diare cair akut baru dr aswitha
TRANSCRIPT
DIARE CAIR AKUTJakarta, 13 Maret 2007
Oleh :
Dr. Aswitha Boediarso, Sp.A(K)
PENDAHULUAN
• Salah satu infeksi saluran cerna yang penting ialah DIARE
• Diare masih merupakan masalah kesehatan • Angka kematian diare
– 1972 40.0 % – 1980 24.9 % – 1986 16.0 % – 1992 7.5 % – 1995 7.45 %
• Penyebab kematian No 2 pada balita, No 3 pada bayi dan No 5 bagi semua umur
• Angka kesakitan : 220 kejadian diantara 1000 penduduk
BATASAN DIARE
– Frekuensi dan konsistensi
– Diare akut – Diare persisten – Disentri
– Diare Osmotik dan Diare Sekretorik
PENYEBAB PENYAKIT
DIARE
Infeksi
Bakteri
Shigella, Salmonella, E coli, Golongan Vibrio
Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus, Campylobacter aeromonas
Virus Rotavirus, Norwalk + Norwalk like agent, Adenovirus
Parasit
Protozoa, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Balantidium coli
Cacing perut, Ascaris, Trichuris, Strongyloides
Jamur, Candida
Malabsorpsi
Alergi
Keracunan Keracunan bahan-bahan kimia
Keracunan oleh racun yangdikandung dan di produksi
Jasad renik → Algae
Ikan, buah-buahan, Sayur-sayuran Imuno defisiensi
Sebab-sebab lain
PEJAMUMalnutrisi Defisiensi imun
LINGKUNGAN AGEN PENYEBAB
Higiene Sanitasi
Bakteri Virus Protozoa
FAKTOR RISIKO DIARE
Faktor Lingkungan – Air yang tidak memadai atau tercemar – Sarana sanitasi yang kurang baik – Higiene perorangan dan pemukiman
yang kurang baik – Penyiapan dan penyimpanan makanan
yang kurang baik – Cara penyapihan yang kurang baik
FAKTOR RISIKO DIARE
Faktor Pejamu – Malnutrisi – Defek imun – Penurunan asam lambung – Penurunan motilitas usus – Faktor genetik
PATOGENESIS
• Virus – Kerusakan sel epitel dan pemendekan vili
• Bakteri – Penempelan di mukosa – Invasi mukosa – Toxin menyebabkan sekresi
• Protozoa – Penempelan di mukosa – Invasi mukosa mikroabses / ulkus
KESEIMBANGAN CAIRAN INTESTINAL NORMAL
Masukan oral (1-2 L/hari) + saliva (1,5 L) + Lambung, Empedu, Pankreas (5,5-6
L)
Jejunum
9 L cairan ke usus halus/hari
Air + Na+, Cl-, K+ diserap (8 L/hari)HCO3
- diekskresi
Ileum
Kolon
1 – 1.5 L cairan ke kolon sehari
Na+ dan Cl- diabsorpsi K+ dan HCO3
- di ekskresi
100 – 200 ml cairan di ekskresi dalam tinja / hari
PATOFISIOLOGI
• DIARE SEKRETORIK dan / atau DIARE OSMOTIK
DIARE SEKRETORIK
KRIPTA
VILLUS
LUMEN USUS
ABSORBSI GAGAL
SEKRESI TERUS ATAUMENINGKAT
RESULT : SEKRESI MURNI
Disebabkan oleh -V.cholerae -ETEC -Rotavirus
DIARE SEKRETORIK Patogen (V.cholera)
Tinja cair mengandung Na, K, Cl dan bikarbonat
usus
ATP
oo oMenempe
l
Toksin
EpitelcAMP
sekresi Cl bertambah dan
absorpsi Na dihambat
air, K dan bikarbonat
DIARE OSMOTIK Lumen usus
LAKTOSA
TIDAK DISERAP
FERMENTASI BAKTERI
ASAM-ASAM ORGANIK + GAS
TEKANAN OSMOTIK MENINGKAT
MENARIK CAIRAN
D I A R E
Dinding Usus
Simtom dan gejala rotavirus E.coli entero-toksikgenik
E.coli enteroinvasif
Salmonella Shigella V.cholerae
Mual dan muntah Dari permulaan - - + jarang jarang
panas + - + + + -
sakit tenesmus Kadang-kadang Tenesmus kolik
Tenesmus kolik pusing
Tenesmus kolik pusing
kolik
Gej. lain Sering distensi abdomen
hipotensi Bakteriemia, toksemia sistemik
Dapat ada kejang
- volume sedang banyak sedikit sedikit sedikit Sangat banyak
- frekuensi Sampai 10/lebih
sering sering sering Sering sekali Hampir terus menerus
-Konsistensi berair berair kental berlendir kental berair
- mukus jarang + + + sering flacks
- darah - - + Kadang sering
- bau - Bau tinja Tidak spesifik Bau telur busuk
Tak berbau anyir
-warna Hijau kuning Tidak berwarna hijau hijau hijau
-leukosit - - + + + -
- sifat lain Tinja seperti air cucian beras
Tabel. Simtom, gejala klinis dan sifat tinja penderita diare akut karena infeksi usus (Sumber : Gray dkk., 1979)
KOMPOSISI ELEKTROLIT TINJA DIARE AKUT PADA ANAK DAN ORALIT
KOMPOSISI ELEKTROLIT, mmol/L GLUKOSA
mmol/LNa K Cl HCO3
Kolera 101 27 92 32
Diare non-kolera 56 25 55 14
Rotavirus 26 44 17 7
Larutan oralit 75 20 65Citrat
1075
PATOFISIOLOGI
• Diare Air Dehidrasi
Kalium Hipokalemia
Natrium Hiponatremia
Bikarbonat Asidosis
Nutrien Hipoglikemia
PENILAIAN KLINIK
• TUJUAN – Mengenali dehidrasi bila ada dan menentukan
derajat dehidrasi – Mendiagnosis disentri bila ada – Mendiagnosis diare melanjut ataupun persisten
bila ada– Mengevaluasi praktek pemberian makanan
status gizi ? – Mendiagnosis penyakit penyerta – Mengetahui riwayat imunisasi anak, khusus
campak
TATALAKSANA DIARE
• Rehidrasi oral / parenteral • Dukungan nutrisi • Obat atas indikasi • Terapi suportif : Zinc • Edukasi orangtua
Penilaian derajat dehidrasi pada pasien diare
Kategori
Langkah
A B C
Lihat / Inspeksi : • Keadaan umum • Mata • Derajat haus
Baik, sadar
Normal
Minum biasa, tidak terlihat haus
Gelisah
Layu / cekung
Haus, minum dengan sangat rakus
Letargi, tidak sadar
Layu / cekung
Minum dengan lemas/ tidak mampu minum
Raba / palpasi : •Cubitan pada kulit Kembali dengan cepat Kembali dengan lambat Kembali dengan sangat
lambat
TENTUKAN : Tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi
Bila terdapat 2 / lebih tanda pada kategori B
Dehidrasi ringan – sedang
Bila terdapat 2 / lebih tanda pada kategori C
Dehidrasi berat
TATALAKSANA : Rencana terapi A Timbang pasien bila memungkinkan
Gunakan rencana terapi B
Timbang pasien
Gunakan rencana terapi C
RENCANA TERAPI A
• Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya
• Beri makan yang cukup dan bergizi
• Beri suplemen zinc elemental
• Bawa / rujuk ke sarana kesehatan bila diare tak membaik atau ada tanda dehidrasi atau masalah lainnya
RENCANA TERAPI B
ORALIT 75 ml/kgBB dalam 3 jam atau
Umur < 4 bln4-11 bln
12-23 bln
2 – 4 thn 5 – 14 thn ≥ 15 thn
Berat badan
< 5 kg 5 – 7,9
kg8 – 10,9
kg11–15,9
kg16-29,9 kg ≥ 30 kg
Jumlah (ml)
200-400 400-600 600-800 800-1200 1200-2200 2200-4000
• Reevaluasi 3-4 jam rencana terapi A, B dan C • Rehidrasi
- ASI teruskan - Segera makan dan minum sesuai usia - Susu formula tanpa pengenceran - CRO rumatan
PENYEBAB GAGALNYA UPAYA REHIDRASI ORAL
• Keluarnya tinja yang banyak • Muntah terus menerus • Tidak dapat atau menolak minum • Perut kembung atau ileus • Malabsorpsi glukosa
RENCANA TERAPI C
• Berikan larutan Ringer laktat@ diteruskan KAEN 3B
USIAPEMBERIAN I
30 ml/kg BB dalam
KEMUDIAN
70 ml/kg BB dalam
Bayi < 1 tahun 1 jam * 5 jam
Anak > 1 tahun ½ jam * 2 ½ jam
* Ulangi bila nadi masih lemah atau tidak teraba @ Ringer laktat diberikan untuk 1 jam pertama Reevaluasi 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) pilih rencana terapi A, B atau C
DIETETIK
• ASI teruskan • ASI tak ada :
• Diare tanpa dehidrasi atau dehidrasi ringan sedang susu formula tak perlu diganti
• Diare dehidrasi berat susu formula bebas laktosa • Diare disertai gejala klinis intoleransi laktosa susu formula
bebas laktosa
• Makanan sesuai usia • Setelah diare berhenti, beri makan ekstra tiap
hari selama 2 minggu
UPAYA PENCEGAHAN DIARE
• Pemberian ASI • Perbaikan cara pemberian makanan
pendamping ASI • Penggunaan air bersih yang cukup • Cuci tangan • Penggunaan jamban • Pembuangan tinja bayi/anak yang
semestinya • Imunisasi campak
TERIMA KASIH