diben-bab1
TRANSCRIPT
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 1/14
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dibenzalaseton adalah suatu senyawa yang dikenal oleh
kegunaannya sebagai suatu anti sinar UV. Senyawa ini diperoleh dari
diperoleh dari proses kondensasi aldol. Senyawa ini dapat digunakan
sebagai suatu penghalang dari sinar UV (sun-block).
Melihat manfaat dari dibenzalaseton ini maka adalah penting untuk
mengetahui cara sintesis dari senyawa ini. Dibenzalaseton dapat
disintesis melalui reaksi kondensasi dari aseton dan dua ekivalen
benzaldehida dengan katalis basa.
Reaksi yang terjadi adalah suatu contoh reaksi kondensasi aldol
(aldehida – keton) campuran, yang sering dikenal dengan reaksi Claisen-
Schmidt.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami reaksi dari kondensasi aldol antara
aldehida dan keton.
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 2/14
I.2.2 Tujuan Percobaan
Mengetahui dan memahami cara sintesis dibenzalaseton dengan
mereaksikan benzaldehid dengan aseton melalui reaksi kondensasi
aldol.
I.3 Prinsip Percobaan
Mensintesis senyawa dibenzalaseton dari benzaldehida dan aseton
melalui reaksi kondensasi aldol dengan menggunaka katalis basa yaitu
larutan NaOH 10% dan air, setelah itu digojog selama 10 menit, lalu
dibiarkan selama 30 menit, direndam dalam air es dan digojok sesekali,
biarkan hingga terbentuk kristal kuning. Kristal kuning tersebut lalu
disaring dan dikeringkan, direkristalisasi dengan etanol 95%. Hitung
rendamen dan ditentukan persentase dari kristal dibenzalaseton yang
dihasilkan dan ditentukan pula titik leburnya.
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 3/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Aldehida dan keton dikarakterisasi oleh komponen gugus karbonil,
O
C
Jika satu atom Hidrogen terikat pada atom C karbonil maka akan
terbentuk sebuah aldehida; jika dua buah gugus alkil yang terikat, maka
akan terbentuk sebuah keton.
Gugus karbonil bersifat polar, hal ini membuat molekul aldehida dan
keton bersifat polar, walaupun tak sepolar alkohol. (1)
Reaksi – reaksi yang dapat terjadi pada aldehida dan keton dapat
dikategorikan menjadi reaksi adisi karbonil, reaksi enol atau enolat, dan
reaksi oksidasi reduksi. (2)
Aldehida Keton
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 4/14
Untuk reaksi adisi karbonil, yang sering terjadi adalah adisi air
(hidrasi) dan adisi alkohol. Adisi air akan menghasilkan germinal diol
(1,1-diol). Sedangkan adisi alkohol untuk aldehida dan keton akan
menghasilkan hemiasetal untuk aldehida dan hemiketal untuk keton. (2)
Reaksi enol atau enolat aldehid dan keton terbagi menjadi dua,
yaitu halogenasi dan kondensasi aldol. (2)
Bila suatu aldehida diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, ion
enolat yang terjadi dapat bereaksi pada gugus karbonil (dari) molekul
aldehida yang lain. Hasilnya ialah adisi satu molekul pada gugus
karbonil dari molekul aldehida yang lain. (3)
Reaksi ini disebut suatu reaksi kondensasi alkohol. Kata “aldol”.
Yang diturunkan dari kata aldehida dan alkohol, memerikan produk itu
yang merupakan suatu aldehida β-hidroksi. Suatu reaksi kondensasi
ialah reaksi dalam mana dua molekul atau lebih bergabung menjadi saru
molekul yang lebih besar, dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul
kecil (seperti air). Kondensasi aldol merupalan suatu reaksi adisi dalam
mana tak dilepaskan suatu molekul kecil. (3)
Bagaimana sebuah kondensasi aldol berlangsung? Jika
asetaldehida diolah dengan larutan (air) natrium hidroksida, terbentuklah
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 5/14
ion enolat dalam konsentrasi rendah . reaksi itu reversible karena
ion enolat ini bereaksi akan terbentuk lagi yang baru. (3)
O O O
CH3CH + OH- -CH2CH CH2 CH + H2O
Struktur resonansi untuk ion enolat
Ion enolat bereaksi dengan suatu aldehida lain dengan cara
mengadisi kepada karbon karbonil unruk membentuk suaru ion
alkoksida, yang kemudian merebur sebuah proton dari dalam air untuk
menghasilkan produk aldol itu. (3)
O O O- O OH- O
CH3CH + -CH2CH CH3CH CH2CH CH3CHCH2CH + OH-
Hidrogen α
Perhatikan bahwa aldehida awal dalam kondensasi aldol harus
mengandung hidrogen α terhadap gugus karbonil sehingga aldehida ini
dapat membentuk ion enolat dalam basa.(3)
Tetapi dapat pula dilakukan suatu reaksi kondensasi aldol dengan
hanya salah satu aldehida yang memiliki atom Hidrogen α. Reaksi ini
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 6/14
disebut reaksi kondensasi aldol silang (cross aldol condensation). Metil
keton dapat digunakan dengan memuaskan dalam kondensasi aldol
dengan aldehida yang tak mengandung hidrogen α, yaitu seperti reaksi
benzaldehida dengan aseton (dengan katalis basa) menghasilkan 4-
fenil-3-buten-2-on (benzalaseton). (3)
Reaksi – reaksi diatas termasuk dalam kondensasi enolat. Reaksi-
reaksi kondensasi enolat antara lain termasuk didalamnya yaitu
kondensasi aldol, kondensasi ester Claisen, kondensasi Michael, reaksi
Knoevenagel, dan masih banyak lainnya. (4)
Reaksi Knoevenagel adalah tipe reaksi antara sebuah aldehida
(atau keton aktif) dan sebuah senyawa yang terdapat sepasang grup
metil yang aktif yang dapat terlibat, begitu pula 1 mol dari komponen
metil aktif untuk setiap mol aldehida atau 2 mol senyawa metal aktif
untuk setiap mol aldehid. Reaksi 1:1 atau 1:2 dapat dilakukan dengan
katalis, pelarut, dan temperature yang sesuai.(3)
Kondensasi Michael menggunakan komponen yang berbeda, yaitu
komponen α,β-tak jenuh (biasanya senyawa karbonil). Digunakan, dan
adisi muncul di dalam 1,4-manner maka ion enolat terikat ke karbon
beta dari gugus karbonil. (4)
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 7/14
Kondensasi aldol dari aldehid adalah suatu reaksi sampingan dari
kondensasi Michael, hal ini menjadi terlihat bahwa α-alkilaldehid
khususnya cocok untuk kepentingan reaksi, untuk aldehid seperti itu
menjalani kondensasi aldol dengan lambat. Reaksi sampingan lain
adalah polimerisasi dari acrylonitrile. Karena reaksi ini dikatalisasi oleh
banyak reagent, penting sekali bahwa semua peralatan yang digunakan
dalam reaksi ini benar-benar bersih. (4)
II.2 Uraian Bahan
1. Alkohol (5: 65)
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain : Etanol, alkohol
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah
menguap dan mudah bergerak, bau khas,
rasa panas, mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak
berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform p dan dalam eter p
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai Antiseptik
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 8/14
2. Natrium Hidroksida (5:412)
Nama Resmi : Natrii Hydroxydum
Nama Lain : Natrium Hidroksida
RM/BM : NaOH/40,00
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau
keping, kering, keras, rapuh, dan
menunjukkan susunan hablur; putih, mudah
meleleh, mudah basah, sangat alkalis dan
korosif segera menyerap karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95
%) P .
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Penggunaan : Sebagai katalisator
3. Air suling (5:96)
Nama Resmi : Aqua destillata
Nama Lain : aquades, air suling
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 9/14
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Penggunaan : Sebagai pencuci kristal
4. Aseton (6:102)
Nama : Aseton
RM/BM : C3H6O/58,08
Rumus Molekul :
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah
menguap, bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol (95%), dengan ester, dengan
kloroform membentuk larutan jernih.
Titik didih : antara 55,5o dan 57o
Kegunaan : sebagai precursor síntesis
dibenzalaseton
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 10/14
5. Benzaldehida ( 6:614)
Nama resmi : Benzaldehyde
Sinonim : Benzaldehida
RM/BM : C7H6O/106,1
Pemerian : Cairan; jernih, tak berwarna
Kelarutan : sedikit larut dalam air; larut dalam
etabol (96%) dan eter
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai bahan dasar dalam síntesis
dibenzalaseton
6. Dibenzalaseton (9)
Nama resmi : Dibenzylidenecetone
Sinonim : Dibenzalaseton
Rm/Bm : C17H14O/234,29
RB :
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 11/14
RB :
Pemerian : Kristal; kuning cerah
Kelarutan : tak larut dalam air; larut dalam etanol
Kegunaan : hasil dalam sintesis
II.3 Prosedur Kerja
a. Prosedur Dibenzalaseton (7)
1. Mencampurkan 0,05 mol benzaldehida dengan 0,025 mol aseton.
2. Ditambahkan separuh campuran tersebut kedalam 5 gr NaOH
dalam 50 mL da 40 mL etanol pada suhu <25oC.
3. Sesudah 15 menit, ditambahkan campuran aldehida keton
sisanya, dan bilas wadahnya dengan sedikit etanol untuk
menyempurnakan pemindahan.
4. Mengaduk campuran selama satu setengah jam.
Mengumpulkan hasilnya dengan penyaringan menggunakan
corong buchner.
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 12/14
5. Memindahkan endapan ke gelas kimia, dengan hati-hati
tuangakan 50 mL air kedalamnya.
6. Menyaring kembali dengan corong buchner
Mengulangi proses ini sampai tiga kali untuk menghilangka semua
sisi NaOH. Pada penyaringan terakhir, dikeringkan endapan yang
diperoleh.
7. Menimbang dan mengambil sedikit untuk pengujian titik leleh. Lalu
lakukan rekristalisasi menggunakan etanol.
Menguji kembali titik leleh dibenzalaseton.
8. Terbentuk emulsi, warna larutan yang awalnya beningmenjadi
kecoklatan dan lama-kelamaan menjadi kuning.
Didasar gelas kimia terdapat endapan kuning dan terbentuk tiga
lapisan emulsi dengan warna yang berbeda.
9. Timbul buih dan terbentuk endapan kuning.
Filter hasil penyaringannya bewarna merah bata dan hasil
endapan berwarna kuning.
10.Lama-kelamaan filtrat hasil penyaringan berwarna kuning muda
dan ada buih.
11.Mendapatkan kristal dibenzalaseton.
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 13/14
b. Prosedur Dibenzalaseton (8)
1. Buat campuran larutan 4,24 gram (0,04 mol) benzaldehida dan 1,47
mL (0.02 mol) aseton.
2. Separuh dari campuran tersebut ditinasukkan perlahan-lahan ke
dalam Erlenmeyer yang berisi 7,9 mL larutan NaOH 6.M; 5,7 mL air
dan 16,9 mL etanol.
3. Setelah diaduk selama 15 menit pada suhu kamar, pada campuran
ditambahkan separuh larutan sisa benzaldehida-aseton dan
pengadukan diteruskan selama 30 menit.
4. Hasil disaring dengan corong Buchner dan dicuci 2 kaii dengan
kira-kira 50 mL larutan etanol-air (1:1) dingin.
5. Rekristalisasi dilakukan dengan larutan etanol 95 %.
c. Prosedur Dibenzalaseton (10)
1. Siapkan alat dan bahan
2. Campur 0,6 g aseton dengan 2,1 g benzaldehid
3. Campurkan 55 ml etanol dengan 20 ml NaOH 10%, dinginkan
hingga suhu 20oC
5/11/2018 Diben-Bab1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/diben-bab1 14/14
4. Tambahkan larutan aseton-benzaldehid ke dalam larutan etanol-
NaOH
5. Aduk selama 30 menit
6. Dinginkan campuran tersebut di dalam rendaman es
7. Saring kristal dengan penyaring vacuum
8. Cuci kristal dengan air dan saring sekali lagi dengan penyaring
vacuum
9. Tes filtrat tersebut dengan kertas litmus merah
10. Rekristalisasi kristal tersebut dengan etanol
11. Kumpulkan kristal dan keringkan
12. Timbang bobot kristal
13. Tentukan titik lebur dari kristal tersebut