perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/promo-hypermart-dan...pada pemegang mandiri kartu hypermart...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PROMO HYPERMART DAN KEPUTUSAN MEMBELI
(Studi Korelasi antara Terpaan Promo Hypermart, Status sosial Ekonomi, dan Keputusan Membeli
Pada Pemegang Mandiri Kartu Hypermart Solo Square di Kota Solo)
Oleh:
Agust Dwi Panca Pratiwi
D1207567
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
guna memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Komunikasi
Program S1 Non Reguler Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
OTTO
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu (QS. Al-Baqarah, 45)
Always be thankful to God for all blessings. Good or bad, there's always a reason and it's always
for the best. (anonimous)
Focus less on your problems and focus more on living. You only have one life to live, take time to
live it. (anonimous)
Kesuksesan adalah seberapa tinggi anda memantul setelah anda menghantam ke dasar. (George S. Patton)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
...teruntuk diri sendiri dan teman-teman seperjuangan Komunikasi NonReg ’07.
Finally, yess.. we did!
... Bapak (Alm.), Ibu, Kakak-Adik
Terimakasih untuk semua cinta kasih. Tidak akan berhenti disini karena hidup
masih sangat panjang...
... my beloved hubby
You’re every line, you’re every word, you’re everything
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Agust Dwi Panca Pratiwi, D1207567, “TERPAAN PROMO HYPERMART DAN
KEPUTUSAN MEMBELI” (Studi Korelasi Tentang Terpaan Promo Hypermart,
Status Status Sosial Ekonomi, dan Keputusan Pada Pemegang Mandiri Kartu
Hypermart Solo Square di Kota Solo) Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, 2011.
Semakin banyaknya perusahaan ritel berwujud supermarket maupun mini- market yang
berdiri, memacu pengusaha di bidang ini untuk memaksimalkan dan mempertahankan atau
bahkan meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya.
Peningkatan minat dan kepuasan konsumen merupakan suatu sasaran yang mendasar. Dalam
rangka menarik minat konsumen dan bersaing dalam pasar global inilah, PT. Matahari Putra
Prima Tbk bekerjasama dengan Bank Mandiri dengan menerbitkan kartu kredit co-branding
Mandiri Hypermart. Aliansi kerjasama Mandiri Hypermart yang lebih unggul dari kompetitor
serupa di kota Solo membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang promo
Hypermart Mandiri dan keputusan membeli di Hypermart Solo Square dan untuk mengetahui
apakah promo yang selalu dilakukan Hypermart mampu mempengaruhi khalayak dan
meningkatkan penjualan produk dari kedua belah pihak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan terpaan promo Hypermart,
status sosial ekonomi, dan keputusan membeli pada pemegang Mandiri Kartu Hypermart di
kota Solo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dan bersifat
kuantitatif, dengan sampel pemegang Mandiri Kartu Hypermart yang berbelanja di
Hypermart Solo Square kota Solo sebanyak 91 orang. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini mengguunakan metode angket (kuesioner) dengan teknik analisis korelasi
Product Moment Pearson dan Korelasi Parsial.
Berdasarkan analisis korelasi Product Moment Pearson, dapat diketahui bahwa nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,697 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000. Angka p < 0,05 maka
diputuskan bahwa H0 ditolak atau dengan kata lain disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara promo hypermart dengan keputusan pembelian, kemudian Berdasarkan hasil
analisis korelasi parsial, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi 0,688. Artinya
hubungan antara variabel terpaan promo, keputusan membeli, dan status sosial ekonomi
sebagai variabel kontrol pada pemegang Mandiri Kartu Hypermart di kota Solo dapat
dikatakan cukup berarti. Namun kecilnya perbedaan nilai korelasi antara promo Hypermart
dengan keputusan membeli sebelum dan sesudah adanya status sosial ekonomi sebagai
variabel kontrol menunjukkan bahwa sebenarnya variabel status sosial ekonomi tidak terlalu
memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam hubungan antara promo hypermart dan
keputusan membeli pada pemegang Mandiri Kartu Hypermart di kota Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
"HOW HYPERMART PROMOTIONS INFLUENCE THE PURCHASING
DECISION" (A Corelating Study on Hypermart Promotions, Purchasing Decisions,
and Hypermart Mandiri Card Holders' Social Statuses in Solo) Final paper
Communication Department, Faculty of Social and Politics studies), Sebelas Maret
University, 2011.
The more retail companies in the forms of both supermarkets and minimarkets, the more it
makes business people in this field to maximize and maintain, or even improve their business
so that they can compete with other similar companies. The improvement of buyers' interest
and satisfaction has become one of their fundamental objectives. In order to attract buyers'
interests and to compete in this business, PT Matahari Putra Prima Tbk and Bank Mandiri
establish a cooperation by issuing co-branding Hypermart Mandiri credit cards. Alliance
cooperation Mandiri Hypermart which is higher than similar competitor makes researches
interested in conducting research anad see if promotion always able to influence the audience
and increase sales on both sides.
This research aims to find if there is a corelation between Hypermart promotions, economy
and social statuses, and purchasing decisions made by Hypermart Mandiri card holders in
Solo. The method used in this research is corelational and quantitative, with samples of 91
Hypermart Mandiri card holders in Solo Square. The method used in collecting the data is
questionaires and the analysis method used Product Moment Pearson corelation and Partial
corelation.
According to Product Moment Pearson corelation, it is found that corelation coefficience
value (r) is 0,697 with significance (p) is 0,000. p < 0,05 which means H0 is denied or in
other words there is a significant corelation between Hypermart promotions and purchasing
decisions. Also, according to Partial corelation, it is found that corelation coefficience value
is 0,688. This means the relations between promotions, purchasing decisions, and social
statuses as controlling variables and Hypermart Mandiri card holders in Solo are quite
significant. However, the small amount of difference of corelation values between Hypermart
promotions and purchasing decisions before and after social statuses as controlling variables
shows that social statuses do not significantly affect in the relations between Hypermart
promotions and purchasing decisions made by Hypermart Mandiri card holders in Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’ alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, hingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul PROMO HYPERMART DAN KEPUTUSAN MEMBELI (Studi
Korelasi Antara Terpaan Promo Hypermart, Status Sosial Ekonomi, dan Keputusan
Membeli Pada Pemegang Mandiri Kartu Hypermart Solo Square di Kota Solo) ini
sebagai salah satu syarat untuk kelulusan dalam meraih gelar sarjana Ilmu Komunikasi
Universitas Sebelas Maret.
Dengan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penulisan skripsi ini:
1. Ibu Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan saran yang bermanfaat dalam
menyelesaikan skripsi penulis.
2. Ibu Dra. Indah Budi R, SE., M. Hum, selaku dosen pembimbing II yang juga telah
memberikan banyak masukan dalam penulisan skripso penulis. Terima kasih atas saran
dan ilmunya selama bimbingan.
3. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu. Saya tidak bisa menyebutkan nama pernama, karena kalian
semua sama bermakna.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan naskah ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan naskah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Akhir kata penyusun berharap naskah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi
pembaca.
Surakarta, Maret 2011
Penulis
Agust Dwi Panca Pratiwi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................................................ i
PERSETUJUAN ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ........................................................................................................................ iii
MOTTO .................................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................................ vi
ABSTRACT ............................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian....................................................................................................................5
E. Kerangka Teori..........................................................................................................................5
F. Hipotesis Penelitian.................................................................................................................23
G. Definisi Konseptual dan Opearsional.....................................................................................24
H. Metodologi Penelitian.............................................................................................................35
1. Tipe Penelitian......................................................................................................................35
2. Lokasi Penelitian...................................................................................................................35
3. Populasi dan Sampel.............................................................................................................35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
4. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................................37
5. Teknik Analisis Data...........................................................................................................38
BAB II. DESKRIPSI LEMBAGA
A. Gambaran Umum Hypermart................................................................................................42
1. Sejarah Singkat Hypermart..................................................................................................42
2. Logo dan Visi Misi Hypermart............................................................................................43
3. Prestasi Hypermart...............................................................................................................44
B. Gambaran Umum Bank Mandiri............................................................................................45
1. Sejarah Singkat Bank Mandiri..............................................................................................45
2. Logo dan Visi Misi Bank Mandiri........................................................................................47
3. Anak Perusahaan Bank Mandiri...........................................................................................48
C. Gambaran Umum Mandiri Kartu Hypermart.........................................................................50
1. Deskripsi Singkat Pemegang Mandiri Kartu Hypermart.....................................................50
2. Keuntungan Mandiri Kartu Hypermart................................................................................52
BAB III. PENYAJIAN DATA
A. variabel Independen...............................................................................................................55
B. Variabel Dependen..................................................................................................................63
C. Variabel Kontrol.....................................................................................................................72
BAB IV. ANALISIS DATA
A. Analisis Korelasi Antar Variabel...........................................................................................77
1. Korelasi Product Moment Pearson......................................................................................77
2. Korelasi Parsial....................................................................................................................78
B. Pengujian Hipotesis...............................................................................................................80
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................................85
B. Saran.....................................................................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................88
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I. 1 Komunikasi Pemasaran Terpadu ............................................................................... 8
Tabel III. 1 Jenis Kelamin Responden ..................................................................................... 54
Tabel III. 2 Frekuensi Terpaan Info Promo Hypermart 3 bulan Terakhir ............................... 55
Tabel III. 3 Perhatian Responden Terhadap Info Promo Hypermart ....................................... 56
Tabel III. 4 Pemahan Responden Terhadap Info Promo Hypermart ....................................... 57
Tabel III. 5 Ketertarikan Responden Terhadap Info Promo Hypermart .................................. 58
Tabel III. 6 Ketertarikan Responden Terhadap Barang Promo Hypermart ............................. 59
Tabel III. 7 Ketertarikan Responden Terhadap Jumlah Besarnya Promo ............................... 59
Tabel III. 8 Ketertarikan Untuk Mengetahu Info Promo Hypermart Selanjutnya ................... 60
Tabel III. 9 Manfaat Info Hypermart Bagi Responden ............................................................ 61
Tabel III. 10 Persentase Terpaan Promo Hypermart Terhadap Responden ............................. 62
Tabel III. 11 Keputusan Membeli Setelah Mendapat Info ...................................................... 63
Tabel III. 12 Keputusan Membeli Berdasarkan Barang Promo ............................................... 64
Tabel III.13 Kepuasan Dengan Barang Promo ........................................................................ 65
Tabel III.14 Keputusan Membeli Berdasarkan Besar Promo..................................................66
Tabel III. 15 Kepuasan Dengan Besar Promo ......................................................................... 66
Tabel III. 16 Keputusan Membeli Untuk Memanfaatkan Jasa Kartu Kredit ........................... 67
Tabel III. 17 Kepuasan Terhadap Jasa Kartu Kredit................................................................ 68
Tabel III. 18 Keputusan Membeli Karena Kebutuhan ............................................................ 69
Tabel III. 19 Barang Promo Sesuai Kebutuhan ....................................................................... 70
Tabel III. 20 Kepuasan Terhadap Kerjasama Hypermart-Mandiri .......................................... 71
Tabel III. 21 Persentase Keputusan Membeli Berdasarkan Promo Hypermart ....................... 72
Tabel III. 22 Pendidikan Terakhir Responden ......................................................................... 73
Tabel III. 23 Pekerjaan Responden .......................................................................................... 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Tabel III. 24 Penghasilan Rata-Rata Perbulan Responden ...................................................... 74
Tabel III. 25 Persentase Tingkat Ekonomi Responden ............................................................ 75
Tabel IV. 1 Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson ....................................................... 77
Tabel 1V. 2 Interpretasi Koefisien Product Moment dan Kekuatan Hubungan......................78
Tabel IV. 3 Hasil Uji Korelasi Parsial ..................................................................................... 79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
TABEL GAMBAR
Gambar I. 1 Bagan Proses Keputusan Pembelian .................................................................... 21
Gambar I. 3 Hubungan Antar Variabel .................................................................................... 23
Gambar II. 1 Logo Hypermart ................................................................................................. 43
Gambar II. 2 Logo Bank Mandiri ............................................................................................ 47
Gambar II. 3 Mandiri Kartu Hypermart ................................................................................... 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tantangan utama yang dihadapi perusahaan saat ini adalah bagaimana membangun
dan mempertahankan usaha yang sehat dalam pasar dan lingkungan usaha yang cepat
berubah. Saat ini banyak perusahaan yang memutuskan lebih berorientasi kepada pasar dan
pelanggan dalam semua kegiatan. Disisi lain tingkat usaha yang semakin ketat menuntut
perusahaan untuk meningkatkan fungsi dan sumber daya internal yang ada, khususnya pada
kegiatan pemasaran sebagai ujung tombak perusahaan dalam meningkatkan penjualan.
Seperti yang telah diketahui bahwa perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki
suatu zaman globalisasi dimana dunia usaha secara terbuka bersaing dan bebas memasarkan
produk maupun jasanya dengan menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya melalui iklan
maupun promosi secara gencar. Fenomena ini juga yang sedang terjadi dalam dunia
perbankan Indonesia yang selama ini belum sepenuhnya bebas dari masa krisis. Hal inilah
yang mengakibatkan persaingan semakin kuat dalam dunia perbankan, dapat dilihat beberapa
tahun ini dimana banyak bank yang dilikuidasi dan beberapa bank terpaksa melakukan
merger karena tidak mampu menarik modal dari investor untuk membuat bank tersebut tetap
bertahan di dalam perekonomian Indonesia dan ketatnya persaingan sekarang ini. Oleh
karena hal inilah, tidak ada alasan bagi perbankan untuk tetap mempertahankan strategi
pemasaran yang selama ini digunakan, strategi baru telah menuntut perbankan Indonesia
untuk menciptakan terobosan baru yang harus semakin inovatif, kreatif, dan efektif untuk
mencapai keuntungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
Di lain pihak, semakin banyaknya perusahaan ritel berwujud supermarket maupun
mini- market yang berdiri, memacu pengusaha di bidang ini untuk memaksimalkan dan
mempertahankan atau bahkan meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan
perusahaan sejenis lainnya. Dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan bagi
konsumen, serta untuk menghasilkan tanggapan yang sesuai dengan keinginan konsumen,
maka perusahaan perlu menentukan suatu strategi kebijakan yang tepat dan terpadu.
Dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan serta bersaing dalam pasar
global inilah, PT. Matahari Putra Prima Tbk bekerjasama dengan Bank Mandiri menerbitkan
kartu kredit co-branding Mandiri Hypermart. Hal ini merupakan salah satu aliansi strategis
yang dilakukan oleh kedua perusahaan untuk dapat memperluas pasar, mendorong program
loyalitas pelanggan yang secara tidak langsung akan menciptakan pertumbuhan positif atas
bisnis yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan kedua belah pihak.
Co-branding yang dilakukan dua perusahaan tak hanya dilakukan oleh Mandiri
Hypermart. Terdapat kompetitor Hypermart di bidang retail yang melakukan usaha sejenis
untuk meningkatkan penjualan pasar yaitu BCA Carrefour, namun kerjasama BCA Carrefour
tak berjalan lama dan berakhir pada bulan April dan akan digantikan oleh PT. Bank Mega
Tbk.
Co-branding Mandiri Hypermart ini resmi diluncurkan di kota Solo pada Agustus
2008 ini merupakan kartu kredit dengan fitur yang akan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bertransaksi karena proses transaksi akan lebih mudah dan lebih cepat, serta
berbagai fasilitas dan kemudahan layanan kartu kredit yang dimiliki Bank Mandiri akan dapat
dinikmati oleh pelanggan Hypermart. Segala kemudahan transaksi dan promo-promo yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
ditawarkan diharapkan dapat menarik minat khalayak untuk menggunakan kartu kredit
tersebut.
Kartu kredit merupakan salah satu produk dari bank yang masih menjadi andalan
dalam menarik investor. Mudahnya persyaratan untuk memilikinya membuat tidak sedikit
orang menggunakannya. Meski hanya sepotong plastik, kartu kredit bisa membuat hidup
lebih nyaman. Namun, sebenarnya kenyamanan dapat berbalik menjadi beban karena harus
menanggung berbagai biaya produk yang dibeli maupun bunga konsekuensi bagi pemegang
dan pengguna kartu kredit. Motivasi awal memiliki kartu kredit mungkin hanya karena lebih
mudah dibawa dan lebih aman, dengan kata lain kartu kredit lebih efisien. Orang mungkin
berfikir tidak mempunyai uang seseorang tetap bisa mendapatkan barang yang diinginkan
atau dibutuhkan.
Aliansi kerjasama Mandiri Hypermart yang lebih unggul dari kompetitor serupa di
kota Solo membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang promo Hypermart
Mandiri dan keputusan membeli di Hypermart Solo Square dan untuk mengetahui apakah
promo yang selalu dilakukan Hypermart mampu mempengaruhi khalayak dan meningkatkan
penjualan produk dari kedua belah pihak.
Dalam penelitian tentang promo Hypermart ini, akan dibahas apakah terdapat
hubungan antara terpaan promo Hypermart bagi khalayak pemegang kartu kredit Mandiri
Hypermart terhadap keputusan membeli di Solo Square kota Solo, selain itu apakah
hubungan tersebut murni ataukah karena terdapat pengaruh dari status sosial ekonomi. Promo
tersebut diharapkan dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi pemegang kartu kredit
Mandiri Hypermart terutama untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga dan menambah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
loyalitas konsumen untuk tetap menjadi nasabah bank Mandiri maupun konumen
supermarket Hypermart.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka penulis merumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dengan keputusan
membeli pada pemegang Mandiri kartu Hypermart di Solo Square kota Solo?
2. Apakah hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dan keputusan membeli
tersebut murni ataukah karena pengaruh status sosial ekonomi pada pemegang Mandiri
kartu Hypermart di Solo Square kota Solo?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara promo Hypermart
dengan keputusan membeli pada pengguna kartu kredit Mandiri Hypermart di Solo
Square kota Solo.
2. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dan keputusan
membeli tersebut murni ataukah karena pengaruh status sosial ekonomi pada
pemegang Mandiri kartu Hypermart di Solo Square kota Solo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis
Selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan, juga dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan bidang ilmu komunikasi pemasaran, dan melatih penulis untuk dapat
menerapkan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan.
2. Bagi perusahaan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi perusahaan
untuk mengevaluasi dan menyusun strategi dalam rangka memenuhi harapan
konsumen
3. Bagi perguruan tinggi
Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam penelitian
selanjutnya.
E. Kerangka Teori
Didalam suatu penelitian, kerangka teori dapat membantu dalam menentukan arah
penelitian serta dalam memilih konsep-konsep yang tepat guna pembentukan hipotesa-
hiotesa. Oleh karena itu, pada bagian ini akan dipaparkan tentang teori-teori yang sekiranya
dapat mendukung penjelasan selanjutnya mengenai penelitian ini. Sebagai penjelasan lebih
lanjut, akan diuraikan satu persatu kerangka pemikiran teori.
Pengetian komunikasi yang diungkapkan oleh Dahn Suganda adalah komunikasi
adalah sebagai proses transfer dari pikiran atau ide seseorang sebelumnya yang
diterjemahkan dalam bentuk kata-kata atau isarat-isarat, yang nantinya oleh penerimanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
kata-kata atau isarat-isarat tersebut lalu diterjemahkan lagi melalui proses dalam pikiran
kemudian jawaban sebagai feed back terhadap pesan yang disampaikan tadi1.
Komunikasi diperlukan dalam berbagai aktivitas sosial, termasuk dalam dunia
bisnis yang memiliki ciri khusus dalam hal pengenalan pesan pokok dari produk yang
ditawarkan yang sering disebut dengan pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu dari
kegiatan- kegiatan pokok perusahaan yang dewasa ini semakin memegang peranan penting,
dimana pemasaran berpacu seiring dengan kemajuan tingkat teknologi dan perekonomian
dunia dewasa ini. Karena perkembangannya yang demikian pesat, maka sistem pemasaran
semakin lama semakin kompleks dimana pada akhirnya pemasaran akan memasuki semua
fase aktivitas dunia usaha dan telah mengambil kedudukan produksi sebagai problem yang
utama.
Pemasaran merupakan suatu terjemahan yang berasal dari kata "marketing" yang
mempunyai pengertian yang sangat luas sesuai dengan perkembangan ekonomi dan
teknologi. Menurut Kotler dalam bukunya Prinsip-Prinsip Pemasaran, dikatakan bahwa
Pemasaran adalah proses sosial dan menejerial di mana individu dan kelompok memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
serta nilai dengan pihak lain2. Pemasaran berarti menata, mengolah pasar untuk menghasilkan
pertukaran dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kegiatan pemasaran suatu perusahaan tidak dapat lepas dari yang namanya
komunikasi. Kesatuan komunikasi dan pemasaran sangat menentukan keberhasilan
1 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.,hal. 5
2 Kotler dan Amstrong,. Dasar - dasar Pemasaran. Jilid 1. Erlangga, Jakarta, 2004, hal. 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
keseluruhan misi pemasaran karena komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan
semua unsur dalam bauran pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau klien. Berbagai bentuk
komunikasi pemasaran dilakukan untuk mempromosikan produk yang ditawarkan sekaligus
untuk mencapai tujuan finansial maupun nonfinansial.3
Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.4
Dalam perjalanannya, komunikasi pemasaran mengalami suatu kemajuan penting
dimana telah terjadi satu tren aplikasi dengan istilah komunikasi pemasaran terpadu
(Integrated Marketing Communications). Komunikasi pemasaran terpadu menggunakan
semua bentuk komunikasi pemasaran yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan
dan calon pelanggan.5
Seluruh usaha komunikasi pemasaran diarahkan kepada pencapaian satu atau lebih
tujuan, seperti: (1). Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk, (2). Menciptakan
kesadaran akan merek (brand awarness), (3). Mendorong sikap positif terhadap produk dan
mempengaruhi niat (intentions), serta (4). Memfasilitasi pembelian. Dalam proses pemasaran
3 J. Supranto & Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Mitra Wacana Media, jakarta,
2007. Hal. 4
4 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Edisi II, Andi Offset, Yogyakarta, 1997, hal. 98
5 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Erlangga, 2003,
hal. 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
ada empat elemen pokok yang dikenal dengan istilah marketing mix (bauran pemasaran):
produk (product), saluran distribusi atau dikenal sebagai tempat (place), harga (price), dan
komunikasi pemasaran atau promosi (promotion), sedangkan promotion mix sebagai
kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan pribadi
(personal selling), dan alat promosi yang lain yang semua direncanakan untuk mencapai
tujuan program penjualan. 6
Tabel I. 1
Komunikasi Pemasaran Terpadu
Product Price Place
Promotion
(communication mix)
Keuntungan
Fitur
Pilihan
Kualitas
Desain
Penamaan
Merek
Kemasan
Layanan
Garansi
Daftar harga
Diskon
Jangka waktu kredit
Periode
Pembayaran
Intensif
Saluran
Logistik
Inventaris
Transportasi
Penyusunan
Lokasi
Periklanan
Public relations
Sponshorship
Promosi penjualan
Pemasaran langsung
Point of purchase
Pameran perdagangan
Penjualan perorangan
Pemasaran interaktif
Sumber: De Pelsmacker, 2001, hal. 61
6Ibid, hal. 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
Salah satu strategi pemasaran yang menjadi tujuan dari sebuah perusahaan adalah
kegiatan promosi (promotional mix) yang tercakup di dalamnya adalah promosi penjualan.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada
hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Atas dasar definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah salah satu
alat dari komunikasi persuasi yang digunakan oleh penjual kepada pembeli dan atau calon
pembeli agar sikap dan tingkah lakunya berubah untuk mengarah kepada tindakan yang dapat
menciptakan pertukaran dalam iklim pemasaran yang menguntungkan.
Ada lima jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu, penjualan
tatap muka (personal selling), periklanan (advertising), pemasaran langsung (direct
marketing), promosi penjualan (sales promotion), dan publisitas (public relation and
publicity).7
a. Personal Selling, yaitu komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
b. Periklanan ( advertising), merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk
komunikasi tidak langsung, yang disadari pada informasi tentang keunggulan atau
keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk menimbulkan pembelian.
AMA (American Marketing Association) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk
layanan untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non
personal dan sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah
seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
iklan. Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu: menginformasikan khalayak mengenai
seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuative),
dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding), serta menciptakan
7 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta, 1992, hal. 704
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
suasana yang menyenangkan suatu khalayak untuk menerima dan mencerna informasi
(entertainment).8
c. Pemasaran langsung (direct marketing), adalah sistem pemasarn yang bersifat interaktif,
yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulakn respon yang
terukur atau transaksi di sembarang. Dalam direct marketing, komunikasi promosi
ditujukan langsung kepada konsumen individual dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut
ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos, atau dengan datang
langsung ke tempat pemasar. Di satu sisi, dengan berkembangnya sarana transportasi dan
komunikasi mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar, dimana perusahaan relatif
mudah mendatagi langsung calon pelanggan ataupun menghubungi via telepon atau surat.
d. Promosi penjualan (sales promotion), adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melaui promosi
penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk
mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas
promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumya)
atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer.9 Promosi penjualan
yaitu kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian dengan lebih meningkatkan pada
penjualan produk. Ada beberapa metode Sales Promotion yang ditujukan kepada
konsumen setempat seperti pemberian contoh barang, kupon atau nota, hadiah/ kupon
berhadiah, undian atau rabat untuk perayaan.
e. Publisitas (publicity), adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang, dan jasa
secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar
untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam
suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan
iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik
langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan.
Disamping itu karena pesan publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran,
tabloid, majalah, radio, dan televisi, maka khalayak tidak memandangnya sebagai
komunikasi promosi. Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih
terperinci daripada iklan. Namun demikian, karena tidak ada hubungan perjanjian antara
pihak yang diuntungkan maka tidak dapat mengatur kapan publisitas itu akan disajikan
atau bagaimana publisitas tersebut disajikan. Selain itu, publisitas tidak mungkin diulang-
ulang seperti iklan. Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari
departemen humas perusahaan.10
publisitas merupakan hasil dari publikasi. Setiap fungsi
dan tugas public relation adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan
informasi melalui kerjasama dengan pihak pers/ wartawan lewat berbagai media tentang
aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas diketahui oleh publik.11
8 Fandy Tjiptono, Op. cit. , hal. 226
9 Ibid, hal. 229
10 Ibid, hal. 228
11 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal. 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
Kegiatan promosi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu promosi
langsung dan promosi tidak langsung. Untuk promosi langsung, cara-cara yang lazim
digunakan ada1ah membuat peragaan/ display, membuat barang cetakan (brochur,
booklet), mengadakan pameran-pameran khusus serta pemberian rabat selama jangka
waktu tertentu.12
Pada promosi tidak langsung, biasanya menggunakan cara-cara seperti: pemberian
informasi dalam bentuk barang cetakan, publikasi dalam majalah-majalah profesi yang
beredar di daerah perusahaan penyalur, melakukan kunjungan ke perusahaan penyalur,
mengadakan pertemuan dengan perusahaan penyalur untuk memberikan informasi,
menyelenggarakan workshop, serta mengundang wakil perusahaan penyalur untuk
berkunjung.
Tujuan dari diadakannya kegiatan promosi adalah sebagai berikut:13
a. Modifikasi tingkah laku.
Kegiatan promosi bertujuan untuk mengubah dan memperkuat tingkah laku dan
pendapat yang ada.
b. Memberitahu.
Biasanya, kegiatan promosi dengan tujuan meemberitahu ini dilakukan pada awal
siklus kehidupan suatu produk karena produk belum dikenal oleh konsumen.
c. Membujuk.
Promosi diarahkan untuk membujuk calon konsumen sehingga mereka tertarik dan
akhirnya mau membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
d. Mengingatkan.
Promosi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat loyalitas
pelanggan serta mempertahankan brand yang sudah ada.
Sedangkan dalam hal bagaimana terpaan promo Hypermart dapat
mempengaruhi keputusan membeli pada pemegang Mandiri kartu Hypermart Solo
12 Terence A. Shimp, Op. Cit, hal. 6
13 Ibid, hal. 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
Square kota Solo juga melalui beberapa fase, yang dikenal dengan model AIDCA
yang dikemukakan oleh Phil Astrid S. Susanto dapat dijelaskan sebagai berikut:14
1. Attention (perhatian)
Pesan yang disampaikan terlebih dahulu memberitahukan apa yang dapat
diberikan atau dalam kata lain berusaha menarik perhatian audience tentang
produk barang atau jasa.
2. Interest (minat)
Menggunakan strategi komunikasi yang dapat menimbulkan minat terhadap
produk barang atau jasa antara lain dengan cara peragaan, gambar, judul yang
menarik, menunjukkan manfaat yang diperoleh bila memakai barang atau jasa
yang dianjurkan.
3. Desire (keinginan)
Mengadakan daya tarik terhadap perasaan langsung dapat ditangkap
komunikan.
4. Conviction (keyakinan)
Menimbulkan keyakinan dalam diri calon konsumen terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan. Dapat dicapai bila faktor suasana, nada, logika dalam
argumentasi, pembuktian terhadap kebenaran pernyataan isi pesan.
5. Action (tindakan)
Setelah menerima pesan diharapkan orang tergerak hatinya untuk bertindak.
Promosi menciptakan pola-pola konsumsi baru yang sebenarnya tidak
mendasar. Produk tidak sesuaikan dengan kebutuhan, tapi kebutuhan justru direkayasa
dan disesuaikan. Ditambah dengan kemajuan teknologi dunia sekarang ini, memudahkan
konsumen untuk mendapatkan atau mengkonsumsi barang ataupun jasa yang sebenarnya
tidak mereka butuhkan sama sekali. Salah satu alat yang dapat membuat konsumen
merekayasa kebutuhan mereka adalah kartu kredit yang merupakan salah satu alat
pembayaran selain uang tunai, cek, ataupun wesel. Alat ini digunakan sebagai ganti uang
tunai bagi konsumen yang berbelanja.
Khalayak dapat dipengaruhi oleh promosi sebagaimana yang dapat ditelaah
dalam teori periklanan yaitu teori S-O-R (Stimulus-Organisme-Respon). Teori S-O-R
14 Renald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep & aplikasinya di Indonesia, Grafitri, Jakarta, 1995, hal. 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti melalui suatu analisa dari
stimuli yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh
hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi.15
Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara-cara pemberian imbalan
yang efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran yang dikehendaki.
Sedangkan pemberian informasi adalah penting untuk dapat berubahnya komponen
kognisi. Komponen kognisi itu merupakan sistem dalam menetukan arah dan tingkah
laku seseorang. Dalam penentuan arah itu terbentuk pula motif yang mendorong tingkah
laku tersebut. Dinamika tingkah laku disebabkan pengaruh internal dan eksternal.16
Dalam penelitian ini, menurut teori S-O-R para pengunjung yang menggunakan
menggunakan Mandiri kartu Hypermart diberikan stimulus oleh pihak Hypermart berupa
promo potongan harga untuk keperluan rumah tangga termasuk didalamnya makanan
dan kebutuhan lainnya yang mungkin saat ini sedang mereka butuhkan.
Dengan adanya stimulus tersebut, konsumen yang merupakan organisme
kemudian menjatuhkan perhatian dan mulai memahami promo tersebut memberikan
kemudahan bagi mereka. Pertama, mereka dapat memperoleh barang kebutuhan yang
mereka inginkan tanpa mengeluarkan biaya (berupa uang tunai) saat itu juga, kemudian
mereka mendapatkan barang-barang tersebut dengan harga relatif lebih murah
dibandingkan apabila mereka tidak menjadi pemilik kartu kredit tersebut.
Setelah stimulus tersebut mulai mereka pahami, konsumen memberikan respon
dengan membeli menggunakan kartu kredit mereka. Barang yang mereka beli bisa
merupakan barang yang benar-benar mereka butuhkan, bisa juga barang yang tidak
15 Sumartono, Terperangkap Dalam Iklan Televisi, Alfabeta, Bandung, 2002, hal. 43
16 Ibid, hal. 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
mereka butuhkan saat ini. Atau dengan kata lain mereka terpengaruh oleh terpaan promo
Hypermart dan kemudahan yang ditawarkan oleh Mandiri kartu Hypermart.
Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Russel S. Winner, Haas School
Of Business di universitas California Barkeley, bahwa diskon merupakan fenomena yang
istimewa dalam pilihan perilaku konsumen terutama pada barang-barang yang tahan
lama, hal ini dikarenakan produk setiap saat berganti dan diskon sangat diperlukan
terutama untuk barang-barang kebutuhan rumah tangga.17
Mempelajari perilaku konsumen akan mempelajari bagaimana cara sesorang
mengambil keputusan dan menggunakan sumber dayanya, baik yang berupa uang,
waktu, maupun upaya, terutama dalam kaitannya dengan pengkonsumsian produk.
Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan
kebutuhan. Barang dan jasa itu sendiri tidak sepenting kebutuhan dan keinginannya,
melainkan kegunaan yang dapat diberikan oleh barang tersebut, dengan kata lain
kemampuan barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen itu
sendiri.18
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk, termasuk keputusan yang mendahului dan
mengikutinya. Perilaku konsumen lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu
proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk
mengevaluasi, memperoleh atau mengatur barang dan jasa .19
17 Winner S. Russel, Discounting and It’s Impact on Durables Buying Decisions, Jurnal Internasional.
18 J. Supranto & Nandan Limakrisna, Op. Cit., hal. 3
19 Bilson Simamora, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitable, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2001, hal. 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
Konsumen membeli barang dengan tujuan untuk memenuhi keinginannya
sekaligus memuaskan kebutuhannya tersebut. Pembelian oleh konsumen ini dilakukan
karena adanya motif. Untuk memahami motivasi yang mendasari dan mengarahkan
perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. Banyak pendapat dan argumentasi
tentang perilaku konsumen.20
Dalam teori- teori konsumen ada empat teori yang di kedepankan yaitu:21
a. Teori ekonomi
Dalam teori ini dikatakan bahwa konsumen selalu berusaha untuk memaksimalkan
kepuasannya dan selalu bertindak rasional. Para konsumen akan berusaha untuk
memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan.
Selama utilitas marginal yang diperoleh dari pembelian produk masih lebih besar
atau sama dengan biaya yang dikorbankan, maka konsumen akan membeli suatu
produk.
b. Teori Psikologi
Menurut teori ini perilaku konsumen dipengaruhi dorongan psikologi. Ada
beberapa yang termasuk dalam golongan ini dan selanjutnya dapat digolongkan
menjadi dua bagian besar yaitu:
Teori Pembelajaran
Teori ini menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan hasil belajar dari
akumulasi pengalaman selama hidupnya. Apabila suatu produk
mengecewakan, konsumen akan berfikir dua kali untuk memilihnya lagi.
20 Ibid. , hal. 82
21 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, hal. 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
Pilihan konsumen bukan hanya berdasarkan pada hasil belajar dari
pengalaman sendiri tetapi juga dari pengalaman orang lain.
Teori Motivasi
Teori ini di dasarkan pada asumsi individu yang dipengaruhi oleh adanya
keinginan dan adanya motif yang tersembunyi.
c. Teori sosiologi
Teori ini menyatakan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh lingkungan
sosialnya, seperti keluarga, dan kelompok–kelompok lain. Hal ini membuat individu
berusaha mengharmoniskan perilakunya dengan apa yang dianggap pantas oleh
lingkungan sosialnya.
d. Teori Antropologi
Teori ini menerangkan bahwa sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi berbagai
faktor-faktor yang ada dilingkungan masyarakat antara lain: kebudayaan dan kelas
sosial.
Kemudian terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen,antara
lain:22
a. Faktor kebudayaan
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang sangat luas paling dalam pada perilaku
konsumen. Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang diciptakan
oleh manusia kemudian diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan
pengatur tingkah laku dalam masyarakat yang ada.
Faktor – faktor kebudayaan adalah:
22 Ibid. , hal. 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
a) Sub Budaya
Sub budaya adalah kelompok orang dengan system nilai terpisah berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan sub budaya yang timbul karena faktor ras,
kebangsaan, agama, lokasi geografis, dan lain sebagainya.
b) Kelas Sosial
Kelas sosial merupakan perbedaan masyarakat ke dalam kelas secara
bertingkat dan memiliki nilai, kepentingan, atau minat dan pemilihan yang
sama. Dalam masyarakat terdapat tiga golongan antara lain:
(1) Golongan atas: konsumen pada golongan ini adalah segmen pasar
produk-produk mewah.
(2) Golongan menengah: konsumen pada golongan ini adalah segmen
pasar untuk produk-produk mewah keperluan rumah tangga.
(3) Golongan bawah: konsumen pada golongan ini adalah segmen pasar
untuk produk-produk sederhana untuk keperluan sekunder atau barang-
barang sederhana lainnya.
Pembagian ketiga golongan tersebut didasarkan pada tingkat
pendapatan. Perilaku konsumen pada golongan atas lebih mengutamakan
kualitas barang yang dikonsumsi, sedangkan golongan bawah lebih
mengutamakan rendahnya harga barang, sehingga untuk menyusun program
pemasaran yang baik pemasar harus mengetahui perilaku dari masing-masing
kelas sosial yang akan dijadikan segmennya.
b. Faktor Sosial
a) Kelompok referensi
Kelompok ini mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung pada
sikap dan perilaku individu. Kelompok ini antara lain: kelompok-kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
masyarakat, kelompok kerja, dan lain sebagainya. Masing-masing kelompok
mempunyai pelopor opini yang mempengaruhi anggota lain dalam hal ini
membeli suatu produk.
b) Keluarga
Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam pembelian. Peranan
setiap anggota setiap anggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam
barang yang dibeli, selera, dan kegunaan barang yang dibeli.
c) Peran dan Status
Posisi seseorang mempengaruhi dalam pembelian suatu produk. Di mana
pembelian suatu produk dapat mencerminkan peran dan status seseorang atau
golongan tertentu.
c. Faktor-faktor pribadi
a) Usia dan tahap siklus hidup
Kebutuhan dan keinginan dari konsumen selalu berubah-ubah selama
hidupnya dengan menyesuaikan usia yang terus bertambah. Pembelian di
bentuk oleh tahap siklus hidup individu sehingga pemasar hendaknya
memperlihatkan perubahan minat pembelian yang terjadi serta berhubungan
dengan siklus hidup manusia.
b) Pekerjaan
Pola konsumsi individu juga dipengaruhi oleh pekerjaan yang di gelutinya.
c) Situasi ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi sikap individu dalam mengambil
keputusan dalam pemilihan suatu produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
d) Gaya hidup
Pola hidup konsumen tercermin dalam aktivitas, minat dan opini. Gaya hidup
konsumen menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi
dengan lingkungannya.
e) Kepribadian
Kepribadian adalah sekumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh
individu dan bersifat permanen. selain itu kepribadian merupakan pola
perilaku yang konsisten dan bertahan lama.
d. Faktor-faktor psikologi
Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan
psikologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan
untuk dapat diterima di lingkungannya. Sedangkan yang lainnya berpendapat
bahwa Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh empat faktor
psikologis antara lain: motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.23
Empat faktor tersebut dijabarkan sebagai berikut:
a) Motivasi
Motivasi adalah Kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat untuk
mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Suatu kebutuhan akan menjadi
motivasi apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu.
b) Persepsi
Persepsi adalah proses seseorang dalam memilih, mengorganisir dan
menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran keseluruhan
yang berarti.
23 Kotler & Amstrong, Op. Cit. hal. 215
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
c) Pembelajaran
Pembelajaran menunjukkan perubahan perilaku individu yang di karenakan
pengalaman.
d) Keyakinan dan sikap
Keyakinan merupakan pemikiran diskriptif yang dianut seseorang tentang
sesuatu, sedangkan sikap menggambarkan pengalaman seseorang yang
mendukung evaluasi, perasaan, dan kecenderungan yang konsisten atas suka
atau tidak sukanya terhadap sesuatu.
Unsur terpenting dalam perilaku konsumen adalah poses pengambilan keputusan.
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan
suatu tindakan dari dua alternatif atau lebih pilihan alternatif. Beberapa contoh
pengambilan keputusan diantaranya: keputusan membeli atau mengkonsumsi, keputusan
pembelian, keputusan saluran penjualan, serta keputusan cara pembayaran. Sedangkan
keputusan pembelian itu sendiri adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada
kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,
evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan tingkah laku setelah
pembelian.24
Tahapan yang dilalui oleh konsumen untuk mencapai suatu keputusan
pembelian dan hasilnya dapat diterangkan dengan menggunakan model bagan berikut:
24 Basu Swasta & T. Hani Handoko, Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku Konsumen, BPFE,
Yogyakarta, 2000, hal. 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
Gambar I. 1
Bagan Proses Keputusan Pembelian
Sumber: Kotler, 2000, hal. 15
Proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen ada lima tahap antara lain:
1) Pengenalan kebutuhan
Tahap pertama proses keputusan pembelian yaitu konsumen mengenali adanya masalah
atau kebutuhan. Pembeli merasa ada suatu perbedaan antara keadaan yang nyata
dengan keadaan yang diinginkan
2) Pencarian informasi
Tahap ini merupakan tahap di mana konsumen tergerak untuk mencari informasi
tambahan. Konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula
mencari informasi secara aktif.
3) Evaluasi alternatif
Tahap berikutnya adalah Proses keputusan pembelian di mana konsumen menggunakan
informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan.
4) Keputusan Pembelian
Proses di mana konsumen benar-benar membeli. Pada umumnya, keputusan membeli
konsumen adalah membeli merek yang paling disukai.
5) Perilaku setelah pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan melakukan tindakan lebih lanjut berdasarkan
pada kepuasan dan tidak puasan mereka akan produk tersebut.
Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam
pengambilan keputusan tersebut dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut
dapat digolongkan sebagai berikut:25
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya
terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga
terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned
purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon,
atau aktivitas promosi lainnya.
25 Schiffman & Kanuk, Consumer Behavior 8th Edition, Prentice Hall Inc, New Jersey, 2004, hal. 547
Pengenalan
masalah
Perilaku
setelah
membeli
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Membeli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi
pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi
oleh discount harga atau display produk.
3. unplanned Purchase, baik produk dan merek yang dipilih di tempat pembelian.
Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar
belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan seseorang akan
kebutuhan dan memicu pembelian.
Dalam penelitian ini, penulis juga memasukkan pengaruh faktor sosial ekonomi
sebagai faktor yang dianggap mempengaruhi hubungan terpaan promo dengan keputusan
pembelian konsumen pemegang Mandiri kartu Hypermart. Faktor sosial ekonomi yang
dimaksud dalam penelitian ini antara lain: pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan
konsumen tersebut.
Secara lebih sistematis, alur kerangka pemikran dan teori penelitian ini dapat
diperjelas dengan mengelompokkan variabel-variabel menurut tingkat interdependensinya
masing-masing. Yang pertama, variabel independen sebagai variabel yang mempengaruhi
yaitu terpaan promo Hypermart bagi pemegang kartu kredit Mandiri-Hypermart. Yang
kedua, variabel dependen sebagai variabel terpengaruh yaitu keputusan membeli
menggunakan jasa kartu kredit Mandiri Hypermart dan yang ketiga status sosial ekonomi
sebagai variabel kontrol. Dalam prosesnya, variabel pengaruh dapat memberikan pengaruh
secara langsung ataupun tidak terhadap variabel terpengaruh. Proses ini dapat
digambarkan dalam skema berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
Gambar I. 2
Hubungan Antar Variabel
Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Wassana Suwanjivit di propinsi
Songkla, Thailand. Bahwa keputusan membeli konsumen bergantung pada kebutuhan,
keinginan, finansial. Selain itu karakteristik demografi dan status sosial ekonomi ikut
memberi pengaruh terhadap keputusan. Terdapat perbedaan perilaku keputusan
pembelian terhadap konsumen pada pasar tradisional dan modern.26
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih yang dapat diuji kebenarannya. Yang dimaksud dengan meguji hipotesi ialah
26 Wassana Sumanjivit, The Insight Of Consumer Life-styles and Purchasing behavoirs in Songkla Province
Thailand, Jurnal Internasional.
VARIABEL
INDEPENDEN
promo Hypermart pada
pemegang kartu kredit
Mandiri-Hypermart
VARIABEL
DEPENDEN
Keputusan membeli
VARIABEL KONTROL
Status sosial Ekonomi
konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
membuktikan kebenaran atau kesalahan di dalam penelitian.27
Berdasarkan kerangka
teori dan konsep yang disusun, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dengan keputusan
membeli pada pemegang Mandiri kartu Hypermart di kota Solo.
2. Hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dan keputusan membeli tersebut
adalah karena pengaruh status sosial ekonomi pada pemegang Mandiri kartu
Hypermart di Solo Square kota Solo.
G. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual
Definisi konsep adalah definisi yang dipakai oleh peneliti untuk
menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial.28
Definisi konseptual dari dua
variabel penelitian ini yaitu:
Variabel Independen : Terpaan Promo Hypermart
a) Terpaan
Terpaan adalah daya pengaruh yang amat kuat dari media massa terhadap
sikap, pandangan, atau perilaku khlayak.29
b) Promo atau promosi adalah usaha komunikasi yang menjembatani
kesenjangan antara produsen konsumen. Usaha komunikasi tersebut dapat
27 Y. Slamet, Metode Penelitian Sosial, UNS press, Solo, 2006, hal.30
28 Masri Singarimbun & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 2006, hal. 33
29 Onong U. Effendy, Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 1989
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 25
dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri atas periklanan publisitas, humas, dan
proyek-proyek khusus seperti door to door, direct mail, sampling.30
Yang dimaksudkan variabel terpaan promo Hypermart adalah promo-promo
berupa potongan harga untuk item tertentu pada barang-barang kebutuhan rumah
tangga yang ditawarkan oleh supermarket Hypermart kepada pengguna kartu
kredit khusus Mandiri Hypermart..
Variabel Dependen: Keputusan Membeli
Merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia
untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian
informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan
tingkah laku setelah pembelian.31
Yang dimaksud variabel keputusan membeli dalam penelitian ini adalah
keputusan para pengguna kartu kredit Mandiri Hypermart untuk membeli barang-
barang promo yang ditawarkan oleh Hypermart dengan menggunakan kartu kredit
tersebut sebagai alat pembayarannya.
Variabel kontrol: Status Sosial Ekonomi
Merupakan kedudukan ekonomi sosial seseorang dalam masyarakat yang
mencakup pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.32
Dalam penelitian ini status sosial ekonomi turut berpengaruh terhadap
keputusan membeli karena seseorang dengan tingkat pendidikan tertentu akan
30 Nuradi, Kamus Istilah Periklanan Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1996
31 Basu Swasta & T. Hani Handoko, Loc. Cit
32 Melly G. Than, Metode Perencanaan Penelitian, Gramedia, Jakarta, 1981, hal. 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 26
memiliki cara pandang yang berbeda ketika menilai suatu produk atau jasa, dan ia
akan mebeli atau memakai produk atau jasa yang ditawarkan apabila memiliki
pendapatan yang sekiranya mampu menjangkaunya
2. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel
diukur.33
Variabel Independen : Terpaan Promo Hypermart
Indikator yang diukur adalah :
1) Frekuensi responden menerima info promo Hypermart dalam tiga
bulan terakhir
a) 23 - 24 kali
b) 21 – 22 kali
c) 18 – 20 kali
d) 15 – 17 kali
e) 12 – 14 kali
Perhitungan frekuensi diperoleh dari perhitungan responden menerima
terpaan info Hypermart melalui koran, layanan SMS Mandiri, dan
billing tagihan dalam 3 bulan. Frekuensi tertinggi diperoleh dari
maksimal responden menerima info selama 3 bulan dengan
perhitungan dalam sebulan responden menerima info melalui koran 4
kali, layanan SMS 3 kali, dan billing 1 kali.
33 Masri Singarimbun & Sofian Effendi, Op. cit, hal. 46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 27
Frekuensi terendah diperoleh jika responden hanya menerima terpaan
info dalam tiga bulan melalui SMS 3 kali dan billing 1 kali. Kemudian
diperoleh interval dengan perhitungan:
= frekuensi tertinggi – frekuensi terendah
Jumlah option jawaban kuesioner
= 24 – 12
5
= 2,4
2) Perhatian terhadap promo Hypermart
a) Selalu apabila responden memperhatikan detail promo mulai
dari barang, jumlah diskon, harga sebelum dan sesudah
kemudian memberitahu dan membujuk orang lain untuk
membeli.
b) Sering apabila responden memperhatikan detail promo mulai
dari barang, jumlah diskon, harga sebelum dan sesudah tetapi
hanya untuk dirinya sendiri saja.
c) kadang-kadang apabila responden memperhatikan barang yang
disukanya saja.
d) Jarang apabila responden hanya memperhatikan harga barang
sebelum dan seudah promo.
e) tidak pernah apabila responden hanya memperhatikan jumlah
besarnya promo saja.
3) Pemahaman responden terhadap info promo Hypermart
a) Sangat paham apabila responden mampu menjelaskan kembali
dengan lancar pesan info promo Hypermart.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 28
b) Paham apabila responden mampu menjelaskan pesan info promo
Hypermart walaupun masih dengan mengingat-ingat.
c) Cukup paham apabila responden ragu-ragu untuk menjelaskan
kembali pesan info promo Hypermart.
d) Kurang paham apabila responden susah menjelaskan kembali
pesan info promo Hypermart.
e) Tidak paham apabila responden sama sekali tidak dapat
menjelaskan pesan info promo Hypermart.
4) Ketertarikan responden terhadap promo Hypermart
Ketertarikan responden terhadap info promo Hypermart
a) Sangat tertarik apabila responden suka membaca berulangkali
info promo yang diterima baik melalui SMS, koran, ataupun
billing tagihan.
b) Tertarik apabila responden membaca sekali dua kali info promo
yang diterima.
c) Netral apabila responden hanya membaca sekali tanpa
mengulangnya lagi.
d) Kurang Tertarik apabila responden membaca info promo yang
diterima hanya sepintaslalu.
e) Tidak Tertarik apabila responden membaca namun tidak
memperdulikan info promo yang diterima.
Ketertarikan responden terhadap barang yang dipromokan
a) Sangat Tertarik apabila responden langsung datang ke
Hypermart untuk mencaritahu dan melihat barang yang
dipromokan walaupun responden tidak membutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 29
b) Tertarik apabila responden sengaja menyediakan waktu
datang ke Hypermart untuk melihat barang yang dipromokan.
c) Netral apabila responden datang ke Hypermart untuk melihat
barang jika responden memiliki waktu luang.
d) Kurang Tertarik apabila responden datang ke Hypermart
untuk melihat barang jika responden membutuhkannya saja.
e) Tidak Tertarik apabila responden sama sekali tidak datang
untuk melihat barang
Ketertarikan responden terhadap jumlah besarnya promo
a) Sangat Tertarik apabila responden selalu memanfaatkan
jumlah besarnya promo untuk berbelanja.
b) Tertarik apabila responden memanfaatkan jumlah besarnya
promo untuk berbelanja walaupun tidak membutuhkan.
c) Netral apabila responden memanfaatkan jumlah besarnya
promo setelah membandingkan harga sebelum dan sesudah
promo.
d) Kurang Tertarik memanfaatkan jumlah besarnya promo
untuk berbelanja apabila responden membutuhkannya saja.
e) Tidak Tertarik apabila responden sama sekali tidak
memanfaat jumlah besarnya promo untuk berbelanja.
Ketertarikan responden terhadap info promo Hypermart
selanjutnya dan ingin mencari tahu
a) Sangat tertarik apabila responden selalu mencaritahu info
promo selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
b) Tertarik apabila responden sering tapi tidak selalu mencari
tahu info promo selanjutnya.
c) Netral apabila responden sekedar mencari tahu info promo
selanjutnya.
d) Kurang tertarik apabila responden terkadang mencari tahu
info promo jika responden memerlukannya saja.
e) Tidak tertarik apabila responden sama sekali tidak mencari
tahu info promo selanjutnya.
5) Manfaat promo Hypermart bagi responden
a) Sangat bermanfaat apabila promo Hypermart selalu menjadi
referensi responden berbelanja.
b) Bermanfaat apabila promo Hypermart sering tapi tidak selalu
menjadi referensi responden berbelanja.
c) Cukup bermanfaat apabila promo Hypermart terkadang menjadi
referensi berbelanja ketika responden.
d) Kurang bermanfaat apabila promo Hypermart menjadi referensi
responden berbelanja ketika responden membutuhkannya saja.
e) Tidak bermanfaat apabila promo hypermart tidak menjadi
referensi responden berbelanja.
Bobot penilaian pada skala ini sebagai berikut untuk setiap jawaban:
a) Jawaban ”a” diberi bobot 5
b) Jawaban ”b” diberi bobot 4
c) Jawaban ”c” diberi bobot 3
d) Jawaban ”d” diberi bobot 2
e) Jawaban ”e” diberi bobot 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
Untuk mengetahui tinggi rendahnya terpaan promo Hypermart terhadap
responden yang di representasikan pada pertanyaan kuesioner nomer 1 sampai
8, maka perlu dilakukan penggabungan nilai-nilai yang diperoleh dari jawaban
nomer 1 sampai 8 tersebut. Kemudian dicari nilai interval kelasnya (i) untuk
membuat kategorisasi (tinggi, sedang, rendah). Dari skor yang ada diketahui
nilai tertinggi 8 x 5 =40 (batas atas), dan nilai terendah 1 x 5 = 5 (batas
bawah).
Batas atas – batas bawah
i =
Jumlah kelas
40 - 5
i =
3
i = 11,6 = 12
Dengan lebar interval 12 tersebut, disusun kategori sebagai berikut;
Kategori tinggi adalah untuk jumlah skor antara 29 - 40
Kategori sedang adalah untuk jumlah skor antara 17 -28
Kategori rendah adalah untuk jumlah skor antara 5 - 16
Variabel Dependen : Keputusan Membeli
Indikator yang diukur adalah :
a) Keputusan membeli responden berdasarkan promo yang ditawarkan
Hypermart.
b) Keputusan membeli responden berdasarkan kemudahan jasa yang
ditawarkan kartu kredit Mandiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
c) Keputusan membeli responden berdasarkan kebutuhan responden itu
sendiri.
Indikator dalam variabel ini merupakan hal yang subjektif dalam hal yang
diukur adalah sikap sehingga pengukuran hasil dilakukan dengan skala likert
yang menghadapkan seorang responden dengan sebuah pernyataan dan
kemudian diminta untuk memberikan jawaban : "sangat setuju", "setuju",
"ragu-ragu", dan atau "sangat tidak setuju".
Bobot penilaian Skala Likert sebagai berikut untuk setiap jawaban:
a) Jawaban ”sangat setuju” diberi bobot 5
b) Jawaban ”setuju” diberi bobot 4
c) Jawaban ”ragu-ragu” diberi bobot 3
d) Jawaban ”tidak setuju” diberi bobot 2
e) Jawaban ”sangat tidak setuju” diberi bobot 1
Untuk mengetahui tinggi rendahnya keputusan pembelian responden yang di
representasikan pada pertanyaan kuesioner nomer 9 sampai 18, maka perlu
dilakukan penggabungan nilai-nilai yang diperoleh dari jawaban nomer 9
sampai 18 tersebut. Kemudian dicari nilai interval kelasnya (i) untuk membuat
kategorisasi (tinggi, sedang, rendah). Dari skor yang ada diketahui nilai
tertinggi 10 x 5 = 50 (batas atas), dan nilai terendah 1 x 5 = 5 (batas bawah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
Batas atas – batas bawah
i =
Jumlah kelas
50 - 5
i =
3
i = 15
Dengan lebar interval 15 tersebut, disusun kategori sebagai berikut;
Kategori tinggi adalah untuk jumlah skor antara 35 - 50
Kategori sedang adalah untuk jumlah skor antara 20 -34
Kategori rendah adalah untuk jumlah skor antara 5 - 19
Variabel Kontrol : Status sosial ekonomi
Indikator yang diukur adalah :
1. Pendidikan terakhir yang ditempuh responden.
a) S2 dan S3
b) S1
c) D I, D II, D III
d) SMA dan yang sederajat
e) SMP dan yang sederajat
2. Pekerjaan responden
a) Dokter dan Pengusaha skala besar
b) ABRI, POLRI, PNS
c) Swasta dan Pengacara
d) Wiraswasta dan Pengusaha skala kecil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 34
e) pensiunan
3. Jumlah penghasilan rata-rata responden perbulan.
a) Diatas Rp. 5.000.000,-
b) Diatas Rp. 4.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,-
c) Diatas Rp.2.500.000,- sampai Rp. 4.000.000,-
d) Diatas Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 2.500.000,-
e) Dibawah Rp. 1.000.000,-
Bobot penilaian pada skala ini sebagai berikut untuk setiap jawaban:
a) Jawaban ”a” diberi bobot 5
b) Jawaban ”b” diberi bobot 4
c) Jawaban ”c” diberi bobot 3
d) Jawaban ”d” diberi bobot 2
e) Jawaban ”e” diberi bobot 1
Untuk mengetahui tinggi rendahnya status sosial ekonomi responden yang di
representasikan pada pertanyaan kuesioner nomer 19 sampai 21, maka perlu dilakukan
penggabungan nilai-nilai yang diperoleh dari jawaban nomer 19 sampai 21 tersebut.
Kemudian dicari nilai interval kelasnya (i) untuk membuat kategorisasi (tinggi, sedang,
rendah). Dari skor yang ada diketahui nilai tertinggi 3 x 5 = 15 (batas atas), dan nilai
terendah 1 x 5 = 5 (batas bawah).
Batas atas – batas bawah
i =
Jumlah kelas
15 - 5
i =
3
i = 3,33 = 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 35
Dengan lebar interval 15 tersebut, disusun kategori sebagai berikut;
Kategori tinggi adalah untuk jumlah skor antara 13 - 15
Kategori sedang adalah untuk jumlah skor antara 9 -12
Kategori rendah adalah untuk jumlah skor antara 5 – 8
H. Metodologi Penelitian
1. Tipe Penelitian
Penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam tipe penelitian penjelasan (explanatory
research), yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan penjelasan apakah
ada hubungan yang signifikan antara dua variabel atau lebih. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, yaitu penelitian yang
mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok.34
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Hypermart Solo Square, Kota Solo, khususnya
pelanggan Hypermart yang menggunakan kartu kredit Mandiri Hypermart. Alasan
pemilihan lokasi yaitu karena subjek lebih mudah ditemui di tempat ini sehingga lebih
menghemat waktu dan biaya penelitian.
3. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Adalah keseluruhan subjek penelitian,35
sehingga dalam hal ini populasi adalah
konsumen yang menggunakan kartu kredit Mandiri Hypermart khususnya di kota
34 Ibid, hal. 5
35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta,1992, Hal. 102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
Solo. Menurut data yang diperoleh dari staf karyawan Regional Card Mandiri Centre
Semarang, pemakai kartu kredit Mandiri Hypermart yang masih aktif di kota Solo
sampai pada bulan Februari 2010 sekitar 1000 orang.
2) Sampel
Adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.36
Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah Non-probability Sampling, maksudnya teknik ini tidak
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur-unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.37
Teknik Non-probability sampling yang digunakan adalah
Judgement Samping, dimana pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu
yang dianggap mempunyai sangkut pautnya dengan populasi yang sudah diketahui
sebelumnya38
. Penggunaan judgement sampling ini karena responden memiliki
karakteristik tertentu yaitu sebagai pengguna kartu kredit Mandiri Hypermart
sehingga responden lebih banyak tahu daripada orang yang bukan pengguna kartu
kredit tersebut.
Adapun jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini akan dihitung dengan
menggunakan rumus Yamane39
, yaitu:
Dimana:
36 Ibid, Hal. 104
37 Rosady Ruslan, Metode Penelitian: Public Relation & Komunikasi, Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2004,
Hal. 156
38 Ibid.
39 Jalaludin Rakhmat, Drs., Metode Penelitian Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999, Hal. 82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 37
n : ukuran sampel atau jumlah sampel.
N : ukuran populasi atau jumlah populasi
d : presisi atau kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolerir, yaitu sebesar 10% atau 0,1.
Maka jumlah sampel dapat diketahui melalui rumus Yamane sebagai berikut:
Sehingga jumlah sampel yang digunakan adalah 90,909 orang dan dibulatkan menjadi
91 orang untuk memudahkan perhitungan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan sebagai berikut:
a) Data primer: Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Dalam penelitian ini responden diberi daftar pernyataan untuk memakai
alternative jawaban yang sudah tersedia. Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah
bersifat tertutup, maksudnya alternative jawaban atas pertanyaan tersebut telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
disediakan dan responden tidak diberi kesempatan memberi jawaban lain selain
jawaban yang telah disediakan.
b) Data sekunder: studi kepustakaan
Peneliti mendapatkan teori-teori sebagai landasan dan acuan dalam penelitian
melalui buku-buku dan dokumen-dokumen yang ada di perpustakaan dan berbagai
literature yang berkaitan dengan masalah penelitian.
5. Teknik Analisis Data
. Untuk mengolah data dan perhitungan peneliti menggunakan alat bantu program
komputer SPSS 13.0 for Windows.
1) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas suatu angket dihitung dengan teknik korelasi Product Moment dengan
rumus40
:
Dimana:
rxy: Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n : Jumlah sampel
x : Nilai total atribut
y : Nilai dari variabel
40 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, Hal. 136
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
Apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka pengukuran tersebut adalah valid.
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama, dengan alat ukur yang sama.41
Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang
menunjukkan seberapa jauh alat ukur dapat diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas
alat pengukuran yang digunakan adalah teknik Alpha Cronbach.
Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:
=
Keterangan:
rn = Reliabilitas instrumen
σt2
= Variabel total
∑σt2 = Jumlah variabel butir
k = Banyaknya butir pertanyaan atau jumlah soal
Nilai r hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan nilai r tabel Product
Moment. Indikator pengukuran reliabilitas terbagi dalam tingkatan reliabilitas dengan
kriteria sebagai berikut:
Jika alpha atau r hitung:
1) 0,8 – 1 = reliabilitas sangat tinggi
2) 0,6 – 0,799 = reliabilitas tinggi
41 Masri Singarimbun & Sofian Effendi, Op. Cit, Hal. 141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
3) 0,4 – 0,599 = reliabilitas rendah
4) 0,2 – 0,399 = reliabilitas sangat rendah
3) Analisis Korelasi
Koefisien korelasi bivariat adalah statistik yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk menerangkan keeratan hubungan antar dua variabel.42
Analisis korelasi bivariat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment.
Korelasi Product Moment digunakan untuk menentukan hubungan antara dua gejala
interval 43
.
Dengan rumus:
Dimana:
rxy: Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
n : Jumlah sampel
x : Nilai total atribut
y : Nilai dari variabel
Dengan interprestasi tabel r antara lain:
1) 0,800 – 1,00 = Kuat
2) 0,600 – 0,800 = Cukup
42 DR. Suharismi Arikunto, Op.cit, Hal. 214
43 Ibid, Hal. 217
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 41
3) 0,400 – 0,600 = Agak Rendah
4) 0,200 – 0,400 = Rendah
5) 0,00 – 0,200 = Sangat Rendah (tidak berkorelasi)
Kemudian untuk melihat kekuatan dua variabel apabila pengaruh variabel kontrol
dikeluarkan digunakan rumus korelasi parsial. Dengan rumus:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
BAB II
DESKRIPSI LEMBAGA
A. Gambaran Umum Hypermart44
1. Sejarah Singkat Hypermart
Hypermart secara nasional berdiri pada tahun 2004 sebagai salah satu unit
bisnis PT. Matahari Putra Prima Tbk. Sejak tahun 1958 hingga 2004 PT. Matahari
Putra Prima Tbk yang awalnya hanya Matahari yang didirikan oleh bapak Hari
Darmawan yang dibentuk di Pasar Baru, Jakarta tahun 1958 mengalami banyak
perkembangan, diantaranya memiliki Matahari departement store (toko busana),
Timezone (zona bermain keluarga), Times (toko buku), Boston Health & Beauty
(toko kesehatan dan kecantikan), dan beberapa supermarket seperti: supermarket
Matahari, Foodmart, Cut price. Namun pada akhirnya supermarket Matahari dan
Cut price kurang mendapat sambutan di masyarakat.
Pada tahun 2004 Hypermart dibentuk sebagai pengganti Market Place yang
kurang berhasil. Tanggal 24 April 2004 didirikan tiga Hypermart sekaligus di
Serpong, Karawaci, dan Grand Mall, Solo. Dalam perkembangannya, Hypermart
mendapat sambutan yang cukup baik oleh masyarakat hingga terus didirikan outlet
Hypermart di kota lainnya, termasuk di Solo sendiri yang akhirnya menambah satu
outlet lagi untuk Hypermart yaitu di Solo Square pada 24 April 2008. Hingga 2010
kini, Hypermart memiliki 53 outlet yang tersebar di Indonesia.
44 Wawancara dengan Ning Handayani selaku Manager Personalia PT. Hypermart Tbk Cab. Solo Square
Tanggal 3 November 2010 pukul 13.45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
Saat ini Hypermart bekerjasama dengan Bank Mandiri dengan meluncurkan
kartu kredit khusus Hypermart untuk memudahkan dan menambah loyalitas
pelanggan bagi kedua perusahaan tersebut yang telah dimulai sejak Agustus 2008.
Selain itu, Hypermart juga bekerjasama dengan Dompet Dhuafa dalam program
infak via kasir Hypermart selama bulan Ramadhan. Kerja sama ini telah berjalan
selama lima periode.
2. Logo dan Visi Misi Hypermart
Gambar Logo
Gambar II. 1
Logo Hypermart
Seperti Logonya, terdiri dari dua bagian. Pada kotak pertama terdapat inisial
huruf “ h” kecil dengan bintang pada pojok kiri atas hurufnya dan pada kotak
kedua terdapat tulisan “hypermart”. Hypermart hanya terdiri dari dua warna,
yaitu biru dan kuning, dengan pembagian warna, biru sebagai warna dasar dan
kuning sebagai warna tulisannya. Kemudian di bawah tulisan Hypermart terdapat
tagline dari hypermart itu sendiri yaitu “Low prices and more”.
Visi
Menjadi multi format retailer nomor satu di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
Misi
Mengubah Matahari food business menjadi multi format retailer kelas dunia
yang menghasilkan penjualan dan pertumbuhan keuntungan secara terus
menerus dan bertahan secara mandiri.
3. Prestasi Hypermart
Beberapa penghargaan yang telah diraih Hypermart berkat dari komitmen dan
kerja kerasnya:
Superbrands
Superbrands adalah sebuah organisasi independen internasional yang
berkomitmen untuk memberikan penghargaan kepada brand maupun korporasi
dengan memberikan apresiasi kepada brand terkemuka berdasarkan pilihan
konsumen dengan menitikberatkan penilaian pada lima faktor yakni: Dominasi
pasar (Market Dominance), Jangka waktu yang panjang (Longevity), Niat baik
(Goodwill), Loyalitas konsumen (Customer Loyality), dan keseluruhan
penerimaan produk di pasar (overall market acceptance). Untuk 2010-2011,
superbrands didukung oleh riset data dari The Nielsen Company. Penganugerahan
Superbrands ini diterima Hypermart pada 4 Agustus 2010 bertempat di Hotel
Mandarin, Jakarta.
Top Brand Award
Pada tanggal 19 Agustus 2010, Hypermart kembali meraih penghargaan Top
Brand Award 2010 setelah berhasil meraih penghargaan yang sama tahun 2009.
Penghargaan ini dilaksanakan oleh majalah marketing bekerjasama dengan
Frontier Consulting Group, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pelatihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 45
dan survey pemasaran. Diterimanya penghargaan ini merupakan pengakuan dari
eksistensi Hypermart dalam industri pasar modern di Indonesia.
B. Gambaran Umum Bank Mandiri45
1. Sejarah Singkat Bank Mandiri
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada
bulan Juli 1999, empat bank pemerintah, yaitu: Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Exim and Bapindo dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing
dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam
pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri
meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam
dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi
secara menyeluruh. Pada saat itu, Bank Mandiri menutup 194 kantor cabang yang
saling berdekatan dan mengurang jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600
menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri kami implementasikan secara sekaligus ke
semua jaringan kami dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya.
Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan
adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru.
Sebelumnya kami mewarisi 9 core banking system yang berbeda dari keempat
bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan kedalam
system yang terbaik, Bank Mandiri melaksanakan sebuah program tiga tahun,
45 Diakses dari www.bankmandiri.co.id tanggal 20 September 2010 pukul 10.50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
dengan nilai US$200 juta, untuk mengganti core banking system menjadi satu
system yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer
banking yang sangat agresif. Hari ini, infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan
layanan straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.
Nasabah korporat Bank Mandiri sampai dengan saat ini masih mewakili
kekuatan utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor usahanya, portfolio
kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam
sektor manufaktur Food & Beverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil.
Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan four
eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing
dari unit Bisnis Bank Mandiri sendiri.
Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim
manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-
prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional. Bank
Mandiri disupervisi oleh Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Menteri Negara
BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang terpandang.
Manajemen ekskutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur
Utama.
Dewan Direksi Bank Mandiri terdiri dari banker dari legacy banks dan juga
dari luar yang independen dan sangat kompeten. Bank Mandiri juga mempunyai
fungsi offices of compliance, audit dan corporate secretary, dan juga menjadi
obyek pemeriksaan rutin dari auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank
Indonesia, BPKP dan BPK serta auditor internasional. AsiaMoney magazine
memberikan penghargaan atas komitmen Bank Mandiri atas penerapan GCG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 47
dengan memberikan Corporate Governance Award untuk katagori Best Overall for
Corporate Governance in Indonesia dan Best for Disclosure and transparency.
2. Logo dan Visi Misi Bank Mandiri
Gambar logo
Gambar II. 2
Logo Bank Mandiri
1) Bentuk logo mandiri dengan huruf kecil melambangkan sikap ramah dan
rendah hati. Ramah terhadap semua segmen bisnis yang dimasuki,
menunjukkan keinginan yang besar untuk melayani dengan rendah hati
(Customer Focus).
2) Warna huruf biru tua. Melambangkan rasa nyaman, tenang, menyejukkan,
warna ini umumnya dipakai oleh institusi bidang jasa. Selain itu warna biru
tua mengandung arti warisan leluhur, stabilitas, serius (Respect), dan tahan
uji (Reliable), serta dasar pondasi yang kuat, berhubungan dengan kesetiaan,
hal yang dapat dipercaya, kehormatan yang tinggi (Trust, Integrity) dan
merupakan simbol dari spesialis (Personalism).
3) Gelombang emas cair sebagai simbol dari kekayaan finansial di Asia.
Lengkungan emas sebagao metamorfosa dari sifat agile, progresif,
pandangan ke depan, fleksibillitas serta ketangguhan atas segala
kemungkinan yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
4) Warna gelombang emas (kuning ke arah orange) merupakan warna logam
mulia (emas) menunjukkan keagungan, kemuliaan, kemakmuran, kekayaan.
Selain itu, warna yang menarik perhatian orang, aktif, kreatif dan meiah,
warna spiritual dan melambangkan hal yang luar biasa. Warna ini juga
ramah, menyenangkan, dan nyaman, cemerlang, dan menyala-nyala.
Visi
Bank terpercaya pilihan anda.
Misi
1) Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar.
2) Mengembangkan sumber daya manusia profesional.
3) Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder.
4) Melaksanakan manajemen terbuka.
5) Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.
3. Anak Perusahaan Bank Mandiri
Bank Mandiri Europe Limited (BMEL)
Bank ini masuk ke dalam jenis perbankan dan berkedudukan di
London dengan kepemilikan saham Mandiri 100%.
PT. Bank Mandiri Syariah (BSM)
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) didirikan di Jakarta pada tanggal 10
Agustus 1973 dengan nama PT Bank Susila Bhakti, anak perusahaan dari ex-
legacy BDN, berdasarkan akta notaris No. 146 dari R. Soeratman, S.H. Nama
perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta
notaris No. 23 dari Sutjipto, SH., tanggal 8 September 1999, berganti nama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Perusahaan menyelenggarakan usaha Bank
dengan prinsip perbankan Syariah.
PT. Usaha Gedung Bank Dagang Negara
PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara didirikan berdasarkan akta
notaris Abdul Latief, S.H., No. 104 tanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta notaris Martin Roestamy, S.H. No. 7 tanggal 25
November 2004. Perusahaan bergerak di bidang jasa pengelolaan dan
penyewaan gedung. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara memiliki 25%
modal saham PT Pengelola Investama Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang
didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan saham milik Bank Mandiri.
PT. Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan
akta notaris No. 116 dari Ny. Vita Buena, S.H., menggantikan Notaris
Sutjipto,S.H., dan didirikan melalui penggabungan usaha PT Bumi Daya
Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan
usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundangan-undangan
Republik Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat
Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000. PT Mandiri Sekuritas memiliki
99,99% modal saham PT Mandiri Manajemen Investasi. Anak perusahaan
yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 yang bergerak di bidang manajemen
dan penasehat investasi.
PT. Bumi Daya Plaza
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
PT Bumi Daya Plaza didirikan berdasarkan akta notaris Ny. Subagyo
Reksodipuro, S.H., No. 33 tanggal 22 Desember 1978 di Jakarta. Anggaran
Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir telah
dicantumkan pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia dan pada
tanggal 27 April 2001 No. 34. Perusahaan bergerak di bidang jasa pengelolaan
dan penyewaan gedung. PT Bumi Daya Plaza memiliki 75% modal saham
PIM.
PT. Bank Sinar Harapan Bali (BSHB)
PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) didirikan pada tanggal 3
November 1992 berdasarkan akta notaris Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., di
Denpasar. Pada tanggal 3 Mei 2008 dilangsungkan penandatanganan Akta
Akuisisi antara Bank Mandiri dengan BSHB, sebagaimana tertuang dalam
Akta Akuisisi No. 04 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh I Wayan Sugitha, S.H.,
Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awal
kepemilikan Bank Mandiri atas 80% saham BSHB, dimana selanjutnya
pengelolaan BSHB akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai
bank yang tetap berdiri sendiri (Stand-alone bank) dengan fokus utama pada
pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil.
C. Gambaran Umum Mandiri Kartu Hypermart
1. Deskripsi singkat pemegang Mandiri Kartu Hypermart
Hypermart dan Bank Mandiri memulai kerja sama pada bulan Agustus 2008
dengan meluncurkan kartu kredit khusus Mandiri Hypermart yang disebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
Mandiri Kartu Hypermart dengan tujuan memperluas pangsa pasar dan
menambah loyalitas konsumen keduanya. Dengan diluncurkannya kartu ini
diharapkan dapat memberikan kemudahan berbelanja dan bertransaksi nasabah
sakaligus konsumen Hypermart.
Gambar II. 3
Mandiri Kartu Hypermart
Hingga Februari 2010 tercatat sekitar 1000 orang yang menjadi nasabah
pemegang Mandiri kartu Hypermart untuk wilayah Solo.Dari 1000 orang nasabah
pemegang kartu kredit Mandiri Hypermart, 70% diantaranya adalah wanita dan
30% laki-laki. Hal ini sesuai dengan target pasar dari Bank Mandiri yaitu wanita
dan ibu rumah tangga yang akan menjadi konsumen loyal dari Hypermart
nantinya.
Konsumen yang tergolong ke dalam status sosial menengah ke atas biasanya
menjadi pemegang Mandiri Kartu Hypermart karena terdapat beberapa syarat dan
ketentuan yang hanya dimiliki konsumen dengan kelas sosial tersebut, seperti
pekerjaan dan penghasilan rata-rata perbulan konsumen. Rata-rata nasabah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
tersebut berprofesi sebagai pegawai swasta, PNS, pengusaha, dan dokter yang
dianggap memiliki kemampuan finansial yang cukup memadai. Selain itu
masyarakat dengan golongan kelas ini merupakan pekerja sibuk yang tidak
memiliki banyak waktu untuk berbelanja sehingga mereka memilih untuk
berbelanja mudah, hemat dan efisien yang di tawarkan oleh Hypermart.
2. Keuntungan Mandiri Kartu Hypermart
Beberapa keuntungan Mandiri kartu Hypermart yang dapat dinikmati dan
bukan hanya ketika berbelanja di Hypermart saja, antara lain:
1) Diskon harian 10% di Hypermart & Foodmart
Sebagai pemegang Mandiri Kartu Hypermart berhak menikmati diskon 10%
setiap hari untuk pembelian fresh food (buah segar, sayuran segar, daging
segar, seafood segar) di seluruh gerai Hypermart di seluruh Indonesia).
2) Mandiri Power Buy
Menikmati fasilitas cicilan 0% dengan jangka waktu hingga 24 bulan, untuk
pembelanjaan produk elektronik di Hypermart dan merchant/ toko yang
bekerjasama dengan Mandiri power buy.
3) Mandiri Power Discount
Berbahgai hotel, restoran, dan pertokoan favorit akan memberikan harga
khusus yang sangat menarik.
4) Mandiri Power Bills
Manfaatkan kemudahan pembayaran berbagai tagihan rutin bulanan seperti
tagihan Telkom, Telkom Flexi, Telkomsel, Telkom Speedy, Indosat M2, XL,
Matrix, Fren, Esia, Indovision, First Media, Astro, Telkom Vision, PLN (yang
termasuk dalam layanan PRAQTIS) melalui mandiri power bills.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
5) Mandiri Transfer Balance
Cukup dengan memindahkan saldo tagihan kartu kredit yang lain ke Kartu
Hypermart, maka pemegang dapat menikmati bunga ringan sejak aplikasi
Transfer Balance di setujui.
6) Tarik Tunai
Dengan Kartu Hypermart, pemegang dapat melakukan penarikan uang
tunai/cash advance di ATM berlogo VISA/PLUS di seluruh dunia.
7) Belanja Mandiri
Manfaatkan beragam penawaran menarik untuk berbelanja produk-produk
eksklusif dari Katalog Belanja Mandiri.
8) Mandiri Power Cash
Cara mudah untuk semua rencana dengan memanfaatkan saldo limit Kartu
Hypermart menjadi dana tunai.
9) Kartu Hypermart Protection
Pemegang dan ahli waris akan terlindungi dari kewajiban melunasi seluruh
tagihan apabila meninggal dunia/cacat total tetap hanya dengan membayar
premi sebesar 0,52% dari Saldo Terhutang setiap tagihan.
10) Pembayaran Melalui ATM dan e-banking
Dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM Mandiri yang tersebar di
seluruh Indonesia dan melalui fasilitas Internet Banking, SMS Banking, juga
IVR.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
BAB III
PENYAJIAN DATA
Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, yaitu
para pengguna kartu kredit khusus Mandiri Hypermart yang berbelanja di Hypermart Solo
Square, Solo. Kuesioner diberikan dan diambil secara langsung oleh peneliti kepada
responden sebanyak 91 orang.
Kuesioner berisi 21 item pertanyaan yang terbagi atas 8 pertanyaan untuk variabel
independen, yaitu terpaan promo Hypermart, 10 pertanyaan untuk variabel dependen, yaitu
keputusan membeli bagi pengguna kartu kredit Mandiri Hypermart kota Solo, dan tiga
variabel kontrol, yaitu status ekonomi sosial. Data tabel berikut di bawah ini adalah data
mengenai identitas responden yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner:
Tabel III.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 27 29,7
Perempuan 64 70,3
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No. I. 3
Berdasarkan hasil deskripsi responden di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas
responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah wanita, yaitu sebanyak 64 orang
responden atau 70,3% dan responden laki-laki sebanyak 27 orang atau 29,7%. Hal tersebut
dikarenakan wanita lebih mudah tertarik dengan promo yang ditawarkan, kemudian wanita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
yang bertugas untuk mengurusi kebutuhan rumah tangga sehingga harus pintar memilih
program-program yang menguntungkan yang ditawarkan dari tempat belanja yang mereka
pilih.
Selanjutnya, data tabel berikut di bawah ini adalah data yang diperoleh berdasarkan
hasil jawaban kuesioner untuk masing-masing variabel.
A. Variabel Independen: Terpaan Promo Hypermart
Variabel terpaan promo Hypermart diukur melalui indikator Hasil penilaian
responden berdasarkan indikator dan urutan nomorpertanyaan kuisioner disajikan
sebagai berikut
1) Frekuensi menerima info promo Hypermart
Penilaian terhadap indikator tingkat keseringan responden menerima info promo
Hypermart dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, baik melalui koran, layanan pesan
instan Mandiri, maupun billing tagihan kartu kredit Mandiri Hypermart.
Tabel III. 2
Frekuensi Terpaan Info Promo Hypermart 3 bulan Terakhir
Jawaban Jumlah Persentase (%)
23 - 24 Kali 7 8,7
21 – 22 Kali 19 20,9
18 – 20 Kali 34 37,4
15 – 17 Kali 9 9,9
12 – 14 Kali 22 24,2
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No. II. 1
Data tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas sebanyak 34 orang responden
atau sekitar 37,4% menerima info promo Hypermart 18 – 20 kali dalam tiga bulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak terlalu sering dan tidak terlalu
jarang menerima info promo Hypermart dan terkadang mereka sedikit banyak lupa
dengan frekuensi info promo yang mereka terima. Hal ini dikarenakan mayoritas
responden adalah pekerja sibuk dan tidak memiliki waktu untuk menghitung frekuensi
mereka menerima info Hypermart setiap bulannya.
2) Perhatian terhadap info promo Hypermart
Penilaian terhadap indikator tingkat perhatian responden terhadap info promo
Hypermart yang mereka dapat.
Tabel III.3
Perhatian Responden Terhadap Info Promo Hypermart
Jawaban Jumlah Persentase (%)
Selalu 33 36,2
Sering 34 37,4
Kadang-kadang 21 23,1
Jarang 2 2,2
Tidak Pernah 1 1,1
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No. II. 2
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab sering
dan selalu. Hal tersebut menunjukkan bahwa info promo Hypermart yang mereka
terima, baik melalui koran, layanan pesan instan Bank Mandiri, maupun billing
tagihan kartu kredit masih sering diperhatikan responden secara sengaja ataupun tidak
sengaja.
Meskipun responden kurang memperhatikan frekuensi mereka menerima info tiap
bulannya, namun jika menerima info, baik melalui koran, pesan instant Mandiri, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
billing tagihan kartu kredit, responden masih memperhatikan info yang mereka terima
untuk mengetahui promo menarik apa yang sedang berlangsung di Hypermart yang
dapat mereka manfaatkan untuk berbelanja kebutuhan untuk lebih hemat.
3) Pemahaman terhadap info promo Hypermart
Penilaian terhadap indikator tingkat pemahaman responden terhadap pesan
info promo Hypermart yang telah mereka baca.
Tabel III. 4
Pemahaman Responden Terhadap Info Promo Hypermart
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat paham 16 17,6
Paham 53 58,2
Cukup paham 19 20,9
Kurang paham 1 1,1
Tidak paham 2 2,2
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil kuesioner no. II. 3
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab paham, yaitu
53 orang responden atau 58,2%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pesan dari info
promo Hypermart mudah dimengerti oleh para pengguna kartu kredit.
Kemudahan responden menangkap pesan dari info promo Hypermart karena
bahasa yang digunakan dalam menyampaikan info tidak membingungkan dan mudah
dimengerti serta tidak menimbulkan banyak makna ketika responden membacanya.
Selain itu responden yang mayoritas berpendidikan sarjana, membantu mereka untuk
lebih mudah menangkap pesan dari info Hypermart yang mereka baca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
4) Ketertarikan terhadap info promo Hypermart
Penilaian terhadap indikator tingkat ketertarikan responden terhadap info
promo Hypermart yang telah mereka dapat.
Tabel III. 5
Ketertarikan Responden Terhadap Info Promo Hypermart
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat tertarik 23 25,3
tertarik 44 48,3
Netral 21 23,1
Kurang tertarik 2 2,2
Tidak tertarik 1 1,1
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil kuesioner no. II. 4
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab tertarik,
yaitu 44 orang responden atau 48,3 Hal tersebut menunjukkan bahwa responden
mayoritas tertarik terhadap info promo Hypermart yang mereka terima baik melalui
koran, layanan pesan instan Bank Mandiri, maupun billing tagihan kartu kredit.
Dengan bahasa yang menarik, mudah dimengerti, dan penawaran promo yang
menarik mulai dari produknya, jumlah diskonnya, dan paket promo menarik lainnya,
membuat responden tertarik sekaligus menjadikan info promo sebagai referensi
mereka berbelanja murah dan hemat.
5) Ketertarikan terhadap barang promo Hypermart
Penilaian terhadap indikator tingkat ketertarikan responden terhadap barang
promo Hypermart yang telah mereka dapat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
Tabel III. 6
Ketertarikan Responden Terhadap Barang Promo Hypermart
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat tertarik 21 23,1
tertarik 40 43,9
Netral 27 29,7
Kurang tertarik 2 2,2
Tidak tertarik 1 1,1
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil kuesioner no. II. 5
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjawab
tertarik, yaitu 40 orang responden atau 43,9%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
responden mayoritas tertarik terhadap barang yang sedang dipromokan Hypermart.
Meskipun barang-barang tersebut promo, namun Hypermart tetap menjaga
kualitas barang dan mengemasnya dalam paket yang menarik sehingga responden
tertarik terhadap barang-barang promo tersebut. Selain itu, barang-barang yang
dipromokan lebih sering barang yang responden butuhkan seperti fresh food (sayuran
segar, buah segar, daging segar, seafood segar) dan terkadang juga kebutuhan yang
tidak terlalu mereka butuhkan seperti pakaian dan elektronik.
6) Ketertarikan terhadap jumlah besarnya promo Hypermart
Tabel III. 7
Ketertarikan Responden Terhadap Jumlah Besarnya Promo Hypermart
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat tertarik 21 23,1
tertarik 38 41,7
Netral 27 29,7
Kurang tertarik 4 4,4
Tidak tertarik 1 1,1
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil kuesioner no. II.6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
Dari tabel diatas dapat dilihat sebanyak 38 responden atau 41,7% menjawab
tertarik. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden tertarik dengan
jumlah besarnya promo.
Jumlah besaran promo, dalam hal ini diskon, yang beragam antara 10 – 70%
serta penawaran lain seperti diskon untuk pembelian kedua, atau beli 1 gratis 1,
menjadikan keuntungan tersendiri bagi responden terutama yang memiliki kartu kredit
Mandiri-Hypermart. Diskon-diskon ini membuat para responden yang mayoritas
wanita dan ibu rumah tangga lebih bisa berhemat dalam berbelanja.
7) Ketertarikan terhadap info promo selanjutnya
Tabel III. 8
Ketertarikan Untuk Mengetahui Info Promo Hypermart selanjutnya
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat tertarik 29 31,9
tertarik 21 23,1
netral 23 25,3
Kurang tertarik 15 16,9
Tidak tertarik 3 3,3
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil kuesioner no. II.7
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa paling banyak 29 responden atau 41,7%
menjawab sangat tertarik. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden
merasa puas dan tertarik dengan promo Hypermart yang sudah ada sebelumnya,
kemudian mereka tertarik dan selalu ingin mencari tahu info promo Hypermart
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 61
Kepuasan yang mereka rasakan terhadap promo Hypermart sebelumnya mulai
dari penawaran diskonnya, kualitas barangnya serta paket promo menarik lainnya
sehingga responden dapat berbelanja kebutuhan harian hingga bulanan lebih hemat
yang telah ditawarkan Hypermart membuat responden tertarik untuk mengetahui
promo Hypermart selanjutnya untuk dijadikan referensi belanja hemat.
8) Manfaat promo hypermart
Penilaian terhadap indikator mafaat promo Hypermart bagi responden. Dengan
memberi pertanyaan kepada responden sebagai berikut:
Tabel III. 9
Manfaat Info Hypermart Bagi Responden
Jawaban Jumlah Presentase
(%)
Sangat bermanfaat 24 26,4
Bermanfaat 37 40,6
Cukup bermanfaat 26 28,6
Kurang bermanfaat 3 3,3
Tidak bermanfaat 1 1,1
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil kuesioner no. II. 8
Dari tabel diatas dapat dilihat dari persentase sebanyak 95,6% dari 100%
menjawab dalam range bahwa promo Hypermart bermanfaat, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa info promo Hypermart di mata konsumen Hypermart sangat
bermanfaat.
Hypermart menawarkan promo-promo yang dapat membantu responden untuk
hemat dalam berbelanja, selain itu barang-barang yang dipromokan berkualitas,
dikemas dengan paket yang menarik, dan sesuai kebutuhan mereka. Hal tersebut yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 62
menjadikan responden menganggap bahwa promo Hypermart bermanfaat bagi
mereka.
Secara keseluruhan, seberapa besar terpaan promo Hypermart dapat diketahui
dengan mengkategorikan total skor masing-masing sampel ke dalam kriteria tinggi,
sedang, dan rendah. Penentuan kategori telah dilakukan pada definisi operasional
pada bab sebelumnya dan tabel distribusi frekuensinya adalah sebagai berikut :
Tabel III. 10
Persentase terpaan promo Hypermart terhadap responden
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tinggi (29 – 40) 59 64,8
Sedang (17 – 28) 30 32,9
Rendah (5 – 16) 2 2,3
Jumlah 91 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Dari tabel tersebut dijelaskan bahwa sebagian besar responden (59 orang atau 64,8%)
memberikan penilaian dengan skor dalam kategori tinggi, 30 responden lainnya (32,9%)
menilai dalam kategori sedang, dan 2 (2,3%) responden memberikan penilaian dalam
kategori rendah.
Dapat ditarik penjelasan bahwa presentase terpaan promo Hypermart terhadap
responden tinggi. Kesemuanya diukur melalui indikator frekuensi menerima info promo
dalam tiga bulan terakhir, tingkat perhatian terhadap promo, tingkat pemahaman terhadap
info promo, tingkat ketertarikan terhadap barang maupun jumlah besarnya promo, dan
manfaat promo bagi responden. Hal ini dikarena komitmen Hypermart untuk memberikan
kepuasan kepada konsumennya melalui penawaran-penawaran menarik dan menjaga
kualitas barang-barang kebutuhan yang membuat konsumen tertarik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
B. Variabel Dependen: Keputusan Membeli
Variabel keputusan membeli diukur melalui indikator keputusan membeli
responden berdasarkan promo yang ditawarkan oleh Hypermart, kemudahan jasa yang
diberikan kartu kredit Mandiri, dan keputusan membeli karena kebutuhan responden itu
sendiri.
1) Keputusan pembelian setelah mendapat info
Mengetahui jawaban responden tentang keputusan pembelian setelah mendapat info.
Tabel III. 11
Keputusan Membeli Setelah Mendapat Info
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat Setuju (SS) 16 17,6
Setuju (s) 42 46,1
Ragu-ragu (RR) 17 18,7
Tidak Setuju (TS) 16 17,6
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 9
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoitas responden setuju membeli setelah
mendapat info promo Hypermart dengan jumlah sebesar 42 (46,1%) orang responden
menjawab setuju.
Bahwa info promo Hypermart benar-benar menjadi referensi responden untuk
berbelanja hemat kebutuhan rumah tangga mereka. Promo yang ditawarkan secara
menarik, baik barang kebutuhan seperti sembako, sayuran segar, pakaian, alat elektronik,
dan lainnya maupun besarnya diskon yang mereka terima dapat memberikan manfaat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
tersendiri bagi responden, sehingga setelah menerima info mayoritas responden setuju
untuk berbelanja di Hypermart.
2) Keputusan pembelian berdasarkan barang yang dipromokan
Untuk mengetahui jawaban responden tentang keputusan pembelian berdasarkan
barang yang dipromokan.
Tabel III. 12
Keputusan Membeli Berdasarkan Barang Promo
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat Setuju (SS) 21 23,1
Setuju (s) 55 60,4
Ragu-ragu (RR) 8 8,8
Tidak Setuju (TS) 7 7,7
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 10
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 55 (60,4%) responden menjawab
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tertarik sehingga setuju membeli
barang promo Hypermart yang mereka lihat.
Ketertarikan responden untuk membeli barang yang dipromokan Hypermart karena
kebanyakan adalah barang-barang kebutuhan rumah tangga seperti fresh food (sayuran
segar, buah segar, daging segar, seafood segar) dan terkadang juga kebutuhan yang tidak
terlalu mereka butuhkan seperti pakaian dan elektronik. Meskipun barang-barang tersebut
promo, namun Hypermart tetap menjaga kualitas barang dan mengemasnya dalam paket
yang menarik sehingga responden tertarik terhadap barang-barang promo tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 65
3) Kepuasan terhadap barang yang dipromokan
Untuk mengetahui jawaban responden tentang kepuasan terhadap barang promo yang
mereka beli.
Tabel III.13
Kepuasan Dengan Barang Promo
Jawaban Jumlah Presentase
(%)
Sangat Setuju (SS) 20 21,9
Setuju (s) 36 39,6
Ragu-ragu (RR) 24 26,4
Tidak Setuju (TS) 12 12,1
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 11
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jika diakumulasikan antara jawaban sangat
setuju (21,9?%) dan setuju (39,6%) dari responden, maka dapat dijelaskan mayoitas
responden puas membeli barang yang dipromokan.
Komitmen Hypermart untuk menjaga kualitas barang meskipun promo membuat
responden puas dengan barang promo yang mereka beli.
4) Keputusan pembelian berdasarkan besar promo
Untuk mengetahui jawaban responden tentang keputusan pembelian berdasarkan
besar promo yang ditawarkan Hypermart.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 66
Tabel III.14
Keputusan Membeli Berdasarkan Besar Promo
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat Setuju (SS) 18 19,8
Setuju (s) 46 50,5
Ragu-ragu (RR) 17 18,7
Tidak Setuju (TS) 9 9,9
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1,1
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 12
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoitas responden tertarik dengan jumlah
besarnya promo (diskon) yang ditawarkan Hypermart dengan nilai presentase sebanyak 46
(50,5%) orang responden menjawab setuju.
Beragam besarnya jumlah promo yang ditawarkan mulai dari 20 – 70% dan
penawaran lain seperti diskon untuk pembelian kedua atau beli dua gratis satu menarik
perhatian responden untuk membeli barang dengan harga hemat sehingga responden
setuju membeli berdasarkan besar jumlah promo (diskon).
5) Kepuasan terhadap besarnya promo
Untuk mengetahui jawaban responden tentang kepuasan terhadap besarnya promo
yang diberikan Hypermart.
Tabel III.15
Kepuasan Dengan Besar Promo
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat Setuju (SS) 17 18,7
Setuju (s) 46 50,5
Ragu-ragu (RR) 16 17,6
Tidak Setuju (TS) 12 13,2
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 67
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 13
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoitas responden puas dengan besar promo
yang diberikan Hypermart dengan nilai presentase sebanyak 46 (50,5%) orang responden
menjawab setuju.
Menariknya jumlah besar diskon dan penawaran lainnya serta info promo yang sesuai
dengan yang ada dilapangan membuat responden puas dengan jumlah besarnya promo
Hypermart. Selain itu besarnya promo tersebut membuat para responden yang sebagian
besar ibu rumah tangga dapat lebih berhebat untuk mencukupi kebutuhan mereka.
6) Keputusan pembelian untuk memanfaatkan jasa kartu kredit
Untuk mengetahui jawaban responden tentang keputusan pembelian untuk
memanfaatkan jasa kartu kredit.
Tabel III.16
Keputusan Membeli Untuk Memanfaatkan Jasa Kartu Kredit
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat Setuju (SS) 11 12,1
Setuju (s) 48 52,7
Ragu-ragu (RR) 13 14,3
Tidak Setuju (TS) 15 16,5
Sangat Tidak Setuju (STS) 4 4,4
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 14
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoitas responden membeli untuk
memanfaatkan jasa kartu kredit Mandiri dengan nilai presentase sebanyak 48 (52,7%)
orang responden menjawab setuju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
Program-program spesial seperti diskon, sistem kredit dengan bunga rendah bahkan
0% sebagai cara pembayaran, tarik tunai, pembayaran di ATM mana saja, dan berbagai
keistimewaan lainnya membuat responden yang memang pemegang kartu kredit Mandiri-
Hypermart membeli untuk memanfaatkan jasa kartu kredit Mandiri-Hypermart yang
mereka miliki.
7) Kepuasan terhadap jasa kartu kredit
Untuk mengetahui jawaban responden tentang kepuasan terhadap kemudahan jasa yang
ditawarkan kartu kredit Mandiri.
Tabel III.17
Kepuasan Terhadap Jasa Kartu Kredit
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat Setuju (SS) 14 15,4
Setuju (s) 62 68,1
Ragu-ragu (RR) 6 6,6
Tidak Setuju (TS) 7 7,7
Sangat Tidak Setuju (STS) 2 2,2
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 15
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoitas responden puas dengan jasa kartu
kredit yang ditawarkan Mandiri sebagai cara pembayaran mereka ketika berbelanja di
Hypermart dengan nilai presentase sebanyak 62 (68,1%) orang responden menjawab
setuju.
Keistimewaan seperti tambahan diskon, cara pembayaran yang mudah dan efisien,
fasilitas dari bank Mandiri yang memungkinkan responden melakukan transaksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 69
dimanapun dan kapanpun, serta marchandise menarik yang didapat responden menjadi
alasan responden puas terhadap jasa kartu kredit Mandiri-Hypermart.
8) Keputusan pembelian berdasarkan kebutuhan
Untuk mengetahui jawaban responden tentang keputusan pembelian berdasarkan
kebutuhan responden.
Tabel III.18
Keputusan Membeli Karena Kebutuhan
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat Setuju (SS) 21 23,1
Setuju (s) 44 48,3
Ragu-ragu (RR) 18 19,8
Tidak Setuju (TS) 8 8,8
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 16
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoitas responden membeli berdasarkan
kebutuhan mereka terhadap barang tersebut dengan nilai presentase sebanyak 44 (48,3%)
orang responden menjawab setuju.
Promo barang-barang yang biasanya ditawarkan Hypermart merupakan barang-barang
primer kebutuhan rumah tangga seperti sembako, daging, sayuran segar sehingga
responden membelinya karena barang tersebut memang menjadi kebutuhan mereka.
Namun terkadang barang-barang yang dipromokan bukan merupakan kebutuhan primer
seperti barang elektronik, tetapi barang tersebut mereka butuhkan dalam waktu tertentu
dan responden menunda pembelian hingga diskon diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 70
9) Kepuasan terhadap barang promo karena sesuai kebutuhan
Untuk mengetahui jawaban responden tentang kepuasan terhadap barang yang
dipromokan sesuai dengan kebutuhan.
Tabel III. 19
Barang Promo Sesuai Kebutuhan
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat Setuju (SS) 18 19,8
Setuju (s) 44 48,3
Ragu-ragu (RR) 11 12,1
Tidak Setuju (TS) 18 19,8
Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 17
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoitas responden puas dengan barang yang
dipromokan dengan nilai presentase sebanyak 44 (48,3%) orang responden menjawab
setuju.
Kebanyakan barang yang dipromokan adalah kebuutuhan primer rumah tangga,
dengan komitmen Hypermart untuk menjadi hipermarket yang terpercaya dibuktikan
dengan menjaga kualitas barang-barang mereka seperti sembako yang tidak mendekati
masa kadaluwarsa, sayuran promo namun tetap segar, elektronik dengan brand
internasional yang tidak cepat rusak sehingga responden merasa puas dengan barang-
barang tersebut.
10) Kepuasan terhadap program kerjasama Hypermart-Mandiri
Untuk mengetahui jawaban responden tentang kepuasan program kerjasama
Hypermart-Mandiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 71
Tabel III. 20
Kepuasan terhadap kerjasama Hypermart-Mandiri
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Sangat Setuju (SS) 26 28,6
Setuju (s) 49 53,8
Ragu-ragu (RR) 7 7,7
Tidak Setuju (TS) 7 7,7
Sangat Tidak Setuju (STS) 2 2,2
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 18
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoitas responden puas dengan program
kerjasama Hypermart-Mandiri dengan nilai presentase sebanyak 49 (53,8%) orang
responden menjawab setuju.
Program kerjasama Mandiri-Hypermart menguntungkan bagi responden. Yang
sebelumnya hanya menjadi nasabah bank Mandiri dapat menikmati kemudahan dan
keistimewaan ketika berbelanja di Hypermart, sebaliknya mereka yang memang
konsumen Hypermart lebih dimudahkan dan menjadi lebih setia dengan adanya kartu
kredit khusus Mandiri Hypermart, selain itu mereka dapat menikmati fasilitas dari bank
Mandiri tidak hanya di Hypermart. Dengan program kerjasama tersebut responden dapat
memenuhi kebutuhan mereka menjadi lebih efisien serta keistimewaaan lainnya yang
mereka dapatkan membuat responden merasa puas dengan diadakannya program
kerjasama Mandiri-Hypermart dan berharap program tersebut akan dapat terus berjalan.
Secara keseluruhan, seberapa besar keputusan membeli responden dapat diketahui
dengan mengkategorikan total skor masing-masing sampel ke dalam kriteria tinggi,
sedang, dan rendah. Penentuan kategori telah dilakukan pada definisi operasional pada bab
sebelumnya dan tabel distribusi frekuensinya adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
Tabel III. 21
Persentase keputusan membeli berdasarkan promo Hypermart
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tinggi (35 – 50) 68 74,7
Sedang (21 – 35) 23 25,3
Rendah (5 – 20) 0 0
Jumlah 91 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Dari tabel tersebut dijelaskan bahwa sebagian besar responden (68 orang atau 74,7%)
memberikan penilaian dengan skor dalam kategori tinggi, dan 23 responden lainnya
(25,3%) menilai dalam kategori sedang, sehingga dapat ditarik penjelasan bahwa
presentase keputusan membeli responden berdasarkan promo Hypermart tinggi. Hal ini
sesuai dengan persentase variabel terpaan promo Hypermart terhaap responden yang juga
tinggi.
Tingginya presentase keputusan membeli berdasarkan promo Hypermart oleh
responden dikarenakan Hypermart yang selalu memberikan yang terbaik untuk
konsumennya, menawarkan program-program menarik seperti diskon besar-besaran,
marchandise unik, kerjasama dengan Bank Mandiri melalui kartu kredit Mandiri-
hypermart yang memudahkan responden, dan senantiasa menjaga kualitas barang-barang
yang dijual dan menjadi retailer nomer satu di Indonesia.
C. Variabel Kontrol: Status Sosial Ekonomi
Variabel terpaan promo Hypermart diukur melalui indikator frekuensi menerima info
promo dalm tiga bulan terakhir, perhatian terhadap promo, pemahaman terhadap info
promo, ketertarikan terhadap barang maupun jumlah besarnya promo, dan manfaat promo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 73
bagi responden. Hasil penilaian responden berdasarkan indikator dan urutan nomor
pertanyaan kuisioner disajikan sebagai berikut:
1) Pendidikan terakhir responden
Penilaian terhadap indikator tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh responden.
Tabel III. 22
Pendidikan Terakhir Responden
Jawaban Jumlah Presentase (%)
S2 & S3 15 16,5%
S1 50 54,9%
DI, DII, & DIII 14 15,4%
SMA Sederajat 11 12,1%
SMP Sederajat 1 1,1%
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 19
Berdasarkan data hasil deskripsi responden tersebut di atas, maka dapat diketahui
bahwa mayoritas pendidikan responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
sarjana (S1), dengan jumlah 50 orang atau 54,9% dari 91 orang responden.
2) Pekerjaan Responden
Penilaian terhadap indikator pekerjaan responden
Tabel III. 23
Pekerjaan Responden
Jawaban Jumlah Presentase (%)
Dokter & Pengusaha besar 11 12,1%
ABRI, POLRI, PNS 35 38,5%
Swasta & pengacara 29 31,9%
Wiraswasta & pengusaha kecil 16 17,6%
Pensiunan 0 0,0%
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 74
Berdasarkan data hasil deskripsi responden tersebut di atas, maka dapat diketahui
bahwa mayoritas responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ABRI,
POLRI, atau PNS, dengan jumlah 35 orang atau 38,5% dari 91 orang responden.
Hal ini dikarenakan tidak semuanya nasabah bank Mandiri atau pelanggan Hypermart
disetujui oleh bank Mandiri untuk menjadi pemegang kartu kredit Mandiri Hypermart.
Ada beberapa syarat tertentu seperti pekerjaan dan besar penghasilan perbulan yang
menjadi syarat untuk menjadi pemegang kartu kredit bank Mandiri.
Salah satu pekerjaan yang masuk dalam kriteria agar dapat menjadi pemegang kartu
kredit tersebut adalah PNS karena dikondisikan bahwa pekerja inilah yang mempunyai
taraf penghasilan yang masuk dalam syarat sebagai pemegang kartu kredit Mandiri
Hypermart.
3) Penghasilan rata-rata responden perbulan
Penilaian terhadap indikator penghasilan rata-rata perbulan yang diterima responden.
Tabel III.24
Penghasilan Rata-rata Perbulan Responden
Jawaban Jumlah Presentase (%)
>RP. 5 Juta 38 41,8%
>Rp. 4 Juta – 5 Juta 19 20,9%
>Rp. 2,5 Juta – 4 Juta 18 19,8%
>Rp. 1 Juta – Rp. 2,5 Juta 13 14,3%
<Rp 1 Juta 3 3,3%
Jumlah 91 100
Sumber: Hasil Kuesioner No.III. 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 75
Berdasarkan data hasil deskripsi responden tersebut di atas, maka dapat diketahui
bahwa mayoritas penghasilan rata-rata responden yang menjadi sampel dalam penelitian
di atas 5 juta, dengan jumlah 38 atau 41,8% orang.
Hal tersebut dikarenakan dengan penghasilan rata-rata tersebutlahlah yang menjadi
kriteria sebagai salah satu syarat dapat menjadi pemegang kartu kredit Mandiri Hypermart.
Secara keseluruhan, status sosial ekonomi responden dapat diketahui dengan
mengkategorikan total skor masing-masing sampel ke dalam kriteria tinggi, sedang, dan
rendah. Penentuan kategori telah dilakukan pada definisi operasional pada bab sebelumnya
dan tabel distribusi frekuensinya adalah sebagai berikut :
Tabel III. 25
Persentase tingkat sosial ekonomi responden
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Tinggi (13 – 15) 26 28,6%
Sedang (9 – 12) 51 56,0%
Rendah (5 – 8) 14 15,4%
Jumlah 91 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Dari tabel tersebut dijelaskan bahwa sebagian besar responden (51 orang atau 56,0%)
termasuk dalam kategori kalangan masyarakat dengan status sosial ekonomi sedang, 26
responden lainnya (28,6%) dalam kategori kalangan masyarakat dengan status sosial
ekonomi tinggi, dan 14 (15,4%) dalam kategori kalangan masyarakat dengan status sosial
ekonomi rendah, sehingga dapat ditarik penjelasan bahwa presentase tingkat sosial
ekonomi pelanggan Hypermart yang menggunakan kartu kredit Mandiri berada pada
kalangan Menengah-ke atas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 76
BAB IV
ANALISIS DATA
Bab IV ini akan membahas tentang hubungan antara variabel independen (dan
variabel kontrol) dengan variabel dependen dan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan
dalam bab sebelumnya. Untuk mengetahui hubungan tersebut digunakan analisis statistik
Product Moment Pearson.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah secara statistik dengan teknik korelasi
hasil kali Pearson (Pearson’s Product Moment) dan teknik korelasi parsial. Angka korelasi
digunakan untuk mengetahui keeratan dan arah hubungan antara dua variabel yang dianalisis.
Pengujian statistik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan
antara dua variabel yang dianalisis. Pada dasarnya pengujian statistik digunakan untuk
menguji hipotesis yang dirumuskan dalam bab sebelumnya yaitu:
1. Ada hubungan yang signifikan antara promo hypermart dengan keputusan pembelian bagi
pemegang Mandiri Kartu Hypermart di kota Solo.
2. Hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dan keputusan membeli tersebut
adalah karena pengaruh status sosial ekonomi pada pemegang Mandiri kartu Hypermart
di Solo Square kota Solo.
Kedua hipotesis penelitian tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk hipotesis statistik
sebagai berikut:
H01 : tidak ada hubungan yang signifikan antara promo hypermart dengan keputusan
pembelian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 77
Ha1 : ada hubungan yang signifikan antara promo hypermart dengan keputusan pembelian
H02 : status sosial ekonomi tidak mempengaruhi hubungan yang signifikan antara promo
hypermart dengan keputusan pembelian.
Ha2 : status sosial ekonomi mempengaruhi hubungan yang signifikan antara promo
hypermart dengan keputusan pembelian.
Perhitungan nilai korelasi Pearson dan korelasi parsial serta pengujian statistik
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.0 for Windows..
A. Analisis Korelasi antar variabel
1. Product Moment Pearson
Untuk menguji hubungan variabel Promo Hypermart dengan variabel
Keputusan Pembelian digunakan analisis Korelasi Product Moment.
Tabel IV. 1
Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson
Keputusan
Pembelian
Promo Hypermart Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,697**
,000
91
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Sumber: Olah Data SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi pearson (r) sebesar 0,697 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 78
Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara terpaan promo Hypermart dengan
Keputusan membeli pemegang Mandiri Kartu Hypermart di Kota Solo, nilai koefisien
korelasi yang diperoleh diinterpetasi dengan nilai koefisien korelasi dan kekuatan
hubungan seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel IV. 2
Tabel Interpretasi koefisien Product Moment dan Kekuatan Hubungan
No Besar “r” Product Moment Interpretasi
1
2
3
4
5
0,00 – 0,200
0,200 – 0,400
0,400 – 0,700
0,700 – 0,900
0,900 – 1,000
Korelasi tidak ada.
Korelasi lemah atau rendah
Korelasi sedang atau cukup
Korelasi kuat atau tinggi
Korelasi sangat kuat/ sangat
tinggi
Sumber: Hartono, 2004, hal. 78
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi Pearson (r)
hasil perhitungan sebesar 0,697 berada pada interval 0,400 – 0,700. Berarti dapat
dikatakan bahwa hubungan variabel promo Hypermart dengan keputusan membeli
pada pemegang Mandiri Kartu Hypermart dapat dikatakan cukup berarti.
2. Analisis Parsial
Konsep variabel kontrol adalah variabel (independen) yang pengaruhnya
terhadap variabel dependen dikeluarkan dari model hubungan tiga variabel. Pada
bagian sebelumnya diketahui bahwa ada hubungan signifikan antara promo hypermart
dengan keputusan pembelian tanpa mempertimbangkan efek variabel lain. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 79
penelitian ini dihipotesiskan kemungkinan pengaruh status sosial ekonomi dalam
hubungan antara kedua variabel.
Tabel 1V. 3
Hasil Uji Korelasi Parsial
Control Variables
Keputusan
Pembelian
Status Sosial Ekonomi Promo Hypermart Correlation
Significance (2-tailed)
df
,688
,000
88
Sumber: olah data SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi pearson (r) sebesar 0,688 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000.
Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara terpaan promo Hypermart dan
Keputusan membeli dengan memasukkan pengaruh variabel status sosial ekonomi
pada pemegang Mandiri Kartu Hypermart di Kota Solo, nilai koefisien korelasi yang
diperoleh diinterpetasi dengan nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan pada
tabel IV. 2 diatas.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai korelasi Pearson (r) hasil
perhitungan sebesar 0,688 berada pada interval 0,400 – 0,700. Berarti dapat dikatakan
bahwa hubungan variabel promo Hypermart dan keputusan membeli dengan dengan
memasukkan pengaruh variabel status sosial ekonomi pada pemegang Mandiri Kartu
Hypermart di Kota Solo pada pemegang Mandiri Kartu Hypermart dapat dikatakan
cukup berarti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 80
B. Pengujian Hipotesis
1. Hubungan antara Promo Hypermart dengan Keputusan Membeli
Berdasarkan hasil uji Korelasi Pearson (tabel IV. 1) diketahui bahwa nilai
korelasi Pearson (r) sebesar 0,697 dengan signifikansi (p) 0,000. Dengan
menghitung derajat kebebasan (df) berdasarkan rumus:
df = N – nr
dimana, N: Jumlah sampel, dan nr: banyaknya variabel yang dikorelasikan. Maka
dapat diketahui:
df = N – nr
= 91 – 2
= 89
Setelah df didapat maka dapat dilihat pada tabel nilai koefisien korelasi Product
Moment (lihat lampiran) untuk df = 89 (90 yang mendekati) dengan taraf
signifikasi 0,01 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi 0,267.
Koefisien korelasi hitung (ro) 0,697 > koefisien korelasi tabel (r1) 0,267.
Dengan demikian H01 ditolak dan Ha1 diterima, maka terdapat hubungan yang
signifikan antara antara promo hypermart dengan keputusan pembelian pada
pemegang Mandiri Kartu Hypermart di Kota Solo.
Angka signifikansi (p) 0,000 < 0,05 dan bertanda positif menunjukkan
bahwa arah hubungan kedua variabel adalah berbanding lurus, artinya semakin
baik promo Hypermart semakin baik keputusan pembelian.
Promo yang dilakukan pihak Hypermart dikategorikan sebagai bauran
promosi penjualan (sales promotion) dimana kegiatan ini sebagai bentuk persuasi
langsung melalui penggunaan insentif seperti pemberian contoh barang, kupon,
undian, rabat (discount) yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 81
segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan sebagai
kegiatan pemasaran perusahaan dengan lebih meningkatkan pada penjualan
produk.
Semakin banyak dan semakin baik promo yang dilakukan oleh Hypermart
semakin tinggi pula keputusan membeli pada pemegang Mandiri Kartu
Hypermart. Sesuai dengan teori periklanan AIDCA (attention, interest, desire,
conviction, dan action)
Dalam hal ini konsumen sebagai pemegang Mandiri kartu Hypermart
dipengaruhi oleh terpaan promo sebagaimana yang dapat ditelaah dalam teori
periklanan yaitu teori S-O-R (Stimulus-Organisme-Respon). Teori S-O-R
mengemukakan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti melalui suatu analisa
dari stimuli yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan
didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi.
Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara-cara pemberian imbalan
yang efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran yang
dikehendaki, sedangkan pemberian informasi adalah penting untuk dapat
berubahnya komponen kognisi. Komponen kognisi merupakan sistem dalam
menentukan arah dan tingkah seseorang.
Dalam penelitian ini responden yang merupakan pemegang Mandiri kartu
Hypermart diberikan stimulus berupa promo-promo yang menggiurkan, seperti
potongan harga besar-besaran, barang-barang promo yang berkualitas dan tak
jarang sesuai dengan kebuutuhan mereka, serta paket promo menarik yang
merupakan salah satu usaha komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 82
Hypermart. Selain itu, Hypermart juga melakukan co-branding dengan Bank
Mandiri sebagai satu aliansi strategis yang dilakukan oleh kedua perusahaan
untuk dapat memperluas pasar.
Dengan adanya stimulus tersebut, responden yang merupakan organisme
kemudian memperhatikan dan mulai memahami promo tersebut memudahkan
mereka. pertama, mereka dapat memperoleh barang-barang yang mereka
inginkan bahkan butuhkan dengan harga yang relatif lebih murah, kemudian
mereka mendapatkan kemudahan cara pembayaran dan melakukan transaksi
dengan jasa kartu kredit Mandiri. Setelah stimulus tersebut benar-benar mereka
pahami, kemudian responden memberikan respon dengan memutuskan membeli
barang-barang promo tersebut.
Hasil dari uji korelasi variabel ini menunjukkan hubungan variabel cukup
kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa promo yang ditawarkan Hypermart
sangat baik sehingga terdapat hubungan yang signifikan terhadap keputusan
pembelian. Mulai dari diskon-diskon yang ditawarkan, barang-barang promo
yang berkualitas, serta kemudahan transaksi pemabayaran sehingga responden
mudah tertarik dan melakukan pembelian.
2. Hubungan anatara promo Hypermart dengan keputusan membeli dengan
memasukkan pengaruh status sosial ekonomi sebagai variabel kontrol.
Berdasarkan hasil uji Korelasi Pearson (tabel IV. 3) diketahui bahwa nilai
korelasi Pearson (r) sebesar 0,688 dengan signifikansi (p) 0,000. Dengan derajat
kebebasan (df) 88.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 83
Koefisien korelasi tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 adalah 0,205 <
Koefisien korelasi hitung (ro) 0,697 > koefisien korelasi tabel dengan tingkat
signifikansi 0,01 0,267. Dengan demikian H02 ditolak dan Ha2 diterima, maka
terdapat hubungan yang signifikan antara promo Hypermart dan keputusan
pembelian dengan status sosial ekonomi sebagai variabel kontrol pada pemegang
Mandiri Kartu Hypermart di Kota Solo.
Status sosial ekonomi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen yang dilihat dari pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan
seseorang. Pada dasarnya status sosial digunakan untuk mengukur kelas sosial
seseorang. Kelas sosial merupakan perbedaan masyarakat ke dalam kelas secara
bertingkat dan memiliki nilai, kepentingan, minat dan pemilihan yang sama.
Dalam masyarakat terdapat tiga golongan kelas antara lain:
1) Golongan atas: konsumen pada golongan ini adalah segmen pasar produk-
produk mewah.
2) Golongan menengah: konsumen pada golongan ini adalah segmen pasar untuk
produk-produk mewah keperluan rumah tangga.
3) Golongan bawah: konsumen pada golongan ini adalah segmen pasar untuk
produk-produk sederhana untuk keperluan sekunder atau barang-barang
sederhana lainnya.
Perbedaan nilai korelasi yang sangat kecil antara promo hypermart
dengan keputusan pembelian sebelum (0,697) dan sesudah (0.688) adanya status
sosial ekonomi sebagai variabel kontrol menunjukkan bahwa sebenarnya variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 84
status sosial ekonomi tidak terlalu memiliki pengaruh yang cukup signifikan
dalam hubungan antara promo hypermart dengan keputusan pembelian.
Hal tersebut dikarenakan bahwa responden Hypermart tergolong dalam
kelas status sosial menengah ke atas yang menganggap bahwa berbelanja di pusat
perbelanjaan mall bukan merupakan hiburan mewah lagi dan rata-rata responden
adalah pekerja sehingga tidak memiliki waktu luang untuk berbelanja di pasar
tradisional sehingga mereka lebih memilih untuk berbelanja kebutuhan di
supermarket seperti Hypermart.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan dalam penellitian ini, yaitu:
1. Berdasarkan analisis korelasi Product Moment Pearson, dapat diketahui bahwa
nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,697. Artinya hubungan antara variabel terpaan
promo Hypermart dengan keputusan membeli pada pemegang Mandiri Kartu
Hypermart di kota Solo dapat dikatakan cukup berarti.
2. Hasil pengujian hipotesis, menunjukan bahwa signifikansi (p) sebesar 0,000.
Angka p < 0,05, sehingga diputuskan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak atau dengan
kata lain disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara promo
Hypermart dengan keputusan membeli pada pemegang Mandiri Kartu Hypermart
Solo Square di kota Solo.
3. Berdasarkan hasil analisis korelasi parsial, dapat diketahui bahwa nilai koefisien
korelasi 0,688. Artinya hubungan antara variabel terpaan promo, keputusan
membeli, dan status sosial ekonomi sebagai variabel kontrol pada pemegang
Mandiri Kartu Hypermart Solo Square di kota Solo dapat dikatakan cukup berarti.
4. Hasil pengujian hipotesis, menunjukkan bahwa signifikansi sebesar 0,11 dan
korelasi bertanda positif. Dengan kata lain status sosial ekonomi mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 86
hubungan antara terpaan promo dan keputusan membeli pada pemegang Mandiri
Kartu Hypermart Solo Square di kota Solo.
5. Perbedaan nilai korelasi antara promo Hypermart dengan keputusan membeli
sebelum (0,697) dan sesudah (0,688) adanya status sosial ekonomi sebagai variabel
kontrol menunjukkan bahwa sebenarnya variabel status sosial ekonomi kurang
memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam hubungan antara promo
hypermart dan keputusan membeli pada pemegang Mandiri Kartu Hypermart di
kota Solo.
Berdasarkan kesimpulan hasil perhitungan korelasi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa terpaan promo yang kuat mampu mempengaruhi keputusan membeli khalayak.
Semakin tinggi terpaan promo terhadap khalayak semakin tinggi pula keputusan
membelinya. Status ekonomi sosial merupakan salah satu faktor yang juga memberi
pengaruh dalam keputusan membeli khalayak, namun dalam penelitian ini status
sosial ekonomi kurang memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam keputusan
membeli. Ternyata semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang belum tentu
semakin tinggi pula keputusan membelinya.
B. Saran
Dari hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat diajukan bagi pihak terkait
maupun pengembangan penelitian lebih lanjut sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, dapat disarankan untuk lebih memperbanyak promo Hypermart.
Selain itu, diharapkan untuk selalu menjaga dan meningkatkan kualitas barang-
barang promo maupun bukan dan pelayanan terhadap konsumen, serta tetap
mengedepankan aspek kreativitas dan inovatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 87
2. Bagi peneliti selanjutnya, dikarenakan penelitian ini mengalami kendala dalam
penentuan populasi diharapkan peneliti selanjutnya lebih teliti dalam menentukan
sampel penelitian dan mengambil data penelitian dan disarankan untuk lebih
mengeksplor faktor-faktor yang dapat mempengaruhi variabel keputusan membeli
selain variabel terpaan promo dan status sosial ekonomi yang dipaparkan oleh
peneliti..
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hartono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip & Amstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran (Jilid I). Jakarta: Erlangga.
Mulyana, Dedy. 2003. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nuradi. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rakhmat, Jalaludin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ruslan, Rosady. 1997. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: Raja Grafindo
Pustaka.
Schiffman & Kanuk. 2004. Consumer Behavior (8th Edition). New Jersey: Prentice Hall Inc.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 88
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitable.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
-------------, 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai (Edisi Revisi).
Jakarta: LP3ES.
Slamet, Y. 2006. Metode Penelitian Sosial. Solo: UNS Press.
Sumartono. 2002. Terperangkap Dalam Iklan Televisi. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. & Nandan Limakrisna. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Suwanjivit,Wassana. 2009. The Insight Of Consumer Life-styles and Purchasing Behaviors
in Songkla Province, Thailand. International Journal of Marketing Studies.
(online),Volume 1, No. 2, (http://web.ebscohost.com/ehost/html, diakses 26
November 2010).
Suwarman, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen (Teori & Penerapannya dalam Pemasaran).
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Swasta, Basu & T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa dan Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran (Edisi II). Yogyakarta: Andi Offset.
Winner, S. Russell. 1997. Discounting and Its Impact on Durables Buying Decisions.
International Journal of Marketing Letters. (online) Volume 8, No. 1: 109-118,
(http://www.springerlink.com/content/html, diakses 23 November 2010)
www.bankmandiri.co.id
www.kartuhypermart.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 89