web viewmengembangkan teori psikologi. teori belajar b.f skinner operant conditioning. diajukan...

21
Mengembangkan Teori Psikologi Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific Kelas Psikologi 2J1 Dosen Pengampu : Drs. Masduqi Affandi, M.Pd.I Disusun Oleh : Fika Fitria (B07210065) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL 1

Upload: hanguyet

Post on 30-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

Mengembangkan Teori Psikologi

Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific

Kelas Psikologi 2J1

Dosen Pengampu :

Drs. Masduqi Affandi, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Fika Fitria (B07210065)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2011

1

Page 2: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

DAFTAR ISI

Bab I : Pendahuluan

A. Latar Belakang…………………………………………………….. 3

B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 3

C. Tujuan………………………………………………………………. 3

Bab II : Pembahasan

A. Pengertian Belajar……………………………………………………. 4

B. Hubungan Belajar dengan Berpikir…………………………………. 5

C. Teori Belajar Menurut B.F Skinner………………………………… 6

a. Teori Kondisioning Operan Menurut B.F.Skiner……………… 6

b. Kajian Teori Kondisioning Operan Menurut B.F.Skiner ……… 7

c. Analisa Perilaku terapan dalam pendidikan…………………….. 9

D. Kelebihan dan kekurangan Menurut B.F. Skinner……………… 11

E. Contoh Penerapan Teori B.F Skinner dalam Kehidupan Sehari-hari.. 12

Bab III: Penutup

Kesimpulan…………………………………………………………… 13

Daftar Pustaka

2

Page 3: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

“ Living is Learning”, merupakan sepenggal kalimat yang dikemukakan oleh

Havighurst (1953). Dengan kalimat tersebut memberikan gambaran bahwa belajar

merupakan hal yang sangat penting, sehingga tidaklah mengherankan bahwa banyak orang

ataupun ahli yang membicarakan masalah belajar. Hampir semua pengetahuan, sikap,

ketrampilan, perilaku manusia dibentuk, diubah dan berkembang melalui belajar. Kegiatan

belajar dapat berlangsung dimana dan kapan saja. Di rumah, di sekolah, di pasar, di toko, di

masyarakat luas, pagi, sore dan malam. Karena itu tidaklah mengherankan bahwa belajar

merupakan masalah bagi setiap manusia. Oleh sebab itu dibutuhkan cara belajar yang tepat

untuk menghasilkan perubahan sikap yang baik pula.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan belajar ?

2. Adakah hubungan antar berpikir dengan belajar?

3. Bagaimana teori belajar B F Skinner dapat mempengaruhi tindakan seseorang?

4. Bagaimana penerapan teori belajar B F Skinner dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan

Tujuan dari pembahasan ini adalah mengembangkan teori belajar dari pandangan

psikologi , yatu teori belajar dari B.F Skinner tentang Operant Conditioning. Dengan

mengetahui cara belajar yang telah dialakukan oleh B.F Skinner ini diharapkan pembaca

dapat menerapkan cara belajar yang benar sesui dengan kepribadian dan kebutuhannya.

3

Page 4: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

BAB IIPembahasan

A Pengertian Belajar

Belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia sehari-

hari. Karena telah sangat dikenal mengenai hal belajar, seakan-akan orang telah

mengetahui dengan sendirinya apakah yang dimaksud dengan belajar itu. Tetapi kalau

ditanyakan pada diri sendiri, maka akan termenunglah untuk mencari jawaban apakah

sebenarnya yang dimaksud dengan belajar itu. Kemungkinan besar jawaban atas

pertanyaan tersebut akan mendapatkan jawaban yang bermacam-macam, demikian pula

di kalangan para ahli.

Untuk memberi gambaran mengenai hal tersebut dapat dikemukakan beberapa

definisi tentang belajar oleh orang ahli sebagai berikut. Skinner (1958) memberikan

definisi belajar “ Laerning is a process of progressive behavior adaptation”. Dari definisi

tersebut dapat dijelaskan bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku

yang bersifat progresif. Ini berarti bahwa sebagai akibat dari belajar adanya sifat

progresifitas, adanya tendensi kearah yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.

McGeoch (lih. Bugelski, 1956) memberikan definisi tentang belajar “ Learning as

a result of practice”. Ini berarti bahwa belajar membawa perubahan pada penampilan dan

perubahan itu sebagai akibat dari latihan (practice). Pengertian latihan atai practice

mengandung arti bahwa adanya usaha dari individu yang belajar. Baik yang dikemukakan

oleh Skinner maupun yang dikemukakan oleh McGeoch memberikan gambaran bahwa

sebagai akibat belajar adanya perubahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan.

Hanya oleh McGeoch dikemukakan perubahan itu sebagai akibat dari latihan, sedangkan

apa yang dikemukakan Skinner tidak secara jelas hal tersebut diajukan.

Morgan, dkk (1984) memberikan definisi mengenai belajar “ Learning can be

defined as any relatively permanent change in behavior which occurs as a result of

practice or experience”. Hal yang muncul dalam definisi adalah perubahan perilaku atau

4

Page 5: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

performance itu relative permanent.. Di samping itu juga dikemukakan bahwa perubahan

prilaku itu sebagai akibat belajr dari latihan (practice) atau karena pengalaman

(experience). Pada pengertian latihan dibutuhkan usaha dari individu yang bersangkutan,

sedangkan dari pengertian pengalaman usaha tersebut tidak tentu diperlukan. Ini

mengandung arti bahwa dengan pengalaman seseorang atau individu dapat berubah

perilakunya, disamping perubahan itu dapat disebabkan oleh karena latihan.1

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar secara sederhana

dikatakan sebagai proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi

dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi itu harus secara relative bersifat

menetap (permanent) dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang saat ini Nampak

(immediate behavior) tetapi juga pada prilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang

(potential behavior. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa perubahan-perubahan

tersebut terjadi kareana pengalaman.

B. Hubungan Belajar dengan Berpikir2

Belajar dan berpikir merupakan dua proses yag tidak dapat dipisahkan. Meskipun

demikian, keduanya merupakan proses-proses yang berbeda. Belajar adalah suatu proses

terjadinya perubahan perilaku, tetapi berpikir tidak selalu menghasilkan perubahan

perilaku.

Berpikir merupakan suatu proses mental yang tidak kasat mata. Proses ini hanya

dapat diamati dari perilaku yang nampak. Dengan kata lain proses berpikir hanya dapat

disimpulkan dari perilaku yang diperkirakan diarahkan oleh pikiran sebagai perilaku yang

terorganisasi, bukan perilaku yang terjadi secara sembarangan.

Berpikir tidak dapat diamati langsung karena merupakan suatu representasi

simbolis baik dari suatu objek, peristiwa, ide, atau hubungan-hubungan antara hal-hal

tersebut. Representasi simbolis dalam kerangka mental itu kemudian diolah sedemikian

rupa sehingga terjadi suatu proses berpikir. Berpikir tidak selalu memecahkan suatu

masalah, tetapi juga untuk membentuk suatu konsep tertentu, atau menimbulkan ide-ide

1 Prof.Dr. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:Andi 2003. hal: 1672 Irwanto, Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1980. Hal 106

5

Page 6: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

kreatif. Secara singkat, berpikir merupakan suatu proses pengolahan simbolis yang

diarahkan pada pengertian yang lebih baik mengenai lingkungan dan dirinya sendiri.

Bila pengertian-pengertian yang diperoleh dari proses berpikir dapat

mengakibatkan perubahan prilaku yang relative permanen, maka proses berpikir tersebut

menimbulkan proses belajar.

C. Teori Belajar Menurut B.F Skinner3

Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan teori belajar menurut Burhuss Frederic

Skinner. B. F Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di sebuah kota kecil bernama

Susquehanna, Pennsylvania. Ayahnya adalah seorang pengacara dan ibunya adalah

seorang ibu rumah tangga yang baik. Ia merefleksikan tahun-tahun awal kehidupannya

sebagai suatu masa dalam lingkungan yang stabil, di mana belajar sangat dihargai dan

disiplin sangat kuat. Skinner mendapat gelar BA-nya dalam sastra bahasa inggris pada

tahun 1926 dari Presbyterian-founded Humilton College. Setelah wisuda, ia menekuni

dunia tulis menulis sebagai profesinya selama dua tahun. Pada tahun 1928, ia melamar

masuk program pasca sarjana psikologi Universitas Harvard. Ia memperoleh MA pada

tahun 1930 dan Ph.D pada tahun 1931. Pada tahun 1945, dia menjadi kepala departemen

psikologi Universitas Indiana. Kemudian 3 tahun kemudian, tahun 1948, dia diundang

untuk datang lagi ke Universitas Harvard. Di Universitas tersebut dia menghabiskan sisa

karirnya. Skinner adalah seseorang yang aktif dalam berbagai kegiatan, seperti

melakukan berbagai penelitian, membimbing ratusan calon doktor, dan menulis berbagai

buku. Meski tidak sukses sebagai penulis buku fiksi dan puisi, ia menjadi salah satu

penulis psikologi terbaik. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Walden II. Pada

tanggal 18 Agustus 1980, Skinner meninggal dunia karena penyakit Leukemia. 

a. Teori Kondisioning Operan Menurut B.F.Skiner

Asas pengkondisian operan B.F Skinner dimulai awal tahun 1930-an, pada

waktu keluarnya teori S-R. Pada waktu keluarnya teori-teori S-R. pada waktu itu

model kondisian klasik dari Pavlov telah memberikan pengaruh yang kuat  pada

pelaksanaan penelitian. Skinner tidak sependapat dengan pandangan S-R dan

3 http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/13/teori-bf-skinner/

6

Page 7: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

penjelasan reflex bersyarat dimana stimulus terus memiliki sifat-sifat kekuatan

yang tidak mengendur. Menurut Skinner penjelasan S-R tentang terjadinya

perubahan tingkah laku tidak lengkap untuk menjelaskan bagaimana organisme

berinteraksi dengan lingkungannya. Bukan begitu, banyak tingkah laku

menghasilkan perubahan atau konsekuensi pada lingkungan yang mempunyai

pengaruh terhadap organisme dan dengan begitu mengubah kemungkinan

organisme itu merespon nanti. Asas-asas kondisioning operan adalah kelanjutan

dari tradisi yang didirikan oleh John Watson. Artinya, agar psikologi bisa menjadi

suatu ilmu, maka studi tingkah laku harus dijadikan fokus penelitian psikologi.

Tidak seperti halnya teoritikus-teoritikus S-R lainnya, Skinner menghindari

kontradiksi yang ditampilkan oleh model kondisioning klasik dari Pavlov dan

kondisioning instrumental dari Thorndike. Ia mengajukan suatu paradigma yang

mencakup kedua jenis respon itu dan berlanjut dengan mengupas kondisi-kondisi

yang bertanggung jawab atas munculnya respons atau tingkah laku operan.

b. Kajian Teori Kondisioning Operan Menurut B.F.Skiner

Kondisian operan adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-

konsekuensi dari prilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu

akan diulangi. Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan

(kondisioning operan). Ada 6 asumsi yang membentuk landasan untuk

kondisioning operan (Margaret E. Bell Gredler, hlm 122). Asumsi-asumsi itu

adalah sebagai berikut:

a. Belajar itu adalah tingkah laku.

b. Perubahan tingkah-laku (belajar) secara fungsional berkaitan dengan adanya

perubahan dalam kejadian-kejadian di lingkungan kondisi-kondisi lingkungan.

c. Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan hanya dapat di

tentukan kalau sifat-sifat tingkah-laku dan kondisi eksperimennya di devinisikan

menurut fisiknya dan di observasi di bawah kondisi-kondisi yang di control secara

seksama.

d. Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-satunya sumber

informasi yang dapat di terima tentang penyebab terjadinya tingkah laku.

7

Page 8: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

Menurut Skinner (J.W. Santrock, 272) unsur yang terpenting dalam belajar

adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment).Penguatan

dan Hukuman. Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan

probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman

(punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu

perilaku.

Menurut Skinner penguatan berarti memperkuat, penguatan dibagi

menjadi dua bagian yaitu4 :

a. Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi

respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding).

Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan,

dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk

tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).

b. Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi

respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan

(tidak menyenangkan). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain:

menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau

menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa

dll).

Satu  cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan

penguatan negatif adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan

atau diperoleh. Dalam penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di

hilangkan. Adalah mudah mengacaukan penguatan negatif dengan hukuman. Agar

istilah ini tidak rancu, ingat bahwa penguatan negatif meningkatkan probabilitas

terjadinya suatu prilaku, sedangkan hukuman menurunkan probabilitas terjadinya

perilaku.

c. Analisa Perilaku terapan dalam pendidikan

Analisis Perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan 4 http://sujinalarifin.wordpress.com/2009/06/09/teori-belajar-skinner/

8

Page 9: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

untuk mengubah perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis perilaku yang

penting dalam bidang pendidikan yaitu :

1. Meningkatkan perilaku yang diharapkan

Ada lima strategi pengkondisian operan dapat dipakai untuk meningkatkan

perilaku anak yang diharapkan yaitu:

a. Memilih Penguatan yang efektif

Tidak semua penguatan akan sama efeknya bagi anak. Analisis perilaku

terapan menganjurkan agar guru mencari tahu penguat apa yang paling baik untuk

anak, yakni mengindividualisasikan penggunaan penguat tertentu. Untuk mencari

penguatan yang efektif bagi seorang anak, disarankan untuk meneliti apa yang

memotivasi anak dimasa lalu, apa yang dilakukan murid tapi tidak mudah

diperolehnya, dan persepsi anak terhadap manfaat dan nilai penguatan. Penguatan

alamiah seperti pujian lebih dianjurkan ketimbang penguat imbalan materi, seperti

permen, mainan dan uang.

b. Menjadikan penguat kontingen dan tepat waktu

Agar penguatan dapat efektif, guru harus memberikan hanya setelah murid

melakukan perilaku tertentu. Analisis perilaku terapan seringkali menganjurkan

agar guru membuat pernyataan “jika…maka”. penguatan akan lebih efektif jika

diberikan tepat pada waktunya, sesegera mungkin setelah murid menjalankan

tindakan yang diharapkan. Ini akan membantu anak melihat hubungan

kontingensi antar-imbalan dan perilaku mereka. Jika anak menyelesaikan perilaku

sasaran (seperti mengerjakan sepuluh soal matematika) tapi guru tidak

memberikan waktu bermain pada anak, maka anak itu mungkin akan kesulitan

membuat hubungan kontingensi.

c. Memilih jadwal penguatan terbaik

Menyusun jadwal penguatan menentukan kapan suatu respons akan

diperkuat. Empat jadwal penguatan utama adalah

1). Jadwal rasio tetap: suatu perilaku diperkuat setelah sejumlah

9

Page 10: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

respon.

2). Jadwal rasio variabel : suatu perilaku diperkuat setelah terjadi sejumlah

respon, akan tetapi tidak berdasarkan basis yang dapat diperidiksi.

3). Jadwal interval - tetap : respons tepat pertama setelah beberapa waktu akan

diperkuat.

4). Jadwal interval - variabel : suatu respons diperkuat setelah sejumlah variabel

waktu berlalu.

d. Menggunakan Perjanjian (contracting)

adalah menempatkan kontigensi penguatan dalam tulisan. Jika muncul

problem dan anak tidak bertindak sesuai harapan, guru dapat merujuk anak pada

perjanjian yang mereka sepakati. Analisis perilaku terapan menyatakan bahwa

perjanjian kelas harus berisi masukan dari guru dan murid. Kontrak kelas

mengandung pernyataan “jika… maka” dan di tandatangani oleh guru dan murid,

dan kemudian diberi tanggal.

e. Menggunakan penguatan negatif secara efektif

Dalam penguatan negatif, frekuensi respons meningkat karena respon

tersebut menghilangkan stimulus yang dihindari seorang guru mengatakan “Fika,

kamu harus menyelesaikan PR mu dulu diluar kelas sebelum kamu boleh masuk

kelas ikut pembelajaran” ini berarti seorang guru menggunakan penguatan

negatif.

2. Menggunakan dorongan (prompt) dan pembentukkan (shaping).

Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang

diberikan sebelum respons dan meningkatkan kemungkinan respon tersebut akan

terjadi. Shapping (pembentukan) adalah mengajari perilaku baru dengan

memperkuat perilaku sasaran.

3. Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.

Ketika guru ingin mengurangi perilaku yang tidak diharapkan (seperti

mengejek, mengganggu diskusi kelas, atau sok pintar) yang harus dilakukan

10

Page 11: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

berdasarkan analisis perilaku terapan adalah

a. Menggunakan Penguatan Diferensial.

b. Menghentikan penguatan (pelenyapan)

c. Menghilangkan stimuli yang diinginkan.

d. Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman).

D. Kelebihan dan kekurangan Menurut B.F. Skinner5

1.      Kelebihan

Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini

ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya

pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan

terjadinya kesalahan.

2.      Kekurangan

Tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat membuat anak

didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan

menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery

learning, tugas guru akan menjadi semakin berat.

Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner adalah penggunaan hukuman

sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner hukuman yang baik

adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya anak perlu

mengalami sendiri kesalahan dan merasakan akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman

verbal maupun fisik seperti: kata-kata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat

buruk pada siswa.

Selain itu kesalahan dalam reinforcement positif juga terjadi didalam situasi

pendidikan seperti penggunaan rangking Juara di kelas yang mengharuskan anak

menguasai semua mata pelajaran. Sebaliknya setiap anak diberi penguatan sesuai dengan

kemampuan yang diperlihatkan sehingga dalam satu kelas terdapat banyak penghargaan

sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan para siswa: misalnya penghargaan di bidang

bahasa, matematika, fisika, menyanyi, menari atau olahraga.5 http://tambahan-ilmu.blogspot.com/2011/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

11

Page 12: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

E. Contoh Penerapan Teori B.F Skinner dalam Kehidupan Sehari-hari

Dari penjelasan terperinci diatas tentang operant conditioning dapat diambil

kesimpulan bahwa operant conditioning merupakan teori belajar yang menjelaskan

bahwa sesuatu yang diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan akan cenderung

diulang-ulang. Saya (penulis) sudah mengamati tentang cara belajar yang digunakan oleh

sebagian mahasiswa IAIN Sunan Ampel jurusan Psikologi Kelas 2j1. Setiap hari Jumat

mahasiswi ini ada mata kuliah Psikologi Umum dimana dosen yang mengajar adalah

dosen yang dianggap mahasiswa ini adalah dosen yang disiplin dan sedikit galak. Beliau

(dosen) memberi peraturan bahwa setiap mahasiswa yang terlambat lebih dari 10 menit

dilarang mengikuti mata kuliahnya. Hal ini membuat mahasiswa psikologi 2j1 menaati

peraturan yang ada. Pada suatu hari di hari Jumat ada mahasiswa yang terlambat datang

untuk mengikuti mata kuliah psikologi, mahasiswa ini meminta ijin untuk dapat

mengikuti perkulihaan, tetapi dosen menyuruhnya keluar. Tindakan yang dilakukan oleh

dosen ini merupakan punishment. Hal ini merupakan hukuman, dikarenakan sudah ada

pertauran yang dibuat tetapi dilanggar oleh mahasiswa. Tidak boleh mengikuti

perkuliahan merupakan konsekuensi yang diberikan. Konsekuensi yang diberikan dosen

kepada mahasiswa yang terlambat, memberikan pengalaman kepada mahasiswa lain yang

sedang mengikuti perkulihan psikologi. Di minggu-minggu berikutnya ternyata sudah

tidak ada lagi mahsiswa yang terlambat masuk di saat jam perkuliahaan psikologi,

bahkan semua mahasiswa datang lebih cepat sebelum perkuliahan di mulai. Dari

pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hal itu merupakan proses

belajar dimana ada perubahan prilaku maupun pengetahuan yang relative menetap yang

disebabkan oleh pengalaman.

BAB III

12

Page 13: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

Penutup

Kesimpulan

Belajar secara sederhana dikatakan sebagai proses perubahan dari belum mampu

menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi itu

harus secara relative bersifat menetap (permanent) dan tidak hanya terjadi pada perilaku

yang saat ini Nampak (immediate behavior) tetapi juga pada prilaku yang mungkin

terjadi di masa mendatang (potential behavior). Hal lain yang perlu diperhatikan adalah

bahwa perubahan-perubahan tersebut terjadi karena pengalaman.

Belajar dan berpikir merupakan dua proses yag tidak dapat dipisahkan. Meskipun

demikian, keduanya merupakan proses-proses yang berbeda. Belajar adalah suatu proses

terjadinya perubahan perilaku, tetapi berpikir tidak selalu menghasilkan perubahan

perilaku. Berpikir tidak dapat diamati langsung karena merupakan suatu representasi

simbolis baik dari suatu objek, peristiwa, ide, atau hubungan-hubungan antara hal-hal

tersebut. Representasi simbolis dalam kerangka mental itu kemudian diolah sedemikian

rupa sehingga terjadi suatu proses berpikir. Berpikir tidak selalu memecahkan suatu

masalah, tetapi juga untuk membentuk suatu konsep tertentu, atau menimbulkan ide-ide

kreatif. Secara singkat, berpikir merupakan suatu proses pengolahan simbolis yang

diarahkan pada pengertian yang lebih baik mengenai lingkungan dan dirinya sendiri.

Teori belajar menurut B.F Skinner yaitu Oprant Conditioning erupakan suatu

bentuk belajar yang mana kehadiran respon berulang-ulang dikendalikan oleh

konsekuensinya, dimana individu cenderung mengulang-ulang respon yang diikuti oleh

konsekuensi yang menyenangkan. Adanya hukuman dan hadiah yang diberikan akan

membuat individu lebih mudah untuk belajar.

Daftar Pustaka

13

Page 14: Web viewMengembangkan Teori Psikologi. Teori Belajar B.F Skinner Operant Conditioning. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Logika Scientific. Kelas Psikologi 2J1

Irwanto. 1980. Psikologi Umum. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Walgito Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Andi : Yogyakarta.

http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/13/teori-bf-skinner/

http://sujinalarifin.wordpress.com/2009/06/09/teori-belajar-skinner/

http://tambahan-ilmu.blogspot.com/2011/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

14