dic ovi

13
DIC (Disseminate Intravascular Coagullated) Ovilia Ayu Kartika (11141088) Putri Efka (11141089) Petra Panggabean (11141090) Riris Theresia (11141091) Rully Maidy (11141092) Ryzka Amalia D.S (11141093) Salma Rayanti (11141094)

Upload: rully-maidy

Post on 06-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

Page 1: DIC ovi

DIC(Disseminate Intravascular Coagullated)

Ovilia Ayu Kartika (11141088)

Putri Efka(11141089)

Petra Panggabean (11141090)

Riris Theresia (11141091)

Rully Maidy(11141092)

Ryzka Amalia D.S(11141093)

Salma Rayanti(11141094)

Page 2: DIC ovi

Definisi

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) adalah

- Suatu keadaan dimana bekuan-bekuan darah kecil tersebar di seluruh aliran darah

- Menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil dan berkurangnya faktor pembekuan yang diperlukan untuk

mengendalikan perdarahan.

- Menyebabkan perdarahan akibat berkurangnya faktor pembekuan yang dibutuhkan dalam pengendalian perdarahan tersebut.

Page 3: DIC ovi

Etiologi

Kerusakan endothelium vaskuler

Aliran darah yang stagnan

Infeksi

Page 4: DIC ovi

Manifestasi Klinis

Terjadi perdarahan dimana saja

Hematoma pada luka atau pengambilan darah vena

Perdarahan dari tempat – tempat pungsi, luka, dan membran mukosa pada klien dengan syok, komplikasi persalinan, sepsis atau kanker.

Perubahan kesadaran yang mengindikasikan trombus serebrum.

Distensi abdomen yang menandakan adanya perdarahan saluran cerna.

Sianosis dan takipnea akibat buruknya perfusi dan oksigenasi jaringan.

Hematuria akibat perdarahan atau oliguria akibat menurunnya perfusi ginjal.

Trombosis dan pra gangrenosa di jari, genetalia, dan hidung

Page 5: DIC ovi

Patofisiologi

diawali karena terjadinya sepsis (infeksi berat),

bakteri dari infeksi tersebut mengeluarkan endotoksin

mengaktifkan factor Hageman

Aksi kedua dari faktor Hageman aktif adalah untuk mengubah plasma thromboplastin antecendent (PTA=factor XI) tak aktif menjadi bentuk aktif dan menginduksi pelepasan reaksi trombosit.

menyebabkan lapisan endotel terkelupas aktifnya factor pembekuan

ketika jaringan rusak mengeluarkan tromboplastin jaringan.

Tromboplastin berikatan dengan Ca aktif berlebihan

membuat factor X mempercepat protrombin menjadi thrombin mengaktifkan fibrinolysis.

Fibrinolisis abnormal dan menghambat thrombin

kumpulan fibrin yang masuk ke dalam pembuluh darah sensitive perdarahan.

Fibrinolisis yang abnormal hancur - menyebabkan pengendapan di intravaskuler perifer.

Pengendapan fibrin menjadi sumbatan thrombus di daerah perifer memicu komplikasi yang muncul akibat sumbatan kapiler tersebut.

Page 6: DIC ovi

Komplikasi

Kegagalan fungsi organ

Gangren

Penurunan tingkat kesadaran

Acute respiratory distress syndrom

Stroke

Page 7: DIC ovi

Pemeriksaan Penunjang

D-dimer

Tes darah ini membantu menentukan proses pembekuan darah dengan mengukur fibrin yang dilepaskan.

Prothrimbin Time (PTT)

Tes darah ini digunakan untuk mengukur berapa lama waktu yang diperlukan dalam proses pembekuan darah.

Fibrinogen

Tes darah ini digunakan untuk mengukur berapa banyak fibrinogen dalam darah.

Complete Blood Count (CBC)

CBC merupakan pengambilan sampel darah dan menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih

Hapusan Darah

Pada tes ini, tetes darah adalah di oleskan pada slide dan diwarnai dengan pewarna khusus

Page 8: DIC ovi

Asuhan Keperawatan

Pengkajian Keperawatan

Riwayat penyakit saat ini seperti adanya perdarahan, syok, sepsis.

Keluhan utama pasien seperti pada tanda dan gejala.

Pemeriksaan fisik pada sistem integumen, pencernaan, persarafan, pernafasan, kardivaskuler seperti pada tanda dan gejala DIC.

Test diagnostik seperti pemeriksaan darah, rontgen paru, CT scan otak.

Page 9: DIC ovi

Diagnosa Keperawatan

Resiko tinggi gangguan keseimbangan cairan: defisit volume cairan b.d perdarahan ditandai penurunan tingkat kesadaran, output urin kurang, adanya perdarahan pada kulit, mukosa, dan gastrointestinal.

Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan b.d mikrotrombus ditandai adanya gas darah yang abnormal, edema, bunyi napas tidak normal, tingkat kesadaran menurun.

Resiko kerusakan integritas kulit b.d iskemia atau perdarahan, ditandai adanya mikroemboli pada vaskuler, perubahan pada warna kulit pada lokasi mikroemboli

Page 10: DIC ovi

Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi gangguan keseimbangan cairan: defisit volume cairan b.d perdarahan ditandai penurunan tingkat kesadaran, output urin kurang, adanya perdarahan pada kulit, mukosa, dan gastrointestinalTujuan : keseimbangan cairan terjaga, output urine > 30ml/jam, perdarahan tidak terjadi

Intervensi Rasional

Monitor adanya perdarahan pada kulit, mukosa mulut, hidung,

saluran cerna.

Mengidentifikasi perdarahan lebih luas, penangan lebih dini.

Ukur tanda vital setiap 4 jam. Perdarahan dapat menimbulkan syok dengan penurunan tekanan

darah.

Monitor output urine. Salah satu indikator keseimbangan cairan.

Berikan minum oral secara adakuat. Meningkatkan asupan cairan.

Lakukan kebersihan mulut dengan hati-hati. Mencegah perdarahan.

Hindari injeksi IM dan IV. Mencegah perdarahan.

Hindari pengobatan melalui rectal. Mencegah perdarahan pada rectal.

Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan peningkatan

tekanan intrakranial seperti batuk, bersin, mengedan.

Mencegah perdarahan intrakranial.

Monitor hasil pemeriksaan darah seperti trombosit dan faktor

pembekeuan.

Penurunan trombosit dan faktor pembekuan merupakan penyebab

perdarahan.

Page 11: DIC ovi

Diagnosa Keperawatan : Resiko terjadinya gangguan perfusi jaringan b.d mikrotrombus ditandai adanya gas darah yang abnormal, edema, bunyi napas tidak normal, tingkat kesadaran menurun.Tujuan : perfusi jaringan adekuat, ditandai akral hangat, tidak adanya sianosis, kapilari refill < 3 detik

Intervensi Rasional

Observasi tanda-tanda gangguan perfusi jaringan

seperti akral dingin, adanya keringan dingin,

kapilari refill >3 detik.

Mengidentifikasi adanya gangguan perfusi jaringan tubuh.

Ukur tanda-tanda vital setiap 4 jam. Tekanan darah menurun pada gangguan perfusi jaringan.

Kaji sistem neurologi, pernafasan dan kulit. Trombosis dapat menimbulkan kegagalan fungsi organ.

Monitor respon pemberian heparin. Pemberian heparin mempengaruhi jumlah fibrinogen.

Monitor hasil pemeriksaan darah tentang faktor

pembekuan.

Mengetahui kemajuan atau perbaikan kondisi pasien.

Page 12: DIC ovi

Diagnosa Keperawatan : Resiko kerusakan integritas kulit b.d iskemia atau perdarahan, ditandai adanya mikroemboli pada vaskuler, perubahan pada warna kulit pada lokasi mikroemboli.Tujuan : Integritas kulit utuh, mukosa mulut utuh.

Intervensi Rasional

Kaji keadaan kulit yang tertekan tulang dan

daerah lipatan.

Area yang tertekan sangat berisko terjadinya

kerusakan kulit.

Ganti posisi secara hati-hati dan gunakan

tempat tidur yang lembut.

Meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah

dekubitus.

Gunakan alat-alat yang lembut seperti sikat

gigi dan alas kaki.

Mencegah terjadinya perlukaan dan injuri

Lakukan perawatan kulit, jaga kulit tetap

bersih dan kering.

Kulit kotor menjadi gatal dan mudah lecet.

Lakukan penekanan yang lama lebih lama pada

tempat injeksi.

Mencegah perdarahan.

Laksanakan program pengobatan untuk

mencegah pembekuan atau perdarahan.

Mengatasi fa.ktor penyebab.

Page 13: DIC ovi

Kesimpulan

DIC adalah suatu sindroms kompleks yang melibatkan trombosis dan perdarahan sekunder yang mendasari kondisi ini. Trauma dan sepsis adalah penyebab utama DIC. Diagnosis dari DIC membutuhkan bukti yang mendasari kondisi dan pengukuran ulang parameter kuagolasi. Penangan DIC tergantung pada penyebab dan mencari tau hal yang mendasari DIC tersebut. Menggunakan darah tambahan merupakan manajemen yang bagus terhadap gejala perdarahan. Pemakaian heparin adalaha kontroversial, namun dapat di diterima di beberapa kondisi tertentu dimana terjadi trombosis secar dominan. Di lain pihak banyak studi yang dilakukan mengenai penanganan manifestasi trombosis dan perdarahan dan menghasilkan hasil yang beragam