam pendidikan. Sebab melalui
proses pembelajaran, tujuan akbir pendidikan dapat divvl~udkan. Hal ini
sependapat de!1gan. Enco Mulyasa yang mengalakan bahwasanya
"Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah
yang lebih baik". 45
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP mencakup
tiga hal: pre tes, pembentukan kompetensi, dan post test. 46
1). Pre test (Tes Awal)
Pre tes ini memiliki banyak kegunaan dalam menJaJagl proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
43 Arief Farchan & Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompe/ens diPerguruan Tinggi Agama Islami, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2005). h. 5
44 Sudarwan Danirn, Visi Baru Manajemen Sekolah, (Jakarta: Bum; Aksara, 2006), h.1654' Eneo Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , h. 25546 Eneo Muiyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , h. 255 - 257
31
2). Pembentukan Kompetensi
Pembentukan kompetensi mempakan kegiatan inti dari pe1aksanaan
proses pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk peserta
didik, dan bagaimana tujuan-tujuan belajar direa1isasikan. proses
pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila se1uruh peserta
didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosia1nya.
Metode dan strategi belajar- mengajar yang kondusif untuk hal
tersebut perlu dikembangkan, misalnya metode inquiry, discovery,
problem solving, dan sebagainya. Dengan metode dan strategi tersebut
diharapkan setiap peserta didik dapat mengembangkan kompetensi
dasar dan potensinya secara optimal.
3). Pos Test (Tes Akhir)
Sarna halnya dengan pre test, post tes juga memiliki banyak kegunaan,
temtama dalam melihat keberhasilan pembe1ajaran dan pembentukan
kompetensi.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di atas, gum dituntut untuk mampu
menciptakal1 suasanakelas yang konJusif sesuai semangaL KTSP.
Menumt Enco Mulyasa : "Paling tidak gum hams dapat menciptakan
suasana be1ajar yang kondusif,47 Dengan kata lain, pembelajaran da1am
KTSP menuntut suasana ke1as yang demokratis, tidak tegang, tetapi hams
tetap tertib agar semua siswa bisa optimal da1am menyimak, berbicara, dan
mengekspresikan dirinya.
Se1ain suasana be1ajar yang kondusif, lingkungan belajar pun hams
kondusif. Seperti yang dikatakan oleh Martinis Yamin, bahwasanya :
"Para allli menyarankan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
dan akademik, baik secara fisik maupun nonfisik, 1ingkungan fisik
mempakan kondisi belajar yang hams didukung oleh berbagai sarana,
1aboratorium, dan media lain". 48
47 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru ... , h. 88."Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru & JlI7plementasi KBK, (Jakarta: GaungPersada
32
Lingkungan nonfisik meliputi penampilan, sikap guru, hubungan
hannonis antara guru dan peserta didik, serta organisasi dan bahan
pembelajaran secara tetap sesuai dengan kemampuan dan perkembangan
peserta didik.
Dengan demikian, suasana dan lingkungan belajar yang kondusif
dalam pelaksanaan pembelajaran l11enjadi penting untuk diciptakan. Sebab,
hal tersebut dapat l11enunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta
didik.
Dalam KTSP guru juga diberi kebebasan untuk mel11anfaatkan
berbagai metode pembelajaran. Guru perlu l11emanfaatkan berbagai
metode pembelajaran yang dapat membangkitkan minat, perhatian, dan
kreativitas peserta didik. Karena dalam KTSP guru berfungsi sebagai
fasilitator dan pembelajaran berpusat pada peserta didik, metode ceran1ah
perlu dikurangi. Metode-l11etode lain, seperti diskusi, pengamatan, tanya
jawab perlu dikel11bangkan.
Selain itu, dalam KTSP guru juga harus berperan secara aktif sebab
guru <;lalam. proses pel11belqjaran memiliki peran yang sangat penting.
Bagaimanapun hebatnya kemajuan teknologi, peran guru akan tetap
diperlukal1. Beberapa peran guru antara lain: 49
I) Guru sebagai sumber belajar
Dikatakan guru yang baik adalah manakala ia dapat l11enguasai materi
pelajaran del1gan baik, sehingga benar-benar ia berperan sebagai
sumber belajar bagi anak didiknya.
2) Guru sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator, guru berperan dalam meberikan pelayanan untuk
memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
33
3) Guru sebagai pengelola pembelajaran
Sebagai pcngelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan
iklim pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara
nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga
kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa.
Dalam melaksanakan pengelolaan pembel~aran, ada dua macam
kegiatan yang harus dilakukan yaitu mengelola sumber belajar dan
melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri.
4) Guru sebagai demonstrator
Dalam perannya sebagai demonstrator, guru harus manlpu
mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat
siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan.
5) Guru sebagai pembimbing
Guru harus mampu membimbing Slswa agar dapat menemukan
berbagai potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka;
membimbing siswa agardapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka, sej;ingga dengan ketercapaian itu ia dapat
tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi harapan
setiap orang tua dan masyarakat.
6) Guru sebagai motivator
Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi
dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi
belajar siswa.
7) Guru sebagai evaluator
Dalam memerankan dirinya sebagai evaluator, maka guru berfungsi
dalam menentukan keberhasilan siswa dalam menyerap materi
kurikulum dan Juga menentukan keberhasilan guru dalam
melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.
34
c. Penilaian HasH Belajar
Pcnilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan dengan
penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan
pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, dan penilaian program.50
1). Penilaian Kelas
Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum,
dan ujian akhir. Ulangall harian dilakukall setiap selesai proses
pembelajaran dalam dalam kompetensi dasar tertentu. Ulangan
umum dilaksanakan setiap akhir semester.
2). Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi
Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan
kegiatan penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan
menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam
satuan waktu tertentu.
3). Benchmarking
Benchmarking merupakan suatu stalldar untuk mengukur kinerja
yang sedang beljlllan, proses, dan hasil _untnk mencapai sualU
keunggulan yang memuaskan.
Untuk dapat memperoleh data dan informasi tentang pencapaian
benchmarking tertentu dapat diadakan penilaian secara nasional
yang dilaksanakan pada akhir satuan pendidikan. Hasil penilaian
tersebut dapat dipakai secara keseluruhan, dan dapat digunakan
untuk memberikall peringkat kelas, tetapi tidak untuk memberikan
nilai akhir peserta didik.
4). Penilaian Program
Peniaian Program dilakukan oleh Dediknas dan Dinas Pendidikan
secara kontinu dan berkesinambungan. Penilaiall program
dilakukan untuk mengetahui kesesuaiall KTSP dengan dasar,
fullgsi, dan tujuan pendidikallllasional, serta kesesuaiannya dengan
tUlltutan perkemballgan masyarakat, dan kemajuan jaman.
35
Setiap tindak pendidikan dan pembelajaran selalu
diorientasikan pada pencapaian kompetensi-kompetensi tertentu,
baik berkaitan dengan pengembangan kecerdasan spiritual
(spiritual intelligence), inleleklual (intellectual intelligence),
emosional (emotional intelligence). Unluk mencapai hal lersebut,
maka diperlukan media yang reievan dengan subslansi berbagai
kecerdasan tersebul. Media dimaksud salah salunya adalah
kurikulum.
Menurut Wina Sanjaya, "Dalam KTSP, ada dua hal penting yang hams
dipallami tentang evaluasi. Pertama, evaluasi merupakan kegiatan integral
dalam suatu proses pembelajaran. Kedua, evaluasi bukan hanya tanggung
jawab guru, akan tetapi juga menjadi langgung jawab siswa". 51
Pendapat Wina di atas menyiratkan bahwasanya pe!1ilaian (evaluasi)
menjadi kegiatan yang tidak lerpisah dalam proses pembelajaran. Selain
ilu, ternyata dalam kegialan penilaian; siswa pun harus dilibatkan. Hal ini
dikarenakan penilaian menjadi lolak ukur bukan hanya bagi keberhasilan
guru dalam mengajar, tapi juga mengukur keberhasilan siswa dalam
belajar.
Berdasarkan penjelasan di alas, maka dapat diketahui bahwasanya
sistem penilaian yang diperlukan dalam implementasi KTSP adalah sistem
penilaian yang berkelanjutan. Penilaian berkelanjutan tersebut merupakan
suatu sistem penilaian yang menyeluruh dengan menggunakan indikator
indikator yang dikembangkan guru secara jelas. Penilaian tersebut
ditujukan untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki
kompetensi dasar. Dengan demikian, perlu dikembangkan berbagai teknik
penilaian (evaluasi) seperti pertanyaan lisan, kuis, ulangan harian, tugas
mmah, ulangan praktek, dan pengamatan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs Negeri Tangerang 1.
B. Tempat dan \Vaktu Penelitian
Dalam usaha memperoh~h data yang diperlukan dalam penyusunan
skripsi ini, penulis melaku1<an penelitian secara langsung di MTsN Tangerang
I yang berlokasi di J1. Perintis Kemerdekaan II C/ No.2 kelura11an babakan
Tangerang.
Adapun waktu penelitian dilakukan sejak tanggal 27 Oktober sampa!
dengan 17 November 2009. denga!l rincianjacIwal sebagai berikut :
NO JENIS KEGIATAN SEPT. OKT. NOV.
Pemilihan Judu!
2 Konsultasi dengan Pembimbing
3 Pendekatan ke sekolah
4 Meminta ijin ke sekoJah
5 Pengumpulan Data
6 Pengolahan/ AnaJisis Data
37
C. Metode Penelitian
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian tentang
implementasi KTSP di MTsN Tangerang I ini, peneliti menggunakan metode
deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya dad fenomena seputar implementasi KTSP di MTsN Tangerang I.
Dalam menggunakan metode deskriptif ini penulis melakukan
serangkaian prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkanl
melukiskan keadaaan obyek penelilian pada saat sekarang berdasarkan fakta
dan data kemudian data tersebut di analisis, diinterpretasikan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa l, kemudian disimpulkan.
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah 52 orang yang
merupakan keselumhan subjek penelitian. Sumber data tersebut terdiri dad:
I. 51 orang guru di MTsN Tangerang I pada Tahun Pelajaran 2009-2010.
2. Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I Tahun Pelajaran 2009-2010.
E. Teknik Pengnmplllan Data
Peneliti di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrumen
atan alat, agar data yang diperoleh lebih baik.2 Dalam penelitian ini, teknik
pengumpulan data yang digunakan antara lain:
I. Angket (Quetionel) yang berisi sejumlah pertanyaan atau pemyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dad informan. Jenis
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,
jawaban sudah disediakan sehingga informan tinggal memilih jawaban
yang sesuai menurut mereka. Kuesioner ini diperuntukkan kepada guru
untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi KTSP dan proses
pembelajaran di MTsN Tangerang I.
1 Lexy J. Moleong, Melodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2006),. h.6
2 Suharsimi Arilnmtn P"ro<,orl'I>' P,., .... ,.,l;.;~._. ro_.~._ To
38
2. Wawancara yang berisi sejumlab pertanyaan yang ditujukan kepada
Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I.
Wawancara yang peneliti gunakan merupakan suatu cara
mengumpulkau data atan informasi dengan cara langsung bertatap muka
dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang
topik yang diteliti3; yakni tentaug implementasi KTSP.
Adapun kisi-kisi instrurnen angket dan pedoman wawancara dapat
dilihat di bawah ini :
Tabell
Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Implementasi KTSP di MTsN Tangerang I
Dimensi Indikator No. Item Jm!.
I Iklim 1.1 Menyediakan pelayanan remedial I I
Pembelajaran 1.2 Menyediakan pelayanan Pengayaan 17 I
yang Kondusif (Enrichment)
1.3 Membangun kerjasama antarmurid 2 I
1.4 Mengembangkan teknik evaluasi
belajar
,/ Menentukan metode yang tepat 24 I
dalam menilai hasil belajar
,/ Melaksanakan tindak lanjut 25 I
terhadap hasil evaluasi
2 Gtonomi Sekolah 2.1 Gtonomi Pengembangan Kurikulum:
dan Satuan ,/ Membuat indikator, 5 I
Pendidikan ,/ Membuat silabus 12 1
2.2 Gtonomi Pembelajaran :
,/ Menentukan metode pembelajaran 26 I
,/ Menentukan media pembelajaran 35 J
2.3 Gtonomi sistem evaluasi pembelajaran
,/ Menyusun kisi-kisi peniJaian 27 1
,/ Menentukan instrumen penilaian 32 I
3 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,?004) hIlt!
39
3 Kew,yiban 3.1 Transparan 33,34 2
Sekolah dan 3.2 Demokratis 28,29 2
Satnan pendidikan
4 Kepemimpinan 4.1 Memiliki kemampuan Manajeria1 I 1,15 2
Seko1ah yang 4.2 Memiliki wawasan Inas terhadap 13,16,19 3
Demokratis dan pembelajaran
Profesional 4.3 Memiliki kemampuan supervisi. 6, 7 2
4.4 Demokratis 8,23 2
5 Partisipasi 5.1 Menynmbangkan pemikiran unhlk 9,30 2
masyarakat & peningkatan kualitas pembe1ajaran
Orang Tua 5.2 Memberi dukungan finansiaJ 31 I
6 Menghidupkan 6. J Menyusun strategi pembelajaran 20 I
serta Meluruskan 6.2 Menynsun perkembangan kemajuan 21 I
MGMPdanKKG belajar
6.3 Mengevaluasi perkembangan 22 I
kemajuan belajar
7 Kemandirian 7.1 Mampu menyusun Program tahunan 14, 18 2
Guru dan semester, -7.2 Marnpu menyusun Silabus 0 IJ
7.3 Mampu menyusun RPP 4 1
7.4 Mampu menynsun KKM. 10 I
40
Tabel2
Kisi-kisi Wawancara Implementasi KTSP di MTsN Tangerang I
No.Dimensi Indikator
Item
l. Sosialisasi KTSP 1.1 CaraJlangkah dalam mensosialisasikan KTSP I
1.2 Respoll para guru terhadap KTSP 2
2. Penyusunan KTSP 2.1 Keterlibatan stake holder pendidikan dalam 3
penyusunan KTSP
2.2 CaraJlangkah dalam menyusun KTSP 4
3. Pelaksanaan 3.1 Ketersediaan sarana pembelajaran yang 5
KTSP memadai
3.2 Keberadaan faktor-faktor pendukung 6
pelaksanaan KTSP
3.3 Pengawasan dalam pelaksanaan pembelajaran 7
3.4 Hambatan-hambatan <ialam pelaksanaan KTSP 8
3.5 Implikasi Hambatan terhadap pelaksanaan
KTSP 9
3.6 Upaya mengatasi hambatall-hambatall dnlam~ . : ."
KTSP 10..F. Teknik Anahsls Data
Analisis data merupakan proses yang penulis lakukan untuk mengetahui
infonnasi yang telah dikumpulkan. Analisis termasuk mengolah data yang
telah dikumpulkan untuk menentukan kesimpulan yang mendukung data
tersebut. Tujuan penulis menganalisis data adalah menyimpulkan pesan-pesan
yang ada di dalamnya sebagai infonnasi yang dapat dipakai sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan.
Adapun langkah-Iangkah yang digunakan dalam menganalisis data
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Editing
Penulis mengedit dan memeriksa satu persatu kelengkapan penglSlan
angket yang telah diiisi oleh responden, yang telalJ diserahkan kepada
penulis.
41
2. Tabulating
Untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item yang penulis
kemukakan, maka dibuatlah tabel-tabel yang mempunyai kolom setiap
bagian angket, sehingga terlihat jawaban yang satu dengan yang lainnya,
untuk kemudian dicari persentasenya dan dianalisis.
Jadi, dalam menganalisis data ini peneliti mengolah data dengan
memindahkan jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi.
Kemudian, setelah data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka
peneliti melakukan analisis data berupa deskriptif dengan presentase.
3. Persentase
Data yang telah terkumpul melalui angket dianalisis secara kuantitatif
melaJui distribusi frekuensi dengan memberikan persentase. Rumusnya :
FP ---xlOO%
NKeterangan .'
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number OfCases (jltmlaJ1 (rekue.nsi/banyakJ1)3 indi\idu)
P = Angka Persentase4
Tafsiran Persentase
NO Persentase % Penafsiran
1 100 Seluruhnya
2 90-99 Han1pir Seluruhnya
3 60-89 Sebagian Besar
4 51-59 Lebih dari Setengah
5 50 Setengalmya
6 40-49 Hampir setengahnya
7 10-39 Sebagian Kecil
8 1-9 Sedikit Sekali
9 0 Tidak Sarna sekali
;"''''''''A\
4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,""'_~'-_ '" 1 ." ••
42
G. Telmik Interpretasi Data
Setelah melakukan perhitungan pers<;ntase, maka selanjutnya peneliti
melakukan interpretasi data. Dalam memberikan interpretasi atas nilai rata
rata yang diperoleh tersebut, digunakan pedoman interpretasi menurut
Suharsimi Arikunto sebagaimana yang dikutip oleh Wira Cahya dalam
Skripsinya yang berjudul "Implementasi Manajemen Kurikulum Berbasis
Kompetensi di SMP Al-Ihsan Jakarta", sebagai berikut ;5
I. Baik, Jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76% sid 100%
2. Cukup Baik, Jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56% sid 75%
3. Kurang Baik, Jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40% sid 55%.
4. Tidak Baik, Jika nilai yang diperoleh kurang dad 40%.
Untuk menentukan persentase, digunakan perhitungan sederhana dengan
langkah-Iangkah ;
I. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan
mengalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi.
2. Menghitung nilai skor (N~)Niai ini l1lerupabn nilai r"ta-rata sebenarnya
yang diperoleh dari hasil penelitian.
3. Menentukan rul1lUS kategorinya, yaitu dengan l1lenggunakan rul1lus ;
NSp----
NHx 100%
5 Wira Cahya Dimulya, Implemenlasi l\lanajemen Kurikulum Berbasis Kompetensi di8MP Al-Ihsan Jakarta, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan UtamaJITN <;;:v~rifl-ltrl",,,,>tnll..,h '){\f\J::\ 1-. 'l'l .. ...I
BABIV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Pada deskripsi data ini, penulis menggunakan statistik sederhana dengan
menggunakan rumus persentase. Adapun yang menjadi sumber data pada
penelitian ini adaJah 51 orang guru dan Wakabid. Kurikulum MTsN
Tangerang 1.
Akan tetapi, pada waktu pengumpulan data; ternyata sumber data yang
ada berkurang jumlahnya karena : 2 orang guru sedang menunaikan ibadah
haji, 2 orang sedang cuti hamil, 3 orang sakit, dan I orang pindah tugas ke
sekolah lain. Dengan demikian, jumlah sumber data menjadi 43 orang guru.
Angket yang telah disusun kemudian disebarkan kepada 43 informan.
Angket tersebut terdiri dari 35 item pernyataan pilihan, angket bersifat tertutup
dan langsung.
Angket yang telah disebarkan kepada informan yang ada di MTsN
Tangerang I, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus persentase,
maka hasilnya dapat dideskripsikan sebagai berikut :
44
1. IkJim Pembelajaran yang Kondusif
Tabel3
Iklim Pembelajaran yang Kondusif
Alternatif Jawaban
No Item Pernyataan SL SR KD TP
F % F % F % F %
1 Guru memberikan pembelajaran
remedial bagi siswa yang 15 35 16 37 1I 26 1 2
kurang berprestasi
2 Guru menciptakan persaingan
dan kerja sarna antarsiswa 30 70 9 21 4 9 0 0
dalam kegiatan pembelajaran
3 Guru memberikan pengayaan
bagi siswa yang memiliki 17 40 12 28 9 21 5 12
kemampuan lebih tinggi
4 Guru menentukan metode yang29 67 13 30 I 2 0 0
tepat dalam menilai hasil bel~ar
5 Guru melaksanakan tindak
lanjut terhadap hasil evaluasi 21 40 14 33 7 16 I 2
belajar
DaJam impJementasi KTSP, diperJukan ikJim pembeJajaran yang kondusif.
Sebab, iklim pembeJajaran yang kondusif dapat menciptakan suasana belajar
yang aman, nyaman dan tertib, sehingga proses pembelajaran dapat
berJangsung dengan tenang dan menyenangkan (enjoyable learning).
Adapun IkJim pembelajaran yang kondusif tersebut dapat diciptakan oJeh
guru melalui beberapa upaya berikut ini :
a. Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang kurang berprestasi.
b. Memberikan pengayaan bagi siswa yang kemampuannya lebih tinggi.
c. Menciptakan persaingan dan kerjasama antarsiswa dalam pembelajaran.
d. Menentukan metode yang tepat dalam menilai hasil belajar.
e. Melaksanakan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi belajar.
45
Berdasarkan tabel di atas, pemberian pelayanan remedial bagi siswa
di MTsN Tangerang I dapat dikatakan telah dilakukan oleh sebagian besar
guru. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar guru (72%) yang
memberikan remedial bagi siswa, yakni 35% selalu dan 37% senng.
Sedangkan yang memberikan remedial kadang-kadang saJa, hanya
sebanyak 26% guru.
Upaya dalam menciptakan persaingan dan kerjasama antarsiswa
dalam proses pembelajaran di MTsN Tangerang I juga dapat dikatakan
telah dilakukan oleh seluruh guru. Dibuktikan oleh adanya sebagian besar
guru (70%) yang selalu menciptakan persaingan dan kerjasama antarsiswa
dalam proses pembelajaran. Sementara sebagian kecil lainnya (21 %)
menyatakan sering, dan hanya sedikit sekali yang melakukal1I1ya kadang
kadang; yakni 9% guru.
Adapun pemberian pengayaan bagi siswa yang memiliki kemampuan
lebih tinggi di MTsN Tangerang I secara umUlnnya dapat dikatakan telah
dilakukan oleh guru. Hal ini ditunjukkan oleh hampir setengah guru (40%)
yang selalu memberikan pt'ngayaan. bagi, siswa, 28% guru sering_
memberikan pengayaan dan 21% guru hanya memberikan pengayaan
kadang-kadang. Sedangkan yang tidak pernah mengadakan pengayaan
hanya sebagian kecil yakni 12% guru.
Selain pemberian pengayaan di atas, kemampuan guru dalam
menentukan metode yang tepat dalam menilai hasil belajar siswa di MTsN
Tangerang I juga dapat dikatakan telah dilakukan oleh seluruh guru. Hal
ini ditunjukkan oleh hampir seluruh guru (97%) telah menentukan metode
yang tepat dalam menilai hasil belajar, yakni 67% selalu dan 30% sering.
Selanjutnya, upaya menciptakan iklim pembelf\iaran yang kondusif
melalui tindak lanjut terhadap hasil evaluasi belajar siswa di MTsN
Tangerang I dapat dikatakan telah lakukan. Dapat dilihat dari jawaban
informan yang menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah melakukan
tindak lanjut terhadap hasil evaluasi belajar siswa (49% selalu dan 33%
sering).
46
Setelah mengetahui bahwa umumnya para guru MTsN Tangerang I
telah berusaha menciptakan iklim pembelajaran yang :,ondusif di sekolah.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa secara umumnya iklim
pembelajaran di MTsN Tangerang I sudah baik (kondusif).
Dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif tersebut,
Kepala MTsN Tangerang I pun temyata ikut serta membantu dengan
melaksanakan fungsinya sebagai supervisor. Hal ini sesuai dengan apa
yang dikatakan oleh Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang r, bahwa
"Proses pembelajaran di MTsN Tangerang r sudah kondusif.
Pelaksanaarmya baik secara langsung maupun tidak langsung diawasi oleh
KepaJa MTsN Tangerang 1".1
2. Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan
Tabel4
Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan
Alternati[ Jawaban
No Item Pernyataan SL SR KD TP, .
F % F % F % F %
I Guru menentukan indikator
kompetensi yang akan dicapai33 77 7 16 3 7 0 0
siswa setiap kali melakukan
kegiatan mengajar
2 Kepala MTsN Tangerang I
bersama para guru 22 51 16 37 5 12 0 0
mengembang-kan si1abus
3 Guru menentukan sendiri
metode pembe1ajaran yang akan 34 79 7 16 2 5 0 0
digunakan
4 Guru menyusun kisi-kisi19 44 14 33 10 23 0 0
penilaian setiap semester
I Teguh Budiarto, S.Ag, Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I, Wawancara 31
47
5 Guru menentukan instrumen
penilaian setiap kali melakukan 30 70 12 n 1 2 0 0
kegiatan mengajar
6 Guru menentukan sendiri jenis
media pembelajaran dalam 31 72 8 19 3 7 1 2
PBM
Implementasi KTSP selain memerlukan dukungan iklim pembelajaran
yang kondusif, juga perlu didukung oleh kemampuan sekolah dalam
menggunakan hak otonominya sebagai satuan pendidikan. Otonomi satuan
pendidikan tersebut di antaranya : otonomi dalam pengembangan kurikulum,
otonomi pembelajaran dan otonomi dalam sistem evaluasi.
Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum di MTsN Tangerang I
dapat dikatakan baik. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar guru MTsN 1
(77% selalu, 16% sering) yang telah menentukan indikator kompetensi setiap
kali mengajar). Selain itu, ditunjukkan juga oleh kekompakan seluruh guru
(100%) dengan kepala sekolah dalam mengembangkan silabus.
Selanjutnya, pelaksanaan otonomi sekohih di MTsN Tangerang- I dalam
pembelajaran berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hampir seluruh
guru (95%) MTsN Tangerang 1 yang telah menentukan sendiri metode
pembelajaran yang akan digunakan dalam PBM, yakni sebanyak 79% guru
selalu dan 16% guru sering. Dengan kata lain, MTsN Tangerang 1 telah
berupaya melaksanakan otonomi pembelajaran di sekolahnya.
Adapun otonomi sekolah dalam sistem evaluasi pembelajaran dapat
ditunjukkan oleh adanya sebagian besar guru (44% selalu dan 33% sering)
yang menyusun kisi-kisi penilaian setiap semester dan sebagian besar guru
(70%) di MTsN Tangerang 1 yang selalu menentukan instrumen penilaian
dalam mengevaluasi hasil belajar siswa.
48
Terakhir, otonomi sekolah dalam pembelajaran juga dapat ditunjukkan
oleh kemampuan guru dalam menentuka11 sendiri media pembelajaran.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan bahwa sebagian besar guru (72%)
MTsN Tangerang I telah menggunakan kewenangannya dalam PBM,yakni
dengan selalu menentukan sendiri jenis media pembelajaran.
Selain beberapa bentuk otonomi di atas, otonomi MTsN Tangerang I juga
dilaksanakan dalam bentuk penyusunan KTSP. Kurikulum yang disusun oleh
MTsN Tangerang I tersebut memiliki ciri khas yang membedakannya dengan
MTsN lain, yaitu "Ciri khas yang dimiliki oleh MTsN Tangerang I tersebut
terlihat pada struktur kurikulunmya, yaitu muatan lokal yang terdiri dari tahfiz
(menghafal AI-Qur'an), muhadatsah dan conversation. 2
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa secara umumnya otonomi
sekolah di MTsN Tangerang I telah dilaksanakan dengan baik.
3. Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan
TabeiS
Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikal1. .
Alternatif Jawaban
No Item Pernyataan SL SR KD TP
F % F % F % F %
1 Komite sekolah diikutsertakan
dalam rapat penyusunan 2 5 5 12 10 23 26 60
program kllrikuler
2 Wali mllrid diJibatkan dalam
mengembangkan sarana belajar 21 49 II 26 8 19 3 7
dan kegiatan ekstra kllriklller
3 Wali murid dilibatkan dalam20 47 5 12 8 19 9 21
rapat penyusllnan RAPBS
4 Wali murid ikut mengawasi14 33 2 5 13 30 13 30
penggllnaan APBS
2 Tegllh Blldiarto, S.Ag, Wakabid. KurikllJum MTsN Tangerang J, Wawancara 3J{)1t-tnhpr ')()()O
49
Salah satu aspek yang Juga penting untuk e1ikelola e1alam rangka
mengimplementasikan KTSP aelalah aspek kewajiban sekolah elan saman
penelielikan. Di antara kewajiban-kewajiban sekolah tersebut aelalah bersifat
transparan dan demokratis.
Sifat transparan sekolah kepada masyarakat e1apat ditunjukkan melalui
usaha sekolah dalam mengikutsertakan komite sekolah dalam penyusunan
kurikulum. Berdasarkan tabel eli atas, e1apat diketahui bahwa seelikit sekali
tingkat keikutsertaan komite sekolah dalam rapat penyusunan program
semester. Hal ini dimnjukkan oleh sebagian besar infomlan (60%)
menyatakan bahwa komite sekolah tidak pemah e1iikutsertakan dalam
penyusunan program semester.
Rendahnya keikutsertaan komite sekolah dalam penyusunan program
semester bukan diakibatkan oleh madrasah yang tidak bersifat transparan,
melaiukan diakibatkan oleh sikap masyarakat yang kurang responsive
terhadap kegiatan tersebut. Selain itu masyarakat juga temyata cenderung
lebih mempercayakan penyusunan program semester tersebut kepada pihak
MTsN Tangerang I, sehingga penyusunan program semester masih didominasi
oleh pihak madrasah.3 Hal ini menunjukkan bahwasanya tingk:1t keterlibatan
komite sekolahdalam'penyUsunan program semester masih renelah.
Meskipun demikian, ternyata keterlibatan wali murid e1alam
pengembangan sarana belajar di MTsN Tangerang I e1apat dikatakan cukup
baik. Berdasarkan jawaban informan dapat diketahui bahwa hampir sebagian
besar wali murid (75%) telah dilibatkan e1alam mengembangkan sarana belajar
dan kegiatan ekstrakurikuler, yakni 49% selalu dan 26% sering.
Adapun keterlibatan wali murid dalam rapat penyusunan RAPBS juga
dapat dikatakan cukup baik. Sebab, lebih dari setengall (59%) wali murid telah
dilibatkan dalam rapat penyusunan RAPBS, yakni 47% selalu dan 12% sering.
Selanjutnya, keterlibatan wali muriel dalam mengawasi penggunaan
anggaran belanja sekolah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh
sebagian besar wali murid (68%) yang ikut serta mengawasi penggunaan
APBS, yakni 33% selalu, 5% sering elan 30% kaelang-kadang.
) Teguh Budiarto, S.Ag., Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I, Wawancara 01
51
dalam kegiatan seminar,
workshop, lokakarya eli bielang
kurikulum
Dalam implementasi KTSP, peran serta Kepala Seko1ah mutlak
diperlukan. Sebab kepala seko1ah merupakan master of plan dalam setiap
aktivitas pendidikan di seko1ahnya. Begitupun dalam implementasi KTSP,
kepala sekolah memiliki peran penting. Mu1ai dari penyusunan, pe1aksanaan,
monitoring hingga evaluasi; 1a harus terlibat. 01eh karena itu, kepala sekolah
dituntut harus bisa bersifat demokratis dan profesional.
Tabel di atas menunjukkan kepemimpinan kepala seko1ah yang demokratis
dan profesional. Salah satu tindakan profesional kepala seko1ah adalah
melaksanakan fungsinya sebagai supervisor. Kepala sekolah me1akukan
monitoring baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap PBM
Peran kepala MTsN Tangerang 1 dalam PBM dapat dikatakan baik. Hal ini
berclasarkan ditllnjukkan oleh hampir selurllh infonnan (91%) yang
menyatakan bahwa kepala sekolah telah melakukan monitoring terhadap
PBM, yakni 47% selalu dan 44% sering. Sedangkan peran kepa1a seko1ah
dalam memeriksa silabus yang dibuat oleh gum juga dapat dikatakan baik,
sebab sebagian besar infonnan (84%) menyatakan bahwa kepa1a sekolah
selalu memeriksa silabus yang dibuat oleh gum.
Selanjutnya, kepa1a sekolah juga hams bersifat demokratis. Di antara
bentuk pelaksanaan sifat demokratis tersebut ada1ah dengan melibatkanl
mengikutsertakan para gum dalam menentukan SKB (Standar Ketuntasan
Belajar) dan program TahunanlSemester. Berdasarkan tabe1 di atas, maka
dapat diketahui bahwa Kepala MTsN Tangerang 1 te1ah bersikap demokratis.
Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar informan (88%) yang menyatakan
bahwa Kepala MTsN Tangerang 1 selalu melibatkan para guru da1am
menentukan Standar Ketuntasan Belajar (SKB) dan sela1u mengarahkan para
gum dalam membuat program tahunan dan program semester.
52
PEHPUST AKAAN UTAMAUIN SYAHID JAKARTA
Selain itu, peran manajerial kep per a dapat
dikatakan baik. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian besar guru (81%) yang
menyatakan kepala MTsN 1 selahl mengarahkan para guru untuk membuat
RPP. Selain itu, kepala sekolah juga selalu menyelenggarakan rapat rutin
seputar pelaksanaan kurikulum. Dapat diJihat dari sebagian besar informan
(84%) menyatakan bahwa kepala MTsN tangerang 1 selalu menyelenggarakan
rapat rutin guna membahas pelaksanaan kurikulum.
Peran manajerial kepala sekolah dalam pembelajaran, yakni berupa
mengarahkan guru untuk memberikan remedial bagi siswa yang kurang
berprestasi pun dapat dikatakan cUkup baik. Hal ini ditunjukkan oleh sebagian
besar informan (79%) yang menyatakan kepala sekolah telah memberikan
pengarahan dalam memberikan remedial pada siswa, yakni 44% menyatakan
selalu dan 35% menyatakan sering.
Adapun profesionalisme kepala sekolah, salah satunya dapat dilihat dari
seberapa besar wawasannya dalam pembelajaran. Berdasarkan tabel di atas,
dapat diketahui bahwasanya kemampuan kepala sekolah dalam memilihkan
metocle yangtepat dalam mengajar eudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh
hampir setengah guru MTsN Tangerang I (40%) yang menjawab bahwa
kepala MTsN I kadang-kadang membantu guru dalam memilihkan metode
yang tepat dalam mengajar.
Selanjutnya, sikap demokratis kepala MTsN Tangerang I berupa
mengikutsertakan para guru dalam kegiatan pelatihan, workshop, seminar dan
penataran di bidang kurikulum dapat dikatakan cukup baik. Sebab, sebagian
besar guru MTsN Tangerang I (60%) selahl diikutsertakan dalam kegiatan
pelatihan, workshop, seminar dan penataran di bidang kurikulum.
Berdasarkan deskripsi data di atas, maka dapat dikatakan bahwa kepala
MTsN Tangerang I telah meJakukan kepemimpinan yang demokratis dan
profesional. Dengan kata lain, kepemimpinan kepala sekolah dalam upaya
mengimplementasikan KTSP sudah baik.
53
Bahkan, Wakabid Kurikulum MTsN Tangerang I menambahkan
bahwasanya sikap profesional kepala sekolah ditunjukkan dengan melakukan
sosialisasi KTSP terlebih dahulu kepada para guru sebelum menerapkan
KTSP di sekolah.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk
mensosialisasikan KTSP yaitu: 4
I. Mengadakan pelatihan penyusunan KTSP
2. Membentuk Tim Penyusun KTSP
3. Melakukan pertemuan khusus
4. Mengadakan evaluasi penyusunan KTSP
5. Mengesahkan KTSP oleh komite dan Kepala Kandepag.
Agar pelaksanaan KTSP dapat terlaksana dengan baik, selain melakukan
sosialisasi, kepala sekolah juga memberikan motivasi kepada guru-guru
mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah terutama dalam
kegiatan pembelajaran atau pelaksanaan kurikulum, yaitu melalui rapat awal
tahun, mengikutsertakan guru pada acara MGMP serta mengikutsertakan guru
c1alam workshop atau seminar baik ilu lingkat komisariat maupun kabupatel1.
Di antara pelatihan yang pernah diikuli oleh guru MTsN Tangerang I adalah :
'Pelatihan Penyusunan KTSP'dan 'Pelatihan Pengembangan Metode Belajar'.
Pelatihan ini bertujuan agar guru lebih siap dalam menyusun KTSP dan
lebih kreatif serta inovatif dalam kegiatan pembelajaran. Jika tujuan ini sudah
tercapai, maka siswa dapat belajar dalam suasana pembelajaran yang kondusif
sehingga memungkinkan lercapainya kompetensi-kompetensi tertentu pada
diri siswa.
Dalam mengimplementasikan KTSP di MTsN Tangerang I, para guru
diharuskan untuk mengikuli tallap penyusunan KTSP, dengan membuat
perangkat pembelajaran seperti program lahunan, program semester, silabus
dan RPP. Perangkat pembelajaran yang telah c1ibuat oleh para guru diserahkan
kepada Wakabid. Kurikulum tiap awal semester.
4 Teguh Budiarto, S.Ag, Wakabid. Kurikulum MTsN Tangerang I, WawancaraTanger::1np 11 Oktnhpr ')(){)O
54
5. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua
Tabel7
Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua
Alteruatif Jawaban
No Item Peruyataan SL SR KD TP
F % F % F % F %
I Komite sekolah terlibat dalam
rapat penyusunan program 4 9 10 23 I3 30 16 37
kurikuler
2 Wali murid ikut serta seeara aktif
dalam menindaklanjuti hasil 12 28 9 21 18 42 4 9
evaluasi belaj ar siswa
3 Komite sekolah memberikan
dukungan finansial dalam setiap 21 49 7 16 11 26 4 9
kegiatan yang diadakan sekolah
Dalam implementasi KTSP pa!1isipasi berbagai pihak jelas diperlukan.
Tidak terkeeuali partisipasi masyarakat dan orang tua siswa. Melalui tabel di
atas dapat diketahui tingkat keterlibatan masyarakat dan orang tua slswa
dalam melaksanakan KTSP. Partisipasi komite sekolah dalam rapat
penyusunan program kurikuler di MTsN Tangerang I dapat dikatakan masih
rendah. Hal ini ditunjukkan oleh hanya ada sebagian kecil infonnan (32%)
yang menjawab komite sekolah terlibat seeara aktif dalam rapat penyusunan
program kurikuler, yakni 23% menjawab sering, 30% menjawab kadang
kadang. Adapun sebagian keeil lainnya (30%) menyatakan bahwa komite
sekolah hanya kadang-kadang terlibat seeara aktif dalam rapat penyusunan
program kurikuler, ballkan 37% informan menyatakan komite sekolah tidak
pemah terlibat.
dapat
dalam
55
Selanjutnya, keterlibatan wali murid dalam menindaklanjuti hasil evaluasi
belajar siswa di MTsN Tangerang I dapat dikatakan cukup. Hal ini
ditunjukkan oleh hampir setengah (49%) wali murid telah menindaklanjuti
hasil belajar putra-putri mereka, dan yang melaksanakannya kadang-kadang
saja hanya sedikit sekali yaitu 42% informan.
Dalam usaha meningkatkan keterlibatan wali murid dalam
menindaklanjuti hasil belajar siswa di MTsN Tangerang I, pihak madrasah
membangun jaringan komunikasi yang dilakukan pada setiap pengambilan
rapor. Pihak madrasah yang diwakili oleh wali kelas menyampaikan hasil
belajar siswa kepada wali murid dan meminta mereka untuk bersama-sama
menindaklanjuti hasil belajar siswa tersebut baik hasil ujian semester, ulangan
harian maupun ujian akhir sekolah.
Sementara itu, dukungan finansial yang diberikan komite sekolah kepada
MTsN Tangerang I dapat dikatakan cukup baik, hal ini ditunjukkan oleh
sebagian besar informan (65%) yang menyatakan bahwa komite sekolah telah
memberikan dukungan finansial dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh
sekoluh, yakni 49% menyatakan selalu dan 16% menyatakan sering.
Berdasarkan deskripsi tabel di atas, maka secara keseluruhan
dikatakan bahwa partisipasi masyarakat dan wali murid
mengimplementasikan KTSP di MTsN Tangerang I sudah cukup baik.
6. Menghidupkan serta Meluruslmn KKG dan MGMP
Tabel8
Menghidupkan serta Meluruskan KKG dan MGMP
Alternatif Jawaban
No Item Pernyataan SL SR KD TP
F % F % F % F %
I Para guru mengadakan rapat
dalan1 menyusun strategi 13 30 19 44 9 21 2 5
pembelajaran
56
2 Para guru menyusun
perkembangan kemajuan 16 37 18 42 8 19 I 2
belajar siswa
3 Para guru mengevaluasi
perkembangan kemE\iuan 30 70 12 28 1 2 0 0
belajar siswa
Menghidupkan dan meluruskan kembali KKG (Kelompok KeIja Guru)
dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) juga menjadi salah satu aspek
penting yang harus diupayakan dalam implementasi KTSP. Sebab, melalui
kegiatan tersebut para guru dapat lebih terlibat secara aktif dalam menyusun
perencanaan belajar dan evaluasi belajar siswa.
Melalui tabel di atas dapat diketahui bagaimana pelaksanaan KKG
(Kelompok Kerja Guru) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) di
MTsN Tangerang 1. Di MTsN Tangerang I yang telah dibentuk adalah
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Dalam MGMP . tersebut
sebagian besar guru MTsN Tangerang I telah ikut aktif dalam usaha
mengembangkan strategi pembelajaran. Hal ini dapat diketahui dari jawaban
infomlan yang menunjukkan bahwa sebagian besar guru (74%) telah ikut
serta dalam rapat penyusunan strategi pembelajaran, yakni 30% selalu dan
44% sering.
Selain itu, kegiatan guru MTsN Tangerang I dalam menyusun
perkembangan kemajuan belajar siswa juga dapat dikatan baik. Dapat dilihat
dari jawaban informan yang menunjukkan bahwa sebagaian besar guru (79%)
telah menyusun kemajuan perkembangan belajar siswa, yakni yang menjawab
selahl sebanyak 37% dan menjawab sering 42%. Adapun yang menjawab
kadang-kadang hanya 19% informan..
57
Selanjutnya, kegiatan guru dalam mengevaluasi perkembangan kemajuan
belajar siswa di MTsN Tangerang 1 juga dapat dikatakan baik. Hal ini
ditunjukkan oleh sebagian besar guru (70%) MTsN 1 yang selalu
mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar siswa.
Dengan melihat jawaban informan secara keseluruhan, maka dapat
dikatakan bahwa pada umumnya pelaksanaan MGMP (Musyawarah Guru
Mata Pelajaran) di MTsN Tangerang I telah berjalan dengan cukup baik.
7. Kemandirian Guru
Tabel9
Kemandirian Guru
Alternatif Jawaban
No Item Pernyataan SL SR KD TP
F % F % F % F %- -
1 Guru menyusun silabus
setiap semester/tahun 40 93 2 5 1 2 0 0
pelajaran baru
2 Guru menyusun RPP setiap
kali melakukan kegiatan 34 79 5 12 2 5 2 5
mengajar
3 Guru menyusun KKM untuk34 79 3 7 4 9 2 5
setiap mata pelajaran
4 Semua guru ikut hadir dalam
rapat penyusunan program 27 63 6 14 5 12 5 12
kurikuler
5 Guru terlibat secara aktif
dalam penyusunan struktur 14 33 6 14 16 37 6 14
kurikulum
59
Menurut wakabid kurikulum, selain didukung oleh kemandirian para
gunmya; temyata dalam mengimplementasikan KTSP MTsN Tangerang I
juga didukung oleh beberapa faktor pendukung lainnya, yaitu :
a. Keterpaduan guru-guru (kekompakan dan kerjasama)
b. Ketersediaan sarana dan prasarana. Di antara sarana instruksional
yang dimiliki oleh MTsN Tangerang: Lab. Komputer, Lab. Bahasa,
Lab. MIPA, Lab. Keagamaan, dan perpustakaan.
c. Kompetensi gurus
Keberadaan faktor-faktor pendukung di atas, tentu akan memudahkan
usaha sekolah dalam mengimplementasikan KTSP.
Akan tetapi, sayangnya dalam penerapan KTSP temyata ada juga beberapa
hambatan yang dialami oleh MTsN Tangerang I, yaitu : Ketersediaan dana
untuk pemenuhan pelaksanaan kegiatan dan penyediaan sarana6
Untungnya, keberadaan hambatan-hambatan tersebut tidak terlalu
mengganggu, sebab menurut Teguh Budiarto, "Hambatan tersebut secara
langsung memang tidak menghambat pelaksanaan KTSP di MTsN Tangerang
I, akautetapi menjadikan pelaksanammya tidak optimal"'.
Lalu, agar hambatan yang ada tidak meJ1jadi penghalang bagi MTsN I
untuk menerapkan KTSP, maka dilakukan beberapa solusi untuk
mengatasinya; di antaranya :
a. Melakukan penggalangan dana melalui komite
b. Melaksanakan Musyawarah Guru
c. Mengikutsertakan guru dalam pelatihan, seminar & workshop KTSP.
5 Teguh Budiarto, S.Ag, Wakabid. KurikuJul11 MTsN Tangerang, Wawancara 3 J Oktober2009.
6 Teguh Budiarto, S.Ag, Wakabid. Kurikulul11 MTsN Tangerang, Wawancara 3 J Oktober2009.
7 Tegllh Budiarto, S.Ag, Wakabid. Kurikullll11 MTsN Tangerang, Wawancara 31 Oktober'){\{\O
60
B. Analisis dan Interpretasi Data
Setelah melakukan perhitungan persentase melalui deskripsi data di atas,
maka selanjutnya peneliti melakukan interpretasi data. Untuk menentukan
persentase terhadap dimensi-dimensi yang ada, digunakan perhitungan
sederhana dengan menggunakan rumus :
NSp=---
NHx 100%
TabellO
Persentase Implementasi KTSP di MTsN Tangerang I
NO DIMENSI SKOR NH NS NS dOG KATEGORlNH
1 Iklim 710 5x4 -20 ;710): 43 16,51.P- x 100
Pembelajaran = 16,5120 BAlK
yang Kondusif = 82,55
2 Otonomi 917 6x4 =24 917 : 43 21,32P- x 100
Sekolah dan = 21,3224
BAlK
Satuan Pend. = 88,83
3 Kewajiban 426 4x4 - 16 426: 43 9,9
Sekolah danp- x 100
= 9,916
CUKUP
Satuan Pend. = 61,87
4 Kepemimpinan 1346 9x4 - 36 1346:43 31,3
Demokratis &P- x 100= 31,3
36BAlK
Profesional = 86,9
5 Partisipasi 377 3x4 - 12 377: 43 8,76
Masyarakat = 8,76P- x 100
12 CUKUP
dan Orang Tua = 73
6 Menghidupkan 421 3x4 = 12 421 : 43 9,8
& meluruskan = 9,8p- x 100
12 BAlK
MGMP&KKG = 81,6
7 Kemandirian 732 5x4 -20 732: 43 17,02
Gurup= x 100 BAlK= ]7,02
20
62
6. Menghidupkan serta Meluruskan KKG dan MGMP
Dalam implementasi KTSP, selain aspek-aspek di atas; Kelompok
Kerja Guru (KKG) dan Musyawarh Guru Mata Pelajaran (MGMP)
juga termasuk ke dalam aspek yang penting untuk terus dihidupkan
dan dikembangkan kembali.
Dalam rangka menerapkan KTSP, MTsN Tangerang I membentuk
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Dan berdasarkan rumus
kategori di atas, maka dimensi MGMP ini berada pada interval 81,6%
yang menunjukkan bahwa pelaksanaan MGMP di MTsN Tangerang I
termasuk kategori baik.
7. Kemandirian Guru
Berdasarkan rumus kategori di atas, maka dapat dikatakan bahwa
kemandirian guru di MTsN Tangerang I berada pada interval 85,1%
yang berarti termasuk ke dalam kategori baik.
Secara keseluruhan, ke 7 dimensi yang merupakan aspek-aspek
dalam pengelolaan KTSP di atas; dapat dikatakaq baik. Sesuai dengan
rata-rata yang peneliti hitung berdasarkan rumus kategori di atas, yaitu :
{82,5%+88,8%+61,8%+86,9%+73%+81,6% +85,1 %}
= ±79.95% (Baik)
7
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis pada data yang telah penulis peroleh, maka
dapat diketahui bahwa rendahnya tingkat keikutsertaan komite madrasah
dalam penyusunan program semester bukan diakibatkan oleh madrasah yang
tidak bersifat transparan, melainkan diakibatkan oleh sikap masyarakat yang
kurang responsive terhadap kegiatan tersebut dan masyarakat cendenmg lebih
mempercayakan penyusunan progranl semester tersebut kepada pihak MTsN
Tangerang I, sehingga penyusunan program semesterlakademik masih
didominasi oleh pihak madrasah.
Selain itu, KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada mata pelajaran yang
telah disusun oleh guru MTsN Tangerang I yang umumnya masih berada di
bawah kriteria ideal (75%) ternyata memang disesuaikan dengan
kemampuanJpotensi siswa MTsN Tangerang I yang mayoritas bukan berasal
dari Madrasah Ibtidaiyah dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Namun, meskipun demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
implementasi KTSP di MTsN Tangerang I beJjalan dengan baik. Kesimpulan
ini dapat dilihat dari persentase jawaban informan terhadap 7 dimensi yang
merupakan aspek-aspek yang harns dikelola dalam implementasi KTSP.
Persentase jawaban informan tersebut yaitu :
64
1. Iklim pembelajaran yang Kondusif berada pada interval 82,55%, hal
ini menunjukkan bahwa iklim pembelajaran MTsN Tangerang I baik.
2. Otonomi sekolah berada pada interval 88,83%, hal ini berarti hak
otonomi dalam pengembangan kurikulum, pembelajaran dan sistem
evaluasi telah digunakan dengan baik oleh MTsN Tangerang 1.
3. Kewf\iiban sekolah berada pada interval 61,87% yang berarti telah
dilaksanakan dengan cukup baik..
4. Kepemimpinan kepala sekolah yang demokratis dan profesional berada
pada interval 86,9% yang berarti baik.
5. Partisipasi masyarakat dan orang tua berada pada interval 73%, hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dan orang tua siswa telah
cukup baik.
6. Menghidupkan & meluruskan MGMP & KKG berada pada interval
81,6% yang berarti baik.
7. Kemandirian guru dalam menyusun KTSP dan melaksanakannya
berada pada interval 85,1%, yang berarti baik.
Selanjutnya, penu1is menghitung rata-rata dari seluruh persentase dimensi
di atas dengan ni1ai rata-rata 79,95%. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwasanya implementasi KTSP di MTsN Tangerang I telah dilaksanakan
dengan baik.
65
B. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan, saran dalam penelitian ini adalah :
I. Implementasi KTSP di MTsN Tangerang I ini dapat dikatakan baik
(efektif). Namun sebaiknya, pihak MTsN Tangerang I lebih meningkatkan
lagi implementasi KTSP tersebut; sebab implementasi KTSP yang efektif
akan memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas
sekolah berupa kinerja guru yang semakin baik, kompetensi guru yang
terus berkembang, dan juga dapat meningkatkan potensi serta bakat
peserta didik.
2. Kepala MTsN Tangerang I sebaiknya lebih terbuka untuk mengajak
komite madrasah dalam penyusunan program akademik yang dilakukan
oleh madrasah agar keterlibatan mereka lebih meningkat.
3. Untuk meningkatkan keterlibatan wali murid daiam menindaklanjuti hasil
belajar siswa; kepala MTsN Tangerang I dapat mengeluarkan kebijakan
atau membangun sarana komunikasi lainnya yang lebih intens guna
menindaklanjuti hasil belajar siswa.
4. Pihak madrasah bersama dengan komite madrasah sebaiknya lebih
meningkatkan penyediaan sarana belajar yang memadai dan mendukung
pembelajaran yang efektif. Selain itu, bersama-sama menggalang dana
untuk kegiatan sekolah; baik itu untuk kegiatan kurikuler maupun
ekstrakurikuler.
5. Untuk meningkatkan kualitas peran dan kompetensi guru dalam
implementasi KTSP, pihak sekolah dapat mengadakan kegiatan-kegiatan
peningkatan profesional guru yang lebih bervariatif lainnya, misalnya :
"short course guru kreatif", "Public Speaking for Teaching" dan
mengikutsertakan guru dalam pelatihan, seminar, workshop, dan bentuk
bentuk sosialisasi KTSP lainnya yang diadakan oleh Depdiknas maupun
oleh lembaga pendidikan lainnya yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Lia, Elwnomi Pembangunan, Jakarta: VIEU - University Press, 2007
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendelwtan Praktik, Jakarta :Rineka Cipta, 2006, Cet. Ke-13.
Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta Raja GrafindoPersada, 2004.
Danim, Sudarwan, Visi Baru Manajemen Selwlah, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2008.
Furchan, Arief, dan Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetens diPerguruan Tinggi Agama Islami, Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2005.
Hamalik, Oemar, Pengembangan Kurikulum Dasar-Dasar dan Perkembangnnya,Bandung : Mandar Maju, 1990
Manajemen Pengembangan Kurikulum, BandungRosdakarya, 2006.
UPI dan Remaja
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung PT RemajaRosdakarya, 2006.
Kunandar, Guru Proftsional Implememasi JC]'SP, Jakarta Raja 0rafmdoPersada, 2007
Langggulung, Hasan, Asas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta: Balai Pustaka AIHusna Barn, 2003
M. Berman, Louise, and Jessie A. Roderick, Curriculum: Teaching The What,How and Why Living, London: A Bell & Howell Company, 1977
Muhaimin, dkk., Pengembangan Model Kurikulum Tinglwt Satuan Pendidikan(KTSP) Pacia Selwlah dan Madrasah, PT. Raja Grafindo persada, 2008.
Mulyasa, Enco, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : RemajaRosda-karya, 2007
~ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : PT. Remaja RosdakaryaOffset, 2008, Cet. V.
~ Manajemen Berbasis Selwlah, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, eel. VII.2004a
~ KBK : Konsep, Karakteristik, & lmplementasi, Bandung PT. RemajaRosdakarya, 2004b
Muslich, Masnur, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta :Bumi Aksara, 2009, Cel. V.
Nasution, S., Asas-Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cel. ke-V~ Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995
Nurcholis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2003
Rijono, Nanang, "KTSP dan l)jian Nasional", http://rijono.wordpress.com, 25Maret 2008.
Sanjaya,Wina, Kurikulum danPembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008a
~ Pembelajaran dalam lmplementasi KBK, Jakarta: Kencana, 2008b.
Soetopo, Hendyat, dan Wasty Soemanto, Pembinaan dan PengembanganKurikulum, Jakarta : Bumi Aksara, 1993
Subandijah, Pengembangan dan inovasi Kurikulum,Jakarta Raja GrafmdoPersada, 1996 Cel. II.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta PT. Raja GrafmdoPersada, 2000., Cel. X
Sudrajat, Akhmad, Prinsip Pengembangan Kurikulum, http://akhmadsudrajat.wordpress. Com
Sujanto, Bedjo, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah : Model PengelolaanSekolah df Era Olonomi Daerah, Jakarta: Sagung Seto, 2007.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek,Bandung : Remaja Rosdkarya, 2005
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah danKeguruan, Jakarta: DIN, 2007.
Undang-Undang SISDIKNAS : UU R1 No.20 Th.2003, Jakarta: Sinar Grafika,2008
W., Iskandar, dan Usman, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Jakarta: BinaAksara, 1988
Yamin, Martinis, Proftsionalisasi Guru & lmplementasi KKK, Jakarta: GaungPersada Press, 2006.
--- I
J
J
J}
_-'----__~===l ISATiSAll';;;;;-AM---
S.,.WA _S~W' -"." ~Nm'" rI
~.(OMITE IIIADRASAH KEPALA MADRASAI!
--~KKM
IH.lEDlL SURYAD~B.Se - "-OPEN SOPENDI, M.l'd "
NIP. 150240260.~-~~-------._._-------------------- KEPALA URUSANTATA USAHA
AHMAD TANTOWI, S.Pd.JNIP. 150228292
pENGADMlNISTRASI UMUMVAKA BIOANG KURlKULUM WAKA BlDANG-h'ES1SWAAN WAKA BIDANGSARANA &PRAS WAKA BIDANG IIUMAS . _IWANSURYANTO.A.1vla
TEGUH BUDIARTO, S.Ag HASYlM, A.Md AHMAD TANTOWI, S.Pd.l Drs. ADANG SUDRAJAT - YA¥QSlITARYO
NIP. 150281968 NIP. 150271680 NIP. 150228292 NIP. 150291951-RULIALFIYAN
PENGADMINlSTRASI KEUANGANBl1\IDINGANKONSELING PEMBINA -RUSlLAWATI
KOORDlNATORJPEl\mINA KOQRDINATORfpEl\fDfNA LOr,. RO!ALI KEKELUARGAAN & SOSIAL - Hj. LA1lIKOH
NIP. 150270078 .2. AKHMADSYURUL. MK, S.Pd
NIP. 150343906 PENGADMINTSl"RASf KEPEGA WAIAN- USWATI HASANAH, A.Md. APRILLIA QURonn. AINl, A.1\1d
GURU IWALI KFLASPENGADMINI5TRASI KESISWAAN
'S. ZUUIAtvI HASmUAN 12. HASYlJ\.1, A.Md 2J. RlAN LUKiTA, S.Pd J4. SUBUR, S.Pd 45. KOHARUD1N, A.Md • sIn ROHN1AH·S. IKHSAN 13. Drs. /\DE BURHANUDIN 2-l, Drs. AKJ-fMAD KHAERUr.' 35. Dra. SIT! RUKYATUL H1LALJ 46. SITI MARIN£. S.Pd"'3. NEN] YUHANDINI 14. KOMARJAH, S.Pd 25. AKROM SOLiHIN, S.Pd. [ 36. Dra. SIll CHOrl1vW-I SACHLAN 47. DZfKY FAHROZA. S.Pd"s. MUHAMAD YUSUF.l\1M 15. S11l1vfA1.MUNAH, S.Pd.l 26. AKliMAD SYURUL. MK, .'i,II,1 37. IDA RO!';IDA, S.~ 48. MAHJ\.1UR AHMAD, AMaj, SOFrA1UN, S.Pd.l 16. SUPRlA1NA, A.M.a 17. ROMY ISKANDAR., S.N .18.0,4, sm MASITOH 49. SHOLEH, S.Pd.I PRAMUBAKTI['IN SURYATIN, SAg. 17. Drs. ADANG SUDRAJAT 18. EMMY PURWAt-ffI, S.PJ 39.IWAN SURYANTO.A.MII 50. FANI RACHMA. MUlLAN!, S.Pd ·JUSrNs.ROJALI 18. IDAFARIDA AULIA, M. S.Ar, 29. SULIYAH, S.Pd 40, SUKRIM, RKom 51. F1QROHODDIN, S.Pd.I -JUHRIa. NURAIN1 ZUBAIDAH 19. YATISYUKRAYATI,S,Pd 30. SELLY IDAYAN1l, S.Pd 41. CECEP IBROHIM, S.Kom 52. SUKf TRISWANTO, S,Pd ~SAnDlN
;:s. MARWIY/\l-I 20. IKA FAIQAH, S.Pd.I 31. Om. BADRIYETI'Y 42. KH,ISNA ZAENUDIN, S.AgOUH BUDlARTO. SAg 21. MAZROATUL JANNAH, SAg 32. Dca. EUIS NURFATl\fAH 43 ...'\J--IMAD KOSASm, S.PdNARn FAJARIYAH. S.Pd 22. I:>rs. SAPARUDlN 33. CARSUDIN, SYd 44. EVA NURAROFAH,S.Pd
.
REKAPITULASI JUMLAH SISWA PER BULANMTs NEGERI TANGERANG I
TAHl,JN PELA;JARAN 200!lnOlO
SISWA SISWA SISWA SISWAJUMLAH MA>UK II""IAD JUMLAH
NO KELASAWAL AKHIRL p L p L P L P
1 VIlA 7 25 32 0 0 0 0 7 25 322 VII B 12 20 32 0 0 0 0 12 20 323 VII C 15 17 32 0 0 0 0 15 17 324 VII D 20 20 40 0 0 0 0 20 20 40
_... ,- -'.._- -'- ,...
5 VII E 15 25 40 0 0 ,0 0 15 25 406 VHF 17 23 40 0 0 '0 0 17 23 40
. . ._- ._- .. . . ... . . ..
7 VIIG 20 20 40 0 0 0 0 20 20 40
S VII H 14 25 39 0 0 :0 0 14 25 39. ,
JUMLAH 120 175 295 0 0 0 0 120 175 295
9 ' : VIII A 3 27 30 0 0 0 0 3 27 3010: VIII B 8 22 30 0 0 0 0 8 22 3011 VIII C 8 22 30 0 0 0 0 8 22 3012: VIII D 19 21 40 0 0 ,0 0 19 21 4013 VIII E 25 11 36 0 0 0 0 25 11 3614 VIII F 17 21 38 0 0 0 0 17 21 3815 .' VIII G 21 18 39 0 0 0 0 21 18 39iii VIIIH 20 20 40 0 0 0 0 20 20 40. 'JUMLAH· 121 162 283 0 '0 0 0 121 162 283
17 ·DCA 7 25 32 0 0 0 0 7 25 3218, IXB 3 29 32 0 0 0 0 3 29 3219 IXC 13 25 38 0 0 0 0 13 25 3820 IXD 13 24 37 0 0 0 0 13 24 3721 IXE 17 19 36 0 0 0 0 17 19 3622 IXF 18 19 37 0 0 0 0 18 19 37
, JUMLAH 71 141 212 0 0 0 0 71 141 212
JUMLAH TOTAL 312 478 790 0 0 0 0 312 478 790
~=~~gl'3~~1~OktOber2009;"; eri Tangerang I,
KURIKUlUMMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) TANGERANG 1
.t.
JI. Perintis Kemerdekaan IIfe No.2 Telp. 021-5531889KOTA TANGERANG
2008
lEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) TANGERANG I
,Iah diteliti dan disahkan penggunaannya pada tanggal 15 Oktober
08 dan dlnyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2008/2009. _
Tangerang, 15 Oktober 2008
. -.
Mengesahkan,
Ketua Komite Kepala
<:>r~1!~~pendj, M. Pd'" 150 240 260
Mengetahui,
Ke ala Seksl Mapenda
en Agama
ang115#:::::::;iZAN'TCiR-j'" -
~~~~~~i A., M.Pd50233022
KEPUTUSAN BERSAMA!pala Madrasah Tsariawlyah Negerl (MTsN) Tangerang I dan Komlte Sekolah
Nomor: MTs.28.05.02/KP.02.3/1190/2008
Nomor :006/KM-MTsN/X/2008
Tentang
Kurikulum Tingkat satYan Pendidikan (KTSP)Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang I
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha KuasaKepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang I
.·2000 tentang
provinsi sebagai
25tahuri
kewenangan
a. Bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
pembelajaran serta tersedianya kurikulum tingkat satu
pendidikan di Iingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
Tangerang I! Kurikulum TIngkat Satuan Pendidikan (KTSP)yang sesuai dengan situasf dan' kondisr sekolah/satuan
pendidikan yang berpedoman pada standar isi dan standar
kcrnpetensi lulusan SMPjMTs sebagiamana ditetapkan oleh
pemerintah pusat melclui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006.
b. Bahwa den9an pertimbangan butir a di atas, Kurikulum
TIngkat Satuan Pendidikan (KTSP) perlu dituang"kan dalam
Keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
Tangerang I adalah
1. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem,
Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang RI Nomor 32 tahun 2003 tentang Pemerintah
daerah.
3. Undang-undang RI Nomor 14 tahun- 2005 .tentang Guru dan.
Dosen
4. Undang~undang RI Nomor
kewenangan pemerintah dan
otonomi daerah.
5. Undang-undang RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Stmdar
Nasional Pendidikan.
gingat
nimbang
=mperhatikan
netapkan
tama
lua
ga
6. Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentagn Standar
lsi.
7. Peraturan Mendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
8. Peraturan Menteri RI Nomor 24 tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 dan 23 tahun
2006.
1. Visi, Misi, dan Renstra Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
Tangerang I.
2. Kesepakatan hasil musyawarah guru. Madrasah. Tsanawiyah
Negeri (MTsN) Tangerang I. dengan Komite/yayasan tangga/
09 Oktober 2008.
MEMUTUSKAN
Kuriku/um Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Madrasah
Tsanawiyah Nelleri (MTsN) Tan~eran~ I adalah seba~3imana
lampiran keputusan ini.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang I adalah sebagaimana
lampiran keputusan ini berJaku mulai tahun pelajaran 2008/2009
untuk kelas VII, VIII, dan'IX.
Keputusan inf berJaku sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan
hal-hal yang' be/um diatur atau jika terdapat kekeliruan dalam
keputusan inf akan diatur daJam keputusan tersendiri dan
diperbaikl sebagalmana mestinya.
Ditetapkan di : Tangerang
Pada tanggal : 150ktober 2008.
Ketua Komite
Suryadl, B.Se
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah membimbing tim
!nyusun KTSP MTs Negeri Tangerang 1.
Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
ng tetah menyampaikan ajaran Allah kepada umatnya. Semoga kita termasuk
ngikut setia beliau.
KTSP MTs Negeri Tangerang I ini disusun untuk dijadikan pedoman dalam
laksanakan keg/atan pembelajaran. Selain itu, di dalam KTSP juta ditekumukakancalia pengernbangan MTS Negeri Tangerang 1. • - - -
5ebagai peritmbangan dalam penyusunan, dalam KTSP dipaparkan visi, mis, dan
Ian serta sasaran yang akan dicapai. Kami menyakini bhawa apabila KTSP ini
ksanakan secara konsekuen, dapat kita wujudkan cita-cita madrasah seputi yang
lang dalam visi dan misi MTs.
Tim penyusun tetah berusaha sekuat tenaga untuk menyusun KTSP ini secara
puma. Namun, karena keterbatasan tim penyusun, KTSP ini masih perlu
'empumaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan.
Akhimya, mudah-mudahan KTSP ini dapat dilaksanakan dan diterapkan dalam
a pengembangan dan peningkatan madrasah.
DAFTAR lSI
Jar Pengesahan .
Itusan Bersama ii
Pengantar iv
ar lsi v
~ I. PENDAHULUAN ~~.......... L;.~
A. Rasional :..' 1
B. latar Belakang 1
C. landasan :.................... 2
D. Pengertian 2
E. Tujuan Penyusunan KfSP :.~..: :.,................. _2F. Prlnslp pengembangan KrSP 3
B II. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN MADRASAH ue................ 5
A. Visi 5
B. Mis! 5
C TUjuan Madrasah :.... 6
D. sasaran : ~......................... 7
E.. Struktur Dan Muatan Kurikulum 8
1. Struktur KUrlkulum 8
2. Muatan Kurikulum 9
3. Kegiatan Pengembangan Diri Pilihan 15
4. Pengaturan Beban Belajar 16
5. KKM (Kriterla Ketuntasan Minimal) 16
6. Kenaikan Kelas dan iinggal Kelas 17
7. Kelulusan : : :................ 17.
8. pendidlkan Kecakapan Hidup ;; .•.. : ; 18 -
AD III. KALENDER PENDIDlKAN 20
lAB IV. PROGRAM KELAS UNGGUlAN ........................................•.....••.;...... 21
A. Latar Belakan9 21
B. Tujuan 21
C. Seteksi Calon Siswa Kelas Unggulan 22
D. Mata Pelajaran Tambahan Pada Kelas Unggulan 22
E. Biaya ,.......................................... 22
F. Fasilitas Kelas Unggulan .. , " .. " " "....................... 22
".8 V. PENUTUP 2
•
BAB I
PENDAHUlUAN
A. Rasional
KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang
pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi
peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang
dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan global deng;;in:t-":
semangat Manajemen Berbas/s Sekolah (MBS).
B. Latar Belakang
Sesua/ dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang- •.• - .0. _
Sistem Pendidikan Nasional, khususnya pasal 38 ayat 2 yang menyatakan bahwa
"Kurikulum pendidikan dasar menengah dikembangkan sesuai dengan relevans/nya oleh
setiap kelompok atau satuan pend/diken dan komite sekolah/madrasah dibawah
koord/nas/ dan supervisi dinas pendidikan atau .kantor Departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi untuk pendidikan menengah". Dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan khususnya pasal 17 ayat 2 yang menyatakan bahawa n Sekolah dan
komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pend/dikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensl lulusan, dibawah supervisi dinas pend/dikan kotajkabupaten yang
bertanggungjawab d/bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, SMK dan Departemen yang
mengena/ unusan pemerintah dibidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK serta pasal
49 ayat 1 yang menyatakan bahwa pengelolaan satuan pend/dikan dasar danmenehgah
menerapkan Managemen 8erbasis Sekolah (MBS ). Yang d/tunjukan dengan kemandirian,· .
kemltraan, partislpasi, keterbukaan dan akuntabilitas n Kuriku/um tingkat satuan
pendidikan mengacu kepada Standar Is/ (SI) dan Standar Kompetensl Lulusan (SKL) serta
berpedoman pada panduan yang dlsusun oleh Badan Standar Nasional Pend/dlkan
(BSNP).
m
Pengembangan Kurikulum lingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar
nasiona! pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasiona!. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar peniJaian pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasiona! pendidikan tersebut, yaitu Standar lsi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
.dalam mengembangkan kuriku!um.
C. Landasan
Landasan pengembangan KTSP adalah UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pe~didikan Nasional, PP No. 19 tahun 2005 tentang Sta~dar Nasionijl_Pendidikan (SNP),
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar lsi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional P-epublik Indonesia nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar lsi untuk Satuan
Pehdidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Peraturan Menteri Pendldikan
Nasionaf Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, serta memperhatikan Panduan Penyusunan KTSP yang
dlsusun BSNP•
. Pengertian
Kurikulum lingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yimg ..
disusun dan diJaJrsanakan oJeh masing- masing satuan pendidikan,
Tujuan Penyusunan KTSP
TUjuan pendldikan tlngkat satuan pendidikan adalah tahapan atau !angkah untuk
mewujudkan vlsi sekolah dalam jangka waktu tertentu. Tujuan tingkat satuan pendldikan
-}".
merupakan rumusan mengenai apa yang diinginkan pada kurun waktu tertentu. Tujuan
satuan pendidlkan memillki ciri-elri yaitu sesuai dengan visi, dapat diukur, dan terjangkau.
F. Prinsip Pengembangan KTSP
KT5P dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen
Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah. Pengembangan KTSP mengaeu pada 51 dan 5KL dan berpedoman pada
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oreh BSNP, serta memperhatikan
pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus
drkoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendldikan provinsi, dan berpedoman pada 51 dan
5KL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh B5NP .
KTSP diJ<embangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagal berikut:
:r Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
KUrikurum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki pOSIS'
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beri!mu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensl peserta
d/dlk dlsesuaikan dengan patensl, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta dldik serta tuntutan Ilngkungan. MemilikJ pos/sf sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
}> Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisl daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidcik
dlskrlniinatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status 50Srar
ekonoml, dan jender. Kurikulum mel/puti substansl komponen muatan wajib
kurtkurum, muatan lokal, dan pengembangan dirt seeara terpadu, serta disusun da/am
keterkaltan dan keslnambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansl.
BABII
VISI, MISI, DAN TUJUAN MADRASAH
A. VISI
Unggul, Berprestasi, Islami, dan Berwawasan Masa Depan.
Indikator Visi
1. Unggul di bidang akademik;
2. Unggul di bfdang nonakademik;
3. Terampil dalam penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Infonmasi dan Komunikasi;
4. Berprestasi dalam bidang MIPA;
5. Berprestasl dalam bldang Olah Raga dan seni;
6. Pendptaan lingkungan Madrasah yang lsiami;
7. Penciptaan pergaulan yang berakhlakul karimah;
8. Inovasi dalam pengembangan Madrasah sesuai dengan kebutuhan masa depan.
~. MISI
1. Mendptakan proses pembelajaran yang efektif;
2. Meningkatkan profesionaliSrile guru dan tenaga kependidikan;
3. Mendptakan lingkungan pendldikan yang Islam;;
4. Menumbuhkembangkan pengama/an nilai-niJal Is/ami dalam kehidupan sehari-hari;
5. Membekall slswa dengan keterampilan menggunakan dan memanfaatkan Teknologj
Infonmasl dan Komunikasi;
6. Membekali slswa dengan keterampilan berbahasa Inggris dan Arab;
7. Memotlvasi siswa untuk berprestasi dalam bidang akademii< dan nonakademik;
8. Menclptakan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan global ..
Indlkator Misl
1. Menclptakan proses pembe/ajaran yang efektif
1.1. Melengkapl sarana dan prasarana pembe/ajaran;
1.2. Menclptakan suasana Jingkungan belajar yang kondusif.
2. Menlngkatkan profesionaJisme guru
1.4. Menjadj juara LCCM tingkat JABODETABEK;
1.5. Penlngkatan keterampilan Teknologi Infomasi dan Komunikasi 10% dari seluruh
siswa setiap tahun.
2. Bidang Nonakademik
2.1. Menjadi juara futsal tingkat provinsi;
2.2. Menjadi juara lomba kesenian tingkat kota;
2.3. Menjadi juara MTQ tingkat kota;
3. Bidang Keagamaan
3.1. Menjadjkan siswa Madrasah taat beribadah;
3.2. Membiasakan siswa sholat berjama'ah;
3.3. Membiasakan tadarus dj awal jam pelajaran;
3.4. Memblasakan mengucapkan salam;
3.5. MenjaJankan pola hidup yang bersih, sehat, dan islami;
4. Bidang Sarana dan Prasarana
4.1. Memiliki laboratorium Iceagamaan yang memadai;
- 4.2. MemiJiki kantin yang bersih, sehat, dan indah;
4.3. MeJengkapi Jaboratorium Komputer dengan fasiiitas Internet dan LAN;
4.4. MeJ~ngkapi ruang Usaha Kesehatan Seko!ah (UKS);
4.5. MemiJiki ruang serba guna (Aula);
4.6. Menambah fasilitas dan jumlah keJas unggulan;
4.7. Penambaharr we sJswa.
5. Ketenagaan
5.1. Meningkatkan profesionalisme guru;
5.2. Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan.
SASARAN.1. Siswa memllikl kepribadian muslim (berakhlakuk karimah) secara istiqomah;
2. NiiaJ rata-rata Ujlan Naslonal tiap tahun meningkat 0,3;
3. Lulusan MTs N Tangerang I diterima di MAN Insan Cendekia;
4. Pengadaan laboratorium keagamaan (Masjid);
5. Pengadaan ruang serba guna (Aula);
6. Pengadaan fasilires Internet dan LAN;
7. Mempertahankan dan meningkatkan prestasi olah raga dan seni;
8. Memilikll00% guru lulusan 51;
9. Memiliki 12 kelas unggulan;
10. Memiliki jumlah we siswa yang memadai.
E. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1. Struktur Kurikulum
Mare pelajaran -yang diajarkan di MTs Negeri Tangerang selama tiga tahun mula;
kelas VII sampai dengan kelas IX adalah sebagai berikut:
A. Mare Pelajaran Wajib
1. Pendidikan Agama
a. Qur'an Hadits 2 2 2b. Aqidah Akhlak 2 2 2c. Fiqih 2 2 2d. Bahasa Arab 2 2 2e. se'arah Kebudahaan Islam 2 2 2
2. Bahasa dan 5astra Indonesia 4 4 4
3. Bahasa Inggris 4 4 4
4. Matematika 5 5 5
5. Pengetahuan A1am 5 5 5
6. Pengetahuan 50sial 4 4 4
7. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
8. Pendidlkan Jasmani 2 2 2
9. Senl BUdaya 1 1 1
10. Teknologl Informasl dan2 2 2
KomunlkaslB. Muatan Lokal
1. Tahflzd2. Conversation 2 2 23. Muhadatsah
m
C. Pengembangan Diri1. Ekstrakurikuler
••2~.~Tadarus
22
22
22
Selain mata pelajaran dan alokasi waktu tersebut di atas, terdapat tambahan alokasi
waktu untuk kelas unggulan, yaitu:
Bahasa Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
Pengetahuan A1am
Bahasa Arab
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2. Muatari Kurikulum
Mata peiajaran yang diajarkan di MTs Negeri Tangerang I adalah sebagai berikut:
a. Qur'an Hadits
Mata pelajaran Qur'an Hadits di Madrasah Tsanawiyah hertujuan untuk:
1. Mengetahuai kemajuan belajar peserta didik, baik sebagai indiYidu maupun
anggota kelompok/kelas setelah ia mengikuti pembelajaran mata pelajaran
Qur'an Hadits.
2. Mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi berbagai komponen pembelajaran
yang dipergunakan guru Qur'an Hadits dalam jangka waktu tertentu.
3. Menentukan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran bagi peserta didik.
b. Aqldah Akhlak
Mata pelajaran Aqldah Akhlaq bertujuan untuk menumbuhkan dan
menlngkatkan kelmanan peserta dldik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang
terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan penghayatan,
pengalaman serta pengamalan peserta didik tentang Aqidah dan Akhlak Islam,
sehingga menjadi manusia yang terus berkembang dan meningkat kualitas
keimanan dan ketakwaanya kepada Allah swr, serta berakhlak mulia daJam
kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bemegara, serta untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c. Fiqih
Pembelajaran Rqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali
peserta diditk agar dapat:
4. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan
menyeluruh, baik berupa dali/ naqli dan aqlr. Pengetahuan dan pemahaman
tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup da/am kehidupan dan sosia!.
5. Melaksanakan dan mengama/kan ketentuan hukum Islam dengan benar.
Pengalarnan tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menajalankan
hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab 50sial yang tinggi dalam kehidupan
pribadi mi:lupun 5Osia!.
d. Bahasa Arab
Program pembelajaranBahasa Arab secara umum memiliki tujuan agar para
pserta dldik berkembang daram hal:
4. Kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis secara baik.
5. Berbicara secara sederahana tapi efektif da/am berbagai konteks untuk
menyampaikan informasl, piklran, dan perasaan, serta menjalin hubungan
50s/aI cfalambehtuk kegiatan yang beragam, interaktif dan menyenangkan.
6. Menafsirkan lsi berbagal bentuk teks tulls pendek sederahan dan merespon
dalam bentuk keg/atan yang beragam, interaktif dan menyenangkan.
7. Menu/ls kreatif mesklpun pendek sederahana berbagai bentuk teks untuk
menyampa/kan lnformasi, mengungkapkan p/klran dan perasaan.
8. Menghayati dan menghargal karya sastra.
9. Kemampuan untuk berdiskusl dan menganalisis teks secara kritis.
10. Perbendaharaan kata Arab fusha sebanyak 1000 kata dalam berbagai bentuk
kata dan pola kalimat yang diprogram kan meliputi tema tentang kegiatan
sehari-hari, aqidah dan ibadah. Rasionalisasi penguasaan 1000 kata tersebut
adalah 300 kata pada jenjang ibtidaiyah dan 700 kata pada jenjang
tsanawlyah. :-';~RPIJSTAKAAN UTAMA \
UIN SYAHID JAKARTA
e. Sejarah Kebudayaan Islam
Pembelajaran Sejarah Kebljdayaan Islam (SKI) di Madrasah Tsanawiyah
sebagal berikut:
1. Memberikan'pengetahuan tentang sejarah Agama Islam dan kebudayaan
Islam kepada para peserta didik, agara memiliki data yang objektif dan
slstematis tentang sejarah.
2. Mengapresiasi dan mengambH ibrah, nHal dan makna yang terdapat dalam
sejarah•.
3. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan n!lai
nilai Islam berda~rkan cermatan atas fakta sejarah yang ada.
4. Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadiannya melalui imitasi
terhadap tokoh-tokoh teladan sehingga rebentukkepribadian yang luhur. _
f. Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagal berikut.
1. Berkomunikasl secara efektif dan eftsien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara IIsan maupun tulis
2. rvJenghargal ~ dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negClra
3. Memahaml bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagal tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektua/,
serta kematangan emoslonal dan 50sial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekertl, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
g. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Madrasah Tsanawiyah bertujuan agar
peserta dldik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk Iisan dan tulis
untuk mencapal tingkat IIterasl functional
2. Memlllkl kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saln9 bangsa dalam maSYq,rakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara
bahasa dengan budaya.Mata pelajaran Bahasa
h. Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami konsep ·matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritrna, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matemalika dalam membuat generalisasi, menyusun buktl, atau menjelaskan
gagasan dan pemyataan matematika
3. Memecahkan· masalah yang meliputi .kemampuan memahami masalah,
merancimg rnodelmaternatika,menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang dlperoleh
4. Mengomunlkasikan gagasan dengan slmbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memlliki rasa Ingln tahu, perhatlan, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta slkap ulet dan percaya din dalam pemecahan masalah.
i. Pengetahuan Alam
Mata pelajaran IPA Madrasah Tsanawiyah bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
. berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya:-,...
2.' Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala a/am, konsep
dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
seharl-har;
3. Mengembangkan rasa Ingln tahu, sikap po~itif,. dan kesadaran terhadap
adanya hubungan· yang saling mempengaruhi antara IPA, Iingkungan,
teknologi, dan masyarakat .
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap
dan bertindak ilmiah serta. berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga,
dan melestarikan lingkungan ~rta sumber daya alam
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagal salah satu ciptaan Tuhan
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
j. Pengetahuan Sosial
Mata· pelajaran Pengetahuan Sosial bertujuan agar peserta didik memiliki... kemampuan sebagal berikut. '.. .. . .....
1; .Me~genal k6ri~~konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat danIIngkungannya .
2. Memll1ki kemampuan dasar untuk berpikir logIs dan kritis, rasa lngln tahu,Inkulri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehldupan soslal
3. MemllikJ komltmen dan kesadaran terhadap nilal-nilai sosial dan kemanusiaan
4. MemllikJ kemampuan berkomunlkasl, bekerjasama dan berkompetlsl dalammasyarakat yang majemuk, dl tingkat lokal, naslonal, dan global.
k. Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta dldik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif daJam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti
korupsi
3. BerKembang secara positif dan demokratls untuk membentuk diri berdasarkan? ,. -
- karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam -percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan- , -komunikasi.
I. Pendidikan Jasmani
Mata peJajaran Jasmani, bla~raga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Menlngkatkan pertumbuhan fisik dan.pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Menlngkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui lntemalisasi nilal-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5.Mengembang~an sikap- sf)Ortif, jUjur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
peri:aya dindan demokratis -
6.Mengembang~n k~terampilan untuk ~enjag~kes~lamatan diri sendiri, orang
lain dan Ilngkungan
7. Memahaml konsep aktivitas jasmani dan olahraga dl lingkungan yang bersih
sebagal Informasl untuk mencapal pertumbuhan fisik yang sempuma, pola
hldup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang posit/f.
m. Seni Budaya
Mata pelajaran Senl Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan slkap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
4. Menampllkan peran serta dalam sen! budaya da/am tingkat lokal, regional,
maupun global.
n. Teknologl Infonnasl dan Komunikasi (llK)
Mata pelajaran Teknologl Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagal berikut.
1. Memahaml t~knologi informasi dan komunikasi .
2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi
3. Mengembangkan sikap kritis, kreaUf, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi '. -
4. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
3. Kegiatan pengembangan diri piJihan
Kegiatan pengembangan diri yang bersifat pilihan adalah kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tangerang 1,
yaltu:
1. Paskibra Jumat, Pkl•.13.3(j-15.30 lrfan Amarullah
Pri1l11uka. .
. 2.. sabtui.Pkl.13.30-15.30 Iwan Suryanto, A. Ma.. . - ..' . - .
3. Marawls.5elasa<Jan Jumat,
Faridal ArkamPki. 13.30-15.30
4. NasyldSelasa dan Jumat,
Agus SyarifudlnPkI. 13.30-15.30
5. Drumbanct·Selasa dan Jumat,
Selly Idayantl, S.Pd.Pkl. 13.30-15.30
6. PMR Jumat, Pki. 13.30-15.30. Ida F. Aulia, S. Ag.
7. KIR Jumat, p!<l. 13.30-15.30 Drs. Saparudih
8. Teater Jumat, Pkl. 13.30-15.30 Carsudin, S. Pd.
9. Tae Kwon DoRabu dan Sabtu, ErnawatiPkl. 150.00-17.00
4. Pengaturan Beban Belajar
a. Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket.
b. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam.struktur kurikulum Istandar isi.
c. Beban belajar da/h1 bentuk satuan waktu mengikuti program pembelajaran melalui
tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
d. Alokasi waktu untuk 1 (satu) jam pelajaran adalah 40 rTienit.
5~ KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Ketuntasan be/ajar setiap .indikator yang telah ditetapkan da/am suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Kriteria Ketuntasan Minimal yang9itetapkan MTs. Negeri Tangerang 1
untuk tahun pelajaran 2008/2009 adalah:
A. Mata Pelajaran Wajib
Pendidikan Agama
Qur'an Hadits 67 67 67
Aq/dah Akhlak 67 67 67
Fiqih 67 67 67
Bahasa Arab 60- . 60 60
5ejarah kebudahaanIslarn 60 60 60
Bahasa dan $astra Indonesia 67 67 67
Bahasa Inggris 50 50 55
Matematika 55 55 55
Pengetahuan Alam 56 56 56
fi6l
Pengetahuan Sosial 65 60 65
Pendidikan Kewarganegaraan 67 67 67
Pendidikan Jasmani 65 65 65
Seni Budaya 65 65 65
Teknologi Informasi dan Komunikasi 70 70 70
B. Muatan Lokala. Tahfizd 70 70 70b. Conversation 55 55 55
.c. Muhadatsah 60 6 60C. PengembanganDIJi f
.
Tadarus - - -
6. Kenaikan Kelas dan Tinggal Kelas .
Mekanisme'penentuan naik kelas dan tinggal kelas :
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap ?khir tahun dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Memenuhi kriteria ketuntasan minimal (minimal 80,% dan seluruh mata pelajaran).
b. Semua mata pelajaran yang di-UN-kan harus memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
c; Kehadiran minimal 75%.
d. Siswa dinyatakan tinggal kelas apabila:
1) Mata pelajaran yang tidak memenuhi KKM lebih dan 20% (tiga mata
peJajaran)
2) salah satu atau seluruh mata pelajaran yang di-yN-kan tidak memenuhl
kritena ketuntasan minimal (KKM)
3) Kehadiran kurang dari 75% p~da semester genap.
7. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 PasaJ 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendldikan pada pendldikan dasar dan menengah sete/ah:
a. MenyeJesaikan seluruli program pembe/ajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penila/an akhir untuk seluruh mata peJajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akh/ak mUlla, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan.
c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran i1mu pengetahuan
dan teknologi.
d. Lulus Ujian Nasional.
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hldup, yang mencakup kecakapan prlbadl, kecakapan
soslal, kecakapan akademik, dan atau kecakapan vokasional dapat merupakan bagian.~ .•
integral dari pendidikan semua mata pelajaran/dalam pembelajaran pendidikan
kecakapan hldup tenntegrasi pada semua mata peJajaran . Secaro administratif,
pendldikan kecapakan hidup tertuang dalam RPP.
Kategori kecakapan hidup yang diintegrasikan adalah sebagai benkut:- • - • J
1. Kesadaran / 1. Kesadaran sebagai Dikembangkan melalui strategi
kecakapan makhluk Tuhan.
pembelajaran yang mampupersonal 2. Kesadaran akan memberikan pengafaman bagi
eksistensi diribertumbuhkembangnya keimanan"
3. Kesadaran akan
potensl dindan ketaqwaan siswa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa,
kesahajaan, nasiona/lsme,
kebersamaan dan persatuan.-
2. Kecakapan 1. Kecakapan Memberikan pengalaman bagi.....bertiklrraslonanl menggali inforlT)asi beittimbuhkembangnya semangat
-2. -Kecakapan- membaca, -mencan" referensi,
mengolah informasimengkritlsl data, dan keterampllan
3. Kecapakan
mengambilsiswa dalam memecahkan
keputusan dengan masalah
cepatjtepat
4. Kecakapan
lffi
memecahkan
masalah secara arif
dan kreatif
3. Kecakapan 1. Kecakapan Memberikan pengalaman bagi
sosial komunikasi Iisan bertumbuhkembangnya2. Kecakapan kecerdasan emosional, semangat
komunikasi tertuliskerja kelompok, dan keterampilan
3. Kecakapan
menuliskanberkomunikasi siswa, baik secara
.. pendapatjgagasan Iisan maupun tertulis.~. .
4. Keeakapilli bekerja
sama
4. Kecapakan 1. Kecakapan Mampu memberikan pengalamanakadernil< mengldenflfikasl ba§li bertumbuhkembangnya
varlabel dan kemampuan siswa untuk selalumenghubungkan
tanggap terhadap masalah,satu denganlalnnya. semangat berfikir objektif, dan
.2. Kecapakan sistematis dalam memecahkan
merumuskan masalah.
hipotesa.3. Kecapakan
merancang danmelaksanakanpenelitlan.
'-
BAB IV
PROGRAM KELAS UNGGULAN
A. Latar Belakang
Siswa-siswi MTs Negeri Tangerang I berasa/ dari Seko/ah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah, baik negeri maupun swasta. Mereka diterima di MTs Negeri Tangerang I in;
melalui se/eksi akademik, yaitu se/eksi Nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
(UASBN) dan tes Baca Tulis AI Qur'an. Tes bacalulls AI QUr'an ini dilakukan krena
beberapa mata pelajaran di MTs Negeri Tangerang I berhubungan erat dengan
kemampuan membaca dn menuis AI Qur'an. Mata pelajaran tersebut adalah Bahasa Arab,
Aqldah Akhlaq, Qur'an Hadits dan Rqih.
Dan hasil seleksi, diketahui bahwa kemampuan siswa yang diterima sangat
bervariasi baik kemampuan akademik maupun kemampuan baca Wlis AI Qur'annya.
Memperhatikan hal tersebut dan didasarkan pda pengalaman, siswa-siswi yang
berkemapuan lebih di antara teman-temannya, tidak bisa berkembang apabila di
satukelaskan dengan siswa-siswi berkemampuan sedang atau kurang. Berdasarkan hal
tersebut, Kepala MTs Negeri Tangerang I memandang perJu diadakan Program Kelas
Unggulan..
Tujuan
Adapun tujuan diadakannya Kelas Unggulan adalah sebagal berikut:
1. Menampung siswa-siswi yang memiliki kemampuan lebih dari teman-temannya;
2. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat mengembangkan
kemampuannya;
3. Memberikan bekal keterampilan berbahaS<Y,biilk BahaSa Indonesia, Bahasa Inggris,
maupun Bahasa Arab. Khusus bahasa Inggris dan bahasa Arab, siswa diarahkan
untuk dapat berbahasa Inggris dan Arab secara aktifi
J. Memperslapkan siswa-slswi untuk dapat diterimadl sekolah-sekolah unggulan.
C. Seleksi calon Siswa Kelas Unggulan
Slswa-slswi kelas unggulan adalah siswa-siswi yang berperingkat teratas pada
keals sebelumnya dengan jumlah siswa perkelas 32 orang. Khusus untuk kelas VII,
penentuan peringkat didasarkan pada peringkat nilai UASSN dan hasil tes baca tulis AI
Qur'an. Setelah diperoleh jumlah yang dibutuhkan, sekolah meminta persetujuan orang
tua karena biaya yang dibutuhkan pada kelas unggulan lebih besar darlpada kelas-kelas
reguler.
), Mata Pelajaran Tambahan pada Kelas Unggulani'" .
Di samplng mata pelajaran wajib, siswa-siswi pada kelas unggulan mendapatkan
pelajaran tambahan, yartu Matematika, IPA, Conversation, dan Muhadatsah. Pemberian
pelajaran tambahan tersebut dilakukan pada slang hari setelah selesal menglkuti
pelajaran wajib. OJeh karena itu, slswa-siswi kelas ungguJan belajar di sekolah sampai- . - . . ~ -
dengan puku115.00 WIS.
Biaya
Biaya yang dibutuhkan pada kelas unggulan lebih besar daripada kelas reguler. Kelebiba:n
biaya digunakan untuk pengadaan dan perawatan fasilitas.
Fasilitas Kelas Unggulan
FasiJitas yang terdapat pada kelas unggulan adalah:
1. Ruang kelas ber-AC;
2. sarana pembeJajaran audio visual berupa televisl dan VCD;
3. Pemberian pelalajaran tambahan.
BABV
PENUTUP
KTSP merupaka~erangkat dalam upaya pengembangan program yang akan
Jilaksanakan untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. KTSP merupakan dasar
lalam penyusunan program yang akan dilaksanakan ~aik oleh sekolah maupun oleh guru
Ian tenaga kependidikan lainnya. f
Berkenaan dengan hal di atas, sudah sepatutnya apabiJa semua unsur yang terlibat
an bertangggungjawab dalam pelaksanaan pendidikan mengetahui dan memahami
urikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal jtu dimaksudkan agar pelaksanaan seluruh
rogram tidak menyjmpang darl koridor yang telah aitentukan.
Dengan selesainya penyusunan KTSP ini, semoga dapat dijadikan pedoman dalam
'enyelesaikan dan menentukan arah kebijakan pembangunan MTs Negeri Tangerang I dj
asa mendatang. Oleh karena jtu, peran ai<t:if dan dukungan dari semua pihak akan sangat
embantu keberhasiJan program madrasah.
Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
kelja sama dalam peilyeJesaian penyusunan KTSP ini.
Jakarta,~ Mei 2009
Nomor: Istimewa
Lamp : 1 Berkas
Hal : Pengajuan Proposal Skripsi
Kepada Yth
Ketua Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
U1N SyarifHidayatullah Jakarta
Di
Tempat
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Salam sejahtera saya sampaikan semoga bapaklibu senantiasa dalamlindungan Allah SWT . Selanjutnya, yangbertanda tangan di bawah iill:
Nama : AinuI Mardhiyah
Nim : 105018200668
Jrsn/prodi. : KIf Manajemen Pendidikan
Semester : 8 (delapan)
Berrnaksud mengajukan proposal skripsi dengan judul"IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKANDI MTsN TANGERANG I" sebagai bahan pertimbangan berikut sayalampirkan:
1. Out line
2. BAB I, BAB II, BAB III
3. Daftar Pustaka Sementara
Dernikian pengajuan judul ini saya buat, atas perhatian Bapakllbu sayaucapkan terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Dosen Pernbimbing Akadernik
\v-jAbdur Rozak, S.Ag, M.Sl
NIP: 150275608d -'
AinulMardhiyah
NIM: 105018200668
UIN JAKARTAFITKJI. Ir. H. Juanda No 95 Ciputaf 15412 Indonesia
FORM (FR)No. Dokumen
Tgl. Terbit
No. Revisi:
Hal
FITK-FR-AKD-082
5 Januari 200900
1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
z;~Nomor : Un.011F.IIPP.009/ /2009Lamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth:Kepala MTs. Negeri Tangerang ITangerang.
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Jakarta, 5 Juni 2009
NamaNIMSemesterJurusanJudul Skipsi
Ainul Mardhiyah105018200668VIIIKI - Manajemen Pendidikan"Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di MTs
Negeri Tangerang I.". . ~iT-., .
Adalah benar~l)1ahasi§,va/i Fakultas Ihnu Tarbiyah dan K"guruan UIN Jakarta yang sedangmenyusun skTjpsi, d~,nakan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang saudara pimpin.Untuk itu ~ilmi molibn Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakanpenelitian di kmpat dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Tembusan:J. Dekan FlTK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan.
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
DEPARTEMEN AGAMAUIN JAKARTAFITKJI. fro H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
FORM (FR)No. Dokumen
T91. TerbitNo. Revisi:Hal
FITK-FR-AKD-081
5 Januari 2009
00
1/1
Nomor : Un.OIIP. ]/PP.009!..~'3.f..I2009Lamp.Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.1. Dra. Yefnelty Z, lVl.Pd2. Dra. ManerahPembimbing SkripsiFakultas lImu Tarbiyah dan KeguruanUlN Syarif Hidayatu]]ahJakarta.
Jakarta, 5 Juni 2009
Assalamu 'alai/cum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing Jill(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
NamaNIIVJSemesterJurusanJudul Skipsi
Ainul Mardhiyah105018200668VIIIKl- Manajemen Pendidikan"Jmplementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di MTs
Negeri Tangerang I."
Judul tersebut telah disehljui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tallggal 3 Juni 2009,abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan peruiJahan redaksional pada judultefsebut. Apabila peruoahan substans!al dianggap perlu, monon pembimb)ng mCllghubungjJUfusan terlebih dahulu. - . .
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'a/aikum wr. wb.
a.n. Dekan
Tembusan:I. Dekan FJTK2. Mahasiswa ybs.
~DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-080
~Uin"UINJAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 5 Januari 2009
FITK No. Revisi: 00JI. Ir. H. Juanda No 95 Cipufa/15412 Hal 1/1Indonesia
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI
Jl~Nomor: Un.0I/F.l./PP.009/. /2009LampHal : Observasi
Kepada Yth.Kepala MTs Negeri 1Tangerang.
Assalamu 'alaikum wr.wb
Dengan hanna! kami sampaikan bahwa:
Jakarta, 17 Juni2009
Nama : Ainul Mardhiyah
adalah benar mahasaiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidaya!ulJah Jakarta:
NIM : 105018200688
Jurusan 7'KI - MP
Semester ','"VIII
Sehubungan dengan penyelesaian tugas mata kuliah "Skripsi", mahasiswa tersebut
memerlukan observasi dengan pihak terkail.
Oleh karena itu, kilmi mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut
dan memberikan bantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr.wb.
, """
c;-: DEPARTEMEN AGAMA No,Dokumen FITK-FR-AKD-091
~ UIN JAKARTA FORM (FR) TgL Terbit 5 Januari 2009
~FITK No, Revisi: 00JI. If. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Hal 1/1Indonesia
SURAT PERMOHONAN RISETI WAWANCARA
, :l(,JNomor: UrLOJfFlJPP,009f ,,,"" /2009LampHal : Riset f Wawancara
Kepada Yth,Kepala MTsN 1 Tangerang
Assalamu 'alaikum wr, wb
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Ainul Mardhiyah
Jakarta, 27 Oktober 2009
NIM
Semester
Jurusan
JuduJ Skipsi
105018200668
IX
: KI - Manajemen Pendidikan
:"Implementasi KurikuJuDl Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
di MTsN 1 Tangerang".
adaJah benar mahasiswa pada Fakultas limu Tarbiyah dan Keguruan DIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mer,yusun skripsi, dan akan mengadakan
Riset- Wawancara dan angket di instansi yang saudara pimpin.
OJeh karena itu, kami mahan kesediaan Saudara untuk menerima
mahasiswa terse but dan memberikan bantuannya,
Demikianlah, atas perhatian dan bantuannya Salldara kami lIcapkan
terirna kasih,
Wa'salamu'alaikum wr.wb,
DEPARTEMEN AGAMAMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) TANGERANG.
Jl. PERINTIS KEMEROEKAAN Ille NO.2 BABAKAN TElP./FAX.021-5531889KOTA TANGERANG
SURAT KETERANGAN PENEUTIANNOMOR: Mts.28.05.02/PP.005/lbMJ /2009
Yang bertanda tangan dibawah ini, PIt. Kepala Madrasa.h TsanawiyaH Negeri
Tangerang I Kota Tangerang menerangkan :
NAMA : AINUL MARDHIYAI-l
TEMPAT j TGL. LAHIR : Tangerang, 20 Oktober 1987
NIM : 105018200668
JENI5 KELAMIN : Perempuan
PERGURUAN TINGGI : Universitas Islam Negeri Jakarta
JENJANG PENDIDlKAN : 5-1 (KI - Manajemen Pendidikan)
ALAMAT : JI. Shayangkara Raya Siok Q1A Pakualam
Serpong Kota Tangsel.
Sahwa nama tersebut benar Mahasiswa Universiti1s Islam N€;!Jeri Jakarta yang
telah selesai mengadakan Riset / Penelitian di MTs Negeri Tangerang 1. Oaritanggal 27
Oktober sjd 17 Nopember 2009 dengan Judul Penelitian :
n Implementi1siKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di MTs Negeri
Tangerang I n
Oemikian surat keterangan ini kami buat untuk diperguna~an sebagaimana mestinya.
, 19 Nopember 2009KEPALA,
r~----\~
LEMBAR KUESIONER
"Implementasi KlIriklllum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)"
A. Data Responden
Nama
Jabatan
Jenis KeJamin
Pendidikan Terakhir
: (LIP)
B. Petllnjul{ Pengisian Angket
J. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan da/am angkel ll1l tidak akan mempengaruhi
kredibilitas Bapak/Jbll di sekolah ini.
2. Jawaban dari Bapak/Ibu yang lerdapat dalam angket dijamin kerahasiaannya dan
diperuntllkkan hanya unluk kepentingan penelitian dan bersifat ilmiah semala.
3. Beri tanda cheklisl (-J ) pada salah satu piJihan jawaban yang sesuai lnenurut
Bapakllbu. SL : Selalu KD : Kadang - Kadang
SR : Sering TP : Tidak Pemah
4. Terima kasih alas bantuan Bapak/Jbu mengisi angket ini.
C. Pernyataan Angket
No Pernyatllan SL SR KD TPl. Bapak/ibu guru memberikan pembelajaran remedial
bagi siswa yang kurang berprestasi2. BapakJibu gum menciplakan persaingan dan kerja
sarna antarsiswa dalam kegiatan pembelajaran3. . Bapak/ibu guru menyusun program silabussetiap ,
semester/tahun pelajaran baru4. Bapak/ibu guru menyusun RPP setiap kali
meIakukan kegiatan mengajar5. Bapak/ibu guru menentukan indikator kompetensi
yang akan dicapai siswa setiap kali melakukankegiatan mengajar
6. Kepala MTsN 1 Tangerang mengawasi/memonitoring peIaksanaan belajar mengaJar disekolah
7. Kepala MTsN 1 Tangerang memeriksa silabus yangdibuat oleh guru
8. Kepala MTsN 1 Tangerang melibatkan para gurudaIam menentukan Standar Ketuntasan Belajar
9. Komite SekoJah ikut terlibat secara aktif dalamrapat penyusunan program kurikuler
10. Bapak/ibu guru menyusun KKM untuk setiap matapeJajaran
1l. Kepala sekoJah mengarahkan para guru untukmembuat program tahunan & program semesteran
12. Kepala MTsN I Tangerang bersama para gurumengembangkan silahlJ< npn... hp!<:>;"' .." .... ~~ .. _- --
13. Kepala MTsN I Tangerang mengarahkan para guruuntuk membuat RPP
14. Semua guru ikut hadir dalam rapat penyusunanprogram kurikuler
IS. Kepala MTsN I Tangerang menye-lenggarakanrapat rutin untuk membahas peJaksanaan kurikulumdi sekolah
16. KepaJa Sekolah mengarahkan para guru untukmemberikan remedial
17. Bapak/ibu guru memberikan program pengayaan(enrichment) untuk SlS\Va yang memilikikemampuan Jebih tinggi
18. Bapak/ibu guru terlibat secara aktif dalampenyusunan struktur kurikulum
19. Kepala MTsN 1 Tangerang membantu guru dalammemilihkan dan menggunakan metode yang tepatdalam kegiatan belajar mengajar
20. Bapak/ibu guru bersama dengan guru lainnyamengadakan rapat dalam menyusun strategipembelajaran
21. Bapak/ibu guru bersama dengan guru lainnyamenyusun perkembangan kemajuan belajar siswa
22. Bapak/lbu guru mengeval uasi perkembangankemqjuan belajar siswa
23. Kepab MTsN I Tangerang melibatkan para gurudalam kegiatan seminar, lokakarya, penataran, ataudiskusi pendidikan di bidang kurikulum
24. Bapak/lbu guru menentukan metode yang tepatdalam menilai hasil belajar . . -
25. Bapak/ibu guru melaksanakan tindak lanjutterhadap hasil evaluasi
26. Bapak/ibu guru menentukan sendiri metodepembelajaran yang akan digunakan dalam PBJ,,]
27. Bapak/ibu guru menyusun kisi-kisi penilaian setiapsemester
28. Komite sekolah diikutsertakan dalam rapatpenyusunan program semester
29. Wali murid dilibatkan dalam mengembangkansarana belajar dan kegiatan ekstra kurikuler
30. Wali murid ikut serta secara aktif dalammenindaklanjuti hasil evaJuasi beJajar siswa
31. Komite sekoJah memberikan dukungan finansialdalam setiap kegiatan yang diadakan oleh sekolah
32. Bapak/ibu guru menentukan instrumen penilaiansetiap kali melakukan kegiatan mengajar
00 Wali murid dilibatkan dalam rapat penyusu nanJJ.
RAPBS34. Wali murid ikut selia mengawasl penggunaan
anggaran beJanja sekolah35. Bapak/ibu guru menentukan senrliri if':ni<: mpr1i~
BERITA WAWANCARA
I. Bagaimana eara atau langkah sekolah dalam mensosialisasikan KTSP?
2. Bagaimana respon para guru terhadap KTS??
3. Siapa saja yang ikut terlibat dalam proses penyusunan KTSP?
4. Apa saja langkah-Iangkah yang dilakukan oleh sekolah dalam proses
penyusunan KTSP? Lalu, Apa eiri khas yang dimiliki oleh MTsN 1
Tangerang dalam program kurikulum yang telah disusun?
5. Bagaimana eara bapak atau sekolah ini dalam meningkatkan sarana
instruksional (pembelajaran) yang mendukung pelaksanaan KTSP? Lalu,
dari manakah sumber dana yang digunakan untuk pengadaan
/pengembangan sarana pembelajaran tersebut?
6. Faktor-faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan KTSP di MTsN 1
Tangerang?
7. Menurut bapak, bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung di
MTsN' 1 Tangerang ini? Apakah pelaksanaannya diawasi oleh kepala
sekolah?
8. Apa saja hambatan-hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan program
kurikulum (KTSP) di MTsN 1 Tangerang ini?
9. Bagaimana implikasi hambatan-hambatan tersebut terhadap pelaksanaan
KTSP?
10. Solusi apa yang dilakukan oleh pibak sekolah dalam upaya mengatasi
hambatan-hambatan tersebut?
I~Ainul Mardhiyah
Tangerang, 31 OPiober 2009.-=~:::::
Key Informan
Jabatan
Waktn
P
KI
RASIL WAWANCARA
: Teguh Budiarto, S.Ag
Kabid. Kurikulum
09.40 - 10.10 WIB
Peneliti
Key luforman
I. P : Bagaimana earn al3u Jangkah sekolah dalam menoosialisasikan KTSP?
KI : Langkah yang kami lakukan daJam rangka mensosialisasikan KTSP di antaranya :
I). Mengadakan pelatihan penyusunan KTSP
2). Membentak Tim Peoyusun KTSP
3). Melakukan pertemuan khusus
4). Evaluasi penyusunan KTSP
5). Pengesahan KTSP oleh komite dan Kepala Kandepag
2. P : Bagaimana respan para guru terhadap KTSP?
KI: Para guru MTs Negeri J Tangerang merespon KTSP dengan positif, dan mereka siap
meJaksanakannya
3. P : Siapa saja yang ileut terlibat dalam proses penyusunan KTSP?
KI : Yang ikut terliba! dalam proses penyusunan kurikulum adalah PKM Kurikulum
dibantu oleh guru-guru yang telah ditunjuk oleh Kepala MTsN J Tangerang.
4. P: Apa saja langkah-Jangkah" yang dilakukan oleh sekolah daJam ·proses penyusunan
KTSP? Laln, Apa eirl khas yang dimiliki oleh MTsN I Tangerang dalam program
kurikulum yang telah disusun tersebut?
KI : Langkah-Iangkahnya sarna dengan langkah sosialisasi di atas. Adapun ciri khas yang
dimiIiki oleh MTsN J Tangerang dalam program kurikulum terletak pada struktur
kurikulurnnya, yaitu muatan lokal yang terdiri dari tahfiz, muhadatsah dan
conversation.
Selain itu, kami juga membuka kelas unggulan yang disediakan bagi siswa-siswi yang
berperingkat teratas/terbaik di kelas sebelumnya. Pada keJas unggulan ini, siswa-siswi
mendapat pelajaran tambahan (M1PA, conversation, dan muhadatsah) hingga pukul
15.00 WID.
5. P : Bagaimana earn bapak atau sekolah ini dalam meningkatkau sarana instruksional
(pembelajaran) yang mendukung pelaksanaan KTSP? Lalu, dari manakah sumber
dana yang digunakan untuk pengadaan sarana pembelajaran tersebut?
KI : Langkah yang kami lakukan: I). Menginventarisasi kebutuhan sarana
2). Membuat skala prioritas
3). Pengadaan sarana
Sumber dana berasal dari komite sekolah dan BOS.
6. P : Faktor-faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan KTSP di MTsN I Tangerang?
KI : I). Keterpaduan guru-guru (kekompakan dan keIjasama)
2). Ketersediaan sarana & prasarana
3). Kompetensi guru
7. P Menurut bapak, bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung di MTsN I
Tangerang ini? Apakah pelaksanaannya diawasi oleh kepala sekolah?
KI : Menurut saya, proses pembelajaran di MTsN I Tangerang sudab kondusif.
Pelaksanaannya baik secara langsung maupun tidak langsung diawasi oleh Kepala
MTsN I Tangerang.
8. P : Apa saja hamhatan-hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan program kurikulum
(KTSP) di MTsN I Tangerang ini?
KI 1) Ketersediaan dana untuk pemenuban pelaksanaan kegiatan dan penyediaan
sarana.
2) Tidak ada pedoman khusus pelaksanaan KTSP.
9. P : Bagaimana implikasi hambatan-hambatan tersebut terhadap pelaksanaan KTSP?
KI : Secara riil, hambatan-hambatan tersebut tidak menghambat pelaksanaan KTSP di
MTsN 1 Tangerang; akan tetapi hambatan tersebut membuat pelaksanaannya jadi
tidak optimal.
10. P : Solusi apa yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam upaya mengatasi hambatan
hambatan tersebut?
KI : I) Melakukan penggalangatl dana melalui komite
2) Melaksanakan Musyawarah Guru
3) Mengikutsertakan guru dalam pelatihan, seminar & workshop KTSP.
NO DIMENSI ITEMSOAL F SKOR F*S N F*N P
15 4 60 4S 645 -35%16 3 48 43 688 37%
1 11 2 22 43 473 26%1 1 1 43 43 2%
17 4 68 43 731 40%12 3 36 43 516 28%
17 9 2 18 43 387 21%5 I 5 43 215 12%
30 4 120 43 1290 70%IKLlM PEMBELAJARAN 9 3 27 43 387 21%
YANG KONDUSIF2 4 2 8 43 172 9%1
0 1 0 43 0 0%29 4 116 43 1247 67'Vo13 3 39 43 559 30%
24 1 2 2 43 43 2%0 1 0 43 0 0%
21 4 84 43 903 49%14 3 42 43 602 33%
25 7 2 14 43 301 16%0 1 0 43 0 0%1 0 0 43 43 2%
710 924533 4 132 4S 141~ 7/"107 3 21 43 301 16%
5 3 2 6 43 129 7%0 1 0 43 0 0%
22 4 88 43 946 51%16 3 48 43 688 37%
- 12 -5 2 10 43 215 ·12%0 1 0 43 0 0%34 4 136 43 1462 79%7 3 21 43 301 16%
26 2 2 4 43 86 5%OTONOMI SEKOLAH 0 1 0 43 0 0%
2DAN SATUAN PENDIDIKAN 31 4 124 43 1333 72%
8 3 24 43 344 19%35 3 2 6 43 129 7%
1 1 1 43 43 2%19 4 76 43 817 44%14 3 42 43 602 33%
27 10 2 20 43 430 23%0 1 0 43 0 0%30 4 120 43 1290 70%12 3 36 43 516 28%
32 1 2 2 43 43 2%0 1 0 43 0 0%
917 11094
lU " .u "" OOU ", -,,) j I) "" L'" ,L7.
33 • L 10 4;j ;j44 llj'7.
~ 1 ~ "" ""/ L17.
J U U 43 43 2%14 " )0 "" OUL ""7.l " 0 4;j ~b "'7.
34 jj L lO "",,,,,, "U70
KEWAJIBAN SEKOLAH jj 1 I> "" "'''' "U7.3 DAN SATUAN PENDIDIKAN I u u 43 43 2%
l " " "" 00 07.
28J j I) 4;j L1b 1L'7,
IV L lU "" ,,"U L"70
LO 1 20 4;j 11 HI bU'7.
LJ " lS4 "" "U" ""7,
29 " J jj 4;j 41;j LO"/.
" L 11> "" -"'4 ",·t.j J > "" lL" /70
426 7396jK 4 1;2 4;j 1b;;l4 1:l1:l'7.
114 3 12 43 172 9%1 2 2 43 43 2%0 1 0 43 0 0%36 4 144 43 1548 84%
156 3 18 43 258 14%1 2 2 43 43 2%0 I 0 43 0 0%35 4 140 43 1505 81%
136 3 18 43 258 14%2 2 4 43 86 5%0 I 0 43 0 0%19 4 76 43 817 44%
1615 3 45 43 645 35%6 2 12 43 258 14%3 1 3 43 129 7%
- 8 4- 32 43 344 19%12 3 36 43 516 28%
4 KEPEMIMPINAN SEKOLAH 19 17 2 34 43 731 40%YANG DEMOKRATIS 5 I 5 43 215 12%DAN PROFESIONAL I 0 0 43 43 2%
20 4 KO 43 860 47%
619 3 57 43 817 44 Yo4 l " "" ilL "'1.0 1 0 43 0 OYO36 4 144 43 1548 84%
72 3 6 43 86 5%4 2 8 43 172 9%I I 1 43 43 2%
38 4 152 43 1634 88%
83 3 9 43 129 7%2 2 4 43 86 5%U J U "" U U7,
Lo 4 IV4 4;j 1111:l 00'10
5 3 15 43 215 12%23 11 2 22 43 473 26%
1 1 1 43 43 2%1346 16641
'I 'I 10 4~ IfL "7.
91U 3 3U 43 430 ;!3%U 2 26 43 559 30%10 I 16 43 688 37%21 4 S4 43 903 49%
PARTISIPASI MASYARAKAT31
! 3 21 43 301 16%5 DAN ORANG TUA 11 2 22 43 473 ;!6%
4 I 4 43 172 9%3U 4 I2U 43 1290 70%
32J2 3 30 43 515 ;!8%1 2 2 43 43 ;!%0 J U 43 U U%
377 5547
13 4 52 43 559 30%
20 I~ 3 YI 43 817 44%~ 2 IS 43 387 21%2 I 2 43 86 5%10 4 b4 43 688 37%I~ 3 ~4 43 114 42%
6 MENGHIDUPKAN SERTA 21 ~ L I() 43 ;j44 19%MELURUSKAN MGMP & KKG U I 0 43 U U%
I U U 4<l 43 "'%3U 4 I2U 43 1290 70%
22J2 3 3() 43 515 28%
, I L L 43 4<l 2%U I U 4;j U U7.
421 5547
27 4 108 43 1161 63%
14() 3 IlS 43 258 14%) L 10 43 "'15 l:l%:, I ) 4<l L10 1"'7.14 4 ~o 43 602 33%
- (). 3 I~ 43 258 14%18 I() L 32 43 588 3/%
0 I () 43 258 14%I U U 43 4<l 27.
4U 4 IoU 4<l 1720 "<l%
7 KEMANDIRIAN GURU3
2 3 0 43 86 5%I L L 43 43 :l%U I U 43 U U7.
34 4 UO 43 1462 1\;%
4~ 3 j) . 43 ;!15 12%L L 4 43 80 5%L I L 4<l 80 57.
34 4 UO 4<l 1462 nn.3 3 ~ 43 129 7%
10 4 L ~ 43 l/L 9%I 1 I 43 4<l 2%I U 0 43 43 2%
732 9245
DAFTAR REFERENSI
No Halaman HalamanParaf Paraf
~o Footnote Skripsi ReferensiPembimbing Pembimbing
I II
I 1. E. Mulyasa, Standar BABI 3
~Kompetensi dan Sertifikasi1
rrGuru, (Bandung : Remaja J-
Rosdakarya, 2007)
2 2. Kunandar, Guru Profesional 2 85,
dfImplementasi KTSP, (Jakarta: ,Raja Grafindo Persada, 2007)
.
3 3. Kunandar, Guru Profesional 3 99
Implementasi KTSP.... 1---' l/4 1. Wina Sanjaya, Kurikulum dan BABII 3
Pembelajaran, (Jakarta: 7
~Kencana, 2008) I
5 2. S. Nasution, Asas-Asas 8 2 VKurikulum, (Jakarta: Bumi ,if-Aksara, 2005)., Cet.ke-5.
6 3. Oemar Hamalik, Pengem- 8 4
bangan KUl'ikulum (Dasar-
Dasar dan Pel'kembangnnya)
Bandung : Mandar Maju, 990) f-,..../
7 4. S. Nasution, Asas-Asas... , 8 4-5 r]8 5. S. Nasution, Asas-Asas..., 9 7 '-f9 6. Undang-Undang SISDIKNAS 9 5
~UU R1 No.20 Th.2003,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2008) )
10 7. Nana Syaodih, Pengembangan 9 5
Kurikulum : Teori dan 'V dfPraktek, (Bandung: Remaja
£\Rosdkarya, 2005)
1 8. Lia Amalia, Ekonomi 10 9
V1/
Pembangunan, (Jakarta:
UIEU - university Press,
2007)
12 9, S,Nasution, Kurikulum dan 10 5
~Pengajaran, (Jakarta: Bumi
Aksara,995)
13 10, Hasan Langgguiung, Asas- 10 295-296
Asas Pendidikan Islam,
~ $(Jakarta: Balai Pustaka AI-
Husna Baru, 2003)
14 II. Hendyat Soetopo dan Wasty I ] 6 f
Soemanto, Pembinaan dan
Pengembangan Kurikulum, "-J(Jakarta: Bumi Aksara, 993)
]5 12. Louise M. Bennan and Jessie ] 1 30
A. Roderick, Curriculum: -rTeaching The What, How and If-Why Living. (London: A Bell
& Howell Company, 1977)
16 J3. Enco Mulyasa, Kurikulum ]2 8
Tingkat SalUan Pendidikan, ell(Bandung : PT. Remaja ,
Rosdakarya Offset, 2008)
I i 14. Kunandar, Guru Projesional: 12 90-9]
lr-Implementasi KTSP, (Jakarta:
Raja GrafindoPersada, 2007), I-J
8 15. Enco Mulyasa, Kuriku]um 12 ]2
~Tingkat Satuan Pendidikan ...,
9 ] 6. Nanang Rijono, KTSP dan 13 -Ujian Nasional,http:
~//rijono.wordpress.com,25
Maret 2008.
0 17. Subandijah, Pengembangan J3 4
d?-dan inovasiKurikulum,(Jakarta
: Raja Grafindo Persada, 1996) ,
I ]8. Enco Mulyasa, Kurikulum 14 178
)~-"
Tingkat Satuan Pendidikan ... ,
]9. Enco Mulyasa, Kurikulwn 14 176-182
Tingkat Satuan Pendidikan ... ,
22 20. E. Mulyasa, Manajemen 15 40
I~Berbasis Sekolah, (Bandung :
PT Remaja Rosdakarya,
2004), Cel. VII
23 21. Wina Sanjaya, Kurikulum dan 17 148
JfPembelajaran...,
24 22. Masnur Muslich, Pem- 17 31
belajaran BerbasisKompetensi Jr..dan Kontekstual, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), Cel. V.1-.1
25 23. Wina Sanjaya, Kurikulum dan 18 132 YPembelajaran ... ,
26 24. Enco Mulyasa, Kurikulum... , 18 22
27 25. Wina Sanjaya, Kurikulum da!) 19 135
j~ dfPembelajaran... ,
28 26. Enco Mulyasa, Kurikulum 21 168
Tingkat Satuan Pendidikan ... ,
29 27. Enco Mulyasa, Kurikulum 21 175
Tingkat Satuan Pendidikan ... ,1
30 28. Enco Mulyasa, KBK : Konsep, 22 93 pelRarakteristik, & lmplemenwsi, "I(Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006)
31 29. Enco Muly"sa, Kurikulum 22 94
Berbasis Kompetensi ...
32 30. Iskandar, W. dan Usman, 22 94
Dasar-Dasar Pengembangan gKurikulllln, ( Jakarta: Bina jP/LAksara, 1988)
13 31. Enco Mulyasa, Kurikulum 23 247,
Tingkat Satuan Pendidikan....,
14 32. Akhmad Sudrajat, Prinsip 24 -Pengembangan Kurikulum,
~.http://akhmadsudrajat. v
wordpress. Com -'
1
46 Sudarwan Danim, Visi Baru 30- I
44. 165
Manajemen Seleolah, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006)
47 45. Enco Mulyasa, Kurikulum 30 255
Tingleal Saluan Pendidilean ... ,
48 46. Enco Mulyasa, Kurikulum 30 255-257 elfTingleal Saluan Pendidilean ... ,
49 47. E. Mulyasa, Siandar ... , 31 88
50 48 Martinis Yamin, 31 93
Projesionalisasi Guru & -- -~
Implemenlasi KBK. (Jakarta: PERPUSTA~NUTAMAGaungPersada Press, 2006)
UIN SY,l\HI .JAKARTA
51 49. Wina Sanjaya, Kurikulum dan 32 280~
Pembelajaran .. "
52 50. Enco Mulyasa, Kurileulum 34 258 J)Tingleal Saluan Pendidilean.. "
53 51. Wina Sanjaya, Kurileulum dan 35 350 ! JfIPembelajaran .. "
54 1. Lexy J. Moleong, Metodologi BABIn 6
Penelitian Kualitatif, (Bandung : 37
, PT Remaja Rosdakarya, 2006),.~ ,,
. -
57 2. Suharsimi Arikunto. Prosedur 37 160
Penelitian: Suatu Pendekatan lrPrak/ik. (Jakarta: Rineka Cipta,
2006) Cet. Ke- 13
58 3. Burhan Bungin, Me/odologi 3-8 110
Peneli/ian Kualitatif, (Jakarta: dfRaja Grafindo Persada, 2004),
4, Wira Cahya Dimulya, 42 33lmplementasi Kurikulum Berbasis
Kompe/ensi Di MSP !slam AI-
Ihsan Jakarta. 2006
J';V'OO9Ainul Mardhiyah10"01 R'OOhhR