diare akut
DESCRIPTION
DiareTRANSCRIPT
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. IN• Tanggal lahir : 7 Agustus2014 (1 tahun
28 hari)• Jenis kelamin : Perempuan• Suku bangsa : Sunda• Agama : Islam• Pendidikan : -• Alamat : Kalipandan 02/01 Teluk
Jambe Sukaluyu, Karawang
IDENTITAS ORANG TUA
IDENTITAS AYAH• Nama : Tn. HY• Umur : 30 tahun• Agama : Islam• Pendidikan : D3• Pekerjaan : PNS
IDENTITAS IBU• Nama : Ny. LNA• Umur : 26 tahun• Agama : Islam• Pendidikan : Tamat SMA• Pekerjaan : Ibu Rumah
Tangga
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1 Hari SMRS
• BAB 6x dgn konsistensi cair dengan ampas tanpa lendir tanpa dan darah
• BAK normal• Tidak ada muntah,batuk
dan sesak• Nafsu makan menurun
dan minum bertambah
15 Jam SMRS
• BAB lebih dari 10x dengan konsistensi cair dengan ampas tanpa lendir dan darah
• Ibu OS merasa anaknya demam
• BAK normal• Nafsu makan menurun
dan minum bertambah
Bangsal Lukas
• Rewel• Menangis saat di infus
• Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit dan belum pernah mengalami hal yang dialaminya sekarang.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami hal yang sama.
Riwayat Penyakit Keluarga
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
RIWAYAT KEHAMILAN• Perawatan antenatal
: Teratur• Penyakit selama kehamilan
: Tidak ada
RIWAYAT PERSALINAN• Tempat bersalin, penolong
: Rumah sakit oleh bidan• Cara persalinan: Spontan • Masa gestasi : Cukup
bulan ( 38 minggu )• Keadaan bayi
– Berat badan lahir : 3000 gram– Panjang badan lahir : 49
cm– Sianosis, ikterik ( - )– Kelainan bawaan : Tidak ada
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Kepala tegak : 3 bulan
Duduk : 5 bulan
Berdiri : 9 bulan
Berjalan : 12 bulan
RIWAYAT IMUNISASI
Hepatitis B1 bln,2 bln,7 bln
BCG1 bln
DPT2 bln, 4 bln, 6
bln
Polio2 bln, 4 bln, 6
bln
Campak9 bln
PEMERIKSAAN FISIK
• Tanggal 4 September 2015, pukul 21.30 WIB
• Tampak sakit sedang, gelisah,rewelKEADAAN
UMUM
• Compos mentisKESADARAN
• Suhu : 38,0°C • Nadi : 110 kali/menit, reguler• Pernapasan : 30 kali/menit• BB : 8,4Kg
TANDA VITAL
PEMERIKSAAN KEPALANormocephali, Rambut hitam,
distribusi merata, UU datar
Pupil isokor, reflek cahaya (+/+), Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik
(-/-), Cekung -/ -
Liang telinga lapang, Serumen (+), Perdarahan (-)
Bibir sianosis (-), bibir kering (-), T1-T1 tenang, faring hiperemis (-)
Sekret (+), Deviasi septum (-)
PEMERIKSAAN LEHER DAN DADA
Tiroid dan KGB tidak teraba
Thoraks simetris, retraksi (-)Suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN ABDOMEN
• Datar• tidak ada benjolanInspeksi
• Bising usus (+) Auskultasi• TimpaniPerkusi• Nyeri tekan ( - ), massa (-)• Hati : tidak teraba membesar • Limpa : tidak teraba membesarPalpasi
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS DAN KULIT
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS• Deformitas (-)• Sianosis (-)• Ikterus (-)• CRT < 2 detik• Akral hangat
PEMERIKSAAN KULIT• Warna sawo matang• Turgor melambat
DIAGNOSIS KERJA
Anamnesis
• BAB > 10x dng konsistensi cair
• Nafsu minum bertambah
Pemeriksaan fisik
• Pasien rewel• Turgor kulit
menurun
DIARE AKUT DENGAN
DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
PEMERIKSAAN PENUNJANGTanggal 4 September
Hemoglobin15,1 g / dl
Hematokrit44 Vol %
Eritrosit5,78 juta /
μl
Leukosit10,8 K/ μl
Trombosit381000 / μl
Hitung Jenis
Basofil0 %
Eosinofil0%
Batang0%
Limfosit42%
Monosit16%
Segmen42%
MCV76,1 fL
MCH26,1 pg
MCHC34,3 g/dl
Widal
Salmonella tiphy H
Neg
Salmonella paratiphy AH
Neg
Salmonella paratiphy BH
Neg
Salmonella paratiphy CH
Neg
Salmonella tiphy O
1/160
Salmonella paratiphy AO
1/80
Salmonella paratiphy BO
1/40
Salmonella paratiphy CO
Neg
Resume
• Anak perempuan usia 1 tahun 28 hari datang dengan keluhan mencret sejak pagi hari banyaknya ½ sampai 1 gelas aqua setiap kali BAB. Konsistensi cair terdapat ampas dan lendir tanpa darah. Tidak ada muntah. Tidak ada sesak. Nafsu makan dan minum menurun., leukosit 10,8 K/uL , Monosit 16% , Segmen 42% , MCV 76,1 fl.
PENATALAKSANAAN
Cairan
• Ringer Laktat 840 cc ( 2 kolf 500cc ) 8,75 ( 8 tetes ) tpm
Medikamentosa
• Zinc tab 20 mg (1 x 1 tab)
• Lacto B 3 x 1 sach
• Oralit ( 750ml dalam 3 jam)
Nutrisi
• Mulai memberi makan seperti biasa
• Porsi kecil namun sering (6 kali/hari)
• Sari buah
Definisi
Epidemiologi
Cara penularan
Faktor risiko
Etiolofi
Patofisiologi
Diagnosis
Penatalaksanaan
Komplikasi
Preventif
Prognosis
PEMBAGIAN DIARE
•Gangguan absorbsi•Gangguan sekresi
Menurut mekanisme
•Diare akut•Diare kronik•Diare persisten
Menurut lamanya
DEFINISI DIARE AKUT
Buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak dengan frekuensi 3 kali atau lebih
per hari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair, dengan atau tanpa lendir dan
darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu.
EPIDEMIOLOGI DIARE AKUT
• salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama usia di bawah 5 tahun
Negara berkembang
CARA PENULARAN DIARE AKUT
makanan atau minuman
yang tercemar oleh
enteropatogenkontak
langsung dan tidak langsungFekal-oral
4F = finger, flies, fluid, field
FAKTOR RISIKO DIARE AKUT
tidak memberikan ASI secara penuh untuk
anak 4-6 bulan pertama kehidupan bayi
tidak memadainya penyediaan air
bersih
pencemaran air oleh tinja
kurangnya sarana
kebersihan
kebersihan lingkungan dan
pribadi yang buruk
penyiapan dan penyimpanan
makanan yang tidak higienis
ETIOLOGI DIARE AKUT Golongan bakteri Golongan virus Golongan parasit
1. Aeromonas2. Bacillus cereus3. Campylobacter jejuni4. Clostridium perfringens5. Clostridium defficile6. Escherichia coli7. Plesiomonas shigeloides8. Salmonella9. Shigella10. Staphylococcus aureus11. Vibrio cholera12. Vibrio parahaemolyticus13. Yersinia enterocolitica
1. Astrovirus2. Calcivirus (Norovirus,
Sapovirus)3. Enteric adenovirus4. Coronavirus5. Rotavirus6. Norwalk virus7. Herpes simplex virus8. Cytomegalovirus
1. Balantidium coli2. Blastocystis homonis3. Cryptosporidium parvum4. Entamoeba histolytica5. Giardia lamblia6. Isospora belli7. Strongyloides stercoralis8. Trichuris trichiura
DIARE KARENA VIRUS
menginfeksi lapisan epitelium di usus halus dan menyerang villus
di usus halus
fungsi absorbsi usus halus terganggu
Sel-sel epitel usus halus yang rusak diganti oleh
enterosit yang baru, berbentuk kuboid yang
belum matang
Villus mengalami atrofi dan tidak dapat
mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik
meningkatkan tekanan koloid osmotik usus
dan terjadi hiperperistaltik usus
DIARE KARENA BAKTERI
mekanisme yang berhubungan dengan
pengaturan transpor ion dalam sel-sel usus cAMP, cGMP, dan Ca dependen
Prinsipnya hampir sama dengan virus
Bedanya bakteri menembus (invasi)
sel mukosa usus halus reaksi sistemik
Toksin Shigella dapat masuk ke dalam
serabut saraf otak kejang
DIARE NON-INFEKSI
Kesulitan makan
Defek Anatomis
Malabsorpsi
Endokrinopati
Keracunan makanan
Neoplasma
PATOFISIOLOGI
Diare sekretorik• akibat aktifnya enzim adenil siklase, yang
merubah ATP menjadi cAMP• Terkumpulnya cAMP intraseluler
peningkatan pompa Na dan sekresi aktif air, Cl, K, dan bikarbonat dalam usus
• Vibrio cholera, Shigella, Clostridium, Salmonella, Campylobacter
PATOFISIOLOGI
Diare osmotik• karena tingginya tekanan osmotik di dalam
lumen usus menarik cairan dari intraseluler ke dalam lumen usus
• disebabkan karena malabsorbsi karbohidrat penumpukan karbohidrat (biasanya laktosa)
PATOFISIOLOGI
Diare invasif• invasi dari mikroorganisme ke dalam mukosa
usus sehingga merusak mukosa usus• Terdapat 2 tipe dari diare ini– disentriform (Shigella, Salmonella) – non dysentriform (rotavirus)
Gejala klinik Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual muntah Sering Jarang Sering + - Sering
Nyeri perut Tenesmus Tenesmus
kramp
Tenesmus
kolik
- Tenesmus
kramp
Kramp
Nyeri kepala - + + - - -
Lamanya sakit 7. hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari
Sifat tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 kali/hari >10 kali/hari Sering Sering Sering Terus menerus
Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair
Darah - Sering Kadang - + -
Bau Langu ± Busuk + Tidak Amis khas
Warna Kuning hijau Merah-hijau Kehijauan Tidak
berwarna
Merah-hijau Seperti air
cucian beras
DIAGNOSIS DIARE
Anamnesis
Lama, frekuensi, konsistensi
Warna, bau
Makan dan minum
Demam, mual, Muntah
BAK
Penyakit lain
PEMERIKSAAN FISIK
•berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung, dan pernapasanTanda vital
•kesadaran, rasa haus dan turgor kulit abdomen, ubun-ubun besar cekung , mata cekung, tidak ada air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering
Tanda dehridrasi
DEHIDRASI MENURUT MMWR 2003
Simptom
Minimal atau
tanpa dehidrasi
kehilangan BB
<3%
Dehidrasi ringan-
sedang, kehilangan
BB>3%
Dehidrasi berat
kehilangan BB>9%
Kesadaran
Denyut jantung
Kualitas nadi
Pernapasan
Mata
Air mata
Mulut dan lidah
Cubitan kulit
Capillary refill
Ekstremitas
Kencing
Baik
Normal
Normal
Normal
Normal
Ada
Basah
Segera kembali
Normal
Hangat
Normal
Normal, lelah,
gelisah, iritable
Normal – meningkat
Normal – melemah
Normal – cepat
Sedikit cowong
Berkurang
Kering
Kembali < 2 detik
Memanjang
Dingin
Berkurang
Apatis, letargi, tidak
sadar
Takikardi, bradikardia
Lemah, kecil, tidak
teraba
Dalam
Sangat cowong
Tidak ada
Sangat kering
Kembali > 2 detik
Memanjang, minimal
Dingin, mottled, sianotik
Minimal
DEHIDRASI MENURUT WHOPenilaian Tanpa dehidrasi Ringan sedang Berat
Lihat :
Keadaan umum
Mata
Air mata
Mulut dan lidah
Rasa haus
Baik, sadar
Normal
Ada
Basah
Minum biasa tidak
haus
*gelisah, rewel
Cekung
Tidak ada
Kering
*haus, ingin minum
banyak
*lesu, lunglai atau tidak sadar
Sangat cekung dan kering
Tidak ada
Sangat kering
*malas minum atau tidak bisa
minum
Periksa : turgor kulit Kembali cepat *kembali lambat *kembali sangat lambat
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan /
sedang
Bila ada 1 tanda *
ditambah 1 atau lebih
tanda lain
Dehidrasi berat
Bila ada 1 tanda * ditambah 1
atau lebih tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
DEHIDRASI MENURUT MAURICE KING
Bagian tubuh yang
diperiksa
Nilai untuk gejala yang ditemukan
0 1 2
Keadaan umum
Kekenyalan kulit
Mata
Ubun-ubun besar
Mulut
Denyut nadi
Sehat
Normal
Normal
Normal
Normal
Kuat < 120
Gelisah, cengeng,
apatis, ngantuk
Sedikit kurang
Sedikit cekung
Sedikit cekung
Kering
Sedang (120-140)
Mengigau, koma
atau syok
Sangat kurang
Sangat cekung
Sangat cekung
Kering dan sianosis
Lemah > 140
0-2 : ringan 3-6 : sedang 7-12 : berat
LABORATORIUM
•darah lengkap,serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotikaDarah
•Na , K , ClElektrolit
•Makroskopik•MikroskopikTinja
PEMERIKSAAN TINJAMAKROSKOPIK
Watery , enterotoksin virus, protozoa, atau infeksi di luar saluran gastrointestinal
darah atau mukus bakteri yang menghasilkan sitotoksin
darah bercampur dalam tinja E. histolytica (permukaan), EHEC (garis-garis )
berbau busuk Salmonella,Giardia, Cryptosporidium dan Strongyloides
MIKROSKOPIKmencari adanya leukosit (PMN)
Kultur tinja tinja berdarah, lekosit pada tinja, KLB diare, penderita immunocompromised
PENATALAKSANAAN DIARE AKUT
Rehidrasi dengan menggunakan
oralit baru
Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
ASI dan makanan tetap
diteruskan
Antibiotik selektif
Nasihat kepada orang tua
REHIDRASI DENGAN ORALIT BARU
dapat mengurangi rasa mual dan
muntah
Berikan segera bila anak diare, untuk
mencegah dan mengatasi dehidrasi
osmolaritas yang rendah efektivitasnya
lebih baik daripada oralit formula lama
menurunkan kebutuhan
suplementasi intravena
mampu mengurangi pengeluaran tinja hingga
20% serta mengurangi kejadian muntah hingga
30%
KOMPOSISI ORALIT BARUOralit Baru Osmolaritas Rendah mmol/liter
Natrium
Klorida
Glucose, anhydrous
Kalium
Sitrat
Total osmolaritas
75
65
75
20
10
245
Ketentuan oralit formula baru
Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
Larutkan 1 bungkus
formula baru dalam 1 liter air
matang (24 jam)
setiap kali BAB:< 2tahun : 50-
100 ml≥ 2 tahun : 100-
200 ml
dalam waktu 24 jam
persediaan larutan oralit
masih tersisa dibuang
ZINC
mengurangi lama dan beratnya diare dehidrasi <<
mengembalikan nafsu makan
anak
mediator potensial pertahanan tubuh terhadap infeksi
meningkatkan kecepatan
regenerasi epitel usus
Dosis untuk anak-anak: > 6 bulan: 10 mg (½ tablet) per
hari ≥ 6 bulan
: 20 mg (1 tablet) per
hari diberikan selama 10-14 hari berturut-turut
ASI dan makanan tetap diteruskan
• Sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat untuk mencegah kehilangan berat badan serta pengganti nutrisi yang hilang
ANTIBIOTIK
jangan diberikan
• kecuali ada indikasi misalnya diare berdarah atau kolera
Pemberian yang tidak rasional
•memperpanjang lamanya diare mengganggu keseimbangan flora usus dan Clostridium difficile yang akan tumbuh•mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik, serta menambah biaya pengobatan yang tidak perlu
Nasihat pada ibu dan pengasuh
• Kembali segera jika demam, tinja berdarah, berulang, makan dan minum sedikit, sangat haus diare makin sering, atau belum membaik dalam 3 hari.
MERAWAT PENDERITA DIARE
• Terapi cairan dan elektrolit• Terapi diet• Terapi non spesifik dengan
antidiare• Terapi spesifik dengan
antimikroba
PEMBERIAN MAKANAN SELAMA DIARE
Pemberian makanan harus diteruskan selama diare dan ditingkatkan
setelah sembuh
memberikan makanan kaya nutrien sebanyak
anak mampu menerima mempercepat kembalinya
fungsi usus
Makanan yang diberikan pada anak diare
tergantung kepada umur, makanan yang disukai dan pola makan sebelum sakit
mendapatkan makanan lunak atau padat harus diberikan dalama porsi kecil atau sering (6 kali
atau lebih)
Sari buah segar atau pisang
PEMBERIAN MAKAN SETELAH DIARE
• Meskipun anak diberikan makanan sebanyak dia mau selama diare, beberapa kegagalan pertumbuhan mungkin dapat terjadi terutama bila terjadi anoreksia hebat
ANTIBIOTIK UNTUK DIARE
• Pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut
• yang disebabkan oleh bakteri patogen (V. cholera, Shilgella, Enterotoksigenik E. coli, Salmonella, Camphylobacter)
ANTIBIOTIK UNTUK DIAREPenyebab Antibiotik pilihan Alternatif
Kolera Tetracycline
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari
Erythromycin
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari
Shigella dysentery Ciprofloxacin
15 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari
Pivmecillinam
20 mg/kgBB
4x sehari selama 5 hari
Ceftriaxone
50-100 mg/kgBB
1x sehari IM selama 2-5 hari
Amoebiasis Metronidazole
10 mg/kgBB
3 kali sehari selama 5 hari (10 hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kg
3x sehari selama 5 hari
OBAT ANTI DIARE
•kaolin, attapulgite, smectite, activated charcoal, cholestyramine•mengikat dan menginaktifasi toksin bakteri atau bahan lain yang menyebabkan diare •melindungi mukosa usus
Adsorben
•loperamide hydrochloride, diphenoxylate dangan atropine, tinctura opii•mengurangi frekuensi diare pada orang dewasa akan tetapi tidak mengurangi volume tinja pada anak•ileus paralitik yang sangat berat atau memperpanjang infeksi
Antimotilitas
•Bila diberikan tiap 4 jam mengurangi keluaran tinja pada anak dengan diare akut sebanyak 30%(jarang digunakan)
Bismuth subsalicylate
OBAT LAIN UNTUK DIARE
•prochlorperazine dan chlorpromazine mengantuk sehingga mengganggu pemberian terapi rehidrasi oral tidak digunakan pada anak dengan diare
Anti muntah
•Darah, plasma atau plasma expander tidak diindikasikan untuk anak dengan dehidrasi oleh karena diare•dapat diberikan untuk penderita dengan hipovolemia oleh karena renjatan septik
Darah atau plasma
KOMPLIKASI DIARE AKUT•> 150 mmol/L rehidrasi oral atau nasogastrik oralit•Koreksi dengan rehidrasi IV dengan cairan 0,45% saline- D5% selama 8 jam Periksa natrium plasma
Hipernatremia
•Na < 130 mol/L) Oralit Bila tidak berhasil, koreksi Na dilakukan bersamaan dengan koreksi cairan rehidrasi yaitu: memakai Ringer Laktat atau Normal Saline.
Hiponatremia
•jika K > 5 mEq/L, koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas 10% 0,5-1 ml/kgBB i.v. pelan-pelan dalam 5-10 menit dengan monitor detak jantung.
Hiperkalemia
•2,5-3,5 mEq/L diberikan per-oral 75 mcg/kgBB/hr dibagi 3 dosis. •menyebabkan kelemahan otot, paralitik ileus, gangguan fungsi ginjal, aritmia jantung. Hipokalemia
PENCEGAHAN DIARE AKUT
Mencegah penyebaran
kuman patogen penyebab diare
•Pemberian ASI yang benar•Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI•Penggunaan air bersih yang cukup•Membudayakan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sehabis buang air besar dan sebelum makan•Penggunaan jamban yang bersih dan higienis oleh anggota keluarga•Membuang tinja bayi yang benar
Memperbaiki daya tahan
tubuh penjamu (host)
•Memberi ASI paling tidak sampai usia 2 tahun•Meningkatkan nilai gizi makanan pendamping ASI dan memberi makan dalam jumlah yang cukup untuk memperbaiki status gizi anak
PROBIOTIK
mikroorganisme hidup dalam makanan yang difermentasi yang menunjang kesehatan
melalui terciptanya keseimbangan mikroflora intestinal yang lebih baik
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan pemberian probiotik dalam waktu yang panjang terutama untuk bayi
yang tidak minum ASI
MEKANISME EFEK PROBIOTIK
perubahan lingkungan mikro lumen usus (pH,
oksigen)
produksi bahan anti mikroba terhadap beberapa patogen
usus
mencegah adhesi kuman patogen pada enterosit
modifikasi toksin atau reseptor toksin efek trofik
terhadap mukosa usus melalui penyediaan nutrien
dan imunomodulasi
PREBIOTIK
bukan merupakan mikroorganisme akan
tetapi bahan makanan
Umumnya kompleks karbohidrat merangsang
pertumbuhan flora intestinal yang
menguntungkan kesehatan
Oligosakarida yang ada di dalam ASI dianggap sebagai prototipe
prebiotik oleh karena dapat merangsang pertumbuhan
Lactobacilli dan Bifidobacteria di dalam kolon bayi yang minum ASI
Data menunjukkan angka kejadian diare
akut lebih rendah pada bayi yang minum ASI