perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/pencitraan... · diperoleh dengan menggunakan suatu metode...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SKRIPSI
PENCITRAAN AGRO-EDUCATIONS
Studi Deskriptif
Peran Public Relations Dalam Pencitraan Agro-Educations
Di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Non Reguler
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh:
NANI MAWAR KURNIAWATI
D 1208597
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PERSETUJUAN
PENCITRAAN AGRO-EDUCATIONS
Studi Deskriptif
Peran Public Relations Dalam Pencitraan Agro-Educations
Di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Disusun Oleh :
NANI MAWAR KURNIAWATI
D 1208597
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II untuk diuji
dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. H. Widodo Muktiyo, SE, M.Comm Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si NIP. 1960227 198803 1 002 NIP. 19620117 198601 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta
Pada hari : Senin
Tanggal : 06 Desember 2010
Dewan Penguji:
Ketua : Dra. Hj. Sofiah, M.Si ( ) NIP.19530726 197903 2 001
Sekretaris : Dra. Indah Budi Rahayu, SE, M.Hum ( ) NIP.19580317 199010 2 001
Penguji I : Dr. H. Widodo Muktiyo, SE, M.Comm ( ) NIP. 19640227 198803 1 002
Penguji II : Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si ( ) NIP. 19620117 198601 2 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta
Drs. H. Supriyadi SN, SU NIP. 19530128 198103 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
MOTTO
“Hari kemarin adalah pengalaman, hari esok adalah tantangan, hari ini
adalah kenyataan yang harus diisi dengan penuh harapan,
kegembiraan dan keberanian”.
( Khalil Gibbran )
”Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil” ( Mario Teguh )
Hargailah segala yang kau miliki; anda akan memiliki lebih lagi. Jika anda
fokus pada apa yang tidak anda miliki, anda tidak akan pernah merasa cukup dalam hal apapun.
( Oprah Winfrey )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
PERSEMBAHAN
Puji syukur yang takkan henti ke hadirat
Allah SWT, dengan segala Hidayah-Nya ku dapat
melalui detik-detik yang ternilai dalam hidup ini
hingga terealisasikannya skripsi ini. Dengan segala
kerendahan hati kupersembahkan karya ini untuk :
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah
mencurahkan segala cinta, kasih sayang, perhatian
dan dukungan yang tak terhingga.
2. Adik-adikku tercinta Rosalia Fajar Pamungkas
dan Arsa Puspaningtyas, atas cinta, perhatian dan
kasih sayangnya.
3. Sayangku “Agung Aristyo” dan segenap Keluarga
Besarnya, terima kasih atas cintanya yang tulus
dan dukungan yang telah diberikan sepenuhnya
selama ini.
4. Teman-teman dan sahabat di PT. Lembah Hijau
Multifarm dan FISIP UNS.
5. Orang-orang yang membantu dalam proses
penyusunan skripsi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak mungkin skripsi ini terselesaikan, untuk
itu atas segala bantuan yang telah diberikan hingga selesainya skripsi ini penulis
ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Widodo Muktiyo, SE, M.Com selaku dosen pembimbing I
yang penuh perhatian dan kesabaran dalam memberikan bimbingan,
pengarahan, petunjuk dan otivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Ibu Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si selaku dosen pembimbing II yang
telah tulus ikhlas meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing dan
memberi saran kepada penulis hingga terwujudnya skripsi ini.
3. Ibu Hesti Pujiani, SP, selaku Manager Public Relations PT. Lembah Hijau
Multifarm yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
4. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual
yang berguna bagi penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Desember 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
PERSETUJUAN ............................................................................................. ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiv
ABSTRACT .................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
E. Deskripsi Teori ........................................................................ 4
1. Pengertian Komunikasi ..................................................... 4
2. Unsur-Unsur Komunikasi ................................................. 6
3. Strategi Komunikasi .......................................................... 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
4. Tinjauan Tentang Public Relations ................................... 14
5. Citra Positif ....................................................................... 29
6. Kerangka Berpikir ............................................................. 31
7. Definisi Konseptual ........................................................... 32
F. Metodologi Penelitian ............................................................. 34
1. Jenis Penelitian ................................................................... 34
2. Lokasi Penelitian ............................................................... 35
3. Sumber Data ...................................................................... 35
4. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 35
5. Validitas Data .................................................................... 36
6. Teknik Analisa Data .......................................................... 37
BAB II GAMBARAN UMUM PT. LEMBAH HIJAU MULTIFARM
SOLO ........................................................................................... 40
A. Sejarah PT. Lembah Hijau Multifarm Solo ............................ 40
B. Misi Dan Visi PT. Lembah Hijau Multifarm Solo ................... 41
C. Sistem PT. Lembah Hijau Multifarm Solo .............................. 43
D. Struktur Organisasi PT. Lembah Hijau Multifarm Solo .......... 44
E. Produk PT. Lembah Hijau Multifarm Solo ............................. 50
BAB III DATA DAN PEMBAHASAN ..................................................... 67
A. Data Subyek ............................................................................ 67
B. Data Interview, Observasi dan Pembahasan Peran Public
Relations dalam Pencitraan Agro-Educations Di PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo ............................................................. 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 91
A. Kesimpulan ............................................................................ 91
B. Saran ....................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Analisis Data Model Interaktif Dari Miles Dan Huberman ........ 38
Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Lembah Hijau Multifarm Solo ............ 45
Gambar 3. Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Kewirausahaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2010 ............................................................. 72
Gambar 4. Kegiatan Pemaparan Materi Kepada Peserta Pelatihan ............. 73 Gambar 5. Kegiatan Pemaparan Materi Kepada Peserta Pelatihan .............. 74 Gambar 6. Kegiatan Diskusi yang Dilaksanakan Melalui Perjamuan
Makan ......................................................................................... 75 Gambar 7. Dokumentasi Kunjungan Ibu Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si,
selaku Sekretaris Pusat Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tanggal 14 Agustus 2010 ....... 78
Gambar 8. Dokumentasi Kunjungan Ibu Uyun Hermawaty, SH, M.hum
selaku Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekertaris Daerah Kabupaten Sukoharjo Tanggal 25 Agustus 2010 ....................... 79
Gambar 9. Dokumentasi Kunjungan Bapak Aris Supriyadi, SE selaku
Executive Assistant Manager Hotel Sahid Jaya Solo Tanggal 07 September 2010 ..................................................................... 80
Gambar 10. Dokumentasi Kunjungan Menteri Pertanian Bapak Suswono,
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah Bapak Witono, Bupati Sukoharjo Bapak Bambang Riyanto Beserta Jajarannya Tanggal 17 Februari 2010 di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo ............................................................................................ 82
Gambar 11. Dokumentasi Kunjungan Gubernur Jawa Tengah Bapak Bibit
Waluyo di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo ........................... 83 Gambar 12. Dokumentasi Kunjungan Gubernur Sulawesi Utara di PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo ................................................... 84 Gambar 13. Grafik Pengunjung Berdasarkan Kelompok Pengunjung Tahun
2009 ............................................................................................ 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
Gambar 14. Grafik Pengunjung Setiap Bulan Tahun 2009 ........................... 87 Gambar 15. Grafik Pengunjung Berdasarkan Kelompok Pengunjung Tahun
2010 ............................................................................................ 89 Gambar 16. Grafik Pengunjung Setiap Bulan Tahun 2010 ........................... 90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Data Pengunjung PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Tahun 2009 .. 78
Tabel II. Data Pengunjung PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Tahun 2010 . 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
ABSTRAK
Nani Mawar Kurniawati. D 1208597. Nopember 2010. PENCITRAAN AGRO-EDUCATIONS (Studi Deskriptif Peran Public Relations Dalam Pencitraan Agro-Educations Di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo)
Saat ini jumlah pengunjung di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo cukup tinggi, walaupun
dalam mempromosikan produk dan jasanya perusahaan tidak menggunakan media cetak maupun elektronik. Meningkatnya jumlah pengunjung di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo tidak terlepas dari peranan Public Relations perusahaan tersebut. Peranan Public Relations di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo tidak hanya sebatas memberikan segala informasi yang dibutuhkan pengunjung berkaitan dengan produk dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan, namun dituntut untuk selalu ramah, sopan serta mampu membantu berbagai keluhan yang dialami oleh pengunjung. Penelitian ini membahas tentang peran Public Relations dalam pencitraan agro-educations di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo kepada publik serta mengetahui pandangan masyarakat terhadap citra PT. Lembah Hijau Multifarm Solo. Penulis memilih PT. Lembah Hijau Multifarm Solo karena perusahaan ini mengalami perkembangan yang cukup bagus, meskipun pada awal berdirinya mengalami banyak tantangan yang menyangkut masalah pembentukan citra.
Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, Sumber data diperoleh melalui dokumentasi dan wawancara dengan informan atau narasumber dari pihak internal dan eksternal PT. Lembah Hijau Multifarm Surakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan Indepthinterview, observasi dan dokumen. Validitas data menggunakan Triangulasi metode dimana peneliti membandingkan temuan data yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu, (misalnya catatan lapangan yang dibuat selama melakukan observasi) dengan data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai metode penelitian yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif, tiga komponen yakni reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan dilakukan berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Dalam rangka membangun citra positif perusahaan, PT. Lembah Hijau Multifarm Surakarta berusaha mengembangkan hubungan yang baik dengan publik eksternal maupun publik internal. Hubungan dengan publik eksternal terutama dilakukan dengan menjalin kerjasama yang berkelanjutan dengan masyarakat maupun pemerintah. Salah satu strategi yang ditempuh oleh Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Surakarta adalah mengalokasikan 80% waktunya untuk kegiatan eksternal, khususnya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung, sedangkan 20% sisanya untuk membangun internal relations. Public Relations melakukan pendekatan-pendekatan pribadi agar terjadi interaksi langsung dengan pengunjung. Strategi tersebut tepat dilakukan Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo, sebab hasil wawancara dengan responden juga menunjukkan bahwa PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dikenal oleh masyarakat luas, baik kalangan pejabat pemerintah, pengusaha, pegawai maupun anak sekolah. 2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pandangan masyarakat terhadap citra PT. Lembah Hijau Multifarm Solo adalah positif. Sekretaris Pusat Pengembangan Kewirausahaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta menilai bahwa citra PT. Lembah Hijau Multifarm Surakarta semakin mantap. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya pengunjung yang datang ke PT. Lembah Hijau Multifarm Surakarta setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2009 jumlah pengunjung sebanyak 26.430 orang dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 35.972 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
ABSTRACT
Nani Mawar Kurniawati. D 1208597. November 2010. IMAGE AGRO-Educations (Descriptive Study of Public Relations Role In Imaging Agro-Educations At PT. Lembah Hijau Multifarm Solo)
Currently the number of visitors at the PT. Lembah Hijau Multifarm Solo quite high,
although in promoting their products and services companies do not use print and electronic media. The increasing number of visitors at PT. Lembah Hijau Multifarm Solo can not be separated from the role of Public Relations company. The Role of Public Relations of PT. Lembah Hijau Multifarm Solo not only limited to provide all information required visitors relating to our products and services owned by the company, but claimed to always be friendly, polite and able to assist a variety of complaints experienced by visitors. This study discusses the role of Public Relations in agro-Educations imaging in PT. Lembah Hijau Multifarm Solo to the public and to find out public views on the image of PT. Lembah Hijau Multifarm Solo. The author chose PT. Lembah Hijau Multifarm Solo because this company has developed a fairly good, although at the beginning of the experience many challenges relating to the image formation problem.
This research method is a descriptive study using qualitative approach, sources of data obtained through documentation and interviews with informants or sources of internal and external parties PT. Lembah Hijau Multifarm Solo. Data collection techniques in research using Indepthnterview, observations and documents. The validity of the data using the triangulation method in which researchers compared the findings to data obtained by using a particular method, (eg field notes made during observation) with data obtained by using different research methods are interviews, observation and documentation. Analysis using an interactive analysis of three components namely data reduction, data and conclusion made in the form of interaction with the data collection process as the process cycle.
Based on the results of the study is concluded as follows: 1) In order to build a positive image of the company, PT. Lembah Hijau Multifarm Solo trying to develop a good relationship with the public external and internal public. Relationships with external public mainly with ongoing collaboration with community and government. One strategy adopted by the Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo is allocating 80% of his time to external events, in particular to provide information needed by visitors, while 20% is to build internal relations. Public Relations make personal approaches for direct interaction with visitors. The strategy is exactly done Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo, because the results of interviews with respondents also showed that PT. Green Valley Solo Multifarm known by the public, both among government officials, employers, employees and school children. 2) The results showed that the general public views on the image of PT. Lembah Hijau Multifarm Solo is positive. Secretary Centre for Entrepreneurship Development Institute for Research and Community Service Sebelas Maret University Surakarta judged that the image of PT. Lembah Hijau Multifarm Solo more stable. This can be seen from the visitors who come to PT. Lembah Hijau Multifarm Solo each year has increased the number of visitors in 2009 as many as 26,430 people and in 2010 increased to 35,972 people.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo merupakan salah satu perusahaan yang
menerapkan sistem Agro Edukasi yang bergerak di bidang Peternakan, Pertanian,
Perkebunan, Perikanan dan Bioteknologi yang semakin berkembang pesat
sehingga banyak masyarakat dari berbagai lapisan ingin belajar, mempraktekkan
dan mengadopsi sistem yang digunakan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo. Guna
menunjang kegiatan tersebut maka pemilik PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
membutuhkan peran Public Relations yang secara pasti telah terlatih dalam
memberikan dan menyampaikan informasi yang dikuasai mengenai seluruh
aktifitas yang berlangsung di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dengan
menerapkan bekal pengetahuan tentang etika seorang Public Relations.
Pada akhir tahun 2010 jumlah pengunjung di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan pada
tahun 2009. Tahun 2009 jumlah pengunjung di PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo sebanyak 26.430 orang dengan rata-rata perbulan sebesar 2.202 orang dan
pada tahun 2010 jumlah pengunjung meningkat menjadi 35.972 orang dengan
rata-rata perbulan sebesar 2.997 orang.
Peningkatan jumlah pengujung di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
menunjukkan bahwa keberadaan perusahaan yang bergerak dalam bidang
peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan dan bioteknologi sangat diminati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
oleh masyarakat. Namun perlu didasari bahwa selama ini PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo tidak pernah mempromosikan produk dan jasanya kepada
masyarakat baik melalui media cetak maupun elektrionik. Masyarakat
mengetahui keberadaan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo hanya berdasarkan
informasi dari mulut ke mulut saja.
Keberhasilan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dalam menyedot animo
masyarakat untuk berkunjung ke perusahaan tidak terlepas dari peran Public
Relations dalam memperkenalkan produk dan jasa yang dimiliki oleh PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo. Peran Public Relations adalah membantu
pengunjung untuk memberikan segala informasi kepada pengujung berkaitan
dengan produk dan jasa yang dikelola oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
Selain memahami semua produk dan jasa yang dikelola oleh PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo, Public Relations juga dituntut untuk mempunyai kemampuan
berkomunikasi, kemampuan manajerial, kemampuan bergaul dan membina
relasi, dan memiliki kepribadian yang utuh dan jujur.
Kemampuan berkomunikasi, adalah wujud kemampuan berkomunikasi
dalam berbagai bentuk media seperti kemampuan dalam presentasi, kemampuan
dalam wawancara untuk pengumpulan fakta dan data, ataupun kemampuan
berkomunikasi lisan dengan lawan bicara ataupun bentuk komunikasi lainnya.
Kemampuan kepemimpinan seorang PR dapat diartikan kemampuan untuk
mengatisipasi masalah yang timbul dari dalam dan luar organisasi serta mampu
menyusun rencana kegiatan dan melaksanakannya. PR sebagai komunikator yang
perlu memiliki jiwa kepemimpinan yang berprinsip. Kemampuan bergaul atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
membina relasi, berarti kemampuan untuk berhubungan dan bekerjasama dengan
berbagai macam orang, dan mampu menjaga komunikasi yang baik dengan
orang-orang berbeda, termasuk orang-orang yang berbeda tingkatannya.
Kepribadian yang utuh atau jujur, seorang pejabat PR harus memiliki kredibilitas
yang tinggi, yakni dapat diandalkan dan dapat dipercaya oleh orang lain, dan
dapat diterima sebagai orang yang memiliki kepribadian utuh atau jujur.
Informasi yang disampaikan oleh seorang pejabat PR mempunyai nilai berita
yang tinggi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul : ”PENCITRAAN
AGRO-EDUCATIONS (Studi Deskriptif Peran Public Relations Dalam
Pencitraan Agro-Educations di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pelaksanaan pencitraan agro-educations di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo kepada publik ?
2. Bagaimanakah pandangan masyarakat terhadap citra positif PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo?.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
1. Mengetahui pelaksanaan pencitraan agro-educations di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo kepada publik.
2. Mengetahui pandangan masyarakat terhadap citra positif PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Berguna sebagai pengembangan wacana dan ilmu komunikasi
khususnya dalam penerepan pencitraan agro-educations di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo.
2. Secara Praktis
a. Meningkatkan kemampuan analisis yang berkaitan dengan pencitraan
agro-educations di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
b. Dapat menambah referensi dan kajian dalam bidang komunikasi tentang
pelaksanaan kegiatan pencitraan agro-educations di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo.
E. Deskripsi Teori
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam
kehidupan manusia. Dan bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena
bagi terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh
inormasi, di mana masing-masing individu dalam msyarakat itu sendiri saling
berbagi informasi (information sharing) untuk mencapai tujuan bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. Senada dengan hal ini
bahwa komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin
“communis”. Communis atau dalam bahasa Inggrisnya “commun” yang
artinya sama. Apabila kita berkomunikasi (to communicate), ini berarti bahwa
kita berada dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan kesamaan (Suwardi,
1986:13) dalam buku (Rohim, 2009:8).
Sebagaimana dikemukakan oleh John R. Wenburg dan William W.
Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada
tiga pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan
satu arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunkasi sebagai transaksi
(Mulyana, 2002:60). Komunikasi sebagai tindakan satu arah (linier), yaitu
proses dimana pesan diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui
beberapa komponen menuju kepada komunikan. Komunikasi linier ini selalu
dikaitkan dengan komunikasi model Lasswell yaitu dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan who says what in which channel to whom with what
effect atau siapa berkata apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek
apa (Effendy, 2004:10). Komunikasi juga dipahami sebagai suatu bentuk
komunikasi interaksi, yaitu komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-
reaksi yang arahnya bergantian (Mulyana, 2002:65). Dalam konteks ini,
komunikasi melibatkan komunikator yang menyampaikan pesan, baik verbal
maupun nonverbal kepada komunikan yang langsung memberikan respons
berupa verbal maupun nonverbal secara aktif, dinamis dan timbal balik.
Selanjutnya adalah komunikasi sebagai transaksi, seperti pendapat Pearson
dan Nelson, yaitu Komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Salah satu kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah
bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang
disengaja atau respons yang dapat diamati (Rohim, 2009:10).
Berdasarkan definisi teori komunkasi di atas, maka bentuk
komunikasi yang digunakan oleh Public Relations di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo adalah menggunakan bentuk komunikasi interaksi, dimana
dalam kegiatannya Public Relations selalu berkomunikasi timbal balik antara
Public Relations dengan pengunjung.
Komunikasi merupakan unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan
manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat
kaitannya dengan segala aspek kehidupan, sehingga setiap perubahan penting
yang terjadi pada komunikasi akan memiliki pengaruh, dampak dan implikasi
pada keseluruhan kehidupan manusia dan masyarakat, tidak terkecuali pada
pranata dan lembaganya. Proses komunikasi dapat dilakukan secara bertatap
muka atau dilakukan dengan menggunakan bantuan media. Dengan bantuan
dari media-media tersebut, setiap individu dapat dengan mudah
menyampaikan pesan-pesan komunikasinya tanpa mengenal ruang dan waktu
(Rohim, 2009:21).
2. Unsur-Unsur Komunikasi
Menurut (Effendy, 2004: 43) untuk dapat berkomunikasi secara
efektif diperlukan memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:
a. Komunikator Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b. Komunikan. Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami, menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
c. Media. Media (channel) adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Menurut para pakar psikologi, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah mata dan telinga.
d. Pesan Isi pesan yang baik harus sesuai dengan tujuan komunikator. Berdasarkan tujuan komunikasi Isi pesan terdiri dari informatif yaitu komunikasi ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran khalayak, sedangkan prosesnya lebih banyak bersifat difusi atau penyebaran, sederhana dan jelas. Sedangkan tujuan komunikasi yang bersifat persuasif adalah mengubah persepsi, sikap dan pendapat orang lain. Komunikasi juga ada yang tujuannya adalah menghibur, artinya bahwa komunikator mencoba menghibur komunikan. Isi pesan yang baik adalah memiliki kejelasan maksud sehingga tidak membingungkan penerima pesan.
e. Interaksi Interaksi atau efek adalah hasil akhir suatu komunikasi yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai maka itu berarti komunikasi berhasil, demikian pula sebaliknya.
Suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila terjadi interaksi antara
komunikator dengan komunikan. Interaksi inilah yang memicu adanya umpan
balik dari komunikan. Komunikan yang sedianya menjadi receiver berubah
status menjadi komunikator sehingga terjalin komunikasi dua arah. Jadi,
umpan balik (feedback) merupakan satu-satunya elemen yang dapat menilai
apakah komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau gagal.
Keberlangsungan komunikasi yang dibangun sebelumnya ditentukan oleh
umpan balik sebagai bentuk penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
3. Strategi Komunikasi
a. Pengertian Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan, dimana strategi merupakan taktik operasional dari suatu kegiatan. Strategi yang diterapkan dalam Humas di dalam mendukung kegiatan untuk tercapainya suatu tujuan organisasi adalah dengan melakukan survei (fact finding) secara berkesinambungan agar organisasi tersebut dapat menganalisa perubahan yang terjadi di lingkungannya. (Onong, 1986 : 39-40).
Strategi komunikasi dibutuhkan dalam Humas untuk menciptakan
citra positif (good image) dari organisasi tersebut, karena tugas dari
kehumasan adalah hal-hal yang menyangkut tentang perbaikan citra dan
penumbuhan kepercayaan. Pengertian dari citra menurut Bill Canton
dalam Soemirat dan Ardianto (2004 : 111) yaitu:
Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Canton menyatakan bahwa Public Relations adalah salah stau metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama.
Menurut Kasali (1994:34) suatu rencana strategi perusahaan
menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam
kurun waktu kedepan. Waktu yang dicakup juga sangat bervariasi
tergantung tim perumus dari perusahaan itu sendiri para ahli menyebutkan
sekitar 25 tahun, tetapi kebanyakan perusahaan dewasa ini jarang ada
yang berani untuk menetapkan arahnya 25 tahun ke depan. Sebagian
besar membuatnya hingga 5 sampai 10 tahun. Alasannya perubahan yang
terjadi saat ini sangat sulit diterka arahnya. Setiap perubahan itu saling
kait mengait, sehingga perkiraan terjauh yang dapat diduga menjadi amat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
terbatas. Lebih jauh Kasali menyebutkan rencana jangka panjang inilah
yang menjadi pegangan bagi para praktisi Humas untuk menyusun
berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan diambil
sehari-hari. Untuk dapat bertindak secara strategis, efektif dan efisien
maka kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau
perusahaannya.
Sedangkan menurut Anwar Arifin dalam buku ‘Strategi
Komunikasi’ menyatakan bahwa : Sesungguhnya suatu strategi adalah
keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan
dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi,
berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang
dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai
efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh
beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan
perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. (2002 :10).
Menurut Soemirat dan Ardianto (2004:91) langkah strategi
komunikasi yang dapat ditempuh praktisi Humas untuk memberi
kontribusi rencana jangka panjang adalah :
1) Menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar di dalam maupun di luar perusahaan. Bahan-bahan itu dapat diperoleh dari kliping media massa dalam kurun wkatu tertentu dengan melakukan penelitian terhadap naskah-naskah pidato pimpinan, bahan yang dipublikasikan perusahaan serta melakukan wawancara tertentu dengan pihak-pihak yang berkepentingan atau dianggap penting.
2) Menelusuri dekomen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis, hal tersebut dilakukan untuk merencanakan kebijakan perusahaan yang berikaitan dengan sikap publik terhadap perusahaan.
3) Melakukan analisis SWOT (Strengths atau kekuatan, Weaknesses atau kelemahan, Opportunities atau peluang dan Threats atau ancaman).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman perusahaan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Menentukan mission perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah
pernyataan umum mengenai maksud pendirian (purpose), filosofi,
dan sasaran (goals).
b) Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi
internal perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya.
c) Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari
semangat kompetitif maupun secara umum.
d) Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang
melahirkan pilihan-pilihan).
e) Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat
digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan.
f) Pemilihan strategi atas objective jangka panjang dan garis besar
strategi yang dibutuhkan untuk mencapai objective tersebut.
g) Mengembangkan objective tahunan dna rencana jangka pendek
dan garis besar strategi.
h) Implementasi atas hasil hal-hal di atas dengan menggunakan
sumber yang tercantum pada budget (anggaran) dan mengawinkan
rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi
dan sistem balas jasa yang memungkinkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
i) Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap
periode jangka pendek sebagai suatu proses untukmelakukan
kontrol dan sebagai input pengambilan keputusan di masa depan.
b. Teori Dalam Strategi Komunikasi
Dalam hal strategi dalam bidang apa pun tentu harus didukung
dengan teori. Begitu juga pada strategi komunikasi harus didukung
dengan teori, dengan teori merupakan pengetahuan mendasar pengalaman
yang sudah diuji kebenarannya. Karena teori merupakan suatu statement
(pernyataan) atau suatu konklusi dari beberapa statement yang
menghubungkan (mengkorelasikan) suatu statement yang satu dengan
statement lainnya.
Dari sekian banyak teori komunikasi yang dikemukakan oleh para
ahli, untuk strategi komunikasi yang memadai adalah teori dari seorang
ilmuan politik dari Amerika Serikat yang bernama Harold D. Lasswell
yang menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan
komunikasi atau cara untuk menggambarkan dengan tepat sebuah tindak
komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect ? (siapa mengatakan apa dengan cara
apa kepada siapa dengan efek bagaimana)” (Onong, 1986 : 52).
Telaah komunikator meliputi analisis hal-hal sebagai berikut :
Sejauhmana si komunikator mempunyai percaya diri (self confident).
Sebab dalam Komunikasi Interpersonal ciri/karakteristiknya yang
pertama dimulai dari diri sendiri, maka komunikator harus percaya pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
kemampuannya sendiri untuk melakukan relasi Komunikasi
Interpersonal. Bagian dari peraya diri pada komunikator adalah
penguasaan meteri/pengetahuan yang mendalam tentang hal-hal dari isi
pesan yang akan di-reciever-kan (disampaikan).
Onong Uchjana Effendi (1981 : 69) menyebutkan bahwa ada
empat teori dalam strategi komunikasi, yaitu:
1) Individual Differences Theory, bahwa khalayak sebagai komunikan secara selektif psikologis memperhatikan suatu pesan komunikasi jika berkaitan dengan kepentingannya, sesuai sikap, kepercayaan, dan nilai-nilainya.
2) Social Catagories Theory, bahwa meskipun masyarakat modern sifatnya heterogen namun orang-orang yang mempunyai sifat yang sama akan memilih pesan komunikasi yang kira-kira sama dan akan memberikan tanggapan yang kira-kira sama pula.
3) Social Relationship Theory, bahwa walaupun pesan komunikasi hanya sampai pada seseorang tapi kalau seseorang tersebut sebagai pemuka pendapat (opinion leader), maka informasi isi pesan tersebut akan diteruskan kepada orang lainnya bahkan juga menginterpretasikannya. Berarti opinion leader tadi mempunyai pengaruh pribadi (personal influence) yang merupakan mekanisme penting dapat merubah pesan komunikasi).
4) Cultural Norms Theory, bahwa melalui penyajian yang selektif dan penekanan pada tema tertentu media massa menciptakan kesan-kesan pada khalayak bahwa norma-norma budaya yang sama mengenai topik-topik tertentu dibentuk dengan cara-cara khusus dengan batas-batas situasi perorangan.
Menurut (Onong, 1986 : 58) strategi komunikasi harus
meramalkan efek komunikasi yang diharapkan, yaitu dapat berupa :
1) Menyebarkan informasi
2) Melakukan persuasi
3) Melaksanakan intruksi
Dari efek yang diharapkan tersebut dapat ditetapkan bagaimana cara
berkomunikasi (how to communicate), yaitu dapat dilakukan dengan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
1) Komunikasi tatap muka (face to face communication),
dipergunakan apabila kita mengharapkan efek perubahan tingkah
laku (behaviour change) dari komunikan karena sifatnya lebih
persuasif.
2) Komunikasi bermedia (mediated communication), dipergunakan
lebih banyak untuk komunikasi informatif dengan menjangkau
lebih banyak komunikan tetapi sangat lemah dalam hal persuasif.
Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah
penting, itulah sebabnya strategi komunikasi harus luwes supaya
komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan
bila dalam pelaksanaan menemui hambatan. Salah satu upaya untuk
melancarkan komunikasi yang lebih baik mempergunakan pendekatan
A-A Procedure (from Attention to Action Procedure) dengan lima
langkah yang disingkat AIDDA (Khasali, 1995:178).
A = Attention (perhatian)
I = Interest (minat)
D = Desire (hasrat)
D = Decision (keputusan)
A = Action (kegiatan)
Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan perhatian
akan menjadikan suksesnya komunikasi. Setelah perhatian muncul
kemudian diikuti dengan upaya menumbuhkan minat yang merupakan
tingkatan lebih tinggi dari perhatian. Minat merupakan titik pangkal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
untuk tumbuhnya hasrat. Selanjutnya seorang komunikator harus
pandai membawa hasrat tersebut untuk menjadi suatu keputusan
komunikan untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan
komunikator.
4. Pengertian Peran
Istilah peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti
pemain sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat
tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di
masyarakat. Ketika istilah peran digunakan dalam lingkungan pekerjaan,
maka seseorang yang diberi (atau mendapatkan) sesuatu posisi, juga
diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pekerjaan tersebut. Karena itulah ada yang disebut dengan role expectation.
Harapan mengenai peran seseorang dalam posisinya, dapat dibedakan atas
harapan dari si pemberi tugas dan harapan dari orang yang menerima manfaat
dari pekerjaan/posisi tersebut.
Istilah peran, dipinjam dari panggung sandiwara untuk mencoba
menjelaskan apa saja yang bisa dimainkan oleh seorang aktor. Peran sebagai
suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu karakteristik
(posisi) dalam struktur sosial. Peran Public Relations diibaratkan seperti aktor
panggung teater, ia bisa memainkan peranannya sebagai kewajiban yang
tidak boleh tidak harus dimainkan.
5. Tinjauan Tentang Public Relations
a. Pengertian Public Relations
Public Relations merupakan salah satu bentuk dari promosi. Alma
(2002: 145), menyatakan bahwa Public Relations adalah “kegiatan
komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun image yang baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
terhadap perusahaan”. Marston (1999: 1) mengatakan bahwa, Public
Relations adalah “suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi
persuasif untuk mempengaruhi masyarakat”.
Scholz (1999: 2) mengatakan bahwa Public Relations adalah
“suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi opini
(masyarakat) melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan
suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai kepuasan kedua belah
pihak”.
Pendapat di atas dijelaskan oleh Edwin Emery, Phillpi H. Ault
dan Warren K. Agee, bahwa fungsi humas perusahaan swasta adalah :
… upaya yang berencana untuk mempengaruhi dan membina opini publik yang menyenangkan melalui penampilan yang dapat diterima, dilakukan secara jujur dan dengan kepercayaan melalui jalur komunikasi. Ia seharusnya merupakan fungsi manajemen, yakni upaya yang berencana itu harus didasarkan pada pernyataan kebijaksanaan yang mapan dan disetujui, yang mencerminkan prinsip-prinsip dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan (Rachmadi, 1992:7).
Definisi yang lain dari hubungan masyarakat menurut Onong
Effendi yakni :
Seni membina pribadi seseorang sehingga taraf yang memungkinkan ia mampu menghadapi keadaan darurat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bidang psikologi. Seni melaksanakan tugas yang sama untuk bisnis, lembaga, pemerintah dan lain-lain, baik yang menimbulkan keuntungan maupun yang tidak. (Onong Effendi, 1992 : 94).
Humas dituntut untuk dapat melakukan perubahan. humas itu
sendiri adalah kembatan yang memungkinkan terjadinya perubahan.
humas sebagai link antara top management dengan publiknya, berusaha
menjembatani agar terjadi two ways communications antara top
management dengan publiknya. Hal ini menjadi amat penting sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
antara kedua belah pihak akan terjadi kejelasan dan dapat menghindari
kesalahpahaman sehingga suasana yang harmonis dapat terbentuk. Frank
Jeffkins (1995:9) menyatakan bahwa :
Kegiatan Humas adalah sebagai sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada adanya saling pengertian.
Sasaran pertama dari setiap program Humas adalah untuk
memperbaiki jalur-jalur komunikasi yang telah ada dan menciptakan
cara-cara baru untuk membentuk arus informasi dua arah dan saling
pengertian. Berbagai bentuk kesalahpahaman bersumber pada kurangnya
komunikasi, pihak manajemen diharuskan sellau siap memberikan
informasi setiap waktu dan secara teratur kepada para karyawan dan
masyarakat. metode-metode Humas dapat banyak membantu untuk
mencapai hal ini, tetapi hendaknya sama sekali jangan meremehkan
kesukaran-kesukaran yang dihadapi.
Kedudukan Humas dalam organisasi dan kewenangan petugasnya
tidak selalu dapat dinyatakan dengan tegas. Bila Humas diakui sebgaai
bagian dalam jajaran kebijaksanaan pimpinan, maka Humas harus berada
langsung di bawah direksi. Humas harus mampu menyampaikan
kebijaksanana pimpinan, sehingga ia harus langsung berada di pihak
yang berhubungan dengan pimpinan dan seluruh jajaran manajemen.
Dalam organisasi yang besar biasanya dapat timbul ketegangan dan salah
paham dilingkup jajaran manajemen, karena seringkali Humas mendapat
informasi dan pemahaman yang lebih lengkap dan menyeluruh dalam
jajaran organisasinya. Sedangkan dalam organisasi yang kecil, tugas
Humas dilaksanakan oleh pimpinan sendiri atau sekretaris pimpinan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Dalam usaha komersial, Humas merupakan bagian dari pemasaran.
(Tondowijodjo, 2002 : 9).
Hubungan masyarakat seperti yang dijelaskan Onong Effendi
(1964:4) mengandung unsur-unsur seperti citra baik (good image), itikad
baik (goodwill), saling pengertian (mutual understanding), saling
mempercayai (mutual confidence) dan slaing menghargai (mutual
appreciation) serta toleransi (tolerance). Hubungan fungsional antara
Humas dengan organisasi adalah sebagai metode komunikasi. Humas
mengefektifkan dan mengefisienkan upaya pencapaian tujuan organisasi.
Humas menekankan komunikasi antara organisasi dengan
kelompok masyarakat di sekitar. Humas selalu mengutamakan
kepentingan organisasi dan memiliki bnetuk khusus dalam pengelolaan
(Tondowidjojo, 2002 : 4).
Simpulan yang dapat ditarik dari tiga pengertian di atas adalah
Public Relations merupakan salah satu variabel yang direncanakan untuk
mempromosikan perusahaan dan citra perusahaan. Public Relations
menggunakan komunikasi timbal balik atau komunikasi dua arah dalam
menjalankan promosi untuk mencapai kepuasan dua belah pihak atau
kepuasan bersama.
b. Kegiatan-kegiatan Public Relations
Menurut Tjiptono (1999: 231), kegiatan-kegiatan Public Relations
meliputi hal-hal berikut:
1) Press Relations Aktivitas ini memberikan informasi yang pantas atau layak dimuat di surat kabar agar dapat menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa atau organisasi.
2) Product Publicity Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3) Corporate Communication Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal.
4) Lobbying Lobbying merupakan usaha untuk bekerjasama dengan pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasi-informasi penting yang berharga. Bahkan kadangkala juga dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil.
5) Counseling Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan publik dan mengenai posisi dan citra perusahaan. Menurut Ida Anggraini (2002: 14) aktifitas PR meliputi: 1) Komunikasi: perukaran ide, pendapat atau peasn melalui visual,
lisan atau tulisan 2) Publisitas: diseminasi pesan yang terencana melalui media
tertentu, tanpa bayaran, untuk meningkatkan minat terhadap perusahaan/organisasi
3) Promosi: aktifitas mengkreasi atau menstimulasi perhatian terhadap produk, orang, organisasi atau kasus.
4) Press agentry: melalui soft news stories 5) Integrated marketing: fungsi PR pendukung pemasran, tujuan
beriklan sebuah organisasi 6) Manajemen Isue: identifikasi, memonitor aksi publik atau reaksi
publik terhadap organisasi 7) Manajemen krisis: menghadapi krisis, bencana atau kegiatan
negatif yang tidak terencana dan memaksimal ekses positif yang dapat diraih
8) Public Information offcer: sebagai penghubung antara lembaga pemerintah, dan media
9) Public Affairs/lobbyist: bekerja mewakili perusahaan untuk menghadapi politisi, perangkat pemerintah yang berperan menetukan kebijakan dan undang-undang untuk mempertahankan statusquo atau mengubahnya.
10) Financial Relations: menghadapi dan mengkomunikasikan informasi kepada pemegang saham atau masyarakat pemodal
11) Community Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan antara organisasi dan masyarakat
12) Internal Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan orang – orang yang berada dan memilki hubungan di dalam organisasi
13) Industry Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan atau atas nama perusahaan dengan industri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
14) Minority Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan group minoritas dan individual
15) Media Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan media
16) Public Diplomacy: memantapkan dan meningkatkan hubungan untuk membuka jalur perdagangan, pariwisata dan kerjasama antar negara
17) Event management: menyiapkan, merencanakan, melakukan kegiatan yang bermanfaat dalam suatu waktu
18) Sponsorship: menawarkan atau menerima bantuan dana dengan imbalan public exposure
19) Cause/Relationship marketing: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan konsumen
20) Fund Raising: memantapkan dan meningkatkan hubungan atas nama sektor non profit untuk mendorong terkumpulnya dana serta bantuan.
Menurut Hutabarat (1993: 52), produksi Public Relations eksternal yaitu:
1) Press kit
2) Press release
3) Interview khusus
4) Konferensi pers
5) Peninjauan on the spot
6) Press tours
7) Pameran
8) Peristiwa sosial, budaya, olahraga
9) Feature, brosur, poster, newsletter
Produksi Public Relations internal yaitu :
1) Media karyawan
2) Thema-thema tatap muka
3) Thema-thema “events” (indoor, outing, etc)
4) Recognition events (semi ritual)
5) Pidato
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. Fungsi Public Relations
Fungsi Public Relations menurut Yoeti (1999: 9) dapat dibagi menjadi 4
hal yang dianggap penting yaitu :
1) Membuat evaluasi dan analisa tentang opini tamu, calon tamu dan
masyarakat tentang pendapat dan keinginannya, terutama yang
berkaitan dengan lembaga perusahaan dan produk atau jasa pelayanan
yang diinginkan.
2) Memberi masukan dan usul kepada pihak manajemen tentang cara-
cara menangani opini, pendapat atau kritik yang ditujukan kepada
perusahaan.
3) Mempengaruhi konsumen dan calon konsumen serta masyarakat
melalui kegiatan publikasi dan promosi yang menggunakan teknik
komunikasi yang canggih sehingga dapat meningkatkan citra LPK
lebih baik lagi.
4) Memelihara hubungan baik dengan konsumen dan masyarakat
sehingga terjalin pengertian satu dengan yang lainnya.
Public Relations bertugas menciptakan citra positif terhadap produk dan
jasa-jasa yang ditawarkan pada khalayak ramai, jadi bukan menjual
produk dan jasa seperti yang dilakukan marketing. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa Public Relations lebih berorientasi pada
pembentukan citra positif lembaga, sedangkan marketing lebih
berorientasi pada produk dan jasa yang akan ditawarkan kepada
konsumen secara luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
d. Sarana Public Relations
Menurut Kotler (1999: 477), seorang praktisi Public Relations
menyumbangkan cerita-cerita menarik untuk memberitakan tentang suatu
produk. Jika cerita-cerita tersebut tidak cukup, maka seorang praktisi
Public Relations mendapat tantangan untuk menciptakan berita-berita.
Sebuah berita dapat dibuat dengan membuat event-event yang
berhubungan dengan produk atau organisasi, misalnya dengan
mengadakan fashion show, bazaar dan pameran, setelah mengetahui
pesan apa yang akan disampaikan, maka seorang praktisi Public Relations
harus menetapkan sarana yang akan digunakan. Beberapa sarana yang
dapat digunakan dalam menyampaikan pesan adalah:
1) Publikasi (publicity)
2) Peristiwa (events)
3) Berita (news)
4) Pidato (speech)
5) Aktivitas pelayanan masyarakat
6) Media identitas
Menurut Henslowe dalam bukunya The Art and Science of Public
Relations (2000: 2), "The Roles of Public Relations are :
1) Image
Bagian yang paling penting dalam pekerjaan Public Relations adalah
image. Image adalah kesan yang ditimbulkan mengenai manusia,
produk dan situasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2) Knowledge and Understanding
Fungsi dari Public Relations adalah menyediakan informasi secara
aktual, mudah dimengerti sehingga ketidaktahuan suatu organisasi
atau produk atau tempat dapat dimengerti dan dipelajari.
3) Interest
Fungsi dari Public Relations adalah mengatur ketertarikan masyarakat
dalam situasi tertentu.
4) Acceptance
Fungsi dari Public Relations adalah untuk menjelaskan situasi tertentu
sehingga dapat dimengerti dan diterima dalam masyarakat.
5) Sympathy
Fungsi dari Public Relations adalah untuk mempromosikan pengertian
dan pengetahuan tentang fakta dari situasi tertentu untuk mendapakan
simpati.
e. Peran Public Relations
Menurut Cutlip, Center, dan Broom (2000: 245) belakangan ini
para praktisi memakai pola perilaku saat berurusan dengan situasi
berulang dalam pekerjaan mereka, dan saat mengakomodasikan harapan
pihak lain akan apa yang harus mereka lakukan. Dalam bukunya Effective
Public Relations mereka menjelaskan bahwa ada empat peran besar
hubungan masyarakat yang menjabarkan sebagaian besar praktek ini.
Dalam buku ini disebutkan bahwa dalam berbagai kesempatan, praktisi
memainkan semua peran ini dalam berbagai tingkatan, meskipun muncul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
peran yang dominan pada saat mereka melakukan pekerjaan sehari-hari
dan menghadapi orang lain. Peran tersebut yaitu:
1) Teknisi Komunikasi (Communication technician)
Kebanyakan praktisi memulai karier hubungan masyarakat
mereka sebagai teknisi komunikasi. Biasanya di dalam deskripsi kerja
tingkat pemula tercantum syarat keterampilan komunikasi dan
jurnalistik. Perekrutan teknisi komunikasi ditujukan untuk menulis
dan menyunting majalah karyawan, menulis siaran pers dan cerita
feature, mengembangkan isi situs web, dan berurusan dengan kontak
media.
Praktisi yang memegang peran ini biasanya tidak ikut serta
saat manajemen mendefinisi masalah dan mencari jalan keluar.
Mereka baru terlibat untuk memperoduksi komunikasi dan
menerapkan program, yang terkadang tanpa bekal pengetahuan yang
utuh tentang motivasi asal atau hasil yang diinginkan. Meskipun
mereka tidak diikutsertakan dalam diskusi tentang kebijakan baru atau
keputusan manajemen, mereka adalah pihak yang dilimpahkan tugas
memberi penjelasan pada karyawan dan pers.
Praktisi bukan hanya mengawali karier dengan memegang
peran ini, tetapi juga menghabiskan sebagian besar waktu mereka
untuk aspek teknisi komunikasi. Akan tetapi, jika dibatasi hanya pada
peran ini, biasanya praktisi tidak memberikan partisipasi berarti bagi
pengambilan keputusan dan perencanaan strategis manajemen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Mereka mengeluh karena tidak menjadi bagian dari tim manajemen
dan merupakan pihak ”terakhir yang tahu”.
2) Penentu Ahli (Expert prescriber)
Ketika praktisi menjalankan peran ahli, sehingga tentunya
akan dipandang oleh pihak lain sebagai yang berwenang atas masalah
dan penyelesaian hubungan masyarakat. Manajemen puncak
menyerahkan hubungan masyarakat di tangan sang ahli dan
mengambil peran yang relative pasif. Praktisi yang beroperasi sebagai
praktisi ahli bertugas mendefinisikan masalah, mengembangkan
program, dan bertanggung jawab penuh atas penerapannya.
Ada kemungkinan manajer lain ingin agar hubungan
masyarakat tetap menjadi tanggung jawab tunggal praktisi, sehingga
mereka dapat kembali pada bisnis sebagaimana biasa, dengan
anggapan bahwa segala sesuatu akan ditangani oleh ”ahli humas”.
Penentu ahli merupakan peran yang menggoda bagi praktisi,
karena secara pribadi mereka akan merasa puas jika dipandang
sebagai pemegang wewenang yang menentukan apa yang perlu
dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan. Peran ini menggoda
majikan dan klien, karena mereka ingin merasa yakin bahwa
penanganan hubungan dilakukan oleh ahlinya. Mereka juga keliru
berasumsi bahwa begitu ahlinya sudah bertugas mereka tidak perlu
lagi ikut serta. Partisipasi manajer puncak yang terbatas justru berarti
bahwa pengetahuan mereka yang relevan tidak disalurkan ke dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
proses pemecahan masalah. Hubungan masyarakat menjadi terbagi
dan terpisah dari arus utama perusahaan.
Dengan tidak berpartisipasi, kelihatan bahwa manajer tetap
begantung pada praktisi setiap kali muncul masalah hubungan
masyarakat. Selain itu, manajer hanya sedikit bahkan tidak sama
sekaliber komitmen terhadap upaya hubungan masyarakat, dan tidak
bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan program.
Akibatnya, manajer lain dalam organisasi berasumsi dengan
pandangan bahwa perkara hubungan masyarakat bukan merupakan
tugas mereka. Di mata mereka, hubungan masyarakat adalah tugas
yang hanya diperlukan sewaktu-waktu, dan ditanagni oleh staf
pendukung yang tidak secara langsung berurusan dengan bisnis utama
organisasi. Peran penetu ahli diperlukan secara berkala saja dalam
situasi krisis dan sepanjang program apapun, sehingga pada akhirnya
menghambat tersebarnya pemikiran tentang hubungan masyarakat ke
seluruh organisasi. Hal ini pun kerap menimbulkan rasa tidak puas
yang besar dalam diri praktisi karena merekalah satu-satunya pihak
yang dianggap bertanggung jawab atas hasil program, padahal hanya
sedikit bahkan tidak sama sekali mempunyai kendali atas situasi dan
faktor awal yang krisis dari segala sesuatu yang mengarah pada
masalah hubungan masyarakat. Manajemen puncak sering hanya
menanggapi dengan menempatkan seorang ahli bersama yang lain,
dan tak habis-habisnya berupaya mencari orang yang dapat menepis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
masalah hubungan masyarakat tanpa perlu mengubah kebijakan,
produk, dan prosedur organisasi.
3) Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator)
Peran fasilitator komunikasi menjadikan praktisi sebagai
pendengar yang sensitif dan pialang informasi. Fasilitator komunikasi
berfungsi sebagai penghubung, penerjemah, dan mediator antara
organisasi dan publik. Mereka mengelola komunikasi dua arah,
memfasilitasi perubahan dengan menyingkirkan rintangan dalam
hubungan, dan membuat saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya
adalah menyediakan informasi yang diperlukan manajemen organisasi
maupun publik, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang
saling menguntungkan.
Sebagai fasilitator komunikasi, praktisi mendapatkan dirinya
bertindak sebagai sumber informasi dan kontak resmi organisasi
dengan publiknya. Mereka menjadi wasit interaksi, menetapkan
agenda diskusi, meringkas dan mengulangi pandangan, memancing
reaksi, dan membantu partisipan mendiagnosa dan mengoreksi
kondisi yang menggangu hubungan komunikasi.
Fasilitator komunikasi memegang peran rentang batas dan
berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik. Mereka
beroperasi di bawah anggapan bahwa komunikasi dua arah akan
meningkatkan kualitas keputusan kebijakan, prosedur, dan tindakan
kedua belah pihak yang dibuat oleh organisasi dan publik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
4) Fasilitator pemecah Masalah (Problem solving process fasilitator)
Praktisi yang mengambil peran komunikasi pemecahan
masalah bekerja sama dengan manajer lainnya dalam mendefinisi dan
menyelesaikan masalah. Mereka menjadi bagian dari tim perencanaan
strategis. Kerja sama dan konsultasi diawali dengan pertanyaan
pertama, dan berlanjut hingga evaluasi program akhir. Praktisi
pemecah masalah membantu manajer lainnya dan organisasi
menerapkan penggunaan proses manajemen langkah demi langkah
yang sama terhadap hubungan masyarakat dalam menyelesaikan
masalah organisasi lainnya.
Manajer lini berperan penting dalam menganalisa situasi
masalah, karena mereka adalah yang paling banyak tahu dan paling
terkait jauh dalam kebijakan, produk, prosedur, dan tindakan
organisasi. Mereka jugalah yang mempunyai kekuatan untuk
membuat perubahan yang diperlukan. Akibatnya, mereka harus
terlibat dalam pemikiran evolusioner dan perencanaan strategis
program hubungan masyarakat. Jika para manajer lini berpartisipasi
dalam proses perencanaan strategis hubungan masyarakat, maka
mereka memahami motivasi dan sasaran program, mendukung
keputusan strategis dan taktis, berkomitmen untuk membuat
perubahan, dan menyediakan sumber yang diperlukan untuk mencapai
tujuan program.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Fasilitator pemecahan masalah dilibatkan dalam tim
manajemen karena telah mendemonstrasikan keterampilan dan nilai
dalam membantu manajer lain menghindari dan mengatasi masalah.
Dengan demikian, pemikiran tentang hubungan masyarakat terfaktor
dalam pengambilan keputusan manajemen.
Selain teori peran PR yang dikatakan oleh Cutlip, Center, dan
Broom, Ruslan (2005: 72) juga menjelaskan bahwa pada intinya peran
utama Public Relations adalah sebagai berikut:
1) Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau
lembaga yang diwakili dengan publiknya. Artinya, PR bertindak
sebagai communicator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi
perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (two
way traffic reciprocal communication).
2) Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang
positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
Membangun atau membina hubungan (Relationship) yang positif dan
baik dengan pihak publik sebagai target sasaran, yaitu publik internal
dan eksternal. Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai
(mutually understanding) dan saling memperoleh manfaat bersama
(mutually symbiosis) antara lembaga/organisasi perusahaan dan
publiknya.
3) Peranan back up management, yaitu sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen organisasi atau perusahaan. Fungsi Public Relations
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
melekat pada fungsi manajemen, berarti Ia tidak dapat dipisahkan dari
manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam fungsi
manajemen, menurut teori bahwa proses tersebut melalaui tahapan
yang terkenal POAC, yaitu singkatan dari Planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), actuating (penggiatan), dan
controlling (pengawasan). Lalu diikuti usur lain yang terlibat dalam
proses melakukan komunikasi dua arah untuk menunjang kegiatan
bagian (department) lainnya.
4) Membentuk corporate image, artinya peranan Public Relations
berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang
merupakan tujuan (goas) akhir dari suatu aktivitas program kerja PR
campaign (kampanye PR).
Ruslan (2005: 86) mengatakan bahwa di satu pihak Public
Relations bertindak sebagai perantara (mediator). Sedangkan di lain
pihak, ia mempunyai tanggung jawab sosial (social responsibility) dan
dalam menjalankan perannya harus berlandaskan kejujuran, etika, dan
moral yang tinggi sebagai penyandang profesional Public Relations.
6. Citra Positif
Frank Jeffkins dalam bukunya Public Relations Technique
menguraikan definisi dari citra yakni penggambaran tentang realitas dan tidak
harus sesuai dengan realitas. Citra adalah dunia menurut persepsi. Proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat,
tanggapan atau perilaku tertentu (Soemirat dan Ardianto, 2004 : 114).
Sebuah perusahaan atau organisasi harus memberi perhatian yang
cukup untuk membangun sutau citra (image building) yang menguntungkan
bagi suatu perusahaan atau organisasi. Citra perusahaan yang positif adalah
hal yang esensial, sebagai penentu kesuksesan suatu perusahaan atau
organisasi.
Bill Canton dalam Sukatendel (1990) menyatakan bahwa citra adalah :
The impression, the feeling, the conception which the public has of a company, a consciously created impression of an object, person or organization (Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi) (Soemirat dan Ardianto, 2004:112).
Citra dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra
merupakan salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi
atau sering disebut Favourable Opinion.
Menurut Jefkins (1995) ada beberapa jenis citra (image) yaitu :
a. Citra Bayangan (Mirror Image). Citra jenis ini adalah citra yang diyakini
oleh perusahaan bersangkutan terutama pihak manajemen yang tidak
percaya “apa dan bagaimana” kesan pihak luar terhadap institusi yang
dipimpinnya, tidak selamanya dalam posisi yang baik;
b. Citra Kini (Current Image). Citra yang sekarang dimiliki oleh pihak luar
dalam memandang institusi tersebut. Ada kemungkinan ”citra kini” yang
dimiliki oleh sebuah institusi adalah citra yang buruk atau negatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
c. Citra Harapan (Wish Image). Citra yang menjadi harapan dan cita-cita
dari suatu insitusi yang hendak ditampilkan kepada publiknya. Idealnya
citra sebuah insitusi adalah positif.
d. Citra Perusahaan (Corporate Image). Citra adalah citra yang berkaitan
dengan sosok insititusi sebagai tujuan utamanya, bagaimana citra institusi
yang positif lebih dikenal serta diterima oleh publiknya.
e. Citra Sebaneka (Multiple Image). Citra ini adalah komplimen (pelengkap)
dari corporate image sebagai contoh pihak PR dapat menampilkan citra
dari atribut logo, nama produk, tampilan gedung dan lain sebagainya;
f. Citra Penampilan (Performance Image). Citra ini lebih ditujukan kepada
subyek yang ada pada institusi, bagaimana kinerja atau penampilan diri
dari para profesional pada institusi yang bersangkutan sebagai contoh
citra yang ditampilkan karyawan dalam menangani keluhan para
pelanggan.
7. Kerangka Berpikir
Pada suatu organisasi Public Relations mempunyai peranan baik ke
dalam ataupun keluar. Peranan Public Relations yang bersifat ke dalam pada
umumnya adalah hubungan dengan karyawan, sehingga dalam suatu instansi
seorang pemimpin atau kepala Public Relations kerjanya bukan hanya duduk
di kantor, melainkan harus berkomunikasi langsung dengan para
bawahannya, ia harus senantiasa mengadakan kontak pribadi (personal
contaxct). Sedangkan hubungan keluar adalah hubungan dengan khalayak di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
luar organisasi, khalayak mana yang harus menjadi sasaran pembinaan
hubungan tergantung pada sifat dan ruang lingkup organisasi.
Public Relations harus selalu mengutamakan kepentingan publik atau
masyarakat umumnya, menggunakan moral atau kebiasaan yang baik, guna
terpeliharanya komunikasi yang menyenangkan di dalam masyarakat.
komunikasi yang didasarkan atas strategi dan teknik berinteraksi yang
mengarah pada terciptanya suatu keadaan yang harmonis antara organisasi
dengan publiknya. Public Relations dalam kegiatannya mengadakan
komunikasi timbal balik dengan stakeholder atau publiknya, di dalam
komuniksi itu akan terbentuk kesepahaman karena komunikasi tersebut. Dari
kesepahaman tersebut akan terjalin relasi atau hubungan-hubungan tapi
belum sampai tahap kemitraan, kemudian seiring berjalannya dengan waktu
maka akan tumbuh kepercayaan dari publik. Dari kepercayaan inilah
kemudian melahirkan citra positif atau good images dari stakeholder yang
bisa terdiri dari, kolega, mitra kerja (networking agent) dan lain-lain.
8. Definisi Konseptual
a. Public Relations merupakan salah satu variabel yang direncanakan untuk
mempromosikan perusahaan dan citra perusahaan. Public Relations
menggunakan komunikasi timbal balik atau komunikasi dua arah dalam
menjalankan promosi untuk mencapai kepuasan dua belah pihak atau
kepuasan bersama. Marston (1999: 1) mengatakan bahwa, Public
Relations adalah “suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi
persuasif untuk mempengaruhi masyarakat”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Peran Public Relations dapat dijelaskan sebagai perencanaan dan
manajemen untuk mencapai tujuan (Onong, 1986 : 39-40). Dalam peran
Public Relations ini, lingkup yang digunakan adalah meningkatkan
kegiatan promosi perusahaan.
Peran Public Relations dalam Pencitraan Agro-Educations di PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo, diantaranya adalah:
a. Memberikan kualitas pelayanan yang diberikan
1) Keandalan (Reliability), adalah kemampuan karyawan bagian Public
Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dalam memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
2) Daya Tanggap (Responsiveness), adalah kemauan dari karyawan
bagian Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo untuk
membantu masyarakat memberikan jasa dengan cepat dan bermakna
serta kesediaan untuk mendengarkan dan mengatasi keluhan yang
diajukan oleh masyarakat.
3) Kepastian (Assurance), adalah kemampuan karyawan bagian Public
Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo untuk menimbulkan
kepercayaan dan keyakinan terhadap janji yang telah dikemukakan.
4) Empati (Empathy), adalah kesediaan karyawan untuk lebih peduli
memberikan perhatian secara pribadi kepada masyarakat.
5) Berwujud (Tangible), adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan dan
berbagai materi komunikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Efektivitas Pencitraan Agro-Educations di PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo merupakan tanggapan publik terhadap Pencitraan Agro-Educations
di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo diukur :
1) Pelayanan
Pelayanan pegawai bagian Public Relations dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
2) Fasilitas
a) Informasi yang akurat
b) Sarana dan prasarana yang memadai
c) Ketersediaan jaringan informasi secara online
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo mengenai peranan Public Relations dalam pelaksanaan
kegiatan pencitraan agro-educations. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan yang dimaksud
dengan penelitian kualitatif adalah “Penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati” (Pawito, 2007: 85).
Penelitian ini lebih difokuskan pada penelitian lapangan (field note)
yang dimaksud untuk mengetahui permasalahan dan untuk mendapatkan
informasi-informasi serta data yang ada di lokasi penelitian. Namun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
demikian, penelitian ini tidak mengesampingkan penelaahan kepustakaan
(library study), terutama sekali pada saat awal penyusunan landasan teori dan
kerangka dasar pemikiran (Pawito, 2007: 85).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
Adapun pertimbangan-pertimbangan yang mendorong penulis melakukan
penelitian ini di lokasi tersebut adalah adanya permasalahan yang menarik
untuk di teliti dan letak geografis PT. Lembah Hijau Multifarm Solo yang
mudah dijangkau.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui dokumentasi dan
wawancara dengan informan atau narasumber. Dalam menentukan informan
atau narasumber peneliti menggunakan teknik purposive sampling, dimana
peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya
untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara
mendalam. Dengan alasan karena penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
yaitu penelitian dengan menggunakan berbagai pertimbangan berdasarkan
konsep teoritis, keinginan pribadi dan kenyataan alamiah (Pawito, 2007: 88).
4. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Pawito (2007: 96) teknik pengumpulan data dalam penelitian
komunikasi kualitatif, teknik pengumpulan data diantaranya adalah sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
a. Interview
Interview atau wawancara secara mendalam merupakan salah satu satu
teknik pengumpulan data atau informasi dengan bertanya langsung
kepada responden. Menurut Lexy J. Moleong (2002: 135), wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu wawancara (intervieweer) yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban
atas pertanyaan itu. Proses wawancara dalam penelitian ini dilakukan
dengan membuat kerangka garis besar pokok-pokok yang akan
ditanyakan dalam proses wawancara tersebut.
b. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan
secara langsung terhadap objek penelitian. Dalam hal ini observasi
dilakukan secara formal maupun informal untuk mengamati secara
kualitatif berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang bersumber dari
arsip/dokumen yang ada serta dari media massa yang pernah diterbitkan.
5. Validitas Data
Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang
diperoleh sesuai dengan kenyataan/ fakta. Untuk itu peneliti menggunakan
cara trianggulasi data. Menurut Lexy J. Moleong (2002: 178), trianggulasi
data merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data yang telah diperoleh. Hal ini bertujuan untuk
mengecek (cross check) kebenaran data tersebut dengan cara
membandingkannya dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber yang
lain. Dengan kata lain akan dikontrol oleh data yang sama namun dengan
sumber yang berbeda.
Untuk menguji kevalidan/keabsahan data yang terkumpul peneliti
menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Triangulasi metode dimana peneliti membandingkan temuan data yang
diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu, (misalnya catatan
lapangan yang dibuat selama melakukan observasi) dengan data yang
diperoleh dengan menggunakan metode lain (misalnya transkip dari in-depth-
interview). (Pawito, 2007: 99).
6. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh di lapangan selanjutnya akan dianalisa
untuk mengetahui langkah-langkah apa yang akan diambil untuk
memecahkan persoalan yang ada. Teknik analisa data yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah model analisis interaktif (model saling terjalin).
Dalam model analisis interaktif, tiga komponen yakni reduksi data,
sajian data dan penarikan kesimpulan dilakukan berbentuk interaksi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
proses pengumpulan data sebagai proses siklus. (Milles & Huberman,
1992:20). Secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1
Analisis Data Model Interaktif Dari Miles Dan Huberman
Keterangan :
1. Pengumpulan data
Mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan cara melakukan
wawancara, observasi dan studi dokumentasi.
2. Reduksi data
Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan dan
pengabstrakan dari informasi data kasar yang muncul di lapangan.
Reduksi data berlangsung terus menerus selama berlangsungnya proses
penelitian.
3. Sajian data
Merupakan sekumpulan informasi yang tersusun untuk memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Dengan melihat penyajian
data, maka kita akan dapat mengerti dan memahami tentang apa yang
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan Kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
sedang terjadi serta memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada
analisa ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut.
4. Verifikasi atau penarikan kesimpulan
Dari sajian data yang telah tersusun, selanjutnya peneliti dapat menarik
suatu kesimpulan akhir.
Ketiga alur kegiatan yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan
kesimpulan aktifitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data
yang menggunakan proses siklus. Peneliti bergerak di antara ketiga
komponen tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. LEMBAH HIJAU
MULTIFARM SOLO
A. Sejarah PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Berdasarkan data yang diperoleh dari Divisi Public Relations berupa
Company Profile, PT. Lembah Hijau Multifarm merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang usaha agrobisnis bidang pertanian, peternakan, perikanan,
bioteknologi yang memanfaatkan sumber daya lokal dan memakai prinsip dasar
LEISA (Low Eksternal Input Sustanable Agriculture). Berawal dari kecintaan
Bapak Ir. Suharto, MS terhadap dunia pertanian sejak beliau masih kecil,
kecintaan beliau tumbuh dikarenakan orang tua beliau memiliki usaha ternak
dalam skala kecil di Kota Sragen. Setelah beranjak dewasa beliau mencoba
mendirikan usaha sendiri dengan memanfaatkan tanah leluhurnya. Aktivitas
usaha agrobisnis telah dilakukan Lembah Hijau Multifarm sejak tahun 1981 dan
berjalan dengan nama CV. Lembah Hijau Multifarm Solo sejak tahun 1985.
Berbenturan dengan kesibukan beliau sebagai pendidik di Kota Solo
maka membuat beliau berinisiatif untuk melebarkan usaha di daerah yang dekat
dengan tempat mengajar, dan tahun 1990-an beliau mulai menyewa tanah di
Desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo dengan diawali memelihara 4 ekor sapi
perah. Dengan ketekunan dan kerja kerasnya usaha semakin berkembang, lahan
pertama di Kota Sragen dijadikan beliau sebagai CV. Lembah Hijau Multifarm
(LHM) Solo Research Station I sedangkan lahan kedua di Desa Triyagan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Mojolaban, Sukoharjo dijadikan LHM Research Station II dan akhir tahun 2003
CV. Lembah Hijau Multifarm Solo berubah status menjadi PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo dengan kantor pusat yang terletak di Jl. Dr. Rajiman No. 200
Solo.
Sampai dengan usaha yang dijalankan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
meliputi peternakan sapi perah, peternakan ikan patin, tanaman hias, tanaman
tabulampot (tanaman buah didalam pot), bioteknologi, pertanian organic, media
tanam, ekspor, pelatihan dan kunjungan. Akan tetapi LHM Research Station I
dikhususkan hanya untuk produksi dan LHM Research Station II selain
dipergunakan sebagai lokasi produksi namun juga tempat pelatihan Integrated
Farming System dan kunjungan umum bagi Kelompok Tani Ternak Dinas dan
Lembaga, keluarga maupun perseorangan.
B. Misi Dan Visi PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Misi dan Visi PT. Lembah Hijau Multifarm Solo adalah menciptakan
suatu system pertanian yang teruji, produk-produk pendukung yang berkualitas
dan harus bisa memecahkan masalah yang dihadapi petani sehingga PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo tidak menjual produk semata tetapi menjual pemecahan
masalah. PT. Lembah Hijau Multifarm Solo mempunyai system control kualitas
yang ketat dan dapat bertahan hidup karena system tersebut. PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo memiliki motto ”We have a quality control programe and
we live by it”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo akan mengabdikan System, Produk,
Pelayanan, Ketrampilan, Keahlian, Pengetahuan, Pengalaman kepada petani,
sehingga petani dapat meningkatkan kualitas hidupnya, mandiri dan segera
mendapatkan kembali harga diri dan kehormatan yang selama ini hilang. PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo akan selalu berusaha agar misi dan visi menjadi
kenyataan, sebagai innovator yang menciptakan kebutuhan, sebagai pencipta
pasar, pencipta modal, pengembang peluang dan produsen tehnologi baru di
bidang pertanian dan harus bias mengubah ide-ide yang inspiratiuf menjadi
industri baru di bidang pertanian yang fenomenal.
Secara sadar PT. Lembah Hijau Multifarm Solo akan berusaha
mendahulukan hal-hal yang penting untuk kepuasan pelanggan. Dalam filsafat
hubungan antar manusia harus berfikir dan berbuat secara adil, tidak meraup
semua peluang, semua keuntungan, semua margin, dengan tidak memberi
kesempatan kepada orang lain. Juga harus berusaha melihat segala sesuatu dari
perspektif orang lain, yaitu memahami dan menghargai pandangan orang lain.
Melayani petani hanyalah separuh dari tugas staff dan karyawan PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo, separuhnya lagi adalah melayani lebih baik dan lebih baik
lagi sehingga problem yang dihadapi petani bisa diatasi.
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo komitmen untuk memberi kepada staff
dan karyawan suasana kerja yang penuh kekeluargaan, pekerjaan yang stabil
dengan kesempatan yang sama untuk belajar dan mendapatkan pertumbuhan
pribadi. Kreativitas akan selalu didorong untuk meningkatkan efektivitas PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo. Diatas segala-galanya, staff dan karyawan PT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Lembah Hijau Multifarm Solo akan diberi perhatian, rasa hormat dan sikap
peduli yang sama dalam organisasi sehingga mereka bisa diharapkan bisa berbagi
secara ekstern dengan semua pelanggan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
C. Sistem PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo menggunakan prinsip dasar LEISA.
LEISA (Low Eksternal Input Sustainable Agriculture) adalah pertanian yang
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang tersedia di
tempat (seperti tanah, air, tumbuhan, tanaman, dan hewan lokal serta tenaga
manusia, pengetahuan dan ketrampilan) yang secara ekonomis dan layak, mantap
serta ekologis yang disesuaikan menurut budaya dan adil secara sosial.
LEISA tidak bertujuan untuk memaksimalkan produksi dalam jangka
pendek, namun untuk mencapai tingkat produksi yang stabil dan memadai dalam
jangka panjang. LEISA berupaya untuk mempertahankan dan dimana mungkin
meningkatkan sumber daya alam serta memanfaatkan secara maksimal proses-
proses alami. Dimana bagian produksi itu dipasarkan maka dicari peluang untuk
memproses kembali unsure hara yang dihilangkan dari system usaha tani ke
pasar.
Prinsip LEISA yang diterapkan akan menghasilkan beberapa keuntungan
yaitu :
1. Optimalisasi sumber daya lokal
2. Maksimalisasi daur ulang (zero waste)
3. Minimalisasi kerusakan lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
4. Diversifikasi usaha atau produk
5. Pencapaian tingkat produksi yang stabil dan memadai dalam jangka panjang
6. Menciptakan kemandirian
Pada skema LEISA, tanaman yang digunakan sebagai bahan pangan
untuk manusia dan bahan pangan untuk ternak. Ternak digunakan sebagai bahan
pangan bagi manusia, selanjutnya baik manusia, tanaman, maupun ternak akan
menghasilkan hasil samping organik. Pupuk organik (kompos) akan digunakan
oleh tanah untuk menghasilkan unsur hara bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo telah melakukan kegiatan usaha ternak
sapi perah dengan memanfaatkan jerami padi fermentasi dan bahan pakan lain
sebagai hasil samping usaha pertanian untuk pakan ternak. Ternak sapi perah
akan menghasilkan air susu untuk bahan pakan manusia dan hasil samping
berupa kotoran yang kemudian diolah menjadi pupuk organik. Pupuk organik
diaplikasikan untuk lahan pertanian yang akan menghasilkan beras sebagai bahan
pangan dan jerami padi untuk pakan ternak.
D. Struktur Organisasi PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Struktur organisasi PT. Lembah Hijau Multifarm Solo berbentuk garis
lurus, yang berarti arus wewenang langsung dari pimpinan ke karyawan melalui
beberapa tingkatan manajemen dan setiap karyawan di bawah bertanggung jawab
kepada atasan. Adapun gambar secara umum struktur organisasi PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo dapat dilihat pada gambar 2 berkut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Keterangan:
I. KOMISARIS UTAMA : Bp. Ir. Suharto, MS
II. DIREKTORAT ADMINISTRASI & KEUANGAN
Direktur : Ibu Atiek Suyuti
Manager Admistrasi & Keuangan : Ibu Roosdiyani
Accounting : Bp. Warsito
Sdr. Heru
Divisi Sekretariat & Umum : Sdri. Theresia
Sdri. Aprillia
HRD : Sdr. Bobby
Pembantu Umum : Bp. Eko
Tugas dan Kewajiban Direktorat Administrasi dan Keuangan
1. Alokasi dana anggaran masing-masing direktorat
2. Melaksanakan system administrasi yang terpadu atau sentral
3. Melaksanakan fungsi control secara administrative ke semua direktorat
4. Melaksanakan neraca untuk pelaporan hasil usaha kepada Direktur Utama
III. DIREKTORAT LOGISTIK
Direktur : Bp. Muhammad Yusuf
Assistant : Bp. Ibnu Sudarmo, SE
Staff Adm. : Ibu Rully
Ekspedisi : Bp. Joko
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tugas dan Kewajiban Direktorat Logistik
1. Melaksanakan data inventory supplier seluruh kebutuhan farm dan produksi
2. Melaksanakan rencana anggaran belanja farm (operasional harian farm &
bangunan)
3. Melaksanakan rencana anggaran belanja sarana bahan baku produksi
4. Melaksanakan rencana anggaran belanja sarana produksi lain termasuk alat-
alat produksi
IV. DIREKTORAT PRODUKSI
Direktur : Bp. Muhammad Yusuf
Manager Produksi : Ibu Rachmawati, ST
Divisi Ternak Jaten : Bp. Sugiyanto A.md
Divisi Ternak Karanggaleng : Sdr. Drh. Debby Apriana
Divisi Hortikultura Jaten : Bp. Winarno
Divisi Hortikultura Karanggaleng : Bp. Sugiman
Divisi Biotek Jaten : Bp. Otto Marwoto
Divisi Biotek Karanggaleng : Sdr. Adi Brata
Divisi Ikan Jaten : Sdr. Aris, Spt
Divisi Ikan Karanggaleng : Sdr. Lilik
Tugas dan Kewajiban Direktorat Produksi:
1. Merencanakan dan melaksanakan proses produksi agar efisien & efektif
2. Melaksanakan kualitas control
3. Memonitor cost ratio produk jadi secara berkala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
V. DIREKTORAT RISET & PENGEMBANGAN
Direktur : Bp. Ir. Suharto, MS
VI. DIREKTORAT MARKETING dan JASA
Direktur : Sdri. Novia
Assistant : Bp. Ibnu Sudarmo, SE
Administrasi : Ibu Novita
A. Sales Mandiri
Assistant : Bp. Ibnu Sudarmo, SE
Meliputi : Jateng Sumbar
Jabar Luar Pulau
Jatim Luar Negeri
DKI
B. Unit Sales
Administrasi : Bp. Suparwanto
Meliputi : Penjualan di LHM Research Stations II
C. Divisi Touring & Training
Manager : Ibu Hesti Pujiani, SP
Meliputi : Pelatihan
Penerimaan tamu
Touring
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tugas dan Kewajiban Direktorat Marketing
1. Membuat rencana anggaran belanja operasional
2. Merencanakan periode penjualan tahunan
3. Membuat budget promosi dan merencanakan tindakan promosi
4. Merancang produk-produk baru, alternatif, inovasi-inovasi
5. Mengamati : Pasar
Pesaing
Harga
Distribusi
Penjualan atau Aktifitas
1. Melaksanakan penjualan atau koleksi sesuai target yang ditetapkan
2. Menginformasikan aktifitas pasar, aktifitas competitor, produk sendiri, dll
Touring dan Training
1. Membuat jadwal tamu dan pelatihan
2. Merencanakan kunjungan tamu ke daerah-daerah
3. Melaksanakan survey ke daerah-daerah alternatif kunjungan
4. Melaksanakan inventarisasi data-data travel agent & menjalin hubungan
relasi yang baik
5. Membuat rencana anggaran belanja operasional
D. Divisi Public Relations
Manager : Ibu. Hesti Pujiani, SP
Staff
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tugas dan Kewajiban Divisi Public Relations
1. Menjadi koordinator lapangan dalam pelaksanaan penerimaan, proses
pengenalan dan presentasi profile, system integrated serta produk
perusahaan pada tamu
2. Melakukan pemeriksaan lingkungan LHM Research Stations II demi
kenyamanan tamu
3. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan koordinasi dan komunikasi internal
maupun eksternal
4. Memberikan edukasi system kepada tamu
E. Divisi Café
Manager : Sdri. Novia Hartika
Assistant : Ibu. Hesti Pujiani, SP
Staff
Tugas dan Kewajiban Divisi Cafe
1. Membuat kreatifitas menu dengan produk dari perusahaan
2. Melayani tamu demi kenyamanan tamu
E. Produk PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Adapun produk-produk yang dimiliki oleh PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo adalah sebagai berikut:
1. Peternakan Sapi Perah
Dalam kegiatan peternakan, PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
memilih untuk memelihara dan mengembangbiakkan sapi perah. Kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
pakan dipenuhi dari jerami fermentasi dan rendeng (daun kacang tanah) yang
berasal dari lahan pertanian sekitar, ditambah dengan konsentrat yang
berkualitas yang dicampur dengan probiotik Starbio untuk meningkatkan
nilai cerna bahan pakan.
Dengan memanfaatkan jerami padi fermentasi, peternak tidak perlu
kesulitan mencari rumput segar untuk kebutuhan pakan sehari-hari ternak.
Selain jerami padi bisa juga digunakan jerami kacang tanah ataupun enceng
gondok yang dikeringkan untuk pakan selingan.
Di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo, seekor sapi perah laktasi (sapi
perah yang sudah produktif menghasilkan air susu) dapat menghasilkan air
susu 8-15 liter dalam sehari dengan dua kali waktu pemerahan pagi jam 4 dan
siang jam 1. sebagian air susu diberikan kepada anak sapi usia pra sapih (10
hari-3 bulan) dan sisanya air susu dijual secara langsung kepada konsumen.
Induk sapi betina selain diambil air susunya namun juga dimanfaatkan untuk
perkembangbiakan dengan sistem kawin suntik (inseminasi buatan). Seekor
indukan bisa bunting 6-7 kali dalam usia produktifnya, lamanya sapi betina
sekali bunting 9 bulan 10 hari. Jika anak yang dilahirkan jantan maka akan
dimanfaatkan sebagai calon sapi perah pejantan maupun menjadi bibit calon
sapi potong namun jika yang lahir adalah betina maka akan dimanfaatkan
menjadi calon indukan berikutnya (replacement stock).
2. Budidaya Ikan Patin
Dalam bidang perikanan, PT. Lembah Hijau Multifarm Solo hanya
membudidaya dan mengembangkan satu jenis ikan dan dipilihlah jenis ikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
patin. Jenis ikan patin dipilih karena masih jarang ada dipasaran sehingga
masih sangat sedikit pesaingnya. Pemberian pakan ikan patin memiliki
keistimewaan yaitu menggunakan pakan dari tumbuhan air sejenis kayu apu
bernama latin azolla piñata sebanyak 70 % selain tetap diberikan pakan
konvensional (pellet yang tenggelam) sebanyak 30 %. Penggunaan system
pakan tersebut berdampak pada kualitas daging yang terkandung di ikan
patin, selain berdampak ketingkat ketahanan ikan mentah namun juga ikan
patin lebih kenyal (tidak lembek karena minim kadar air didalam daging),
non kolesterol, tinggi protein dan mengandung omega tiga.
Pakan ikan patin azolla piñata diberikan karena difungsikan sebagai
peneduh kolam selain sebagai pakan ikan yang selalu tersedia setiap saat.
Sedangkan pakan pellet tenggelam sebagai pakan konvensional diberikan dua
kali sehari pada waktu matahari sebelum terbit dan setelah matahari
tenggelam karena ikan patin bisa digolongkan sebagai iakn yang nocturnal
atau hewan malam.
Usia ikan patin yang siap konsumsi rata-rata 6-7 bulan dengan berat
siap konsumsi kira-kira satu kilogram. Ikan patin dibesarkan dalam kolam
pembesaran sebanyak 17 kolam dengan kedalaman kolam 4 meter dengan
populasi ikan per kolam antara 25.000 ekor sampai usia 6 bulan. Dan
kemudian ikan patin diletakkan di kolam siap konsumsi selama kurang lebih
1 bulan guna sterilisasi pakan pellet karena selama 1 bulan terakhir siap
konsumsi ikan patin hanya diberikan pakan azolla piñata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Setelah usia 7 bulan dan berat bobot iakan per ekor rata-rata telah
mencapai 1 kilogram, maka ikan patin siap ditempatkan di akuarium agar
mempermudah pengunjung PT. Lembah Hijau Multifarm Solo membeli
dengan cara memilih ikan patin yang diinginkan. Pengunjung juga dapat
membeli ikan patin dalam posisi belum diolah (mentah) dengan kondisi telah
dibersihkan sehingga mempermudah pembeli untuk mengolah. Pengunjung
juga dapat menciptakan kreasi masakan tersendiri dirumah karenakan
disediakan pula sosis ikan patin beku dan bakso ikan patin beku.
Namun pengunjung juga dapat merasakan ikan patin sudah diolah
dalam bentuk ikan patin bakar, ikan patin goreng, bakso ikan patin, hotplate
sosis ikan patin, steak ikan patin, nasi goreng ikan patin, sosis bakar ikan
patin, pempek ikan patin, dan hasil olahan lainnya, pengunjung dapat
langsung menikmatinya di café PT. Lembah Hijau Multifarm Solo ataupun
dibungkus untuk dibawa pulang. Selain itu PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
secara rutin mensuplay ikan patin ke hotel maupun restoran yang ada di
daerah Solo, Jogja, Semarang dan sekitarnya. Hotel dan restoran yang ada di
Solo misalkan Sun City, Sun Garden, d’Cost, Hailai, Ikan Goreng Cianjur,
Diamond dan sebagainya.
3. Pertanian Organik
Semua bahan hasil pertanian yang di konsumsi oleh masyarakat
harusnya merupakan hasil pertanian secara organic tanpa menggunakan kimia
maupun pestisida atau insectisida, jadi masyarakat mengkonsumsi hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
pertanian yang full organic. Pestisida dan pupuk kimia bukan lagi menjadi
rahasia umum bahwa dapat merusak kelestarian dan keseimbangan alam.
Maka dari itu PT. Lembah Hijau Multifarm Solo mengembangkan
usaha secara organic dengan mengaplikasikan pupuk organic yang diproduksi
sendiri (hasil dari proses pengolahan limbah ternak dan limbah organic
lainnya) dan pengelolaan hama terpadu dengan bahan alami, untuk
mendapatkan hasil panen yang berkualitas, bernilai sehat, dan bercita rasa
natural. Beberapa jenis sayuran dan buah yang ditanam antara lain adalah
buah jambu biji merah, tomat, bayam hijau, bayam merah, terong ungu,
cabai, pepaya dan sebagainya. Namun selain itu pertanian organic juga
menerapkan sistemnya pada budidaya padsi hingga menghasilkan beras
organic.
4. Tanaman Hias
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo mengembangkan berbagai jenis
tanaman hias jenis anthurium, aglonema, puring, anggrek, phylo, sansiverra,
adenium dan berbagai jenis tanaman hias lainnya, dengan sistem organik.
Greenhouse PT. Lembah Hijau Multifarm Solo selain meyediakan bibit-bibit
tanaman hias namun juga membantu memberikan pengetahuan kepada
pengunjung bagaimana cara merawat maupun cara mengembangbiakkan dan
membudi dayakannya.
Aplikasi media tanaman menggunakan campuran akar pakis, arang
sekam, ladu dicampur dengan kompos organik produk olahan limbah dari PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo. Dan untuk penanggulangan hama jamur dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
serangga, PT. Lembah Hijau Multifarm Solo menerapkan pola Agensia
Hayati seperti Blue-V, Fugstop, Gliostar dan Startrap. Jadi Tanaman Hias PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo menerapkan sistem organic dari awal bibit dan
tanaman hias dikategorikan sebagai quality control produksi pupuk kompos
organic.
5. Tanaman Buah dan Sayur dalam Pot (Tabulampot dan Sayulampot)
Selain Tanaman Hias PT. Lembah Hijau Multifarm Solo juga
membudidayakan Tanaman Buah dan Sayur dalam Pot (Tabulampot dan
Sayulampot), dikarenakan kebutuhan tanaman buah dan tanaman sayur di
kalangan masyarakat semakin meningkat, namun keinginan mereka dalam
bercocok tanam terhalang oleh kesediaan lahan yang dimiliki.
Menyadari hal tersebut, PT. Lembah Hijau Multifarm Solo menjawab
dengan menyediakan bibit Tanaman Buah dan Sayur dalam Pot (Tabulampot
dan Sayulampot) yang dapat tetap produktif dan dapat dikembangkan oleh
masyarakat dengan perawatan dan cara pengembangan yang diajarkan di PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo, yang otomatis jelas menggunakan system
organic sepenuhnya.
6. Bioteknologi
Perkembangan tehnologi menjelang milenium ketiga seperti saat ini
berimbas pada produk biologis yang terjadi dalam sel atau molekul yang
lazim dikenal sebagai bioteknologi. Bioteknologi mengandung arti
pendayagunaan sistem hayati (sel atau komponennya) untuk memproduksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
barang dan jasa secara teknologis dan menguntungkan serta diarahkan bagi
kesejahteraan umat manusia.
Untuk itu laboratorium Agensia Hayati PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo Research Stations melakukan penelitian secara terus menerus untuk
menciptakan produk-produk bioteknologi yang bermanfaat bagi manusia dan
aman bagi lingkungan. Beberapa produk temuan dari PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo :
a. StarbiO Plus
Hasil riset terbaru dari PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Research Stations yang berupa serbuk yang berfungsi untuk memangsa
limbah bekerja secara alamiah, aman, praktis, dan ekonomis. StarbiO Plus
berupa koloni bakteri yang diisolasi dari alam yang bersifat ramah
lingkungan dan bersahabat dengan kehidupan (probiotik). Bakteri StarbiO
Plus bekerja seperti ikan pemangsa dan menguraikan tinja sebagai limbah
organik, yang akan berdampak tinja diubah menjadi cair sehingga mudah
diserap oleh tanah resapan septick-tank sekaligus melenyapkan bau dan
tidak menimbulkan kerak.
StarbiO Plus memiliki manfaat-manfaat lain yaitu menurunkan
60-70% tinja pada septic-tank dalam waktu 7-10 hari setelah penggunaan,
menghilangkan bau tak sedap pada pipa saluran closet dan septick-tank,
merawat tanah resapan agar selalu berfungsi dengan baik, mencegah
mampatnya saluran-saluran air (saluran cuci piring, kamar mandi,
gorong-gorong, selokan dan sebagainya), menetralisir limbah industri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
b. Probiotik StarbiO
Berupa serbuk berwarna cokelat hasil pengembangan bioteknologi
modern yang ditemukan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Research
Stations, berisi koloni bakteri yang diisolasi dari alam. Bakteri tersebut
bersifat ramah lingkungan dan bersahabat dengan kehidupan (probiotik)
bakteri tersebut bekerja secar enzymatis yang berfungsi memecah protein,
karbohidrat struktural, dan lemak serta dilengkapi dengan bakteri
Nitrogen Fiksasi Non Simbiose.
Jika dicampurkan dengan pakan ternak maka nutrien dari bahan
pakan dapat diserap secara sempurna, baik secara langsung maupun
melalui sintesa protein mikroba. Hampir semua nutrien pakan dapat
dikonversi ke produksi (telur, daging, susu dan lain-lain). Dampak positif
dari penyerapan yang berjalan dengan sempurna adalah feses betul-betul
tinggal ampas, kotoran relatif kering dan bau kotoran tereduksi dengan
baik. Hasil uji laboratorium maupun pengalaman di lapangan, tingkat
kecernaan pakan akan meningkat 10-20%.
Probiotik StarbiO dapat digunakan produsen pakan untuk
dicampukan pada produksi pakan bentuk pellet (pakan butiran
konvensional) karena Probiotik StarbiO dapat stabil hingga suhu 120
derajat celcius. Probiotik StarbiO cocok untuk diaplikasikan pada usaha
ternak ayam petelur/pedaging, burung puyuh, bebek, babi, kambing,
domba, sapi ataupun kerbau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
c. Mineral Super
Mineral Super adalah produk temuan PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo yang memiliki kegunaan mencegah kematian janin
selama masa bunting dan mencegah anak yang dilahirkan lemah
kandungan dan cacat, pada sapi laktasi dapat mencegah terjadinya Milk
Vefer sehabis melahirkan dan memperbaiki ketahanan tubuh terhadap
lingkungan yang kurang menguntungkan.
Keseimbangan komposisi masing-masing unsur dalam Mineral
Super dapat memperlancar proses pencernaan dan penyerapan zat-zat
makanan sehingga menambah performance dan vitalitas, memperbaiki
keseimbangan asam-asam rumen dan merangsang pertumbuhan mikrobia
rumen dan produk fermentasi mikrobia rumen sehingga dapat menambah
produksi dan kualitas air susu, pada pedet (anak sapi) dapat mencegah
terjadinya kelemahan, diare dan penyakit karena kekurangan mineral,
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan, dengan flavour yang
menyentuh rasa sehingga dapat meningkatkan palabilitas dan
meningkatkan feed efficiency sedangkan pada sapi feedlot dapat
meningkatkan ADG sehingga menekan feed cost per gain dan
meningkatkan kualitas daging.
d. Premix Vitamin AB2D3E
Premix Vitamin AB2D3E dibutuhakn oleh ternak untuk bahan
campuran pakan dengan berbagi manfaat yang berbeda-beda, seperti :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
1) Vitamin A : Vitamin A diperlukan agar proses biologis berjalan
normal, dapat meningkatkan nafsu makan, mempercepat pertumbuhan
dan kenaikan bobot badan ternak, menambah daya tahan tubuh ternak
terhadap berbagai serangan penyakit, menjamin perkembangan yang
normal pada bulu, kulit dan lapisan ephitel pada seluruh tubuh ternak.
2) Vitamin B2 : Merupakan penyusun coenzym yang metabolisme
lemak, karbohidrat, protein dan pernapasan antar sel.
3) Vitamin D3 : Vitamin D3 berperan pada metabolisme Ca dan P untuk
deposisi dan reabsorbsi mineral pada tulang dan phospat pada ginjal
ternak.
4) Vitamin E : Vitamin E berperan sebagai antioksidan biologis agar
vitamin, lemak dan zat serupa tidak mengalami autooksidan dam
jaringan hewan yang memainkan peranan penting dalam system
enzym dan metabolisme karbohidrat, protein, air dan mineral.
e. Biological Treatment
Permasalahan pokok dalam pembudidayaan perikanan darat
adalah berawal dari keberadaan limbah sisa pakan, sisa hasil metabolisme
ikan yang terakumulasi dan belum terurai. Keberadaan mikrobia pengurai
yang non pathogen mutlak diperlukan karena dapat menstabilkan
ekosistem perairan sebagai akibat terjadinya bakteri non pathogen.
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Research Stations telah
berhasil mengembangkan sebuah konsep budidaya perairan yang aman
dan menguntungkan, konsep tersebut disebut Biological Treatment,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
konsep yang mampu menciptakan siklus kehidupan perairan secara
alamiah dengan melengkappi dan mendorong kehidupan mikrobia
pengurai dan mikrobia pembentuk plankton dan menciptakan bakteri
yang pro dengan kehidupan, sehingga vitalitas dasar tambak meningkat,
ekosistem perairan menjadi stabil dan seimbang.
Konsep Biological Treatment tersebut merupakan kombinasi
pemakaian produk StarbiO Super, StarbiO Plus Tambak dan Pupuk
Organik Fine Compost Green Valley yang diterapkan pada kolam
pemeliharaan. Penggunaan StarbiO Plus Tambak difungsikan untuk
memacu proses penguraian limbah organik (sisa pakan, feses dan
plankton mati), StarbiO plus Tambak dicampurkan di pakan pellet ikan
sehingga terjadi peningkatan fungsi pencernaan dan efektifitas
penyerapan pakan ke tubuh ikan.
Kegunaan StarbiO Super pada tambak atau ikan untuk
menciptakan dominasi bakteri yang bersahabat dengan kehidupan
(probiotik). Sedangkan penggunaan Pupuk Organic Fine Compost Green
Valley dimanfaatkan untuk menyediakan pakan alami dan
membangkitkan kehidupan biologis dasar tambak. StarbiO Super jika
digunakan pada tambak atau kolam juga akan menciptakan dominasi
bakteri yang bersahabat dengan kehidupan (probiotik).
f. Stardec
Rusaknya fisik, kimia maupun biologi tanah merupakan bukti
nyata akibat penggunaan pupuk kimia yang terus menerus tanpa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
diimbangi dengan penggunaan pupuk organik. Penyediaan pupuk organik
baik dari segi kuantum maupun kestabilan kualitas merupakan tantangan
tersendiri. PT. Lembah Hijau Multifarm Research Stations menemukan
suatu sistem pengolahan limbah organik menjadi pupuk organik yang
berkualitas dan berdaya guna yang lazim disebut ”Fine Compost”.
Sistem terseut telah mendapatkan rekomendasi dari Departemen
Pertanian RI, mendapatkan nomor registrasi dari BINUS dan telah
dipatenkan pada Departemen Kehakiman dan HAM RI. Sistem ”Fine
Compost” merupakan metode standar pengomposan menggunakan
menggunakan STARDEC sebagai pengaktif mikroba tanah dan pengurai
bahan organik.STARDEC selaku starter pengurai bahan organik (proses
dekomposisi) juga sudah dilengkapi dengan jamur antagonis thricoderma,
pelarut phospat sehingga kompos yang dihasilkan berkualitas tinggi,
aman dan stabil.
g. Green Valley Fine Compost
Untuk memperbaiki kerusakan tanah dan mengembalikan
peningkatan produktivitas lahan sebagai media tanaman diperlukan upaya
perbaikan tanah atau lahan (reklamasi) dengan jalan pemakaian pupuk
organic, penggunaan pupuk anorganik (kimia) secara berimbang telah
terbukti memperbaiki kesuburan fisik, kimia, maupun biologi tanah.
Untuk itu PT. Lembah Hijau Multifarm Research Stations memproduksi
Green Valley Fine Compost yang diproses dengan metode dekomposisi
menggunakan starter mikroba STARDEC.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Green Valley Fine Compost telah teruji sejak tahun 1981 dan
digunakan secara luas untuk tanaman pangan, sayuran, holtikultura
maupun tanaman perkebunan. Dan Green Valley Fine Compost
mempunyai berbagai macam manfaat seperti merangsang pertumbuhan,
menyegarkan tanah, memperbaiki porositas tanah, memperbaiki agregat
tanah, memperbaiki permeabilitas tanah, kemampuan mengikat air lebih
baik, meningkatkan produktivitas lahan.
Sedangkan Green Valley Fine Compost sendiri memiliki standar
mutu yaitu bebas bakteri pathogen, bebas parasit dan telurnya, bebas biji
tanaman liar, bebas racun tanaman dan bebas bau.
h. Greenfood
Tahun 2010 dicanangkan sebagai tahun dimulainya era organic,
semua bahan yang dikonsumsi masyarakat dunia harus dihasilkan secara
organic. Pestisida dan pupuk kimia diketahui merusak kelestarian dan
keseimbangan alam selain itu bahan pangan yang dihasilkan juga bisa
menyebabkan gangguan kesadaran atau cognitive disfunction (kesulitan
membaca, kesulitan mengeja dan kesulitan menulis), gangguan otak,
kanker payudara dan gangguan reproduksi atau ketidaksuburan pada
kaum laki-laki.
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo melalui program kemitraan
memproduksi beras organic yang dinamakan Greenfood. Berdasarkan uji
laboratorium Sucofindo, Greenfood dinyatakan sebagai beras organic.
Greenfood adalah beras organic yang dihasilkan dari proses secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
organic sejak langkah awal, pembibitannya menggunakan benih organic
yang terseleksi, penyemaian dan penanamannya dengan menggunakan
tehnologi organic tanpa pupuk kimia, pestisida kimia dan hormone
pengatur tumbuh.
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organic Green
Valley Fine Compost sedangkan pengendalian hama dan penyakit
menggunakan Agensia Hayati yang juga dikembangkan oleh PT. Lembah
Hijau Multifarm. Greenfood beras organic yang sehat dan aman
dikonsumsi.
Ada beberapa tips dalam memilih beras organic yaitu beras
organic yang baik adalah yang masih bertepung atau belum terkupas
semua kulit arinya, warnanya agak kekuning-kuningan karena tidak ada
rekayasa waktu proses penggilingan, rasanya lebih enak dan teksturnya
lebih pulen (glutinuous) dibandingkan beras non-organic, beras juga tahan
lama dan tidak mudah basi.
i. Agensia Hayati
Penggunaan pestisida yang mengandung bahan kimia secara
berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan terhadap kelestarian
lingkungan hidup bahkan terhadap kesehatan manusia. Untuk itu. PT.
Lembah Hijau Multifarm menciptakan produk Agensia Hayati yang
100% ramah lingkungan, bebas dari bahan-bahan kimia, aman bagi
lingkungan dan kesehatan. Agensia Hayati terdiri dari berbagai jenis,
yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
1) Blue-V merupakan Agensia Hayati yang mengandung
entomophatogen (cendawan yang dapat menyebabkan infeksi dan
membunuh hama khususnya serangga) yang berfungsi untuk
mengendalikan hama tanaman pertanian dan perkebunan.
2) Fugstop-P merupakan Agensia yang bersifat antagonis terhadap
beberapa cendawan penyebab penyakit tanaman dan juga dapat
digunakan untuk pembuatan kompos, karena mempercepat pelapukan
bahan organik. Fugstop-P banyak digunakan untuk mengendalikan
pathogen tular tanah.
3) Startrap adalah perangkap yang berwarna kuning berfungsi sebagai
zat pemikat serta perekat yang merupakan sarana untuk memerangkap
serangga atau lalat buah. Startrap dibuat dari bahan yang tahan
terhadap cuaca, mengandung methyl eugenol, perekat sintetis,
atractant pictur, pest atractant dan lain-lain.
4) Gliostar-P merupakan Agensia biologi dengan bahan aktif
Gliocladium spp yang bersifat parasit terhadap jamur pathogen yang
membunuh jamur dengan enzim-enzim atau bersifat meracuni.
Di samping berbagai produk tersebut PT. Lembah Hijau Multifarm
dalam usaha memberikan kenyamanan kepada para masyarakat yang
berkunjung di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo memberikan berbagai
sarana dan fasilitas-fasilitas diantaranya adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
1. Showroom
Di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Research Stations II
disediakan pula showroom untuk memudahkan pengunjung memperoleh
informasi lengkap mengenai usaha yang dikelola Lembah Hijau
Multifarm. Tersedia juga berbagai produk bioteknologi hasil temuan PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo Research Stations, terdapat juga berbagi
souvenir, buah organik, sayur-sayur organik, ikan patin dan juga susu
segar yang langsung dibeli para pengunjung untuk dijadikan buah tangan.
2. Training
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Research Stations II dapat
digunakan sebagai lokasi berkunjung untuk melihat seluruh aktifitas yang
dilakukan di farm meliputi peternakan, perikanan, pertanian dan
perkebunan. Pengunjung juga dapat sekaligus mempelajari sistem
maupun menikmati fasilitas yang disediakan. Diberikan juga kesempatan
untuk pengunjung yang dalam skala Kelompok Bermain (KB) atau Play
Group (PG) sampai jenjang Sekolah Menengah Umum (SMU) dapat
langsung praktek pemerahan sapi. Pengunjung dapat melakukan kegiatan
Outbound di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Research Stations berupa
praktek pengolahan lahan, penanaman maupun pemanenan hasil
perkebunan dan pertanian serta mempelajari proses pembibitan.
3. Fasilitas-Fasilitas yang tersedia
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Research Stations II dilengkapi
dengan berbagai fasilitas-fasilitas yang difungsikan untuk menunjang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
segala kegiatan yang berlangsung di farm. Namun fasilitas-fasilitas yang
disediakan juga dapat digunakan oleh pengunjung.
Fasilitas-fasilitas tersebut berupa cafetaria, taman-taman, lahan
parkir yang luas dan aman, ruang serbaguna yang dapat dimanfaatkan
juga sebagai mushola, mini bar, meeting room dan kolam renang anak
dan keluarga.
Dengan berbagai produk yang dihasilkan oleh PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo serta berbagai sarana penunjang yang diberikan
diharapkan akan memberikan manfaat kepada masyarakat mengenai arti
pentingnya pemeliharaan lingkungan dengan pendekatan alami atau
mengurangi penggunaan pekstisida.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data Subyek
Subyek dalam penelitian ini adalah pihak internal dan eksternal PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo. Dari keterangan subyek penelitian tersebut
dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai pelaksanaan strategi
pencitraan agro-educations di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo kepada public
serta citra positif PT. Lembah Hijau Multifarm Solo di kalangan masyarakat.
Adapun subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Subyek Internal PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
a. Nama : Ir. Suharto, MS
Jabatan : Owner PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
b. Nama : Hesti Pujiani, SP
Jabatan : Manager Public Relations
2. Subyek Eksternal PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
a. Nama : Aris Supriyadi, SE
Alamat : Ds. Tempel Rt 03 Rw 03 Gatak-Sukoharjo
TTL : Sukoharjo 02 April 1969
Instansi : Hotel Sahid Jaya Solo
Jabatan : Executive Assistant Manager
b. Nama : Uyun Hermawaty, SH, M.hum
Alamat : Jl. Bledak no. 5 Gayam-Sukoharjo
TTL : Solo 07 November 1965
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Instansi : Bagian Humas Setda Kabupaten Sukoharjo
Jabatan : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekertaris Daerah
Kabupaten Sukoharjo
c. Nama : Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si
Alamat : Tegalasri Rt 05 Rw 08 Bejen Karanganyar
TTL : Karanganyar 31 Oktober 1975
Instansi : Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jabatan : Dosen Fakultas Kejuruan Ilmu Pendidikan Program Studi
Ekonomi dan Sekretaris Pusat Pengembangan
Kewirausahaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta
B. Data Interview, Observasi dan Pembahasan Peran Public Relations dalam
Pencitraan Agro-Educations Di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Keberadaan Public Relations di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
dapat menjadi jembatan penghubung antara PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo dengan publiknya. Pada dasarnya tujuan Public Relations adalah untuk
menciptakan, memelihara dan membina hubungan yang harmonis antara
kedua belah pihak yakni PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dcngan
publiknya. Public Relations berperan dalam memberikan penjelasan atau
pernbelaan terhadap pandangan yang kurang baik dari publiknya terhadap
lembaga tersebut, dengan cara menyajikan berbagai data, falkta dan inforrnasi
yang sebenarnya.
Public Relations memiliki tiga fungsi utama yaitu: rnemberikan
penerangan kepada masyarakat, melakukan persuasi untuk mengubah sikap
dan perbuatan masyarakat sccara langsung serta berupaya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu organisasi sesuai dengan sikap
dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ir. Suharto, MS selaku Owner
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dan Dosen Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta menyatakan bahwa:
“Fungsi dan kedudukan PR di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo itu suatu saat nanti akan menjadi divisi sendiri dan fungsinya adalah untuk memberi penerangan, keterangan, edukasi ke masyarakat apa saja sih kegiatan-kegiatan di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo selama ini” (Hasil wawancara, Sabtu, 23 Oktober 2010) Lebih lanjut Ir. Suharto, MS selaku Owner PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo menambahkan bahwa dalam upaya memberikan pelayanan
informasi kepada masyarakat secara mudah, PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo juga menyediakan informasi dengan menggunakan teknologi informasi
melalui Email: [email protected] dan [email protected] serta
masyarakat dapat mengunjungi Website : www.lembahhijau.com untuk
memperoleh informasi berkaitan dengan produk dan jasa yang dikelola oleh
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hesti Pujiani, SP selaku Manager
Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo yang menyatakan bahwa:
“Public Relations di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo ini merupakan salah satu ujung tombak perusahaan, di mana peran Public Relations sangat penting sekali jadi Public Relations disini berperan memberikan segala informasi yang ada di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo terutama tentang profil PT. Lembah Hijau Multifarm Solo, produk dan sistem yang kita gunakan dalam pengembangan usaha yang kita gunakan di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo kepada publik” (Hasil wawancara, Minggu, 24 Oktober 2010). Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat peneliti simpulkan
bahwa dalam rangka meningkatkan citra positif di PT. Lembah Hijau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Multifarm Solo, maka peranan Public Relations sangat penting, di mana
tugas dari Public Relations adalah memberikan informasi kepada publik
mengenai produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo kepada publik.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bagian Public
Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo menurut Hesti Pujiani, SP
selaku Manager Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
mengatakan bahwa:
Kegiatan disini, kita ada promo-promo adanya pelatihan peternakan yang terintegrasi lalu kita juga membuka kunjungan-kunjungan umum yang meliputi anak-anak sekolah, mahasiswa, kelompok tani ternak dan calon pengusaha baru dan melalui biografi Pak Suharto (Owner PT. Lembah Hijau Multifarm Solo) di majalah-majalah (Hasil wawancara, Minggu, 24 Oktober 2010).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat peneliti simpulkan
bahwa keberadaan PR di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo adalah
memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan pengunjung serta berbagai
produk dan fasilitas yang dimiliki oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dalam
memperkenalkan produk dan teknologi yang dikembangkan di PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo dilakukan dengan cara mengajak pengunjung melihat
lokasi secara langsung dan memberikan training atau program pelatihan
kepada kelompok-kelompok masyarakat, baik kelompok masyarakat yang
berasal dari pelajar, mahasiswa, kelompok tani ternak, dinas pemerintahan
maupun masyarakat umum.
Training atau lebih akrab disebut dengan program pelatihan adalah
program singkat yang diadakan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
dengan lama kurang lebih 3 hari untuk pelatihan Regular (Integrated Farming
System) dan 3 hari sampai 1 minggu untuk pelatihan Advand (Program
Pelatihan dengan Materi Khusus). Pelatihan tersebut meliputi teori, praktek di
lapangan maupun diskusi serta dilengkapi dengan kunjungan lapangan ke
peternak atau petani mitra PT. Lembah Hijau Multifarm Solo yang telah
mengadopsi system yang digunakan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
(Integrated Farming System).
Public Relations yang memberikan materi adalah Technical Selling
maupun staff dari PT. Lembah Hijau Multifarm Solo yang telah
berpengalaman di lapangan dan benar-benar menguasai materi yang
disampaikan. Public Relations akan mengupas materi-materi tentang
pertanian, peternakan, perikanan dan masalah-masalah umum mengenai
kendala yang sering dijumpai di lapangan.
Sebagai contoh bentuk pelatihan yang pernah dilaksanakan oleh PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo adalah pelatihan pembuatan pupuk organik
bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Kewirausahaan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2010 bertempat di
Farm PT Lembah Hijau Multifarm Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Gambar 3 Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Bekerjasama
dengan Pusat Pengembangan Kewirausahaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2010
Kegiatan pelatihan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian
kegiatan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dalam mensosialisasikan produk
yang telah dikembangkan. Adapun tujuan dari pelatihan tersebut adalah
memberikan bekal atau keterampilan pada peternak supaya dapat
memanfaatkan limbah ternak menjadi bernilai tambah. Peserta pelatihan
perupakan perwakilan dari perternak Desa Nogosaren Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang yang akan menjadi pionir pengelola Badan Usaha Milik
Desa (BUMdes).
Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik tersebut Public
Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo menjelaskan kepada peserta
pelatihan mengenai penanganan limbah ternak di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo dilakukan dengan pengelolaan sistem pertanian terpadu
dengan pemanfaatan sumber daya lokal sehingga menghasilkan pertanian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
tanpa limbah yang berkesinambungan. Artinya bahwa limbah yang dihasilkan
dari kotoran hewan ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk
pertanian sebagai penyubur tanaman yaitu dengan metode standar proses
dekomposisi/pengomposan.
Untuk lebih jelasnya berikut peneliti sampaikan kegiatan
komunikasi Public Relations dalam mengenalkan produk PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo melalui kegiatan pelatihan.
a. Tahap Pemaparan Materi Pelatihan
Pemaparan materi pelatihan disampaikan oleh bagian Technical Selling
maupun staff dari PT. Lembah Hijau Multifarm Solo yang telah
berpengalaman di lapangan dan benar-benar menguasai materi yang
disampaikan. Pemaparan materi tersebut berupa alat dan bahasan yang
digunakan dalam praktek lapangan, prosedur dan cara kerja yang akan
dilakukan oleh peserta pelatihan.
Gambar 4 Kegiatan Pemaparan Materi Kepada Peserta Pelatihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
b. Kegiatan Praktek dan Kunjungan Lapangan
Setelah para peserta memperoleh pembekalan berupa materi yang
disampaikan oleh Technical Selling PT. Lembah Hijau Multifarm Solo,
selanjutnya peserta dengan disampingi oleh Public Relations melakukan
kunjungan lapangan mengenai cara kerja sistem penanaman sayuran
organik.
Gambar 5 Kegiatan Pemaparan Materi Kepada Peserta Pelatihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Dalam kegiatan praktek dan kunjungan lapangan tersebut peserta dengan
didampingi Public Relations secara langsung terjun ke lapangan untuk
dapat mempraktekkan penjelasan yang disampaikan oleh Public
Relations, serta dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pelatihan kepada Public Relations.
c. Kegiatan Evaluasi dan Diskusi
Kegiatan evaluasi dan diskusi dilaksanakan dengan perjamuan makan
siang yang dilaksanakan di cafe PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
Dalam kegiatan tersebut peserta pelatihan sambil menikmati makan siang
dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan yang
telah dilaksanakan kepada Public Relations.
Gambar 6 Kegiatan Diskusi yang Dilaksanakan Melalui Perjamuan Makan
Dengan pendekatan model komunikasi yang diterapkan oleh Public
Relations peserta pelatihan dapat memahami berbagai produk yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
dikembangkan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo, karena peserta
pelatihan secara langsung terjun ke lapangan melakukan pengamatan dan
praktek secara langsung terhadap materi pelatihan yang telah diberikan oleh
Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
Sedangkan mengenai kendala-kendala yang dialami oleh Public
Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dalam mengenalkan produk
tersebut kepada masyarakat yaitu tingginya jumlah pengunjung yang datang
ke PT. Lembah Hijau Multifarm Solo tanpa adanya konfirmasi terlebih
dahulu, sehingga hal tersebut mengakibatkan pelayanan yang diberikan oleh
Public Relations kepada pengunjung tidak maksimal, hal tersebut
dikarenakan terbatasnya jumlah pegawai bagian Public Relations.
Guna mengatasi permasalahan tersebut pihak PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo menghimbau kepada masyarakat yang akan melakukan
pelatihan atau kunjungan dalam kelompok besar dapat melakukan konfirmasi
kepada bagian Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo, sehingga
pihak Public Relations dapat memberikan pelayanan kepada penmgunjung
secara maksimal. Pihak pengunjung dapat menghubungi nomor telepon divisi
Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo atau datang melakukan
konfirmasi secara langsung ke Farm Research Station II PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo.
Dalam pemberian pelayanan kepada publik khususnya kepada
masyarakat yang berkunjung ke PT. Lembah Hijau Multifarm Solo, public
relaton dituntut untuk bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
memberikan pelayanan dengan ikhlas. Kedisiplinan, kesopanan dan
keramahan merupakan kemampuan public relaton dalam memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan public relaton PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo dapat dilihat dari seberapa jauh kemampuan karyawan bagian
Public Relations dalam memberikan pelayanan dengan cepat dan memuaskan
serta kemampuannya dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang melakukan kunjungan maupun pelatihan di PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo.
Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ibu Tutik
Susilowati, S.Sos., M.Si, selaku Sekretaris Pusat Pengembangan
Kewirausahaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang melakukan kunjungan di PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo menyatakan bahwa :
“PR-nya sangat menyenangkan karena orang pasti melihat orangnya dulu secara subtansi tidak dari kemampuan, apalagi PR-nya ramah, cantik, energik sehingga respon saya positif kemudian saya melihat manager PR Ibu Hesti juga ”nguwongke uwong” banget, artinya ramah, banyak senyum, orangnya enak, komunikatif kemudian dalam memberikan informasi karena mungkin karena yang saya kenal yang satu dari komunikasi bahasanya mudah diterima, artinya untuk menghadapi orang menengah kebawah pun bisa mengakomodir kepentingan-kepentingan, mau berempati sehingga tidak ada jarak diantara mereka. PR bisa memberikan informasi dengan tersenyum karena tidak semua orang bisa tersenyum, apalagi PR adalah wakil yang menggambarkan dari perusahaan.” (Hasil Wawancara Sabtu Tanggal 23 Oktober 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Gambar 7 Dokumentasi Kunjungan Ibu Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si, selaku
Sekretaris Pusat Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tanggal 14 Agustus 2010
Hal senada juga diungkapkan Ibu Uyun Hermawaty, SH, M.Hum
selaku Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekertaris Daerah Kabupaten
Sukoharjo yang melakukan kunjungan kerja di PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo menyatakan bahwa :
“Apabila berkunjung di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo masukan-masukan (penjelasan) dari PR-nya maupun dari Pihak Manajemen (LHM) yang selalu kita libatkan jika ada tamu itu juga memberikan keterangan pada kita-kita dan tamu-tamu biasanya sangat memuaskan dari hal-hal yang kecil sampai yang spesifik biasanya penjelasannya sangat membuat kita lega dan akhirnya pada waktu-waktu mendatang mereka akan berusaha berkunjung lagi ke LHM mungkin melihat perkembangan usaha misal dari memancing yang langsung diolah (permintaan khusus dari Pak Bambang Riyanto), artinya LHM sangat bagus sekali menambah nilai plus Kabupaten Sukoharjo dengan mempunyai LHM, kemudian dalam memberikan service kepada tamunya sangat luar biasa maka sangat berkenan maka membuat tamu-tamunya akan kembali berkunjung ke LHM dan untuk kualitas pelayanan PR kepada Pihak Eksternal kami yakin akan mengacungi jempol kepada tim Public Relations LHM (Hasil Wawancara Senin Tanggal 25 Oktober 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Gambar 8 Dokumentasi Kunjungan Ibu Uyun Hermawaty, SH, M.hum selaku Kepala
Bagian Hubungan Masyarakat Sekertaris Daerah Kabupaten Sukoharjo Tanggal 25 Agustus 2010
Kualitas pelayanan Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo juga nampak dari pernyataan yang dikemukakan oleh Aris Supriyadi, SE
selaku Executive Assistant Manager Hotel Sahid Jaya Solo yang melakukan
kunjungan di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo yaitu sebagai berikut:
PR memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentunya disini apa yang harus dilakukan oleh PR adalah suatu hal yang basic dan dasar, mereka harus mengerti (PR), sebetulnya apa sih keberadaan daripada PT. Lembah Hijau Multifarm Solo terhadap masyarakat, sehingga dia mampu menginformasikan secara global, secara menyeluruh, secara akurat kemudian itu tadi ending-nya bisa merubah citra, kemudian bisa merubah perilaku yang dahulunya tidak peduli menjadi peduli, kemudian yang peduli menjadi suatu ikatan emosional, dalam pengertian disini bisa diukur didalam responsibility secara bisnis maupun secara social terhadap kedua belah pihak baik pihak masyarakat yang bisa diartikan secara menyeluruh adalah konsumen dan juga pihak produsen yang bisa disempitkan oleh pihak PT. Lembah Hijau Multifarm Solo itu sendiri (Hasil Wawancara Senin Tanggal 25 Oktober 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Gambar 9 Dokumentasi Kunjungan Bapak Aris Supriyadi, SE selaku
Executive Assistant Manager Hotel Sahid Jaya Solo Tanggal 07 September 2010
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa citra positif
dari PT. Lembah Hijau Multifarm Solo berdasarkan penilaian pengunjung
atau pihak eksternal perusahaan mempunyai nilai positif, di mana
keberadaan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo sesuai dengan kebutuhan
masyarakat serta selalu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
setiap pengunjung yang datang di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
Menurut Hesti Pujiani, SP selaku Manager Public Relations PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo mengatakan bahwa :
Kami dalam memberikan pelayanan kepada setiap pengunjung, kami selalu memberikan pelayanan yang terbaik dengan menyediakan pemandu atau guide untuk membantu memberikan penjelasan kepada setiap pengunjung mengenai informasi yang dibutuhkan berkaitan dengan produk yang dimiliki oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo (Hasil Wawancara Senin Tanggal 25 Oktober 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Berikut merupakan beberapa organisasi pemerintahan dan lembaga
masyarakat yang pernah melakukan kunjungan di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo:
1) Kunjungan Menteri Pertanian
Kunjungan Menteri Pertanian Bapak Suswono di PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2010
dengan didampingi oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Tengah Bapak Witono, Bupati Sukoharjo Bapak Bambang Riyanto
Beserta Jajarannya.
Dalam kunjungan tersebut Bapak Suswono selaku Menteri
Pertanian memberikan penilaian yang positif terhadap teknologi dan
produk yang dihasilkan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Gambar 10
Dokumentasi Kunjungan Menteri Pertanian Bapak Suswono, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah Bapak Witono, Bupati
Sukoharjo Bapak Bambang Riyanto Beserta Jajarannya Tanggal 17 Februari 2010 di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Bapak Suswono dalam kunjungan tersebut mengharapkan agar PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo dapat bekerjasama dengan masyarakat
dan pemerintah daerah untuk melestarikan alam dengan
mengembangkan teknologi dengan pendekatan lingkungan.
2) Kunjungan Gubernur Jawa Tengah
Keberadaan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo saat ini
mendapat respon yang cukup baik, hal tersebut nampak dari berbagai
lembaga pemerintahan maupun swasta yang melakukan kunjungan di
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dengan tujuan mengikuti pelatihan
maupun mengetahui berbagai produk dan teknologi yang telah
dikembangkan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo baru-baru ini juga
mendapat kunjungan dari Gubernur Jawa Tengah Bapak Bibit Waluyo
beserta jajarannya. Berikut merupakan dokumentasi kunjungan
Gubernur Jawa Tengah di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo.
Gambar 11
Dokumentasi Kunjungan Gubernur Jawa Tengah Bapak Bibit Waluyo di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Di sela-sela kunjungan tersebut Gubernur Jawa Tengah Bapak Bibit
Waluyo mengatakan merasa bangga akan produk dan teknologi yang
telah dikembangkan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo. Beliau
berharap keberadaan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
memberikan manfaat dan dampak positif baik kepada masyarakat
petani maupun masyarakat pada umumnya.
3) Kunjungan Gubernur Sulawesi Utara
Selain instansi pemerintah yang ada di wilayah Jawa Tengah,
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo juga mendapatkan kunjungan dari
Gubernur Sulawesi Utara beserta jajasarannya yaitu Bapak Sinyo
Hary Sarundajang pada tanggal 06 Juni 2010.
Gambar 12 Dokumentasi Kunjungan Gubernur Sulawesi Utara
di PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Bapak Sinyo Hary Sarundajang dalam kunjungannya tersebut
bertujuan untuk mengetahui berbagai pengembangan produk dan
teknologi yang diterapkan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm Solo. Lebih
lanjut Bapak Sinyo Hary Sarundajang mengatakan bahwa keberadaan PT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Lembah Hijau Multifarm Solo sangat baik dalam memajukan sektor
pertanian dan peternakan di wilayah Indonesia.
Di samping kunjungan dari berbagai instansi pemerintahan, PT.
Lembah Hijau Multifarm Solo juga menerima kunjungan dari berbagai
lembaga swasta, sekolah-sekolah maupun kekompok tani untuk
mengikuti pelatihan yang di adakan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo.
Adapun mengenai jumlah pengunjung di PT. Lembah Hijau
Multifarm Solo selama tahun 2009 – 2010 dapat disampaikan dalam
bentuk tabel dan grafik sebagai berikut:
Tabel I Data Pengunjung PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Tahun 2009
Bulan Kelompok Tani Ternak
(Orang)
Sekolah / Mahasiswa
(Orang)
Pengusaha / Calon Pengusaha
(Orang)
Jumlah Total(Orang)
Januari 975 406 347 1728 Februari 1.001 110 400 1511 Maret 539 995 305 1839 April 217 372 330 919 Mei 5.230 2.105 225 7560 Juni 987 500 441 1928 Juli 375 956 105 1436 Agustus 258 1065 460 1783 September 200 0 117 317 Oktober 1005 2050 200 3255 November 865 150 344 1359 Desember 1965 530 300 2795 Jumlah 13617 9239 3574 26430 Sumber: PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa total jumlah
pengunjung PT. Lembah Hijau Multifarm Solo pada tahun 2009 sebesar 26.430
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
orang dengan rata-rata perbulan sebesar 2.202 orang. Sedangkan jumlah pengunjung
terbesar terjadi pada bulan Mei yaitu sebanyak 7.560 orang.
Sekanjutnya data pengunjung di atas dapat peneliti gambarkan dalam bentuk
grafik berdasarkan kelompok pengunjung sebagai berikut:
13617
9239
3574
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
Jum
lah
Kelompok Tani Ternak Sekolah / Mahasiswa Pengusaha / CalonPengusaha
Kelompok Pengunjung
Gambar 13
Grafik Pengunjung Berdasarkan Kelompok Pengunjung Tahun 2009
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa jumlah pengunjung
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo pada tahun 2009 terdiri dari berbagai kelompok
masyarakat, diantaranya adalah kelompok tani atau ternak sebanyak 13.617 orang,
kelompok pelajar/mahasiswa sebanyak 9.239 orang dan kelompok pengusaha/calon
pengusaha sebanyak 3.574 orang.
Sedangkan data pengunjung PT. Lembah Hijau Multifarm Solo pada tahun
2009 setiap bulannya dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
1728
1511
1839
919
7560
1928
1436
1783
317
3255
1359
2795
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Jum
la
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
Bulan
Gambar 14
Grafik Pengunjung Setiap Bulan Tahun 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Tabel II Data Pengunjung PT. Lembah Hijau Multifarm Solo Tahun 2010
Bulan Kelompok Tani Ternak
(Orang)
Sekolah / Mahasiswa
(Orang)
Pengusaha / Calon Pengusaha
(Orang)
Jumlah Total(Orang)
Januari 755 1010 209 1974
Februari 545 1758 424 2727
Maret 930 505 64 1499
April 1095 980 500 2575
Mei 275 1005 77 1357
Juni 890 690 421 2001
Juli 1115 1500 239 2854
Agustus 780 200 108 1088
September 287 100 200 587
Oktober 1006 2300 360 3666
November 965 2001 101 3067
Desember 8576 3009 992 12577
Jumlah 17219 15058 3695 35972
Sumber: PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa total jumlah
pengunjung PT. Lembah Hijau Multifarm Solo pada tahun 2010 sebesar 35.972
orang dengan rata-rata perbulan sebesar 2.997 orang. Sedangkan jumlah pengunjung
terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebanyak 12577 orang.
Sekanjutnya data pengunjung di atas dapat peneliti gambarkan dalam bentuk
grafik berdasarkan kelompok pengunjung sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
17219
15058
3695
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000Jum
lah
Kelompok Tani Ternak Sekolah / Mahasiswa Pengusaha / CalonPengusaha
Kelompok Pengunjung
Gambar 15 Grafik Pengunjung Berdasarkan Kelompok Pengunjung Tahun 2010
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa jumlah pengunjung
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo pada tahun 2010 terdiri dari berbagai kelompok
masyarakat, diantaranya adalah kelompok tani atau ternak sebanyak 17.219 orang,
kelompok pelajar/mahasiswa sebanyak 15.058 orang dan kelompok pengusaha/calon
pengusaha sebanyak 3.695 orang.
Sedangkan data pengunjung PT. Lembah Hijau Multifarm Solo pada tahun
2010 setiap bulannya dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
1974
2727
1499
2575
1357
2001
2854
1088
587
3666
3067
12577
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
Jum
la
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
Bulan
Gambar 16 Grafik Pengunjung Setiap Bulan Tahun 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat peneliti
simpulkan sebagai berikut:
1. Public Relations PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dalam memperkenalkan
produk dan teknologi yang dikembangkan di PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo dilakukan dengan cara mengajak pengunjung melihat lokasi secara
langsung dan memberikan training atau program pelatihan kepada kelompok-
kelompok masyarakat, baik kelompok masyarakat yang berasal dari pelajar,
mahasiswa, kelompok tani ternak, dinas pemerintahan maupun masyarakat
umum. Dalam hal ini pengunjung diberi penjelasan secara teori, praktek di
lapangan maupun diskusi serta dilengkapi dengan kunjungan lapangan ke
peternak atau petani mitra PT. Lembah Hijau Multifarm Solo yang telah
mengadopsi system yang digunakan PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
(Integrated Farming System).
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pandangan masyarakat
terhadap citra PT. Lembah Hijau Multifarm Solo adalah positif. Sekretaris
Pusat Pengembangan Kewirausahaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Surakarta menilai bahwa citra
PT. Lembah Hijau Multifarm Solo semakin mantap. Hal tersebut dapat dilihat
dari besarnya pengunjung yang datang ke PT. Lembah Hijau Multifarm Solo
91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2009 jumlah
pengunjung sebanyak 26.430 orang dan pada tahun 2010 meningkat menjadi
35.972 orang.
B. Saran
Adapun saran yang peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya PT. Lembah Hijau Multifarm Solo dalam memperkenalkan
produk dan teknologi yang telah dikembangkan kepada masyarakat dapat
melalui berbagai media massa seperti media cetak dan media elektronik,
sehingga masyarakat dapat mengetahui mengenai keberadaan PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo.
2. Pemerintah daerah sebaiknya dapat mendukung program pengembangan
produk dan teknologi yang dikembangkan oleh PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo dengan cara memberikan bantuan modal kepada para masyarakat petani
dan peternak untuk mengikuti pelatihan di PT. Lembah Hijau Multifarm
Solo.
3. Lembaga pendidikan diharapkan dapat bekerjasama dengan PT. Lembah
Hijau Multifarm Solo dalam melakukan berbagai penelitian berkaitan dengan
kegiatan agribisnis, sehingga di kemudian lembaga pendidikan dapat
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan peduli terhadap
lingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
CCOOMMPPAANNYY PPRROOFFIILLEE
PPTT LLEEMMBBAAHH HHIIJJAAUU MMUULLTTIIFFAARRMM
LLHHMM –– RReesseeaarrcchh SSttaattiioonn
SSoolloo –– IInnddoonneessiiaa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
CCOOMMPPAANNYY PPRROOFFIILLEE
LLEEMMBBAAHH HHIIJJAAUU MMUULLTTIIFFAARRMM
Aktivitas agribisnis telah dilakukan oleh Lembah Hijau Multifarn sejak
tahun 1981, mulai berdiri sebagai perusahaan agribisnis pada tahun 1985
dengan nama CV. Lembah Hijau Multifarm yang dipimpin oleh Ir. Suharto, MS
yang juga berprofesi sebagai pendidik. Akhir tahun 2003, berdirilah PT
Lembah Hijau Multifarm yang berpusat di Jl. Dr. Rajiman no. 200 Solo– Jawa
Tengah – 57151, Telp. +62-271-642529, 643303; Fax. +62-271-642820 atau
www.lembahhijau.com e-mail [email protected]. Saat ini cabang
perusahaan tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta,
Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi.
Kegiatan Lembah Hijau Multifarm meliputi kegiatan usaha sebagai
berikut :
1. Sapi perah untuk diambil susunya
2. Anakan sapi perah (pedet) betina sebagai replacement stock
3. Anakan sapi (pedet jantan) untuk bibit sapi potong
4. Sapi Dara Bunting
5. Perikanan
6. Tanaman Hias – Tanaman Buah dalam Pot – Sayuran dalam Pot
7. Tanaman pangan dan hortikultura yang dibudidayakan secara
organik dengan memanfaatkan limbah ternak sebagai sumber
unsur hara
8. Pemanfaatan limbah sawah (jerami padi) dan kacang tanah
(rendeng) sebagai pakan ternak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
9. Pengolahan limbah peternakan (kotoran ternak) untuk
didekomposisi menjadi pupuk organik
10. Pelatihan Integrated Farming System secara rutin setiap bulan,
sebagai sarana sosialisasi dan penyebaran konsep usaha
peternakan berbasis sumber daya lokal
11. Pengembangan bioteknologi StarbiO. Lokasi agribisnis yang dilaksanakan oleh Lembah Hijau Multifarm dilakukan
di dua LHM – Research Station, yaitu :
a. LHM – Research Station I di Karanggaleng – Plupuh – Sragen.
b. LHM – Research Station II di Triyagan – Mojolaban – Sukoharjo.
Usaha peternakan sapi perah yang dilakukan berintegrasi dengan usaha
pertanian dan perikanan. Pemanfaatan sumber daya lokal secara maksimal
merupakan landasan yang dilakukan oleh Lembah Hijau Multifarm sehingga
merupakan sebuah Integrated Farming System (Sistem Pertanian Terpadu).
LEISA (Low Eksternal Input Sustainable Agriculture) merupakan prinsip
dasar usaha agribisnis yang dilakukan oleh Lembah Hijau Multifarm.
Gambaran tentang LEISA diterangkan dengan skema berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
Implementasi Integrated Farming System di LHM – Research Station
PETERNAKAN SAPI PERAH
Kebutuhan pakan sapi perah dipenuhi dari jerami fermentasi dan
rendeng (jeramikacang tanah) yang berasal dari lahan pertanian
sekitar areal kandang ditambah konsentrat berkualitas dengan
harga murah yang dicampur StarbiO untuk meningkatkan nilai
cerna bahan pakan.
BUDIDAYA PERIKANAN
MAN
S O I L
food
feed organik waste ANIMAL
COMPOST HEAP PLANT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
Pakan ikan diperoleh dari limbah sayuran pasar sekitar dan kebun
tanaman serta limbah lain yang layak sebagai pakan ikan melalui
rangkaian penyusunan ransum dengan memanfaatkan jasa
bakteri yang terkandung dalam StarbiO Super dan New StarbiO
Super.
PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS – TABULAMPOT dan
SAYULAMPOT
Citarasa keindahan dalam lingkungan usaha peternakan melalui
pengembangan tanaman hias dan penataan lingkungan yang
apik akan membuat suasana usaha peternakan semakin nyaman,
disamping memanfaatkan pupuk organik dan pendapatan usaha
dari sektor lain. Juga Tanaman Buah dalam Pot (Tabulampot)
dan Sayuran dalam Pot (Sayulampot) sebagai salah satu alternatif
bertanam di lahan terbatas dengan intensifikasi dan efisiensi
tinggi.
PERTANIAN ORGANIK dan LABORATORIUM PENGENDALIAN HAMA
TERPADU
Langkah nyata aplikasi pupuk organik selain pada tanaman hias,
tabulampot dan sayulampot juga dilakukan pada Lahan
Pertanian Organik, baik tanaman pangan maupun tanaman
sayur. Hasil yang diperoleh adalah bahan pangan yang memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
kualitas alami, bernilai sehat dan bercitarasa natural. Selain
penggunaan pupuk organik, juga diterapkan model Pengelolaan
Hama Terpadu dengan bahan alami untuk mendapatkan hasil
yang asli berasal dari alam.
PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK
Limbah ternak, berupa faeces dan urine melalui proses
dekomposisi dengan menggunakan koloni bakteri dekomposer
(Stardec) diubah menjadi pupuk organik bermutu tinggi untuk
keperluan pertanian organik dan nursery serta dipasarkan sebagai
Green Valley – Fine Compost.
Bahan dasar pembuatan Green Valley - Fine Compost adalah kotoran
sapi (faeces dan urine) dan serbuk gergaji yang didekomposisi dengan
Stardec ditambah dengan bahan-bahan untuk memperkaya kandungan
Green Valley - Fine Compost seperti abu dan kalsit. Kotoran sapi dipilih
karena selain tersedia banyak di LHM Research Station, juga memiliki
kandungan nitrogen, pottassium dan materi serat yang tinggi. Kotoran sapi
merupakan kotoran ternak yang baik untuk kompos, karena tidak ada
masalah polusi logam berat dan antibiotik Kandungan phospor yang rendah
harus disuplai dari sumber lain. Prinsip yang digunakan dalam pembuatan
Green Valley - Fine Compost adalah bahwa proses dekomposisi adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
proses pengubahan limbah organik menjadi pupuk organik melalui aktifitas
biologis pada kondisi yang terkontrol.
Dekomposisi pada prinsipnya adalah menurunkan C/N ratio limbah
organik, membunuh biji tanaman liar (gulma), bakteri-bakteri patogen dan
membentuk suatu produk yang uniform (seragam) yaitu pupuk organik. C/N
rasio akan mencapai kestabilan saat proses berjalan sekitar lima minggu.
Kondisi dekomposisi harus dibuat sedemikian rupa sehingga proses berjalan
sempurna.
Kondisi yang terkontrol ini sangat penting agar proses dekomposisi
berlangsung secara kontinyu sampai terbentuk pupuk organik yang stabil dan
berkualitas tinggi. Apabila kondisi tidak terkontrol akan terjadi pembusukan
dan putrefaksi sehingga timbul bau yang menyengat (offensive odors),
timbulnya nematoda, worm dan insekta.
Kondisi yang terkontrol ini terutama adalah :
a. Kadar air
Kadar air dipertahankan pada 60 %. Kadar air lebih dari 60 % akan
menimbulkan kondisi yang anaerob dan bila kurang dari 60 % maka
bakteri-bakteri pengurai tidak akan berfungsi.
b. Aerasi
Prinsipnya dekomposisi adalah aerob. Suplai oksigen pada timbunan
kompos harus cukup. Untuk mencukupi oksigen pada timbunan kompos
dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan pembalikan,
force aeration (dapat dilakukan dengan kompresor), efek cerobong dan
sebagainya.
c. Temperatur
Temperatur penting agar terjadi penurunan C/N ratio, membunuh weed
seeds, bakteri patogen, parasit dan telur-telurnya. Temperatur yang terjadi
selama proses dekomposisi berkisar 60 – 70 oC selama minimal 3 minggu.
Selama terjadi proses penurunan C/N ratio akan terjadi pembebasan CO2
yang akan diambil oleh tanaman berkhloropil menjadi Karbohidrat, Protein,
Lemak dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
Pada dasarnya dekomposisi adalah kunci kehidupan dibumi. Apabila tidak terjadi dekomposisi, kehidupan dibumi akan musnah karena persediaan CO2
sebagai bahan dasar pembentukan karbohidrat tidak ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
COMPOSTING of ORGANIC WASTE
L I M B A H O R G A N I KL I M B A H O R G A N I K
P e r b a n d i n g a n C / NR a c u n P a r a s i t d a n t e l u rB a k t e r i P e t o g e nB i j i T a n a m a n l i a rB e r b a u
C O M P O S T I N GC O M P O S T I N G
C O M P O S T
• A m a n• B e r k u a l i t a s• S t a b i l
T e m p e r a t u r e
Flow Chart Proses Green Valley – Fine Compost
A.
Starter mikroba untuk dekomposisi limbah atau lebih dikenal dengan
Stardec berasal dari isolasi mikroba rumen, kolon sapi, tanah hutan yang
diperkaya dengan inner rhizosphere akar tanaman gramineae yang kaya akan
mikroba lignolitik, selulolitik, proteolitik, lipolitik dan aminolitik serta mikroba fiksasi
nitrogen non simbiotik yang dikembangkan pada media tertentu.
Daya dekomposisi Stardec menjadikan limbah/kotoran ternak yang
mulanya memiliki nilai rendah mampu diubah menjadi barang bernilai tinggi
dan berdaya guna. Proses penguraian unsur-unsur yang terdapat dalam
limbah dilakukan bahu membahu antar mikroorganisme yang terkandung
dalam Stardec. Selama lima minggu proses dekomposisi, akan diperoleh pupuk
BBaanngguunnaann llookkaassii pprroosseess ppeennggoommppoossaann mmeenngggguunnaakkaann llaannttaaii ttaannaahh,, ddaann tteerrnnaauunnggii ((aammaann ddaarrii hhuujjaann ddaann ssiinnaarr mmaattaahhaarrii sseeccaarraa llaannggssuunngg))
BBaahhaann bbaakkuu bbeerruuppaa kkoottoorraann tteerrnnaakk ((lliimmbbaahh oorrggaanniikk llaaiinnnnyyaa)),, sseerrbbuukk ggeerrggaajjii,, aabbuu,, kkaallssiitt ddiissuussuunn bbeerrllaappiiss--llaappiiss hhiinnggggaa kkeettiinnggggiiaann 115500 ccmm..
AAnnttaarr llaappiissaann ddiittaabbuurrii ssttaarrtteerr bbaakktteerrii SSTTAARRDDEECC®®..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
organik yang berkualitas. Proses dapat dipercepat dengan peningkatan
frekuensi pembalikan.
Prinsip dasar proses dekomposisi menggunakan stardec adalah merubah
limbah organik menjadi PLANT NUTRIENT.
CarbondioxideWaterheat
HUMUS
PLANT NUTRIENT(Mayor, Minor, Trace, and Phytohormon)
MINERALIZATION
COMPOSTING BY STARDEC
Proses dekomposisi tersebut berjalan secara aerobik. Adapun tahapan
proses dekomposisi dan supply oksigen dilakukan dengan jalan pembalikan
sebagai berikut:
F L O W C H A R T F L O W C H A R T PR O SE S PR O SE S F I N E C O M PO STF I N E C O M PO ST
C ir i-c ir i F in e C om p o st su d a h ja d i:• S u h u d in g in se c a r a a lam i (3 5 0C )• W a r n a C o k la t k e h itam a n• S u d a h t id a k b e r b a u• K a d a r a ir 4 0%
B ah an d icam p u r h o m o gen d en gan ca ra d is is ir c an g k u l d a r i a t a s k e b aw ah , u n tu k k em u d ian d i tu m p u k p ad a tem p at p ro ses d en gan k e t in g g ian 1 5 0 cm .
3 0 -4 0 ºCK A = 6 0 %
In k u b a s i 7 h a r i
5 8 -6 0 ºCK A = 6 0 %
6 0 -7 0 ºCK A = 6 0 %
6 0 -7 0 ºCK A = 6 0 %
3 0 -4 0 ºCK A = 5 0 %
I n k u b a s i 7 h a r i In k u b a s i 7 h a r i
I n k u b a s i 7 h a r i In k u b a s i 7 h a r i
P em b a lik a n 1 P em b a lik a n 2 P em b a lik a n 3
P e m b a lik a n 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
Standarisasi proses dekomposisi bahan organik menjadi Green Valley - Fine
Compost yang telah mendapatkan sertifikat baik dari Departemen pertanian
maupun hak paten dari Departemen Kehakiman dan HAM RI adalah sebagai
berikut:
LHM Research [email protected]@indo.net.id
http://www.lembahhijau.com
STANDAR PROSES DEKOMPOSISISTANDAR PROSES DEKOMPOSISISISTIM LHM RESEARCH STATIONSISTIM LHM RESEARCH STATION
Limbah Organik Pertanian / peternakan
(Kotornan ternak, sampah kota dll) 83%
Serbuk gergaji (kayu yang lunak) 5 %
Abu (bekas pembakaran bahan organik) 10 %
Kalsit (CaCo3) / dolomit 2 %
Stardec 0,25 %
Proses dekomposisi akan terhenti secara alami, suhu turun menjadi 300C, Kadar air 50% dan akan dihasilkan pupuk organik berkualitas dan berdaya guna yang lazim disebut: “FINE COMPOST®”
Bahan bahan dicampur hingga homogen dan ditumpuk pada tempat yang ternaung dengan ketinggian minimum 1,5 meter.Aerasi dilakukan dengan jalan melakukan pembalikan / penyisiran dilakukan 7 hari sekali sebanyak 4 kali.Selama proses kadar air dijaga 60%Akumulasi energi berupa panas diharapkan terjadi sampai suhu 700C selama minimal 2 minggu.
Standarisasi Kualitas Green Valley ––– Fine Compost
1. Bebas Bakteri Pathogen 2. Bebas Parasit dan telur-telurnya 3. Bebas biji tanaman liar 4. Bebas racun tanaman :
Terpenoid Phenol Carboxylic Acid Volatile Fatty Acid (propionic acid, butyric acid, iso butyric acid,
iso valeryc, benzoic acid) 5. Bebas bau :
Ammonia Hydrogen sulfida Methyl mercaptan Dimethyl sulfida Dimethyl disulfida
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
LHM Research [email protected]@indo.net.id
http://www.lembahhijau.com
Moisture 31.16 % Organic Matter 47.93 %
Total N 1.60 % C. Organik 27.80 %
P2O5 2.03 % Fe 26.50 ppm
K2O 2.99 % Mn 1.42 ppm
CaO 1.70 % Zn 2.36 ppm
MgO 1.50 % Co 0.69 ppm
C/N Ratio 17.38 % Cd 0.11 ppm
CEC 78.05 % Cu 0.20 ppm
...pH 7.18 As 11.00 ppm
Hg 0.03 ppm
Pathogenic Microorganism Free
Seedling Experimen Acceptable
Al tidak terdeteksi
Pb tidak terdeteksi
KANDUNGAN / PROKSIMATGREEN VALLEY FINE COMPOST
Hasil yang diperoleh dari sistem ini adalah kemandirian sesuai
dengan prinsip LEISA. Komponen yang masuk dari luar sangat kecil
sekali, tetapi komponen yang berasal dari dalam dimaksimalkan untuk
diberdayakan sehingga mampu saling mendukung untuk menghasilkan
pertumbuhan komponen yang positif.
Capaian lain yang dihasilkan oleh LHM – Research Station adalah
New StarbiO Plus untuk mengurangi volume Septic Tank, Mineral Super,
Premix Vitamin dan Customix Vitamineral.
Konsep LEISA yang diterapkan oleh Lembah Hijau Multifarm
disebarluaskan melalui PELATIHAN INTEGRATED FARMING SYSTEM yang
secara rutin dilakukan setiap bulan melalui ramuan dan racikan materi
yang disesuaikan lokasi asal peserta sehingga penerapan Konsep
Pertanian Terpadu berbasis Sumber Daya Lokal dapat dilakukan lebih
terencana, terarah dan teraplikasi dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
( L ow Ext ern al In p u t Su st ain ab le A gr i cu l t u re)
O p t im a li s a s i P em a n fa a t a n S um b er D a y a Lok a l
M a k s im a li s a s i D a ur U la ng ( Z ero W a s t e )
M in im a lis a s i K erus a k a n L i ng k u ng a n ( R a m a h Li ng k u ng a n)
D iv er s i fik a s i U s a ha
Penca p a ia n T ing k a t P rod uk s i Y a ng S t a b i l D a n M em a d a i D a la m Ja ng k a Pa nja ng
M encip t a k a n K em a nd ir ia n
Teknologi tepat guna dalam penerapan konsep LEISA, antara lain :
1. Bagaimana mengubah limbah pertanian menjadi sumber daya
(feed) dan pemanfaatannya.
2. Bagaimana mengubah limbah peternakan menjadi sumber daya
(compost) dan pemanfaatannya baik untuk sektor pertanian
tanaman pangan, perkebunan, kehutanan maupun untuk budidaya
perikanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user LHM – Research Station
Misi dan visi LHM
Misi dan visi LHM adalah menciptakan suatu sistem pertanian yang teruji, produk – produk pendukung yang berkualitas dan harus bisa memecahkan masalah yang dihadapi petani, sehingga LHM tidak menjual produk semata, tetapi menjual pemecahan masalah.
LHM mempunyai sistem kontrol kualitas yang ketat dan dapat bertahan hidup karena sistem tersebut. Kami memiliki moto: “ We Have a Quality Control Programe And We Live By It ”.
LHM akan mengabdikan Sistem, Produk, Pelayanan, Keterampilan, Keahlian, Pengetahuan, Pengalaman kepada petani, sehingga petani dapat meningkatkan kualitas hidupnya, mandiri dan segera mendapatkan kembali harga diri dan kehormatan yang selama ini hilang.
LHM akan selalu berusaha agar misi dan visi menjadi kenyataan, sebagai inovator yang menciptakan kebutuhan, sebagai pencipta pasar, pencipta modal, pengembang peluang dan produsen tehnologi baru di bidang pertanian dan harus bisa mengubah ide – ide yang inspiratif menjadi industri baru di bidang pertanian yang fenomental.
Secara sadar LHM akan berusaha mendahulukan hal – hal yang penting untuk kepuasan pelanggan. Dalam filsafat hubungan antar manusia harus berpikir dan berbuat secara adil, tidak meraup semua peluang, semua keuntungan, semua margin, dengan tidak memberi kesempatan kepada orang lain. Juga harus berusaha melihat segala sesuatu dari perspektif orang lain, yaitu memahami dan menghargai pandangan orang lain.
Melayani petani hanyalah separuh dari tugas staf dan karyawan LHM, separuhnya lagi adalah melayani lebih baik dan lebih baik lagi sehingga problem yang dihadapi petani bisa diatasi.
LHM komitmen untuk memberi kepada staf dan karyawan suasana kerja yang penuh kekeluargaan, pekerjaan yang stabil dengan kesempatan yang sama untuk belajar dan mendapatkan pertumbuhan pribadi. Kreativitas akan selalu didorong untuk meningkatkan efektivitas LHM.
Diatas segala–galanya, staf dan karyawan LHM akan diberi perhatian, rasa hormat dan sikap peduli yang sama dalam organisasi sehingga mereka bisa diharapkan bisa berbagi secara ekstern dengan semua pelanggan LHM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, 1990, Manajemen Public Relations, Remaja Rosdakarya, Bandung.
____________, 2001, Manajemen Public Relations Edisi III, Remaja Rosdakarya,
Bandung. A.W. Widjaya, 1986, Ilmu Komunikasi, Rineka Cipta, Jakarta. HB. Sutopo, 1988, Metode Penelitian Kualitatif, BPFE-UGM, Yogyakarta. Jefkins, Frank, 1992, Public Relations. Edisi Kelima. Direvisi Oleh Daniel Yadin.
Penerbit Erlangga, Jakarta. ___________, 1995, Public Relations: Contemporary Issues And Techniques,
Penerbit Erlangga, Jakarta. Kasali, Rhenald, 1994, Manajemen Public Relations – Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia, Grafiti, Jakarta. _____________, 2000, Public Relations Perusahaan. Nuansa. Bandung Lexy J. Moleong, 1995, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. ke-1, Bandung:
Rosdja Karya Milles & Huberman, 1992, Analisa Data Kualitatif, Indonesian University Press,
Jakarta. M. Linggar Anggoro, 1986, Teori & Profesi Kehumasan, Bumi Aksara, Jakarta Onong Uchjana Effendy, 1986, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, Remaja
Rosdakarya, Bandung. ___________________, 2002, Komunikasi dan Modernisasi, Remaja Rosdakarya,
Bandung. Patton, 1984, Metode Penelitian Kualitatif, Erlangga, Jakarta. Pawito, 2007, Penelitian Komunikasi Kualitatif, PT. Likis Aksara Pelangi,
Yogyakarta. Rachmadi, 1992, Pergulatan Manajer Menuju Sukses, Media Elek Komputindo,
Jakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Soemirat dan Ardianto, 2004, Dasar-dasar Public Relations. Cetakan Ketiga. Remaja Rosdakarya, Bandung,
Sugiyono, 1997, Metode Penelitian Administrasi,CV. Alfabeta, Bandung. Tondowijodjo, 2002, Dasar Dan Arah Public Relations. Grasindo. Jakarta